sistematika penulisan skripsi

31
BAB I PENDAHULUAN A. Kedudukan Karya tulis ilmiah di Universitas Karimun Seperti halnya di Perguruan Tinggi umumnya, karya tulis ilmiah di Universitas karimun (UKA) memiliki peranan dan kedudukan yang sangat penting dan merupakan bagian dari tuntutan formal akademik. Ditinjau dari jenisnya karya tulis ilmiah terdiri atas makalah, laporan buku, anatosi bibliografi, skripsi, tesis, dan disertasi. Ditinjau dari tujuan penulisannya, karya tulis ilmiah dibedakan dalam dua jenis, yaitu makalah, laporan buku, dan anatosi bibliografi. Kedua karya ilmiah yang ditulis sebagai syarat akhir studi yaitu skripsi ( untuk S1), Tesis (untuk S2), dan disertasi (untuk S3). Melalui karya tulis ilmiah mahasiswa mengungkapkan pikirannya secara sistematis sesuai dengan kaidah –kaidah keilmuan. Berdasarkan uraian diatas maka karya tulis ilmiah di lingkungan Universitas karimun (UKA) umumnya dan PGSD pada khususnya mengemban misi sebagai berikut: 1. Sebagai wahana untuk melatih mahasiswa mengungkapkan pikiran secara sistematis, tertib dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah dalam rangka penyelesaian akhir studi. 2. Sebagai wahana untuk melatih mahasiswa memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan melalui sajian dalam forum ilmiah dan atau dipertanggungjawabkan kepada komunitas akademik dan masyarakat luas. B. Tujuan Penyusunan Modul Modul ini disusun sebagai panduan dan memberikan pedoman umum kepada mahasiswa PGSD dalam menulis karya ilmiah pada Mata Kuliah “Seminar prooposal Pendidikan”. Hadirnya Modul ini, akan tercipta kesamaan bahasa mengenai pengertian dasar karya tulis ilmiah, ruang lingkup, isi, karakteristik dan format penulisannya Standarisasi Penulisan Skripsi dan karya Ilmiah 1

Upload: febririna

Post on 01-Feb-2016

86 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

BAB IPENDAHULUAN

A. Kedudukan Karya tulis ilmiah di Universitas Karimun

Seperti halnya di Perguruan Tinggi umumnya, karya tulis ilmiah di Universitas karimun (UKA) memiliki peranan dan kedudukan yang sangat penting dan merupakan bagian dari tuntutan formal akademik. Ditinjau dari jenisnya karya tulis ilmiah terdiri atas makalah, laporan buku, anatosi bibliografi, skripsi, tesis, dan disertasi. Ditinjau dari tujuan penulisannya, karya tulis ilmiah dibedakan dalam dua jenis, yaitu makalah, laporan buku, dan anatosi bibliografi. Kedua karya ilmiah yang ditulis sebagai syarat akhir studi yaitu skripsi ( untuk S1), Tesis (untuk S2), dan disertasi (untuk S3).

Melalui karya tulis ilmiah mahasiswa mengungkapkan pikirannya secara sistematis sesuai dengan kaidah –kaidah keilmuan. Berdasarkan uraian diatas maka karya tulis ilmiah di lingkungan Universitas karimun (UKA) umumnya dan PGSD pada khususnya mengemban misi sebagai berikut:

1. Sebagai wahana untuk melatih mahasiswa mengungkapkan pikiran secara sistematis, tertib dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah dalam rangka penyelesaian akhir studi.

2. Sebagai wahana untuk melatih mahasiswa memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan melalui sajian dalam forum ilmiah dan atau dipertanggungjawabkan kepada komunitas akademik dan masyarakat luas.

B. Tujuan Penyusunan ModulModul ini disusun sebagai panduan dan memberikan pedoman umum kepada

mahasiswa PGSD dalam menulis karya ilmiah pada Mata Kuliah “Seminar prooposal Pendidikan”. Hadirnya Modul ini, akan tercipta kesamaan bahasa mengenai pengertian dasar karya tulis ilmiah, ruang lingkup, isi, karakteristik dan format penulisannya

C. Sistematika Penulisan Skripsi

Walaupun tidak ada satu ketentuan yang dipandang terbaik dalam sistematika penulisan skripsi, pada Modul ini dikemukakan sistematika penulisan yang dapat digunakan sebagai pedoman oleh para mahasiswa dan dosen pembimbing dilingkungan PGSD Universitas Karimun.

Bab–Bab yang tercantum dalam sistematika dibawah ini merupakan bab atau keterangan minimal yang harus dibahas. Dengan kata lain, suatu bab dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, misalnya bab tentang hasil hasil penelitian yang relevan yang diuraikan berdasarkan subtopik yang diteliti, sehingga bagian tersebut menjadi lebih dari satu bab.

Sistematika yang ditawarkan adalah sebagai berikut.

1. Judul

Standarisasi Penulisan Skripsi dan karya Ilmiah 1

Page 2: SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

2. Penyataan mengenai madsud penulisan karya ilmiah3. Nama dan kedudukan tim Pembimbing4. Penyataan tentang keaslian karya ilmiah5. Kata pengantar6. Abstrak. Tidak lebih dari satu halaman7. Daftar Isi8. Daftar Tabel (Kalau ada)9. Daftar Gambar ( Kalau ada)10. Daftar Lampiran ( kalau ada)11. BAB. 1. Pendahuluan12. BAB.2. Kajian Pustaka atau Kerangka Teoritis

Diberi judul sesuai dengan isi/teori yang dibahas13. Bab III. Metode Penelitian14. Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan15. Bab V. Kesimpulan dan Rekomendasi16. Bab VI. Daftar Pustaka17. Daftar Lampiran

A. Judul dan Pernyataan Maksud PenulisanJudul skripsi, dirumuskan dalam satu kalimat yang ringkas, komunikatif, dan

afrimatif. Judul harus mencerminkan dan konsisten dengan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, subjek penelitian, dan metode penelitian. Judul sudah harus dibuat sejak proposal penelitian diajukan, namun demikian pada perkembangannya selanjutnya judul mungkin berubah sesuai dengan kesepakatan antara mahasiswa dengan para pembimbing dan di dasarkan pada data yang terkumpul dan hasil pengolahan data.

Maksud penulisan skripsi ditulis dibawah judul merupakan pernyataan ringkas, yakni memenuhi salah satu syarat menempuh ujian proposal. Pernyataan mengenai maksud diatas ditulis dalam sampul luar dan sampul dalam.

B. Kata pengantarKata Pengantar berisi uraian yang mengantar para pembaca skripsi kepada

permasalahan yang diteliti. Dalam kata pengantar dapat pula dikemukan ucapan terimakasih dan apresiasi kepada pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ilmiahnya. Ucapan terimakasih disampaikan secara singkat, dan sebaiknya tidak merupakan bagian terpisah

C. Daftar IsiDaftar isi menrupakan penyajian sistematika secara rinci dan skripsi. Daftar isi

berfungsi mempermudah para pembaca mencari judul atau sub judul bagian yang ingin dibacanya. Oleh karena itu, judul dan sub judul bagian yang ingin dibacanya. Oleh karena

Standarisasi Penulisan Skripsi dan karya Ilmiah 2

Page 3: SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

itu, judul dan sub judul yang ditulis dalam daftar isi harus lansung ditunjukan oleh nomor halamannya.

Nomor-nomor halaman awal sebelum BAB I menggunakan angka romawi kecil ( i,ii,iv dan seterusnya) dan dari halaman pertama BAB I sampai dengan halaman terakhir dari karya tulis ilmiah menggunakan angka arab (1,2,3, dan seterusnya)

D. Daftar TabelPada dasarnya, fungsi daftar tabel sama seperti fungsi daftar daftar lainnya, yakni

menyajikan tabel secara berurutan mulai dari tabel pertama sampai dengan tabel terakhir yang tercantum dalam skripsi. Nomor tabel pada daftar tabel ditulis dengan dua angka Arab, dicantumkan secara berurutan yang masing-masing menyatakan nomor urut tabel dan nomor urut BAB didalam skripsi.

Contoh: Tabel 1.3. artinya tabel nomor 3 pada BAB IUntuk memudahkan pembaca mencari tabel pada bagian yang ingin dipelajari,

pada tiap nomor urut tabel pada daftar tabel dicantumkan nomor halaman yang menunjukan halaman dimana tabel tersebut tercantum. Judul tabel pada daftar tabel dan pada naskah ditulis dengan huruf besar pada tiap huruf awal kata.

E. Daftar GambarPada dasarnya fungsi daftar gambar sama seperti daftar-daftar lainnya, yakni

menyajikan gambar secara berurutan mulai dari gambar pertama sampai dengan gambar terakhir yang tercantum dalam skripsi. Nomor gambar pada daftar gambar ditulis dengan dua angka Arab, dicantumkan secara berurutan yang masing-masing menyatakan nomor urut tabel dan nomor urut BAB didalam skripsi.

Contoh: Gambar 1.3. artinya tabel nomor 3 pada BAB IUntuk memudahkan pembaca mencari Gambar pada bagian yang ingin dipelajari,

pada tiap nomor urut gambar pada daftar Gambar dicantumkan nomor halaman yang menunjukan halaman dimana Gambar tersebut tercantum. Judul Gambar pada daftar Gambar dan pada naskah ditulis dengan huruf besar pada tiap huruf awal kata. Nomor gambar dan judul gambar pada naskah dicantumkan dibawah gambar yang bersangkutan.

F. Daftar LampiranPada dasarnya fungsi daftar lampiran sama seperti daftar-daftar lainnya, yakni

menyajikan lampiran secara berurutan mulai dari lampiran pertama sampai dengan lampiran terakhir yang tercantum dalam skripsi. Nomor lampiran pada daftar lampiran ditulis dengan dua angka Arab, dicantumkan secara berurutan yang masing-masing menyatakan nomor urut tabel dan nomor urut BAB didalam skripsi.

Contoh: Lampiran 1.3. artinya lampiran nomor 3 pada BAB I

Standarisasi Penulisan Skripsi dan karya Ilmiah 3

Page 4: SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

BAB IIPENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN

A. PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF

BAB I. PENDAHULUANBAB I Skripsi berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal dari

skripsi . Pendahuluan berisi : 1. Latar Belakang masalah2. Identifikasi masalah3. Batasan Masalah4. Rumusan masalah5. Tujuan Penelitian6. Manfaat Penelitian

1. Latar Belakang masalahPembahasan latarbelakang masalah dimaksudkan menjelaskan alasan mengapa

masalah yang diteliti timbul, dan merupakan hal yang penting untuk diteliti ditinjau dari segi profesi peneliti, pengembangan ilmmu, dan kepentingan pembangunan. Beberapa butir penting yang perlu disajikan dalam latar belakang masalah antaranya adalah:

a. Alasan rasional dan esensial yang membuat peneliti merasa resah, sekiranya masalah tersebut tidak diteliti;

b. Gejala gejala kesenjangan yang mungkin timbul seandainya masalah tersebut tidak diteliti;

c. Kerugian yang mungkin timbul seandainya masalah tersebut tidak diteliti;d. Keuntungan yang mungkin diperoleh seandainya masalah tersebut ditelitie. Penjelasan singkat tentang kedudukan masalah yang akan diteliti dalam

ruang lingkup bidang studi yang tekuni oleh peneliti.Untuk menyusun latar belakang masalah peneliti harus menlakukan analisis

masalah, sehingga permaalahan menjadi jelas, melalui analisis masalah, peneliti harus dapat menunjukan adanya suatu penyimpangan yang ditunjukan dengan data bdan menuliskan mengapa hal itu perlu diteliti.

2. Identifikasi MasalahDalam bagian ini perlu dituliskan berbagai masalah yang ada objek yang diteliti.

Semua masalah dalam obyek, baik yang akan diteliti maupun yang tidak akan diteliti sedapat mugkin dikemukakan.

Standarisasi Penulisan Skripsi dan karya Ilmiah 4

Page 5: SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, maka peneliti perlu melakukan studi pendahuluan ke obyek yang diteliti, melakukan observasi, dan wawancara ke berbagai sumber, sehingga semua permasalahan dapat diidentifikasi.

Berdasarkan berbagai permasalahan yang telah diketahui tersebut, selanjutnya dikemukan hubungan satu masalah dengan masalah yang lain. Masalah apa saja yang diduga berpengaruh positif dan negatif terhadap masalah yang diteliti. Selanjutnya masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk variabel.3. Batasan Masalah

Karena adanya keterbatasan, waqktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang telah didentifikasi akan diteliti, untuk itu maka peneliti memberi batasan, dimana penelitian akan dilakukan.

4. Rumusan MasalahMerumuskan masalah merupakan pekerjaan yang sukar bagi sebagian peneliti muda.

Hal yang dapat menolong mahasiswa mengatasi kesulitan dalam merumuskan judul dan masalah adalah memilki pengetahuan yang luas dan terpadu mengenai teori-teori dan hasil penelitian para pakar terdahulu dalam bidang bidang yang terkait dengan masalah yang akan diteliti. Dalam rumusan dan analisis masalah sekaligus juga diidentifikasi variabel penelitian beserta defenisi operasionalnya.

Rumusan masalah dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat bertanya setelah didahului uraaian tentang masalah masalah penelitian, variabel yang diteliti.

5. Tujuan PenelitianRumusan tujuan penelitian menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian

dilaksanakan. Oleh karena itu, rumusan tujuan harus konsisten dengan rumusan masalah dan harus mencerminkan proses penelitiannya. Rumusan tujuan penelitian bukan merupakan maksud penulisan skripsi seperti yang ditulis pada halaman sampul luar dan halaman sampul dalam.

Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang dituliskan. Misalnya rumusan masalahnya: Bagaimanakah tingkat disiplin guru di sekolah A? Maka tujuan penelitiannya adalah: ingin mengetahui seberapa tinggi tingkat disiplin guru di sekolah A.

6. Kegunaan Hasil Penelitian/Manfaat penelitianKegunaan hasil penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan. Kalau tujuan

penelitian dapat tercapai, dan rumusan masalah dapat terjawab secara akurat maka sekarang kegunaannya apa.Kegunaan penelitian ada dua hal yaitu:

a. Kegunaan untuk mengembangkan ilmu/kegunaan teoritisb. Kegunaan praktis, yaitu membnatu memecahkan dan mengantisipas

masalah pada obyek yang diteliti.

Standarisasi Penulisan Skripsi dan karya Ilmiah 5

Page 6: SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

BAB II. LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR /KAJIAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

1. Deskripsi Teori / Kajian PustakaDalam suatu karya ilmiah, kajian pustaka mempunyai peran yang sangat penting.

Melalui kajian pustaka ditunjukan “ the state of the art” dari teori yang sedang dikaji dan kedudukan masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti. Bahasan mengenai kajian pustaka memuat komponen berikut:

a. Teori –teori utama dan teori –teori turunannya dalam bidang yang dikajib. Penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti, antara lain

menggunakan prosedur, subyek dan temuannyac. Posisi teoritik yang berkenaan dengan masalah yang diteliti.

Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dengan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka yang dilakukan peneliti adalah disamping mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing masing variabel, juga argumentasi terhadap besaran varibel yang diteliti.

Penelitian yang berkenaan dengan dua varibel atau lebih, biasanya dirumuskan hipotesis yang berbentuk komparasi maupun hubungan.

2. Hipotesis penelitianHipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah atau sub masalah yang

diajukan peneliti. Hipotesis dijabarkan dari landasan teori atau dari kajian pustaka. Hipotesis penelitian dirumuskan dalam kalimat afirmatif, dan bukan dirumuskan dalam kalimat tanya, kalimat suruhan, kalimat saran, atau kalimat harapan.

Bila rumusan masalahnya berbunyi “ Bagaimanakah perbedaan kinerja antara sekolah yang menggunakan teknologi tinggi dan rendah? Maka hipotesisnya berbunyi “ Terdapat perbedaan kinerja yang signifikan antara sekolah sekolah A dan B atau kinerja sekolah A lebih tinggi bila dibandingkan dengan sekolah B.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

1. Metode PenelitianUntuk menjawab rumusan masalah dan mengujii hipotesis, diperlukan metode

penelitian. Untuk itu dibagian penelitian ini perlu ditetapkan metode penelitian apa yang akan digunakan, apakah metode survey atau eksperimen.

2. Populasi dan sampelDalam penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel dapat digunakan sebagai

sumber data. Bila hasil penelitian akan digeneralisasikan ( kesimpulan data sampel dapat

Standarisasi Penulisan Skripsi dan karya Ilmiah 6

Page 7: SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

diberlakukan untuk populasi ) maka sampel yang digunakan sebagai sumber data harus representatif dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel dan populasi secara random sampai jumlah tertentu.

3. Instrumen penelitianPenelitian bertujuan untuk mengukur suatu gejala menggunakan instrumen

penelitian. Jumlah instrumen yang akan digunakan tergantung pada variabel yang diteliti. Bila variabel yang diteliti jumlahnya lima, maka akan menggunakan lima instrumen. Dalam hal ini perlu dikemukakan instrumen apa saja yang akan digunakan untuk penelitian, skala pengukuran yang ada pada setiap jenis isntrumen (Likert, dll )

4. Teknik Pengumpulan dataYang diperlukan disini adalah teknik pengumpulan data mana yang paling tepat,

sehingga betul betul didapat data yang valid dan reliabel. Jangan semua teknik pengumpulan data (angket, observasi dan wawancara ) dicantumkan sekiranya tidak dapat dilaksanakan. Selain itu konsekwensi dari mencantumkan ketiga teknik pengumpulan data adalah: setiap teknik pengumpulan data yang digunakan harus disertai dengan data. Memang untuk mendapatkan data yang lengkap dan obyektif penggunaan berbagai teknik sangat diperlukan, tetapi bila satu teknik dipandang mwncukupi maka teknik yang lain bila digunakan akan menjadi tidak efisien.

5. Teknik Analisa dataUntuk penelitian dengan dengan pendekatan kuantitatif, maka teknik analisis data

yang berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan. Bentuk hipotesis mana yang diajukan, akan menentukan teknik statistik mana yang akan digunakan , jadi sejak membuat rancangan, maka teknik analisa data sudah telah ditentukan.

6. Jadwal Penelitian Setiap rancangan penelitian perlu dilengkapi dengan jadwal kegiatan yang akan

dialaksanakan. Dalam jadwal berisi kegiatan apa saja yang akan dilakukan dan berapa lama akan dilakukan.

B. PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF

Proposal penelitian kualitatif beirisi garis –garis besar rencana yang mungkin akan dilakukan. Jadi perbedaaamn atmau antara proposal y ang menggunakan penelitian kualitatif dan kuantitatif terletak pada, yang kuantitatif proposalnya spesifik dan sudah baku, dan yang kualitatif masih bersifat umum dan sementara.

Komponen dan sistematika dalam proposal penelitian kualitatif, tidak berbeda dengan penelitian kuantitatif secara garis besar terdiri atas, pendahuluan, landasan teori,

Standarisasi Penulisan Skripsi dan karya Ilmiah 7

Page 8: SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

metode penelitian, jadwal penelitian, organisasi penelitian, biaya penelitian. Komponen dalam proposal tersebut dapat disusun kedalam bentuk sistematika sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUANA. Latar Belakang B. Fokus penelitianC. Rumusan MasalahD. Tujuan PenelitianE. Manfaat Penelitian

BAB II. STUDI KEPUSTAKAANA.................................B.................................C.................................

BAB III. METODOLOGI PENELITIANA. Metode, dan alasan menggunakan metodeB. Tempat PenelitianC. Instrumen PenelitianD. Sampel Sumber DataE. Teknik Pengumpulan dataF. Teknik Analisis dataG. Rencana Pengujian Keabsahan DataH. Jadwal penelitian

BAB I. PENDAHULUAN1. Latar Belakang masalah

Walaupun dalam penlitian kualitatif, masalah dapat bersifat sementara, namun perlu dikemukakan dalam proposal penelitian. Masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, penyimpangan antara teori dan praktek, penyimpangan antara tujuan dengan hasil yang dicapai, dan penyimpangan antara pengalaman masa lampau dengan yang terjadi. Dalam keadaan latar belakang masalah ini perlu dikemukakan gambaran keadaan yang terjadi selanjutnya dikaitkan dengan peraturan /kebijakan, perencaanaan, tujuan, teori, pengalaman sehingga terlihat adanya kesenjangan yang merupakan masalah. Masalah yang ditemukan dalam bentuk data , bisa diperoleh dari studi pendahuluan, dokumentasi laporan penelitian, atau pernyataan orang orang yang dianggap kredibel dalam media cetak maupun elektronika.

Penelitian juga tidak harus bangkit dari masalah, tetapi dari potensi. Potensi tersebut dapat berkembang menjadi masalah karena potensi tersebut tidak dapat didayagunakan. Sebagai contoh, pada tempat tertentu terdapat sumber minyak, tetapi

Standarisasi Penulisan Skripsi dan karya Ilmiah 8

Page 9: SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

karena kita tidak dapat mengeksploitasi, makanya sumber minyak itu bisa menjadi masalah.

Setelah masalah yang dikemukakan belum dapat diatasi, dan mungkin ada potensi yang belum dapat didayagunakan, maka perlu dilakukan penelitian. Jadi dalam latar belakang masalah ini intinya beriisi tentang jawaban atas pertanyaan, mengapa perlu dilakukan penelitian.

2. Fokus PenelitianKalau dalam penelitian kuantitatif, fokus penelitian ini merupakan batasan masalah,

karena adanya keterbatasan, baik tenaga, dana, dan waktu, dan supaya hasil penelitian lebih terfokus, maka peneliti tidak akan melakukan penelitian terhadap keseluruhan yang ada pada obyek atau situasi sosial tertentu, tetapi perlu menentukan fokus. Dalam penelitian pendidikan contohnya peneliti akan memfokuskan pada interaksi guru dan murid dalam kelas.

Pada penelitian kualitatif, penentuan fokus berdasarkan hasil studi pendahuluan, pengalaman, referensi, dan disarankan oleh pembimbing atau orang yang dipandang ahli. Fokus dalam penelitian ini juga masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti dilapangan.

3. Rumusan masalahBerdasarkan latar belakang masalah dan fokus penlitian tersebut, selanjutnya

dibuat rumusan masalahnya . Rumusan masalah merupakan pertanyaan penlitian, yang jawabannya dicarikan melalui penelitian. Rumusan masalah merupakan panduan awal bagi peneliti untuk penjelajahan pada obyek yang diteliti. Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif tidak berkenan dengan variabel penelitian, yang bersifat spesifik, tetapi lebih makro dan berkaitan dengan kemungkinan apa yang terjadi pada obyek/situasi sosial penelitian tersebut.

4. Tujuan PenelitianSecara umum tujuan penelitian untuk menentukan, mengembangkan setelah

peneliti berada di lapangan. Dalam proposal tujuan penelitian terkait dengan rumusan masalah, yaitu untuk mengetahui segala sesuatu setelah rumusan masalah itu terjawab melalui pengumpulan data.

5. Manfaat PenelitianSetiap penelitian diharapkan memiliki manfaat. Manfaat tersebut bisa teoritis, dan

praktis. Untuk penelitian kualitatif, manfaat penelitian lebih bersifat teoritis, yaitu untuk pengembangan ilmu, namun juga tidak menolak manfaat praktisnya untuk memecahkan masalah. Bila peneliti kualitatif dapat menemukan teori, maka akan berguna untuk menjelaskan, memprediksikan, dan mengendalikan suatu gejala.

Standarisasi Penulisan Skripsi dan karya Ilmiah 9

Page 10: SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

BAB II. STUDI KEPUSTAKAAN

Studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain yang terkait dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti. Beberapa teori yang dikemukakan dalam proposal, akan sangat tergantung pada fokus penelitian yang ditetapkan oleh peneliti. Makin banyak fokus penelitian yang ditetapkan maka akan semakin banyak teori yang perlu dikemukakan.

Dengan dikemukakan landasan teori dan nilai-nilai budaya yang ada pada konteks sosial yang diteliti, maka hal ini merupakan indikator bagi peneliti, apakah peneliti memiliki wawasan yang luas atau tidak terhadap situasi sosial yang diteliti. Validasi awal bagi peneliti kualitatif adalah seberapa jauh kemampuan peneliti mendeskripsikan teori –teori yang terkait dengan bidang konteks sosial yang diteliti

Dalam penelitian kualitatif, teori yang dikemukan bersifat sementara, dan akan berkembang atau berubah setelah peneliti berada dilapangan. Selanjutnya dalam teori, tidak perlu dibuat kerangka berpikir sebagai dasar untuk perumusan hipotesis, karena dalam penelitian kualitatif tidak akan memguji hipotesis, tetapi justru menemukan hipotesis.

BAB III. METODE PENELITIAN

1. Metode dan Alasan menggunakan penelitian kualitatifDalam hal ini perlu dikemukan mengapa menggunakan metode kualitatif. Pada

umumnya alasan menggunakan metode kualitatif karena permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis dan penuh makna sehingga tidak mungkin data sosial tersebut dijaring dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan instrumen seperti test, kuesioner, pedoman wawancara. Selain itu peneliti bermaksud memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola, hipotesis dan teori.

2. Tempat PenelitianMenjelaskan tempat dimana situasi sosial tersebut akan diteliti, misalnya disekolah,

diperusahaan dan lain lain.

3. Instrumen PenelitianDalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utama adalah peneliti sendiri

atau anggota tim peneliti. Untuk itu perlu dikemukakan siapa yang akan menjadi instrumen penelitian, atau mungkin setelah permasalahannya dan fokus jelas, penelitian akan

Standarisasi Penulisan Skripsi dan karya Ilmiah 10

Page 11: SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

menggunakan instrumen. Instrumen yang akan digunakan perlu dikemukakan pada bagian ini.

4. Sampel Sumber dataDalam Penelitian kualitatif, sampel sumber data dipilih secara purposive dan

bersifat snowball sampling. Penentuan sampel sumber data, pada proposal masih bersifat sementara dan akan berkembang kemudian setelah peneliti berada di lapangan. Sampel sumber data pada tahap awal memasuki lapangan dipilih orang yang memiliki power dan otoritas sehingga mampu “membukakan pintu” kemana saja peneliti akan melakukan pengumpulan data.

Siapa yang dijadikan sampel sumber data, dan berapa jumlahnya dapat diketahui setelah penelitian selesai. Jadi tidak dapat disiapkan sejak awal dalam proposal.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa teknik dalam mengumpulkan data, dapat meliputi hal-hal sebagai berikut.

1. Pengamatan;

Pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses peneliti dalam melihat situasi penelitian. Teknik ini sangat relevan digunakan dalam penelitian kelas yang meliputi pengamatan kondisi interaksi pembelajaran, tingkah laku anak dan interaksi anak dalam kelompoknya. Pengamatan dapat dilakukan secara bebas dan terstruktur. Alat yang bisa digunakan dalam pengamatan adalah lembar pengamatan, ceklist, catatan kejadian dan lain-lain.

2. Pertanyaan;

Teknik pertanyaan lebih cocok digunakan dalam pendekatan survei. Pertanyaan yang efektif akan membantu pengumpulan data yang akurat, karenanya Fox (dalam Sevilla, 1993) memberikan kreteria karakteristik pertanyaan yang efektif sebagai berikut; (a) bahasanya jelas, (b) ada ketegasan isi dan periode waktu, (c) bertujuan tunggal, (d) bebas dari asumsi, (e) bebas dari saran, dan (f) kesempurnaan dan konsistensi tata bahasa.

3. Angket atau kuesioner (questionnaire)

Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya.

4 Studi dokumenter (documentary study)

Standarisasi Penulisan Skripsi dan karya Ilmiah 11

Page 12: SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

Studi dokumenter merupakan merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen,baik dokumen tertulis,gambar maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh. Jadi studi dokumenter tidak sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumuen yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut.

6. Teknik Analisis DataAnalisa kualitatif merupakan analisa yang mendasarkan pada adanya hubungan

semantis antar variable yang sedang diteliti. Tujuannya ialah agar peneliti mendapatkan makna hubungan variable-variabel sehingga dapat digunakan untuk menjawab masalah yang dirumuskan dalam penelitian. Hubungan antar semantis sangat penting karena dalam analisa kualitatif, peneliti tidak menggunakan angka-angka seperti pada analisa kuantitatif.

Dalam kualitatif, teknik analisis data lebih banyak dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Menurut Spradley tahapan dalam penelitian kualitatif adalah tahap memasuki lapangan dengan grand tour dan minitour question, analisis data dengan analisis domain. Tahap kedua adalah menentukan fokus, teknik pengumpulan data dengan minitour question, analisis data dengan analisis taksonomi, selanjutnya pada tahap selection, pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan struktural, analisis data dengan analisis komponensial dan dilanjutkan dengan analisis tema, cara melakukan analisa tema kultural ialah dengan mencari benang merah yang ada yang dikaitkan dengan nilai-nilai, orientasi nilai, nilai dasar / utama, premis, etos, pandangan dunia dan orientasi kognitif. Analisa berpangkal pada pandangan bahwa segala sesuatu yang kita teliti pada dasarnya merupakan suatu yang utuh (keseluruhan), tidak terpecah-pecah, oleh karena itu peneliti dalam menganalisa data sebaiknya menggunakan pendekatan yang utuh.

7. Rencana Pengujian Keabsahan DataUji keabsahan data meliputi uji kredibilitas data (validitas internal), uji

dependabilitas ( reliabilitas) data, uji transferabilitas ( validitas eksternal/ generalisasi), dan uji obyektifitas. Namun yang utama adalah uji kredibilitas data. Uji kredibilitas data dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, tringulasi, diskusi dengan teman sejawat, member check, dan analisa kasus negatif.

8. Jadwal PenelitianPada umumnya penelitian kualitatif memerlukan waktu yang relatif lama, antara 6

bulan sampai dengan 24 bulan. Dalam jadwal berisi kegiatan apa saja yang akan dilakukan dan berapa lama akan dilakukan

Tabel 1. Perbandingan Penelitian Kuantitatif dengan Penelitian Kualitatif

Metode Kuantitatif Metode Kualitatif

1. Menekankan hipotesis yang dirumuskan sebelumnya

1. Menekankan hipotesis yang berkembang dalam pelaksanaan penelitian

Standarisasi Penulisan Skripsi dan karya Ilmiah 12

Page 13: SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

2. Menekankan definisi yang dirumuskan sebelumnya

2. Menekankan definisi dalam konteks atau sebagai kemajuan studi

3. Data disajikan dalam bentuk numerik 3. Menekankan deskripsi secara naratif

4. Menekankan pengukuran dan penyempurnaan reliabilitas skor yang diperoleh dari intrumen

4. Menekankan pada asumsi bahwa reliabilitas inferensi cukup kuat.

5. Pengukuran validitas melalui rangkaian perhitungan statistik

5. Pengukuran validitas melalui cek silang dari sumber informasi

6. Menekankan teknik acak untuk mendapatkan sampel yang representatif

6. Menekankan informan yang ahli dalam bidang yang diteliti untuk mendapatkan sampel purposif

7. Menekankan prosedur penelitian yang baku

7. Menekankan prosedur penelitian deskriptif naratif

8. Menekankan desain untuk pengontrolan variabel ekstra

8. Menekankan analisis logis dalam pengontrolan variabel ekstra

9. Menekankan desain pengontrolan khusus untuk menjaga bias dalam prosedur penelitian

9. Menekankan kejujuran peneliti dalam pengontrolan prosedur bias.

10.Menekankan rangkuman statistik dalam hasil penelitian

10.Menekankan rangkuman naratifdalam hasil penelitian

11.Menekankan penguraian fenomena kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil

11.Menekankan deskripi holistrik dari fenomena-fenomena yang kompleks

12.Menekankan manipulasi akspek, situasi, kondisi dalam memilih fenomena yang kompleks

12.Menekankan sifat alamiah dari fenomena-fenomenayang terjadi

C. PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Standarisasi Penulisan Skripsi dan karya Ilmiah 13

Page 14: SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

1. KARAKTERISTIK PTK

Program penelitian tindakan kelas (PTK) di Universitas Karimun dilakukan sebagai

kegiatan untuk meningkatkan kompetensi Mahasiswa sebagai peneliti untuk

menyelesaikan masalah pembelajaran yang dihadapi saat menjalankan tugasnya yang

berorientasi kepada peningkatan kualitas pembelajaran. Upaya tersebut bila berhasil akan

mendapatkan manfaat ganda yaitu :

1. Peningkatan kemampuan menyelesaikan masalah pembelajaran melalui penelitian akan

meningkatkan kualitas isi, efisiensi dan efektifitas pembelajaran, proses dan hasil

belajar siswa.

2. Peningkatan pembelajaran bermuara pada peningkatan profesionalisme tenaga

pendidikan.

Dalam bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran, PTK berkembang

sebagai suatu penelitian terapan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran

dikelas. Dengan menerapkan pelaksanaan tahapan penelitian tindakan kelas (PTK), guru

dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul dikelasnya sendiri bukan dikelas orang

lain, dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan

secara kreatif. Jadi PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah –masalah

aktual yang dihadapi guru dilapangan. Dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK), guru mempunyai peran ganda yaitu sebagai praktisi dan peneliti.

Sebagai paradigma sebuah penelitian tersendiri, jenis Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) memiliki karakteristik yang relatif agak berbeda jika dibandingkan dengan jenis

penelitian yang lain. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dikategorikan sebagai jenis

penelitian kualitatif dan eksperimen. PTK dikategorikan sebagai penelitian kualitatif

karena saat data dianalisis digunakan pendekatan kualitatif. Dikatakan sebagai penelitian

eksperimen karena penelitian diawali dengan perencanaan, adanya perlakuan terhadap

subyek penelitian dan adanya evaluasi terhadap hasil yang dicapai sesudah adanya

perlakuan.

Tabel 2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

Aspek Uraian

Umum Penelitian yang dirancang guna memperbaiki pembelajaran

Tema Tema bebas dan sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni dan

Standarisasi Penulisan Skripsi dan karya Ilmiah 14

Page 15: SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

menjadi perhatian peneliti.

Pembelajaran relevan dengan prodi yang diampu.

Masalah belajar siswa (strategi belajar siswa, kesalahan-kesalahan

proses pembelajaran).

Desain dan strategi pembelajaran.

Alat bantu, media dan sumber belajar.

Sistem assesmen dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran.

Masalah kurikulum.

Desain Desain PTK terdiri atas siklus-siklus dan minimal 2 siklus

Tujuan Meningkatkan mutu isi, masukan, proses dan hasil pendidikan dan

pembelajaran lembaga tempat penelitian.

Meningkatkan sikap profesional calon pendidik dan tenaga

kependidikan.

Menumbuhkembangkan ilmiah dilingkungan tempat penelitian,

sehingga tercipta sikap proaktif dalam perbaikan mutu pendidikan

dan pembelajaran berkelanjutan.

Metode seleksi Desk evaluation (aspek administrasi dan akademik)

Luaran Desain peningkatan kualitas pembelajaran yang telah teruji.

Laporan penelitian.

Artikel ilmiah hasil penelitian dengan disertai file (CD ROM)

A. SISTEMATIKA PROPOSAL PTK

BAB 1. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Tujuan utama penelitian tindakan kelas (PTK) adalah untuk memecahkan permasalahan pembelajaran. Oleh karena itu, dalam bab pendahuluan yang intinya memaparkan alasan atau latar belakang masalah, harus memuat hal-hal berikut ini :

Standarisasi Penulisan Skripsi dan karya Ilmiah 15

Page 16: SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

a. Masalah yang diteliti merupakan masalah yang aktual yang terjadi di kelas/sekolah, diperoleh dari pengamatan dan kajian (diagnosis) yang dilakukan oleh guru.

b. Masalah yang akan diteliti merupakan masalah penting dan mendesak untuk dipecahkan dan dapat dilaksanakan dilihat dari kesediaan waktu, biaya, dan daya dukung lainnya yang dapat memperlancar penelitian tersebut.

2. Identifikasi MasalahIdentifikasi masalah penelitian disertai data pendukung, baik yang berasal dari

pengamatan guru selama mengajar maupun dari kajian pustaka. Dukungan berupa hasil-hasil penelitian terdahulu, akan lebih mengokohkan argumentasi mengenai urgensi serta signifikansi permasalahan yang akan ditangani melalui PTK yang diusulkan.

Penemuan masalah awal ( identifikasi masalah) dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik pengumpul data seperti, wawancara, observasi dan kuesioner. Peneliti dapat melakukan penelitian pendahuluan dengan mewawancarai, mengobservasi, atau menyebar kuesioner untuk menemukan masalah yang memang benar-benar ada selama proses pembelajaran dikelas sebagai berikut;

Contoh Identifikasi masalaha. Proses pembelajaran materi pelajaran.... kurang kondusifb. Kurang interaksi antara guru dan siswac. Proses pembelajaran satu arahd. Metode mengajar yang digunakan oleh guru kurang menarike. Rendahnya motivasi belajar siswa untuk mata pelajaran....f. Rendahnya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran....

3. Perumusan Masalah

Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat tanya dengan mengajukan alternatif tindakan yang akan diambil dan hasil positif yang diantisipasi. Kemukakan secara jelas bahwa masalah yang diteliti merupakan sebuah masalah yang nyata terjadi di kelas, penting dan mendesak untuk dipecahkan. Setelah didiagnosis (diidentifikasi) masalah penelitiannya, selanjutnya perlu diidentifikasi dan dideskripsikan akar penyebab dari masalah tersebut.

Contoh Identifikasi masalaha. Bagaimanakah pendekatan berbasis konstruktivisme dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran............ kelas.....?b. Bagaimanakah pendekatan konseptual interaktif dapat meningkatkan hasil

belajar siswa dalam mata pelajaran....kelas....?

3. Hipotesis Tindakan

Standarisasi Penulisan Skripsi dan karya Ilmiah 16

Page 17: SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

Rumuskan hipotesis tindakan berdasarkan pada cara memecahkan masalah dalam penelitian tindakan Kelas (PTK).

Contoh:a. Dengan penerapan pembelajaran berbasis konstruktivisme dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran.... kelas.....di sekolah..b. Dengan penerapan pembelajaran berbasis konstruktivisme dapat meningkatkan

Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran.... kelas.....di sekolah..

4. Tujuan PenelitianKemukakan secara singkat tujuan penelitian yang ingin dicapai dengan

mendasarkan pada permasalahan yang dikemukakan. Tujuan umum dan khusus diuraikan dengan jelas, sehingga tampak keberhasilannya.

5. Manfaat Penelitian

Uraikan kontribusi hasil penelitian terhadap kualitas pendidikan dan/atau pembelajaran, sehingga tampak manfaatnya bagi siswa, guru, maupun komponen pendidikan lainnya. Kemukakan inovasi yang akan dihasilkan dari penelitian ini.

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

Uraikan dengan jelas kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasari penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan teori, temuan dan bahan penelitian lain yang dipahami sebagai acuan, yang dijadikan landasan untuk menunjukkan ketepatan tentang tindakan yang akan dilakukan dalam mengatasi permasalahan penelitian tersebut. Uraian ini digunakan untuk menyusun kerangka berpikir atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

1. Metode PenelitianUntuk menjawab rumusan masalah dan mengujii hipotesis, diperlukan metode

penelitian. Penelitian tindakan kelas (PTK) penting melakukan pengamatan awal untuk memahami dan mejelaskan tentang situasi keadaan dan latar subyek penelitian yang dikenai tindakan pada tempat penelitian, waktu penelitian, siklus penelitian tindakan kelas dan subyek penelitian.

7. Populasi dan sampelDalam penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel dapat digunakan sebagai

sumber data. Bila hasil penelitian akan digeneralisasikan ( kesimpulan data sampel dapat diberlakukan untuk populasi ) maka sampel yang digunakan sebagai sumber data harus representatif dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel dan populasi secara random sampai jumlah tertentu.

8. Instrumen penelitian

Standarisasi Penulisan Skripsi dan karya Ilmiah 17

Page 18: SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

Sebelum pelaksanaan PTK dibuat, berbagai input instrumental yang digunakan untuk memberi perlakuan dalam PTK. Penelitian bertujuan untuk mengukur suatu gejala menggunakan instrumen penelitian. Jumlah instrumen yang akan digunakan tergantung pada variabel yang diteliti. Bila variabel yang diteliti jumlahnya lima, maka akan menggunakan lima instrumen. Dalam hal ini perlu dikemukakan instrumen apa saja yang akan digunakan untuk penelitian, skala pengukuran yang ada pada setiap jenis isntrumen (Likert, dll )

9. Teknik Pengumpulan dataTeknik pengumpulan data dalam PTK sebagai berikut; (1) Observasi partisipatif; (2)

Wawancara mendalam; (3) Penyebaran angket; (4) Ujian (tes); (5) studi dokumentasi ( analisis dokumen); (6) diskusi dengan teman sejawat.

10. Teknik Analisa dataAnalisa data meliputi;a. Reduksi datab. Display/penyajian datac. Mengambil ksimpulan lalu diversifikasi

11. Prosedur penelitian

a. Rencana TindakanDalam kegiatan rencana tindakan dibahas kemungkinan tindakan sebagai upaya

pemecahan masalah yang telah diidentifikasi. Rencana tindakan dituangkan dalam rencana pembelajaran untuk diterapkan dalam proses pembelajaran. Rencana tindakan yang disepakati meliputi penggunaan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat beserta penggunaan teknik asesmen pada masing-masing tahap pembelajarannya.

b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan meliputi pelaksanaan kegiatan pembelajaran berdasarkan

rencana tindakan yang telah disusun. Tindakan ini ditujukan untuk memperbaiki proses pembelajaran beserta proses penilaiannya.

c. Observasi TindakanObservasi tindakan terdiri dari kegiatan observasi pelaksanaan proses pembelajaran

(pelaksanaan tindakan) dan mencatat hasil observasi.

d. Analisis RefleksiTahap analisis refleksi meliputi kegiatan analisis terhadap hasil observasi tindakan,

tanggapan guru dan siswa serta hasil catatan lapangan kemudian dilanjutkan dengan merefleksikan hasil analisis untuk menentukan alternatif tindakan selanjutnya.

12. Jadwal Penelitian

Standarisasi Penulisan Skripsi dan karya Ilmiah 18

Page 19: SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

Setiap rancangan penelitian perlu dilengkapi dengan jadwal kegiatan yang akan dialaksanakan. Dalam jadwal berisi kegiatan apa saja yang akan dilakukan dan berapa lama akan dilakukan.

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUANA. Kedudukan Karya Ilmiah di UKA..................................................................... 1B. Tujuan Penyusunan Modul................................................................................. 3C. Sistematika Penulisan karya Ilmiah/Skripsi....................................................... 3

BAB II. PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIANA. Proposal Penelitian Kuantitatif..................................................................... 4B. Proposal Penelitian Kualitatif............................................................................ 8C. Proposal Penelitian Tindakan Kelas................................................................ 14

BAB III. PENUTUP........................................................................................................ 20

Standarisasi Penulisan Skripsi dan karya Ilmiah 19

Page 20: SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

KATA PENGANTAR

Berbagai karya tulis ilmiah seperti artikel, makalah dan skripsi seringkali menggunakan cara penulisan yang berbeda. Demikian pula perbedaan cara penulisan karya ilmiah sering terjadi antardosen pembimbing, antarprogram, antarjurusan, dan antarfakultas sehingga menimbulkan kebingungan pada mahasiswa, hal ini dapat disebabkan oleh latar belakang dosen pembimbing yang berbeda sehingga memberikan khazanah yang berbeda untuk setiap dosen pembimbing di lingkungan civitas akademika Universitas Karimun. Belum adanya pedoman yang baku yang dikeluarkan oleh fakultas juga menjadi salah satu penyebab perbedaan tersebut.

Penyusunan Modul ini dimaksudkan dapat digunakan sebagai pedoman bagi mahasiswa dalam membuat skripsi dan juga dapat digunakan acuan dalam membuat sebuah karya ilmiah.

Pada Modul ini dikemukakan tiga metode penelitian yaitu kuantitatif, kualitatif dan penelitian Tindakan kelas yang dikhususkan untuk mahasiswa S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Metode kuantitatif cocok digunakan untuk penelitian pada populasi yang luas, permasalahan sudah jelas, teramati, terukur dan peneliti bermaksud menguji hipotesis. Metode penelitian kualitatif cocok digunakan terutama bila permasalahan belum jelas, peneliti bermaksud ingin memamhami secara mendalam suatu situasi sosial yang kompleks, penuh makna. Selain itu metode kualitatif juga cocok digunakan untuk mengkonstruksi fenomena sosial yang rumit, menemukan hipotesis dan teori. Metode penelitian Tindakan Kelas merupakan metode yang sering digunakan mahasiswa PGSD dalam membuat karya ilmiah baik itu artikel ataupun karya ilmiah berupa skripsi. Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan kegiatan kolaborasi antara peneliti, praktisi (para guru, dosen dan pendidik lainnya) yang melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Apabila guru melakukan penelitian Tindakan Kelas (PTK) didalam kelasnya sendiri, maka ia bertindak sebagai peneliti dan praktisi. Guru yang profesional hendaknya mampu mengajar sekaligus meneliti.

Standarisasi Penulisan Skripsi dan karya Ilmiah 20

Page 21: SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

Terakhir semoga kehadiran Modul ini pembaca dalam hal ini mahasiswa PGSD di lingkungan Universitas karimun dapat dengan mudah memahami ketiga metode tersebut, sehingga dapat memilih metode mana yang paling cocok digunakan untuk penelitian dalam bidang pendidikan.

Karimun, Mei 2012Penulis

Febrina, S.Si, M.Pd

Standarisasi Penulisan Skripsi dan karya Ilmiah 21