sistem transmisi

65
FUNGSI TRANSMISI Transmisi pada mobil, yang disebut juga sebagai bak percepatan, adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengubah percepatan putaran. putaran yang dimaksud adalah tenaga putar dari mesin yag disalurkan ke transmisi melaui pesawat kopling untuk disalurkan ke roda-roda penggerak dengan kecepatan putaran yang diinginkan. percepatan atau perlambatan putaran roda-roda penggerak dapat diatur oleh transmisi atau bak percepatan karena didalam bak percepatan itu disusun beberpa macam ukuran roda-roda gigi. Gambar 1 Posisi transmisi dalam sistem pemindah tenaga 1. Mesin/motor penggerak 2. Kopling 3. Transmisi 4. Poros Propeller 5. Universal joint 6. Differensial 7. Poros belakang

Upload: zulbadri

Post on 20-Feb-2016

105 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Teknik Kendaraan Ringan

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Transmisi

FUNGSI TRANSMISI

Transmisi pada mobil, yang disebut juga sebagai bak percepatan, adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengubah percepatan putaran. putaran yang dimaksud adalah tenaga putar dari mesin yag disalurkan ke transmisi melaui pesawat kopling untuk disalurkan ke roda-roda penggerak dengan kecepatan putaran yang diinginkan. percepatan atau perlambatan putaran roda-roda penggerak dapat diatur oleh transmisi atau bak percepatan karena didalam bak

percepatan itu disusun beberpa macam ukuran roda-roda gigi.

Gambar 1Posisi transmisi dalam

 sistem pemindah tenaga

1. Mesin/motor penggerak2. Kopling3. Transmisi4. Poros Propeller5. Universal joint6. Differensial7. Poros belakang 8. Sistem suspensi

UNIT SINKROMES

Page 2: Sistem Transmisi

  Unit Sinkromes

Unit sinkromes merupakan suatu alat yang dapat mempersamakan putaran-putaran gigi-gigi transmisi pada sikap-sikap tertentu secara otomatis. Dengan kata lain, sinkromes berfungsi menghubungkan atau memutuskan tenaga putar dari roda gigi tingkat ke poros pada kondisi putaran tidak sama.

Transmisi yang dilengkapi dengan alat sinkromes, perpindahan gigi-giginya dari sika tinggi ke sikap lebih rendah dapat dilakukan secara langsung, tidak menginjak kopling dua kali (double clutch)

  Kontruksi Sinkromes

Gambar 8

Bagian-bagian unit sinkromes

Page 3: Sistem Transmisi

Roda gigi sinkromes bertugas meneruskan tenaga/putaran dari kopling geser ke poros output. Kopling geser sinkromes menghubungkan roda gigi sinkromes dengan roda gigi tingkat. Pengunci sinkromes mencegah pergantian gigi sebelum putaran sama. Pegas pengunci memegang pengunci-pengunci dengan roda gig sinkromes. Cincin sinkromes menyesuaikan putaran unit sinkromes dengan roda gigi tingkat.

1.2 Cara Kerja Sinkromes

Ada tiga posisi kerja sinkromes, dari saat sebelum berhubungan sampai dengan sesudah berhubungan. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.

a. Posisi awal pengereman

Gambar 9kerja sinkromes saat posisi 

awal pengereman

 

Kopling geser digerakkan ke kanan. Pengunci mendorong cincin sinkromes kea rah roda gigi tingkat. Cincin sinkromes melakukan pengereman terhadap roda gigi tingkat.

b. Kopling Posisi pengereman

Page 4: Sistem Transmisi

Gambar 10kerja sinkromes saat posisi 

pengereman

Kerja sinkromes pada saat posisi pengeremanKopling geser didorong lebih jauh. Gigi kopling geser kontak dengan gig cincin

sinkromes terjadi pengereman lebih keras, sampai putaran cincin sama dengan putaran roda tingkat. Pengunci mendorong lebih keras hinggan batas langkah: maksimum dan tertekan ke bawah.

c. Posisi penyesuaian

Page 5: Sistem Transmisi

Gambar 11kerja sinkromes 

saat posisi penyesuaian

Cincin sinkromes berputar balik sedikit akibat tekanan gigi didalam kopling geser. Kopling geser didorong lebih jauh lagi. Pengunci menjadi bebas searah putaran. Gigi kopling geser berhubungan dengan gigi cincin sinkromes.

d. Posisi terhubung

Gambar 12kerja sinkromes saat posisi penyesuaian

Kopling geser didorong maksimum. Gigi kopling geser berhubungan dengan gigi penghubung roda gigi tingkat. Putaran / tenaga roda gigi tingkat dapat diteruskan ke poros output

SERVICE PEMELIHARAAN

Page 6: Sistem Transmisi

SERVICE PEMELIHARAAN

Pemeriksalah apakah pemindahan gigi bekerja dengan sempurna. Bila pemindah gigi bekerjanya tidak baik. Periksa bus tiap sambungan batang dari keausan dan mainya sebelum menyetel sambungan batang pemilih no.2 dan batang pemindah no. 2. Bus yang harus diganti. Juga periksa apakah telah diberi grease bagian yang bergeser pada tiap dudukan bus, dan apakah batang dan poros bergerak dengan lancar. Bila tidak, perbaiki yang rusak atau berilah grease bila perlu. Sesuai gambar 70untuk tempat pemberian grease.

Gambar 70

Penyetelan:

Penyetelan ini memerlukan pemeriksaan di atas.

Catatan:

Betul-betul setel lengan poros pemindah gigi (4) pada posisi netral.

Page 7: Sistem Transmisi

Gambar 71

1.    lepaskan mur-mur (5) untuk menjatuhkan kira-kira 10 mm (0,4 in) dari tiap sambungan batang (6)

Page 8: Sistem Transmisi

Gambar 72

2.    Setel tuas control pemindah gigi (7) ungkit kearah depan dalam sudut kira-kira 50 kearah vertical.

 Gambar 73

3.    Kencangkan mur-mur (5). Hati-hati jangan menggerakkan batang (1) dan (2) lengan poros (3) dan (4)

4.    Gerakkan tuas control pemindah gigi, dan periksalah apakah tiap pemindahnya gigi pada pemindah keadaanya lancar

 

Page 9: Sistem Transmisi

                     

Gambar 74

      

Bila hasil pemeriksaan kerjanya pemindah gigi memerlukan tuas control pemindah gigi diungkitkan kearah depan, gerakan mur-mur (5) dari batang (1) kea rah depan. Sebaliknya, bila mengungkitkan kearah belakang diperlukan, gerakan mur-mur (5) pada batang (1) kearah belakang.

Page 10: Sistem Transmisi

Gambar 75

Bila diperlukan mengungkitkan tuas control pemindah gigi ke arah kanan, gerakan mur-mur (5) dari batang (2) kearah belakang. Sebaliknya, bila diperlukan mengungkitkan kea rah kiri, gerakkan mur-mur (5) dari batang (2) ke arah depan.

Page 11: Sistem Transmisi

Gambar 76

Perawatan yang lain dan sangat penting adalah pemeriksaan ketinggian oli transmisi dan penggantian oli serta sekat oli.

Gambar 77

Periksa ketinggian oli transmisi

Buka tutup pengisi. Periksa ketinggian oli harus mendekati lubang tutup pengisian. Jika kurang, tambah oli sesuai spesifikasi.

Penggantian oli

         Buka pembuang dan tutup pengisi. Setelah itu buang oli ke bak penampung.

         Bersihkan tutup pembuangan oli

         Beri lem pada drat sumbat dan tutup

         Setelah oli dibuang, pasang sumbat penguras

         Isi oli sampai batas bawah lubang tutup pengisi Kapasitas oli :1,7 liter

         Pasang kembali tutup pengisi

Page 12: Sistem Transmisi

                    Oli Seal (sekat Oli)

1.    Penggantian sekat oli

2.    Dongkrak kendaraan dan topang dengan stand pengaman

3.    Buang oli transmisi

4.    Lepas propeller shaft (poros kopel)

5.    Lepas sekat oli dengan obenga minus

6.    Pasang sekat oli baru. Gunakan bulatan yang pas ukuranya dengan sekat.

Gambar 78

TRANSMISI MANUAL/BIASA

TRANSMISI MANUALKomponen-komponen pokok kontruksi di atas maasing-masing dapat

dikelompokkan menjadi tiga kelompok bahasan, yaitu :          Poros-poros dan roda gigi transmisi         Unit sinkromes          Tuas pemindah gigi

Page 13: Sistem Transmisi

1. poros input2. poros bantu3. poros output4. unit sinkromes5. bantalan bola pada poros6. bantalan pilot7. gigi speedometer8. gigi balik 

Gambar 2 Transmisi Manual Tiga Poros

PEMINDAH GIGI

3.3 Pemindah Gigi

Page 14: Sistem Transmisi

3.3.1 jenis pemindah gigi

Ada beberapa macam kontruksi pemindah gigi transmisi menurut model letak tuas pemindahnya. Tiga di antaranya yang umum dipakai adalah :

         Pemindah langsung

         Pemindah dari roda kemudi

         Pemindah pada pengerak depan dengan transmisi melintang.

3.3.1.1 pemindah langsungModel pemindah langsung merupakan model yang paling sederhana. Kontruksi tersebut

dipakai pada kendaraan dengan pemindah tenaga standart. Model ini memiliki keuntungan utama yaitu mudah perawatannya dan tidak perlu service rutin, di samping harganya yang murah.

Gambar 13

Page 15: Sistem Transmisi

Pemindah langsung

3.3.2.1 Pemindah dari roda kemudi

Gambar 14

Pemindah dari roda kemudi

Kontruksi pemindah dari roda kemudi dipakai pada kendaraan dengan transmisi yang terletak di belakang pengemudi. Kontruksi tersebut cukup rumit dan memerlukan perawatan berkala. Perawatan berkala yang dimaksud meliputi:

         Member vet pada semua bagian engsel yang bergerak

         Pada jangka waktu tertentu, perlu perbaikan engsel-egsel/ sambungan-sambungannya.

Page 16: Sistem Transmisi

3.3.1.3 Pemindah pada penggerak depan dengan transmisi melintang

Gambar 15

Pemindah pada penggerak depan

dengan transmisi melintang

3.4 Transmisi Pembagi Empat Roda

Beberapa jenis mobil, terutama jenis jeep dan forklip menggunakan penggerak empat roda. Untuk mengatur gerakan roda-roda depan dan belakang, pada system pemindah tenaga dipasang transimi pembagi empat roda (transverse). Alat itu berfungsi untuk melepas dan menghubungkan tenaga putaran terhadapa penggerak roda depan secara mekanis (selektif).

Page 17: Sistem Transmisi

Gambar 16

Transmisi pembagi empat roda

Carak kerjanya adalah sebagai berikut. Kopling geser menghubungkan pada posisi lambat (low)/cepat (higt). Kopling geser penghubung eksel depan penghubung eksel depan menghubung/melepas poros output transmisi pembagi ke poros penggerak eksel depan. Aliran tenaganya sebagai berikut:

Page 18: Sistem Transmisi

Gambar 17

Aliran tenaga pada transmisi pembagi 4 roda

RANGKUMAN

RANGKUMAN

Fungsi transmisi pada mobil untuk mengubah percepatan putaran mesin, melalui pesawat kopling untuk disalurkan ke roda-roda penggerak dengan kecepatan putaran yang dikehendaki. Kontruksi transmisi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu: (1) tranmisi biasa/manual dan (2) transmisi otomatis. Kontruksi manual banyak digunakan untuk maobi-mobil menengah dan berat, sedangkan transmisi otomatis digunakan pada mobil-mobil penumpang ringan, seperti sedan.

Perbedaan antara transmisi biasa/ manual dan transmisi otomatis adalah pada tranmisi biasa pemindah gigi secara manual, pengemudi harus menekan pedal kopling, dan memutuskan aliran tenaga. Sedangakan pada tranmisi otomatis, pemindahan gigi secara otomatis dan aliran tenaga tidak terrputus.

Transmisi biasa bagian-bagiannya terjadi atas tiga bagian pokok yaitu sebagai berikut. (1) poros-poros dan gigi tranmisi, terjadi atas: (a) poros input berupa satu roda gigi tetap sebagai penggerak, (b) poros 

Page 19: Sistem Transmisi

bantu merupakan roda-roda gigi tetap (permanent), (c) poros output merupakan susunan roda gigi yang terhubung dn dapat digeser-geser, (d) roda gigi balik memiliki poros tersendiri, yang bertugas membalik arah putaran untuk keperluan kecepatan mundur, (e) bantalan-bantalan. (2) unit sinkromes yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan tenaga putaran dari roda gigi tingkat ke poros pada kondisi putaran tidak sama. (3) tuas pemindah gigi yang memiliki tiga jenis, yaitu: (a) pemindah langsung, (b) pemindah dari roda kemudi, dan (e) pemindah pada penggerak depan dengan tranmisi melintang. 

Beberapa jenis mobil, terutama jenis jeep dan forklift, meggnakan penggerak empat roda untuk mengatur gerakan roda-roda depan dan roda belakangnya, pada sisitem pemindah tenaga dipasang transmisi pembagi empat roda (transverse). Alat tersebut berfungsi untuk melepas dan menghubungkan tenaga putaran penggerak roda depan secara menakanis(selektif). Sedangkan, untuk mempercepat putaran output tranmisi, dipasang overdrive.

Transmisi otomatis direncanakan untuk memindahkan tenaga motor kesumbu roda belakang, untuk mendapatkan bermacam-macam kecepatan yang pemindahanya berlangsunga secara otomatis, tanpa harus melakukan penginjakkan kopling seperti pada transmisi biasa/manual. Kontruksinya dapat dibagi dalam 2 kelompok, yaitu sebagai berikut. (1) kelompok perlengkapan mekanis, yaitu terdiri atas: (a) poros input, (b) kopling konversi momen (torque Converter), (c) set gigi planet, (d) poros output, dan (e) kopling pengerem. (2) perlengkapan hidrolis, terjadi atas (a) saluran oli, (b) governor, dan (c) kontak pengatur.

Pada transmisi otomatis, tingkat kecepatan diatur secara otomatis oleh kopling-kopling dan pengerem yang berada di dalam bak transmisi. Pengaturannya dilakukan melalui kontak pengatur. Jika dipilih tingkat D, maka tingkat gigi yang bekerja : gigi 1, 2, dan 4, jika dipilih tingkat 2, gigi yang bekerja 1 dan 2, jika dipilih tingkat 1, maka yang bekerja gigi 1 (satu) saja, dan jika dipilih salah satu dari P, R, atau N, transmisi akan berada dalam posisi: parkir, mundur, atau netral

TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN

Tujuan Khusus Pembelajaran

Bagian ini akan mengantar siswa memperoleh dasar pengetahuan tentang transmisi. Seltelah mempelajari pokok bahasan ini, kalian akan memiliki kemampuan sebagai berikut:

1.      Siswa dapat menyebutkan fungsi transmisi pada mobil

2.      Siswa dapat menunjukkan posisi unit transmisi jika diperhartikan gambar buta suatu kontruksi system pemindah tenga pada mobil.

3.      Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis transmisi.

Page 20: Sistem Transmisi

4.      Siswa dapat menyebutkan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki setiap jenis transmisi

5.      Siswa dapat mengidentifikasi nama-nama bagian gambar suatu jenis transmisi biasa/manual.

6.      Siswa dapat menyebutkan fungsi dari tiap bagian kontruksi transmisi biasa/manual.

7.      Siswa dapat menyebutkan macam-macam yang ada dari setiap bangian kontruksi transmisi biasa/manual.

8.      Siswa dapat menyebutkan cara kerja bagian-bagian transmisi biasa.manual yang bergerak.

9.      Siswa dapat menjelaskan aliran tenaga dan gigi-gigi transmisi biasa/manual. Yang bekerja pada setiap bagian percepatan.

10.   Siswa dapat mengidentifikasikan nama-nama bagian gambar suatu jenis ternsmisi otomatis

11.   Siswa dapat menyebutkan fungsi dari setiap bagian kontruksi transmisi otomatis.

12.   Siswa dapat menyebutkan macam yang ada dari setiap bagian kontruksi tranmisi otomatis.

13.   Siswa dapat menyebutkan cara kerja bagian-bagian transmisi otomatis yang bergerak.

14.   Siswa dapat menjelaskan aliran tenaga dan gigi-gigi transmisi (otomatis) yang bekerja pada setiap tingkat percepatan.

15.   Siswa dapat menyebutkan nama komponen-komponen yang ditambahkan pada system transmisi untuk menambah kemampuan kerja transmisi.

16.   Siswa dapat menjelaskan fungsi kemponen-komponen yang ditambahkan pada system transmisi.

17.   Siswa dapat menyebutkan cara kerja komponen-komponen yang ditambahkan pada sisitem transmisi.

18.   Siswa dapat menjelskan keuntungan dan kerugian pemasangan komponen-komponen tambahan pada sisitem transmisi.

SISTEM TRANSMISI

PENEMU TRANSMISI : LOUIS-RENE PANHARD dan EMILE LEVASSORFungsi : Untuk memutus dan menghubungkan putaran mesin sehingga kendaraan dapat berhenti, meskipun mesin tetap dalam keadaan hidup

Page 21: Sistem Transmisi

SISTEM TRANSMISI DI BEDAKAN MENJADI 2 JENIS YAITU :1. SISTEM TRANSMISI MANUAL    1. Slidingmesh Type    2. Constantemesh Type    3. Syncromesh Type    2. SISTEM TRANSMISI OTOMATIS    1. Manumatic Type    2. Semi Automatic type    3. Elelctro Hidraulic Type    4. Dual Clutch Type

URAIAN1. TRANSMISI MANUAL

 Transmisi Manual terdiri dari empat komponen utama, yaitu :1. Input Shaft2. Output Shaft3. Counter Gear4. Reverse Gear

Page 22: Sistem Transmisi

Sistem Transmisi Manual dikenal juga sebagai transmisi "Gearbox" yang terdiri dari :1, Transmisi Sekuensial2, Transmisi Non Sekuensial3. Transmisi tanpa Sinkronisasi4. Transmisi dengan Sinkronisasi4. Transmisi Pre Selektor

JENIS-JENIS TRANSMISI MANUAL1. SLIDINGMESH TYPE

Jenis ini merupakan dasar pertama kali ditemukannya transmisi, dengan konstruksi yang sangat sederhana. Transmisi jenis ini sudah tidak lagi dikembangkan, walaupun demikian jenis ini masih sering digunakan dan terbatas hanya untuk gear percepatan dan mundur

2. CONTSTANTMESH TYPE

Page 23: Sistem Transmisi

Jenis ini merupakan pengembangan dari jenis slidingmesh type, dimana bentu gear tidak lagi lurus melainkan helical, walaupun demikian saat perpindahan gera masih terjadi kesukaranDinamakan constantmesh type karena counter gear selalu berkaitan atau berhubungan dengan gear pada main shaft. sedangkan gear pada main shaft dihubungkan dengan perantara bearing sehingga gear dan main shaft dapat berputar bebas.

 3. SYNCROMESH TYPE

Transmisi jenis ini mempunyai konstruksi seperti jenis constantmesh. pada jenis ini untuk memindahkan putaran dari main gear ke main shaft digunakan syncromesh, sehingga perpindahan putaran dapat dilakukan dengan mudah pada berbagai kecepatan.

Page 24: Sistem Transmisi

JENIS-JENIS TRANSMISI AUTOMATIC    1. MANUMATIC TYPE

Transmisi Manumatic berasal dari kata "Manual" dan "Automatic"Pada transmisi ini pengemudi cukup memilih tanda (+) untuk menaikan rasio perpindahan gigi dan tanda (-) untuk menurunkan rasio perpindahan gigi.Perpindahan gigi terjadi secara sekuensial

2, SEMI AUTOMATIC TYPE

Page 25: Sistem Transmisi

Pada Transmisi ini menggunakan Sensor Elektrik, Sistem Pneumatik dan Prosesor, serta Actuator untuk mengeksekusi perintah pengemudi saat memindahkan rasio perpindahan gigi transmisi

3. ELEKTRO HIDRAULIC TYPE

Page 26: Sistem Transmisi

Transmisi ini merupakan transmisi buatan Jepang yang dikenal dengan "HondaMatic"Pada transmisi ini terdapat komponen Pompa Hidraulic, Hidraulic Motor Piston dan jugaPompa Swash Plate yang bekerja menyerupai cara kerja sistem AC jenis Swash Plate

4. DUAL CLUTCH TYPE

Pada transmisi ini terdapat dua buah kopling yang saling terhubung dalam satu poros Infut Shaft.

MEKANISME PEMINDAH GIGI1. JENIS PENGONTROL REMOTE    1. COLUMN SHIFT TYPE

Page 27: Sistem Transmisi

Pada jenis ini tuas pemindah terpisah dengan transmisi, tuas pemindah berada di batang kemudi

2. FLOOR SHIFT TYPE

Page 28: Sistem Transmisi

Pada jenis ini posisi tuas pemindah berada tepat di lantai bagian bawah dari kemudi

 2. JENIS PENGONTROL LANGSUNG

Pada jenis ini tuas pemindah gear transmisi berada langsung pada transmisi sehingga proses pemindahan gear transmisi dapat dikontrol dengan baik

Page 29: Sistem Transmisi

KERUSAKAN-KERUSAKAN TRANSMISI1. GEAR SUKAR DI PINDAHKAN2. SAMBUNGAN GEAR RUSAK3. TERDENGAR BUNYI-BUNYI

Page 30: Sistem Transmisi

PERBAIKAN TRANSMISI MANUAL

5. MEMPERBAIKI KERUSAKAN TRANSMISI MANUAL DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

5.1 Gangguan-gangauan dan kemungkinan penyebabnya

Sebelum membongkar, memeriksa, dan melakukan penggantian/ perbaikan komponen, kita perlu melapasa transmisi dengan langkah sebagai berikut:

NO Gangguan Kemungkinan Penyebab Cara mengatasi

1 Tongkt perneling susah dipindah

   Bola pengunci tongkat pemindah gigi macet

   Tanhkai sambungan pemindah gigi macet

   Tuas pemindah gigibengkok

Ganti

Ganti

Ganti

2 Tongkat Pemindah gigi longgar

  Bushing bola pengunci tuas pemindah gigi aus

  Bola pengunci tuas pemindah aus

Ganti

Ganti

3 Susah pindah gigi   Tuas control pemindah gigi bengkok

  Kurang oli

  Oli kurang bagus

  Tangkai pemindah atau garbu pemindah longgar

  Ring sinkromes aus

  Kerucut gigi sinkromes aus

  Kontak ring sinkromes dan kerucut gigi jelek

  Kelonggaran ggi memanjang berlebih

  Bearing aus

  Pey key snkronister aus

  Pra-beban bearing gigi poros primer terlalu besar

Ganti

Tambah oli

Ganti oli

Ganti

Ganti

Ganti

Ganti

Ganti

Ganti

Ganti

Ganti

4 Gigi melompat    Garbu pemindah gigi aus Ganti

Page 31: Sistem Transmisi

   Tuas Kontrol bengkok

   Hub clutch sleeve aus

   Gigi poros sekunder aus

   Permukaan gigi geser aus

   Backlash gigi kebanyakan

   Bearing aus

   Dudukan mesin longgar atau pemsangannya kurang pas

Ganti

Ganti

Ganti

Ganti

Ganti

Ganti

Ganti

Kencangkan

5 Suara abnormal    Oli kurang

   Kualitas oli jelek

   Bearing aus

   Gigi poros sekunder aus

   Permukaan gigi geser aus

   Backlash gigi kebanyakan

   Gigi roda gigi rusak

   Ada kotoran pada gigi

   Gigi diferensial rusak atau backlasnya kebanyakan

Tambah oli

Ganti oli

Ganti

Ganti

Ganti

Ganti

Ganti

Ganti

Ganti atau setel

6 Pidah gigi keras   Jarak main pedal kopling terlampau besar sehingga macet

  Pelat kopling aus

  Pelat kopling kontor terkena minyak

  Poros garbu pemindah berubah bentu atas ausnya tidak merata

  Bola lokasi pecah

  Sleeve sinkromesa aus

  Hub sinkromes aus

Setel menurut petunjuk

Ganti

Ganti

Ganti

Ganti

Ganti

Page 32: Sistem Transmisi

Ganti

7 Gigi lepas sendiri   Tuas transmisi berubah bentuk

  Sumbu garbu pidah aus

  Bola baja lokasi aus

  Pegas bola baj lokasi lemah

  Garbu pindah aus

  Gigi terlampau bergerak ke arah tekan

  Ring atau hub sinkromes aus

  Bantalan poros masuk (input shaft) poros utama (main shaft) atau poros lawan(counter shaft) aus

Perbaiki / ganti

Ganti

Ganti

Ganti

Ganti

Ganti

Ganti

Ganti

8 Gigi tidak mau masuk

  Pegas sinkromes lemah atau patah

  Alur dalam ring sinkromes aus

  Ring sinkromes macet pada kerucut

  Poros garbu pemindah berubah bentuk

  Garbu pemundah aus

Ganti

Ganti

Ganti

Ganti

Ganti

5.2 Perbaikan komponen-komponen Tansmisi

1.    Lepas tombol tuas pemindah gigi (tongkat perneling)

2.    Lepas konsul bok J-4

3.    Lepas karet dan tuas pemindah gigi

Page 33: Sistem Transmisi

Gambar 30

Melepas tuas pemindah gigi

4.    Lepas kabel negative aki

5.    Dingkrak kendaraan dan topang dengan stan pengaman (Jack Stand)

6.    Buang oli transmisi

7.    Lepas poros kopel

8.    Lepas pemegang pipa buang

9.    Lepas kabel kopling

10. Lepas starter

11. Lepas kabel saklar lampu mundur

12. Lepaskan speedometer

13. Lepaskan baut penahan transmisi

14. Turunkan transmisi

Catatan:

Sebelum menurunkan transmisi, taruh dongkrak di bawah mesi, lindungi bakk oli dengan balok kayu

Page 34: Sistem Transmisi

             1.2.1 Membongkar Rumah Taransmisi

Rumah transmisi dapat dibongkar dengan urutan langkah sebagai berikut;

1.    Lepaskan clutch release bearing (lager pelepas kopling)

2.    Lepaskan clutch release fork(garbu pelepas kopling)

Gambar 31

3.    Lepaskan tutup depan dan sekat oli

4.    Lepaskan “shim” penyetel

5.    Lepaskan “snap ring”

 

Gambar 32

Page 35: Sistem Transmisi

6.    Lepaskan penahan tuas persneling

7.    Lepaskan rumah bagian belakang

 

Gambar 33

                   Catatan:

Dorong rumah ekstensi dari poros utama ke bawah kiri ujung tuas control sejauh mungkin

Untuk membuka rumah bagian tengah:

1.    Lepaskan ujung tuas pemindah gigi

2.    Lepaskan tuas pemindah gigi

3.    Lepaskan gigi pemutar speedometer

 

Page 36: Sistem Transmisi

Gambar 34

Setelah itu kita bongkar rumah bagian tengah dengan cara:

1.    Copot rumah bagian tengah (perantara) dan gigi dengan SST (Special Service Tools)

 

Gambar 35

2.    Copot snap ring

Gambar 36

3.    Copot gigi pemutar speedometer, bola pengunci, dan snap ring

4.    Copot pin per dan ujung tangkai pengganti (1,2,3,4,5,dan mundur)

5.    Copot Rumah bagian tengah

Page 37: Sistem Transmisi

5.2.2 Membongkar Kontrol Pemindah Tenaga, Bearing dan Gigi-Gigi

      Langkah membongkar control pemindah tenaga adalah:

1.    Lepaskan pin per gardu (gigi 1,2,3,4,5,  dan mundur)

Gambar 37

2.    Lepaskan sumbat per dan bola pengunci

3.    Lepaskan “snap ring”

4.    Lepaskan tuas pemindah gigi dan garbunya.

5.    Lepaskan bola pengunci, per dan “interlock pins”

Setelah melakukan pembongkaran, control pemindah dilanjutkan membongkar bearing dan gigi-gigi dengan langkah sebagai berikut:

1.    Lepaskan snap ring dan plat pengatur jarak

2.    Lepaskan langer (bearing) belakang “main shaft” dengan SST

Page 38: Sistem Transmisi

Gambar 38

3.    Lepaskan snap ring dan plat pengaturan jarak

4.    Lepaskan “langer belakang counter shaft” dengan SST

Gambar 40

5.    Lepaskan snap ring, adjusting spacer, dan lock ball (bola pengunci)

6.    Lepaskan gigi 5 dan ring synchronizer

7.    Lepaskan counter gigi 5

8.    Lepaskan spacer

 

Page 39: Sistem Transmisi

Gambar 41

9.    Lepaskan lock nut (mur pengunci)

Catatan:

         Dorong clutch sleeves ke dalam gigi 1 dan mundur untuk mengunci putaran dari main shaft

         Luruskan penahaan lock nut

         Kendorkan lock nut dengan SST

         Copot lock nut

Gambar 42

10. Lepaskan clutch hub (gigi 5 dan mundur)

11. Lepaskan gigi mundur, needle bearing, sleeve (selongsong), dan thrush washer

Page 40: Sistem Transmisi

12. Lepaskan counter gigi mundur

13. Lepaskan snap ring dan trush washer

14. Lepaskan gigi idle dan thrush washer.

 

Gambar 43

15. Lepaskan counter dan main shaft

 

Gambar 44

Page 41: Sistem Transmisi

Catatan:

Ketok sambil memutar ujung belakang main shaft dan counter shaft dengan palu plastic

16. Lepaskan bearing cover

17. Lepaskan bearing tengah dari counter dan main shaft

18. Lepaskan main drive shaft dan needle bearing

19. Lepaskan ring synchronizer

20. Lepaskan canp ring

21. Lepaskan clutch hub (untuk gigi 3 dan 4)

Gambar 45

22. Lepaskan ring synchronizer dan gigi 3

23. Lepaskan thrust washer

24. Lepaskan gigi dan ring synchronizer

25. Lepaskan sleeve gigi 1 

Page 42: Sistem Transmisi

Gambar 46

26. Lepaskan clutch hub keseluruhan (untuk gigi 1 dan 2)

27. Lepaskan ring synchronizer dan gigi 2

5.2.3 Pemeriksaan bak persneling bantalan, gigi-gigi dan porosLangkah pertama pemeriksaan terhadap system transmisi adalah memeriksa fisik bak

dan rumah persneling. Periksa keretakan, bintik-bintik dan baret-baret. Pada bak persneling dan rumahanya. Jika terdapat keretakan yang parah, rumah bearing dan baka transmisi keduanya harus diaganti pada bersamaan.

Gambar 47

Kemudian periksa bearing dan gigi-gigi dengan langkah sebagai berikut:

1.    Periksa bearing dari kemungkinan putaran yang tersendat-sendat.

2.    Pemeriksa needle bearing dari keausan dan kerusakan. 

Page 43: Sistem Transmisi

Gambar 48

Sedangkan untuk gigi, periksa bagian berikut. Jika rusak atau aus, perlu dilakukan penggantian.

1.    Permukaan kerucut

2.    Bagian yang berhubungan dari clutch hub sleeve.

3.    Gigi-giginya

4.    Gigi bagian dalam dan permukaan belakang

Pemeriksaan poros utama main shaft dan poros putar utama (main drive shaft) dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

Gambar 49

1.    Periksa main shaft dari kebengkokan dengan dial indicator pada beberapa bagian sepanjang batang. Batas : 0,03 mm

2.    Pemeriksaan pemasangan yang pas dari main shaft dan lubang gigi. Standar: 0,03 mm-0,08 mm. Batas : 0,015 mm

3.    Ganti main shaft jika alurnya rusak atau giginya rampal, aus atau patah.

Page 44: Sistem Transmisi

Selain itu, juga kita periksa keausan /keretakan yang terjadi pada poros pengimbang (counter shaft). Adapun gigi idle mundur dan poros (reserve idle gear dan shaft) kita periksa dengan melakukan langkah sebagai berikut. 

Gambar 50

1.    Periksa gigi dai keausan dan kerusakan

2.    Periksa diameter gigi dan kecocokan (pas) poros.

Sandar: 0,02-0,05 mm

Batas: 0,15 

 Gambar 51

Pemeriksaan selanjutnya kita lakukan terhadap mekanisme synchronizer dengan langkah berikut:

Page 45: Sistem Transmisi

 

 Gambar 52

1.    Periksa bagian berikut:gigi ring synchronizer; permukaan miring ring synchronizer; clutch sleeve, dan hub key; keteganagan per.

2.    Periksa jarak muka antara ring synchronizer dan gigi

Standar : 1,2 mm

Batas : 0,8 mm

3.    Periksa kotak antara ring dan permukaan kerucut dengan menggunakan feeler. Jika kotanya tidak baik, perbaiki dengan member emril dan gosok permukaan secara bersama-sama.

Pemeriksaan berikutnya adalah pemeriksaan terhadap control (control level), garbu pemindah gigi (shift fork) dan batang (rods). Yang kita kerjakan adalah langkah-langkah sebagai berikut.

1.    Periksa jarak pertemuan antara tuas control dan tongkat pengganti. Batas: 0,8 mm

Page 46: Sistem Transmisi

Gambar 52

2.    Periksa celah clutch seelve. Juga antara garbu pengganti dan reserve idler gear (gigi panen mundur) batas : 0,5 mm

Gambar 53

5.2.4 Merakit Komponen Sistem Transmisi

Untuk merakit kembali komponen-komponen system transmisi lakukan dengan cara kebalikan dari langkah membongkar. Saat memasang bearing jangan lupa untuk melumasi bagian yang bergerak, gigi dan bearing agar mudah melakukannya dan mengurangi kerusakan akibat pengaruh gesekan/getaran saat pemasangan.

Berikutnya pasang clutch hub sebagai berikut:

1.    Pemasangan per key. Ujung per yang membuka harus tetap 120 derajat seperti pada gambar. Ini adalah cara menjaga tekanan per sama pada masing-masing key.

 

Page 47: Sistem Transmisi

Gambar 54

2.    Waktu dipasang perhatikan masing masing arah clutch hub.

                         

Gambar 55

3.    Pasang syncronezer clutch hub menurut semestinya seperti pada gambar 56

Page 48: Sistem Transmisi

Gambar 56

Setelah itu stel jarak main shaft bearing dan bearing tengah counter shaft. Jarak 0-0,05 mm

Gambar 57

Shim setelan                         mm

0,1 0,3

Page 49: Sistem Transmisi

Kemudian setel ujung bebas gigi panen (idle) mundur. (celah antara washer setelan dan Snap ring)

Gerak Bebas : 0,1-0,3 mm

Gambar 58

Washer setelan                                     mm

2,6 3,00

2,8

1.    Setelah pemasangan clutch hub, dorong clutch sleeve ke gigi dan mundur untuk menahaan putaran main shaft.

2.    Kencangkan mur kunci sesuai momen pengencangan SST.

Page 50: Sistem Transmisi

Gambar 59

Momen pengencangan:

126-206 Nm (13-21 m kg, 94-152 ftlb)

                         Catatan:

Setelah mengencangakan mur kunci main shaft, ketok pahat pada mur kunci untuk menguncinya.

Kemudian setel ujung bebas gigi 5 (celah antara washer setelan dan Snap ring).Saat memeriksa gerak bebas ujung. Tekan snap ring main shaft dengan jari.

End play(gerak bebas ujung) 0,1-0,3 mm.

Gambar 60

Adjusting washer(washer setelan)

6,4 6,6

6,5 6,7

BEARING BELAKANG COUNTER SHAFT (BANTUAN BELAKANG POROS PENGIMBANG)

Pasang bearing belakang counter shaft dengan SST.

 

Page 51: Sistem Transmisi

Gambar 61

1.    Setel kelonggaran ujung bearing belakang pengimbang. (Celah antara thrust washer dan snap ring)

Gambar 62

Kelonggaran ujung: kurang dari 0,1 mm

Washer (ring) setelan                                mm

1,8 2,0

1,9 2,1

BEARING BELAKANG POROS UTAMA

Page 52: Sistem Transmisi

1.    Pasang bearing belakang poros utama dengan SST.

Gambar 62

Setel kelonggaran ujung bearing belakang poros utama. (celah antara thrust washer dan snap ring)

Gambar 63

Kelonggaran ujung : kurang dari 0,1 mm

1,9 2,1

2,0 2,2

SHIFT FORKS, RODS DAN INTER LOCK PIN (GARBU PEMINDAH GIGI, TUAS DAN PIN SALING KUNCI)

Page 53: Sistem Transmisi

Gambar 64

Gunakan SST untuk memasang batang garbu pemindah dan pin inlock.

Momen pengencangan :

Per baut Penutup: 9,8-1,5 N.m (1,0-1,5 mkg,7-11 ft.lb)

   

                        Gambar 65

Page 54: Sistem Transmisi

  Gambar 66

                          Catatan:

Waktu pemasangan garbu pengganti gigi dan control end, spring pin harus dipasang dengan celah pin searah dengan poros tongkat pengganti gigi pada gambar.

                         

MAIN DRIVE SHAFT BEARING (BERING POROS UTAMA)

                          Pasang bearing main drive shaft dengan SST

   

   

Gambar 67

Page 55: Sistem Transmisi

BEARING DEPAN COUNTER SHAFT

            Pasang bearing depan counter shaft dengan SST

             Gambar 68

ENDPLAY BEARING MAIN DRIVE SHAFT (POROS PUTAR UTAMA) KEBEBASAN UJUNG BANTALAN

Periksa endplay bearing dari main drive shaft (A-B)

Endplay kurang dari 0,1 mm.

Gambar 69

Page 56: Sistem Transmisi

                       Shim setelan                                              mm

0,1 0,3

MEMASANG

Pemasangan, kebalikan dari pembongkaranya.

Catatan:

         Beri sedikit gemuk pada alur batang poros utama

         Gunakan SST (49 0 259 440) untuk mencocokkan alur poros putar utama dengan alur putar pada plat kopling.

         Isi ttransmisi dengan jumlah dan klasifikasi SAE yang benar

POROS-POROS RODA GIGI TRANSMISI MANUAL

1.    Poros-Poros Roda Gigi Transmisi Manual1.1 Poros Input

Poros input berupa satu roda gigi tetap sebagai penggerak.

Gambar 2Poros Input

1.2 Poros BantuPoros bantu merupakan roda-roda gigi tetap (permanent)

Page 57: Sistem Transmisi

Gambar 3Poros Bantu

1.3 Poros OutputPoros output merupakan susunan roda gigi yang terhubung dan dapat digeser-

geser.

1.    Dudukan Bantalan2.    Dudukan Kopling Geser 23.    Dudukan Roda Gigi Bebas Tingkat 34.    Dudukan Roda Gigi Bebas Tingkat 25.    Dudukan Kopling Geser Bebas Tingkat 1

Gambar 4Poros output

1.4 Roda Gigi BalikRoda gigi balik memiliki poros tersendiri, yang bertugas membalik arah putaran

untuk keperluan kecepatan mundur.

Page 58: Sistem Transmisi

Gambar 5Roda Gigi Balik

1.5 Bantalan-BantalanUntuk bantalan poros dan roda gigi ada tiga bentuk dan kegunaan, yaitu:

1. Bantalan bola dan rol yang mendukung poros-poros transmisi yang mampu menerima gaya  aksial dan radial 

2. Bantalan jarum, dipakai pada roda gigi bebas transmisi dengan dudukan busing, mampu menerima gaya radial dan memperkecil gesekan roda gigi terhadap poros

3. Bantalan /pilot dipakai pada poros input