sistem thinking

37
Pergeseran Pikiran (Melihat Dunia Sebagai Sesuatu yang baru) Kelompok 5 Adi Setiabudi Jihad Rizky Rendra M. Iqbal Filsafat Ilmu Dan Cara Berpikir Sistem

Upload: adi-setiabudi

Post on 04-Jul-2015

69 views

Category:

Education


3 download

DESCRIPTION

Filsafat Ilmu dan Berfikir Sistem

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem thinking

Pergeseran Pikiran

(Melihat Dunia Sebagai Sesuatu yang baru)

Kelompok 5

Adi Setiabudi

Jihad

Rizky

Rendra

M. Iqbal

Filsafat Ilmu Dan Cara Berpikir Sistem

Page 2: Sistem thinking

PENGERTIAN BERPIKIR SISTEM

Berpikir Sistem merupakan disiplin ilmu untuk

melihat secara keseluruhan, merupakan

kerangka kerja untuk meninjau keterkaitan pola

perubahan, dibanding tinjauan statis .

“ Cinta kebijaksanaan (love of wisdom)

dalam arti yg sedalam-dalamnya “

Page 3: Sistem thinking

Lanjutan Pengertian Filsafat

B. ARTI TERMINOLOGI

a. Plato “ pengetahuan yg berminat mencapai pengetahuan kebenaran yg asli”

b. Immanuel Kant “ ilmu (pengetahuan) yg menjadi pokok pangkal dari segala pengetahuan yg di dalamnya tercakup masalah epistimologi yg menjawab persoalan apa yg dapat kita ketahui”

Page 4: Sistem thinking

Lanjutan Pengertian Filsafat

“ Filsafat adalah ilmu pengetahuan yg

menyelidiki segala sesuatu yg ada secara

mendalam dg menggunakan akal sampai

pada hakikatnya”

Tujuan filsafat adl mencari hakikat dari

sesuatu obyek/gejala secara mendalam

Page 5: Sistem thinking

OBJEK FILSAFAT

A. Objek Meterial Filsafat

Yaitu suatu bahan yg menjadi tinjauan penelitian

atau pembentukan pengetahuan itu. Termasuk

objek material adalah “hal yg diselidiki,

dipandang, atau disorot oleh suatu disiplin

ilmu”.

Jadi obyek material filsafat adl sangat luas yaitu yg

mencakup segala sesuatu yang ada.

Page 6: Sistem thinking

Lanjutan Objek Filsafat

B. OBJEK FORMAL FILSAFAT

Yaitu sudut pandangan yg menyeluruh secara

umum sehingga dapat mencapai hakikat

dari obyek materialnya.

Page 7: Sistem thinking

METODE FILSAFAT

(Dictionary of Philosophy)

1. Metode Kritis (Socrates, Plato)

Bersifat analitis istilah & pendapat dg jalan bertanya,

membedakan, membersihkan, menyisikan, menolak yg

akhirnya ditemukan hakekat

2. Metode Intuitif (Plotinus, Bergson)

Dgn jln instrospeksi intuitif & pemakaian simbol2

bersama dgn pembersihan intektual shg tercapai suatu

penerangan pikiran. Bisa juga dg pembauran antara

kesadaran dan proses perubahan shg tercapai

pemahaman langsung mengenai kenyataan

Page 8: Sistem thinking

Lanjutan metode ….

3. Metode Skolastik (Aristoteles, Thomas Aquinas)

Bersifat sintesis deduktif, dengan bertitk tolak dari

definisi2 atau prinsip2 yg jelas dg sendirinya dan ditarik

kesimpulan

4. Metode Geometris (Rene Descrates & pengikutnya)

Melalui analisis mengenai hal2 kompleks dicapai intuisi

akan hakekat sederhana dan dideduksikan secara

matematis segala pengertian lainnya

Page 9: Sistem thinking

Lanjutan metode ….

5. Metode Empiris (Hobbes, Locke,Berkeley, David Hume)

Hanya pengalamanlah yg menyajikan pengertian benar

maka semua pengertian (ide2) dlm instrospeksi

dibandingkan dg impresi 7 kmd disusun bersama secara

geometris

6. Metode Transendental (immanuel Kant,Neo-

Skolastik)

Bertitik tolak dari tepatnya pengertian tertentu dengan

jalan analisis diselidiki syarat-syarat apriori bagi suatu

pengertian

Page 10: Sistem thinking

Lanjutan metode

7. Metode Fenomenologis (Husserl, Eksistensialisme)

Dgn jln beberapa pemotongan sistematis, refleksi atas

fenomin dalam kesadaran mencapai pengliatan hakikat-

hakikat murni

8. Metode Dialektis (Hegel, Marx)

Dengan jalan mengikuti dinamika pikiran atau alam

sendiri, menurut triade, tesis, antitesis, sintesis dicapai

hekikat kenyataan

Page 11: Sistem thinking

Lanjutan metode….

9. Metode Neo-positivistis

Kenyataan dipahami menurut hakikat dg jalan

mempergunakan aturan2 seperti berlaku pada ilmu

pengetahuan positif (eksakta).

10. Metode Analitika Bahasa (Wittgenstein)

Dgn jln analisa pemakaian bahasa sehari2 ditentukan sah

atau tidaknya ucapan2 filosofis.

Sumber : Anton Bekker, 1984: 21-22

Page 12: Sistem thinking

CIRI-CIRI FILSAFAT

1. Menyeluruh

2. Mendasar

3. Spekulatif

4. Radikal

5. Universal (umum)

6. Konseptual

7. Koheren & konsisten

8. Sistematik

9. Komprehensif

10. Bebas

11. Bertanggung jawab

Page 13: Sistem thinking

ASAL DAN PERANAN FILSAFAT

ASAL FILSAFAT

1. Keheranan

2. Kesangsian

3. Kesadaran akan

keterbatasan

PERANAN FILSAFAT

1. Pendobrak

2. Pembebas

3. Pembimbing

Page 14: Sistem thinking

KEGUNAAN FILSAFAT

Membantu mendalami berbagai pertanyaan asasi manusia tentang makna realitas & lingkup tanggung jawabnya.

Kemampuan itu dipelajari dari 2 jalur:

1. Secara sistemik, artinya filsafat menawarkan berbagai metode mutakhir utk mengangani masalah2 mendalam manusia, tentang hakikat kebenaran & pengetahuan, baik biasa maupun ilmiah, tentang tanggung jawab & keadilan dsb

2. Sejarah filsafat. Di sini belajar untuk mendalami, menanggapi serta belajar dari jawaban2 yg sampai sekarang ditawarkan oleh para pemikir & filssuf terkemuka

Page 15: Sistem thinking

CABANG-CABANG FILSAFAT

1. LOGIKA : cabang filsafat yg menyelidiki lurus tidaknya pemikiran kita.

2. EPISTEMOLOGI : bagian ilmu filsafat yg membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal muasal pengetahuan, batas-batas, sifat, metode dan kesahihan pengetahuan.

3. ETIKA : cabang filsafat yg mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan baik-buruk.

Page 16: Sistem thinking

Lanjutan CABANG-CABANG FILSAFAT

4. ESTETIKA : cabang filsafat yg

membicarakan tentang keindahan.

5. METAFISIKA : cabang filsafat yg

membicarakan sesuatu dibalik yang

tampak yg meliputi persoalan ontologinya,

kosmologiny dan antropologi.

Page 17: Sistem thinking

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT

1. Aliran-aliran Dalam persoalan

keberadaan

2. Aliran-aliran Dalam persoalan

pengetahuan

3. Aliran-aliran Dalam persoalan Nilai-nilai

(etika)

Page 18: Sistem thinking

Aliran-aliran Dalam persoalan

keberadaan

Ada 3 segi pandangan:

1. Keberadaan dipandang dari segi

jumlah (kuantitas), artinya brp byk

kenyataan yg paling dalam itu :

a. Monoisme : hy ada satu kenyataan

fundamental, yg dpt berupa jiwa,

materi, Tuhan atau subsatansi lainnya

Page 19: Sistem thinking

Lanjutan keberadaan dipandang dari segi jumlah

b. Dualisme (serba dua): aliran yg

menganggap ady dua substansi yg msg2

berdiri sendiri

c. Pluralisme (serba byk), aliran yg tdk

mengakui ady satu substansi atau dua

substansi.

Page 20: Sistem thinking

Aliran persoalan filsafat

2. Keberadaan dipandang dari segi sifat (kualitas), menimbulkan bbrp aliran:

a. Spiritualisme / idealisme:

- ajaran yg menyatakan bahwa kenyataan

terdalam adl roh yg mengisi &

mendasari seluruh alam

- dipakai dlm istilah keagamaan utk

menekankan pengaruh langsung dari roh suci

dlm bdg agama

Page 21: Sistem thinking

Aliran persoalan filsafat

b. Materialisme yaitu pandangan yg

menyatakan bahwa tdk ada hal yg nyata

kecuali materi. Materi adl sesuatu yg

kelihatan, dpt diraba, berbentuk,

menempati ruang

Page 22: Sistem thinking

Aliran persoalan filsafat

3. Keberadaan dipandang dari segi proses,

kejadian atau perubahan.

a. Mekanisme (serba mesin) artinya semua

gejala dpt dijelaskan berdasarkan asas-asas

mekanik. Semua peristiwa berdasarkan pd

sebab kerja (efficient cause) yg dilawankan

dg sebab tujuan (final cause)

Page 23: Sistem thinking

Aliran persoalan filsafat

b. Teleologi (serba tujuan) : berpendirian bahwa yg

berlaku dlm kejadian alam bukanlah sebab

akibat, akan tetapi sejak semua memang ada

sesuatu kemauan atau kekuatan yg mengarahkan

alam ke suatu tujuan

c. Vitalisme: memandang bahwa kehidupan tdk dpt

sepenuhnya dijelaskan secara fisika kimiawi krn

hakekatnya berbeda dg yg tdk hidup.

Page 24: Sistem thinking

Aliran persoalan filsafat

d. Organisisme yg menyatakan, hidup adl

suatu truktur yg dinamik, suatu kebulatan

yg memiliki bagian2 yg heterogen & yg

utama adl ady sistem yg teratur.

Page 25: Sistem thinking

PERSOALAN PENGETAHUAN (yg berkaitan dg

sumber pengetahuan)

1. Rasionalisme :

- yg menyatakan bahwa semua

pengetahuan bersumber pd akal.

- akal memperoleh bahan mell panca

indera yg diolah akal mjd pengetahuan

- mendasarkan pd metode deduksi

Page 26: Sistem thinking

Aliran persoalan filsafat

2. Empirisme

- semua pengetahuan diperoleh lewat

indera

- indera memperoleh kesan-kesan dari

alam nyata shg mjd pengalaman

- pengetahuan yg berupa pengalaman terdiri dari

penyusunan & pengaturan kesan2 yg

bermacam2

Page 27: Sistem thinking

Aliran persoalan filsafat

3. Realisme

- objek-objek nyata yg diketahui adl nyata

dlm dirinya sendiri

- pikiran & dunia luar saling berinteraksi

akan tetapi interaksi ini tdk

mempengaruhi sifat dunia

Page 28: Sistem thinking

Aliran persoalan filsafat

4. Kritisisme

- akal menerima bahan pengetahuan dari

empiri intern & ekstern kmd akal

mengatur dlm bentuk ruang & waktu

- pengamatan mrp permulaan pengetahuan

sdgkan pengolahan akal mrp

pembentukannya

Page 29: Sistem thinking

PERSOALAN PENGETAHUAN (yg berkaitan dg

hakekat pengetahuan)

1. Idealisme

- pengetahuan adl proses mental/psikologis yg sifatnya subyektif

-pengetahuan mrp gambaran subyektif ttg kenyataan

- pengetahuan tdk menggambarkan kebenaran yg sesungguhnya ttg hakekat sesuatu yg berada di luar pikiran

Page 30: Sistem thinking

PERSOALAN PENGETAHUAN (yg berkaitan dg

sumber pengetahuan)

2. Empirisme

- hakekat pengetahuan adl pengalaman

3. Positivisme

- pengetahuan2 yg dogmatis hrs digantikan dg pengetahuan faktawi

- pengetahuan :pernyataan yg mengandung arti adl pernyataaan yg dpt diverifikasi scr empiris dan berdasarkan pengalaman

Page 31: Sistem thinking

PERSOALAN PENGETAHUAN (yg berkaitan dg

sumber pengetahuan)

4. Pragmatisme

- tidak mempersoalkan apa hakekat

pengetahuan melainkan menanyakan apa

guna pengetahuan tersebut

- pengetahuan yg dimiliki mns dikatakan

benar tdk krn mencerminkan kenyataan

tetapi jika dpt membuktikan manfaatnya

Page 32: Sistem thinking

ALIRAN-ALIRAN DALAM PERSOALAN

NILAI

1. Idealisme Etis:

- ady suatu skala nilai2, asas2 moral atau aturan utk bertindak

- lebih mengutamakan hal2 yg bersifat spiritual/mental drpd indrawi/kebendaan

- lebih mengutamakan kebebasan moral drpd ketentuan kejiwaan atau alami

- lebih mengutamakan hal yg umum drpd yg khusus

Page 33: Sistem thinking

ALIRAN-ALIRAN DALAM PERSOALAN

NILAI

2. Deontologis Etis/formalisme/intuisionisme

- bahwa sesuatu tindakan dianggap baik

tanpa disangkutkan dg nilai kebaikan

sesuatu hal

- sesuatu perbuatan dikatakan wajib scr

moral tanpa memperhitungkan akibat2nya

Page 34: Sistem thinking

ALIRAN-ALIRAN DALAM PERSOALAN

NILAI

3. Etika Teleologis

- mrp bagian dari etika aksiologis (etika

berdasar nilai)

- kebaikan/kebenaran suatu tindakan

sepenuhnya bergantung pd suatu tujuan

atau sesuatu hasil

Page 35: Sistem thinking

ALIRAN-ALIRAN DALAM PERSOALAN

NILAI

4. Hedonisme

- menganjurkan manusia utk mencapai kebahagiaan yg didasarkan pd kenikmatan, kesenangan.

- hidup yg baik adl memperbanyak kenikmatan melalui indera dan intelek (Cyrenaics-400 SM)

-kegembiraan pikiran adl lebih tinggi drpd kenikmatan jasmani (Epikurus-334 SM)

Page 36: Sistem thinking

ALIRAN-ALIRAN DALAM PERSOALAN

NILAI

5. Utilitarisme

- bahwa tindakan yg baik adl tindakan yg

menimbulkan kenikmatan atau

kebahagiannya yg sebesar-besarnya bagi

manusia yg sebanyak-banyaknya.

Page 37: Sistem thinking

TERIMA KASIH

SEE U NEXT WEEK