sistem saraf otonom

29
OBAT-OBAT YANG BEKERJA PADA SISTEM SARAF OTONOM KELOMPOK IV ETI ANGGRAINI 11 01 01 112 FEBRIYANA HERLISA 11 01 01 063 MUHAMAD MUSA 11 01 01 122 SRI HARYANTI 11 01 01 139 SUCI AMANDA 11 01 01 095 YELA SARI UTAMI 11 01 01 159 STIFI BHAKTI PERTIWI PALEMBANG

Upload: tulus1994

Post on 04-Oct-2015

248 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

sso

TRANSCRIPT

OBAT SISTEM SARAF OTONOM

OBAT-OBAT YANG BEKERJA PADA SISTEM SARAF OTONOMKELOMPOK IVETI ANGGRAINI11 01 01 112FEBRIYANA HERLISA11 01 01 063MUHAMAD MUSA11 01 01 122SRI HARYANTI11 01 01 139SUCI AMANDA11 01 01 095YELA SARI UTAMI11 01 01 159

STIFI BHAKTI PERTIWI PALEMBANG

Sistem saraf yang bekerja tanpa perintah dan mengkoordinasi sejumlah fungsi organ yaitu:

KardiovaskularPernafasanPencernaanEkskresireproduksi

Obat saraf otonom adalah obat yang dapat mempengaruhi penerusan impuls dalam system saraf otonom dengan jalan mengganggu sintesa, penimbunan, pembebasan, atau penguraian neurotransmiter atau mempengaruhi kerjanya atas reseptor khusus.

SISTEM SARAF OTONOM

PEMBAGIAN SISTEM SARAF

Bagan susunan saraf otonom

Sistem Koordinasi

SISTEM SARAF OTONOM

Jenis Reseptor Otonom

Alpha Receptor

Aktivitas Saraf Otonom terhadap Beberapa Sistem Organ

Pembagian Obat Otonom

1. Simpatomimetika (adrenergika)Obat ini disebut obat adrenergika karena efek yang ditimbulkannya mirip efek neurotransmitter norepinefrin dan epinefrin (dikenal juga sebagai obat noradrenergik dan adrenergik atau simpatik atau simpatomimetik).

Kerja obat adrenergik

Contoh Obat AdrenergikaEpineprinNorepineprinIsoproterenolDopaminDobutaminAmfetaminMetamfenaminEfedrinMetoksamin

Penghambat adrenergik atau adrenolitik ialah golongan obat yang menghambat perangsangan adrenergik.

Efek Simpatoli1. Menurunkan tekanan darah (vasodilatasi)2. Menurunkan denyut nadi3. Konstriksi bronkiolus4. Kontraksi uterus5. Reseptor adrenergik: alfa1, beta1 dan beta2

2. Simpatolitika ( antagonis adrenergika / adrenolitika )

Penghambat adrenoseptor (adrenoseptor bloker)

Yaitu obat yang menduduki adrenoseptor baik alfa maupun beta sehingga menghalanginya untuk berinteraksi dengan obat adrenergik. Penghambat adrenoseptor ini dibagi menjadi dua yaitu :

Antagonis adrenoseptor alfa (alfa bloker).

Antagonis adrenoseptor beta (beta bloker).

Penghambatan adrenoreseptora. Antagonis adrenoseptor alfa (alfa bloker) Alfa bloker menduduki adrenoseptor alfa sehingga menghalangi untuk berinteraksi dengan obat adrenergik atau rangsangan adrenergik.

Efek vasodilatasi TD turun, dan terjadi reflek stimulasi jantung Efek samping: hipotensi posturalObat yang termasuk alfa bloker adalah derivat haloalkilamin (dibenamid dan fenoksibenzamin), derivat imidazolin (tolazolin, fentolamin), prazosin dan alfa bloker lain misalnya derivat alkaloid ergot dan yohimbin. Indikasi alfabloker adalah hipertensi, feokromositoma, fenomen Raynaud dan syok.

Penghambatan adrenoreseptor

Penghambat saraf adrenergikyaitu obat yang mengurangi respons sel efektor terhadap perangsangan saraf adrenergik. Obat ini bekerja dengan cara menghambat sintesis, penyimpanan, dan pelepasan neurotransmitter. Obat yang termasuk penghambat saraf adrenergik adalah guanetidinbetanidin, guanadrel, bretilium, dan reserpin.

yaitu obat yang menghambat perangsangan adrenergik di SSP.Obat penghambat adrenergik sentral atau adrenolitik sentral yaitu klonidin dan metildopa yang dipakai sebagai obat antihipertensi.

Penghambat adrenergik sentral atau adrenolitik sentral

3. Parasimpatomimetika ( kolinergika )

Parasimpatomimetika

4. Parasimpatolitika ( antikolinergika )Obat antikolinergik (dikenal juga sebagai obat antimuskatrinik, parasimpatolitik, penghambat parasimpatis). Obat antikolinergik sintetik dibuat dengan tujuan agar bekerja lebih selektif dan mengurangi efek sistemik yang tidak menyenangkan.

Beberapa jenis obat antikolinergik misalnya homatropin metilbromida dipakai sebagai antispasmodik, propantelin bromida dipakai untuk menghambat ulkus peptikum, karamifen digunakan untuk penyakit parkinson.

ParasimpatolitikIndikasi penggunaan obat ini untuk merangsang susunan saraf pusat (merangsang nafas, pusat vasomotor dan sebagainya, antiparkinson), mata (midriasis dan sikloplegia), saluran nafas (mengurangi sekret hidung, mulut, faring dan bronkus, sistem kardiovaskular (meningkatkan frekuensi detak jantung, tak berpengaruh terhadap tekanan darah), saluran cerna (menghambat peristaltik usus/antispasmodik, menghambat sekresi liur dan menghambat sekresi asam lambung).

Obat obat antikolinergika

TERIMA KASIH