sistem saraf

13
Sistem saraf pusat Sistem saraf pusat adalah bagian yang terpenting dari seluruh sistem saraf dalam tubuh. Sistem saraf pusat adalah bagian yang anatomi tubuh yang sangat lunak, Sehingga secara evolusi, bagian ini dilindungi oleh tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang. Sistem saraf pusat, dibagi menjadi dua bagian yaitu otak/cerebrum (ensenphalon) dan sumsum tulang belakang (medulla spinalis). Karena bagian-bagian dari sistem saraf pusat ini adalah bagian yang sangat, maka selain dilindungi oleh tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, juga dilapisan tiga lapisan membran, yang disebut dengan membrane meninges. Jika membaran ini mengalami infeksi, maka akan mengalami radang yang disebut dengan radang meningitis (radang otak). Membran meninges itu antara lain: Piameter: Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-lipatan permukaan otak. Arachnoidea mater: disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput

Upload: nda-linda

Post on 31-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Saraf

Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat adalah bagian yang terpenting dari seluruh sistem saraf dalam

tubuh. Sistem saraf pusat adalah bagian yang anatomi tubuh yang sangat lunak, Sehingga

secara evolusi, bagian ini dilindungi oleh tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang. Sistem

saraf pusat, dibagi menjadi dua bagian yaitu otak/cerebrum (ensenphalon) dan sumsum

tulang belakang (medulla spinalis).

Karena bagian-bagian dari sistem saraf pusat ini adalah bagian yang sangat, maka

selain dilindungi oleh tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, juga dilapisan tiga lapisan

membran, yang disebut dengan membrane meninges. Jika membaran ini mengalami infeksi,

maka akan mengalami radang yang disebut dengan radang meningitis (radang otak).

Membran meninges itu antara lain:

Piameter: Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-

lipatan permukaan otak.

Arachnoidea mater: disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah.

Di dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis; semacam cairan

limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah

sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.

Durameter: terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai

endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang

kepala. Di antara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural.

Page 2: Sistem Saraf

1. SEREBRUM (Otak Besar)

Secara anatomis, otak dibagi menjadi 4 lobus yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda:

Lobus Frontal

Terlihat dalam mental, emosi dan fungsi fisik, bagian anterior (depan atas) mempunyai

peran dalam tingkah laku tidak sadar. Misalnya: kepribadian, tingkah laku social, memberi

pendapat dan aktifitas itelektual, bagian sentral posterior (depan belakang) mengatur fungsi

motorik.

Lobus Pariental

Menterjemahkan input sensorik, sensasi yang dirasakan pada suatu sisi bagian tubuh

yang diterjemahkan melalui lobus pariental bagian lateral, rangsangan yang diterima adalah

nyeri, temperature, sentuhan, tekanan, dan proprioseption. Lobus pariental juga

menterjemahkan input sensorik stereognasis dan juga berfungsi sebagai pengembangan

gambaran diri.

Lobus Occipital

Berfungsi pada daerah visceral (bagian dalam) visual (bagian luar). Misalnya

penglihatan, menerima informasi dan menafsirkan warna, juga berperan dalam refleks visual

untuk menentukan mata pada sebuah objek yang diam dan bergerak.

Lobus Temporal

Menerima input dari tiga indera perasa, yaitu: pendengaran, pengecap, dan penciuman

dan mempunyai peran dalam proses memori. Selain itu, otak juga memiliki bagian-bagian

tertentu yang mempunyai fungsi yang sangat vital. Bagian-bagian itu antara lain:

2. Thalamus

Thalamus adalah sebuah massa avoi dabu-abu yang besar disekitar ventrikel otak.

Daerah spesifik dalam thalamus menerima akson dari medulla, batang otak, serebellum, basal

ganglia dan bagian variasi dari serebellum. Hubungan ini memberi pengaruh terhadap fungsi

Page 3: Sistem Saraf

motorik dan mempunyai peran dalam respons emosional, terjemahan sensasi-sensasi yang

menyenangkan dan tidak menyenangkan.

3. Hypothalamus

Hipothalamus adalah bagian kecil tetapi daerah yang sangat penting dijaringan otak

yang letaknya dibawah thalamus yang bertugas mempetahankan beberapa fungsi

keseimbangan, pengaturan sejumlah aktifitas yang juga dipengaruhi kelenjar pytuitari dan

system saraf otonom (bekerja sendiri). Hipothalamus menerima input dari seluruh bagian

tubuh. Pengaruh hypothalamus didalam aktivitas system saraf otonom termasuk pengaturan

denyut jantung, tekanan darah, dan temperature tubuh, juga mengatur nafsu makan,

mempengaruhi fungsi genital dan aktivitas seksual.

4. Medulla Oblongata

Terdiri dari otak tengah, pons dan medulla obolongata, masing-masing struktur

mempunyai tanggung jawab yang unik. Ketiganya sebagi unit untuk menghantarkan saluran

inpuls yang disampaikan ke dan dari saluran serebri dan lajur dibagian otak tengah. Bagian

atas dari batang otak mengandung system pons afferent dan efferent yang membawa infuls

ke dan dari hemisfer serebri. Pons terletak diantara otak tengah dan medulla oblongata pada

serebellum bagian anterior. Bagian ini mengandung serabut saraf yang memberikan

komunikasi antara tengkorak atas dan bawah dari susunan saraf pusat dan serebellum.

Sepertiga bagian bawah pons mengandung pusat-pusat refleks pernapasan.

5. Cerebellum (Otak Kecil)

Mengatur dan mengkoordinir aktivitas otot skeletal dan mempertahankan postur dan

kekuatan otot, serebellum juga berfungsi dalam petunjuk – petunjuk penglihatan, koordinasi

gerak tubuh, dan keseimbangan.

Page 4: Sistem Saraf

6. MEDULLA SPINALIS/SUMSUM TULANG BELAKANG

Merupakan jalan atau saluran untuk menghantarkan informasi dari dan ke otak dari

perifer (ditepi) seperti kulit. Tempat jalannya refleks medulla spinalis berisi badan putih yang

mengandung serabut-serabut myelin (akson) yang menghantarkan informasi asenden dan

desenden. Badan kelabu yang terisi badan sel berikut prosesnya terjadi dalam menstimulus

(rangsang) masuk ke stimulus medulla spinalis yang berintegrasi dalam badan kelabu.

Respon dapat terjadi secara/ditransmisikan ke atas asenden. Semua kegiatan motorik

disalurkan melalui medullan spinalis dan akson perifer.

Page 5: Sistem Saraf

Sistem Saraf Perifer

Sistem sarat tepi adalah sistem saraf yang berada pada paling ujung sistem saraf.

Sistem saraf tepi langsung berhubungan reseptor saraf. Sistem saraf tepi biasa juga disebut

dengan sistem saraf perifer. Kerja sistem saraf tepi ada dua macam, ada yang bekerja dalam

sistem sadar, dan ada pula diluar kesadaran (otonom).

Sistem saraf tepi berada diluar sistem saraf pusat, dan tidak dilindungi oleh rangka

khusus, sehingga mudah mengalami kerusakan, seperti terpapar racun, luka akibat benturan

dan lani-lain. Tetapi kerusakan sistem saraf tepi biasanya mudah mengalami regenerasi dan

tidak terlalu berefek negatif dalam skala besar, mengingat jumlah sel dalam sistem saraf tepi

sangat banyak.

Sistem saraf tepi, berdasarkan tipenya dibedakan menjadi dua, yaitu:

Saraf Sensorik/Aferen: Berfungsi menghantarkan informasi dari reseptor sensorik

menuju sistem saraf pusat (penerimaan stimulus).

Saraf Motorik/Eferen: Berfungsi menghantarkan informasi dari sistem saraf pusat

menuju otot/kelenjar (dari sinilah terjadi gerak respon)

Dilihat dari letaknya, sistem saraf tepi bisa dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:

Saraf kranial (sistem saraf yang berada dikepala, terdiri dari 12 pasang saraf)

Saraf spinalis/sumsum tulang belajang (terdiri dari 31 pasang saraf, yang dilindungi oleh

ruas-ruas tulang belakang).

Sedangkan, jika dilihat dari cara kerjanya, sistem saraf tepi dibedakan menjadi:

Saraf simpatis (bekerja untuk merangsang/memacu kerja organ-organ tubuh)

Saraf parasimpatis (bekerja menstabilkan kembali aktivitas organ-organ tubuh).

Page 6: Sistem Saraf

Catatan:

Saraf spinalis terletak pada ruas-ruas tulang belakang, terdiri dari 31 pasang saraf

spinalis yang terdiri dari 7 pasang dari segmen servikal, 12 pasang dari segmen thorakal, 5

pasang dari segmen lumbalis, 5 pasang dari segmen sacralis dan 1 pasang dari segmen

koxigeus.

Vertebra Servikalis (ruas tulang leher) yang berjumlah 7 buah dan membentuk

daerah tengkuk.

Vertebra Torakalis (ruas tulang punggung) yang berjumlah 12 buah dan membentuk

bagian belakang torax atau dada.

Vertebra Lumbalis (ruas tulang pinggang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk

daerah lumbal atau pinggang.

Vertebra Sakralis (ruas tulang kelangkang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk

os sakrum (tulang kelangkang).

Vertebra koksigeus (ruas tulang tungging) yang berjumlah 4 buah dan membentuk

tulang koksigeus (tulang tungging).

Refleks:

Refleks merupakan jawaban motorik atas rangsangan sensoris yang diberikan pada

kulit. Penampakan refleks berupa peningkatan atau penurunan kegiatan, Sebagai contoh

berupa kontraksi atau relaksasi otot-otot. Penurunan atau peningkatan sekresi kelenjar atau

dilatasi pembuluh darah.

Saraf kranial adalah simpul-simpul saraf yang berada di kepala (cranium = kepala).

Saraf kranial terdiri dari 12 simpul saraf yang berperan vital dalam menggerakkan otot-otot

yang ada dibagian kepala, seperti otot mata, pipi (face), lidah, gerakan mengunyah, berkedip,

mendenger dan lain-lain.

Page 7: Sistem Saraf

Sistem saraf kranial, terdiri dari 12 sistem saraf, yang mempunyai fungsi-fungsi yang

berbeda-beda. Nama-nama sistem saraf kranial dan fungsinya itu, adalah sebagai berikut:

1. Nervus olfaktoris/Olfactory Nerve (Nervus I)

Fungsinya: Bertanggung jawab terhadap persepsi

penciuman, inpuls saraf menjalar ke lobus temporalis untuk di interpretasikan. Juga berfungsi

untuk menggerakkan otot agar bisa tersenyum (smell).

2. Nervus optikus/Optic Nerve (Nervus II)

Berfungsi untuk penglihatan (vision).

Page 8: Sistem Saraf

3. Nervus okulomotoris/Oculomotor Nerve (Nervus III)

Fungsinya: Bertanggung jawab untuk pergerakan otot bola mata dan sebagai pembuka

kelopak mata serta konstraksi pupil.

4. Nervus troklear/Trochlear Nerve (Nervus IV)

Fungsinya: Bertanggung jawab untuk gerakan sadar bola mata.

5. Nervus trigeminus/Trigeminal Nerve (Nervus V)

Fungsinya: Bertanggung jawab untuk mengunyah. Somatosensory information (touch,

pain) dari muka dan kepala; muscles for chewing.

6. Nervus abducens/Abducens Nerve (Nervus VI)

Untuk memutar mata kearah luar.

7. Nervus fasialis/Facial Nerve (Nervus VII)

Berperan memproduksi kelenjar lakrimalis, sub mandibularis.

Memberi informasi untuk rasa manis, asam dan asin pada 2/3 anterior lidah.

Mempersarafi otot-otot wajah.

8. Nervus vestibukokhlearis/Vestibulocochlear Nerve (Nervus VIII)

Berperan dalam penerjemahan suara (Hearing; balance).

9. Nervus glossofaringeal/Glossopharyngeal Nerve (Nervus IX)

Berperan dalam menelan.

Respon sensoris terhadap rasa pahit pada 1/3 bagian lidah posterior.

10. Nervus vagus/Vagus Nerve (Nervus X)

Inpuls motor sensorik dibawah faring dan laring.

Serat saraf parasimpatis luas mempersarafi, faring, laring dan trakea meluas ke

torax dan abdomen.

Page 9: Sistem Saraf

Cabang toraks dan abdomen mempengaruhi fungsi esofagus, paru-paru, aorta,

lambung, kandung empedu, limfa, usus halus, ginjal, dan 2/3 bagian atas usus

besar.

11. Nervus Asesoris/Spinal Accessory Nerve (Nervus XI)

Bekerja sama dengan saraf vagus untuk memberi informasi kepada otot faring

dan laring.

Mempersarafi muskulus travesius (otot dilengan tempat menyuntik) dan otot

sternokleidomastoid.

12. Nervus hipoglossus/Hypoglossal Nerve (Nervus XII)

Bertanggung jawab untuk pergerakan lidah and Controls muscles of tongue.