sistem perekonomian indonesia

15
1 PEREKONOMIAN PEREKONOMIAN INDONESIA INDONESIA SUBAGYO SUBAGYO STIE YKPN YOGYAKARTA STIE YKPN YOGYAKARTA 2006 2006

Upload: puguh-dwi-santoso

Post on 07-Feb-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

perekonomin indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: sistem perekonomian indonesia

11

PEREKONOMIAN PEREKONOMIAN INDONESIAINDONESIA

PEREKONOMIAN PEREKONOMIAN INDONESIAINDONESIA

SUBAGYOSUBAGYO

STIE YKPN YOGYAKARTASTIE YKPN YOGYAKARTA

20062006

SUBAGYOSUBAGYO

STIE YKPN YOGYAKARTASTIE YKPN YOGYAKARTA

20062006

Page 2: sistem perekonomian indonesia

22

BAGIAN IIBAGIAN IISISTEM EKONOMI INDONESIASISTEM EKONOMI INDONESIA

Pengertian SistemPengertian Sistem SusunanSusunan Unsur-unsurUnsur-unsur Saling berkaitanSaling berkaitan Memiliki tujuanMemiliki tujuan

Pengertian Sistem EkonomiPengertian Sistem Ekonomi SusunanSusunan Unsur-unsur EkonomiUnsur-unsur Ekonomi Keterkaitan secara ekonomiKeterkaitan secara ekonomi Tujuan ekonomiTujuan ekonomi Tata nilai masyarakatTata nilai masyarakat

Tata nilaiTata nilai Liberal: Sistem ekonomi Liberalis/ KapitalisLiberal: Sistem ekonomi Liberalis/ Kapitalis Sosial/Komunal: Sistem ekonomi Sosialis/ KomunisSosial/Komunal: Sistem ekonomi Sosialis/ Komunis Campuran: Sistem ekonomi CampuranCampuran: Sistem ekonomi Campuran

Page 3: sistem perekonomian indonesia

33

Sistem Ekonomi IndonesiaSistem Ekonomi Indonesia Sistem ekonomi campuran dengan Tata nilai masyarakat Sistem ekonomi campuran dengan Tata nilai masyarakat

IndonesiaIndonesia

Tata nilai masyarakat IndonesiaTata nilai masyarakat Indonesia BerTuhan BerTuhan : KeTuhanan Yang Maha Esa: KeTuhanan Yang Maha Esa

Kebersamaan Kebersamaan : Kamanusaiaan Yang Adil Dan Beradab: Kamanusaiaan Yang Adil Dan Beradab

Nasionalisme Nasionalisme :Persatuan Indonesia:Persatuan Indonesia

Demokrasi Demokrasi : Kerakyatan Yang dipimpin Oleh Hikmah : Kerakyatan Yang dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/ PerwakilanKebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/ Perwakilan

Berkeadilan Berkeadilan : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Page 4: sistem perekonomian indonesia

44

Sistem Ekonomi yang memiliki Tata-Nilai PancasilaSistem Ekonomi yang memiliki Tata-Nilai Pancasila KeTuhanan YME: Perekonomian yang mengenal KeTuhanan YME: Perekonomian yang mengenal Etika, Moral Agama, Tidak Etika, Moral Agama, Tidak

MaterialistikMaterialistik Kemanusiaan: Kemanusiaan: Menghindari pemerasan, eksploitasiMenghindari pemerasan, eksploitasi manusia oleh manusia manusia oleh manusia

IndonesiaIndonesia Persatuan: Perekonomian yang memiliki sifat Persatuan: Perekonomian yang memiliki sifat Kekeluargaan, Kebersamaan, Kekeluargaan, Kebersamaan,

nasionalisme, patriotisme Indonesianasionalisme, patriotisme Indonesia Kerakyatan:Kerakyatan: MengutamakanMengutamakan ekonomi Rakyat dan hajat hidup orang banyak, ekonomi Rakyat dan hajat hidup orang banyak,

bukan orang-perorang (demokrasi ekonomi)bukan orang-perorang (demokrasi ekonomi) Keadilan: Keadilan: Persamaan, Kemakmuran masyarakatPersamaan, Kemakmuran masyarakat yang paling utama yang paling utama

Posisi Pancasila dalam kehidupan bangsa IndonesiaPosisi Pancasila dalam kehidupan bangsa Indonesia Pandangan hidup, jiwa dan kepribadianPandangan hidup, jiwa dan kepribadian Tujuan yang hendak dicapaiTujuan yang hendak dicapai Perjanjian luhurPerjanjian luhur Dasar negaraDasar negara

Pancasila menjadi Landasan Pancasila menjadi Landasan IdeologisIdeologis SEI SEI

Page 5: sistem perekonomian indonesia

55

Pancasila sebagai Dasar Negara RIPancasila sebagai Dasar Negara RI Menjadi dasar bagi Konstitusi Negara (UUD 1945)Menjadi dasar bagi Konstitusi Negara (UUD 1945) Hakekat sistem ekonomi Indonesia dalam UUD 1945: Hakekat sistem ekonomi Indonesia dalam UUD 1945:

Pembukaan UUD 1945, Pasal 33, diperkaya Pasal 34, 27 ayat Pembukaan UUD 1945, Pasal 33, diperkaya Pasal 34, 27 ayat 2, 23, ditambah Pasal II Aturan Peralihan2, 23, ditambah Pasal II Aturan Peralihan

UUD 1945 menjadi landasan UUD 1945 menjadi landasan KonstitusionalKonstitusional SEISEI Pembukaan UUD 1945Pembukaan UUD 1945

Mengandung pokok pikiran: Persatuan, Keadilan Sosial, Mengandung pokok pikiran: Persatuan, Keadilan Sosial, Kedaulatan Rakyat, KeTuhanan YME dan Kemanusiaan Yang Kedaulatan Rakyat, KeTuhanan YME dan Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab Adil dan Beradab

Batang tubuh UUD 1945Batang tubuh UUD 1945 Pasal 33 ayat 1: Perekonomian Pasal 33 ayat 1: Perekonomian disusundisusun sebagai sebagai

usaha bersama atas usaha bersama atas asas kekeluargaanasas kekeluargaan DisusunDisusun: diatur/ direncanakan, oleh rakyat melalui : diatur/ direncanakan, oleh rakyat melalui

mekanisme penyusunan yang ada (GBHN – Repelita - mekanisme penyusunan yang ada (GBHN – Repelita - Tahunan/ Propenas – Repeta)Tahunan/ Propenas – Repeta)

Page 6: sistem perekonomian indonesia

66

Orde Reformasi: RPJP – RPJM – Rencana Strategis Orde Reformasi: RPJP – RPJM – Rencana Strategis Kementerian/ Lembaga – Rencana Kerja Pemerintah – Kementerian/ Lembaga – Rencana Kerja Pemerintah – Rencana Kerja Kementerian/ LembagaRencana Kerja Kementerian/ Lembaga

Asas KekeluargaanAsas Kekeluargaan: asas/ jiwa koperasi, 3 S (Selaras, : asas/ jiwa koperasi, 3 S (Selaras, Seimbang, Serasi)Seimbang, Serasi)

Pasal 33 ayat 2: Cabang-cabang produksi yang Pasal 33 ayat 2: Cabang-cabang produksi yang pentingpenting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak orang banyak dikuasai dikuasai oleh negaraoleh negara

PentingPenting: stratejik, kepentingan umum, kebutuhan vital, : stratejik, kepentingan umum, kebutuhan vital, keperluan politik, keamanan masyarakatkeperluan politik, keamanan masyarakat

DikuasaiDikuasai: diselenggarakan oleh negara, diatur oleh negara: diselenggarakan oleh negara, diatur oleh negara

Cabang produksi yang tidak penting dan tidak Cabang produksi yang tidak penting dan tidak menguasai hajat hidup orang banyak dapat dikuasai menguasai hajat hidup orang banyak dapat dikuasai oleh orang-perorangoleh orang-perorang

Bisa diselenggarakan oleh negara serta (dalam Bisa diselenggarakan oleh negara serta (dalam beberapa hal) orang-perorang, maka sistem ekonomi beberapa hal) orang-perorang, maka sistem ekonomi Indonesia secara konstutusional bersifatIndonesia secara konstutusional bersifat campuran campuran

Page 7: sistem perekonomian indonesia

77

Pasal 33 ayat 3: Bumi dan air dan kekayaan alam yang Pasal 33 ayat 3: Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyatdipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat

Hak milikHak milik: boleh perorangan, tetapi ditujukan untuk kesejahteraan : boleh perorangan, tetapi ditujukan untuk kesejahteraan bersamabersama

NegaraNegara: mengarahkan penggunaan kekayaan alam: mengarahkan penggunaan kekayaan alam Pasal 33 ayat 4: Perekonomian nasional diselenggarakan Pasal 33 ayat 4: Perekonomian nasional diselenggarakan

berdasar atas berdasar atas demokrasi ekonomidemokrasi ekonomi dengan prinsip dengan prinsip kebersamaankebersamaan, , efisiensi berkeadilanefisiensi berkeadilan, , berkelanjutanberkelanjutan, , berwawasan lingkunganberwawasan lingkungan, , kemandiriankemandirian, serta dengan , serta dengan menjaga menjaga keseimbangankeseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi kemajuan dan kesatuan ekonomi nasionalnasional

Rangkuman dan penjelasan ayat 1, 2, 3, ditambah penekakan Rangkuman dan penjelasan ayat 1, 2, 3, ditambah penekakan hakekat dasar kegiatan ekonomi dan prinsip kesinambungan hidup hakekat dasar kegiatan ekonomi dan prinsip kesinambungan hidup berBangsa dan berNegaraberBangsa dan berNegara

Pasal 34: Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar Pasal 34: Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negaradipelihara oleh negara

Page 8: sistem perekonomian indonesia

88

– Pasal 34Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara

– Pasal 27 ayat2Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

– Pasal 23Anggaran negara, Pajak, Mata uang, dan BPK

–Pasal II Aturan PeralihanSemua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang Dasar dan belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini.

Page 9: sistem perekonomian indonesia

99

DEMOKRASI EKONOMIDEMOKRASI EKONOMI Berasal dari Tap MPRS no. XXIII, pasal 6 dan 7Berasal dari Tap MPRS no. XXIII, pasal 6 dan 7 Digunakan pertama kali pada GBHN 1973 (GBHN Digunakan pertama kali pada GBHN 1973 (GBHN

pertama)pertama) Berisi:Berisi:

1.1. Pasal 33 ayat 1Pasal 33 ayat 1

2.2. Pasal 33 ayat 2Pasal 33 ayat 2

3.3. Pasal 33 ayat 3Pasal 33 ayat 3

4.4. Ringkasan pasal 33 ayat 1, 2, 3Ringkasan pasal 33 ayat 1, 2, 3

5.5. Pasal 27 ayat 2Pasal 27 ayat 2

6.6. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakatboleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat

7.7. Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara diperkembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak diperkembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umummerugikan kepentingan umum

8.8. Pasal 34, Pasal 34, ditambah …ditambah …

Page 10: sistem perekonomian indonesia

1010

Menghindari ciri-ciri negatif:1. Sistem free-fight Liberalisme yang menumbuhkan eksploitasi terhadap

manusia dan bangsa lain, yang dalam sejarahnya di Indonesia telah menimbulkan dan mempertahankan kelemahan struktural posisi Indonesia dalam ekonomi dunia

2. Sistem etatisme dalam mana negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan, serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara

3. Pemusatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat

• Landasan Operasional SEI– Masa Orde baru: GBHN – Repelita - Tahunan (APBN)– Masa 2000-2004: Propenas – Repeta – Tahunan

(APBN)– Masa 2004- sekarang: RPJP – RPJM – Renstra – RK

Page 11: sistem perekonomian indonesia

1111

PENYUSUNAN DAN PENETAPANPENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPJPRPJP

Rancangan rencana: Proses teknokratik oleh Bappenas/ Rancangan rencana: Proses teknokratik oleh Bappenas/ BappedaBappeda

Musrenbang: rancangan rencana dengan melibatkan Musrenbang: rancangan rencana dengan melibatkan masyarakatmasyarakat

Orang-perorang, kelompok orang, masyarakat hukum adat, Orang-perorang, kelompok orang, masyarakat hukum adat, masyarakat yang berkepentingan dengan kegiatan, hasil, masyarakat yang berkepentingan dengan kegiatan, hasil, penanggung risiko pembangunanpenanggung risiko pembangunan

Penyusunan rancangan akhirPenyusunan rancangan akhir Penetapan RPJP: dengan UU; RPJPD: PerdaPenetapan RPJP: dengan UU; RPJPD: Perda

RPJMRPJM Visi, Misi Program dari Presiden/ Kepala Daerah terpilihVisi, Misi Program dari Presiden/ Kepala Daerah terpilih Bappenas/ Bappeda menyusun rancangan awal RPJM/ D Bappenas/ Bappeda menyusun rancangan awal RPJM/ D

dengan masukan musrenbang, kementerian/lembaga/Ddengan masukan musrenbang, kementerian/lembaga/D Menyusun rancangan akhirMenyusun rancangan akhir Penetapan RPJM/DPenetapan RPJM/D

Page 12: sistem perekonomian indonesia

1212

RUANG LINGKUP PERENCANAANRUANG LINGKUP PERENCANAAN

NASIONALNASIONAL RPJP NASIONALRPJP NASIONAL RPJM NASIONALRPJM NASIONAL RENSTRA RENSTRA

KEMENTERIAN/ KEMENTERIAN/ LEMBAGALEMBAGA

RENCANA KERJA RENCANA KERJA PEMERINTAHPEMERINTAH

RENCANA KERJA RENCANA KERJA KEMENTERIAN/ KEMENTERIAN/ LEMBAGALEMBAGA

DAERAHDAERAH RPJP DAERAHRPJP DAERAH RPJM DAERAHRPJM DAERAH RENSTRA SATUAN RENSTRA SATUAN

KERJA PERANGKAT KERJA PERANGKAT DAERAHDAERAH

RENCANA KERJA RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAHPEMERINTAH DAERAH

RENCANA KERJA RENCANA KERJA SATUAN KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAHPERANGKAT DAERAH

Page 13: sistem perekonomian indonesia

1313

ISI RPJPISI RPJP

NASIONALNASIONAL

Penjabaran Tujuan Penjabaran Tujuan Nasional ke dalam Nasional ke dalam

VISIVISI MISIMISI ARAH ARAH

PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN NASIONALNASIONAL

DAERAHDAERAH

Mengacu Pada RPJP Mengacu Pada RPJP Nasional dan memuatNasional dan memuat

VISIVISI MISIMISI ARAH ARAH

PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN DAERAHDAERAH

Page 14: sistem perekonomian indonesia

1414

ISI RPJMISI RPJM STRATEGI PEMBANG. STRATEGI PEMBANG.

NASIONALNASIONAL KEBIJAKAN UMUMKEBIJAKAN UMUM KERANGKA EKONOMI KERANGKA EKONOMI

MAKROMAKRO PROGRAM PROGRAM

KEMENTERIAN/ LINTAS KEMENTERIAN/ LINTAS KEMENTERIAN, KEMENTERIAN, KEWILAYAHAN/ LINTAS KEWILAYAHAN/ LINTAS KEWILAYAHAN:KEWILAYAHAN: KERANGKA REGULASIKERANGKA REGULASI KERANGKA ANGGARANKERANGKA ANGGARAN

STRATEGI PEMBANG. STRATEGI PEMBANG. DAERAHDAERAH

KEBIJAKAN UMUMKEBIJAKAN UMUM ARAH KEBIJAKAN ARAH KEBIJAKAN

KEUANGAN DAERAHKEUANGAN DAERAH PROGRAM SKPD/ PROGRAM SKPD/

LINTAS SKPD, LINTAS SKPD, KEWILAYAHAN/ LINTAS KEWILAYAHAN/ LINTAS KEWILAYAHAN:KEWILAYAHAN: KERANGKA REGULASIKERANGKA REGULASI KERANGKA ANGGARANKERANGKA ANGGARAN

Page 15: sistem perekonomian indonesia

1515

ISI RKP/ DISI RKP/ D PRIORITAS PEMBANG. PRIORITAS PEMBANG.

NASIONALNASIONAL RANCANGAN RANCANGAN

KERANGKA EKONOMI KERANGKA EKONOMI MAKROMAKRO

ARAH KEBIJAKAN ARAH KEBIJAKAN FISKALFISKAL

PROGRAM PROGRAM KEMENTERIAN/ LINTAS KEMENTERIAN/ LINTAS KEMENTERIAN, KEMENTERIAN, KEWILAYAHAN/ LINTAS KEWILAYAHAN/ LINTAS KEWILAYAHAN:KEWILAYAHAN: KERANGKA REGULASIKERANGKA REGULASI KERANGKA ANGGARANKERANGKA ANGGARAN

PRIORITAS PEMBANG. PRIORITAS PEMBANG. DAERAHDAERAH

RANCANGAN RANCANGAN KERANGKA EKONOMI KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAHMAKRO DAERAH

ARAH KEBIJAKAN ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAHKEUANGAN DAERAH

PROGRAM SKPD/ PROGRAM SKPD/ LINTAS SKPD, LINTAS SKPD, KEWILAYAHAN/ LINTAS KEWILAYAHAN/ LINTAS KEWILAYAHAN:KEWILAYAHAN:

KERANGKA REGULASIKERANGKA REGULASI KERANGKA ANGGARANKERANGKA ANGGARAN