sistem peredaran darah tertutup reptilia

5
sistem Peredaran darah tertutup Reptilia - Sistem sirkulasi reptil lebih m dibandingkan dengan katak. Perhatikan Gambar 5.20. Jantung terdiri dari em ruangan yaitu ventrikel kanan, ventrikel kiri, atrium kanan, dan atrium ki sebuah sinus venosus. Antara ventrikel kanan dan kiri terdapat sekat yang sempurna sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dalam ventrikel k dengan darah yang kaya CO2 dalam ventrikel kanan. Khusus pada jantung buaya, pada sekat antar ventrikel terdapat lubang keci disebutforamen panizzae yang berfungsi sebagai berikut. 1) Memungkinkan distribusi oksigen yang cukup ke alat pencernaan. 2) Memelihara keseimbangan tekanan cairan di dalam jantung pada waktu menyelam. Sistem sirkulasi darah pada reptil termasuk sistem sirkulasi darah ganda. dari vena yang kaya CO2 masuk ke jantung melalui sinus venosus ke bagian a kanan lalu ke ventrikel kanan. Kemudian, darah dipompa menuju paru-paru. D dari paru-paru yang kaya O2 masuk ke atrium kiri, dilanjutkan ke ventrikel dari ventrikel kiri dipompa keluar melalui aorta menuju ke seluruh tubuh.

Upload: erwin-hidayat

Post on 22-Jul-2015

133 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

sistem Peredaran darah tertutup Reptilia - Sistem sirkulasi reptil lebih maju dibandingkan dengan katak. Perhatikan Gambar 5.20. Jantung terdiri dari empat ruangan yaitu ventrikel kanan, ventrikel kiri, atrium kanan, dan atrium kiri serta sebuah sinus venosus. Antara ventrikel kanan dan kiri terdapat sekat yang belum sempurna sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dalam ventrikel kiri dengan darah yang kaya CO2 dalam ventrikel kanan.

Khusus pada jantung buaya, pada sekat antar ventrikel terdapat lubang kecil yang disebutforamen panizzae yang berfungsi sebagai berikut. 1) Memungkinkan distribusi oksigen yang cukup ke alat pencernaan. 2) Memelihara keseimbangan tekanan cairan di dalam jantung pada waktu menyelam. Sistem sirkulasi darah pada reptil termasuk sistem sirkulasi darah ganda. Darah dari vena yang kaya CO2 masuk ke jantung melalui sinus venosus ke bagian atrium kanan lalu ke ventrikel kanan. Kemudian, darah dipompa menuju paru-paru. Darah dari paru-paru yang kaya O2 masuk ke atrium kiri, dilanjutkan ke ventrikel kiri. Darah dari ventrikel kiri dipompa keluar melalui aorta menuju ke seluruh tubuh.

Pembuluh darah Ada dua jenis pembuluh darah yaitu:

Arteri : Merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar dari jantung. Bila sampai di jaringan, arteri bercabang-cabang kecil yang disebut arteriole. Pembuluh arteri bersifat elastis dan darah yang mengalir tekanannya kuat karena memperoleh pemompaan langsung dari jantung. Vena : Merupakan pembuluh yang mengalirkan darah kembali menuju ke jantung. Pembuluh vena yang menyebar di jaringan bercabang-cabang kecil dan disebut venula. Vena kurang elastis bila dibandingkan dengan arteri dan darah yang mengalir tekanannya rendah karena aliran darah pada vena berdasarkan sistem katup dan pompa otot. Vena biasanya terletak di permukaan tubuh di bawah kulit, sedangkan arteri lebih ke dalam.

Perhatikan perbedaan arteri dan vena. Jantung

Jantung merupakan alat pemompa darah, terletak didalam rongga dada dan diatas diafragma. Jantung mempunyai bagian-bagian sebagai berikut: a. Dinding jantung: terdiri atas tiga lapis, yaitu

epikardium (lapisan luar) perikardium (selaput pembungkus jantung) miokardium (otot jantung) endokardium (selaput yang melapisi ruangan jantung)

b.

Beginilah bagian-bagian jantung. (sori gak sempat nerjemahin) Ruangan jantung: terdiri atas 4 ruangan yaitu

serambi (atrium) kanan dan kiri serta dua bilik (ventrikel) kanan dan kiri Pada bayi yang belum lahir, antara serambi kanan dan serambi kiri terdapat lubang yang disebut foramen ovale. Lubang ini berfungsi sebagai bypass aliran darah karena belum berfungsinya paru-paru janin. c. Katup jantung: untuk menjaga agar aliran darah tetap searah. Ada tiga macam katup jantung:

valvula trikuspidalis (berdaun tiga): terdapat di antara atrium kanan dan ventrikel kanan valvula bikuspidalis (berdaun dua): terdapat di antara atrium kiri dan ventrikel kiri

d.

valvula semilunaris (bentuk bulan sabit): terdapat pada pangkal batang aorta Saraf jantung

Sinoatrium Node (SA Node): terdapat pada atrium kanan Atrioventricular Node (AV Node): terdapat pada sekat antara atrium dan ventrikel Pola peredaran darah Bila SA Node mengeluarkan impuls akan menyebabkan atrium berkontraksi sehingga darah dipompa menuju ke ventrikel. Impuls yang mengalir akhirnya merangsang AV Node sehingga juga mengeluarkan impuls yang menyebabkan otot ventrikel berkontraksi, dan darah dipompa keluar jantung. Bila ventrikel kiri berkontraksi darah dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta (nadi besar). Darah yang mengalir ini kaya akan oksigen dan nutrisi. Di jaringan tubuh nutrisi dan oksigen diambil oleh sel-sel tubuh. Kemudian sel melepaskan CO2 dan sisa metabolisme yang kemudian diangkut oleh darah melalui pembuluh vena cava superior dan vena cava inferior kembali menuju atrium kanan. Pola peredaran ini disebut peredaran darah besar.

Perhatikan pola peredaran darah pada manusia, urut sesuai nomor. Dari atrium kanan darah dipompa masuk ke ventrikel kanan lalu mengalir meninggalkan jantung menuju ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Darah yang mengalir ini membawa banyak CO2 yang hendak dibuang. Di paru-paru CO2 dilepaskan dan oksigen diikat, lalu darah mengalir melalui vena pulmonalis kembali ke jantung masuk ke atrium kiri. Pola peredarah ini

disebut peredaran darah kecil. Dari atrium kiri darah masuk ke ventrikel kiri, dan siklus yang sama terulang. Perlu diperhatikan bahwa kontraksi atrium kanan dan kiri berlangsung bersamaan. Demikian pula kontraksi ventrikel kanan dan kiri juga bersamaan. Jadi aliran darah pada peredaran darah besar dan kecil berlangsung serentak, dan bukannya bergantian. Saat ventrikel berkontraksi timbul tekanan yang disebut tekanan sistole. Saat ventrikel berelaksasi masih ada tekanan yang disebut tekanan diastole. Umumnya pada orang muda yang sehat besarnya tekanan sistole dan diastole adalah 120/80 mmHg. Tekanan darah ini akan semakin tinggi sejalan dengan pertambahan usia. Sebenarnya masalah tekanan sistole dan diastole ini juga terjadi pada saat kontraksi atrium. Jadi ada sistole atrium dan diastole atrium. Tapi di dunia medis konteks tekanan sistole dan diastole tampaknya lebih mengacu pada kontraksi ventrikel.