sistem perdagangan internasional
DESCRIPTION
dalam dunia internasional, perdagangan merupakan hal yang paling sering dibahas karena perdagangan adalah kunci dari keberhasilan suatu negaraTRANSCRIPT
SISTEM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Anya Karina MPS (170610120027)Dinda Rizki O (170610120085)Rizky Amalia (170610120119)
Kebijakan perdagangan internationala. Kebijakan perdagangan bebas
Dimana pemerintah memeberikan kebebasan pada kegiatan ekspor dan impor dengan tidak di halangi oleh berbagai peraturan pemerintah.
b. Kebijakan perdagangan proteksiProteksi merupakan bentuk campur tangan pemerintah untuk melindungi sustu sektor ekonomi atau industri di dalam negeri terhadap persaingan luar negeri
Alasan munculnya proteksi :1. Perdagangan bebas dianggap hanya
menguntungkan negara – negara maju saja2. Untuk melindungi industri dalam negeri3. Melindungi kesempatan kerja di dfalam negeri
Instrumen Kebijakan Ekonomi Internasional
Kebijakan perdagangan internasionalKebijakan perdagangan internasional mencakup tindakan
pemerintah terhadap rekening yang sedang berjalan daripada neraca pembayaran internasional, khususnya tentang ekspor dan impor barang/jasa.
Kebijakan pembayaran internasionalKebijakan pembayaran internasional meliputi
tindakan/kebijakan pemerintah terhadap rekening modal (capital account) dalam neraca pembayaran internasional yang berupa pengawasan terhadap pembayaran internasional.
Kebijakan bantuan luar negeriKebijakan bantuan luar negeri adalah tindakan/ kebijakan
pemerintah yang berhubungan dengan bantuan (grants), pinjaman (loans), bantuan yang bertujuan untuk membantu rehabilitasi serta pembangunan dan bantuan militer terhadap negara lain.
Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional1) Autarki.Tujuan ini sebenarnya bertentangan dengan prinsip
perdagangan internasional. 2) Kesejahteraan (welfare).Tujuan ini bertentangan denagan tujuan autarki. Dengan
mengadakan perdagangan internasional suatu negara akan memperoleh keuntungan dari adanya spesialisasi.
3) Proteksi.Tujuan ini untuk melindungi industri dalam negeri dari
persingan barang impor. 4) Keseimbangan neraca pembayaran.Apabila suatu negara itu mempunyai kelebihan cadangan
valuta asing maka kebijakan pemerintah untuk mengadaka stabilisasi ekonomi dalam negeri akan tidak banyak menimbulkan problem dalam neraca pembayaran internasionalnya.
Instrumen kebijakan perdagangan
Tarif dan bea masukTarif adalah sejenis pajak yang dikenakan atas
barang-barang yang diimpor.Pelarangan imporPembatasan impor (Import Quota) merupakan
pembatasan langsung atas jumlah barang yang boleh diimpor.
Subsidi eksporSubsidi ekspor adalah pembayaran sejumlah
tertentu kepada perusahaan atau perseorangan yang menjual barang ke luar negeri, seperti tariff, subsidi ekspor dapat berbentuk spesifik (nilai tertentu per unit barang) atau Od Valorem (presentase dari nilai yang diekspor). Jika pemerintah memberikan subsidi ekspor, pengirim akan mengekspor, pengirim akan mengekspor barang sampai batas dimana selisih harga domestic dan harga luar negeri sama dengan nilai subsidi. Dampak dari subsidi ekspor adalah meningkatkan harga dinegara pengekspor sedangkan di negara pengimpor harganya turun.
DumpingMenjual barang di luar negeri lebih murah dari pada
di dalam negeri ,dumping yang diprakarsai jepang ini bertujuan untuk memperluas ekspor
Pengekangan Ekspor SukarelaBentuk lain dari pembatasan impor adalah
pengekangan sukarela (Voluntary Export Restraint), yang juga dikenal dengan kesepakatan pengendalian sukarela (Voluntary Restraint Agreement=ERA). VER adalah suatu pembatasan (Kuota0 atas perdagangan yang dikenakan oleh pihak negara pengekspor dan bukan pengimpor.
Persyaratan Kandungan LokalPersyaratan kandungan local (local content
requirement) merupakan pengaturan yang mensyaratkan bahwa bagian-bagian tertentu dari unit-unit fisik, seperti kuota impor minyak AS ditahun 1960-an.
Subsidi Kredit EksporSubsidi kredit ekspor ini semacam subsidi ekspor,
hanya saja wujudnya dalam pinjaman yang di subsidi kepada pembeli.
Pengendalian Pemerintah (National Procurement)
Pembelian-pembelian oleh pemerintah atau perusahaan-perusahaan yang diatur secara ketat dapat diarahkan pada barang-barang yang diproduksi di dalam negeri meskipun barang-barang tersebut lebih mahal daripada yang diimpor.