sistem penunjang keputusan penentuan makanan …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/sistem... ·...

24
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN MAKANAN SEHAT PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE PROMETHEE Andri Haryanto 1) , Iyan Mulyana 2) , Aries Maesya 3) [email protected] 1) Laboratorium Komputer Universitas Pakuan Bogor 2) Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan Bogor ABSTRAK Masa balita merupakan periode perkembangan yang rentan terhadap masalah gizi. Gizi kurang yang terjadi pada masa balita bersifat irreversible (tidakdapat pulih), sehingga akan mengganggu pertumbuhan fisik dan mental. Terbatasnya pengetahuan orang tua terhadap kebutuhan energi, gizi dan penentuan pola menu makanan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan malnutrisi (gizi salah). Makanan yang bermanfaat terhadap penganekaragaman makanan sejak kecil dalam rangka peningkatan mutu gizi makanan yang dikonsumsi. Salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada bayi lima tahun (Balita) adalah dengan menyediakan makanan yang bergizi guna memenuhi kebutuhan tubuhnya. Sistem pendukung keputusan ini juga berfungsi sebagai aplikasi yang dapat membantu untuk mendukung keputusan dalam menentukan menu makanan sehat secara cepat dan akurat dengan cara memberikan alternatif pengambilan keputusan yang baik. Dalam penentuan rangking makanan sehat balita, Metode Promethee merupakan salah satu metode penentuan urutan atau prioritas dalam analisis multikriteria sangat tepat untuk digunakan karena dugaan dari dominasi kriteria yang digunakan dalam promethee adalah penggunaan nilai dalam hubungan outrangking. Sehingga diperoleh solusi atau hasil dari beberapa alternatif untuk diambil sebuah keputusan. Kata Kunci : Sistem Penunjang Keputusan, Makanan Pada Bayi, Metode Promethee 1. Pendahuluan Menu sehat untuk balita sudah menjadi makanan wajib bagi bayi yang berusia di bawah 5 tahun karena masa balita merupakan masa- masa emas sang anak untuk tumbuh dan berkembang dengan mengaktifkan segenap indra yang ia miliki. Pada masa ini, anak cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi karena masa ini adalah masa di mana terus mengeksplorasi lingkungan sekitarnya dalam skala yang lebih jauh dari hari ke hari. Untuk menunjang tumbuh kembangnya, sudah menjadi kewajiban bagi para orang tua menyiapkan menu makanan sehat dan bergizi yang dapat dikonsumsi oleh sang anak. Menu sehat bisa di dapatkan dari sumber - sumber makanan yang dikonsumsi sang anak, Maka, dibutuhkan suatu sistem penunjang keputusan penentuan menu makanan sehat pada balita, sehingga tercapai suatu keputusan yang baik dan optimal. Sistem pendukung keputusan ini juga berfungsi sebagai aplikasi yang dapat membantu untuk mendukung keputusan dalam menentukan menu makanan sehat secara cepat dan akurat dengan cara memberikan alternatif pengambilan keputusan yang baik. Dalam penentuan rangking makanan sehat balita, sistem penunjang keputusan ini menggunakan metode Promethee yang

Upload: nguyentram

Post on 13-Jun-2019

239 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN MAKANAN SEHAT PADABALITA MENGGUNAKAN METODE PROMETHEE

Andri Haryanto1), Iyan Mulyana 2), Aries Maesya 3)[email protected]

1) Laboratorium Komputer Universitas Pakuan Bogor2) Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan Bogor

ABSTRAKMasa balita merupakan periode perkembangan yang rentan terhadap masalah gizi. Gizi

kurang yang terjadi pada masa balita bersifat irreversible (tidakdapat pulih), sehingga akanmengganggu pertumbuhan fisik dan mental. Terbatasnya pengetahuan orang tua terhadapkebutuhan energi, gizi dan penentuan pola menu makanan merupakan salah satu faktor yangmenyebabkan malnutrisi (gizi salah). Makanan yang bermanfaat terhadap penganekaragamanmakanan sejak kecil dalam rangka peningkatan mutu gizi makanan yang dikonsumsi. Salahsatu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada bayi lima tahun (Balita) adalahdengan menyediakan makanan yang bergizi guna memenuhi kebutuhan tubuhnya. Sistempendukung keputusan ini juga berfungsi sebagai aplikasi yang dapat membantu untukmendukung keputusan dalam menentukan menu makanan sehat secara cepat dan akuratdengan cara memberikan alternatif pengambilan keputusan yang baik. Dalam penentuanrangking makanan sehat balita, Metode Promethee merupakan salah satu metode penentuanurutan atau prioritas dalam analisis multikriteria sangat tepat untuk digunakan karena dugaandari dominasi kriteria yang digunakan dalam promethee adalah penggunaan nilai dalamhubungan outrangking. Sehingga diperoleh solusi atau hasil dari beberapa alternatif untukdiambil sebuah keputusan.

Kata Kunci : Sistem Penunjang Keputusan, Makanan Pada Bayi, Metode Promethee

1. Pendahuluan

Menu sehat untuk balita sudahmenjadi makanan wajib bagi bayi yangberusia di bawah 5 tahun karena masabalita merupakan masa- masa emas sanganak untuk tumbuh dan berkembangdengan mengaktifkan segenap indra yangia miliki. Pada masa ini, anak cenderungmemiliki rasa ingin tahu yang tinggikarena masa ini adalah masa di manaterus mengeksplorasi lingkungansekitarnya dalam skala yang lebih jauhdari hari ke hari. Untuk menunjangtumbuh kembangnya, sudah menjadikewajiban bagi para orang tuamenyiapkan menu makanan sehat danbergizi yang dapat dikonsumsi oleh sanganak. Menu sehat bisa di dapatkan dari

sumber - sumber makanan yangdikonsumsi sang anak,

Maka, dibutuhkan suatu sistempenunjang keputusan penentuan menumakanan sehat pada balita, sehinggatercapai suatu keputusan yang baik danoptimal. Sistem pendukung keputusan inijuga berfungsi sebagai aplikasi yangdapat membantu untuk mendukungkeputusan dalam menentukan menumakanan sehat secara cepat dan akuratdengan cara memberikan alternatifpengambilan keputusan yang baik. Dalampenentuan rangking makanan sehat balita,sistem penunjang keputusan inimenggunakan metode Promethee yang

mampu memilih alternatif terbaik daribeberapa alternatif dan menggunakanlebih dari satu kriteria (multikriteria).

2. Landasan Teori

2.1 Sistem Penunjang Keputusan(SPK)Sistem Penunjang Keputusan (SPK)

atau Decision Support System (DSS)adalah sebuah sistem yang mampumemberikan kemampuan pemecahanmasalah maupun kemampuanpengkomunikasian untuk masalah dengankondisi semi terstruktur dan takterstruktur. Sistem ini digunakan untukmembantu pengambilan keputusan dalamsituasi semi terstruktur dan situasi yangtidak terstruktur, dimana tak seorangpuntahu secara pasti bagaimana keputusanseharusnya dibuat (Kusrini, 2007).

2.2 Makanan SehatMakanan adalah hasil dari proses

pengolahan suatu bahan pangan yangdapat diperoleh dari hasil pertanian,perkebunan, perikanan dan adanyateknologi (Moertjipto, 1993). Makanandalam ilmu kesehatan adalah setiapsubstrat yang dapat dipergunakan untukproses di dalam tubuh. Terutama untukmembangun dan memperoleh tenaga bagikesehatan sel tubuh. Makanan yangmemiliki mengandung gizi yangseimbang, mengandung serat dan zat-zatyang diperlukan tubuh untuk prosestumbuh kembang. Menu makanan sehatharusnya kaya akan unsur Gizi seimbang.

2.3 BalitaAnak balita adalah anak yang telah

menginjak usia di atas satu tahun ataulebih popular dengan pengertian usia

anak di bawah lima tahun (Muaris.H,2006).

Menurut (Muaris.H, 2006).Balitaadalah istilah umum bagi anak usia 1-3tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5tahun). Saat usia batita, anak masihtergantung penuh kepada orang tua untukmelakukan kegiatan penting, sepertimandi, buang air dan makan.Perkembangan berbicara dan berjalansudah bertambah baik. Namunkemampuan lain masih terbatas.

Masa balita merupakan periodepenting dalam proses tumbuh kembangmanusia. Perkembangan danpertumbuhan di masa itu menjadi penentukeberhasilan pertumbuhan danperkembangan anak di periodeselanjutnya. Masa tumbuh kembang diusia ini merupakan masa yangberlangsung cepat dan tidak akan pernahterulang, karena itu sering disebut goldenage atau masa keemasan.

2.4 Metode PrometheePromethee merupakan salah satu

metode penentuan urutan atau prioritasdalam analisis multikriteria sangat tepatuntuk digunakan karena dugaan daridominasi kriteria yang digunakan dalampromethee adalah penggunaan nilaidalam hubungan outrangking. Sehinggadiperoleh solusi atau hasil dari beberapaalternatif untuk diambil sebuahkeputusan. Hasil perangkinganmenunjukkan bahwa promethee I yangberdasarkan pada nilai entering flow danleaving flow (Perangkingan Parsial)sedangkan Promethee II yang didasarkanpada nilai Net Flow (PerangkinganLengkap). Masalah pokoknya adalahkesederhanaan, kejelasan, dan kestabilan.Dugaan dari dominasi kriteria yangdigunakan dalam promethee adalahpenggunaan nilai dalam hubunganoutranking. Ini adalah metode peringkatyang cukup sederhana dalam konsep danaplikasi dibandingkan dengan metode

lain untuk analisis multikriteria. (AlfianZakaria, 2012).

Langkah – Langkah perhitungan denganMetode Promethee. Sebagai Berikut:1. Menentukan tipe fungsi preferensi

criteria

a. Kiteria umum/tipeI(Usual Criterion)

H (d) = 0 jika d = 0 1 jika d ≠ 0

Keterangan :H (d) = Fungsi selisih kriteria antaralternatifD = Selisih nilai kriteria{d=f(a) – f(b) }

b. Kriteria Quansi / tipe II (QuansiKriteria)

H (d) = 0 jika - q ≤ d ≤ q 1 jika d < - q atau d > qKeterangan :

H (d) = Fungsi selisih kriteria antar alternatif

d = Selisih nilai kriteria{d=f(a)–f(b) } q = Harus merupakan nilai tetap

c. Kriteria Preferensi Linier / tipe III

Keterangan :H (d) = Fungsi selisih kriteria antaralternatif

d = Selisih nilai kriteria{d=f(a)–f(b) } p = Nilai kecendrungan atas

d. Kriteria Level / tipe IV (levelCriterion)

Keterangan :H (d) = Fungsi selisih kriteria antaralternatif

D = Selisih nilai kriteri{d=f(a)–f(b) } p = Nilai kecendrungan atas q = Harus merupakan nilai tetap

e. Kriteria dengan preferensi linierdan area yang tidak berbeda / tipeV

Keterangan :H (d) = Fungsi selisih kriteria antaralternatif

d = Selisih nilai kriteri{d= f(a)– f(b) } p = Nilai kecendrungan atas q = Harus merupakan nilai tetap

f. Kriteria Gaussian (GaussianCriterion) / tipe VI

Keterangan :H (d) = Fungsi selisih kriteria antaralternatifd =Selisih nilai kriteria{d= f(a) – f(b)

2. Perhitungan Nilai Indeks k

δ (a,b) = ∑ π Pi (a,b) ; a , b εA

i= 1Keterangan :δ = indeks preferensiπ = weight (bobot)P = fungsi preferensi atau intensitas

3. Promethee RangkingPerhitungan Berdasarkan arah

preferensi dipertimbangkan berdasarkannilai indeks :

a. Leaving flow

b. Entering flow

c. Net flow

Keterangan : (α,x) = Menunjukan preferensi bahwa

alternatif lebih baik dari alternatif x. (x,α) = Menunjukan preferensi bahwa

alternatif x lebih baik dari alternatif. (α) = Leaving flow, digunakan

untuk menentukan urutan prioritaspada proses promethee I yangmenggunakan urutan parsial.

(α) = Entering flow, digunakanuntuk menentukan urutan prioritaspada proses promethee Imenggunakan urutan parsial.

(α) = Net flow, digunakan untukmenghasilkan keputusan akhirpenentuan urutan dalammenyelesaikan masalah sehinggamenghasilkan urutan lengkap.

3. Metode Penelitian

System Development Life Cycle(SDLC)

SDLC adalah tahapan-tahapanpekerjaan yang dilakukan olehanalisis system dan programmerdalam membangun sistem informasi.

Tidak Tidak

Ya

Gambar 1. SDLC

Perencanaan

Analisis Sistem

Uji Coba Sistem

Perancangan Sistem

Implementasi Sistem

Penggunaan

Valid ?

3.1 Perencanaan sistem

Penelitian ini mengambil data daripenelitian lapangan dan penelitiankepustakaan.

a. Penelitian Lapangan

Merupakan pengumpulan datasecara langsung di lokasipenelitian dengan cara observasi.

b. Penelitian Kepustakaan

Merupakan metode pengumpulandata mempelajari dan memhamiteori-teori dan berbagai literatureyang berhubungan dengan topicyang dibahas.

b.2 Analisis sistem

Sistem dilakukan identifikasiterhadap kebutuhan sistem. Hasil darianalisis sistem ini diperlukan sebagaiacuan dalam penyusunan sistem yangakan dibangun.

Gambar 2. Sitem yang akan dibangun

b.3 Perancangan Sistem

Proses perancangn basis data inidigunakan untuk mempermudah padapengolahan data satu dengan datalainnya. Dalam perancangan basisdata ini dibuat agar tidak terjadipenggandaan pada data-data yang adapada saat penginputan data aplikasitersebut. Database yang digunakanuntuk aplikasi menggunakan MySQL,dalam hal ini digunakan XAMPP danMozilla Firefox untuk mensupportdatabase.

Gambar 3. Flowchart Front End

Gambar 4. Flowchart Back End

b.4 Implementasi

Pada tahap implementasi padasystem aplikasi ini yaitu setelah

semua tahap-tahap proses selesaidilakukan makan tahap selanjutnyaadalah implementasi ke dalamaplikasi dengan menggunakan bahasapemrograman PHP dan databasaeMySQL menggunakan XAMPP.

4. Hasil dan Pembahasan

a. HasilHasil dari pembuatan Sistem

Penunjang Keputusan Penentuan MenuMakanan Sehat Pada Balita merupakanweb dinamis. Halaman web yang dapat diupdate atau di perbaharui. Web inimemiliki database yang berbentukinformasi yang dapat dikelola olehadministrator.

Form LoginMenu login ini berfungsi untuk

melakukan login agar dapat tampil kemenu utama, menu login ini untuk user.

Form Menu UtamaPada form menu utama ini

terdapat menu-menu yang akandigunakan yang akan digunakan yangdibagi menjadi enam pilihan, yaituHome, Informasi penggunaan, Menumakanan, login user dan login admin.

Gambar 6. Menu Utama

Form Informasi penggunaan

Halaman informasi adalahberisikan tentang pengertian SistemPenunjang Keputusan dan juga carapemakaian sistem untuk para user.

Gambar 5. Login User

Gambar 7. Informasi Penggunaan

Menu Makananmenu makanan adalah user dapat melihatnama – nama alternatif menu makanansehat yang akan diberi penilaian.

Gambar 8. Menu makanan

Halaman HistoryHalaman History adalah halaman

yang menampilkan data – data usersebelumnya yang telah menginputkannilai dan mendapatkan hasil alternatif.Dan hasilnya menjadi keterangan.

Gambar 9. Tampilan History

Form Input Halaman input nilai adalah

dimana user yang telah login dapatmemberi nilai terhadap alternatif dankriteria. Nilai disesuaikan dengankebutuhan user sendiri, form nilai dapatdinput dari nilai ya=1 dan tidak=0.

Gambar 10. Form Input

Form HasilHalaman hasil alternatif adalah halamanhasil perhitungan metode promethee yang

nilainya telah diinputkan oleh user.Sehingga menampilkan perangkingan

Gambar 11. Hasil

b. Pembahasan 1. Uji Coba Struktural

Merupakan uji coba yangdilakukan untuk mengetahuikesesuaian rancangan denganhasil implementasi systemyang dibuat.

2. Uji Coba Fungsional

Merupakan uji coba yangdilakukan untuk mengetahuiapakah setiap tombol atauform sudah beroperasi denganbaik atau tidak.

3. Uji coba Validasi

Merupakan uji coba yangdilakukan dengan caramemasukan atau mengubahdata form-form yang adauntuk mengecek system yangdibuat telah bekerja denganbenar atau tidak.

5. Kesimpulan

Sistem Penunjang KeputusanPenentuan Menu Makanan Sehat PadaBalita dirancang untuk memberikankemudahan dalam proses penyeleksianmenu makanan sehat. Sistem inidirancang dengan memanfaatkan sistemyang terdapat pada komputer yaitu sistempenunjang keputusan (SPK) denganmenggunakan metode Promethee(Preference Rangking Organitazion ForEnrichment Evolution). MetodePromethee merupakan salah satu metodepenentuan urutan atau prioritas dalamanalisis multikriteria sangat tepat untukdigunakan karena dugaan dari dominasikriteria yang digunakan dalam prometheeadalah penggunaan nilai dalam hubunganoutrangking. Sehingga diperoleh solusiatau hasil dari beberapa alternatif untukdiambil sebuah keputusan. Hasilperangkingan menunjukkan bahwapromethee I yang berdasarkan pada nilaientering flow dan leaving flow(Perangkingan Parsial) sedangkanPromethee II yang didasarkan pada nilaiNet Flow (Perangkingan Lengkap).

Masalah pokoknya adalah kesederhanaan,kejelasan, dan kestabilan.

Dengan sistem ini, hasilperangkingan penentuan menu makanansehat dipengaruhi oleh kriteria preferensidan threshold yang dimasukkan. Penentuan Menu makanan sehat denganmenggunakan sistem yang dibuat ini,hasil perangkingan menu makanan sehatjauh lebih cepat didapat dan diharapkanlebih akurat, karena sistem inimenggunakan kriteria-kriteria yangberkaitan dengan kandungan gizi dannutrisi pada setiap makanan, sertamereduksi subyektifitas dari para user.Dalam penentuan rangking makanansehat balita, sistem penunjang keputusanini menggunakan metode Promethee yangmampu memilih alternatif terbaik daribeberapa alternatif dan menggunakanlebih dari satu kriteria (multikriteria).

Daftar Pustaka

Depkes RI. 2006. Pedoman UmumPemberian MP-ASI Lokal.http://www.depkes.go.id. Diakses 25 Mei2015.

Irianto, K. dan Waluyo, K. 2004. Gizidan Pola Hidup Sehat. Yrama Widya:Bandung

Kusrini, M.Kom, Konsep dan AplikasiSistem Pendukung Keputusan, PenerbitAndi, Yogyakarta, 2007.

Muaris.H. (2006). Sarapan Sehat UntukAnak Balita. Jakarta : PT GramediaPustaka Utama.

Supariasa, IDN. Bakri, B. & Fajar, I(2001). Penilaian Status Gizi. Jakarta:EGC.

Zakaria Alfian, Penerapan MetodePromethee dalam Penentuan PesertaJamkesmas, Gorontalo, 2011.

LAMPIRAN

1. Makanan Sehat

Tabel 13. Makanan Sehat

Alternatif Bobot PenilaianBubur Saring Ikan Salmon Ya = 1

Tidak = 0Bubur Susu Avocado Ya = 1

Tidak = 0Bubur Susu Jagung Manis Ya = 1

Tidak = 0Nasi Tim Bayam Ya = 1

Tidak = 0

2. Bahan Makanan Mengandung AlergiTabel 14. Bahan Makanan mengandung Alergi

Alternatif Bobot PenilaianBubur Saring Ikan Salmon Ya = 1

Tidak = 0Bubur Susu Avocado Ya = 1

Tidak = 0Bubur Susu Jagung Manis Ya = 1

Tidak = 0Nasi Tim Bayam Ya = 1

Tidak = 0

3. Makanan KesukaanTabel 15. Makanan Kesukaan

Alternatif Bobot PenilaianBubur Saring Ikan Salmon Ya = 1

Tidak = 0Bubur Susu Avocado Ya = 1

Tidak = 0Bubur Susu Jagung Manis Ya = 1

Tidak = 0Nasi Tim Bayam Ya = 1

Tidak = 0

4. Makanan sering dikonsumsiTabel 16. Makanan sering dikonsumsi

Alternatif Bobot PenilaianBubur Saring Ikan Salmon Ya = 1

Tidak = 0Bubur Susu Avocado Ya = 1

Tidak = 0Bubur Susu Jagung Manis Ya = 1

Tidak = 0Nasi Tim Bayam Ya = 1

Tidak = 0

Nama Kriteria Makanan Sehat : K1Bahan Makanan Mengandung Alergi : K2Makanan Kesukaan : K3Makanan sering dikonsumsi : K4

Simbol untuk alternatif atau alternatif yang akan digunakan adalah :Nama AlternatifBubur Saring Ikan Salmon : A1Bubur Susu Avocado : A2Bubur Susu Jagung Manis : A3Nasi Tim Bayam : A4

Simbol Hasil PerhitunganHasil Perhitungan Leaving Flow : LFEntering Flow : EFNet Flow : NF

Tabel 17. Data terhadap penilaian Menu Makanan Sehat pada BalitaNo. Kriteria Alternatif Minmax Tipe

PreferensiNilai P Nilai Q Nilai

GausinA1 A2 A3 A41. K1 2 1 1 2 Max 1 0 0 02. K2 1 1 2 1 Max 1 0 0 03. K3 1 1 2 2 Max 1 0 0 04. K4 2 1 2 1 Max 1 0 0 0

1. Menghitung Nilai PreferensiPada tahap ini dilakukan perbandingan antara alternatif a dengan alternatif b.dengan rumus H (d)=F(a)-F(b). kemudian dihitung nilai preferensinya sesusaidengan tipe preferensi yang digunakan yaitu tipe preferensi pertama atau tipe Usual.Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada perhitungan seperti berikut :

a. K1 K1 = (A1,A2) K1 = A(2,A1)d = K1(1) - K1(0) d = K1(0) - K1(1)d = 1 - 0 d = 0 - 1d = 1 d = - 1d 0 dmaka H(d) = 1 maka H(d) = 0

K1 = (A1,A3) K1=(A3,A1)d = K1(1) - K1(0) d = K1(0) - K1(1)d = 1 - 0 d = 0 - 1

d = 1 d = - 1d dmaka H(d) = 1 maka H(d) = 0

K1 = (A1,A4) K1=(A4,A1)d = K1(1) - K1(1) d = K1(1) - K1(1)d = 1 - 1 d = 1 - 1d = 0 d = 0d d maka H(d) = 0 maka H(d) = 0

K1 = (A2,A3) K1=(A3,A2)d = K1(0) - K1(0) d = K1(0) - K1(0)d = 0 - 0 d = 0 - 0d = 0 d = 0d dmaka H(d) = 0 maka H(d) = 0

K1 = (A2,A4) K1=(A4,A2)d = K1(0) - K1(1) d = K1(1) - K1(0)d = 0 - 1 d = 1 - 0d = - 1 d = 1d maka H(d) = 0 maka H(d) = 1

K1 = (A3,A4) K1=(A4,A3)d = K1(0) - K1(1) d = K1(1) - K1(0)d = 0 - 1 d = 1 - 0d = - 1 d = 1d dmaka H(d) = 0 maka H(d) = 1

b. K2K2 = (A1,A2) K2 = (A2,A1)d = K2(1) – K2(1) d = K2(0) – K2(0)d = 0 - 0 d = - 0d = 0 d = 0d dmaka H(d) = 0 maka H(d) = 0

K2 = (A1,A3) K2=(A3,A1)d = K2(0) – K2(1) d = K2(1) – K2(0)d = 0 - 1 d = 1 - 0d = - 1 d = 1d d

maka H(d) = 0 maka H(d) = 1

K2 = (A1,A4) K2=(A4,A1)d = K2(0) – K2(0) d = K2(0) - K1(0)d = 0 - 0 d = 0 - 0d = 0 d = 0d d maka H(d) = 0 maka H(d) = 0

K2 = (A2,A3) K2=(A3,A2)d = K2(0) – K2(1) d = K2(1) – K2(0)d = 0 - 1 d = 1 - 0d = - 1 d = 1d dmaka H(d) = 0 maka H(d) = 1

K2 = (A2,A4) K2=(A4,A2)d = K2(0) – K2(0) d = K2(0) – K2(0)d = 0 - 0 d = 0 - 0d = 0 d = 0d maka H(d) = 0 maka H(d) = 0

K2 = (A3,A4) K2=(A4,A3)d = K2(1) – K2(0) d = K2(0) – K2(1)d = 1 - 0 d = 0 - 1d = 1 d = - 1d maka H(d) = 1 maka H(d) = 0

c. K3K3 = (A1,A2) K3 = (A2,A1)d = K3(0) – K3(0) d = K3(0) – K3(0)d = 0 - 0 d = 0 - 0d = 0 d = 0d dmaka H(d) = 0 maka H(d) = 0

K3 = (A1,A3) K3=(A3,A1)d = K3(0) – K3(0) d = K3(0) – K3(0)d = 0 - 0 d = 0 - 0d = 0 d = 0dmaka H(d) = 0 maka H(d) = 0

K3 = (A1,A4) K3=(A4,A1)d = K3(0) – K3(1) d = K3(1) – K3(0)d = 0 - 1 d = 1 - 0d = - 1 d = 1

d maka H(d) = 0 maka H(d) = 1

K3 = (A2,A3) K3=(A3,A2)d = K3(0) – K3(0) d = K3(0) – K3(0)d = 0 - 0 d = 0 - 0d = 0 d = 0d maka H(d) = 0 maka H(d) = 0

K3 = (A2,A4) K3=(A4,A2)d = K3(0) – K3(1) d = K3(1) – K3(0)d = 0 - 1 d = 1 - 0d = - 1 d = 1

maka H(d) = 0 maka H(d) = 1

K3 = (A3,A4) K3=(A4,A3)d = K3(0) – K3(1) d = K3(1) – K3(0)d = 0 - 1 d = 1 - 0d = - 1 d = 1

maka H(d) = 0 maka H(d) = 1

d. K4K4 = (A1,A2) K4 = (A2,A1)d = K4(1) – K4(0) d = K4(0) – K4(1)d = 1 - 0 d = 0 - 1d = 1 d = - 1d dmaka H(d) = 1 maka H(d) = 0

K4 = (A1,A3) K4=(A3,A1)d = K4(1) – K4(1) d = K4(1) – K4(1)d = 1 - 1 d = 1 - 1d = 0 d = 0dmaka H(d) = 0 maka H(d) = 0

K4 = (A1,A4) K4=(A4,A1)

d = K4(1) – K4(0) d = K4(0) – K4(1)d = 1 - 0 d = 0 - 1d = 1 d = - 1

dmaka H(d) = 1 maka H(d) = 0

K4 = (A2,A3) K4=(A3,A2)d = K4(0) – K4(1) d = K4(1) – K4(0)d = 0 - 1 d = 1 - 0d = - 1 d = 1d maka H(d) = 0 maka H(d) = 1

K4 = (A2,A4) K4=(A4,A2)d = K4(0) – K4(1) d = K4(1) – K4(0)d = 0 - 1 d = 1 - 0d = - 1 d = 1dmaka H(d) = 0 maka H(d) = 1

K4 = (A3,A4) K4=(A4,A3)d = K4(1) – K3(1) d = K4(1) – K4(1)d = 1 - 1 d = 1 - 1d = 0 d = 0dmaka H(d) = 0 maka H(d) = 0

2. Menghitung Indeks Preferensi Kriteria

(A1,A2) = (1) + (0) + (0) + (1) = 0.5

(A2,A1) = (1) + (0) + (0) + (1) = 0.5

(A1,A3) = (1) + (1) + (1) + (0) = 0.75

(A3,A1) = (0) + (1) + (0) + (0) = 0.25

(A1,A4) = (0) + (1) + (0) + (1) = 0.5

(A4,A1) = (0) + (0) + (1) + (1) = 0.5

(A2,A3) = (1) + (1) + (1) + (1) = 1

(A3,A2) = (0) + (0) + (0) + (0) = 0

(A2,A4) = (0) + (1) + (0) + (1) = 0.5

(A4,A2) = (1) + (0) + (1) + (0) = 0.5

(A3,A4) = (0) + (1) + (0) + (1) = 0.5

(A4,A3) = (1) + (0) + (1) + (0) = 0.5

A1 A2 A3 A4A1 - 0.5 0.75 0.5A2 0.5 - 1 0.5A3 0.25 0 - 0.5A4 0.5 0.5 0.5 -

3. Leaving Flow

A1 = (0.5) + (0.75) + (0.5) = 0.583

A2 = (0.5) + (1) + (0.5) = 0.667

A3 = (0.25) + (0) + (0.5) = 0.25

A4 = (0.5) + (0.5) + (0.5) = 0.5

4. Entering Flow

A1 = (0.5) + (0.25) + (0.5) = 0.417

A2 = (0.5) + (0) + (0.5) = 0.333

A3 = (0.75) + (1) + (0.5) = 0.75

A4 = (0.5) + (0.5) + (0.5) = 0.5

5. Net Flow

1. = LF (A1) – EF(A1)

= 0.583 – 0.417 = 0.166

2. = LF (A2) – EF(A2)

= 0.667 – 0.333 = 0.334

3. = LF (A3) – EF(A3)

= 0.25 – 0.75 = - 0.5

4. = LF (A4) – EF(A4)

= 0.5 – 0.5 = 0

Alternatif LeavingFlow

EnteringFlow

Net Flow Rangking

A1 0.583 0.417 0.166 2A2 0.667 0.333 0.334 1A3 0.25 0.75 - 0.5 4A4 0.5 0.5 0 3

Kesimpulan : Berdasarkan nilai Leaving Flow, Bubur Susu Avocado (A2) menjadi alternatif MenuMakanan Sehat pertama dengan nilai 0.667 Berdasarkan nilai Entering Flow, Bubur Susu Jagung Manis (A3) menjadi alternatifMenu Makanan Sehat kedua dengan nilai 0.75 Berdasarkan nilai Net Flow, Bubur Susu Avocado (A2) menjadi alternatif MenuMakanan Sehat Ketiga dengan nilai 0.334.