sistem pengendalian vol - its repository

137
SISTEM PENGENDALIAN VOL DAN LAJU CAIRAN PROSES Ut; .......... BERBASIS MIKROKONTROLLER M PADA MESIN HEMODIALISA R.St. bJ..L 791 b Sz\1\ 5- '1 Disusun oleh : IWAN SANTOSO NRP. 2882201090 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH ---- SURABAYA 1995

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

SISTEM PENGENDALIAN VOL

DAN LAJU CAIRAN PROSES Ut; ..........

BERBASIS MIKROKONTROLLER M PADA MESIN HEMODIALISA

R.St.

bJ..L 791 b Sz\1\ 5- '1

Disusun oleh :

IWAN SANTOSO

NRP. 2882201090

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH ----SURABAYA

1995

Page 2: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

SISTEM PENGENDALIAN VOL E DAN LAJU CAIRAN PROSES ULTRA BERBASIS MIKROKONTROLLER MC 870SP3

PADA MESIN HEMODIALISA

TUGAS AKHIR Oiajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyarata

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Elektro

Pad a ~dang Studi Teknik Elektronika

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknologi lndustri lnstitut Teknologi Sapuluh Nopember

Surabaya

Mengetahui I Menyetujui

I'

1 ten Pem;imbUtg I

~\ ~uQi((>'--~Ll

lr. ISKANDAR ZULKARNAIN

SURABAYA MARET, 1995

Page 3: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

ABSTRAK

Tugas akhir ini membahas tentang perancangan sebuah alat ukur volume ultrafiltrasi _berbasis Alat ukur volume ultrafiltrasi merupakan peralatan mesin cuci darah (dialyzer), untuk mengukur vol telah ditarik oleh mesin hemodialisa dari tubuh menjalani proses cuci darah.

II

II :

I •

I

• t; ••

I'.

I I

I • . -• II •

Dengan adanya mikrokontroler, ada fungsi lain yang dapat dilakukan oleh alat ini yakni perawat atau dapat mengetahui jumlah cairan yang telah di tar juga dapat memasukkan data volume cairan yang di~~1uqa1uc~~

waktunya. Mikrokontroler akan menghitung dari

ultrafiltrasi yang dikehendaki. Hasil pengukuran dengan harga tersebut dan mikrokontroler akan umpan balik untuk menaikkan atau menurunkan laju dan akan menghentikannya jika target volume telah tercapai.

Dari basil pengujian dapat diketahui bahwa penyesuaian dan pengembangan lebih lanjut dari ultrafiltrasi ini untuk dapat diterapkan pada n hemodialisa sesungguhnya.

iii

Page 4: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

KAT A PENGANT AR

Puj i syukur yang sedalam-dalamnya kepada Tuhan

karena tanpa berkat kemurahan dan bantuan-Nya

dapat terselesaikan laporan tugas akhir ini dengan

Tugas akhir ini disusun sebagai syarat

studi tingkat sarjana di Jurusan Teknik

Teknologi Industri, Institut Teknologi

Kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pembua

ini diantaranya adalah dalam pengenalan mesin

kesempatan untuk mempelajarinya lebih mendalam,

terbatasnya jumlah mesin hemodialisa yang ada

Pada kesempatan ini ingin disampaikan rasa

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Ir. Iskandar Zulkarnain selaku Dosen

selalu bersedia meluangkan waktu dalam member

2. Bapak Ir. Pudjiono selaku Dosen Pembimbing II

bersedia meluangkan waktu dalam memberikan bimbi

3. Bapak Ir. Tasripan selaku Dosen Wali

menyelesaikan tugas akhir ini.

iv

Maha Esa

tidak akan

Fakultas

akhir

karena

kasih yang

I yang

selalu

Page 5: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

4. Bapak Ir. Soetikno selaku koordinator bidang stu Elektronika

yang telah banyak membantu menyelesaikan tugas ir ini.

5. Bapak DR.Ir. Moch.Salehudin, M.Eng.Sc selaku ket a jurusan pada

jurusan teknik elektro.

6. Seluruh staf dan perawat dari bagian Hemodialisi UPF Penyakit

Dalam RSUD Dr.Sutomo Surabaya yang telah ban ak memberikan

bantuan.

7. Keluarga penulis yang telah memberikan dorongan dan semangat

untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Semua sahabat yang telah membantu dan mendoro g yang tidak

dapat disebutkan satu persatu disini.

mulai awal penyusunan tugas akhir hingga selesainya laporan tugas

akhir ini.

Menyadari bahwa tugas akhir ini tidaklah

dan kekurangan karena keterbatasan kemampuan ,

kritik dan saran akan diterima dengan senang

semoga tugas akhir ini berguna demi kemaj

kedokteran di Indonesia.

ri kesalahan

itu segala

Dan akhirnya

elektronika

Sura a, Maret 1995

Penulis

v

Page 6: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN J UDUL • • • • • • • . • • • • • • • ••.•••••••••••••••••• . . . . . . . . . . i

HALAMAN PENGESAHAN •••••••••••••••••••••••••••••• . . . . . . . . . . ii

ABSTRAK •••...•..••••••.•.•••••..•••••••..•••.••••• . . . . . . . . . . iii KAT A PENGANT AR ..•.••.•.•......••••.•.•.••••••••.• . . . . . . . . . . iv

DAFT AR ISI ••••••••.•.••••••.•.•.•...••••••••••••. . . . . . . . . . . . vi

DAFT AR GAMBAR ••••••••.•••••.•.••••..•••••••.••••• . . . . . . . . . . ix

DAFT AR T ABEL .................................... . . . . . . . . . . . xi

DAFT AR LAMPI RAN ••••••••••••••••••••••••••••••••• . . . . . . . . . . . xii

BAB I PENDAHULUAN ••••••••••••••••••••••••••••• 1

1.1 LATAR BELAKANG .... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

1 . 2 PERMASALAHAN ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........ . 2

1 • 3 TUJUAN ••••••••••••••••••••••••••••••• 2

1 . 4 METOOOLOOI ••••••••••••••••••••••••••••••••• 3

1.5 SISTEMATIKA PEMBAHASAN ••••••..•••.••••••••. 4

1 • 6 RELEVANSI •••••••••••••••••••••••••••••••••• 5

BAB I I TEORI PENUNJ ANG •••••••••••••••••••••••• 6

2.1 DASAR-DASAR HEMODIALISA .••••.••••••••.••.•• 6

vi

Page 7: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

2.2 JENIS TERAPI GINJAL PENGGANTI ••.•..••.•....

2. 3 HEMODIALISA ................•...•...•..•....

2.3.1 ISTILAH-ISTILAH PENTING DALAM HEMODIALISA

2.3.2 PRINSIP DASAR HEMODIALIISA ..•.......••.•.

2. 3. 3 ULTRAFILTRASI .......•....•....•..•.......

2. 4 MESIN HEMODIALISA .•..•......•••••.•.••.•..•

2. 5 BLOOD MONITOR .•.•.......•..•••.•••..•••••••

2. 6 FLUID MONITOR ...•...•.•......•••••..•.•••..

BAB I I I PERENCANAAN DAN PEMBUAT AN PERANGKA T

3. 1 PENDAIITJLUAN ••••••••••••••••••••••••••••••••

3. 2 · BLOK DIAGRAM •••••••••••••••••••••••••••••••

3. 3 SENSOR . ....•..•.....•.......••....•.........

3 . 4 MIKROKONTROLLER ........................... .

3. 5 KEYPAD ....•.•...••...•.....•.••..•.••••.•..

3. 6 DISPLAY •••••••••••••••••.•••..•..•••.•••••.

3.7 SUSUNAN KESELURUHAN SISTEM .•••.•....••.••..

BAB IV PERENCANAAN DAN PEMBUAT AN PERANGKAT

4 . 1 PENDAIITJLUAN ••••••••••••••••••••••••••••••••

4. 2 PROGRAM illAMA. ••••••••••••••••••••••••••••• ~.

4 . 3 SUBRlJT IN • • • . . • • . • . • • • . • • . • • • . • • • • • . • • • • • • . .

4 . 3 • 1 SUBRUTIN SCANNING ....................... .

vii

..........

..........

..........

. .........

. .........

. .........

. .........

. .........

RAS ••••

. .........

. .........

. .........

. .........

. .........

. .........

. .........

UNAK ••••

. .........

. .........

. .........

. .........

7

8

9

10

15

18

18

20

23

23

23

26

33

35

38

40

44

44

46

50

51

Page 8: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

4.3.2 SUBRUTTIN DELAY5MS ••••.•••••••••••••••••• . ......... 53

4.3.3 SUBRUTIN HEXTOBCD •••.••.••••••••••••••••• . ......... 54

4. 3. 4 SUBRUTIN BCDTOHEX •••••••••••••••••••••••• . ......... 56

4. 3. 5 SUBRUTIN DIVISION •••••••••••••••••••••••• . ......... 58

4. 3. 6 SUBRUTIN ROUND ••••••••••••••••••••••••••• . ......... 60

4. 3 • 7 SUBRUTIN MULBY5 •••••••••••••••••••••••••• . ......... 61

4 • 3. 8 SUBBRUTIN MULBY1 0 •••••••••••••••••••••••• . ......... 62

4. 3. 9 SUBRUTIN MULBY50 ••••••••••••••••••••••••• . ......... 64

4. 3. 1 0 SUBRUTIN MOTOR •••••••••••••••••••••••••• . ......... 65

4.4 SUBRUTIN PELAYANAN INTERUPSI ••••••••••••••• . ......... 66

4. 4. 1 SUBRUTIN PELAYANAN INTERUPSI TIMER ••••••• . ......... 67

4. 4. 2 SUBRUTIN P.ELAYANAN INTERUPSI EKSTERNAL ••• . ......... 69

BAB V PENGUKURAN DAN PENGUJIAN......................... 71

5. 1 PENGUJIAN RANGKAIAN •••••••••••••••••••••••• 71

5. 2 PENGUJIAN SISTEM ••••••••••••••••••••••••••• 76

BAB VI PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 83

6 . 1 KES IMPUI,AN • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • 83

6 . 2 SARAN-SARAN •••••••••••••••••••••••••••••••• 84

DAF'T AR PUST AK..A •••••••••••••••••••••••••••••••••• 86

viii . ·<

Page 9: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

Gambar 2.1

Gambar 2.2

Gambar 2.3

Gambar 3.1

Gambar 3.2

Gambar 3.3

Gambar 3.4

Gambar 3.5

Gambar 3.6

Gambar 3.7

Gambar 3.8

Gambar 3.9

Gambar 4.1

Gambar 4.2

Gambar 4.3

Gambar 4.4

Gambar 4.5

Gambar 4.6

Gambar 4.7

DAFTAR GAMBAR

Proses Hemodialisa ......•..•........

Blok Diagram Blood Monitor ...•.•....

Blok Diagram Fluid Monitor •...•.....

Blok Diagram ...•....•..••.••.•..•..•

Sensor Volume ........•..............

Rangkaian Clock .....•..•.•..........

Rangkaian Module Sensor ....•........

Rangkaian Mikrokontroller ..•.•......

Susunan Keypad ...••.................

Rangkaian Keypad .....•.....•......•.

Rangkaian Display Seven Segmen ....•.

Halaman

. ........ .

. ........ .

. ........ .

. ........ .

. ........ .

. ........ .

. ........ .

. ........ .

. ........ .

. ........ .

11

19

21

25

26

32

33

34

36

37

39

Susunan Gelas Ukur. . . . . . . . . . . • . . . . . . • . . . • . . . . . 40

Rangkaian Interupsi. • • . • . . . . . . . . . • . • . . . . . . . . . . 4 7

Diagram Alir Program Utama ....•.... . .......... 49

Diagram Alir Subrutin Scanning .•... ........... 52

Diagram Alir Subrutin Delay5ms ••... . .......... 54

Diagram Alir Subrutin Hextobcd •••• ~ ........... 55

Diagram Alir Subrutin Bcdtohex ..... . .......... 57

Diagram Alir Subrutin Division ..... ........... 59

ix

Page 10: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

Gam bar 4.8 Diagram Alir Subrutin Round ..•..... ........... 61

Gam bar 4.9 Diagram Alir Subrutin Mulby5 ..••... ........... 62

Gam bar 4.10 Diagram Alir Subrutin Mulby10 ..•... ........... 63

Gambar 4.11 Diagram Alir Subrutin Mulby50 ..•... ........... 64

Gambar 4.12 Diagram Alir Subrutin Motor ........ . .......... 66

Gambar 4.13 Diagram Alir Subrutin Tirq ....•••.. ........... 68

Gambar 4.14 Diagram Alir Subrutin Eirq ...••.••. ........... 70

Gambar 5.1 Sinyal-sinyal yang dihasilkan sensa volume •••• 72

Gambar 5.2 Susunan Sistem •..••.•••••••.••••••. . .......... 77

Gam bar 5.3 Grafik Hasil Pengujian Sistem I .... ........... 81

Gambar 5.4 Grafik Hasil Pengujian Sistem II ... ........... 82

X

Page 11: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Tabel Transisi ..••...••.....•.•...... . .......... 29

Tabel 3.2 Tabel Aplikasi ...•.••................ .......... 29

Tabel 3.3 : Tabel Eksi tasi . ...................... .......... 30

Tabel 5.1 : Data-data Hasil Pengujian Rangkaian I .......... 74

Tabel 5.2 Data-data Hasil Pengujian Rangkaian I .......... 75

Tabel 5.3 Data-data Hasil Pengujian Sistem I ... . ......... 78

Tabel 5.4 Data-data Hasil Pengujian Sistem II .. . ......... 79

xi

Page 12: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

DAFT AR LAMPI RAN

Lampiran A Blok Diagram Blood Monitor

Lampiran B Blok Diagram Fluid Monitor

Lampiran C Skema Rangkaian

Lampiran D Listing Program

xii

Page 13: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

1.1 LATAR BELAKANG

BAB I

PENDAHULUAN

Masuknya bidang ilmu elektronika dan teknologi """'.""""

didukung oleh ilmu-ilmu dasar seperti fisika dan

bidang ilmu kedokteran telah membawa banyak

Perubahan-perubahan tersebut telah memungkinkan

sebelumnya dianggap suli t, dapat dilakukan dengan ... '-f .........

besar.

yang

Salah satu contoh adalah proses hemodialisa a

dikenal dengan nama cuci darah. Dahulu

menderita gagal ginjal

tetapi dengan ditemukannya mesin hemodialisa,

tersebut telah dapat ditolong karena beberapa

biasa

yang

lagi,

ginjal

i ginjalnya

diambil alih oleh ginjal buatan yang terdapat pada mesin

hemodialisa.

Mesin hemodialisa merupakan sistem yang

tersusun dari beberapa subsistem yang

komplek dan

terpadu.

sudah cukup

dengan adanya

Mesin hemodialisa dalam konfigurasi standar s~beJrnil~tl~a

untuk digunakan menolong pasien gagal ginjal.

1

Page 14: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

beberapa peralatan tambahan maka akan diperole

kualitas basil dari hemodialisa itu sendiri.

Salah satu contoh dari peralatan tambahan

ukur volume ultrafiltrasi yang digunakan

cairan yang telah ditarik dari seorang pasien.

harganya relatif mahal dan inilah yang menyebabkan

rumah sakit atau klinik yang memilikinya.

1 • 2 PERMASALAHAN

2

peningkatan

t adalah alat

gukur volume

eralatan ini

jarang

Masalah yang sering muncul adalah basil ultr iltrasi yang

tidak sesuai dengan perhitungan. Penyebabnya antara lain adalah

kalibrasi mesin yang sudah tidak tepat lagi sehingga TMP (Trans

Hembrane Press'U.I're) yang ditunjukkan oleh mesin b nlah TMP yang

sesungguhnya, atau dapat juga KUF (Koefisien U~ traf. ~ trasi) dari

ginjal buatan yang tidak lagi cocok dengan spesif'kasi pabrik,

biasanya ini terjadi pada ginjal buatan

berulang-ulang sesudah mengalami proses

pensucihamaan.

1. 3 TUJUAN

dipakai.

dan

Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis menc ba merancang

sebuah alat ukur volume ultrafiltrasi berbasis mikro ontroler yang

Page 15: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

3

diharapkan dapat memberikan fasilitas tambahan kepa sebuah mesin

hemodialisa dengan biaya yang relatif murah. Peranca gan alat ukur

ini dilakukan berdasar pada mesin hemodialisa GAMBRO AK-10 System

yang dimiliki oleh RSUD Dr.Sutomo Surabaya.

Alat ukur ultrafiltrasi ini memiliki

yakni volume cairan yang hendak ditarik dari

data

pasien dan

waktu penarikannya. Dengan adanya fasilitas tersebu , alat ukur

ini akan membandingkan basil pengukuran dengan data dari

basil perbandingan ini akan dihasilkan sinyal umpan lik ke mesin

hemodialisa yang akan mengatur kecepatan penarikan cairan dari

tubuh pasien.

1. 4 METODOLOGI

Metodologi untuk pembuatan tugas akhir ini a lab sebagai

berikut:

Mula-mula dilakukan studi mengenai

Hemodial isa i tu, bagaimana

penggunaannya pada pasien gagal ginjal.

mesin

pula cara

dilanjutkan

dengan mempelajari sistem dari mesin Hemodialis berdasarkan

literatur-literatur yang ada, merancang suatu

pengontrol otomatis proses ultrafiltrasi

diharapkan mirip dengan mesin yang sesungguhnya.

sistem

bekerjanya

Page 16: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

4

Selanjutnya perencanaan dan pembuatan perangka keras yang

diikuti dengan mengumpulkan data sheet serta pemili an komponen.

sesuai yang ada dipasaran. Kemudian dilanjutkan deng n perencanaan

dan pembuatan perangkat lunak yang menunjang kerja s stem.

Langkah selanjutnya dilakukan uji coba terhadap unjuk kerja

sistem. Kemudian diikuti dengan penyusunan laporan.

1. 5 SISTEMA TI KA PEMBAHASAN

Buku ini terdiri dari enam bab dan beberapa 1 piran dengan

susunan sebagai berikut:

Bab I

Bab II

merupakan pendahuluan yang berisi latar

belakang, permasalahan, tujuan, metodolog', sistematika

pembahasan dan relevansi.

membahas teori penunjang mengenai dasar-dasar

hemodialisa yang berisi

ginjal pengganti, istilah-istilah

hemodialisa, prinsip dasar hemodialisa s

ultrafiltrasi. Disamping itu juga m~~~~

prinsip kerja dari mesin hemodialisa

sebagai contoh adalah mesin hemodialis~

System yang secara garis b~sar dapat

mesin hemodialisa pada umumnya.

terapi

dalam

ten tang

diam.bil

AK-10

Page 17: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

Bah III

Bah IV

BahV

Bah VI

5

herisi ten tang perancangan pera gkat keras,

hagian-bagian serta prinsip kerja dan erhitungannya,

serta susunan keseluruhan sistem yang di ersiapkan bagi

pengujian.

herisi tentang perancangan perangkat

suhrutin dan suhrutin pelayanan i

dipergunakan serta cara penggunaan alat

merupakan catatan tentang basil

pengujian rangkaian maupun pengujian sis

merupakan penutup yang herisi ke

algoritma,

yang

r ini.

baik

dan

saran-saran hagi pengembangan lehih Ian ut dari alat

ukur volume ultrafiltrasi ini.

1. 6 RELEVANSI

Dengan alat ini akan didapat suatu metoda ntuk mengatur

volume dan laju cairan proses ultrafiltrasi otomatis,

sehingga dapat dicegah seorang pasien kelehihan a au kekurangan

cairan setelah menjalani hemodialisa.

Page 18: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

BAB II

TEORI PENUNJANG

2.1 DASAR-DASAR HEMODIALISA

Salah satu organ penting dalam tubuh manusia

Ginjal memiliki fungsi antara lain untuk

cairan dan elektrolit dalam tubuh,

metabolisma, regulasi tekanan darah, dan juga

pembentukan eritrosit, beberapa fungsi hormonal

tulang.

Penurunan fungsi ginjal dapat disebabkan

ginjal.

keseimbangan

sisa-sisa

dalam

integritas

beberapa

penyakit atau keadaan tertentu. Hal ini dapat terj secara akut

atau temporer dan dikenal sebagai gagal ginjal aku , atau dapat

berjalan secara kronis dan permanen yang biasa

ginjal kronis.

Jika terjadi hal semacam ini, harus segera

mengatasinya. Mengingat fungsi ginjal

kegagalan ginjal dapat menimbulkan suatu

penderita, bahkan kematian.

Langkah pertama yang dilakukan untuk mengatasi

6

gagal

cara untuk

tadi, maka

gawat bagi

gagal

Page 19: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

7

ginjal tersebut biasanya adalah dengan menga n terapi

konservatif (dengan obat-obatan). Bila hal ini tidak berhasil maka

untuk menyelamatkan nyawa penderita harus dilakukan erapi ginjal

pengganti (rena~ rep~acement therapy).

Terapi ginjal pengganti dimaksudkan untuk

ginjal penderita yang telah menurun dengan secara

menggantinya dengan ginjal orang lain yang

fungsi

yaitu

sehat

(transplantasi/cangkok ginjal) atau secara artifisia yaitu dengan

menggantinya dengan ginjal buatan (cuci darah/hemodi lisa).

2.2 JENIS TERAPI GINJAL PENGGANTI

Berdasarkan jenis ginjal pengganti maupun prinsi kerja dari

ginjal pengganti tersebut, maka secara garis besar erapi ginjal

pengganti dapat dibedakan sebagai berikut:

a. alamiah cangkok (transplantasi ginjal)

b. artifisial

- hemadia~ysis (hemodialisa)

-peritoneaL diaLysis (dialisa peritonial)

Transplantasi ginjal pada dasarnya

fungsi ginjal yang normal, sedangkan

artifisial hanya dapat mengambil alih fungsi pengat

elektrolit, serta ekskresi sisa-sisa metabolisme pr

tikan semua

pengganti

cairan dan

Fungsi

Page 20: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

8

pengaturan tekanan darah, pembentukan eritrosit, fungsi-fungsi

hormonal maupun integritas tulang tidak dapat di antikan oleh

jenis terapi ini.

2.3 HEMODIALISA

Thomas Graham Scotsman (1805-1869) dapat ap sebagai

bapak. hemodialisa modern, karena penemuannya membran

semipermiabel. Percobaan yang dilakukannya adal mencelupkan

batang sayuran tertentu ke dalam air dan yang

terkandung di dalam batang sayuran tersebut ke luar pindah ke

air. Proses tersebut diberinya nama dialisa dan sayuran

tersebut dikatakan bersifat semipermiabel.

Sebagai kelanjutannya, John Jacob Abel mencoba

mengalirkan darah hewan yang diambil dari arteri

hewan tersebut ke sebuah tabung yang didalamnya ter atas dua

buah ruang dan dipisahkan oleh membran semipermia di ruang

yang lain dialirkan air. Ternyata zat-zat tertentu dari

darah ke dalam air melalui membran semipermiabel Darah

kemudian dialirkan kembali melalui pembuluh vena hewan

tersebut, dan dari sini timbul istilah ginjal buat

1> William Drukker, Repta.cement of Rena.t Function by Dia.tysi.s, Ha.t

10

Page 21: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

9

Pada tahun 1924 George Haas (1886-1971) berh sil melakukan

hemodialisa yang pertama kali terhadap manusia. He odialisa yang

dilakukannya itu merupakan pengembangan lebih lanjut hasil

percobaan ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Sesudahny hemodialisa

mengalami perkembangan yang amat pesat sejalan deng n perkembangan

teknologi dan ilmu pengetahuan.

Dalam bagian ini akan dibahas tentang beberapa stilah penting

dalam dialisa dan prinsip-prinsip dasar dari hemodi lisa.

2.3.1 Istilah-istilah Penting dalam Hemodia isa

Untuk mengenal prinsip-prinsip dasar hemodia isa, terlebih

dahulu perlu diketahui beberapa definisi istilah p nting sebagai

berikut2

:

o translokasi ion

adalah perpindahan cairan ataupun zat yang terlarut di

dalamnya (soLute) dari suatu ruangan ke ruanga lainnya yang

dipisahkan oleh suatu membran semipermeabel. Pe pindahan dapat

terjadi akibat adanya perbedaan/gradien konsent asi (difusi ),

atau akibat adanya perbedaan tekanan hidrostatis (convect ion)

antara kedua ruangan tersebut.

o dialisa

2> Rulty Roesli. M.A., Renal Repla.cemenl Theory, Ha.l 25

Page 22: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

10

adalah translokasi cairan dan zat yang terlarut di

dalamnya secara difusi melalui suatu membran semipermeabel

pada ginjal buatan. Difusi terjadi akibat a ya perbedaan

konsentrasi dari dua jenis cairan yang

kompartmen (ruang) dari ginjal buatan.

o ultrafiltrasi

adalah translokasi yang terjadi secara konveksi

kedua

ibat adanya

perbedaan tekanan pada kedua kompartmen ginjal a tifisial.

o dia-filtrasi

adalah gabungan proses dialisa dan ultrafiltrasi.

2.3.2 Prinsip Dasar Hemodialisa

Hemodialisa adalah salah satu jenis terapi

artifisial bagi penderita gagal ginjal. Pada h

terjadi proses dialisa maupun ultrafiltrasi,

prinsip ini biasa disebut juga hemo

hemodialisa secara garis besar dapat dilihat pada g

Darah akan ditarik dari tubuh pasien oleh

melalui arteria~ ~ i ne ke ginjal buatan.

pengganti

ialisa (HD)

karena itu

Proses

hemodialisa

darah dari dua buah ruang ( kompartment ) yakni

dan kompartmen dialisat yang dipisahkan o eh membran

3> John 0. Webster, Medical Instrumentation, Hat 225

Page 23: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

11

semipermeabel. Di dalam ginjal buatan darah ~n mengisi

kompartmen darah. Bersamaan dengan itu mesin hempdialisa akan

mengalirkan cairan dialisat ke ginjal buatan mengi~i kompartmen

dialisat.

~I KONSENTRAT I

f I PENCAMPUR I DIBUANG

~-> KOMPARTMEN DIALISAT

MEMBRAN SEMIPERMEABEL

~---K_o_M_PA_R_T_M_E_N __ D_A_R_A_H __ f'~

DARAH I POMPA DARAH I

KE VENA

DARAF DAR!

AR'JERI

Gambar 2.1

Proses Hemodialisa

Page 24: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

12

Di dalam ginjal buatan inilah terjadi proses 'alisa maupun

ultrafiltrasi, kedua proses ini dapat juga te jadi secara

bersamaan. Cairan dialisat akan menarik zat-zat yang tidak

diperlukan lagi di dalam darah melalui proses dial'sa dan akan

menarik cairan tubuh yang berlebihan melalui proses ltrafiltrasi.

Kadang-kadang jika diperlukan sebelum masuk ke injal buatan

pada darah diberikan heparin (heparinisasi) dengan tujuan untuk

mencegah pembekuan darah pada ginjal buatan ataupun pada b~ood

~ ines.

Setelah melalui ginjal buatan maka darah

dialirkan kembali melalui venous ~ ines ke dalam

rsebut akan

buh pasien.

Cairan dialisat yang telah berisi zat-zat yang ditar k dari darah

penderita akan dibuang oleh mesin hemodialisa.

Fungsi dari tiap bagian dalam proses hemodia isa tersebut

dibahas terperinci pada bagian berikut:

o Ginjal buatan (dia~yzer)

Adalah suatu tabung yang terdiri dari dua ruang (kompartment)

yaitu kompartment darah yang diisi oleh darah pasien dan

kompartment dialisat yang diisi oleh cairan lisat. Kedua

kompartment ini dipisahkan oleh suatu membran semipe meabel.

Perbedaan konsentrasi antara darah dan dialisat

menyebabkan cairan atau zat-zat yang terlarut di dal nya (so~ ute)

Page 25: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

13

dapat berdifusi. Sehingga kadar-kadar so~'Ute dalam darah yang

semula tinggi, setelah melewati ginjal buatan ini menjadi

berkurang. Ada berbagai bentuk dan jenis ginjal uatan antara

lain: p~ate dia~yzer, ho~ ~ow fiber (kapiler), coi ~ dia~yzer dan

lain-lain. Tiap jenis ginjal buatan ini memiliki k untungan dan

kerugiannya masing-masing.

o Membran semipermeabel

Sifat semipermeabel disini berarti dapat dilalui oleh air atau

partikel-partikel yang terlarut (so~'Ute) unyai berat

molekul kecil, sedangkan sel-sel darah atau protei yang berat

molekulnya besar tidak akan dapat melewati membran t rsebut.

Bahan membran ini biasanya terbuat dari se~'U~osa, c'Uprophane,

po~yviny~, po~y'Urethane dan masih banyak lagi. Je is membran dan

besarnya luas penampang mempengaruhi kecepatan ifusi maupun

ultrafiltrasi yang terjadi. Secara singkat membran semipermeabel

ini berfungsi sebagai penyaring yang akan membersih n darah.

o Cairan dialisat

Cairan dialisat terdiri dari elektrolit-ele rolit dengan

komposisi dan konsentrasi yang dibuat sedapat

komposisi cairan normal dalam tubuh. Cairan

mengisi kompartment dialisat dengan aliran yang

dengan aliran darah dalam kompartment darah.

at ini akan

lawanan arab

Page 26: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

14

Dengan adanya gradien konsentrasi maka yang

berlebihan dalam darah, akibat menurunnya fungsi (misalnya

urea, kreatin, kalium dll.) akan berpindah dialisat

melalui membran semipermiabel. Hasil dari dialisa ini

adalah menurunnya kadar so~ u t e yang ber lebihan dal darah kembali

mendekati kadar normalnya.

o Mesin hemodialisa

Mesin hemodialisa berfungsi untuk menarik dar h dari dalam

tubuh dan setelah melalui ginjal buatan (dia~yzer darah akan

dipompakan kembali ke dalam tubuh. Selain itu mes n hemodialisa

juga berfungsi untuk memompa cairan dialisat, dan juga mengatur

perbedaan tekanan dalam ginjal buatan agar t rjadi proses

ultrafiltrasi.

Penjelasan lebih lanjut mengenai mesin hemodial·sa ini dapat

dilihat pada bagian berikutnya dalam bah ini, pada gian tersebut

akan dibahas mesin hemodialisa GAMBRO AK-10 System yang dimiliki

oleh RSUD Dr.Sutomo Surabaya.

o Blood lines

B~ood ~ i.nes adalah semacam infusion ~ i.nes ya g terdiri dari

dua bag ian yakni arteria~ U nes dan venous U nes ~ r t er i. a~ U nes

berguna untuk mengalirkan darah dari tubuh ke ginj buatan dan

kemudian setelah darah tersebut didialisa akan dia irkan kembali

WWil..tk Jil"f:.HPlJ~ • ~"- <llA,_

12"JSTITUT TEI(N .ILOUf

Page 27: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

15

ke dalam tubuh rnelalui venous lines.

Pada penderita gagal ginjal kronis biasanya tela dibuat blood

access yaitu dibuat suatu shunt pada arteri dan radialis

(Brese ia-Cirrtino AV Fistula). Tujuannya adalah un k rnernperrnudah

penusukan pernbuluh darah tersebut dan agar aliran rah menjadi

lebih besar dengan adanya penghubung antara arte i dan vena.

Aliran darah yang baik penting untuk efektifitas suatu proses

hemodialisa.

o Heparinisasi

Untuk mencegah agar tidak terjadi pembekuan selama darah

berada di luar tubuh seperti didalam ginjal buatan atau blood

lines maka perlu diberikan heparin. Adanya pembekua darah akan

rnengharnbat aliran darah, yang berarti akan meng ambat proses

hemodialisa secara keseluruhan.

Pemberian heparin ini dilakukan oleh mesin hemod alisa dengan

dosis yang dapat diatur oleh dokter atau perawat.

2.3.3 Ultrafiltrasi

Ultrafiltrasi merupakan salah satu proses yan berlangsung

pada saat hemodialisa dilakukan. Yang dima sud dengan

ultrafiltrasi adalah proses penarikan cairan tubuh pasien gagal

ginjal akibat perbedaan tekanan hidrostatis anta a kompartrnen

Page 28: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

16

darah dan kompartmen dialisat pada ginjal buatan.

Salah satu fungsi ginjal adalah pengaturan kesei bangan cairan

dalam tubuh manusia, dimana cairan yang berlebiha dalam tubuh

akan dibuang dalam bentuk air seni. Jika suatu etika ginjal

mengalami kerusakan dan fungsi di atas terganggu rna cairan tubuh

akan lebih banyak tersimpan dalam tubuh karena ginja tidak dapat

lagi mengatur pengeluarannya dengan baik.

Cairan yang berlebihan ini akan menyebabkan

darah pasien, selain itu berat badan pasien pun

Sehingga pada proses hemodialisa berat badan

ikan tekanan

ikut naik.

inilah yang

dipakai sebagai pedoman berapa banyak cairan yang arus ditarik

selama proses hemodialisa.

Kenaikan berat badan pasien ini diukur dari p bedaan berat

badannya dengan berat badan kering. Berat badan

patokan berat badan pasien yang ditentukan lah melalui

beberapa kali proses hemodialisa, biasanya untuk pas·en yang baru

menjalani hemodialisa dicoba untuk menurunkan

sebanyak mungkin sampai terjadi penurunan tekanan

normal. Berat badan kering merupakan berat badan

sebelum terjadi penurunan tekanan darah di bawah

Cairan yang berlebihan itu harus dikeluar

rat badannya

di bawah

terendah

al.

pada saat

hemodialisa, untuk memperkirakan jumlah cairan yang akan ditarik

Page 29: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

17

dilakukan perhitungan sebagai berikut:

JUMLAH CAIRAN = TMP x KUF x WAKTU

TMP atau Trans Hembran Press1.1re merupakan perbedaan tekanan

hidrostatis antara kedua kompartment pada ginjal buatan dengan

satuan mmHg, besar TMP ini dapat diatur pada mesi~ hemodialisa.

KUF atau Koefisien Ultra Filtrasi adalah kemampuan ginjal buatan

untuk menarik cairan dan besarnya ditentukan oleh pabrik

pembuatnya.

Masalah yang sering muncul adalah basil ultr~filtrasi yang

tidak sesuai dengan perhitungan tersebut. Penyebabn~a antara lain

adalah kalibrasi mesin yang sudah tidak tepat lagi sehingga TMP

yang ditunjukkan oleh mesin bukanlah TMP yang sesu~gguhnya, atau

dapat juga KUF dari ginjal buatan yang tidak lagi cocok dengan

spesifikasi pabrik biasanya ini terjadi pada ginja buatan yang

dipakai berulang-ulang sesudah mengalami proses p~mbersihan dan

pensucihamaan.

Dalam hal seperti inilah diperlukan alat ukur ultrafiltrasi

sehingga dokter atau perawat setiap saat dapat men~etahui berapa

jumlah cairan yang telah ditarik oleh mesin hemodia isa, sehingga

dapat dicegah pasien kelebihan atau kekurangan ~airan setelah

menjalani hemodialisa.

Page 30: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

18

2.4 MESIN HEMODIALISA

Mesin hemodialisa adalah salah satu je peralatan

elektronika kedokteran yang bertugas menggantikan ebagian atau

seluruh fungsi dari organ manusia yang mengalami ke sakan.

Mesin hemodialisa ini menggantikan beberapa ungsi ginjal

manusia yang rusak, karena tidak semua fungsi ginjal dapat

digantikannya maka mesin ini hanya bersifat

melakukan cangkok ginjal.

Pada bab ini akan dibahas secara garis

hemodialisa GAMBRO AK-10 System yang dimiliki oleh

kerja mesin

Sutomo

Surabaya. Mesin ini dianggap dapat mewakili mesin h odialisa pada

umumnya yang secara garis besar memiliki prinsip ker'a yang hampir

sama.

Mesin hemodialisa G~RO AK-10 System ini dari dua

unit utama yakni Bl_ood Honi tor dan Fl. uid Honi tor, n berikut ini

akan dibahas cara kerja masing-masing.

2.5 BLOOD MONITOR

Unit ini berfungsi untuk mengatur dan memonit aliran dan

kecepatan darah melalui dial.yzer (ginjal buatan)· dan mengatur

kecepatan penambahan heparin ke dalam darah sebe urn masuk ke

ginjal buatan jika dibutuhkan. Unit ini dilengkapi dengan alat

Page 31: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

19

ukur tekanan arteri pasien.

Blok diagram dari unit ini dapat dilihat gambar 2.2

dibawah. Garis besar cara kerjanya adalah sebagai darah

dari tubuh pasien akan disedot oleh blod pump kecepatan

tertentu, di mana kecepatan ini dapat diatur oleh perawat atau

dokter.

Sebelum masuk ke ginjal buatan, jika diperlu n pada darah

dapat ditambahkan heparin yang diberikan melalui ompa heparin,

heparin ini berguna untuk memperlambat terjadinya p mbekuan darah

selama darah berada di luar tubuh. Pembekuan yang terjadi akan

menghambat aliran darah pada ginjal buatan tersebut

Gambar 2.2

Blok Diagram Blood Monitor

Pada ginjal buatan terjadilah proses dialisa dan

ultrafilttrasi, sehingga darah yang keluar tela bersih dari

Page 32: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

20

senyawa-senyawa tertentu yang bersifat racun bagi tubuh, dari

ginjal buatan ini darah akan mengalir ke bubbt

dilengkapi dengan detektor gelembung udara. Hal

untuk mencegah adanya gelembung udara dalam

trap yang

i dilakukan

masuk

ke dalam tubuh pasien. Pada bagian ini terdapa meter yang

mengukur tekanan darah menuju vena pasien.

Baik pada aliran arteri maupun vena terdapat

berfungsi untuk menghentikan aliran darah jika terj

misalnya adanya gelembung udara atau tekanan darah

batas. Alarm akan berbunyi untuk memberitahu dokter

Diagram lengkap unit ini terdapat pada Lampiran

2. 6 FLUID MONITOR

Unit ini berfungsi untuk menyedot air dan

yang

kesalahan

melewati

perawat.

konsentrat,

mencampurnya dalam perbandingan yang tepat, melaku n pemanasan

dan mengatur tekanan campuran tersebut sehingga sesuai untuk

proses hemodialisa. Blok diagram dari unit ini dapat dilihat pada

Gam bar 2. 3 di bawah.

Konsentrat merupakan cairan yang mengandung zat zat tertentu

dengan komposisi menyerupai cairan tubuh tapi denga konsentrasi

yang lebih pekat. Oleh karena itu konsentrat ini har s diencerkan

dengan air, campuran dari air dan konsentrat inilah yang disebut

Page 33: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

cairan dialisat

AIR KONSENTRAT

~ r I PENCAMPUR I

'--------> GINJAL

BUATAN

Gambar 2.3

---> DIBU NG

Blok Diagram Fluid Monitor

Air yang dipergunakan harus diolah terlebih

21

sebuah

water treatment agar memenuhi syarat untuk dipaka · dalam proses

hemodialisa. Air tersebut dipanaskan dan diatur sehingga

mencapai suhu normal manusia. Suhu ini dapat pada meter

yang ada.

Bersamaan dengan itu cairan konsentrat melalui

proport 1.onine va~ve di mana katup ini akan mengat

volume antara konsentrat dan air untuk

konduktivitas yang diinginkan dari campuran

Campuran ini akan ditarik oleh f~ow p'I..J.TTI,p bejana

penampungan. Dar i bejana penampungan menuju

Page 34: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

22

suhu dan konduktivitas cairan dan hasilnya dapat dilihat pada

meter yang ada.

Sesudah melewati bagian ini cairan akan di lirkan dengan

kecepatan yang konstan sebesar 500 ml/menit menuju 'njal buatan,

kecepatan cairan ini dapat dilihat pada Jika mesin

hemodialisa sedang tidak dihubungkan ke pasien ma

ginjal buatan akan di-bypass melalui safety coup

Di dalam ginjal buatan terjadi proses

hubungan ke

dan

dialisa, sehingga setelah melewati ginjal buatan c ran dialisat

akan mengandung zat-zat yang akan dibuang maupun ang bersifat

racun bagi tubuh.

Dari ginjal buatan, cairan akan mengalir

kebocoran darah yang akan membunyikan alarm

darah dalam cairan dialisat. Adanya darah menunj

pada ginjal buatan sehingga darah dapat masuk

dialisat.

detektor

eteksi adanya

n kebocoran

kompartment

Cairan dialisat ini dapat mengalir karena ditari oleh sebuah

suet ion p'Vl'ftp yang memberikan tekanan negatif. Seb

pompa dipasang sebuah transduser tekanan yang akan embaca besar

tekanan negatif yang diberikan pada cairan

tekanan negatif ini dapat dibaca pada meter.

Diagram lengkap unit ini terdapat pada Lampiran

tersebut,

Page 35: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

BAB III

PERENCANAAN DAN PEMBUAT AN PERANGKAT KERAS

3. 1 PENDAHULUAN

Ultrafiltrasi adalah proses penarikan cairan dar tubuh pasien

penderita gagal ginjal yang lajunya diatur oleh per tekanan

hidrostatis antara kompartmen darah dan kompartmen pada

ginjal buatan yang dipisahkan oleh membran

Cairan yang ditarik dari tubuh pasien ini

kompartmen darah ke kompartmen dialisat

semipermeabel, oleh karena itu akan menambah

dialisat yang keluar dari ginjal buatan.

dapat ditentukan bahwa volume ultrafiltrasi

antara volume cairan dialisat yang keluar dari ginj

volume cairan dialisat yang masuk ke dalam ginjal

3.2 BLOK DIAGRAM

dari

membran

cairan

ini maka

selisih

buatan dan

Alat ukur volume ultrafiltrasi yang dibuat, meJrlgj~unaJ:G:m metode

pengukuran volume secara langsung yakni

sebagai sensor. Ada tiga buah sensor yakni

23

gelas ukur

untuk air,

Page 36: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

24

cairan konsentrat dan untuk cairan dialisat yan keluar dari

ginjal buatan. Sinyal interupsi akan dibasilkan ole sensor setiap

kali ada cairan sebanyak satu satuan volume yang me

Alat ukur ini akan menghitung selisib volume

yang masuk dan keluar dari ginjal buatan, yang

ultrafiltrasi. Setelah itu akan dibandingkan

basil pengukuran dengan laju ultrafiltrasi yang dik dari

basil perbandingan ini dibasilkan sinyal umpan bali bagi mesin

bemodialisa untuk menyesuaikan laju ultrafiltrasiny .

Komponen utama alat ukur volume ultrafiltra ini adalah

sebuah one chip microcomputer dari Motorola yakni MC68705P3 yang

berisi sebuab CPU, on-chip CLOCK, EPROM, RAM dan I/ , dan didukung

oleb komponen-komponen

Mikrokontroler ini berfungsi untuk membaca data dari

keypad, mengolah data basil pengukuran, membandin nnya dengan

data masukkan, mengatur display, memberikan sinyal

mesin bemodialisa untuk mempercepat atau mem

ultrafiltrasi dan akan menghentikan proses

basil pengukuran telah melewati batas yang

masukan.

Mikrokontroler ini dipilib karena sifatnya

sebingga tidak diperlukan lagi komponen luar

laju

jika

oleb data

terpadu,

an misalnya

Page 37: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

25

KONSEr\T~AT

............................

D):!-+- ..l ... -~-~-~r~~-~-~ ... .! H ~-~-~-~R·~~-~~-~~····~ ....... 1 ............................ ~

..:::==o

S:INYAL UMPAN !3Al.l:K

KERA!-! 0

Gambar 3.1

Blok Diagram

l

CELAS Ut<UR D

RAM, ataupun perangkat I/0. Alasan kedua adalah pro

dibuat disimpan di dalam EPROM dari mikrokontroler

dapat lagi dibaca dari luar. Hal ini sangat diper

program yang dibuat ingin dijaga kerahasiaannya.

Faktor lain yang penting adalah tersedianya pro

AVSIM05 bagi mikrokontroler ini, yang akan memperm

tidak

n bilamana

simulator

pengujian

program karena dapat dilakukan dengan menggunakan P • ini akan

mempercepat pencarian kesalahan dalam pembuatan pro

Page 38: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

26

Keypad sebagai bagian input dipergunakan untuk m masukkan data

kepada mikrokontroler. Bagian output terdiri dari isplay empat

buah seven segment dan sebuab sinyal umpan balik kepada mesin

bemodialisa. Sinyal umpan balik ini akan m ngatur laju

ultrafiltrasi sesuai dengan basil pengukuran, aga pada akhir

proses bemodialisa basil ultrafiltrasi sesuai dengan data masukan.

3.3 SENSOR

Sensor disini bertugas untuk mengukur volume ca ran dialisat

yang akan masuk ke ginjal buatan dan volume cairan

keluar dari ginjal buatan. Dari basil pengukuran

sinyal interupsi bagi mikrokontroler.

Sebagai alat ukur digunakan gelas ukur yang a

SENSOR KETXN~~l:AN HAKSXHUH

<:ELAS UKUR

-I-+ SENSOR KET:Z:N<:~l:AN

HINXHUH

CAIRAN KELUAR

Gambar 3.2

Sensor Volume

ialisat yang

dibasilkan

memberikan

Page 39: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

27

pulsa setiap kali terisi cairan sebesar 50 Pulsa yang

dihasilkan oleh sensor volume ini diberikan ke pin INT dari

MC68705P3. Gambar dari sensor volume ini dapat dili at pada gambar

3.2 diatas.

Pada gelas ukur terdapat dua buah sensor ket·nggian cairan

yang tersusun dari sepasang kawat logam tahan karatt sensor

pertama adalah sensor bagi ketinggian maksimum dan sensor kedua

adalah sensor bagi ketinggian minimum.

Jika cairan telah melewati salah satu ketinggia tersebut maka

akan terjadi perubahan resistansi antara pasanga kawat logam

tahan karat tersebut. Karena pasangan kawat

tersebut disusun bersama sebuah varabel

tahan karat

bentuk pembagi

tegangan, yang outputnya diberikan kepada inpu dari sebuah

Sch.m.i t t Trieeer, maka perubahan resistansi ersebut akan

menyebabkan perubahan tegangan input dari Sclvrt t t Trieeer.

Perubahan tegangan ini diatur oleh variabel resis or sedemikian

rupa sehingga akan menghasilkan sinyal output dari

Sch.m.itt Trieeer.

Rangkaian berikutnya merupakan rangkaian se ensial yang

digunakan untuk mngatur keran sesuai dengan ketingg an cairan pada

gelas ukur. Pada saat permulaan gelas ukur masih k song sehingga

output dari Schmitt Trieeer pertama (ketinggian maksimum) dan

Page 40: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

28

Schrrti t t Tri~~er kedua (ketinggian minimum) adalah ·~h. Akibatdari

keadaan ini rangkaian akan mengubah posisi keran s hingga cairan

akan masuk mengisi gelas ukur.

Cairan ini akan melewati ketinggian minimum output dari

Schrrti t t Tri~~er kedua akan Low dan jika cairan in telah melewati

ketinggian maksimum, maka output dari Schrrti t t Tri~ r pertama akan

Low. Akibat dari keadaan ini, rangkaian akan mengub posisi keran

sehingga cairan akan keluar dari gelas ukur.

Jika ketinggian cairan dalam gelas ukur lebi rendah dari

batas minimum, output dari Schrrti t t Tri~~er kedua a n hi~h dan ini

akan menyebabkan rangkaian mengubah posisi keran da cairan akan

kembali mengisi gelas ukur, demikian seterusnya. Se iap kali gelas

ukur ini terisi penuh, dihasilkan pulsa yang diberi n ke pin INT

dari mikrokontroler.

Jika sensor pertama diberi notasi s , 1

sensor kedua diberi

notasi S , dan Q merupakan output untuk mengontrol ran. Q dalam 2

keadaan hi~h berarti posisi keran akan menyebabkan cairan masuk

mengisi gel as ukur, sedang Q dalam keadaan Low b rarti posisi

keran akan menyebabkan cairan keluar dari gelas uku . Notasi Q n

berarti keadaan Q yang sekarang dan Q berarti ke daan Q yang n+1

berikutnya. Dari keterangan di atas, dapat disusun t bel transisi

seperti terlihat pada tabel 3.1.

Page 41: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

29

Tabel 3.1

Tabel Transisi

00 01 11 10

0 0 0 1 X

1 0 1 1 X

Q n+i

Flip-flop yang dipilih adalah D flip-flop yang tabel

aplikasiya ditunjukkan pada tabel 3.2 berikut:

Tabal 3.2

Tabel Aplikasi

Q Q n n+i

D

0 0 0

0 1 1

1 0 0

1 1 1

Page 42: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

30

Dengan menggunakan tabel aplikasi tersebut,

eksitasi dari rangkaian yang dikehendaki seperti tabel 3.3

berikut:

Tabel 3.3

Tabel Eksitasi

~ 1

00 01 11 10 Q

n

0 0 0 1 X . 1 0 1 1 X

D

Dari tabel eksitasi tersebut, fungsi eksitasi r i rangkaian

sekuensial yang dikehendaki adalah

D = S + Q S 2 n 1

Output dari flip-flop dihubungkan dengan pin kon rol dari dua

buah analog switch yang disusun dari sebuah IC CMOS C14066, salah

satunya dilewatkan terlebih dahulu melalui sebuah in Kedua

Page 43: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

31

buah analog switch tersebut berfungsi untuk memilih esistor mana

yang dihubungkan ke input R dari one shot m: l t ivibrator ext

74LS123.

Pemilihan resistor ini akan menentukan leba pulsa yang

dihasilkan oleh one shot mul t ivibrator. Output ri one shot

mul t ivibrator ini digunakan untuk menggerakkan mo yang

mengatur keran.

Posisi dari motor servo yang dipergunakan untuk menggerakkan

keran tergantung pada lebar pulsa yang diberikan kep danya. Hanya

ada dua kemungkinan output dari flip-flop, sehingga anya ada dua

macam lebar pulsa yang dihasilkan yang berarti hanya ada dua buah

posisi dari motor servo.

Posisi pertama akan mengubah posisi cairan

mengisi gelas ukur dan posisi kedua akan mengubah keran

sehingga cairan akan keluar dari gelas ukur. memudahkan

pengaturan posisi keran yang tepat, posisi dari servo ini

dapat diatur melalui variabel resistor yang seri dengan

resistor yang terpasang pada input R ext

dari one shot

mul t ivibrator.

Bagian ini yakni sensor dan rangkaian pengatur

posisi keran membentuk sebuah module yang akan meng tur pengisian

dan pembuangan cairan pada gelas ukur sesuai ketinggian

Page 44: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

32

cairan pada gelas ukur.

Pada sistem secara keseluruhan terdapat empat buah moduLe

seperti ini, tiga buah moduLe dipasang pada masuka~ dan sebuah

modute dipasang pada keluaran. Perijelasan lebih ljmjut tentang

susunan keseluruhan sistem terdapat pada bagian 3.7. Sebagai

penghasil sinyal clock untuk module dipergunakan ~ ebuah IC 555

yang disusun membentuk astabLe m.ut t ivibrator de~~ frekuensi 50

Hz seperti terlihat pada gambar 3.3 di bawah:

RS ~

1 J.J.~ 2 R 3 TR Q

oxs 7

s 6 ~J cv THR R7

~~~ J.4k

rc3 J.uF

Gambar 3.3

Rangkaian Clock

Sinyal clock ini dihubungkan ke D flip-flop dan ~uga ke one

shot m.ut t ivibrator 74LS123 yang outputnya diperf>unakan untuk

mengatur motor servo penggerak keran.

Berikut ini merupakan rangkaian lengkap dari mo ~ute:

Page 45: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

..,-c3 + 1.uF

sss

3. 4 MI KROKONTROLER

33

Gambar 3.4

Rangkaian Module Sensor

Seperti telah dijelaskan di atas bahwa mikrok ntroler yang

digunakan di sini adalah one chip microcomputer ri Motorola

yakni MC68705P3. Oleh karena mikrokontroler te sebut sudah

Q

() K

Page 46: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

34

mengandung on-chip CLOCK, EPROM, RAM dan I/0 di maka

rangkaian dasar dari mikrokontroler tersebut sangat

sederhana.

Rangkaian dasar mikrokontroler ini pada gambar

3.5 berikut:

Gambar 3.5

Rangkaian Mikrokontroler

Rangkaian ini merupakan rangkaian yang oleh data

MHz dimana akan dihasilkan kecepatan pemrosesan

yang diperbolehkan data sheet . Selain i tu dengan stal tersebut

membagi sinyal clock yang dihasilkan oleh kristal 1 MHz.

Page 47: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

35

Selang waktu sebesar 1 us ini akan dipergunakan dal m perhitungan

selang waktu.

Susunan port-port adalah sebagai berikut: PA7 sebagai

output untuk masing-masing segmen dari display. -PB7 sebagai

output untukscannine display seven se~nt, PBO-P sebagai input

berisi data dari keypad enkoder 74C922. PCO-PC1 input

yang akan memberikan sinyal umpan balik ke mesin he dialisa untuk

mengatur laju ultrafiltrasi.

Pin timer dan V dari MC68705P3 karena tidak dipergunakan, pp

dihubungkan dengan V agar didapatkan keandalan ya tinggi pada cc

pengoperasian alat.

3. 5 KEYPAD

Keypad yang dipergunakan di sini berjumlah en belas buah,

berupa switch-switch yang dibentuk menjadi sebuah array dengan

susunan seperti pada gambar 3.6.

Keypad ini dipergunakan untuk memasukkan a-data yang

diperlukan untuk proses hemodialisa yakni volume akan

ditarik beserta waktu yang dibutuhkan untuk rikan cairan

tersebut.

Page 48: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

Gambar 3.6

Susunan Keypad

Tombol DATA dipergunakan untuk menandai awal

36

mikrokontroler, tombol IN dipergunakan untuk memas yang

dipilih, sedang tombol CLEAR dipergunakan untuk data

yang telah dipilih. Tombol CC dan MENIT dipergunaka untuk satuan

dari data yang dipilih, sedang tombol untuk

menandai saat awal mulainya proses hemodialisa.

Komponen utama dari bagian ini adalah IC IC ini

merupakan 16-Key Encoder buatan National Semicond ctor. Di dalam

IC ini sudah terdapat benyak rangkaian dan fasil.tas pendukung

sehingga kita tidak perlu banyak menambahkan kompon luar agar IC

ini berfungsi dengan baik. Dengan adanya IC ini kit hanya perlu

membuat subrutin sederhana untuk pelayanan keypad.

Rangkaian selengkapnya dari bagian keypad ini lab seperti

Page 49: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

37

pada gam bar 3. 7 berikut:

-J-C4 -=!=- l.uF

----- ----·- ----- ----· l H i D i c: l

---~---·--i-------i-·-----i : 9 : c : :I: :

....... i ............ i ............. l ............. ~ i s i 6 i 7 i . . . .

t- ---~------t---·-·1:-------:

L..-----:: 0 l l. : 2 : 3 : i.. .. ...... i ............. i ............ l .......... J

Gambar 3. 7

Rangkaian Keypad

Rangkaian dan fasilitas pendukung tersebut i antaranya

adalah: Keypad scan yang bertugas melakukan scannin pada switch

array untuk mencari tombol mana yang ditekan, two k y ro ~ ~-over

yang berfungsi untuk menentukan prioritas dua tombol yang ditekan

pada saat hampir bersamaan, key debov.nc i n8 yang b rfungsi untuk

membedakan apakah sinyal dari switch array merupa getaran dari

tombol sebelumnya atau penekanan kedua kalinya dari tombol yang

tombol terakhir yang ditekan.

Selain itu IC ini mempunyai pin Data Availa (DA) dan

Output Enable (OE). Pin DA akan berubah menjadi hi6 jika ada data

absah dari switch yang ditekan, dan akan berubah me

switch tersebut dilepas dan tidak akan berubah enjadi hieh

walaupun ada tombol lain yang ditekan, pin ini baru pat berubah

Page 50: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

38

menjadi hieh lagi setelah selang waktu yang ditentu n oleh bagian

two key rol.l.-over. Pin OE merupakan pin input ac ive-l.ow yang

menentukan apakah data akan dikeluarkan pada pin output atau

menjaga output berada pada keadaan impedansi tinggi TRI STATE).

Output dari IC ini berupa data empat bit yang kode

tombol (switch) yang ditekan. Dan data ini dihubung n ke port

PBO-PB3 dari mikrokontroler, sedangkan pin Data A ailable (DA)

dihubungkan ke port PC2 dari mikrokontroler dan sel in itu juga

dihubungkan ke sebuah inverter yang outputnya dihu ungkan ke pin

Output Enable (OE). Konfigurasi seperti ini mem entuk sistem

keypad yang asinkron, sehingga setiap saat dapat menginterupsi

mikrokontroler tanpa bergantung pada cl.ock dari sis em.

3.6 DISPLAY

Display yang dipergunakan adalah empat buah se n seement

commDn cathoda. Empat buah seven seement tersebu dipergunakan

sebagai display bagi data masukan dan juga bagi has 1 pengukuran

ultrafiltrasi selama proses hemodialisa.

Tiap segment dari empat buah display tersebu dihubungkan

secara paralel, kaki katoda dari tiap display inilah yang

dipergunakan untuk menyalakan display. Empat buah display ini

dinyalakan secara multipleks untuk menghemat port dari

Page 51: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

mikrokontroler.

Rangkaian display seven se~nt dapat dilihat

berikut ini:

+SV o---,-r-r-r--r-r-.-. R9-~6 8M2K7 7

Gambar 3.8

Rangkaian Display Seven Segment

Ada dua tipe IC yang dipergunakan pada bagian

dan 75491. IC 75492 ini berisi enam buah inverter

sedangkan IC 75491 berisi eapat buah buffer dan berf

se~nt driver yang memiliki kemampuan arus sink/

39

gambar 3.8

COHHON CATHODE

yakni 75492

merupakan

250 rnA,

sebagai

e sebesar 50

pemilihan

Page 52: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

-------------------------------------------------,,--------

40

kedua buah IC ini.

3. 7 SUSUNAN KESELURUHAN SI STEM

Dalam bagian ini akan dijelaskan konfigurasi ~istem secara

keseluruhan untuk persiapan pengujian dari alat ukur volume

ultrafiltrasi yang dibuat. Pengujian ini di11kuk;~n untuk

mengetahui kemampuan kerja dari alat ukur, basil p~ngujian akan

diberikan pada bab V.

Pada sistem ini ada empat buah gelas ukur besert m.odtt~e-nya

masing-masing untuk mengatur pengisian dan pengel~ran cairan,

CA:rRAN A :rR KONSENTRAT TUBUH

·u ~ C:ELAS rv C:ELAS C:ELAS Ut<UR Ut<UR KERAN £~ UKUR A B c

" KERAN

VOLUI'IE2 ~ ./

c: ELAS

! u KUR

VOLUHE3 0

' . ------=2". '>) N

t<ER N 0

l . I< I:=PEI'IBUAN C:AN

Gambar 3.9

Susunan Gelas Ukur

Page 53: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

tiga buah pada bagian masukan dan sebuah pada bagia

Tiap-tiap gelas ukur pada masukan dan keluaran

41

ke

counter, counter akan naik setiap kali ada cairan lewat sebanyak

satu satuan volume, sehingga setiap saat dapat di tahui berapa

banyak cairan yang telah masuk dan yang

empat buah gelas ukur ini dapat dilihat pada gambar . 9 di atas.

Masukan cairan pertama merupakan cairan

merupakan campuran antara air dan konsentrat

35:1. Pada bagian ini dilakukan pencampuran air

masukan dengan perbandingan 35:1 yang

konsentrat.

yang

perbandingan

i dua buah

air dan

Perbandingan ini dilakukan oleh counter pada g las ukur A,

jika hitungan telah mencapai 35, maka diberikan siny 1 pada gelas

ukur B untuk melewatkan cairan sebesar satu satuan lume atau 50

ml. Sehingga diperoleh perbandingan volume

diinginkan.

yang

Bagian keluaran dari sistem ini menggambarkan ca·ran dialisat

yang keluar dari ginjal buatan. Cairan ini dilew tkan melalui

gelas ukur D dengan tujuan untuk diukur volumenya.

Kedua masukan dan keluaran ini diukur vol enya dengan

menggunakan satuan volume sebesar 50 mi. Tiap ada cairan

sebanyak itu melalui baik masukan atau keluaran a n dihasilkan

Page 54: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

42

sinyal interupsi bagi mikrokontroler. Mikrokontrole akan mengecek

bagian manakah yang menyebabkan interupsi, masukan keluaran

dan akan menaikkan counter di dalam perangkat luna ya.

Mikrokontroler akan melakukan perhitungan mencari

selisih antara keluaran dan masukan. Selisih inilah ang merupakan

banyaknya cairan yang di tarik dari tubuh pasie . Selain i tu

mikrokontroler juga akan melakukan perhitungan untuk mencari rate

atau laju ultrafiltrasi yakni volume ultrafiltrasi ibagi dengan

waktu. Laju ultrafiltrasi ini akan dibandingkan dengan laju

ultrafiltrasi yang diinginkan yang menjadi data masukan bagi

mikrokontroler.

Masukan cairan yang lain menggambarkan cairan yang ditarik

dari tubuh pasien selama menjalani hemodialisa. bagian ini

terdapat pengaturan laju ultrafiltrasi n oleh keran

E yang besar bukaannya dapat diatur oleh sinyal umpa balik yang

diberikan oleh mikrokontroler. Sesudah melalui

dilewatkan melalui gelas ukur C.

cairan

Jika basil pengukuran laju ultrafiltrasi oleh ikrokontroler

lebih lambat daripada kecepatan yang diing nkan, maka

mikrokontroler akan memberikan sinyal umpan balik me alui port PC3

untuk memperbesar bukaan dari keran, demikian pu a jika laju

ultrafiltrasi basil pengukuran lebih cepat daripa laju yang

Page 55: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

43

diinginkan, maka mikrokontroler akan memberikan sinyal untuk

memperkecil bukaan dari keran.

Dengan adanya sinyal umpan balik ini

penarikan cairan dari tubuh akan sesuai deng

dimasukkan. Sehingga tidak akan terjadi lagi

kelebihan atau kekurangan cairan setelah selesai

hemodialisa.

Rangkaian lengkap dari keseluruhan sistem ini

pada Lampi ran C.

volume

data yang

mengalami

proses

pat dilihat

Page 56: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

BAB IV

PERENCANAAN DAN PEMBUA TAN PERANGKAT

Perangkat lunak dari alat ukur volume ultrafil

mikrokontroler ini merupakan pendukung yang tidak t

perangkat keras. Perangkat lunak

pengujian yang akan dilakukan terhadap alat

ultrafiltrasi tersebut.

4. 1 PENDAHULUAN

berbasis

dengan

volume

Perangkat lunak atau program bagi alat ukur volume

ultrafiltrasi ini dibuat dalam bahasa yang mirip

mikrokontroler M6800. Program tersebut disusun u~JLl~~n•

SideKick Editor, sebuah editor ASCII murni seperti

Non Document. Hasilnya adalah sebuah file .ASM.

Setelah selesai disusun, dilakukan cross

program XASM05 sehingga diperoleh file .HEX.

diubah ke bentuk file .OBJ, yang kemudian

EPR{JI{ 2764 yang berkapasitas delapan kiLobytes.

Karena pada mikrokontroler MC68705P3 sudah

44

keluarga

WordS tar

oleh

yang

ke sebuah

EPROM di

Page 57: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

45

dalamnya, maka diperlukan sebuah rangkaian yang dipe gunakan untuk

memindahkan isi dari EPROM 2764 ke EPROM dari MC6 705P3. Skema

dari rangkaian tersebut terdapat pada data sheet ri MC68705P3.

Di sinilah terdapat keuntungan bagi pemrogram yang ngin menjaga

kerahasiaan dari programnya, karena jika program t rsebut telah

berada pada EPROM dari MC68705P3, program tersebu tidak akan

dapat dibaca lagi.

Perangkat lunak ini dapat dibagi menjadi tiga bagian yakni

program utama, subrutin pelayanan dan subrutin inter psi. Beberapa

subrutin pelayanan ini diantaranya subrutin perkalia , pembagian,

konversi heksadesimal ke BCD dan sebaliknya, subrut n scannine

display dan keypad dan subrutin pelayanan interupsi yang tersedia

adalah subrutin interupsi timer dan subrutin interu si eksternal.

Penjelasan secara lebih terperinci dari tiap sub utin tersebut

akan dibahas pada sub bab sesudah ini. Berikut adalah cara

penggunaan dari alat ukur volume ultrafiltrasi ini.

Pertama-tama rangkaian mikrokontroler dijalan n, ditandai

dengan di tampilkannya tulisan 11 its" pada display. Setelah i tu

dilakukan pemasukan data ke dalam mikrokontroler yang diawali

dengan penekanan tombol "DATA", data yang dimasukk.an adalah volume

penarikan cairan yang dikehendaki beserta waktu pena ikannya.

Pemasukan data dilakukan dengan menekan angka ya g bersesuian

Page 58: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

46

dan dilanjutkan dengan menekan tombol satuannya, jika terdapat

kekeliruan data dapat dihapus dengan "CLEAR".

Setiap pemasukan data diakhiri dengan penekanan tom "IN" yang

berarti data yang ditekan telah benar dan siap unt diproses oleh

mikrokontroler.

Tekan tombol START untuk menandai

hemodialisa, bersamaan dengan itu cairan

sistem. Alat ini akan mendisplaykan volume

ditarik dari tubuh pasien dalam satuan liter,

inya proses

dialirkan ke

n yang telah

pada sistem

ini digambarkan dengan cairan yang mengalir melewat· gelas ukur C.

4. 2 PROGRAM UT AHA

Parameter utama ultrafiltrasi adalah volume cairan yang

ditarik dari tubuh pasien yang merupakan selisih

dialisat yang keluar dari ginjal buatan dengan c

yang masuk ke ginjal buatan.

Kedua volume ini diukur melalui sensor pada mas

mesin hemodialisa dan pada keluaran dari mesin hemo

tiap sensor dihasilkan sinyal interupsi bagi

susunan rangkaian seperti pada gambar 4.1.

Setiap kali sensor mengukur satu satuan volume

perubahan sinyal Q dari hiBh menjadi ~ow. Perubah

dialisat

ke

Dari

dihasilkan

sinyal ini

Page 59: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

47

akan menghasilkan sebuah pulsa positif melalui sebua one shot

rnul. t i vibrator, pulsa-pulsa .dari sensor pada mas

diberikan ke input sebuah gerbang NOR yang

dihubungkan ke pin INT dari mikrokontroler.

dan keluaran

outputnya

Jika ada pulsa positif pada inputnya, output dar gerbang NOR

ini akan menghasilkan pulsa negatif yang akan menginterupsi

mikrokontroler secara eksternal. Setelah

eksternal tersebut, mikrokontroler akan menjalan n

pelayanan interupsi yang akan mengecek penyebab

dari masukan atau dari keluaran

Gambar 4.1

Rangkaian Interupsi

dan kemudian menaikkan conter yang bersesuaian pa

interupsi

subrutin

apakah

progranmya.

Pencatatan volume pada counter ini nantinya akan dipergunakan

Page 60: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

48

dalam perhitungan volume ultrafiltrasi.

Pada saat awal keran E yang menggambarkan laju

ultrafiltrasi akan ditutup. Mikrokontroler akan enunggu data

masukan yang diberikan, seperti dijelaskan di

ini berupa volume penarikan cairan yang dikehen

penarikannya. Dari data masukan ini mikrokontroler

laju ultrafiltrasi yang dikehendaki dan menyimpan

variabel TARGETRATE.

Di samping itu mikrokontroler akan menghitung

yang masuk dan keluar pada sistem, pada saat

masukan yang memberikan interupsi eksternal

karena cairan yang masuk belum mencapai keluaran,

akan memasukkan data volume masukan sebagai faktor

dan waktu

ini pada

cairan

sensor

ikrokontroler

dalam

perhitungan volume ultrafiltrasi. Diagram alir dari rogram utama

dapat dilihat pada gambar 4.2.

Setelah pemasukan data dan faktor koreksi, mikr ontroler akan

mulai membuka keran E dan juga memulai perhitungan Waktu

ini digunakan untuk menentukan laju ultrafiltrasi d an waktu.

Volume ultrafiltrasi yang terukur · ngkan dengan

volume dari data masukan, jika ternyata volume· telah

melampaui volume dari data masukan, mikrokontroler n memberikan

sinyal untuk menutup keran E dan menampilkan tulisa "STOP".

Page 61: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

NAII<I<AN DATA VOLUME OUTPUT

NAII<I<AH DATA VOLUME INPUT

NAli<I<AH DATA VOLUME INPUT

UF UFRATE:----­

WAI<TU

Gambar 4.2

Diagram Alir Program UTAMA

49

TUTUP I<ERAN E

PERBESAR I<ERAN E

Page 62: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

50

Jika volume tersebut masih belum melampaui volume data

masukan, mikrokontroler akan membandingkan laju ultr filtrasi yang

diinginkan. Dari perbandingan ini mikrokontroler a n memberikan

sinyal umpan balik untuk memperbesar bukaan ker n jika laju

ultrafiltrasi yang diukur lebih kecil dari laju ultr filtrasi yang

dikehendaki dan akan memberikan sinyal umpan balik untuk

memperkecil bukaan keran jika laju ultrafiltrasi yan diukur lebih

besar dari laju ultrafiltrasi yang dikehendaki.

Sinyal umpan balik ini dikeluarkan melalui por PC3 berupa

sinyal PWM (Pulse Width l1odulat ion) dimana lebar ri pulsa akan

menentukan posisi keran. Dengan mengatur lebar pulsa ini,

mikrokontroler dapat mengatur bukaan dari keran una mengatur

volume cairan yang melewatinya. Keran ini dian ap sebagai

pengatur laju ultrafiltrasi pada mesin hemodialisa.

4.3 SUBRUTIN

Pada bagian ini akan dibahas secara lebih te perinci tiap

subrutin yang ada beserta diagram alirnya. Keseluruh n ada sepuluh

buah subrutin yakni subrutin SCANNING, subrutin DELA 5MS, subrutin

HEXTOBCD, subrutin BCDTOHEX, subrutin DIVISION, su rutin ROUND,

subrutin MULBY5, subrutin MULBY10, subrutin MULBY50 dan subrutin

MOTOR.

Page 63: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

51

4.3.1 Subrutin SCANNING

Subrutin ini akan mengatur penampilan display da i empat buah

seven seemen t yang dimultipleks ( dinyalakan secar bergantian) .

Tugas yang lain dari subrutin ini adalah untuk dan

membaca kode karakter dari tombol keypad yang dite n.

Dengan cara penampilan secara multipleks ini han a diperlukan

dua belas buah port (delapan buah port A yakni PAO-P 7 dan empat

buah port B yakni PB4-PB7) untuk menampilkan empat uah karakter

pada display. Port A sebagai output bagi kode seven seemen dari

karakter yang akan ditampilkan, sedangkan port B s bagai output

yang menentukan seven seemen mana yang akan diberi tegangan.

Karena frekuensi minimal agar display tidak keli atan berkedip

adalah 50 Hz, maka tiap digit harus dinyalakan dengan waktu

minimal:

t mi.ni.ma.l

1/f 20 ms - - ------- 5 ms

4 4

Pada saat awal dilakukan inisialisasi harga awal dari scanner

dan indeks register. Scanner adalah variabel yang men ntukan seven

seemen mana yang akan dinyalakan. Indeks register iisi alamat

dari karakter pertama yang akan ditampilkan.

Page 64: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

AMBIL ~A~Al<TER

l<OSOHGl<A~ DISPLAY

JSR DELAY 5 MS

CDSPBUFJ -> X

IS I S~ANHER

Gambar 4.3

Diagram Alir Subrutin SCANNING

52

Page 65: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

53

Kode seven se6men dari karakter pertama terseb t diambil dan

dikeluarkan di port A, kode ini diambil dari tabel kode seven

se6men t dan akan menentukan se67Tlen mana yang aka

Sedangkan isi scanner dikeluarkan di port B sehi

adalah ditampilkannya karakter pertama di seven se

Karakter pertama ini ditampilkan selama 5 ms.

Hal yang sama dilakukan pula untuk

berikutnya dan jika semua karakter telah dinyalakan,

mengecek apakah ada tombol keypad yang ditekan, ji

dinyalakan.

hasilnya

n pertama.

ter-karakter

tidak ada

maka proses scannin6 diulangi sekali lagi. Tetapi jika ada maka

kode karakter dari tombol tersebut akan dibaca dan disimpan

kemudian subrutin akan ditinggalkan dan kembali ke p ogram utama.

Diagram alir subrutin terlihat pada gambar 4.3 diata .

4.3.2 Subrutin DELAY6MS

Subrutin ini digunakan untuk menentukan lama dinyalakannya

tiap karakter pada display seven se6men. Subrutin i i terdiri dari

dua buah nested-~oop yang secara keseluruhan memb tuhkan 4948

cycles. Jadi total delay yang dihasilkan kurang leb h 5 ms.

Diagram alir dari subrutin ini terlihat pa

berikut ini:

gambar 4.4

Page 66: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

54

$69->CTRDL~i

$3->CTRDL~a

DEC CTRDL~a

DEC CTRDLH

T

Gambar 4.4

Diagram Alir Subrutin DELAY5MS

4.3.3 Subrutin HEXTOBCD

Subrutin ini akan mengubah dua byte data he sadesimal ke

Page 67: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

55

format BCD. Bilangan yang akan diubah disimpan ke ACC2LO untuk

JSR DIVISIOH

Gambar 4.5

T

Diagram Alir Subrutin HEXTOBCD

Page 68: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

56

byte rendah dan ACC2HI untuk byte tinggi. Hasilnya disimpan

di variabel FIRST, SECOND, THIRD, FOURTH dan FIFTH ang masing-

masing berisi digit pertama, kedua dan seterusnya.

Cara konversi yang dipergunakan adalah dengan me agi bilangan

tersebut dengan 10, sisanya adalah satuan dari bilan an tersebut.

Hasil bagi dari pembagian ini dibagi lagi dengan 10 isanya adalah

puluhan ribu dari bilangan tersebut. Satuan disimpan di

variabel FIRST, puluhan di SECOND, ratusan di THI ribuan di

FOURTH, puluhan ribu di FIFTH.

Sebagai contoh misalnya bilangan $B26E atau 45 78 , ACC2LO 10

diisi dengan $6E dan ACC2HI diisi ubrutin ini

selesai dipanggil variabel FIRST akan berisi SECOND akan

berisi $07, THIRD akan berisi $06, FOURTH akan be $05 dan

FIFTH akan berisi $04. Diagram alir subrutin ini pada

gambar 4.5 diatas.

4.3.4 Subrutin BCDTOHEX

Subrutin ini akan mengubah empat buah bilangan BCD menjadi

heksadesimal. Subrutin ini digunakan untuk mengubah ta karakter

yang ditampilkan oleh seven se~men menjadi dua byte ilangan dalam

format heksadesimal, agar lebih mudah untuk diolah 1 ih lanjut.

Page 69: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

57

Subrutin ini disusun untuk menangani bilangan ya~g akan diubab

dan bilangan basil pengubaban yang diletakkan seca a berurutan.

Sebelum subrutin ini dipanggil, indeks register barup diisi dengan

alamat awal dari memori penyimpanan tersebut. Diagr~ alir dari

subrutin ini dapat dilibat pada gambar 4.6 berikut i~i:

( BCDTOHE)(

+ p:jf~~~~;~~~l!;~

t

:~~!lr~~;f¥nf~~~ L

J~~~~~x~Ns¥5P~~N l<EMBAt I D I ~AS IL

l

Gambar 4.6

Diagram Alir Subrutin BCDTOHEX

j

1 ( RT

Cara konversi yang dipergunakan adalah meng likan digit

pertama dengan 1, mengalikan digit kedua dengan. 1D, mengalikan

digit ketiga dengan 100, mengalikan digit keempat de~an 1000 dan

kemudian menjumlahkan semua basil kali tersebut dalam format

Page 70: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

58

heksadesimal.

4.3.5 Subrutin DIVISION

Subrutin ini dipergunakan untuk membagi 16 bit ilangan oleh

16 bit yang lain. Bilangan yang dibagi disimpan ke D VDNDLO untuk

byte rendah dan DIVDNDHI untuk byte tinggi,

pembagi disimpan ke DIVSRLO untuk byte rendah dan

by t e t inggi.

bilangan

untuk

Hasil bagi akan disimpan di QTIENTLO dan QTIENT I, sedangkan

sisanya akan berada di DIVDNDHI dan DIVDNDLO dimana variabel ini

sebelumnya dipergunakan untuk bilangan yang akan di

alir dari subrutin ini dapat dilihat pada gambar 4.7

Diagram

Pertama kali dicek apakah MSB dari pembagi sama 1, jika

tidak maka pembagi digeser kekiri hingga MSB-nya ada ah 1. Jumlah

penggeseran ini disimpan ke dalam variabel N.

pembagi sama dengan 1, maka harga N+1 disimpan ke

CTRDIV yang berfungsi sebagai counter.

Setelah itu bilangan yang dibagi dibandingkan

(basil penggeseran), jika bilangan yang dibagi

sama dengan pembagi maka LSB dari basil bagi diubah

bilangan yang dibagi dikurangi dengan pembagi,

MSB dari

besar atau

1 dan

isi CTRDIV

dikurangi dengan satu. Jika bilangan yang dibagi leb'h kecil dari

Page 71: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

I<OSONGI<AN N, CTRDIV,QTIENT

GESER I<IRI DIVSR N + 1 -> N

N+1->CTRDIV

T

Gambar 4.7

GESER I<IRI QTIEN

DINDND - BlVSR -> SET EHD0 DIVS

CTRDIV-1 ->CTRDIV

GESE~ 1 ij~NMANAN N - 1 -> N

Diagram Alir Subrutin DIVISION

59

Page 72: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

pembagi maka isi CTRDIV langsung dikurangi dengan sat

Jika CTRDIV belum berbarga nol, maka basil bagi

60

bilangan

yang dibagi digeser ke kiri. Jika terjadi over l.ow akibat

penggeseran bilangan yang dibagi maka bilangan ang dibagi

tersebut langsung dikurangi dengan satu. Jika tidak da overfl.ow

maka dilakukan pembandingan antara bilangan yang d bagi dengan

pembagi seperti di atas.

Demikian seterusnya sampai CTRDIV berubab menjadi nol. Langkab

selanjutnya adalab menggeser ke kanan bilangan ang dibagi

sebanyak N bit, basil penggeseran ini adalah sisa dar pembagian.

4.3.6 Subrutin ROUND

Subrutin ini dipergunakan untuk membulatkan basi bagi dari

suatu pembagian. Hasil bagi akan dibulatkan ke ata jika sisa

pembagian yang disimpan dalam variabel DIVDND lebib besar dari

setengah bilangan pembagi ( disimpan dalam variabel D VSR). Hasil

bagi akan dibulatkan ke bawah jika sisa pembagian y ng disimpan

dalam variabel DIVDND lebib kecil dari setengab bil gan pembagi

(disimpan dalam variabel DIVSR).

Diagram alir dari subrutin ini dapat dilibat pada gambar 4.8

di bawah.

Page 73: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

61

DIVDND*2->DIVDND

T

INC QTIENT

DIVDND/2->DIVDND

Gambar 4.8

Diagram Alir Subrutin ROUND

4.3.7 Subrutin MULBY5

Subrutin ini akan mengalikan suatu bilangan dua byte dengan

5 . Bilangan yang akan dikali disimpan lebih dahu u di ACC1 10 10

untuk byte rendah dan di ACC1HI untuk byte tinggi. asilnya akan

berada pada RSLMULHI dan RSLMULLO. Diagram alir dari subrutin ini

dapat dilihat pada gambar 4.9.

Page 74: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

62

( MULB~5 )

t I<OSONGXAN

RSLMUL

j_ SIMPAN ACC1

RsfAuL

+ Jti~tA~~f~~f~~~A~

1 ~,~nr~~L

j ( RTS )

Gambar 4.9

Diagram Alir Subrutin MULBYS

Dari persamaan SY = ( 1+4) Y = Y + 4Y dapat disi pulkan bahwa

perkalian suatu bilangan dengan 5 adalah basil pen umlahan dari

bilangan tersebut dan basil kali bilangan tersebut engan empat.

Perkalian dengan 4 dilakukan dengan menggeser ke kiri 2 bit

bilangan tersebut (Lo~icaL Shift Left).

4.3.8 Subrutin MULBY10

Subrutin ini berfungsi untuk mengalikan suatu bi angan 2 byte

dengan 10 . Bilangan yang akan diubab disimpan terl ih dabulu di 10

Page 75: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

63

ACC1LO untuk byte rendah dan di ACC1HI untuk byte ti ggi. Hasilnya

akan berada pada RSLMULHI dan RSLMULLO. Diagram alir ri subrutin

ini dapat dilihat pada gambr 4.10 di bawah.

Dasar bagi cara pengalian yang dipergunakan h persamaan

10Y = (2+8) Y = 2Y + BY. Dari persamaan ini dapa disimpulkan

bahwa perkalian suatu bilangan dengan 10 adalah hasil penjumlahan

dari perkalian bilangan tersebut dengan 2 dan perka ian bilangan

tersebut dengan delapan.

( MULBl'10 )

• XOSONGXAN RSLMUL

• D~~~i 1B~~~s~~~lf-

• X~tA ncc1 iGN 8

JU ~sf~uf NGAN

t di~~~~~L

• ( RTS J

Gam bar 4 •· 1 0

Diagram Alir Subrutin MULBY10

Perkalian dengan dua dilakukan dengan menggeser k kiri 1 bit

Page 76: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

64

bilangan tersebut (Loeical. Shift Left) dan perkal an dengan 8

dilakukan dengan menggeser ke kiri 3 bit bilar~an tersebut

(Loeical. Shift Left).

4.3.9 Subrutin MULBY50

Subrutin ini berfungsi untuk mengalikan suatu bil~ngan 2 byte

dengan 50 . Bilangan yang akan diubah disimpan terle~ih dahulu di 10

ACC1LO untuk byte rendah dan di ACC1HI untuk byt~~ tertinggi.

Hasilnya akan berada pada RSLMULHI dan RSLMULLO. Diagram alir dari

subrutin ini dapat dilihat pada gambar 4.11 di bawah.

Dasar bagi cara pengalian yang dipergunakan adal~h persamaan

( MULB'i50

t t ~OSONG~AN ~~~lA~f~R El~G~~ ~~Rl~~f ~L El~G~~ RSLMUL . RS UL

+ + D~~~i 1B~~~s~~~lf- ds~~~~~L ~~s~ ~~~L

I I

( R s )

Gambar 4.11

Diagram Alir Subrutin MULBYSO

Page 77: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

65

SOY= (2+16+32)Y = 2Y + 16Y + 32Y. ini dapat

disimpulkan babwa perkalian suatu bilangan dengan 50 dalah hasil

penjumlaban dari basil kali bilangan tersebut dengan ua dan hasil

kali bilangan tersebut dengan delapan dan basil

tersebut dengan tigapuluh dua.

li bilangan

Perkalian dengan 2 dilakukan dengan menggeser ke kiri 1 bit

bilangan tersebut (Lo~icat Shift Left), dengan .16

dilakukan dengan menggeser ke kiri 4 bit bilan an tersebut

(Lo~icat Shift Left) dan perkalian dengan 32 dila..rt•LU\.C:lul dengan

menggeser ke kiri 5 bit bilangan tersebut (Loeicat Left).

4.3.10 Subrutin MOTOR

Subrutin ini akan menggerakkan motor servo ke posisi yang

diinginkan dengan pemberian deretan pulsa melalui por PC3. Posisi

motor servo ditentukan oleh lebar pulsa yang diberi frekuensi

yang dipergunakan adalah 50 Hz. Diagram alir dari ubrutin ini

dapat dilihat pada gambar 4.12.

Dengan frekuensi tersebut akan diperoleh periode sebesar 20

ms, lebar pulsa hieh ditentukan oleh isi variabel WI I dan lebar

pulsa tow merupakan selisih dari lebar periode dan lebar pulsa

hieh. lsi variabel WIDEHI dan WIDELO akan dikali de gan 100 us

untuk menentukan lebar pulsa yang bersangkutan.

Page 78: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

$FF- >CTRMOTOR

$C8 - ~IDEHI

~IDho

1 -> PC3

0 - > PC3

DEC CTRMOTOR

Gambar 4.12

Diagram Alir Subrutin MOTOR

4. 4 SUBRUTI N PELAYANAN I NTERUPSI

66

Ada dua buah subrutin pelayanan interupsi yang-t sedia yakni

subrutin pelayanan interupsi timer dan subrut· pelayanan

interupsi eksterna~. Pada bagian ini akan dibahas ecara lebih

Page 79: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

67

terperinci tiap subrutin pelayanan interupsi be erta diagram

alirnya.

4. 4.1 Subrutin Pelayanan Interupsi Timer

Subrutin ini dipanggil setiap kali eo'Unter dari timer yang ada

dalam mikrokontroler MC68705P3 turun mencapai nol. K ena eo'Unter

ini terdiri dari 8 bit maka subrutin ini akan dipang il setiap 256

eye 'Le instruksi, tiap eye 'Le instruksi ini lamanya us. Selang

waktu tersebut diperoleh dari perhitungan sebagai

Frekuensi Osilator = f = 4 MHz osc

Instruction Cycle Time = 4/f = 1 us osc

Pada subrutin ini terdapat tiga buah eo'Unter yan dipergunakan

untuk menentukan selang waktu selama 12 detik, ya eo'Unter1

dengan harga maksimum 125, eo'Unter2 dengan harga m 125 dan

eo'Unter3 dengan harga maksimum 3.

Pemilihan harga maksimum dari tiap eo'Unter adalah

agar diperoleh selang waktu yang tepat sebesar 12 dengan

perhitungan sebagai berikut:

t = 3 X 125 X 125 X 256 US tota.l

= 12 detik

Diagram alir subrutin Pelayanan Interupsi Timer erlihat pada

gambar 4.13 di bawah.

Page 80: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

NAIXXAN COUNTER1

NAIXXAN COUNTER3

NAIXXAN TIMEFLAG

Gambar 4.13

Diagram Alir Subrutin TIRQ

68

Page 81: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

69

Subrutin ini menentukan lamanya proses yang < ihitung dalam

satuan menit. Untuk keperluan itu maka data yang tersimpan harus

dikali terlebih dahulu dengan 5. Variabel waktu ·ni diperlukan

untuk menghitung laju ultrafiltrasi yang diukur yakni volume

ultrafiltrasi yang diukur dibagi dengan waktu penguluran.

4.4.2 Subrutin Pelayanan Interupsi Eksternal

Subrutin ini akan mengecek penyebab interupsi ~pakah bagian

input atau output. Sinyal interupsi ini diberikar oleh bagian

sensor baik input maupun output setiap kali sensor ~engukur satu

satuan volume. Subrutin akan menaikkan counter ya~ bersesuaian,

yakni variabel INPUT dan OUTPUT.

Variabel-variabel ini bersama dengan variabel VOLUME yang

merupakan faktor koreksi akan diolah lebih lanjut da am penentuan

volume ultrafiltrasi dengan perhitungan sebagai beri~t:

VOLUME ULTRAFILTRASI = OUTPUT +VOLUME - I PUT I

dimana,

OUTPUT = volume cairan dialisat yang keluar dari dialyzer

VOLUME = faktor koreksi

· INPUT = volume cairan dialisat yang masuk ke di~lyzer

Page 82: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

70

Data volume ultrafiltrasi ini dibagi denga waktu untuk

mendapatkan laju ultrafiltrasi hasil pengukuran.

Diagram alir dari subrutin pelayanan interupsi ini terlihat

pada gambar 4. 14 berikut:

NAII<I<AN OUTPUT

NA I!~!< AN INPUT

Gambar 4.14

Diagram Alir Subrutin EIRQ

Page 83: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

BAB V

PENGUKURAN DAN PENGUJIAN

Pengujian terhadap alat ukur volume ultrafiltras yang dibuat

ini dimaksudkan untuk mengetahui bekerja tidaknya

yang ada serta untuk mengukur kemampuan kerjanya.

Sesuai dengan hal itu, ada dua macam pengujian

yakni pegujian rangkaian yang dimaksudkan

tidaknya fungsi-fungsi yang ada, serta pengujian istem untuk

mengukur kemampuan kerjanya.

5.1 PENGUJIAN RANGKAIAN

Pengujian ini dilakukan dengan memberikan

sinyal yang dihasilkan oleh sensor gelas ukur.

dijelaskan sebelumnya ada dua buah sinyal yang

sensor, yakni sinyal S1 (sensor ketinggian maksimum)

(sensor ketinggian minimum).

sinyal-

ti telah

oleh

sinyal S2

Air yang mengalir mengisi gelas ukur dan ~c'~'"'A~Q"'I dikeluarkan

•ucu6.c.a~,~lkan sinyal jika telah mencapai ketinggian maksimum akan

S1 dan S2 dengan diagram waktu sebagai berikut:

71

Page 84: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

72

S2 1---.

0

S1 1-----,

0

Q 1-------,

0

Gambar 5.1

Sinyal-sinyal yang dihasilkan sensor vol e

Sinyal-sinyal tersebut disimulasikan dengan bebe pa buahone­

shot mu~ t ivibrator dan diberikan kepada rangkaian, s hingga dengan

ini dapat diketahui bekerja tidaknya fugsi-fungsi

alat ukur volume ultrafiltrasi ini tanpa melewat

sensor gelas ukur.

ada pada

air pada

Ada tiga buah modu~e yang diberi sinyal-sinyal ersebut yakni

modu"Le A, B dan D. Dimana masing-masing adalah modu e bagi air,

konsentrat dan cairan yang keluar dari ginjal buatan

Seperti telah dijelaskan sebelumnya pada saat

bagian masukan yang menghasilkan sinyal

mikrokontroller dan jika cairan telah mencapai

hanyalah

kepada

maka

jumlah cairan yang telah melewati bagian masukan dis mpan sebagai

faktor koreksi dalam variabel VOLUME. Jumlah cairan ng melewati

bagian masukan disimpan dalam variabel INPUT, jumlah cairan yang

melewati bgian keluaran disimpan dalam variabel OUTP

Page 85: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

73

Untuk mempermudab pengecekan variabel-variabel tersebut jika

kita menekaan tombol yang bersesuaian maka pada display akan

ditampilkan isi variabelnya. Setelab kurang lebib eupat detik maka

mikrokontroler akan menampilkan volume ultrafiltras· pada display.

Volume ultrafiltrasi dapat dibitung dengan per~~aan sebagai

berikut:

VOLUME ULTRAFILTRASI = OUTPUT + VOLUME - INPl~

dimana,

OUTPUT = volume cairan dialisat yang keluar dar" dialyzer

VOLUME = faktor koreksi

INPUT = volume cairan dialisat yang masuk dial\~er

Selain itu dapat pula ditampilkan variabel data ~asukan yakni

volume ultrafiltrasi yang dikebendaki, waktu pErarikan serta

lajunya yang merupakan volume ultrafiltrasi tersebut dibagi dengan

waktu. Variabel lain yang dapat ditampilkan adalab ~aktu lamanya

proses serta laju basil pengukuran yang merupakap basil bagi

volume ultrafiltrasi basil pengukuran dibagi dengan ~aktunya.

Berikut adalab data-data basil pengujian dengan data masukan

dan sinyal-sinyal untuk simulasi yang berbeda-beda. ~abel data ini

memuat pula isi variabel-variabel yang telah disebut~n diatas.

Page 86: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

74

Tabel 5.1

Data-data Hasil Pengujian Rangkaian I

FAKTOR KOREKSI(VOLUHE) : 50 ml -------------------------------------------------------------------- ......................... -------------------------------------------------------------------- ----·------:No.:coUNTER A:COUNTER 8:coUNTER o: MAKTU :INPUT :ourPu: UF : OUH:UFRATE: 1------------------------------------------------------------------- ----------1 ~------------------------------------------- ----------------------- ----------1 I 1 1 I 0 I 3 :oo:oo:12 1 1 50 I 1 1250 I I I I I I I 2 2 I 0 I 3 :oo:01:00 2 3 100 I 5 500 I I I I ' ' ' 3 3 ' 0 I 5 :oo:o1:48 3 5 150 I 9 417 I f I I I I 4 5 I 0 I 6 :oo:o2:24 5 6 100 I 12 208 I I I ' f 5 7 I 0 8 :oo:o3:24 7 8 100 I 17 147 I I I I 6 7 I 0 9 :oo:o4:24 7 9 150 I 22 170 I I I I 7 9 I 0 11 :oo:05:00 9 11 150 : 25 150 I I I 8 11 I 0 13 :oo:o5:48 11 13 150 : 29 129 I I I 9 12 I 0 15 :oo:o6:12 12 15 200 : 31 161 I ' uo 12 I 0 16 :oo:o7:24 12 16 250 I 37 169 I I :u 14 I 0 18 :oo:OS:OO 14 18 250 : 40 156 I

:12 16 I 0 19 :oo:o8:24 16 19 200 : 42 119 I

:I3 16 I 0 21 :oo:o9:oo I 16 21 300 : 5 167 I

:I4 18 I 0 23 :oo:o9:36 : 18 23 300 I 48 156 I I I

:15 19 I 0 24 :oo:10:00 : 19 I 24 300 I 0 150 I I I

:16 22 I 0 26 :oo:10:36 : 22 : 26 250 I 3 118 I I

:17 23 I 0 28 :oo:11:24 23 I 28 I 300 I 1 132 I I I I us 24 I 0 29 :oo:12:12 24 I 29 I 300 I 1 123 I I I I

:19 24 : 0 30 :oo:12:36 24 I 30 I 350 : 3 139 I t

:2o 26 : 0 32 :oo:13:12 26 I 32 I 350 I 6 133 1 I I t :21 26 : 0 33 :oo:13:48 26 I 33 I 400 I 9 145 t I I :n 28 : 1 35 :oo:14:24 29 : 35 I 350 I 2 122 I I

:23 28 : 37 :oo:15:oo 29 I 37 I 450 I 5 150 I I I

:24 30 : 40 :oo:15:24 31 : 40 : 500 I 1 162 I

:25 31 : 1 41 :oo: 16:00 32 : 41 I 500 I 0 156 I I

:26 33 I 1 44 :oo:t6:36 34 : 44 : 550 I 3 166 I I :n 36 : 1 46 :oo:17:oo I 37 : 46 : 500 I 5 147 I

:28 38 : 1 47 :oo:17:36 : 39 : 47 : 450 : 8 128 I I

:29 39 : 1 49 :oo:1a:12 : 40 I 49 : 500 : 137 : I

:3o 40 : 1 50 :oo:18:4a : 41 : 50 : 500 : 4 133 : :31 43: 1 53 : 00: 19: 36 : 44 : 53 : 500 : 8 128 : l32 45 : 1 56 :oo:2o:oo 46 I 56 : 550 :1 0 138 I

:33 46 : 1 58 :oo:20:4a 41 : 58 : 600 :1 4 144 :34 48 : 1 60 :oo:21:12 49 : 60 : 600 :1 6 142 :35 49 : 1 62 :oo:21:48 50 : 62 : 650 :t 9 149 :36 52 : 1 65 :oo:22:24 53 : 65 650 :1 2 145 :37 55 : 1 68 :oo:23:24 56 : 68 650 :t 1 139 l38 56 : 2 11 :oo:23:48 58 : 71 700 ll 9 147 l39 58 : 2 12 :o1:24:36 60 : 72 650 l1 3 132 --------------------------------------------------------------------- ---·--------------------------------------------------------------------------- ----------

Page 87: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

75

Tabel 5.2

Data-data Hasil Pengujian Rangkaian II

FAKTOR KOREKSI(VOLUHE) : 150 tl ------------------------------------------------------------------- ------------------------------------------------------------------------------- ------------lHO.lCOUNTER AlCOUHTER BlCOUHTER Dl WAKTU liHPUT lOUTPUl Uf COUHlUfRATEl 1------------------------------------------------------------------ -----------1 ,------------------------------------------------------------------ -----------1 : 1 : 1 : 0 : 3 :oo:oo:12 : 1 : 3 : 250 1 : 6250 : : 2 : 3 : 0 : 5 :oo:oo:48 : 3 : 5 : 250 4 : 1563 : : 3 : 6 : 0 : 1 :oo:o1:12 : 6 : 7 : 200 6 : 833 :

4 : 9 : 0 : 10 :oo:o1:48 9 : 10 200 9 : 556 : 5 : 10 : 0 : 12 :oo:o2:12 10 : 12 250 lll 568 : 6 : 13 : 0 : 15 :oo:o3:oo 13 : 15 250 15 : 417 : 7 : 15 : 0 : 11 :oo:o3:36 15 : 17 250 18 : 347 :

1 8 : 16 : 0 : 18 :oo:o4:oo 16 : 18 250 20 : 313 : : 9 : 18 : 0 I 20 :oo:o4:36 18 : 20 250 23 : 272 : :10 : 20 : 0 24 :oo:o5:24 20 : 21 200 27 : 185 : :u 22 : 0 24 :oo:o6:12 22 I 24 250 31 : 202 : l12 24 0 26 :oo:o7:36 24 26 250 38 : 164 : l13 24 0 29 :oo:o8:24 24 29 400 : 42 : 238 : l14 25 0 31 :oo:o8:48 I 25 31 450 44 : 256 : l15 27 0 33 :oo:o9:48 27 33 450 : 49 : 230 : :16 1 28 1 37 :oo:10:24 29 37 550 52 : 264 : :n : 33 1 39 :oo:l1:36 34 39 400 : 58 : 172 : l18 : 37 1 42 :oo:H:48 38 42 I 350 59 : 148 : I

:19 : 39 1 44 :oo:12:24 40 44 : 350 62 : 141 : l20 : 42 1 47 :oo:13:oo 43 47 : 350 65 : 135 : l21 : 46 1 so :oo:13:48 47 50 : 300 : 69 : 108 : l22 : 48 1 54 :oo:14:36 49 54 : 400 n: 137 : :n 52 1 58 :oo:15:12 53 58 : 400 I 76 : 132 : l24 53 1 59 :oo:15:48 54 59 I 400 79 : 127 : l25 55 1 61 :oo:16:48 , 56 61 400 84 : 119 : l26 56 1 64 :oo:l7:48 57 64 500 89 : 140 : l27 59 1 66 :oo:18:36 60 66 450 93 : 121 : l28 61 I 1 68 :oo:19:24 62 68 450 97 : 116 : l29 62 I 2 11 :oo:20:4a 64 : 71 500 104 : 120 : I

l30 64 : 2 75 :oo:21:36 66 : 75 600 108 : 139 : l31 I 66 : 2 80 :oo:22:4a 68 I 80 750 114 : 164 : l32 70 : 2 84 :oo:23:24 I 72 84 I 750 117 : 160 : I I

l33 71 : 2 I 87 :oo:24:oo : 73 87 : 850 120 : 177 : I

l34 74l 2 I 92 :oo:24:36 : 76 92 : 950 123 : 193 : I

l35 75 : 2 : 94 :00:25:12 : 77 94 : 1000 126 : 198 : l36 79 : 2 : 98 :oo:25:48 : 81 98 : 1000 129 : 194 : l37 81 : 2 : 101 :oo:26:12 : 83 101 : 1050 131 : 200 : l38 1 85 : 3 : 105 :oo:26:48 : 88 1 105 : 1000· 134 : 187 : l39 : 87 : 3 : 106 l01:27:24 : 90 : 106 : 950 137 : 173 : ------------------------------------------------------------------- --·---------------------------------------------------------------------------- ------------

Page 88: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

76

5.2 PENGUJIAN SISTEM

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur kemampua kerja dari

alat ukur volume ultrafiltrasi yang dibuat.

pengujian sebelumnya, dalam pengujian ini sistem

lengkap seperti telah dijelaskan pada bah

dialirkan ke dalamnya.

dengan

sang secara

dan air

Pada pengujian ini tidaklah digunakan rangka an penghasil

sinyal untuk mensimulasikan sinyal-sinyal yang beras 1 dari sensor

seperti pada pengujian sebelumnya, melainkan sinyal-sinyal

tersebut dihasilkan oleh sensor akibat air yang men alir melalui

gelas ukur. Akibatnya sinyal-sinyal tersebut tidak dapat diatur

dengan bebas.

Seperti pada pengujian sebelumnya untuk mempermu h pengecekan

maka pada perangkat lunak mikrokontroler ditambahkan bagian untuk

setiap saat jika diinginkan isi dari variabel-var abel penting

yang disimpan oleh mikrokontroler dapat ditampilkan engan menekan

tombol-tombol tertentu pada keypad.

Berbeda dengan pengujian rangkaian yang h nya menguji

rangkaian tanpa mengalirkan air ke dalam sistem, s hingga tidak

dapat diuji siyal umpan balik yang dihasilkan oleh s stem. Maka di

sini dapat diketahui pengaruh dari sinyal umpan b lik tersebut

untuk mengatur laju ultrafiltrasi agar dipe oleb volume

Page 89: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

77

ultrafiltrasi seperti yang diinginkan pada data mas kan. Dalam hal

ini dimodelkan oleh keran E yang mengatur pengaliran cairan ke

gelas ukur C.

Demi jelasnya maka susunan dari sistem dalam pengujian ini

dicantumkan kembali dalam gambar 5.2 berikut:

CAIRAN A IR KONSENTRAT TUBUH

w I l w CELAS CELAS CELAS

UKUR UKUR KERAN EZ UKUR A 8 c

' "l-.1:

KERAN C

VOLUHE2 ~

~ ~ ' ' KERAN A~ KERAN 9

DIALISAT VOLUHE1

---i> ~

<: ELAS u KUR

VOLUHE3 0

' ~ .,....., KER ~N 0

l ~E PEHBUAN CAN

Gambar 5.2

Susunan Sistem

Berikut merupakan data-data basil pengujian dengan data

masukan yang berbeda-beda. Tabel data ini memuat isi variabel

penting dan data yang tercatat oleh co11nter.

Page 90: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

Tabel 5.3

Data-data Hasil Pengujian Sistem I

DATA HASUKAH VOLUME : 600 11 DATA HASUKAN WAKTU : 60 HENIT -------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------------------------------- ---------------lHO.lCOUHTER AlCOUHTER BlCOUHTER ClCOUHTER Dl WAKTU liHPUTlOUTPUTl Uf l UNT :uFRATE*5 l 1----···-···--···-··-···---------------------····------------------------­l""-----------------------------------------------------------------------: 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : 8 : 9 l10 l11 ll2 :13 ll4 ll5 :16 l11 :18 :19 l20 l21 :22 :n l24 l25 :26 l27 l28 l29 l30 :31 l32 l33 :34 :35 :36 m :38 l39

2 : 2 : 3 : 4 : 5 : 5 : 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 32 33 33 34 34 35 35

0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 I

0 0 0 0 0 0 0 0 : 0 I

0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

0 : 1 : 1 : 2 : 2 : 3 : 3 : 4 : 4 : 4 4 4 4 4 4 5 5 6 6 7 8 8 8 9 9 9 9 9 9 9 9 9

10 10 10 11 11 12 12

o :oo:o2:12 : 2 2 :oo:o3:oo : 2 3 :oo:o3:48 : 3 5 :oo:o6:12 : 4 6 :oo:o7:36 : s 1 :oo:08:36 : 5 8 :oo:o9:36 : 6

10 :oo:11:48 : 1 11 :oo:13:12 : 8 12 :oo:14:48 9 13 :oo:16:24 10 14 :oo:18:oo 11 15 :oo:t9:36 12 16 :oo:21:12 13 11 :oo:22:48 14 19 :oo:24:36 15 20 :oo:26:12 16 22 :oo:28:24 : 11 23 :oo:29:36 : · 18 25 :oo:31:24 : 19 28 :oo:35:oo : 21 29 :oo:35:48 : 22 : 30 :oo:37:24 : 23 : 32 :oo:38:24 : 24 : 33 :oo:39:12 : 25 : 34 :oo:40:48 : 26 : 35 :oo:42:oo : 21 : 36 :oo:43:48 : 28 : 37 :oo:45:24 : 29 : 38 :oo:47:oo : 30 : 39 :oo:48:36 : 31 : 39 :oo:50:12 : 31 : 41 :oo:52:12 32 42 :oo:53:24 33 42 :oo:54:12 33 44 :oo:55:48 34 44 :oo:56:36 34 47 :oo:58:36 I 36 47 lOl:OO:OO l 36

0 : 0 : 2 : 50 : 3 : 50 : 5 llOO l 6 :too : 7 ll50 l 8 ll50 :

10 l200 : 11 l200 : 12 l200 : 13 l200 : 14 l200 : 15 l200 : 16 l200 : 17 l200 : 19 l250 : 20 l250 : 22 l300 : 23 l300 : 25 l350 : 28 l400 29 l400 30 :400 1

32 l450 : 33 l450 : 34 :450 : 35 l450 : 36 l450 : 37 l450 : 38 l450 : 39 l450 : 39 l450 : 41 l500 : 42 :5oo : 42 l500 : 44 l550 : 44 :550 : 47 l600 : 47 l600 :

-------····--·· --------------, 11 : 0 : 15 83 : 19 63 : 31 83 : 38 : 63 : 43 : 94 : 48 : 83 : 59 : 83 : 66 : 77 : 74 : 67 : 82 : 63 : 90 : 56 : 98 : 50 :

106 48 114 43 123 50 131 48 142 54 148 52 157 56 175 57 179 56 187 54 1

192 59 : 196 : 58 :

56 : 54 :

19 : 51 : 50 : 48 : 46 : 45 :

61 49 : 67 48 : 71 47 : 79 51 : 83 49 : 93 53 : 00 47 :

--------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------------------------------- --------------

78

Page 91: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

79

Tabel 5.4

Data-data Hasil Pengujian Sistem II

DATA HASUKAN VOLUME : 800 11 DATA HASUKAN WAKTU : 60 HENI ------------------------------------------------------------------------ ----------------------------------------------------------------------------------------- -----------------:No.:coUNTER A:coUNTER e:coUNTER c:coUNTER D: ltAKTU :INPUT:OUTPUT: UF COUNT :uFRATE*5 : 1----------------------------------------------------------------------- ----------------1 ~----·------------------------------------------------------------------ ----------------1 I 1 I 2 : 0 : 0 I o :oo:o2:24 : 2 I 0 : 0 0 0 : I I I I I 2 I 2 : 0 : 1 I 2 :oo:o5:12 : 2 : 2 : 50 : 16 83 I I I I I I 3 I 3 : 0 : 1 I 3 :oo:o4:36 : 3 : 3 : 50 : 25 63 I I I I I I 4 5 I 0 I 2 I 4 :oo:o5:24 3 4 :100 : 27 100 I I I I I I I 5 4 I 0 : 2 I 5 :oo:o6:12 4 5 :too : 31 83 I I I I I I 6 4 I 0 : 3 I 6 :oo:o7:24 4 6 :150 : 57 107 I I I I I I 7 5 I 0 : 3 I 7 :oo:os:t2 5 1 :150 : 41 94 I I I I I

: 8 6 I 0 : 5 I a :oo:o9:48 6 8 :150 : 49 75 I I I I

: 9 6 I 0 : 4 I 9 :oo:10:36 6 9 :200 : 55 100 I I I I

:to 7 I 0 I 4 I 10 :oo:12:o0 7 10 :zoo : 60 85 : I I I :u 8 I 0 I 4 I 11 :oo:13:36 8 11 :200 : 68 77 I I I

:12 8 I 0 I 5 I 12 :oo:14:36 8 12 :250 : 73 89 I I I

:13 9 I 0 I 5 I 13 :oo:15:24 9 13 :250 : 71 83 I I I

:14 10 I 0 I 5 I 14 : 00: 16 : 48 10 14 :250 : 84 74 I I

:15 11 I 0 5 I 15 :oo:1s:12 11 15 :250 : 91 69 I I

:16 12 I 0 5 I 16 :oo:19:4B 12 16 :250 : 99 66 I I :n 13 I 0 5 I 11 :oo:21:oo 13 17 :250 : 105 60 I I

:1s 14 I 0 5 I 18 :oo:22:oo 14 18 :250 : 110 57 I I

:19 15 I 0 6 I 20 :oo:24:24 15 20 :300 : 122 63 I I

:2o 17 I 0 6 I 22 :oo:27:24 17 22 :300 : 137 58 I I

:21 18 I 0 I 7 I 24 :oo:28:36 I 18 24 :350 : 143 60 I I I

:22 19 I 0 I 8 I 26 :oo:31:oo : 19 26 :400 : 155 65 I I I

:23 19 I 0 I 9 I 27 :oo:32:oo : 19 27 :450 : 160 70 I I I

:24 21 I 0 I 9 I 29 :oo:33:4B 21 29 :450 169 66 I I I

:25 22 I 0 I 10 I 31 :oo:36:12 22 31 :soo 181 69 I I I

:26 23 I 0 I 10 I 32 :oo:37:24 23 32 :500 187 68 I I I

:n 23 I 0 I 11 I 33 :oo:38:24 23 33 :550 192 72 I I I

:28 23 I 0 I 12 I 34 :oo:40:l2 23 34 :600 201 77 I I I

:29 24 I 0 I 12 I 35 :oo:44:12 24 35 :600 221 75 I I I

:3o 26 : 0 I 13 I 38 :oo:45:24 I 26 38 :650 227 I 79 I I I

:31 27 : 0 : 14 I 40 :oo:46:36 : 27 I 40 :700 233 l 80 I I

:32 28 : 0 I 14 I 41 :oo:48:12 28 41 poo 241 I 78 I I I

:33 29 : 0 : 14 I 42 :oo:49:4B 29 42 :100 1 249 : 76 I

:34 30 : 0 : 15 I 44 :oo:st:l2 30 44 l]5o : 256 I 73 I I

:35 31 I 0 : 15 I 45 :oo:52:4B 31 45 :750 : 264 : 70 I I

:36 32 : 0 : 15 I 46 :oo:54:24 32 46 p5o : 272 : 69 I

:37 33 I 0 I 15 I 47 :oo:s7:oo 33 47 P5o : 285 : 66 I I I

:38 34 : 0 : 16 : 49 :oo:58:36 34 49 :800 : 293 : 65 :39 35 : 1 I 16 : 51 :ot:OO:OO 36 51 :800 : 300 : 63 I

------------------------------------------------------ ------------------ ----------------------------------------------------------------------------------------- ----------------

Page 92: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

80

Di bawab ini diberikan sedikit keterangan meng nai variabel­

variabel yang terdapat di dalam tabel 5.1 sampai ta el 5.4.

- COUNTER A : menunjukkan berapa banyak cairan yang telab melalui

gelas ukur A (satuan 50 ml)

- COUNTER B : menunjukkan berapa banyak cairan yang telah melalui

gelas ukur B (satuan 50 ml)

- COUNTER C : menunjukkan berapa banyak cairan yang telah melalui

gelas ukur C (satuan 50 ml)

- COUNTER D : menunjukkan berapa banyak cairan yang telah melalui

gelas ukur D (satuan 50 ml)

- WAKTU menunjukkan waktu yang kita ukur

- INPUT menunjukkan berapa banyak cairan dialisat ang masuk ke

ginjal buatan

- OUTPUT : menunjukkan berapa banyak cairan

dari ginjal buatan

- UF : menunjukkan basil perbitungan cairan

ditarik selama proses

- COUNT : menunjukkan waktu yang diukur oleh alat

yang keluar

yang telab

- UFRATE*5 basil perbitungan laju ultrafil rasi, dimana

perkalian dengan lima dipergunakan untuk meningkat an ketelitian.

Berikut adalah grafik dari data yang terdapat

pengujian sistem yakni UFRATE*5 terhadap COUNT:

tabel basil

Page 93: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

a a '

a

Gambar 5.3

Grafik Hasil Pengujian Sistem I

'<t a C\1

fT1 C\1

C\1 CD

fT1 '!"

t­z ::)

8

~----------------~~-----

81

Page 94: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

0

' 0 0

' ' 0 OJ

0 Q)

0 r-

0 CD

0 If)

0 '<f

Gambar 5.4

0 (T")

0 (\J

Grafik Hasil Pengujian Sistem II

0

' 0

C\1 r­C\1

(T] (T)

C\1

(JJ (JJ

f­z ::::)

8

82

Page 95: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

6. 1 KESI MPULAN

BAB VI

PENUTUP

Setelah dilakukan pengujian baik pengujian

pengujian sistem. beberapa kesimpulan yang dapat

sebagai berikut:

1. Spesifikasi tentang data masukkan dan display ala

- data masukkan volume 9999 ml (maks)

- data masukkan waktu 9999 menit (maks)

- satuan volume ultrafiltrasi mililiter/cc

2. Spesifikasi tentang kemampuan alat:

- laju cairan 30 ml/menit (maks)

- kesalahan mutlak 100 ml (maks)

- waktu penyesuaian 60 menit (maks)

maupun

i1 adalah

3. Pengujian sistem menunjukkan bahwa alat ukur ini hanya mampu

mengalir¥~n cairan dengan laju 30 cc/menit

menambah laju maksimal dapat diatasi dengan

yang lebih besar dan penggunaan pompa

4. Pemberian sinyal umpan balik kepada mesin

83

Untuk

keran

harus

Page 96: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

84

disesuaikan dengan sistem pengaturan laju penari n cairan dari

mesin yang bersangkutan. Sistem penarikan ca ran ini pada

pengujian diwakili oleh pengaturan bukaan keran.

5. Dari tabel dan grafik yang diperoleh dari

kita dapatkan bahwa hasil akhir dari volume dan

cairan hampir mendekati yang diharapkan.

kesalahan dikarenakan kurang presisinya

dipakai, serta agak lambatnya respon motor

keran untuk menutup dan membuka keran.

6. 2 SARAN-SARAN

sis tern,

penarikan

nya sedikit

ukur yang

penggerak

Beberapa saran yang mungkin berguna bagi peng mbangan lebih

lanjut dari alat ukur volume ultrafiltrasi ini:

1. Menambahkan kemampuan untuk menangani jumlah tah p yang lebih

banyak dalam ultrafiltrasi dengan volume dan wak u yang berbeda

untuk tiap tahap dan kemampuan untuk menghentik n perhitungan

jika proses hemodialisa dihentikan untuk seme tara misalnya

jika perlu diadakan penggantianb~ood l. ine atau d a~yzer.

2. Menambahkan fasilitas inter face ke IBM PC ehingga dapat

diperoleh perhitungan maupun pengolahan data yang lebih

maksimal dan teliti lagi. Contoh perhitunga yang dapat

ditingkatkan disini adalah perhitngan laju ult afiltrasi dan

Page 97: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

85

contoh pengolahan data misalnya penampilan ta-data dalam

bentuk grafik.

3. Pencarian metode pengukuran dan alat ukur yang 1 bih teliti dan

dengan spesifikasi yang lebih sesuai, sehingga selain dapat

diperoleh hasil yang lebih presisi tetapi dapat uga diterapkan

ke mesin hemodialisa sesungguhnya.

4. Dengan dilakukan pengubahan, metode pengukuran volume secara

langsung ini dapat diterapkan dalam bidang bidang

misalnya pertanian dan laboratorium.

lain,

Page 98: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

DAFT AR PUST AKA

1. Drukker, William., "REPLACEMENT OF RENAL FUNCTION BY

DIALYSIS", Martinus Nijhoff Publishers, Bos , 1983.

2. Coughlin, Robert. F. , "OPERATIONAL AMPLIFIER AND LINEAR

INTEGRATED CIRCUITS", Prentice-Hall Inc. , New Jersey, 1987.

3. Hall, Douglas. V. , "MICROPROCESSORS AND

PROGRAMMING AND HARDWARE" , McGraw-Hi 11 , S

4. Hall, Douglas. V., "MICROPROCESSOR AND

McGraw-Hill, Singapore, 1983.

5. Lee, Samuel. C., "DIGITAL CIRCUITS AND

Prentice Hall Inc., India, 1976.

6. Rully Roesli M.A., "RENAL REPLACEMENT THEORY"

Temu Ilmiah Persatuan Alumnus Sekolah

Bandung, 1988.

INTERFACING

1986.

SYSTEM",

DESIGN",

Makalah

t Advent,

7. Sandige, Richard. S., "DIGITAL CONCEPTS US NG STANDARD

INTEGRATED CIRCUITS", McGraw-Hill, Kogakhusa, 1978.

8. Ishak S. dan Moh. Yogiantoro, "HEMODIALYSI II Makalah

Fakultas Kedokteran UNAIR, Surabaya, 1987.

9. Webster, John. G., "MEDICAL INSTRUMENTATION' , Houghton

86

Page 99: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

10.

11.

12.

87

Mifflin, Boston, 1978.

"GAMBRO AK-10 SYSTEM SERVICE MANUAL", Gambro AB,

Sweden.

II GAMBRO AK -1 0 SYSTEM USERS MANUAL II '

Sweden.

"MOTOROLA MICROPROCESSOR DATA MANUAL',

Inc., Austin, Texas, 1981.

Gambro AB,

Motorola

13. -----, "M6805 FAMILY USERS MANUAL", Motorola Inc., Texas, 1981.

14. "TTL DATA BOOK", Texas Instruments nc., Texas,

1981.

Page 100: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

cl

®

)

A v

:;;...._ ,v

Bloqd monitor BM~.~ 10-1, flow diagram

Hj' :1' I' l ''ill . ' .~ :;.:~,~.a · ... : J ;.u.:l; t.

Dialyzer

r--- --~ -~-

Venous prcssu transducer

p Venous pressure meter (mm Hg)

---111~1111) . 200 100 -!' + 100 200_~00~00

Blood fluw meier (rnllrn•nJ

1 ~c\o 2c\o 3~ 4~ ~ J . --,·--··---~

.C-:--­ru--- = = == II

==== ~~~ 1! L..l..-.~,, .... lr'l.Pr(')f~min,l ~~~~.,.,,..,

ii0 P 0 rr=

\\6/1 ~:-...-~

-.;: -

n ~·

pressure sensor

Pat1ent @p))

gambro·

"'

Page 101: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

Fluid monitor U OM 10-1, flow diagram . 'I . ~~ , 8 +

neturn valve

( rrr=···~,=~<(l-~-- .. 1>··-==·~:· e ?: ~ Ti. ~--~

.. fi :t •• ~· I_; , X.:..:..\(A..V..J.O::.X.Y-.\~'<..":..Y.~~·.x.·x.~~::f_~:s.~:fj} ~ 1 'II.W•Y.JI~.~i.U'!Ut,t'}'-;f~~:!.:!};;: ~ 1' ~ . . ·--f.\11 l.lr.! ~ ·~ IMI ~~. -'-d. iii'm~l

;. Water inlet

OisinfP.ctant solulton

I ~ Ll

Temperature

::

I· i

H1qh oressure guarO

~· gambro

\.)

(}>

0

( )'{ - I

Page 102: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

v

R.l. 36k

0

~ v •

74HC04

+SVO

_zj TR

--'­.....,.._ C3 ___!_ .1.uF

sss

.1.Y L e

-.;v

RB

1~ R

Q

OJ:S

THR

res

.1

I:C3

74LS04

c B

CLK~ e cs-74LS74

.1.

c r-""""'"+-...!'!b .....

RS .LOOk

>R6 z.Lsk

A

cf4066

R3 .l.OOk

>

<t« ~= CLR es I ' 1 ~R4 REXT/CEX~ J.Sk

CEXT 74LS.123

-L- CJ. T 39nF 1__.1._4__]l.4±i---

ITi.i:le

LAB. HXKROELEKTRONI:KA - XTS TUGAS AKHXR

J:WAN SANTOSO E2S - .1.090

MODULE

r.l:•r_oc:urTiiiltni: Nu~=~PXRAN C-.1.

~ December 19, 1994 !Sheet r"

of' 4

Page 103: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

HOD.B

C3

PR C Ct..

D ~ 741..574

t..AB. HiKROEt..EKTRONiKA - iTS TUGAS AKHiR

iWAN SANTOSO E2B - 1.090

SiSTEH

Page 104: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

IC2

+SVo---.-...-r-r-r-r-"T""'1

75491 R~-4 ~v 4x~OO

R9-~6 7 SEGMENT COMMON CATHODE -:!:= Sx2k 7 __ B ____________ B _____________ B ____________ B _______________ ~ - : . . . . I

6S70SP3-

PB7 ----------·-·---·-···---·--------------·-··---------'

PB6 fi~~~~~il PBS PB4 PB3 ~~~ 14"~---. PBO .___

B lA

~M

J:C~ 7S4'.:J-·4n A 2Y A 3Y A 4Y

IO A SY

~

RS-8 4x~OO

g¥; .. L_L ____ L_j __ _ Y4 • : : : :

QY3 .s:M:o:c: s Y2 ; I f ...... ;. ..... •· ·· .;. ...... : c y~ • • • • • I : 8 : 9 : c : I : * C3 ~4~3221 __...__ ~OOnF

""'F

1 ~------1·------t·------r------lt<.t~-o~Ro ~ 4 : s : 6 : 7 : ~ .................. ~ ................. t-----·~·------! -r- C4 -==!=" ~uF ....._ ____ __,L_~ __ l __ : __ L_~ __ l__~---1

LAB. HXKROELEKTRONXKA - ITS TUGAS AKHXR

IHAN SANTOSO E28 - ~090

fTJ.-t:le MXKROKONTROLLER

~Lz•roc:um.n~ Number A LAHPXRAN C-3 a~ •: Dec:•mber I9. I994 !Sheet -:ro1'"

r-rv -4

Page 105: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

r-____ 1: ______ 1

:B·= R~~-~~{ffffft ~v

J:CS

I <:; LT~ r RB::t 5 BJ:/Reg c 4 . B 2 A ~ ~ 74Ls247

~

r _____ J: ______ i =B·: Lf~~{~ff~'=r<il R~S-2~ <

Sx220 < ~v

J:C6

I <:; LT~ r RBJ: i Bl:/RBI

74Ls247

....... 1~-------· IB.i

=~2~i{f{ffit ~v l:C4

I <:; LT~ r RB::t

~ Bl:/RB~

74Ls247

QA QB QC

r--- J: _______ l :B·=

a::z:i-ff~Tfft _I~

~v

' r RB::t , E Bl:/RBO , o e ~ -~<:; LT

~ ~ ~Lt_,. __ l..,l 74Ls247

I ... QD ,-- ..... ~--·------1 I I t I RO<:~:> ~ :>

:>

~====================~====================tt====================~----~V c~--'-­~oonr-,-

R29i Sk6

~C9 ~C9

74HC04 74HC04

[Ti.1:le

LAB. HJ:KROELEKTRON:I:KA - l:TS TUGAS AKHJ:R

l:WAN SANTOSO E2S - 1.090

COUNTER r£ze L_OC:UmRnt N~ar A LAHP:J:RAN C-4

rEV P'ciil:iit =-- -- -Q~C::~inl::..ei_r-- _---1.'9:. _1.~94~h~e1: 4 of' 4

Page 106: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

LAMPIRAN D-1

;*************************************************** ********** ;* PENGGUNAAN MC68705P3 SEBAGAI MODEL ALAT UKUR ULT FILTRASI *

'* ' •* ' •* '

oleh: IWAN SANTOSO * 2882201090 *

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO - ITS SURABAYA * ;*************************************************** *********

;------------------------------------; PEMBERIAN NAMA ALAMAT-ALAMAT UTAMA

;------------------------------------

PORTA EQU $0000

PORTB EQU $0001

PORTC EQU $0002

DDRA EQU $0004

DDRB EQU $0005

DDRC EQU $0006

TDR EQU $0008

TCR EQU $0009

;----------------------------; VARIABEL YANG DIPERGUNAKAN

;----------------------------

DSPBUF

ORG $0010

DB $00

DB $00

DB $00

DB $00

XDSPBUF DB $00

Page 107: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

LAMPIRAN D-2

CTRDSP DB $00

SCANNER DB $00

KEYDATA DB $00

INDEX DB $00

CTRDLY1 DB $00

CTRDLY2 DB $00

XFLG DB $00

UNIT DB $00

XDATA DB $00

CCINHI DB $00

CCINLO DB $00

MNTINHI DB $00

MNTINLO DB $00

RSLMULHI DB $00

RSLMULLO DB $00

ACC1HI DB $00

ACC1LO DB $00

COUNTER1 DB $00

COUNTER2 DB $00

COUNTER3 DB $00

ACC2HI DB $00

ACC2LO DB $00

FIRST DB $00

SECOND DB $00

THIRD DB $00

FOURTH DB $00

FIFTH DB $00

DIVSRHI DB $00

DIVSRLO DB $00

DIVDNDHI DB $00

DIVDNDLO DB $00

Page 108: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

LAMPIRAN D-3

QTIENTHI DB $00

QTIENTLO DB $00

CTRDIV DB $00

N DB $00

INPUTHI DB $00

INPUTLO DB $00

OUTPUTHI DB $00

OUTPUTLO DB $00

VOLUMEHI DB $00

VOLUMELO DB $00

COUNTHI DB $00

COUNTLO DB $00

VOLUFHI DB $00

VOLUFLO DB $00

TARGETHI DB $00

TARGETLO DB $00

UFRATEHI DB $00

UFRATELO DB $00

WIDELO DB $00

CTRWIDLO DB $00

WIDEHI DB $00

CTRWIDHI DB $00

CTRMOTOR DB $00

KURANG DB $00

JUMLAH DB $00

;------------------------------------------; TABEL BERISI KODE KEYBOARD DAN 7 SEGMENT

;------------------------------------------

Page 109: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

LAMPIRAN D-4

ORG $0080

KEYTABLE: DB $OF

DB $0E

DB $0D

DB $0C

DB $0B

DB $0A

DB $09

DB $08

DB $07

DB $06

DB $05

DB $04

DB $03

DB $02

DB $01

DB $00

DSPTABLE: DB $3F

DB $06

DB $5B

DB $4F

DB $66

DB $6D

DB $7D

DB $07

DB $7F

DB $6F

DB $BF

DB $86

DB $DB

DB $CF

Page 110: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

DB $E6

DB $ED

DB $FD

DB $87

DB $FF

DB $EF

DB $04

DB $78

DB $6D

DB $73

DB $38

DB $40

DB $00

·---------------' ; PROGRAM UTAMA

;---------------

ORG $0100

MAIN: LDA ti$FF

STA DDRA

LDA ti$FO

STA DDRB

LDA tl$08

STA DDRC

LDX tl$10

CHECKRAM: TST ,X

BEQ NEXTRAM

CLR ,X

LAMPIRAN D-5

Page 111: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

TST ,X

BNE BADRAM

NEXTRAM: INCX

CPX tf$61

BEQ ITS

BRA CHECKRAM

BADRAM: BRA BADRAM

ITS: LDX #DSPBUF

LDA #$1A

STA ,X

LDA t/$14

STA 1,X

LDA tl$15

STA 2,X

LDA tl$16

STA 3,X

WAITDATA: JSR SCANNING

LDA KEYDATA

CMP ti$0E

BNE WAITDATA

ZERO: CLR CTRDSP

LDX IFDSPBUF

LDA f/$1A

STA ,X

STA 1,X

STA 2,X

LDA tl$00

STA 3,X

LAMPIRAN D-6

Page 112: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

DSPZERO: JSR SCANNING

LDA KEYDATA

CMP 11$00

BEQ DSPZERO

CMP il$09

BHI DSPZERO

LDX /IDSPBUF

LDA ri$1A

STA 3,X

SAVSHFT: INC CTRDSP

LDX #DSPBUF

LDA 1 ,X

STA ,X

LDA 2,X

STA 1,X

LDA 3,X

STA 2,X

LDA KEYDATA

STA 3,X

JSR SCANNING

LDA KEYDATA

CMP #$09

BHI CHKKEY

LDA CTRDSP

CMP #$04

BLO SAVSHFT

CHKKEY: CMP #$0A

BEQ ZERO

LAMPIRAN D-7

'

Page 113: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

CHKCC: CMP tf$0F

BNE CHKMNT

LDA lt$01

STA UNIT

BRA WAITIN

CHKMNT: CMP /f$00

BNE WAITKEY1

LOA lf$02

STA UNIT

BRA WAITIN

WAITKEY1: JSR SCANNING

LOA KEYDATA

BRA CHKKEY

WAITIN: JSR SCANNING

LOA KEYDATA

CMP #$0A

BEQ ZERO

CMP ft$OB

BEQ CHKUNIT

BRA WAITIN

CHKUNIT: LOA UNIT

CMP lf$01

BNE INMENIT

LOX IFDSPBUF

STX XDSPBUF

LOX f/CCINHI

STX XDATA

JSR BCDTOHEX

JMP CHKDTMNT

LAMPIRAN D-8

Page 114: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

INMENIT: LDX #DSPBUF

STX XDSPBUF

LDX liMNTINHI

STX XDATA

JSR BCDTOHEX

JMP CHKDTCC

CHKDTMNT: TST MNTINLO

BNE WAITSTRT

TST MNTINHI

BNE WAITSTRT

JMP ZERO

CHKDTCC: TST CCINLO

BNE WAITSTRT

TST CCINHI

BNE WAITSTRT

JMP ZERO

WAITSTRT: JSR SCANNING

LDA KEYDATA

CMP li$0A

BNE CHKSTART

CLR MNTINLO

CLR MNTINHI

CLR CCINLO

CLR CCINHI

JMP ZERO

CHKSTART: CMP IF$0C

BNE WAITSTRT

LAMPIRAN D-9

Page 115: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

CLEARINT: CLI

LDA ti$FF

STA TDR

LDA tl$8

STA TCR

LDA //$04

STA WIDEHI

JSR MOTOR

TARGET: LDA CCINHI

STA ACC1HI

LDA CCINLO

STA ACC1LO

JSR MULBYS

LDA RSLMULHI

STA DIVDNDHI

LDA RSLMULLO

STA DIVDNDLO

LDA MNTINHI

STA DIVSRHI

LDA MNTINLO

STA DIVSRLO

JSR DIVISION

JSR ROUND

LDA QTIENTHI

STA TARGETHI

LDA QTIENTLO

STA TARGETLO

LAMPIRAN D-10

Page 116: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

CHKOUT: TST OUTPUTLO

BNE INTOVOLM

TST OUTPUTHI

BNE INTOVOLM

BRA CHKOUT

INTOVOLM: LDA INPUTLO

STA VOLUMELO

LDA INPUTHI

STA VOLUMEHI

LDX /IDSPBUF

LDA /I$1A

STA ,X

STA 1,X

STA 2,X

LDA /1$19

STA 3,X

BRA DISPLAY

CONVERT: JSR HEXTOBCD

LDX /IDSPBUF

LDA FOURTH

BNE STR4

LDA II$1A

STA ,X

LDA THIRD

BNE STR3

LDA II$1A

STA 1,X

LDA SECOND

LAMPIRAN D-11

Page 117: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

LAMPIRAN D-12

BNE STR2

LDA II$1A

BRA STR2

STR4: STA ,X

LDA THIRD

STR3: STA 1,X

LDA SECOND

STR2: STA 2,X

LDA FIRST

STA 3,X

DISPLAY: JSR SCANNING

TST XFLG

BEQ DSPDATA

CLR XFLG

JMP VOLUF

DSPDATA: LDA KEYDATA

CMP 1!$00

BEQ NULL

CMP 11$04

BEQ FOUR

CMP 11$05

BEQ FIVE

CMP IF$06

BEQ SIX

CMP IF$07

BEQ SEVEN

CMP IF$08

BEQ EIGHT

CMP 1!$09

BEQ NINE

Page 118: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

CMP ii$0A

BEQ A

CMP fi$0B

BEQ B

CMP ii$0C

BEQ C

CMP IF$0D

BEQ D

CMP IF$0F

BEQ F

BRA DISPLAY

NULL: LDA VOLUMEHI

STA ACC2HI

LDA VOLUMELO

STA ACC2LO

JMP CONVERT

FOUR: LDA VOLUFHI

STA ACC2HI

LDA VOLUFLO

STA ACC2LO

JMP CONVERT

FIVE: LDA UFRATEHI

STA ACC2HI

LDA UFRATELO

STA ACC2LO

JMP CONVERT

SIX: LDA TARGETHI

LAMPIRAN D-13

Page 119: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

SEVEN:

EIGHT:

STA ACC2HI

LDA TARGETLO

STA ACC2LO

JMP CONVERT

LDA COUNTHI

STA ACC2HI

LDA COUNTLO

STA ACC2LO

JMP CONVERT

CLR ACC2HI

LDA WIDELO

STA ACC2LO

JMP CONVERT

NINE: CLR ACC2HI

LDA WIDEHI

STA ACC2LO

JMP CONVERT

A: LDA II$1A

LDX IFDSPBUF

STA ,X

STA 1 ,X

STA 2,X

STA 3,X

JMP DISPLAY

B: LDA INPUTHI

STA ACC2HI

LAMPIRAN D-14

Page 120: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

LDA INPUTLO

STA ACC2LO

JMP CONVERT

C: LDA OUTPUTHI

STA ACC2HI

LDA OUTPUTLO

STA ACC2LO

JMP CONVERT

D: LDA MNTINHI

STA ACC2HI

LDA MNTINLO

STA ACC2LO

JMP CONVERT

F: LDA CCINHI

STA ACC2HI

LDA CCINLO

STA ACC2LO

JMP CONVERT

VOLUF: LDA OUTPUTLO

ADD VOLUMELO

STA VOLUFLO

LDA OUTPUTHI

ADC VOLUMEHI

STA VOLUFHI

LDA VOLUFLO

SUB INPUTLO

LAMPIRAN D-15

Page 121: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

STA VOLUFLO

LDA VOLUFHI

SBC INPUTHI

STA VOLUFHI

UFRATE: LDA VOLUFHI

STA ACC1HI

LDA VOLUFLO

STA ACC1LO

JSR MULBYSO

LDA RSLMULHI

STA ACC1HI

LDA RSLMULLO

STA ACC1LO

JSR MULBYS

LDA COUNTHI

STA DIVDNDHI

LDA COUNTLO

STA DIVDNDLO

CLR DIVSRHI

LDA lf$5

STA DIVSRLO

JSR DIVISION

JSR ROUND

LDA RSLMULHI

STA DIVDNDHI

LDA RSLMULLO

STA DIVDNDLO

LDA QTIENTLO

LAMPIRAN D-16

Page 122: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

BNE STRDIVSR

LDA QTIENTHI

BNE STRDIVSR

JMP FOUR

STRDIVSR: LDA QTIENTLO

STA DIVSRLO

LDA QTIENTHI

STA DIVSRHI

JSR DIVISION

JSR ROUND

LDA QTIENTHI

STA UFRATEHI

LDA QTIENTLO

STA UFRATELO

LDA TARGETLO

SUB UFRATELO

LDA TARGETHI

SBC UFRATEHI

BLO LOWER

SAME: LDA TARGETLO

CMP UFRATELO

BNE HIGHER

LDA TARGETHI

CMP UFRATEHI

BNE HIGHER

BRA CHKCOUNT

AMPIRAN D-17

Page 123: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

LOWER:

HIGHER:

NAIK:

LDA /1$04

STA KURANG

LDA WIDEHI

CMP KURANG

BEQ CHKCOUNT

DEC WIDEHI

JSR MOTOR

BRA CHKCOUNT

INC WIDEHI

LDA WIDEHI

STA JUMLAH

LDA II$0A

CMP JUMLAH

BEQ NAIK

JSR MOTOR

BRA CHKCOUNT

DEC WIDEHI

CHKCOUNT: LDA MNTINLO

STA ACC1LO

LDA MNTINHI

STA ACC1HI

JSR MULBY5

LDA RSLMULLO

CMP COUNTLO

BNE REPEAT

LDA RSLMULHI

CMP COUNTHI

BEQ STOP

LAMPIRAN D-18

Page 124: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

REPEAT: JMP FOUR

STOP: LDA #$04

STA WIDEHI

JSR MOTOR

DSPSTOP: LDX #DSPBUF

LDA tl$05

STA ,X

LDA tl$15

STA 1,X

LDA tl$00

STA 2,X

LDA tl$17

STA 3,X

JSR SCANNING

BRA DSPSTOP

;----------------------------------------; SUBRUTIN SCANNING DISPLAY DAN KEYBOARD

;----------------------------------------

SCANNING: LDA #$10

STA SCANNER

LDX #DSPBUF+3

LAMPIRAN D-19

DSPSCAN1: LDA ,X

STA INDEX

DECX

~--------~-----

STX XDSPBUF

LDX #DSPTABLE

TXA

---- ....... ':-- c<l"!t•r. \\

Page 125: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

ADD INDEX

TAX

LDA ,X

CLR PORTB

STA PORTA

LDA SCANNER

STA PORTB

JSR DELAY5MS

LDX XDSPBUF

CPX IIDSPBUF-1

BEQ KEYSCAN

LSL SCANNER

BRA DSPSCAN1

KEYSCAN: TST XFLG

BEQ KEYPRESS

CLR PORTB

BRA EXITSCAN

KEYPRESS: BRCLR 2, PORTC, SCANNING

CLR PORTB

KEYRLS: BRCLR 2, PORTC, READKEY

BRA KEYRLS

READKEY: LDA PORTB

AND IF$0F

STA KEYDATA

EXITSCAN: RTS

;---------------------; SUBRUTIN DELAY 5 MS

;---------------------

LAMPIRAN D-20

Page 126: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

LAMPIRAN D-21

DELAYSMS: LDA 11$59

STA CTRDLY1

DLY1: LDA 11$03

STA CTRDLY2

DLY2: DEC CTRDLY2

BNE DLY2

DEC CTRDLY1

BNE DLY1

RTS

;---------------------------------------; SUBRUTIN KONVERSI HEKSADESIMAL KE BCD

;---------------------------------------

HEXTOBCD: LDX ifoFIRST

CLR ,X

CLR 1 ,X

CLR 2,X

CLR 3,X

CLR 4,X

LDA ACC2HI

STA DIVDNDHI

LDA ACC2LO

STA DIVDNDLO

STRTCONV: LDA ifo$0A

STA DIVSRLO

CLR DIVSRHI

JSR DIVISION

LDA DIVDNDLO

STA ,X

LDA QTIENTHI

Page 127: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

STA DIVDNDHI

LDA QTIENTLO

STA DIVDNDLO

INCX

CPX tJFIRST+4

BNE STRTCONV

LDA DIVDNDLO

STA ,X

RTS

;--------------------; SUBRUTIN PEMBAGIAN

;--------------------

DIVISION: CLR CTRDIV

CLR QTIENTHI

CLR QTIENTLO

CLR N

SHFTDVSR: BRSET 7,DIVSRHI,DIV1

LSL DIVSRLO

ROL DIVSRHI

INC N

BRA SHFTDVSR

DIV1: LDA N

INCA

BEGIN:

STA CTRDIV

BRA COMPARE

LSL QTIENTLO

ROL QTIENTHI

LSL DIVDNDLO

ROL DIVDNDHI

LAMPIRAN D-22

Page 128: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

LAMPIRAN D-23

BCC COMPARE

SUBTRACT: LDA DIVDNDLO

SUB DIVSRLO

STA DIVDNDLO

LDA DIVDNDHI

SBC DIVSRHI

STA DIVDNDHI

LDA QTIENTLO

ORA II01H

STA QTIENTLO

DECR: DEC CTRDIV

BNE BEGIN

SHFTRMND: TST N

BEQ EXITDIV

LSR DIVDNDHI

ROR DIVDNDLO

LSR DIVSRHI

ROR DIVSRLO

DEC N

BRA SHFTRMND

EXITDIV: RTS

COMPARE: LDA DIVDNDLO

SUB DIVSRLO

LDA DIVDNDHI

SBC DIVSRHI

BHS SUBTRACT

BRA DECR

;---------------------; SUBRUTIN PEMBULATAN

·---------------------'

Page 129: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

LAMPIRAN D-24

ROUND: LSL DIVDNDLO

ROL DIVDNDHI

LDA DIVDNDLO

SUB DIVSRLO

LDA DIVDNDHI

SBC DIVSRHI

BLO EXITRND

INC QTIENTLO

BNE EXITRND

INC QTIENTHI

EXITRND: LSR DIVDNDHI

ROR DIVDNDLO

RTS

;---------------------------------------; SUBRUTIN KONVERSI BCD KE HEKSADESIMAL

;---------------------------------------

BCDTOHEX: CLR ,X

CLR 1,X

LOX XDSPBUF

LOA 3,X

CMP 11$09

BLS STORE1

CLRA

STORE1: LOX XDATA

STA 1 ,X

LDX XDSPBUF

LOA 2,X

CMP IF$09

BLS STORE2

Page 130: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

LAMPIRAN D-25

CLRA

STORE2: STA ACC1LO

CLR ACC1HI

JSR MULBY10

LDA RSLMULLO

LDX XDATA

ADD 1 ,X

STA 1,X

LDA RSLMULHI

ADC ,X

STA ,X

LDX XDSPBUF

LDA 1,X

CMP 11$09

BLS STORE3

CLRA

STORE3: STA ACC1LO

CLR ACC1HI

JSR MULBY10

LDA RSLMULLO

STA ACC1LO

LDA RSLMULHI

STA ACC1HI

JSR MULBY10

LDA RSLMULLO

LDX XDATA

ADD 1 ,X

STA 1,X

LDA RSLMULHI

ADC ,X

STA ,X

Page 131: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

LDX DSPBUF

LDA ,X

CMP /1$09

BLS STORE4

CLRA

STORE4: STA ACC1LO

CLR ACC1HI

JSR MULBY10

LDA RSLMULLO

STA ACC1LO

LDA RSLMULHI

STA ACC1HI

JSR MULBY10

LDA RSLMULLO

STA ACC1LO

LDA RSLMULHI

STA ACC1HI

JSR MULBY10

LDA RSLMULLO

LDX XDATA

ADD 1,X

STA 1,X

LDA RSLMULHI

ADC ,X

STA ,X

RTS

;------------------------------; SUBRUTIN PERKALIAN DENGAN 10

;------------------------------

LAMPIRAN D-26

Page 132: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

MULBY10: CLR RSLMULHI

CLR RSLMULLO

LSL ACC1LO

ROL ACC1HI

LDA ACC1LO

STA RSLMULLO

LDA ACC1HI

STA RSLMULHI

LSL ACC1LO

ROL ACC1HI

LSL ACC1LO

ROL ACC1HI

LDA ACC1LO

ADD RSLMULLO

STA RSLMULLO

LDA ACC1HI

ADC RSLMULHI

STA RSLMULHI

RTS

;------------------------------; SUBRUTIN PERKALIAN DENGAN 50

;------------------------------

MULBY50: CLR RSLMULHI

CLR RSLMULLO

LSL ACC1LO

ROL ACC1HI

LDA ACC1LO

STA RSLMULLO

LDA ACC1HI

LAMPIRAN D-27

Page 133: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

STA RSLMULHI

LSL ACC1LO

ROL ACC1HI

LSL ACC1LO

ROL ACC1HI

LSL ACC1LO

ROL ACC1HI

LDA ACC1LO

ADD RSLMULLO

STA RSLMULLO

LDA ACC1HI

ADC RSLMULHI

STA RSLMULHI

LSL ACC1LO

ROL ACC1HI

LDA ACC1LO

ADD RSLMULLO

STA RSLMULLO

LDA ACC1HI

ADC RSLMULHI

STA RSLMULHI

RTS

;-----------------------------; SUBRUTIN PERKALIAN DENGAN 5

;-----------------------------

MULBY5: CLR RSLMULHI

CLR RSLMULLO

LDA ACC1LO

STA RSLMULLO

LAMPIRAN D-28

Page 134: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

LDA ACC1HI

STA RSLMULHI

LSL ACC1LO

ROL ACC1HI

LSL ACC1LO

ROL ACC1HI

LDA ACC1LO

ADD RSLMULLO

STA RSLMULLO

LDA ACC1HI

ADC RSLMULHI

STA RSLMULHI

RTS

;---------------------------; SUBRUTIN PENGATURAN MOTOR

;---------------------------

MOTOR: LDA fi$FF

STA CTRMOTOR

LDA #$C8

SUB WIDEHI

STA WIDELO

MOVE: LDA WIDEHI

STA CTRWIDHI

LDA WIDELO

DECA

STA CTRWIDLO

BSET 3, PORTC

MAKEHI: LDA #$07

STA CTRDLY1

LAMPIRAN D-29

Page 135: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

LAMPIRAN D-30

EOR $07F7

NOP

NOP

NOP

NOP

DLY011: DEC CTRDLY1

BNE DLY011

DEC CTRWIDHI

BNE MAKEHI

BCLR 3,PORTC

MAKELO: LDA lf$07

STA CTRDLY1

EOR $07F7

NOP

NOP

NOP

NOP

DLY012: DEC CTRDLY1

BNE DLY012

DEC CTRWIDLO

BNE MAKELO

LDA 11$04

STA CTRDLY1

DLY013: DEC CTRDLY1

BNE DLY013

LDA 11$03

STA CTRDLY1

DEC CTRMOTOR

BNE MOVE

RTS

Page 136: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

LAMPIRAN D-31

;--------------------------; SUBRUTIN INTERUPSI TIMER

;--------------------------

TIRQ: BCLR 7,TCR

INC COUNTER 1

LDA ti$7D

CMP COUNTER 1

BNE RTNTIRQ

CLR COUNTER1

INC COUNTER2

LDA II$7D

CMP COUNTER2

BNE RTNTIRQ

CLR COUNTER2

INC COUNTER3

LDA tl$03

CMP COUNTER3

BNE RTNTIRQ

BSET O,XFLG

CLR COUNTER3

INC COUNTLO

BNE RTNTIRQ

INC COUNTHI

RTNTIRQ: RTI

;----------------------------; SUBRUTIN INTERUPSI EKSTERNAL

;------------------------------

EIRQ: BRCLR O,PORTC,INCROUT

Page 137: SISTEM PENGENDALIAN VOL - ITS Repository

INC INPUTLO

BNE RTNEIRQ

INC INPUTHI

IN CROUT: INC OUTPUTLO

BNE RTNEIRQ

INC OUTPUTHI

RTNEIRQ: RTI

;-----------------------------; SUBRUTIN INTERUPSI SOFTWARE

;-----------------------------

SIRQ: RTI

;------------------; INISIALISASI MOR

;------------------ORG $0784

DB $08

;-------------------; VEKTOR INNTERUPSI

;-------------------

ORG $07F8

DW TIRQ

DW EIRQ

DW SIRQ

DW MAIN

END

LAMPI RAN D-32