sistem pendukung penilaian kinerja karyawan(04523186).pdf
TRANSCRIPT
-
SISTEM PENDUKUNG PENILAIAN KINERJA KARYAWAN
(Studi kasus di PT Multiterminal Indonesia Jakarta)
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Jurusan Teknik Informatika
oleh:
Nama : Bambang Eka Putra
No. Mahasiswa : 04 523 186
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2009
-
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
SISTEM PENDUKUNG PENILAIAN KINERJA KARYAWAN
(Studi kasus di PT Multiterminal Indonesia Jakarta)
TUGAS AKHIR
Oleh :
Nama : BAMBANG EKA PUTRA
No. Mahasiswa : 04 523 186
Yogyakarta, November 2009
Pembimbing
-
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
SISTEM PENDUKUNG PENILAIAN KINERJA KARYAWAN
(Studi kasus di PT Multiterminal Indonesia Jakarta)
TUGAS AKHIR
Oleh :
Nama : BAMBANG EKA PUTRA
No. Mahasiswa : 04 523 186
Yogyakarta, November 2009
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Informatika
Universitas Islam Indonesia
(Yudi Prayudi, S.Si, M.Kom)
Telah Dipertahankan di Depan Sidang Penguji Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia
-
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
HASIL TUGAS AKHIR
Saya yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama : Bambang Eka Putra
No. Mahasiswa : 04 523 186
Menyatakan bahwa seluruh komponen dan isi dalam laporan Tugas Akhir ini
adalah hasil karya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa ada beberapa
bagian dari karya ini adalah bukan hasil karya saya sendiri, maka saya siap
menanggung resiko dan konsekuensi apapun.
Demikian pernyataan ini saya buat, semoga dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Yogyakarta, November 2009
( Bambang Eka Putra)
-
PERSEMBAHAN
Rasa puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas karunia dan rahmat-Nya saya bisa menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik dan semoga akan dapat bermanfaat dikemudian hari
atau bagi orang lain.
Sholawat dan Salam tak lupa saya haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, karena beliau semoga saya menjadi orang yang selalu benar langkahnya dan diridloi oleh Allah...
Untuk Ayah dan Ibuku, , adikku Diva dan semua keluarga besar...Terima kasih untuk semuanya
sehingga selalu menjadikanku yang terbaik.....
Untuk Avril Sulstianingrum, yang telah memberikan waktu dan semangatnya agar aku terus terpacu dalam penyelesaian tugas akhir ini...Tank You Very Much....
Semua kawan, sobat, teman dan relasi ..terima kasih atas persahabatan n motivasinya.
Pihak-pihak kedua dan ketiga...ke-n.....Terima kasih.
-
HALAMAN MOTTO
Jadilah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang
sabar.
( Q.S. Al Baqarah ayat 153 )
... Allah akan meninggikan orang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat... ...
( Q.S.Al-Mujaadilah ayat 11 )
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan ; Maka apabila kamu telah selesai (
dari suatu urusan ), kerjakanlah dengan sunguh-sungguh ( urusan ) yang lain .
( Q.S. Asy Syarh ayat 6 dan 7 )
Kemuliaan adalah milik Allah, dan Rasul-Nya, dan orang orang Mukmin .
(Q.S. al-Munafiqun[63]: 8)
-
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayahnya. Sholawat dan salam kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat, serta
orang-orang yang bertaqwa, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang
berjudul Sistem Pendukung Penilaian Kinerja Karyawan.
Laporan tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Teknik Informatika pada Universitas Islam Indonesia. Dan juga sebagai
sarana untuk mempraktekkan secara langsung ilmu dan teori yang telah diperoleh
selama menjalani masa studi di Jurusan Teknik Informatika FTI UII.
Penulis menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya atas bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak yang ikut serta
demi kelancaran pelaksanaan Tugas Akhir kepada :
1. Bapak Fathul Wahid ST, MSc selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia dan sebagai dosen pembimbing memberikan
pengarahan, bimbingan, serta masukan selama pelaksanaan tugas akhir dan
penulisan laporan.
2. Bapak Yudi Prayudi, M.Kom selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika
Universitas Islam Indonesia.
-
3. Bapak dan ibu dosen yang mengajar di Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia, terima kasih atas bimbingan dan pelajaran yang
telah diberikan.
4. Untuk Ayah dan Ibuku, adikku Prasetya Diva arwanda,dan semua keluarga
besarku. Terima kasih untuk semuanya sehingga selalu menjadikanku yang
terbaik.
5. Untuk Avril Sulistianingrum, yang telah memotivasi agar aku terus terpacu
dalam penyelesaian tugas akhir ini. Karena kamu aku tegak berdiri.
6. Untuk teman-temanku Arief, Ikbal, Imam, Mas Ogi, Ofi, Wisan, Alfons yang
selama empat tahun kuliah selalu bersama dalam suka dan duka. Terima
kasih untuk semuanya.
7. Teman-teman yang mengisi hari-hariku terutama saat aku penat yang tidak
bisa aku tuliskan satu persatu
8. Team vb-bego.net yang selalu memberikanku pencerahan ketika aku berada
dalam kesulitan dalam coding Visual basic. You are The best.
.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada semua
pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan laporan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan tugas akhir ini masih banyak
terdapat kekeliruan dan kekurangan. Untuk itu penulis menyampaikan permohonan
maaf sebelumnya serta sangat diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
untuk penyempurnaan di masa mendatang.
-
Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua
pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Yogyakarta, 14 Oktober 2009
Penulis
-
SARI
Perkembangan keberadaan dan kebutuhan terhadap informasi dewasa ini
sangat pesat. Salah satu pemanfaatan teknologi informasi adalah mendukung
penilaian kinerja karyawan di kalangan perusahaan.
Sistem pendukung keputusan didefenisikan sebagai sebuah sistem yang
mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan
pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur.
Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu metode untuk
membantu menyusun suatu prioritas dari berbagai pilihan dengan menggunakan
beberapa kriteria (multi-kriteria).
Aplikasi Sistem Pendukung Penilaian Kinerja Karyawan dengan Metode AHP
ini dibangun dengan bahasa pemrograman Visual Basic dan SQL Server 2000
sebagai databasenya. Sistem yang berjalan Client-Sever ini akan menghasilkan output
berupa pengolahan penilaian kinerja karyawan dengan metode AHP dan pengolahan
tugas karyawan. Sistem ini diharapkan dapat membantu manager dan direksi untuk
mengetahui prestasi kerja karyawan
Kata kunci : Sistem, Sistem Pendukung Keputusan, penilaian kinerja karyawan dan
metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
-
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ...................................... i
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI ................................................ ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .......................................................................................... v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
SARI ...................................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xxii
I. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah ...................................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................... 4
1.6 Metodologi Penelitian .............................................................................. 4
1.7 Sistematika Penulisan .............................................................................. 6
-
II. BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi ...................................................................................... 8
2.2 Sistem Pendukung Keputusan .................................................................. 9
2.3 Sistem Penilaian dan Penilaian Kinerja karyawan ................................... 11
2.4 Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) .......................................... 13
III. BAB III METODOLOGI
3.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ...................................................... 20
3.1.1 Gambaran Umum Sistem ............................................................... 20
3.1.2 Metode Analisis .............................................................................. 21
3.1.3 Hasil Analisis .................................................................................. 21
3.1.3.1 Analisis Kebutuhan Proses ................................................. 22
3.1.3.2 Analisis Kebutuhan Input ................................................... 25
3.1.3.3 Analisis Kebutuhan Output ................................................ 27
3.1.4 Kebutuhan Antar Muka .................................................................. 30
3.1.5 Perangkat Lunak yang Dibutuhkan ................................................. 30
3.1.6 Perangkat Keras yang Dibutuhkan ................................................. 30
3.2 Perancangan Perangkat Lunak ................................................................. 31
3.2.1 Metode Perancangan ....................................................................... 31
3.2.2 Hasil Perancangan ........................................................................... 31
3.2.2.1 Perancangan Data Flow Diagram ....................................... 32
3.2.2.2 Perancangan Flow Chart ...................................................... 40
-
3.2.2.3 Perancangan Tabel Basis Data ........................................... 44
3.2.2.4 Perancangan Antar Muka ................................................... 50
IV. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Implementasi Perangkat Lunak ................................................................ 84
4.1.1 Batasan Implementasi ..................................................................... 84
4.1.2 Implementasi .................................................................................. 80
4.1.3 Implementasi Prosedural .................................................................144
4.2 Pengujian Program ................................................................................... 145
4.3 Analisis Kinerja Sistem ............................................................................ 145
4.3.1 Penanganan Kesalahan ..................................................................... 145
4.3.2 Pengujian Perangkat Lunak ............................................................ 161
V. BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 173
5.2 Saran ..173
DAFTAR PUSTAKA ... 175
LAMPIRAN ...177
-
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.0 Komponen DSS........... 10
Gambar 2.1 Dekomposisi masalah.......... 15
Gambar 3.0 Diagram Logika sistem level 0 33
Gambar 3.1 Diagram Logika sistem level 1 .. 33
Gambar 3.2 Diagram Fisik Level 0 ... 34
Gambar 3.3 Diagram Fisik Level 1 ... 35
Gambar 3.4 Diagaram Fisik Level 2 Pengolahan User.. 36
Gambar 3.5 Diagaram Fisik Level 2 Pengolahan Tugas .. 37
Gambar 3.6 Diagaram Fisik 2 Pengolahan Nilai dengan AHP.. 38
Gambar 3.7 Hirarkhi dekomposisi masalah..... 39
Gambar 3.8 Flow Chart Pengolahan Tugas......... 42
Gambar 3.9 Flow Chart Pengolahan Nilai dengan AHP..... 44
Gambar 3.10 Relasi Antar Tabel ..... 49
Gambar 3.11 Rancangan antarmuka menu utama..... 52
Gambar 3.12 Rancangan antarmuka submenu proses login.................. 53
Gambar 3.13 Rancangan antarmuka submenu proses pendaftaran 54
Gambar 3.14 Rancangan antarmuka submenu proses display berita 55
Gambar 3.15 Rancangan antarmuka submenu proses petunjuk
penggunaan .. 56
Gambar 3.16 Rancangan antarmuka sub menu proses about 56
Gambar 3.17 Rancangan antarmuka menu proses profile..... 57
-
Gambar 3.18 Rancangan antarmuka submenu proses display tugas
manager...... .. 59
Gambar 3.19 Rancangan antarmuka submenu proses display
Pengesahan tugas........ 60
Gambar 3.20 Rancangan antarmuka submenu proses display
statistik tugas manager....... 61
Gambar 3.21 Rancangan antarmuka submenu proses display tugas
karyawan........ 62
Gambar 3.22 Rancangan antarmuka submenu proses display
statistik tugas karyawan.... 63
Gambar 3.23 Rancangan antarmuka submenu proses display
pengolahan penilaian kinerja karyawan............. 64
Gambar 3.24 Rancangan antarmuka submenu display statistik
Penilaian kinerja karyawan 65
Gambar 3.25 Rancangan antarmuka submenu display nilai kinerja
karyawan....... 66
Gambar 3.26 Rancangan antarmuka submenu proses preview
laporan admin ....... 67
Gambar 3.27 Rancangan preview cetak laporan data user .. 68
Gambar 3.28 Rancangan preview cetak laporan data bobot kriteria 68
Gambar 3.29 Rancangan preview cetak laporan data subkriteria .. 69
Gambar 3.30 Rancangan antarmuka submenu proses preview laporan
berita ................................................................................. 70
-
Gambar 3.31 Rancangan preview cetak laporan berita per period .......... 70
Gambar 3.32 Rancangan preview cetak laporan per berita ...................... 71
Gambar 3.33 Rancangan antarmuka submenu proses preview laporan
penilaian............................................................................... 72
Gambar 3.34 Rancangan preview cetak laporan penilaian kinerja
karyawan.............................................................................. 72
Gambar 3.35 Rancangan preview cetak laporan penilaian total
karyawan.............................................................................. 73
Gambar 3.36 Rancangan antarmuka submenu proses laporan tugas per
periode................................................................................. 74
Gambar 3.37 Rancangan preview cetak laporan daftar tugas
karyawan.............................................................................. 74
Gambar 3.38 Rancangan preview cetak laporan pengesahan
tugas..................................................................................... 75
Gambar 3.39 Rancangan antarmuka submenu proses preview laporan
tugas per periode................................................................. 76
Gambar 3.40 Rancangan preview cetak laporan tugas
karyawan. 76
Gambar 3.41 Rancangan antarmuka submenu proses preview laporan
penilaian kinerja karyawan ................................................ 77
Gambar 3.42 Rancangan preview cetak laporan penilaian kinerja
karyawan ........ 78
Gambar 3.43 Rancangan antarmuka submenu proses pengelolaan
-
Pengguna . 79
Gambar 3.44 Rancangan antarmuka submenu proses pengelolaan
bobot kriteria . 80
Gambar 3.45 Rancangan antarmuka submenu proses pengelolaan
subkriteria ...... 81
Gambar 3.46 Rancangan antarmuka submenu proses pengelolaan
Berita .. 82
Gambar 3.47 Rancangan antarmuka submenu proses edit berita . 83
Gambar 4.1 Form proses menu utama ..... 87
Gambar 4.2 Form proses login .... 88
Gambar 4.3 Form proses pendaftaran ..... 90
Gambar 4.4 Proses logout ...... 92
Gambar 4.5 Proses keluar sistem ........ 92
Gambar 4.6 Form proses display berita ...... 93
Gambar 4.7 Form proses petunjuk penggunaan.. 95
Gambar 4.8 Form proses about .. 95
Gambar 4.9 Form proses display pengolahan profile . 97
Gambar 4.10 Form proses display tugas manager ... 99
Gambar 4.11 Form proses display pengesahan tugas .. 101
Gambar 4.12 Form proses display statistik tugas manager ..... 103
Gambar 4.13 Form proses display tugas karyawan . 105
Gambar 4.14 Form proses display statistik tugas karyawan 106
-
Gambar 4.15 Form proses display pengolahan penilaian kinerja
karyawan..... 108
Gambar 4.16 Form proses display statistik penilaian
kinerja karyawan . 111
Gambar 4.17 Form proses display nilai kinerja karyawan . 113
Gambar 4.18 Form proses pencarian ..... 114
Gambar 4.19 Form proses preview laporan admin .... 117
Gambar 4.20 Preview cetak laporan data user ... 118
Gambar 4.21 Preview cetak laporan data bobot . 118
Gambar 4.22 Preview cetak laporan data subkriteria . 119
Gambar 4.23 Form proses preview laporan berita per periode... 120
Gambar 4.24 Preview cetak laporan berita per periode ..... 120
Gambar 4.25 Form proses preview laporan per berita ... 121
Gambar 4.26 Preview cetak laporan per berita ... 122
Gambar 4.27 Form proses preview laporan tugas per periode ... 123
Gambar 4.28 Preview cetak laporan daftar tugas karyawan per periode 124
Gambar 4.29 Preview cetak laporan pengesahan tugas per periode ....... 125
Gambar 4.30 Form proses preview laporan penilaian . 126
Gambar 4.31 Preview cetak laporan penilaian kinerja karyawan ... 126
Gambar 4.32 Preview cetak laporan penilaian total .... 127
Gambar 4.33 Form proses preview laporan tugas per periode .... 128
Gambar 4.34 Preview cetak laporan tugas per periode ... 129
Gambar 4.35 Form proses preview laporan penilaian karyawan . 130
-
Gambar 4.36 Preview cetak laporan penilaian karyawan .... 130
Gambar 4.37 Form proses pengelolaan pengguna ... 132
Gambar 4.38 Form proses pengelolaan bobot kriteria . 135
Gambar 4.39 Form proses pengelolaan subkriteria .. 140
Gambar 4.40 Form pengelolaan berita .. 141
Gambar 4.41 Form proses edit berita ... 143
Gambar 4.42 Sukses login .... 145
Gambar 4.43 field pengisian kosong .... 146
Gambar 4.44 Password salah..... 146
Gambar 4.45 User belum terdaftar.... 146
Gambar 4.46 Input pendaftaran berhasil.... 147
Gambar 4.47 Field pendaftaran kosong .... 147
Gambar 4.48 NIP sudah digunakan...... 147
Gambar 4.49 Username sudah digunakan .... 148
Gambar 4.50 Proses logout .. 148
Gambar 4.51 Konfirmasi proses keluar sistem.. 148
Gambar 4.52 Input tugas berhasil ..... 149
Gambar 4.53 field pengisian tugas kosong .. 149
Gambar 4.54 Tanggal akhir kurang dari tanggal awal tugas 149
Gambar 4.55 Input nilai berhasil ...... 150
Gambar 4.56 field penilaian kosong ..... 150
Gambar 4.57 Item penilaian belum dipilih ... 150
Gambar 4.58 Nilai belum dipilih .. 151
-
Gambar 4.59 Masukan nilai salah .... 151
Gambar 4.60 Input kriteria berhasil ..... 151
Gambar 4.61 Input pembandingan berhasil ..... 152
Gambar 4.62 Sukses menghitung bobot ...... 152
Gambar 4.63 Kriteria A/B belum dipilih ..... 152
Gambar 4.64 Opsi pembandingan belum dipilih ..... 153
Gambar 4.65 Kriteria A dan B yang dipilih sama ... 151
Gambar 4.66 Sudah melakukan pembandingan .. 153
Gambar 4.67 Jumlah pembandingan tidak sesuai.. 153
Gambar 4.68 Input subkriteria berhasil ... 154
Gambar 4.69 field subkriteria kosong ... 154
Gambar 4.70 Nama subkriteria sudah ada ... 154
Gambar 4.71 Input berita berhasil ... 155
Gambar 4.72 field pengisian berita kosong... 155
Gambar 4.73 edit data profile berhasil .... 156
Gambar 4.74 Password baru tidak diisi ... 156
Gambar 4.75 Password baru tidak sama dengan password lama 156
Gambar 4.76 Edit data tugas berhasil .. 157
Gambar 4.77 Edit koreksi status tugas berhasil ... 157
Gambar 4.78 List tugas belum dipilih .. 157
Gambar 4.79 Edit status tugas berhasil .... 158
Gambar 4.80 Status tugas belum dipilih .. 157
Gambar 4.81 Sukses update nilai tugas .. 159
-
Gambar 4.82 Sukses update nilai kinerja .... 159
Gambar 4.83 Edit data user berhasil ....... 159
Gambar 4.84 Edit data kriteria berhasil ...... 160
Gambar 4.85 Edit data sub-kriteria berhasil .. 160
Gambar 4.86 Edit data berita berhasil . 160
Gambar 4.87 Antarmuka masukan pendaftaran .. 161
Gambar 4.88 Antarmuka masukan login admin .. 161
Gambar 4.89 Antarmuka masukan login manager .. 163
Gambar 4.90 Antarmuka masukan login karyawan . 163
Gambar 4.91 Antarmuka masukan kelola tugas .. 164
Gambar 4.92 Antarmuka masukan pengolahan kriteria .. 165
Gambar 4.93 Antarmuka masukan pengolahan subkriteria .... 165
Gambar 4.94 Antarmuka masukan pengolahan berita .... 166
Gambar 4.95 Antarmuka pengujian penilaian tugas ... 167
Gambar 4.96 Antarmuka pengujian perhitungan bobot .. 169
Gambar 4.97 Antarmuka pengujian perhitungan nilai kinerja .. 170
Gambar 4.98 Antarmuka pengujian perhitungan nilai total 171
-
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel contoh sederhana kriteria dan nilai penilaian ..... 16
Tabel 2.2 Tabel perbandingan skala penilaian antar
elemen kriteria .. 17
Tabel 2.3 Tabel perbandingan antar kriteria... 17
Tabel 2.4 Tabel sintesa penilaian . 19
Tabel 3.1 Tabel analisa kebutuhan proses, input dan
output sistem .... 29
Tabel 3.2 Tabel perbandingan skala penilaian antar elemen kriteria.. 40
Tabel 3.3 Tabel Pengguna ..... 45
Tabel 3.4 Tabel Bobot ... 45
Tabel 3.5 Tabel Tugas ... 46
Tabel 3.6 Tabel Subkriteria ... 46
Tabel 3.7 Tabel Nilai .. 47
Tabel 3.8 Tabel Berita ... 47
Tabel 3.9 Tabel Ntugas .. 47
Tabel 3.10 Tabel Temp ... 48
Tabel 3.11 Tabel perancangan antar muka .. 51
Tabel 4.1 Tabel implementasi perangkat lunak . 86
Tabel 4.2 Tabel List Kriteria . 134
Tabel 4.3 Tabel contoh pembandingan kriteria . 134
Tabel 4.4 Tabel Kriteria.. 168
-
Tabel 4.5 Tabel pembandingan elemen kriteria .. 168
Tabel 4.6 Tabel nilai pembandingan kriteria .. 168
Tabel 4.7 Tabel perhitungan nilai total ... 171
-
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan keberadaan dan kebutuhan terhadap informasi dewasa ini
sangat pesat. Dan hal ini membutuhkan adanya perkembangan teknologi informasi
yang inovatif dan tinggi. Oleh karena itu, semakin banyak kebutuhan terhadap suatu
sistem yang berbasis teknologi informasi. Perkembangan yang pesat di dalam
teknologi informasi pada saat ini merupakan hal yang tidak dapat dihindari baik di
kalangan masyarakat pelaku ekonomi maupun para pengambil keputusan di instansi
pemerintah maupun swasta. Kemajuan teknologi komputer dan telekomunikasi yang
begitu cepat, semakin mengukuhkan keberadaan bidang informasi tersebut. Oleh
karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi
tepat guna untuk mendukung terciptanya kinerja perusahaan yang optimal sangatlah
dibutuhkan. Untuk menjawab tantangan tersebut maka ketersediaan data dan
informasi menjadi sangat penting.
Sistem yang berbasis informasi pada dasarnya adalah salah satu bentuk
implementasi dari kebutuhan terhadap suatu informasi yang mengharuskan sistem
menangani kebutuhan informasi tersebut secara cepat, akurat dan dinamis. Salah satu
cara untuk mensosialisasikan dan mengaplikasikan kebutuhan tersebut adalah dengan
menggunakan sistem informasi berbasis desktop, artinya sistem informasi tersebut
hanya dapat menangani suatu kebutuhan informasi secara lokal atau ruang lingkup
tertentu. Konsep dari suatu sistem berbasis desktop adalah penekanan terhadap suatu
ruang, dimana lingkup yang biasa ditangani sangat kecil. Idealnya konsep ini
memungkinkan terjadinya keefektifan dan pendayagunaan informasi secara
maksimal. Salah satu bentuk dari sistem informasi yang berkembang dan banyak
diimplementasikan pada sistem yang berbasis informasi adalah sistem pendukung
keputusan.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) diperkenalkan pertama kali oleh Michael
S. Scoott Morton pada tahun 1970-an dengan istilah Management Decision System
-
(Sparague & watson, 1993). SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap
pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data yang
relevan, dan menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan
keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif. SPK dipergunakan oleh para
pengambil keputusan misalnya dalam hal memberikan penilaian kinerja karyawan
untuk mengetahui karyawan berprestasi agar hasil/keputusan yang diambil lebih baik.
Sistem Penilaian adalah sistem atau sekumpulan unsur atau elemen yang
saling berkaitan dan saling mempengaruhi dari beberapa kriteria atau ukuran dengan
tujuan melakukan peniliaian atau memberikan nilai dari suatu objek. Salah satu
contoh objek dari penilaian yaitu penilaian kinerja karyawan. Penilaian kinerja
karyawan dapat didefinisikan sebagai cara sistematis untuk mengevaluasi prestasi,
kontribusi, potensi dan nilai dari seorang karyawan oleh orang-orang yang diberi
wewenang perusahaan sebagai landasan pengembangan dan sebagainya.
Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah suatu model
pengambilan keputusan yang komprehensif dengan memperhitungkan hal-hal yang
bersifat kualitatif dan kuantitatif. Metode AHP dapat membantu menyusun suatu
prioritas maupun tujuan dari berbagai pilihan dengan menggunakan beberapa kriteria
(multi criteria). Metode AHP sering digunakan dalam berbagai penilaian objek pada
penelitian. Misalnya dalam penilaian kinerja karyawan. Metode ini meliputi proses
penilaian kinerja yang dimulai dari pembobotan perspektif untuk mengetahui bobot
kepentingan masing-masing indikator kemudian penjabaran tujuan strategis ke dalam
indikator kinerja. Dari pembobotan indikator yang bersifat kualitatif dan kuantitatif
kemudian dapat memberikan penilaian score sebagai hasil kinerja tersebut, dalam hal
ini adalah penilaian kinerja karyawan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Sistem penilaian kinerja karyawan yang ada di perusahaan sebelumnya
masih bersifat manual.
-
2. Pemberian tugas karyawan masih diberikan secara lisan, sehingga tugas-
tugas karyawan tidak didokumentasikan dengan baik.
1.3 Batasan Masalah
Pembuatan sistem ini terbatas pada:
1. Tidak mengolah history/sejarah penilaian kinerja karyawan
2. Pengesahan tugas dilakukan dengan asumsi manager telah menerima
bukti fisik bahwa tugas telah selesai dikerjakan oleh karyawan.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah membangun sebuah sistem pendukung penilaian
kinerja karyawan yang dapat mengolah penilaian kinerja dan tugas-tugas karyawan
agar dapat didokumetasikan dengan baik dan dapat dijadikan bahan pertimbangan
oleh dewan direksi atau manager dalam hal memberikan penilaian kinerja karyawan,
Sehingga diharapkan sistem ini dapat meningkatkan keefektifan dan kedisiplinan
karyawan.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendokumentasikan penilaian kinerja karyawan (tugas-tugas karyawan)
dalam sebuah perusahaan sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara
subjektif.
2. Membantu atasan (manager) untuk mengetahui kinerja karyawan di
bawahnya dan sebagai bahan analisa kenaikan jabatan melalui penilaian
kinerja karyawan.
3. Meningkatkan kedisplinan karyawan dalam menjalakan aktifitas
pekerjaan.
4. Membuat sistem yang efektif dan efisien yang mudah diakses oleh
karyawan di dalam perusahaan (PT Multiterminal Indonesia).
-
1.6 Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang dipakai dalam pembuatan tugas akhir ini adalah:
1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian dan penyelesaian
tugas akhir. Metode yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah sebagai
berikut:
a. Data Primer
Data atau informasi yang diperoleh secara langsung dari pihak perusahaan
(PT Multiterminal Indonesia). Teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Telaah dokumen
Metode pengumpulan data dengan cara mencari, mengumpulkan dan
mempelajari dokumen-dokumen dari perusahaan yang diperlukan
dalam penelitian ini.
2. Metode wawancara ( interview ).
Metode wawancara, dengan cara melakukan wawancara langsung
dengan pihak perusahaan seperti manager dan supervisor bagian IT
untuk mendapatkan sumber-sumber data yang diperlukan dalam
penelitian ini.
3. Metode observasi
Metode observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan-
kegiatan yang sedang dilakukan. Pada waktu melakukan observasi
dapat pula melakukan pengujian terhadap data-data yang diberikan
pada saat wawancara. Dengan observasi dapat juga melihat secara
langsung keadaan fisik sistem yang diinginkan.
b. Data Sekunder
Data sekunder ini didapat dengan cara pengumpulan data menggunakan
metode:
1. Studi literatur
-
Adalah tahapan awal yang dilakukan sebagai proses pembelajaran
untuk lebih memahami tentang teori dan metode penilaian yang
nantinya akan digunakan dalam penelitian.
2. Metode kepustakaan
Metode kepustakaan, dengan cara mengumpulakan data-data yang
dibutuhkan melalui buku-buku referensi yang relevan dengan
permasalahan yang dihadapi, dalam hal ini tentang sistem pendukung
keputusan dan metode AHP.
2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem disusun berdasarkan hasil dari data yang
telah diperoleh, yang meliputi:
a. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Analisis kebutuhan perangkat lunak merupakan sebuah proses untuk
mendapatkan informasi, model, spesifikasi tentang perangkat lunak yang
diinginkan. Analisis dilakukan untuk mengolah bahan yang sudah didapat
yang kemudian dilanjutkan ke tahap perancangan.
b. Perancangan
Tahap yang dilakukan untuk membuat sebuah rancangan program
berdasarkan input dan output yang diinginkan. Setelah variable yang
merupakan data-data indikator kinerja sesuai metode telah diketahui,
maka variable yang relevan antara teorema dan kenyataan selanjutnya
digunakan untuk pembuatan model dan program yang menyangkut hal-hal
penetapan input dan output.
c. Implementasi
Setelah pembuatan perancangan maka dapat dipresentasikan hasil
perancangan yang telah dibuat. Setelah data siap, maka data dimasukkan
ke dalam program. Jika penerapan sistem sudah berjalan dengan lancar
maka sistem ini dapat diujikan secara langsung.
d. Pengujian
-
Setelah program selesai dibuat, maka pada tahap ini merupakan uji coba
terhadap program tersebut.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun dari beberapa BAB yang
berurutan yang dimulai dari penjelasan konsep awal pembuatan sistem hingga
dibangunnya aplikasi ini yaitu sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan memuat permasalahan umum yang meliputi latar belakang,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Landasan teori ini menjelaskan tentang dasar teori yang berfungsi sebagai
sumber dalam memahami permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu
sistem informasi, sistem pendukung keputusan, sistem penilaian dan metode AHP.
BAB III METODELOGI
Metodelogi ini berisi analisis kebutuhan dan perancangan. Analisis
kebutuhan, yaitu berisi tentang kebutuhan masukan, kebutuhan keluaran dan
kebutuhan antar muka perangkat lunak. Perancangan meliputi arus data, perancangan
tabel basis data dan perancangan antarmuka.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini memuat pembahasan tentang implementasi perangkat lunak dan
analisis kinerja. Implementasi perangkat lunak membahas tentang pembuatan sistem,
evaluasi perangkat lunak dan memuat tampilan form-form yang telah dibuat. Analisa
kinerja, yaitu data simulasi dan analisa keluaran yang merupakan dokumentasi hasil
pengujian perangkat lunak terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan
-
metode AHP yang dibandingkan kebenaran dan kesesuaiannya dengan kebutuhan
perangkat lunak yang telah dituliskan dalam bagian sebelumnya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang merupakan rangkaian dari hasil
analisis kinerja pada bab sebelumnya dan saran untuk pengembangan lebih lanjut
pada penelitian tugas akhir ini.
-
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling
terintegrasi dan bekerja sama untuk mencapai sasaran tertentu. Semua sistem harus
bisa mengarahkan semua bagian-bagiannya agar tercapai sasaran yang telah
ditetapkan dan melakukan proses pengaturan yang digunakan untuk mengoreksi
setiap penyimpangan dari suatu jalur dan mengarahkan kembali ke jalur yang tepat
(Mulyono, 2007).
Fitzgerald mendeskripsikan sistem sebagai Suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul dan bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sistem
juga dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu (Fitzgerald, 1981).
Informasi adalah data yang diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan
keperluan tertentu. Informasi juga berarti data yang telah diproses menjadi bentuk
yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang
bermanfaat. Informasi dapat juga dibuat untuk keperluan manajemen sesuai dengan
unit kerjanya pada tingkatnya masing-masing. Informasi mempunyai tingkat
kwalitas, yang ditentukan beberapa hal antara lain (Mulyono, 2007):
a. Akurat, informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan
b. Tepat pada waktunya, informasi yang datang tidak boleh terlambat pada
penerima
c. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi pemakainya
d. Lengkap, informasi berisi informasi yang dibutuhkan
e. Jelas, isi informasi sesuai dengan keperluan pemakai
Sistem informasi merupakan sekumpulan elemen yang saling berhubungan
satu sama lain untuk membentuk satu kesatuan yang menggabungkan data,
memproses, menyimpan, dan mendistribusikannya, sehingga dapat digunakan
-
sebagai bahan dalam pengambilan keputusan dan mengendalikannya. Sistem
informasi juga memiliki arti sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin,
untuk menyediakan informasi, mendukung operasi, dan manajemen dalam suatu
organisasi (Agungsr, 2005).
Pengertian sistem informasi menurut Nash dan Robert adalah Suatu
kombinasi dari orang-orang, fasilitas teknologi, media, prosedur-prosedur dan
pengendalian ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses
tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya
terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan
suatu dasar untuk pengambilan keputusannya yang cerdik (Nash & Robert, 1984).
2.2 Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems)
Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System (DSS) secara umum
didefenisikan sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan
pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan
kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu
pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak
terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya
dibuat (Efraim, 2001). DSS bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing,
memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat
melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik.
DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan
yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management
science, hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian
masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya
untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah
menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu
relatif singkat .
Sprague dan Watson mendefinisikan DSS dengan cukup baik, sebagai sistem
yang memiliki lima karakteristik utama (Sprague & Watson, 1993) yaitu:
a. Sistem yang berbasis komputer
-
b. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan
c. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan dengan
kalkulasi manual
d. Melalui cara simulasi yang interaktif
e. Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama
Secara umum DSS dibangun oleh tiga komponen besar yaitu:
a. Database Management
b. Model Base
c. Software System/User Interface
Komponen DSS tersebut dapat digambarkan seperti gambar 2.0.
Gambar 2.0 komponen DSS
Komponen pada gambar 2.1 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Database Management. Merupakan subsistem data yang terorganisasi dalam
suatu basis data. Data yang merupakan suatu sistem pendukung keputusan dapat
berasal dari luar maupun dalam lingkungan. Untuk keperluan DSS, diperlukan
data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui
simulasi.
-
b) Model Base. Merupakan suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke
dalam format kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar
simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk di dalamnya tujuan dari
permasalahan (objektif), komponen-komponen terkait, batasan-batasan yang
ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya. Model Base memungkinkan
pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan
membandingkan solusi alternatif.
c) User Interface/pengelolaan dialog. Terkadang disebut sebagai Subsistem
Dialog, merupakan penggabungan antara dua komponen sebelumnya yaitu
Database Management dan Model Base yang disatukan dalam komponen ketiga
(user interface), setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk model
yang dimengerti komputer. User Interface menampilkan keluaran sistem bagi
pemakai dan menerima masukkan dari pemakai ke dalam Sistem Pendukung
Keputusan.
DSS dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat
diambil dari DSS adalah:
a) DSS memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/
informasi bagi pemakainya.
b) DSS membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama
berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
c) DSS dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat
diandalkan.
d) Walaupun suatu DSS, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang
dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dia dapat menjadi stimulan bagi
pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu
menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
2.3 Sistem Penilaian dan penilaian kinerja karyawan
Sistem Penilaian adalah sistem atau sekumpulan unsur atau elemen yang
saling berkaitan dan saling mempengaruhi dari beberapa kriteria atau ukuran dengan
-
tujuan melakukan penilaian atau memberikan nilai dari suatu objek. Salah satu
contoh objek dari penilaian yaitu penilaian kinerja karyawan.
Penilaian kinerja karyawan adalah adalah suatu proses penilaian prestasi
kinerja pegawai yang dilakukan pemimpin perusahaan secara sistematik berdasarkan
pekerjaan yang ditugaskan kepadanya (Dessler, 1997). Menurut Simamora penilaian
prestasi kerja adalah suatu alat yang berfaedah tidak hanya untuk mengevaluasi
kerja dari para karyawan, tetapi juga untuk mengembangkan dan memotivasi
kalangan karyawan (Simamora, 2001).
Penilaian kinerja karyawan biasanya menggunakan bobot dalam setiap
indikator yang terkait dengan derajat kepentingan dari item tersebut. Beberapa
contoh dari metode penilaian karyawan adalah pendekatan daftar periksa, metode
pilihan dan metode pendekatan. Pada setiap metode difokuskan pada hubungan
faktor-faktor potensi individu karyawan (mutu SDM) dengan kinerjanya yang
kemudian dilakukan pembobotan sesuai dengan besar kepentingannya. Manfaat
penilaian kinerja karyawan adalah sebagai berikut (Handoko, 1994), (Siagian, 1995):
a) Perbaikan prestasi kerja
b) Penyesuaian kompensasi
c) Keputusan penempatan
d) Kebutuhan latihan dan pengembangan
e) Perencanaan dan pengembangan karier
f) Memperbaiki penyimpangan proses staffing
g) Mengurangi ketidak-akuratan informasi
h) Memperbaiki kesalahan desain pekerjaan
i) Kesempatan kerja yang adil
Sistem penilaian kinerja karyawan nantinya akan menghasilkan output penilaian
kinerja karyawan dalam bentuk tertentu. Bantuk tersebut misalnya adalah score
penilaian yang terdiri dari angka-angka yang menunjukkan kualitas kerja karyawan.
Untuk mengetahui karyawan yang berprestasi, konsep perangkingan/peringkat nilai
dapat menjadi salah satu alternatif pemilihan. Perangkingan dapat dilihat dari
-
jumlah nilai penilaian. Dimana karyawan dengan jumlah nilai penilaian tertinggi
dapat diasumsikan sebagai karyawan dengan kinerja yang baik. Demikian juga
sebaliknya karyawan yang mempunyai penilaian rendah dapat diasumsikan
mempunyai kinerja yang buruk.
2.4 Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
AHP merupakan salah satu metode untuk membantu menyusun suatu prioritas
dari berbagai pilihan dengan menggunakan beberapa kriteria (multi-kriteria). Karena
sifatnya yang multi kriteria, AHP cukup banyak digunakan dalam penyusunan
prioritas. AHP merupakan model hirarki fungsional dengan input utamanya adalah
persepsi manusia. Dengan adanya hirarki masalah yang kompleks atau tidak
terstruktur dipecah dalam sub-sub masalah kemudian disusun menjadi suatu bentuk
hierarki (Bourgeois, 2005).
Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang
tidak terstruktur, stratejik, dan dinamik menjadi bagian-bagiannya serta menata dalam
suatu hirarki. Kemudian tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik
secara subjektif tentang arti penting variabel tersebut secara relatif dibandingkan
dengan variabel lain. Dari berbagai pertimbangan tersebut kemudian dilakukan
sintesa untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas tinggi dan berperan untuk
mempengaruhi hasil pada sistem tersebut (Marimin, 2004).
Menurut Maarif dan Tanjung beberapa keuntungan metode AHP, sebagai alat
bantu pengambilan keputusan adalah sebagai berikut (Maarif & Tanjung, 2003):
a) Kesatuan (unity). AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur
menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami.
b) Kompleksitas (complexity), AHP memecahkan permasalahan yang kompleks
melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.
c) Saling ketergantungan (inter dependence). AHP dapat digunakan pada elemen-
elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier.
-
d) Struktur hirarki (hierarchy structuring). AHP mewakili pemikiran alamiah yang
cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari
masing-masing level berisi elemen yang serupa (kriteria dan sub-kriteria).
e) Pengukuran (measurement). AHP menyediakan skala pengukuran dan metode
untuk mendapatkan prioritas.
f) Konsistensi (consistency). AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam
penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas.
g) Sintesis (synthesis). AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai
seberapa diinginkannya masing-masing alternatif.
h) Tawar menawar (trade off). AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-
faktor pada sistem sehingga orang mampu memilih altenatif terbaik berdasarkan
tujuan mereka.
i) Penilaian dan konsensus (judgement and consensus). AHP tidak mengharuskan
adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil penilaian yang berbeda.
j) Pengulangan proses (process repetition). AHP mampu membuat orang
menyaring definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan penilaian
serta pengertian mereka melalui proses pengulangan.
Penggunaan AHP dalam alat bantu pengambilan keputusan dengan multi
kriteria sangat mudah dimengerti dan dipahami dengan efektif. Pendekatan metode
AHP pertama sekali dikembangkan oleh Prof. Thomas L. Saaty dari Wharton School
of Business, University of Pennsylvania pada tahun 1970. Saat ini, AHP banyak
diterapkan pada berbagai bidang yang menghendaki adanya pengambilan keputusan
multi-kriteria, perencanaan dan produksi, alokasi sumberdaya, penyusunan matrik
input koefisien, penentuan prioritas dari strategi-strategi yang dimiliki dalam situasi
konflik, pengukuran performance dan lain sebagainya.
AHP dalam sistem ini digunakan untuk mencari bobot setiap indikator dan
perspektif dengan cara menggunakan matriks perbandingan berpasangan yang
didapatkan dari konsensus berkelompok atau melalui tabel perbandingan yang sering
digunakan dan diterapkan pada perhitungan AHP. AHP mampu menguraikan
permasalahan yang komplek dengan kriteria yang banyak kedalam susunan hierarki,
-
yang mana setiap setiap level disusun oleh elemen-elemen yang spesifik dengan
tujuan untuk menentukan prioritas. Secara garis besar, ada tiga tahapan AHP dalam
penyusunan prioritas, yaitu (Susila & Munadi, 2007):
a) Dekomposisi dari masalah.
Dalam menyusun prioritas, maka masalah penyusunan prioritas harus mampu
didekomposisi menjadi tujuan (goal) dari suatu kegiatan, identifikasi pilihan-
pilihan (options) dan perumusan kriteria (criteria) untuk memilih prioritas. Pada
dekomposisi masalah perlu merumuskan tujuan dari penyusuan prioritas,seperti
digambarkan pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Dekomposisi masalah
Kriteria seleksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kriteria penilaian yang
digunakan oleh organisasi/perusahaan dalam menentukan penilaian kinerja
pegawai. Misalnya kedisiplinan, pengalaman kerja, pretasi kerja dan perilaku.
Masing-masing kriteria ini memiliki nilai berupa range nilai yang dipakai seperti
tampak pada tabel 2.1 berikut (Kusrini & Ester, 2006):
Tujuan/goal
kriteria 1 kriteria 2
kriteria 3
Pilihan 1 Pilihan 2
Pilihan 3
Pilihan 4
-
Tabel 2.1 Tabel Contoh sederhana kriteria dan nilai penilaian.
Kriteria penilaian Nilai kriteria
Kedisiplinan
- Baik
- Cukup
- Kurang
Pengalaman Kerja
- Baik
- Cukup
- Kurang
Prestasi kerja
- Baik
- Cukup
- Kurang
Perilaku
- Baik
- Cukup
- Kurang
Sumber: Kusrini (2006)
b) Penilaian/ pembandingkan elemen
Setelah masalah terdekomposisi, langkah selanjutnya yaitu pembandingan antar
elemen yaitu kriteria. Perbandingan antar kriteria dimaksudkan untuk menentukan
bobot untuk masing-masing kriteria. Dengan kata lain, penilaian ini dimaksudkan
untuk melihat seberapa penting suatu pilihan kriteria dilihat dari kriteria yang
ada. Tabel 2.2 merupakan contoh pembobotan dengan memperhatikan
perbandingan antar elemen kriteria yang paling sering digunakan karena dinilai
lebih logis (Bourgeois, 2005).
-
Tabel 2.2 Tabel perbandingan skala penilaian antar elemen kriteria
Hasil penilaian Kriteria A Kriteria B
A sangat jauh lebih penting dari B 1,9 0,1
A jauh lebih penting dari B 1,6 0,4
A sedikit lebih penting dari B 1,3 0,7
A dan B sama penting 1,0 1,0
A sedikit kurang penting dari B 0,7 1,3
A jauh kurang penting dari B 0,4 1,6
A sangat jauh kurang penting dari B 0,1 1,9
Sumber : Bourgeois (2005)
Dengan menggunakan penilaian seperti Tabel 2.2, maka perbandingan antar
kriteria akan menghasilkan Tabel 2.3 di bawah ini. Untuk memudahkan, dalam
tabel diasumsikan hanya ada empat kriteria.
Tabel 2.3 Tabel perbandingan antar kriteria
Kriteria 1CR
2CR
3CR
4CR
jumlah bobot
1CR - 12C
13C
14C
1C CCBC /11
2CR 21C
- 23C
24C
2C CCBC /22
3CR 31C
32C
- 34C
3C CCBC /33
4CR 41C
42C
43C
- 4C CCBC /44
C
Dari tabel 2.3 diatas dapat dirangkum sebagai berikut:
a) ijc merupakan hasil penilaian/perbandingan antara kriteria i dengan kriteria j
-
b) ic merupakan penjumlahan nilai yang dimiliki kriteria ke i
c) c merupakan penjumlahan semua nilai iC
d) Bobot kriteria ke I (iBC ) diperoleh dengan membagi nilai iC dengan nilai C.
Dari perhitungan table diatas maka dapat diketahui nilai bobot untuk masing-
masing kriteria. Untuk pembobotan sendiri terdapat banyak pilihan. Untuk kasus
tertentu semua indikator mempunyai bobot yang sama. Tetapi pada kasus kasus
dengan tahap seperti diatas, maka tiap indikator mempunyai bobot yang berbeda
sesuai dengan kepentingannya seperti tahap-tahap diatas.
c) Sintesis dari prioritas/ Sintesis penilaian
Sintesis hasil penilaian merupakan tahap akhir dari AHP. Pada dasarnya,
sintesis ini merupakan penjumlahan dari bobot yang diperoleh setiap pilihan
pada masing-masing kriteria setelah diberi bobot dari kriteria tersebut. Secara
umum, nilai suatu pilihan dapat dilihat pada persamaan 2.1 .
n
i
jij BcrBonBop1
*)( . (2.1)
Bop (n) = Nilai/bobot pilihan ke (n) (sub-kriteria)
Bo(ij) = Nilai option (nilai sub-kriteria) ke (ij)
Bcr (j) = Bobot Kriteria ke (j)
Untuk nilai option/pilihan biasanya menggunakan range nilai sesuai persetujuan
yang telah disepakati. Bisa menggunakan range nilai 0-9, 0,0 - 0,9 10-100 atau
nilai-nilai lainnya. Semakin tinggi nilai suatu pilihan, semakin tinggi
prioritasnya/penilaian total, dan sebaliknya. Formula tersebut juga dapat
disajikan dalam bentuk tabel. Untuk memudahkan, diasumsikan ada empat
kriteria dengan empat pilihan seperti tabel 2.4. Sebagai contoh nilai
prioritas/bobot pilihan 1 (BOP1) diperoleh dengan mengalikan nilai bobot pada
-
kriteria dengan nilai yang terkait dengan kriteria tersebut(nilai option untuk sub
kriteria) untuk pilihan 1 dapat dilihat pada persamaan 2.2.
1,1()1( BoBOP * 1Bcr ) + ( 21Bo * 1Bcr ) + ( 31Bo * 1Bcr )
+ . . . + ( ijBo * jBcr ) (2.2)
Tabel 2.4 Tabel sintesa penilaian
1CR 2CR 3CR 4CR Prioritas
total
1Bcr 2Bcr 3Bcr 4Bcr jBcr
1OP 11Bo 12Bo 13Bo 14Bo jBo1
2OP 21Bo 22Bo 23Bo 24Bo jBo2
3OP 31Bo 32Bo 33Bo 34Bo jBo3
4OP 41Bo 42Bo 43Bo 44Bo JBo4
1BOP 2BOP 3BOP 4BOP
jumlah Total BOP
OP 1,2,3dan 4 sebenarnya adalah option/pilihan (sub kriteria) dari masing-
masing criteria (CR) yang berkaitan, nilai dari OP tersebut akan dikalikan
dengan bobot kriterianya sehingga menghasilkan nilai Bo[ij]. Semakin tinggi
nilai BOP maka semakin baik pula tingkat prioritas dari total BOP.
Dalam perhitungan bobot kriteria terdapat pengujian apakah data bobot
tersebut dinyatakan valid. Pengujian ini dilakukan dengan menjumlahkan semua
nilai bobot dari kriteria yang ada. Nilai penjumlahan dari bobot harus
mempunyai nilai 1,0. Misalkan ada 4 kriteria yang digunakan maka:
1CR + 2CR + 3CR + 4CR = 1,0
-
BAB III
METODOLOGI
3.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
3.1.1 Gambaran Umum Sistem
Sistem informasi yang efektif dan efisien saat ini saat dibutuhkan dikalangan
instansi perusahaan maupun pemerintah. Demikian juga yang terjadi di PT
Multiterminal Indonesia(MTI) sebagai salah satu perusahaan Service Provider
penyimpanan muatan berupa lapang dan gudang juga memerlukan sebuah sistem
informasi tepat guna agar segala kegiatan dapat berjalan efektif dan efisisen. Pada PT
MTI seringkali seorang manager tidak bisa berada di kantor selama waktu tertentu.
Hal ini dapat mempengaruhi kinerja karyawan dibawahnya karena tidak ada
pengawasan dan tugas yang diberikan oleh manager. Olah karena itu diperlukan
sistem informasi yang dapat mengolah tugas, sehingga ketika manager tidak dapat
berada di kantor/perusahaan dia bisa memberikan tugas pada karyawan dan dapat
didokumentasikan sehingga tidak perlu disampaikan secara lisan. Artinya dibutuhkan
sistem yang dapat mendokumentasikan tugas karyawan dan dapat mengolah
informasi tugas tersebut sampai tahap pengerjaan tugas oleh karyawan dan manager
mendapatkan informasi dari hasil pengerjaan tugas karyawan.
Selain masalah pengelolaan tugas, PT MTI juga memerlukan sebuah sistem
yang dapat mengolah penilaian kinerja karyawan. Pada periode sebelumnya penilaian
kinerja karyawan masih bersifat abstrak dan belum terdokomentasi secara baik.
Metode penilaian kinerja karyawan PT MTI sebelumnya adalah dengan memberikan
score nilai pada item-item penilaian tertentu berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan perusahaan. Score penilaian diberikan pada masing-masing karyawan
kemudian dilakukan penjumlahan score dan menghitung rata-rata dari nilai tersebut.
Karyawan dengan nilai rata-rata tertinggi pada setiap divisi dapat diasumsikan
sebagai karyawan dengan kinerja terbaik, begitu pula sebaliknya. Sistem penilaian ini
masih bersifat manual dan hanya didokumentasikan pada sebuah laporan setiap
manager. Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem pengolahan nilai kinerja sehingga
perhitungan yang sebelumya dilakukan manual dan belum didokumentasikan dengan
-
baik dapat dikelola dengan lebih mudah dan efisien melalui sistem informasi
pengolahan nilai yang efektif.
Karena metode penilaian sebelumnya berkaitan erat dengan kriteria-kriteria
penilaian, terdiri dari beberapa elemen penilaian yang saling berkaitan dan pada
penerapannya dapat memecahkan masalah penilaian kinerja karyawan, maka penulis
akan merancang sistem ini dengan pendekatan metode Analytical Hierarchy Process
(AHP). AHP ini sendiri tersusun dari beberapa kriteria dan kriteria ini dapat diambil
dari sistem pengolahan nilai sebelumnya. Diharapkan dengan menggunakan metode
AHP ini dapat membantu memberikan output penilaian yang lebih baik. Dari
gambaran umum sistem di atas penulis akan membuat Sistem pendukung penilaian
kinerja karyawan, dimana nantinya pengolahan nilai disusun dengan pendekatan
metode AHP.
3.1.2 Metode Analisis
Sistem pendukung penilaian kinerja karyawan merupakan sebuah sistem yang
dapat merepresentasikan persepsi manusia dalam hal penilaian kinerja para karyawan
(PT Multiterminal Indonesia) dan pengolahan tugastugas karyawan ke dalam sebuah
aplikasi berbasis dekstop, sehingga penilaian yang selama ini bersifat abstrak dapat
didokumentasikan dan dipertanggungjawabkan secara subjektif. Sistem penilaian
kinerja dibangun dengan metode AHP.
Untuk melihat proses pembuatan sistem ini, yang mencakup proses
input/masukan dan proses output/keluaran dinyatakan dengan Data flow diagram
(DFD). Pada tahap ini digunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus data
dimana akan sangat membantu dalam proses komunikasi dengan pemakai.
3.1.3 Hasil Analisis
Secara umum sistem pendukung penilaian kinerja karyawan dengan metode
AHP akan memberikan beberapa informasi sebagai hasil output yaitu:
a) Informasi penilaian kinerja karyawan
-
b) Informasi tugas dan nilai tugas karyawan
c) Informasi berita atau pengumuman dari perusahaan
Dari informasi output sistem seperti diatas, dan hasil analisis maka dapat
diketahui apa saja yang menjadi masukan dan keluaran sistem, desain interface, serta
apa saja yang menjadi kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras sistem.
3.1.3.1 Analisis Kebutuhan Proses
Kebutuhan proses utama dalam sistem pendukung penilaian kinerja karyawan
dengan metode AHP yaitu:
a) Proses Pengolahan User/Pengguna
Proses ini merupakan tahap pengolahan datadata user yang menggunakan
sistem. Terdapat 3 tingkatan user yang berbeda yaitu admin, manager dan
karyawan. Semua user tersebut dapat mengolah data pribadi ketika sudah
terdaftar di sistem. Terdapat 2 tahap dalam proses pengolahan user yaitu:
1. Proses Pendaftaran User. Proses ini merupakan tahap awal agar user dapat
mengakses sistem. User memasukkan data user yang nantinya akan dikelola
oleh sistem. Secara default proses pendaftaran user akan terdeteksi sebagai
karyawan biasa.
2. Proses Manage Profile. Pada proses ini user/pengguna dapat mengubah
data-data pribadinya seperti nama, alamat, telepon dan pengubahan
password. Untuk manager perubahan status akses dari karyawan ke manager
dilakukan oleh admin.
b) Proses Autentikasi User/pengguna (Login)
Proses ini merupakan tahap autentikasi data user ketika masuk ke sistem.
Proses ini disebut juga proses login. Seteleh user login maka user dapat
mengakses menu sesuai dengan hak akses masing-masing user.
c) Proses Pengolahan Tugas
-
Proses ini merupakan tahap pengolahan tugas-tugas karyawan dari atasan
(manager). Proses pengolahan tugas terdiri dari beberapa tahapan proses yaitu:
1. Proses Kelola Tugas. Proses ini merupakan tahap awal dari proses
pengelolaan tugas. Proses ini dimulai dengan pemberian tugas dari manager
kepada karyawan. Manager mengisikan data tugas dan menyimpan data
tugas tersebut ke database. Tugas yang baru dikirimkan ke karyawan
mempunyai status pengerjaan default yaitu belum. Setelah karyawan
menerima tugas ini dia mempunyai kewajiban untuk mengubah status
pengerjaan tugas sesuai dengan yang telah dikerjakannya. Status-status
tersebut adalah rencana, mulai, proses, tunda, dan selesai. Pada masa ini
manager dan karyawan dapat memantau status pengerjaan tugas. Jika tugas
telah selesai dan karyawan mengubah status menjadi selesai, maka data
tugas tersebut siap dikoreksi/disahkan oleh manager.
2. Proses Pengesahan Tugas. Proses ini adalah tahap setelah proses pemberian
tugas dari manager dan status pengerjaan tugas selesai. Pengesahan tugas
oleh manager dilakukan dengan mengganti status pengerjaan tugas menjadi
setuju atau tidak setuju. Pada tahap ini, manager dapat melihat tugas
tersebut sudah deadline atau bahkan melebihi dari tanggal deadline. Jika
karyawan dalam jangka waktu pengerjaan tugas tidak dapat menyelesaikan
tugasnya maka akan mempengaruhi penilaian tugas karyawan tersebut,
tetapi semua sesuai dengan kebijakan manager/atasannya.
3. Proses Penilaian Tugas. Proses ini merupakan tahap akhir dari pengolahan
tugas karyawan. Setelah dilakukan pengesahan, sistem akan menghitung
nilai dari tugas-tugas karyawan. Manager dan dan karyawan dapat melihat
nilai tugas ini sebagai hasil pengolahan tugas tersebut. Penilaian ini
mempunyai aturan yang telah disepakati oleh pihak perusahaan (PT
Multiterminal Indonesia) yaitu:
-
Tugas dikoreksi adalah tugas yang telah disahkan atau mempunyai status
setuju dan tidak setuju. Tugas gagal adalah tugas yang telah dikoreksi
dan statusnya tidak setuju.
d) Proses Pengolahan Nilai dengan metode AHP
Proses ini merupakan tahap pengelolaan nilai kinerja karyawan. Dalam sistem
ini terdapat beberapa tahap pengolahan nilai yaitu:
1. Pengolahan kriteria. Pada tahap ini admin memasukkan data bobot kriteria
yang nantinya akan digunakan dalam tahap pembandingan elemen.
2. Pembandingan elemen. Merupakan tahap melakukan pembandingan elemen
kriteria yang akan menghasilkan nilai pembandingan dari masing-masing
kriteria. Tahap ini dilakukan oleh admin.
3. Perhitungan nilai bobot. Merupakan tahap dimana sistem akan melakukan
perhitungan bobot dari nilai pembandingan elemen yang telah dilakukan.
Dari tahap ini menghasilkan nilai bobot kriteria dari masing-masing kriteria.
4. Pengolahan sub-kriteria. Merupakan tahap dimana admin memasukkan data
sub-kriteria penilaian yang digunakan sebagai indikator penilaian kinerja
karyawan.
5. Pengolahan nilai kinerja. Merupakan tahap dimana manager memasukkan
data penilaian kinerja tiap-tiap karyawan divisinya. Penilaian dilakukan
dengan melakukan perkalian antara bobot kriteria dengan nilai option/sub
kriteria karyawan yang dinilai. Tahap ini merupakan sintesa/sintesis
penilaian dari metode AHP.
e) Proses Pengolahan Nilai Total
Proses ini merupakan tahap pengelolaan nilai yang terakhir. Pada proses ini
sistem akan menghitung nilai total penilaian dari nilai tugas dan nilai kinerja
karyawan.
f) Proses Pencarian
Proses ini merupakan tahap pencarian terhadap data yang dibutuhkan. Proses ini
meliputi pencarian data pengguna dan filter data sesuai yang diinginkan oleh
user/pengguna.
g) Proses pengolahan berita
-
Proses ini merupakan tahap pengelolaan berita atau pengumuman-pengumuman
yang dikeluarkan oleh perusahaan. Proses ini dilakukan sepenuhnya oleh
admin.
3.1.3.2 Analisis Kebutuhan Input
Input atau masukan dari sistem pendukung penilaian kinerja karyawan dengan
metode AHP terdiri dari 3 bagian masukan sesuai dengan perbedaan hak akses
pengguna, yaitu:
a) Input oleh Admin
Merupakan kebutuhan masukan yang diberikan oleh admin, yaitu:
1. Data admin
Data admin adalah data yang berhubungan dengan data pribadi admin yang
nantinya akan dikelola oleh sistem. Data ini memuat NIP (Nomor Induk
Pegawai), nama, jabatan, divisi, alamat, nomor telepon, username dan
password.
2. Data bobot kriteria
Data bobot kriteria adalah data yang berhubungan dengan kebutuhan
pengelolaan bobot kriteria dengan metode AHP. Data bobot memuat nama
kriteria, bobot dan tanggal setting.
3. Data temp
Data temp adalah data yang berhubungan dengan kebutuhan pengelolaan
nilai pembandingan elemen kriteria dengan metode AHP. Data ini berupa
masukan sementara nilai dari pembandingan elemen. Data temp memuat
nilai.
4. Data subkriteria
Data subkriteria adalah data yang berhubungan dengan kebutuhan
pengelolaan nilai kinerja karyawan. Data subkriteria digunakan selanjutnya
pada proses sintesa penilaian. Data subkriteria memuat nama subkriteria dan
id kriteria.
-
5. Data manager
Data manager adalah data yang berhubungan dengan data pribadi manager
yang nantinya akan dikelola oleh sistem. Data manager memuat NIP, nama,
jabatan, divisi, level, alamat, nomor telepon, username dan password.
6. Data berita
Data berita adalah data yang berisi berita dan pengumuman-pengumuman
dari perusahaan. Data berita memuat NIP, nama, isi berita, topik dan tanggal.
b) Input oleh Manager
Merupakan kebutuhan masukan yang diberikan oleh manager yaitu:
1. Data nilai kinerja
Data nilai kinerja adalah data yang berhubungan dengan penilaian kinerja
karyawan. Data nilai memuat NIP, nama dan nilai option/sub kriteria.
2. Data tugas
Data tugas adalah data yang berhubungan dengan pengolahan tugastugas
karyawan. Data tugas memuat NIP pengirim, NIP penerima, jenis tugas,
tanggal mulai, tanggal selesai, isi tugas dan status.
c) Input oleh Karyawan
Merupakan kebutuhan masukan yang diberikan oleh karyawan yaitu:
1. Data karyawan
Data karyawan adalah data yang berhubungan dengan data pribadi karyawan.
Data karyawan memuat NIP, nama, jabatan, divisi, alamat, nomor telepon,
username dan password.
2. Data tugas
Data tugas adalah data yang berhubungan dengan pengolahan tugastugas
karyawan. Karyawan dalam proses input ini hanya bisa mengubah status
pengerjaan tugas. Data tugas memuat NIP dan status.
3.1.3.3 Analisis Kebutuhan Output
-
Untuk kebutuhan data keluaran menampilkan hasil pengolahan dari data
karyawan, data tugas, laporan, berita dan data penilaian yang sebelumnya telah
diolah dengan metode AHP. Output pengolahan sistem secara umum terdiri dari:
a) Nilai kinerja karyawan
Merupakan keluaran/output sistem yang memberikan informasi nilai-nilai
kinerja karyawan. Nilai ini berupa score nilai dari hasil perhitungan sintesa
penilaian kinerja. Selain itu dapat diketahui score total penilaian kinerja dan
peringkat nilai total karyawan.
b) Nilai tugas
Merupakan keluaran/output sistem dari pengolahan tugas karyawan yang
memberikan informasi nilai tugas.
c) Nilai bobot kriteria
Merupakan keluaran/output sistem dari pengolahan bobot kriteria penilaian
kinerja karyawan dengan metode AHP yang menghasilkan nilai bobot kriteria.
d) Berita
Merupakan keluaran/output sistem yang memuat informasi berita dan
pengumuman dari pihak perusahaan.
e) Laporan
Merupakan keluaran/output sistem yang berbentuk laporan sesuai kebutuhan
data. Laporan ini dapat dicetak sesuai kebutuhan penggunanya sebagai bahan
pertimbangan oleh atasan.
Dari analisis kebutuhan proses, input dan output diatas dapat dirangkum dalam
sebuah tabel 3.1. dibawah ini. Tabel ini dapat memperjelas kebutuhan-kebutuhan
yang telah dijelaskan sebelumnya.
-
Tabel 3.1 Tabel analisa kebutuhan proses, input dan output sistem
Proses Input Output
1. Proses Pengolahan User/pengguna
Proses pendaftaran user
Proses Manage Profile
Data admin, manager,
karyawan
Info data admin,
manager, karyawan
2. Proses autentikasi User/pengguna Data admin, manager,
karyawan
Menu user setelah
autentikasi
3. Proses Pengolahan Tugas
Proses kelola tugas
Proses pengesahan tugas
Proses penilaian tugas
Data tugas Info data tugas, nilai
tugas
4. Proses Pengolahan Nilai dengan
AHP
Data bobot kriteria,
temp, nilai kinerja,
subkriteria
Info data bobot
kriteria, nilai kinerja
karyawan
-
Pengolahan kriteria
Pembandingan elemen
Perhitungan nilai bobot
Pengolahan sub-kriteria
Pengolahan nilai kinerja
5. Proses Pengolahan Nilai Total Data tugas, nilai
kinerja
Info nilai total
6. Proses Pencarian Data
tugas, admin,
manager, karyawan
Info data yang dicari
7. Proses Pengolahan Berita Data berita Info berita
3.1.4 Kebutuhan Antar Muka
Antar muka pengguna atau lebih dikenal dengan user interface adalah bagian
penghubung antara sistem dengan pengguna atau user dalam hal ini adalah karyawan.
Pada bagian ini akan terjadi komunikasi antara keduanya. Program dimulai dari login
karyawan. Terdapat beberapa menu yang berbeda yang diperoleh user sesuai dengan
level masing-masing karyawan setelah melakukan login user. Sistem ini berupa
pengolahan data user, data tugas dan data penilaian kinerja karyawan dengan metode
AHP
Antar muka/user interface di titik beratkan pada interface yang bersifat user
friendly yang berarti tidak sulit digunakan atau memudahkan pengguna.
3.1.5 Perangkat Lunak yang Dibutuhkan
Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk pengembangan dan implementasi
sistem pendukung penilaian kinerja karyawan dengan metode AHP adalah:
1. Visual basic 6.0 adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk
interkoneksi dengan database, dan sebagai aplikasi pembuatan interface.
-
2. Windows XP adalah sistem operasi yang digunakan dalam
pengimplementasian perangkat lunak yang dibangun.
3. Sistem basis data dengan menggunakan SQL Server 2000.
4. Data report merupakan tools untuk membuat laporan.
5. Adobe photoshop CS untuk membantu dalam pembuatan desain interface
aplikasi.
6. HTML help workshop adalah tools yang digunakan dalam membuat file help
berekstensi chm.
3.1.6 Perangkat Keras yang Dibutuhkan
Perangkat keras yang digunakan untuk menjalankan aplikasi sistem pakar
tersebut minimal harus memenuhi spesifikasi sebagai berikut:
1. Komputer dengan prosesor
2. 256 MB RAM
3. Harddisk kapasitas 2 Gigabyte atau lebih
4. Monitor VGA dengan resolusi 1024 x 768
5. CD-ROM drive
6. Mouse, keyboard
7. Printer
8. Mouse dan Keyboard
9. Switch
3.2 Perancangan Perangkat Lunak
3.2.1 Metode Perancangan
Perancangan perangkat lunak dilakukan setelah tahap analisis kebutuhan
perangkat lunak selesai dan didefinisikan dengan jelas.
Metode perancangan yang digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak
sistem pendukung penilaian kinerja karyawan dengan metode AHP ini berupa metode
berarah aliran data dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD).
-
3.2.2 Hasil Perancangan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka dapat diketahui apa saja yang
manjadi masukan sistem, keluaran sistem, metode yang digunakan sistem, serta antar
muka sistem yang dibuat, sehingga sistem yang dibuat nantinya sesuai dengan apa
yang diharapkan.
Perancangan sistem ini akan dibagi menjadi beberapa subsistem yaitu:
1. Perancangan Data Flow Diagram
2. Perancangan Flow Chart
3. Perancangan Tabel Basis Data
4. Perancangan Antar Muka
3.2.2.1 Perancangan Data Flow Diagram
3.2.2.1.1 Diagram Logika Sistem Pendukung Penilaian Kinerja Karyawan
Dalam proses pengembangan desain sistem digunakan model berupa metode
berarah aliran data dengan menggunakan DFD. DFD ini terdiri dari dua bagian yaitu
DFD logika sistem dan DFD Fisik Sistem. Desain ini dimulai dari bentuk yang paling
global yaitu diagram konteks. Diagram konteks ini kemudian akan diturunkan sampai
bentuk yang paling detail. Aliran data dimulai dari admin. Admin memasukan data
pribadi admin sendiri dan data manager. Dari data manager maka akan ada penugasan
yang diberikan pada karyawan, karena hanya manager yang bisa memberikan tugas
pada karyawan. Untuk penilaian masukan pembobotan/data kriteria dari admin juga
merupakan tahap awal penilaian kinerja karyawan. Setelah admin melakukan
penentuan nilai pembobotan kriteria maka selanjutnya output tersebut menjadi dasar
penilaian kinerja karyawan. Selain itu admin juga memasukan data berita dan
pengumuman dari perusahaan.
Manager mempunyai hak untuk mengelola data pribadinya. Selain itu manager
juga memberikan tugas pada karyawan. Setelah karyawan menerima tugas maka akan
diolah dan hasilnya akan dipantau oleh manager. Jika proses pengerjaan tugas selesai
maka manager melakukan pengesahan status tugas dan jika tidak disetujui maka
tugas dianggap gagal. Pada tahap ini sistem akan memberikan penilaian pada tugas
karyawan yang disesuaikan dengan keberhasilan pengerjaan tugas. Selain pemberian
-
tugas karyawan, manager juga melakukan penilaian kinerja karyawan. Manager
memasukkan nilai ke sistem berupa penilaian kinerja pada tiap karyawan dalam
lingkup divisinya. Sistem kemudian akan mengolah data penilaian tersebut sehingga
menghasilkan output penilaian kinerja tiap karyawan.
Karyawan mempunyai hak untuk mengelola data pribadinya. Selain itu
karyawan juga harus mengolah data tugas yang telah diberikan oleh manager. Untuk
penilaian karyawan hanya bisa melihat hasil penilaian kinerja karyawan dan
mencetak laporan penilaian tersebut. Digram logika level 0 dari sistem pendukung
penilaian kinerja karyawan dapat ditunjukkan pada gambar 3.1 berikut ini.
Sistem
Pendukung
Penilaian Kinerja
karyawan
Manager Karyawan
Konfirmasi Pengelolaan Tugas
Informasi tugas
Informasi pengesahan tugas
Informasi nilai kinerja
Informasi tugas
Informasi nili kinerja karyawan
Pengelolaan tugas
Pengelolaan Nilai
Konfirmasi pengesahan tugas
Gambar 3.0 Diagram logika Level 0 sistem
Diagram Logika level 1(DFD logika Level 1) sistem ini ditampilkan pada
Gambar 3.1
Pengolahan
Tugas
Manager
Pengolahan Tugas
Konfirmasi Pengesahan tugas
Pengolahan
Nilai Kinerja
KaryawanKonfirmasi pengelolaan tugas
Informasi tugas
Nilai tugas
Informasi nilai tugas
Penilaian kinerjaInformasi penilaian kinerja karyawan
Informasi peringkat kinerja
Informasi penilaian kinerja
Informasi karyawan dengan kinerja terbaik
Gambar 3.1 Diagram logika Level 1 sistem
-
.
3.2.2.1.2 Data Flow Diagram Fisik Level 0 Sistem Pendukung Penilaian Kinerja
Karyawan
Sistem
Pendukung
Penilaian Kinerja
Karyawan
Dengan
Metode AHP
Admin
Karyawan
Manager
Data admin
Data manager
Data bobot kriteria
Data subkriteria
Data temp
Data berita
Info Data admin pribadi
Info Data manager
Info Data karyawan
Info data temp
Info Data bobot Kriteria
Info Data berita
Info Data manager pribadi
Info Data karyawan
Info Data tugas
Info Data nilai kinerja
Info Data bobot
Info Data Berita
Laporan
Data nilai kinerja
Data tugas
Info Data karyawan pribadi
Info Data tugas
Info nilai tugas
Info Data nilai kinerja
Info Data berita
Laporan
Data karyawan
Data Tugas
Gambar 3.2 Diagram Fisik level 0 (DFD Fisik Level 0)
-
3.2.2.1.3 Data Flow Diagram Fisik Level 1 Sistem Pendukung Penilaian Kinerja
Karyawan
Data flow diagram level 1 merupakan pengembangan dari diagram konteks
yang terdiri dari tujuh buah proses yaitu proses autentikasi user/pengguna,
pengolahan user/pengguna, pengolahan nilai dengan AHP, pengolahan nilai total,
pengolahan berita dan pencarian. Ada tiga terminator yaitu admin, manager dan
karyawan yang berhubungan dengan sistem tersebut. Data flow diagram level 1 ini
ditampilkan pada gambar berikut ini.
-
2.0
Autentikasi User/
pengguna
4.0
Pengolahan
Nilai
Dengan AHP
5.0
Pengolahan Nilai
total
3.0
Pengolahan
Tugas
1.0
Pengolahan
User
6.0
Pengolahan
Berita
7.0
Pencarian
Admin
Karyawan
Manager
Data admin
Data manager
Data karyawan
Pengguna
Data User
Data admin,
Data manager,
datakaryawanInfo data admin pribadi
Info data manager
Info data karyawan
Data User
Data karyawan
Info data karyawan pribadi
Data manager
Info data manager pribadi
Data tugas
Info tugas
Info nilai tugas
Tugas
Ntugas
Data tugas
Data nilai Tugas
Info tugas
Info nilai tugas
Data bobot kriteria
Data sub kriteria
Data temp
Bobot
Temp
Nilai
Info bobot kriteria
Info subkriteria
Info bobot kriteria
Info subkriteria
Info nilai kinerja
Data nilai kinerja
Data bobot
Data Temp
Info nilai kinerja
Info nilai total
Info nilai total
SubKriteria
Berita
Data Subkriteria
Data Nilai Kinerja
Data berita
Info berita
Info berita
Info berita
Info berita
Data pengguna
Data tugas
Data Berita
Data yang dicari
Hasil pancarian
Data yang dicari
Hasil pencarian
Data yang dicari
Hasil pencarian
Data nilai tugas
Data nilai kinerja
Data nilai tugas
Gambar 3.3 Diagram Fisik level 1
3.2.2.1.4 Data Flow Diagram Fisik Level 2 Pengolahan User
Data flow diagram level 2 pengolahan user dilakukan oleh admin, manager
dan karyawan. Dimana terdiri dari 2 proses yaitu pendaftaran data user dan
pengubahan data pribadi user/manage profile. Pengubahan data pribadi user
-
dilakukan oleh masing-masing user, dengan mengubah datanya sendiri. Untuk
memudahkan maka dilakukan pengelompokan data yaitu data user yang memuat data
admin, data manager dan data karyawan. Data flow diagram level 2 pengolahan user
ini ditampilkan pada Gambar 3.4.
Admin1.1
Pendaftaran
user
1.2
Manage
Profile
Manager
Karyawan
data karyawan
data manager
Info data karyawan
Info data manager
Info data admin
data admin pribadi,
Data manager
Data karyawan
Info data admin
pribadi,
info data manager
Info data karyawan
Info data
Manager,karyawan
data karyawan
Info data karyawan pribadi
data manager pribadi
Info data karyawan
data karyawan pribadi
Pengguna
Info data manager pribadi
Data user
Data user
Gambar 3.6 Diagram fisik level 2 pengolahan user
3.2.2.1.5 Data Flow Diagram Fisik Level 2 Pengolahan Tugas
Data flow diagram level 2 pengolahan tugas terdiri dari dua terminator yaitu
manager dan karyawan, dan tiga buah proses yaitu proses terima tugas, pengesahan
tugas dan penilaian tugas. Data flow diagram level 2 pengolahan tugas ini
ditampilkan pada Gambar 3.5.
-
3.1
Kelola Tugas
3.2
Pengesahan
Tugas
3.3
Penilaian
Tugas
Manager
Karyawan
Data tugas
Info data tugas
Tugas
NTugas
Info data tugas
Data tugas
Data tugas
Info data tugas
Data tugas
Data tugas
Info data tugas
Info nilai tugas
Data nilai tugas
Data nilai tugas
Data tugas
Info nilai tugas
Gambar 3.5 Diagram Fisik level 2 pengolahan tugas
3.2.2.1.6 Data Flow Diagram Level 2 Pengolahan Nilai dengan AHP
Data flow diagram level 2 pengolahan nilai dengan AHP terdiri dari tiga buah
terminator yaitu admin, manager dan karyawan. Selain itu terdapat lima buah proses
yaitu proses pengolahan bobot kriteria, pembandingan elemen, perhitungan nilai
bobot, pengolahan subkriteria dan pengolahan nilai kinerja. data flow diagram level
2 pengolahan nilai dengan AHP ini ditampilkan pada Gambar 3.6.
-
4.1
Pengolahan
kriteria
4.2
Pembandingan
elemen
4.3
Perhitungan nilai
bobot
4.4
Pengolahan sub-
kriteria
4.5
Pengolahan Nilai
Kinerja
Admin
Manager
Karyawan
Data bobot kriteria
Info data bobot kriteria
BobotData bobot kriteria
TempData temp
Info Data bobot kriteria
Info data bobot kriteria
Data temp
Data subkriteria
Info data subkriteria
SubKriteria
Data sub kriteria
Info data subkriteria
Data nilai kinerja
Info data nilai kinerja
Nilai
Data nilai kinerjaInfo data nilai kinerja
Info peringkat kinerja
Data bobot kriteria
Data temp
Gambar 3.6 Diagram Fisik level 2 pengolahan nilai dengan AHP
Pada proses penilaian dengan metode AHP terdapat hirarki sistem yang telah
disesuaikan dengan tujuan awal penelitian yaitu penilaian kinerja karyawan. Hirarki
proses ini sebelumnya telah dijelaskan pada bab Landasan teori hanya secara umum
sesuai dengan konsep AHP. Hirarki sistem ini sebenarnya adalah dekomposisi dari
masalah penilaian kinerja karyawan. Menentukan tujuan(penilaian kinerja karyawan),
mencari kriteria tepat yang digunakan untuk menyelesaikan tujuan serta dekomposisi
dari kriteria yang telah ditentukan. Dekomposisi ini merupakan penjabaran dari
kriteria yang telah ditentukan yang menghasilkan identifikasi-identifikasi item
-
penilaian dari permasalahan utama. Hirarki ini dapat ditunjukkan pada gambar 3.7.
berikut ini:
Gambar 3.7. Hirarki dekomposisi masalah
Dari gambar diatas dapat dijabarkan bahawa tujuan awal dari dekomposisi
masalah ini adalah penilaian kinerja karyawan. Dalam matriks keputusan tujuan ini
disebut dengan Goal. Sedangkan prestasi, perilaku, kedisiplinan dan pengalaman
merupakan atribut dimana merupakan karakteristik atau kriteria dari keputusan. Tiap
kriteria ini memiliki item penilaian dimana setiap elemen item penilaian berhubungan
Penilaian Kinerja karyawan
Prestasi Perilaku Kedisiplinan Pengalaman
1. Keinginan
berprestasi
2. Penugasan
3. Komitmen
organisasi
4. Ide dan
kreatifitas
5. Loyalitas
6. Tingkat
intelegensi
7. Self
Direction
8. Kerja sama
1. Penampilan
2. Kesopanan
3. Kejujuran
4. Melayani
5. Pengembang
an diri
6. Hubungan
sesama
7. Komunikasi
8. Tanggung
jawab
1. Kedatangan
2. Disiplin
pengerjaan
tugas
3. Disiplin
pelayanan
4. Proakif
1. Pengalaman
organisasi
2. Pengalaman
teknis
3. Pengalaman
non-teknis
4. Memimpin
5. Analisa
-
erat dengan kriteria tersebut. Semua item penilaian itu dihubungkan secara langsung
dengan kriterianya dan membentuk pohon hierarkhi seperti yang ditunjukkan pada
gambar 3.7.
Selain Hirarki sistem penilaian yang telah dijelaskan diatas, terdapat juga
skala penilaian pembandingan antar elemen. Skala nilai ini digunakan sebagai nilai
dasar pembandingan antar elemen kriteria. Nilai yang digunakan sebagai nilai
pembandingan ini berdasarkan teori AHP oleh Bourgeois yang paling sering
digunakan dengan nilai seperti yang ada pada tabel 3.2. berikut ini.
Tabel 3.2 Tabel perbandingan skala penilaian antar elemen kriteria
Hasil penilaian Kriteria A Kriteria B
A sangat jauh lebih penting dari B 1,9 0,1
A jauh lebih penting dari B 1,6 0,4
A sedikit lebih penting dari B 1,3 0,7
A dan B sama penting 1,0 1,0
A sedikit kurang penting dari B 0.7 1,3
A jauh kurang penting dari B 0,4 1,6
A sangat jauh kurang penting dari B 0,1 1,9
Sumber : Bourgeois (2005)
3.2.2.2 Perancangan Flow Chart
3.3.2.2.1 Flow Chart Untuk Pengolahan Tugas
Perancangan flow chart pengolahan tugas merupakan tahap proses
pengolahan tugas. Flow chart ini menunjukan alur kerja/proses pada pengolahan
tugas-tugas karyawan. Melalui flow chart ini dapat dijabarkan alur proses yang
dimulai dari input data tugas dan inisialisasi status tugas (S) yaitu belum.
Selanjutnya masuk ke proses pengubahan status hingga masuk pencabangan
pengubahan status. Jika status selesai maka berlanjut ke proses pengesahan. Jika
belum maka akan kembali ke proses pengubahan status hingga status menjadi
selesai.
Pada proses pengesahan, status akan berubah menjadi setuju dan tidak
setuju. Dari input status tersebut selanjutnya masuk ke proses penilaian tugas (N)
-
dengan menggunakan rumus perhitungan seperti diatas. Sebelumnya jumlah tugas
yang telah disahkan dihitung, demikian juga dengan tugas yang gagal (S =tidak
setuju). Setelah itu dilakukan proses perhitungan nilai tugas dan menghasilkan
output nilai tugas (N). Gambar 3.8. berikut ini menunjukkan alur proses pengolahan
tugas tersebut.
mulai
Inpu