sistem pendukung keputusan penilaian prestasi...
TRANSCRIPT
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN PRESTASI KINERJA
KARYAWAN PADA BUTIK KARITA YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
disusun oleh:
Haryoko
07.12.2147
JURUSAN SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2011
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN PRESTASI KINERJA
KARYAWAN PADA BUTIK KARITA YOGYAKARTA
DECISION SUPPORT SYSTEM PERFORMANCE ASSESSMENT OF
ACHIEVEMENT OF EMPLOYEES IN YOGYAKARTA KARITA
BOUTIQUE
Ria Vestani
Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The system will describe the achievement of competence and potential human resources in accordance with their working units. Employee achievements and its potential to be seen whether competence has been in accordance with job duties he had. The competence it self will bea combination of knowledge, skills, attitudes, and behaviors that employee shave to perform tasks for the positions and roles occupied in aproductive and professional in Yogyakarta Batik Karita Potential mapping program called Employee as an attempt to mapout potential employees. The problems at the moment, these includethe profiles of employees and job profile has not been organized into a database that is easy to access when necessary for processing the current profile matching and profile matching system in search of employees and competency gap analysis is still done mix, partially in hardcopy and computerized.
Keywords: profile matching, gap, decision support systems
1. Pendahuluan
Dalam Untuk memudahkan pelaksanaan kaderisasi dan jenjang karir dari tiap
karyawan maka dibuat sebuah sistem program yang bertujuan memudahkan proses,
penyusunan dan pengenalan target (dalam hal ini karyawan) dalam memudahkan
penyusunan jenjang karir dan kaderisasi dari organisasi perusahaan. Dalam penelitian ini
sistem program akan dijalankan pada perusahaan Batik Karita Yogyakarta yang memiliki
jumlah karyawan yang relatif banyak sehingga diharapkan dapat mewakili problem yang
ingin diteliti.
Sistem kompetensi akan mendeskripsikan prestasi dan potensi SDM sesuai
dengan unit kerjanya. Pencapaian prestasi karyawan dan potensinya dapat terlihat
apakah kompetensinya tersebut telah sesuai dengan tugas pekerjaan yang dimilikinya.
Adapun kompetensi itu sendiri akan merupakan kombinasi dari pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan perilaku yang dimiliki karyawan agar dapat melaksanakan tugas
dan peran pada jabatan yang diduduki secara produktif dan profesional pada Batik Karita
Yogyakarta disebut program Pemetaan Potensi Karyawan sebagai usaha untuk
memetakan potensi karyawan.
Adapun masalah yang dihadapi pada saat ini antara lain adalah profil karyawan
dan profil jabatan belum terorganisir dalam suatu database yang mudah untuk diakses
jika dibutuhkan untuk pengolahan profile matching dan saat ini sistem profile matching
dalam pencarian karyawan dan analisis gap kompetensi masih dilakukan secara
campuran, sebagian dalam bentuk hardcopy dan komputerisasi. Sehingga kedua proses
tersebut masih berjalan lambat dan ingin diorganisir dengan lebih baik. Sistem program
yang akan dibuat ini akan berusaha membantu mengatasi problem-problem yang terjadi
diatas agar SDM dapat didayagunakan secara efisien dan efektif. Sistem yang dibuat
akan lebih bersifat untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan dan bukan
menggantikannya, diharapkan sistem juga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi
dari proses pengambilan keputusan itu sendiri.
2. Dasar Teori
2.1 Script Pemrograman
2.1.1 Microsoft Visual Basic 6.0
2.1.1.1 Definisi Microsoft Visual Basic 6.0
Visual Basic adalah bahasa pemrograman BASIC yang tampilannya visual atau
grafis. Oleh Karena itu Visual Basic dikategorikan Object Oriented Programming (OOP)
yaitu pemrograman yang berorientasi pada objek. Visual Basic juga bersifat WYSIWYG
(What You See What You Get) apa yang anda lihat itulah yang anda dapatkan. Visual
Basic pun terus mengalami perbaikan dan penambahan fasilitas-fasilitas yang semakin
canggih.
Visual Basic selain disebut sebagai bahasa pemrograman, juga sering disebut
sebagai sarana (Tool) untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasis windows.
Dengan menggunakan metode GUI (Graphical User Interface), visual basic memudahkan
pemrogram untuk berinteraksi langsung dengan elemen-elemen untuk setiap bentuk
pemrograman.
2.1.1.2 Lingkungan Kerja Visual Basic 6.0
Visual Basic juga merupakan sebuah program aplikasi windows, oleh sebab itu,
anda juga harus menjalankan dari dalam windows, sebuah kotak dialog seperti pada
gambar 2.14 akan muncul saat anda memulai Visual Basic 6.0, disini anda bisa memilih
jenis aplikasi yang akan anda buat.
Gambar 2.1 Kotak Dialog New Project
a. Jendela Kerja Standar Visual Basic 6.0
Pada saat Microsoft Visual Basic dijalankan, sebuah jendela kerja akan tampil
pada layar seperti yang terlihat pada Gambar 2.15, lembar kerja ini berfungsi sebagai
tempat kita bekerja untuk menghasilkan program aplikasi
Gambar 2.2 Tampilan Utama Form
b. Menu Bar
Menu bar berisi menu dasar Visual Basic 6.0. menu ini dipakai untuk
mengatur semua window yang ada dalam lingkungan kerja Visual Basic 6.0, dipakai
untuk mengelola disain khusus aplikasi, mengatur lingkungan kerja Visual Basic 6.0
dan memberikan fasilitas secara cepat.
Gambar 2.3 Tampilan Menu Bar
c. Toolbar
Toolbar menyediakan akses yang cepat bagi operasi-operasi yang sering
digunakan seperti membuka file, fasilitas cut, dan paste, memilih window dalam Visual
Basic 6.0, mengeksekusi program aplikasi, fasilitas debug, serta membuka dan
memilih form atau unit seperti terlihat pada gambar 2.16.
Gambar 2.4 Standar Toolbar
.
3. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan ini terfokus pada sudut pandang
model pengambilan keputusan yang dibatasi pada model hubungan sebab akibat antar
Properties
Project Explorer
Form Layout
Tool box
Menubar dan Toolbar
variabel kriteria yang memberikan kecenderungan pilihan atas suatu set alternatif.
Analisisnya difokuskan kepada komponen subsistem manajemen model, subsistem
manajemen dialog dan subsistem manajemen database.
Penyusunan SPK ini didasarkan pada pengembangan hubungan-hubungan logis
persoalan keputusan ke dalam suatu model matematis dan model informasi, yang
mencerminkan hubungan antara faktor-faktor yang terlibat. Model yang dikembangkan ini
akan memberikan gambaran hasil dari realitas yang diselidiki.
3.1.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil analisis sistem yang telah ada di atas maka identifikasi
masalah menjadi hal yang utama sebagai berikut :
- Membutuhkan waktu yang lama sekitar 1 jam untuk mendapatkan informasi
spesifikasi komputer sesuai dengan keinginan.
- Jika pelanggan ingin mengetahui informasi spesifikasi komputer sesuai dengan
keinginan harus datang langsung ke AMC Computer Shop Yogyakarta.
3.2.1 Analisis Managemen Model
Komponen pemodelan merupakan alat utama untuk mendukung aktivitas
pengambilan keputusan dan pemecaha masalah. Komponen pemodelan mendukung
aktivitas-aktivitas pada tahap perancangan dan pemilihan. Integrasi model-model ke
dalam sistem informasi berarti mengubah suatu sistem informasi manajemen yang
berdasarkan pendekatan komunikasi data (database) dan pelaporan terintegrasi, menjadi
suatu sistem pendukung keputusan).
Adapun metode yang digunakan pada penelitian kali ini, yaitu metode Profile
Matching yang nantinya dari proses tersebut bisa menghasilkan Gap yang berarti
penentuan beda antara profil karyawan dan profil jabatan. Semakin rendah nilai Gap,
maka semakin besar bobot yang diperoleh. Berikut adalah penjelasan tentang
perhitungan penilaian prestasi kinerja karyawan secara manual sebagai berikut:
3.1.2.1 Aspek Kriteria Penilaian
Pada perhitungan penentuan jabatan kali ini, ada beberapa aspek kriteria
penilaian yang telah ditentukan oleh Butik Karita Yogyakarta, yang jika dikelompokkan
sebagai berikut :
1. Penampilan Fisik, segala sesuatu yang berhubungan dengan penampilan luar
seseorang yang mudah diamati dan dinilai oleh orang sekelilingnya.
Rapi
Formal
Serasi
2. Pengetahuan Pekerjaan, kemampuan yang berhubungan dengan pengetahuan
karyawan tentang perusahaan, produk dan yang terkait dengan hal tersebut.
Pengetahuan tentang bidang keahlianya
Wawasan praktis pada bidang pekerjaanya
3. Pelaksanaan Pekerjaan, aspek yang berkaitan dalam usaha penyelesaian dan
penyerahan pekerjaan dalam keadaan sempurna dan lengkap sehingga bisa
mencapai target.
Tingkat kesungguhan memenuhi target kerja
Fokus pada hasil
Memperhatikan proses pencapaian target kerja
4. Kerjasama Tim
Tingkat kemampuan bekerja secara kooperatif
Bertindak sesuai prosedur standar
5. Komunikasi, komunikasi yang digunakan dalam perusahaan yang mencakup
berbagai macam jenis dan bentuk komunikasi untuk mencapai tujuan bisnis
Mengekspresikan ide
Mengekspresikan Pikiran
Mengekspresikan pandangan pribadi
6. Kedisiplinan, suatu sikap dan tingkah laku yang menunjukkan ketaatan karyawan
terhadap peraturan organisasi.
Ketaatan terhadap peraturan perusahaan
Ketaatan terhadap intruksi atasan
Proses penentuan bobot tiap aspek akan melalui proses pendeskripsian dari
pihak manajemen Sumber Daya Manusia untuk tiap jabatan yang ada di perusahaan.
Adapun bobot penilaian dari tiap aspek yang telah ditentukan oleh perusahaan sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Tabel Bobot Penilaian
No. Keterangan Bobot Nilai
1. Kurang Sekali 1
2. Kurang 2
3. Cukup 3
4. Baik 4
5. Baik Sekali 5
3.1.2.2 Pemetaan Gap Kompetensi
Gap kompetensi dalam pembahasan kali ini merupakan beda antara profil
jabatan dengan profil karyawan atau dapat ditunjukkan pada rumus di bawah ini :
Dengan dilakukannya pencocokan profil, maka nantinya akan diperoleh hasil
Gap yang dicari. Berikut adalah penjelasan mengenai proses penentuan Gap pada
masing-masing aspek kriteria.
4 IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
1.1 Implementasi
Pada aplikasi sistem pendukung keputusan ini diimplementasikan dengan
menggunakan pemrograman Visual Basic 6.0, sedangkan untuk penyimpanan
databasenya menggunakan Microsoft Access 2003. Perancangan aplikasi ini
dimulai dari perancangan proses model yaitu pembuatan DFD (Data Flow
Diagram ), kemudian dilanjutkan dengan perancangan data model yaitu ERD (The
Entity Relationship Diagram).
1.2 Kegiatan Implementasi
1.2.1 Pemilihan Personil
Dalam hal ini, atas dasar rencana pembuatan program pada awalnya
adalah program diperuntukkan kepada pihak HRD pada Butik Karita Yogyakarta
Gap = Profil Karyawan - Profil Jabatan
sebagai Pengelolah Sumber Daya Manusia (PSDM). HRD merupakan bagian yang
bertanggung jawab terhadap peningkatan kualitas tenaga kerja yang ada di Butik
Karita Yogyakarta. Bagian HRD inilah yang diberikan wewenang untuk
memberikan penilaian terhadap kinerja karyawan dalam perusahaan tersebut.
1.2.2 Pelatihan Personil
Pelatihan personil disini, terdiri dari beberapa tahap diantaranya:
1. Pemberian prosedur tertulis/manual program, yang didalamnya menjelaskan
tentang langkah-langkah dalam mengoperasikan aplikasi yang telah dibuat,
sehingga personil yang dilatih akan lebih mudah dalam menjalankan program.
2. Pelatihan secara langsung kepada personil, yakni dengan memberikan
bimbingan atau arahan tentang apa yang harus dikerjakan dan bagaimana
mengopersikan sistem pada situasi kerja yang sebenarnya, apa yang nantinya
akan dihasilkan oleh sistem itu sendiri (cara kerjanya seperti apa).
1.2.3 Uji Coba Sistem dan Program
1.2.1.1 Uji Coba Sistem
Pengujian program merupakan proses untuk mengecek apakah suatu perangkat
lunak yang dihasilkan bebas dari kesalahan-kesalahan yang dapat mungkin terjadi.
Ada beberapa strategi pengujian yang dapat dilakukan yakni antara lain:
1. White Box Testing, dalam hal ini sistem diuji untuk mengeluarkan hasil yang sesuai
dengan analisis, diklasifikasikan dalam 3 bentuk kesalahan, yaitu:
a. Syntax Error
Syntax error merupakan jenis kesalahan yang terjadi apabila salah dalam
mengetikkan sintaks pemrograman atau tidak sesuai dengan kaidah perintah
yang digunakan. Dalam program sistem penunjang keputusan penilaian kinerja
Butik Karita Yogyakarta pada pengujian sudah tidak ditemukan kesalahan sintaks
hal ini dibuktikan dengan berhasilnya sistem ini dicompiler dan telah diujicobakan
pada semua form dengan berbagai tombol tidak terdapat error sama sekali.
b. Runtime Error
Runtime error merupakan jenis kesalahan yang ditemukan saat program
dijalankan. Kesalahan ini karena biasanya program tidak menemukan object
yang sedang dijalankan. mungkin tidak dijumpai dalam menulis program
Setelah dilakukan perubahan maka akan dilakukan proses penginputan pada
kolom jabatan yang terdiri dari kode_jabatan dan nama_jabatan. Setelah
berhasil akan keluar pesan bahwa “data jabatan karyawan telah berhasil
disimpan”.
StrSQL = "INSERT INTO Jabatan Kode_Jabatan,Nama_Jabatan) VALUES('" &
txtkode.Text & "','" & txtnama.Text & "')"
Set Rs = Conn.Execute(StrSQL)
Call refreshtampilan
Call kosongkan
MsgBox "DATA JABATAN KARYAWAN TELAH BERHASIL DISIMPAN",
vbInformation + vbOKOnly, "Information"
txtkode.SetFocus
End If
End If
Gambar 4.1 Pesan Konfirmasi Tambah Data
Proses penyimpanan ini juga sama pada proses penyimpanan data-data lainnya
dan yang membedakan hanyalah jumlah kontrol Text yang harus diisi di masing-
masing unit program. Dan dalam proses ini, dapat berlangsung dengan baik dan
tidak ditemukan adanya masalah White Box Testing
Bahwa pada saat user akan menghapus data maka sistem akan memberikan
konfirmasi terlebih dahulu untuk menyakinkan kembali kepada User kalau data
yang akan dihapus benar-benar sudah tidak dibutuhkan lagi informasinya dengan
dimunculkan pesan “Apakah Anda Yakin Menghapus Data Jabatan Karyawan”.
If pesan = 6 Then
StrSQL = "DELETE FROM Jabatan WHERE Kode_Jabatan='" & txtkode.Text &
"'"
Conn.Execute (StrSQL)
End If
Call refreshtampilan
Call kosongkan
MsgBox "DATA TELAH BERHASIL DIHAPUS", vbInformation + vbOKOnly,
"Information"
cmdsimpan.Enabled = True
cmdubah.Enabled = False
cmdhapus.Enabled = False
txtkode.SetFocus
End If
Gambar 4.3 Pesan Konfirmasi Data dihapus
Jika konfirmasi yang dijawab dengan pilihan OK menandakan bahwa data itu
akan terhapus dalam tabel jabatan dan selanjutnya sistem akan memberikan
konfirmasi kembali kepada user kalau data yang dihapus tersebut telah berhasil
dilakukan dengan adanya pesan “Data Telah Berhasil Dihapus”. Adapun hasil
yang diperoleh yakni data berhasil dihapus, dan tidak terdapat kendala
didalamnya.
5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari materi diatas dengan adanya pembuatan laporan
skripsi dengan judul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN PRESTASI
KINERJA KARYAWAN PADA BUTIK KARITA YOGYAKARTA” secara umum dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
Adapun kesimpulan dari Sistem Pendukung Keputusan untuk Penilaian Kinerja
Karyawan pada Butik Karita Yogyakarta ini, yakni:
1. Sistem penunjang keputusan penilaian kinerja karyawan pada butik karita
yogyakarta menggunakan metode GAP.
2. Sistem penunjang keputusan penilaian kinerja karyawan pada butik Karita
Yogyakarta tersebut berbasis desktop.
3. Dengan dibuatnya sistem ini, dapat membantu pihak HRD dalam menentukan
karyawan mana yang cocok untuk melihat kinerja tiap-tiap karyawan yang
nantinya dapat dijadikan acuan apa karyawan yang bersangkutan akan
diperpanjang kontrak kerjanya atau dianggap cukup sekian.
4. Data karyawan dan data jabatan pada masing-masing unit kerja dapat tersimpan
dalam suatu database secara elektronik, begitu juga dengan data kriteria
penilaian karyawan, yang jika suatu saat diperlukan oleh pihak HRD dapat diload
langsung, dan tidak bersifat manual lagi.
5.2 Saran
Penulisan skripsi ini tentu terdapat banyak kekurangan, yang mungkin dapat
disempurnakan lagi pada penelitian-penelitian berikutnya. Maka agar aplikasi ini dapat
lebih sempurna lagi, pengembangan aplikasi ini disarankan agar menciptakan aplikasi
yang lebih kompleks, sehingga semakin banyak fasilitas dalam web ini yang bisa
diberikan ke pelanggan.
Saran yang diajukan adalah :
Setelah mengevaluasi laporan skripsi ini, penulis berharap skripsi ini dapat
dikembangkan lebih lanjut dengan saran-saran pengembangan sebagai berikut :
1. Seharusnya ada fasilitas untuk menyimpan histori jabatan
2. Pada laporan akhir sebaiknya ranking seluruh nilai diurutkan dari yang tertinggi
sampai yang terendah.
3. Selain menggunakan metode GAP juga bisa dilakukan penelitian menggunakan
metode yang lain sebagai perbandingan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
4. Sistem Pendukung Keputusan ini sekiranya dapat dikembangkan dalam basis web
sesuai dengan kebutuhan pihak pengelolah SDM (Sumber Daya Manusia) pada Butik
Karita Yogyakarta, sehingga pihak HRD juga dapat mengakses aplikasi ini tanpa
harus berada ditempat. Sehingga nantinya, proses pengambilan keputusan dapat
dipertimbangkan kapanpun dan dimanapun, pada saat dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto,H.M, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta, Penerbit Andi, 2005.
www.bi.go.id
Fathansyah.Ir, Basis Data, Informatika, Bandung, 2002.
Ladjamudin, bin Al-Bahra , Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2005.
Linda Marlinda, S.Kom, Sistem Basis Data, Yogyakarta, Penerbit Andi, 2005.
Rger S. Pressman, Ph.D, Rekayasa Perangkat Lunak (Buku Satu), Yogyakarta, Penerbit Andi,2002.
Novian, Agung, Panduan Microsoft Visual Basic – Anda Pasti Bisa, Yogyakarta, Penerbit Andi, 2004.