sistem pendukung keputusan penerimaan guru dengan...
TRANSCRIPT
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN GURU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING
(SAW) DI SEKOLAH PERMATA HARAPAN BATAM
SKRIPSI
Oleh:
Marianna Sipayung 171300031
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER (STMIK) GICI BATAM
2018
ii
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN GURU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING
(SAW) DI SEKOLAH PERMATA HARAPAN BATAM
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana
Oleh: Marianna Sipayung
171300031
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER (STMIK) GICI BATAM
2018
iii
iv
v
vi
vii
ABSTRAK
Penerimaan guru baru atau rekrutmen adalah hal yang penting bagi lembaga pendidikan untuk memperoleh calon guru baru. Pada Sekolah Permata Harapan,
proses penerimaan guru baru masih belum dilakukan secara professional. Hal ini terjadi karena tidak ada metode standar yang sistematis untuk menilai kelayakan
calon guru baru. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Guru dibangun menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW). Metode ini dipilih karena dapat menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian
dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah yang
berhak diterima sebagai guru baru berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan. Berdasarkan hasil pengujian, sistem yang dibangun dapat mempermudah dan mempercepat proses penyeleksian guru baru dan membantu kepala sekolah dalam
pengambilan keputusan untuk menentukan guru baru di Sekolah Permata Harapan.
Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Penerimaan Guru, Simple Additive Weighting (SAW)
viii
ABSTRACT
Recruitment is an important for the educational institutions in acquiring prospective new teachers in Permata Harapan School, recruitment process is still
have not done professionally. This matter happens because there is no systematic method to assess the feasibility of prospective new teachers. Decision support
system of new teachers is built using the Simple Additive Weighting (SAW) method. This method is chosen because it can determine the weight values for each attribute, and proceed with the ranking process that will select the best
alternative from several alternatives. In this case, the best alternative is a prospective new teacher in accordance with the criteria specified. Based on test
results, a system is built to simplify and speed up the selection process for recruitment, and assist headmaster in decision-making to determine a new teacher at Permata Harapan School.
Keywords: Decision Support Systems, Teacher Recruitment, Simple Additive
Weighting (SAW)
ix
DAFTAR ISI
Judul Halaman
HALAMAN JUDUL ii
HALAMAN PERSETUJUAN iii
HALAMAN PENGESAHAN iv
HALAMAN PERNYATAAN v
KATA PENGANTAR vi
ABSTRAK vii
ABSTRACT viii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Batasan Masalah 4
1.4 Tujuan Penelitian 4
1.5 Manfaat Penelitian 5
1.6 Sistematika Penulisan 5
BAB II LANDASAN TEORI 7
2.1 Teori Pendukung 7
2.1.1 Pengertian Sistem 8
2.1.2 Karakteristik Sistem 9
2.1.3 Klasifikasi Sistem 11
2.1.4 Tujuan Sistem 12
2.1.5 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan 13
2.1.6 Definisi Keputusan 14
2.1.7 Jenis-jenis Keputusan 14
x
2.1.8 Proses Pengambilan Keputusan 15
2.1.9 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan 16
2.1.10 Komponen Sistem Pendukung Keputusan 17
2.1.11 Manfaat Sistem Pendukung Keputusan 18
2.1.12 Jenis Sistem Pendukung Keputusan 18
2.1.13 Pengertian Fuzzy Multiple Attribute Decision Making 19
2.1.14 Macam-macam Metode Fuzzy 19
2.1.15 Algoritma Fuzzy Multiple Attribute Decision Making 22
2.1.16 Pengertian Simple Additive Weighting 23
2.1.17 Langkah Penyelesaian Simple Additive Weighting 23
2.1.18 Normalisasi Matriks 24
2.1.19 Nilai Preferensi 24
2.1.20 Kelebihan Metode Simple Additive Weighting 25
2.2 DBMS (Database Management System) 26
2.2.1 Manfaat Database Management System 27
2.2.2 Pengertian Database 27
2.2.3 Pengertian MySQL 28
2.2.4 Pengertian Normalisasi 29
2.2.5 Pengertian PHP 29
2.2.6 Pengertian HTML 30
2.3 Desain Sistem 31
2.3.1 Pengertian Data Flow Diagram (DFD) 32
2.3.2 Pengertian Diagram Alir (Flowchart) 33
2.3.3 Pengertian Entity Relationship Diagram (ERD) 34
2.3.4 Pengertian Relationship 35
2.3.5 Komponen Entity Relationship Diagram (ERD) 36
2.3.6 Jenis-jenis Relationship 36
2.4 Penelitian Terdahulu 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41
3.1 Kerangka Kerja 41
3.2 Pengumpulan Data 44
3.3 Metode Pengembangan Sistem 45
xi
3.4 Alat Bantu Penelitian 46
3.5 Gambaran Umum Perusahaan 47
3.5.1 Visi dan Misi Perusahaan 48
3.5.2 Struktur Organisasi 49
3.5.2.1 Wewenang dan Tanggung Jawab 50
3.6 Logo Sekolah 52
BAB IV ANALISIS DAN IMPLEMENTASI 53
4.1 Analisis Sistem yang Berjalan 53
4.1.1 Analisis Prosedur yang Berjalan 53
4.2 Rancangan Sistem Baru 55
4.2.1 Desain Sistem Perancangan 56
4.2.2 Aliran Sistem Pendukung Keputusan yang Diusulkan 56
4.3 Cara Kerja Sistem 59
4.3.1 Pemberian Bobot Per Kriteria 60
4.4 Diagram Konteks 62
4.4.1 Data Flow Diagram (DFD) 63
4.5 Rancangan Database 64
4.5.1 Normalisasi 67
4.5.2 Entity Relationship Diagram (DFD) 69
4.6 Rancangan Tampilan Antarmuka (Interface) 69
4.6.1 Implementasi Sistem 74
4.7 Pengujian Black Box 80
BAB V PENUTUP 82
5.1 Kesimpulan 82
5.2 Saran 83
DAFTAR PUSTAKA 84
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Rumus Normalisasi Matriks 24
Tabel 2.2 Simbol-Simbol DFD 32
Tabel 2.3 Simbol-Simbol Flowchart 33
Tabel 2.4 Simbol-Simbol ERD 34
Tabel 2.5 One to One 37
Tabel 2.6 One to Many 37
Tabel 2.7 Many to Many 37
Tabel 2.8 Tabel Perbandingan dan Hasil Penelitian 39
Tabel 4.1 Evaluasi Sistem yang Berjalan 55
Tabel 4.2 Pemberian Bobot Kriteria 60
Tabel 4.3 Nilai dan Bobot Untuk Kriteria 61
Tabel 4.4 Rating Kecocokan 61
Tabel 4.5 Hasil Perangkingan 62
Tabel 4.6 Kualifikasi Hasil Perangkingan 62
Tabel 4.7 User 65
Tabel 4.8 Kriteria 65
Tabel 4.9 Alternatif 65
Tabel 4.10 Relasi Kriteria 66
Tabel 4.11 Relasi Alternatif 66
Tabel 4.12 Unnormal 67
Tabel 4.13 Normal Pertama(1NF) 68
Tabel 4.14 Normal Kedua 68
Tabel 4.15 Pengujian Black Box 81
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Klasifikasi Sitem 11
Gambar 2.2 Diagram Alir Proses Pengambilan Keputusan 14
Gambar 2.3 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan 16
Gambar 2.4 Tampilan PHP MyAdmin 31
Gambar 2.5 Contoh Entitas 35
Gambar 2.6 Contoh Relationship 35
Gambar 3.1 Kerangka Kerja 41
Gambar 3.2 Metode Waterfall 45
Gambar 3.3 Alamat Perusahaan 47
Gambar 3.4 Struktur Organisasi 49
Gambar 3.5 Logo Sekolah 52
Gambar 4.1 Aliran Sistem Informasi yang Berjalan 54
Gambar 4.2 Aliran Sistem Informasi yang Diusulkan 58
Gambar 4.3 Diagram Konteks 63
Gambar 4.4 Data Flow Diagram (DFD) 64
Gambar 4.5 Entity Relationship Diagram (ERD) 69
Gambar 4.6 Rancangan Form Login 70
Gambar 4.7 Rancangan Menu Utama 70
Gambar 4.8 Rancangan Data Calon Guru 71
Gambar 4.9 Rancangan Kriteria 71
Gambar 4.10 Rancangan Menu Sub Kriteria 72
Gambar 4.11 Rancangan Menu Nilai Bobot 72
Gambar 4.12 Rancangan Menu Perhitungan 73
Gambar 4.13 Rancangan Menu Hasil Perangkingan 73
Gambar 4.14 Rancangan Menu Password 74
Gambar 4.15 Tampilan Menu Login 75
Gambar 4.16 Tampilan Menu Halaman Utama 75
Gambar 4.17 Tampilan Menu Calon Guru 76
xiv
Gambar 4.18 Tampilan Menu Halaman Kriteria 76
Gambar 4.19 Tampilan Menu Nilai Bobot Kriteria 77
Gambar 4.20 Tampilan Menu Nilai Bobot Alternatif 78
Gambar 4.21 Tampilan Menu Perhitungan Analisa 78
Gambar 4.22 Tampilan Menu Normalisasi 79
Gambar 4.23 Tampilan Menu Perangkingan 79
Gambar 4.24 Tampilan Menu Password 79
Gambar 4.25 Tampilan Laporan Hasil Akhir 80
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses penerimaan karyawan seringkali merupakan proses yang banyak
mengandung unsur subjektif. Hal ini salah satunya disebabkan karena kurangnya
alat bantu atau metode yang dapat dijadikan patokan dasar untuk penilaian
kecocokan antara kualifikasi yang dimiliki calon karyawan dengan spesifikasi
keahlian yang dibutuhkan untuk suatu posisi tertentu.
Salah satu alat yang umum dipakai yaitu psikotest. Psikotest cukup efektif
untuk menilai karakter pribadi seseorang. Hasil psikotest dapat dijadikan salah
satu parameter yang digunakan dalam proses seleksi karyawan baru. Parameter-
parameter yang biasa digunakan diantaranya: hasil psikotest, latar belakang
pendidikan beserta indeks prestasinya, pengalaman kerja, usia, jenis kelamin,
kemampuan komputer, kemampuan berbahasa asing, dan lain- lain. Proses
melakukan penilaian kecocokan antara kualifikasi pelamar dengan spesifikasi
lowongan atau jabatan yang dibutuhkan perlu dibantu dengan sistem yang dapat
membandingkan tingkat kecocokan untuk setiap parameter, dan menentukan
pelamar mana yang lebih mendekati harapan.
Penelitian ini mengambil studi kasus pada penerimaan karyawan khususnya
guru di Sekolah Permata Harapan. Sekolah Permata Harapan terletak di kompleks
Osedu Kepri Mall, dan Komplek Permata Baloi. Sekolah ini memiliki beberapa
jenjang pendidikan yaitu diantaranya preschool department, primary department,
dan secondary department. Sistem pendukung keputusan yang dikembangkan
2
diharapkan dapat membantu untuk penerimaan guru baru, sehingga nantinya
sistem yang akan merekomendasikan orang- orang yang cocok dengan posisi yang
akan diisi atau ditempati.
Menurut Fahrurrozi (2013), menjelaskan dalam penelitian dan
penelaahannya yang lebih spesifik dari Tugas Akhir M. Rizki Fahrurrozi, yang
berjudul Sistem Kepegawaian Stamford International School dengan Didukung
Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Pegawai, yang merupakan sistem
kepegawaian secara umum. Penelitian ini lebih mengkhususkan diri pada
pengembangan sistem pendukung keputusan dengan algoritma Simple Additive
Weighting dan Fuzzy Logic. Tujuan penelitian ini agar dapat membantu Stamford
International School dalam mencari solusi menggunakan sistem pendukung
keputusan yang akan membantu pihak sekolah dalam merekomendasikan calon
guru terbaik.
Aplikasi yang dikembangkan merupakan aplikasi berbasis desktop dan
offline, yang akan dioperasikan pada ruang lingkup jaringan internal sekolah.
Aplikasi merupakan bagian dari sistem informasi kepegawaian yang mengelola
informasi kehadiran, menyediakan informasi berita dan event bagi karyawan, dan
menyediakan laporan-laporan dari seluruh karyawan.
Aplikasi sistem pendukung keputusan dibangun berbasis web agar dapat di
upgrade dan diperbarui secara flesksibel dengan tampilan aplikasi menarik dan
jelas, kemudahan dalam penggunaan, dan cukup membantu dalam memilih
konsentrasi program studi (Hernawan Sulistyanto, 2014). Reni Nursyanti,
Mujiasih (2014) metode SAW merupakan metode yang paling sederhana dan
3
mudah untuk diterapkan karena memiliki algoritma tidak terlalu rumit untuk
menentukan pelaporan dan penentuan status gizi bayi agar efektif dan efisien.
Dari penelitian yang telah dilakukan maka peneliti memilih judul “Sistem
Pendukung Keputusan Penerimaan Guru Dengan Metode Simple Additive
Weighting (SAW) di Sekolah Permata Harapan Batam”. Membuat sistem
pendukung keputusan penerimaan guru menggunakan sistem komputer yaitu
menggunakan metode SAW berbasis web sehingga dalam perhitungannya dapat
dilakukan lebih mudah, cepat, akurat dan tidak membutuhkan waktu yang lama
serta dapat diakses melalui jaringan internet.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti menetukan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Sistem pengambilan keputusan dalam penerimaan guru baru
dengan metode algoritma SAW ( Simple Additive Weighting) dapat
memberikan rekomendasi yang sesuai dengan lowongan guru yang ada
2. Bagaimana menetapkan bobot dan kriteria dalam algoritma SAW (Simple
Additive Weighting) untuk menentukan kriteria guru yang diterima di
Sekolah Permata Harapan.
3. Bagaimana proses normalisasi rating pada algoritma algoritma SAW (Simple
Additive Weighting) memungkinkan kita untuk membandingkan nilai-nilai
dalam satu kriteria yang sama atau intra kriteria maupun antar kriteria ?
4
1.3 Batasan Masalah
Agar pembuatan skripsi ini berjalan dengan alur yang ada maka dibatasan
masalah sebagai berikut :
1. Hanya menggunakan Algoritma algoritma SAW (Simple Additive
Weighting) dalam menentukan rekomendasi dalam penerimaan guru baru.
2. Data diambil dari Sekolah Permata Harapan di Komplek Permata Baloi.
3. Pembuatan aplikasi menggunakan PHP dan basis data Mysql.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan penelitian ini pada Sekolah Permata Harapan adalah
sebagai berikut :
1. Merancang dan membuat sebuah Sistem pengambilan keputusan dalam
penerimaan guru baru dengan metode algoritma algoritma SAW (Simple
Additive Weighting) dapat memberikan rekomendasi yang sesuai dengan
lowongan guru berbasis web.
2. Menetapkan bobot dan kriteria dalam algoritma algoritma SAW (Simple
Additive Weighting) untuk menentukan kriteria guru yang diterima di
Sekolah Permata Harapan.
3. Proses normalisasi rating pada algoritma algoritma SAW (Simple Additive
Weighting) memungkinkan kita untuk membandingkan nilai- nilai dalam
satu kriteria yang sama atau intra kriteria maupun antar kriteria.
5
1.5 Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang didapat dari melakukan penelitian pada Sekolah
Permata Harapan ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Menerapkan keilmuan yang didapat saat perkuliahan pada studi kasus dan
penelitian yang dapat membantu rekomendasi penerimaan guru pada
Sekolah Permata Harapan.
2. Bagi Sekolah Permata Harapan
Dapat memberikan rekomendasi guru yang akan diterima ataupun diseleksi
dengan algoritma algoritma SAW (Simple Additive Weighting).
3. Bagi STMIK GICI
Dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.
1.6 Sistematika Penulisan
Laporan penelitian ini secara keseluruhan terdiri beberapa bab, dimana secara
garis besar masing- masing bab membahas hal- hal sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Berisi latar belakang, permasalahan, perumusan masalah, ruang lingkup
permasalahan/batasan masalah, dan sistematika penyusunan laporan.
BAB II Landasan Teori
Membahas tentang teori- teori dasar yang relevan yang digunakan untuk
memecahkan persoalan yang dibahas pada penelitian ini.
6
BAB III Analisis Sistem yang Berjalan
Bab ini membahas mengenai kerangka kerja dan gambaran umum dari penelitian
perusahaan pada Sekolah Permata Harapan.
BAB IV Analisis dan Hasil Penelitian
Hasil penelitian memuat sesuatu yang anda buat berdasarkan analisis
permasalahan pada Bab III. Di dalam bab ini diuraikan secara garis besar
kerangka yang merupakan jawaban atau solusi dari permasalahan di dalam
objek penelitian. Bab ini terdiri dari beberapa sub bab dengan judul, uraian
dan atau alat bantu (di agram, chart, block schema) yang sesuai dengan
masalah yang dibahas. Format dan outline yang berlaku untuk menuliskan
Bab IV ini menekankan pada pemecahan masalah yang ada pada objek yang
diteliti.
BAB V Penutup
Berisi kesimpulan yang mencakup beberapa hal penting pada hasil yang didapat
dari penelitian dan saran-saran yang diajukan bagi penyempurnaannya.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Pendukung
Dalam membuat suatu sistem perlu disusunnya suatu perancangan dari
sistem yang akan dibuat. Rancangan tersebut bertujuan untuk memberikan
gambaran secara umum mengenai sistem yang akan berjalan nantinya kepada
setiap stake holder.Berikut ini beberapa teori mengenai perancangan sistem.
Menurut Hanif Al Fatta (2011:24), dalam bukunya yang berjudul Analisis dan
Perancangan Sistem Informasi menyebutkan bahwa: desain sistem diartikan
sebagai menjelaskan dengan detail bagaimana bagian-bagian dari sistem informasi
diimplementasikan.
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012:5), perancangan sistem adalah
sekumpulan aktivitas yang menggambarkan secara rinci bagaimana sistem akan
berjalan. Hal itu bertujuan untuk menghasilkan produk perangkat lunak yang
sesuai dengan kebutuhan user.
Menurut Bentley Whitten (2011:160), menyatakan bahwa: “Perancangan
adalah teknik pemecahan masalah dengan melengkapi komponen- komponen
kecil menjadi kesatuan komponen sistem kembali ke sistem yang lengkap”.
Teknik ini diharapkan dapat menghasilkan sistem yang lebih baik.
Berdasarkan definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan
merupakan perencanaan atau pengaturan suatu pola yang dibuat untuk mengatasi
masalah yang dihadapi perusahaan atau organisasi setelah melakukan analisis
terlebih dahulu.
8
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Romney dan Steinbart (2015:3), sistem adalah suatu rangkaian
yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi
dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.
Menurut Jogiyanto (2011:1), dalam bukunya yang berjudul analisis dan
desain mengemukakan definisi sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-
prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama- sama untuk melakukan
suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Menurut Azhar Susanto (2013:22), dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi: “Sistem adalah kumpulan atau group dari beberapa sistem/ bagian/
komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama
lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.
Menurut Sutarman (2012:5), dalam bukunya yg berjudul Pengantar
Teknologi Informasi: “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berinteraksi
dalam suatu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan
utama ”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan prosedur- prosedur atau sub sistem-
sub sistem yang saling terhubung dalam suatu kesatuan dan dirancang untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
9
2.1.2 Karakteristik Sistem
Menurut Agus Mulyanto (2013:2) Suatu sistem mempunyai beberapa
karakteristik, diantaranya yaitu:
1. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah
sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya.
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan
salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut
dengan subsistem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah
lingkungannya.
2. Mempunyai Batasan Sistem (Boundary)
Batas Sistem (Boundary) merupakan daerah yang membatasi suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem
ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)
Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat
mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun
yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga
sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan
lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak
mengganggu kelangsungan sebuah sistem.
10
4. Penghubung (Interface)
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi
media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output).
Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan
berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.
5. Masukan (Input)
Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu bahan
yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal
(signal input), yaitu masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
6. Keluaran (Output)
Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan
masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
7. Pengolahan (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah
masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan
berupa bahan-bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran
berupa barang jadi.
8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)
Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Kalau
suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada
gunanya.
11
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Ada beberapa bentuk klasifikasi sistem dilihat dari sudut pandang,
diantaranya adalah (Kristanto, 2014:5)
1. Sistem Abstrak (Abstrack System) dan Sistem Fisik (Physical System)
Sistem abstrak adalah sistem yang tidak bisa dilihat secara mata dan
biasanya sistem ini berupa pemikiran atau ide-ide. Sistem fisik merupakan
sistem yang biasa dilihat secara mata bisa dan biasanya digunakan oleh
manusia.
2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human
Made System)
Sistem alamiah adalah sistem sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak
dibuat manusia.
Input
Proses
Output
Lingkaran Luar
Subsistem Subsistem
Subsistem Subsistem
Boundary
Boundary
12
3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic
System)
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.
Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga
keluaran dari sistem dapat diramalkan.
4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya, oleh karena itu
perlu adanya sistem pengendalian yang dapat menjaga agar pengaruh
tersebut hanya berupa pengaruh yang baik saja.
2.1.4 Tujuan Sistem
Adapun tujuan sistem menurut Azhar Susanto (2013:23) yang bukunya
berjudul Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut:“ Tujuan sistem
merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar
supaya target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus
diketahui terlebih dahulu ciri- ciri atau kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran
tanpa mengetahui ciri- ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar
sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri- ciri atau kriteria dapat juga
digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan
menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian “.
13
2.1.5 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang
mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif -
alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan
model. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems = DSS) adalah
suatu sistem informasi yang menggunakan model-model keputusan, basis data,
dan pemikiran manajer sendiri, proses modeling interaktif dengan komputer untuk
mencapai pengambilan keputusan oleh manajer tertentu.
Menurut Turban dan Aronson (2011:75), Decision Support System (DSS)
atau Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sistem yang dimaksudkan untuk
mendukung pembuat keputusan manajerial dalam situasi keputusan semi
terstruktur dan terstruktur. SPK berfungsi sebagai tambahan atau pendukung bagi
pembuat keputusan, dapat memperluas pengetahuan dan kemungkinan, namun
tidak menggantikan penilaian. Sistem ini ditujukan untuk keputusan yang
membutuhkan penilaian dan keputusan yang dapat diolah dengan algoritma atau
secara teknis.
Menurut Vercellis (2015:36) Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
merupakan aplikasi interaktif berbasis komputer yang mengkombinasikan data
dan model matematis untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam
menangani suatu masalah.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung
keputusan merupakan sistem yang mampu memberikan penilaian terhadap
alternatif guna untuk membantu para manajer dalam pengambilan keputusan.
14
2.1.6 Definisi Keputusan
Menurut Vercellis (2015:24) keputusan merupakan suatu pilihan dari
berbagai macam alternatif yang diambil berdasarkan kriteria dan alasan yang
rasional. Proses pengambilan keputusan sering disebut juga sebagai penyelesaian
suatu masalah. Diagram alir dari proses pengambilan keputusan dapat dilihat pada
gambar 2.2.
Gambar 2.2 Diagram Alir Proses Pengambilan Keputusan
2.1.7 Jenis-Jenis Keputusan
Menurut Laudon dan Laudon (2010: 478), keputusan ada tiga jenis, yaitu:
1. Keputusan tidak terstruktur
Untuk jenis keputusan ini, pembuat keputusan harus menyediakan penilaian,
evaluasi, dan visi untuk menyelesaikan masalah. Keputusan-keputusan tersebut
penting, tidak teratur, dan tak ada prosedur pasti dalam pembuatan keputusannya.
2. Keputusan Semi terstruktur
Keputusan semiterstruktur memiliki karakteristik yang berada di tengah-tengah
keputusan tidak terstruktur dan keputusan terstruktur. Hanya sebagian dari
keputusan tersebut memiliki jawaban yang jelas dan terdapat prosedur
penyelesaiannya.
3. Keputusan Terstruktur
Criteria
Alternatives
Problem
Environment
Decision
15
Keputusan terstruktur bersifat berulang dan rutin, serta terdapat prosedur
yang jelas dalam menyelesaikannya.
2.1.8 Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Turban dan Aronson (2011:41), pengambilan keputusan
merupakan proses pemilihan beberapa tindakan alternatif untuk mencapai satu
atau lebih tujuan. Melihat dari tugas bagian manajerial yang melibatkan
perencanaan, dan untuk merencanakan sesuatu dibutuhkan keputusan,
disimpulkan dalam satu perusahaan bahwa pembuat keputusan adalah tingkat
manajerial ke atas.
Menurut Turban dan Aronson (2011: 8), para manajer biasanya
mengambil keputusan dengan mengikuti proses yang terdiri dari empat langkah,
yaitu:
1. Definisikan masalah (misal: situasi keputusan yang mungkin menghadapi kesulitan
atau yang memiliki peluang).
2. Bangun model yang mendeskripsikan masalah sebenarnya atau dalam dunia nyata.
3. Identifikasikan solusi yang memungkinkan pada masalah yang dimodelkan dan
evaluasi solusi tersebut.
4. Bandingkan, pilih, dan rekomendasikan solusi potensial bagi masalah tersebut.
2.1.9 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Turban dan Aronson (2011:77), karakteristik yang menyatakan
suatu sistem merupakan SPK ada 14. Karakteristik dan kemampuan inti SPK
teringkas dalam gambar berikut ini:
14. Berdiri sendiri, terintegrasi dan berbasis web
1. Masalah-masalah semi terstruktur atau terstruktur
2. Mendukung manajer dari seluruh tingkatan
16
Gambar 2.3 Karakteristik dan Kemampuan Inti SPK
2.1.10 Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Dalam bukunya, Turban dan Aronson (2011:85-88) menyatakan bahwa
sebuah SPK dapat terdiri dari empat buah komponen, yaitu:
1. Subsistem Manajemen Data
Termasuk basis data yang berisi data-data relevan untuk situasi yang terjadi
dan dikelola dalam sebuah piranti lunak yang disebut Database
3. Mendukung individu dan kelompok
4.Keputusan yang saling bergantung
atau berurutan
13. Akses data
12. Pemodelan dan analisis
11. Mudah dikembangkan oleh pengguna
10. Manusia yang mengatur proses
9. Keefektifan dan efisiensi
8. Interaktif, mudah digunakan
7. Dapat beradaptasi dan fleksibel
5. Mendukung rancangan intelijen, pil ihan dan implementasi
6. Mendukung variasi proses dan tipe
keputusan
Sistem Pendukung
Keputusan
17
Management System (DBMS). Subsistem ini adalah bagian yang menangani
semua penyimpanan maupun pengelolaan data dalam SPK.
2. Subsistem Manajemen Model
Subsistem Manajemen Model adalah sebuah paket piranti lunak yang
meliputi model keuangan, statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif
lainnya yang menyediakan kemampuan analitis bagi sistem dan manajemen
piranti lunak yang layak. Piranti lunaknya sering disebut model Database
Management System (MBMS).
3. Subsistem Antarmuka
Subsistem antarmuka berfungsi sebagai penghubung pengguna dengan
sistem. Pengguna dapat berkomunikasi dan memberi perintah pada sistem
dengan menggunakan komponan-komponen yang disediakan pada
antarmuka.
4. Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan
Subsistem ini dapat berdiri sebagai komponen sendiri atau mendukung
komponen lain.Fungsinya adalah untuk menyediakan intelijen untuk
kepentingan sang pengambil keputusan.
2.1.11 Manfaat Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Kadarsah dalam tulisan Utami (2012), menjelaskan beberapa
manfaat yang dapat diambil dari Sistem penunjang keputusan adalah sebagai
berikut :
1. Sistem penunjang keputusan memperluas kemampuan pengambil keputusan
dalam memproses data/informasi bagi pemakainya.
18
2. Sistem penunjang keputusan dapat membantu pengambil keputusan untuk
memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan
tidak terstruktur.
3. Sistem penunjang keputusan dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat
serta hasilnya dapat diandalkan
4. Walaupun suatu Sistem penunjang keputusan, mungkin saja tidak mampu
memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun
Sistem penunjang keputusan dapat menjadi stimulan bagi pengambil
keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan
berbagai alternatif pemecahan.
2.1.12 Jenis Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Steven, L Alter dalam (Materi ajar mata kuliah Sistem Penunjang
Keputusan (SPK) STMIK Raharja : Dedy Alamsyah, 2012) Sistem penunjang
keputusan dapat dipilah sejalan dengan tingkat dukungannya terhadap pemecahan
masalah. Ada 6 jenis Sistem Pendukung Keputusan yaitu :
1. Retrieve information element (memanggil elemaninformasi).
2. Analyze entries files (menganalisa semua file).
3. Prepare reports form multiple files (laporan beberapa file).
4. Estimate decisions consequences (meramalkan akibat dari keputusan).
5. Propose decision (menawarkan keputusan).
6. Make decisions (membuat keputusan).
19
2.1.13 Pengertian Fuzzy Multiple Attribute Decision Making
Fuzzy secara bahasa diartikan sebagai kabur atau samar-samar. Suatu nilai
dapat bernilai besar atau salah secara bersamaan. Dalam fuzzy dikenal derajat
keanggotaan yang memiliki rentang nilai 0 (nol) hingga 1(satu). Berbeda dengan
himpunan tegas yang memiliki nilai 1 atau 0 (ya atau tidak).
Pada teori himpunan fuzzy, derajat keanggotaan sebagai penentu keberadaan
elemen dalam himpunan sangatlah penting. Nilai keanggotaan atau derajat
keanggotaan atau membership function menjadi ciri utama dari penalaran dengan
logika fuzzy tersebut (Kusumadewi S, Purnomo H, 2010). Inti dari FMADM
adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan
proses perangkingan yang menyeleksi alternatif yang sudah diberikan.
2.1.14 Macam-macam Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah
FMADM antara lain:
1. Simple Additive Weighting (SAW)
Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah
metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari
penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua
atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan
(X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating
alternatif yang ada. Metode ini merupakan metode yang paling terkenal dan
paling banyak digunakan dalam menghadapi situasi Multiple Attribute
Decision Making (MADM). MADM itu sendiri merupakan suatu metode
20
yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif
dengan kriteria tertentu.
2. Weighted Product (WP)
Metode Weighted Product (WP) merupakan perkalian untuk
menghubungkan rating atribut, dimana rating setiap atribut harus
dipangkatkan dengan bobot atribut yang bersangkutan. Proses tersebut sama
halnya dengan proses normalisasi. Dalam penentuan nilai kepentingan atau
bobot pada aplikasi SPK sebagai alat bantu, pencarian nilai bobot atribut
menggunakan penilaian secara subyektif yaitu penskalaannya dari 1 sampai
4 berdasarkan penilaian disesuaikan dengan tingkat sumbangan dari
pengguna. Metode weighted product memerlukan proses normalisasi karena
metode ini mengalikan hasil penilaian setiap atribut. Hasil perkalian tersebut
belum bermakna jika belum dibandingkan (dibagi) dengan nilai standar.
Bobot untuk atribut manfaat berfungsi sebagai pangkat positif dalam proses
perkalian, sementara bobot biaya berfungsi sebagai pangkat negatif.
3. ELECTRE
Metode ELECTRE termasuk pada metode analisis pengambilan keputusan
multikriteria yang berasal dari Eropa pada tahun 1960an. ELECTRE adalah
akronim dari Elimination Et Choix Traduisant la Realité atau dalam bahasa
Inggris berarti Elimination and Choice Expressing Reality. ELECTRE
merupakan salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria
berdasarkan pada konsep outranking dengan menggunakan perbandingan
berpasangan dari alternatif-alternatif berdasarkan setiap kriteria yang sesuai.
Metode ELECTRE digunakan pada kondisi di mana alternatif yang sesuai
21
dapat dihasilkan. Dengan kata lain, ELECTRE digunakan untuk kasus-kasus
dengan banyak alternatif namun hanya sedikit kriteria yang dilibatkan.
4. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)
TOPSIS adalah salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria
yang pertama kali diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang (1981). TOPSIS
menggunakan prinsip bahwa alternatif yang terpilih harus mempunyai jarak
terdekat dari solusi ideal positif dan jarak terpanjang (terjauh) dari solusi
ideal negatif dari sudut pandang geometris dengan menggunakan jarak
Euclidean (jarak antara dua titik) untuk menentukan kedekatan relatif dari
suatu alternatif dengan solusi optimal. Solusi ideal positif didefinisikan
sebagai jumlah dari seluruh nilai terbaik yang dapat dicapai untuk setiap
atribut, sedangkan solusi negatif-ideal terdiri dari seluruh nilai terburuk yang
dicapai untuk setiap atribut.
5. Analytic Hierarchy Process (AHP)
Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli
matematika. Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil
keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan
menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengan
memecahkan persoalan tersebut kedalam bagian-bagiannya, menata bagian
atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki, member nilai numerik pada
pertimbangan subjektif tentang pentingnya tiap variabel dan mensintesis
berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel yang mana yang
memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil
pada situasi tersebut.
22
2.1.15 Algoritma Fuzzy Multiple Attribute Decision Making
Berikut algoritma Fuzzy Multiple Attribute Decision Making:
1. Memberikan nilai setiap alternatif (Ai) pada setiap kriteria (Cj) yang sudah
ditentukan, di mana nilai tersebut di peroleh berdasarkan nilai crisp;
i=1,2,…m dan j=1,2,…n.
2. Memberikan nilai bobot ( W ) sesuai dengan tingkat kepentingan..
3. Melakukan normalisasi matriks dengan cara menghitung nilai rating kinerja
ternormalisasi (rij) dari alternatif Ai pada atribut (Cj) berdasarkan persamaan
yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan / benefit =
MAKSIMUM atau atribut biaya/cost=MINIMUM). Apabila berupa artibut
keuntungan maka nilai crisp (Xij) dari setiap kolom atribut dibagi dengan
nilai crisp Maks (Maks Xij) dari tiap kolom, sedangkan untuk atribut biaya,
nilai crisp Min (Min Xij) dari tiap kolom atribut dibagi dengan nilai crisp
(Xij)setiap kolom.
4. Melakukan proses perankingan dengan cara mengalikan matriks
ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W).
5. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) dengan cara
menjumlahkan hasil kali antara matriks ternormalisasi (R) dengan nilai
bobot (W). Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai
lebih terpilih.
2.1.16 Pengertian Simple Additive Weighting
Metode SAW adalah Salah satu metode yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah dari Fuzzy Multiple Attribute Decision Making
23
(FMADM). Metode Simple Additive Weighting (SAW) yaitu suatu metode yang
digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan
kriteria tertentu.
Menurut Pahlevy (2010) Definisi Metode Simple Additive Weighting
(SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar
metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap
alternatif pada semua atribut. Metode ini membutuhkan proses normalisasi
matriks keputusan X ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua
rating alternatif yang ada.
2.1.17 Langkah Penyelesaian Simple Additive Weighting
Langkah-langkah dari metode SAW adalah :
1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan
keputusan, yaitu C.
2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria. Membuat
matriks keputusan berdasarkan kriteria (C), kemudian melakukan normalisasi
matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut
keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.
3. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian
matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar
yang dipilih sebagai alternatif terbaik (A) sebagai solusi.
2.1.18 Normalisasi Matriks
Formula untuk melakukan normalisasi tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Rumus Normalisasi Matriks
24
Xij Jika j adalah atribut keuntungan (benefit)
Max x ij
rij
Mini xij Jika j adalah atribut biaya (cost)
Xij
Dimana:
rij = rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai (i=,2,…,m)
Maxi= nilai maksimum dari setiap baris dan kolom.
Mini= nilai minimum dari setiap baris dan kolom.
xij= baris dan kolom dari matriks.
Dengan rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada
atribut Cj; i =1,2,…m dan j = 1,2,…,n.
2.1.19 Nilai Preferensi
Formula untuk mencari nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan
sebagai berikut:
Vi = ∑ Wj rij
J=1
Dimana :
Vi = Nilai akhir dari alternatif
Wj = Bobot yang telah ditentukan
25
rij = Normalisasi matriks
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.
2.1.20 Kelebihan Metode Simple Additive Weighting
Kelebihan dari model Simple Additive Weighting (SAW) dibandingkan
dengan model pengambilan keputusan yang lain terletak pada kemampuannya
untuk melakukan penilaian secara lebih tepat. Menurut Sri Eniyati (2011), metode
SAW sesuai untuk proses pengambilan keputusan karena dapat menentukan nilai
bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan
yang akan menyeleksi aternatif terbaik dari sejumlah alternatif terbaik. Selain itu,
kelebihan dari model SAW dibandingkan dengan model pengambilan keputusan
yang lain terletak pada kemampuannya untuk melakukan penilaian secara lebih
tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot prefensi yang sudah
ditentukan. Henry Wibowo S (2010) menyatakan bahwa total perubahan nilai
yang dihasilkan oleh metode SAW lebih banyak sehingga metode SAW sangat
relevan untuk menyelesaikan masalah pengambilan keputusan.
2.2 DBMS (Database Management System)
Menurut Laudon (2010:376) Database Management System (DBMS )
Peranti lunak khusus untuk membuat dan memelihara basis data dan
memungkinkan aplikasi bisnis individu mengambil data yang dibutuhkan tanpa
harus membuat basis data berbeda atau definisi data terpisah dalam program
komputernya.
26
Menurut Connolly dan Begg (2010:66) Database Management System
adalah sebuah sistem software yang memungkinkan pengguna untuk
mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengontrol akses ke Database.
Menurut Elmasri & Navathe (2015) Sistem manajemen basis data
(Database Management System) adalah sekumpulan program yang memungkinan
pengguna untuk membuat dan menjaga sebuah basis data.
Menurut McLeod (2010:532), pengertian Database Management System
(DBMS) adalah sebuah aplikasi peranti lunak yang menyimpan struktur basis
data, data itu sendiri, hubungan antar data di dalam basis data, serta formulir dan
laporan yang berkaitan dengan basis data.
Menurut Turban (2010:94), databasemanagement system adalah program
software atau kumpulan program yang menyediakan akses ke database.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Data Base Management
System (DBMS) merupakan sebuah software yang dirancang untuk memodifikasi
dan merekayasa, tidak sekedar mengolah menghitung supaya informasi yang
dibutuhkan oleh pengguna databasenya bertumbuh dengan cepat.
2.2.1 Manfaat Database Management System
Menurut Connolly dan Begg (2010: 77) menjelaskan bahwa manfaat
Database Management System adalah:
1. Mengontrol pengulangan data
2. Data yang konsisten
3. Bisa mendapatkan informasi yang lebih banyak dan jumlah data yang sama
4. Meningkatkan integritas data
27
5. Meningkatkan keamanan
6. Penetapan standarisasi
7. Meningkatkan akses dan respon dari data
8. Meningkatkan produktifitas
9. Meningkatkan pemeliharaan data melalui data independen
10. Meningkatkan layanan backup dan recovery
2.2.2 Pengertian Database
Basis Data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logikal
serta deskripsi dari data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
informasi suatu organisasi. Basis Data adalah sebuah penyimpanan data yang
besar yang bisa digunakan oleh banyak pengguna dan departemen. Semua data
terintegrasi dengan jumlah duplikasi yang minimum. Basis Data tidak lagi
dipegang oleh satu departemen, tetapi dibagikan ke seluruh departemen pada
perusahaan. Basis Data itu sendiri tidak hanya memegang data operasional
organisasi tetapi juga penggambaran dari data tersebut (Connolly & Begg,
2010:64).
Menurut Sutarman (2012:15), Database sekumpulan file yang saling
berhubungan dan terorganisasi atau kumpulan record-record yang menyimpan
data dan hubungan diantaranya.
Menurut Ladjamudin (2013:129), Database adalah sekumpulan data store
(bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk,
oftical disk, magnetic drum, atau media penyimpanan sekunder lainya.
28
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan Database adalah sekumpulan file
yang saling berhubungan yang menyimpan data dan tersimpan dalam sebuah
media penyimpanan.
2.2.3 Pengertian MySQL
Menurut Arief (2011:152) “MySQL adalah salah satu jenis database server
yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang
menggunakan database sebagai sumber dan pengolahan datanya”.
Sedangkan menurut Sulhan (2012:118) “MySQL merupakan perangkat
lunak yang digunakan untuk membangun database yang sering digunakan di
lingkungan linux. MySQL merupakan software open source yang berarti gratis
untuk digunakan. Selain di lingkungan linux, MySQL juga tersedia di lingkungan
windows”.
Menurut Arief M. Rudianto (2011:152) “MySQL adalah salah satu jenis
database server yang sangat terkenal yang digunakan untuk membangun aplikasi
web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengolahan datanya”.
MySQL merupakan RDBMS (Relational Database Management System)
yaitu program yang memungkinkan pengguna database untuk mengelola dan
menggunakan data pada suatu model relational. Dengan demikian, tabel-tabel
yang ada pada database memiliki relasi antara satu tabel dengan tabel lainnya.
2.2.4 Pengertian Normalisasi
Menurut Kusrini (2015:40) “normalisasi merupakan cara pendekatan dalam
membangun desain logika basis data relasional yang tidak secara langsung
29
berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan
kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal.”
Sedangkan dalam tujuan penggunaan normalisasi menurut Frieyadie
(2010:1) “Normalisasi bertujuan untuk mengurangi ketidak normalan rancangan
tabel yang redudansi atau memiliki struktur atau nilai ganda”.
Menurut Connolly (2010:428) normalisasi merupakan suatu teknik untuk
menghasilkan sekumpulan hubungan dengan properti yang diinginkan, yang
memberikan kebutuhan data terhadap suatu perusahaan. Tujuan dari normalisasi
adalah sebagai berikut :
1. Meminimalkan jumlah atribut yang diperlukan untuk mendukung kebutuhan data
dari suatu perusahaan.
2. Untuk memperoleh atribut yang bersifat functional dependencies.
3. Untuk menghilangkan data yang bersifat redundancy pada tiap atribut.
2.2.5 Pengertian PHP
Bunafit (2013:15), PHPMyAdmin adalah aplikasi manajemen database
server MySQL berbasis web. Dengan aplikasi PHPMyAdmin kita bias mengelola
database sebagai root atau juga sebagai user biasa, kita bias membuat database
baru, mengelola database dan melakukan operasi perintah –perintah database
secara lengkap seperti saat kita di MySQL.
2.2.6 Pengertian HTML
Anhar (2010:40), HTML adalah sekumpulan symbol-simbol atau taq-taq
yang dituliskan dalam sebuah file yang digunakan untuk menampilkan halaman
pada web browser. Tag-tag HTML selalu diawali dengan <x> dan diakhiri dengan
30
</x> dimana x taq HTML itu seperti b, I, u dll. Ardhana (2012:42), HTML
merupakan suatu Bahasa yang dikenal oleh web browser untuk menampilkan
informasi seperti teks,gambar,suara,animasi bahkan video.
2.2.7 Pengertian MySQL
Anhar (2010:21), MySQL adalah perangkat lunak system manajemen basis
data SQL (Data Management System) atau DBMS dari sekian banyak DBMS,
seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dll Bunafit (2013:26), MySQL adalah
software atau program database server.
2.2.8 Pengertian PHP MyAdmin
Bunafit (2013:15), PHPMyAdmin adalah aplikasi manajemen database
server MySQL berbasis web. Dengan aplikasi PHPMyAdmin kita bias mengelola
database sebagai root atau juga sebagai user biasa, kita bias membuat database
baru, mengelola database dan melakukan operasi perintah –perintah database
secara lengkap seperti saat kita di MySQL.
31
Gambar 2.4 Tampilan PHP MyAdmin
2.3 Desain Sistem
O’Brien dan Marakas (2012:639) menjelaskan bahwa desain sistem adalah
sebuah kegiatan merancang dan menentukan cara mengolah sistem informasi dari
hasil analisa sistem sehingga dapat memenuhi kebutuhan dari pengguna termasuk
diantaranya perancangan user interface, data dan aktivitas proses. Ada dua hal
yang perlu diperhatikan dalam desain sistem yaitu pemilihan peralatan dan
program komputer untuk sistem yang baru. Alat bantu yang digunakan dalam
desain sistem adalah Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data (Data
Dictionary), Diagram Konteks, Daftar Kejadian dan lain-lain. Tetapi yang biasa
digunakan dalam desain sistem adalah Data Flow Diagram (DFD).
32
2.3.1 Pengertian Data Flow Diagram (DFD)
Definisi manurut Tata Sutabri pada buku Analisis Sistem Informasi
(2012:17), Data Flow Diagram adalah sebagai berikut : “Data Flow Diagram ini
adalah suatu network yang menggambarkan suatu sistem automat/komputersasi,
manualisasi, atau gabungan dari keduanya, yang penggambarannya disusun dalam
bentuk kumpulan komponen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan
aturan mainnya.
Sedangkan menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:288), “Data Flow
Diagram atau dalam bahasa Indonesia menjadi Diagram Alir Data (DAD) adalah
refresentasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi
informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengatur dari masukan (input)
dan keluaran (output). DFD tidak sesuai untuk memodelkan sistem yang
menggunakan pemograman berorientasi objek.”
Menurut Indrajani (2011:11) Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah alat
yang menggambarkan aliran data sampai sebuah sistem selesai, dan kerja atau
proses dilakukan dalam sistem tersebut.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan Data Flow Diagram adalah suatu alat
yang menggunakan simbol dan berfungsi menggambarkan aliran data.
Tabel 2.2 Simbol- simbol DFD
Simbol Arti
Menunjukkan entitas dan tujuan
Menunjukkan arus data
Menunjukkan proses
Menunjukkan penyimpanan data
33
2.3.2 Pengertian Diagram Alir (Flowchart)
Menurut Indrajani (2011:22), Flowchart merupakan penggambaran secara
grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur suatu program. Biasanya
mempermudah penyelesaian masalah yang khususnya perlu dipelajari dan
dievaluasi lebih lanjut. Berikut simbol-simbol dari flowchart :
Tabel 2.3 Simbol-simbol Flowchart
No Simbol Keterangan
1
Simbol Titik Terminal. Digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir
dari suatu proses.
2
Simbol Input/Output.
Digunakan untuk mewakili data input/output.
3
Simbol Proses.
Digunakan untuk mewakili suatu proses.
4
Simbol Garis Alir.
Digunakan untuk menunjukkan arus dari proses.
5 Simbol Keputusan.
Digunakan untuk suatu penyelesaian kondisi di dalam program.
6
Simbol penghubung, untuk penghubung bila
diagram alur terputus disebabkan misalnya oleh pergantian halaman (tak cukup digambar satu
halaman) 7
Simbol Proses Terdefinisi. Digunakan untuk menunjukkan suatu operasi
yang rinciannya ditunjukkan di tempat lain.
8
Simbol Persiapan.
Digunakan untuk memberi/menset nilai awal suatu besaran.
34
2.3.3 Pengertian ERD (Entity Relationship Diagram)
Menurut Sutanta (2011:91) “Entity Relationship Diagram (ERD)
merupakan suatu model data yang dikembangkan berdasarkan objek”. Dalam
pengertian lain menurut Mcloed dan Schell dalam Iyas (2011:32), ERD adalah
mendokumentasikan data perusahaan dengan mengidentifikasi jenis entitas dan
hubungan.
Menurut Connolly (2010:372), entityrelationships model ialah pendekatan
topdown untuk merancang database yang diawali dengan melakukan identifikasi
data penting yang disebut entitas dan relasi antar data yang harus diwakili dalam
model itu.
Sedangkan menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:289), “Entitiy
Relationship Diagram (ERD) adalah pemodelan awal basis data yang akan
dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika untuk
pemodelan basis data relasional”.
Tabel 2.4 Simbol-simbol ERD
Simbol Nama
Entitas, adalah suatu objek yang dapat diindentifikasi dalam
lingkungan pemakai
Relasi, menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah
entitas yang berbeda
Atribut, Berfungsi mendeskripsikan karakter entitas ( atribut
yang berfungsi sebagai key diberi garis bawah )
35
Garis, sebagai penghubung antara relasi dengan entitas, relasi
dan entitas dan entitas dengan atribut.
2.3.4 Pengertian Entity
Entitas merupakan mengenai basis data yaitu suatu obyek yang dapat
dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data. Pengertian
lainnya menurut Brady dan Loonam (2010), entitas adalah objek yang menarik
di bidang organisasi yang dimodelkan.
Menurut Connolly (2010:372), entity types adalah sekelompok obyek
dengan sifat yang sama, yang diidentifikasi oleh perusahaan memiliki keberadaan
yang bebas.
Gambar 2.5 Contoh Entitas
2.3.5 Pengertian Relationship
Relationship adalah hubungan antara suatu himpunan entitas dengan
himpunan entitas lainnya.
Menurut Connolly (2010:374), relationship type adalah sekelompok
hubungan yang memiliki satu atau lebih entity.
Nama Entitas
Kandidat
Pemilih
Nama Hubungan
pemilih tps menempati
36
Gambar 2.6 Contoh Relationship
2.3.6 Komponen Entity Relationship Diagram (ERD)
Komponen Entity Relationship Diagram menurut Sutanta (2011:91) adalah
sebagai berikut :
1. Entitas merupakan suatu objek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat
diwujudkan dalam basis data. Objek dasar dapat berupa orang, benda, atau hal yang
keterangannya perlu disimpan didalam basis data. Untuk menggambarkan sebuah
entitas digunakan aturan sebagai berikut :
a. Entitas dinyatakan dengan simbol persegi panjang.
b. Nama entitas dituliskan didalam simbol persegi panjang.
c. Nama entitas berupa kata benda, tunggal.
d. Nama entitas sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami
dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.
2. Atribut Atribut merupakan keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas
yang perlu disimpan dalam basis data. Atribut berfungsi sebagai penjelas pada
sebuah entitas. Untuk menggambarkan atribut digunakan aturan sebagai berikut:
a. Atribut digambarkan dengan simbol ellips.
b. Nama atribut dituliskan didalam simbol ellips.
c. Nama atribut merupakan kata benda, tunggal.
d. Nama atribut sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami
dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.
2.3.7 Jenis-Jenis Relationship
Menurut Fathansyah (2012:80-81) jenis-jenis relationship adalah:
37
1. One – to – One
Tabel 2.5 One to One
a. Setiap mahasiswa memiliki satu Id Card.
b. Satu Id Card hanya dimiliki 1 mahasiswa.
2. One – to – Many
Tabel 2.6 One to Many
a. Pembimbing akademik memiliki banyak mahasiswa.
b. Satu mahasiswa hanya memiliki satu pembimbing akademik.
3. Many – to – Many
Tabel 2.7 Many to Many
a. Mahasiswa memiliki banyak mata kuliah.
b. Mata kuliah dimiliki oleh banyak mahasiswa.
2.4 Penelitian Terdahulu
miliki Id Card mahasiswa
Memiliki Mahasiswa Pembimbing
Akademik
Memiliki Mata Kuliah Mahasiswa
38
Penelitian mengenai Perancangan Sistem Pendukung Keputusan telah
dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Penelitian terdahulu ini diambil dari
berbagai jurnal dan skripsi yang telah diterbitkan oleh lembaga penelitian maupun
instansi-instansi pendidikan. Adapun penelitian terdahulu dijelaskan sebagai
berikut:
Tabel 2.8 Tabel Perbandingan Hasil Penelitian
Komponen
Penulis
Judul Penelitian Tujuan
Penelitian Lokasi
Penelitian
Metode,
Aplikasi dan
Database
Kesimpulan Penelitian
Aulia Paramita,
Fanisya Alva Mustika, dan
Naely
Farkhatin
2017
Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Guru
Terbaik Berdasarkan Kinerja dengan
Metode
Analytical Hierarchy
Process (AHP)
Mendorong peningkatan mutu pendidikan dan
meningkatkan motivasi serta profesionalisme
guru dalam melaksanakan tugas
Yayasan Lentera Insan
Metode
Analytical Hierarchy
Process (AHP) dan Program
Criterium Decision Plus (CDP)
Aplikasi penilaian guru terbaik dapat dibangun
dengan data yang dihasilkan dari
pengolahan menggunakan
pendekatan
AHP.
Fara Atika
2017
Sistem Pendukung
Keputusan Pemilihan Guru Berprestasi di Kecamatan
Kradenan Kabupaten Grobogan Menggunakan
Metode Simple Additive Weighting
(SAW)
Mempermudah dalam
pemilihan guru berprestasi secara cepat dan akurat
tanpa membutuhkan waktu yang lama dalam
perhitungannya
Kecamatan Kradenan
Kabupaten Grobogan
Metode Simple
Additive Weighting (SAW), Aplikasi
PHP Hypertext Preprocessing (PHP)
dan database MySQL
Memudahkan perhitungan,
meminimalisir kesalahan yang terjadi pada saat
perhitungan dan guru dapat dengan mudah
mendaftarkan diri secara online dan
melihat hasil akhir
pada halaman
web.
Rotua Sihombing
Hutasoit, Agus
Sistem Pendukung
Keputusan Pemilihan Guru
Membangun sebuah aplikasi
yang dapat digunakan oleh
SMK Maria Goretti
Pematang
Metode Simple
Additive Weighting
Dapat mempermuda
h sekolah dalam
39
Perdana Windarto,
Dedy Hartama dan
Solikhun
2016
Terbaik pada SMK Maria
Goretti Pematangsiantar Menggunakan Metode Simple
Additive Weighting (SAW)
pihak sekolah Maria Goretti
untuk menganalisa seberapa besar pengaruh
kinerja guru terhadap optimalisasi
pengembangan pendidikan, menentukan faktor yang
paling mempengaruhi bagi proses optimalisasi
sistem .
siantar (SAW), Aplikasi VB
dan Database Microsoft Access
menentukan pemilihan
guru terbaik, proses pengolahan data semakin
tepat dan mengurangi kesalahan
dalam perhitungan nilai serta mendapatkan
hasil perangkingan yang baik.
Tabel 2.8 Tabel Perbandingan Hasil Penelitian (Sambungan)
Komponen
Penulis
Judul Penelitian Tujuan
Penelitian Lokasi
Penelitian
Metode,
Aplikasi dan
Database
Kesimpulan Penelitian
Sabda Gunawan
2015
Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Guru Terbaik
pada SMA
Negeri 2 Kutacane dengan
menggunakan
Metode Simple Additive
Weighting (SAW)
Agar kesalahan dalam
pemilihan guru terbaik tidak terjadi dan waktu dalam
menentukan pemilihan guru terbaik lebih efektif
SMA Negeri 2 Kutacane
Metode Simple Additive
Weighting (SAW) dan Aplikasi Visual
Basic 2008.
Sistem yang dibangun dapat
mempermudah sekolah menentukan pemilihan
guru terbaik, proses pengolahan data semakin
tepat dan mengurangi kesalahan
dalam perhitungan nilai
40
Faiza Rini
2015
Sistem
Pendukung Keputusan Pemilihan Guru
Terbaik pada SMK Islam Al-Arief Muaro Jambi
Mengetahui
seberapa besar kualitas guru tersebut baik
dalam memberikan ilmu pada saat sekolah, dalam
diskusi, ketepatan waktu saat mengajar serta
kepeduliannya terhadap siswa, dengan tujuan
agar dapat mengetahui guru terbaik pil ihan semua
siswa.
SMK Islam
Al-Arief Muaro Jambi
Metode
Weighted Product (WP) dan
Aplikasi Borland Delphi
Mampu
memberikan alternatif keputusan
yang terbaik, dapat memberikan solusi kepada
pihak sekolah untuk menentukan guru terbaik
dan informasi yang dihasilkan
lebih lengkap, efektif, cepat dan tepat, dan bentuk
laporan data rekomendasi pemilihan guru terbaik
dapat diatur sedemikian rupa dan
mempermudah dalam perancangan laporan.
41
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Kerja
Dalam metode ini penulis akan memberikan gambaran langkah-langkah
yang mencakup dari awal penelitian sampai dengan akhir penelitian. Agar
penelitian yang dilakukan dapat terlaksana dengan terstruktur dan sistematis maka
perlu untuk menyusun kerangka kerja. Masing-masing tahapan dalam kerangka
kerja tersebut kemudian dijelaskan bagaimana melakukannya.
Uraian kerangka kerja dalam penelitian ini adalah uraian secara rinci
terhadap masing-masing kerangka kerja yang telah disusun agar penelitian yang
dilakukan dapat terlaksana secara terstruktur dan jelas.
Gambar 3.1 Kerangka Kerja
Implementasi Masalah
Menganalisis Masalah
Mempelajari Literatur
Mengumpulkan Data
Merancang Aplikasi
MendeskripsikanMasalah
43
Berdasarkan kerangka kerja penelitian yang telah digambarkan di atas, maka
dapat diuraikan pembahasan masing-masing tahap dalam penelitian adalah
sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan Masalah
Mendeskripsikan masalah adalah melakukan perumusan terhadap masalah-
masalah yang telah diidentifikasi dari suatu sistem. Merumuskan adalah
mengkonsep, menformulakan, mempolakan dan memperjelas suatu hal yang
telah diidentifikasi sebelumnya. Merumuskan masalah sangat diperlukan
dalam suatu penelitian agar penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan
yang terkonsep, terformula, terpola dan jelas. Dalam penelitian ini rumusan
masalah yang dilakukan adalah bagaimana merancang system pendukung
keputusan Penerimaan Guru di Sekolah Permata Harapan.
2. Menganalisis Masalah
Menganalisa masalah merupakan langkah analisis masalah untuk dapat
memahami masalah yang telah ditentukan ruang lingkup atau batasannya.
Dengan menganalisa masalah yang telah ditentukan tersebut, maka
diharapkan masalah dapat dipahami dengan baik. Masalah yang terjadi di
Sekolah Permata Harapan adalah penerimaan guru baru yang masih bersifat
manual sehingga tidak efektif dan efisien, dan juga sering terjadi Human
Error.
3. Mempelajari Literatur
Mempelajari Literatur atau studi literature adalah tindakan yang dilakukan
untuk mempelajari secara ilmiah dan teoritis terhadap masalah-masalah yang
telah dibatasi sebelumnya yang bersumber dari buku, jurnal, karya tulis
ilmiah, artikel, tesis dan berbagai sangat diperlukan agar penelitian yang
44
dilakukan berpijak pada landasan teori yang jelas dan benar yang telah
dikemukakan oleh para ahli sebelumnya. Dengan melakukan studi
literaturemaka peneitian yang dilakukan tidak mengarang dan mengada-ada
sehingga dapat diterima di dunia ilmu pengetahuan dan masyarakat umum.
4. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data dilakukan untuk mengumpulkan semua data-data yang
diperlukan dalam penelitian. Teknik yang dilakukan dalam mengumpukan
data dalam penelitian ini adalah dengan teknik wawancara. Teknik
wawancara adalah teknik yang langsung terjun ke lapangan dan melakukan
Tanya jawab langsung ke narasumber untuk mendapatkan informasi. Selain
teknik wawancara, penulis juga melakukan pengumpulan data dan informasi
dengan mengadakan observasi, diskusi dan konsultasi kepada pihak-pihak
yang berkaitan dengan penelitian.
5. Merancang Aplikasi
Pada tahap ini, penulis merancang aplikasi yang dapat memberikan manfaat
terhadap Sistem penerimaan guru baru di sekolah permata harapan.
Rancangan tersebut dapat dilakukan dengan cara menggambarkan ASI
(Analisis Sistem Informasi), Diagram Konteks (Context Diagram), DFD
(Data Flow Diagram), dan ERD (Entity Relationship Diagram), Normalisasi.
6. Implementasi Aplikasi
Pada tahap implementasi ini dilakukan pembuatan program/aplikasi.
Perancangan sistem pendukung keputusan penerimaan guru baru dengan
metode SAW pada Sekolah Permata Harapan menggunakan pemrograman
berbasis web dan basis data MySQL.
45
3.2 Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan data dengan metode
wawancara dan observasi untuk melakukan pengamatan dan analisis terhadap
proses penerimaan karyawan yang sedang berjalan di Sekolah Permata Harapan
sehingga mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan oleh penulis.Penulis
menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Interview
Interview yaitu teknik pengumpulan data dengan meminta keterangan dari
pihak-pihak yang berwenang untuk memberikan keterangan tentang data
yang dibutuhkan agar data menjadi lebih lengkap dan jelas.
2. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan
dan pencatatan mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan
data.
4. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan landasan teoritis,
penulis mengumpulkan data melalui studi literatur yaitu dengan membaca
dan mengumpulkan bahan-bahan teori yang diperlukan dari beberapa
sumber/literatur yang berkaitan dengan penelitian dalam penyusunan skripsi.
46
3.3 Metode Pengembangan Sistem
Pada tahap ini dilakukan pengembangan sistem dengan menggunakan
model waterfall. Model yang mengusulkan sebuah pendekatan perangkat lunak
yang sistematik dan sekuensial yang dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem
pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan.
Gambar 3.2 Metode Waterfall
Metode pengembangan sistem yang akan digunakan oleh penulis adalah
model sekuensial linier (clasic life cycle/waterfall model) sering disebut Model
Waterfall. Dalam metode tersebut terdapat beberapa tahapan, yaitu:
1. Analisis (Analysis) Kebutuhan Sistem Informasi
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan untuk sistem informasi
(Perangkat Lunak) yang berupa data input, proses yang terjadi dan output yang
diharapkan dengan melakukan wawancara dan observasi.
2. Perancangan (Design)
Pada tahap ini menterjemahkan analisa kebutuhan ke dalam bentuk rancangan
sebelum penulisan program yang berupa perancangan antarmuka (input dan
Analysis
Design
Coding
Testing
Maintenance
47
output), perancangan file-file atau basis data dan merancang prosedur
(algoritma).
3. Pengkodean (Coding)
Hasil rancangan diatas diubah menjadi bentuk yang dimengerti oleh mesin
dalam bentuk bahasa pemprograman. Jika rancangan rinci maka penulisan
program dapat dilakukan dengan cepat.
4. Pengujian (Testing)
Sebelum sistem informasi (Perangkat Lunak) dapat digunakan, maka harus
dilakukan pengujian terlebih dahulu. Pengujian difokuskan pada logika
internal, fungsi eksternal dan mencari semua kemungkinan kesalahan, dan
memeriksa apakah sesuai dengan hasil yang diinginkan.
5. Perawatan (Maintenance)
Pada tahap ini sistem informasi yang telah diuji diimplementasikan
dilingkungan pelanggan jika ditemui kesalahan/errormaka dilakukan perbaikan
atau adanya penambahan fungsi, sehingga factor pemeliharaan ini penting dan
dapat berpengaruh pada semua tahap yang dilakukan sebelumnya.
3.4 Alat Bantu Penelitian
Dalam mengerjakan penelitian ini terdapat beberapa alat yang penulis
gunakan, antara lain :
1. Perangkat Keras (Hardware)
Spesifikasi dari Hardware yang digunakan yaitu satu unit komputer dengan
spesifikasi sebagai berikut:
- Processor : Intel CoreI 3
- RAM : 2GB DDR2
48
- Harddisk : 320 GB
- Flash disk : 16 GB
2. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat luak yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
- Windows 2010 Professional
- XAMPP
- MySQL
3.5 Gambaran Umum Perusahaan
Yayasan ini didirikan pada tahun 2009 dan baru mulai beroperasi pada tahun 2010.
Dengan nama sekolah “PERMATA HARAPAN ” yang beralamat di Permata Baloi Blok
22b-25c, Batam.
Gambar 3.4 Alamat Perusahaan
49
3.5.1 Visi dan Misi Perusahaan
Agar sekolah berjalan dengan standarisasi mutu yang baik maka
diperlukan arah dan tujuan yang tepat. Untuk itu maka Sekolah Permata Harapan,
Batam merumuskan visi dan misi sebagai berikut:
Visi :
Untuk mengembangkan bakat, ilmu pengetahuan, dan kreatifitas sehingga
membentuk siswa yang cerdas, mandiri dan peduli.
Misi :
1. Meningkatkan perilaku peserta didik yang berakhlak mulia, dan saling bertoleransi
antar umat beragama.
2. Meningkatkan prestasi lulusan peserta didik yang siap mengikuti pendidikan lebih
lanjut.
3. Meraih prestasi dalam berbagai ajang lomba / seleksi tingkat kecamatan dan nasional.
4. Meningkatkan keterampilan karya peserta didik.
5. Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah.
3.5.2 Struktur Organisasi
Sekolah Permata Harapan memiliki struktur organisasi yang masing-masing
mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab memberikan pelayanan dalam
peningkatan mutu bagi sekolah maupun siswa. Selain itu dapat memberikan
kemudahan dalam menjalankan usahanya.
Untuk selanjutnya secara keseluruhan struktur organisasi tersebut dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:
50
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH PERMATA HARAPAN
TAHUN AJARAN 2018/2019
Gambar 3.4 Struktur Organisasi
SISWA/I
KETUA YAYASAN
KIATWANSYAH, SE
KEPALA SEKOLAH
MEIDINA DAMANIK, S.S
KOORDINATOR
MARIANNA SIPAYUNG
GURU
GURU
GURU
GURU
ADMIN
NANDO
51
3.5.2.1 Wewenang Dan Tanggung Jawab
Wewenang adalah hak untuk memerintah orang lain untuk melakukan
sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Tanggung jawab adalah suatu kepercayaan yang
diberikan oleh pemimpin untuk menjaga amanat yang diberikan :
1. Kepala Sekolah bertanggung jawab dalam :
a) Pengembangan Program
b) Mengkoordinasi guru
c) Mengelola administrasi
d) Melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap kinerja guru
e) Melakukan evaluasi terhadap program pembelajaran
f) Memberi rekomendasi dan penilaian atas prestasi guru
g) Mengkordinasi pelaksanaan tugas membina, mengendalikan dan mengawasi
penyelenggaraan dan pengelolaan
h) Menyusun kurikulum dan mempersiapkan tenaga serta sarana pendidikan
dan ketatausahaan.
2. Admin memiliki tugas:
a) Menyusun program kerja tata usaha
b) Mengkoordinir tugas-tugas tata usaha
c) Membina dan mengembangkan tugas-tugas ketatausahaan
d) Meneliti dan kemudian membuat surat, baik surat masuk maupun surat
keluar sesuai dengan disposisi/instruksi kepala sekolah
e) Mengawasi dan mengendalikan penggunaan alat-alat sekolah
f) Bertanggung jawab atas penggunaan stempel sekolah
g) Bertanggung jawab atas pembuatan laporan penilaian kinerja guru
52
3. Kordinator memiliki tugas:
a. Mengorganisasi, menggerakkan dan melaksanakan kegiatan
b. Melaksanakan pegawasan terhadap guru
c. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan program sekolah
d. Menentukan kebijaksanaan
e. Mengadakan rapat dan mengambil keputusan dengan guru
f. Membuat PBM
g. Mengatur administrasi kelas
h. Mengadakan evaluasi setiap waktu untuk mengetahui perkembangan anak
didik berjalan dengan baik.
4. Guru mempunyai tugas :
a. Menyusun perangkat rencana pembelajaran
b. Mengelola pembelajaran sesuai dengan kelompoknya
c. Mencatat perkembangan anak
d. Menyusun pelaporan perkembangan anak
e. Melakukan kerjasama dengan orang tua dalam program parenting
f. Menghadiri pertemuan – pertemuan peningkatan mutu guru (KKG)
g. Menyusun pelaksanaan kurikulum
5. Siswa
a. Belajar dengan sungguh-sungguh
b. Berusaha menjadi yang terbaik di sekolah, rumah, maupun di lingkungan
c. Menjadi manusia yang berguna bagi Nusa, bangsa dan negara.
53
3.6 Logo Sekolah
Logo adalah sebuah simbol yang dirancang untuk mewakili karakter dan
menjadi identitas dari sebuah perusahaan, lembaga atau produk.
Gambar 3.5 Logo Sekolah
53
BAB IV
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI
4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Sistem penerimaan guru pada Sekolah Permata Harapan masih menggunakan
cara konvensional, dimana pelamar akan dipanggil satu persatu dan diwawancarai
serta disesuaikan dengan kriteria yang dibutuhkan, kemudian diterima dan dikontrak.
4.1.1 Analisis Prosedur yang Berjalan
Analisis prosedur yang sedang berjalan pada Sekolah Permata Harapan
dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada dan dari urutan kejadian tersebut
dapat dibuat diagram aliran dokumen, prosedur sistem penerimaan guru dapat
dideskripsikan sebagai berikut pada gambar 4.1
1. Kepala sekolah mendata kekurangan guru yang dibutuhkan.
2. Guru yang dibutuhkan diberi syarat dan kriteria, lalu di buat info lowongan kerja untuk
guru, baik pada koran atau pun media sosial.
3. Surat lamaran dikumpulkan dan dipanggil untuk wawancara dan tes psikologi pada
bagian HRD.
4. Apabila pelamar disetujui maka guru baru tersebut diberi arahan dan cara kerja di
Sekolah Permata Harapan.
5. Selanjutnya, berkas disetujui yayasan dan dikelola oleh HRD.
54
HRD Pelamar Kepala Sekolah Yayasan
START STASTART
Memasukkan Lamaran
Seleksi Berkas
Lamaran
Menghubungi Pelamar
Laporan penerimaan
guru
End
Membuat
Lowongan
Wawanc
ara Final
Tes
Tertulis
55
Tidak
Ya
Gambar 4.1 Aliran Sistem Informasi (ASI) yang sedang berjalan
Tabel 4.1 Evaluasi Sistem yang Berjalan
No Masalah Solusi
Hasil
wawancara final
Ket
56
1 Tidak efisien dan sering terjadi
penumpukan data guru
Data guru diinput pada sistem untuk
memilih kriteria dosen sesuai kebutuhan
2 Filing berkas yang tidak rapi. telah menggunakan database sehingga
semua data tersimpan dengan baik dan rapi.
3 Proses pembuatan laporan dan
penyimpanan data belum
terorganisir dengan baik.
Dengan menggunakan sistem aplikasi ini
memudahkan pengolahan guru yang
dibutuhkan dan membuat peringkat dari
guru yang dibutuhkan.
Berdasarkan kelemahan di atas, penulis mengusulkan sistem yang
terkomputerisasi yaitu sistem yang berbasis web karena dengan menggunakan sistem
yang berbasis web, program dapat diakses dari mana saja, sapa saja dan kapan saja.
Sistem ini menggantikan sistem lama yang secara keseluruhan belum
terkomputerisasi. Sistem usulan ini diharapkan dapat menjadikan bahan masukan
untuk Sekolah Permata Harapan dalam hal sistem penerimaan guru.
4.2 Rancangan Sistem Baru
Penentuan guru yang diterima adalah dari kriteria dan kebutuhan untuk
mengajar pada Sekolah Permata Harapan, yaitu kepribadian, kemampuan mengajar,
nilai akademik dan kerjasama tim. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan
menggunakan kriteria guru yang ditentukan oleh kepala sekolah, yaitu pendidikan,
pengalaman, tes skill, tes wawancara dan usia.
57
4.2.1 Desain Sistem Perancangan
Adapun tujuan dari disain sitem perancangan ini adalah untuk memberikan
gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Dalam hal ini menitik
beratkan pada sistem-sistem yang diusulkan meliputi aliran sistem informasi, context
diagram (CD), data flow diagram (DFD) level 1, entity relationship diagram (ERD),
dan struktur program.
4.2.2 Aliran Sistem pendukung Keputusan Yang Diusulkan
Aliran sistem informasi menggambarkan perpindahan data dari suatu entity ke
entity lainya yang akan menghasilkan suatu proses sistem informasi yang ada.
Proses seleksi pelamar kerja yang di usulkan di Sekolah Permata Harapan adalah
sebagai berikut:
1 Pelamar memberikan surat lamaran beserta syarat-syarat yang diperlukan oleh
perusahaan.
2 Bagian personalia akan menyeleksi pelamar berdasarkan nilai kriteria. Jika pada tahap ini
pelamar memenuhi semua persyaratan maka akan masuk ke tahap berikutnnya.dan jika
tidak maka data-data pelamar akan dijadikan arsip.
3 Pada tahap kedua bagian HRD akan melakukan test.
4 Jika pada seleksi terdapat pelamar yang tidak lolos maka data-data pelamar akan
dijadikan arsip oleh bagian HRD. Sedangkan jika pada saat seleksi terdapat pelamar yang
lolos maka data-data pelamar lolos seleksi akan diberikan ke yayasan untuk disahkan.
5 Setelah disahkan data-data akan diarsipkan oleh bagian sekolah.
58
Aliran data dari desain usulan sistem informasi ini akan digambarkan dalam
sebuah diagram aliran sistem pada gambar 4.2 berikut :
Pelamar HRD Kepala Sekolah
Tidak
Start
Formulir Pendaftaran
Mengisi Formulir
Pendaftaran
SPK Penerimaan
Guru Proses Seleksi
Di terima
/ tidak
Database
Karyawan
Mencari
Informasi selanjutnya
59
Ya
Gambar 4.2 Aliran Sistem Informasi yang diusulkan
End
60
4.3. Cara Kerja Sistem
Penentuan guru yang diterima adalah dari kriteria dan kebutuhan pada Sekolah
Permata Harapan, yang ditentukan oleh perusahaan dengan menggunakan 5 (lima)
kriteria sebagai berikut :
1. Pendidikan Terakhir (C1)
Merupakan aspek penilaian oleh perusahaan kepada calon guru berdasarkan pendidikan
terakhir. Dalam hal ini pihak Sekolah Permata Harapan membagi kriteria ini menjadi
berdasarkan tingkat SMA, D3, S1 dan S2.
2. Pengalaman (C2)
Merupakan aspek penilaian oleh perusahaan kepada calon guru, dikarenakan tenaga kerja
yang berpengalaman lebih berkualitas dalam melaksanakan pekerjaannya.
3. Usia (C3)
Merupakan aspek penilaian oleh perusahaan kepada calon guru, dimana dalam hal ini
pihak Sekolah Permata Harapan menyeleksi calon guru yang melamar dengan usia 25
tahun – 35 tahun.
4. Tes Skill (C4)
Merupakan aspek penilaian oleh perusahaan kepada calon guru, dimana dalam hal ini
pihak Sekolah Permata Harapan melakukan tes praktek atas kemampuan calon guru
dalam proses belajar mengajar.
5. Wawancara (C5)
Merupakan aspek penilaian oleh perusahaan untuk mendapatkan informasi dari calon
guru terkait kemampuan, keterampilan, maupun kepribadian dari calon guru tersebut.
4.3.1 Pemberian Bobot Per Kriteria
61
Langkah awal metode Simple Additive Weighting adalah pemberian nilai bobot
di setiap kriteria pelamar yaitu: Pengalaman kerja, pendidikan, usia, tes skill dan
wawancara. Perusahaan memberikan bobot untuk setiap kriteria sebagai berikut :
4.2 Tabel Pemberian Bobot Kriteria
Nama Kriteria Bobot
C1 Pendidikan 25
C2 Pengalaman Kerja 30
C3 Usia 10
C4 Tes skill 20
C5 Wawancara 15
Total 100
Ada 3 alternatif yang diberikan yaitu :
A1 = ARYA
A2 = JESICA
A3= ANGEL
Beberapa langkah untuk melakukan perhitungan penerimaan karyawan baru
menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) yaitu:
1. Memberikan nilai dan bobot untuk setiap alternatif pada setiap kriteria yang sudah
ditentukan.
Tabel 4.3 Tabel Nilai dan Bobot untuk Krite ria
62
C1, C2, C3,C4, C5
Nilai Tertulis Nilai Kriteria Keterangan
76 – 100 100 Sangat Baik
51 – 75 75 Baik
31 – 50 50 Cukup
< 30 25 Kurang
2. Menentukan rating kecocokan.
Tabel 4.4 Rating Kecocokan dari Setiap Alternatif pada Setiap Kriteria
Alternatif
Kriteria
C1 C2 C3 C4 C5
ARYA 100 100 50 75 100
JESICA 50 50 100 50 75
ANGEL 25 75 75 100 50
3. Pembentukan matriks keputusan
1 1 0.5 0.75 1 Y11 Y12 Y13 Y14
Y15
0.5 0.5 1 0.5 0.75 Y21 Y22 Y23 Y24
Y25
X = Identik dengan X =
0.25 0.75 0.75 1 0.5 Y31 Y32 Y33 Y34
Y35
4. Hitung nilai normalisasi dari setiap alternatif
rij =
Xij Jika J adalah atribut
keberuntungan (benefit)
Min Xij Jika J adalah
atribut
biaya (cost) Max Xij Xij
Hasil matriks ternormalisasi (R) adalah sebagai berikut:
63
1 1 0.5 0.75 1
R = 0.5 0.5 1 0.5 0.75
0.25 0.75 0.75 0.1 0.5
5. Tentukan bobot yang akan digunakan untuk proses perangkingan
w = 0.3 0.25 0.1 0.2 0.15
6. Pencarian perangkingan atau nilai terbaik dengan memasukkan setiap kriteria yang
diberikan dengan menggunakan rumus:
vij = ∑
Hasil perangkingan berdasarkan yang terbaik sebagai berikut:
Tabel 4.5 Tabel Hasil Perangkingan
Nama Nilai
ARYA 0.9
ANGEL 0.613
JESICA 0.588
Tabel 4.6 Tabel Kualifikasi Hasil Perangkingan
Hasil Kualifikasi Keterangan
76 – 100 A Sangat Baik
51 – 75 B Baik
31 – 50 C Cukup
< 30 D Kurang
4.4 Diagram Konteks
Diagram Konteks merupakan gambaran dasar proses antara aplikasi sistem
pendukung keputusan rekrutmen guru baru. Dimana admin menginputkan kriteria
yang telah ditentukan dan pemberian bobot tiap kriteria untuk mencari nilai
64
normalisasi tiap kriteria. Input data sub kriteria untuk masing – masing kriteria
berdasarkan nilai tertinggi tiap kriteria. Input alternatif atau calon pelamar dengan
memberikan nilai pada tiap kriteria. Proses perhitungan menggunakan metode
SAW dan terakhir laporan hasil keputusan.
Gambar 4.3 Diagram Konteks
4.4.1 Data Flow Diagram ( DFD) Level 1
Data Flow Diagram (DFD) sering digunakan untuk menggambarkan suatu
sistem lama/sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa harus
mempertimbangakan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD
merupakan alat yang digunakan pada metodologi engembangan sistem yang
terstuktur (structure analisys design). DFD level 1 merupakan penjabaran context
diagram. Dan dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut :
65
Gambar 4.4 Data Flow Diagram (DFD)
4.5 Rancangan Database
Dalam perancangan sistem ini penulis membuat beberapa tabel yang tergabung
pada database SAW. Database ini digunakan untuk penyimpanan data yang ada pada
sistem ini. Adapun tabel yang digunakan sebagai berikut:
66
1. Tabel User
Tabel ini berisi data-data user. Adapun isi dari tabel user adalah user id, username, dan
password.
Tabel 4.7 Tabel User
Nama field Type Length Ket
Id_user Int 11 Primary key
User Varchar 16
Pass Varchar 16
2. Tabel Kriteria
Tabel ini berisi data-data kriteria. Adapun isi dari tabel ini adalah kode kriteria dan nama
kriteria.
Tabel 4.8 Tabel Kriteria
Nama field Type Length Ket
Kode_kriteria Varchar 16 Primary key
Nama_kriteria Varchar 255
3. Tabel Alternatif.
Tabel ini berisi kode alternatif, nama alternatif, keterangan, total, dan rank
Tabel 4.9 Tabel Alternatif
Nama field Type Size Ket
Kode_alternatif Varchar 16 Primary key
Nama_alternatif Varchar 255
Keterangan Varchar 255
Total Double
Rank Int 11
4. Tabel Relasi Kriteria.
Tabel ini berisi database yang terhubung dengan tabel kritertia, bertujuan untuk
menyimpan data bobot kriteria.
67
Tabel 4.10 Tabel Relasi Kriteria
Nama field Type Length Ket
Id_rel Int 11 Primary key
ID1 Varchar 16
ID2 Varchar 16
Nilai Double
5. Tabel Relasi Alternatif
Tabel ini berisi database yang terhubung dengan tabel alternatif, bertujuan untuk
menyimpan data bobot alternatif.
Tabel 4.11 Tabel Relasi Alternatif
Nama field Type Size Ket
Id_rel Int 11 Primary key
Kode1 Varchar 16
Kode2 Varchar 16
Kode_kriteria Varchar 16
Nilai Double
4.5.1 Normalisasi
Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk
memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu perusahaan.
1. Tabel Unnormal.
Di dalam tabel ini data atau field masih belum berada di tabel yang seharusnya.
68
Tabel 4.12 Tabel Unnormal
Id_user
User
Pass
Kode_kriteria
Nama_kriteria
Kode_alternatif
Nama_alternatif
Keterangan
Total
Rank
Id_rel
ID1
ID2
Nilai
Kode1
Kode2
2. Tabel Normal Pertama (1NF).
Dalam tabel ini, telah ditentukan primary key setiap masing-masing tabel.
69
Tabel 4.13 Tabel Normal Pertama (1NF)
Id_user *
User
Pass
Kode_kriteria *
Nama_kriteria
Kode_alternatif *
Nama_alternatif
Keterangan
Total
Rank
ID *
ID1
ID2
Nilai
ID*
Kode1
Kode2
Kode_kriteria
nilai
3. Tabel Normal Kedua (2NF).
70
Tabel 4.14 Tabel Normal Kedua
Id_user *
Kode_alternatif * ID *
User
Nama_alternatif ID1
Pass
Keterangan ID2
Total Nilai
Kode_kriteria *
Rank
Nama_kriteria
ID*
Kode1
Kode2
Kode_kriteria**
nilai
4.5.2 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan hubungan penterjemahan yang
berisi komponen-komponen himpunan entiti dan himpunan relasi yang dilengkapi
dengan atribut-atribut menghubungkan entiti tersebut digunakan key field (Primary
Key Atribut) dari masing-masing entity. Dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut ini
71
Gambar 4.5 Entity Relationship Diagram (ERD)
4.6 Rancangan Tampilan Antarmuka (Interface)
Merupakan sebuah gambaran dasar atau umum pada sebuah aplikasi yang akan
dibuat, dengan tujuan memberikan kemudahan pemakai dalam menjalankan program
tersebut. Berikut ini rancangan tampilan dari aplikasi sistem penunjang keputusan
penerimaan guru dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) :
1. Rancangan Form Login
Form ini merupakan akses awal bagi user saat menjalankan program ini, adapun
rancangan form login ialah sebagai berikut:
Username
Password
Silahkan masuk
Masuk
72
Gambar 4.6 Perancangan Form Login
2. Menu Utama
Halaman ini akan muncul pada saat program dijalankan setelah user berhasil masuk
melalui form login. Adapun tampilan rancangan menu utama adalah sebagai berikut:
Gambar 4.7 Rancangan Menu Utama
3. Rancangan Data Calon Guru
Berikut ini rancangan tampilan menu data guru yang berguna untuk memasukkan data
calon guu.
Sistem Pendukung Keputusan
Penerimaan Guru di
Sekolah Permata Harapan
SPK SAW
Beranda
Alternatif
Kriteria
Calon Guru
Sub Alternatif
Bobot Alternatif
Perhitungan
Hasil
Pencarian Refresh Tambah Cetak
Calon Guru
Admin
73
Gambar 4.8 Rancangan Data Calon Guru
4. Rancangan Menu Kriteria
Berikut ini rancangan tampilan menu kriteria yang berguna untuk memasukkan data
kriteria.
Gambar 4.9 Rancangan Kriteria
5. Rancangan Menu Sub Kriteria
Berikut ini rancangan tampilan menu nilai yang digunakan untuk memasukkan
perbandingan nilai bobot kriteria dan alternatif.
Kriteria
Pencarian Refresh Tambah
Sub Kriteria
Pencarian Refresh Tambah
74
Gambar 4.10 Rancangan Menu Sub Kriteria
6. Rancangan Menu Nilai Bobot
Berikut ini rancangan tampilan menu nilai yang digunakan untuk memasukkan
perbandingan nilai bobot kriteria dan alternatif.
Gambar 4.11 Rancangan Menu Nilai Bobot
7. Rancangan Menu Perhitungan
Berikut ini rancangan tampilan dari menu perhitungan yang berfungsi untuk
menampilkan proses dan hasil perhitungan menggunakan metode Simple Additive
Weighting (SAW).
Gambar 4.12 Rancangan Menu Perhitungan
Perhitungan Pencarian Refresh Tambah Cetak
Nilai Bobot
Pencarian Refresh
75
8. Rancangan Menu Hasil Perankingan
Berikut ini rancangan tampilan dari menu hasil perankingan yang berfungsi untuk
menampilkan hasil akhir menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) pada
gambar
Gambar 4.13 Rancangan Menu Hasil Perangkingan
9. Rancangan Menu Password
Berikut ini rancangan tampilan menu password yang berguna bagi user untuk untuk
melakukan perubahan data login, yaitu berupa perubahan password lama, pada gambar
4.14 :
Gambar 4.14 Rancangan Menu Password
Hasil Perangkingan Pencarian Refresh Cetak
Password lama
Password baru
Konfirmasi Password baru
Ubah Password
Simpan
76
4.6.1 Implementasi Sistem
Implementasi adalah suatu proses untuk menempatkan sistem informasi baru ke
dalam sistem yang sudah ada (sistem lama). Implementasi sistem merupakan tahap
akhir dari perancangan sistem. Berikut ini menu-menu yang ada di program sistem
pendukung keputusan penerimaan guru di Sekkolah Permata Harapan:
1. Menu Login
Menu ini berfungsi sebagai halaman login admin, dimana admin dapat melakukan login
dengan memasukkan nama username dan password. Jika login berhasil admin akan
masuk ke menu utama. Berikut tampilan menu login pada gambar 4.15 di bawah ini:
Gambar 4.15 Tampilan Menu Login
2. Menu Halaman Utama
Menu ini merupakan halaman utama, terdiri dari menu data alternatif, kriteria, sub
kriteria, nilai bobot, perhitungan dan hasil perangkingan. Berikut tampilan:
77
Gambar 4.16 Tampilan Menu Halaman Utama
3. Menu Calon Guru
Pada menu calon guru ini berfungsi untuk memasukkan data alternatif. Dimana dalam
menu ini, user dapat melakukan tambah data, hapus data, ubah data, serta pencarian data.
Gambar 4.17 Tampilan Menu Calon Guru
4. Menu Kriteria
78
Pada menu kriteria ini berfungsi untuk memasukkan data kriteria. Sama halnya pada
menu calon guru, dalam menu ini user juga dapat melakukan tambah data, hapus data,
ubah data, serta pencarian data.
Gambar 4.18 Tampilan Menu Halaman Kriteria
5. Menu Nilai Bobot
Pada menu ini terdapat dua sub menu, yaitu menu nilai bobot kriteria dan nilai bobot
alternatif. Menu ini berfungsi untuk memasukkan perbandingan nilai bobot kriteria dan
alternatif. Berikut tampilan menu nilai bobot kriteria pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.19 Tampilan Menu Nilai Bobot Kriteria
79
Pada menu nilai bobot kriteria dilakukan penentuan nilai perbandingan antara
kriteria satu dengan yang lain berdasarkan tingkat kepentingannya. Begitu pula pada
menu nilai bobot alternatif, user menentukan perbandingan alternatif satu terhadap
lainnya, namun sebelumnya user harus menentukan kriteria yang akan di nilai
terhadap perbandingan alternatif. Berikut tampilan menu nilai bobot kriteria pada
Sekolah Permata Harapan
Gambar 4.20 Tampilan Menu Nilai Bobot Alternatif
6. Menu Perhitungan
Pada menu ini menampilkan hasil perhitungan analisa, normalisasi dan hasil
perangkingan dari menu nilai bobot yang telah di tentukan tadi. Dalam menu ini juga di
tampilkan sebuah peringkat yang menjadi penentu pelamar mana yang akan di terima
menjadi guru di Sekolah Permata Harapan.
80
Gambar 4.21 Tampilan Menu Perhitungan Analisa
Gambar 4.22 Tampilan Menu Normalisasi
Gambar 4.23 Tampilan Menu Perangkingan
7. Tampilan Menu Password
Menu ini berfungsi bagi user untuk merubah data login, dengan merubah password lama
81
Gambar 4.24 Tampilan Menu Password
8. Tampilan Laporan
Tampilan laporan hasil akhir pada gambar di bawah ini :
Gambar 4.25 Tampilan Laporan Hasil Akhir
4.7 Pengujian Black Box
Black box testing terfokuskan pada apakah unit program memenuhi kebutuhan
fungsional yang telah dijelaskan. Cara pengujiannya dilakukan dengan cara
menjalankan program yang telah dibuat, kemudian diamati apakah sudah sesuai
dengan apa yang diinginkan. Hasil black box testing yang telah dilakukan dapat
dilihat pada tabel di bawah.
82
Tabel 4.15 Tabel Pengujian Black Box
No Skenario
Pengujian Test Case Hasil yang
Diharapkan Hasil Pengujian Kesimpul
an
1 Mengosongkan username dan password, lalu klik tombol
“Masuk”
Sistem akan menolak akses login dan menampilkan pesan “Salah Kombinasi user name dan password”
Sesuai
2 Mengisikan username dan password, lalu klik tombol
“Masuk”
Sistem menerima akses login dan masuk ke menu utama lengkap dengan status bar tentang
pengguna
Sesuai
3 Input data Kriteria tidak lengkap (ada kolom yang tidak terisi), lalu klik tombol
“Simpan”
Sistem tidak akan menyimpan data Kriteria jika ada kolom yang tidak terisi dan menampilkan pesan “lengkapi data kriteria”
Sesuai
83
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan maka penulis dapat mengambil beberapa
kesimpulan antara lain :
1. Dibuatkan sebuah software yaitu Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan
Guru baru menggunakan metode SAW.
2. Sistem ini dibuat secara terkomputerisasi sehingga datanya akan lebih mudah
dicari dan tidak membutuhkan waktu lama.
3. Penginputan dan pembaruan data akan lebih mudah dengan adanya sistem yang
dibuat saat ini.
4. Dibuatkan sebuah sistem terkomputerisasi dengan login, jadi yang memiliki
hak akses hanya admin sehingga data akan lebih aman.
a. Kelebihan :
1. Memudahkan pekerjaan pihak sekolah dalam menginputkan dan
mencari data.
2. Efisiensi waktu, tenaga, dan biaya juga akan lebih terkontrol bagi
pihak sekolah.
b. Kekurangan
1. Sistem yang dibuat ini hanya untuk sistem pendukung keputusan
rekrutmen guru, jadi hanya ada beberapa kritreia – kriteria saja yang
telah ditentukan.
5.2. Saran
Pada laporan penelitian ini banyak terdapat keterbatasan, sehingga untuk
lebih mengembangkan hasil pengerjaan Pengembangan Sistem Pendukung
84
Keputusan Penerimaan Guru di Sekolah Permata Harapan Berbasis Web. Maka
penulis memberikan saran yang dapat digunakan sebagai landasan pengerjaan
sistem yang penulis buat ini, agar hasil yang diperoleh menjadi lebih baik.
1. Diharapkan adanya sistem keamanan agar keamanan sistem lebih terjaga.
2. Sekolah Permata Harapan secepatnya menggunakan Sistem Informasi ini, agar
dapat membantu penerimaan guru.
3. Bagian Administrasi diharapkan adalah petugas yang mengerti IT.
85
DAFTAR PUSTAKA
Agus Mulyanto. 2013. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Alter, Steven.2012.Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall. Andri Kristanto. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya.
Yogyakarta : Penerbit Gava Media.
Anhar. 2010. PHP & MySql Secara Otodidak . Jakarta: PT TransMedia.
Ardhana, YM. 2012. Pemrograman PHP Codeigniter Black Box . Purwokerto : Jasakom.
Arief M Rudianto. 2011. Pemrograman Web Dinamis menggunakan PHP dan
MySQL. Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET.
Atika, Fara. 2017. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Guru Berprestasi di
Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW). Naskah Publikasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
B, Marshall Romney, dan Steinbart, Paul J. 2015. Sistem Informasi Akuntansi,
Edisi Sembilan, Buku Satu, diterjemahkan: Deny Arnos Kwary dan Dewi
Fitriasari.
Jakarta: Salemba Empat.
Bentley, Lonnie D dan Whitten, Jeffrey L. 2011. Systems Analysis and Design for the
Global Enterprise. (7th edition). New York : McGrawHill.
Bin Ladjamudin, Al Bahra. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak . Yogyakarta :Graha
Ilmu.
Brady, M.,& Loonam, J. 2010. Exploring the use of entity-relationship
diagramming as a technique to support grounded theory inquir. Bradford: Emerald Group
Publishing. Connolly, T., Begg, C. 2010. Database Systems: a practical approach to design,
implementation, and management. 5th Edition. America: Pearson Education
86
Efraim Turban, Jay E.Aronson dan Ting Peng Liang. 2011. Decision Support Systems
and Intelligent Systems, Edisi 7, Jilid 1. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Elmasri, Ramez, Navathe, Shamkant B. 2015. Database System. Yogyakarta: Andi.
Eniyati, Sri. 2011. Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan untuk Penerimaan Beasiswa dengan Metode SAW (Simple Additive
Weighting).
Teknologi Informasi DINAMIK.
Henry Wibowo S. 2010. Sistem Pendukung Pengambilan Kesimpulan Seleksi Menerima Beras Untuk Raskin Studi Kasus Desa Dalangan Kabupaten Klaten. Jurnal Penelitian.
Fathansyah. 2012. Basis Data. Bandung: Informatika.
Frieyadie. 2010. Belajar Sendiri Pemrograman Database Menggunakan Foxpro 9.0.
Jakarta : Elex Media Komputindo.
Gunawan, Sabda. 2015. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Guru Terbaik pada
SMA Negeri 2 Kutacane dengan menggunakan Metode Simple Additive
Weighting (SAW). Jurnal Penelitian.
H.M, Jogiyanto. 2011. Analisis & Desain Sistem Informasi: pendekatan terstruktur
teori dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta:Andi.
Hanif Al Fatta. 2011. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi.
Yogyakarta:Andi.
Hutasoit, Rotua Sihombing, dkk. 2016. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan
Guru Terbaik pada SMK Maria Goretti Pematangsiantar Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW). Jurnal Riset Sistem Informasi
dan
Teknik Informatika (Volume 1, Nomor 1, Juli 2016).
Indrajani. 2011. Database Design (Case Study All in One). Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
87
Kadarsah, Suryadi dan M. Ali Ramdani. 2012. Sistem Pendukung Keputusan:
Suatu Wacana Struktural Idealisasi dan Implementasi Konsep Pengambilan
Keputusan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Kusrini. 2015. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Kusumadewi, Sri dan Purnomo Hari. 2010. Aplikasi Logika Fuzzy, Cetakan Pertama,
Yogyakarta : Graham Ilmu.
Laudon. Kenneth C., dan Laudon. Jane P.2010. Management Information System,
10th ed. Jakarta: Salemba Empat. Moh.Sulhan. 2012. Pengembangan Aplikasi Berbasis Web dengan PHP dan ASP.
Yogyakarta : Penerbit Gava Media.
Nugroho, Bunafit. 2013. Dasar Pemograman Web PHP – MySQL dengan Dreamweaver. Yogyakarta : Gava Media.
O’Brien & Marakas. 2012. Management Information Systems. Sixteenth Edition. New
York: McGraw-Hill/Irwin. Pahlevy RT. 2010. Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Menentukan
Penerima Beasiswa dengan Menggunkan SAW.Tugas Akhir, Jurusan Teknik Informatika. Fakultas Teknologi Industri. Universitas Pembangunan
Nasional Veteran. Surabaya.
Paramita, Aulia, dkk. 2017. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Guru Terbaik Berdasarkan Kinerja dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP).
Laporan Penelitian.Universitas Indraprasta PGRI. Raymond McLeod,Jr. 2010. Sistem Informasi Edisi 7 Jilid 2. Jakarta:
Prenhallindo.
Rini, Faiza. 2015. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Guru Terbaik pada SMK
Islam Al-Arief Muaro Jambi. Jurnal Penelitian.
Satzinger, Jackson, Burd. 2012. System Analisis and Design with the Unified
Process. USA: Course Technology, Cengage Learning.
Sukamto, Rosa A. dan M. Salahuddin. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur
88
dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
Susanto, Azhar 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
Sutanta, Edhy. 2011. Basis Data dalam Tinjauan Konseptual. Yogyakarta: Andi.
Sutarman. 2012. Pengantar teknologi Informasi. Jakarta : Bumi Aksara.
Tata Sutabri. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi. Vercellis, Bernadth. 2015. Sistem Informasi. Yogyakarta : Lokomedia.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. DAFTAR PRIBADI
Nama : Marianna Sipayung
Tempat dan Tanggal Lahir : Haranggaol, 5 Maret 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Status : Belum Menikah
Alamat : Perum Taman Raya Blok LG No.18
Nama Ayah : Nurdin Sipayung
Nama Ibu : Rentianna Saragih
No.Handphone : 082392590525
B. DATA PENDIDIKAN
a. Tahun 1997 - 2003 SDN 001 Haranggaol
b. Tahun 2003 - 2006 SMP St.Agustinus Haranggaol
c. Tahun 2006 - 2009 SMKN 1 Pematangsiantar
d. Tahun 2014 - 2015 PGSA Keprimall
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Batam, 3 Oktober 2018
Marianna Sipayung