sistem pendinginan sepeda motor

8
SISTEM PENDINGINAN SEPEDA MOTOR A. JENIS DAN PRINSIP KERJA Sistem pendinginan sepeda motor berfungsi untuk mendinginkan mesin agar mesin bekerja pada temperatur kerjanya dan tidak mengalami over heating. Sistem pendinginan sepeda motor ada 3 yaitu: 1. Sistem pendinginan udara 2. Sistem pendinginan air 3. sistim pendinginan oli 1. Sistem pendinginan udara dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Sistem pendinginan udara alami Udara mengalir melewati mesin dan melakukan pendinginan sewaktu sepeda motor berjalan. Sirip-sirip pendingin di blok silinder dan kepala silinder berfungsi untuk memperluas bidang pendinginan b. Sistem pendinginan udara paksa Udara disirkulasikan oleh kipas ke sirip-sirip pendingin. Sistim pendingin udara Sistem pendingin udara banyak digunakan pada sepeda motor dengan cc mesin yang rendah, biasanya dibawah 125 cc, namun bila lebih dari 125 cc biasanya menggunakan sistem pendingin air. Sistem pendingin udara ini biasanya berupa sirip sirip pada blok mesin dan kepala silinder mesin. Sistem pendingin ini bekerja pada saat sepeda motor melaju atau berjalan, di mana udara akan mengenai sirip sirip tersebut dan panas mesin dapat dibuang ke udara melalui sirip sirip mesin tersebut. Jumlah sirip sirip tersebut sudah dirancang khusus oleh para produsen kendaraan agar didapat pendinginan yang sesuai untuk mencapai suhu kerja mesin yang diinginkan. Bila sirip sirip itu patah, maka akan sangat mempengaruhi dari suhu mesin tersebut.

Upload: banyugroup-cybernet

Post on 05-Jan-2016

37 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

SISTEM PENDINGINAN SEPEDA MOTOR

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Pendinginan Sepeda Motor

SISTEM PENDINGINAN SEPEDA MOTOR

A. JENIS DAN PRINSIP KERJA

Sistem pendinginan sepeda motor berfungsi untuk mendinginkan mesin agar mesin

bekerja pada temperatur kerjanya dan tidak mengalami over heating.

Sistem pendinginan sepeda motor ada 3 yaitu:

1. Sistem pendinginan udara

2. Sistem pendinginan air

3. sistim pendinginan oli

1. Sistem pendinginan udara dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Sistem pendinginan udara alami

Udara mengalir melewati mesin dan melakukan pendinginan sewaktu sepeda

motor berjalan. Sirip-sirip pendingin di blok silinder dan kepala silinder berfungsi

untuk memperluas bidang pendinginan

b. Sistem pendinginan udara paksa

Udara disirkulasikan oleh kipas ke sirip-sirip pendingin. Sistim pendingin udara

Sistem pendingin udara banyak digunakan pada sepeda motor dengan cc mesin yang

rendah, biasanya dibawah 125 cc, namun bila lebih dari 125 cc biasanya

menggunakan sistem pendingin air. Sistem pendingin udara ini biasanya berupa sirip

– sirip pada blok mesin dan kepala silinder mesin. Sistem pendingin ini bekerja pada

saat sepeda motor melaju atau berjalan, di mana udara akan mengenai sirip – sirip

tersebut dan panas mesin dapat dibuang ke udara melalui sirip – sirip mesin tersebut.

Jumlah sirip – sirip tersebut sudah dirancang khusus oleh para produsen kendaraan

agar didapat pendinginan yang sesuai untuk mencapai suhu kerja mesin yang

diinginkan. Bila sirip – sirip itu patah, maka akan sangat mempengaruhi dari suhu

mesin tersebut.

Page 2: Sistem Pendinginan Sepeda Motor

2. Sistem pendinginan air

Sekeliling silinder dan kepala silinder diberikan rongga-rongga berisi air yang

disirkulasikan oleh pompa air (water pump). Air yang telah menyerap panas mesin

dialirkan ke radiator untuk didinginkan melalui kisi-kisi radiator dan aliran udara yang

melaui radiator.

Sistim pendingin air: Pada sistem pendingin air yang digunkan adalah air sebagai

bahan pendinginnya. Komponen – komponen sistem pendingin air adalah sebagai berikut:

Radiator: Radiator berfungsi sebagai tempat menampung air sekaligus mendinginkan

air yang berasal dan akan dialirkan ke mesin.

Water pump : berfungsi untuk mensirkulasikan air ke dalam sistem pendingin.

Tutup radiator: berfungsi mengatur tekanan dan suhu air pendingin di dalam radiator.

Water jacket: adalah ruang dalam blok mesin dan silinder blok yang menampung dan

menghantarkan panas mesin ke air pendingin.

Thermostat: berfungsi untuk mengatur suhu kerja mesin dengan cara mengatur

sirkulasi air pendingin.

Selang : adalah komponen untuk mensirkulasikan air pendingin dari radiator ke blok

mesin atau sebaliknya.

3. Sisistem Pendingin Oli

suatu sistim baru yang digunakan untuk sepeda motor cc 125 keatas untuk kebutuhan

kota ataupun jarak dekat. sistim ini digunakan untuk mendinginkan oli yang ada di kalter

oli atau panci oli, oli bisa naik ke atas oil cooler karena tekanan dari pompa oli yg sangat

tinggi.

Page 3: Sistem Pendinginan Sepeda Motor

B. NAMA DAN FUNGSI CARA KERJA SISTEM HIDROLIK

Cara kerja Sistem Hidrolik

1. Tekanan Hidrolik menggunakan sebuah pompa (gear pump piston pump No.4) di dalam

tangki hidrolik yang digerakkan oleh sebuah motor yang terpasang vertikal diatas tangki

hidrolik.

2. Minyak hidrolik didorong oleh Radial Piston Pump (No.4) melalui sebuah Check Valve

(No.9) yang berfungsi agar minyak hidrolik tidak kembali ke pompa penghisap menuju

ke Pressure Control Valve/Relief Valve (No. 7) melalui Four Way 2 Ball Valve-Manifold

Block (No. 5).

3. Minyak hidrolik yang berada di dalam Pressure Control Valve dapat diatur secara manual

oleh sebuah Hand Control Valve (No.6) ini, berfungsi mengatur dengan tangan terhadap

posisi hidrolik silinder maju dan mundur, apabila sistem otomatis maju mundur tidak

bisa bekerja lagi atau rusak.

Page 4: Sistem Pendinginan Sepeda Motor

4. Tekanan minyak dalam Pressure Control Valve (No.7) digabung dengan sebuah Solenoid

Unloading Valve (No.8) yang dipasang diatas Manifold Block (No.5) mendapat perintah

dari Amplifier Card (Relay Control) untuk membuka katupnya pada saat beban screw

press naik dan menutupnya pada saat beban screw press turun, sehingga sumbu silinder

dapat maju mundur sesuai dengan beban yang distel di amplifier card (relay control) yang

dapat mendeteksi ampere screw press melalui sebuah CT yang terpasang di dalam kotak

starter.

5. Silinder hidrolik mempunyai dua jalur sambungan, satu didepan dan satu di belakang.

Tekanan minyak yang masuk ke jalur depan, sumbu silinder hidroliknya mundur, dan

yang masuk ke jalur belakang sumbu hidroliknya maju.

6. Minyak hidrolik dapat disirkulasi secara otomatis dan teratur oleh pompa hidrolik ke

dalam tangki hidrolik, didinginkan melalui sebuah Intergral Oil Cooler (No.17),

kemudian disaring oleh Return Line Filter (No.12). Minyak hidrolik harus tetap bersih

dan tidak berkurang.

7. Untuk menambah (atau berkurang) tekanan hidrolik dapat dibuka dengan cara memutar

baut yang terdapat di Pressure Control Valve/Relief Valve (No.7) secara perlahan-lahan

hingga mencapai 45 bar. Untuk mengetahui besarnya tekanan minyak dapat melihat

penunjuknya pada PressureGauge (No.11). Pressure Control Valve/Relief Valve (No.7)

dan SolenoidUnloading Valve (No.11) berfungsi untuk mengatur arus tekanan ke hidrolik

silinder, dan Shut Off Valve (No.10) yang berfungsi untuk menutup tekanan hidrolikke

Pressure Gauge (No.11).

8. Ketinggian level dan suhu minyak hidrolik didalam tangki dapat dilihat pada Fluid Level

Gauge (No.15).

9. Pengoperasian sistem hidrolik tersebut diatas, jika menghendaki Elektro Motor Hidrolik

(No.2) dapat berhenti pada tekanan kerja tertentu dan berjalan kembali apabila tekanan

kerja berkurang, maka untuk itu harus dipasang sebuah Pressure Switch .

10. Untuk menstabilkan tekanan kerja agar tetap apabila elektro motor berhenti, harus pula

dipasang akumulator (integral oil cooler No.17 ditiadakan). (catatan: tanpa akumulator

sistem hidrolik diatas,tekanan kerja juga stabil dan konstan karena pompa hidrolik tetap

bekerja).

11. (Point 9 dan 10 diatas) Dengan menggunakan pressure switch dan akumulator dalam

sistem hidrolik ini agar elektrik motor dan pompa hidrolik dapat berhenti sejenak (5-

30detik) sangatlah tidak efesien karena biaya perawatannya mahal dan tidak memperoleh

hasil yang setimpal.

Page 5: Sistem Pendinginan Sepeda Motor

12. Adapun elektrik motor dan pompa hidrolik selalu dalm keadaan ON/OFF seketika karena

beban ampere teralu tinggi dan suhu panas sehingga mudah terbakar.

13. Pompa yang digerakkan via fleksibel kopling selalu disentakkan oleh ON/OFF electric

motor, maka gigi dan piston pompa cepat rusak dan sompel.

14. Perawatan akumulator tidak dapat dilakukan sendiri setelah beroperasi selam 1-2 tahun,

karena harus diulang dengan gas nitrogen setiap tahun dengan alat suntik khusus-charging

kit.

C. PEMBACAAN GRAFIK HIDROLIK

Komponen utama sistem hidrolik terdiri dari unit penggerak, unit tenaga, dan unit

pengatur. Selain mengetahui berbagai komponen sistem hidrolik, kita juga dapat membuat

rancangan rangkaian hidrolik. Rancangan rangkaian hidrolik perlu dituangkan dalam bentuk

diagram rangkaian hidrolik dengan menggunakan simbol-simbol grafik, dengan bantuan

simbol-simbol grafik para desainer dapat menuangkan pemikiran lebih mudah, lebih tenang

sehingga dapat berkreasi seoptimal mungkin. Untuk dapat membuat sebuah rancangan

rangkaian hidrolik kita harus mengetahui terlebih dahulu berbagai simbol dari setiap

komponen sebagai bagian tenaga fluida, demikian juga kita harus mempelajari cara membaca

diagram rangkaian (circuit diagram) maka akan kita mulai dengan cara mendesain

(merancang) suatu rangkaian sesuai dengan yang kita kehendaki bila telah tersedia

komponen-komponen sistem hidrolik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang rangkaian hidrolik antara lain :

Tujuan penggunaan rangkaian, Ketersediaan komponen, Konduktor dan konektor yang

digunakan macam apa, Tekanan kerja sistem hidrolik. Rancangan rangkaian hidrolik perlu

dituangkan dalam bentuk diagram rangkaian hidrolik dengan menggunakan simbol-simbol

grafik, dengan bantuan simbol-simbol grafik para desainer dapat menuangkan pemikiran

lebih mudah, lebih tenang sehingga dapat berkreasi seoptimal mungkin. Cara membuat

diagram rangkaian biasanya dengan membuat tata letak komponen sebagai berikut:

1. Actuator diletakkan pada gambar yang paling atas

2. Unit pengatur diletakkan di bawahnya

3. Unit tenaga diletakkan pada bagian paling bawah

Setelah simbol-simbol komponen lengkap dalam lay out (tata letak) barulah digambar

garis-garis penghubung sebagai gambar konduktor dengan garis-garis sesuai dengan macam

konduktor yang digunakan. Didalam sistem hidrolik, diagram hidrolik mengunakan garis dan

Page 6: Sistem Pendinginan Sepeda Motor

simbol untuk mempermudah didalam membaca diagram rangkaian hidrolik. Beberapa garis

yang digunakan dalam membuat rancangan rangkaian hodrolik antara lain sebagai berikut.

No. Gambar Keterangan

1.

Garis Kerja (Working Line)

2. Garis Kendali (Pilot Control Line)

Garis Pengosongan (Drain Line)

3. Garis Assembling Komponen

(untukmenggabungkan 2 komponen

atau lebih dalam suatu sub komponen)

4. Garis Sambungan (Connection Line)

5. Garis Berseberangan (Cross Over Line)

Sedangkan gambar simbol dari komponen-komponen hidrolik maupun pneumatik adalah

sebagai berikut:

No. Keterangan No. Keterangan No. Keterangan

1. Unit Konversi Energi: Pompa,

Motor, dll

13. Tangki, Reservoir 25. Katub anti balik

2. Instrumen Pengukur 14. Arah aliran 26. Sambungan

3. Follower 15. Jalur fluida yang

melalui katub

27. Fleksibel

4. Motor/Pompa dengan sudut

gerak terbatas

16. Arah putar 28. Sambungan putar

5. Komponen Kontrol 17. Pompa, Motor

Variabel

29. Poros

6. Filter/Pelumas

(Lubricator)/Pemisah

(Separator)

18. Jalus listrik 30. Penahan posisi dengan

gerakan sudut terbatas

7. Katub Silinder 19. Lobang saluran yang

tertutup

31. Pengunci perangkat

kontrol

8. Bobot dalam Accumulator 20. Aktuator gerak linear

dengan gerak terbatas

32. Saluran keluar udara

Page 7: Sistem Pendinginan Sepeda Motor

9. Piston 21. Kontrol atau indikator

temperatur

33. Saluran keluar udara

dengan sambungan

10. Metode Kontrol 22. Penggerak utama 34. Pembuang udara

11. Bantalan pada Actuator 23. Pegas 35. Pembuang udara yang

dioperasikan berkala

12. Tangki, Accumulator,

Reservoir Bertekanan

24. Pembatas - -

Contoh tata letak dan diagram Hidrolik

rangkaian hidrolik

PEMBACAAN DIAGRAM HIDROLIK

Dalam setiap rangkaian hidrolik yang lengkap, dipastikan akan tersedia unit tenaga,

unit pengatur dan unit penggerak. Perhatikan gambar diatas. Pada setiap pembacan gambar,

kita akan selalu memulainya dengan unit penghasil tenaga. Unit ini secara sederhana terdiri

dari tangki hidrolis, saringan, pompa hidrolis juga pengatur dan pengukur tekanan. Tugas

utama bagian ini adalah menghasilkan tekanan didalam sistem hidrolis. Besar kecilnya

tekanan yang dihasilkan diatur oleh relief valve. Tingkat tekanan tersebut diatur sesuai

dengan kebutuhan didalam sistem. Unit berikutnya adalah unit kontrol. Unit ini biasanya

dikendalikan dengan menggunakan katub pengarah. Katub-katub pengarah ini akan

Page 8: Sistem Pendinginan Sepeda Motor

mengaturarah aliran tekanan hidrolis didalam sistem. Posisi-posisi katub pengarah antara

lain:

1. Posisi Netral: posisi dimana cairan hidrolis dikembalikan langsung ke tangki tanpa

dialirkan terlebih dahulu ke aktuator. Pada posisi iniwalaupun tekanan hidrolis tinggi

namun aktuator tidak bereaksi sama sekali.

2. Posisi Penggerakan: pada posisi ini tekanan hidrolis yang dihasilkan oleh unit tenaga akan

dialirkan langsung menuju aktuator. Sehingga aktuator akan bereaksi dengan bergerak.

Posisi ini terus berlangsung sampai posisi katub pengatur berubah.

3. Posisi Menahan: poda posisi ini katub akan mempertahankan jumlah dan tekanan yang

ada pada sisi unit penggerak dengan menutup saluran keluar menuju tangki. Disisi lain

juga akan menutup masuk yang berasal dari unit penggerak dan mengalirkan kembali ke

tangki.

4. Posisi Release: pada posisi ini katub pengatur akan tetap menutup saluran masuk yang

berasal dari unit penggerak dan membuka saluran buang dari aktuator yang menuju ke

tangki. Sehingga tekanan kembali ke tekanan normal dan sebagian cairan hidrolis akan

kembali ke tangki.