sistem pendingin motor bensin

15

Click here to load reader

Upload: hendra-prasetyo

Post on 01-Jan-2016

541 views

Category:

Documents


76 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Pendingin Motor Bensin

BAB I. PENDAHULUAN

Mesin sepeda motor 2 tak maupun 4 tak termasuk motor bakar, yaitu

pesawat yang merubah energi kimia bahan bakar menjadi energi mekanik melalui

proses pembakaran. Proses pembakaran didalam silinder menghasilkan panas dan

tekanan, tidak semua tenaga panas dirubah menjadi tenaga mekanik, karena

bagian yang bersentuhan dengan panas pembakaran seperti piston, dinding

silinder, busi, katup dan sebagainya perlu proses pendinginan, agar pemuaian

tidak berlebihan sehingga terjadi keausan bahkan macet.

Dari panas yang dihasilkan ini, kira-kira 25% digunakan sebagai tenaga penggerak,

kira-kira 45% hilang terbawa gas buang dan hilang akibat gesekan – gesekan , sedangkan

sisanya kira-kira 30% diserap oleh bagian-bagian motor itu sendiri. Panas yang diserap

ini harus segera dibuang untuk menghindari panas yang berlebihan (over heating) yang

dapat mengakibatkan mesin menjadi rusak.

Distribusi

Energi Panas

ProsentaseDistribusi Energi Panas

Kerja 25%

gasbuang34%

pendingin32%

gesekan6%

pompa3%

Kerja efektif 25 %

Kehilangan ke

gasbuang

34 %

Kehilangan ke

pendingin

32 %

Kehilangan ke

gesekan

6 %

Kehilangan ke

pompa

3 %

Jadi sistem pendinginan diperlukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu untuk

mengurangi panas yang diserap oleh bagian-bagian motor sehingga tidak

mengakibatkan kerusakan pada motor.

Page 2: Sistem Pendingin Motor Bensin

Selain itu sistem pendinginan mempunyai fungsi untuk mengatur/menstabilkan

temperatur kerja motor supaya tetap, sebab motor yang terlalu dingin akan

mengakibatkan pemakaian bahan bakar menjadi boros

II. SISTEM PENDINGIN MOTOR BENSIN

Ii.1. Macam Sistem Pendingin

Sistem pendingin sepeda motor dapat diklasifikasikan menjadi 2 kelompok, yaitu:

1. Sistem pendinginan udara, yaitu sistem pendinginan yang menggunakan

udara sebagai fluida pendingin. Sistem pendinginan udara dapat

dikelompokkan menjadi 2 yaitu sistem pendinginan udara secara alami

(natural air cooling system), dan sistem pendinginan udara secara paksa

(Forced air cooling system).

Natural air cooling system Forced air cooling system

Gb. 7.2 Sistem pendingin udara

Komponen utama sistem pendingin udara adalah sirip pendingin, semakin luas

sirip pendingin semakin efektif pembuangan panas, namun semakin luas

sistem pendingin suara mesin semakin kasar akibat resonasi suara yang

dihasilkan sirip pendingin. Guna mengatasi hal tersebut maka pada sirip

pendingin dipasang karet peredam suara. Upaya lain yang dilakukan untuk

meningkatkan efektifitas pendinginan adalah menggunakan sistem pendingin

Page 3: Sistem Pendingin Motor Bensin

paksa. Pada sistem pendinginan udara paksa digunakan kipas pendingin untuk

membantu meningkatkan sirkulasi udara pendingin.

2. Sistem pendinginan air (Water cooling system), yaitu sistem pendinginan

yang menggunakan air sebagai fluida pendingin. Kelebihan sistem

pendinginan air adalah efektifitas pendingin yang sangat baik dan peredam

suara mesin karena blok silinder dikelilingi dengan air pendingin.

Gb. 7.3 Sistem pendinginan air pada Honda NSR 150R

II.2. KOMPONEN SISTEM PENDINGINAN AIR

1. Air Pendingin

Air merupakan media pendingin yang mengambil panas dari mesin. Air yang

telah panas dialirkan ke radiator untuk didinginkan, setelah dingin dihisap oleh

pompa untuk disirkulasikan ke blok mesin. Guna meningkatkan efektifitas

pendingin maka air pendingin dicampur dengan water treatment anti beku

(coolant). Komposisi campuran adalah 50 % air dan 50 % coolant, dengan

tambahan bahan tersebut titik beku air dapat mencapai - 35 º C.

2. Water Jaket

Konstruksi blok silinder sepeda motor pendinginan udara berbeda dengan

pendinginan air. Sistem pendinginan air pada blok silinder dikelilingi oleh air

pendingin, kantong air pada blok silinder sering disebut water jaket.

Page 4: Sistem Pendingin Motor Bensin

Gb. 7.4 Konstruksi blok silinder pendinginan air

3. Radiator

Radiator berfungsi untuk mendinginkan air pendingin yang telah panas setelah

melewati water jaket. Radiator terdiri dari tangki atas (upper tank), tangki bawah

(lower tank), inti radiator (radiator core). Radiator core terdiri dari pipa kecil

yang dapat dialiri air panas dari tangki atas ke tangki bawah, antara pipa kecil

dilengkapi sirip pendingin, sirip pendingin berfungsi untuk menyerap dan

meradiasikan panas yang melewati pipa, sehingga air pendingin sampai di tangki

bawah temperaturnya lebih rendah.

Air pendingin dimasukan ke radiator melalui tutup lubang yang ditutup

menggunakan tutup radiator, bagian tutup dilengkapi saluran kecil yang

dihubungkan ke tangki penampung (reservoir tank), yang menampung limpahan

air saat radiator panas dan menyerap air kembali saat radiator dingin. Bagian atas

radiator dihubungkan ke thermostat menggunakan selang atas (upper hose),

bagian tangki bawah dihubungkan ke pompa air menggunakan pipa bawah (lower

hose). Saat mesin hidup, pompa air pendingin berputar untuk mensirkulasikan air

pendingin.

Page 5: Sistem Pendingin Motor Bensin

Bagian depan radiator dilengkapi dengan radiator grille, yang berfungsi untuk

menghalangi kotoran menempel pada radiator core saat kendaraan melaju, dan

lebih mudah membersikan kotoran tanpa merusak radiator core.

Gb. 7.5 Konstruksi radiator

Gb. 7.6 Tipe radiator core

4. Tutup Radiator

Tutup radiator berfungsi untuk:

a. Menutup lubang saluran pengisi air pendingin,

b. Mempertahankan tekanan didalam sistem pendingin lebih tinggi dari

tekanan udara luar agar titik didih cairan pendingin lebih tinggi,

Page 6: Sistem Pendingin Motor Bensin

penguapan air pendingin lebih kecil, sehingga penambahan cairan lebih

kecil pula.

c. Mengatur sirkulasi air ke reservoir tank.

Air akan mendidih pada temperatur 100 ºC, pada tekanan 1 atm atau 0 kg/cm2 ,

namun bila tekanan dinaikan menjadi 0,3 – 1,0 kg/cm2 maka air akan mendidih

pada temperature 110 – 120 ºC.

Pada tutup radiator terdapat 2 katup, yaitu katup tekan (relief valve) dan katup

vacuum (vacuum valve). Katup tekan berfungsi untuk mempertahankan tekanan

air pendingin. Saat temperatur mesin semakin naik maka temperatur air juga naik,

air mendingin memuai sehingga volume naik, naik naiknya volume menaikkan

tekanan, saat tekanan air lebih tinggi dari tekanan pegas relief valve (0,3 – 1,0

kg/cm2 ) maka relief valve akan terbuka, saat katup tekan terbuka maka air

pendingin dari radiator akan mengalir ke reservoir.

Gb. 7.7 Tutup radiator

Saat temperatur air pendingin turun, maka air pendingin menyusut, tekanan di

dalam radiator turun, turunnya tekanan menyebabkan katup vacuum terbuka,

sehingga air pendingin dari reservoir tank akan terhisap masuk ke dalam radiator.

5. Pompa Air Pendingin (Water pump)

Pompa air pendingin berfungsi sebagai pompa siskulasi air pendingin. Menghisap

air pendingin dari tangki bawah radiator, menekan ke water jaket, tutup radiator,

thermostat, tangki atas, radiator core, demikian seterusnya sehingga air pendingin

bersirkulasi.

Page 7: Sistem Pendingin Motor Bensin

Gb. 7. 8 Pompa air pendingin

Gb. 7.8 Pompa air pendingin

6. Thermostat

Thermostat berfungsi untuk mengatur sirkulasi air pendingin dari mesin ke

radiator. Thermostat dipasang antara mesin dengan saluran atas radiataor. Saat

mesin masih dingin maka saluran air ke radiator ditutup, agar panas kerja mesin

cepat terpenuhi, setelah panas kerja mesin terpenuhi yaitu 80-90 ºC, maka

thermostat akan terbuka, sehingga air mengalir ke radiator untuk proses

pendinginan.

Page 8: Sistem Pendingin Motor Bensin

Gb. 7.9 Konstruksi thermostat

Prinsip kerja:

Saat mesin masih dingin gaya pegas mendorong katup sehingga katup menutup,

saluran air ke radiator ditutup. Dengan penutupan ini air pendingin hanya

bersirkulasi didalam mesin, proses pendinginan air ke radiator terhenti, panas

kerja mesin cepat terpenuhi.

Panas air pendingin mesin menyebabkan wax pada thermostat memuai, volume

wax bertambah sehingga mendorong piston/ shaft, karena posisi piston statis

maka pemuaian wax menyebabkan silinder sebagai rumah wax terdorong turun

melawan gaya pegas, turunnya silinder menyebabkan katup terbuka, sehingga air

pendingin mengalir ke radiator untuk proses pendinginan.

Gb. 7.10 Prinsip kerja thermostat

II.3. PERAWATAN SISTEM PENDINGIN

1.Perawatan Sistem Pendingin Udara

Page 9: Sistem Pendingin Motor Bensin

Penyebab mesin terlalu panas (over heating) pada mesin pendinginan udara

adalah sistem pelumas yang kurang baik dan kisi-kisi pendingin tertutup kotoran,

untuk itu perlu dijaga kisi-kisi pendingin tetap bersih agar efektivitas pembuangan

panas tetap besar. Pada kisi-sisi pendingin juga terdapat karet yang berfungsi

sebagai peredam resonasi suara pada mesin, untuk itu pastikan karet peredam

tetap terpasang agar suara mesin lebih halus.

Sistem pendingingan udara tipe paksa (Forced air cooling system) menggunakan

kipas pendingin dan rumah yang menyearahkan aliran udara, untuk menjaga

efektivitas pendinginan pastikan saluran udara tidak bocor berlebihan.

2. Perawatan Sistem Pendinginan Air

Komponen sistem pendingin air lebih banyak dan permasalahan sistem pendingin

air lebih komplek. Secara umum gangguan sistem pendingin ada 3 yaitu: mesin

terlalu panas, mesin terlalu dingin dan kebocoran.

Mesin terlalu panas dapat disebabkan:

a. Meter temperatur atau sensor tidak berfungsi

b. Cairan pendingin kurang

c. Tutup radiator tidak berfungsi dengan baik

d. Pompa tidak berfungsi

e. Thermostat menutup terus atau membuka kurang lebar

f. Kisi-kisi radiator tersumbat kotoran

g. Saluran atau selang tersumbat

Penyebab mesin terlalu dingin antara lain:

a. Sensor dan meter tidak bekerja dengan baik

b. Thermostat macet dan membuka terus

Kebocoran air pendingin sering terjadi pada:

a. Kisi-kisi radiator akibat korosi atau terkena benda tajam

b. Seal pompa air pendingin keras atau rusak

c. Pengikatan slang saluran air pendingin kendor atau korosi

d. Slang saluran air retak dan bocor

Page 10: Sistem Pendingin Motor Bensin

Langkah pemeriksaan dalam perawatan dan perbaikan sistem pendingin air antara

lain:

a.Pemeriksaan air pendingin

1) Periksa volume

air pendingin pada recervoir

tank, jumlah air harus

berada antara upper dan

lower.

Gb. 7.11 Recervoir tank

2) Lepas tutup radiator periksa jumlah air pendingin, bila kurang tambahkan

dengan campuran air suling dengan ethylene glycol dengan komposisi 1 : 1

atau 50 : 50 %. Periksa dari kemungkinan air pendingin bercampur dengan

minyak.

Perhatian: Saat melepas tutup radiator mesin harus dalam kondisi dingin,

bila dilepas dalam kondisi panas maka tekanan didalam radiator menyebabkan

air panas menyembur keluar.

Gb. 7.12 Memeriksa cairan pendingin

b. Pemeriksaan tutup radiator

1) Basahi permukaan tutup radiator dengan air, kemudian pasang pada

radiator tester

2) Pompa radiator tester, perhatikan manometer tekanan pada radiator tester.

Tutup radiator harus terbuka pada tekanan 0,9 kg/cm2, atau 90 kPa atau 13

psi. Bila tekanan kurang atau berlebihan ganti tutup radiator.

Page 11: Sistem Pendingin Motor Bensin

Gb. 7.13 Memeriksa tutup radiator

c.Pemeriksaan kebocoran sistem pendingin

1) Pasang radiator tester pada lubang radiator

2) Pompa radiator tester sampai tekanan 1,05 kg/cm2, atau 105 kPa atau 14,9

psi.

3) Periksa semua bagian sistem pendingin seperti kisi-kisi radiator, slang air

pendingin, sambungan dan seal pompa dari kemungkinan bocor.

Perhatian: Jangan memompa sampai tekanan melebihi 1,05 kg/cm2, sebab

dapat merusak bagian bagian sistem pendingin.

Gb. 7.14 Memeriksa radiator

Page 12: Sistem Pendingin Motor Bensin

BAB III. KESIMPULAN