sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren...

131
SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN DARUL MUTTAQIN DESA BUKATEJA, KECAMATAN BALAPULANG, KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: ANIMATUL AFIYAH NIM 111-12-185 JURUSAN PENDIDIKAN AGAM ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN SALATIGA) 2017

Upload: lephuc

Post on 12-Jun-2019

260 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN

DARUL MUTTAQIN DESA BUKATEJA, KECAMATAN

BALAPULANG, KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN

2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

ANIMATUL AFIYAH

NIM 111-12-185

JURUSAN PENDIDIKAN AGAM ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN

SALATIGA)

2017

Page 2: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa
Page 3: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa
Page 4: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa
Page 5: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa
Page 6: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

MOTTO

Artinya: “ Dan (Ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia

memberi pelajaran kepadanya, “Wahai anakku! Janganlah engkau

menyekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah

benar-benar kedzaliman yang besar.” (Q.S. Luqman:13).

Page 7: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

PERSEMBAHAN

Yang utama dari segalanya. Sembah sujud serta syukur kepada Allah

SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikan kekuatan,

membekaliku dengan ilmu, serta memperkenalkanku dnegan cinta, atas karunia

dan serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan.

Persembahan karya sederhana ini kepada orang-orang yang telah

membantu mewujudkan mimpiku:

1. Almarhum kedua orang tuaku tercinta, Bapak Maulud (Alm) dan Ibu

Patosah (Almh) yang telah memberiku semangat dalam setiap langkah,

do‟a-do‟a yang telah menjulang tinggi ke langit untuk kesuksesan putri

kecilnya ini, dan kasih sayang yang tentunya tak bisa tergantikan oleh

siapapun yang membuatku sekuat dan setabah ini dalam menjalani

rintangan yang ada di depanku demi mewujudkan impian yang dulu

kalian impikan.

2. Kakak-kakakku tercinta mbak Khotiroh, kang Marno, mas M.Tauhid,

mbak Eli Sosiawati, mas Edi Prayogi, mbak Malia Ari Andriani, mas

Teguh Muji Primono, mas Ukhrowiyatul Fauzi yang telah menjadi

pengganti peran dari Bapak (Alm) dan Ibu (Almh), yang selalu

memotivasi, memberi dukungan dan do‟a yang selalu kalian berikan,

serta semangat yang tiada henti dalam meraih cita-cita setinggi

Page 8: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

mungkin yang kalian berikan kepadaku dalam mengarungi perjalanan

hidup ini.

3. Bapak H. Dr. Sa‟adi, M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah mencurahkan pikiran, tenaga, dan pengorbanan waktunya dalam

upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Sri Guno Najib Chaqoqo, M.Ag dan Istrinya Ibu Ukhti Nur

Fajariyah, S.Pd yang telah memberikan arahan dalam penyelesaian

skripsi ini.

5. Abah Mahfudz Ridwan, Lc dan Ibu Hj. Nafisah beserta keluarga yang

senantiasa memberikan petuah, do‟a, dan ilmunya yang patut dijadikan

tauladan untuk masa depanku kelak.

6. Ponakanku Husni Abdani yang selalu memberi semangat.

7. Kawan-kawanku seperjuangan Indah Asfaradina, S.Pd, Windawati

S.Pd, Selvi Alviana Rafida S.Pd, Wahyu Rahma Zulaeha S.Pd, Laili

Agustini S.Pd, teman-teman PAI E dan semua teman-teman PAI

angkatan 2012 yang selalu memotivasi, membantu serta menjadi

sahabat terbaikku hingga 4,5 tahun di kampus tercinta ini.

8. Keluarga Besar BIDIKMISI IAIN Salatiga angkatan 2012 dan keluarga

besar YA BISMILLAH semua angkatan, yang telah menjadi keluarga

dan memberikan banyak pengalaman.

9. Semua adik-adikku kamar 15 PP.Edi Mnacoro yanng selalu memberi

semangat dan motivasi.

10. Adikku Fiki Rizkiyah yang membuatku tertawa dalam setiap hal.

Page 9: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang tak lupa ku panjatkan kehadirat Allah SWT atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga bisa menikmati indahnya Islam di

dunia ini. Shalawat serta salam selalu terlimpahkan kepada baginda Rasulullah

SAW sebagai tauladan bagi kita untuk mencapai kebahagiaan kita di dunia dan di

akhirat.

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini

berkat motivasi, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Penulis

mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku ketua jurusan Pendidikan Agama

Islam.

4. Bapak H. Dr. Sa‟adi, M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah mencurahkan pikiran, tenaga, dan pengorbanan waktunya dalam

upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Sri Guno Najib Chaqoqo, M.Ag dan Istrinya Ukhti Nur

Fajariyah yang telah memberikan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak

membantu selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

7. Bapak, ibu, keluarga, dan seluruh pihak yang selalu mendorong dan

memberikan motivasi dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga.

8. KH. Mahfudz Ridwan, Lc yang telah memberikan ridho dan bimbingan

dalam menuntut ilmu.

9. Keluarga besar Pondok Pesantren Edi Mancoro, para asatidz dan para

santri yang telah mendewasakan penulis setiap harinya dalam warna-

warni kehidupan.

10. Teman-teman Jurusan S1 Pendidikan Agama Islam angkatan 2012,

terutama Kelas PAI E yang telah memberikan banyak cerita dan canda

selama menempuh pendidikan di IAIN Salatiga.

11. Pondok Pesantren Darul Muttaqin yang telah memberikan izin serta

membantu penulis dalam melakukan penelitian skripsi ini.

12. Keluarga besar Tahfidz Pondok Pesantren Edi Mancoro dan teman-

teman Pondok Pesantren Edi Mancoro yang selalu memberikan

dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya

dan bagi semua orang pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat

diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.

Salatiga, 1 Februari 2017

Penulis

Animatul Afiyah

111-12-185

Page 11: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

ABSTRAK

Afiyah, Animatul. 2017. Sistem Pendidikan Tauhid di Pondok Pesantren Darul

Muttaqin, Desa Bukateja, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal

Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Pembimbing: Dr. H. Sa‟adi M.Ag.

Kata kunci: Sistem Pendidikan, Tauhid.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara runtut sistem pendidikan

tauhid yang ada di Pondok Pesantren Darul Muttaqin Tahun Ajaran 2016/2017.

Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana sistem

pendidikan tauhid di PP. Darul Muttaqin Desa Bukateja, Kecamatan Balapulang,

Kabupaten Tegal?, (2) Apa faktor pendukung pendidikan tauhid di PP. Darul

Muttaqin Desa Bukateja, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal?, (3) Apa

permasalahan/faktor penghambat yang muncul dalam sistem pendidikan tauhid di

PP. Darul Muttaqin Desa Bukateja, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal?.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan datanya antara lain: observasi,

wawancara, dan dokumentasi dengan analisis data yaitu reduksi data, kategorisasi,

dan interpretasi data.

Temuan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa yaitu (1) sistem

pendidikan tauid yang ada di pesantren ini yaitu terdiri dari unsur-unsur dasar

pendidikan tauhid, tujuan pendidikan tauhid, masjid, pondok, kurikulum,

kyai/ustadz, santri, metode, dan evaluasi. (2) faktor pendukung pendidikan tauhid

yaitu adanya partisipasi ustadz dan santri dalam mengaji, pengurus, masjid

sebagai sentral kegiatan, asrama santri, dan evaluasi. (3) permasalahan/faktor

penghambat pendidkan tauhid yaitu adanya kegiatan ekstrakurikuler yang ada di

MTS dan kurangnya santri dalam memanage waktu.

Page 12: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………............................. i

HALAMAN BERLOGO.................................................................................... ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................... v

MOTTO....................................................... ....................................................... vi

PERSEMBAHAN............................................................................................... vii

KATA PENGANTAR........................................................................................ ix

ABSTRAK.......................................................................................................... xi

DAFTAR ISI...................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...............……………………………….................... 1

B. Fokus Penelitian ………………………………………..................... 7

C . Tujuan Penelitian ……………………………………...................... 7

D. Manfaat Penelitian ……………………………………..................... 8

E. Penegasan Istilah …………………………………............................ 9

F. Telaah Pustaka……………………………………............................. 11

G. Metode Penelitian………………………………................................ 12

H. Sistematika Penulisan…………………………….............................. 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Sistem Pendidikan Pesantren………………………........................... 19

Page 13: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

B.Sistem Pendidikan Tauhid…............................................................... 26

. C. Faktor Pendukung dan Penghambat Pendidikan................................ 34

BAB III PAPARAN DATA DAN HASIL TEMUAN

A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Darul Muttaqin......................... 37

B. Hasil temuan………………………………….................................... 50

BAB IV PEMBAHASAN

A. Sistem Pendidikan Tauhid di Pondok Pesantren Darul Muttaqin....... 66

B. Faktor Pendukung Pendidikan Tauhid ……..................... .................. 74

C.Permasalahan Yang Muncul/Faktor Penghambat Pendidikan Tauhi.... 76

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………............................. 79

B. Saran......... ……………………………............................................... 83

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 14: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

DAFTAR LAMPIRAN

1. Nota Pembimbing Skripsi

2. Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian

3. Surat Keterangan Melakukan Penelitian

4. Daftar SKK

5. Lembar Konsultasi

6. Pedoman Wawancara

7. Hasil Wawancara

8. Dokumentasi

Page 15: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia merupakan salah satu jenis makhluk yang sudah ribuan abad

lamanya ditakdirkan Allah SWT menjadi penghuni bumi, sebagai satu-satunya

planet yang paling sesuai untuk dijadikan tempat tinggalnya (Nawawi,

1993:40).

Menurut Islam, manusia adalah makhluk ciptaan Allah, ia tidaklah

muncul dengan sendirinya atau berada oleh dirinya sendiri. Al-Quran surat al-

„Alaq ayat 2 menjelaskan bahwa manusia itu diciptakan Tuhan dari segumpal

darah, Al-Quran surat al-Thariq ayat 5 menjelaskan bahwa manusia dijadikan

oleh Allah, Al-Quran surat al-Rahman ayat 3 menjelaskan bahwa Al-Rahman

(Allah) itulah yang menciptakan manusia. Masih banyak lagi yang menjelaskan

bahwa yang menjadikan manusia adalah Allah. Jadi manusia adalah makhluk

ciptaan Allah (Tafsir, 2008:34).

Allah SWT itu Esa dalam segala penciptaannya. Ia tidak membutuhkan

perantara dalam membuatnya. Manusia dalam mengenali Tuhannya harus

bertauhid terlebih dahulu yaitu “bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Dia,

dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT “.

Kalimat tauhid mengandung nilai iman. Umat Islam wajib mengimani

adanya Allah SWT sebagai sang pencipta. Kalimat tauhid yang telah diucapkan

mengandung arti bahwa manusia itu sudah tergolong sebagai umat Islam, yang

beriman kepada Allah SWT dan RasulNya.

Page 16: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Esensi iman kepada Allah SWT adalah Tauhid yaitu mengesakan-Nya,

baik dalam zat, asma‟ washifat, maupun af‟al (perbuatan-perbuatan-Nya).

Secara sederhana Tauhid dibagi dalam tiga tingkatan atau tahapan yaitu: 1.

Tauhid Rububiyah (mengimani Allah SWT sebagai satu-satunya Rabb), 2.

Tauhid Mulkiyah (mengimani Allah SWT sebagai satu-satunya Malik), dan 3.

Tauhid Ilahiyah (mengimani Allah SWT sebagai satu-satunya Illah) (Ilyas,

1993:18-19).

Mengesakan Allah (tauhid) dan menolak penyekutuan (syirik) terhadap-

Nya merupakan doktrin terpenting yang mendominasi pemahaman-pemahaman

dan ajaran-ajaran samawi. Hal itu juga merupakan asas segala macam ilmu dan

ajaran Ilahiyah yang dibawa para Nabi dan Rasul, sebagaimana tercantum

dalam kitab-kitab suci yang diwahyukan kepada mereka. Selain itu tauhid dan

syirik termasuk di antara masalah-masalah yang disepakati oleh seluruh kaum

muslimin (Subhani, 1996: 13).

Seorang muslim meyakini ketuhanan Allah bagi mereka yang terdahulu

dan yang akan datang, ketuhananNya bagi seluruh alam. Bahwasannya tidak

ada Tuhan melainkan Allah, tiada Tuhan selain Dia. Oleh karena itu, dia hanya

menyembah Allah dengan seluruh penyembahan yang telah disyariatkan Allah

kepada hamba-hamba-Nya agar mereka menyembah dengan tata cara tersebut

(El-Jazair, 1990: 115).

Manusia mengenal Allah harus melalui suatu proses pendidikan, yang

mana pendidikan itu sangatlah penting untuk menunjang pemahaman manusia

dalam segala ilmu pengetahuan terutama dalam mengenal keesaan Allah SWT.

Page 17: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Dalam suatu pendidikan terdapat sebuah tujuan yang akan dicapai,

yaitu sebagaimana dijelaskan dalam bukunya Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan

Drs. S. L. La Sulo (2010:37) bahwa, tujuan pendidikan memuat gambaran

tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan.

Sebagai suatu komponen pendidikan, tujuan pendidikan menduduki

posisi penting di antara komponen-komponen pendidikan lainnya. Dapat

dikatakan bahwa segenap komponen dari seluruh kegiatan pendidikan

dilakukan semata-mata terarah kepada atau ditujukan untuk pencapaian tujuan

tersebut.

Sasaran pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu

peserta didik untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi kemanusiaannya.

Potensi kemanusiaan merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia

(Tirtarahardja & Sulo, 2010:1).

Fungsi dari peserta didik adalah sebagai objek yang sekaligus sebagai

subjek pendidikan. Sebagai objek, peserta didik tersebut menerima perlakuan-

perlakuan tertentu, tetapi dalam pandangan pendidikan modern, peserta didik

lebih dekat dikatakan sebagai subjek atau pelaksanaan pendidikan (Hasbullah,

2012:123).

Pendidikan tidak akan berjalan maju tanpa adanya para pendidik (guru).

Dalam pengertian yang dimaksud pendidik adalah orang yang

bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta

didik (Tirtarahardja & Sulo, 2010:54).

Page 18: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Secara umum dikatakan bahwa, setiap orang dewasa dalam masyarakat

dapat menjadi pendidik, sebab pendidikan merupakan suatu perbuatan sosial,

perbuatan fundamental yang menyangkut keutuhan perkembangan pribadi

anak didik menuju pribadi dewasa susila (Hasbullah: 2012:17).

Pendidik berfungsi sebagai pembimbing pengaruh, untuk

menumbuhkan aktivitas peserta didik dan sekaligus sebagai pemegang

tanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan (Hasbullah, 2012:124).

Zaman akan terus berubah dan berkembang, demikian halnya

pendidikan. Hal ini dikarenakan pendidikan menyesuaikan dengan keadaan

zaman, serta berbagai persoalan yang dihadapinya. Perlu adanya perubahan

maupun pergantian kurikulum di Indonesia tentu tidak terlepas dari persoalan

perubahan zaman. Sebab, hakikat penyelenggaraan pendidikan adalah untuk

menjadi solusi terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi negara. Oleh

karena itu, pendidikan perlu diselenggarakan secara optimal supaya

menghasilkan lulusan-lulusan berkualitas yang memiliki kompetensi sikap,

kemampuan, dan pengetahuan sesuai standar nasional yang telah disepakati.

Untuk mewujudkan itu semua, salah satu upaya yang dapat dilakukan

ialah dengan mengembangkan kurikulum. Karena berhasil dan tidaknya sebuah

pendidikan sangat dipengaruhi oleh kurikulum yang ada (Fadillah, 2014:17).

Kurikulum yang digunakan di pondok pesantren dalam melaksanakan

pendidikannya tidak sama dengan kurikulum yang dipergunakan dalam

lembaga pendidikan formal, bahkan tidak sama antara satu pondok pesantren

dengan pondok pesantren lainnya. Pada umumnya, kurikulum pondok

Page 19: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

pesantren yang menjadi arah pembelajaran tertentu (manhaj), diwujudkan

dalam bentuk penetapan kitab-kitab tertentu sesuai dengan tingkatan ilmu

pengetahuan santri (Faiqoh, 2003:10).

Pondok pesantren pada dasarnya adalah lembaga pendidikan Islam

yang dilaksanakan dengan sistem asrama (pondok), kiai atau mushalla sebagai

pusat lembaganya. Lembaga ini merupakan salah satu bentuk kebudayaan asli

pendidikan nasional, sebab lembaga ini telah lama hidup dan tumbuh ditengah-

tengah masyarakat Indonesia yang tersebar diseluruh tanah air dan dikenal

dalam kisah serta cerita rakyat Indonesia khususnya di pulau Jawa (Haryanto,

2012:39).

Pesantren ialah tempat santri-santri atau murid-murid yang belajar ilmu

Agama Islam. Pondok ialah tempat penginapan mereka seperti asrama masa

sekarang.

Menurut riwayat yang mula-mula mengadakan pondok pesantren itu

ialah Maulana Malik Ibrahim. Di pondok pesantren itulah beliau mendidik

guru-guru Agama dan muballigh-muballigh Islam yang menyiarkan agama

Islam keseluruh pulau Jawa.

Biasanya pesantren itu terdiri dari sekumpulan pondok (surau kecil-

kecil) yang terletak dekat sebuah masjid. Pondok-pondok itu didirikan dengan

uang wakaf atau sedekah yang diberikan oleh orang-orang yang mampu,

bahkan ada juga dengan kemauan dan ongkos sendiri dari santri-santri yang

datang kesana (Yunus, 1995:231).

Page 20: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Sejak awal kelahirannya, pesantren tumbuh, berkembang dan tersebar

di berbagai pedesaan. Keberadaan pesantren sebagai lembaga keislaman yang

sangat kental dengan karakteristik Indonesia ini memiliki nilai-nilai strategis

dalam pengembangan masyarakat Indoesia. Realitas menunjukan pada satu sisi

sebagian besar penduduk Indonesia terdiri dari umat Islam, dan pada sisi lain

mayoritas dari mereka tinggal di pedesaan.

Berdasarkan realita tersebut, pesantren sampai saat ini memiliki

pengaruh cukup kuat pada hampir seluruh aspek kehidupan di kalangan

masyarakat muslim pedesaan yang taat (A‟la,2006:1).

Salah satu upaya seorang ulama dalam mempersiapkan generasi muda

yang beriman ialah dengan bagaimana ia mengajak generasi muda tersebut

untuk belajar mengenal keesaan Allah SWT melalui pendidikan tauhid.

Dengan dibekali tentang ketauhidan diharapkan setiap generasi muda akan

lebih mengenali Allah SWT sebagai Tuhan yang Esa.

Pondok Pesantren Darul Muttaqin merupakan satu-satunya lembaga

pendidikan Islam yang berdiri di Desa Bukateja, Kecamatan Balapulang,

kabupaten Tegal. Pondok pesantren ini banyak mempelajari berbagai macam

kitab salah satunya adalah kajian tentang ketauhidan yang dikaji dari sebuah

kitab klasik yaitu kitab Tijanu Durori karya Syaikh Ibrahim Al-Bajuri, kitabus

sa‟adah karya „Abdurrahim Manaf, dan kitab Jawahirul Kalamiyah karya

Syaikh Thahir bin Shalih Al-Jazair dengan metode penyampaiannya

bandongan/wetonan. Penerapan metode tersebut diharapkan agar senantiasa

hubungan interaksi antar kiai dan santri terjalin dengan baik.

Page 21: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul: “Sistem Pendidikan Tauhid Di Pondok Pesantren

Darul Muttaqin Desa Bukateja, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal

Tahun Ajaran 2016/2017”.

B. Fokus Penelitian

Ada beberapa hal yang menjadi permasalahan dan akan dikaji melalui

penelitian ini. Beberapa masalah itu adalah:

1. Bagaimana sistem pendidikan tauhid di PP. Darul Muttaqin Desa Bukateja,

Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal?

2. Apa faktor pendukung pendidikan tauhid di PP. Darul Muttaqin Desa

Bukateja, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal ?

3. Apa permasalahan/faktor penghambat yang muncul dalam sistem

pendidikan tauhid di PP. Darul Muttaqin Desa Bukateja, Kecamatan

Balapulang, Kabupaten Tegal ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang dikaji, maka peneliti memiliki

tujuan antara lain:

1. Untuk menemukan bagaimana sistem pendidikan tauhid di PP. Darul

Muttaqin Desa Bukateja, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal.

2. Untuk menemukan faktor pendukung pendidikan tauhid di PP. Darul

Muttaqin Desa Bukateja, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal.

Page 22: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

3. Untuk menemukan permasalahan /faktor penghambat yang muncul dalam

sistem pendidikan tauhid di PP. Darul Muttaqin Desa Bukateja, Kecamatan

Balapulang, Kabupaten Tegal.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

secara praktis.

1. Manfaat Teoritis

a. Secara akademik penelitian ini dapat digunakan untuk memperkaya

kajian bidang Pendidikan Agama Islam, terutama dalam ruang lingkup

ketauhidan di setiap individu muslim.

b. Memberikan informasi yang jelas tentang bagaimana sistem pendidikan

tauhid di Pondok Pesantren Darul Muttaqin Desa Bukateja, Kecamatan

Balapulang, Kabupaten Tegal.

2. Manfaat Praktis

a. Tulisan ini dapat menjadi masukan bagi semua pihak terkait yang ingin

mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai sistem pendidikan tauhid di

Pondok Pesantren Darul Muttaqin Desa Bukateja, Kecamatan

Balapulang, Kabupaten Tegal.

b. Tulisan ini menjadi sumbangan alternatif mengenai sistem pendidikan

tauhid di Pondok Pesantren Darul Muttaqin Desa Bukateja, Kecamatan

Balapulang, Kabupaten Tegal.

Page 23: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

E. Penegasan Istilah

1. Sistem

Dalam pengertian umum, yang dimaksud dengan sistem adalah

jumlah keseluruhan dari bagian-bagiannya yang saling bekerja sama untuk

mencapai hasil yang diharapkan berdasarkan kebutuhan yang telah di

tentukan (Hasbullah, 2012:123).

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sistem adalah

seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk

suatu totalitas (Dpartemen Pendidikan Naional, 2007: 1076).

2. Pendidikan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pendidikan adalah proses

pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses,

cara, perbuatan, mendidik (Departemen Pendidikan Nasional, 2007:263).

3. Tauhid

Asal makna tauhid, ialah:

االعتقادبان اهلل واحدالشريك له

“Beri‟tikad bahwa Allah itu Esa, tak ada sekutu bagi-Nya” (Ash Shiddieqy,

1971:92).

Kesesatan yang sering dilakukan manusia bukanlah tidak percaya

terhadap keberadaan Allah, tetapi syirik kepada-Nya. Manusia sering

menyembah sesuatu atau tuhan selain-Nya. Mereka berpendapat bahwa

tuhan-tuhan tersebut bisa mendekatkan mereka kepada Allah atau memberi

syafaat kepada mereka.

Page 24: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Semenjak zaman dahulu manusia sering jatuh ke dalam “lubang”

syirik. Syirik adalah kesalahan yang sangat besar. Dengan demikian, hal

pertama yang dibutuhkan oleh manusia adalah tauhid. Demi tauhidlah Allah

mengutus para nabi dan menurunkan kitab suci (Al-Qaradhawi, 2006:11).

4. Pesantren

Pesantren merupakan lembaga pendidikan agama yang umumnya

bersifat tradisional, tumbuh dan berkembang di masyarakat pedesaan

(Haedari, 2010:37).

Pondok pesantren merupakan institusi lembaga pendidikan agama

Islam tertua di Indonesia dengan segala keunikan dan kekhasannya

tersendiri. Institusi ini selain dikenal dengan lembaga pendidikan Islam,

juga menonjol sebagai lembaga sosial keagamaan yang didalamnya terdapat

interaksi di antara orang-orang dan menjadi pusat pemberdayaan

masyarakat di bidang sosial, budaya, dan ekonomi. Di dalam institusi ini

ada kiai sebagai top figure yang memiliki peran signifikan dalam

menggerakan semua aktivitas di dalamnya. Sehingga kiai tidak dapat

terlepaskan sebagai pusat perhatian maupun suri tauladan di segala aspek

kehidupan para santri yang mengitari.

Keberadaan kiai dan pondok pesantren merupakan satu kesatuan

yang tidak dapat dipisahkan, karena figur ini sangatlah dominan dalam

menentukan segala arah kebijakan, pengelolaan, dan pengembangan pondok

pesantren (Haryanto, 2012:1).

Page 25: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

F. Telaah Penelitian Yang Relevan

Terkait dengan penelitian ini, yakni dalam pembahasan tentang seputar

sistem pendidikan tauhid di Pondok Pesantren Darul Muttaqin Desa Bukateja,

Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal tahun ajaran 2016/2017, maka

peneliti merasa penting untuk menelaah penelitian terdahulu yang relevan

dengan penelitian ini sebagai acuan dan bahan untuk melihat sisi perbedaan

dari tulisan-tulisan yang mengulas tentang ketauhidan. Beberapa hasil

penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini.

Skripsi Siti Sukrilah tentang konsep pendidikan tauhid dalam keluarga

studi analisis Qur‟an surat al-Baqarah ayat 132-133 dalam tafsir Ibnu Katsir.

Penelitian ini menunjukan bahwa konsep pendidikan tauhid dalam keluarga

yang terdapat dalam Al-Quran surat al-Baqarah ayat 132-133 berupa proses

membimbing manusia untuk tetap teguh kepercayaannya bahwa, Allah Maha

Esa dan hanya tunduk kepada-Nya sampai akhir hayat. Sedangkan konsep

pendidikan tauhid dalam keluarga menurut Ibnu Katsir adalah sebuah upaya

dalam membina manusia untuk menyerahkan diri secara mutlak kepada Allah

SWT dan tidak menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu apapun sepanjang

hayatnya pada suatu kelompok dimana manusia hidup dan menetap secara

berkesinambungan sampai keturunannya di masa depan kelak.

Skripsi Sri Imtikhani tentang nilai-nilai ketauhidan dalam Al-Quran

surat Luqman ayat 12-19 (studi tafsir Al-Quran al-„Adzim Ibnu Katsir dan Al-

Misbah M. Quraish Shihab) skripsi ini menunjukan bahwa, nilai-nilai

ketauhidan yang terkandung dalam al-Quran surat Luqman ayat 12-19 yaitu

Page 26: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

untuk mengesakan Allah SWT dan menyuruh untuk menyembahNya,

mengandung nilai-nilai tauhid yaitu: tauhid uluhiyah, tauhid rububiyah, dan

tauhid ubudiyah.

Penelitian Siti Nur Rohmawati tentang nilai-nilai tauhid pada mata

pelajaran sains di SDIT Hidayatulloh Balong Yogyakarta. Penelitian

menunjukan bahwa, dengan menggunakan verifikasi untuk mengungkapkan

hasil-hasil penelitian ilmiah yang menunjang dan membuktikan kebenaran-

kebenaran ayat-ayat Al-Quran dan nilai-nilai tauhid yang terkandung

didalamnya meliputi tauhid uluhiyah, tauhid rububiyah, dan tauhid asma‟ wa

sifat.

Dari beberapa penelitian di atas, peneliti terinspirasi untuk meneliti

tentang Sistem Pendidikan Tauhid di Pondok Pesantren Darul Muttaqin Desa

Bukateja, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal tahun ajaran 2016/2017,

yang belum pernah diteliti. Dengan demikian masalah yang diangkat dalam

penelitian ini merupakan penelitian yang memenuhi unsur peneltian terbaru.

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif. Disebut kualitatif karena ditujukan untuk memahami fenomena-

fenomena sosial dari sudut atau persepektif partisipan. Partisipan adalah

orang-orang yang diajak berwawancara, diobservasi, diminta memberikan

data, pendapat, pemikiran, persepsinya.

Page 27: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan multi

strategi. Strategi-strategi yang bersifat interaktif, seperti observasi langsung,

wawancara mendalam, dokumen-dokumen, teknik-teknik pelengkap seperti

foto, rekaman, dan lain-lain (Sukmadinata, 2012:94-95).

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data dan

sebagai instrumen aktif dalam upaya mengumpulkan data-data di lapangan,

sedangkan instrumen pengumpulan data yang lain selain manusia adalah

berbagai bentuk alat-alat bantu dan berupa dokumen-dokumen lainnya yang

dapat digunakan untuk menunjang keabsahan hasil penelitian, namun

berfungsi sebagai instrumen pendukung.

Oleh karena itu, kehadiran peneliti secara langsung di lapangan

sebagai tolok ukur keberhasilan untuk memahami kasus yang diteliti,

sehingga keterlibatan peneliti secara langsung dan aktif dengan informan

atau sumber data lainnya di sini mutlak dilakukan. Peneliti mengadakan

komunikasi dengan objek penelitian memakai bahasa Indonesia, yang

memungkinkan komunikasi lebih akrab dan mudah dipahami sehingga akan

terjalin baik antara peneliti dengan responden.

3. Lokasi Penelitian

Peneliti mengambil lokasi penelitian di Pondok Pesantren Darul

Muttaqin dengan asuhan Bapak KH. Ahmad Fakhruri dengan alamat di

Desa Bukateja, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal.

Page 28: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

4. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan

atau tempat penelitian. Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data

yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai.

Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi langsung

tentang sistem pendidikan tauhid di Pondok Pesantren Darul Muttaqin

Desa Bukateja, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal tahun ajaran

2016/2017. Adapun sumber data langsung peneliti dapatkan dari

pengasuh, asatidz, dan santri di pondok pesantren tersebut.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang didapat dari sumber bacaan dan

berbagai macam sumber lainnya yang terdiri dari surat-surat pribadi,

buku harian, dan notula rapat perkumpulan. Data ini bisa dapat berupa

buletin, majalah, publikasi dari berbagai organisasi, hasil-hasil studi,

hasil survei, studi historis dan sebagainya. Peneliti menggunakan data

sekunder ini untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi

yang telah dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan para

narasumber.

Page 29: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik

atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan

terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan itu bisa berkenaan

dengan cara guru mengajar, siswa belajar, kepala sekolah yang sedang

memberikan pengarahan, personil bidang kepegawaian yang sedang

rapat, dsb. Observasi dapat dilakukan secara partisipatif ataupun non

partisipatif. Dalam observasi partisipatif (participatory observation)

pengamat ikut sebagai peserta rapat atau peserta pelatihan. Sedangkan

dalam observasi nonpartisipatif (nonparticipatory observation) pengamat

tidak ikut dalam kegiatan, dia hanya berperan mengamati kegiatan, tidak

ikut dalam kegiatan (Sukmadinata, 2012: 220).

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview)

yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2005:186).

Adapun teknik ini peneliti gunakan untuk mencari data tentang sistem

pendidikan tauhid di Pondok Pesantren Darul Muttaqin Desa Bukateja,

Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal tahun ajaran 2016/2017.

Page 30: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

c. Dokumentasi

Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang

berbentuk dokumentasi. Sebagian data yang tersedia adalah berbentuk

surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto dan

sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu

sehinga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang

pernah terjadi di waktu silam. Teknik ini penulis gunakan untuk memuat

data atau gambar tentang sistem pendidikan tauhid di Pondok Pesantren

Darul Muttaqin Desa Bukateja, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal

tahun ajaran 2016/2017.

6. Analisis Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang

sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi,

gambar, foto, dan sebagainya.

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, mengorganisasikan data , memilah-milahnya menjadi

satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, menemukan apa yang

penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain (Moleong, 2005:247&248).

Page 31: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Tahap-tahap penelitian (Moleong, 1988:63-69):

a. Reduksi Data

Reduksi data adalah identifikasi satuan yaitu bagian terkecil yang

ditemukan dalam data yang memiliki makna apabila dikaitkan dengan

fokus penelitian. Setelah itu langkah berikutnya adalah membuat coding

atau pemberian kode pada setiap satuan agar ditelusuri setiap satuan

berasal dari mana.

b. Kategorisasi

Kategorisasi adalah upaya memilah-milah satuan ke dalam bagian

yang memiliki kesamaan. Kategori nama dikodekan dengan tabel.

c. Interpretasi data

Interpretasi data adalah menyusun dan merakit unsur yang ada

dengan cara merumuskan hubungan baru antar unsur lama, mengadakan

projeksi melewati yang ada dan berani bertanya.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi merupakan suatu cara menyusun dan

mengolah hasil penelitian dari data-data serta bahan-bahan yang disusun

menurut susunan tertentu, sehingga menghasilkan kerangka skripsi yang

sistematis dan mudah dipahami. Adapun sistematika akan peneliti jelaskan

sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, pada bab ini berisi latar belakang masalah, fokus

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode

penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. Bab II membahas tentang kajian

Page 32: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

pustaka, pada bab ini berisi uraian berbagai pembahasan teori yang menjadi

landasan teoritik penelitian yang berkaitan dengan variable penelitian yaitu

tentang sistem pendidikan tauhid dan Pondok Pesantren. Diantara sub-sub yang

akan di bahas dalam bab ini yaitu: pengertian sistem pendidikan pesantren,

sistem pendidikan tauhid, dan faktor pendukung dan penghambat pendidikan.

Bab III membahas tentang paparan data dan hasil temuan, pada bab ini

dilaporkan hasil pengumpulan data yang berkaitan dengan gambaran umum

objek penelitian yang meliputi profil Pesantren, serta bagaimana sistem

pendidikan tauhid di Pondok Pesantren Darul Muttaqien. Bab IV membahas

tentang pembahasan, pada bab ini berisi tentang pembahasan yang merupakan

bagian yang menjelaskan temuan peneliti tentang sistem pendidikan tauhid di

Pondok Pesantren Darul Muttaqien. Bab V membahas tentang penutup, ada

bab ini menguraikan kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran.

Page 33: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab II ini peneliti lebih fokus kepada pembahasan yang

bersangkutan dengan sistem pendidikan tauhid. Dimana dalam bab ini peneliti

mengutip dari teori-teori yang sesuai dengan sub-sub pembahasan penelitian.

Diantara sub-sub pembahasan tersebut yaitu sistem pendidikan pesantren dan

sistem pendidikan tauhid.

A. Sistem Pendidikan Pesantren

1. Sejarah Pesantren di Indonesia

Pondok pesantren adalah gabungan dari pondok dan pesantren.

Istilah pondok, mungkin berasal dari kata funduk, dari bahasa Arab yang

berarti rumah penginapan atau hotel. Akan tetapi di dalam pesantren

Indonesia, khususnya pulau Jawa, lebih mirip dengan pemondokan dalam

lingkungan padepokan, yaitu perumahan sederhana yang dipetak-petak

dalam bentuk kamar-kamar yang merupakan asrama bagi santri.

Pondok pesantren adalah salah satu bentuk lembaga pendidikan dan

keagamaan yang ada di Indonesia. Secara lahiriah, pesantren pada umumnya

merupakan suatu komplek bangunan yang terdiri dari rumah kiyai, masjid,

pondok tempat tinggal para santri dan ruangan belajar (Nasir, 2005:80-81).

Pesantren atau pondok adalah lembaga yang bisa dikatakan

merupakan wujud proses wajar perkembangan sistem pendidikan nasional.

Dari segi historis pesantren tidak hanya identik dengan makna keislaman,

Page 34: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

tetapi juga mengandung makna keaslian Indonesia, sebab lembaga yang

serupa pesantren ini sebenarnya sudah ada sejak masa kekuasaan Hidu-

Budha. Sehingga Islam tinggal meneruskan dan mengislamkan lembaga

pendidikan yang sudah ada (Madjid, 1997:3).

Secara umum pesantren dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni

pesantren salaf atau pesantren tradisonal dan pesantren khalaf atau modern.

Sebuah pesantren disebut pesantren salaf jika dalam kegiatan

pendidikannya semata-mata berdasarkan pada pola-pola pengajaran klasik

atau lama, yakni berupa pengajian kitab kuning dengan metode

pembelajaran tradisional serta belum dikombinasikan dengan pola

pendidikan modern. Sedangkan pesantren khalaf atau modern adalah

pesantren yang di samping tetap dilestarikannya unsur-unsur utama

pesantren, memasukan juga ke dalamnya unsur-unsur modern yang ditandai

dengan sistem klasikal atau sekolah dan adanya materi ilmu-ilmu umum

dalam muatan kurikulumnya. Pada pesantren ini sistem sekolah dan adanya

ilmu-ilmu umum digabungkan dengan pola pendidikan pesantren klasik

(Maksum, 2003:7-8).

Pesantren adalah lembaga pendidikan asli Indonesia (indigenous)

yang merupakan lembaga keagamaan. Beberapa peneliti berpendapat bahwa

pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang merupakan kelanjutan dari

tradisi Hindu-Budha (Madjid, 1993:3). Proses transformasi model

pesantren, dari Hindu ke Islam berlangsung dalam model yang tidak jauh

beda dari sebelumnya, hanya saja muatan pendidikan yang berubah. Model

Page 35: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

seperti adanya pimpinan kharismatik, tata asrama, gedung tempat ibadah,

kelas-kelas untuk pembelajaran, disinyalir sama persis antara model

pesantren setelah di-Islamkan dari sebelumnya.

2. Komponen-komponen Pesantren

Dalam bukunya M. Bahri Ghazali (2003:17) mengajukan delapan

komponen pondok pesantren yang melekat atas dirinya yang meliputi:

pondok, masjid, pengajaran kitab-kitab klasik, santri dan kiyai, metode dan

evaluasi.

a. Masjid

Masjid pada hakekatnya merupakan sentral kegiatan kaum

muslimin baik dalam dimensi ukhrowi maupun duniawi dalam ajaran

Islam, karena pengertian yang lebih luas dan maknawi masjid

memberikan ciri-ciri sebagai kemampuan seorang abdi dalam mengabdi

kepada Allah yang disimbolkan dengan adanya masjid (tempat sujud)

(Ghazali, 2003:18).

Di dunia pesantren masjid dijadikan ajang sentral kegiatan

pendidikan Islam. Dalam konteks yang lebih jauh masjidlah yang

menjadi pesantren pertama, tempat berlangsungnya proses belajar

mengajar adalah masjid (Ghazali, 2003:19).

b. Pondok

Setiap pesantren pada umumnya mempunyai pondokan. Pondok

dalam pesantren pada dasarnya merupakan dua kata yang sering

penyebutannya tidak dipisahkan menjadi “pondok pesantren”, yang

Page 36: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

berarti keberadaan pondok dalam pesantren merupakan wadah

penggemblengan, pembinaan dan pendidikan serta pengajaran ilmu

pengetahuan (Ghazali, 2003:19-20).

c. Kurikulum dan Materi Pembelajaran

Kurikulum adalah rencana tertulis berisi ide dan gagasan yang

dirumuskan oleh institusi pendidikan. Kurikulum dapat diartikan sebagai

sebuah dokumen perencanaan yang berisi tujuan yang harus dicapai, isi

materi, dan pengalaman belajar yang harus dilakukan peserta didik,

strategi dan cara yang dapat dikembangkan, evaluasi yang dirancang

untuk mengumpulkan informasi tentang pencapaian tujuan, serta

implementasi dari dokumen yang dirancang dalam kehidupan nyata.

Komponen-komponen kurikulum saling berkaitan dan saling

mempengaruhi, terdiri dari tujuan yang menjadi arah pendidikan,

komponen pengalaman belajar, komponen strategi pencapaian tujuan,

dan komponen evaluasi. Singkatnya kurikulum berfungsi sebagai

pedoman yang memberikan arah dan tujuan pendidikan (Fahham,

2015:20-21.

Secara umum, kurikulum pondok pesantren dapat dipilah menjadi

dua, yakni kurikulum studi keagamaan dan kurikulum studi umum.

Dalam pondok pesantren tradisional, ada pemisahan antara kurikulum

pesantren dan kurikulum sekolah dan/atau madrasah. Kurikulum

pesantren merupakan kurikulum khas pesantren berupa ilmu-ilmu

keagamaan yang terdiri dari sembilan bidang ilmu, yakni: tauhid, fikih,

Page 37: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

ushul fikih, tafsir, hadits, tasawuf, nahwu/sharaf, dan akhlak serta sirah

(sejarah) nabi. Sementara kurikulum sekolah merupakan kurikulum yang

berasal dari kementrian pendidikan nasional, jika pesantren tersebut

memiliki sekolah semisal SMP dan SMU. Selanjutnya jika pesantren

memiliki madrasah semisal Tsanawiyah dan Aliyah, maka ia

menggunakan kurikulum yang berasal dari Kementerian Agama.

Sementara dalam pesantren modern, pada umumnya menggunakan

kurikulum terpadu, yakni tidak memisahkan antara kurikulum pesantren

yang berupa kurikulum studi keagamaan dan kurikulum

sekolah/madrasah yang berupa studi umum.

Untuk meningkatkan kemampuan santri di bidang-bidang

tertentu, selain materi-materi agama, diajarkan juga materi keterampilan

khusus yang disesuaikan dengan tujuan dan orientasi pesantren, seperti

yang dilaksanakan Pesantren Gontor dengan materi muhadlarah

(ceramah), bahasa Arab, dan Inggris (Fahham, 2015:21) .

d. Kiyai

Keberadaan kyai dalam pesantren sangat sentral sekali. Suatu

lembaga pendidikan Islam disebut pesantren apabila memiliki tokoh

sentral yang disebut kiyai. Jadi kiyai dalam dunia pesantren sebagai

penggerak dalam mengemban dan mengembangkan pesantren sesuai

dengan pola yang dikehendaki. Bahkan kyiai bukan hanya pemimpin

pondok pesantren tetapi juga pemilik pondok pesantren (Ghazali,

2003:21).

Page 38: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

e. Santri (Peserta didik)

Istilah santri hanya terdapat di pesantren sebagai perwujudan

adanya peserta didik yang haus akan ilmu pengetahuan yang dimiliki

oleh seorang kiyai yang memimpin sebuah pesantren (Ghazali, 2003:22-

23).

Dalam bukunya Jasa Ungguh Muliawan (2005:154-156)

dikatakan bahwa, santri terdiri dari dua kelompok yaitu:

1) Santri mukim, yaitu murid-murid yang berasal dari daerah jauh dan

menetap dalam pondok pesantren.

2) Santri kalong, yaitu murid-murid yang berasal dari desa-desa di

sekeliling pesantren, yang biasanya tidak menetap dalam pesantren.

Untuk mengikuti pelajarannya di pesantren, mereka bolak-balik dari

rumahnya sendiri.

f. Metode

Selain dari unsur-unsur tersebut, pesantren juga memiliki ciri

khas yang unik lainnya, yaitu metode pengajaran kitab dengan wetonan

atau bandongan, sorogan, dan hafalan. Wetonan atau bandongan adalah

metode pengajaran dengan cara santri mengikuti pelajaran dengan duduk

di sekeliling kiai, kemudian kiai membacakan kitab yang akan dipelajari

saat itu, santri menyimak kitab masing-masing dan membuat catatan.

Sedangkan sorogan adalah metode pengajaran dengan cara santri

menghadap guru seorang demi seorang dengan membawa kitab yang

akan dipelajari metode ini adalah metode yang paling sulit dari

Page 39: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

keseluruhan sistem pendidikan di pesantren. Sebab sistem ini menuntut

kesabaran, kerajinan, ketaatan, dan disiplin pribadi dari murid.

Metode hafalan adalah metode yang paling umum dalam

pesantren, terutama untuk hafalan al-Quran dan Hadits (Muliawan,

2005:159).

g. Evaluasi

Istilah evaluasi atau penilaian (evalution), merupakan suatu

proses untuk menentukan nilai dari suatu kegiatan tertentu, dengan tujuan

untuk mengetahui seberapa jauh hasil belajar yang dicapai selama proses

pendidikan atau pembelajaran yang telah dilaksanakan, dan apakah hasil

yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan atau standarisasi (Masyhud,

2004:104).

Evaluasi belajar dilakukan oleh guru/tutor/ustadz pondok

pesantren penyelenggara selama proses pembelajaran sesuai dengan

kemajuan santri dalam belajar yaitu melalui evaluasi belajar tahap akhir

(EBTA). Proses evaluasi ini dilakukan sendiri oleh pihak pondok

pesantren yang bersangkutan (Faiqoh, 2003:80).

h. Pengajaran Kitab-kitab Islam Klasik

Kitab-kitab klasik biasanya dikenal dengan istilah kitab kuning

yang terpengaruh oleh warna kertas. Kitab-kitab itu ditulis oleh ulama

zaman dahulu yang berisikan tentang ilmu keislaman seperti: fiqih,

hadits, tafsir maupun tentang akhlaq (Ghazali, 2003:24).

Page 40: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

B. Sistem Pendidikan Tauhid

1. Pengertian Pendidikan Tauhid

Dalam ajaran islam tauhid itu berarti keyakinan akan ke-Esaan

Allah. Kalimat tauhid ialah “Laa Ilaaha Illallah”, yang berarti tidak ada

Tuhan selain Allah. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT surat Al-

Baqarah ayat 163 dan surat Muhammad ayat 19 sebagai berikut:

Artinya:”dan Tuihanmu adalah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan

melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (Q.S.

Al-Baqarah:163).”

Hal ini berarti, Dialah dzat yang maha kuasa, yang menetapkan

segala ketentuan untuk seluruh makhluk, yang memiliki kebesaran,

kesucian, ketinggian dan hanya kepada-Nya manusia muslim menyembah

dan memohon pertolongan. Dialah Allah yang menentukan syariah bagi

umat manusia dengan wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad

SAW sebagai agama (Sadali, 1987:9).

Artinya:”Maka ketauhilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan

melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi (dosa) orang-orang

muslim, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat

kamu berusaha dan tempat tinggalmu (Q.S. Muhammad:19).”

Page 41: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Tauhid merupakan inti dan dasar dari seluruh tata nilai dan norma

Islam, sehingga oleh karenanya Islam dikenal sebagai agam tauhid yaitu

agama yang mengesakan Allah (Sadali dkk, 1987:23-24).

Kata tauhid adalah awal dan akhir dari seruan Islam. Ia adalah suatu

kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Suatu kepercayaan yang

menegaskan bahwa hanya Tuhanlah yang menciptakan , memberi hukum-

hukum, mengatur dan mendidik alam semesta ini (Tauhid Rububiyah).

Sebagai konsekuensinya, maka hanya Tuhan itulah yang satu-satunya yang

wajib disembah, dimohon petunjuk dan pertolongannya serta yang harus

ditakuti (Tauhid Uluhiyah). Bahwa Tuhan itu dzat yang luhur dari segala-

galanya, Hakim yang maha tinggi, yang tiada terbatas, yang kekal, yang

tiada berubah-ubah. Yang tiada kesamaannya sedikit pun di alam ini,

sumber segala kebaikan dan kebenaran, yang maha adil dan suci. Tuhan itu

bernama Allah SWT (Subhanahu Wa Ta‟ala = Maha Suci Dia dan Maha

Tinggi) (Razak, 1996:39).

Tauhid dapat membebaskan manusia dari seribu satu macam

belenggu-belenggu kejahatan duniawi. Tauhid membebaskan manusia dari

penjajahan, perbudakan dan penghambaan, baik oleh sesama manusia,

maupun oleh hawa nafsu dan harta benda. Karena tauhid, manusia hanya

akan menghambakan diri kepada Allah semata (Razak, 1996: 43).

Islam mengakui bahwa Allah itu mempunyai sifat keesaan yang

meliputi ke-Tuhanan (sebagai dzat pemeliharaan alam/Al-Rububiyah). Maka

Page 42: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

oleh karena itu tidak ada Tuhan yang menjadikan, yang mengatur dan yang

melaksanakan segala sesuatu, melainkan Dia. Di samping itu Allah juga

memiliki sifat keesaan ke-Tuhanan (sebagai dzat yang disembah/Al-

Uluhiyah). Oleh karena itu tidak boleh ada dzat yang disembah dan yang

diharapkan kepadanya segala permohonan atau yang diharapkan

pertolongannya, kecuali Dia (Syaltout, 1975:44-45).

Allah SWT berfirman, sebagai berikut:

Artinya:”Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan

orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa, Dialah yang

menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai

atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia

menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki

untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu

bagi Allah Padahal kamu mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah: 21-22)

.

Islam telah menjadikan tanda bukti aqidah pada manusia dengan

pengakuan, bahwa Allah itu Esa dan bahwa Muhammad adalah Rasul-Nya

serta syahadat merupakan kunci, yang dengannya manusia masuk kedalam

Islam dan diberlakukan kepadanya semua hukum-hukumnya. Maka,

Page 43: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

pengakuan terhadap keesaan Allah mengandung kesempurnaan kepercayaan

kepada Allah dari dua aspek, yakni aspek rububiyah (penciptaan dan

pendidikan/pengelolaan) dan aspek uluhiyah (peribadatan) (Syaltut,

1986:17).

Ucapan syahadat harus disertai dengan perbuatan yang meniadakan

peribadatan kepada selain Allah SWT dan menetapkan ibadah hanya karena

Allah semata, sehingga haramlah harta dan darahnya di dunia ini. Adapun

hasilnya nanti di akhirat, kalau dia benar dan syahadatnya dinyatakan

dengan perbuatan yang wajib, ia bisa mendapat keridhoan Allah. Kalau

tidak itu adalah terserah kepada Allah semata, sebab Allah Maha

mengetahui segala-galanya (Wahhab, 1984:43).

Dengan jiwa tauhid yang tinggi, seseorang akan bebas dari

belenggu-belenggu ketakutan dan duka cita dalam kemiskinan harta benda,

karena yakin bahwa tiap binatang melata di bumi ini, dari Allah jualah

rezekinya. Kewajiban bagi manusia ialah bekerja dan berusaha sambil

berdo‟a, hasilnya di tangan Allah sendiri (Razak, 1993:43).

Singkatnya, kita percaya bahwa tauhid adalah akar seluruh keimanan

dan seluruh nilai, dan kita tidak ragu dalam hal ini (Misbah, 1996:6)

Keseluruhan, Islam adalah suatu tubuh yang terbentuk dari berbagai anggota

dan bagian, yang jiwanya adalah tauhid (Misbah, 1996:11).

2. Pembagian Tauhid

Secara sederhana tauhid dapat dibagi dalam tiga tingkatan atau

tahapan yaitu: Tauhid Rububiyah (mengimani Allah SWT sebagai satu-

Page 44: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

satunya Rabb), Tauhid Mulkiyah (mengimani Allah SWT sebagai sebagai

satu-satunya malik), dan Tauhid Ilahiyah (mengimani Allah SWT sebagi

satu-satunya Ilah) (Ilyas, 1993:19).

a. Tauhid Rububiyah

Dalam hubungannya dengan Rububiyatullah (Tauhid Rububiyah),

maka tauhid ini memiliki beberapa arti yaitu mencipta, memberi rizki,

memelihara, mengelola dan memiliki (Ilyas, 1993:20).

Tauhid Rububiyah ialah mengesakan dalam pengaturan kerajaan.

Itu adalah pernyataan bahwa sesungguhnya Allah ialah Tuhan pengatur

segala sesuatu, Dia pemiliknya, Dia pencipta aturannya dan pemberi

rezekinya. Sesungguhnya Dia yang menghidupkan, yang mematikan,

yang memberi manfaat, yang mendatangkan hukum mudharat, Dia

menerima doa terutama dalam kesukaran, Dia berkuasa apa yang telah

Dia kehendaki, tidak ada sekutu bagiNya dalam hal apapun (Soedjarwo,

1986:45).

Tauhid rububiyah terbagai menjadi dua bagian Yakni:

1). Rububiyah Takwini

Tauhid yang menyangkut rububiyah takwini ialah

mempercayai bahwa pengurusan dan pengaturan dunia ini, dalam

realitas penciptaan, berada di tangan Allah yang Maha Kuasa, bahwa

peredaran bulan dan matahari, munculnya siang dan malam,

kehidupan dan kematian manusia, dan perlindungan terhadap

makhluk-makhluk dan dunia dari perbenturan dan bentrokan yang

Page 45: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

membawa kehancuran, berada pada Allah, dan Dialah yang

memelihara langit dan bumi.

Perubahan dan pengaruh apapun yang ditimbulkan makhluk

adalah atas izin Allah dan dengan kekuasaan yang Allah berikan

kepada mereka, mereka tidak mempunyai kebebasan sendiri dalam

melaksanakan suatu tindakan, menimbulkan suatu fenomena atau

menciptakan suatu perubahan dunia. Kehendak Allah dalam

penciptaan menguasai seluruh dunia, dan segala sesuatu terletak pada

kehendak-Nya (Misbah, 1996:20).

Rububiyah takwini menuntut manusia untuk percaya bahwa

pengelolaan urusan dunia dan manusia dalam hal-hal yang bersifat

penciptaan, yang berada di luar kemauan bebasnya, dinisbahkan pada

Allah (Misbah, 1996:22).

2). Rububiyah tasyri‟i

Bagian lain dari rububiyah ialah menyangkut kehendak dan

pilihan bebas manusia. Di antara makhluk ciptaan Allah, ada

sekelompok yang gerakan, pengaruh dan evolusinya tunduk pada

tindakan yang diambil berdasarkan kemauan bebasnya sendiri.

Mereka itu adalah manusia. Untuk mencapai kesempurnaan sejati,

manusia harus bergerak dengan kehendak dan pilihan bebasnya.

Tauhid dalam rububiyah tasyri‟i menuntut manusia untuk

mengambil pengarahan hidupnya hanya dari Allah, memandang hak

memberi hukum hanya pada Allah, dan tidak ada makhluk yang

Page 46: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

memiliki hak yang independen dalam menetapkan hukum (Misbah,

1996:22).

b. Tauhid Mulkiyah

Kata malik yang berarti raja dan malik yang berarti memiliki

berakar dari akar kata yang sama yaitu “malaka”. Keduanya mempunyai

relevansi makna yang kuat. Allah SWT sebagai Rabb yang memiliki

alam semesta adalah Raja dari alam semesta tersebut. Dia bisa dan bebas

melakukan apa saja yang dikehendakiNya terhadap alam semesta. Dalam

hal ini Allah SWT adalah Malik (Raja) dan alam semesta adalah

“mamluk” (yang dimiliki atau hamba) (Ilyas, 1993:3).

c. Tauhid Uluhiyah

Tauhid Uluhiyah atau tauhid ubudiyah itu ialah tauhid ibadah,

yaitu beribadah, berdoa,meminta dalam hal yang ghaib,tunduk,merendah

hanya kepada Allah SWT, tidak kepada yang lainnya dan tidak menerima

hukum agama dan ketetapan dalam perkara ghaib kecuali dari Allah

(Ya‟qub, 1987:14-15).

Keimanan bahwa Allah itu Tuhan (Rabb) alam semesta dan

pemilik jagad raya ini adalah salah satu bentuk amalan hati, yaitu

keyakinan yang dimiliki manusia. Adapun keimanan bahwa Allah itu

Ilah (sesembahan), tidak cukup hanya dengan keyakinan saja, tetapi juga

harus dibuktikan dengan perilaku dan perbuatan, meliputi pelaksanaan

ibadah dan pengesaan Allah. Ibadah adalah berdzikir, shalat, puasa,

membaca al-Quran, dan amalan-amalan serupa yang mendekatkan diri

Page 47: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

kepada Allah. Akan tetapi, ibadah tidak terbatas pada ini saja, bahkan

setiap amalan yang bermanfaat yang tidak dilarang oleh syariat, yang

dikerjakan oleh seorang mukmin dalam rangka mencari pahala Allah,

maka amalan tersebut merupakan ibadah.

Seseorang makan untuk memperkuat dirinya dalam melaksanakan

perintah-perintah Allah, maka amalan tersebut juga merupakan ibadah.

Jadi makna ibadah itu sangat luas, meliputi seluruh perbuatan manusia

yang bermanfaat (Thanthawi, 2004:47).

Tauhid Ilahiyah menjadikan Allah sebagai Tuhan yang harus

disembah dan diminta pertolongan. Tidak ada yang berhak disembah dan

diminta pertolongan kecuali Dia. Allah SWT berfirman:

Artinya: ”Hanya Enkaulah yang kami sembah dan hanya kepada

Engkaulah kami mohon pertolongan (Q.S. Al-Fatihah:5).

Oleh karena itu, tugas pertama para Nabi adalah mengajak

manusia kepada ajaran tauhid (terutama tauhid ibadah (Ilahiyah), bukan

mengakui keberadaan Allah. Karena pengakuan tentang keberadaan

Allah adalah hal yang tidak diragukan lagi oleh seluruh umat manusia.

tugas yang dibawa oleh para Nabi adalah memerangi kemusyrikan.

Seruan pertama yang dilakukan oleh para Nabi adalah “Wahai

kaumku, sembahlah Allah yang Maha Esa.” Seruan tersebut dilakukan

oleh Nuh, Hud, Saleh, Syu‟aib, dan seluruh Nabi lainnya (Al-Qaradhawi,

2006:13).

Page 48: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Tauhid al-Uluhiyah dibangun di atas keikhlasan dalam beribadah

kepada Allah ta‟ala. Dalam kecintaan, khauf (takut), raja‟ (harapan),

tawakkal, raghbah (permohonan dengan sungguh-sunggguh), dan rahbah

(perasaan cemas), dan doa hanya kepada Allah serta memurnikan ibadah-

ibadah seluruhnya, baik ibadah yang lahir maupun yang batin hanya

kepada Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya.

Tauhid ini merupakan puncak awal dan akhir dari agama, baik

secara lahir maupun batinnya, dan merupakan awal serta akhir dari

dakwah para Rasul. Ini juga merupakan makna dari kalimat “Laa Ilaaha

Illallah” (tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah).

Karena Allah artinya sesuatu yang disembah dan diibadahi dengan rasa

cinta takut, penghormatan, pengagungan, serta dengan seluruh jenis

peribadatan (Al-Abbad, TT: 2).

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Pendidikan

Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks. Oleh

karen itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat

berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Belajar tidak hanya

ditentukan oleh potensi yang ada dalam individu tetapi juga dipengaruhi oleh

faktor lain berasal dari luar diri yang belajar. Keberhasilan belajar sangat

dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara umum, keberhasilan belajar

dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal. Masing-masing faktor

tersebut dapat diuraikan sebagai berikut (Sriyanti, 2011:23):

Page 49: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

1. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang bersumber dari luar individu

yang bersangkutan, misalnya ruang belajar yang tidak memenuhi syarat,

alat-alat pelajaran yang tidak memadai, dan lingkungan sosial maupun

lingkungan alamiahnya. Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial

dan faktor sosial (Djamal: 198539).

a) Faktor Nonsosial

Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa

kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Faktor nonsosial merupakan

kondisi fisik yang ada di lingkungan sekolah, keluarga maupun

masyarakat, aspek fisik tersebut bisa berupa peralatan sekolah, sarana

belajar, gedung dan ruang belajar, kondisi geografis, gedung dan runag

belajar, kondisi geografis sekolah dan rumah serta sejenisnya (Sriyanti:

2011:223).

b) Faktor Sosial

Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa

manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilah menjadi faktor

yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan

masyarakat (termasuk teman pergaulan anak) (Sriyanti, 2011:23-24).

2. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu

yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor

psikologis (Sriyanti, 2011:24).

Page 50: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

a) Faktor Fisiologis

Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri

individu. Faktor fisiologis terdiri dari:

1) Keadaan tonus (tegangan otot) jasmani pada umumnya

Keadaan tonus (tegangan otot) jasmani secara umum yang ada

dalam diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar. Keadaan tonus

(tegangan otot) jasmani secara umum ini misalnya tingkat kesehatan

dan kebugaran fisik individu (Sriyanti, 2011:24).

2) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu

Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu yaitu terkait dengan

fungsi panca indra yang ada dalam diri individu. Panca indra

merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan dalm diri individu

(Sriyanti, 2011:24).

b) Faktor psikologis

Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri

individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan,

motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan dan lain

sebagainya (Sriyanti, 2011:24).

Page 51: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

BAB III

PAPARAN DATA DAN HASIL TEMUAN

A. Gambaran Umum Pondok pesantren Darul Muttaqin

1. Sejarah Pondok Pesantren Darul Muttaqin

Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam indigenous

Indonesia, selama berabad-abad telah memberikan kontribusi nyata dalam

pengembangan dakwah dan pendidikan Islam di Indonesia. Sebagai wadah

pembentukan generasi muslim yang tangguh, pondok pesantren berdiri

kokoh membentengi aqidah umat, menanamkan akhlakul karimah,

membangun karakter dan menjadi media transformasi nilai-nilai luhur serta

ilmu pengetahuan.

Pondok pesantren Darul Muttaqin merupakan salah satu pondok

pesantren yang turut mewarnai dunia pendidikan Indonesia. Seluruh potensi

dan kemampuan dicurahkan untuk merealisasikan misi tersebut.

Pada tanggal 21 Maret 1921 di sebuah desa yang sangat terpencil

dan sepi dari keramaian telah lahir seorang tokoh yang ulet, disiplin dan

berfikir maju serta peduli dengan nasib generasinya di masa mendatang,

beliau adalah bapak KH. Dimyati (Wawancara dengan Ust. IN pada tanggal

24 November 2016).

Ilmu pengetahuan yang dimilikinya sangat minim, tetapi beliau

mempunyai tekad yang kuat untuk menyebarkan syi‟ar Islam di desanya.

Pendidikan beliau hanya sampai kelas 2 SR (Sekolah Rakyat) di masa

penjajahan belanda. Dalam diri beliau telah tertanam rasa keprihatinan yang

Page 52: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

sangat mendalam terhadap generasi muslim di desanya dalam menghadapi

tantangan di masa yang akan datang, sehingga KH. Dimyati memiliki

i‟tiqad yang kuat untuk menyebarkan ajaran Islam dan membantu para

generasi muslim di desanya untuk mempelajari agama Islam. Akhirnya

dengan modal rasa percaya dan keprihatinannya beliau mendirikan sebuah

surau kecil yang berukuran 6 x 4 m2. Tiga bulan setelah pendirian surau

tersebut, kemudian difungsikan surau tersebut untuk kegiatan sholat

berjamaah bersama santri. Selain digunakan sebagai tempat shalat, surau

juga digunakan sebagai tempat belajar santri untuk menimba ilmu agama

yaitu Madrasah Diniyah Awaliyah sebagai awal tumbuhnya pondok

pesantren dengan murid pertama yaitu 7 siswa putra putri dan 2/3 dari siswa

tersebut adalah putra putranya sendiri. Tidak berhenti di situ saja beliau

bertekad untuk menanam tunas-tunas muslim sebagai generasi penerus

perjuangannya sehingga beberapa putra dan cucu-cucunya dimasukan ke

beberapa pesantren yaitu Pondok Pesantren Babakan Tegal, Lirboyo Kediri

dan Gontor Ponorogo dan Lainnya (Wawancara dengan Ust. IN pada

tanggal 24 November 2016).

Pada tahun 1965 beberapa anaknya telah lulus dari pondoknya,

mereka di antaranya H. Fakhruri, Muid, H. Maksudin dan dibantu tokoh

lainnya akhirnya mulai dibentuklah Yayasan Pendidikan Islam

MIFTAKHUL ULUM sebagai wadah untuk menjembatani proses dan cita-

cita pendiri tokoh utama (Wawancara dengan Ust. IN pada tanggal 24

November 2016).

Page 53: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Pada tahun 1988 Tokoh termasyhur Almarhum KH. Dimyati wafat

sebelum cita-citanya membangun sebuah pondok pesantren terwujud.

Namun lembaga pendidikan Miftahul Ulum terus maju menyiarkan Islam di

desa walau di sana-sini kendala dan kesulitan selalu dihadapinya terutama

modal yang sangat minim (Wawancara dengan Ust. IN pada tanggal 24

November 2016).

Pada tahun 1991 salah seorang cucu Abah KH. Dimyati, Drs. Ibnu

Nashori juga telah menyelesaikan masa studinya di pondok Modern Gontor

dengan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya serta kepatuhan terhadap

wasiat Abah KH. Dimyati untuk merintis sebuah pondok, beliau pun sangat

optimis untuk bergerak dan bercita-cita keras untuk mendirikan sebuah

Pondok Pesantren sebagai wujud penerus perjuangan abah tercintanya,

sehingga pada tahun 1993 berdirilah sebuah lembaga Qur‟an sebagai cikal

bakal generasi muda yang qur‟ani dan berdirilah Taman Pendidikan Al-

Qur‟an (Wawancara dengan Ust. IN pada tanggal 24 November 2016).

Pada tanggal 14 Maret 2002 terbentuklah sebuah Yayasan Balai

Pendidikan Pondok Pesantren Darul Muttaqin, yang mana Darul Muttaqin

itu sendiri memiliki arti yaitu “Tempat orang yang bertaqwa”. Darul

Muttaqin itu merupakan ubahan nama Yayasan Pendidikan Miftahul Ulum,

yang kemudian disahkan oleh badan hukum dengan akta Notaris No 24

tanggal 14 Maret 2002 (Wawancara dengan Ust. IN pada tanggal 24

November 2016).

Page 54: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Pada tahun 2005 berdirilah sebuah lembaga KB (Kelompok

Bermain) Darul Muttaqin yaitu sebuah lembaga pendidikan di bawah

naungan Pondok Pesantren Darul Muttaqin sebagai tempat untuk mendidik

anak usia dini. Lembaga ini didirikan sebagai sebuah solusi pengasuh dalam

mengatasi era globalisasi. Lembaga tersebut dikelola langsung oleh Kyai

Drs. Ibnu Nashori dengan jumlah guru 5 orang termasuk istri dari sang kyai.

Pada tanggal 10 Maret 2007 / 20 Shafar 1428 H datang 9 orang wali

murid menitipkan putra-putrinya di pondok pesantren. Tiga hari kemudian

datanglah santri-santri baru dengan jumlah sangat meningkat mencapai 67

orang santri, namun karena minimnya fasilitas asrama maka satu per satu

santri memilih untuk tetap tinggal di rumahnya masing-masing. Akan tetapi

tiga di antara mereka tetap memilih untuk tinggal di pondok.

Dengan menurunnya jumlah santri yang ada dan salah satu dewan

asatidz pulang ke kampung halamannya, maka Kyai Drs. Ibnu Nashori

turun tangan langsung membimbing, membina serta mengajari kepada 3

santri tersebut selama kurun waktu 5 tahun. Ketiga santri tersebut M.

Fasikhudin, Kandri Diana, M. Ozan. Kyai Drs. Ibnu Nashori dengan uletnya

dan semangat kepada tiga santri tersebut beliau mengajarkan ilmu-ilmu

agama, sehingga kemudian berhasilah beliau menjadikan kedua santri dari

ketiga santri tersebut menjadi salah satu dari dewan asatidz yang

membimbing santri.

Setelah kiyai Drs. Ibnu Nashori berhasil mengajari ketiga santrinya

tersebut kemudian pada tahun 2016 jumlah santri khususnya bagi santri

Page 55: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

yang mukim sedikit bertambah yaitu santri putra 8 orang dan santri putri 5

orang.

Di tengah perjalanan tersebut munculah gagasan pemikiran guna

mendirikan sebuah lembaga formal jenjang TK, maka pada tahun 2011

berdirilah sebuah lembaga TK Islam Terpadu Darul Muttaqin dan langsung

dikelola langsung oleh kyai Drs. Ibnu Nashori sendiri. Beliaulah seorang

sosok pejuang sekaligus seorang tokoh muda yang gigih dan ulet untuk

mendirikan lembaga–lembaga yang ada di bawah naungan Yayasan Balai

pendidikan Pondok Pesantren Darul Muttaqin (Wawancara dengan Ust. IN

pada tanggal 24 November 2016).

Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2012 datanglah 42 santri

putra/putri untuk ikut belajar di pesantren. Tidak lama kemudian santri-

santri tersebut pun mulai keluar dari pesantren. Sehingga selama 3 tahun

berturut-turut jumlah santri hanya mencapai 9 orang santri, dan setelah itu

kyai Drs. Ibnu Nashori memutuskan untuk setiap santri yang belajar di

pondok wajib mukim 24 jam. Akhirnya tinggalah santri yang mukim

berjumlah 6 santri putri dan 11 santri putra (Wawancara dengan Ust. IN

pada tanggal 24 November 2016).

Pada Tahun 2014 Kyai Drs. Ibnu Nashori setelah menyelesikan

pengabdian di Yayasan Pendidikan Islam Al Muawanah ( YPIA ) selama 14

tahun. Pada malam tanggal 14 Mei 2014 beliau didampingi istrinya

berkumpul bersama keluarga besar KH. Dimyati, (KH. A. Fakhruri, Hj.

Ziarotin. Ust. M. Lutfil Hakim, S. Ag, Usth. Mulatsih Krisnawati, S. Pd.

Page 56: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Paud) untuk menggagas rintisan lembaga Formal setingkat SLTP. Beberapa

bulan kemudian dikumpulkan lagi semua dewan asatidzah semua pengurus

yayasan, badan wakaf, untuk membahas tindak lanjut proses rintisan

lembaga formal tersebut, maka 4 bulan kemudian turunlah izin operasional

pendirian Madrasah Tsanawiyah Terpadu (MTST) Darul Muttaqin

Kabupaten Tegal (Wawancara dengan Ust. IN pada tanggal 24 November

2016).

Sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin maju, maka

lembaga MTs Terpadu Darul Muttaqin Kab. Tegal ikut serta andil dalam

menyetarakan kemajuan zaman dengan cara menyiapkan kepada santri

untuk aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler wajib dan

ekstrakurikuler pilihan, di antaranya yaitu Pramuka, kegiatan ini sebagai

jenis kegiatan wajib bagi santri yaitu guna menciptakan karakter yang

disiplin yaitu “Siap di pimpin dan siap memimpin”, dalam sebuah

mahfudzat dikatakan “Man Jadda Wajada” yang kemudian mahfudzat

tersebut dijadikan sebuah motto para santri yang di terapkan dalam jiwa

pramuka MTs Terpadu Darul Muttaqin (Wawancara dengan Ust. IN pada

tanggal 24 November 2016).

Pada awal keikutsertaan Jambore Ranting Balapulang pada tahun

2015 berhasil meraih 2 buah piala. “ Tergiat 2 LKBB, Tergiat 3

Penjelajahan Putri” dengan semangat yang membara menjadikan semangat

para santri dan pembina pramuka, sehingga pada tahun 2016 berhasil meraih

4 buah piala kejuaraan. “ Tergiat 1 Penjelajahan Putra, Tergiat 2

Page 57: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Penjelajahan Putri, Tergiat 1 Pionering Putri, Tergiat 2 Pionering Putra”

itulah hasil dari moto kami, Man Jadda Wajada (Wawancara dengan Ust.

IN pada tanggal 24 November 2016).

Ekstrakurikuler pilihan diantaranya “Paskibra, Marching Band,

INKAI, PMR, Menjahit, Futsal, Voly Ball, Hadroh, Theater” dengan

banyaknya kegiatan Intra dan Ekstra menjadikan santri semangat dalam

belajar, terbukti dari beberapa kejuaraan yang diraih para santri. Paskibra

berhasil menjadi juara Upacara HUT RI Ke 70 tahun 2015, INKAI berhasil

menjadi juara 2 Gosuku tingkat kabupaten tahun 2015, Futsal berhasil

menjadi juara harapan 1 tingkat kabupaten tahun 2015, Hadroh berhasil

menjadi juara 3 tingkat Kecamatan tahun 2015 (Wawancara dengan Ust. IN

pada tanggal 24 November 2016).

2. Visi dan Misi Pondok Pesantren Darul Muttaqin

a. Visi Pondok Pesantren

Berbudi tinggi, berpengetahuan luas, berdaya saing dan unggul

prestasi.

b. Misi Pondok Pesantren

1) Melaksanakan proses pembelajaran secara berimbang terpadu dan

berkualitas agar terwujud insan yang kamil.

2) Meningkatkan indeks prestasi peserta didik dalam bidang Akademis

maupun non Akademis.

Page 58: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

3) Menggali dan mengembangkan potensi peserta didik dalam bidang

akademis dan Non Akademis untuk melanjutkan ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi.

4) Menumbuh kembangkan jiwa kompetitif yang sehat (Ruhut tasabuq)

pada peserta didik agar memiliki daya saing dalam kehidupan di

masyarakat.

3. Sarana, Prasarana, dan Fasilitas

Pondok pesantren Darul Muttaqin termasuk pesantren yang baru

berdiri sekitar dua tahun dan merupakan satu-satunya pondok pesantren

yang berdiri di Desa Bukateja. Adapun lembaga pendidikan Islam yang

bernaung dibawahnya yaitu PAUD, TKIT, TPQ , MDTA, MTS Terpadu,

Majelis Ta‟lim, dan Tahfidzul Quran. Walaupun dilihat dari segi sarana

dan prasarana masih sangat kurang, tetapi hal tersebut tidak membuat para

santri dan ustadz atau kiyai berkecil hati. Dengan sarana prasarana yang

seadanya tersebut, mereka tetap melaksanakan proses pendidikan dan

pengajaran sebagai suatu keharusan dan misi utama pesantren.

Pelaksanaan pendidikan di pondok pesantren Darul Muttaqin ini yaitu bagi

santri mukim yang akan melanjutkan jenjang pendidikan di MTS, maka ia

harus masuk ke dalam pendidikan MTS yang ada di pondok.

Adapun sarana dan prasarana pendidikan yang ada di pondok

pesantren Darul Muttaqin yaitu (Dokumentasi PP. Darul Muttaqin, 24

November 2016):

Page 59: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Tabel 3.1

Sarana dan Prasarana

No Nama Sarana dan Prasarana Jumlah Ruang

1. TPQ 2

2. MDTA 3

3. MTS 3

4. Kantor guru 1

5. Ruang tata usaha 1

6. Tempat Ibadah 1

7. Kamar mandi 2

8. Asrama putra 1

9. Asrama putri 1

(Dokumentasi PP. Darul Muttaqin, 24 November 2016)

4. Program Pendidikan dan Pengajaran

a. Metode

Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran akan berhasil manakala

metode yang diterapkan efektif dan terarah dengan baik. Untuk itu

dalam hal ini pondok pesantren Darul Muttaqin lebih memilih

menerapkan metode bandongan untuk menunjang keberhasilan para

santrinya dalam menuntut ilmu (Wawancara dengan Ust. MS pada

tanggal 24 November 2016).

Metode bandongan yaitu kyai membaca, menerjemahkan,

menerangkan kalimat demi kalimat yang diajarinya. Santri secara

cermat mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh ustadz dan

santri juga mencatat atau memberi makna pada masing-masing kitab

yang mereka pegang. Metode pengajaran ini tidak bergantung pada

lamanya tahun belajar tetapi berpatokan pada kapan murid tersebut

Page 60: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

mengkhatamkan kitab yang telah ditetapkannya tersebut (Wawancara

dengan Ust. MS pada tanggal 24 November 2016).

Dalam pendidikan tauhid ini metode bandongan yang sudah

diterapkan belum sesuai, karena santri belum bisa menerapkan

bagaimana cara membaca kitab dengan baik terutama dalam masalah

ilmu alatnya (ilmu nahwu dan shorofnya). Akan tetapi tidak lantas

menjadikan pendidik menyerah untuk mendidik para santrinya, beliau

juga memberikan motivasi-motivasi kepada para santrinya agar mereka

mau belajar lebih sungguh-sungguh dalam mempelajari ilmu tauhid,

karena menurutnya tauhid itu adalah pondasi umat Islam dalam

mengenal Allah dan sebagai pedoman bagi dirinya dalam bergaul di

masyarakat (Wawancara dengan Ust. MS pada tanggal 24 November

2016).

b. Kurikulum

Kurikulum pendidikan tauhid di pondok pesantren Darul

Muttaqin yaitu dilakukan sekali dalam seminggu yang di ampu oleh

Ustadz M. Sofwani yang mana pendidikan tauhid ini merupakan

pendidikan yang fundamental bagi santri dan para asatidz serta di

anggap sangat penting sebagai pondasi bagi para santrinya (Wawancara

dengan Ust. IN pada tanggal 24 November 2016).

Kitab tauhid yang digunakan di pondok pesantren ini yaitu ada

kitabus sa‟adah, kitab kifayatul awam, dan kitab tijanu daruri. Kitab-

kitab ini dikaji tidak mengenal lamanya santri dalam belajar di pondok,

Page 61: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

akan tetapi menunggu kitab itu khatam dikaji. Setelah satu kitab

khatam maka baru dilanjutkan kitab tauhid yang lain dan begitu

seterusnya. Di samping para santri mengkaji kitab-kitab tauhid tersebut

mereka juga dibekali oleh para asatidz yang lain untuk menunjang

pendidikan tauhid tersebut yaitu diadakannya kegiatan sholat dhuha

berjama‟ah dan juga selalu ada bimbingan dari pimpinan pondok yaitu

dilakukan di tiap bulan yaitu di awal dan akhir bulan. Kegiatan

bimbingan ini diikuti oleh semua santri dan dewan asatidz (Wawancara

dengan Ust. IN pda tanggal 24 November 2016).

c. Jadwal Kegiatan Santri

Tabel 3.2

Jadwal Kegiatan

Pondok Pesantren Darul Muttaqin

No Waktu Jenis Gegiatan

1 03.30 - 03.45 Bangun Pagi

2 03.45 - 04. 15 Sholat Taubat & Tahajud

3 04.15 - 04.45 Sholat Shubuh

4 04.45 - 05.00 Tadarus Al -Qur'an

5 05.00 - 05.30 Al- Mufrodzat

6 05.30 - 06.00 Mandi Pagi

7 06.00 - 06.30 Persiapan Sekolah

8 06.30 - 06.40 Berangkat Madrasah

9 06.40 - 07.00 Tadribul Lughot

10 07.00 - 07.15 Sholat Dhuha

11 07.15 - 09.45 KBM Di Kelas

12 09.45 - 10.15 Istirahat

13 10.15 - 12.15 KBM Di Kelas

14 12.15 - 12.35 Sholat Duhhur

15 12.35 - 13.15 KBM Di Kelas

16 13.15 - 14.00 Makan Siang

Page 62: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

17 14.00 - 15.00 Istirahat

18 15.00 - 15.45 Sholat Asyar

19 15.45 - 16.45 Darsul Idhof

20 16.45 - 17.30 Mandi Sore

21 17.30 - 18.15 Sholat Maghrib

22 18.15 - 18.45 Tadarus Al -Qur'an

23 18.45 - 19.15 Makan Malam

24 19.15 - 19.40 Sholat Isya

25 19.40 - 20.10 Pengajian Kitab

26 20.10 - 21.30 Belajar Malam

27 21.30 - 22.00 Istirahat

28 22.00 - 03.30 Tidur Malam

(Dokumentasi PP. Darul Muttaqin, 24 November 2016)

Tabel 3.3

Jadwal Kegiatan Ba‟da „isya

No Waktu Malam Nama Tutor Mata

Pelajaran

1. 19.30-20.00 Senin KH. A. Fakhruri Fiqih Ibadah

2. 19.30-20.00 Selasa Ust. M .Sofwani Tauhid

3. 19.30-20.00 Rabu Ust. Alik hamdani Seni Baca

Al-Quran

4. 19.30-20.00 Kamis Ust. M. Lutfil

Hakim, S.Ag

Ahlak Lil

Banin

5. 19.30-20.00 Jum‟at Ust. Alik hamdani Seni Baca

Al-Quran

6. 17.00-17.30 Rabu Sore Ust. Drs. Ibnu

Nashori

Ta‟limul

Muta‟allim

(Dokumentasi PP. Darul Muttaqin, 24 November 2016)

Tabel 3.4

Jadwal Kegiatan

Al-Mufrodat

No Hari Putra Putri Mata

Pelajaran

1. Senin Ust. M Fasikhudin Nur Aena .I. Al-Mufrodat

2. Selasa Ust. Kandri Diana Ati Muji .R. Al-Mufrodat

Page 63: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

3. Rabu Ust. M Fasikhudin Nur Aena .I. Al-Mufrodat

4. Kamis Ust. M Fasikhudin Ust. Kandri

Diana

Muhadatsah

5. Jum‟at Ust. M Fasikhudin Nur Aena .I. Al-Mufrodat

6. Sabtu Ust. Kandri Diana Ati Muji .R. Al-Mufrodat

7. Ahad Ust. Kandri Diana Ust. M

Fasikhudin

Muhadatsah

(Dokumentasi PP. Darul Muttaqin, 24 November 2016)

d. Struktur Organisasi Santri

SUSUNAN PENGURUS

PONDOK PESANTREN“ DARUL MUTAQIN

BUKATEJA-BALAPULANG -TEGAL

PERIOE 2014-2019

I. PENGASUH PONDOK : 1. KH. Akhmad Fahruri

2. K. M. Shofwani

II. PIMPINAN PONDOK : Drs. Ibnu Nashori

III. WAKIL PIMPINAN : M. Lutfil Hakim, S. Ag

IV. BENDAHARA PONDOK : Kandri Diana

V. SEKRETARIS PONDOK : Sokheh Al Varizzy, SH

VI. PENGURUS PONDOK : 1. Kandri Diana

2. M. Fasikhudin

VII. DEWAN ASATIDZ : 1. Alik Hamdani

2. Khomisah

(Dokumentasi PP. Darul Muttaqin, 24 November 2016)

e. Keadaan Santri dan Asatidz

Pondok pesantren Darul Muttaqin mempunyai banyak santri

yaitu ada yang bermukim di pondok pesantren dan ada juga yang hanya

Page 64: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

sekolah saja. Adapun santri putra dan santri putri yang bermukim di

pondok pesantren yaitu berjumlah 13 santri. Sedangkan santri yang

hanya sekolah saja diantaranya untuk PAUD Darul Muttaqin berjumlah

29, TKIT Darul Muttaqin berjumlah 43, TPQ Darul Muttaqin

berjumlah 214, MDTA Darul Muttaqin berjumlah 123, MTS Terpadu

Darul Muttaqin berjumlah 93.

f. Informan Penelitian

Informan yang penulis dapatkan di antaranya pimpinan pondok

dan asatidz. Dengan pengkodean sebagai berikut:

Tabel 3.5

Nama-nama Informan

No Kode Nama Informan Jabatan

1. IN Ibnu Nashari Pimpinan Pondok

2. MS M. Sofwani Ustadz

3. MF M. Fasihudin Ustadz

4. KD Kandri Diana Ustadz

B. Hasil Temuan

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, sistem

pendidikan tauhid di Pondok Pesantren Darul Muttaqin, Desa Bukateja,

Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal adalah seperti pendapat beberapa

responden sebagai berikut:

1. Sistem Pendidikan Tauhid

Suatu pendidikan akan berjalan dengan lancar apabila di dalamnya

terdapat sebuah sistem pendidikan yang tersusun secara rapi. Ada beberapa

Page 65: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

unsur-unsur dari sistem pendidikan yaitu di antaranya ada dasar pendidikan,

tujuan, kurikulum, pendidik, peserta didik, metode, media, dan evaluasi.

Begitu pula dengan sistem pendidikan tauhid, di dalamnya juga harus

terdapat unsusr-unsur tersebut. Berikut pemaparan hasil penelitian peneliti

di Pondok Pesantren Darul Muttaqin tentang sistem pendidikan tauhid.

“Sistem pendidikan tauhid di Pondok Pesantren Darul Muttaqin

merupakan suatu strategi atau cara yang akan dicapai sebagai

pedoman untuk melakukan proses belajar mengajar atau mendidik

para santri melalui pendidikan tauhid sebagai tujuan agar para santri

mengenal Allah sebagai sang pencipta dan sebagai pondasi

keimanan para santri baik dalam hubungannya dengan Allah

maupun hubungannya dengan tindakan sosial kepada masyarakat,

sehingga keduanya seimbang (Wawancara dengan Ust.IN pada

tanggal 24 November 2016).”

Jadi sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren Darul Muttaqin

merupakan sebuah strategi atau cara pendidik dalam proses pembelajaran

terutama dalam pendidikan tauhid agar para santri mengenal Allah dengan

baik yaitu bisa melakukan ibadah kepada Allah dengan baik dan juga

hubungan dengan sesama manusia pun juga baik, sehingga baik tujuan

akhirat maupun tujuan duniawi bisa dicapai dengan seimbang.

“Kedudukan pendidikan tauhid di pondok pesantren ini tentunya

sebagai pilar-pilar dalam pesantren itu adalah pendidikan tauhid atau

keyakinan tentunya keyakinan “التوحدالصالح” karena saat ini

banyak berkembang keyakinan-keyakinan yang melenceng dari pada

keshalihannya, maka kita tetap dalam rangka mencetak kader-kader

umat muslim yang baik maka mereka harus memiliki ketauhidan

yang kuat yaitu yang shalih. Keyakinan yang benar sesuai dengan

aqidah. Berkaitan dengan itu kami mendidik santri-santri kami

dengan berpedoman kepada al-Quran dan al-Hadits serta dilengkapi

dengan Ijma‟ dan Qiyas. Kami katakan kepada para santri bahwa

jangan sampai memiliki keyakinan yang ganda (keyakinan yang

selain kepada Allah) yang mana keyakinan tersebut sudah keluar dari

al-Quran dan al-Hadits dan tauhidullah kami tanamkan kepada para

santri semuanya. Kami ajarkan kepada para santri bahwa di dunia ini

Page 66: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

tidak ada kekuatan apa-apa selain kekuatan Allah SWT (Wawancara

dengan Ust.IN pada tanggal 24 November 2016).

Jadi kedudukan pendidikan tauhid di pondok pesantren Darul

Muttaqin ini merupakan sebagai pilar-pilar dalam pesantren, yang mana

para snatri harus memiliki sebuah keyakinan yang salih atau التوحدالصالح.

Pada zaman sekarang banyak keyakinan yang melenceng dari aqidah

yang salih, yang mana aqidah yang salih inilah sebagai pondasi ketauhidan

umat Islam untuk mengenal Tuhannya dengan benar. Manusia dalam rangka

mengenal Tuhannya haruslah dengan keyakinan yang kuat yaitu

berdasarkan kepada al-Quran dan al-Hadits serta berdasarkan Ijma‟ dan

Qiyas sehingga tidak keluar dengan aturan-aturan Allah SWT. Ke empat

pedoman tersebut (al-Quran, al-Hadits, Ijma‟,dan Qiyas) akan

membentengi setiap individu agar tidak mempunyai keyakinan yang ganda

(syirik), di mana keyakinan yang ganda itu ia tidak hanya yakin dengan

adanya kekuatan Allah SWT akan tetapi ia juga mempercayai selain Allah

SWT. التوحدالصالح yang telah diajarkan di Pondok Pesantren Darul

Muttaqin yaitu bahwa tidak ada daya dan kekuatan melainkan kekuatan

Allah SWT.

“Tujuan pendidikan tauhid di Pondok Pesantren Darul Muttaqin

yaitu untuk mencetak kader-kader umat yang memiliki kapasitas dan

kompetensi dalam keyakinan terhadap Robbnya. Keyakinan yang

kuat, keyakinan yang kokoh, sehingga dalam kondisi dan situasi

apapun mereka tetap berpegang pada keyakinan ketauhidannya yang

murni. Tauhidullah harga mati tidak bisa dirubah dengan faktor

apapun. Tauhid itu nomer satu keyakinan yang kokoh yang kita

bangun (Wawancara dengan Ust.IN pada tanggal 24 November

2016).”

Page 67: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Pendidikan tauhid di Pondok Pesantren Darul Muttaqin ini

mempunyai suatu tujuan yaitu untuk mencetak kader-kader umat Islam yang

berpotensi baik terhadap Robbnya. Tauhidullah adalah harga mati

keyakinan yang nomer satu, keyakinan yang kokoh. Dalam kondisi dan

situasi apapun kita berpegang teguh kepada tauhidullah yang murni.

“Tujuan umum pendidikan tauhid yaitu sudah barang tentu kami

ingin membangun kader-kader umat yang memiliki kualitas

keyakinan yang bagus. Kualitas iman yang bagus itu kualitas iman

yang selalu konsisten dan tidak terpengaruh dengan kondisi dan

situasi apapun. Di situlah santri-santri kami ketika nanti jadi alumni

tidak akan melakukan upaya pindah agama, pindah keyakinan

(Wawancara dengan Ust.IN pada tanggal 24 November 2016).”

Pendidikan tauhid mempunyai tujuan umum yaitu untuk membangun

kader-kader umat Islam yang memiliki kualitas keimanan yang bagus,

sehingga dengan kualitas iman yang bagus tersebut maka umat Islam tidak

akan mudah tergoyahkan dengan situasi dan kondisi apapun. Ia akan tetap

berpegang teguh terhadap tauhidullohnya tersebut.

“Tujuan khusus pendidikan tauhid yaitu biar santri tatkala mereka

melakukan ritualitas di setiap harinya penuh dengan keyakinan yang

kuat, kualitas ibadah yang bagus, sehingga dengan demikian akan

menumbuhkan ibadah sosial yang bagus pula (Wawancara dengan

Ust.IN pada tanggal 24 November 2016).”

Adapun tujuan khusus pendidikan tauhid yaitu agar para santri

dalam melakukan ritualitas kesehariannya penuh dengan kualitas keyakinan

yang mantap dan kualitas ibadah yang juga bagus baik ibadah kepada Allah

SWT maupun ibadah sosial kepada sesama.

“Tujuan jangka panjang pendidikan tauhid yaitu secara general kami

ingin perkembangan agama di Indonesia lebih maju dan penerapan

syari‟ah di negra ini juga berjalan dengan baik sesuai dengan garis-

Page 68: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

garis yang telah ditentukan didalam ajaran ahlu sunnah wal jama‟ah

(Wawancara dengan Ust.IN pada tanggal 24 November 2016).”

Di samping memiliki tujuan umum dan tujuan khusus pendidikan

tauhid juga mempunyai tujuan jangka panjang yaitu agar perkembangan

agama Islam di Indonesia berkembang maju serta penerapan syari‟ah di

Indonesia juga berjalan berdasarkan garis-garis yang telah ditentukan di

dalam ajaran ahlu sunnah wal jama‟ah.

“Sedangkan tujuan jangka pendek pendidikan tauhid yaitu aplikatif

untuk ibadah yaitu untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT

dan juga untuk meningkatkan ibadah sosial (Wawancara dengan

Ust.IN pada tanggal 24 November 2016).”

Ada juga tujuan jangka pendek pendidikan tauhid yaitu agar dalam

pengaplikasian ibadah kepada Allah SWT dan ibadah sosial kepada sesama

lebih meningkat.

“Struktur kurikulum pendidikan tauhid yaitu untuk pendidikan

tauhid di pondok ini mempunyai alokasi waktu yaitu seminggu

sekali pembelajaran. Dalam rangka menunjang pendidikan tauhid di

pondok pesantren kami juga mengadakan sebuah kegiatan yaitu

sholat duha berjama‟ah, bimbingan santri setiap bulan dua kali yaitu

waktunya di awal bulan dan di akhir bulan. Bimbingan dilaksanakan

pada hari senin jam 06.30-07.30 di ikuti oleh semua santri dan semua

dewan asatidz (Wawancara dengan Ust.IN pada tanggal 24

November 2016).”

Pendidikan tauhid di Pondok Pesantren Darul Muttaqin mempunyai

kurikulumnya yaitu bahwasannya dalam pelaksanaan pendidikan tauhid di

pondok pesantren beralokasi waktu sekali dalam seminggu yaitu pada

malam selasa dan diampu oleh Ustadz M. Sofwani. Dalam rangka untuk

menunjang pendidikan tauhid di pondok ini juga membuat sebuah kegiatan

yaitu shalat duha berjama‟ah dan adanya bimbingan ketauhidan yang

Page 69: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

dilakukan dua kali yaitu di awal dan akhir bulan, yang dilaksanakan setiap

hari senin pukul 06.30-07.30. kegiatan tersebut diikuti oleh semua santri dan

dewan asatidz. Kurikulum ini dibuat agar kegiatan pembelajaran pendidikan

tauhid di Pondok Pesantren Darul Muttaqin bisa berjalan terarah dan sesuai

dengan harapan.

“Kedudukan pendidikan tauhid dalam kurikulum adalah pendidikan

tauhid itu sendiri adalah pendidikan yang fundamental sehingga pada

sistem kurikulum, pendidikan tauhid menjadi sangat penting sekali

setelah itu baru tentang pendidikan ubudiyahnya (Wawancara

dengan Ust.IN pada tanggal 24 November 2016).”

Jadi dalam kurikulum, pendidikan tauhid mempunyai kedudukan

yang sangat fundamental dan sangat penting, karena tanpa ada dasar

ketauhidan dalam diri manusia maka tidak akan pernah tumbuh tauhid yang

bagus di dalam diri manusia tersebut. Pada intinya pendidikan tauhid adalah

pendidikan yang utama diajrakan di Pondok Pesantren Darul Muttaqin ini

baru kemudian setelah itu para santri diajarkan tentang pendidikan

ubudiyahnya atau keilmuan agama Islam yang lain.

“Kitab tauhid yang digunakan di Pondok pesantren Darul Muttaqijn

yaitu ada kitabus sa‟adah, kifayatul awam, dan kitab tijanu durori

(Wawancara dengan Ust.IN pada tanggal 24 November 2016).”

Sedangkan buku atau kitab yang digunakan untuk pengajaran

pendidikan tauhid di Pondok Pesantren ini yaitu menggunakan kitab-kitab

klasik atau yang biasa disebut dengan kitab kuning atau kitab gundul yaitu

ada kitabus sa‟adah, kitab kifayatul awam, dan ada juga kitab tijanu daruri.

Kitab-kitab ini digunakan agar para santri dalam pemahaman terhadap

ajaran tauhid lebih matang lagi dan agar tidak ada keraguan pada dirinya.

Page 70: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Pendidikan tauhid juga mempunyai pengertian tersendiri diantaranya

yaitu:

“Pendidikan tauhid yang saya pahami yaitu untuk mengenal Allah,

mengenal para malaikat, mengenal para Rasul, dan mengenal Qada

dan Qadar yang ditetapkan oleh Allah SWT. Dan itu semua

merupakan sebuah pondasi hidup umat Islam (Wawancara dengan

Ust. MS pada tanggal 24 November 2016).”

Jadi pendidikan tauhid dapat dipahami yaitu suatu pendidikan yang

mengajarkan tentang mengenal keesaan Allah, mengenal para malaikat,

mengenal para rasul dan mengenal Qada dan Qadar Allah.

Pendidikan ini diajarkan di pondok ini yaitu agar para santri

mempunyai pondasi keimanan yang kuat dalam hidup.

“Pendidikan tauhid yang saya pahami yaitu untuk mngenal Allah

SWT, mengenal para Rasul, mengenal para Malaikat, mengenal

ketetapan Allah SWT atau mengenai rukun iman sebagai pondasi

hidup para santri (Wawancara dengan Ust. KD pada tanggal 29

Novemeber 2016).”

Tak jauh beda dengan pemaparan dari Ust. MS bahwa pendidikan

tauhid yang diajarkan di Pondok Pesantren Darul Muttaqin adalah

mengenalkan para santri kepada Robbnya untuk dijadikan sebagai pedoman

hidup para santri sehingga santri mempunyai keyakinan yang salih,

keyakinan yang kokoh kepada Allah SWT. Keimanan yang baik akan

menjadikan perilaku para santri dalam kehidupan di masyarakat akan baik

pula.

“Pendidikan tauhid itu memberikan pemahaman tentang ke-Esaan

Allah SWT bahwa tidak ada Tuhan yang wajib disembah melainkan

Allah SWT dan tidak ada daya dan kekuatan di dunia ini melainkan

kekuatan Allah SWT dan mengenai tentang rukun iman (Wawancara

dengan Ust. MF pada tanggal 24 November 2016).”

Page 71: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Dikuatkan juga dalam pemaparannya Ust. MF bahwa pendidikan

tauhid itu selain pengenalan terhadap Allah SWT, kitab-kitab-Nya, para

malaikat-malaikat-Nya, para Rasul-Nya, Qada dan Qadar Allah juga

memberi penjelasan bahwa di dunia ini tidak ada Tuhan yang wajib

disembah melainkan hanya Allah SWT yang wajib disembah dan manusia

di dunia ini juga tidak mempunyai kekuatan apa-apa melainkan kekuatan

dari Allah SWT.

Pemahaman yang dijelaskan oleh beberapa asatidz tersebut

memberikan pengertian tersendiri bahwa tidak lain untuk mengajarkan para

santrinya tentang rukun iman dan kesaksian kepada Allah SWT sebagai

Tuhan yang Esa dan Nabi Muhammad SAW adalah utusanNya.

Tentunya dalam menunjang berjalannya pendidikan tauhid di

Pondok Pesantren ini seorang pimpinan pondok menentukan kriteria dalam

memilih asatidz umumnya dan khususnya untuk pemilihan asatidz dalam

pendidikan tauhid. Berikut pemaparan para asatidz tersebut:

“Kriteria yang ditentukan oleh pimpinan pondok dalam mengangkat

asatidz khususnya di bidang pendidikan tauhid yaitu lulusan pondok

pesantren, menguasai dibidang ilmu nahwu dan sorof, dan

menguasai bahasa arab dengan baik (Wawancara dengan Ust. MS

pada tanggal 24 November 2016).”

Seorang pimpinan pondok dalam memilih atau mengangkat asatidz

khususnya dalam pendidikan tauhid yaitu seseorang yang lulusan pesantren

yang mumpuni dalam bidang ilmu alat (nahwu dan sharaf) sebagai ilmu

dalam membaca kitab kuning, penguasaan terhadap bahasa arab dengan

Page 72: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

baik dan mampu menjelaskan isi kitab serta mampu untuk

mengkolaborasikan dengan fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat.

“Secara umum tidak ada akan tetapi secara khusus kriteria dalam

pengangkatan asatidz di Pondok Pesantren Darul Muttaqin yang

pastinya ia yang lulusan pesantren dan mempunyai kelebihan di

bidang masing-masing seperti dalam bidang umum seperti komputer,

penguasaan kitab kuning untuk asatidz yang akan mengampu

(Wawancara dengan Ust. KD pada tanggal 29 Novemeber 2016).”

Sudah jelas bahwa pimpinan pondok tidak memberikan kriteria pada

asatidz yang akan mengajar di Pondok Pesantren akan tetapi hanya melihat

kepada apakah seseorang itu mempunyai kelebihan atau tidak di dalam hal

mengajar atau dalam hal agama, penguasaan pembacaan kitab kuning

karena di pondok para santri didominasi mempelajari kitab kuning,

membuat surat menyurat. Dari situlah seorang pimpinan pondok

menetapkan diterima atau tidak astidz tersebut.

Pada intinya pimpinan pondok memilih seorang asatidz di pondok

Pesantren Darul Muttaqin ini dilihat dari masing-masing kelebihan mereka

di bidang ilmu keagamaan khusunya dan umumnya di bidang teknologi

seperti komputer dalam urusan pembuatan surat-menyurat ataupun yang

lainnya dalam hal komputeran.

“Sedangkan respon pendidik terhadap pendidikan tauhid di Pondok

Pesantren yaitu fa insya Alloh responnya baik, bisa dipahami oleh

para santri (Wawancara dengan Ust. MS pada tanggal 24 November

2016).”

Respon atau tanggapan pengampu pendidikan tauhid yang sudah

berlangsung di Pondok ini baik mereka bisa memahami apa yang telah

disampaikan oleh ustadz.

Page 73: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

“Para santri dalam pendidikan tauhid di pondok pesantren ini sangat

berpartisipasi sekali, mereka selalu mengikuti kajian pendidikan

tauhid yang dilaksanakan setiap malam selasa dengan tertib

(Wawancara dengan Ust. MS pada tanggal 24 November 2016).”

Sistem pendidikan tauhid tidak akan berjalan manakala salah satu

unsur tidak berjalan ataupun tidak berjalan sama sekali, akan tetapi dengan

adanya santri pendidikan tauhid pun bisa berjalan. Santri selalu mengikuti

kajian kitab tauhid setiap malam selasa.

“Para santri sangat berpartisipasi dalam mengikuti kajian tauhid

yang dilaksakan setiap malam selasa (Wawancara dengan Ust. MF

pada tanggal 29 November 2016).

Ditegaskan bahwa partisipasi para santri sangat tinggi dalam

mengikuti kajian tauhid yang dilaksanakan pada setiap malam selasa. Para

santri mengikuti kajian dengan seksama memperhatikan setiap penyampaian

ustadznya.

“pada dasarnya para santri selalu berpartisipasi dalam kegiatan

pondok apa lagi dalam mengikuti kajian kitab baik kitab tauhid

ataupun kajian kitab lainnya mereka sangat antusias (Wawancara

dengan Ust. KD pada tanggal 29 November 2016).”

Dalam kegiatan pondok apapun santri sangat berpartisipasi baik

dalam mengikuti kajian kitab tauhid ataupun kajian kitab-kitab lainnya.

Santri memang harus mendukung setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh

pondok karena kegiatan-kegiatan itu bisa memajukan pondok pesantren

sehingga partsipasi santri pun diutamakan.

“Harapan saya yaitu agar para santri sedikit demi sedikit kenal

dengan Tuhannya. Sebab apabila santri sudah mengenal Tuhannya

maka hubungan mereka juga baik kepada Tuhannya maupun

terhadapa hubungan sosialnya akan baik juga (Wawancara dengan

Ust. MS pada tanggal 24 November 2016).”

Page 74: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Dapat diketahui bahwasannya seorang ustadz mendidik santri-

santrinya dengan pendidikan tauhid yaitu supaya mereka dapat mengenal

akan Allah SWT. Tauhid itu merupakan landasan bagaimana santri itu harus

beriman dengan baik kepada ke-Esaan Allah SWT. Pupuk ketauhidan inilah

sebagai pondasi hidup mereka sekarang dan untuk yang akan datang.

“Harapannya yaitu agar para santri mempunyai benteng keimanan

yang kuat, tauhid yang murni dan agar mereka tidak melenceng dari

tauhid yang sebenarnya yang sesuai dengan ahlu sunnah wal

jama‟ah, karena sekarang banyak aqidah-aqidah yang baru

bermunculan yang mana bertentangan dengan al-Quran dan al-

Hadits dan yang tidak sesuai dengan ajaran ahlu sunnah wal jama‟ah

(Wawancara dengan Ust. KD pada tanggal 29 November 2016).”

Tidak jauh beda dengan apa yang telah dipaparkan oleh Ust. MS tadi

bahwasannya ada harapan untuk para santri dalam mempelajari tauhid yaitu

untuk membentengi mereka dari keyakinan yang melenceng dari ajaran ahlu

sunnah wal jama‟ah. Di mana tauhid yang melenceng dari ahlu sunnah wal

jama‟ah adalah tauhid yang keluar dari ajaran al-Quran, hadits, ijma‟ dan

qiyash. Tauhidullah yang diajarkan di Pondok Pesantren Darul Muttaqin

adalah agar santri mempunyai ketauhidan yang murni. Apabila santri

memiliki ketauhidan yang baik maka dengan Allah SWT pun ibadahnya

akan baik dan hubungan kemasyarakatan para santri pun juga akan terjalin

dengan baik.

“Saya membaca kitab kosong dan memberi makna kemudian santri

mencatat atau memberi afsahan pada kitab yang dimilki oleh

masing-masing santri,dan kemudian saya menjelaskan (bandongan)

(Wawancara dengan Ust. MS pada tanggal 24 November 2016).”

Sudah menjadi tradisi pesantren metode sorogan dan bandongan

adalah merupakan cara mereka menyampaikan pelajaran. Di Pondok

Page 75: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Pesantren Darul Muttaqin ini metode yang digunakan ustadz itu sendiri

adalah metode bandongan dimana ustadz membaca kitab dan memberikan

makna kemduian santri mencatat makna tersebut dengan tulisan miring di

dalam kitabnya baru setelah itu ustadz menjelaskan isi dari kitab tersebut.

“Belum sesuai dan belum memuaskan, karena para santri belum

menguasai ilmu alat untuk membaca kitab yaitu ilmu nahwu dan

sharaf, mereka dalam mengkaji kitab masih butuh tuntunan dari saya

(Wawancara dengan Ust. MS pada tanggal 24 November 2016).”

Metode ini ternyata belum sesuai dengan harapan ustadz dan belum

memuaskan hasilnya, karena menjadikan santri itu skillnya tidak

berkembang terutama dalam penguasaan ilmu alat dan bahasa arabnya.

Ketika santri disuruh untuk membaca kitab kosongan mereka belum bisa,

masih harus dituntun ustadz pengampunya.

“Upaya saya dalam memotivasi santri dalam pendidikan tauhid yaitu

agar lebih sungguh-sungguh dalam mempelajari ilmu tentang

ketauhidan, karena pendidikan tauhid itu merupakan sebagai pondasi

keimanan para santri itu sendiri (Wawancara dengan Ust. MS pada

tanggal 24 November 2016).”

Jadi bahwasannya santri itu harus tetap semangat dalam menuntut

ilmu, dalam mengkaji ilmu tauhid terutama dan umumnya di bidang ilmu-

ilmu keagamaan yang lainnya. Sudah dikatakan sebelumnya bahwa tauhid

adalah pondasi keimanan para santri kepada Allah SWT.

“Motivasi saya untuk para santri dalam pendidikan tauhid yaitu

untuk selalu mengajak mereka kedalam kebaikan karena di dunia ini

tidak ada kekuatan yang hebat kekcuali kekuatan yang diberikan

Allah SWT baik hablum minalloh maupun hablum minannas dan

beriman terhadap rukun iman (Wawancara dengan Ust. Mf pada

tanggal 29 November 2016). ”

Page 76: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Selalu mengajak santri dalam kebaikan yaitu hablum minalloh dan

hablum minannas dengan baik. Di dunia ini tidak ada yang kuat kecuali

Allah SWT. Mereka harus mempercayai adanya rukun iman dan harus

selalu taat kepada Allah SWT.

2. Faktor Pendukung Pendidikan Tauhid

Faktor pendukung pendidikan tauhid adalah faktor yang dapat

mendorong pendidikan tauhid di pondok pesantren agar dapat berjalan

dengan lancar. Adapun faktor pendukung pendidikan tauhid di Pondok

Pesantren Darul Muttaqin dapat dilihat dari evaluasi-evaluasi yang telah

dilakukan oleh asatidz.

Dalam sebuah proses pendidikan pengukuran kemampuan siswa

sangat dibutuhkan atau biasa disebut dengan evaluasi. Evaluasi merupakan

pemberian nialai terhadap suatu kegiatan belajar. Evaluasi merupakan suatu

proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai

sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh santri.

“Yang dievaluasi adalah materi yang sudah disampaikan biasanya

evaluasi dilakukan dalam satu tahun sekali yaitu di akhir tahun

(Wawancara dengan Ust. MS pada tanggal 24 November 2016).”

Jadi dari pemaparan tersebut dapat dikatakan bahwa materi yang

perlu dievaluasi oleh asatidz yaitu materi-materi yang telah disampaikan

oleh ustadz. Pondok Pesantren Darul Muttaqin mengadakan evaluasi dalam

satu tahun sekali yaitu di akhir tahun.

“Antara lain yaitu ujian lisan dimana santri disuruh untuk membaca

kitab gundul, setelah itu santri disuruh untuk menjelaskan isi dari

kitab yang dibaca dihadapan penguji. selain ujian lisan ada juga ujian

Page 77: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

tulis yaitu beberapa materi yang telah disampaikan (Wawancara

dengan Ust. MS pada tanggal 24 November 2016).”

Jadi ustadz dalam melakukan evaluasi kepada santrinya yaitu santri

disuruh utuk membaca kitab gundul, memberi makna, kemudian

menjelaskan isi kitab yang telah dibaca. Dalam hal ini yang dinilai adalah

kelancaran dalam membaca dan terutama dalam penerapan ilmu nahwu dan

sharafnya serta kesesuaian penjelasan terhadap isi kitab yang dibaca.

Selain evaluasi lisan ustadz juga mengadakan ujian tulis. Yang mana

materi yang diujikan adalah materi yang telah disampaikan oleh ustadz

kepada santri. Evaluasi ini dilakukan agar bisa mengukur pengetahuan santri

dalam memahami materi-materi tersebut.

“Tujuan asatidz melakukan evaluasi terhadap pendidikan tauhid ini

yaitu untuk mengetahui sejauh mana kemampuan santri dalam

memahami kitab tauhid yang diajarkan di pondok pesantren

(Wawancara dengan Ust. MS pada tanggal 24 November 2016).”

Evaluasi terhadap pendidikan tauhid ini dilakukan dengan tujuan

untuk mengetahui sejauh mana santri dapat memahami pendidikan tauhid

yang diajarkan oleh ustadz kepada santrinya.

“Hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh asatidz yaitu ada santri

yang memang benar-benar memperhatikan sehingga hasil tesnya

baik, berbeda dengan santri yang kurang memperhatikan hasil tesnya

pun tidak begitu memuaskan (Wawancara dengan Ust. MS pada

tanggal 24 November 2016).”

Dari evaluasi-evaluasi yang telah dilakukan asatidz tersebut ada

yang mendapatkan nilai baik yaitu dia yang benar-benar memperhatikan

sehingga hasil tesnya baik. Akan tetapi santri yang kurang memperhatikan

mendapatkan hasil tes yang kurang baik.

Page 78: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

3. Permasalahan/Faktor Penghambat Yang Muncul Dalam Sistem Pendidikan

Tauhid

“Ada kendalanya, yaitu santri itu sendiri, padahal mereka ada

program pondok, ada jadwal kegiatan pondok, tapi tidak antusias

dalam masalah itu, ada yang pas waktu kajian tidur dikamar dengan

alasan capek, ada yang mengikuti kegiatan ekstra (Wawancara

dengan Ust. MS pada tanggal 24 November 2016).”

Jadi faktor penghambat pendidikan tauhid di Pondok Pesantren

Darul Muttaqin yaitu dari santri itu sendiri, mereka sering melalaikan jadwal

kegiatan pondok yang sudah tertera. Ketika pas jadwalnya mengaji mereka

tidak lantas bergegas untuk langsung siap-siap berangkat tetapi mereka

malah tidur-tiduran di asrama, kadang ada juga yang tidak mengaji dengan

alasan capek dan ketiduran di kamar. Mereka menunggu pengurus

berkeliling.

“Adanya kegiatan ekstrakurikuler, mereka lebih memilih kegiatan

ekstrakurikuler disekolahnya dari pada mengikuti kajian, tidur-

tiduran di kamar pas jam kegiatan dimulai (Wawancara dengan Ust.

KD pada tanggal 29 November 2016).”

Ekstrakurikuler menjadi penghambat para santri malas untuk

mengaji, mereka memilih mengikuti kegiatan ekstranya dibanding dengan

ngajinya. Mereka juga terkadang juga tidur-tiduran pas jam kegiatan pondok

berlangsung.

“Solusinya menurut saya, yaitu apabila ada santri yang tidak ikut

ngaji, saya datangi dan saya tanyai kenapa tidak mengaji?, dan

apabila tiga kali berturut-turut santri tidak hadir saya beri sanksi

yaitu saya suruh baca kitab gundul (Wawancara dengan Ust.MS

pada tanggal 24 November 2016).”

Jadi solusi untuk mengatasi hambtan-hambtan tersebut yaitu dengan

cara ustadz mendatangi santrinya dan menanyakan kepada santri langsung

Page 79: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

kenapa tidak mengikuti kajian. Apabila tiga kali santri tidak mengikuti

kajian kitab, maka ustadz memberikan sanksi kepada santri itu yaitu untuk

membaca kitab gundul dan menjelaskannya.

“Adanya sekolah formal yang berdiri di bawah naungan Pondok

Pesantren Darul Muttaqin seperti berdirinya MTS Terpadu Darul

Muttaqin Kabupaten Tegal. Sebelum adanya sekolah formal berdiri,

kegiatan pondok tertata rapi. Para santri mengikuti kajian kitab juga

sangat antusias sekali. Jarang santri yang beralasan capek mengaji,

dengan alasan ada ekstrakurikuler di MTS. Akan tetapi saat ini

kegiatan kajian kitab menjadi terhambat karena adanya MTS

(Wawancara dengan Ust. MS pada tanggal 24 November 2016).”

Dapat dilihat bahwasannya ada permasalahan yang muncul di

pondok ini yaitu berdirinya sekolah formal MTS Terpadu di pondok

menjadikan kegiatan kajian kitab tidak berjalan semestinya. Prestasi santri

menurun, lebih mementingkan kegiatan ekstranya dari pada kegiatan

pondoknya.

“Permasalahn yang muncul tadi bahwa dari santri itu sendiri dengan

alasan capek karena ekskul di MTS, dan ada yang tidur pas kajian di

kamar pas keajian berlangsung (Wawancara dengan Ust. MF pada

tanggal 29 November 2016).”

Permasalahan yang dirasakan asatidz yaitu tadi bahwa kecapean

karena habis mengikuti kegiatan formal dan ada santri yang tidur di kamar.

Page 80: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

BAB IV

PEMBAHASAN

1. Sistem Pendidikan Tauhid di Pondok Pesantren Darul Muttaqin

Pendidikan tanpa adanya sebuah sistem yang mengatur di dalamnya

maka pendidikan tersebut tidak akan berjalan dengan baik dan tidak tertata

serta tidak akan memunculkan generasi-generasi Islam yang unggul. Seperti

halnya dengan Pondok Pesantren Darul Muttaqin dapat dilihat bahwa sistem

pendidikan tauhid yang ada di Pondok Pesantren ini sudah tertata rapi. Dimulai

dari unsur-unsur pendidikan tauhid sudah dapat dilaksanakan dengan baik yaitu

adanya dasar pendidikan tauhid (al-Quran, hadits, Ijma‟, dan Qiyas) yang

dijadikan sebagai pedoman utama, tujuan pendidikan tauhid, masjid,

kurikulum, kyai/ustadz, santri, metode dan evaluasi. Adanya dua model sistem

yang diterapkan di pondok pesantren ini menggambarkan bahwa pondok

pesantren juga dapat menciptakan santri-santri yang lebih unggul dalam ilmu

agama khsusnya dalam pendidikan tauhid mereka dan akan menciptakan

lulusan-lulusan santri yang pandai dalam skil bahasa asing (bahasa Arab dan

bahasa Inggris). Kedua skil tersebut kelak di kemduian hari akan menjadi bekal

mereka baik untuk menghadapi era globalisasi yang akan datang maupun untuk

bekal mereka di akhirat kelak.

Skil ilmu agama khususnya dalam pendidikan tauhid tidak terlepas dari

mempelajari materi-materi tentang ketauhidan yang mendukung dan seberapa

penting kedudukan pendidikan tauhid tersebut di pesantrennya. Tauhid

memang menjadi suatu pedoman bagi umat Islam dalam kehidupannya

Page 81: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

sehingga kedudukannya dinilai sangat penting dan harus dipelajari. Ketauhidan

yang matang dalam diri umat Islam akan membuahkan keimanan yang matang

pula dalam dirinya sehingga keimanannya tersebut menjadi kuat, benar dan

murni tidak melenceng dari sayri‟atNya.

Dapat dipahami bahwa tauhid merupakan bentuk seorang hamba

memurnikan Allah SWT sebagai Tuhan yang Esa dan tidak ada tuhan selain

Dia. Allah SWT adalah Tuhan seluruh alam yang harus dipercaya dan diyakini

adanya. Rukun iman menjadi wajib diyakini setiap umat Islam, karena inti dari

ajaran tauhid adalah mengenal adanya Rukun Iman.

Penjelsan-penjelasan di atas dapat ditarik pengertian bahwa, sistem

pendidikan tauhid di Pondok Pesantren Darul Muttaqin adalah seperangkat

unsur yang secara teratur membentuk suatu totalitas dalam membentuk jiwa

ketauhidan sebagai pondasi keimanan bagi setiap individu muslim untuk

mencapai suatu tujuan tertentu yaitu insan kamil.

Adapun sistem pendidikan tauhid di Pondok Pesantren Darul Muttaqin

mempunyai unsur-unsur yaitu sebagai berikut

a. Dasar Pendidikan tauhid

Pendidikan tauhid merupakan pendidikan yang mengenalkan

individu kepada ke-Esaan Allah SWT. Dalam hal ini Pondok Pesantren

Darul Muttaqin dalam pendidikan tauhid mempunyai dasar pendidikan yaitu

untuk dijadikan sebagai suatu patokan dalam kegiatan belajar mengajar di

pesantren. Dasar pendidikan tauhid yang ada di Pondok Pesantren Darul

Muttaqin yaitu al-Quran, al-Hadits, Ijma‟, dan Qiyas. Keempat sumber

Page 82: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

tersebut merupakan sumber pedoman bagi umat Islam sehingga pendidikan

tauhid yang ada di Pondok Pesantren Darul Muttaqin ini tidak lepas dari ke

empat sumber tersebut.

Dapat dilihat bahwa setiap dunia pendidikan Islam khususnya

Pesantren Darul Muttaqin mempunyai dasar pendidikan yang dijadikan

sebagai patokan dalam mengajar. Dasar pendidikan yang ditanamkan di

pondok ini mengambil dari setiap nilai-nilai pendidikan yang ada pada ke

empat sumber tersebut. Hal ini dikarenakan untuk memperkuat pengajaran

tauhid kepada santri.

b. Tujuan Pendidikan tauhid

Tujuan pendidikan tauhid di Pondok Pesantren Darul Muttaqin

berdasarkan wawancara dengan pimpinan pondok mengatakan bahwa tujuan

pendidikan tauhid yang ada di pondok pesantren ini yaitu untuk mencetak

kader-kader umat yang berkompetensi baik untuk meyakini Robbnya.

Keyakinan yang kokoh, keyakinan yang kuat, keyakinan yang shalih

sehingga dapat membentengi dirinya dari kondisi dan situasi apapun.

Tujuan pendidikan tauhid yang ada di Pondok Pesantren tersebut di

antaranya:

1) Tujuan Umum Pendidikan tauhid

Tujuan umum pendidikan tauhid yaitu harapan yang akan dicapai

secara umum yaitu baik untuk para asatidz, santri, maupun kalangan

masyarakat luas dalam mengenal Allah SWT. Tujuan umum pendidikan

tauhid di pondok ini yaitu untuk mencetak kader-kader umat yang

Page 83: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

mempunyai keyakinan yang baik terhadap Rabbnya. Dalam hal ini

supaya para santri, asatidz dan masyarakat tidak tergoyahkan imannya

oleh suatu keadaan yang ada pada zaman sekarang.

Dapat dikatakan bahwa tujuan umum ini untuk memberikan

kontribusi kepada masyarakat luas. Di mana masyarakat yang siap

menjadi kader-kader umat Islam dan dapat menjadi contoh bagi diri

sendiri maupun orang lain dalam meyakini Rabbnya dengan baik.

2) Tujuan Khusus Pendidikan Tauhid

Tujuan khusus ini hanya ditujukan untuk para santri yang ada di

Pondok Pesantren Darul muttaqin baik yang mukim maupun yang tidak

mukim. Tujuan khusus tersebut yaitu agar para santri dalam melakukan

ritualitas baik ibadah kepada Allah SWT maupun ibadah muamalah di

setiap harinya mempunyai keyakinan yang baik sesuai dengan ajaran

Islam.

Tujuan khusus pendidikan tauhid di pondok peantren ini yaitu

untuk menuntun para santri dalam kehidupan sehari-harinnya dengan

pedoman ajaran tauhid yang diberikan kepada mereka. Pendidikan tauhid

ini tidak hanya untuk beribadah kepada Allah SWT saja akan tetapi bekal

mereka beribadah kepada sesama di masyarakat.

3) Tujuan Jangka Panjang

Pendidikan tauhid yang ada di Pondok Pesantren Darul Muttaqin

mempunyai tujuan jangka panjang yaitu agar perkembangan agama Islam

di Indonesia sesuai dengan nilai-nilai ketauhidan yang sesungguhnya

Page 84: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

yaitu sesuai dengan syariat Allah. Pendidikan tauid dapat berjalan baik

sesuai dengan garis-garis syariat Islam.

Dapat dikatakan bahwa tujuan jangka panjang ini berguna untuk

umat Islam umumnya dan khususnya untuk umat Islam bangsa

Indonesia. Tujuan ini sebagai cikal bakal berkembangnya Islam di setiap

negara umumnya dan Indonesia khususnya sesuai dengan syariat dan

garis-garis ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

4) Tujuan Jangka Pendek

Selain tujuan jangka panjang Pondok Pesantren Darul Muttaqin

juga mempunyai tujuan jangka pendek yaitu agar dapat diaplikasikan

secara langsung dalam meningkatkan ibadah kepada Allah dan untuk

meningkatkan ibadah muamalah sesama manusia.

Tujuan jangka pendek ini intinya agar dapat diaplikasikan

langsung oleh setiap individu muslim dalam kehidupan sehari-harinya

baik dalam hal ibadah kepada Allah maupun kepada sesamanya.

c. Masjid

Di Pondok Pesantren Darul Muttaqin, masjid merupakan tempat

sentral santri dalam belajar dan tempat beribadah. Masjid menjadi sarana

bagi santri dalam mendalami kajian-kajian kitab-kitab klasik.

d. Pondok

Pondok merupakan tempat tinggal bagi para santri yang mukim.

Pondok ini dibuat sebagai bentuk perhatian sang kiai kepada santri-santrinya

yang notabene tempat tinggalnya jauh dari lingkungan pondok. Selain dari

Page 85: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

bentuk perhatian juga agar terjalin hubungan interaksi yang baik antar santri

dan kiai serta kiai pun mudah untuk mengontrol belajar para santrinya.

e. Kurikulum dan Mata Pelajaran Pendidikan Tauhid

Kurikulum memang menjadi sebuah pedoman dalam pendidikan.

tanpa adanya kurikulum pendidikan tidak akan terarahkan dengan baik.

Kurikulum pendidikan tauhid berisi materi-materi ketauhidan. Materi

ketauhidan yang diajarkan di pondok ini menggunakan kitab-kitab klasik

atau sering disebut dengan kitab kuning. Kitab yang dikaji yaitu kitabus

sa‟adah, kitab jawahirul kalamiyah, dan kitab tijanu daruri. Kitab-kitab ini

diajarkan di pondok peantren ini, karena kitab-kitab tersebut mengajarkan

tentang ajaran-ajaran tauhid secara rinci. Pendidikan tauhid mempunyai

kedudukan sangat penting dalam kurikulum karena pendidikan tauhid ini

adalah pendidikan yang dasar bagi umat Islam.

Adanya alokasi waktu menjadi sebuah keefektifan dalam proses

pembelajaran sehingga tidak akan terjadi pelaksanaan kegiatan belajar yang

berlarut-larut. Kurikulum pendidikan tauhid di pondok ini menyajikan

adanya kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang pendidikan tauhid yaitu

melalui kegiatan solat duha berjama‟ah dan bimbingan dari pimpinan

pondok.

f. Kiyai/ustadz

Kyai/ustadzlah merupakan guru yang ada di pesantren. Kyai sebagai

figur utama bagi santri dan merupakan pemilik pondok pesantrennya.

Sedangkan ustadz, beliau hanyalah tenaga pengajar yang ada di pesantren

Page 86: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

dan bukan pemilik pondok pesantren. Keberadaan kyai/ustadz di pondok

pesantren sangatlah penting, karena tanpa adanya mereka pendidikan tidak

dapat diajarkan.

Dalam hal ini Ustadz sofwani yang bertanggung jawab dalam

mengampu pendidikan tauhid yang ada di Pondok Pesantren Darul

Muttaqin. Beliau merupakan salah satu alumni dari Pondok Pesantren

Lirboyo, Kediri, Jawatimur. Skil yang beliau miliki yaitu dalam penguasaan

bahasa arab dan ilmu alat serta ilmu agama yang lain seperti fiqh dan tauhid.

Pengangkatan ustadz khususnya pendidikan tauhid ini dipilih

langsung oleh pimpinan pondok. Adanya skil yang beliau miliki itulah

kemudian beliau dikatakan layak untuk mengajar pendidikan tauhid ini.

Proses pendidikan tauhid di Pondok Pesantren Darul Muttaqin

mendapat respon baik dari ustadz, karena santri dapat memahami

pendidikan tauhid yang telah diajarkannya.

g. Santri

Santri merupakan sasaran utama pekerjaaan mendidik. Ada dua tipe

santri dalam pondok pesantren ini yaitu santri mukim (13 santri) dan santri

kalong/santri tidak mukim (502 santri). santri mukim itu mereka yang

tempat tinggalnya tidak berada di lingkungan pesantren dan kemudian

menginap di pesantren. Sedangkan santri kalong (santri tidak mukim)

mereka yang tempat tinggalnya berada di lingkungan pesantren sehingga

mereka tidak tinggal di pondok.

Page 87: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Mereka yang memilih sebagai santri mukim dikarenakan mereka

ingin mendalami ilmu agama dan juga karena tempat tinggal mereka jauh

dari tempat mereka sekolah. Sedangkan mereka yang memilih untuk tidak

mukim dikarenakan jarak antara rumah dan pondok yang sangat dekat dan

untuk mendalami ilmu agamanya mereka memilih untuk masuk ke sekolah

sorenya seperti TPQ dan MDA.

h. Metode

Pencapaian suatu pendidikan tidak terlepas dari penggunaan sebuah

metode yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Metode

pendidikan tauhid yang diterapkan oleh ustadz untuk mengkaji kitab tauhid

di pondok ini yaitu menggunakan metode wetonan atau bandongan. Dalam

hal ini santri dalam mengaji mengelilingi ustadz dan mendengarkan kalimat-

perkalimat yang dibacakan oleh ustadz kemudian santri mencatatnya.

Ustadz memilih metode tersebut dikarenakan supaya antara ustadz dan

santri terjalin suatu interaksi yang baik dimana ustadz secara langsung dapat

mengenal para santri dan begitu pula sebaliknya.

Akan tetapi metode ini belum dianggap metode yang tepat untuk

mengajarkan pendidikan tauhid di pondok ini, karena dengan metode ini

para santri susah untuk menguasai ilmu alat (nahwu dan sharaf) dan mereka

tidak bisa mandiri untuk membaca kitab kosongan.

i. Evaluasi

Tugas seorang ustadz bukan hanya memiliki kemampuan dalam

mengajar tetapi ia juga harus mampu dalam mengevaluasi apa yang telah

Page 88: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

diajarkan kepada para santrinya. Pondok pesantren Darul Muttaqin

melakukan evaluasi kepada para santrinya di setiap akhir tahun. Evaluasi ini

dilakukan dalam waktu-waktu tertentu sekiranya materi yang diajarkan

sudah selesai dipelajari.

Bentuk evaluasi yang ada di pondok pesantren ini ada dua yaitu

berbentuk ujian lisan dan ujian tulis. Ujian lisan ini untuk mengukur

kemampuan santri dalam membaca kitab kuning dan ujian tulis ini untuk

mengukur pemahaman siswa dalam pendidikan tauhid. Tujuan evaluasi

yang seperti itu tidak lain yaitu untuk mengukur kemampuan para santri

dalam pemahaman pendidikan tauhid yang telah diajarkan terebut.

Evaluasi tentunya mempunyai hasil baik untuk ustadz sendiri

maupun untuk santrinya. Hasil evaluasi ini juga menjadi tolok ukur ustadz

dalam mengajar dan tentunya juga menjadi tolok ukur kemampuan para

santri. Baik dan buruknya suatu hasil evaluasi tergantung pada keseriusan

dan kesungguh-sungguhan santri dalam belajar. Evaluasi ini dilakukan

sekali dalam satu tahun oleh ustadz, karena ustadz lebih memilih untuk

mengkhatamkan kajian kitabnya terlebih dahulu.

2. Faktor Pendukung Pendidikan Tauhid

Dalam proses belajar ada faktor yang bisa mempengaruhi hasil belajar

mengajar yaitu faktor pendukung, di mana faktor ini sangat dibutuhkan sebagai

penyemangat dalam belajar. Sesuai dengan teori yang telah diuraikan dikatakan

bahwa ada dua faktor pendukung dalam belajar yaitu faktor internal dan faktor

eksternal.

Page 89: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

a. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berada di luar individu

seorang santri dalam mendukung proses kegiatan belajar. Faktor eksternal

ini terbagi menjadi dua yitu:

1) Faktor Nonsosial

Di lihat dari faktor nonsosial untuk pendidikan tauhid, Pondok

Pesantren Darul Muttaqin sudah mendukung yaitu adanya tempat untuk

belajar yang menjadi sentral kegiatan yaitu masjid dan adanya dua

asrama santri yang memadai untuk menampung santri mukim.

2) Faktor Sosial

Lingkungan merupakan faktor sosial yang sangat mendukung

berjalannya pendidikan yang ada di Pondok Pesantren Darul Muttaqin,

tidak hanya mendukung dalam pendidikan tauhid saja akan tetapi untuk

pendidikan-pendidikan yang lainnya tentunya juga mendukung. Adanya

orang tua yang mendukung putra-putrinya untuk menuntut ilmu di

pesantren, respon baik dari masyarakat sehingga pendidikan yang ada di

Pndok Pesantren Darul Muttaqin terutama pendidikan tauhid dapat

berjalan dengan baik, serta faktor lingkungan sekolah yang juga

mendukung yaitu adanya pengurus yang selalu mengajak para santri

untuk sealu mengikuti setiap kegiatan yang ada di pondok pesantren ini.

b. Faktor Internal

Faktor Internal ini merupakan faktor yang ada dalam diri santri yang

sedang belajar. Faktor internal terbagi menjadi dua yaitu:

Page 90: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

1) Faktor Fisiologis

Faktor ini bisa berupa kondisi kesehatan santri dan adanya panca

indra yang berfungsi dengan baik. Kesehatan menjadi pendukung para

santri dan ustadz dalam kegiatan belajar mengajar.

2) Faktor Psikologis

faktor psikis yang ada dalam diri individu tersebut dapat berupa

kecerdasan, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan dan lain

sebagainya. Partisipasi ustadz dan santri dalam mengkaji pendidikan

tauhid di pondok ini juga menjadi salah satu faktor psikolgis yang ada di

pondok pesantren ini.

3. Permasalahan yang muncul/Faktor Penghambat Pendidikan Tauhid

Proses belajar mengajar tidak hanya di pengaruhi oleh faktor-faktor

pendukung saja, akan tetapi faktor penghambat juga sangat mempengaruhi

santri dalam meraih prestasi. Fakto-faktor tersebut di antaranya:

a. Faktor Eksternal

Faktor ini muncul dari luar diri individu. Faktor ini juga terdiri dari:

1) Faktor Nonsosial

Sekolah formal yang berdiri di bawah naungan pondok ini

menjadi faktor penghambat pendidikan yang ada di pesantren. Kegiatan

yang ada dalam sekolah formal dengan kegiatan yang ada di pondok

tidak dilakukan secara seimbang. Santri belum bisa mengatur waktu

dengan baik.

Page 91: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

2) Faktor Sosial

Kondisi masyarakat yang sangat beragam sifatnya sehingga tak

bisa dipungkiri bahwa ada masyarakat yang mendukung dan ada

masyarakat yang tidak mendukung. Dalam hal ini menjadi faktor

penghambat kemajuan pendidikan yang ada di Pondok Pesanytren Darul

Muttaqin. Sesuai dengan apa yang telah dikatakan oleh pimpinan pondok

bahwa lika-liku yang di hadapi sangat banyak dan membutuhkan

kesabaran yang ekstra

b. Faktor Internal

Faktor internal ini juga menjadi penghambat individu dalam kegiatan

belajar, faktor internal ini juga dibagi menjadi dua yaitu:

1) Faktor Fisiologis

Faktor fisiologis ini faktor yang berupa fisik kesehatan dan faktor

panca indera. Kondisi fisik yang kelelahan akan memicu anggota tubuh

tidak bekerja secara optimal. Anggota tubuh juga membutuhkan istirahat

yang cukup sehingga semua kegiatan dapat dijalankan dengan baik.

2) Faktor Psikologis

Hasil belajar menunjukan adanya keseriusan santri dalam belajar.

Minat dan kecerdasan yang tinggi akan menjadikan prestasi meningkat

pula. Akan tetapi jika minat dan kecerdasannya kurang menjadikan

prestasi yang diperoleh pun tidak memuaskan. Minat dapat dilihat ketika

santri semangat dan sungguh-sungguh dalam belajar sedangkan

Page 92: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

kecerdasan dapat dilihat ketika santri dapat menyerap isi materi dan

penjelasan dari ustadz.

Solusi yang diberikan ustadz dalam mengatasi permaslahan ini

dengan melakukan pendekatan langsung kepada santrinya baik

menanyakan alasan maupun membaca kitab kosongan dihadapan ustadz.

Page 93: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Sistem pendidikan tauhid di Pondok Pesantren Darul Muttaqin

Sistem pendidikan tauhid yaitu seperangkat unsur yang secara teratur

membentuk suatu totalitas dalam membentuk jiwa ketauhidan sebagai

pondasi keimanan bagi setiap individu muslim untuk mencapai suatu tujuan

tertentu yaitu insan kamil.

Unsur-unsur sistem pendidikan tauhid yang ada di Pondok Pesantren

Darul Muttaqin yaitu:

a. Dasar pendidikan tauhid di Pondok Pesantren Darul Muttaqin yaitu al-

Quran, Hadits, Ijma‟, dan Qiyas.

b. Tujuan Pendidikan Tauhid di Pondok Pesantren Darul Muttaqin yaitu

1) Tujuan umum, yaitu untuk mencetak kader-kader umat yang

mempunyai keyakinan yang baik terhadap Rabbnya.

2) Tujuan Khusus, yaitu agar para santri dalam melakukan kegiatan

sehari-hari baik dalam ibadah kepada Allah SWT maupun dalam

ibadah muamalah di setiap harinya mempunyai keyakinan yang baik

sesuai dengan ajaran Islam.

3) Tujuan Jangka Panjang, yaitu agar perkembangan agama Islam di

Indonesia sesuai dengan nilai-nilai ketauhidan yang sesungguhnya

yaitu sesuai dengan syariat Allah.

Page 94: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

4) Tujuan Jangaka Pendek, yaitu agar dapat diaplikasikan secara

langsung dalam meningkatkan ibadah kepada Allah dan untuk

meningkatkan ibadah muamalah.

c. Masjid Darul Muttaqin yang menjadi tempat sentral kegiatan santri.

d. Pondok, menjadi tempat mukim para santri baik putra maupun putri yang

mukim selama kurang lebih tiga tahun.

e. Kurikulum pendidikan tauhid Pondok Pesantren Darul Muttaqin, yaitu

menggunakan kitabus sa‟adah, kitab jawahirul kalamiyah, dan kitab

tijanu daruri.

f. Kyai Nasori dan Ustadz Sofwani, adalah ustadz yang mengajarkan

pendidikan tauhid yang ada di Pondok Pesantren Darul Muttaqin.

g. Santri, yaitu ada dua tipe santri di pondok ini di antaranya: santri mukim,

adalah santri yang menetap di pondok pesantren dengan jumlah santri 13

orang serta dikenai syahriyah 125.000,- per bulan. Santri kalong adalah

santri yang hanya menuntut ilmu di pondok pesantren dan tidak menetap

di pondok dengan jumlah orang santri 502.

h. Metode, yaitu cara guru untuk menyampaikan pelajaran. Metode yang

digunakan dalam pendidikan tauhid di Pondok Pesantren Darul Muttaqin

yaitu metode wetonan/bandongan di mana para santri duduk mengelilingi

kyai atau ustadz kemudian kiai atau ustadz membacakan kitab yang akan

dipelajari saat itu, santri menyimak dan kemudian santri mencatat.

Metode yang digunakan ini sama seperti dengan metode yang digunakan

dengan pesantren lain, hanya saja di pesantren lain menambahkan satu

Page 95: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

metode lagi yaitu metode sorogan di mana para santri membaca kitab

langsung dihadapan ustadz pengampu satu per satu seusai kitab tersebut

di kaji.

i. Evaluasi, sistem evaluasi yang ada di Pondok Pesantren Darul Muttaqin

ini adalah dilakukan sekali di akhir tahun. Hal-hal yang perlu di evaluasi

yaitu setiap materi yang telah diajarkan. Evaluasi yang dilakukan ustadz

dalam pendidikan tauhid di pesantren ini yaitu dengan tes tulis dan tes

lisan. Tujuannya yaitu untuk mengetahui sejauh mana santri dapat

memahami ajaran-ajaran tauhid yang telah disampaikan oleh ustadz.

Evaluasi yang dilakukan di pesantren ini hanya sekali dalam satu tahun

sedangkan di pesantren lain biasanya dilakukan dua kali evaluasi dalam

satu tahun.

2. Faktor Pendukung Pendidikan Tauhid, yaitu ada dua faktor:

a. Faktor Eksternal

1) Faktor nonsosial, adanya tempat untuk belajar yang menjadi sentral

kegiatan yaitu masjid dan asrama santri yang memadai. Pondok

Pesantren Darul Muttaqin mempunyai dua asrama santri yaitu satu

untuk putra dan satu untuk putri.

2) Faktor sosial, keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan

masyarakat yang mendukung adanya kegiatan pondok pesantren.

Dapat dilihat dimana orang tua yang mendorong anak-anaknya untuk

menuntut ilmu di pondok tersebut dan adanya motivasi orang tua

yang diberikan kepada anak-anaknya agar bisa mengaji dengan baik,

Page 96: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

lingkungan sekolah yang nyaman dimana jauh dari keramaian

masyarakat.

b. Faktor Internal,

1) Faktor fisiologis, faktor internal yang berupa fisik. Faktor ini bisa

berupa kondisi kesehatan santri dan adanya panca indra yang

berfungsi dengan baik.

2) Faktor psikologis, yaitu tingkat kecerdasan dimana para santri dapat

menyerap setiap ilmu yang disampaikan oleh ustadz, minat yaitu

adanya semangat dan kesungguhan santri dalam menuntut ilmu,

bakat yaitu adanya jiwa keagamaan yang tertanam dalam diiri santri,

sikap, kepribadian, kematangan dan lain sebagainya.

3. Permasalahan Yang Muncul/Faktor Penghambat Pendidikan Tauhid

a. Faktor Eksternal, Faktor sosial, yaitu Kondisi masyarakat yang sangat

beragam sifatnya sehingga tak bisa dipungkiri bahwa ada masyarakat

yang mendukung dan ada masyarakat yang tidak mendukung.

b. Faktor Internal,

1) Faktor fisiologis, yaitu faktor yang berupa fisik kesehatan santri

terkadang ada yang sakit dan capek serta faktor panca indera.

2) Faktor psikologis, yaitu mereka kurang serius dalam belajar dan dari

mereka juga tidur di kelas ketika kajian di mulai.

Page 97: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

B. SARAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh selama melakukan penelitian, sebagai

tindak lanjut dari hasil penelitian ini, maka penulis kemudian memberikan

saran kepada kyai, pimpinan pondok, dan dewan asatidz, dan para santri yang

ada di Pondok Pesantren Darul Muttaqin untuk mengatasi kendala yang di

hadapi dalam sistem pendidikan tauhid di pesantren sebagai berikut:

1. Untuk lembaga pondok pesantren

a. Kepada asatidz dan pengurus pondok khususnya lebih ditegaskan lagi

peraturan yang ada di pondok pesantren agar memberikan pembinaan

khusus untuk santri yang mukim agar bisa mengatur waktu lebih baik

lagi dalam mengikuti kegiatan pondok dan kegiatan sekolah sehingga

keduanya dapat berjalan dengan seimbang. Kegiatan pembinaan santri

bisa dilakukan sekali dalam satu bulan.

b. Kegiatan evaluasi agar bisa dilakukan tidak hanya satu kali dalam satu

tahun, akan tetapi agar dilakukan dua kali dalam satu tahun.

c. Menambahkan metode pengajaran yang lain yang tidak monoton,

sehingga santri dalam belajar tidak mengantuk dan tidak beralasan capek.

d. Untuk pimpinan pondok, agar bisa menyeimbangkan antara kegiatan

ekstrakurikuler yang ada di sekolah formal dengan kegiatan pondok

pesantren khususnya bagi santri mukim.

e. Tetap memberikan motivasi-motivasi kepada para santri dalam belajar.

2. Untuk santri

a. Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu di pondok pesantren.

Page 98: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

b. Kegiatan ekstra yang ada di MTS jangan dijadikan sebagai alasan untuk

tidak mengaji.

c. Taat dan disiplin dalam mengikuti kegiatan pondok pesantren.

d. Ikhlas dalam menerima sanksi apabila melanggar aturan pondok.

e. Rajin belajar untuk menambah lmu pengetahuan

f. Memperhatikan ustadz dalam kegiatan kajian kitab yang sedang

berlangsung dan tidak mengantuk di dalam kelas.

Page 99: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abbad, Abdul Muhsin bin Abdurrozzaq, Asy-Syaikh. Tanpa tahun. Mengapa

Tauhid Di Bagi Tiga?, terj. Abu Umar Urwah. Jogjakarta: Darul

Ilmi.

Al-Qaradhawi, Yusuf. 2006. Akidah Salaf dan Khalaf. Terj. Arif Munandar

Riswanto. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar.

A‟la, Abd. 2006. Pembaruan Pesantren. Yogyakarta: Pustaka Pesantren.

Ash Shiddieqy, Hasbi. 1971. Al-Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

Djamal, A. Noerhadi. 1985. Ilmu Jiwa Pendidikan. Semarang: Fakultas Tarbiyah

Institut Agama Islam Negeri Semarang.

El-Jazair, Abu Bakar Jabir. 1990. Pola Hidup Muslim Aqidah. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Fahham, Achmad Muchaddam. 2015. Pendidikan Pesantren Pola Pengasuhan,

Pembentukan Karakter, dan Perlindungan Anak. Jakarta Pusat:

P3DI Setjen DPR RI dan Azza Grafika.

Faiqoh. 2003. Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah. Jakarta: Departemen

Agama RI Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam.

Ghazali, M.Bahri. 2003. Pesantren Berwawasapn Lingkungan. Jakarta: CV.

Prasasti.

Haedari, Amin. 2010. Otoritas Pesantren dan perbahan Sosial. Jakarta:

Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan

Diklat Kementrian Agama RI.

Haryanto, Sugeng. 2012. Persepsi Santri Terhadap Perilaku Kepemimpina Kiai

Di Pondok Pesantren. Pasuran: Kementrian Agama RI.

Hasbullah. 2012. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta Timur: PT Rajagrafindo

Persada.

Ilyas, H. Yunahar. 1993. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian

dan Pengamalan Islam (LPPI) Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta.

Page 100: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

M. Fadillah. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI,

SMP/MTS, & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Madjid, Nurcholis. 1997. Bilik-Bilik Pesantren Sebuah Potert Perjalanan. Jakarta:

Paramadina.

Madjid, Nurcholis. 1993. Bilik-Bilik Pesantren Sebuah Potert Perjalanan. Jakarta:

Paramadina.

Maksum. 2003. Pola Pembelajaran di Pesantren. Jakarta: Dipekapontren Ditjen

Kelembagaan Agama IslamDepartemen Agama.

Masyhud, Sulthon dan Khusnurdhilo. 2004. Manajemen Pondok

Pesantren. Jakarta: Diva Pustaka.

Misbah, Muhammad Taqi. 1996. Monoteisme Tauhid Sebagai Sistem Nilai dan

Akidah islam. Jakarta: PT Lentera Basritama.

Moleong, Lexy J. 1988. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja.

Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja.

Muliawan, Jasa Ungguh. 2005. Pendidikan Islam Integratif. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Nawawi, Hadari. 1993. Pendidikan Dalam Islam. Surabaya:Al-Ikhlas.

Razak, Nasruddin. 1993. Dienul Islam: Penafsiran Kembali Islam Sebagai Suatu

Aqidah dan Way of Life. Bandung: Al Ma‟arif.

Razak, Nasruddin. 1996. Dienul Islam: Penafsiran Kembali Islam Sebagai Suatu

Aqidah dan Way of Life. Bandung: Al Ma‟arif.

Sadali. 1987. Islam Untuk Disiplin Ilmu Pendidikan. Jakarta: Bulan Bintang.

Sriyanti, Lilik. 2011. Psikologi Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Subhani, Syaikh Ja‟far. 1996. Tauhid dan Syirik. Bandung: Mizan.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode Penelitian Penddikan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Syaltout, Syaikh Mahmoud. 1975. Islam Sebagai Aqidah dan Syari‟ah. Jakarta:

Bulan Bintang.

Page 101: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Syaltut, Mahmud. 1986. Islam Aqidah dan Syari‟ah. Jakarta: Pustaka Amani.

Tafsir, Ahmad. 2008.. Ilmu Pendidkan Dalam Persepektif Islam. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Thanthawi, Syaikh Ali. 2004. Aqidah Islam Doktrin dan Filosofis. Terj. Hawin

Murtadha. Pajang: Era Intermedia.

Tirtarahardja, Umar & Sulo, La. 2010. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Wahhab, Muhammad Bin Abdul. 1984. Bersihkan Tauhid Anda Dari Noda Syirik.

Surabaya: PT. Bina Ilmu.

Ya‟qub, Hamzah. 1978. Ilmu Ma‟rifah Sumber Kekuatan dan Ketentraman

Bathin. Jakarta: PT. Bina Ilmu.

Page 102: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

PEDOMAN WAWNCARA

Untuk pimpinan pondok Pondok Pesantren Darul Muttaqin

1. Identitas Informan

a. Nama :

b. Jenis Kelamin :

c. Jabatan :

d. Waktu wawancara :

2. Sasaran Wawancara

a. Sistem Pendidikan Tauhid yang diselenggarakan di Pondok Pesantreen

darul Muttaqin.

b. Faktor pendukung yang dirasakan asatidz dalam Pendidikan Tauhid di

Pondok Pesantren darul Muttaqin.

c. Permasalahan Yang Muncul/Faktor Penghambat yang dirasakan asatidz

dalam Pendidikan Tauhid di Pondok Pesantren Darul Muttaqin.

3. Butir-butir Pertanyaan

a. Lembaga

1) Bagaimana sejarah berdirinya pondok pesantren Darul Muttaqin ini?

2) Apa visi dan misi pondok pesantren ini?

3) Menurut bapak bagaimana kedudukan pendidikan tauhid di pondok

pesantren ini?

4) Apa tujuan pendidikan tauhid di pondok pesantren ini?

b. Tujuan Pengajaran Tauhid

1) Apa tujuan umum pendidikan tauhid di pondok pesantren ini?

Page 103: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

2) Apa tujuan khusus pendidikan tauhid di pondok pesantren ini?

3) Bagaimana tujuan jangka panjang pendidikan tauhid di pondok

pesantren ini?

4) Bagaimana tujuan jangka pendek pendidikan tauhid di pondok

pesantren ini?

c. Kurikulum

1) Bagaimana struktur kurikulum di pondok pesantren ini?

2) Bagaimana kedudukan pendidikan tauhid dalam kurikulum yang ada

di pondok pesantren ini?

3) Kitab apa saja yang digunakan untuk menunjang pendidikan tauhid di

pondok pesantren ini?

4) Berapa kali dalam seminggu pendidikan tauhid diajarkan di pondok

pesantren ini?

Page 104: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

PEDOMAN WAWNCARA

Untuk pimpinan pondok dan asatidz Pondok Pesantren Darul Muttaqin

1. Identitas Informan

a. Nama :

b. Jenis Kelamin :

c. Jabatan :

d. Waktu wawancara :

2. Sasaran Wawancara

a. Sistem Pendidikan Tauhid yang diselenggarakan di Pondok Pesantreen

darul Muttaqin.

b. Faktor pendukung yang dirasakan asatidz dalam Pendidikan Tauhid di

Pondok Pesantren darul Muttaqin.

c. Permasalahan Yang Muncul/Faktor Penghambat yang dirasakan asatidz

dalam Pendidikan Tauhid di Pondok Pesantren Darul Muttaqin.

3. Butir-butir Pertanyaan

a. Pendidik

1. Siapa saja yang mengajar di pondok pesantren ini? Dan siapa yang

mengajar pendidikan tauhid di pondok pesantren ini?

2. Bagaimana kriteria dan persyaratan yang ditetapkan pemimpin untuk

mengangkat guru/usatadz yang akan mengajar di pesantren ini,

khususnya guru dibidang pendidikan tauhid?

3. Apa yang bapak pahami tentang pendidikan tauhid di pondok

pesantren ini?

Page 105: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

4. Bagaimana respon pendidik terhadap pendidikan tauhid yang sudah

berlangsung dipondok pesantren ini?

e. Peserta Didik

1. Berapa jumlah santri di pondok pesantren ini?

2. Menurut bapak, sejauh mana santri dapat berpartisipasi dalam

pendidikan tauhid di pondok pesantren ini?

3. Apa harapan bapak setelah santri mempelajari pendidikan tauhid di

pondok pesantren ini?

d. Metode Pendekatan Pendidikan Tauhid

1. Metode atau pendeketan apa yang digunakan dalam mengajarkan

pendidikan tauhid di pondok pesantren ini?

2. Menurut bapak apakah metode yang digunakan dalam mengajarkan

pendidikan tauhid sudah sesuai dengan kaidah-kaidah pembelajaran di

pondok pesantren ini?

3. Bagaimana upaya bapak dalam memotivasi pendidikan tauhid kepada

santri?

f. Evaluasi

1. Apa yang perlu dievaluasi oleh pendidik dalam pendidikan tauhid?

2. Kapan pendidik melakukan evaluasi pendidikan tauhid dipondok

pesantren ini?

3. Bagaimana pendidik melakukan evaluasi pendidikan tauhid dipondok

pesantren ini?

Page 106: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

4. Apa tujuan pendidik melakukan evaluasi terhadap pendidikan tauhid

dipondok pesantren ini?

5. Bagaimana hasil evaluasi yang telah bapak lakukan dalam pendidikan

tauhid di pondok pesantren ini?

g. Faktor pendukung dan penghambat

1. Adakah kendala yang dialami oleh pendidik dalam mengajarkan

pendidikan tauhid di pesantren ini?

2. Apa faktor pendukung dan penghambat pendidikan tauhid di pondok

pesantren ini?

3. Apakah ada permasalahan yang muncul dalam sistem pendidikan

tauhid di pondok pesantren ini?

4. Apa solusi bapak dalam menangani

kendala/permasalahan/penghambat dalam pendidikan tauhid di

pondok pesantren ini?

Page 107: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

TRANSKIP WAWANCARA

Nomor Data : 01

Hari, Tanggal : Kamis, 24 November 2016

Nama Informan : Drs. Ibnu Nasori

Kode Informan : IN

A. Lembaga

Peneliti : Bagaimana sejarah berdirinya pondok pesantren

DarulMuttaqin?

Pimpinan pondok:

Kalau kita bicara pondok pesantren darul muttaqin itu berawal dari

sebuah lemabaga Madrasah Diniyah Miftahul Ulum yang berdiri tahun 1965

sebagai embrio dari pondok ini, yang mana lembaga tersebut didirikan atas

gagasan dari sesepuh yaitu alm. Bapak H. Dimyati, yang mana beliau lahir

pada tahun 1921, dan pada tahun 1965 itu lembaga tersebut sudah mulai

melakukan kegiatan pembelajaran, sekalipun pada saat itu fasilitas termasuk

SDM masih sangat terbatas dan pada saat itu kegiatan pembelajaran

dilaksanakan di sebuah Mushalla, dan Alhamdulillah lembaga tersebut

walaupun masih serba terbatas tetap terus melakukan program-program

kegiatan pendidikan dan pengajaran.

Pada tahun 2002 setelah saya menyelesaikan belajar di pondok modern

Gontor, Madrasah Diniyah Miftahul Ulum berubah namanya menjadi

Madrasah Diniyah Darul Muttaqin, karena pada tahun itu kami mendirikan

yayasan yang namanya Yayasan Balai Pendidikan Pondok Pesantren Darul

Muttaqin tepatnya pada tanggal 14 Maret 2002 dan sejak itulah kegiatan proses

belajara mengajar di Madrasah lebih kita intensifkan dan sejak 1993 kami

melakukan semacam revolusi mental dan juga tata kelola serta manajemen

Madrasah yang sebelum itu masih sangat konvensional masih sangat sederhana

sehingga pada tahun 1993 itu kami melakukan pembenahan-pembenahan baik

dari segi kurikulum, manajemen pendidikan dan dari segi disiplinnya dan yang

paling utama yaitu dari segi kedisiplinannya, yang mana kemudian kedisiplinan

tersebut kami terapkan baik disiplin dalam masuk sekolah dan disiplin dalam

berpakaian baik terhadap santri maupun terhadap ustadz/ustadzah yang ada

disini, sehingga dari situlah kemudian sedikit-demi sedikit kami kami

melkukan peningkatan mutu pembelajaran di MDA Darul Muttaqin. Kami

susun jadwal, pada saat itu kami masih menggunakan bidang studi. Semua itu

harus dengan persiapan yang matang serta mereka menggunakan seragam

dinas itu sejak tahun 1993. Pada tahun berikutnya yaitu tahun 1993 itu juga

kami mendirikan TPQ, karena pada saat itu kami analisa masyarakat Bukateja

secara umum itu masih buta baca tulis Al-Quran sekalipun dulu Madrasah

Page 108: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Diniyah ada pelajaran Al-Quran, tetapi sistem pengajarannya masih sistem

pengajaran konvensional atau masih sangat sederhana dan pada tahun 1993 itu

pula kemudian muncul metode pembelajaran Al-Quran yang modern yaitu

Qiro‟ati dan sejak itu pula kami melakukan selalu melakukan upaya-upaya

peningkatan disiplin dan peningkatan pembelajaran di TPQ dan alhamdulillah

berkembang hingga sekarang sekalipun kami sering berganti kurikulum atau

ganti buku dari Qiro‟ati menjadi Asyifa.

Pada tahun 2005 kami mendirikan KBIT (Kelompok Bermain Islam

Terpadu), dan pada tahun 2011 kami mendirikan TKIT (Taman Kanak-kanak

Islam Terpadu), dan alhamdulillah hingga sekarang kedua lembaga tersebut

berkembang baik dan sekarang jumlah murid KBIT dan TKIT mencapai 72.

Secara keseluruhan kami melakukan reformasi-reformasi seperti ini

sejak tahun 2002 yang kami dirikan Yayasan Balai Pendidikan Pondok

Pesantren dan alhamdulillah pada tanggal 14 Maret 2002 itulah akta pendirian

yayasan dikeluarkan dari salah satu lembaga pembuatan akta yayasan yaitu

Yayasan Balai Pendidikan Pondok Pesantren akan tetapi belum terdaftar

Mentri Hukum dan HAM. Pada saat itu kegiatan pesantren sudah berjalan

artinya kami mengelola santri saat itu ada 7 orang santri yang mana santri

tersebut didominasi oleh santri putri. Kami membuat program-program

pesantren . walupun sangat terbatas baik fasilitas maupun tenaga pengajarnya.

Akan tetapi sedikit demi sedikit mereka boyong ke rumah mereka m,asing-

masing sehingga tinggal 3 orang santri yaitu Kiandri Diana, M. Fasikhudin dan

M. fauzan. Ketiga santri ini sangat ulet dalam belajar. Walupun hanya tiga

orang santri kami tetap mengajrnya . dari ketiga santri tersebut alhamdulillah

dapat menyelesaikan khidmah di pondok, sehingga dua diantaranya sekarang

menjadi ustadz dan juga pengurus di pondok pesantren Darul Muttaqin ini

yaitu Ustadz Kandri Diana dan Ustadz M. Fasikhudin.

Pada tanggal 2 Juni 2014 kami melakukan pemutihan yayasan dan

kemudian kami memproses sampai ke MENKUMHAM dan alhamdulillah

pada tanggal 2 Juni 2014 yayasan kami sudah berbadan hukum sehingga

legalitas yayasan kami sudah jelas. Pada tahun 2014 itu juga kami membuka

sekolah formal yaitu MTS Terpadu Darul Muttaqin, karena menurut kami

pondok tidak akan maju tanpa adanya sekolah formal didalmnya.

Lembaga MTS Terpadu yang kami dirikan ini merupakan bentuk

jawaban kami untuk masyarakat, yang mana masyarakat masih memandang

bahwa sekolah yang dibawah Kemenag adalah sekolah pinggiran tidak keren

istilahnya, sehingga dari itulah kami ingin mengangkat great dari pada sekolah-

sekolah formal yang berbasis keagamaan agar lebih maju dan berkembang

pesat dikalangan masyarakat kami khususnya dan umumnya untuk masyarakat

luas. MTS Terpadu kami ini adalah MTS ya berbasic pondok pesantren

sehingga kami ingin memadukan antara sistem salafiyah dengan sistem modern

dilatar belakangi oleh pemikiran saya bahwa di Indonesia ada pondok salafiyah

dan ada juga pondok modern, dimana kedua tipologi pesantren ini mempunyai

kekurangan dan kelebihan masing-masing yaitu Salafiyah mempunyai

kelebihan dalam penguasaan ilmu alat dan disiplin ilmu agama secara

keseluruhan sementara pondok modern yang dimaksud kami adalah pondok

Page 109: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

pesantren Gontor yaitu kelebihannya dibidang manajemen, pendidikan

karakter, kepemimpinan, serta bahasa asing. Sehingga dengan melihat

kekurangan dan kelebihan dari masing dua tipologi pesantren ini kami ingin

memadukannya atau memodifikasi sehingga Pondok Pesantren Darul Muttaqin

ini adalah pondok peantren Salafy Modern, dimana didalamnya kami tetap

menggunakan sistem pengajian kitab-kitab klasik atau kitab kuning dan

kemudian kami padukan dengan sistem modern mulai dari kurikulumnya,

disiplinnya, serta adanya penerapan bahasa asing (Arab dan Inggris) di setiap

harinya. Kedua bahasa asing ini adalah sebagai Tajul Ma‟had (Mahkota

Pondok), sehingga harapan kami nanti adalah para santri menjadi lulusan yang

memiliki kompetensi yang lebih luas baik penguasaan ilmu-ilmu klasik

ataupun penguasaan bahasa asing serta nilai-nilai pondok yang kita tanamkan

pada santri selama ini.

Peneliti : Apa visi dan misi pondok pesantren ini?

Pimpinan pondok :

c. Visi Pondok Pesantren

Berbudi tinggi, berpengetahuan luas, berdaya saing dan unggul

prestasi.

d. Misi Pondok Pesantren

5) Melaksanakan proses pembelajaran secara berimbang terpadu dan

berkwalitas agar terwujud insan yang kaffah.

6) Meningkatkan indeks prestasi peserta didik dalam bidang Akademis

maupun non Akademis.

7) Menggali dan mengembangkan potensi peserta didik dalam bidang

Akademis dan Non Akademis untuk melanjutkan kejenjang pendidikan

yang lebih tinggi.

8) Menumbuh kembangkan jiwa kompetitif yang sehat (Ruhut tasabuq)

pada peserta didik agar memiliki daya saing dalam kehidupan di

masyarakat.

Peneliti : Menurut bapak bagaimana kedudukan pendidikan

tauhid di pondok pesantren ini?

Pimpinan pondok : tentunya pilar-pilar dalam pesantren itu adalah

pendidikan tauhid atau keyakinan tentunya keyakinan

yang “التوحدالصالح” karena saat ini banyak berkembang

keyakinan-keyakina yang melenceng dari pada

keshalihannya, maka kita tetap dalam rangka mencetak

kader-kader umat muslim yang baik maka mereka harus

memiliki ketauhidan yang kuat yaitu yang shalih.

Keyakinan yang benar sesuai dengan aqidah.berkaitan

dengan itu kami mendidik santri-santri kami dengan

berpedoman kepada Al-Quran dan Hadits serta

dilengkapi dengan Ijma‟ dan Qiyas. Kami katakan

kepada para santri bahwa jangan sampai meiliki

Page 110: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

keyakinan yang ganda (keyakinan yang selain kepada

Allah) yang mana keyakinan tersebut sudah keluar dari

Al-Quran dan Hadits dan tauhidulloh kami tanamkan

kepada para santri semuanya. Kami ajarkan kepada para

santri bahwa di dunia ini tidak ada kekuatan apa-apa

hanya kekuatan Allah SWT.

Peneliti : Apa tujuan pendidikan tauhid di pondok pesantren ini?

Pimpinan pondok : Untuk mencetak kader-kader umat yang memiliki

kapasitas dan kompetensi dalamkeyakinan terhadap

Robny. Keyakinan yang kuat, keyakinan yang kokoh,

sehingga dalam kondisi dan situasi apapun mereka tetap

berpegang pada keyakinan ketauhidannya yang murni.

Tauhidulloh harga mati tidakbisa dirubah dengan faktor

apapun. Tauhid itu nomer satu keyakinan yang kokoh

yang kita bangun.

B. Tujuan Pengajaran Tauhid

Peneliti :Apa tujuan umum pendidikan tauhid di pondok

pesantren ini?

Pimpinan pondok : Sudah barang tentu kami ingin membangun kader-kader

umat yang memiliki kualitas keyakinan yang bagus.

Kualitas iman yang bagus itu kualitas iman yang selalu

konsisten dan tidak terpengaruh dengan kondisi dan

situasi apapun. Disitulah santri-santri kami ketika nanti

jadi alumni tidak akan melakukan upaya pindah agama,

pindah keyakinan.

Peneliti : Apa tujuan khusus pendidikan tauhid di pondok

pesantren ini?

Pimpinan pondok : Yaitu biar santri tatkala mereka melakukan ritualitas di

setiap harinya penuh dengan keyakinan yang kuat,

kualitas ibadah yang bagus, maka dengan demikian akan

menumbuhkan ibadah sosial yang bagus pula.

Peneliti : Bagaimana tujuan jangka panjang pendidikan tauhid di

pondok pesantren ini?

Pimpinan pondok : Secara general kami ingin perkembangan agama di

Indonesia lebih maju dan penerapan syari‟ah di negra ini

juga berjalan dengan baik sesuai dengan garis-garis yang

telah ditentukan didalam ajaran ahlu sunnah wal

jama‟ah.

Peneliti : Bagaimana tujuan jangka pendek pendidikan tauhid di

pondok pesantren ini?

Pimpinan pondok : Yaitu aplikatif untuk ibadah yaitu untuk meningkatkan

ibadah kepada Allah SWT dan juga untuk meningkatkan

ibadah sosial.

Page 111: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

C. Kurikulum

Peneliti : Bagaimana struktur kurikulum di pondok pesantren ini?

Pimpinan pondok : Untuk pendidikan tauhid di pondok ini mempunyai alokasi

waktu yaitu seminggu sekali pembelajaran. Dalam rangka

menunjang pendidikan tauhid di pondok pesantren kami

juga mengadakan sebuah kegiatan yaitu sholat dluha

berjama‟ah, bimbingan santri setiap bulan dua kali yaitu

waktunya di awal bulan dan di akhir bulan. Bimbingan

dilaksanakan pada hari senin jam 06.30-07.30 di ikuti oleh

semua santri dan semua dewan asatidz.

Peneliti :Bagaimana kedudukan pendidikan tauhid dalam

kurikulum yang ada di pondok pesantren ini?

Pimpinan pondok : Pendidikan tauhid itu sendiri adalah pendidikan yang

fundamental sehingga pada sistem kurikulum,

pendidikan tauhid menjadi sangat penting sekali setelah

itu baru tentang pendidikan ubudiyahnya.

Peneliti : Kitab apa saja yang digunakan untuk menunjang

pendidikan tauhid di pondok pesantren ini?

Pimpinan pondok : ada kitabus sa‟adah, kifayatul awam, dan kitab tijanu

durori.

Peneliti : Berapa kali dalam seminggu pendidikan tauhid

diajarkan di pondok pesantren ini?

Pimpinan pondok : sekali dalam seminggu.

Page 112: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

TRANSKIP WAWANCARA

Nomor Data : 02

Hari, Tanggal : Kamis, 24 November 2016

Nama Informan : Ust. Muhammad Sofwani

Kode Informan : MS

A. Pendidik

Peneliti : Siapa saja yang mengajar di pondok pesantren ini? Dan

siapa yang mengajar pendidikan tauhid di pondok

pesantren ini?

Ustadz : Ada banyak, tapi untuk tauhid saya sendiri yang

mengajar.

Peneliti : Bagaimana kriteria dan persyaratan yang ditetapkan

pemimpin untuk mengangkat guru/usatadz yang akan

mengajar di pesantren ini, khususnya guru dibidang

pendidikan tauhid?

Ustadz : Kriteria yang ditentukan oleh pimpinan pondok dalam

mengangkat asatidz khususnya di bidang pendidikan

tauhid yaitu lulusan pondok pesantren, menguasai

dibidang ilmu nahwu dan sorof, dan menguasai bahasa

arab dengan baik.

Peneliti : Apa yang bapak pahami tentang pendidikan tauhid di

pondok pesantren ini?

Ustadz : Yang saya pahami yaitu untuk mengenal Allah,

mengenal para malaikat, mengenal para Rasul, dan

menegnal Qada dan Qadar yang ditetapkan oleh Allah

SWT. Dan itu semua merupakan sebuah pondasi hidup

ummat Islam.

Peneliti : Bagaimana respon pendidik terhadap pendidikan tauhid

yang sudah berlangsung dipondok pesantren ini?

Ustadz : fa insya Alloh responnya baik, bisa dipahami oleh para

santri.

B. Peserta Didik

Peneliti : Berapa jumlah santri di pondok pesantren ini?

Ustadz : Santri yang mukim itu ada 8 santri putra dan 5 orang santri

putri.

Peneliti : Menurut bapak, sejauh mana santri dapat berpartisipasi

dalam pendidikan tauhid di pondok pesantren ini?

Page 113: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Ustadz: : Para santri dalam pendidikan tauhid di pondok pesantren

ini sangat berpartisipasi sekali, mereka selalu mengikuti

kajian pendidikan tauhid yang dilaksanakan setiap malam

selasa dengan tertib.

Peneliti : Apa harapan bapak setelah santri mempelajari

pendidikan tauhid di pondok pesantren ini?

Ustadz : Harapan saya yaitu agar para santri sedikit demi sedikit

santri itu kenal dengan Tuhannya. Sebab apabila santri

sudah mengenal Tuhannya fa Isnya Alloh hubungan mereka

baik kepada Tuhannya maupun terhadapa hubungan

sosialnya akan baik juga.

C. Metode Pendekatan Pendidikan Tauhid

Peneliti : Metode atau pendeketan apa yang digunakan dalam

mengajarkan pendidikan tauhid di pondok pesantren ini?

Ustadz : Saya membaca kitab kosong dan memberi makna

kemudian santri mencatat atau memberi afsahan pada kitab

yang dimilki oleh masing-masing santri,dan kemudian saya

menjelaskan (bandongan/ halaqoh).

Peneliti : Menurut bapak apakah metode yang digunakan dalam

mengajarkan pendidikan tauhid sudah sesuai dengan

kaidah-kaidah pembelajaran di pondok pesantren ini?

Ustadz : Belum sesuai dan belum memuaskan, karena para santri

belum menguasai ilmu alat untuk membaca kitab yaitu ilmu

nahwu dan sharaf, mereka dalam mengkaji kitab masih

butuh tuntunan dari saya.

Peneliti : Bagaimana upaya bapak dalam memotivasi pendidikan

tauhid kepada santri?

Ustadz : Upaya saya dalam memotivasi santri dalam pendidikan

tauhid yaitu agar lebih sungguh-sungguh dalam

mempelajari ilmu tentang ketauhidan, karena pendidikan

tauhid itu merupakan sebagai pondasi keimanan para

santri itu sendiri.

D. Evaluasi

Peneliti : Apa yang perlu dievaluasi oleh pendidik dalam

pendidikan tauhid?

Ustadz : Materi yang sudah disampaikan.

Peneliti : Kapan pendidik melakukan evaluasi pendidikan tauhid

dipondok pesantren ini?

Ustadz : Biasanya evaluasi dilakukan dalam satu tahun sekali

yaitu di akhir tahun.

Page 114: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Peneliti : Bagaimana pendidik melakukan evaluasi pendidikan

tauhid dipondok pesantren ini?

Ustadz : Antara lain yaitu ujian lisan dimana santri disuruh untuk

membaca kitab gundul, stelah itu santri disuruh untuk

menjelaskan isi dari kitab yang dibaca dihadapan penguji.

selain ujian lisan ada juga ujian tulis yaitu beberapa materi

yang telah disampaikan.

Peneliti : Apa tujuan pendidik melakukan evaluasi terhadap

pendidikan tauhid dipondok pesantren ini?

Ustadz : Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan santri dalam

memahami kitab tauhid yang dajarkan di pondok

pesantren.

Peneliti : Bagaimana hasil evaluasi yang telah bapak lakukan

dalam pendidikan tauhid di pondok pesantren ini?

Ustadz : Ada santri yang memang benar-benar memperhatikan

sehingga hasil tesnya baik, berbbeda dengan santri yang

kurang memperhatikan hasil tesanya pun tidak begitu

memuaskan.

E. Faktor pendukung dan penghambat

Peneliti : Adakah kendala yang dialami oleh pendidik dalam

mengajarkan pendidikan tauhid di pesantren ini?

Ustadz : Ada kendalanya, yaitu santri itu sendiri, padahal

mereka ada program pondok, ada jadwal kegiatan

pondok, tapi tidak antusias dalam masalah itu, ada yang

pas waktu kajian tidur dikamar dengan alasan capek, ada

yang mengikuti kegiatan ekstra.

Peneliti : Apa faktor pendukung dan penghambat pendidikan

tauhid di pondok pesantren ini?

Ustadz : Faktor pendukungnya yaitu adanya staf keamnan

pondok dan pengurus yang selalu keliling ke asrama

santri untuk mengoprak-ngoprak santri untuk mengikuti

kegiatan. Adapun faktor penghambatnya yaitu ketika jam

kajian malah mereka tidur dikamar dan kadang

mengikuti kegiatan ekstra di MTS.

Peneliti : Apakah ada permasalahan yang muncul dalam sistem

pendidikan tauhid di pondok pesantren ini?

Ustadz : Permasalahn yang muncul tadi bahwa dari santri itu

sendiri dengan alasan capek karena ekskul di MTS, dan

ada yang tidur pas kajian di kamar pas kajian

berlangsung serta berdirinya MTS Terpadu menjadikan

prestasi belajar menurun .

Peneliti :Apa solusi bapak dalam menangani

kendala/permasalahan/penghambat dalam pendidikan

tauhid di pondok pesantren ini?

Page 115: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Ustadz : Solusinya menurut saya, yaitu apabila ada santri yang

tidak ikut ngaji saya datangi dan saya tanyai kenapa tidak

mengaji?, dan apabila tiga kali berturut-turut santri tidak

hadir saya beri sanksi yaitu saya suruh baca kitab gundul.

Page 116: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

TRANSKIP WAWANCARA

Nomor Data : 03

Hari, Tanggal : Kamis, 29 November 2016

Nama Informan : Ust. Kandri Diana

Kode Informan : KD

A. Pendidik

Peneliti : Bagaimana kriteria dan persyaratan yang ditetapkan

pemimpin untuk mengangkat guru/usatadz yang akan

mengajar di pesantren ini, khususnya guru dibidang

pendidikan tauhid?

Ustadz : Secara umum tidak ada akan tetapi secara khusus

kriteria dalam pengangkatan asatidz di Pondok Pesantren

Darul Muttaqin yang pastinya ia yang lulusan pesantren

dan mempunyai kelebihan di bidang masing-masing

seperti dalam bidang umum seperti komputer,

penguasaan kitab kuning untuk asatidz yang akan

mengampu dibidang baik tauhid, fiqh.

Peneliti : Apa yang bapak pahami tentang pendidikan tauhid di

pondok pesantren ini?

Ustadz : “Pendidikan tauhid yang saya pahami yaitu untuk

mngenal Allah SWT, mengenal para Rasul, mengenal para

Malaikat, mengenal ketetapan Allah SWT atau mengenai

rukun iman sebagai pondasi hidup para santri.”

Peneliti : Bagaimana respon pendidik terhadap pendidikan tauhid

yang sudah berlangsung dipondok pesantren ini?

Ustadz : fa insya Alloh responnya baik, bisa dipahami oleh para

santri.

B. Peserta Didik

Peneliti : Berapa jumlah santri di pondok pesantren ini?

Ustadz : Santri yang mukim itu ada 8 santri putra dan 5 orang santri

putri.

Peneliti : Menurut bapak, sejauh mana santri dapat berpartisipasi

dalam pendidikan tauhid di pondok pesantren ini?

Ustadz: : pada dasarnya para santri selalu berpartisipasi dalam

kegiatan pondok apa lagi dalam mengikuti kajian kitab baik

kitab tauhid ataupun kajian kitab lainnya mereka sangat

antusias Peneliti : Apa harapan bapak setelah santri

mempelajari pendidikan tauhid di pondok pesantren ini?

Page 117: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

Peneliti : Apa harapan bapak setelah santri mempelajari

pendidikan tauhid di pondok pesantren ini?

Ustadz : Harapannya yaitu agar para santri mempunyai benteng

keimanan yang kuat, tauhid yang murni dan agar mereka

tidak melenceng dari tauhid yang sebenarnya yang sesuai

dengan ahlu sunnah wal jama‟ah, karena sekarang banyak

aqidah-aqidah yang baru bermunculan yang mana

bertentangan dengan Al-Quran dan Hadits dan yang tidak

sesuai dengan ajaran ahlu sunnah wal jama‟ah.

C. Faktor pendukung dan penghambat

Peneliti : Adakah kendala yang dialami oleh pendidik dalam

mengajarkan pendidikan tauhid di pesantren ini?

Ustadz : Adanya kegiatan ekstrakulikuler, mereka lebih

memilih kegiatan ekstrakurikuler disekolahnya dari pada

mengikuti kajian, tidur-tiduran di kamar pas jam

kegiatan dimulai

Page 118: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

TRANSKIP WAWANCARA

Nomor Data : 04

Hari, Tanggal : Kamis, 29 November 2016

Nama Informan : Ust. Muhammad Fasikhudin

Kode Informan : MF

F. Pendidik

Peneliti : Apa yang bapak pahami tentang pendidikan tauhid di

pondok pesantren ini?

Ustadz : Pendidikan tauhid itu memberikan pemahaman tentang

ke-Esaan Allah SWT bahwa tidak ada Tuhan yang wajib

disembah melainkan Allah SWT dan tidak ada daya dan

kekuatan di dunia ini melainkan kekuatan Allah SWT dan

mengenai tentang rukun iman

G. Peserta Didik

Peneliti : Menurut bapak, sejauh mana santri dapat berpartisipasi

dalam pendidikan tauhid di pondok pesantren ini?

Ustadz: : Para santri sangat berpartisipasi dalam mengikuti kajian

tauhid yang dilaksakan setiap malam selasa.

H. Metode Pendekatan Pendidikan Tauhid

Peneliti : Bagaimana upaya bapak dalam memotivasi pendidikan

tauhid kepada santri?

Ustadz : Motivasi saya untuk para santri dalam pendidikan tauhid

yaitu untuk selalu mengajak mereka kedalam kebaikan

karena di dunia ini tidak ada kekuatan yang hebat kekcuali

kekuatan yang diberikan Allah SWT baik hablum minalloh

maupun hablum minannas dan beriman terhadap rukun

iman

I. Faktor pendukung dan penghambat

Peneliti : Apakah ada permasalahan yang muncul dalam sistem

pendidikan tauhid di pondok pesantren ini?

Ustadz : Permasalahn yang muncul tadi bahwa dari santri itu

sendiri dengan alasan capek karena ekskul di MTS, dan

ada yang tidur pas kajian di kamar pas keajian

berlangsung

Page 119: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

DOKUMENTASI

Plang Pondok Pesantren Darul Muttaqin

Wawancara Dengan Pipmpinan Pondok

Page 120: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

DOKUMENTASI

Halaman Depan Asrama Putri

Gedung TKIT dan KB Darul Muttaqin

Page 121: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

DOKUMENTASI

Wawancara Dengan Asatidz

Foto Bersama Santri Putra

Page 122: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

DOKUMENTASI

Gedung TKIT dan MTS Terpadu Darul Muttaqin

Selogan Santri

Page 123: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

DOKUMENTASI

Salah Satu Kitab Tauhid Yang Dikaji

Page 124: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa
Page 125: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa
Page 126: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa
Page 127: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa
Page 128: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa
Page 129: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa
Page 130: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa
Page 131: SISTEM PENDIDIKAN TAUHID DI PONDOK PESANTREN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1402/1/skripsi jadi.pdf · sistem pendidikan tauhid di pondok pesantren darul muttaqin desa

RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Animatul Afiyah

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Tegal, 15 April 1994

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Warga Negara : Indonesia

5. Agama : Islam

6. Alamat : Ds. Bukateja Rt 03/ Rw 01, Kec. Balapulang, Kab.

Tegal.

7. Riwayat Pendidikan

a. SD N 01 Bukateja : Lulusan 2000-2006

b. MTS Darussalam : Lulusan 2006-2009

c. MA As-Syamsuriyyah : Lulusan 2009-2012

d. S1 IAIN Salatiga : Lulusan 2012-sekarang