sistem pembayaran pensiunan pada nasabah pt. bank...

39
1 PENDAHULUAN Perusahaan pengelola dana pensiun merupakan perusahaan yang menarik iuran setiap waktu yang ditentukan kepada karyawan untuk diberikan kembali pada suatu waktu yang telah ditentukan. Maksudnya adalah perusahaan dana pensiun tersebut mengelola uang yang telah disetorkan oleh karyawan calon penerima pensiun dalam beberapa waktu sampai saat yang telah ditentukan oleh kedua belah pihak antara pengelola dan pemberi kerja sesuai dengan perjanjian untuk dibayarkan kepada karyawan penerima yang berhak atas dana pensiun. Perjanjian tersebut adalah besarnya dana pensiun yang dibayarkan dan kapan saatnya pengelola dapat memberikan dana pensiun. Faktor yang menyebabkan karyawan memasuki masa pensiun adalah kematian, keluar dari pekerjaan, cacat, dan pensiun normal. Pembayaran pensiunan untuk faktor pensiun normal ketentuannya sudah ditetapkan perusahaan pemberi kerja yang biasanya berpatok pada usia maksimal bekerja pada perusahaan tersebut. Tidak semua perusahaan memiliki patokan yang sama Ada dua jenis Dana Pensiun, yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). DPPK didirikan oleh orang atau badan dengan peserta yang terbatas pada karyawannya sendiri. DPPK sendiri dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). DPPK dengan PPMP, pajak manfaat pensiun dibayarkan kepada peserta sedangkan DPPK pada PPIP dikenakan pajak pada saat dana dibelikan anuitas. DPLK menentukan sendiri jenis investasi yang akan di

Upload: vuongthu

Post on 03-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

1

PENDAHULUAN

Perusahaan pengelola dana pensiun merupakan perusahaan yang menarik

iuran setiap waktu yang ditentukan kepada karyawan untuk diberikan kembali

pada suatu waktu yang telah ditentukan. Maksudnya adalah perusahaan dana

pensiun tersebut mengelola uang yang telah disetorkan oleh karyawan calon

penerima pensiun dalam beberapa waktu sampai saat yang telah ditentukan oleh

kedua belah pihak antara pengelola dan pemberi kerja sesuai dengan perjanjian

untuk dibayarkan kepada karyawan penerima yang berhak atas dana pensiun.

Perjanjian tersebut adalah besarnya dana pensiun yang dibayarkan dan kapan

saatnya pengelola dapat memberikan dana pensiun.

Faktor yang menyebabkan karyawan memasuki masa pensiun adalah

kematian, keluar dari pekerjaan, cacat, dan pensiun normal. Pembayaran

pensiunan untuk faktor pensiun normal ketentuannya sudah ditetapkan perusahaan

pemberi kerja yang biasanya berpatok pada usia maksimal bekerja pada

perusahaan tersebut. Tidak semua perusahaan memiliki patokan yang sama

Ada dua jenis Dana Pensiun, yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)

dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). DPPK didirikan oleh orang atau

badan dengan peserta yang terbatas pada karyawannya sendiri. DPPK sendiri

dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dan Program

Pensiun Iuran Pasti (PPIP). DPPK dengan PPMP, pajak manfaat pensiun

dibayarkan kepada peserta sedangkan DPPK pada PPIP dikenakan pajak pada saat

dana dibelikan anuitas. DPLK menentukan sendiri jenis investasi yang akan di

Page 2: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

2

ambil dan menarik hasil iurannya sendiri. Pajak DPLK dikenakan pada saya dana

dibelikan anuitas. (Edytus Adisu, 2008)

Jumlah Dana Pensiun Pemberi Kerja di Indonesia mencapai 250 dana

pensiun, untuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan mencapai 26 dana pensiun.

Sejak tahun 2004 hingga tahun 2010 terjadi penurunan jumlah dana pensiun

seperti pada tabel berikut ini.

Tabel 1

PERKEMBANGAN JUMLAH DANA PENSIUN

NO JENIS DANA PENSIUN 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010*

1 DPPK

PPMP 262 250 235 226 216 213 209

PPIP 32 36 37 36 39 42 41

JUMLAH 294 286 272 262 255 255 250

2 DPLK

PPIP 27 26 25 26 26 26 26

JUMLAH SELURUHNYA

(1+2) 321 312 297 288 281 281 276

Sumber : Biro Dana Pensiun Bapepam dan Lembaga Keuangan, Departemen Keuangan, posisi per

5 Februari 2010

Lembaga dana pensiun negara adalah PT. TASPEN, yang mengelola

pensiun pegawai negri sipil dan PT. ASABRI, yang mengatur dana pensiun

pegawai negri militer. Oleh karena itu pihak swasta, diberi izin untuk

menyelenggarakan lembaga dana pensiun.

Bank Tabungan Pensiunan Nasional yang disingkat BTPN, merupakan

salah satu Badan Usaha Milik Negara yang salah satu kegiatannya adalah

membayarkan pensiunan bagi nasabahnya terutama bagi usia yang sudah tidak

Page 3: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

3

produktif lagi. BTPN juga melayani bagi nasabah yang melakukan simpanan dan

pinjaman, tetapi kegiatan utamanya tetap pelayanan dana pensiun. BTPN perlu

membangun sistem yang baik agar uang pensiun tidak pindah ke lembaga

penyalur dana pensiun lain, sehingga BTPN mengatasi keuangan.

Pada tahun 1958, awalnya BTPN didirikan di Bandung, Jawa Barat, untuk

pensiunan militer yang diberi nama Bank Pegawai Pensiunan Militer (Bapemil).

Pada tahun 1960, bank meningkatkan izin dari bank tabungan ke bank komersial

dari tahun 1986, merubah nama menjadi bank Tabungan Pensiunan Nasional

sampai sekarang. (BTPN Laporan Tahunan 2005)

Jumlah jaringan kantor BTPN terdapat di 234 kota di Indonesia untuk

melayani sekitar 550.000 nasabah pensiunan. Terdiri dari 1 kantor pusat, 1 kantor

cabang khusus, 61 kantor cabang, 672 kantor cabang pembantu, 226 kantor kas,

24 office chanelling, 12 Pelayanan Kas : Kas Mobil, 52 Pelayanan Kas : Peyment

Point. Jaringan distribusi seperti kantor cabang pembantu dan kantor kas

seluruhnya mencapai 1.048 termasuk diantaranya kantor BTPN Mitra Usaha

Rakyat. (BTPN Laporan Tahunan 2010)

Bisnis model pensiun BTPN adalah jasa pembayaran Tunjangan Hari Tua

(THT) dan pembayaran pensiun bulanan melalui pola kerja sama dengan mitra

usaha strategis, utamanya TASPEN, dan Dana Pensiunan antara lain Dana

Pensiun Pertamina, Dana Pensiun Telkom dan Dana Pensiun Perhutani. Selain

jasa pembayaran pensiun, BTPN juga menyediakan produk pinjaman kepada

nasabah pensiunan dengan pemotongan cicilan bulanan langsung dari pembayaran

pensiun bulanan.

Page 4: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

4

BTPN menjalin hubungan dengan PT. TASPEN dalam pembayaran

pensiunan. Tujuannya untuk memperluas kegiatan usahanya dengan tidak hanya

memberikan pinjaman dan pemotongan cicilan pinjaman, tetapi juga

melaksanakan “Tri Program Taspen”, yaitu Pembayaran Tabungan Hari Tua,

pembayaran Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Pembayaran Uang Pensiun. (BTPN

laporan tahunan 2008)

Dari hasil penelusuran penulis ditemukan penelitian mengenai sistem

pembayaran pensiunan dengan judul Peranan Sistem Informasi Akuntansi

Terhadap Pembayaran Dana Pensiun. Studi Kasus pada PT. Taspen (Persero)

Cabang Bogor. Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa sistem informasi

akuntansi sangat berperan dalam mengelola aktivitas perusahaan khususnya

pembayaran dana pensiun. Dengan menggunakan sistem System Application

Programme (SAP) dan Joint Application Development (JAD) yang dirancang

sendiri memudahkan karyawan dalam melakukan aktivitas perusahaan. Sistem

JAD yang bersifat online dapat memudahkan melakukan transaksi langsung untuk

meng-update kebutuhan peserta yang dilayani oleh bagian pelayanan. Sistem JAD

dan SAP yang diterapkan oleh PT Taspen (Persero) Cabang Bogor sudah cukup

baik. Berdasarkan kesimpulan tersebut, penulis menyarankan agar PT Taspen

(Persero) tetap mempertahankan dan meningkatkan Sistem Informasi Akuntansi

pembayaran dana pensiun agar aktivitas perusahaan lebih efektif dan efisien.

Hampir sama dengan penelitian yang akan dilakukan penulis, sistem pada

bank BTPN telah ada, namun apakah dengan sistem tersebut sudah baik atau

masih terdapat kekurangan yang dapat diperbaiki untuk meningkatkan jumlah

Page 5: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

5

nasabah. Yang berbeda adalah objek penelitiannya, penulis akan melakukan

penelitian pada BTPN, Rina Christy mahasiswa STIE Kesatuan melakukan

penelitian pada PT. Taspen tahun 2007.

Target market utama BTPN adalah para pensiunan baik sebagai deposan

atau penabung maupun debitur. Pengendalian internal sangat diperlukan dalam

sistem dan prosedur pembayaran dana pensiun agar menjadi semakin baik.

Ukuran untuk menjadi semakin baik perlu diperkirakan, oleh sebab itu penulis

ingin meneliti lebih lanjut mengenai sistem pembayaran dana pensiun yang dapat

menentukan peningkatan dan perkembangan yang baik dari suatu perusahaan.

Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas masalah penelitian adalah

Bagaimana sistem pembayaran pensiunan yang dilakukan oleh PT. Bank

Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Salatiga kepada nasabahnya dan apakah

masalah yang pernah terjadi beserta jalan keluarnya dalam kaitannya dengan

pembayaran pensiunan yang dihadapi oleh PT. Bank Tabungan Pensiunan

Nasional Cabang Salatiga.

Persoalan Penelitian

Adapun persoalan penelitian adalah :

1. Bagaimana sistem pembayaran pensiunan yang dilakukan oleh PT. Bank

Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Salatiga kepada nasabahnya?

Page 6: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

6

2. Apakah masalah yang pernah terjadi beserta jalan keluarnya dalam

kaitannya dengan pembayaran pensiunan yang dihadapi oleh PT. Bank

Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Salatiga.

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sistem yang digunakan dalam pembayaran pensiunan

yang dilakukan oleh PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang

Salatiga kepada nasabahnya.

2. Untuk mengidentifikasi masalah yang pernah terjadi beserta jalan

keluarnya dalam kaitannya dengan pembayaran pensiunan yang dihadapi

oleh PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Salatiga.

Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis, untuk mengetahui penerapan dari ilmu yang telah diperoleh

secara teoritis bagi perusahaan secara nyata khususnya mengenai dana

pensiun, dan juga memenuhi syarat untuk menyelesaikan pendidikan di

Universitas Kristen Satya Wacana.

2. Bagi perusahaan, sebagai sumbangan pemikiran berupa saran-saran bagi

pimpinan maupun orang-orang yang membutuhkan dalam hal dana

pensiunan.

Page 7: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

7

KAJIAN PUSTAKA

Pada bab II dijelaskan mengenai kajian pustaka yang didasari dari

perumusan masalah dan persoalan penelitian. Aspek teoritis yang akan di bahas

meliputi definisi dari konsep-konsep yang menjelaskan teori serta melandasi

konsep tersebut. Penjelasan yang diberikan bertujuan untuk menghindari

kesalahpahaman pengertian dari konsep yang diamati.

Sistem Pembayaran Pensiunan

Kumorotomo (1998:8), secara sederhana suatu sistem dapat diartikan

sebagai suatu kumpulan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang

terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu.

Menurut James O’brien (2006:9) sistem adalah sekelompok komponen yang

saling berhubungan, bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan

menerima input (masukan) serta menghasilkan output (keluaran) dalam proses

tranformasi yang teratur.

Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan,

lembaga, dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana

guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. (UU

tentang bank Indonesia pasal 1, angka 6)

Page 8: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

8

Gambar 1. Alur Sistem Pembayaran Pensiunan

Pemberi kerja memiliki dua jenis pegawai atau karyawan yaitu peserta

aktif dan peserta pasif. Pensiunan itu sendiri peserta pasif yang nantinya calon

nasabah BTPN, jika calon nasabah BTPN telah ditetapkan oleh kantornya atau

tempat pemberi kerja bahwa seseorang tersebut sudah bisa menerima pensiunan,

maka kantor nasabah atau pemberi kerja akan mengeluarkan surat keputusan

beserta data-data yang diperlukan kepada Dana Pensiun dimana surat keputusan

itu akan diserahkan kepada BTPN beserta data-data yang diperlukan sebagai bukti

bahwa calon nasabah tersebut akan menjadi nasabah yang sah di BTPN jika telah

memenuhi persyaratan. Dana Pensiun mentransfer sejumlah uang kepada BTPN,

dan uang tersebut yang akan di pindah buku kepada rekening tiap-tiap nasabah.

Pihak BTPN akan membayarkan pensiunan kepada nasabah sesuai dengan

ketetapan yang ada.

Dana Pensiun tidak membayar pensiunannya langsung karena keterbatasan

jangkauan nasabah, maka BTPN yang akan mengambil keuntungan dari

permasalahan yang ada sekaligus nasabah dapat mengambil kredit yang hanya

Kantor Nasabah

(pemberi kerja) Dana Pensiun BTPN

Rekening

Nasabah

Peserta

pasif

(pensiunan)

Peserta

aktif

aktif

Page 9: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

9

khusus untuk nasabah pensiunan BTPN. Hal inilah yang menarik nasabah untuk

mengambil pensiunan dari BTPN.

Syarat- syarat tentang informasi yang baik diuraikan oleh Parker dalam

Kumorotomo (1999:11). Berikut ini adalah syarat-syarat yang dimaksud:

1. Ketersediaan (availability)

Sudah barang tentu atau syarat yang mendasar bagi suatu informasi

adalah tersedianya informasi itu sendiri.. informasi harus dapat diperoleh

(accessible) bagi orang yang hendak memanfaatkannya.

2. Mudah dipahami (comprehensibility)

Informasi harus mudah dipahmi oleh pembuat keputusan, baik itu

menyangkut pekerjaan rutin maupun keputusan-keputusan yang bersifat

strategis. Informasi yang rumit dan berbelit-belit hanya akan membuat kurang

efektifnya keputusan manajemen.

3. Relevan

Dalam konteks organisasi, informasi yanhg diperlukan adalah yang

benar-benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi.

4. Bermanfaat

Sebagai konsekuensi dari syarat relevansi, informasi juga harus

bermanfaat bagi organisasi. Karena itu informasi juga harus dapat tersaji

kedalam bentuk-bentuk yang memungkinkan pemanfaatan oleh organisasi

yang bersangkutan.

Page 10: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

10

5. Tepat waktu

Informasi harus tersedia tepat pada waktunya. Syarat ini terutama

sangat penting pada suatu organisasi yang membutuhkan informasi ketika

manajer hendak membuat keputusan-keputusan yang krusial.

6. Keandalan (reliability)

Informasi harus diperoleh dari sumber-sumber yang dapat di andalkan

kebenarannya. Pengolah data atau pemberi informasi harus menjamin tingkat

kepercayaan yang tinggi atas informasi yang disajikan.

7. Akurat

Syarat ini mengharuskan bahwa informasi bersih dari kesalahan dan

kekeliruan. Ini juga berarti bahwa informasi harus jelas dan secara akurat

mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya.

8. Konsisten

Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi didalam penyajiannya

karena konsistensi merupakan syarat penting bagi dasar pengambilan

keputusan.

Menurut O’brien (2006:5), sistem informasi dapat merupakan kombinasi

dari orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software),

jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan

menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang bergantung pada sistem

informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan

berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi

Page 11: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

11

(software), saluran komunikasi (jaringan), dan data yang disimpan (sumber daya

data) sejak permulaan peradaban.

Menurut Shannon dan Weaver dalam DeLonedan McLean (2003),

Kualitas suatu sistem informasi mengukur kesuksesan secara teknik. Kualitas

sistem dapat diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut.

1. Ease of use (Kemudahan Penggunaan)

Suatu sistem informasi dapat dikatakan berkualitas jika sistem tersebut

dirancang untuk memenuhi kepuasan pengguna melalui kemudahan dalam

menggunakan sistem informasi tersebut. Saat seseorang menggunakan sistem,

ia hanya memerlukan sedikit waktu untuk mempelajari sistem tersebut karena

sistem tersebut sederhana, tidak rumit atau mudah dipahami. Pengguna sistem

informasi mempercayai bahwa sistem informasi yang lebih fleksibel, mudah

dipahami dan mudah pengoperasiannya sebagai karakteristik kemudahan

penggunaan.

2. Response Time (Kecepatan Akses)

Kecepatan akses merupakan salah satu indikator kualitas sistem informasi.

Jika akses sistem informasi memiliki kecepatan yang optimal maka layak

dikatakan bahwa sistem informasi yang diterapkan memiliki kualitas yang baik.

Kecepatan akses akan meningkatkan kepuasan pengguna dalam menggunakan

sistem informasi.

3. Reliability (Keandalan Sistem)

Sistem informasi yang berkualitas adalah sistem informasi yang dapat

diandalkan. Jika sistem tersebut dapat diandalkan maka sistem informasi

tersebut layak digunakan. Keandalan sistem informasi dalam konteks ini

Page 12: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

12

adalah ketahanan sistem informasi dari kerusakan dan kesalahan. Keandalan

sistem informasi ini juga dapat dilihat dari sistem informasi yang melayani

kebutuhan pengguna tanpa adanya masalah yang dapat mengganggu kenyamanan

pengguna dalam menggunakan sistem informasi.

4. Flexibility (fleksibilitas)

Fleksibilitas suatu sistem informasi menunjukkan bahwa sistem

informasi yang diterapkan tersebut memiliki kualitas yang baik. Fleksibilitas

yang dimaksud adalah kemampuan sistem informasi dalam melakukan

perubahan-perubahan kaitannya dengan memenuhi kebutuhan pengguna.

Pengguna akan merasa lebih puas menggunakan suatu sistem informasi jika

sistem tersebut fleksibel dalam memenuhi kebutuhan pengguna.

5. Security (keamanan)

Suatu sistem informasi dapat dikatakan baik jika keamanan sistem

tersebut dapat diandalkan. Keamanan sistem ini dapat dilihat melalui data

pengguna yang aman disimpan oleh suatu sistem informasi. Jika data

pengguna dapat disimpan secara aman maka akan memperkecil kesempatan

pihak lain untuk menyalahgunakan data pengguna sistem informasi.

Dokumentasi transaksi yang harus dilakukan: ( PT Bank Tabungan

Pensiunan Nasional, 2007)

1. Mengisi formulir pembukaan rekening;

2. Apabila nasabah tidak dapat hadir maka FO mendatangi nasabah tersebut;

3. Apabila dikarenakan berbagai sebab blanko formulir tidak dapat digunakan

maka dapat diganti surat permohonan penempatan dana yg dibuat oleh pejabat

Page 13: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

13

yang berwenang harus tercantum lengkap mengenai: nama nasabah, tanggal

permohonan, dan jumlah dana;

4. Surat permohonan dapat diterima dahulu melalui facsimile;

5. Sebagai bukti penempatan, aslinya dapat diambil oleh FO;

6. Nasabah akan dihubungi oleh FO yg bersangkutan.

Untuk dapat menerima uang pensiun, nasabah pensiunan wajib membuka

rekening tabungan. Ada pun langkah-langkah dalam pembukaan nomor rekening

adalah sebagai berikut: ( PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, 2007)

1. Nasabah pensiunan wajib membuka rekening tabungan pada Kantor Cabang

PT Bank BTPN dan nasabah pensiunan menerima Buku Tabungan.

2. Untuk penerima pensiun harus membuka rekening khusus yang dibuktikan

dengan buku Tabungan Pensiun atas nama penerima pensiun sendiri dan tidak

menggunakan nama lain serta tidak berupa rekening bersama (joint account).

3. Pembayaran Tunjangan Hari Tua (THT), THT Multiguna, dan Pensiun yang

dilaksanakan melalui rekening pada Kantor Cabang PT bank BTPN harus atas

permintaan peserta/penerima pensiun sendiri.

4. Untuk persyaratan pembayaran melalui rekening, penerima pensiun yang

bersangkutan wajib mengisi Surat Pernyataan Pembayaran Pensiun Melalui

Rekening (SP3R) setelah memenuhi persyaratan lain yang berlaku.

Bagi bank dan Perusahaan Asuransi Jiwa, dana pensiun dapat

menciptakan sumber dana baru yang bersifat jangka panjang, meningkatkan

Page 14: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

14

pendapatan melalui pengelolaan dana pensiun, dapat mengurangi ketidakefektifan

dalam pengaturan likuiditas, sarana dan prasarana yang lain, khususnya

penggunaan teknologi komputerisasi, dan membantu pemerintah dalam

penghimpunan dana untuk pembiayaan pembangunan. Inilah yang dilakukan oleh

BTPN, mencari nasabah sebanyak-banyaknya agar sumber dana baru yang

bersifat jangka panjang tersebut tidak lari ke pihak lain sehingga memperoleh

pendapatan melalui pengelolaan dana pensiun tersebut.

METODE PENELITIAN

Satuan Pengamatan dan Satuan Analisis

Satuan pengamatan adalah suatu tempat sumber data dan informasi yang

dapat diperoleh. Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai satuan pengamatan

adalah manajer keuangan, kepala bagian cabang Salatiga, karyawan bagian

pemberian dana pensiun, dan nasabah penerima dana pensiun.

Dalam penelitian ini yang merupakan satuan analisis adalah PT. Bank

Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Salatiga.

Pengukuran Konsep

Melihat sebagaimana hambatan yang ada dalam sistem pembayaran

pensiunan apakah berpengaruh terhadap jumlah nasabah dan juga berkurang atau

bertambahnya aktivitas operasi perusahaan dalam beberapa tahun berturut-turut.

Dapat diukur dengan selisih dari aktivitas operasi tahun ini dibandingkan dengan

Page 15: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

15

aktivitas operasi tahun lalu, atau bahkan dua tahun sebelumnya. Jika simpanan

tabungan bertambah dalam tiap tahun, menunjukan bahwa hambatan tidak begitu

berarti, namun jika sebaliknya berarti harus dilakukan pembetulan sistem agar

jumlah nasabah dan simpanan tabungan pada perusahaan juga bertambah.

Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu:

1. Wawancara

Wawancara digunakan apabila peneliti ingin malakukan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga

apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam dan wawancara akan dilakukan terhadap pimpinan perusahaan,

baik untuk mencaritahu mengenai sistem yang berjalan.

Gambar 2. Alur Pengambilan Uang Pensiun

2. Input data Pengurus

Teller

Credit Accept

1. Mengisi formulir

3. Membayar uang pensiun

Page 16: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

16

Dari bagan alir tersebut dapat dijelaskan bahwa Nasabah datang ke

bagian Credit Accept untuk mengisi formulir dengan data-data diri,

formulir tersebut adalah slip pembukaan rekening tabungan serta

melampirkan fotocopy KTP dan juga fotocopy SK pensiun. Bagian Credit

Accept menginput data ke komputer serta menyiapkan slip setoran. Bagian

teller mendapat slip setoran dan buku rekening tabungan dari bagian Credit

Accept, kemudian bagian teller membayarkan uang pensiunan sejumlah

yang telah di tetapkan.

Dari bagan tersebut, menjelaskan bahwa penulis akan melakukan

wawancara dengan responden yang berhubungan langsung dengan proses

pembayaran pensiun.

2. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan berdasarkan informasi yang diperoleh melalui buku-buku yang

berhubungan dengan permasalahan yang di bahas dalam penelitian ini.

Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari data pendukung penelitian.

Teknik Analisis dan Langkah-langkah Analisis

Teknik analisa yang digunakan adalah teknik analisa kualitatif deskriptif,

karena masalah ini tidak membuktikan suatu hipotesa tetapi memberi gambaran

dengan mengumpulkan data, keterangan dan informasi yang relevan mengenai

sistem pembayaran dana pensiun di bank BTPN.

Langkah-langkah analisis yang dilakukan penelitian ini adalah:

Page 17: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

17

1. Menganalisis dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pembayaran

pensiunan.

2. Menganalisis penerapan sistem pembayaran pensiunan di bank BTPN.

3. Menganalisis kelemahan-kelemahan sistem pembayaran pensiunan di

bank BTPN.

4. Menentukan alternatif masukan yang diperlukan untuk mengatasi

kelemahan-kelemahan sistem pembayaran pensiunan pada bank BTPN

Salatiga.

PEMBAHASAN

Objek penelitian penulis adalah PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN

NASIONAL cabang Salatiga Jalan Jenderal Sukowati no. 64 Salatiga.

Sejarah Singkat Perusahaan

Bank BTPN terlahir dari pemikiran tujuh orang dalam suatu perkumpulan

pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di Bandung. Ketujuh serangkai

tersebut kemudian mendirikan Perkumpulan Bank Pegawai Pensiunan Militer

(selanjutnya disebut “BAPEMIL”) dengan status usaha sebagai perkumpulan yang

menerima simpanan dan memberikan pinjaman kepada para anggotanya.

BAPEMIL memiliki tujuan yang mulia yakni membantu meringankan beban

ekonomi para pensiun, baik Angkatan Bersenjata Republik Indonesia maupun

sipil.

Page 18: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

18

Berkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat maupun mitra usaha, pada

tahun 1985 para anggota perkumpulan BAPEMIL membentuk PT Bank Tabungan

Pensiunan Nasional dengan ijin usaha sebagai Bank Tabungan dalam rangka

memenuhi ketentuan Undang-undang nomor 14 Tahun 1967 tentang pokok-pokok

Perbankan untuk melanjutkan kegiatan usaha BAPEMIL.

Sebagai Bank Swasta Nasional yang semula memiliki status sebagai Bank

Tabungan kemudian berganti menjadi Bank Umum pada tanggal 22 Maret 1993,

bank BTPN memiliki aktivitas pelayanan operasional kepada Nasabah, baik

Simpanan maupun pinjaman. Namun aktivitas utama Bank BTPN adalah tetap

mengkhususkan kepada pelayanan bagi para pensiunan dan pegawai aktif, karena

target market Bank BTPN adalah para pensiunan. Dalam rangka memperluas

kegiatan usahanya, Bank BTPN bekerjasama dengan PT Taspen, sehingga Bank

BTPN tidak saja dapat memberikan pinjaman dan pemotongan cicilan pinjaman,

tetapi juga dapat melaksanakan “Tri Program Taspen”, yaitu Pembayaran

Tabungan hari Tua, Pembayaran jamsostek dan Pembayaran Uang Pensiun.

(Laporan Tahunan 2005)

Jabatan dan Tugasnya dalam Sistem Pembayaran Pensiunan pada Bank

tabungan Pensiunan Nasional

1. Branch Manager

Merupakan penanggung jawab semua kegiatan keuangan dan

perbankan pada kantornya, dan juga menandatangani berkas nasabah yang

telah disetujui.

Page 19: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

19

2. Credit Accept

Memastikan dan melakukan pemeriksaan data nasabah. Menerima dan

melakukan pemeriksaan dokumen. Melakukan input data nasabah ke

komputer serta mencetak hasil penginputan. Menyiapkan buku tabungan bagi

nasabah.

3. Teller

Bertugas di bagian depan sebuah bank yang pekerjaannya melayani

transaksi keuangan nasabah seperti setor tunai, pengambilan tunai, print out,

ataupun transaksi keuangan lainnya. Sering pula disebut ujung tombak dari

sebuah bank karena berhadapan langsung dengan nasabah.

Dokumen yang digunakan beserta penjelasannya dalam Pembayaran

Pensiunan di Bank Tabungan Pensiunan Nasional

1. Surat Keputusan Pensiun

Dokumen ini merupakan surat keputusan pemberhentian kerja secara

hormat untuk pegawai.

2. Surat Pernyataan Pembayaran Pensiun Melalui Rekening

Dokumen ini merupakan pernyataan nasabah bahwa pembayaran

pensiunan dilakukan melalui BTPN cabang Salatiga.

3. Foto Copy Kartu Identitas Pensiun

Dokumen ini berupa Kartu Identitas Diri berupa KTP atau Passport

yang sesuai dengan aslinya. Untuk WNA harus disertai dengan KIMS.

Page 20: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

20

4. Foto Berwarna

Foto berwarna digunakan berukuran 3x4 cm. Pas foto digunakan

sebagai visualisasi wajah nasabah. Foto ini diserahkan sebagai kelengkapan

berkas saat malakukan pembukaan rekening tabungan.

5. Formulir aplikasi pembukaan rekening tabungan

Jika nasabah belum memiliki nomor rekening di BTPN, maka

disarankan untuk membuka rekening baru di BTPN. Formulir ini berisi data

diri nasabah seperti nama, alamat, tempat tanggal lahir, nama ibu, nomor kartu

identitas, dan tanda tangan.

6. Buku tabungan

Setelah nasabah mengisi formulir pembukaan rekening baru, nasabah

akan diberikan buku tabungan yang berisi nama, tanda tangan, serta nomor

rekening. Dokumen ini dipegang oleh nasabah berfungsi sebagai informasi

saldo, penarikan, penyetoran dan pemindahbukuan serta sebagai pembebanan

yang dilakukan oleh pihak bank pada suatu tanggal tertentu.

7. Kartu Contoh Tanda Tangan

Kartu yang ditandatangai oleh nasabah pada saat membuka rekening

tabungan. Dokumen ini digunakan untuk scanning pada buku tabungan.

Selanjutnya digunakan untuk mencocokan tanda tangan nasabah pada buku

tabungan serta slip penarikan. Duplikat kartu disimpan di kantor BTPN

cabang Salatiga.

Page 21: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

21

8. Slip penarikan tabungan

Dokumen untuk menarik sejumlah uang dari rekening tabungan

nasabah. Di dalam slip ini dituliskan nama, nomor rekening, jumlah uang yang

akan ditarik dan tanda tangan nasabah. Sebagai bukti penarikan tabungan

nasabah.

Diskripsi Sistem Pembayaran Pensiun

Jadwal kerja karyawan di Bank BTPN Salatiga adalah pukul 08.00 –

17.00, sedangkan pada bagian kas 08.30 – 14.30, terdapat jam istirahat pukul

12.00 – 13.00, sehingga total jam kerja karyawan staf adalah delapan jam per hari.

Tetapi pada awal bulan, jadwal kerja karyawan BTPN bukan dimulai pukul 08.00

melainkan pukul 05.00 pada tanggal satu, pukul 06.00 pada tanggal dua, pukul

07.00 pada tanggal tiga, dan pada tanggal empat dan seterusnya dimulai pukul

08.00. Disesuaikan juga sesuai dengan hari kerja, bila tanggal satu merupakan hari

sabtu atau minggu ataupun hari libur nasional, maka jam kerja lebih awal dimulai

pada hari kerja yaitu senin sampai jumat, dilakukan tiga hari berturut-turut. Hal itu

dilakukan mengingat banyaknya nasabah BTPN yang menarik tunai uang pensiun

pada awal bulan.

Penerima pensiunan di bank BTPN berasal dari PT. Taspen, PT. Telkom,

PT. Perhutani, PT. Asabri. Mulai tanggal satu para nasabah pensiunan dapat

mengambil dana pensiun. Nasabah wajib mengambil dana pensiun sendiri, kecuali

nasabah berhalangan dengan bukti yang kuat. Nasabah dapat menunjuk seseorang

Page 22: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

22

yang membawa surat kuasa bermaterai 6000 rupiah beserta stempel dari lurah

setempat. Lurah setempat dan penerima kuasa bertandatangan dalam surat kuasa.

Bukti tersebut merupakan syarat yang sudah ditetapkan BTPN jika pengambilan

dana pensiun diwakilkan oleh penerima kuasa. Surat kuasa hanya berlaku tiga

bulan, pada bulan keempat nasabah harus hadir sendiri. Namun jika nasabah

benar-benar tidak dapat hadir maka petugas BTPN akan melakukan investigasi

dengan mendatangi rumah nasabah.

Kebijakan Penerimaan dan Identifikasi

Dalam penerimaan calon nasabah, bank BTPN memiliki kebijakan

penerimaan dan identifikasi. Penerimaan dan identifikasi calon nasabah mencakup

hal-hal berikut:

1) Permintaan informasi mengenai calon nasabah, antara lain:

a. Identitas calon nasabah;

b. Maksud dan tujuan hubungan usaha yang akan dilakukan oleh calon

nasabah dengan bank;

c. Informasi lain yang memungkinkan bank agar dapat mengetahui profil

calon nasabah;

d. Identitas pihak lain, dalam hal calon nasabah bertindak untuk dan atas

nama pihak lain.

2) Permintaan bukti-bukti identitas dan dokumen pendukung informasi dari calon

nasabah.

Page 23: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

23

3) Meneliti atas kebenaran bukti-bukti identitas dan dokumen pendukung

informasi dari calon nasabah.

4) Pertemuan dengan calon nasabah dilakukan sekurang-kurangnya pada saat

pembukaan rekening.

5) Apabila dipandang perlu, dapat dilakukan wawancara dengan calon nasabah

untuk memperoleh keyakinan atas kebenaran informasi, bukti-bukti identitas

dan dokumen pendukung calon nasabah.

6) Menolak untuk membuka rekening dan atau menolak melaksanakan transaksi

dengan calon nasabah yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Tidak memenuhi ketentuan dan persyaratan sebagaimana diatur dalam

angka 1 sampai dengan 5 tersebut diatas;

b. Diketahui menggunakan identitas dan atau memberikan informasi yang

tidak benar; atau

c. Berbentuk shell banks atau dengan bank yang mengijinkan rekeninganya

digunakan oleh shell banks. Kebijakan dan prosedur penerimaan nasabah

berlaku pula bagi nasabah yang tidak memiliki rekening di bank (walk-in

customer) dalam hal transaksi yang dilakukan melebihi seratus juta rupiah

atau nilai yang setara dengan itu.

7) Pemeliharaan profil nasabah yang mencakup informasi mengenai:

a. Identitas nasabah;

b. Pekerjaan atau bidang usaha;

c. Jumlah penghasilan;

d. Rekening yang dimiliki;

Page 24: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

24

e. Aktifitas transaksi normal;

f. Sumber dana;

g. Tujuan pembukaan rekening (tujuan penggunaannya).

8) Penatausahaan dokumen yang berkaitan dengan identitas nasabah, dalam

jangka waktu sekurang-kurangnya lima tahun sejak nasabah menutup

rekening.

9) Menolak melaksanakan transaksi, dalam hal nasabah:

a. Memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam angka 6 a tersebut di

atas;

b. Menggunakan rekening bank tidak sesuai dengan tujuan pembukaan

rekening. Sebagai contoh adalah penggunaan rekening tabungan sebagai

sarana bagi perbuatan melanggar hukum.

10) Kantor Cabang menyampaikan laporan transaksi keuangan mencurigakan dan

transaksi keuangan tunai kepada kantor pusat (divisi kepatuhan) dengan sifat

rahasia dan tidak diberitahukan kepada nasabah yang bersangkutan.

Prosedur Sistem Pembayaran Pensiun

Secara umum sistem pembayaran pensiun dalam prosedurnya dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Prosedur Penerimaan Calon Nasabah Pensiunan

Calon nasabah yang sudah memiliki SK Pensiun di urus ke PT.

Taspen, DP. Telkom, DP. Perhutani, PT. Asabri untuk melakukan pendaftaran

ke rekening mana uang pensiun akan di transfer. SK Pensiun PT. Taspen

Page 25: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

25

diperoleh dari BKN (Badan Kepegawaian Negara). Jika calon nasabah

pensiunan memilih BTPN sebagai tempat pengambilan pensiunan maka calon

nasabah pensiunan selanjutnya akan mengurus tabungan di BTPN. Calon

nasabah diminta untuk mengisi SP3R (Surat Pernyataan Pembayaran Pensiun

Melalui Rekening). Calon nasabah akan diberikan penjelasan mengenai

syarat-syarat pembukaan tabungan di BTPN.

Syarat-syarat pembukaan tabungan:

Dilakukan perorangan

Menyerahkan fotocopy Kartu Identitas Diri (KTP/Passport) yang sesuai

dengan aslinya. Untuk WNA harus disertai dengan KIMS.

Menyerahkan foto berwarna 3x4 terbaru.

Menyerahkan SK Pensiun.

Mengisi specimen Kartu Contoh Tanda Tangan (KCTT) 2 rangkap.

Tanda tangan pada KCTT harus sesuai dengan Kartu Identitas Diri.

Mengisi dan menyetujui Aplikasi Pembukaan Tabungan serta

menandatangani di atas materai Rp 6000.

Nasabah wajib menyetorkan dana kepada bank sejumlah setoran awal

minimal sebesar Rp 50.000.

Calon nasabah pensiunan harus datang sendiri dan tidak boleh

diwakilkan. Calon nasabah mengambil nomor antrian dari satpam. Sambil

menunggu giliran nomor antrian, calon nasabah bisa duduk pada kursi yang

telah disediakan. Selanjutnya, calon nasabah datang ke bagian Credit Accept

Page 26: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

26

untuk membuka rekening tabungan di BTPN Salatiga. Rekening tabungan

bagi para pensiunan diberi nama rekening tabungan citra pensiun.

Calon nasabah menyerahkan fotocopy Kartu Identitas Diri

(KTP/Passport) dan foto berwarna 3x4 ke bagian Credit Accept. Calon

nasabah juga wajib membawa Kartu Identitas Diri (KTP/Passport) asli dan SK

pensiun. Bagian Credit Accept meminta calon nasabah untuk mengisi formulir

aplikasi pembukaan tabungan. Data calon nasabah yang tertuang dalam

formulir aplikasi pembukaan tabungan citra harus sesuai dengan keadaan

sebenarnya. Apabila calon nasabah kesulitan dalam mengisi formulir aplikasi

pembukaan tabungan, akan di bantu oleh bagian Credit Accept tersebut.

Selanjutkan, bagian Credit Accept meminta calon nasabah menandatangani

formulir aplikasi pembukaan tabungan disertai materai Rp 6000. Jika tidak

membawa materai, calon nasabah bisa membeli materai di BTPN Salatiga dan

disediakan oleh bagian Credit Accept.

Bagian Credit Accept meminta calon nasabah untuk menandatangani

KCTT 2 (dua) rangkap. Bila kotak yang disediakan pada KCTT ada yang

tidak digunakan oleh nasabah, bagian Credit Accept mengingatkan nasabah

untuk menggaris silang pada kotak tersebut. Kolom pada KCTT yang tidak

dibubuhi tanda tangan harus dicoret. Hal ini dimaksudkan agar ruangan

tersebut tidak diisi oleh pihak yang tidak berhak. Batasan wewenang masing-

masing penandatanganan harus dicantumkan pada kartu ini. Apabila hal

tersebut tidak memungkinkan (karena ruangan diatas kartu tidak mencukupi

dan sebagainya) syarat-syarat dan ketentuan batasan wewenang dan

Page 27: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

27

sebagainya itu dapat dicatat diatas suatu catatan yang ditempelkan pada kartu

contoh tanda tangan dimaksud. Apabila salah satu atau beberapa contoh tanda

tangan dibatalkan, maka contoh tanda tangan tersebut yang tertera pada KCTT

harus dicap “BATAL” , tanda tangan yang dibatalkan tersebut harus dicoret

sebagai tanda pembatalannya dan diparaf oleh Pejabat Bank.

Apabila persyaratan sudah lengkap, bagian Credit Accept memeriksa

kembali dokumen-dokumen tersebut. Selanjutnya melakukan input data

nasabah ke komputer. Mencetak hasil penginputan dan memeriksa kembali

apakah hasil penginputan tersebut sudah benar. Bagian Credit Accept ini akan

menyiapkan buku tabungan dan menempelkan spectolite diatas kolom tanda

tangan pada buku tabungan. Kemudian menyerahkan ke teller untuk

melakukan pencetakan nama, alamat, dan nomor tabungan pada buku

tabungan. Setelah dokumen tercetak, maka dokumen diserahkan kepada

manager bank untuk diperiksa dan disetujui. Setelah disetujui, bagian Credit

Accept meminta nasabah melakukan setoran awal sesuai ketentuan minimal

setoran awal dan menyerahkan salah satu KCTT kepada Teller. Selanjutnya

memperbanyak KCTT dengan cara memfotocopy dan distribusikan copy

KCTT ke Capem dan Kantor Kas.

KCTT nasabah harus disimpan di dalam card deck dibawah tanggung

jawab Head Teller dan/atau karyawan yang berwenang melakukan verifikasi.

Card deck yang berisikan KCTT harus dikunci setiap akhir hari kerja.

Sedangkan kuncinya disimpan dibawah tanggung jawab Head Teller dan/atau

pejabat yang ditunjuk untuk itu.

Page 28: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

28

2. Prosedur Penerimaan Daftar Gaji Nasabah Pensiunan

Setiap tanggal 25, bagian unit kerja Tabungan Uang Pensiun BTPN

Salatiga menerima Daftar Pembayaran Pensiun (Dapem) Induk. Daftar

Pembayaran Pensiun (Dapem) Induk dikirimkan oleh BTPN pusat melalui

email. Unit Tabungan Pensiun BTPN Salatiga akan melakukan upload data

pensiun ke Rekening Tabungan Uang Pensiun dibantu oleh Unit EDP

(Electronic Data Processing) ke sistem komputer online di kantor pusat.

Sebagai back up, upload juga dilakukan ke sistem komputer lama (non

online). Sistem komputer online berkerja sama dengan EDP dan melihat data

komputer lama (non online) tersebut untuk dicocokan jumlah rupiah, jumlah

rekening dengan Daftar Pembayaran Pensiun (Dapem) Induk. Unit kerja

tabungan uang pensiun melakukan posting dibantu oleh unit kerja EDP

dengan jurnal Rekening Antar Kantor (debit) pada Rekening Tabungan Uang

Pensiun (kredit). Setelah cocok, bagian unit kerja Tabungan Uang Pensiun

meminta otorisasi atau persetujuan dari kepala bagian BTPN Salatiga. Bukti

persetujuan berupa tanda tangan diadministrasikan atau disimpan. Setelah

disetujui oleh kabag, bagian unit kerja Tabungan Uang Pensiun melapor pada

BTPN pusat disertai bukti persetujuan. BTPN Pusat mendistribusikan uang

tunai ke BTPN Salatiga sesuai dengan jumlah uang yang tercantum pada

daftar pembayaran pensiun per masing-masing cabang atau KCP dengan

jurnal Kas (debit) pada RAK Capem masing-masing (kredit).

Pada akhir bulan tanggal 30 atau 31 (sesuai kalender hari kerja), unit

kerja Administrasi Kredit pensiun melakukan pemotongan kewajiban debitur

Page 29: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

29

pensiun melalui rekening tabungan pensiun secara otomatis yaitu melalui

sistem komputer. Pemotongan kewajiban hanya dilakukan jika nasabah

pensiunan memiliki pinjaman di BTPN. Jadi, jika nasabah mengambil uang ke

teller dengan ketentuan seperti contoh.

Sebagai ilustrasi, seorang nasabah pensiunan memiliki saldo

tabungan pada bulan Juli sebesar Rp 200.000 dan menerima uang pensiunan

sebesar Rp 1.300.000 pada bulan Agustus. Nasabah pensiunan ini memiliki

kewajiban angsuran perbulan sebesar Rp 50.000. Di sisi lain BTPN

menetapkan bahwa tabungan minimal berisi Rp 50.000 dengan potongan

administrasi bulanan sebesar Rp 10.000. Maka, maksimum penarikan yang

dilakukan oleh nasabah pensiunan tersebut seperti berikut ini:

Maksimum Penarikan = Saldo Tabungan – Angsuran – Minimal Tabungan –

Potongan Administrasi Bulanan

= Rp 1.500.000 – Rp 500.000 – Rp 0 – Rp 500

= Rp 1.499.500

Jadi, maksimum penarikan uang tabungan yang boleh diambil nasabah melalui

teller adalah sebesar Rp 1.499.500.

3. Prosedur Pembayaran Dana Pensiun ke Nasabah

Nasabah mengisi slip penarikan tabungan. Nasabah mengisi kolom

tanggal, jumlah rupiah yang akan ditarik, nama, nomor rekening dan tanda

tangan. Nasabah pensiun menyiapkan buku tabungan berikut karip (kartu

identitas pensiun) dan slip penarikan yang telah diisi. Nasabah menuju teller

Page 30: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

30

dengan sistem antri. Teller memeriksa kelengkapan pengisian slip penarikan

tabungan.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan slip penarikan

tabungan adalah :

Tanggal adalah tanggal transaksi.

Uang sejumlah rupiah: diisi jumlah uang yang akan ditarik, dengan huruf

(terbilang).

Nama & Nomor Rekening harus sesuai.

Tanda tangan Penabung pada halaman muka harus diverifikasi.

Tanda tangan penerima (pada halaman punggung) harus sama sesuai

dengan tanda tangan penabung.

Melakukan validasi computer pada slip penarikan tersebut.

Mencetak buku tabungan.

Setelah memeriksa slip penarikan tabungan, teller melakukan proses

pembayaran dengan menerima, memeriksa dan mecocokan buku tabungan

uang pensiun dan karip dari nasabah pensiun. Apabila telah lengkap dan

benar, teller melakukan posting kedalam sistem komputer sesuai dengan menu

yang ada pada user manual. Teller mencocokan data yang ada pada komputer

dengan data tabungan uang pensiun dan karip yang bersangkutan. Setelah

cocok, teller melakukan pembayaran tabungan uang pensiun yang

bersangkutan dan cetak buku tabungan uang pensiun. Berdasarkan slip

penarikan, teller menyiapkan uang tunai sesuai dengan jumlah yang harus

dibayarkan. Teller menghitung uang secara terperinci sebelum diserahkan

Page 31: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

31

kepada nasabah yang bersangkutan. Menyerahkan uang bersama – sama

dengan slip penarikan kepada nasabah. Teller juga meminta nasabah

menghitung uang dan menandatangani slip penarikan sebagai tanda terima.

Menyerahkan slip penarikan , buku tabungan pensiun dan karip kepada

Nasabah. Apabila dalam pelayanan pembayaran uang pensiun, persediaan

uang dalam Box Teller telah sangat minim dan masih banyak penerima

pensiun yang belum terbayar saat itu maka Teller dapat meminta tambahan

uang tunai dari Head Teller dan atau antar Teller dengan

menggunakan/mengisi Formulir Teller Exchange untuk transaksi tersebut.

Teller melakukan posting kedalam sistem komputer sesuai menu komputer.

Mencatat pada Daftar Mutasi Kas pada kolom “penerimaan tunai dari Vault“

dengan jurnal Rekening Tabungan Nasabah (debit) pada Kas (kredit).

Kerjasama Peserta Pensiunan BTPN

Penerima pensiunan di BTPN hanya berasal dari PT. Taspen, PT. Telkom,

PT. Perhutani, PT. Asabri. Peserta pensiunan terbanyak dari PT. Taspen.

Berdasarkan data bulan Maret 2009, jumlah pensiunan yang dibayar melalui

BTPN sekitar 345.127 orang dengan jumlah dana yang dibayarkan sebesar Rp

416,5 miliar setiap bulan. Dalam satu tahun mencapai sekitar Rp 40.412,06 miliar.

Sedangkan jumlah seluruh pensiunan PT. Taspen pada tahun 2009 sebanyak

2.172.945 orang. Sekitar 16% peserta pensiunan dari PT. Taspen mempercayakan

BTPN sebagai tempat pembayaran pensiunan.

Page 32: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

32

Pada tahun 2011, pembayaran pensiunan PT. Taspen mencapai Rp

52.371,47 miliar setiap tahunnya. Jumlah peserta aktif pada tahun 2011 mencapai

2.291.201 orang.

Dalam Perjanjian Kerjasama (PKS) antara BTPN dengan Dana Pensiun

Perhutani pada tanggal 27 Januari 2009, bank BTPN dikenakan jasa/fee sebesar

2,5% dari sejumlah dana yang disalurkan. Dana yang disalurkan rata-rata Rp

82.500.000,- per bulan. Sedangkan nilai manfaat pensiun yang dibayarkan

sebesar Rp 3,8 miliar per bulan.

Kekurangan pada Sistem Pembayaran Pensiunan PT. Bank Tabungan

Pensiunan Nasional Cabang Salatiga serta Jalan Keluarnya

Masalah yang pernah terjadi pada bank BTPN sebelum Desember 2009

adalah BTPN belum melakukan transaksi secara online. Nasabah harus

mengambil uang pensiunannya sesuai dengan BTPN dimana nasabah terdaftar.

Hal ini menjadi masalah tersendiri bagi nasabah karena dianggap tidak praktis.

Ibu Tien, wanita pensiunan dari SMAN 1 Salatiga bagian tata usaha ini

mengeluh karena tiga tahun yang lalu tidak dapat mengambil uang dari bank

BTPN selain di Salatiga. Padahal beliau sering pergi ke luar kota dalam waktu

yang cukup lama. Hal ini juga di ungkapkan oleh Pak Gianto yang dahulu bekerja

sebagai kepala sekolah SDN Tegalrejo 7 demikian, “Dulu itu saya harus datang

ke Salatiga kalau mau ambil uang di BTPN. Padahal saya sedang berada di rumah

anak saya di Purworejo. Tetapi sekarang sudah bisa ambil di BTPN Purworejo.”

Page 33: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

33

Nasabah di BTPN bukan orang-orang yang berusia muda lagi, sehingga

penurunan fungsi anggota tubuh terjadi pada nasabah. Hal inilah yang

menghambat kelancaran dalam bertransaksi seperti ketika tanda tangan, nasabah

diharuskan tanda tangan sesuai dengan buku tabungan. Jika kurang cocok bagian

teller akan meminta nasabah untuk mengulang.

Saat melakukan penelitian, penulis melihat tiga nasabah pensiunan yang

kesulitan mengisi dan menandatangani slip penarikan. Bahkan satu diantaranya

diantarkan oleh anaknya karena sudah mulai kesulitan berjalan. Satu nasabah lain

yang bersedia di wawancarai oleh penulis adalah Bapak Suprihadi. Pria ini berusia

73 tahun dan sebelumnya bekerja sebagai guru di SDN Bringin 1. Beliau sudah

menjadi nasabah BTPN sejak tahun 2005 pun mengalami hal demikian. Beliau

sudah mengalami kesulitan dalam menulis dan melihat sehingga butuh waktu

yang cukup lama untuk mengisi slip penarikan.

Pada tanggal 1 setiap bulannya, para nasabah sudah bisa mengambil uang

pensiunannya pada jam 5 pagi. Telah disediakan makanan seperti kue dan juga teh

panas. Para nasabah bisa menikmati sajian yang disediakan BTPN sambil

menunggu giliran penarikan uang tabungan. Nasabah yang datang pun tidak

sedikit. Para nasabah rela antri sejak pagi hari karena semakin siang, akan

semakin ramai. Seperti penuturan Ibu Warno sebagai pensiunan guru, “Saya

berjalan dari rumah jam 4 pagi karena di jalan belum banyak kendaraan, jadi

mudah untuk menyeberang jalan. Kalau semakin siang juga semakin ramai tidak

dapat tempat duduk.” Ruangan BTPN yang kurang luas membuat para nasabah

berdesakan menunggu giliran pengambilan uang pensiunan. Para nasabah

Page 34: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

34

menunggu sambil berdiri bahkan berada di luar ruang tunggu yang telah

disediakan BTPN.

Dari permasalahan yang pernah ada di BTPN mengenai ketidakpraktisan

dalam pengambilan uang pensiun, maka BTPN telah melakukan jalan keluar yaitu

sistem dibuat online. Permasalahan sulitnya nasabah dalam menuliskan

tandatangan, penulis menyarankan supaya BTPN menggunakan alat sidik jari

untuk mempermudah dan mempercepat proses pembayaran pensiunan serta

meminimalkan kemungkinan pemalsuan data. Jika dalam pengisian slip

penarikan, pegawai di BTPN akan menawarkan bantuan. Saat ada nasabah yang

kesulitan dalam pengisian slip penarikan akan dibantu dan diberi penjelasan.

Mengenai kurang luasnya ruangan dan kurangnya tempat duduk, alangkah

baiknya jika pada awal bulan yaitu tanggal 1 sampai tanggal 5 BTPN

menyediakan kursi tambahan. Kursi tambahan bisa diletakan di teras atau halaman

BTPN. Sebagai penutup untuk menghindari panasnya matahari, BTPN bisa

menambahkan tenda di halaman.

Page 35: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

35

KESIMPULAN

Kesimpulan

Bank Tabungan Pensiunan Nasional hanya malayani PNS dari PT. Taspen,

ABRI dan Polri untuk PT. Asabri, dan dua pegawai BUMN yaitu PT. Telkom dan

PT. Perhutani. Peserta pensiunan terbanyak dari PT. Taspen dengan jumlah dana

yang dibayarkan sebesar Rp 416,5 miliar setiap bulan.

Pembayaran Pensiunan di BTPN cabang Salatiga sudah melakukan

komunikasi dengan BTPN Pusat. Komunikasi dilakukan secara online. Nasabah

BTPN Salatiga tidak perlu mengurus pensiunan ke BTPN Pusat ataupun ke Dana

Pensiun dengan jarak yang lebih jauh. Jadi sistem pembayaran pensiunan di

BTPN sudah bagus.

BTPN Pusat memberikan daftar gaji pensiunan kepada BTPN cabang

Salatiga melalui email. BTPN cabang Salatiga menerima daftar melalui Unit

Tabungan Pensiun serta melakukan upload data ke sistem komputer online pusat.

Unit Tabungan Pensiun juga melakukan posting pada rekening tabungan

pensiunan.

Dalam prosedur pembayaran pensiunan, BTPN terlebih dahulu melakukan

penerimaan calon nasabah pensiun. Calon nasabah pensiun harus memenuhi

syarat administratif maupun non administratif. Calon nasabah yang telah

memenuhi syarat tersebut berhak menjadi nasabah BTPN. Nasabah BTPN

mendapat nomor rekening serta buku tabungan untuk proses penarikan uang

Page 36: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

36

pensiun setiap bulannya. Nasabah akan dilayani oleh bagian teller dalam

penarikan uang pensiun.

Permasalahan yang pernah terjadi:

1. Sebelum Desember 2009, BTPN belum melakukan transaksi secara online.

Nasabah harus mengambil uang pensiunannya sesuai dengan BTPN dimana

nasabah terdaftar. Hal ini menjadi masalah tersendiri bagi nasabah karena

dianggap tidak praktis. Tetapi, BTPN telah melakukan jalan keluar yaitu

sistem dibuat online.

2. Nasabah di BTPN bukan orang-orang yang berusia muda lagi, sehingga

penurunan fungsi anggota tubuh terjadi pada nasabah. Hal inilah yang

menghambat kelancaran dalam bertransaksi seperti ketika tanda tangan,

nasabah diharuskan tanda tangan sesuai dengan buku tabungan. Jika kurang

cocok bagian teller akan meminta nasabah untuk mengulang.

3. Pada tanggal 1 setiap bulannya, para nasabah sudah bisa mengambil uang

pensiunannya pada jam 5 pagi. Telah disediakan makanan seperti kue dan juga

teh panas. Para nasabah bisa menikmati sajian yang disediakan BTPN sambil

menunggu giliran penarikan uang tabungan. Nasabah yang datang pun tidak

sedikit. Para nasabah rela antri sejak pagi hari karena semakin siang, akan

semakin ramai. Ruangan BTPN yang kurang luas membuat para nasabah

berdesakan menunggu giliran pengambilan uang pensiunan. Para nasabah

menunggu sambil berdiri bahkan berada di luar ruang tunggu yang telah

disediakan BTPN.

Page 37: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

37

Impikasi Terapan

1. Permasalahan sulitnya nasabah dalam menuliskan tandatangan, penulis

menyarankan supaya BTPN menggunakan alat sidik jari untuk mempermudah

dan mempercepat proses pembayaran pensiunan serta meminimalkan

kemungkinan pemalsuan data.

2. Mengenai kurang luasnya ruangan dan kurangnya tempat duduk, alangkah

baiknya jika pada awal bulan yaitu tanggal 1 sampai tanggal 5 BTPN

menyediakan kursi tambahan. Kursi tambahan bisa diletakan di teras atau

halaman BTPN. Sebagai penutup untuk menghindari panasnya matahari,

BTPN bisa menambahkan tenda di halaman.

Page 38: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

38

DAFTAR PUSTAKA

Apriyanto, Tri Setiyo, 2010, Tinjauan Atas Analisis Pencatatan Pemberian Kredit

Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang

Bandung. Unikom, Bandung.

Bodnar, George, H & William S. Hopwood, 2003, Sistem Informasi Akuntansi,

Penerbit: Salemba Empat, Jakarta.

BTPN Laporan Tahunan 2005, Penerbit: PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional

Tbk, Jakarta.

BTPN Laporan Tahunan 2008, Penerbit: PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional

Tbk, Jakarta.

BTPN Laporan Tahunan 2010, Penerbit: PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional

Tbk, Jakarta.

DeLone,W., and McLean E.R. “The DeLone and McLean Model of Information

System Success: A Ten Year Update.” Journal of MIS (19,:4), 2003.

Kumorotomo, Wahyudi, 1999, Etika Administrasi Negara, PT. Raja Grafindo

Persada : Jakarta.

Kumorotomo, Wahyudi,1998, Sistem Informasi Manajemen, Gadjah Mada

University Press, Yogyakarta.

Mulyadi, 2001. Bank dan Lembaga Keuangan 1. Universitas Gunadarma

O’Brien, James. 2006. Pengantar Sistem Informasi, Prespektif Bisnis dan

Manajerial. Dewi Fitriasari dan Deny A. Kwary, Penerjamah ; Palupi

Page 39: Sistem Pembayaran Pensiunan pada Nasabah PT. Bank …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2644/2/T1_232008171_Full... · dibagi menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

39

Wuriarti, editor. Jakarta. Salemba Empat. Terjamahan dari Introduction

to Information System 12th

ed.

Perjanjian Kerjasama Antara Dana Pensiun Perhutani dengan PT Bank

Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, 2009, Penerbit: PT Bank Tabungan

Pensiunan Nasional Tbk, Jakarta.

Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran Tabungan Hari Tua, Tabungan Hari Tua

Multiguna, dam Pensiun Melalui Rekening, 2007, Penerbit: PT Bank

Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, Jakarta.

Standard Operating Procedures Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah Bank

BTPN, 2007, Penerbit: PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk,

Jakarta.

Standard Operating Procedures, 2005, Penerbit: PT Bank Tabungan Pensiunan

Nasional Tbk, Jakarta.

Statistik Perbankan Indonesia Vol. 6 No. 7, 2008, Bank Indonesia, Jakarta.

Sudjono, Imam, 1999, Dana Pensiun Lembaga Keuangan, Penerbit: PT Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta.

Sugiyono, 2005, Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABET.