sistem mekanikal dan elektrikal

Upload: adi-darmawan

Post on 16-Feb-2018

731 views

Category:

Documents


38 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Sistem Mekanikal Dan Elektrikal

    1/131 | P a g e

    SISTEM MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL (ME) SUATU BANGUNAN (GEDUNG)

    Bangunan suatu gedung terdiri dari 3 komonen penting, yaitu struktur, arsitektur dan ME (Mekanikal &

    Elektrikal). Ketiganya satu sama lain saling terkait. Jika struktur mengedepankan kekuatan, arsitek lebihmengedepankan keindahan, maka ME (mekanikal & Elektrikal) lebih mengedepankan pada fungsi. Sekuat apapun

    bangunan dan seindah apapun bangunan, jika tidak ditunjang dengan sistem ME (mekanikal & elektrikal) maka

    bangunan tersebut tidak ada fungsinya.

    Jadi sangat jelas antara ketiga komponen dalam suatu gedung yang saling terkait satu sama lain. Dengan

    demikian sistem mekanikal dan Elektrikal termasuk salah satu komponen yang sangat penting. Jadi intinya, suatu

    bangunan yang telah dirancang oleh para arsitek akhirnya harus dipakai, dihuni dan dinikmati. Untuk itu suatugedung haus dilengkapi dengan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan gedung itu sendiri, seperti perkantoran,rumah sakit, bank, bandara dan lain-lain.

    A. Sistem Mekanikal & Elektrikal (ME) yang Umum Digunakan pada Suatu Gedung

    Sistem mekanikal dan elektrikal (ME) suatu bangunan / gedung sangat tergantung maksud suatu gedung itudibangun. ME suatu gedung perkantoran mempunyai perbedaan dengan gedung rumah sakit, atau bandara,

    pembangkit listrik atau pabik. Tetapi secara prinsip mempunyai berbagai persamaan.

    Pada umumnya sistem ME yang sering digunakan dalam suatu gedung, diantaranya:

    1. Sistem plumbing

    2. Sistem pemadam kebakaran (fire fighting)

    3.

    Sistem transfortasi vertikal (lift)4. Sistem elektrikal

    5. Sistem penangkal petir

    6. Sistem fire alarm (fire protection)

    7. Sistem telepon

    8. Sistem tata suara (sound system)9. Sistem data

    10.Sistem CCTV

    11.Sistem MATV

    12.BAS (Building Automatic sistem), sistem ini digunakan untuk mengontrol suatu sistem tersebut diatas),terutama menyalakan dan mematikan ac (AHU & fan) atau panel listrik secara automatic. Tetapi sistem ini

    kadang masih jarang digunakan pada kebanyakan gedung, sehingga yang utama yang digunakan dalam sustu

    gedung adalah ke-11 sistem tersebut.

    B. Sistem Mekanikal & Elektrikal (ME) khusus suatu Gedung

    Maksud dan fungsi utama dari suatu gedung menjadi landasan dasar dalam menentukan kekhusususan sistem

    ME dalam suatu bangunan/ gedung. Gedung rumah sakit misalnya akan mempunyai sistem yang khusus yangdigunakan di gedung tersebut yang tidak digunakan di gedung lain. Demikian juga bandara atau mall / plaza.

    Salah satu kekhususan sistem yang ada di rumah sakit diantaranya adalah sistem instalasi gas (oksigen) dan

    compressor, disamping sistem ipal-nya juga harus mempunyai sistem pennngan khusus. Di bandara diantara

    sistem ME yang khusus yaitu sistem FIDS (Flight information display sistem), sistem belalai gajah (garbarata) danyang tak kalah petingnya adalah sistem sekuriti. Sedang yang ada di mall atau plaza sistem yang khususnya

    misalnya sisstem instalasi gas untuk food coat.

    Disamping itu dalam menentukan suatu sistempun sangat tergantung pada maksud dan fungsi gedung itusendiri. Mislanya untuk sistem AC, sistemnya akan berbeda, Jika hanya untuk perkantoran biasanya digunakansistem AC split. Sedang untuk bandara atau mall atau perkantoran dalam skala besar biasanya digunakan sistem

    AC terpusat.

    1. SISTEM PLUMBING GEDUNG

    Sistem plumbing adalah suatu pekerjaan yang meliputi sistem pembuangan limbah/air buangan (air kotor dan

    air bekas), sistem venting, air hujan dan penyediaan air bersih. Jadi secara sederhana sistem plumbing dalam suatu

    gedung biasanya terdiri dari:

    Sistem instalasi air kotor

    Sistem instalasi air bekas

    Sistem instalasi venting

    Sistem penyediaan air bersih Selain sistem diatas juga karena menyangkut pembuangan air, yang harus dialirkan ke saluran, yaitu Sistem

    instalasi air hujan dan Instalasi drain (drain AC dan drain sprinkler).

  • 7/23/2019 Sistem Mekanikal Dan Elektrikal

    2/132 | P a g e

    1.1 Sistim Instalasi air kotor

    Sistem instalasi air kotor atau sistem pembuangan air limbah merupakan sistem instalasi untuk mengalirkan

    air buangan yang berasal dari peralatan saniter: closet dan urinoir. Sistem instalasi ini kemudian diteruskanke septictank, atau diolah dalam bioseptictank atau instalasi IPAL, hingga akhirnya menuju saluran kota.

    1.2 Sistem Instalasi Air Bekas

    Sistem pembuangan air bekas merupakan instalasi untuk mengalirkan air buangan yang berasal dariperalatan saniter: wastafel, FD (floor drain) dan kitchen zink. Instalasi air bekas pada umumnya memeiliki

    instalasi tersendiri yang berbeda dengan instalasi air kotor. Pada gedung-gedung yang lebih besar,

    misalnya:mall, instalasi yaang berasal dari kitchen dipisahkan dan mempunyai instalasi sendiri yangkemudian dialirkan hingga ke greese trap. sistem air bekas juga biasanya dialirkan ke sistem pengolahan air

    limbah (IPAL), atau ada juga yang langsung dialirkan ke saluran kota, jika tidak membahayakan.

    1.3 Sistem Venting

    Sistem venting merupakan sistem instalasi untuk mengeluarkan udra yang terjebak di dalam pipa air limbah /air buangan (air kotor, air bekas dan air hujan).

    Diantara tujuan pemasangan sistem venting adalah:

    a. Menjaga sekat air dari efek siphon atau tekanan. Efek siphon timbul apabila seluruh perangkat dan pipa

    pembuangan terisi air buangan pada akhir proses pembuangan mengakibatkan sekat air akan ikutmengalir.

    b. Menjaga aliran air yang lancar di dalam pipa pembuangan

    c.

    Memungkinkan adanya sirkulasi udara di dalam semua jaringan pipa pembuangan.

    Gbr. Skematik Instalasi Air Kotor, air bekas dan venting1.4 Sistem Penyediaan Air Bersih

    Sistem penyediaan air bersih meliputi penyedian air bersih itu sendiri dan distribusi. Sistem ini menyangkut

    sumber air bersih, sistem penampungan air (bak air / tangki, ground tank, Roof tank), pompa transfer dan

    distribusi.

    Sumber air bersih, biasanya di dapat dari PDAM, atau berasal dari Deep Well.

    Sistem penampungan air dibedakan menjadi dua bagian yaitu: raw water tank dan clean water tank.Sumber air bersih yang berasal dari PDAM langsung dialirkan ke clean water tank. Sedang yang berasal

    dari Deep well di masukan ke dalam raw water tank. Air yang berada di raw water tank ditreatment dulu

    di instalasi Water Treatment Plant dan selanjutnya di alirkan ke clean water tank (bak air bersih).

    Air yang berada di dalam baik air bersih (clean water tank) selanjutnya dialirkan ke bak air atas (roof

    tank) dengan pompa transfer.

    Distribusi air bersih pada 2 lantai teratas menggunakan packaged booster pump, sedang untuk lantai-

    lantai dibawahnya dialirkan secara gravitasi.

    Pada umumnya persediaan air bersih diperhitungkan untuk cadangan 1 hari pemakaian air.

  • 7/23/2019 Sistem Mekanikal Dan Elektrikal

    3/133 | P a g e

    Gbr. Skematik air bersih (contoh)

    1.5 Sistem Air Hujan dan Sistem Drain

    Para perencana suatu gedung biasanya ada yang memasukan sistem air hujan dan drain ke dalam sistem

    plumbing, ada juga yang memisahkannya dari sistem plumbing. Sistem drain biasanya dipisahkan dari sistemplumbing, dan dimasukan kepada instalasi subyek dari sistem yang perlu drain, seperti AC atau sistem

    sprinkler, yang masuk pada sistem sprinkler tu sendiri.

    Karena air yang dihasilkan oleh air hujan atau drain (AC dan sprinkler) termasuk air bersih (tidak

    terkontaminasi) maka biasanya pembuangannya langsung dialirkan ke saluran kota (tidak melaluipengolahan)..

    1.6 Sistem distribusi air pemadam kebakaran

    Sistem distribusi air pemadam kebakarandiambil dari groundtank / reservoir menggunakan pompa Fire

    Main Pump, Diesel Fire Pump dan Jocky Pump. Sistem instalasi pipa kebakaran ini bisa tersendiri (main pump

    hydrant dan main pump sprinkler) atau bisa menjadi satu dengan melalui pipa header (fire main pump, diesel

    fire pump dan jocky pump ) dan instalasi ini terhubung dengan pressure tank , pada pressure tank terpasang

    pressure swicth yang digunakan untuk mengoperasikan pompa secara otomatis dan di-set sesuai dengan

    tekanan (standar instalasi pipa gedung) kemudian pipa header dibagi menjadi dua instalasi pipa yaitu pipa

    hydrant (warna merah) dan pipa sprinkler (warna orange).

    a. Pipa Sprinkler

    Instalasi pipa ini berfungsi untuk mengatasi kebakaran secara otomatis disetiap ruangan melalui head

    sprinkler, pipa sprinkler dipasang pada setiap lantai (dalam flapon) dengan jarak antara 3 sampai 5 meter,bila terjadi kebakaran pada salah satu lantai maka panas api dari titik kebakaran akan memecahkan head

    sprinkler.

    b. Pipa Hydrant

    Instalasi pipa hydrant berfungsi untuk mengatasi dan menaggulangi kebakaran secara manual dengan

    menggunakan hydrant box, hydrant box ini tersedia pada setiap lantai dengan beberapa zone /tempat.Pada hydrant box terdapat fire hose (selang) ,nozzle, valve, juga terpasang alat bantu control manual call

    point, alarm bell serta indicating lamp dan untuk diluar gedung (area taman / parkir) terpasang hydrant

    pillar serta hose reel cabinet.

    c. Jocky Fire PumpDigunakan untuk menstabilkan tekanan air pada pipa dan pressure tank.

    d. Main Fire Pump

    Digunakan sebagai pompa utama , bila tekanan / pressure tank turun setelah jocky pump tidak sangguplagi mengatasi (jocky pump akan mati sesuai dengan setting pressure tank ) maka main pump akanbekerja.

  • 7/23/2019 Sistem Mekanikal Dan Elektrikal

    4/134 | P a g e

    e. Diesel Fire Pump

    Digunakan bila terjadi kebakaran dan pompa mengalami kerusakkan atau gagal operasional (listrik

    padam) dan pompa main pump serta jocky pump berhenti bekerja mensupply air maka diesel fire pumpakan melakukan start secara otomatis berdasarkan pressure swicth . Bekerjanya diesel fires pump secara

    otomatis menggunakan panel diesel stater, panel ini juga melakukan pengisian accu/me-charger accu dan

    dapat bekerja secara manual dengan kunci stater pada diesel tersebut. Untuk perawatan pada diesel fire

    pump ini dilakukan pemanasan setiap minggu (2x pemanasan), sebelum dilakukan pemanasan dieseldilakukan pemeriksaan pada accu, pendingin air (air radiator) dan peng-checkkan pada pelumas mesin

    (oli mesin).

    f.

    Siemense ConectionDigunakan bila terjadi kebakaran dan pompa (diesel fire pump, fire main pump dan jocky pump) tidak

    bisa di operasional / gagal bekerja pmaka dilakukan pengisian air kedalam jaringan pipa dari mobil

    pemadam kebakaran/ pompa cadangan lain untuk menggantikan fungsi peralatan yang ada dalam

    keadaan emergency , siemese conection dipasang pada instalasi pipa sprinkler dan hydrant.g. Sistem Fire Alarm

    Fire alarm adalah merupakan sistem untuk membantu pemilik gedung untuk mengetahui secepatnya

    suatu sumber kebakaran, sehingga sebelum api menjadi besar pemilik gedung sudah dapat mengambil

    tindakan pemadaman.Sistem ini memakai panel kontrol (MCFA) yang biasanya dikontrol dari ruang teknik dan panel Annuciator

    (panel kontrol tambahan) di pasang di ruang posko security agar petugas keamanan juga bisa cepat

    mengetahui lokasi kebakaran pada setiap lantai

    2. SISTEM PEMADAM KEBAKARAN (FIRE FIGHTING SYSTEM)

    Persyaratan Teknis Umum

    a. Peraturan Dan Standard

    Tata cara pelaksanaan dan lain-lain petunjuk yang berhubungan dengan peraturan-peraturan

    Pembangunan yang sah berlaku di Republik Indonesia..

    Selama pelaksanaan spesifikasi ini harus betul-betul ditaati, diikuti serta sesuai prosedure yang

    diberlakukan Pengawas.

    Peraturan-peraturan berikut ini merupakan acuan dalam rangka perancangan maupun pelaksanaan

    Instalasi Fire Hydrant

    b. Peraturan - Peraturan

    Perda Pemda setempat Penanggulangan Bahaya Kebakaran Dalam Wilayah Setempat Departemen Pekerjaan Umum, Skep Menteri Pekerjaan Umum No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis

    Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.

    c. LiteratureDan / Atau Reference National Fire Codes,

    1) NFPA-10, Standard for Portable 1. Fire Extinguisher

    2) NFPA-13, Standard for The Installation of Sprinkler Systems3) NFPA-14, Standard for The Installation of Standpipe and Hose Systems4) NFPA-20, Standard for The Installation of Centrifugal Fire Pumps

    5) SNI 03-1735-20006) SNI 03-1745-2000

    Mc. Guiness, Stein & Reynolds Mechanical & Electrical for Buildings

    d. Persyaratan Teknis KhususLingkup Pekerjaan:

    Pengadaan dan pemasangan peralatan utama sistem fire fighting yang meliputi Electric Fire Pump,

    Diesel Fire Pump dan Jockey Pump lengkap dengan panel kontrol, Hydrant Box, Hydrant Pillar beserta

    pemipaannya.

    Pengadaan dan pemasangan valve-valve dari sistem instalasi/pemipaan di setiap gedung sesuai

    pentahapan pembangunan gedung tersebut.

    Mengadakan Testing and Commissioning terhadap seluruh sistem fire hydrant sehingga berfungsi

    dengan baik.

    Mengurus proses perijinan serta persyaratan lain yang diperlukan untuk mendapatkan persetujuanbahwa Instalasi sistem fire Fighting dapat dinyatakan baik dan layak pakai oleh Dinas Pemadam

    Kebakaran .(TAHAP-2)

    Pengadaan dan pemasangan system Instalasi listrik dari panel power ke unit panel control unit Fire

    fighting dank e setiap peralatan pompa.

  • 7/23/2019 Sistem Mekanikal Dan Elektrikal

    5/135 | P a g e

    Mengadakan Training Operasional kepada Team Engineering pemilik proyek dan untuk waktu serta

    kesiapannya akan ditentukan kemudian bersama Pemilik proyek/Pengawas

    Sistem pemadam kebakaran atau sistem fire fighting disediakan di gedung sebagai preventif (pencegah)terjadinya kebakaran. Sistem ini terdiri dari sistem sprinkler, sistem hidran dan Fire Extinguisher. Dan pada

    tempat-tempat tertentu digunakan juga sistem fire gas.Tetapi pada umumnya sistem yang digunakan terdiri dari:

    sistem sprinkler, hidran dan fire extinguisher.

    Ada 3 pompa yang digunakan dalam sistem sprinkler dan Hydran, yaitu elektrik pump, diesel pump dan jockeypump. Jockey pump berfungsi untuk menstabilkan tekanan di instalasi, dan secara otomatis akan bekerja apabila

    ada penurunan tekanan. Dan jika ada head sprinkler yang pecah atau hydran digunakan, maka yang bekerja secara

    otomatis pompa elektrik bekerja, dan secara otomatis pula jockey pump akan berhenti bekerja. Pompa elektrikpump (atau elektrik pump) merupakan pompa utama yang bekerja bila head sprinkler atau hydran digunakan.

    Sedang pompa diesel merupakan pompa cadangan, jika pompa elektrik gagal bekerja selama 10 detik, maka secara

    otomatis pompa ini akan bekerja.

    2.1 Fire Fighting Sistem Sprinkler

    Sistem ini menggunakan instalasi pipa sprinkler bertekanan dan head sprikler sebagai alat utama untuk

    memadamkan kebakaran.

    Sistem ada 2 macam, yaitu:a. Wet Riser System: Seluruh instalasi pipa sprinkler berisikan air bertekanan dengan tekanan air selalu

    dijaga pada tekanan yang relatif tetap.

    b.

    Dry riser system : Seluruh instalasi pipa sprinkler tidak berisi air bertekanan, peralatan penyedia air akanmengalirkan air secara otomatis jika instalasi fire alar memerintahkannya.Pada umumnya gedung bertingkat tinggi menggunakan sistem wet riser, seluruh pipa sprinkler berisikan air

    bertekanan, dengan tekanan air selalu dijaga pada tekanan yang relatif tetap.

    Apabila tekanan dalam pompa menurun, maka secara otomatis jockey pump akan bekerja untuk menstabilkan

    tekanan air didalam pipa. Jika tekanan terus menurun atau ada glass bulb head sprinkler yang pecah maka

    pompa elektrik akan bekerja dan secara otomatis pompa jockey akan berhenti. Dan apabila pompa elektrik

    gagal bekerja setelah 10 detik, maka pompa cadangan diesel secara otomatis akan bekerja.

    2.2 Fire Fighting Sistem Hydran

    Fire Hydrant Sistem Jaringan Dan Perlengkapannya

    Sebuah industri yang memiliki resiko tinggi terhadap bahaya kebakaran, gedung bertingkat, rumah sakit dan

    bangunan pusat perbelanjaan membutuhkan Fire Hydrant untuk melindngi dari resiko munculnya bahayakebakaran. Fire hydrant sistem jaringan dan perlengkapannya dibangun dan bermanfaat untuk

    melindungi atas resiko munculnya bahaya kebakaran yang mungkin terjadi pada bangunan bangun tersebut,

    untuk mengenal secara rinci apa dan bagaimana sistem jaringan hydrant saya akan mengulasnya dalam

    artikel ini.

    Fire Hydrant sistem jaringan dan perlengkapanyabiasanya terdiri dari pompa hydrant yang diletak secara

    khusus dalam sebuah ruang yang disebut dengan rumah pompa, pada bagian lainya kita harus menyediakan

    tandon air yang secara khusus digunakan untuk mensuplai air untuk kebutuhan fire hydrant itu sendiri,jaringan pipa hydrant sebagai distribusi air yang dipasang menuju titik hydrant pillar. Ini merupakan

    rangkaian instalasi fire hydrant secara umum, dan selanjutnya kita akan menggali lebih dalam apa dan

    bagaimana tandon air (ground tank), pompa hydrant (fire hydrant pump ), instalasi pipanya, dan

    perlengkapanhydrant pillar.

    http://en.wikipedia.org/wiki/Fire_hydranthttp://www.bromindo.com/wp-content/uploads/2014/02/hydrant.jpghttp://en.wikipedia.org/wiki/Fire_hydrant
  • 7/23/2019 Sistem Mekanikal Dan Elektrikal

    6/136 | P a g e

    Pembuatan tandon air (ground tank) pada fire hydrant system idealnya dibuat secara khusus untuk

    memenuhi kebutuhan fire hydran itu sendiri, peruntukanya tidak di manfatkan hal hal lain seperti kebutuhan

    air bersih. Pada beberapa kasus sering terjadi tandon air pada fire hydrant penggunaanya dicampur untukmemenuhi kebutuhan air bersih. Hal ini sangat tidak disarankan karena penggunaan air bersih akan

    mennganggu kesiapan kebutuhan air saat fire hydrant bekerja. Tandon air (ground tank) kapasitas daya

    tampungnya harus disesuaikan dengan kemampuan pompa, artinya saat kebakaran terjadi dan fire hydrant

    dijalankan jangan sampai ketersediaan air tidak mencukupi atau kehabisan air sebelum bantuan dinaskebakaran setempat tiba untuk memberikan bantuan. Penempatan tandon air disarankan terpasang dengan

    posisi diatas pompa hydrant atay dengan kata lain permukaan dasar dari tandon air harus diatas ketinggian

    pompa hydrant (fire pump ).Fire Hydrant Pump dibuat dengan memperhitungkan kemungkinan kemungkinan tidak adanya daya dari PLN

    maka fire hydrant pump harus dirancang tetap dapat bekerja saat PLN melakukan pemadaman, karena unutk

    menghadapi setiap kasus kebakaran PLN akan selalu melakukan pemadaman jaringan listrik agar kebakaran

    tidak menyebar kemana mana. Bagaimana kita merancang sistem pompa kebakaran agar pompa pemadamkebakaran dapat tetap bekerja saat jaringan listrik dipadamkan? Rangkaian pompa hydrant biasanya terdiri

    dari beberapa pompa:

    Jockey pump, pompa ini bertugas untuk mendistribusikan air saat sistem hydrant dalam keadaan standby

    sehinggan air selalu tersedia dalam jaringan.

    Elektik pump bertugas untuk mendistribusikan air pada jaringan hydrant dengan kemampuan flow

    distribusi lebih besar dibanding dengan jockey pump. pompa ini akan dapat mulai bekerja pada tekanan

    tertentu sesuai dengan keinginan kita, sehingga pompa ini akan bekerja saat debit air yang dibutuhkanlebih besar, karena flow jockey pump sangat terbatas.

    Diesel Pump disamping memiliki flow yang lebih besar dibanding elektrik pump dan akan mulai bekerja

    pada tekanan tertentu diesel pump akan sangat bermanfaat saat daya PLN di padamkan, sehingga saat

    aliran listrik padam proses pemadaman kebakaran dapat tetap berjalan.

    Hydrant Pillar berfungsi sebagai outlet yang akan dihubungkkan dengan fire hose (selang kebakaran) dan

    dilengkapi dengan nozzle untuk mengarahkan ke sumber yang terbakar. Hydrant Pillar memiliki beberapa

    varian outlet mulai dari satu outlet hingga tiga outlet

    Sistem ini menggunakan instalasi hydran sebagai alat utama pemadam kebakaran, yang terdiri dari box

    hydran dan accesories, pilar hydran dan siemese. Box Hydran dan accesories instalasinya (selang (hose),

    nozzle) (atau disebut juga dengan Fire House cabinet (FHC)) biasanya ditempatkan dalam gedung, sebagai

    antisipasi jika sistem sprinkler dan sistem fire extinguisher kewalahan mengatasi kebakaran di dalam gedung.Sedang Pilar hydran (yang dilengkapi juga dengan box hydran disampingnya, untuk menyimpan selang (hose)

    dan nozzle) biasanya ditempatkan di area luar (jalan) disekitar gedung, digunakan jika sistem kebakaran di

    dalam gedung tidak memadai lagi. Dan Siemese berfungsi untuk mengisi air ground tank (sumber air hydran)

    tidak memadai lagi atau habis. Siemese ditempatkan di dekat di dekat jalan utama. Hal ini untukmemudahkan dalam pengisian air.

    System Hydran ini juga terdiri dari 2 system, yaitu:

    a. Wet riser system: Seluruh instalasi pipa hydran berisikan air bertekanan dengan tekanan yang selaludijaga pada tekanan yang relatif tetap.

    b. Dry Riser System: seluruh instalasi pipa hydran tidak berisikan air bertekanan, peralatan penyedia air

    akan secara otomatis jika katup selang kebakaran di buka.

    Seperti halnya sistem sprinkler, jika ada tekanan dalam pipa instalasi menurun, maka pompa jockey akanbekerja. Dan jika instalasi hydran dibuka maka secara otomatis pompa elektrik akan bekerja, dan jockey pump

    secara otomatis akan berhenti. Dan jika pompa elektrik gagal bekerja secara otomatis, maka pompa diesel

    akan bekerja.

    Gbr. Box Hydran & Fire Extinguisher (APAR)

  • 7/23/2019 Sistem Mekanikal Dan Elektrikal

    7/137 | P a g e

    2.3 Fire Fighting Fire Extinguisher

    Fire extinguisher atau lebih dikenal dengan nama APAR (Alat Pemadam Api Ringan) merupakan alat

    pemadam api yang pemakaiannya dilakukan secara manual dan langsung diarahka pada posisi dimana apiberada.

    Apar biasanya ditempatkan di tempat-tempat strategis yang dissuaikan dengan peraturan Dinas Pemadam

    Kebakaran.

    Terdapat beberapa jenis Apar yang digunakan, yaitu:

    Apar Type A: Murtipupuse Dry Chemical Powder 3,5 Kg

    Apar Type B: Gas Co2 6,8 kg

    Apar type C : Gas Co2 10 kg Apar type D : Multipupuse Dry Chemical Powder 25 kg (dilengkapi dengan Trolley)

    2.4 Fire Fighting Sistem Gas

    Sistem fire gas biasanya digunakan untuk ruangan tertentu, seperti: ruang Genset, ruang panel dan ruanganeletronik (ruang central komputer: ruang hub dan server, IT, Comunication dan lain-lain).

    Sistem iyang digunakan biasanya sistem fire gas terpusat, dimana tabung-tabung gas (foam, halon, FM 100,

    Co2 dan lain-lain), ditempatkan secara terpusat dan pendistribusiannya ke dalam ruangan dilewatkan melalui

    motorized valve / actuator, instalasi pemipaan dan nozzle.Cara kerja sistem ini berdasarkan perintah dari system fire alarm.

    (by. A. Loekmantara, sumber: dai berbagai sumber)

    Sistem distribusi air pemadam kebakarandiambil dari groundtank / reservoir menggunakan pompa Fire

    Main Pump, Diesel Fire Pump dan Jocky Pump. Sistem instalasi pipa kebakaran ini bisa tersendiri ( main

    pump hydrant dan main pump sprinkler ) atau bisa menjadi satu dengan melalui pipa header ( fire mainpump, diesel fire pump dan jocky pump ) dan instalasi ini terhubung dengan pressure tank , pada pressure

    tank terpasang pressure swicth yang digunakan untuk mengoperasikan pompa secara otomatis dan di-set

    sesuai dengan tekanan ( standat instalasi pipa gedung ) kemudian pipa header dibagi menjadi dua instalasipipa yaitu pipa hydrant (warna merah) dan pipa sprinkler (warna orange).

    1) Pipa Sprinkler

    Instalasi pipa ini berfungsi untuk mengatasi kebakaran secara otomatis disetiap ruangan melalui head

    sprinkler , pipa sprinkler dipasang pada setiap lantai (dalam flapon) dengan jarak antara 3 sampai 5 meter, bila terjadi kebakaran pada salah satu lantai maka panas api dari titik kebakaran akan memecahkan head

    sprinkler.

    2) Pipa Hydrant

    Instalasi pipa hydrant berfungsi untuk mengatasi dan menaggulangi kebakaran secara manual denganmenggunakan hydrant box , hydrant box ini tersedia pada setiap lantai dengan beberapa zone /tempat.

  • 7/23/2019 Sistem Mekanikal Dan Elektrikal

    8/138 | P a g e

    Pada hydrant box terdapat fire hose( selang ) ,nozzle, valve, juga terpasang alat bantu control manual call

    point, alarm bell serta indicating lamp dan untuk diluar gedung ( area taman / parkir ) terpasang hydrant

    pillar serta hose reel cabinet.3) Jocky Fire Pump

    Digunakan untuk menstabilkan tekanan air pada pipa dan pressure tank.

    4) Main Fire Pump

    Digunakan sebagai pompa utama , bila tekanan / pressure tank turun setelah jocky pump tidak sangguplagi mengatasi ( jocky pump akan mati sesuai dengan setting pressure tank ) maka main pump akan

    bekerja.

    5)

    Diesel Fire PumpDigunakan bila terjadi kebakaran dan pompa mengalami kerusakkan atau gagal operasional ( listrik

    padam) dan pompa main pump serta jocky pump berhenti bekerja mensupply air maka diesel fire pump

    akan melakukan start secara otomatis berdasarkan pressure swicth . Bekerjanya diesel fire pump secara

    otomatis menggunakan panel diesel stater, panel ini juga melakukan pengisian accu/me-charger accu dandapat bekerja secara manual dengan kunci stater pada diesel tersebut . Untuk perawatan pada diesel fire

    pump ini dilakukan pemanasan setiap minggu (2xpemanasan) ,sebelum dilakukan pemanasan diesel

    dilakukan pemeriksaan pada accu, pendingin air (air radiator) dan peng-checkkan pada pelumas mesin (oli

    mesin).6) Siemense Conection

    Digunakan bila terjadi kebakaran dan pompa (diesel fire pump, fire main pump dan jocky pump) tidak

    bisa di operasional / gagal bekerja pmaka dilakukan pengisian air kedalam jaringan pipa dari mobilpemadam kebakaran/ pompa cadangan lain untuk menggantikan fungsi peralatan yang ada dalamkeadaan emergency , siemese conection dipasang pada instalasi pipa sprinkler dan hydrant.

    7) Sistem Fire Alarm

    Fire alarm adalah merupakan sistem untuk membantu pemilik gedung untuk mengetahui secepatnya suatu

    sumber kebakaran , sehingga sebelum api menjadi besar pemilik gedung sudah dapat mengambil tindakan

    pemadaman .

    Sistem ini memakai panel kontrol ( MCFA ) yang biasanya dikontrol dari ruang teknik dan panel

    Annuciator (panel kontrol tambahan) di pasang di ruang posko security agar petugas keamanan juga bisa

    cepat mengetahui lokasi kebakaran pada setiap lantai

    3. SISTEM AC (AIR CONDITIONING) / SISTIM TATA UDARA

    Kenyamanan dalam suatu ruangan diperkantoran atau rumah, merupakan kebutuhan, terutama di Indonesiayang memiliki iklim tropis (panas). Karena itu system pendingin udara atau system tata udara (system AC) telah

    menjadi kebutuhan di gedung-gedung perkantoran, mall / plaza, bandara, rumah dan lain-lain.

    Diantara fungsi dari sistem tata udara / air conditioning adalah:

    Mengatur suhu udara

    Mengatur sirkulasi udara

    Mengatur kelembaban (humidity) udara

    Mengatur kebersihan udaraDengan demikian, secara umum sistem tata udara berfungsi mempertahankan kondisi udara baik suhu

    maupun kelembaban agar udara terasa lebih nyaman.

    Sistem tata udara (AC) sentral berarti bahwa proses pendinginan udara terpusat pada satu lokasi yang

    kemudian didistribusikan ke semua arah atau lokasi.Sistem ini memiliki beberapa komponen utama yaitu unit pendingin atau Chiller, Unit penanganan udara atau

    Air Handling Unit (AHU), Cooling Tower, system pemipaan, system saluran udara atau ducting dan system control

    & kelistrikan.Pada unit pendingin atau chiller yang menganut system kompresi uap, komponennya terdiri dari

    kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator.Pada chiller biasanya tipe kondensornya adalah water-cooled condenser. Air untuk mendinginkan kondensor

    dialirkan melalui pipa yang kemudian outputnya didinginkan kembali secara evaporative cooling pada cooling

    tower.

    Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang didinginkan tidak langsung udaramelainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air yang mengalami pendinginan pada evaporator

    dialirkan menuju system penanganan udara (AHU) menuju koil pendingin.

    Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja yang ada di dalamnya maka setiap AHU akan memiliki:

    1)

    Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel lainnya sehingga diharapkanudara yang dihasilkan lebih bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan kelas-kelasnya.

    2) Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan udara melewati

    ducting menuju ruangan-ruangan.

    3) Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur udara.

  • 7/23/2019 Sistem Mekanikal Dan Elektrikal

    9/139 | P a g e

    Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara dari ruangan (return

    air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-

    ubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal dan koilpendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan temperatur didistribusikan secara merata ke setiap

    ruangan melewati saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh

    sekalipun bisa terjangkau. Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen mengalami kerusakan

    dan sistem AC sentral tidak hidup maka semua ruangan tidak akan merasakan udara sejuk. Selain itu jikatemperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada termostat di koil pendingin pada

    komponen AHU.

    3.1 Hal Hal Yang Harus di Perhatikan Dalam Merencanakan Pemasangan AC

    Sebelum merencanakan atau memasang AC, maka perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut agar AC

    tersebut bisa berfungsi maksimal dan efisien.

    Penggunaan atau fungsi ruang

    Penggunaan ruang berpengaruh terhadap suhu ruangan karena pada dasarnya manusia yang mengisi

    suatu ruangan mengeluarkan kalori yang cukup tinggi. Kamar tidur yang hanya diisi dua orang berbedadengan ruang keluarga yang frekwensi keluar masuk penghuninya cukup tinggi. Semakin banyak

    pengguna maka semakin besar daya AC yang dibutuhkan.

    Ukuran RuanganUkuran ruangan menentukan berapa banyak BTU (british thermal unit) atau kecepatan pendinginan. BTU

    adalah kecepatan pendinginan untuk ruangan satu meter persegi dengan tinggi standar (umumnya tigameter). Semakin besar satu ruangan tentunya akan semakin besar pula BTU yang dibutuhkan.

    Beban pendinginan

    Beban pendinginan berasal dari dalam ruangan (internal heat gain). Misalnya dari jumlah penghuni, danpenggunaan penerangan, seperti lampu. Beberapa jenis lampu mengeluarkan panas yang tinggi, yang

    berarti juga harus memilih AC dengan daya yang lebih tinggi. Selain dari dalam, beban pendinginan juga

    berasal dari luar. Seperti cahaya matahari yang mengeluarkan energi panas melalui dinding, atap atau

    jendela.

    Banyaknya jendela kaca

    Saat ini banyak rumah yang mempunyai jendela kaca atau menggunakan blok kaca (glass block). Untukruangan yang menggunakan kaca sebanyak 70% atau lebih, sebaiknya gunakan kaca film yang dapat

    menahan sinar ultraviolet untuk mengurangi beban pendinginan.

    Penempatan ACPemasangan unit indoor perlu memperhatikan arus angin (air flow) dari blower AC. Penentuan arus angin

    atau hembusan yang tepat membuat udara yang dikeluarkan lebih merata dan tidak hanya berkumpul di

    satu titik.

    Selain itu, agar arus angin tidak mengenai pengguna secara langsung. Terpaan angin dingin secara terus

    menerus dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Usahakan mengarahkan swing ke bagian atas kepala

    karena udara yang dikeluarkan AC mempunyai berat jenis yang lebih berat dari udara.

    Penempatan kompresor harus diletakkan di tempat dengan sirkulasi udara yang cukup, ada tempat untuk

    udara masuk dan udara keluar, dan terlindung dari hujan. Untuk AC ukuran 1 PK, jarak yang aman antara unit

    indoor dengan kompresor berkisar antara 5-7 meter. Jika memasang AC lebih dari satu, hindari peletakkan

    kompresor secara berhadapan dengan kompresor lain. Sebaiknya letakkan sejajar sehingga sirkulasi udara

    tidak terganggu.

    3.2 Faktor yang Harus diperhatikan dalam Memilih AC

    Ada 3 faktor yang harus diperhatikan dalam memilih AC yaitu:

    Daya pendinginan AC (BTU/h British Thermal Unit per hour), Satuan dari pendinginan AC adalahBTU/h ( British Thermal Unit per hour)

    Daya listrik (watt),

    Daya Kompresor AC (PK atau HP atau daya kuda).

    Isilah PK atau HP atau daya kuda (Paard Kracht/Daya Kuda/Horse Power (HP) pada AC sebenarnyamerupakan satuan daya pada kompresor AC bukan daya pendingin AC. Untuk daya pendingin AC satuannya

    BTU/hr.

    3.3

    Jenis Sistem pendingin ACDalam proses pendinginan udara, system pendingin udara dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: mengunakan system

    direct cooling (system langsung), dan system tidak langsung (indirect cooling).

    Direct Cooling (Sistem Langsung). Dalam sistem ini udara didinginkan langsung oleh refrigerant denganmenggunakan mesin paket seperti window unit, atau tanpa ducting.

  • 7/23/2019 Sistem Mekanikal Dan Elektrikal

    10/1310 | P a g e

    Indirect cooling Sistem (system tidak langsung). Dalam system ini dipakai media air es / chilled waterdengan temperature sekitar 5 C. Model ini banyak dipakai dalam bangunan tinggi, disamping menghemat

    tempat juga biaya operasional lebih efisien. Dalam model ini diperlukan mesin pembuat air es / chilled

    yang dinamakan dengan Chiller. Dan air es didistribusikan melalui pipa menuju AHU (Air handling unit),

    sebagai pengolah sirkulasi udara.

    3.4AC Sistem Pendingin Udara (refrigerant /Air Cooling System)

    Dalam system ini, menggunakan refrigerant sebagai media pendingin ruangan. Sistem ini merupakan system

    yang dipakai pada skala ruangan yang lebih kecil, seperti rumah, perkantoran sekala kecil, atau ruang-ruang

    control yang memerlukan perlakuan khusus dalam hal temepeartur/ suhu. Dan jenis yang umum digunakan.Jenis ini kurang cocok untuk pendinginan ruangan yang besar, karena disamping ruangan yang dibutuhkan

    sangat besar, terutama outdoor, juga dalam pengoperasiannya lebih mahal.Ada beberapa varian jenis Ac yang menggunakan refrigerant sebagai media pendingin, yaitu:

    AC SplitAC split merupakan AC yang dipegunakan di rumah-rumah. Umumnya berkapasitas rendah. AC ini terdiri

    dari 1 outddot dan 1 indoor.

    AC VRVMerupakan suatu AC yang mempunyai outdoor 1 buah, tetapi mempunyai indoor yang banyak (lebih sari

    1)

    AC Presisi

    Seperti halnya AC biasa AC presisi pada prinsipnya sama dengan AC biasa, tetapi ia biasanya terdiri dari 2buah aC yang dipasang berhadapan, dan bekerka secara sequencing (bergantian) , tergantung berapa jamia di setel. AC presisi ini biasanya digunakan di bank-bank, untuk pendinginan mesin sortir atau data

    center

    AC split Duct

    3.5AC Central Sistem Pendingin Air (Water System)

    AC sentral merupakan suatu sistem pengkondisian udara dimana proses pendinginan udaranya terpusat padasatu lokasi yang kemudian didistribusikan / dialirkan ke semua arah / lokasi.

    Termasuk system indirect cooling (pendinginan tidak langsung), dimana proses pendinginan menggunakan

    air sebagai media, yang diproses oleh AHU (air handling Unit) atau FCU. Sistem pendinginan melalui airsebagai media, digunakan pada gedung-gedung besar, seperti mall. Bandara atau perkantoran yang besar.

    Sistem ini dalam operasionalnya lebih efisien diibandingkan dengan menggunakan refrigerant secara

    langsung, tetapi investasi awal yang sangat mahal.

    Diantara perlatan utama dalam system ini adalah:

    Chiller.

    Dhiller adalah mesin pendingin yang berfungsi untuk mendinginkan fluida dalam hal ini air melaluisebuah proses kompresi uap ataupun siklus pendinginan yang kemudian fluida tersebut bisa disirkulasi

    untuk didistribusikan ke peralatan air handling unit.

    Chiller merupkan mesin refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan air pada sisi evaporatornya. Air

    dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin penukar kalor (AHU, FCU / Fan Coil Unit).Menurut jenis compressornya, chiller ada 3 jenis: Reciprocating, Screw, Centrifugal. Dan berdasar cara

    pendinginan condensornya, chiller ada 2 macam, yaitu: air cooler (pendinginan oleh angin), dan water

    cooler (pendinginannya oleh air).

    http://teknisichiller.files.wordpress.com/2013/05/siklus-ac-sentral-300x236.png
  • 7/23/2019 Sistem Mekanikal Dan Elektrikal

    11/1311 | P a g e

    Chiller bertugas mendinginkan air, sehingga semua mesin yang mendinginkan air disebut chiller (dengan

    catatan peruntukannya di bawah ini).

    Untuk air yang didinginkan chiller, ada dua perbedaan peruntukannya:1) Untuk kebutuhan bangunan dan peralatannya, biasanya menggunakan air dengan temperature 4 s/d 7

    C.

    2) Untuk kebutuhan industri, biasanya menggunakan cairan glycool dengan temperature -5 s/d -8 C.

    Untuk perbedaan chiller dari segi pendinginan kondensernya, maka dibagi dua :1. Air Cooled Chiller, yaitu chiller yang menggunakan udara sebagai media pendingin kondensernya.

    Contoh Air Cooled Chiller,

    2. Water Cooled Chiller, yaitu chiller yang menggunakan air sebagai media pendingin kondensernya.

    Contoh Water Cooled Chiller,

    AHU (Air Handling Unit) / FCU (Fan Coil Unit)

    AHU Adalah bagian dari peralatan perangkat HVAC (Heating, Ventilation and Air Conditioning) yang

    berfungsi sebagai media pertukaran kalor antara air dingin dengan udara.

    AHU merupakan suatu mesin penukar kalor, dimana udara panas dari ruangan dihembuskan melewati

    coil pendingin didalam AHU sehingga menjadi udara dingin yang selanjutnya didistribusikan ke ruangan. Ducting

    Adalah media penghubung antara AHU dengan ruangan yang akan dikondisikan udaranya, fungsi utama

    dari ducting adalah meneruskan udara yang didinginkan oleh AHU untuk kemudian didistribusikan ke

    masing-masing ruangan.

    Cooling Tower (khusus untuk chiller jenis Water Cooler ).Adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mendinginkan air yang dipakai pendinginan condenssor chiller

    dengan cara melewat air panas pada filamen didalam cooling tower yang dihembus oleh udara sekitardengan blower yang suhunya lebih rendah.

    Pompa SirkulasiPompa adalah alat yang berfungsi untuk menaikkan tekanan dan mensirkulasi fluida ke tempat lain dalam

    suatu sistem pemipaan.

    Ada dua jenis pompa sirkulasi, yaitu :

    a. Pompa sirkulasi air dingin (Chilled Water Pump ). berfungsi mensirkulasikan air dingin dari Chiller keKoil pendingin AHU / FCU.

    http://teknisichiller.files.wordpress.com/2013/05/water-cooled-chiller-300x171.jpghttp://teknisichiller.files.wordpress.com/2013/05/york-air-cooled-chillers-ylpa-300x203.jpg
  • 7/23/2019 Sistem Mekanikal Dan Elektrikal

    12/1312 | P a g e

    b. Pompa Sirkulasi air pendingin (Condenser Water Pump). Pompa ini hanya untuk Chiller jenis WaterCooled dan berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin dari kondensor Chiller ke Tower dan

    seterusnya.

    Beban Pendingin

    Adalah sumber panas yang ada di ruangan yang dikondisikan.

    Pemipaan

    Adalah suatu sistem instalasi pipa yang berfungsi untuk menghubungkan peralatan-peralatan pada suatu

    sistem AC sentral dimana di dalamnya mengalir air.

    a.

    AHU dan DuctingCara Kerja Ahu (Air Handling Unit)

    AHU merupakan singkatan dari Air Handling Unit. Di AHU ini terjadi proses pengkodisian udara seperti

    suhu, kelembaban dan kebersihan udara. Di AHU terdapat cooling

    Coil, Filter dan Blower (fan). Sedangkan Ducting adalah saluran yang berfungsi menyalurkan udara. Dalamgambar 1 menunjukkan bagaiamana aliran udara dalam ducting

    dan AHU.

    Gambar 1. Skema Ducting dan AHU

    Aliran Udara.

    Return Air (RA) adalah udara yang disirkulasikan untuk didinginkan kembali dari ruangan yang

    didalamnya terdapat beban panas.

    Outdoor air (OA)adalah udara segar dari luar gedung. Di dalam gedung terdapat banyak manusia yang

    membutuhkan udara segar. Sedangkan di dalam gedung, terutama di

    Gedung - gedung besar hanya memiliki sedikit jendela. Oleh karena itu udara segar ini disisipkan ke dalam

    sistem ducting untuk keperluan manusia di dalam gedung. Banyaknya

    udara luar yang dialirkan dalam sistem ini harus disesuaikan dengan keperluan.

    Mixing Air adalah udara campuran dari Return Air dan Outdoor Air. Udara campuran inilah yang akan

    disupply ke dalam gedung atau ruangan dengan terlebih dahuludibersihkan dan didinginkan.

    RA dan OA bercampur menjadi Mixing air atau udara campuran. Kemudian udara campuran ini melewati

    filter untuk dibersihkan. Debu-debu akan disaring disini sehingga

    menjadi lebih bersih. Setelah melewati filter udara campuran ini akan mengalami pendinginan olehCooling Coil. Seteleh itu udara yang bersih dan dingin dialirkan ke ruanganruangan

    dan gedung.

    Di dalam ruangan terdapat beban panas. Udara dingin yang dialirkan ke ruangan sehingga udara menjadi

    lebih sejuk.

    Karena udara dingin tadi menarik kalor dari beban panas ruangan maka udara tersebut menjadi lebihpanas dibandingkan sebelum memasuki ruangan. Udara yang lebih panas

    inilah yang disebut dengan Return Air (RA). Setelah itu RA akan kembali ke Ducting dan mengalami proses

    yang sama.

  • 7/23/2019 Sistem Mekanikal Dan Elektrikal

    13/13

    Cooling coil, Blower, dan Filter

    Cooling coilmerupakan sebuah penukar kalor (Heat Exchanger). Pertukaran kalor terjadi dengan udara

    yang lewat penukar kalor tersebut. Cooling coil yang lebih dingin akanmenarik kalor dari udara yang lewat (Mixing Air) sehingga udara menjadi lebih dingin.

    Cooling coil ini dingin karena adanya sistem refrigerasi (bagian evaporator) atau sistem chiller.

    Blower dapat berupa kipas (fan) yang berfungsi untuk mengalirkan udara.

    Filter mempunyai fungsi untuk membersihkan udara. Filter dapat berupa saringan yang menahan debu-debu sehingga tidak masuk ke ruangan.

    Mendesain Penggunaan Exhaust Fan Atau Ceiling Fan Dalam RuanganDalam memilih exhaust fan, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah luas ruangan dan fungsi dari ruangan

    tersebut

    Spesifikasi exhaust fan yang harus diperhatikan yaitu:

    Konsumsi listrik (watt).

    RPM yaitu rotation per minute atau putaran kipas per menit. Semakin tinggi RPM, semakin cepat

    sebuah exhaust fan menarik udara.

    Noise atau tingkat keberisikan suara exhaust fan dalam satuan desibel (db).

    Air volume, yaitu volume udara yang mampu ditarik oleh exhaust fan. Volume udara biasanya ditulis dalamsatuan CFM (Cubic Feet per minute) atau CMM (meter kubik per menit) atau CMH (meter kubik per jam).

    Luas dan fungsi ruangan menentukan seberapa besar air chage rate atau tingkat keperluan pertukaran udara

    yang ditulis dalam satuan ACH (air changes per hour).

    Kruger Fan & Blower Ventilation System Indonesia & Standar Pemilihan Fan

    Fan adalah equipment fan sebagai sarana ventilasi system berupa exhaust, supply, smokespill, bifurcated

    udara pada ruangan dimana ruangan dapat terdiri dari udara normal, gas berbahaya, explotion, udara yang

    mengandung kimia

    Fan harus memenuhi standar performa dimana fan telah di test dan uji berupa sertifikat sesuai standar AMCA

    210-85(Air Movement Control & Association), ANSI/ASHRAE 51-1985 (American Society Heating &

    Refrigeration Air Engineer)

    Fan performa rating yang telah diuji sesuai dengan standar AMCA adalah data otentik yang diberikan sebagai

    bukti kepada client / customer sebagai referensi dimana aplikasi fan sesuai dan memenuhi data perancangan

    yang digunakan berhubungan dengan, kapasitas udara, static pressure, power consumption, altitude

    (ketinggian dari permukaan laut), temperatur, operating speed, performa bearing life, efisiensi performa fanmemenuhi perancangan pada mechanical tata udara.

    Fan memenuhi standar ISO 1940 dan AMCA 204/3-G 2.5 dimana dynamically trim-balanced harus dilakukan

    setelah fan asembling telah dilakukan, pengujian dan data otentik ini sebagai bukti spektrum vibrasi pada fan

    tidak lebih dari 12000 CPM (200 Hz) untuk mengurangi kerusakan yang dapat mengakibatkan biaya budgetyang lebih besar dari biaya fan equipment tersebut seperti pada kerusakan component, maintenance, instalasi

    pada bearing, shaft dan kebisingan yang menggangu yang diakibatkan oleh putaran motor pada fan.

    Fan Exhaust Kitchen atau Pembuangan udara asap pada dapur adalah fan bifurcated axial atau SISWCentrifugal direct driven atau belt driven.

    Fan temperature pada smoke extraction atau smokespill harus memenuhi rating temperatur pada 250 degree

    celcius selama 2 jam. Belt drive asembling terbuka pada udara luar adalah tidak memenuhi stadar