sistem limfatik

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (4) Sistem limfatik merupakan suatu jalur tambahan tempat cairan dapat mengalir dari ruang interstisial ke dalam darah. Hal yang terpenting, sistem limfatik dapat mengangkut protein dan zat-zat berpartikel besar keluar dari ruang jaringan, yang tidak dapat dipindahkan dengan proses absorpsi langsung ke dalam kapiler darah. Pengembalian protein ke dalam darah dari ruang interstisial ini merupakan fungsi yang penting dan tanpa adanya fungsi tersebut, kita akan meninggal dalam waktu 24 jam. Pembentukan cairan limfe berasal dari cairan interstisial yang mengalir ke dalam sistem limfatik. Cairan limfe yang pertama kali mengalir dari setiap jaringan mempunyai komposisi yang hampir sama dengan cairan interstisial. Sistem limfatik juga merupakan salah satu jalan utama untuk obsorpsi zat makanan dari saluran cerna terutama absorpsi lemak. Setelah menyantap makanan berlemak cairan limfe dalam duktus torasikus kadang-kadang mengandung 1-2 % lemak. Lingkungan di sekitar manusia mengandung berbagai jenis unsur patogen (misalnya, bakteri, virus, fungi, protozoa, dan parasit) yang dapat 1

Upload: madewidhi

Post on 25-Oct-2015

552 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: sistem limfatik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang(4)

Sistem limfatik merupakan suatu jalur tambahan tempat cairan dapat

mengalir dari ruang interstisial ke dalam darah. Hal yang terpenting, sistem

limfatik dapat mengangkut protein dan zat-zat berpartikel besar keluar dari

ruang jaringan, yang tidak dapat dipindahkan dengan proses absorpsi

langsung ke dalam kapiler darah. Pengembalian protein ke dalam darah dari

ruang interstisial ini merupakan fungsi yang penting dan tanpa adanya fungsi

tersebut, kita akan meninggal dalam waktu 24 jam.

Pembentukan cairan limfe berasal dari cairan interstisial yang mengalir

ke dalam sistem limfatik. Cairan limfe yang pertama kali mengalir dari setiap

jaringan mempunyai komposisi yang hampir sama dengan cairan interstisial.

Sistem limfatik juga merupakan salah satu jalan utama untuk obsorpsi zat

makanan dari saluran cerna terutama absorpsi lemak. Setelah menyantap

makanan berlemak cairan limfe dalam duktus torasikus kadang-kadang

mengandung 1-2 % lemak.

Lingkungan di sekitar manusia mengandung berbagai jenis unsur

patogen (misalnya, bakteri, virus, fungi, protozoa, dan parasit) yang dapat

menyebabkan infeksi pad amanusia. Infeksi yang terjadi pada orang normal

umumnya singkat dan jarang meninggalkan kerusakan permanen. Hal ini

disebabkan tubuh manusia memiliki suatu ruang sistem yang disebut sistem

imun, yang melindungi tubuh.

Fungsi sistem limfatik adalan transpor cairan untuk kembali ke dalam

darah dan berperan penting dalam pertahanan tubuh dan pertahanan terhadap

penyakit. Limfe merupakan cairan jaringan berlebih (cairan interstisial dari

darah) dibawa pembuluh limfe dan kembali ke aliran darah. Sistem ini

merupakan sistem satu jalur untuk menuju jantung, tidak ada pemompaan dari

pembuluh limfe dan pembuluh darah.

1

Page 2: sistem limfatik

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana mekanisme sirkulasi limfatik dan faktor-faktor yang berperan

dalam sirkulasi limfatik?

1.3 Tujuan

Mengetahui dan memahami mekanisme sirkulais limfatik dan faktorr-faktor

yang berperan dalam sirkulais limfatik.

2

Page 3: sistem limfatik

BAB II

PEMBAHASAN

Sistem limfatik atau sistem getah bening membawa cairan dan protein yang

hilang kembali ke darah. Cairan memasuki sistem ini dengan cara berdifusi ke

dalam kapiler limfa kecil yang terjalin di antara kapiler-kapiler sistem

kardiovaskuler. Apabila sudah berada dalam sistem limfatik, cairan itu disebut

limfa (lymph) atau getah bening, komposisinya kira-kira sama dengan komposisi

cairan interstisial.

Limfa berasal dari plasma darah yang keluar dari sistem kardiovaskular ke

dalam jaringan sekitarnya. Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa

melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam sistem

sirkulasi.

Sistem limfatik mengalirkan isinya ke dalam sistem sirkulasi di dekat

persambungan vena cava dengan atrium kanan. Pembuluh limfa, seperti vena ,

mempunyai katup yang mencegah aliran balik cairan menuju kapiler. Kontraksi

ritmik (berirama) dinding pembuluh tersebut membantu mengalirkan cairan ke

dalam kapiler limfatik. Seperti vena, pembuluh limfa juga sangat bergantung pada

pergerakan otot rangka untuk memeras cairan ke arah jantung.(2)

3

Page 4: sistem limfatik

2.1 Anatomi Pembuluh Limfe

Pembuluh limfe merupakan muara kapiler limfe, menyerupai vena kecil

dan mempunyai katup pada lumen yang mencegah cairan limfe kembali ke

jaringan. Kontraksi otot yang berdekatan juga mencegah limfe keluar dari

pembuluh.

Di sepanjang pembuluh limfa terdapat organ yang disebut nodus

(simpul) limfa (lymph node) yang menyaring limfa. Nodus limfa merupakan

akumulasi padat dari sel-sel bebas di dalam jaringan Di dalam nodus limfa

terdapat jaringan ikat yang berbentuk seperti sarang lebah denagn ruang-

ruang yang penuh dengan sel darah putih. Sel-sel darah putih tersebut

berfungsi untuk menyerang virus dan bakteri. Organ-organ limfa diantanya

kelenjar getah bening (limfonodus), tonsil, tymus, limpa ( spleen atau lien) ,

limfonodulus. System limfe terdiri dari pembuluh limfe, nodus limfatik,

organ limfatik, nodul limfatik, sel limfatik.

4

Page 5: sistem limfatik

Limfe nodes ini berperan untuk menyaring kelenjar getah bening

sebelum dapat dikembalikan ke sistem peredaran darah. Meskipun node dapat

menambah atau mengurangi ukuran sepanjang hidup, setiap node yang telah

rusak atau hancur, tidak beregenerasi. Pembuluh limfatik aferen membawa

unfiltered getah bening ke node. Produk-produk limbah sini, dan beberapa

cairan, yang disaring. Di bagian lain dari node, limfosit, yang khusus sel

darah putih, membunuh patogen yang mungkin ada. Hal ini menyebabkan

pembengkakan umumnya dikenal sebagai pembengkakan kelenjar bengkak.

Tonsil merupakan kelompok sel limfatik dan matrix extra seluler yang

dibungkus oleh capsul jaringan pemyambung, tapi tidak lengkap.Terdiri atas

bagian tengah (germinal center) dan Crypti. Tonsil ditemukan dipharyngeal

yaitu :

tonsil pharyngeal (adenoid), dibagian posterior naso pharynx

tonsil palatina, posteo lateral cavum oral

tonsil lingualis, sepanjang 1/3 posterior lidah

Nodus limfaticus terdapat di sepanjang jalur pembuluh limfe berupa

benda oval atau bulat yang kecil. Ditemukan berkelompok yang menerima

limfe dari bagian tubuh. Fungsi utama nodus limfaticus untuk menyaring

antigen dari limfe dan menginisiasi respon imun. Timus terletak di

mediastinum anterior berupa 2 lobus.

5

Page 6: sistem limfatik

Limpa terletak di Quadran atas kiri abdomen, di inferior diaphragma

yang memanjang dari iga 9 – 11, terletak dilateralis ginjal dan posterolateral

gaster. Fungsi limfa yaitu:

Menginisiasi respon imun bila ada antigen didalam darah

Reservoir eritrosit dan platelet

Memfagosit eritrosit dan platelet yang defectiv

Phagosit bacteri dan benda asing lainnya(2)

Pembuluh limfe di bagi menjadi 3, yaitu:

1. Kapiler getah bening(2)

Merupakan pembuluh Limfe yang terkecil, membentuk anyaman

yang luas & berakhir buntu. Berfungsi: menampung cairan Limfe yang

berasal dari masing-masing kapiler .

2. Pembuluh getah bening yg lebih besar(2)

Kapiler-kapiler getah bening bergabung dengan pembuluh getah

bening yang lebih besar .Terdiri dari saluran yang dindingnya lebih tebal

memiliki katub.

Dalam perjalanan pembuluh getah bening yang besar, pembuluh

getah bening ini mencurahkan isinya ke dalam kelenjar getah bening

(Lymph Nodes).

3. Pembuluh Limfe besar

Merupakan gabungan dari pembuluh limfe, membentuk 2 pembuluh

limfe utama:

a. Ductus Lymphaticus Dexter (Pembuluh Limfe Kanan)

yaitu menerima cairan limfe dari bagian kanan atas tubuh(2).

Pembuluh limfe ini mengangkut limfe yang berasal dari kepala, dada

sebelah kanan, dan lengan kanan. Pembuluh limfe kanan bermuara

pada pembuluh balik di bawah vena subclavia dextra (vena yang

melewati tulang selangka sebelah kanan).

b. Ductus Thoracicus (Pembuluh Limfe Dada)Menerima cairan limfe dari bagian tubuh kiri & kanan saluran

pencernaan makanan(2). Pembuluh ini mengangkut limfe yang berasal

6

Page 7: sistem limfatik

dari bagian tubuh lain dan bermuara ke pembuluh balik di bawah vena

subclavia sinestra (vena yang melewati tulang selangka kiri).

Pembuluh limfe dada juga merupakan tempat bermuaranya pembuluh

kil atau pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang mengumpulkan asam

lemak yang diserap dari usus. Lemak inilah yang menyebabkan cairan

limfe berwarna kuning keputih-putihan.

2.2 Saluran Limfe Tubuh

Hampir seluruh jaringan tubuh mempunyai saluran limfe khusus yang

mengalirkan kelebihan cairan secara langsung dari ruang interstisial.

Beberapa pengecualian antara lain bagian permukaan kulit, sistem saraf pusat,

endomisium otot, dan tulang. Namun, bahkan jaringan-jaringan tersebut

mempunyai pembuluh interstisial kecil yang disebut saluran pralimfatik yang

dapat dialiri oleh cairan interstisial; pada akhirnya cairan ini mengalir ke

dalam pembuluh limfe atau, pada otak, mengalir ke dalam cairan

serebrospinal dan kemudian langsung kembali ke dalam darah.

7

Page 8: sistem limfatik

Pada dasarnya, seluruh pembuluh limfe dari bagian bawah tubuh pada

akhirnya akan bermuara ke duktus torasikus, yang selanjutnya bermuara ke

dalam sistem darah vena pada pertemuan antara vena jugularis interna kiri

dan vena subclavia kiri.

Cairan limfe dari sisi kiri kepala, lengan kiri, dan sebagian toraks juga

memasuki duktus torasikus sebelum bermuara ke dalam vena.

Cairan limfe dari sisi kanan leher dan kepala, lengan kanan, dan bagian

kanan toraks memasuki duktus torasikus kanan (jauh lebih kecil daripada

duktus torasikus), yang akan bermuara ke dalam sistem darah vena pada

pertemuan antara vena subclavia kanan dan vena jugularis interna.(3)

Vasa lymphatica(5)

Vasa lymphatica berawal sebagai ujung-ujung saluran

buntu yang membentuk formasi menjari, dengan dinding

kapiler yang tipis dalam jaringan ikat. Mereka membentuk

formasi jaringan kapiler tiga dimensi yang mengalir menuju

vasa lymphatica yang mengkoleksi limfe yang lebih besar

dan lebih tebal dindingnya, kemudian ductus dan truncus

lymphaticus. Akhirnya limfe dari truncus dan ductus

lymphaticus ditumpahkan ke vena cava cranialis di thoracic

inlet.

Lymph capillaries, vasa lymphatica, lymph node,

vasa lymphatic, cisterna Chyli, thoracic duct

Urutan pembuluh yang dilalui oleh cairan limfe, mulai dari

kapiler limfe sampai ductus thoracicus.

8

Page 9: sistem limfatik

Ilustrasi saluran limfe (limphatica) yang berawal sebagai ujung

buntu dengan epitel yang saling overlapping dan bentukan katur

di sepanjang pembuluh tersebut yang mencegah kembalinya

aliran limfe.

2.3 Kapiler Limfe Terminal Dan Permeabilitasnya(3)

Sebagian besar cairan yang merembes dari ujung arterial kapiler darah,

mengalir di antara sel-sel dan akhirnya direabsorpsi kembali ke dalam ujung

vena dari kapiler darah; tetapi rata-rata, sekitar 1/10 dari cairan tersebut

malah memasuki kapiler limfe dan kembali ke darah melalui sistem limfatik

9

Page 10: sistem limfatik

dan bukan melalui kapiler vena. Jumlah total cairan limfe yang kembali ini

normalnya hanya 2 sampe 3 liter per hari.

Cairan yang kembali ke sirkulasi melalui sistem limfatik sangat penting

karena zat-zat dengan berat molekul tinggi, seperti protein, tidak dapat

diabsorpsi dengan cara lain, meskipun protein tersebut dapat memasuki

kapiler limfe hampir tanpa hambatan. Penyebab hal tersebut ialah adanya

struktur khusus pada kapiler limfe.

Sel-sel endotel kapiler limfe yang dilekatkan oleh filamen penambat ke

jaringan ikat sekitarnya. Pada pertautan antar sel-sel endotel yang berdekatan,

tepi dari sebuah sel endotel menutupi tepi sel yang berdekatan sedemikian

rupa sehingga tepi yang menutupi tersebut bebas menutup ke dalam, yang

membentuk suatu katup kecil yang membuka ke bagian dalam kapiler limfe.

Cairan interstisial, bersama dengan partikel tersuspensinya, dapat mendorong

katup unutk membuka dan mengalir langsung ke dalam kapiler limfe. Tetapi

cairan ini sulit untuk meningggalkan kapiler begitu sudah masuk karena

setiap aliran balik akan menutup katup. Jadi, sistem limfatik mempunyai

katup di bagian paling ujung dari kapiler limfatik terminal dan mempunyai

katup di sepanjang pembuluh limfe berukuran lebih besar sampai pada titik

tempat sistem tersebut bermuara ke dalam sirkulasi darah.

2.4 Pompa Kapiler Limfe(3)

Kapiler limfe terminal juga memompa cairan limfe, selain pemompaan

limfe oleh pembuluh limfe besar. Dinding kapiler limfe melekat erat pada sel-

sel jaringan sekitarnya melalui filamen-filamen penambatnya. Oleh karena

itu, setiap kali kelebihan cairan memasuki jaringan dan menyebabkan cairan

membengkak, filamen penambat akan menarik kapiler limfe, dan cairan akan

mengalir ke dalam kapiler limfe terminal melallui pertautan di antara sel-sel

endotel. Kemudian, ketika jaringan tertekan, tekanan di dalam kapiler

meningkat dan menyebabkan tepi-tepi sel endotel yang tumpang tindih

menutup seperti katup. Oleh karena itu, tekanan akan mendorong cairan limfe

masuk ke dalam saluran limfe pengumpul dan bukan bergerak mundur

melalui pertautan sel.

10

Page 11: sistem limfatik

Sel-sel endotel kapiler limfe juga mengandung beberapa filamen

aktomiosin yang bersifat kontraktil. Oleh karena itu, sebagian kecil dari

pemompaan limfe dapat disebabkan oleh kontraksi sel endotel kapiler lmfe

selainkontraksi otot saluran limfe yang berukuran lebih besar.

2.5 Pompa Limfe Meningkatkan Aliran Cairan Limfe(3)

Katup-katup terdapat di seluruh saluran limfe; katup-katup yang khas

yang terdapat di saluran limfe pengumpul tempat bermuaranya kaliper-kapiler

limfe.

Ketika saluran limfe pengumpul atau pembuluh limfe yang berukuran

lebih besar diregangkan oleh cairan, otot polos pada dinding pembuluh

tersebut akan berkontraksi secara otomatis. Selanjutnya, setiap segmen

pembuluh limfe di antara katup akan berfungsi sebagai suatu pompa otomatis

tersendiri. Yaitu, pengisian suatu segmen akan menyebabkan kontraksi

segmen tersebut, dan cairan akan dipompa melalui katup berikutnya ke

segmen pembuluh limfe berikkutnya. Hal tersebut akan mengisi segmen

berikutnya, dan beberapa detik kemuudian, segmen tersebut juga

berkontraksi, proses ini berlanjut terus di sepanjang pembuluh limfe sampai

cairan limfe tersebut bermuara ke dalam sirkulasi darah. Pada pembuluh limfe

yang sangat besar seperti duktus torasikus, pompa limfe ini dapat

menghasilkan tekanan sebsar 50 sampai100 mmHg.

2.6 Faktor Pendorong Gerak Cairan Limfe(2)

Cairan limfe adalah cairan mirip plasma dengan kadar protein lebih

rendah. Kelenjar limfe menambahkan limfosit, sehingga dalam saluran limfe

jumlah selnya besar.

Faktor pendorong gerak cairan limfe:

Pembuluh limfa mirip vena, punya katup yang bergantung pada

pergerakan otot rangka untuk memecah cairan ke arah jantung.

Perlawanan pertama yang dilakukan tubuh adalah dengan

respon immun non spesifik : sel makrofag dan cairan limfa.

Sehingga cairan limfatik mengalir melalui sistem limfatik yang

berfungsi juga dalam sirkulasi sistem immun seluler.

11

Page 12: sistem limfatik

Karena fungsi dari sistem saluran limfe juga untuk

mengembalikan cairan dan protein dari jaringan kembali ke

darah melalui sistem limfatik, maka faktor pendorong gerak

cairan limfe juga dikarenakan adanya cairan yang keluar dari

kapiler darah

Kedudukan system limfatik pada peredaran darah dapat digambarkan

seperti gambar di bawah ini:

2.7 Fungsi Sistem Limfatik(2)

Secara garis besar, sistem limfatik mempunyai 3 fungsi, yaitu aliran

cairan interestial, mencegah infeksi, dan pengangkutan lipid.

1. Aliran cairan interstisial

Cairan interestial yang menggenangi jaringan secara terus menerus

yang diambil oleh kapiler kapiler limfatik disebut dengan Limfa. Limfa

mengalir melalui sistem pembuluh yang akhirnya kembali ke sistem

sirkulasi.

Ini dimulai pada ekstremitas dari sistem kapiler limfatik yang

dirancang untuk menyerap cairan dalam jaringan yang kemudian dibawa

melalui sistem limfatik yang bergerak dari kapiler ke limfatik (pembuluh

getah bening) dan kemudian ke kelenjar getah bening. Getah bening ini

disaring melalui benjolan dan keluar dari limfatik eferen. Dari sana getah

12

Page 13: sistem limfatik

bening melewati batang limfatik dan akhirnya ke dalam saluran limfatik.

Pada titik ini getah bening dilewatkan kembali ke dalam aliran darah

dimana perjalanan ini dimulai lagi.

Mencegah infeksi

Sementara kapiler getah bening mengumpulkan cairan interstisial

mereka juga mengambil sesuatu hal lain seperti virus dan bakteri, ini

terbawa dalam getah bening sampai mereka mencapai kelenjar getah

bening yang mana dirancang untuk menghancurkan virus dan bakteri

dengan menggunakan berbagai metode.

Pertama sel makrofag menelan bakteri, ini dikenal sebagai

fagositosis. Kedua sel limfosit menghasilkan antibodi, ini dikenal sebagai

respon kekebalan tubuh. Proses ini diharapkan akan berhubungan dengan

semua infeksi yang berjalan melalui getah bening tetapi sistem limfatik

tidak meninggalkan ini di sana. Beberapa sel Limfosit akan meninggalkan

node dengan perjalanan di getah bening dan memasuki darah ketika getah

bening bergabung kembali, ini memungkinkan untuk menangani infeksi

pada jaringan lain. Ini bukan satu-satunya daerah dimana perlawanan

berlangsung, limpa juga menyaring darah dengan cara yang sama seperti

sebuah nodus yang menyaring getah bening, sel B dan sel T yang

bermigrasi dari sumsum tulang merah dan Thymus yang telah matang pada

limpa (Ada 3 jenis sel T yang menakjubkan, itu adalah memori T sel yang

dapat mengenali patogen yang telah memasuki tubuh sebelumnya. Dan

dapat menangani mereka dengan lebih cepat, sel T lainnya disebut helper

dan sitotoksik) yang melaksanakan fungsi kekebalan, sedangkan sel

makrofag limpa menghancurkan sel-sel darah patogen yang dilakukan oleh

fagositosis. Ada nodul limfatik seperti amandel yang menjaga terhadap

infeksi bakteri yang mana ini menggunakan sel limfosit. Kelenjar timus

mematangkan sel yang diproduksi di sumsum tulang merah. Setelah sel-sel

ini matang, sel – sel ini kemudian bermigrasi ke jaringan limfatik seperti

amandel yang mana kemudian berkumpul pada suatu wilayah dan mulai

melawan infeksi. Sumsum tulang Merah memproduksi sel B dan sel T

13

Page 14: sistem limfatik

yang bermigrasi ke daerah lain dari sistem getah bening untuk membantu

dalam respon kekebalan.

Pengangkutan Lipid

Jaringan kapiler dan pembuluh juga mengangkut lipid dan vitamin

yang larut lemak A, D, E dan K ke dalam darah, yang menyebabkan getah

bening berubah warna menjadi krem. Lipid dan vitamin yang diserap

dalam saluran pencernaan dari makanan dan kemudian dikumpulkan oleh

getah bening pada saat ini dikirimkan ke darah. Tanpa sistem limfatik kita

akan berada dalam kesulitan, memiliki masalah dengan banyak penyakit.

Jaringan tubuh akan menjadi macet dengan cairan dan sisa - sisa yang

membuat kita menjadi bengkak. Kita juga akan kehilangan vitamin yang

diperlukan.

2.8 Perbandingan Sistem Kardiovaskular dan Sistem Limfatik

Tabel 1. Perbandingan Sistem Kardiovaskular dan Sistem Limfatik(2)

NO Sistem kardiovaskular

(Darah)

Sistem limfatik (Getah bening)

1 Darah bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan mendistribusikanoksigen, nutrisi dan hormon ke seluruhjaringan tubuh.

Getah bening bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan mengeluarkan produkproduk sisa tertinggal dalam jaringan.

2 Darah mengalir dalam suatu loop terus menerus tertutup seluruh tubuh melalui arteri, kapiler, dan vena.

Getah bening mengalir dalam rangkaianterbuka dari jaringan ke pembuluh limfatik.Setelah di dalam kapal ini, getah bening mengalir hanya satu arah.

3 Darah dipompa tubuh. Jantung memompa Darah ke dalam arteri yang membawa ke semua dari. Vena kembali darah dari seluruh bagian tubuh ke jantung.

Getah tidak dipompa. Hal pasif mengalirdari jaringan ke kapiler getah bening. Aliran dalam pembuluh limfatik dibantu oleh gerakan tubuh lainnya seperti pernapasan dan tindakan otot di dekatnya dan pembuluh darah.

4 Darah terdiri dari plasma cair Getah bening yang telah disaring

14

Page 15: sistem limfatik

yangmengangkut sel-sel darah putih dan merah dan platelet.

dan siapuntuk adalah cairan putih susu atau

jelas.

5 Darah terlihat dan kerusakan pembuluh darah menyebabkan tanda-tanda jelas seperti perdarahan atau memar.

Getah tidak terlihat dan kerusakan pada sistem limfatik sulit untuk mendeteksi sampai bengkak terjadi.

6 Darah disaring oleh ginjal. Semua darah mengalir melalui ginjal di mana sampah produk dan cairan kelebihan dihapus. Diperlukan cairan dikembalikan ke sirkulasi jantung.

Limfe disaring oleh kelenjar getah beningdi seluruh tubuh. Simpul tersebut menghapus beberapa cairan dan puingpuing. Mereka juga membunuh patogen dan beberapa sel-sel kanker.

7 Pembuluh darah kerusakan atauinsufisiensi menghasilkan pembengkakan yang berisi cairan protein rendah.

Limfatik kapal kerusakan atau insufisiensimenghasilkan pembengkakan yang berisicairan kaya protein.

Tabel 2. Perbedaan sistem sirkulasi imfa dan sistem sirkulasi darah(1)

Aliran darah yang dipompa oleh jantung diedarkan di seluruh tubuh dan

dibersihkan dengan menjadi disaring oleh ginjal. Sistem limfatik tidak

memiliki pompa untuk membantu dalam alirannya, sistem ini dirancang

sedemikian rupa sehingga hanya getah bening mengalir ke atas melalui tubuh

perjalanan dari ekstremitas (kaki dan tangan) dan ke atas melalui tubuh

menuju leher. kemudian berjalan melalui tubuh, melewati getah bening

kelenjar getah bening di mana ia disaring. Pada pangkal leher, getah bening

memasuki vena subklavia dan sekali lagi menjadi plasma dalam aliran darah.(2)

15

Page 16: sistem limfatik

16

Page 17: sistem limfatik

17

Page 18: sistem limfatik

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Systema lymphatica merupakan subsistem dari sistem sirkulasi.

Systema lymphatica memiliki tiga fungsi utama yaitu:

1. Mengumpulkan dan mengembalikan cairan interstisiil, termasuk

protein plasma ke darah, sehingga membantu mempertahankan

keseimbanngan cairan (fluid balance).

2. Mempertahankan tubuh terhadap penyakit dengan memproduksi

limfosit.

3. Menyerap lemak dari intestinum dan membawanya ke darah(5)

Limfe berasal dari cairan dari seluruh tubuh. Hal ini memungkinkan di

dalam limfe terdapat kuman-kukman penyakit. Kuman-kuman penyakit ini

perlu difilter oleh pembuluh limfe. Proses ini dilakukan oleh kelenjar limfe.

Jadi, jika terdapat kuman pada suatu luka, maka kuman tersebut akan

dibinasakan sebelum masuk ke dalam sirkulasi darah.(1)

18

Page 19: sistem limfatik

DAFTAR PUSTAKA

1. Alfiansyah.2012.Pembuluh Limfe (Getah Bening).Akses 9 Desember

2012.<www.sentra-edukasi.com201107pembuluh-limfa-getah-

bening.html>

2. Asih, Retno dkk.2011.Sistem Limfatik.Akses 19 November 2012.<

http://khanifudin.files.wordpress.com201203makalah-sistem-limfe.pdf>

3. Guyton & Hall.2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.Jakarta:EGC.

4. Syaifuddin.2011.Anatomi Fisiologi Edisi 4.Jakarta:EGC.

5. Wijayanto, Hery.2006.Materi Kuliah Anatomi II Systema Lymphatica.Akses 18

November 2012.< www.handout-SYS-LIMPHATICA.pdf>

19