sistem kekebalan tubuh
DESCRIPTION
Materi Biologi Kls XI IPA Semester GenapTRANSCRIPT
ABDUL MANAN, SP., S. PdGuru Biologi MA Hikmatusysyarief NW SalutDesa Selat, Narmada, Lombok Barat
MATERI BIOLOGI KELAS XI SEMESTER GENAP
Standar Kompetensi
Memahami hakekat Biologi sebagai ilmu Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas
Kompetensi DasarMenjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit penyakit
Tujuan PembelajaranSiswa dapat mendeskripsikan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupaantigen dan bibit penyakit
Respon imun
Non-spesifik
Fagositosis
Spesifik
Inflamasi
Imunitas humoral (antibodi)
Imunitas diperantai sel
(sel-sel)
Patogen dalam tubuh
Pembekuan darah
Dalam tubuh
Luar tubuh
Penghalang misalnya kulit
Luka
Patogen misalnya bakteri
Lisozim dalam keringat
SISTEM IMUNSISTEM IMUN Fungsi:
1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; Menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh 2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak (debris sel) untuk perbaikan jaringan.3. Mengenali / mendeteksi sel yang abnormal, termutasi, atau ganas dan menghancurkannya
4. Untuk keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga keseimbangan
komponen tubuh yang telah tua
• Sasaran utama: Bibit penyakit, seperti bakteri dan virus
• Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast)
Sel dalam Sistem ImunSel dalam Sistem Imun
Pertahanan Tubuh Alami
Asam lemak dan bakteri alami
Lisozim pada mukus dalam hidungLisozim pada ludah
Mukus dan silia pada saluran udara
Lisozim pada air mata
Asam pada lambungLisozim pada usus halus
Bakteri pada usus besar
Lisozim pada urinBakteri alami pada vagina
Pertahanan Tubuh Alami
• Pertahanan fisik: Kulit
• Pertahanan Mekanik: Rambut hidung, silia
• Pertahanan Kimia : Enzim, asam lambung
•Pertahanan Biologis
Silia
Pertahan mekanik berupasel-sel bersilia dalam saluran pernapasan
Pertahanan Tubuh oleh Sel Darah Putih
Respon Imun
Respon Imun Non-spesifik:
inflamasi
fagositosis
Sumsum tulang
Sel stemLimfosit berasal dari sel-sel stem di dalam tulang
Limfosit
Sel B matang di limfa nodusSel T matang di kelenjar timus
Sel T
Sel T pembunuh Sel T pembantuSel B
Mengaktivasi
Reseptor permukaan spesifik untuk anitgen “asing”
Sel B merespon terhadap antigen. Sel B menggandakan diri, membentuk klon-klon sel plasma yang mensekresikan antibodi
Imunitas humoralImunitas yang disebabkan sel
Antigen pada permukaan organisme penginfeksi
Sel T pembunuh
Memori
Sel T dan sel B tetap hidup sebagai sel memori. Infeksi kedua oleh antigen yang sama akan menghasilkan respon sekunder yang lebih cepat
Antibodi berikatan dengan mikroorganisme untuk membunuhnya. Sel B tidak terlibat secara langsung.
Respon Imun Spesifik
•Antibody-Mediated Immunity
•Cell-Mediated Immunity
Pencegahan Penyakit
• Kekebalan tubuh
• aktif alami (aktivasi karena infeksi patogen), buatan (injeksi antigen ke dalam tubuh atau vaksinasi)
• pasif alami (antibodi yang diberikan dari Ibu ke bayinya), buatan (antibodi diekstrak dari individu lain kemudian disuntikkan ke tubuh orang lainnya atau serum)
Pengobatan Penyakit dengan Antibiotik
Antibiotik merupakan senyawa kimia untuk melawan bakteri penyebab penyakit. Konsumsi antibiotik kepada suatu individu secara terus menerus dapat menyebabkan menurunnya kemampuan antibiotik dalam melawan penyakit, disebabkan meningkatnya jumlah baketri yang resisten terhadap antibiotik tersebut.
KEKEBALAN TUBUH SPESIFIK ( MEKANIS )
ANTIGEN
ZAT KIMIA ASING YANG MASUK KE DALAM TUBUH DAN MERANGSANG TERBENTUKNYA ANTIBODI
MEMILIKI STRUKTUR 3 DIMENSI DENGAN DUA ATAU LEBIH DETEMINANT SITE
DETERMINANT SITE BAGIAN DR ANTIGEN YG DAPAT MELEKAT PADA BAGIAN SISI PENGIKATAN DARI ANTIBODI
DAPAT BERUPA PROTEIN DI DALAM MEMBRAN SEL BAKTERI / SELUBUNG SEL VIRUS
DAPAT BERUPA ZAT KIMIA YANG DIKELUARKAN OLEH MIKKROORGANISME YANG BERSIFAT RACUN
PERMUKAAN SEL BAKTERI MEMILIKI JUMLAH ANTIGEN YANG BERBEDA-BEDA
HAPTEN
DETERMINANT SITE YANG LEPAS DARI STRUKTUR ANTIGEN
TIDAK DAPAT MERANGSANG PEMBENTUKAN ANTIBODI
DAPAT BERIKATAN DENGAN ANTIBODI APABILA DISUNTIKKAN KE DALAM TUBUH
ANTIBODI
ZAT KIMIA YANG DAPAT MENGIDENTIFIKASI ANTIGEN
UMUMNYA TERDAPAT PADA PERMUKAAN SEL LIMFOSIT B
ADA 2 ANTIBODI POLIKLONAL DAN ANTIBODI MONOKLONAL
KEKEBALAN TUBUHNON SPESIFIK
RINTANGANMEKANIS
KULIT
SELAPUT LENDIR
RAMBUT-RAMBUT HALUS
RINTANGANKIMIAWI
HASIL SEKRESI
BAKTERI YANG TERDAPAT DI PERMUKAAN TUBUH
SELDARAH PUTIH
SISTEM PERTAHANAN TUBUH YANG KEDUA
AKAN MENCEGAH BENDA ASING MASUK LEBIH JAUH LAGI KE DALAM TUBUH
MENGHANCURKAN SETIAP BENDA ASING DENGAN CARA FAGOSITOSIS
ADA 2 AGRANULOSIT DAN GRANULOSIT
PROTEINKOMPLEMEN
MENGHASILKAN OPSONIN, KEMOTOKIN, DAN KININ
BERPERAN DALAM PROSES PENGHANCURAN MEMBRAN SEL MIKROORGANISME
MENSTIMULASI SEL DARAH PUTIH AGAR MENJADI LEBIH AKTIF
INTERFERON
SEKUMPULAN PROTEIN YANG DIEKSKRESIKANOLEH BEBERAPA SEL DI DALAM TUBAH
BERTINDAK SEBAGAI ANTIVIRUS DAN BEREAKSI DENGAN SEL YANG BELUM TERINFEKSI VIRUS
DAPAT MERANGSANG LIMFOSIT UNTUK MENGHANCURKAN DAN MEMBUNUH SEL-SEL YANG TERINVEKSI
DEMAM DAN RADANG
IMUNISASI AKTIF
MELIBATKAN PEMBENTUKAN SANTIBODI DI DALAM TUBUH SEBAGAI RESPON TERHADAP MASUKNYA ANTIGEN
BERTUJUAN UNTUK MERANGSANG TUBUH AGAR MEMBENTUK ANTIBODI YANG DAPAT MELAWAN ANTIGEN
DILAKUKAN DENGAN CARA MEMBERIKAN VAKSIN KE DALAM TUBUH
VAKSIN SUSPENSI MIKROORGANISME YANG SUDAH MATI
DAPAT MENCEGAH TERJADINYA INFEKSI OLEH BAKTERI ATAU VIRUS
IMUNISASI PASIF
SALAH SATU CARA UNTUK MEMPEROLEH KEKEBALAN TUBUH
DENGAN MEMASUKKAN ANTIBODI ATAU SERUM YANG TELAH KEBAL TERHADAP SUATU PENYAKIT
ANTIBODI TIDAK DIBENTUK OLEH TUBUH PENERIMA IMUNISASI,, MAKA DARI ITU DISEBUT IMUNISASI PASIF
BERTUJUAN MEMBERIKAN KEKEBALAN TUBUH SECEPATNYA
UMUMNYA PEMBERIAN IMUNISASI PASIF DILAKUKAN MELALUI SUNTIKAN
Struktur Sistem ImunStruktur Sistem ImunOrgan sistem imun berada di seluruh
bagian tubuh organ limfoidOrgan limfoid: ‘rumah’ bg limfositJaringan limfoid primer:
(1) kelenjar thymus(2) sumsum tulang
Jaringan limfoid sekunder: (1) berkapsul: limpa & kelenjar limf(2) tdk berkapsul: tonsil, GALT (gut-associated lymphoid tissue), jar.limfoid di kulit, sal.napas, kemih, & reproduksi
Jaringan LimfoidJaringan LimfoidMerupakan jaringan yang
memproduksi, menyimpan, & memproses limfosit
Mencakup: sumsum tulang, kel.limfe, limpa, thymus, tonsil, adenoid, appendiks, & agregat jar.limf di sal.cerna (GALT= gut-associated lymphoid tissue/ Plak Peyer)
Sistem ImunSistem ImunPertahanan lapis pertama:
Pertahanan fisik (physical barrier)
Ada 2 sistem kekebalan tubuh:1. Sistem kekebalan nonspesifik (didapat) (innate immune system)2. Sistem kekebalan spesifik (dipelajari/adaptif) (learned/adaptive immune system)
Respons ImunRespons Imun
Tahap: Deteksi & mengenali benda asing Komunikasi dg sel lain untuk merespons Rekruitmen bantuan & koordinasi
respons Destruksi atau supresi penginvasi
antibodi & sitokin
Respons Imun Respons Imun
1. Respons imun alami nonspesifik- ada sejak lahir- tdk memiliki target ttt- terjadi dlm bbrp menit – jam Reaksi inflamasi
2. Respons imun didapat spesifik- spesifik untuk jenis ttt- respons thd paparan I tjd dlm bbrp hari, paparan berikutnya lebih cepat
Pertahanan Lapis PertamaPertahanan Lapis Pertama
Kulit & membran mukosa yang utuhKelenjar keringat, sebum, & airmata mensekresi zat kimia & bersifat bakterisid
Mukus, silia, tight junction, desmosom, sel keratin & lysozim di lapisan epitel
Rambut pada lubang hidungBakteri tertentu, misalnya yang ada
di vagina
Sistem Kekebalan Non-Sistem Kekebalan Non-spesifikspesifikDapat mendeteksi adanya benda
asing & melindungi tubuh dari kerusakan yang diakibatkannya, namun tidak dapat mengenali benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
Yang termasuk dalam sistem ini:1. Reaksi inflamasi/peradangan 2. Protein antivirus (interferon) 3. Sel natural killer (NK)4. Sistem komplemen
Inflamasi/ PeradanganInflamasi/ Peradangan
Merupakan respons lokal tubuh terhadap infeksi atau luka
Tidak spesifik hanya untuk infeksi mikroba, tetapi respons yang sama juga terjadi pada perlukaan akibat suhu dingin, panas, atau trauma
Pemeran utama: fagosit, a.l: neutrofil, monosit, & makrofag
Tahap inflamasiTahap inflamasi1. Masuknya bakteri ke dalam jaringan2. Vasodilatasi sistem mikrosirkulasi area yang
terinfeksi meningkatkan aliran darah (RUBOR/kemerahan & CALOR/panas)
3. Permeabilitas kapiler & venul yang terinfeksi terhadap protein meningkat difusi protein & filtrasi air ke interstisial (TUMOR/bengkak & DOLOR/nyeri)
4. Keluarnya neutrofil lalu monosit dari kapiler & venula ke interstisial
5. Penghancuran bakteri di jaringan fagositosis (respons sistemik: demam)
6. Perbaikan jaringan
InterferonInterferon
Sel yang terinfeksi virus akan mengeluarkan interferon
Interferon mengganggu replikasi virus (antivirus); ‘interfere’
Interferon juga memperlambat pembelahan & pertumbuhan sel tumor dengan meningkatkan potensi sel NK & sel T sitotoksik (antikanker)
Peran interferon yang lain: meningkatkan aktivitas fagositosis makrofag & merangsang produksi antibodi
Sel Sel Natural Killer Natural Killer (NK)(NK)Merusak sel yang terinfeksi virus dan sel
kanker dengan melisis membran sel pada paparan I
Kerjanya = sel T sitotoksik, tapi lebih cepat, non-spesifik, & bekerja sebelum sel T sitotoksik menjadi lebih banyak & berfungsi
Sistem KomplemenSistem Komplemen Sistem ini diaktifkan oleh:
1. paparan rantai karbohidrat yang ada pada permukaan mikroorganisme yang tidak ada pada sel manusia2. paparan antibodi yang diproduksi spesifik untuk zat asing tertentu oleh sistem imun adaptif
Bekerja sebagai ‘KOMPLEMEN’ dari kerja antibodi
Aktivasi Sistem KomplemenAktivasi Sistem Komplemen
Komplemen yg Komplemen yg teraktivasi akan:teraktivasi akan:
1. Berikatan dengan basofil & sel mast & menginduksi penglepasan histamin reaksi inflamasi
2. Berperan sebagai faktor kemotaksis yang meningkatkan fagositosis
3. Berikatan dengan permukaan bakteri & bekerja sebagai opsonin (opsonisasi) fagositosis
4. Menempel pd membran & membentuk struktur berbentuk tabung yg melubangi membran sel & menyebabkan lisis sel.
Sistem Kekebalan SpesifikSistem Kekebalan Spesifik
Atau sistem kekebalan adaptif dapat menghancurkan patogen yang lolos dari sistem kekebalan non-spesifik.
Mencakup:(1) kekebalan humoral produksi antibodi oleh limfosit B (sel plasma)(2) kekebalan selular produksi limfosit T yang teraktivasi
Harus dapat membedakan sel asing yang harus dirusak dari sel-diri antigen (molekul besar, kompleks, & unik yang memicu respons imun spesifik jika masuk ke dalam tubuh)
Sistem Kekebalan HumoralSistem Kekebalan Humoral
Antigen (Ag) merangsang sel B berubah menjadi sel plasma yg memproduksi antibodi (Ab).
Ab disekresi ke darah atau limfa lokasi sel plasma yang teraktivasi; semua Ab akan mencapai darah gamma globulin = imunoglobulin (Ig)
Imunoglobulin (Ig)Imunoglobulin (Ig)Ada 5 kelas:1. Ig M berperan sebagai reseptor permukaan sel
B & disekresi pada tahap awal respons sel plasma2. Ig G Ig terbanyak di darah, diproduksi jika
tubuh berespons terhadap antigen yang samaIg M & IgG berperan jika terjadi invasi bakteri dan virus serta aktivasi komplemen
3. Ig E melindungi tubuh dari infeksi parasit dan merupakan mediator pada reaksi alergi; melepaskan histamin dari basofil dan sel mast
4. Ig A ditemukan pada sekresi sistem perncernaan, pernapasan, & perkemihan (spt: pd airmata & ASI)
5. Ig D terdapat pada banyak permukaan sel B; mengenali antigen pada sel B
Fungsi AntibodiFungsi Antibodi
Reaksi Ag-AbReaksi Ag-Ab
Sistem Kekebalan SelulerSistem Kekebalan Seluler
Limfosit T spesifik untuk kekebalan terhadap infeksi virus dan pengaturan pada mekanisme kekebalan.
Sel-sel T harus kontak langsung dengan sasaranAda 3 subpopulasi sel T: sel T sitotoksik, sel T
penolong, dan sel T penekanMajor histocompatibility complex (MHC) : kode
human leucocyte-associated antigen (HLA) yang terikat pada permukaan membran sel; setiap individu berbeda
Surveilens imun : kerjasama sel T sitotoksik, sel NK, makrofag, dan interferon
Aktivasi Sel TAktivasi Sel T
Pembentukan Kekebalan Jangka Pembentukan Kekebalan Jangka Panjang (Panjang (long-term immunity)long-term immunity)
Pada kontak pertama dengan antigen mikroba, respons antibodi terjadi lambat dalam beberapa hari sampai terbentuk sel plasma & akan mencapai puncak dalam beberapa minggu (Respons primer); dan akan membentuk sel memori
Jika terjadi kontak dengan antigen yang sama, karena adanya sel memori, respons yang terjadi menjadi lebih cepat (Respons sekunder)
Respons Imun terhadap Invasi Respons Imun terhadap Invasi BakteriBakteri
Respons Imun thd Invasi VirusRespons Imun thd Invasi Virus
Interaksi Sistem Imun-Saraf- Interaksi Sistem Imun-Saraf- EndokrinEndokrin
Gangguan sistem imunGangguan sistem imun
1. Lack of response (imunodefisiensi)contoh: AIDS, leukemia
2. Incorrect response (penyakit autoimun)contoh: DM tipe I, miastenia gravis, multiple sclerosis; penyakit Graves.
3. Overactive response (alergi/ hipersensitivitas)contoh: asma, rhinitis allergic, rx transfusi
ALERGI
REAKSI ABNORMAL YANG TERJADI PADA SESEORANG
BERSIFAT KHUSUS DAN HANYA MUNCUL JIKA PENDERITA MELAKUKAN KONTAK DENGAN PENYEBAB ALERGI
DAPAT DITURUNKAN DARI ORANG TUA ATAU KELUARGA TERDEKAN PENDERITA
TERJADI KARENA PENDERITA SANGAT SENSITIF TERHADAP ANTIGEN TERTENTU
ANTIGEN TERSEBUT DAPAT BERASAL DARI DEBU, UDARA, ATAU BULU HEWAN YANG DISEBUT SEBAGAI ALERGEN
AIDS
DISEBABKAN VIRUS HIV ( HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS )
MENYERANG SEL YANG MEMILIKI PROTEIN YANG HANYA TERDAPAT PADA SEL DARAH PUTIH T4
MANUSIA AKAN MENGALAMI PENURUNAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH
SAMPAI SEKARANG BELUM DIKETEMUKAN OBATNYA
PENULARAN TERJADI MELALUI
HUBUNGAN SEKS DENGAN PENDERITA HIV
PEMAKAIAN JARUM SUNTIK BERSAMA-SAMA DENGAN PENDERITA HIV
TRANSFUSI DARAH YANG TERINFEKSI HIV
BAYI YANG MEMINUM ASI PENDERITA HIV
DILAHIRKAN OLEH IBU PENDERITA HIV
KELAINAN ATAU PENYAKIT PADA SISTEM KEKEBALAN TUBUH