sistem kekebalan dalam rongga mulut

Upload: rain-noel-sualang

Post on 07-Jul-2015

267 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Kamis, 14 Juli 2011 PTI PSKG FK Unsrat drg. Juliatri

Membran mukosa-

Barier protektif mukosa mulut berlapis-lapis : @ saliva @ Keratin @ lapisan granular @ membran basal @ komponen selular & humoral dari pembuluh darah

Gbr 1. Lapisan barier protektif mukosa rongga mulut

@ Keratin Derajat keratinisasi menyebabkan mukosa mulut sangat efisien sbg barier. Keratinisasi palatum durum & gusi sangat baik, keratinisasi epitel saku gusi agak lemah barier pertahanan yg agak lemah kontak yg rapat antara epitel saku gusi dan permukaan gigi menurunkan kemungkinan penetrasi mikroorganisme

@ Lapisan granular : membran yang dilapisi granula dikeluarkan ke dalam ruang antarsel merupakan barier pergerakan substansi semacam mikroorganisme/antigen melewati epitel @ Membran basal : barier untuk menahan penetrasi mikrobial dan bahan-bahan lain.

Jika mikroorganisme/antigen melewati membran basal epitel di dalam lamina propria dekat membran basal ditemukan sel limfoid dan antibodi.

Saliva- Aliran saliva berperan dalam membersihkan rongga mulut dari mikroorganisme Kerja otot lidah, pipi dan bibir mempertahankan kebersihan mulut dibantu oleh saliva dengan penambahan lubrikasi pd pergerakan selama berbicara, mengisap dan menelan yg memungkinkan tertelannya bakteri, lekosit, jaringan dan sisa2 makanan ke dalam perut

-

Senyawa dalam saliva yang berperan dalam mekanisme pertahanan : * LISOZIM/MURAMIDASE Merupakan suatu protein kation yang kecil, berada pada sebagian besar cairan-cairan tubuh di antaranya pada saliva. Lisozim saliva mewakili enzim untuk pertahanan imun saliva non-spesifik

Lisozim/muramidase mempunyai aktivitas bakterisidal yang bekerja dengan memecah ikatan antara N-asetil glukosamin dan asam Nasetil muramat dalam komponen mukopeptida dinding sel bakteri

* PEROKSIDASE # Bila bereaksi dengan ion tiosianat dan H2O2 dapat membunuh Lactobacillus acidophilus dengan cara menghambat pemakaian lisin. # Menginaktivasi Streptokoki dengan menghambat kerja enzim glikolitik

*LAKTOFERIN Ditemukan dalam saliva dan susu mempunyai efek bakteriostatik karena menurunnya kadar besi di lingkungan yang berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri * AGLUTININ SALIVA Ikatan antara glikoprotein saliva dan adesin bakteri menyebabkan aglutinasi bakteri

* KOMPLEMEN Komplemen yang ditemukan dalam saliva adalah C3 sebagian besar berasal dari GCF. Aktivasi komplemen menyebabkan bermacam-macam fungsi termasuk kemotaksis bakteri,opsonisasi dan lisisah

* LEUKOSIT Sejumlah besar lekosit ditemukan dalam seluruh saliva. Lekosit berasal dari darah dan bermigrasi melalui sulkus gingiva ke dalam rongga mulut, sekitar 98-99% berupa PMN neutrofil, sisanya terdiri atas limfosit, monosit dan eusinofil

*ANTIBODI - Saliva berisi : IgA 19mg/100ml IgG 1,4mg/100ml IgM 0,2mg/100ml Mekanisme kerja Ig/Ab : 1. Dgn langsung menyerang penyebab penyakit/antigen 2. Dgn mengaktifkan sistem komplemen yg kemudian dgn berbagai cara akan merusak penyebab penyakit/antigen tsb.

Gingival crevicular fluid/GCF Carranza GCF berfungsi untuk membersihkan sulkus dari materimateri patogen Grant dkk bila bakteri atau benda asing tertentu masuk ke sulkus ggv segera akan lenyap dari sulkus krn keluar oleh aliran GCF