sistem informasi rencana perjalanan untuk transportasi umum

14
TRANSMETRO: SISTEM INFORMASI RENCANA PERJALANAN UNTUK TRANSPORTASI UMUM Jimmy Halim, [email protected] ABSTRAK Transportasi merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan masyarakat. Pengembangan transportasi umum merupakan jawaban dari masalah kemacetan yang terjadi di kota-kota besar pada negara berkembang. Teknologi komputasi telah mencapai generasi ketiga, disebut dengan ubiquitous computing. Ubiquitous memiliki arti ‘ada dimana-mana’, teknologi yang menyatu dalam kegiatan sehari-hari kita. Berbanding terbalik dengan teknologi virtual reality yang membawa manusia ke dunia maya, konsep ubiquitous computing membawa komputer untuk hidup di dunia bersama manusia. Konsep generasi ketiga ini sangat cocok diimplementasikan pada sistem transportasi umum yang akan dipakai oleh orang banyak pada banyak tempat. Penelitian ditujukan kepada sistem transportasi umum di Jakarta. Penulis memberikan solusi mengenai informasi yang terdistribusi dan secara otomatis diterima oleh pengguna transportasi, memberikan solusi rencana perjalanan yang diperlukan pelanggan. Penggambaran sistem dilakukan dengan alat bantu, antara lain adalah Diagram Use Case, Diagram Sequence, Diagram Activity. Kata Kunci : Pengembangan, Sistem, Transportasi, Rencana Perjalanan, dan Ubiquitous PENDAHULUAN Transportasi merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan masyarakat. Peningkatan jumlah kendaraan roda 4 di Jakarta meningkat dari sekitar 1,4 juta kendaraan pada tahun 1994 menjadi sekitar 2,3 juta kendaraan pada tahun 2007 (sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Jakarta). Bahkan menurut Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Bambang Susantono dan pengamat transportasi dari Universitas Trisakti, Trisbiantara, secara terpisah memperingatkan akan terjadinya kemacetan total pada tahun 2014 (Kompas, Januari 2008). Transportasi umum di masa depan, cepat atau lambat akan menjadi alat transportasi utama. Karena merupakan solusi dari terbatasnya luas jalan dibandingkan dengan meningkat pesatnya jumlah kendaraan. Pengembangan transportasi umum merupakan jawaban dari masalah kemacetan yang terjadi di kota-kota besar pada negara berkembang. Dengan berkembang pesatnya teknologi informasi, kita dapat menciptakan sistem transportasi yang terintegrasi satu dengan lainnya sehingga tercipta sebuah sistem transportasi yang memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para penggunaanya. Dengan terpadunya sistem informasi maka akan dapat diberikan informasi rencana perjalanan kepada pengguna sehingga akan memudahkan pengguna mengetahui transportasi umum yang tepat untuk perjalanannya. Teknologi komputasi telah mencapai generasi ketiga, disebut dengan ubiquitous computing. Generasi pertama adalah mainframe dimana setiap satu buahnya digunakan

Upload: dinhtruc

Post on 31-Dec-2016

256 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: sistem informasi rencana perjalanan untuk transportasi umum

TRANSMETRO: SISTEM INFORMASIRENCANA PERJALANAN UNTUK TRANSPORTASI UMUM

Jimmy Halim, [email protected]

ABSTRAK

Transportasi merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan masyarakat.Pengembangan transportasi umum merupakan jawaban dari masalah kemacetan yangterjadi di kota-kota besar pada negara berkembang. Teknologi komputasi telahmencapai generasi ketiga, disebut dengan ubiquitous computing. Ubiquitous memilikiarti ‘ada dimana-mana’, teknologi yang menyatu dalam kegiatan sehari-hari kita.Berbanding terbalik dengan teknologi virtual reality yang membawa manusia ke duniamaya, konsep ubiquitous computing membawa komputer untuk hidup di dunia bersamamanusia. Konsep generasi ketiga ini sangat cocok diimplementasikan pada sistemtransportasi umum yang akan dipakai oleh orang banyak pada banyak tempat.Penelitian ditujukan kepada sistem transportasi umum di Jakarta. Penulis memberikansolusi mengenai informasi yang terdistribusi dan secara otomatis diterima olehpengguna transportasi, memberikan solusi rencana perjalanan yang diperlukanpelanggan. Penggambaran sistem dilakukan dengan alat bantu, antara lain adalahDiagram Use Case, Diagram Sequence, Diagram Activity.

Kata Kunci : Pengembangan, Sistem, Transportasi, Rencana Perjalanan, danUbiquitous

PENDAHULUANTransportasi merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan masyarakat.

Peningkatan jumlah kendaraan roda 4 di Jakarta meningkat dari sekitar 1,4 jutakendaraan pada tahun 1994 menjadi sekitar 2,3 juta kendaraan pada tahun 2007 (sumber: Dinas Perhubungan Provinsi Jakarta). Bahkan menurut Ketua Masyarakat TransportasiIndonesia Bambang Susantono dan pengamat transportasi dari Universitas Trisakti,Trisbiantara, secara terpisah memperingatkan akan terjadinya kemacetan total padatahun 2014 (Kompas, Januari 2008).

Transportasi umum di masa depan, cepat atau lambat akan menjadi alat transportasiutama. Karena merupakan solusi dari terbatasnya luas jalan dibandingkan denganmeningkat pesatnya jumlah kendaraan. Pengembangan transportasi umum merupakanjawaban dari masalah kemacetan yang terjadi di kota-kota besar pada negaraberkembang.

Dengan berkembang pesatnya teknologi informasi, kita dapat menciptakan sistemtransportasi yang terintegrasi satu dengan lainnya sehingga tercipta sebuah sistemtransportasi yang memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para penggunaanya.Dengan terpadunya sistem informasi maka akan dapat diberikan informasi rencanaperjalanan kepada pengguna sehingga akan memudahkan pengguna mengetahuitransportasi umum yang tepat untuk perjalanannya.

Teknologi komputasi telah mencapai generasi ketiga, disebut dengan ubiquitouscomputing. Generasi pertama adalah mainframe dimana setiap satu buahnya digunakan

Page 2: sistem informasi rencana perjalanan untuk transportasi umum

oleh banyak orang, lalu berikutnya era komputer pribadi (personal computer) dimanaorang dan mesin berhadapan melalui sebuah desktop. Ubiquitous memiliki arti ‘adadimana-mana’, teknologi yang menyatu dalam kegiatan sehari-hari kita. Berbandingterbalik dengan teknologi virtual reality yang membawa manusia ke dunia maya,konsep ubiquitous computing membawa komputer untuk hidup di dunia bersamamanusia.

Konsep generasi ketiga ini sangat cocok diimplementasikan pada sistem transportasiumum yang akan dipakai oleh orang banyak pada banyak tempat. Hal ini mendorongpenulis untuk membahas sistem informasi pada transportasi umum yang akhirnyapenulis tuangkan dalam penulisan tugas akhir thesis dengan judul “TRANSMETRO:SISTEM INFORMASI RENCANA PERJALANAN UNTUK TRANSPORTASIUMUM”.

TINJAUAN PUSTAKAUbiquitous computing (atau "ubicomp") adalah sebuah model interaksi antara

manusia dan komputer yang terintegrasi dalam benda dan aktivitas sehari-hari.Kebalikan dari paradigma desktop (seseorang secara sadar menggunakan sebuah alatuntuk tujuan khusus), seseorang menggunakan ubiquitous computing berhubungandengan banyak alat dan sistem secara bersamaan dalam kegiatan biasa sehari-hari danmereka mungkin tidak sadar bahwa mereka berinteraksi dengan komputer. Ada banyakistilah yang dipakai untuk menjelaskan paradigm ini, sebagian berhubungan denganinstitusi tertentu atau cara pandang. Beberapa merupakan istilah umum ("pervasivecomputing," "ambient intelligence," dan yang paling baru, "everyware"), sedangkanyang lain lebih mengarah kepada benda yang terlibat ("physical computing", "Internet ofthings", "haptic computing" dan "things that think" (Wikipedia, 2008).

Mark Weiser mengatakan istilah “ubiquitous computing” ketika dia menjabatsebagai Chief Technologist di Xerox Palo Alto Research Center (PARC). Sendiri danjuga bersama dengan John Seely Brown, Weiser menulis beberapa penulisan mengenaiubiquitous computing, sebagian besar mendefinisikannya dan menggambarkan hal-halpenting dalam ubiquitous computing. Istilah ini kemudian tersebar lebih luas lagisetelah Weiser mempublikasikannya pada artikelnya yang berjudul ”The Computer ofthe 21st Century” di jurnal Scientific American terbitan September 1991. Dalamartikelnya tersebut Weiser mendefiniskan istilah ubicomp sebagai:

”Ubiquitous computing is the method of enhancing computer use by making manycomputers available throughout the physical environment, but making them effectivelyinvisible to the user”( www.ubiq.com, 2008)

Jaringan bernama piconet terbentuk jika sebuah transceiver Bluetooth melakukankoneksi dengan transceiver Bluetooth lain. Pola koneksi yang terjadi adalah hubunganmaster (pengatur) dengan slave (yang diatur). Sebuah transceiver master dapat mengatursampai tujuh transceiver slave. Tiap transceiver Bluetooth dapat menjadi master atauslave, dan konfigurasi piconetnya (siapa yang menjadi master atau slave) ditentukanoleh formasi waktu. Biasanya, transceiver pemanggil akan menjadi master.

Walaupun demikian, bisa saja terjadi pertukaran fungsi dari master ke slave dansebaliknya. Untuk membentuk piconet, transceiver Bluetooth harus punya pola hopingdan fasa hoping yang sama dengan transceiver Bluetooth lainnya. Pada dasarnya, tiap-tiap transceiver Bluetooth punya global-ID yang membentuk pola hoping. Pada saatmenghubungi transceiver lain, transceiver master memancarkan global-ID dan offset

Page 3: sistem informasi rencana perjalanan untuk transportasi umum

waktunya agar dapat diikuti oleh transceiver slave.

Transceiver slave akan menyetarakan pola hoping-nya dengan pola hopingtransceiver master. Jika pola hoping telah sinkron, komunikasi dapat terjadi danpertukaran data dapat dilakukan. Sebuah transceiver tidak dapat menghubungi sebuahpiconet yang telah ada dalam mode standby (menunggu). Karena itu, ia harusmemonitor pesan dari transceiver master dan mendaftarkan dirinya sebagai "anggotabaru" piconet. Jika perintah persetujuan dikeluarkan oleh transceiver master, "anggotabaru" tersebut akan terdaftar sebagai anggota piconet bersangkutan.

Ketika terdaftar sebagai anggota, transceiver mengeluarkan data AMA (ActiveMember Address) untuk dicatat oleh transceiver lain dalam piconet. Data AMApanjangnya 3 bit data digital. Jika terdapat delapan transceiver yang sedang aktif(termasuk master), transceiver master akan memarkir anggota yang baru masuk kepiconetnya. Anggota baru akan mengeluarkan data AMA-nya sebagai PMA(Passive/Parked Member Address). Panjang data PMA adalah 8 bit.

Jumlah transceiver yang terdapat dalam piconet bisa mencapai 256 buah (terdiri daridelapan AMA dan sisanya adalah PMA). Transceiver yang terdaftar sebagai PMA tidakdapat melakukan pertukaran data, tetapi selalu memantau sinyal yang dipancarkantransceiver master. Ia bisa menjadi AMA jika telah siap melakukan pertukaran data danada tempat kosong. Saat tidak melakukan pertukaran data, ia kembali sebagai PMA.

Walaupun cukup banyak pola hoping yang dapat dibangkitkan, kadang beberapapiconet bisa tiba pada kanal frekuensi yang sama. Hal ini dapat menyebabkan hilangnyadata yang dikirim. Karena itu, piconet segera pindah ke kanal bebas lain dan melakukantransmisi data ulang.

PEMBAHASANSistem transportasi di Jakarta secara bertahap mengalami perkembangan beberapa

tahun terakhir, terutama sejak mulai dibangunnya koridor-koridor busway olehTransJakarta. Tetapi jalur bus TransJakarta belum meliputi seluruh jalan di Jakarta,masih banyak tujuan yang harus dicapai dengan menggunakan bus umum. Transportasilain yang populer adalah kereta api walaupun daerah yang dilewati jauh lebih terbatasdibandingkan angkutan lain.

Saat ini belum ada fasilitas untuk meminta informasi mengenai transportasi umum,selain belum terorganisirnya informasi tersebut juga belum ada layanan yang dibuatuntuk masyarakat.

Kereta api

Kereta api merupakan transportasi umum yang ekonomis di Jakarta, terutama untukmereka yang bertujuan cukup jauh seperti tinggal di Depok tetapi memiliki tempat kerjadi Jakarta Pusat. Harga tiket juga cukup terjangkau ditambah adanya kartu berlanggananuntuk 1 bulan.

Kereta api dalam kota Jakarta meliputi stasiun-stasiun dari stasiun Kota sampaistasiun Bogor. Bagi mereka yang tidak biasa menggunakan transportasi ini akankesulitan mengetahui daftar stasiun yang dilewati karena tidak tersedianya informasipada setiap stasiun kereta dan juga tidak terdapat fasilitas meminta informasi mengenaihal ini melalui ponsel.

Sistem pembayaran umum yang berjalan saat ini adalah dengan melakukanpembelian tiket pada loket lalu menuju peron untuk menunggu kereta pada jalur sesuaistasiun tujuan. Pemeriksaan tiket pada stasiun dilakukan sebelum memasuki menuju

Page 4: sistem informasi rencana perjalanan untuk transportasi umum

area peron, didalam kereta hanya pada waktu-waktu tertentu kondektur keretamelakukan cek tiket kepada penumpang kereta tersebut.

Untuk jadwal kereta, terdapat papan berisi waktu-waktu perencanaan kereta tibapada stasiun-stasiun. Walaupun pihak management kereta berusaha menepati jadwal ini,tentu saja pada kenyataan sering terjadi perbedaan waktu antara jadwal dan kenyataan.

Pada sistem kereta api dalam kota yang sekarang berjalan terdapat beberapakelemahan :

Antrian pada loket pembelian tiket & pemeriksaan tiket.

Pada jam-jam sibuk, loket pembelian karcis akan terjadi antrian karenabanyaknya pengguna kereta api yang mau membeli tiket. Petugas loket hanya dapatmelayani satu persatu pelanggan dan pemberian kembalian membuat waktupelayanan menjadi lebih lama. Dengan adanya tiket berlangganan bulanan hal inisedikit berkurang, tetapi akan terjadi antrian lagi pada pemeriksaan tiket.Pemeriksaan dilakukan oleh 1-2 petugas dan pelanggan harus menunjukkan tiketmereka.

Pengguna yang tidak membeli tiket

Pemeriksaan yang dilakukan secara manual sering tidak dapat memeriksaseluruh pengguna jasa kereta api 100%, terutama pada saat jam-jam sibuk. Bahkanpada beberapa stasiun tidak terdapat petugas yang memeriksa karcis.

Jadwal yang tidak pasti.

Jadwal kereta api saat ini tidak dapat diperkirakan, dalam kenyataannyaperbedaan waktu kedatangan 1 kereta dan kereta berikutnya sangat bervariasi.Kadang bisa sangat dekat, kadang penumpang harus menunggu sangat lama. Dantidak ada informasi yang akurat mengenai kapan kereta api berikutnya tiba.

Bus TransJakarta

Angkutan umum yang baru beberapa tahun ini dengan cepat menjadi transportasiumum yang disukai oleh warga Jakarta. Pemerintah juga dengan bertahap menambahjalur-jalur busway baru dengan harapan mengurangi penggunaan mobil pribadi danakan mengurangi kemacetan lalu lintas.

Pada sebagian besar halte para penumpang bus TransJakarta harus menggunakanfasilitas jembatan penyeberangan untuk menuju/ meninggalkan halte. Lalu dapatmembeli tiket pada loket yang disediakan setelah itu memasukkan karcis didekatgerbang masuk, jika karcis masih berlaku maka alat putar pada pintu masuk akanterbuka. Selanjutnya memasuki ruang tunggu busway yang aman dan nyaman untukmenunggu bus berikutnya datang.

Penumpang diharapkan mengantri pada tempat yang disediakan sambil menunggukedatangan bus.Bus akan berhenti pada halte yang disediakan dan secara otomatis pintubus dan halte terbuka. Waktu menaikkan penumpang memadai sehingga tidak perluberebut.

Didalam bus udara bersih dan segar diharapkan partisipasinya untuk menjagakebersihan bus tersebut. Bus akan berhenti pada halte yang disediakan dan secaraotomatis pintu bus dan halte terbuka. Penumpang dapat meninggalkan bus melewatifasilitas penyeberangan dan trotoar yang ada.

Pada sistem kereta api dalam kota yang sekarang berjalan terdapat beberapakelemahan :

Antrian pada loket pembelian.

Page 5: sistem informasi rencana perjalanan untuk transportasi umum

Pada jam berangkat kerja dan pulang kerja merupakan waktu dimana penumpangbusway mencapai puncaknya. Hal ini akan menyebabkan antrian pada loket pembeliantiket. Pembelian tiket yang lalu dimasukkan pada gerbang masuk tidaklah efisien karenatiket tersebut hanya sekali pakai.

Jadwal yang tidak pasti.

Waktu bus transjakarta berikutnya, saat ini tidak dapat diperkirakan. Kadang bisasangat dekat, kadang penumpang harus menunggu sangat lama. Dan tidak ada informasiyang akurat mengenai kapan kereta api berikutnya tiba.

Tidak terdapatnya penjualan tiket pada semua halte.

Loket penjualan tiket tidak terdapat pada semua halte. Hal ini sangat disayangkankarena sebagai calon kendaraan transportasi umum terbesar di Jakarta akan diharapkanbahwa jasa bus transjakarta akan dapat dinikmati dari seluruh bagian Jakarta.

Angkutan Umum

Berbeda dengan bus TransJakarta dan kereta api, informasi mengenai angkutanumum di Jakarta masih berlum terorganisir dengan baik. Tetapi angkutan umum yangberupa metromini, patas, kopaja dan mikrolet merupakan transportasi umum yangpaling banyak di Jakarta.

Pengguna transportasi angkutan umum saat ini dapat menghentikan angkutan umumpada halte-halte yang dilalui oleh trayek angkutan umum tersebut dan membayar sesuaitarif yang berlaku. Tetapi karena kurangnya kedisiplinan dari pengguna dan sopir daribus umum sering berhenti pada sembarang tempat.

Saat ini belum ada sistem informasi yang mendata seluruh angkutan umum yangberoperasi di Jakarta, sehingga sulit untuk mencari informasi mengenai jalur yangdilalui oleh sebuah angkutan umum. Bahkan bagi warga Jakarta sendiri akan kesulitanbila mencari informasi angkutan umum untuk perjalanannya ke daerah yang jarangmereka lalui. Sistem informasi terpadu tentang angkutan umum yang digunakan olehsebagian warga Jakarta akan memberikan layanan yang dibutuhkan warga Jakarta

Walaupun saat ini proyek Monorel Jakarta dalam keadaan terhenti tetapi biladilanjutkan dan diselesaikan maka monorel akan menjadi transportasi umum yang besardan cepat. Dan akan sangat cocok untuk disertakan dalam penelitian ini.

Belum banyak informasi yang dapat dibahas mengenai monorel ini, karena belumada kepastian lebih detail mengenai sistem informasi dan pembayaran yang akandipakainya

TransMetro

Untuk tercapainya sebuah informasi yang terpadu antara sistem transportasi umumyang sudah ada dan akan ada di Jakarta diperlukan sebuah sistem informasi yangmenampung dan menganalisis data mengenai transportasi umum di Jakarta. Dan peranTransMetro adalah mewujudkan hal tersebut.

Tidak terorganisirnya informasi transportasi umum menyebabkan masyarakatkebingungan dalam mengunakan jasa transportasi umum, terutama bagi pendatang darikota lain. Padahal transportasi umum merupakan solusi bagi kemacetan yang semakinmeningkat dan harga BBM yang terus naik. Dengan meningkatkan fasilitas dan efisiensiangkutan umum maka akan meningkatkan jumlah pemakai angkutan umum.

Tujuan dari TransMetro adalah membuat sistem informasi transportasi umum yangdapat memberikan layanan yang berguna kepada pengguna transportasi umum.Pengembangan awal adalah memberikan layanan-layanan:

Page 6: sistem informasi rencana perjalanan untuk transportasi umum

Membantu pengguna dalam memilih dan membuat rencana perjalanan tetapimenyembunyikan proses rumit dibaliknya.

Memberikan informasi mengenai trayek transportasi umum.

Informasi dapat diakses oleh umum melalui:

WEB browser

WAP browser

SMS system

Smart client pada PC

Smart client pada ponsel.

IVR system.

Pengembangan selanjutnya :

Memberikan informasi mengenai perkiraan waktu perjalanan yang diperlukanuntuk mencapai tujuan. Informasi ini dapat diberikan oleh sistem denganmengintergrasikan AVL (Automatic Vechicle Location) kepada seluruhtransportasi umum.

Memberikan informasi mengenai biaya yang diperlukan dalam perjalanan. Danjuga mengembangkan sistem pembayaran digital, dengan menggunakan smartcard seperti kartu RFID.

Gambar 1. Arsitektur TransMetro

Page 7: sistem informasi rencana perjalanan untuk transportasi umum

Arsitektur TransMetro terdiri dari 3 bagian.

Antar Muka

Dalam mengakses informasi pengguna dapat menggunakan ponsel & komputer.Melalui komputer pengguna dapat menggunakan aplikasi browser untuk mengakseswebsite TransMetro dan meminta rencana perjalanan berdasarkan sumber dan tujuanakhir perjalanan.

Melalui ponsel pengguna dapat mengakses informasi melalui WAP site, SMS &aplikasi ponsel.

WAP site mempunyai fitur yang lebih minim dibandingkan dengan WEB site,karena keterbatasan tampilan & kecepatan pada ponsel. Informasi pada WAP siteakan diringkas sehingga nyaman dibaca pada layar ponsel.

SMS sebagai fitur yang pasti dimiliki oleh seluruh pengguna ponsel merupakanmedia yang akan banyak digunakan oleh masyarakat. Jenis layanan yang ditawarkanadalah ‘Information On Demand’, dimana pengguna mengirimkan SMS permintaaninformasi untuk setiap informasi yang mereka butuhkan.

Aplikasi ponsel yang dibuat dengan J2ME ataupun Symbian C++ memberikantampilan yang user friendly sehingga akan memudahkan pengguna dalammengakses informasi. Dalam menghubungi server terdapat dua pilihan yaitu melaluiinternet atau melalui server Bluetooth didekat ponsel.

Sistem Informasi TransMetro

Sistem Informasi TransMetro terdiri dari server-server yang berkomunikasidengan bagian interface, lalu menerjemahkan permintaan dari pengguna kepadamanagement server.

Management server merupakan server utama yang melakukan proses pencarianrencana perjalanan bagi pengguna. Management server menyediakan interface/APIbagi server-server lain dan client interface untuk berkomunikasi. Management servermenggunakan format XML dalam API yang disediakannya sehingga akanmemberikan skalabilitas yang luas.

Setiap permintaan informasi ke Management Server akan menggunakanspesifikasi TransMetro XML dan juga akan direspon dengan format TransMetroXML yang sesuai dengan jenis permintaan. Hal ini memungkinkan ponsel yangmemiliki keterbatasan dapat menampilkan sesuai dengan format yang sesuai.Protokol yang digunakan dalam berkomunikasi adalah HTTP, pada setiappermintaan informasi akan dikirimkan tipe client dan jenis informasi yang diminta.

Pihak ketiga

Pihak ketiga adalah pihak lain yang menyajikan informasi atau inginmendapatkan informasi melalui TransMetro. Bila perusahaan transportasi memilikisistem informasi yang telah atau akan dibangun, TransMetro akan menyediakanserver untuk berkomunikasi sesuai dengan protokol sistem perusahaan sehinggaakan selalu saling mengupdate.

Rencana perjalanan kombinasi jarak dan perpindahan angkutan umum yangminimal.

Contoh untuk rencana perjalanan dari titik C ke titik J maka system akanmemberikan rencana perjalanan menggunakan angkutan umum ‘ungu’, ‘hijau’ dan‘merah’ dan jalur perjalanan : C – D – E – I – J.

Algoritma untuk mencari solusi ketiga ini adalah mengembangkan algoritma

Page 8: sistem informasi rencana perjalanan untuk transportasi umum

pencarian jalur terpendek ditambahkan dengan perhitungan perpindahan angkutanumum akan menyebabkan pilihan tersebut lebih tidak efisien. Sehingga akanmenghasilkan solusi yang relatif cepat dan tidak sering berpindah angkutan umum.

Gambar 2. Diagram jalur pencarian terbaik

Pada setiap kali ada perubahan atau penambahan jalur angkutan umum maka sistemTransMetro akan melakukan pencarian solusi rencana perjalanan ulang. Proses inidilakukan sebagai background process, setiap ada solusi rencana perjalanan baru makaakan memperbaharui data pada database, sehingga pengguna tetap dapat menggunakanTransMetro selama proses analisa berjalan dan setelah ada solusi baru maka penggunaakan mendapatkan solusi yang sudah diperbaharui. Semakin banyak jalur bus yangterdata akan menyebabkan proses analisis ini berjalan lebih lama, maka secara bertahapsetiap 1 jalur solusi (misalkan dari perhentian C ke perhentian J) selesai dianalisis akanlangsung diperbaharui ke database.

WEB site & WAP site

Dalam mengakses informasi TransMetro, website merupakan media yang palinglengkap. Hal ini disebabkan komputer dan aplikasi browser memiliki kemampuaninteraksi lebih besar dibandingkan ponsel. Informasi yang disediakan di Web siteadalah:

Membuat rencana perjalanan.

Dalam membuat rencana perjalanan 2 data yang perlu dimasukkan oleh penggunaadalah sumber dan tujuan perjalanan. Pengguna dapat memilih kabupaten,kecamatan lalu memasukkan nama jalan dari awal perjalanan serta tujuanperjalanan.

Lalu sistem akan memberikan pilihan-pilihan rencana perjalanan terbaik, sehinggapengguna dapat memilih rencana yang paling sesuai keinginannya. Pada layar inipengguna dapat melihat jenis angkutan umum apa yang dipakai oleh setiap rencanaperjalanan.

Bila pengguna memilih salah satu rencana maka akan ditampilkan langkah-langkahyang lebih detail.

Setiap jenis kendaraan akan mempunyai icon sendiri untuk mempermudahpengguna memilih lalu akan melihat lebih detail tentang rencana perjalanan tersebut.Icon ini akan bertambah dengan adanya transportasi umum baru.

Page 9: sistem informasi rencana perjalanan untuk transportasi umum

Di layar detail rencana perjalanan akan menjelaskan dimana pengguna harus naikdan turun rencana perjalanan, juga dijelaskan bila pengguna harus berjalan untukmenuju tempat perhentian yang dekat.

Gambar 3. Diagram sequensial rencana perjalanan

Melihat trayek-trayek bus.

Web site TransMetro juga menyajikan informasi mengenai trayek angkutan umum,sehingga pengguna dapat melihat jalur yang dilewati oleh transportasi umumtertentu.

Tentang TransMetro.

Bagian ini memberikan gambaran umum mengenai perusahaan TransMetro, sertamisi dan visinya.

SMS

Pada permintaan rencana perjalanan melalui SMS dapat bekerja sama denganoperator sehingga pengguna dapat mengirim SMS ke short number (nomor 4 digit).

Layanan yang disediakan TransMetro melalui SMS tidak sebanyak layanan padamedia lainnya, karena keterbatasan informasi yang dapat dikirim dan tidak terdapattampilan yang interaktif.

Walaupun jenis layanan yang tidak sebanyak yang lain tetapi semua ponselmendukung SMS.

Pengguna dapat meminta rencana perjalanan dengan mengirimkan SMS berisisumber perjalanan dan tujuan perjalanan, dengan format “TM BINARIA KOTA”

Sms akan dikirimkan oleh operator dari SMS Center mereka menuju Sms GatewayTransMetro, yang berikutnya akan merequest rencana perjalanan kepada ManajemenServer. Lalu mengirim SMS pada pengguna berisi rencana perjalanan yang diinginkan.

Page 10: sistem informasi rencana perjalanan untuk transportasi umum

Bila pengguna ingin mendapatkan informasi perhentian apa saja yang dilalui olehsebuah angkutan umum pengguna dapat mengirim SMS dengan format: “TM BUSPATAS 905”

Sama seperti permintaan meminta rencana perjalanan, SMS akan sampai pada SMSGateway lalu SMS Gateway akan meminta data angkutan umum dan mengirimkaninformasi trayek kepada pengguna.

Dengan melalui USSD TransMetro dapat menyajikan informasi mengenai trayekangkutan umum. Pengguna hanya perlu melakukan telepon misalkan ke nomor ‘*848#’lalu akan muncul tampilan kategori angkutan umum yang diinginkan oleh pengguna.Pengguna dapat memilih dengan memilih reply lalu memasukkan nomor yang diainginkan.

Aplikasi ponsel bertujuan memberikan layanan dengan gratis melalui server yangdiletakkan pada halte-halte. Dengan mengirim dan menerima data melalui Bluetoothmaka aplikasi dapat berkomunikasi dengan server.

Kelebihan utama pada penggunaan aplikasi ini adalah dengan menjalankan aplikasipada background server dapat mengetahui keberadaan aplikasi ini pada jarak tertentudan membuat aplikasi ini secara otomatis muncul dan menampilkan selamat datangserta menanyakan tujuan pengguna secara interaktif.

Salah satu tujuan komunikasi menggunakan media Bluetooth adalah supayapengguna dapat mendapatkan informasi dengan gratis.

Gambar 4. Piconet

Layanan yang dapat diakses melalui aplikasi hampir sama dengan website walaupunlebih sederhana. Hal ini dikarenakan layar ponsel yang tidak terlalu besar, sehinggatidak akan dapat menampilkan seluruh detail informasi.

Sama seperti website dengan aplikasi ponsel pengguna dapat melihat pilihan rencanaperjalanan yang berikan oleh server. Aplikasi akan mengirimkan request kepadaBluetooth server untuk mendapatkan pilihan rencana perjalanan, pada Bluetooth servertidak terdapat data rencana perjalanan tetapi data tersebut tersimpan pada server pusat.Setiap Bluetooth server harus terhubung dengan jaringan internet sehingga dapatmeminta informasi pada server pusat pada setiap request.

Page 11: sistem informasi rencana perjalanan untuk transportasi umum

Untuk mengefisiensikan koneksi kepada server pusat, pada Bluetooth server akandilakukan cache. Server akan menyimpan 50 jenis perjalanan terakhir yang diminta dantidak lebih dari 4 jam, sehingga bila ada permintaan yang responnya terdapat pada cacheBluetooth server tidak perlu meminta data kepada server pusat.

Analisa SWOT TransMetro

Penulis menggunakan analisa SWOT untuk mengevaluasi faktor-faktor internal daneksternal yang menguntungkan dan merugikan dari sistem informasi TransMetro.

Strengths / Kekuatan:

Sebagai pelopor pertama untuk jenis layanan ini.

Salah satu kelebihan utama dari sistem informasi TransMetro adalah belum adasistem informasi seperti ini di Jakarta, sehingga akan memberikan layanan yangbelum ada saingannya.

Dapat diakses dengan media populer.

Selain itu TransMetro juga menyajikan informasi melalui beberapa media, ponselsebagai alat komunikasi yang hampir dimiliki semua orang akan memudahkan siapasaja mengakses informasi TransMetro.

Data selalu terupdate.

Menjaga data yang selalu diperbaharui akan menjadi kekuatan sistem informasiTransMetro, maka harus tetap dapat menjaga kelebihan tersebut.

Layanan gratis melalui aplikasi ponsel.

Informasi akan dapat diakses gratis melalui aplikasi ponsel, sehingga penggunadapat menggunakannya dengan leluasa tanpa memikirkan biaya sms atau GPRS.

Weaknesses / Kelemahan:

Perlu sosialisasi kepada masyarakat.

Karena TransMetro adalah sebuah sistem informasi yang baru dimasyarakat makadiperlukan proses sosialisasi supaya masyarakat mengenal TransMetro dan mengerticara penggunaannya. Seperti penggunaan Bluetooth perlu disosialisasi karenamasyarakat cenderung mematikan Bluetooth ponsel bila tidak dipakai.

Aplikasi ponsel tidak disupport semua tipe ponsel.

Kekurangan lain adalah tipe ponsel yang mendukung rancangan aplikasi ponselTransMetro adalah ponsel-ponsel baru yang memiliki library untuk komunikasidengan Bluetooth. Hal ini menyebabkan tidak semua pengguna dapat menggunakanaplikasi ini.

Stabilitas komunikasi melalui Bluetooth.

Sinyal Bluetooth bukanlah media komunikasi yang stabil seperti kabel ataupunwireless. Jarak yang terbatas dan sinyal yang tidak kuat menjadi masalah dalammengirim informasi.

Belum meratanya penggunaan internet & GPRS.

Walaupun ponsel telah menjadi alat komunikasi yang dimiliki mayoritas pendudukJakarta tetapi baru sebagian yang mengaktifkan dan memakai GPRS. Walaupunoperator selular gencar mengkampanyekan fitur 3G tetapi fasilitas ini belum banyakdipakai penggunanya.

Opportunities / Kesempatan:

Transportasi umum di Jakarta semakin teratur.

Page 12: sistem informasi rencana perjalanan untuk transportasi umum

Dengan mulainya bus TransJakarta beroperasi, bus ini mengajarkan keteraturandalam transportasi umum. Trayek yang tetap, perhentian pada tempatnya, keamanan,dan lain lain. Hal ini membuat penduduk Jakarta semakin banyak menggunakanangkutan umum. Hal ini akan mendukung TransMetro untuk diterima dimasyarakatkarena semakin banyak pengguna transportasi umum akan semakin besar pula pasarpengguna TransMetro.

Naiknya harga BBM.

Harga BBM yang meningkat tajam akan menyebabkan penggunaan transportasimassal sebagai solusi. Pemerintah juga akan mendukung perbaikan fasilitastransportasi umum sehingga masyarakat semakin nyaman menggunakannya.

Rute transportasi umum yang semakin banyak dan beragam.

Tidak mungkin seseorang menghafal seluruh rute bus, sehingga akan diperlukansebuah sistem informasi yang memberikan mereka solusi yang tepat dalam memilihtransportasi umum yang tepat untuk mereka.

Teknologi informasi yang berkembang dengan pesat.

Banyak kesempatan yang dapat dilakukan dengan sistem informasi TransMetro ini,banyak pengembangan yang dapat dilakukan untuk membuat sistem informasi inimenjadi lebih baik dan menyajikan informasi yang dibutuhkan masyarakat.Beberapa contohnya adalah menyajikan waktu perjalanan dengan tepat danmembuat sistem pembayaran lebih mudah serta terintegrasi. Pada sub bab 4.4penulis menjelaskan lebih jauh mengenai pengembangan ini.

Threats / Ancaman:

Biaya investasi yang tinggi.

Pengembangan awal dan pengembangan selanjutnya dari TransMetro tidak rendah.Dari persiapan hardware & software, lalu juga kerjasama dengan pihak-pihaktransportasi umum serta penyediaan fasilitas di halte atau stasiun.

Loyalitas dari pelanggan.

Kepuasan pelanggan akan menentukan apakah masyarakat akan terus memakailayanan TransMetro. Tanpa adanya loyalitas dari pelanggan maka layanan ini tidakakan berkembang dan akan ditinggalkan oleh seluruh pelanggan.

Sistem informasi yang sejenis dari saingan.

Tidak menutup kemungkinan adanya perusahaan lain yang berusaha memberikanlayanan yang mirip terutama bila layanan ini dapat berkembang dan populerdimasyarakat.

Perilaku pengrusakan.

Dengan meletakkan peralatan umum seperti server Bluetooth pada tempat umumakan menyebabkan adanya kemungkinan rusaknya asset tersebut karenapengrusakan. Kurangnya kesadaran dari masyarakat Jakarta tentang merawat danmenjaga fasilitas umum perlu ditingkatkan.

KESIMPULANPendekatan dengan ubiquitous computing merupakan pendekatan yang sesuai untuk

mengembangkan sistem transportasi umum di Jakarta. Pengembangan transportasiumum yang merupakan solusi kemacetan harus memberikan kemudahan dankenyamanan bagi masyarakat Jakarta.

Banyak negara-negara lain yang sudah mengembangkan sistem transportasi umum

Page 13: sistem informasi rencana perjalanan untuk transportasi umum

dengan teknologi maju. Beberapa dari teknologi dapat kita adopsi untuk Indonesia sertakita dapat mengembangkan konsep ubiquitous yang baru sehingga tercipta sistem yangdapat diterima oleh masyarakat dengan mudah.

Informasi rencana perjalanan merupakan informasi yang diperlukan masyarakatJakarta terutama dengan berkembangnya transportasi umum di Jakarta. Sosialisasimerupakan salah satu langkah penting yang harus dilakukan supaya masyarakat menjadimengenal TransMetro serta mempopulerkan pemakaian transportasi umum terutamadengan meningkatnya harga minyak dunia.

Page 14: sistem informasi rencana perjalanan untuk transportasi umum

REFERENSI

Brennan, Shane, 2007, STIS: Smart Travel Planning Across Multiple Modes ofTransportation, Trinity College Dublin, Irlandia.

Jogiyanto, H.M., 1999, Analisis & Disain Sistem Informasi, Cetakan Pertama, EdisiKedua, Andi Offset, Yogyakarta.

Lin Liu, Chao, 2001, Path-Planning Algorithms for Public Transportation Systems, TheFourth International Ieee Conference On Intelligent Transportation Systems, USA.

Naughton, Patrick, 2004, Prediction Model of Bus Arrival and Departure Times UsingAVL and APC Data, Journal of Public Transportation.

Nummenmaa, Jyrki, 2007, On Constructive Research In Computer Science.

Pakpahan, Suhardi, 2005, Jaringan Workgroup, Lan & Wan, Jakarta.

PT Kereta Api, 2008, www.kereta-api.com.

Quan, Alec, 2007, Project Report of RFID in Electronic Payments, UCLA MAE.

TransJakarta Busway, 2008, trans.jakarta.go.id.

Weiser, Mark, 1993, Some Computer Science Issues in Ubiquitous Computing, CACM.

Wikipedia, 2008, www.wikipedia.org.