sistem informasi manajemen
TRANSCRIPT
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“SIA yang diinginkan pemilik perusahaan PT. X”
Disusun oleh :
DWI CATUR SAPTA LINDYARTI
108400194
INSTITUT MANAJEMEN TELKOM
2009/2010
ABSTRAK
Pada proyek konstruksi, manajemen yang efektif sangat bergantung pada akses data
dan pengontrolan data yang baik, khususnya data tentang biaya. Akan tetapi, pengelolaan
data tentang biaya dan fungsi keuangan lainnya secara efektif dan efisien mutlak
membutuhkan aplikasi sistem informasi akuntansi beserta prosedur transaksi yang lebih
baik. Sistem informasi akuntansi terdiri atas dua sub sistem yaitu sistem pemrosesan
transaksi dan sistem pelaporan buku besar. Dalam aplikasinya, sistem pemrosesan transaksi
tersebut dibagi menjadi siklus-siklus. Yaitu, siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus
konversi, siklus manajemen SDM, dan siklus buku besar adan laporan keuangan.
Pembahasan studi kasus ini berisi tentang deskripsi aplikasi sistem informasi akuntansi
beserta prosedur transaksi yang digunakan oleh PT. X serta didukung oleh berbagai teknik
analisa data. Teknik analisa yang dilakukan berguna untuk mempelajari aplikasi sistem
informasi akuntansi beserta prosedur transaksi yang ada di PT.X. Hasil analisa tersebut,
merupakan bahan pendukung yang digunakan untuk mengajukan usulan aplikasi sistem
informasi akuntansi beserta prosedur transaksi yang dapat menjadi alternatif atas
pemecahan masalah di PT.X. Akhirnya, usulan aplikasi sistem informasi akuntansi beserta
prosedur transaksi yang dibuat diharapkan sesuai dengan masalah yang ingin dipecahkan
oleh PT.X dan dapat membantu PT.X untuk dapat lebih maju lagi.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi saat ini merupakan pemicu perusahaan untuk menggali
potensi yang dimiliki perusahaan untuk dapat lebih meningkatkan performance perusahaan.
Berbagai peluang yang ditemukan di pasaran, sangatlah berguna untuk diubah menjadi
potensi-potensi yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan pendapatan bagi
perusahaan.
Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang terstruktur dalam unit
usaha bisnis untuk membantu pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan sehari-hari
dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang dimulai dari sudut pandang akuntansi
yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, membantu manajemen dalam melakukan
pengambilan keputusan, dan juga untuk memenuhi pelaksanaan kebijakan pemerintah
dalam perusahaan.
PT. X merupakan perusahaan yang berperan sebagai produsen dan penyadia jasa
konstruksi. Perusahaan ini harus senantiasa mewaspadai hal yang dapat menghambat
pengembangan perusahaan yang lebih besar lagi dan mengganggu kelancaran aktivitas
operasional serta tawaran proyek yang ditolak pada tahun 1998-2003 yang menyebabkan
suatu proyek tidak dapat terkontrol dengan baik, keluhan dari pelanggan atas ketidakpuasan
layanan yang diberikan perusahaan, serta penurunan penawaran proyek akibat
pengambilan keputusan yang terlambat.
Perusahaan selaku penyedia informasi dituntut untuk dapat memberikan informasi
tentang berbagai hal yang menjelaskan keadaan perusahaan tersebut. Dalam memberikan
informasi bagi perusahaan, Sistem Akuntansi keuangan dan manajemen harus didukung
dengan system pengendalian intern yang baik. Dengan pengendalian intern yang baik ini
diharapkan seluruh data yang telah diolah akan menjadi informasi yang benar dan dapat
dipercaya sehingga informasi tersebut dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan. Dengan begitu, Sistem Akuntansi yang didukung oleh pengendaliaan intern yang
baik, diharapkan akan menghasilkan informasi yang nantinya sangat membantu manajer
dalam mengambil kebijakan perusahaan dalam upaya mengembangkan perusahaan
menjadi lebih besar dan lebih maju lagi.
ISI
System Informasi Akuntansi
Di era globalisasi dewasa ini, perusahaan dituntut untuk memperhatikan dan
mengelola informasi yang mengalir di dalam dan di luar lingkungannya. Melalui alur
informasi yang sehat, perusahaan dapat memonitor kondisi riil-nya sendiri, baik tentang
persediaan barang, pemasaran, retur, mobilitas dan pertumbuhan sumber daya manusia,
keuangan dan lain sebagainya. Tanpa informasi, perusahaan tidak dapat beroperasi dengan
lancer dan mengambil keputusan manajerial secara objektif, karena perusahaan tidak dapat
mengetahui secara pasti kondisi di lapangan (Budi Sutedjo, 2002).
Kebutuhan atas pelayanan informasi yang tepat waktu, relevan, akurat, dan lengkap
dan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan membuat timbulnya beberapa ilmu baru,
salah satunya system informasi akuntansi. Menurut Robinson, Davis dan Alderman (1986),
dengan adanya system informasi akuntansi, akuntansi adalah kegiatan yang lebih dari pada
mencatat, menyimpulkan dan melaporkan aspek-aspek financial pada kegiatan bisnis.
Dalam system informasi akuntansi, akuntansi mencakup proses-proses dan prosedur
tentang informasi financial organisasi yang diterima, tercatat, ditangani, diproses, disimpan,
dilaporkan dan termasuk dibuang sekalipun. Dengan demikian, akuntan-akuntan diharapkan
untuk dapat memvisualisasikan sebuah model proses transaksi secara urut.
Sebagai salah satu dari kegiatan bisnis, salah satu tujuan terpenting dari manajemen
konstruksi adalah meraih keuntungan sesuai dengan waktu, dana dan usaha yang
dikeluarkan (Halpin, 1985). Akan tetapi, dalam proses untuk meraih sasaran tersebut
diperlukan suatu manajemen proyek yang efektif. Pada proyek konstruksi, manajemen yang
efektif sangat bergantung pada akses data dan pengontrolan data yang baik, khususnya data
tentang biaya dan fungsi pengontrolan jadwal (Abudayyeh dan Rsdorf, 1991). Akan tetapi,
pengontrolan data tentang biaya dan fungsi keuangan lainnya secara efektif dan efisien
mutlak membutuhkan system informasi yang lebih baik (Robinson, Davis dan Alderman,
1986).
Dalam artikel ini saya akan membahas kasus mengenai system informasi yang terjadi
pada PT. X. berikut latar belakang masalahnya :
PT. X adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam penyediaan jasa konstruksi
untuk bangunan ruko, rumah tinggal dan bangunan industri. Tiga tahun terakhir, tepatnya
memasuki tahun 2001, sejalan dengan mulai pulihnya ekonomi nasional, kinerja PT. X mulai
meningkat. Meskipun demikian, perusahaan ini mempunyai beberapa masalah untuk
mengembangkan perusahaan lebih besar lagi.
Studi kasus aplikasi system informasi akuntansi ini di latarbelakangi oleh
ketergantungan perusahaan yang sangat besar terhadap direktur utama dan pemegang
saham yang ikut bekerja sebagai manajer proyek. Sedangkan direktur utama dan manajer
proyek mempunyai keterbatasan tenaga dalam menangani aktivitas operasional perusahaan
setiap hari. Akibat dari ketergantungan ini maka perusahaan mempunyai hambatan untuk
mengembangkan perusahaan lebih besar lagi dan cenderung membatasi diri terhadap
tawaran proyek yang tak dapat dikontrol lagi oleh pemilik perusahaan yang juga ikut bekerja
sebagai manajer proyek. Keterbatasan ini tampak dalam data proyek yang dilaksanakan dan
ditolak dari tahun 1998 – 2003 pada Lampiran 1. Pemilik perusahaan menginginkan system
informasi akuntansi yang ada dikembangkan lebih baik lagi sehingga suatu proyek tetap
dapat terkontrol meskipun pemilik perusahaan tidak ikut bekerja lagi sebagai manajer
proyek. Disamping itu, pemilik perusahaan menginginkan suatu penerapan akuntansi
berdasarkan teori akuntansi dalam teori pembukuan perusahaan.
Latar belakang lainnya adalah pemilik perusahaan menginginkan suatu system
informasi yang dapat mengurangi beban tugas terhadap aktivitas operasional yang
seharusnya dapat didelegasikan kepada staff perusahaan. Oleh karena itu, diharapkan
melalui aplikasi system informasi akuntansi yang benar perusahaan dapat mengatasi
masalah yang ada dan berkembang lebih maju lagi.
Analisis
A. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi merupakan suatu system yang bertujuan untuk menghasilkan
informasi (Jogiyanto). Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi
organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk
dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan.Definisi dari system informasi manajemen sendiri merupakan
jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu sistem (terintegrasi)
dengan maksud memberikan informasi (yang bersifat ekstern dan intern) kepada
manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan. Sedangkan System Informasi Akuntansi
(SIA) adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan,
mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan
keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Definisi lainnya, sistem informasi akuntansi merupakan salah satu jenis sistem
informasi yang diperlukan oleh perusahaan dalam menangani kegiatan operasionalnya
sehari-hari untuk menghasilkan informasi-informasi akuntansi serta informasi-informasi
lainnya mengenai proses bisnis perusahaan yang diperlukan oleh manajemen dan pihak-
pihak terkait lainnya sehubungan dengan pengambilan keputusan dan kebijakan-kebijakan
lainnya. Menurut Wilkinson (1991), Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu
kerangka pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal,
and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa
informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan
menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Dan menurut
Gelinas, Orams, dan Wiggins (1997), sistem informasi akuntansi (SIA) sebagai subsistem
khusus dari sistem informasi manajemen yang tujuannya adalah menghimpun, memproses
dan melaporkan informsi yang berkaitan dengan transaksi keuangan.
Karakteristik SIA (Sistem Informasi Akuntansi) :
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal
Ada 2 komponen yang harus ada dalam membangun system informasi akuntansi yang
dibutuhkan oleh PT. X yaitu :
- Spesialis Informasi
- Akuntan
Adapun tujuan Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut:
1. mendukung operasi-operasi sehari-hari
2. mendukung pengambilan keputusan manajemen
3. memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggungjawaban
Sistem Informasi Akuntansi memiliki beberapa sistem-sistem bagian (sub-system) yang
berupa siklus-siklus akuntansi. Siklus akuntansi menunjukkan prosedur akuntansi mulai dari
sumber data sampai ke proses pencatatan/pengolahan akuntansinya. Siklus akuntansi dibagi
menjadi:
1. Siklus pendapatan
2. Siklus pengeluaran kas
3. Siklus konversi
4. Siklus manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
5. Siklus buku besar dan laporan keuangan
Siklus Pendapatan merupakan prosedur pendapatan dimulai dari bagian penjualan
otorisasi kredit, pengambilan barang, penerimaan barang, penagihan sampai dengan
penerimaan kas.
Siklus pengeluaran kas merupakan prosedur pengeluaran kas mulai dari proses
pembelian sampai ke proses pembayaran.
Siklus konversi merupakan siklus produksi mulai dari bahan mentah sampai ke
barang jadi.
Siklus manajemen Sumber Daya Manusia melibatkan prosedur penggajian.
Siklus buku besar dan pelaporan keuangan berupa prosedur pencatatan dan
perekaman ke jurnal dan buku besar dan pencetakan laporan-laporan keuangan
yang datanya diambil dari buku besar.
Dengan berkembangnya suatu perusahaan, maka aktivitas yang dilakukan pun akan
semakin berkembang dan kompleks. Dan pihak manajemen akan banyak dihadapkan pada
pembuatan keputusan yang tepat waktu, tepat sasaran, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk tercapainya hal tersebut informasi yang memadai sangat dibutuhkan, terutama
informasi keuangan. Untuk itu diperlukan suatu sistem informasi akuntansi keuangan yang
memadai untuk mendukung pengambilan keputusan.
Pada dasarnya suatu sistem informasi dibangun dengan beberapa tahap
pengembangan serta melibatkan sumber daya dari beberapa disiplin ilmu yang berbeda,
baik sisi manajemen, teknologi informasi, keuangan, dan lain sebagainya. Salah satu hasil
produk pembangunan sistem informasi adalah suatu perangkat lunak yang terpadu,
ditambah dengan tata aturan yang diterapkan untuk mengelola sistem sehingga tujuan dari
suatu sistem dapat tercapai. Pembangunan suatu sistem informasi baik dalam skala besar
maupun kecil, tetap membutuhkan langkah-langkah tersusun dan terkoordinasi karena
pembangunan system informasi merupakan suatu proyek pengembangan memiliki tujuan
sehingga sistem informasi dapat berjalan dengan baik.
Menurut saya, seharusnya manajer PT. X menyadari pentingnya komunikasi antar
departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan. Yantu dengan
disediakannya system informasi perusahaan. Karena peranan SIA dalam PT. X ini sangat
penting untuk menghasilkan informasi yang dapat membantu pemilik perusahaan, direktur
utama dan pemegang saham, serta manajer proyek dan departemen lainnya untuk
mengontrol aktivitas operasional perusahaan, mengontrol tawaran proyek, mengontrol
jalannya proyek, serta mengontrol keadaan financial perusahaan dan untuk mengambil
keputusan. Manajemen. PT. X sebaiknya membangun system informasi akuntansi keuangan
dan system informasi akuntansi manajemen.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
- informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang
ditujukan kepada pihak extern.
- Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam
pengambilan keputusan.
Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan
dan pengendalian perusahaan, yaitu :
1. Sistem Akuntansi Biaya
Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari
aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan.
2. Sistem Budgeting
Adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk
menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan.
Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan (PT. X) adalah :
1. Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali
seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem
tersebut.
Akuntan yang ditunjuk oleh perusahaan nantinya harus mengerti bagaimana memotivasi
orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif, efektif serta efisien
untuk perusahaan dan orang-orang yang terlibat di dalamnya.
Selain itu juga akuntan tersebut harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi
yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan
diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para
pengambil keputusan.
2. Metode kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk
meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.
3. Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin
seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk
dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
Agar kita dapat mengembangkan ide sistem informasi tersebut menjadi suatu karya
maka jawabannya adalah ide tersebut perlu dikembangkan dengan dukungan perangkat
pengembangan sistem informasi, serta perlu mengembangkan ide tersebut dalam tahap-
tahap pembangunan sistem informasi.
Di dalam usaha pengembangan sistem informasi manajemen yang canggih dengan
berbasis komputer memerlukan orang-orang yang mempunyai ketrampilan tinggi dan
berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer perusahaan/organisasi.
Karena sistem informasi manajemen yang baik adalah sistem informasi manajemen yang
mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh, yang berarti SIM akan
menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi
yang sangat bermanfaat bagi pihak manapun dan bagi siapa pun. Sistem informasi
manajemen bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam
perusahaan atau dalam sub unit organisasional perusahaan. Sistem informasi manajemen
menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai
simulasi model penyajian system informasi.
Kegiatan utama dari semua sistem informasi, yaitu menerima data sebagai masukan
(input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan unsur
data, pemutakhiran dan lain-lain, dan akhirnya memperoleh informasi sebagai keluarannya
(output). Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi. Pengolah
informasi dapat meliputi elemen-elemen komputer, non-komputer atau kombinasi
keduanya.
B. Fungsi dan manfaat SIA
Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi/perusahaan antara lain :
Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang
secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem :
Sistem pemrosesan transaksi
Untuk mendukung proses operasi bisnis harian.
Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
Untuk menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas,
pengembalian pajak.
Sistem pelaporan manajemen
Yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus
serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan
kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Manfaat SIA
Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:
Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan
aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
Meningkatkan efisiensi
Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
Meningkatkan sharing knowledge
menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
Dengan adanya rancangan sistem informasi akuntansi diharapkan masalah-masalah
yang ada dalam perusahaan dan keterbatasan-keterbatasan semua aspek informasi
perusahaan serta hambatan untuk mengembangkan perusahaan dapat diatasi dengan baik
dan informasi-informasi yang dibutuhkan dapat dihasilkan dengan cepat dan tepat.
KESIMPULAN
Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang terstruktur untuk
membantu pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan sehari-hari dalam mengatasi
permasalahan-permasalahan di dalam perusahaan, membantu manajemen dalam
melakukan pengambilan keputusan, dan juga untuk memenuhi pelaksanaan kebijakan
pemerintah dalam perusahaan.
Dengan berkembangnya suatu perusahaan, maka aktivitas yang dilakukan pun akan
semakin berkembang dan kompleks. Dan pihak manajemen akan banyak dihadapkan pada
pembuatan keputusan yang tepat waktu, tepat sasaran, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk tercapainya hal tersebut informasi yang memadai sangat dibutuhkan, terutama
informasi keuangan. Untuk itu diperlukan suatu sistem informasi akuntansi keuangan yang
memadai untuk mendukung pengambilan keputusan.
Dengan adanya rancangan sistem informasi akuntansi diharapkan masalah-masalah
yang ada dalam perusahaan dan keterbatasan-keterbatasan semua aspek informasi
perusahaan serta hambatan untuk mengembangkan perusahaan dapat diatasi dengan baik
dan informasi-informasi yang dibutuhkan dapat dihasilkan dengan cepat dan tepat.
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?
submit.x=14&submit.y=19&submit=prev&page=2&qual=high&submitval=prev&fname=
%2Fjiunkpe%2Fs1%2Fsip4%2F2004%2Fjiunkpe-ns-s1-2004-21498162-1802-konstruksi-
chapter1.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_akuntansi
http://www.google.co.id/search?hl=id&q=related:p3m.amikom.ac.id/p3m/dasi/
maret05/06%2520-%2520STMIK%2520AMIKOM%2520Yogyakarta%2520Makalah
%2520RINI%2520_sistem
%2520informasi_.pdf+makalah+sistem+informasi+manajemen+akuntansi&tbo=1&sa=X&ei=
ezE0TIiVKY2ZrAfx4_nzBQ&ved=0CB8QHzAD
http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:T0JWQOprM0gJ:rooswhan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72/SISTEM
%2BINFORMASI
%2BAKUNTANSI.doc+analisis+sistem+informasi+manajemen+akuntansi&cd=20&hl=id&ct=cl
nk&gl=id
http://blog.re.or.id/definisi-sistem-informasi-akuntansi.htm
http://apr1l-si.comuf.com/SI.pdf