sistem informasi manajemen
DESCRIPTION
http://roelcup.wordpress.com ------------------SIM KECAMATAN BABELAN UNTUK MEMPEROLEH BLTKecamatan, kelurahan, Rt dan Rw biasanya masih menggunakan kertas untuk menulis data-data tentang warganya sehingga ada kemungkinan data tersebut tercecer dan pada saat dibutuhkan akan susah mencarinya dengan adanya sistem informasi maajemen ini akan mempermudah orang dalam mencari data yang diinginkan. Data yang ada tersimpan dengan rapi dan mudah untuk mencarinya. Sehingga mempermudah orang yang bekerja di kecamatan, kelurahan, Rt dan Rw dalam memperoleh data.Untuk mempermudah orang yang bekerja di kecamatan yang mencari informasi untuk orang yang mendapatkan BLT dipermudah dengan adanya sim ini. Data-data yang ada di Kecamatan bergantung pada data-data yang terdapat di kelurahan, sedangkan data-data yang ada dikelurahan bergantung pada data-data yang terdapat di tingkat RW, begitu pula data-data yang ada di tingkat RW, diambil pula dari data-data yang ada di tingkat RT. Sehingga perlu adanya LAN untuk menghubungkan dan saling bertukar informasi.Pengalaman kami dalam bidang survei, kecamatan, kelurahan, RW dan RT itu saling berkaitan. Hal ini sangat membantu dalam hal survei. Sehingga kita dapat mengetahui berapa jumlah RT dan RW dalam satu kelurahan, dan dapat mengetahui pula berapa jumlah kelurahah dalm satu kecamatan. Agar dalam proses pengambilan suatu kebijakan, maka diperlukan suatu sistem informasi mengenai tentang keadaan kecamatan tersebut. Mengingat salah satu tujuan dari kecamatan adalah tidak hanya memberikan pelayanan bagi para warganya tetapi juga memberikan kemudahan-kemudahan bagi orang-orang untuk memperoleh informasi tentang apa yang perlu diketahui.Nurul Chairunnisa Utami Putri :http://[email protected][email protected]TRANSCRIPT
SIM KECAMATAN BABELAN
UNTUK MEMPEROLEH BLT
NAMA : NURUL CHAIRUNNISA UTAMI PUTRI
NIM : 1620070008
FAK / JUR : SAINS & TEKNOLOGI / MATEMATIKA
http://roelcup.wordpress.com
UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH JAKARTA TIMUR
2010
BAB I
DEFINISI PROBLEM
Kecamatan, kelurahan, Rt dan Rw biasanya masih menggunakan kertas
untuk menulis data-data tentang warganya sehingga ada kemungkinan data
tersebut tercecer dan pada saat dibutuhkan akan susah mencarinya dengan adanya
sistem informasi maajemen ini akan mempermudah orang dalam mencari data yang
diinginkan. Data yang ada tersimpan dengan rapi dan mudah untuk mencarinya.
Sehingga mempermudah orang yang bekerja di kecamatan, kelurahan, Rt dan Rw
dalam memperoleh data.
Untuk mempermudah orang yang bekerja di kecamatan yang mencari
informasi untuk orang yang mendapatkan BLT dipermudah dengan adanya sim ini.
Data-data yang ada di Kecamatan bergantung pada data-data yang terdapat di
kelurahan, sedangkan data-data yang ada dikelurahan bergantung pada data-data
yang terdapat di tingkat RW, begitu pula data-data yang ada di tingkat RW, diambil
pula dari data-data yang ada di tingkat RT. Sehingga perlu adanya LAN untuk
menghubungkan dan saling bertukar informasi.
Pengalaman kami dalam bidang survei, kecamatan, kelurahan, RW dan RT itu
saling berkaitan. Hal ini sangat membantu dalam hal survei. Sehingga kita dapat
mengetahui berapa jumlah RT dan RW dalam satu kelurahan, dan dapat mengetahui
pula berapa jumlah kelurahah dalm satu kecamatan.
Agar dalam proses pengambilan suatu kebijakan, maka diperlukan suatu
sistem informasi mengenai tentang keadaan kecamatan tersebut. Mengingat salah
satu tujuan dari kecamatan adalah tidak hanya memberikan pelayanan bagi para
warganya tetapi juga memberikan kemudahan-kemudahan bagi orang-orang untuk
memperoleh informasi tentang apa yang perlu diketahui.
Data-data warga dari RT dan RW
Proses yang akan dilakukan untuk
meencapai output yang dibutuhkan
oleh manajer puncak.
Masyarakat yang mendapatkan BLT
Rt dan Rw
Masyarakat luas
BAB II
DESAIN KONSEPTUAL
Input output
Keterangan :
1. Manager puncak : camat
2. manager menengah : sekretaris camat
3. operasional : humas
1
2
3
BAB III
DESAIN OPERASIONAL
1. Inputnya adalah suatu kumpulan data dan informasi yang akan di proses.
Data-data warga :
Nama
Usia
Alamat
Agama
Jenis kelamin
Tanggal lahir
Pekerjaan
Panghasilan
Status
Nama
Jenis kelamin
Agama
Usia
Alamat
Pekerjaan
Penghasilan
Status
Jumlah tanggungan
PROSES
Masyarakat yang mendapatkan BLT
Rt dan Rw
Mahasiswa
BPS
Pemerintah
Data jumlah warga, meliputi :
Jumlah kelurahan
Jumlah RW
Jumlah RT, dan
Jumlah warga
Data per-KK :
Penghasilan per kepala keluarga
Jumlah tanggungan per kepala keluarga
Pekerjaan kepala keluarga
Tabel 1
No. Nama Usia (tahun) Jenis
kelamin Agama
1 N’cup 55 P Islam
2 Nensih 43 P Kristen
3 Tarjo 57 L Budha
4 Liyem 59 P Hindu
5 dll … … …
Tabel 2
No. Alamat Pekerjaan Penghasilan (/bulan)
1 Jl.Kurang Asem no 15 Pedagang Rp.250.000
2 Jl.Kurang Asem no 20 Buruh cuci Rp.400.000
3 Jl.Kurang Asem no 135 Pensiunan Rp.500.000
4 Jl.Kurang Asem no 200 Serabutan Rp.275.000
5 dll … …
Tabel 3
No. Status Jumlah keluarga
1 Janda 4
2 Janda 5
3 menikah 4
4 Janda 3
5 dll …
Tabel 4
No. Kelurahan Rw Jumlah Rt
1. Bojong
1 10
2 9
3 5
2. Kulur 1 4
2 7
3. dll … …
2. Proses adalah pengolahan data input ke dalam data output sesuai apa yang di
butuhkan.
3. Output adalah tampilan data yang berupa informasi yang sesuai apa yang di
butuhkan.
Kriteria orang yang mendapatkan BLT :
Penghasilan kurang dari Rp.500.000,- per bulan,
jumlah tanggungan lebih dari sama dengan jumlah penghasilan.
Janda atau duda yang kurang mampu
Data yang di pakai adalah :
Nama
Usia
Status
Pekerjaan
Panghasilan
Jumlah tanggungan per kepala keluarga
Tabel Output
Nama Usia Status Pekerjaan Penghasilan Jumlah
tanggungan
N’cup 55 Janda Pedagang Rp.250.000 4
Nensih 43 Janda Buruh cuci Rp.400.000 5
Tarjo 57 menikah Pensiunan Rp.500.000 4
Liyem 59 Janda Serabutan Rp.275.000 3
Dll … … … … …
Tipe kegiatan managemen dalam Kecamatan :
1. Manager Puncak (camat)
Camat membutuhkan data nama warganya yang mendapatkan BLT .
2. Manager Menengah (Sekretaris camat)
Sekretaris Lurah akan memerlukan data warga dan akan dipilih
sesuai dengan kriteria yag ada.
3. Manager Operasional
Operasional akan mencari data yang diperlukan oleh sekretaris camat
yang kemudian akan diproses lagi.
Perangkat keras
1) Komputer
Komputer digunakan untuk memproses data yang masuk dan menghasilkan
data keluaran yang tersusun dengan baik. Perangkat komputer antara lain : monitor,
CPU, Keyboard, Dan Mouse.
Komputer jelas sangat digunakan dalam sistem ini karena komputer merupakan
alat terpenting untuk menjalankan sistem ini. Tanpa komputer maka sistem ini
tidak dapat bekerja. Komputer digunakan untuk menyimpan data, membuat
berbagai macam surat-surat yang dibutuhkan, dan juga untuk mencari informasi-
informasi dari luar.
2) Print
Mesin Print digunakan untuk mencetak hasil dari proses, yaitu berupa data yang
sesuai dengan keperluan agar mempermudah memahaminya. Print juga sangat
dibutuhkan jika ada beberapa data yang harus dicetak guna memenuhi keperluan-
keperluan pada kecamatan.
3) Modem
Modem digunakan pada salah satu perangkat keras untuk menunjang
terhubungnya sebuah jaringan internet, dengan modem kita dapat membuat
jaringan LAN, WAN, dan sebagainya.
Modem diperlukan untuk mengaktifkan internet, sehimgga dapat terbentuk
suatu jaringan guna memperoleh informasi-informasi dari luar yang dapat
menunjang kualitas kecamatan.
4) Flasdisk
Flasdisk digunakan untuk menyimpan data, biasanya untuk memindahkan data
dari satu komputer ke komputer yang lain maka diperlukan Flasdisk atau CD untuk
menyimpan data terlebih dahulu, setelah itu baru dipindahkan.
Perangkat lunak :
1. Ms. Word
Ms. Word digunakan pada salah satu software pengolah kata dengan
menggunakan sistem operasi Windows yang cukup handal memberikan kemudahan
bagi para pemakai.
2. Ms. Excel
Ms. Excel digunakan pada salah satu software mengolah kata dan angka. Di
software inilah kita dapan mengoperasikan data-data, seperti: menghitung jumlah
Kelurahan, Rt, Rw, warga, dan lain-lain.
3. SPSS
SPSS digunakan untuk mempermudah mengolah data-data dalam bentuk
nominal. Tentunya ini sangat berguna untuk mempermudah dan menghemat waktu
mengolah data dari pada secara manual yang lama dan belum tentu akurat.
4. Sistem Local Area Network (LAN)
LAN adalah jaringan komputer yang mencakup area dalam satu ruang, satu
gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. Untuk koneksi antara dua jaringan
atau lebih disebut internetwork. Internet merupakan salah satu contoh yang
terkenal dari suatu internetwork.
LAN digunakan untuk menghubungkan bagian-bagian ruangan yang ada di
kecamatan. Untuk memudahkan pertukaran data-data yang dibutuhkan. Jika camat
membutuhkan surat-surat yang dibuat oleh sekretaris camat maka sekretaris camat
hanya tinggal mengirimnya ke komputer yang ada diruangan camat.
5. Sistem Wide Area Network (WAN)
Sebelum membahas tentang WAN perlu diketahui tentang Metropolitan Area
Network (MAN). MAN pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih
besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat
mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mampu menunjang
data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN
digunakan untuk menghubungkan antara masing-masing kelurahan dengan
kecamatan, menghubungkan kelurahan dengan Rw dan menghubungkan Rw
dengan Rt.
Keterangan :
No : 1 = KECAMATAN
2 = KELURAHAN
3 = RW
4 = RT
1 2
2
2
2
3
3
3
3
3 3 3
3 3
3
3
3
4 4 4 4 4 4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4 4 4 4 4
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia sebagai pengelola dan pengguna SIM berbasis komputer
tidak kalah pentingnya dengan unsur perangkat keras dan perangkat lunak, karena
bagaimanapun canggihnya perangkat keras dan perangkat lunak yang ada masih
tergantung pada manusia sebagai pencipta teknologi tersebut. Disamping itu
implementasi SIM dalam suatu organisasi khususnya di sebuah kecamatan sangat
tergantung pada keberadaan dan kesiapan SDM yang ada.
Dalam hal ini, SDM yang dimaksud adalah sebagai pengelola dan pengguna
SIM kecamatan berbasis IT dalam suatu organisasi.
Berdasarkan beberapa uraian sebagaimana tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa persyaratan SDM pendukung SIM kecamatan berbasis TI adalah :
1. Manajer pengolah data, yaitu pejabat yang memimpin unit pengolah data.
2. Analis sistem, yaitu para ahli yang bertanggung jawab terhadap pengembangan
SIM dan aplikasinya pada suatu organisasi.
3. Programmers, yaitu para ahli yang bertanggung jawab atas penyusunan
program untuk dioperasikan dalam komputer.
4. Kelompok pengawas, yaitu kelompok yang menjamin bahwa mesin selalu
berfungsi dengan baik dan dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan.
5. Pengelola database, yaitu orang membuat database
6. Penyedia data, yaitu orang yang bertugas untuk mengumpulkan data-data
sebagai bahan informasi.
BAB IV
IMPLEMENTASI
1) INTEGRASI
Integrasi adalah penyatuan data dalam jenis yang diinginkan. Jika seorang
manajer menginginkan data dalam kelompok tertentu, ia hanya tinggal
menuliskan kelompoknya saja, maka akan keluar data yang diinginkan. Contoh :
camat ingin mengetahui tentang berapa jumlah Rt, Rw, dan jumlah kelurahan
maka hanya dengan mengetik kata jumlah Rt, jumlah Rw dan jumlah kelurahan
maka kita akan tahu jumlah-jumlahnya. Jika kita ingin mengetahui kriteria orang
yang mendapatkan BLT maka harus memenuhi syarat-syarat yang ada maka
yang akan diintegrasikan:
Nama kk yang kemudian diintegrasikan dengan jumlah tanggungan kk dan akan
diintegrarikan dengan penghasilan yang dibawah Rp. 500.000 per bulan
Jika sudah diintegrasikan maka akan dapat orang-orang yang masuk kriteria
mendapatkan BLT.
No. Nama Usia Status Pekerjaan Penghasilan Jumlah
tanggungan
1 N’cup 55 Janda Pedagang Rp.250.000 4
2 Nensih 43 Janda Buruh cuci Rp.400.000 5
3 Tarjo 57 menikah Pensiunan Rp.500.000 4
4 Liyem 59 Janda Serabutan Rp.275.000 3
5 Dll … … … … …
Ket :
Nama diambil dari tabel 1
Usia diambil dari tabel 1
Status diambil dari tabel 1
Pekerjaan diambil dari tabel 2
Penghasilan diambil dari tabel 2
Jumlah tanggungan diambil dari tabel 3
2) TEST SISTEM
Test sistem adalah menguji kembali system yang sudah dirancang oleh tim
programmer (pembuat system), apakah system tersebut sudah berjalan sesuai
yang diinginkan atau masih ada kekeliruan. Jika masih terdapat kasalahan
program, maka perlu dilakukan modifikasi atau perbaikan didalam system
tersebut.
3) DOKUMENTASI
Dokumentasi adalah kegiatan yang dilakukan setelah data terformat dengan
baik agar data yang ada mudah dipahami.
BAB V
MONITORING
Monitoring adalah melihat kembali hasil dari proses, apakah perlu dilakukan
pengembangan atau tidak. Pengembangan disesuaikan dengan kebutuhan dan
perkembangan zaman. Biasanya monitoring merupakan tugas seorang analis yang
ada didalam system informasi manajemen.
Contoh-contoh pengembangan :
Pengembangan Unsur Software
Dalam mengembangkan SIM Kecamatan dari unsur software dengan
memperbaharui perangkat lunak yang sesuai dengan perkembangan TI, yaitu
perangkat lunak yang berbasis windows dan web.
Perangkat lunak tersebut meliputi perangkat lunak sistem dan perangkat
lunak aplikasi. Sebagai contoh perangkat lunak sistem yang sesuai dengan
perkembangan TI adalah Windows2000 for server, Linux, NT, XP Profesional, XP
Home, Oracle, dan lain-lain.
Untuk perangkat lunak aplikasi contohnya adalah Microsoft Office,
CorelDRAW, main manager, Borland Delphi, SPSS, dan lain-lain. Dalam
pengembangan perangka lunak perlu diperhatikan persyaratan minimal perangkat
lunak yang memenuhi perkembangan TI.
Adapun persyaratan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Baik perangkat lunak sistem maupun aplikasi harus berbasis windows dengan
pertimbangan kemudahan dalam pengoperasian, tampilan yang menarik,
kesesuaian dengan perangkat keras, dan kecepatan transfer data.
2. Menggunakan sistem keamanan yang baik.
3. Penggunakan perangkat lunak yang berbasis web untuk sistem internet dengan
pertimbangan jangkauan yang lebih luas.
Pengembangan Informasi
Data sebagai bahan informasi memiliki peranan yang penting dalam
penyusunan informasi. Karena data yang tidak akurat menyebabkan informasi yang
didapat menjadi tidak akurat pula sehingga mempengaruhi dalam proses
pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil ini juga berpengaruh terhadap
pengembangan organisasi. Dengan demikian keberadaan data sangat penting dalam
mencari informasi yang cepat dan tepat dalam rangka pengambilan keputusan.
Pengalaman dan kenyataan menunjukkan bahwa sumber data yang dapat
digarap dapat bersifat internal, akan tetapi sangat mungkin bersifat eksternal. Oleh
karena itu, dalam proses pengolahan data yang perlu diperhatikan adalah
menentukan data yang diperlukan dan dimana data tersebut diperoleh.
Sumber data internal, secara sederhana dapat dikatakan terdiri dari semua
komponen organisasi dalam arti berbagai satuan kerja dan bidang-bidang
fungsional yang dapat menjadi sumber data.
Suatu hal yang sangat penting disadari oleh pengolah data dan sumber data
internal ialah bahwa hubungan yang harus dibina antara kedua belah pihak bersifat
simbiosis mutualisme. Artinya, sumber data harus terbuka terhadap para pengolah
data. Dengan demikian sumber data bersedia memberikan data yang diminta
dengan benar untuk diolah lebih lanjut.
Hanya dengan sifat keterbukaan itulah satuan kerja pengolah data dapat
memberikan dukungan informasi yang diperlukan oleh berbagai satuan kerja
lainnya dalam menyelenggarakan fungsi dan aktivitasnya, khususnya dalam
pengambilan keputusan. Sebaliknya, satuan kerja pengolah data harus mampu
memberikan dukungan informasi yang diperlukan oleh berbagai satuan kerja dan
komponen dalam organisasi.
Suatu organisasi pasti memerlukan berbagai macam sumber data eksternal
dalam rangka pengambilan keputusan dan pengembangannya. Dengan memiliki
berbagai data tersebut suatu organisasi dapat mencerminkan lingkungan yang
dihadapi oleh organisasi tersebut yang pada umumnya tidak berada pada posisi
statis melainkan dinamis. Dengan berbagai macam data yang diperlukan, maka
sumbernya pun pasti banyak.
Untuk menyediakan data yang baik maka diperlukan petugas khusus yang
dapat menyediakan data dengan baik. Keberadaan penyedia data ini sangat
diperlukan, sebab untuk mendapatkan informasi yang akurat diperlukan data yang
baik, dan data yang baik akan dapat diperoleh dengan mudah jika ada yang
menanganinya secara khusus.
Bedasarkan uraian sebagaimana tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
data yang baik sangat diperlukan untuk penyusunan informasi yang baik. Informasi
yang baik sangat diperlukan untuk menentukan suatu keputusan yang tepat,
sehingga kebijakan yang diambil pimpinan sesuai dengan tujuan.