sistem informasi geografis pendidikan sekolah...

16
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI KABUPATEN PONOROGO NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Nur Hidayah 09.11.2755 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2013

Upload: truongphuc

Post on 09-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI KABUPATEN PONOROGO

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Nur Hidayah 09.11.2755

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

2013

2

3

GEOGRAPHIC INFORMATION SYTEM EDUCATION VOCATIONAL HIGH SCHOOL IN DISTRICT PONOROGO

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DI KABUPATEN PONOROGO

Nur Hidayah Amir Fatah Sofyan

Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Education is a very important factor for every human being. Education is a basic

human need in making the life of society and state. In carrying out the process of education is strongly influenced by the people or the community, place or location and environment.Education Vocational School (SMK) is currently in great demand by many people, because of the development. CMS is now seen to be superior high schools on the other level. In addition to these factors the reason a person wants to go as well as the alumni SMK SMK has had its own skills in the field making it easier for them to get jobs. However, the lack of information about vocational education in an area that makes a barrier for them to determine the direction that they want choice in accordance with their capabilities.

Problems above reasons make the author discusses vocational educational information in Ponorogo. The purpose of this study is to present accurate information related to the existence of vocational school in Ponorogo, the effective medium is expected to disseminate information and to know the proper educational facilities that the internet is now highly developed in the community. With the presented in the form of web-GIS (Geograpic Information System) is expected to help provide the information they need. While the methodology is documentation, observation and interviews.

From the research manufacture informai Geographic education system, which can be obtained in the form of information distribution layout Menengha Vocational School in Ponorogo. The information obtained will be easier because it can be accessed anytime and anywhere, and with the tools that already produced in this system the user can perform a search based on the direction that they want with the information they need.

Keywords: Education, vocational school, vocational school, GIS, Geograpic Information System, GIS.

4

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 Ayat 1), dan Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan jaman (Pasal 1 Ayat 2).

Mengingat hal tersebut pendidikan sangat dibutuhkan untuk menuju jaman yang serba modern seperti saat ini, pendidikan formal dan non formal sangat dibutuhkan untuk menjadi bekal di masa depan. Sesuai dengan pasal 1 Ayat 1 seperti telah disebutkan diatas bahwa “ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara” yang berarti kemampuan akan ketrampilan secara pribadi sangatlah dibutuhkan dalam memajukan dan mengembangkan negara ini dan juga untuk bekal kehidupan bermasyarakat.

Salah satu pendidikan yang mengajarkan akan ketrampilan di bidang formal yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dimana SMK ini mampu mencetak generasi yang unggul, menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, ketrampilan dan keahlian di bidangnya. Adanya SMK ini diharapkan memiliki lulusan yang siap dengan dunia kerja bahkan dapat menciptakan lapangan usaha sendiri.

Pada awalnya SMK hanya dipandang sebelah mata oleh pihak-pihak yang tidak mengetahui kompetensi pembelajaran yang diajarkan, tetapi sekarang terbukti,saat ini SMK justru lebih unggul di bandingkan dengan pendidikan formal yang setara dengannya. Ini terbukti dengan adanya produk-produk yang banyak bermunculan di masyarakat yang diciptakan oleh murid-murid SMK. Banyaknya produk yang mulai beredar di masyarakat seperti mobil “ESEMKA”, laptop buatan SMK, pengembangan mobil berbahan bakar dari limbah atau irit bahan bakar, dan lain sebagainya. Dengan banyaknya produk-produk yang di hasilkan oleh SMK-SMK ini, sekarang banyak para pencari ilmu tertarik untuk bersekolah di sekolah kejuruan tak lain juga dengan para pencari tenaga kerja juga lebih tertarik dengan orang yang sudah memiliki kemampuan dasar sebelumnya.

Banyaknya SMK yang ada di lingkungan masyarakat tetapi masyarakat sendiri kurang mengetahui informasi yang ada di sekolah tersebut, seperti jurusan yang ada, lokasi yang tepat, sarana atau fasilitas yang ada, dan lain sebagainya. Kabupaten Ponorogo contohnya, yang memiliki tiga puluh dua SMK negeri maupun swasta tetapi tidak banyak orang yang mengetahuinya Padahal di Kabupaten ini, banyak pencari ilmu yang datang dari berbagai daerah karena di Ponorogo memiliki ratusan pesantren yang sudah terkenal yang juga sudah memiliki sekolah umum. Mereka belajar atau memilih sekolah hanya berdasarkan dari kakak-kakak mereka atau saudara dan tetangga mereka yang terlebih dahulu bersekolah di suatu sekolah.

Seiring dengan perkembangan jaman sudah banyak teknologi yang memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat pada umumnya. Berawal dari sinilah penulis mengambil permasalahan. Informasi yang akurat dan dapat dipercaya sangat dibutuhkan untuk mereka para pencari ilmu. Dengan adanya teknologi yang telah maju dan modern diharapkan mampu memberikan manfaat bagi dunia pendidikan, Sistem Informasi Geografis (SIG) salah satunya dengan berbagai kelebihannya yang mampu menganilisis data yang dibutuhkan oleh masyarakat luas dan di gabungkan google maps yang berbentuk satelit dan dapat menentukan jarak dan arah.

5

Suatu data yang baik dan relevan di ambil dari sumber terpercaya di bidangnya di harapkan mampu memberikan informasi kepada masyarakat. Data ini juga dapat sewaktu-waktu diubah jika ada perubahan dari sumbernya dan dapat secara terus menerus memberikan sumber informasi. Dengan adanya Sistem Informasi Geografis berbasis web (Web-GIS) ini nantinya diharapkan dapat memberikan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka para pencari ilmu dan memberikan informasi bagi yang memerlukan. Karena dalam sistem ini tidak hanya data spasial yang disajikan tetapi mereka dapat melihat lokasi secara tepat dengan bantuan peta yang ada dan juga dapat diakses kapan saja dan dimana saja.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang timbul dalam pengerjaan proyek akhir ini adalah :

1. Bagaimana membangun aplikasi GIS yang berdasarkan data-data yang didapat sehingga memberikan informasi mengenai SMK yang ada di Kabupaten Ponorogo?

2. Bagaimana mengolah data pendukung menjadi data spasial GIS? 1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Daerah yang menjadi obyek dalam pembuatan skripsi ini adalah Kabupaten

Ponorogo. 2. Implementasi GIS menggunakan Google Maps, javascript, xampp, DFD, 3. Informasi yang disajikan meliputi :

• Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Ponorogo. • Jum;ah guru dan murid pada setiap sekolah yang terdapat di Kabupaten

Ponorogo. • Layanan pendidikan (jurusan beserta daya tampung, kompetensi keahlian,

alamat) SMK di Kabupaten Ponorogo. 1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulian skripsi ini adalah : 1. Sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan Strata 1 juruan Teknik

Informatika pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer “AMIKOM “ Yogyakarta.

2. Menyajikan sistem informasi untuk menampilkan data yang terkait dengan keberadaan SMK di Kabupaten Ponorogo dengan aplikasi Sistem Informasi Geografis berbasis web.

3. Memudahkan para pencari sekolah untuk mengetahui informasi sekolah secara umum.

4. Menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama mengikuti pendidikan ke dalam aplikasi nyata dengan harapan ilmu yang dipelajari bermanfaat dan dapat diterapkan dalam dunia nyata.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi penulis

Sebagai alat untuk mempraktekkan teori-teori yang telah diperoleh selama di bangku kuliah sehingga penulis dapat menambah pengetahuan secara praktis tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh suatu instansi.

2. Bagi pengguna Hasil penelitian ini dapat membantu pengguna dalam memilih SMK atau mengetahui informasi-informasi tentang SMK di Kabupaten Ponorogo.

6

3. Bagi pihak lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan sebagai referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian serupa.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penelitian ini adalah : 1. Dokumentasi

Mengumpulkan data yang telah ada dan dikumpulkan dari dinas terkait yaitu dinas pendidikan Kabupaten Ponorogo. Data yang langsung bisa diambil misalnya data-data tentang SMK itu sendiri seperti nama sekolah, alamat, jumlah siswa, jumlah guru, dan lain-lain.

2. Observasi Mengumpulkan data dengan cara terjun langsung ke lapangan, meneliti objek yang dikaji seperti mengambil gambar atau foto SMK beserta lokasinya secara tepat. Observasi ini dilakukan apabila data yang dibutuhkan tidak ada atau kurang pada dinas yang bersangkutan.

2. LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar

2.1.1 Sistem

Menurut Lucas (1992) sebagaimana dijelaskan oleh Riyanto dkk (2009, h.21, mendefinisikan sistem sebagai suatu pengorganisasian yang saling berinteraksi, saling tergantung dan terintegrasi dalam kesatuan variabel atau komponen.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang disebutkan oleh Al Fatta (2007, h.5), yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem yang lain: 1. Batasan (boundary). Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang

termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem.

2. Lingkungan (environment). Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala dan input terhadap suatu sistem.

3. Masukan (input). Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.

4. Keluaran (output). Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layer komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.

5. Komponen (component). Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentranformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.

6. Penghubung (interface). Tempat di mana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.

7. Penyimpanan (storage). Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga di antara komponen tersebut

7

bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama.

2.1.3 Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutkan dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu : 1. Blok masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disisni termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi input dan data yang tersimpan di database dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok teknologi

Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi tediri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (humanware dan brainware), pernagkat lunak (software) dan perangkat keas (hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya dapat beroperasi.

5. Blok database

Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keas komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam database untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam database perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya infromasi yang disajikan berkualitas Organisasi database yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanan. Database diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

6. Blok kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, air, temperatur, debu, dan sebaginya. Beberapa pengendalian perlu dirancang deterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. Dalam perkembangannya sebuah sistem informasi menjadi semakin kompleks

dengan melibatkan banyak pemakai dan memerlukan sarana jaringan yang memungkinkan pemakai yang tersebar di berbagai tempat yang berjauhan dapat berbagai informasi.

2.1.4 Sistem Informasi Geografis

2.1.4.1 Pengertian Geografi

8

Geografi menurut Riyanto dkk (2009, h.35) adalah ilmu yang mempelajari permukaan bumi dengan menggunakan pendekatan keruangan, ekologi kompleks wilayah. Fenomena yang diamati merupakan pendekatan keruanagan, ekologi dan kompleks wilayah yang ada dalam keseharian, misalnya informasi mengenai letak dan persebaran dari kejadian-kejadian alamiah maupun fenomena sumber daya. Ketersediaan data yang bersifat geografi, di mana memiliki atribut utama keruangan, akan memudahkan banyak kepentingan.

2.1.4.2 Pengertian Sistem Informasi Geografis

Sistem informasi geografi menurut Riyanto dkk (2009, h.35) adalah sistem infromasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi sapsial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menyampaikan infromasi bereferensi geografi, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasi, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang (yang membangun dan mengoperasikan) dan data sebagai bagian utama dari sistem ini.

Sedangkan dalam ESRI (Enviromental System Research Institue) mendefinisiakan SIG adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografis dan personal yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisa dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi.

Dalam hal implementasi, teknologi SIG dapat juga digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute.

2.1.5 Sistem Informasi Geografis Berbasis Web

Sejak munculnya teknologi internet yang saat ini berkembang mendunia secara cepat, membuat segala informasi permukaan bumi dalam bentuk peta dapat diperoleh setiap orang pada setiap saat sehingga penyajian peta pada internet dituntut untuk selalu memutakhirkan peta yang disajikan tersebut.

Salah satu layanan dari internet adalah www (world wide web) yang dapat menghubungkan kita dengan seluruh dunia. Semakin sering website digunakan (diakses), semakin terasa manfaatnya sebagai pernagkat komunikasi yang berharga. Hal terbaik mengenai website adalah kebiasaannya untuk digunakan oleh siapapun yang mempunyai akses ke internet. Tidak heran jika pemakaian website sebagai media untuk mempresentasikan suatu informasi muali banyak digunakan. Hal ini disebabkan oleh semakin luasnya penggunaan internet sebagi media pertukaran informasi, selain itu juga lebih fleksibel dan user friendly. Website juga lebih mudah untuk dikembangkan mengingta makin banyaknya development tool untuk membuat website yang semakin tinggi kandungan teknologinya. Berkaitan dengan SIG, dikembangkanlah SIG dengan memanfatkan teknologi internet yang sering disebut dengan SIG Berbasis Web (Web-GIS).

2.1.6 Sistem Informasi Geografis Berbasis Google Maps

2.1.6.1 Google Maps

Menurut Febrian (2008, h.143) Google maps merupakan salah satu fasilitas dari google yang menyediakan layanan pemetaan suatu daerah, pemetaan tersebut dilengkapi dengan berbagai kemampuan, dan mudah digunakan, kelengakapan lain pendukung peta tersebut seperti layanan informasi bisnis, jasa, layanan public, jalan, lokasi, dll.

9

Dengan demikian, layanan ini bias dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk mendapatkan layanan mereka terutama untuk melihat suatu daerah secara geografis dan didukung oleh kekuatan informasi lain di dalamnya.

Berbagai fitur yang disediakan oleh google maps, antara lain: 1) Integrated business search result. Pencarian bisnis yang terintegrasi, seperti

pencarian lokasi bisnis, informasi kontak dalam satu lokasi, dan terhubung langsung dengan peta.

2) Draggable maps. Klik dan geser (clik and drag) untuk melihat lokasi yang berdekatan.

3) Satellite Imagery. Untuk melihat foto dari satelit.

4) Detailed directions. Mengisikan alamat dan Google Maps akan menampilkan alamat yang dimaksud, termasuk jalan-jalan yang menuju ke alamat tersebut.

5) Keyboard shortcuts. Penggunaan informasi yang mereka tampilkan cukup mudah, termasuk dalam hal navigasi dapat menggunakan tombol panah kiri, atas, kanan dan bawah untuk menggeser gambar.

6) Scroll wheel zooming. Penggunaan tombol mouse bias berinteraksi dengan gmabar yag ditampilkan, dapat memanfaatkan geseran perputaran pemandu yang ada pada mouse untuk memperbesar dan memperkecil gambar.

2.1.7 Metode Pengembangan Sistem Sekuensial Linier (Waterfall Model)

Metode ini memerlukan pendekatan yang sistematis dan sekuensial di dalam pengembanganm sistem perangkat lunaknya. Tahapan pengembangnnya dimulia dari tingkat sistem, analisis, perancangan, implementasi (pemrograman/codng), pengujian (testing), pengoperasian dan pemeliharaan. Dengan demikian, menurut Prahasta (2009, h.565) pada model ini terdapat aktifitas-aktifitas sebagi berikut :

1. Rekayasa sistem. Karena pernagkat lunak bisa jadi merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, amak pengembangannya dimulai dari pengumpulan semua kebutuhan mengenai elemn sistem. Hal ini menjadi sangat penting karena perangkat lunak akan berkomunikasi dengan pernagkat keras, data, manusia, dan bahkan perangkat lunak yang lainnya.

2. Analisis. Pada tahap ini dilkaukan pengumpulan kebutuhan elemn-elemen di tingkat pernagkat lunak. Dengan analisis ini, dapat ditentukan domain data atau informasi, fungsi, proses atau prosedur yang diperlukan beserta unjuk kerjanya dan interfaces yang diperlukan.

3. Perancangan. Sistem pernagkat lunak biasanya memiliki empat atribut yaitu truktur data, arsitektur, prosedur detail dan karakteristik intrfaces.

4. Pemrograman. Tahap ini sering disebut juga tahap implementasi pernagkat lunak atau coding. Dengan kata lain, pada tahap ini dilakukan implementasi hasil rancangan ke dalam baris-baris kode program yang dpat dimengerti oleh esin ( komputer).

5. Pengujian. Setelah pernagkat lunak selesai diimplementasikan, pengujian dapat segera dimulai. Pengujian terlebih dahulu dilakukan pada setiap fungsi atau prosedur yang terdapat di dalm modul. Jika setiap fungsi dan prosedur sedah selesai diuji dan rtidak bermasah dan memastikan bahwa sudah memenuhi kebutuhan permintaan.

10

6. Pengoperasian dan pemeliharaan. Tahap ini dilakukan penyerahan pernagkat lunak oleh pengguna yang kemudian dioperasikn oleh pemilikya. Pada awal masa operasional, ketika mengalamai suatu kegagalan dalam menjalankan beberapa fungsinya. Sehingga pada masa inilah pengembang memeberikan dukungan perbaikan sehingga apliaksi dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Gambar 2.2 Waterfall Model Sumber : Prahasta, 2009

3. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1.1. Analisis Kebutuhan Sistem

Untuk meningkatkan kualitas informasi, maka diperlukan sistem informasi yang mencakup seluruh wilayah yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Maka sistem ini di buat berbasis web yang dapat di akses dengan mudah sebagai media informasi.

1. Kebutuhan Perangkat Keras

Dalam menjalankan aplikasi SIG untuk informasi SMK di Kabupaten Ponorogo ini dibutuhkan beberapa komponen perangkat keras (hardware). Adapun kebutuhan minimum perangkat keras yang digunakan adalah PC atau Laptop dengan spesifikasi Prosessor Intel Pentium III, memori sebesar 256 Mb dan resolusi layar monitor 1024X768 pixel.

2. Kebutuhan Perangkat Lunak

Sedangkan untuk spesifikasi perangkat lunak minimum yang dapat digunakan untuk dapat menjalankan aplikasi SIG SMK di Kabupaten Ponorogo adalah :

Rekayasa Sistem

Analisis

Perancangan

Implementasi

Pengujian

Pemeliharaan & operasional

11

• Browser Microsoft Internet Explore (IE) 7.0 keatas atau Mozilla Firefox 3.6 keatas.atau Google Chrome.atau Opera 9.6 keatas.

• Sistem Operasi (semua OS yang mendukung browser tersebut)

3. Kebutuhan Pengguna (User)

• Programmer : membangun sistem serta melakukan perbaikan jika ada kesalahan.

• Administrator : menggunakan haknya untuk menambah, mengubah, mengedit dan melihat informasi data SMK.

• User biasa : menggunakan untuk melihat informasi SMK beserta letaknya.

3.2. Perancangan Sistem

Tujuan utama dari perancangan sistem adalah memberikan gambaran perancangan sistem yang akan dibangun atau dikembangkan, serta untuk memahami alur informasi dan proses dalam sistem. Berikut telah ditentukan tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang akan dilakukan dalam perancangan sistem, yaitu:

a. Rancangan proses b. Rancangan basisdata c. Rancangan interface

3.2.1. Perancangan proses

DFD (Data Flow Diagram) adalah model untuk menggambarkan asal dan tujuan penyimpanan data, proses yang akan menghasilkan data dan interaksi antar data yang tersimpan dalam proses tersebut

Proses perancangan aliran data menggunakan DFD yang terbagi menjadi tiga level yaitu DFD level 0, DFD level 1, dan DFD level 2.

3.3.1.1 DFD level 0

Pada DFD level 0 ini terdapat 2 entitas luar yaitu pengunjung sebagai pengguna sistem dan admin sebagai pengelola sistem. Pengunjung dapat melihat lokasi SMK beserta profilnya meliputi jumlah guru, fasilitas, jenis fasilitas, alamat, no telp dll. Sedangkan admin dapat melakukan melihat, menambah, mengedit dan menghapus informasi atau profil SMK.

Gambar 3.1 DFD Level 0 SIG Pendidikan SMK

3.3.1.2 DFD level 1

12

DFD level 1 merupakan penjabaran dari data pada DFD level 0 yang sudah dibatasi untuk memberikan penjelasan yang lebih detail. Pada web SIG Pendidikan SMK Kabupaten Ponorogo ini terdiri dari enam proses yaitu proses buku tamu, proses olah data SMK, proses olah data fasilitas, proses olah data jenis fasilitas, proses olah data jurusan, dan proses olah data nama jurusan yang dapat di lihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 3.2 DFD Level 1 SIG Pendidikan SMK

3.3.2.1 Perancangan ERD

Dalam sistem yang dibuat terdapat tabel data SMK, tabel nama jurusan, tabel jurusan, tabel jenis fasilitas, tabel buku tamu, tabel admin. Perancangan ERD dalam sistem ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

13

Gambar 3.9 Perancangan ERD (Entity Relationship Diagram)

4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi

Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem yang diusulkan atau yang dikembangkan supaya nantinya sistem tersebut siap untuk dioperasikan sesuai dengan yang di terapkan.

4.1.1 Pengolahan Basis Data

Dalam SIG, seluruh data tersebut terintegrasi ke dalam sebuah sistem yang disebut basis data spasial. Berikut langkah dalam membuat database dengan phpMyAdmin :

1. Buka browser, lalu ketikkan pada bagian address : http://localhost/phpmyadmin/, lalu tekan tombol Enter. 2. Untuk membuat database, isikan nama database pada bagian Create New Database yang akan dibuat , misalnya smkponorogoo (tidak boleh ada spasi), lalu klik Create.

3. Lalu akan terbentuk sebuah database dengan nama smkponorogoo.

Database yang ada dapat dilihat pada bagian jendela kiri di bawah teks Home. Setelah membuat tabel di dalma database, maka langkah

14

selanjutnya adalaha membuat tabel di dalma database tersebut dengan cara mengisikan nama tabel dan jumlah field di bagian Create new table on smkponorogo.

4. Kemudian isikan field-field beserta atribut lainnya seperti gambar di bawah

ini.

5. Setelah selesai, klik tombol Save, maka akan terbentuk sebuah tabel

dengan nama pilihan beserta field-field didalamnya. Hasilnya seperti gambar di bawah ini.

15

5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Dari penjelasan dan uraian pada bab-bab sebelumnya sampai pada akhir aplikasi Sistem Informasi Geografis Pendidikan SMK di Kabupaten Ponorogo maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Aplikasi SIG Pendidikan SMK dibuat melalui tahap analisis yaitu dengan

menggunakan analisis kebutuhan dan analisis kelayakan, setelah itu tahap perancangan mulai dari rancangan konsep, rancangan database dan rancangan interface. Kemudian tahap produksi sistem dengan Dreamweaver.

2. Data pendukung penempatan posisi marker ditentukan berdasarkan titik koordinat latitude dan longitude.

3. Dalam get directions ditampilkan rute atau jarak yang terdekat. Selain itu user juga dapat menentukan posisi yaitu dengan cara klik titik koordinat yang diinginkan.

4. Aplikasi terdapat petunjuk arah lokasi, lokasi SMK berada dan informasi tentang SMK-SMK yang ada.

5.2 Saran

Setelah menyelesaikan skripsi ini beberapa yang harus disampaikan sebagai masukan sebagai berikut : 1. Untuk pengembangan selanjutnya lebih baik lagi jika dapat disesuaikan dan dapat

diakses dengan perkembangan teknologi seperti smartphone dan juga lebih komunikatif dengan pengguna.

2. Apikasi ini belum dikatakan sempurna seutuhnya dikarenakan data sekolah yang digunakan belum sepenuhnya, dan fasilitas yang ada di Google mAps belum spenuhnya tersedia dalam aplikasi ini.

3. Dalam menunjukkan arah arah lokasi tidak hanya berbasis kendaraan pribadi saja. 4. Pengembangan selanjutnya tidak hanya SMK tetapi juga sekolah-sekolah yang lain.

16

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, Hanif. Analisis dan perancangan Sistem Informasi untuk keunggulan bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. 2007. Yogyakarta:Andi.

Bahtiar, Agus. PHP Script Most Wanted. 2008. Yogyakarta : Andi

Febrian, Jack. Menjelajah Dunia dengan Google. 2008. Bandung: Informatika.

Jogiyanto, Hartono. Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan. Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. 2005. Yogyakarta : Andi.

Kristanto, Andri. Pemrograman Sistem Informasi dan Aplikasinya. 2004. Bandung: Informatika.

Kusrini.Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan.2007. Yogyakarta : Andi Perangin-angin, Kasiman. Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL.2006. Yogyakarta :

Prahasta, Eddy. Sistem Informasi Geografis Konsep-Konsep Dasar.2008. Bandung:Informatika.

Riyanto.Eka, Prilnali. Dan Indelarko, Hendi . Tuntunan Praktis Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop dan Web. 2009. Yogyakarta : Gava Media

Sidik, Betha. Pemrograman Web dengan PHP. 2012.Bandung: Informatika.