sistem ekskresi amphibi

8
Sistem Ekskresi Amphibi Ajeng Rahayu Tjaraka Dian Kholifatunnisa Naurah Athira Nenni Iriani Rizka Titi Harjanti

Upload: rizka-titi-harjanti

Post on 26-Nov-2015

81 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

Sistem ekskresi amphibi biologi presentasi

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Ekskresi Amphibi

Sistem Ekskresi Amphibi

Ajeng Rahayu Tjaraka Dian Kholifatunnisa

Naurah Athira Nenni Iriani

Rizka Titi Harjanti

Page 2: Sistem Ekskresi Amphibi

Sistem Ekskresi pada Amphibi

Alat pengeluaran pada amphibi, misalnya katak adalah paru-paru, hati, ginjal, dan kulit.Paru-paru digunakan untuk mengeluarkan zat sisa oksidasi.Ginjal digunakan untuk pembuangan urin.Kulit pada katak umumnya lembab yang membantu dalam proses difusi gas

Page 3: Sistem Ekskresi Amphibi
Page 4: Sistem Ekskresi Amphibi

Alat ekskresi pada katak

Page 5: Sistem Ekskresi Amphibi

Alat ekskresi pada katak ialah ginjal mesonefros yang dihubungkan dengan ureter di vesika urinaria. Berwarna merah kecokelatan serta terletak di kanan dan kiri tulang belakang. Alat ekskresi lainnya ialah kulit, paru-paru, dan insang. Pada katak jantan, saluran ginjal dan saluran kelaminnya bersatu, sedangkan katak betina tidak. Saat mengalami metamorfosis, amfibi mengubah ekskresi amonia menjadi urea. Hal ini terjadi saat larva berubah jadi berudu dan hewan darat dewasa. Seperti halnya ikan, ginjal pada katak juga berperan dalam pengaturan kadar air dalam tubuh.

Page 6: Sistem Ekskresi Amphibi
Page 7: Sistem Ekskresi Amphibi

Ginjal amphibi sama dengan ginjal ikan air tawar yaitu berfungsi untuk mengeluarkan air yang berlebih. Karena kulit katak permeable terhadap air, maka pada saat ia berada di air, banyak air yang masuk ke tubuh katak secara osmosis. Pada saat ia berada di darat harus melakukan konservasi air dan tidak membuangnya.

Katak menyesuaikan dirinya terhadap kandungan air sesuai dengan lingkungannya dengan cara mengatur laju filtrasi yang dilakukan oleh glomerulus, sistem portal renal berfungsi untuk membuang bahan – bahan yang diserap kembali oleh tubuh selama masa aliran darah melalui glomerulus dibatasi. Katak juga menggunakan kantung kemih untuk konservasi air.

Apabila sedang berada di air, kantung kemih terisi urine yang encer. Pada saat berada di darat air diserap kembali ke dalam darah menggantikan air yang hilang melalui evaporasi kulit. Hormon yang mengendalikan adalah hormon yang sama dengan ADH.

Page 8: Sistem Ekskresi Amphibi

Thank You