sistem ekskresi
TRANSCRIPT
SISTEM EKSKRESI PADA PARU-PARU
Disusun Oleh:
1. Ade nela ardianti2. Ana Herawati3. Laila Rina Munajah4. Nursina Sari
Home
• Pendahuluan • Mengenal paru – paru• Struktur paru – paru• Fungsi paru – paru• Proses ekskresi pada paru – paru• Gangguan eskresi pada paru - paru
Pendahuluan
• Tahukah anda kenapa saat kita menghembuskan nafas di dekat kaca keluar seperti embun?
• Tahukah Anda kenapa saat kita menahan nafas tidak dapat bertahan lama?
Mengenal paru-paru• Paru – paru termasuk dalam sistem eskresi
karena mengeluarkan zat hasil metabolisme.
• Pada proses pernafasan dihasilkan zat sisa berupa karbondioksida dan uap air yang akan keluar melalui lubang hidung, zat sisa itu harus dikeluarkan karena dapat mengganggu fungsi tubuh.
• Paru-paru berfungsi sebagai organ pernafasan yaitu menghirup oksigen dan mengeluarkan
CO2 + uap air.
• Uap air dan CO2
berdifusi di dalam alveolus kemudian dikeluarkan melalui lubang hidung.
Struktur paru-paru
PROSES ESKRESI PADA PARU-PARU
pertukaran Karbondioksida
P.CO2 di jaringan tubuh = 60 mmHg à P. CO2 di vena = 47 mmHg à P. CO2 di alveolus (PCO2= 35 mmHg) atau luar tubuh = 0.3 mmHg•Pengangkutan CO2 oleh darah dilakukan 3 cara yaitu:
a. Oleh plasma darahCO2 + H2O H2CO3
Pengangkutan ini dibantu enzim karbonat anhidrase jumlah CO2 yang dapat diangkut sebanyak 5 %
b. Oleh HemoglobinCO2 + Hb -----> HbCO2 (Karbominohemoglobin)
c. Pertukaran klorida
- CO2 + H2O -------> HCO3
- H2CO3 -------> H+ dan HCO3
- H+ di ikat Hb, krn bersifat racun dalam sel
- HCO3 --------> ke plasma darah
- HCO3 ---------> diganti oleh Cl-
Pertukaran Gas Oksigen dan Karbondioksida
– Alveolus memiliki O2 lebih tinggi dari pada O2 di dalam darah.
– O2 masuk ke dalam darah melalui difusi melewati membran alveolus
– Di dalam darah, O2 sebagian besar (98%) diikat oleh Hb yang terdapat pada Eritrosit menjadi Oksihemoglobin (HbO2).
– Selain diikat oleh Hb, sebagian kecil O2 larut di dalam plasma darah (2%).
– Setelah berada di dalam darah, O2 kemudian masuk ke jantung melalui vena pulmonalis untuk diedarkan ke seluruh tubuh yang membutuhkan.
A. Pengikatan O2
Di dalam Alveolus, udara yang mengandung oksigen dipertukarkan ke dalam darah. Sedangkan karbondioksida di dalam darah dikeluarkan ke alveolus.
Pertukaran O2
Gambar 3 : Proses pertukaran oksigen dari alveolus ke dalam darah. Dan setelah berada di darah, oksigen dibawa ke sel-sel tubuh yang membutuhkan
B. Pengeluaran CO2
– Di jaringan, CO2 lebih tinggi dibandingkan yang ada di dalam darah.
– Ketika O2 di dalam darah berdifusi ke jaringan, maka CO2 di jaringan akan segera
masuk ke dalam darah.
– Ketika CO2 berada di dalam darah sebagian besar (70%) CO2 akan diubah menjadi
ion bikarbonat(HCO3–)
– 20% CO2 akan terikat oleh Hb pada Eritrosit.
– Sedangkan 10% CO2 lainnya larut dalam plasma darah.
– Di dalam darah, CO2 di bawa ke jantung, kemudian oleh jantung CO2 dalam darah
dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.
– Di paru-paru CO2 akan dikeluarkan dari tubuh melalui ekspirasi.
Pertukaran CO2
Gambar 3 : Proses pertukaran karbondioksida dari sel-sel jaringan ke dalam darah. Setelah berada di dalam darah, karbondioksida di bawa ke alveolus untuk dikeluarkan.
Mekanisme Pertukaran Oksigen dan Karbon dioksida
http://biologigonz.blogspot.com/2009/12/difusi-gas-respirasi_13.html
Fungsi paru-paru• Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi
kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan KARBONDIOKSIDA (CO2) dan UAP AIR (H2O).
• Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung.
Penyakit – Penyakit Pada Paru-paru
1 . AsmaPenyebab asma adalah penyempitan sementara pada saluran pernapasan yang dapat menyebabkan penderitanya merasakan sesak napas. Penyempitan terjadi pada pembuluh tenggorokan. Faktor keturunan sangat berperan pada penyakit ini, bila ada orangtua atau kakek nenek yang menderita penyakit ini dapat menurun kepada anak atau cucunya.
2.Kanker Paru-Paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penyebab lain adalah terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.
3.Emphysema, adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya terisi udara.
4. Pneumonia (radang paru-paru)• Merupakan infeksi paru-paru akut. Infeksi ini
sering kali terjadi setelah penyakit pernapasan lain seperti campak, batuk rejan, influenza, asma, peradangan saluran pernapasan (bronkitis) atau penyakit lainnya.
• Gambar pneoumonia
5. Bronkitis
• Penyebab: Penyakit bronkitis karena peradangan pada bronkus (saluran yang membawa udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus. Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.
• Gejala: Batuk disertai demam atau dahak berwarna kuning bila disebabkan oleh infeksi kuman. Sedangkan bila bersifat kronik, batuk berdahak serta sesak napas selama beberapa bulan sampai beberapa tahun.
Gambar penyakit bronkitis
6. TBC• Penyebab: Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menular melalui percikan ludah saat penderita batuk.
• Gejala: Batuk berdahak lebih dari tiga minggu. Dapat juga disertai batuk yang mengeluarkan darah. Penderita akan mengalami demam khususnya pada siang atau sore, berkeringat pada malam hari. Nafsu makan menurun sehingga mengakibatkan badan menjadi kurus.
GAMBAR PENYAKIT TBC
Cara mengatasi kelainan pada paru-paru
Upaya menghindari dan mengatasi kelainan-kelainan pada paru-paru adalah dengan menjalankan pola hidup sehat, diantaranya:
1. Mengatur pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi secara teratur
2. Berolah raga dengan teratur3. Istirahat minimal 6 jam per hari4. Mengindari konsumsi rokok, minum minuman
beralkohol dan narkoba5. Hindari Stress
Daftar PustakaCampbell, Neil A., dkk. (2004). Biologi (Edisi kelima, Jilid III). Jakarta:
Erlangga
Stark, John E.,dkk. (1990). Manual Ilmu Penyakit Paru. Jakarta: Binarupa Aksara
Anonim. Difusi gas respirasi. Diambil dari situs: http://biologigonz.blogspot.com/search/label/DIFUSI%20GAS%20RESPIRASI. Diakses pada tanggal 24 September 2010 pukul 23.23 WIB
http://ferlipangemanan.blogspot.com/2010/07/kulit-dan-paru-paru.html