sistem ekskresi

52
KELOMPOK 3 1.Nurlaeli Agustina (20) 2.Siti Sofiyatun (24) 3.Yosia Adi Setiawan(26) 4.Yudistira Raka Cendikia (27) 5.Zazkia Zita Zafira Soni (28)

Upload: yosia-adi-setiawan

Post on 22-Jun-2015

687 views

Category:

Education


4 download

DESCRIPTION

Semoga bisa membantu :)

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem ekskresi

KELOMPOK 3

1. Nurlaeli Agustina (20)2. Siti Sofiyatun (24)3. Yosia Adi Setiawan (26)4. Yudistira Raka Cendikia (27)5. Zazkia Zita Zafira Soni (28)

Page 2: Sistem ekskresi

BAB 8 : SISTEM EKSKRESI

Page 3: Sistem ekskresi

Sistem Ekskresi Manusia

Alat ekskresi

• Ginjal

• Hati

• Kulit

• Paru-paru

Kulit Paru-paru

Hati

Ginjal

Page 4: Sistem ekskresi

1. Ginjal Letak : di dorsal kiri dan kanan

tulang belakang di daerah pinggang Fungsi :

1. Sebagai Alat Ekskresi 2. Pengatur Cairan tubuh 3. Pengatur asam basa tubuh

Page 5: Sistem ekskresi

Struktur Ginjal

Ginjal terdiri dari 3 bagian utama yaitu :1. Korteks (bagian luar)2. Medulla (sumsum ginjal)3. Pelvis renalis (rongga ginjal

Piala ginjalPelvis

Medula

Korteks

Nefron

Page 6: Sistem ekskresi

Struktur nefron

Saluran penampung

Lengkung Henle

Saluran naik

Tubulus distal

Tubulus kontortus

Medula

Korteks

Kapsula Bowman

Glomerulus

Page 7: Sistem ekskresi

Proses Pembentukan Urine1) Filtrasi, yaitu Proses penyaringan zat beracun dalam

darah, Terjadi di Glomerolus dan Kapsul Bowman, Dalam proses ini menghasilkan firat glomerulus (urin primer) yang masih mengandung zat-zat yang masih berguna, yaitu asam amino, glukosa, natrium dan kalium

2) Reabsorbsi, yaitu proses penyerapan kembali zat yang masih berguna, Terjadi di Tubulus Proksimal dan Henle, Dalam proses ini menghasilkan urin sekunder

3) Augmentasi, yaitu penambahan zat sisa, Terjadi di Tubulus Distal, Dalam proses ini menghasilkan urin sebenarnya yang mengandung : 96% air, 2,5% urea, 1,5% garam dan pigmen empedu yang memberi warna

Page 8: Sistem ekskresi

Proses Pengeluaran Urin

Ginjal Ureter Kandung Kemih

Urethra

Kantung kemih

Ureter

Ginjal

Page 9: Sistem ekskresi

Faktor yang berpengaruh pada volume urine

- Cairan yang masuk - Suhu lingkungan - Emosi - Hormon ADH - Zat Antidiuterik (kopi, alkohol)

Page 10: Sistem ekskresi

2. Hati Letak : Di Rongga perut sebelah kanan di bawah

diafragma Fungsi :

1. Sebagai alat ekskresi (membentuk empedu dan pembentukan urea)2. Untuk menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen3. Untuk pembentukkan pro vitamin A jadi vitamin A4. Untuk pembentukkan dan perombakan protein5. Untuk Perombakan eritrosit yang sudah tua6. Sebagai detoksifikasi/penetral racun

Page 11: Sistem ekskresi

Hati dan bagian-bagiannya.

Page 12: Sistem ekskresi

3. KULITKulit merupakan bagian luar dari tubuh yang

selalu berinteraksi dengan lingkungan. Pada kulit ditemukan rambut-rambut lembut yang muncul dari pori-pori.

Lapisan kulit pada manusia ada 3, yaitu epidermis(kutikula), dermis(kulit jangat), dan hipodermis (lapisan lemak kulit bawah).

Page 13: Sistem ekskresi

Kulit

Kulit dan bagian-bagiannya.

Kulit mengeluarkan zat sisa berupa keringat.

Page 14: Sistem ekskresi

LAPISAN KULIT MANUSIA1. EPIDERMISEpidermis merupakan lapisan terluar dari kulit

yang memiliki struktur tipis dengan ketebalan 0,07 mm, terdiri atas beberapa lapisan seperti :

a) Stratum korneumb) Stratum lusidumc) Stratum granulosumd) Stratum germinotivum

Page 15: Sistem ekskresi

LAPISAN KULIT MANUSIAStratum korneum

• Disebut juga lapisan zat tanduk.

• Terletak paling luar dan merupakan kulit mati.

• Tersusun oleh 50 lapisan sel-sel mati dan akan mengalami pengelupasan secara perlahan, kemudian digantikan oleh sel telur yang baru.

Stratum lusidum

• Berfungsi melakukan pengecatan terhadap kulit dan rambut.

• Penghasil melanin.

Page 16: Sistem ekskresi

LAPISAN KULIT MANUSIAStratum granulosum

• Penghasil pigmen warna kulit (melanin).

• Terdiri dari sel-sel hidup dan terletak pada bagian paling bawah dari jaringan epidermis.

Stratum germinativum

• Sering disebut sebagai sel hidup yang merupakan lapisan yang aktif membelah.

• Selnya mambelah ke arah luar untuk membentuk sel-sel kulit.

Page 17: Sistem ekskresi

LAPISAN KULIT MANUSIA2. DERMISJaringan dermis terdiri dari banyak lapisan yang

lebih tebal dari jaringan epidermis, sekitar 2,5 mm. Dermis dibentuk oleh serabut-serabut khusus yang membuatnya lentur, yang terdiri atas kolagen (suatu jenis protein yang membentuk sekitar 30% dari protein tubuh). Kolagen akan berangsur-angsur berkurang seiring dengan bertambahnya usia.

Page 18: Sistem ekskresi

LAPISAN KULIT MANUSIA3. HIPODERMISMerupakan lapisan kulit bawah yang banyak

mengandung sel lemak. Fungsi dari sel lemak ini adalah untuk menyimpan cadangan lemak.

Page 19: Sistem ekskresi

LAPISAN KULIT MANUSIALapisan dermis terletak di bawah lapisan epidermis. Lapisan ini terdiri atas :1.Akar rambut2.Pembuluh darah3.Kelenjar minyak (glandula sebasea)4.Kelenjar keringat (glandula sudorifera)5.Serabut saraf

Page 20: Sistem ekskresi

LAPISAN KULIT MANUSIA

Fungsi kulitKulit sebagai organ ekskresi, yaitu sebagai

tempat pengeluaran keringat pada kelenjar keringat. Selain itu, fungsi lain dari kulit adalah :

1.Melindungi tubuh dari panas, kuman, dan gesekan dari luar.

2.Mengatur suhu tubuh.3.Mengatur pengeluaran air.

Page 21: Sistem ekskresi

4. Paru-paru Paru-paru dan bagian-bagiannya.

Paru-paru mengeluarkan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan air dalam bentuk uap air.

Page 22: Sistem ekskresi

4. Paru-paruParu-paru manusia terdapat di dalam rongga dada, di lindungi oleh tulang rusuk dan berjumlah sepasang. Saluran dari batang tenggorokan bercabang-cabang menuju paru-paru kiri dan kanan. Percabangan saluran yang masuk paru-paru ini disebut bronkus. Masing-masing bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus. Di dalam paru-paru terdapat alveolus atau gelembung-gelembung udara, disinilah karbondioksida dan uap air berdifusi keluar dari dalam darah, bertukar tempat dengan oksigen. Paru-paru di bungkus oleh selaput yang di sebut pleura, yang dapat menyebabkan paru-paru bergerak elastis, mengembang dan mengempis. Paru-paru kanan mempunyai ukuran yang lebih besar di bandingkan paru-paru kiri. Berat paru-paru kanan sekitar 620 gram sedangkan paru-paru kiri 560 gram.

Page 23: Sistem ekskresi

Macam-macam Gangguan Pada Sistem Ekskresi Manusia

• Pada Ginjal-Batu GinjalBatu ginjal terjadi karena adanya endapan garam kalsium dalam ginjal sehingga menghambat keluarnya urine dan menimbulkan nyeri. Penyakit ini dapat diatasi dengan pembedahan dan sinar laser. Tujuan dari pembedahan untuk membuang endapan garam kalium. Tujuan menggunakan sinar laser untuk memecahkan endapan garam kalsium.

Page 24: Sistem ekskresi

-Radang ginjal (Nefritis)Radang ginjal disebut nefritis. Radang ginjal terjadi karena adanya kerusakan nefron, khususnya glomerulus yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Rusaknya nefron mengakibatkan urine masuk kembali ke dalam darah dan penyerapan air menjadi terganggu sehingga timbul pembengkakan di daerah kaki.

Penderita nefritis bisa disembuhkan dengan cangkokan ginjal atau cuci darah secara rutin. Cuci darah biasanya dilakukan sampai penderita mendapatkan donor ginjal yang memiliki kesesuaian jaringan dengan organ penderita.

Page 25: Sistem ekskresi

-Gagal ginjalGagal ginjal terjadi jika salah satu ginjal tidak berfungsi. Kegagalan salah satu ginjal ini akan diambil alih tugasnya oleh ginjal lain. Namun, keadaan ini akan tetap menimbulkan resiko sangat tinggi. Karena menyebabkan penimbunan urea dalam tubuh dan kematian. Penyakit ini dapat diatasi dengan cangkok ginjal atau menggunakan ginjal tiruan sampai ginjal yang asli dapat kembali berfungsi.

Page 26: Sistem ekskresi

• Pada Kulit-Biduran Biduran disebabkan oleh udara dingin, alergi makanan, dan alergi bahan kimia. Biduran ditandai dengan timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa gatal. Biduran dapat berlangsung beberapa jam dan dapat juga berlangsung berhari-hari.

Jika penyakit ini disebabkan oleh alergi, maka cara pencegahannya adalah dengan menghindari bahan makanan dan produk kimia yang menyebabkan alergi. Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan resep obat yang diberikan oleh dokter.

Page 27: Sistem ekskresi

-Ringworm Ringworm adalah sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Infeksi ini ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap kering dan tidak lembab. Pengobatannya dilakukan dengan mengkonsumsi obat anti jamur.

Page 28: Sistem ekskresi

- Psoriasis Psoriasis belum dapat disembuhkan secara total, tetapi pengobatan teratur dapat menekan gejala menjadi tidak nampak. Gejala yang ditimbulkannya adalah kulit kemerahan yang dapat terjadi di kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut. Penyebab pasti dari penyakit ini belum bisa ditentukan, tetapi hasil dari banyak penelitian penyakit ini disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Ada dua tipe sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh kita, yaitu sel limfosit T dan limfosit B. Pada psoriaris terjadi aktivasi limfosit T yang tidak normal di kulit. Ini menyebabkan kulit menjadi meradang secara berlebihan.

Page 29: Sistem ekskresi

-Kanker Kulit Penyakit kanker kulit disebabkan oleh penerimaan sinar matahari yang berlebihan. Penyakit ini lebih sering menyerang orang yang berkulit putih atau terang, karena warna kulit tersebut lebih sensitif terhadap sinar matahari. Pencegahan dapat dilakukan dengan tabir surya atau menghindari kontak dengan sinar matahari yang terlalu banyak.

Page 30: Sistem ekskresi

• Pada Hati-Hepatitis Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis ada beberapa macam, misalnya virus hepatitis A dan hepatitis B. Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B lebih berbahaya daripada hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Kamu dapat mencegahnya dengan melakukan vaksinasi.

Page 31: Sistem ekskresi

-Penyakit Kuning Penyakit kuning disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua belas jari, sehingga masuk ke dalam darah dan warna darah menjadi kuning. Kulit penderita tampak pucat kekuningan, bagian putih bola mata berwarna kekuningan, dan kuku jaripun berwarna kuning. Hal ini terjadi karena di seluruh tubuh terdapat pembuluh darah yang mengangkut darah berwarna kekuningan karena bercampur dengan cairan empedu.

Page 32: Sistem ekskresi

• Pada Paru-paru- Asma Asma dikenal dengan bengek yang disebabkan oleh bronkospasme. Asma merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru. Gejala penyakit ini ditandai dengan susah untuk bernapas atau sesak napas. Penyakit ini tidak menular dan bersifat menurun. Kondisilingkungan yang udaranya tidak sehat atau telah tercemar akan memicu serangan asma.

Page 33: Sistem ekskresi
Page 34: Sistem ekskresi

-Tuberculosis (TBC) TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil. TBC dapat menyebabkan kematian. Sebagian besar orang yang terinfeksi oleh bakteri tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal ini disebut latent tuberculosis. Apabila penderita latent tuberculosis tidak menerima pengobatan maka akan berkembang manjadi active tuberculosis. Active tuberculosis adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh tidak mampu untuk melawan bakteri tuberculosis yang terdapat dalam tubuh, sehingga menimbulkan infeksi terutama pada bagian paru-paru.

Page 35: Sistem ekskresi

Tuberculosis

Page 36: Sistem ekskresi

-PneumoniaPenyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur yang menginfeksi paru-paru khususnya di alveolus. Penyakit ini menyebabkan oksigen susah masuk karena alveolus dipenuhi oleh cairan.

Itulah penjelasan mengenai gangguan pada sistem ekskresi pada manusia beserta penyebabnya. Semua gangguan pada sistem ekskresi dapat dicegah apabila kita dapat hidup sehat, dan bersih.

Page 37: Sistem ekskresi
Page 38: Sistem ekskresi

Sistem Ekskresi Pada Ikan

Alat ekskresi pada ikan berupa sepasang ginjal opistonefros yang terikat disisi dorsal (punggung) rongga tubuh. Mekanisme ekskresi pada ikan yang hidup di air tawar dan air laut berbeda. Ikan yang hidup di air tawar mengekskresi amonia, aktif menyerap ion anorganik melalui insang, dan mengeluarkan urin dalam volume yang besar. Ikan yang hidup di laut mengekspresikan ion-ion melalui insang, dan mengeluarkan urin dalam volume yang kecil.

Page 39: Sistem ekskresi

Ekskresi pada ikan air laut

Page 40: Sistem ekskresi

Sistem Ekskresi Pada Amfibi

Amfibi mempunyai alat ekskresi berupa paru-paru, ginjal, hati, kloaka, dan kulit. Pada katak jantan, saluran ginjal dan saluran kelaminnya bersatu, dihubungkan dengan ureter di versika urinaria (katung kemih). Katak memiliki kulit yang lembab, kulit tersebut membantu katak dalam proses difusi gas.

Page 41: Sistem ekskresi

Ekskresi pada amphibi

Page 42: Sistem ekskresi

Sistem Ekskresi Pada Reptil

Alat ekskresi pada reptil adalah sepasang ginjal metanefros berkembang dari ginjal pronefros dan mesonefros yang terdapat saat stadium embrio. Hasil ekskresinya adalah asam urat. Bila dibandingkan dengan amfibi reptil hanya menggunakan sedikit air untuk membilas sampah nitrogen dari darah, karena sebagian besar zat sisa metabolisme dikeluarkan sebagai asam urat. Pada beberapa anggota reptilia seperti buaya dan penyu, selain asam urat juga diekskresikan asam amino.

Page 43: Sistem ekskresi

Ekskresi pada reptilia

Page 44: Sistem ekskresi

Sistem Ekskresi Pada Aves

Alat ekskresi burung berupa sepasang ginjal metanefros. Ginjal, dihubungkan ureter ke kloaka karena burung tidak mempunyai vesika urinaria. Tubulus ginjal burung lebih banyak daripada mamalia sehingga kecepatan metabolisme burung sangat tinggi. Tubulus ginjal ini membentuk lengkung henke berukuran kecil. Air dalam tubuh disimpan melalui proses reabsorpsi di tubulus. Didalam kloaka juga terjadi reabsorpsi air untuk menyimpan air dalam tubuh. Sampah nitrogen diekskresikan sebagai asam urat yang dikeluarkan melalui kloaka sebagai kristal putih yang bercampur feses.

Page 45: Sistem ekskresi

Ekskresi pada burung

Page 46: Sistem ekskresi

Sistem Ekskresi Pada Invertebrata

Sistem ekskresi invertebrata berbeda dengan vertebrata. Invertebrata belum memiliki ginjal yang berstruktur sempurna seperti pada vertebrata. Pada umumnya, invertebrata memiliki sistem ekskresi yang sangat sederhana, berupa saluran malphigi, nefridium, dan sel api.

Berikut adalah sistem ekskresi pada hewan invertebrata :

Page 47: Sistem ekskresi

1. Pada Cacing PipihProses pengeluaran sisa

pada cacing pipih dilakukan melalui pembuluh bercabang-cabang yang memanjang pada bagian samping kiri dan kanan disepanjang tubuhnya. Setiap cabang berakhir pada sel-sel api yang dilengkapi dengan silia dan beberapa flagela yang gerakanya seperti api lilin. Setelah masuk kedalam saluran ekskresi , cairan tubuh dan zat sisa kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui nefridiofor.

Page 48: Sistem ekskresi

2. Pada AnnelidaPada setiap segmen dari annelida terdapat

ginjal atau nefridium, kecuali pada tiga segmen pertama dan terakhir. Setiap nefridium memiliki dua lubang , lubang yang pertama berupa corong yang terbuka dan bersilia yang disebut nefrostom. Nefrosom berisi banyak cairan, yang kemudian masuk kedalam nefridia dan terjadi penyerapan kembali zat-zat yang masih bermanfaat, kemudian diedarkan keseluruh tubuh. Sementara sisacairan tubuhyang tidak diperlukan akan dikeluarkan ujung nefrostom yang berupa lubang (nefridiofor).

Page 49: Sistem ekskresi
Page 50: Sistem ekskresi

3. Pada Serangga

Alat ekskresi pada serangga berupa pembuluh malphigi yaitu sekumpulan benang halus yang berwarna putih kekuningan dan pangkalnya melekat pada pangkal dinding usus dan trakea yang fungsinya untuk mengeluarkan zat sisa hasil oksidasi. Pembuluh malphigi terletak diantara usus tengah dan belakang. Darah mengalir melewati pembuluh malphigi, bahan yang mengandung nitrogen diendapkan sebagai asam urat, sedangkan air dan berbagai garam diserap kembali secara osmosis dan transpor aktif. Asam urat dan sisa air masuk ke usus halus, dan diserap lagi. Kristal asam urat dapat diekskresikan lewat anus bersama dengan feses.

Page 51: Sistem ekskresi
Page 52: Sistem ekskresi

TERIMA KASIH