sistem dan karakteristik cloud computing
TRANSCRIPT
“Sistem dan Karakteristik Cloud Computing”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi
Oleh :
Nama : Hendyeka Angga Putra
NIM : 1102412103
Prodi : Kurikulum dan Teknlogi Pendidikan
Makul : Teknologi Informasi dan Komunikasi
Rombel : 01
KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKANFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
2013
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah berkenan
memberi petunjuk dan kekuatan kepada kami sehingga makalah, “Sistem dan Karaktristik Cloud
Computing” ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi – materi yang ada. Materi – materi
bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam belajar mengenal tentang
Cloud Computing. Serta juga dapat memahami nilai – nilai dasar yang direfleksikan dalam
berpikir dan bertindak.
Mudah-mudahan dengan mempelajari makalah ini, dapat memahami tentang materi
Cloud Computing. Dan dengan harapan semoga mampu berinovasi dan berkreasi dengan potensi
yang dimiliki.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar……………………………………………………....2
Daftar isi………………………………………………………..........3
Bab I
Pendahuluan
A. Latar belakang…………………………………………....………4
B. Rumusan masalah………………………………………......……4
C. Tujuan………………………………………………….........……5
Bab II
Pembahasan
A. Definisi Cloud Computing…………………………………….…..6
B. Sejarah Cloud Computing………………………………………....7
C. Perkembangan Cloud Computing Komputasi Awan…………......8
D. Karakteristik Cloud Computing……………………………….......9
E. Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing……………………..10F. Hubungan Cloud Computing dan Model Computing Lainnya…......13G. Perbedaan Jaringan Komputer dengan Cloud Computing……….14
H. Evolusi Model computing…………………………………………14
I. Implementasi Cloud Computing …………………………………21
J.
Bab III
Kesimpulan………………………………………………… …………30
Daftaf Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk pengguna individual, tentu cukup menyimpan data-datanya di sebuah laptop
atau personal computer. Namun bagaimana dengan sebuah perusahaan atau instansi
pemerintah yang memiliki ribuan data penting dan membutuhkan media simpan yang lebih
besar dan lebih aman, cloud computing atau komputasi awan adalah jawabannya. Teknologi
ini dianggap dapat menekan ongkos investasi server raksasa, lebih efektif, transparan, dan
efisien dari jumlah sumber daya manusia. Berbondong-bondong perusahaan-perusahaan IT
dunia membangun infrastruktur untuk menuju era penyimpanan data yang mutakhir ini.
Tidak heran bila kemudian perusahaan besar seperti Microsoft, Apple, Google, dan IBM
mengembangkan teknologi ini dengan serius selama satu dekade terakhir.
Teknologi komputasi dan teknik pemrograman baru atau teknik pengembangan
berubah dengan cepat, tujuan dalam komputasi awan nampaknya akan membuat teknologi
menjadi sangat mudah dimata user dan menjadikannya sesederhana mungkin. Pengembangan
berbasis internet sangat pesat saat ini dengan boomingnya blogging dan microblogging serta
layanan jejaring sosial yang bertujuan untuk menemukan cara baru membantu individu dan
bisnis untuk dapat berkomunikasi satu sama lain di arena cloud computing atau komputasi
awan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Cloud Computing ?
2. Bagaimana sejarah Cloud Computing ?
3. Bagaimana perkembangan Cloud Computing ?
4. Bagaimana karakteristik Cloud Computing ?
5. Kelebihan dan kekurangan Cloud Computing ?
6. Perbedaan Cloud Computing dan Model Computing lainnya ?
7. Evolsi model Cloud Computing
8. Teknologi Cloud Computing ?
4
C. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini agar dapat mengetahui tentang Cloud Computing, mulai dari
sejarah, perkembangan, karakteristik, kelebihan dan kekurangan Cluod Computing.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Cloud Computing
Banyak pihak memberikan definisi cloud computing dengan perbedaan di sana-sini antara
lain :
Wikipedia mendefinisikan cloud computing sebagai “komputasi berbasis Internet,
ketika banyak server digunakan bersama untuk menyediakan sumber daya, perangkat lunak
dan data pada komputer atau perangkat lain pada saat dibutuhkan, sama seperti jaringan
listrik”.
Gartner mendefinisikannya sebagai “sebuah cara komputasi ketika layanan berbasis
TI yang mudah dikembangkan dan lentur disediakan sebagai sebuah layanan untuk pelanggan
menggunakan teknologi Internet.”
Forester mendefinisikannya sebagai “standar kemampuan TI, seperti perangkat lunak,
platform aplikasi, atau infrastruktur, yang disediakan menggunakan teknologi Internet dengan
cara swalayan dan bayar-per-pemakaian.”
Secara sederhana, Cloud Computing dapat kita bayangkan seperti sebuah jaringan
listrik. Apabila kita membutuhkan listrik, apakah kita harus punya pembangkit listrik sendiri?
Tentu tidak. Kita tinggal menghubungi penyedia layanan (dalam hal ini, PLN),
menyambungkan rumah kita dengan jaringan listrik, dan kita tinggal menikmati layanan
tersebut. Pembayaran kita lakukan bulanan sesuai pemakaian.
Gambaran tentang Cloud Computing :
6
Kalau listrik bisa seperti itu, mengapa layanan komputasi tidak bisa? Misalnya,
apabila sebuah perusahaan membutuhkan aplikasi CRM (Customer Relationship
Management). Kenapa perusahaan tersebut harus membeli aplikasi CRM, membeli hardware
server, dan kemudian harus memiliki tim TI khusus untuk menjaga server dan aplikasi
tersebut?
Di sinilah cloud computing berperan. Penyedia jasa cloud computing seperti
Microsoft, telah menyediakan aplikasi CRM yang dapat digunakan langsung oleh perusahaan
tadi. Mereka tinggal menghubungi penyedia layanan (dalam hal ini, Microsoft),
“menyambungkan” perusahaannya dengan layanan tersebut (dalam hal ini, melalui Internet),
dan tinggal menggunakannya. Pembayaran? Cukup dibayar per bulan (atau per tahun,
tergantung kontrak) sesuai pemakaian. Tidak ada lagi investasi di awal yang harus dilakukan.
Agar lebih mudah membayangkannya, silahkan lihat ilustrasi pada Gambar 1.
B. Sejarah Cloud Computing
Sejarah cloud computing dimulai pada tahun1960-an, John McCarth seorang pakar
komputer dari MIT meramalkan bahwa suatu hari nanti komputerisasi akan menjadi
infrastruktur publik layaknya seperti berlangganan listrik atau telepon. Kemudian pada akhir
tahun 1990-an, lahir konsep ASP (Application Service Provider) yang ditandai munculnya
perusahaan pengolah data center. Selanjutnya pada tahun1995, Larry Ellison, pendiri Oracle,
7
melahirkan wacana “Network Computing” pasca penetrasi Microsoft Windows 95 yang
merajai pasar software dunia pada saat itu. Ide itu menyebutkan bahwa PC tidak perlu
dibenamkan software yang membuat berat kinerja dan cukup diganti sebuah terminal utama
berupa server. Pada awal tahun 2000-an, Marc Beniof, eks Vice President Oracle melansir
aplikasi CRM berbentuk “software as a service” bernama Salesforce.com sebagai penanda
lahirnya cloud computing. Tahun 2005, situs online shopping Amazon.com meluncurkan
Amazon EC2 (Elastic Compute Cloud), diikuti Google dengan Google App Engine, dan IBM
yang melansir Blue Cloud Initiative.
C. Perkembangan Cloud Computing atau Komputasi Awan
Cloud computing saat ini sangat populer, selain dari pemain besar software seperti
Microsoft dan Google, perusahaan lain bermunculan hanya untuk menyediakan layanan
berbasis awan sebagai pengganti atau penyempurnaan aplikasi pada PC hari ini. Beberapa
dari perusahaan tersebut adalah Zoho.com, sebuah office suite online, Evernote.com,
merupakan sebuah situs yang ditujukan untuk catatan online , dan RememberTheMilk.com,
manajemen tugas online. Email yang tersedia dalam bentuk web mail merupakan contoh
yang sangat kecil dari teknologi cloud computing. Dengan menggunakan layanan email
seperti Gmail dan Yahoo Mail, orang tidak perlu lagi menggunakan Outlook atau aplikasi
desktop lainnya untuk email mereka. Membaca email dengan browser memungkinkan
dilakukan di mana saja sepanjang ada koneksi internet.
Microsoft sebagai perusahaan software terbesar saat ini, melansir “Microsoft Office
365” dan “Windows Azzure” sebagai sistem operasi (OS) berbasis komputasi awan yang
digadang-gadang akan menggantikan OS Windows yang ada saat ini. Sementara itu Apple
melansir “Mobile Me” untuk pengguna Mac yang disinkronisasikan dengan teknologi Cloud
Computing. Sedangkan Google yang sejak 10 tahun silam mengincar pengembangan
teknologi ini mulai mengerahkan para penggunanya dalam penerapan sederhana cloud
computing melalui layanan “Google Docs” dimana kita dapat memanfaatkan layanan secara
online tanpa harus install program. IBM juga telah meluncurkan produk pertamanya di
teknologi ini sejak tiga tahun silam yang bernama “LotusLive”. Tidak ketinggalan Hitachi
Data System (HDS) sebagai perusahaan data penyimpanan ketiga terbesar di dunia dari
Jepang menggarap “Leapdrive.com” sebagai salah satu layanan cloud computing berupa
ruang penyimpanan yang diminati publik saat ini.
8
D. Karakteristik Cloud Computing
Dengan semakin maraknya pembicaraan seputar cloud computing, semakin banyak
perusahaan yang mengumumkan bahwa mereka menyediakan layanan cloud computing.
Akan sangat membingungkan bagi kita para pengguna untuk memastikan bahwa layanan
yang akan kita dapatkan adalah cloud computing atau bukan.
1. On-Demand Self-Services
Sebuah layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna melalui
mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan. Campur tangan penyedia
layanan adalah sangat minim. Jadi, apabila kita saat ini membutuhkan layanan aplikasi CRM
(sesuai contoh di awal), maka kita harus dapat mendaftar secara swalayan dan layanan
tersebut langsung tersedia saat itu juga.
2. Broad Network Access
Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan saja,
dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan. Dalam contoh layanan
aplikasi CRM di atas, selama kita terhubung ke jaringan Internet, saya harus dapat mengakses
layanan tersebut, baik itu melalui laptop, desktop, warnet, handphone, tablet, dan perangkat
lain.
3. Resource Pooling
Sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi
sumber daya secara efisien. Karena cloud computing digunakan bersama-sama oleh berbagai
pelanggan, penyedia layanan harus dapat membagi beban secara efisien, sehingga sistem
dapat dimanfaatkan secara maksimal.
4. Rapid Elasticity
Sebuah layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau menurunkan) kapasitas
sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di kantor bertambah, maka kita harus dapat
menambah user untuk aplikasi CRM tersebut dengan mudah. Begitu juga jika pegawai
9
berkurang. Atau, apabila kita menempatkan sebuah website berita dalam jaringan cloud
computing, maka apabila terjadi peningkatkan traffic karena ada berita penting, maka
kapasitas harus dapat dinaikkan dengan cepat.
5. Measured Service
Sebuah layanan cloud computing harus disediakan secara terukur, karena nantinya
akan digunakan dalam proses pembayaran. Harap diingat bahwa layanan cloud computing
dibayar sesuai penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik.
Cloud computing mempunyai 3 tingkatan layanan yang diberikan kepada pengguna,
yaitu:
1. Infrastructure as service, hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage &
network. Contohnya seperti Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage
Service.
2. Platform as a service, hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini
seorang developer tidak perlu memikirkan hardware dan tetap fokus pada pembuatan
aplikasi tanpa harus mengkhawatirkan sistem operasi, infrastructure scaling, load
balancing dan lain-lain. Contohnya yang sudah mengimplementasikan ini adalah
Force.com dan Microsoft Azure investment.
3. Software as a service: Hal ini memfokuskan pada aplikasi dengan Web-based
interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0. Contohnya adalah Google
Apps, SalesForce.com dan aplikasi jejaring sosial seperti FaceBook.
E. Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing
Kelebihan Cloud Computing :
• Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
• Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan
berkembang dengan cepat.
• Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan
yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
• Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
10
• Mengehemat biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal
sistem informasi yang dibangun.
• Tanpa Investasi Awal
Dengan cloud computing, kita dapat menggunakan sebuah layanan tanpa investasi
yang signifikan di awal. Ini sangat penting bagi bisnis, terutama bisnis pemula
(startup). Mungkin di awal bisnis, kita hanya perlu layanan CRM untuk 2 pengguna.
Kemudian meningkat menjadi 10 pengguna. Tanpa model cloud computing, maka
sejak awal kita sudah harus membeli hardware yang cukup untuk sekian tahun ke
depan. Dengan cloud computing, kita cukup membayar sesuai yang kita butuhkan.
• Mengubah CAPEX menjadi OPEX
Sama seperti kelebihan yang pertama, kelebihan yang kedua masih seputar keuangan.
Tanpa cloud computing, investasi hardware dan software harus dilakukan di awal,
sehingga kita harus melakukan pengeluaran modal (Capital Expenditure, atau
CAPEX). Sedangkan dengan cloud computing, kita dapat melakukan pengeluaran
operasional (Operational Expenditure, atau OPEX). Jadi, sama persis dengan biaya
utilitas lainnya seperti listrik atau telepon ketika kita cukup membayar bulanan sesuai
pemakaian. Hal ini akan sangat membantu perusahaan secara keuangan.
• Lentur dan Mudah Dikembangkan
Dengan memanfaatkan Cloud Computing, bisnis kita dapat memanfaatkan TI sesuai
kebutuhan. Perhatikan Gambar 2 di bawah untuk melihat beberapa skenario
kebutuhan bisnis. Penggunaan TI secara bisnis biasanya tidak datar-datar saja. Dalam
skenario “Predictable Bursting”, ada periode di mana penggunaan TI meningkat
tajam. Contoh mudah adalah aplikasi Human Resource (HR) yang pada akhir bulan
selalu meningkat penggunaannya karena mengelola gaji karyawan. Untuk skenario
“Growing Fast”, bisnis meningkat dengan pesat sehingga kapasitas TI juga harus
mengikuti. Contoh skenario “Unpredictable Bursting” adalah ketika sebuah website
berita mendapat pengunjung yang melonjak karena ada berita menarik. Skenario “On
and Off” adalah penggunaan TI yang tidak berkelanjutan. Misalnya, sebuah layanan
pelaporan pajak, yang hanya digunakan di waktu-waktu tertentu setiap tahun.
11
Tanpa layanan cloud computing, ke empat skenario ini akan membutuhkan perencanaan TI
yang sangat tidak efisien, karena investasi TI harus dilakukan sesuai kapasitas tertinggi,
walaupun mungkin hanya terjadi di saat-saat tertentu. Hal ini dilakukan untuk mencegah
terjadi kegagalan layanan pada saat “peak time” tersebut.
Dengan cloud computing, karena sifatnya yang lentur dan mudah dikembangkan (elastic and
scalable), maka kapasitas dapat ditingkatkan pada saat dibutuhkan, dengan biaya penggunaan
sesuai pemakaian.
• Fokus pada Bisnis, bukan TI
Dengan menggunakan Cloud Computing, kita dapat fokus pada bisnis utama
perusahaan, dan bukan berkecimpung di dalam pengelolaan TI. Hal ini dapat
dilakukan karena pengelolaan TI dilakukan oleh penyedia layanan, dan bukan oleh
kita sendiri. Misalnya, melakukan patching, security update, upgrade hardware,
upgrade software, maintenance, dan lain-lain. Apabila kita memiliki tim TI, maka tim
tersebut dapat fokus pada layanan TI yang spesifik untuk bisnis kita, sedangkan hal-
hal umum sudah ditangani oleh penyedia layanan.
12
Kekurangan Cloud Computing :
ð Continuous high availability
ð Konsistensi (Consistency)
ð Interoperability dan Standartization
ð Skalabilitas untuk semua komponen
ð Data secrecy
ð Permasalahan legal dan politik dari penyimpanan data dan translasi menyeberangi region
ð Issu performansi
ð Kesulitan kastemisasi
ð Hambatan organisasi
ð Service level
Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan performance dari application atau
transaksi. Mengharuskan anda untuk memahami service level mengenai transaction response
time, data protection dan kecepatan data recovery.
ð Privacy
Karena orang lain / perusahaan lain juga melakukan hosting kemungkinan data anda akan
keluar atau di baca oleh pemerintah U.S. dapat terjadi tampa sepengetahuan anda atau
approve dari anda.
ð Compliance
Cloud service provider diharapkan dapat menyamakan level compliance untuk penyimpanan
data didalam cloud
F. Hubungan Cloud Computing dan Model Computing Lainnya
a. Perbedaan Desktop biasa dengan Cloud Computing
Desktop biasa :
• PC sentris
• Perangkat lunak dijalankan pada komputer tersebut,
• Semua dokumen yang dibuat, diolah dan simpan pada komputer tersebut
Dekstop Cloud computing :
• Dokumen sentris
13
• program perangkat lunak yang digunakan tidak berada pada komputer kita, melainkan
tersimpan pada server-server yang diakses melalui internet
G. Perbedaan Jaringan Komputer dengan Cloud Computing
Cloud computing bukanlah jaringan komputer. karenakan dalam jaringan komputer
aplikasi/ dokumen tersimpan pada server perusahaan dan yang hanya dapat diakses
melalui jaringan komputer perusahaan.
Cloud computing lebih besar dari jaringan komputer. Karena melibatkan lebih banyak
perusahaan, server, dan jaringan sementara Jaringan komputerm hanya dapat diakses
pada jaringan komputer perusahaan itu sendiri .
Pada Cloud Computing - cloud services dan storage dapat diakses dari mana saja selama
terdapat koneksi internet.
H. Evolusi Model computing
Cloud computing adalah next generation internet computing dan next generation data
centers hasil inovasi pengembangan dari teknologi komputing sebelumnya seperti grid
computing, utility computing dan software as a services dan lain-lain.
Cloud Computing menggunakan kombinasi teknologi processor baru berkecepatan
tinggi, tenologi virtualiasi, distributed storage, broadband internet access, automated
management serta server yang tidak terlalu mahal.
Berikut gambaran tentang evolusi model computing :
Grid Computing
Grid Computing adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer
yang letaknya terpisah secara geografis dan saling terhubung melalui jalur komunikasi
untuk memecahkan persoalan komputasi skala besar.
Dengan kata lain konsep Grid Computing adalah komputasi parallel dengan infrastruktur
perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat menyediakan akses yang bisa diandalkan,
konsisten, tahan lama dan tidak mahal terhadap kemampuan komputasi mutakhir yang
tersedia
Grid Computing adalah suatu istilah yang dipakai untuk menggambarkan satu dari dua
sub-kategori besar yang terkait dengan distributed computing :
a. Komputasi online (Online computation) atau “storage offered as a service” yang
didukung oleh sebuah kumpulan sumber daya ‘distributed computing’ atau yang
14
dikenal dengan Utility Computing, on-demand computing atau cloud computing.
Data grid menyediakan ‘controlled sharing and management’ dari sejumlah besar
data yang terdistribusi, sering digunakan dalam kombinasi dengan komputasi grid.
b. Pembentukan sebuah "superkomputer virtual" yang terdiri dari jaringan komputer
loosely-coupled, bertindak dalam memandu untuk melakukan tugas yang sangat
besar. Teknologi ini telah diterapkan untuk masalah ilmiah, matematika, dan
akademis komputasi-intensif melalui komputasi relawan, dan digunakan di
perusahaan-perusahaan komersial untuk aplikasi yang beragam seperti penemuan
obat, peramalan ekonomi, analisis seismik, dan back-office pengolahan data untuk
mendukung e-commerce dan layanan web.
Utility Computing
Utility computing adalah suatu model bisnis penyediaan aplikasi sumber daya
infrastruktur IT kuhususnya berkaitan dengan ‘price model”. Utility computing sering
menggunakan infrastuktur cloud computing tetapi tidak harus utility computing dapat
mengadopsi price model dari yang lain.
a) Hubungan Cloud Computing dan Model Computing lainnya
Cloud computing telah menjadi perbicangan hangat di dunia industri beberapa tahun
terkahir ini, dan sedikit banyak selalu bersinggungan dengan istilah-istilah teknologi
sebelumnya :
1) grid computing,
2) utility computing,
3) virtualization,
4) Server cluster,
5) dedicated server dan
6) collocation.
Infrastruktur cloud computing menggunakan teknologi virtualisasi yang dibangun
berbasis server cluster dan memiliki relasi dengan grid computing dan utility computing
yang digunakan untuk berkompetisi dengan dedicated server dan collocation.
b) Teknologi Cloud Computing
Komponen Cloud Computing
Komponen dasar:
15
Clients : LAN, Lapotop , PC, Mobile phone, PDA, dll
Data Center
Hw : Kumpulan server di sebuah gedung
Sw: Virtuallizing server
Distributed Server
Server-server yg tersebar di beberapa lokasi
Komponen lain:
Cloud Application “ Sw “
Cloud Services : Produk layanan dan slousi
Cloud Platform : Hw & Sw
Cloud Storage
Cloud Infrastructure
Cloud Client : adalah seperangkat komputer ataupun software yang didisain secara
khusus untuk penggunaan layanan berbasis cloud computing.
Mobile ; Windows mobile, Symbian, dan lain-lain.
Thin Client ; Windows terminal service, CherryPal, dll.
Thick Client ; Internet explorer, FireFox, dll.
Cloud Services ; adalah produk layanan dan solusi yang dipakai dan disampaikan secara
real time melalui media internet. Contoh yang paling populer adalah :
o Identitas ; OpenID, Oauth, dan lain-lain
o Integration ; Amazon Simple Queue Service, dll
o Payment ; Paypal, Google Chekout, dll
o Mapping ; Google Maps, Yahoo ! Maps,
Cloud Client ; adalah seperangkat komputer ataupun software yang didisain secara
khusus untuk penggunaan layanan berbasis cloud computing
o Mobile ; Windows mobile, Symbian, dan lain-lain
o Thin Client ; Windows terminal service, CherryPal, dll
o Thick Client ; Internet explorer, FireFox, dll
Cloud Services ; adalah produk layanan dan solusi yang dipakai dan disampaikan secara
real time melalui media internet. Contoh yang paling populer adalah :
o Identitas ; OpenID, Oauth, dan lain-lain
o Integration ; Amazon Simple Queue Service, dll
16
o Payment ; Paypal, Google Chekout, dll
o Mapping ; Google Maps, Yahoo ! Maps,
Cloud Storage ; Melibatkan proses penyampaian penyimpanan data sebagai sebuah
layanan, misalnya :
o Database ; Google Big Table, Amazon SimpleDB
o Network Attached Storage ; Nirvanix CloudNAS, Mobile Me iDisk.
Cloud Infrastructure ; merupakan penyampaian infrastruktur kemampuan sebuah layanan,
contohnya :
o Grid Computing ; Sun Grid
o Full Virtualization ; GoGrid , Skytap
o Compute ; Amazon Elastic Compute Cloud
Fitur-fitur Cloud Computing
• Self-healing
• Multi-tenancy
• Virtualized
• Linearly Scalable
• Resource Monitor and measure
• Resource registration and discovery
Cloud Computing bagi Service Provider :
o Cepat menyediakan layanan
o Mengurangi skala server
o Meningkatkan tingkat utilisasi resources
o Memperbaiki efisiensi pengelolaan
o Biaya pemeliharaan lebih rendah
o Lokasi infrastruktur di area biaya gedung dan listrik yang rendah
o Memberikan ‘business continuity service
o Meningkatkan efisiensi manajemen operasional
o Meningkatkan ‘service level’
o Arsitektur yang kompleks
o Mengubah model binis dan tingkat kepercayaan
17
Ø Cloud Computing bagi User ?
• Mengurangi beban kerja klien atau beban kerja klien menjadi lebih rendah
• Total Cost Ownership (TCO) lebih rendah
• Pemisahan tugas pemeliharaan infrastruktur dari domain-spesifik pengembangan aplikasi
• Pemisahan kode aplikasi dari sumber-daya fisik
• Tidak perlu membeli asset untuk ‘pemakaian satu kali’ atau pekerjaan komputing yang
tidak sering penggunaanya
• Memperbesar ‘resources on-demand’
• Membuat aplikasi memiliki ‘high availability’’
• Cepat men-deploy aplikasi
• Membayar apa yang digunakan (Pay per use)
Cloud sudah hadir di depan kita saat ini, namun apa itu cloud ? kemana tujuanya ?
dan apa resikonya? dan bagaimana organisasi IT mempersiapkan ini ? itulah pertanyaan yang
setidaknya akan hadir oleh beberapa praktisi ataupun peminat IT, Cloud computing pada
dasaranya adalah menggunakan Internet-based service untuk meng support business process.
Cloud service biasanya memiliki beberapa karakteristik, diantaranya adalah:
Sangat cepat di deploy, sehingga cepat berarti instant untuk implementasi.
Nantinya biaya start-up teknologi ini mungkin akan sangat murah atau tidak ada dan
juga tidak ada investasi kapital.
Biaya dari service dan pemakaian akan berdasarkan komitmen yang tidak fix.
Service ini dapat dengan mudah di upgrade atau downgrade dengan cepat tampa
adanya Penalty.
Service ini akan menggunakan metode multi-tenant (Banyak customer dalam 1
platform).
Kemampuan untuk meng customize service akan menjadi terbatas.
Teknologi cloud akan memberikan kontrak kepada user untuk service pada 3
tingkatan:
Infrastructure as Service, hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage &
network. Contohnya seperti Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage
Service.
18
Platform-as-a-service: hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini
memungkinkan developer untuk tidak memikirkan hardware dan tetap fokus pada
application development nya tampa harus mengkhawatirkan operating system,
infrastructure scaling, load balancing dan lainya. Contoh nya yang telah
mengimplementasikan ini adalah Force.com dan Microsoft Azure investment.
Software-as-a-service: Hal ini memfokuskan pada aplikasi denga Web-based
interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0. contohnya adalah Google
Apps, SalesForce.com dan social network application seperti FaceBook.
Beberapa investor saat ini masih mencoba untuk mengekplorasi adopsi teknologi
cloud ini untuk dijadikan bisnis sebagaimana Amazon dan Google telah memiliki penawaran
khusus pada untuk teknologi cloud, Microsoft dan IBM juga telah melakukan investasi jutaan
dollar untuk ini. Melihat dari tren ini kita dapat memprediksi masa depan, standard teknologi
akan menjadi lebih sederhana karena ketersediaan dari banyak cloud service.
Sebagaimana yang dikatakan sebagai bisnis service, dengan teknologi cloud anda
sebaiknya mengetahui dan memastikan apa yang anda bayar dan apa yang anda investasikan
sepenuhnya memang untuk kebutuhan anda menggunakan service ini. Anda harus
memperhatikan pada beberapa bagian yaitu:
Service level – Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan performance
dari application atau transaksi. Hal ini mengharuskan anda untuk memahami service
level yang anda dapatkan mengenai transaction response time, data protection dan
kecepatan data recovery.
Privacy - Karena orang lain / perusahaan lain juga melakukan hosting kemungkinan
data anda akan keluar atau di baca oleh pemerintah U.S. dapat terjadi tampa
sepengetahuan anda atau approve dari anda.
Compliance - Anda juga harus memperhatikan regulasi dari bisnis yang anda miliki,
dalam hal ini secara teoritis cloud service provider diharapkan dapat menyamakan
level compliance untuk penyimpanan data didalam cloud, namun karena service ini
masih sangat muda anda diharapkan untuk berhati hati dalam hal penyimpanan data.
Data ownership – Apakah data anda masih menjadi milik anda begitu data tersebut
tersimpan didalam cloud? mungkin pertanyaan ini sedikit aneh, namun anda perlu
mengetahui seperti hal nya yang terjadi pada Facebook yang mencoba untuk merubah
terms of use aggrement nya yang mempertanyakan hal ini.
19
Data Mobility – Apakah anda dapat melakukan share data diantara cloud service?
dan jika anda terminate cloud relationship bagaimana anda mendapatkan data anda
kembali? Format apa yang akan digunakan ? atau dapatkah anda memastikan kopi
dari data nya telah terhapus ?
Untuk sebuah service yang masih tergolong kritis untuk perusahaan anda, saran
terbaik adalah menanyakan hal ini se detail detailnya dan mendapatkan semua komitmen
dalam keadaan tertulis.
Apa yang dilakukan Smart Company saat ini ?
Ada banyak kesempatan pada organisasi IT khususnya untuk mensosialisasikan cloud
service. Banyak organisasi yang mencoba untuk menambahkan firut ini kepada infrastruktur
yang mereka miliki sebelumnya untuk mengambil keuntungan dari “cloud bursting“;
khususnya jika anda membutuhkan kapasitas ekstra atau ekstra aktifitas, anda dapat
memanfaatkan cloud ketimbang melakukan investasi resource secara in-house.
Development/test dan beberapa aktifitas yang mirip juga menjadi tempat yang bagus
untuk cloud, memungkinkan anda untuk mengurangi pengeleluaran perkapita dan biaya data
center yang terus meingkat dari sisi kecepatan dan uptime.
Sedangkan perusahaan yang tidak segan segan untuk mengimplementasi teknologi
cloud untuk data mereka dan menyimpan nya sebagai fasilitas mereka sendiri untuk
memastikan kebijakan perusahaan tersimpan dengan baik tentunya akan lebih baik, sehingga
memastikan proses komputerasisasi pada cloud sebagai sistem proses yang dibutuhkan akan
lebih independen.
Jika organisasi anda baru saja mengeksplorasi teknologi cloud ada beberapa cloud
service yang sudah cukup mapan dan dapat di pertimbangkan misalnya sebagai e-mail
service. Namun untuk masalah sekuriti, dengan mengembangkan internal infrastruktur anda
menjadi model cloud akan lebih baik.
Dengan begini role IT kini ikut berperan dalam hal business model yang dibutuhkan
untuk perekonomian saat ini. Bagaimana anda meningkatkan kecepatan dan uptime ? dan
bagaimana anda dapat men support business operation dengan sedikit dan pengeluaran yang
fix?
20
Langkah awal yang harus anda lakukan adalah mempelajari sistem kontrak dari cloud
service. pastikan setiap process menjadi simple, dapat berulang ulang dan menjadi nilai
tambah untuk bisnis anda.
Kedua, anda harus mengidentifikasi service apa yang dapat anda manfaatkan di dalam cloud
dan mana yang seharusnya bersifat internal. Hal ini sangat penting untuk anda ketahui
mengenai system dan service core yang dapat dimanfaatkan oleh bisnis anda. dan sebaiknya
anda mengkategorikan beberapa elemen bisnis anda berdasarkan resiko dari penggunaan
cloud service.
Langkah terakhir, anda harus melakukan strategi sourcing untuk mendapatkan biaya yang
sangat murah, namun memiliki scalability dan flexibility untuk kebutuhan bisnis anda. Hal ini
termasuk pertimbangan akan proteksi data ownership dan mobility, compliance dan beberapa
element seperti halnya kontrak IT tradisional.
I. Implementasi Cloud Computing
Implementasi Cloud Computing pada Bidang Kedokteran
Manfaat adanya cloud computing juga berdampak pada dunia kedokteran, salah satunya
adanya aplikasi “Telemedicine” yang bekerja dengan berbasis cloud computing.
Telemedicine adalah layanan kesehatan untuk memberikan informasi dan pelayanan medis
jarak-jauh. Telemedicine menggunakan praktik kesehatan dengan memakai komunikasi
audio, visual dan data. termasuk perawatan, diagnosis, konsultasi dan pengobatan serta
pertukaran data medis dan diskusi ilmiah jarak jauh. Cakupan telemedicine cukup luas,
21
meliputi penyediaan pelayanan kesehatan (termasuk klinis, pendidikan dan pelayanan
administrasi) jarak jauh, melalui transfer informasi (audio, video, grafik), dengan
menggunakan perangkat-perangkat telekomunikasi (audio-video interaktif dua arah,
komputer, dan telemetri) dengan melibatkan dokter, pasien dan pihak-pihak lain. Secara
sederhana, telemedicine sesungguhnya telah diaplikasikan ketika terjadi diskusi antara dua
dokter membicarakan masalah pasien lewat telepon.
Adanya telemedicine pada bidang kedokteran sangat bermanfaat terutama pada 3 aspek, yaitu
dokter, pasien, dan rumah sakit diantaranya :
· Mempercepat akses pasien ke pusat-pusat rujukan.
· Mudah mendapatkan pertolongan sambil menunggu pertolongan langsung dari dokter-
dokter pribadi.
· Pasien merasakan tetap dekat dengan rumah dimana keluarga dan sahabat dapat
memberikan dukungan langsung.
· Menurunkan stres mental atau ketegangan yang dirasakan di tempat kerja.
· Menseleksi antara pasien-pasien yang perlu dibawa ke rumah sakit dan pasien yang tidak
perlu perawatan di rumah sakit akan tetap tinggal di rumah.
Teknologi telemedicine memungkinkan dokter dan pasien terhubung, saat ini telemedicine
menggunakan teknologi satelit, video conference dan transfer data melalui ponsel untuk
menangani penyakit. Telemedicine merupakan sistem yang sangat berpotensi meningkatkan
kualitas kesehatan dengan cara mengontrol dan memberi konsultasi pada pasien tanpa harus
bertatap muka secara langsung. Dengan teknologi tersebut, dokter maupun petugas kesehatan
dapat mengontrol dan memonitor pasien selama 24 jam.
Implementasi Cloud Computing pada Bidang Pemerintah
Teknologi Cloud Computing mulai diaplikasikan pada berbagai negara. Beberapa negara
berkembang seperti Inggris, India, Singapore, Jepang dan Thailand telah mulai menerapkan
Cloud Computing pada sistem pemerintahan mereka (E-Goverment). Mereka menyadari
22
bahwa Cloud Computing dapat mendongkrak kinerja khususnya dalam bidang pemerintahan.
Lalu apa saja keuntungan mereka dalam menggunakan Cloud Computing?
Beberapa keuntungan yang didapat yaitu:
- Biaya yang relatif terjangkau
-Layanan publik yang lebih baik dengan cara penyediaan informasi yang lebih cepat kepada
masyarakat.
- Mendapatkan informasi lebih terkait dengan masyarakat umumnya. Hal ini diperoleh lewat
analisis mendalam terhadap database yang ada.
Kekurangan Cloud Computing dalam Pemerintahan
Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah
atau kelebihan beban. Dan juga pemerintah yang menyewa layanan dari cloud computing
tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi
vendor/penyedia layanan cloud computing. Jika server vendor rusak atau punya layanan
backup yang buruk, maka pemerintah akan mengalami kerugian besar.
E-Goverment dapat membantu para staff di bidang pemerintahan untuk memberikan
pelayanan yang lebih baik ke masyarakat. Kita dapat berfikir bahwa negara yang maju saja
menggunakan teknologi maju, lalu bagaimana dengan negara kita sendiri? Tidak perlu
khawatir karena negara Indonesia juga telah berperan dalam menggunakan teknologi cloud
computing.
Pemerintah dalam negara Indonesia telah menggunakan cloud computing. Contoh pertama
yaitu sebagai penyediaan sumber informasi. Beberapa elemen masyarakat menilai bahwa
sumber informasi sangat penting untuk diketahui. Mereka dapat mengetahui bagaimana
komoditas sebuah daerah dengan adanya informasi dari E-Goverment. Selain itu kita dapat
melihat berbagai informasi seputar universitas negeri di Indonesia melalui E-Goverment.
23
Penyediaan mekanisme akses juga termasuk dalam implementasi Cloud Computing dalam
bidang pemerintahan. Dengan mekanisme akses kita dapat melakukan pendaftaran terhadap
dokumen penting yang melibatkan pemerintahan seperti paspor, kartu tenaga kerja luar negeri
(KTKLN) dan berbagai dokumen lainnya. Pada akhirnya E-Goverment mendapat banyak
manfaat. Selain mempermudah tenaga IT dalam melakukan pekerjaannya di bidang
pemerintahan, masyarakat pun juga mudah untuk memperoleh informasi di bidang
pemerintahan.
Implementasi Cloud Computing di Bidang Pendidikan
Teknologi cloud computing kini sudah banyak diimplementasikan di berbagai bidang, salah
satunya adalah di bidang pendidikan. Kalau kita simak dengan seksama di Indonesia terdapat
3 kendala besar di bidang pendidikan:
1. Jumlah kursi yang tersedia atau daya tampung sekolah baik dari SD sampai perguruan
tinggi adalah sangat jauh dari kebutuhan yang ada.
2. Kemampuan ekonomi yang sangat lemah karena masih banyak keluarga yang hidup
berkekurangan sehingga tidak mampu menyekolahkan anak anak mereka di sekolah
yang bermutu.
3. Kekurangan tenaga guru yang berkwalitas.
Dengan adanya cloud computing berbagai masalah ini dapat teratasi tentunya dengan peran
aktif dari peserta yang ingin mendapatkan ilmu pengetahuan tanpa harus datang ke kelas
tetapi bisa secara remote lewat internet. Dengan sistem yang seperti itu maka peserta dalam
satu kelasnya tidak dibatasi seperti pendidikan pada umumnya yang membutuhkan ruang
kelas. Dengan demikian maka kendala nomor 1 telah teratasi.
Implementasi Cloud Computing pada Telekomunikasi
Implementasi cloud computing pada telekomunikasi yaitu dengan menyediakan layanan
system informasi yang terpusat, dengan artian data-data yang tersebar di berbagai daerah
dapat dikelola dan dipantau oleh pusat data. Salah satu contohnya pada Perusahaan Telkom,
dengan cloud computing telekomunikasi dengan menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed
wireline), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service),
24
data/internet serta jasa multimedia lainnya. Mereka menggunakan cloud computing dengan
memanfaatkan layanan internet dengan menggunakan pusat server yang bersifat virtual
dengan tujuan memelihara data dan aplikasi.
Disamping keuntungan dari fleksibilitas, kinerja tinggi dan solusi menghemat biaya daricloud
computing, timbul isu yang menarik tentang bagaimana dengan keamanan informasi yang
disimpan di data center milik penyedia layanan cloud computing. Dimensi keamanan data itu
sendiri terdiri dariconfidentiality, integrity dan avaliability. Karena berdasarkan salah satu
dimensi keamanan data yaituAvailability, cloud computingmenaruh semua data
dari client dalam satu wadah yaitu data center milik penyelenggara layanan cloud
computing untuk memudahkan manajemen namun menimbulkan tindakan ini menimbulkan
resiko yang cukup besar bagi keamanan informasi karena jika terjadihardware failurepada
data center tersebut maka data yang tersimpan pada data center tersebut akan tidak dapat di
akses atau tidak available lagi.
Masa Depan Cloud Computing
Saat ini kendala yang dihadapi dalam implementasi total cloud computing adalah masalah
kecepatan transfer data dari back end ke front end. Karena diantara keduanya terjadi
pertukaran data. Saat ini infrastruktur internet kebanyakan belum ada yang bisa menyamai
harddisk dalam hal kecepatan transfer data. Transfer data harddisk berkisar 50 MB/s,
25
sedangkan internet rata-rata mungkin hanya 50 KB/s. Jauh sekali bukan? Oleh karena itu,
aplikasi-aplikasi cloud computing saat ini masih terbatas dalam hal ukuran aplikasinya.
Apabila ukurannya terlalu besar, tentu saja waktu loading aplikasinya akan sangat lama.
Meski bisa diakali dengan caching dan AJAX, tetap saja sebelumnya harus mendownload
file-file yang dibutuhkan lebih dahulu.
Karena itulah saat ini interaktifitas aplikasi web masih kalah dengan aplikasi desktop. Dan itu
salah satu sebab mengapa aplikasi web selalu kalah dalam hal fiturnya, misalnya aplikasi
Google Docs tentu saja fiturnya tidak selengkap MS Word. Sistem operasi berbasis web juga
isinya tidak selengkap Distro Linux yang paling hemat. Apabila fitur yang ditanamkan terlalu
berat, yang ada hanya waktu loading yang sangat lambat.
Namun apabila masalah koneksi tidak menjadi masalah lagi, dalam artian kecepatannya
sudah sesuai untuk lalu lintas data yang besar seperti yang saat ini dimiliki oleh harddisk.
Bukan tidak mungkin pengguna komputer tidak lagi perlu menginstal banyak sekali software
di komputernya, tapi cukup mengandalkan koneksi internet.
Cloud Computing Membutuhkan Server Orisinal
Tentu saja sebuah fungsi cloud membutuhkan server “mumpuni” dibelakangnya. Tanpa
server, mustahil menjalankan layanan ini, karena seluruh fungsinya bergantung pada sebuah
sistem enterprise berbasis server.
Dan informasi dari Product Manager Rainer Server (Mr. Rendy) : semua server Rainer sudah
mendukung Virtualisasi -yang artinya bisa menjalankan Cloud Computing. Skala Cloud
Computing sendiri tergantung dari tipe server yang digunakan, tapi pada dasarnya server
Rainer yang paling Value (tipe SV) mampu menjalankan Cloud dalam skala tertentu.
Syarat sebuah server yang cocok untuk Cloud Computing :
1. Memiliki kemampuan virtualisasi
Virtualisasi merupakan kemampuan untuk menjalankan beberapa server secara virtual
disebuah perangkat server utama. Server Virtual bisa dijalankan menggunakan fitur dan
aplikasi khusus, misalnya VMWare atau ProxMox. Dengan server virtual, user tidak perlu
26
membeli banyak server untuk menjalankan fungsi server berbeda, misalnya web server,
database server, FTP server, dsb. Virtualisasi mutlak diperlukan cloud computing, agar dapat
melayani user dengan beragam platform software.
2. Menggunakan arsitektur & komponen orisinal server
Server cloud computing haruslah sebuah “server orisinil”, yaitu sebuah perangkat yang
memiliki arsitektur dan komponen server sesungguhnya. Hal ini penting dilakukan karena
layanan cloud harus mampu bekerja tanpa henti (24-jam x 7-hari), mampu menangani request
pekerjaan dalam jumlah banyak dan bisa menangani data dalam kapasitas besar. Beberapa
komponen penting yang harus memiliki teknologi server, seperti : Processor, Motherboard,
Hard Disk dan Power Supply.
3. Menggunakan Motherboard server dengan dual-LAN port kemampuan Gigabit Ethernet
Walau tampak sederhana, tapi sebuah server orisinal haruslah menggunakan dual LAN port
untuk memisahkan protokol internet pada fungsi server berbeda. Server “non-orisinal”
umumnya menggunakan single LAN port seperti sebuah PC Desktop.
4. Memiliki kemampuan scale-out
Scale-out adalah kemampuan unik server yang membedakannya dengan perangkat komputer
lain. Scale-out adalah fungsi dimana sebuah unit server dapat ditambah jumlahnya, yang
digunakan secara bersamaan. Itu mirip seperti kita membangun rumah, yang ditambah
ruangan atau tingkat bangunanannya. Dalam arsitektur server, penambahan jumlah server
bisa dalam sebuah tumpukan (stack, rackmount atau blade) atau dihubungkan secara standar
saja.
Berdasarkan jenis layanannya cloud computing dibagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu:
Software as a Service (SaaS) : Layanan yang menyediakan aplikasi jadi / siap pakai
kepada End user. Ciri dari layanan ini adalah user tidak perlu membuat aplikasi, tidak perlu
27
menyiapkan tempat dan juga infrastruktur. Contoh SaaS adalah gmail, ymail, facebook,
twitter, dropbox. Atau yang berbayar seperti salesforce, office365, dsb.
Platform as a Service (PaaS) : Layanan yang menyewakan “tempat” untuk
menjalankan aplikasi dari user. Tempat yang dimaksud seperti sistem operasi, database,
framework, dsb yang merupakan wadah untuk berjalannya aplikasi. Ciri dari layanan ini
adalah user tidak perlu melakukan maintenance dan tidak perlu menyiapkan infrastruktur.
Sehingga user dapat tetap fokus membangun aplikasinya. Contoh Pass adalah Windows
Azure, Amazon Web Service, GoogleApp Engine.
Infrastructure as a Service (IaaS) : Layanan yang menyewakan infrastruktur IT
kepada user yang ingin membangun layanan cloud. Infrastruktur disini bersifat fisik, bisa
berupa memory, penyimpanan, server, jaringan, dsb. Hal-hal seperti membuat aplikasi dan
konfigurasinya diserahkan kepada user. Cloud provider hanya menyediakan infrastruktur
berdasarkan request dari user. Ciri layanan ini adalah jika user ingin mengupgrade memory
atau menambah server, user tinggal menghubungi provider kemudian provider akan
menyediakan sesuai dengan permintaan. Contoh IaaS adalah Amazon EC2, Rackspace cloud.
Trend Cloud Computing semakin banyak digeluti berbagai vendor seperti Google,
Microsoft, Amazon, Akamai, Sun Microsystems, dan masih banyak lagi. Symantec,salah satu
penyedia solusi keamanan, penyimpanan dan pengaturan sistem tampaknya juga tidak mau
diam saja dalam menyambut era cloud computing yang semakin populer sekarang ini.
Cloud Computing pada dasarnya memungkinkan aplikasi maupun sistem operasi
berjalan di jaringan. Symantec baru-baru ini mengumumkan ketersediaan Symantec
GoEverywhere beta. Suatu platform online workspace yang memungkinkan siapapun,
dimanapun, kapanpun untuk bekerja dan merasakan keamanan serta kemudahan
penyimpanan data.
Website Symantec yang Memperkenalkan GoEverywhere Beta
Dengan Symantec GoEverywhere, pelanggan dapat bekerja dengan aplikasi yang
dibutuhkan tanpa harus menginstal, melakukan maintenance, dan dengan biaya yang diklaim
lebih murah. Anda dapat membayangkan suatu hari Anda hanya perlu membawa laptop yang
dilengkapi dengan koneksi Internet cepat dan stabil untuk mengerjakan tugas sehari-hari
mulai dari mengetik, membuat slide presentasi, spreadsheet, dan mengakses web based email.
28
Don Kleinschnitz, Vice President dan General Manager Symantec GoEverywhere
mengatakan “Seiring meningkatnya penggunaan aplikasi berbasis Web, terdapat kebutuhan
dari solusi desktop atau lingkungan komputasi kami untuk menyesuaikan dan mengikuti
trend aplikasi berbasis web based. Kami percaya hal ini akan membawa paradigma baru di
komputasi desktop. “GoEverywhere beta mengabungkan konsep cloud-computing dan Web
2.0 terbaru dengan cara yang inovatif untuk memanjakan pelanggan untuk memilih
bagaimana dan kapan mereka ingin mengakses informasi.
Teknologi cloud akan memberikan kontrak kepada user untuk service pada 3
tingkatan:
Infrastructure as Service, hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage &
network. Contohnya seperti Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage
Service.
Platform-as-a-service: hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini
memungkinkan developer untuk tidak memikirkan hardware dan tetap fokus pada
application development nya tampa harus mengkhawatirkan operating system,
infrastructure scaling, load balancing dan lainya. Contoh nya yang telah
mengimplementasikan ini adalah Force.com dan Microsoft Azure investment.
Software-as-a-service: Hal ini memfokuskan pada aplikasi denga Web-based
interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0. contohnya adalah Google
Apps, SalesForce.com dan social network application seperti FaceBook.
Beberapa investor saat ini masih mencoba untuk mengekplorasi adopsi teknologi cloud ini
untuk dijadikan bisnis sebagaimana Amazon dan Google telah memiliki penawaran khusus
pada untuk teknologi cloud,Microsoft dan IBM juga telah melakukan investasi jutaan dollar
untuk ini.
Melihat dari tren ini kita dapat memprediksi masa depan, standard teknologi akan menjadi
lebih sederhana karena ketersediaan dari banyak cloud service.
Resiko Cloud Computing
Sebagaimana yang dikatakan sebagai bisnis service, dengan teknologi cloud anda sebaiknya
mengetahui dan memastikan apa yang anda bayar dan apa yang anda investasikan
sepenuhnya memang untuk kebutuhan anda menggunakan service ini. Anda harus
memperhatikan pada beberapa bagian yaitu:
29
Service level – Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan performance
dari application atau transaksi. Hal ini mengharuskan anda untuk memahami service
level yang anda dapatkan mengenai transaction response time, data protection dan
kecepatan data recovery.
Privacy - Karena orang lain / perusahaan lain juga melakukan hosting kemungkinan
data anda akan keluar atau di baca oleh pemerintah U.S. dapat terjadi tampa
sepengetahuan anda atau approve dari anda.
Compliance - Anda juga harus memperhatikan regulasi dari bisnis yang anda miliki,
dalam hal ini secara teoritis cloud service provider diharapkan dapat menyamakan
level compliance untuk penyimpanan data didalam cloud, namun karena service ini
masih sangat muda anda diharapkan untuk berhati hati dalam hal penyimpanan data.
Data ownership – Apakah data anda masih menjadi milik anda begitu data tersebut
tersimpan didalam cloud? mungkin pertanyaan ini sedikit aneh, namun anda perlu
mengetahui seperti hal nya yang terjadi pada Facebook yang mencoba untuk merubah
terms of use aggrement nya yang mempertanyakan hal ini.
Data Mobility – Apakah anda dapat melakukan share data diantara cloud service?
dan jika anda terminate cloud relationship bagaimana anda mendapatkan data anda
kembali? Format apa yang akan digunakan ? atau dapatkah anda memastikan kopi
dari data nya telah terhapus ?
Untuk sebuah service yang masih tergolong kritis untuk perusahaan anda, saran
terbaik adalah menanyakan hal ini se detail detailnya dan mendapatkan semua komitmen
dalam keadaan tertulis. Di dalam Komputasi awan pun ada suatu konsep umum yang
mencakup SaaS,Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema
umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi
pengguna. Sebagai contoh, Google Appsmenyediakan aplikasi bisnis umum secara daring
yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan
di server.
Nah, karena fitur yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari (terutama
mahasiswa) dokumen-dokumen text dan presentasi, berikut ini cara-cara menggunakan
Google Docs untuk pemula.
1. Sebelum masuk ke dalam Google Docs, pastikan kalian sudah memiliki akun universal
Google. Apa itu akun universal Google? Jadi sekarang Google sudah mengintegrasikan akun
30
Gmail untuk semua layanan fasilitas Google. Nah, kalau udah punya Gmail, gunakan akun itu
untuk semua fasilitas Google.
2. Setelah pastikan anda memiliki aklun Google, sekarang saya minta anda untuk yakinkan
diri anda bahwa anda sudah memiliki akun Google, kalau belum yakin silahkan kembali ke
langkah pertama.
3. Bukan http://www.docs.google.com dan masukan akun Google.com pada bagian login.
4. Setelah masuk ke Google Docs, nah ini adalah halaman tampak muka awal Google Docs,
di bagian tengah yang paling jumbo sendiri itu nantinya akan diisi oleh dokumen yang kita
miliki di Google Docs, yang pernah diedit dengan Google Docs atau dokumen orang lain
yang mengundang kita untuk membaca / mengedit dokumen tersebut.
5. Untuk memulai kerja kita bisa memilih tombol “create new” atau langsung bekerja dengan
membuka file yang sudah ada di kotak jumbo yang berisi daftar koleksi dokumen.
Nah, setelah bisa masuk ke Google Docs, kita bisa mulai bekerja, namun sebelumnya
ada beberapa tips untuk menggunakan Google Docs.
1. Fasilitas Upload dokumen
Di Microsoft Office atau atau Open Office, kita biasa mengenal perintahopen
document namun pada Google Docs ada 2 pilihan untuk membuka dokumen, yang pertama
memilih dokumen di halaman awal Google Docs dan mengupload dokumen agar menjadi
bagian dari dokumen online di dalam list koleksi Google Docs. Jadi kalau kita mau membuka
dokumen di Google Docs caranya cukup mudah, langsung saja klik upload dan buka file
yang sudah di upload.
2. Fasilitas Download dokumen
Sama seperti yang diatas, kita bisa menyimpan dokumen kita di server Google, namun kita
juga bisa menyimpang file yang telah kita olah di Google Docs dengan cara memilih opsi file
> download as. di download as ini memiliki banyak format penyimpanan dokumen walaupun
31
tidak sekaya program office berbayar. Untuk menyimpan dokumen secara online, kita tidak
perlu mengklik save atau semacamnya sebagaimana program Office yang biasa kita gunakan,
Google Docs akan menyimpang otomatis semua yang kita kerjakan tanpa harus mengklik
suatu perintah khusus.
3. Fasilitas See Revision History
See Revision History OMG! Fasilitas ini bener-bener keren, ketika kita salah dalam
mengerjakan sesuatu atau kita tidak setuju dengan pekerjaan teman kita yang telah mereka
edit, kita dapat kembali ke editan sebelumnya dengan menggunakan See Revision
History. Coba deh tombol tersebut. Nanti disebelah kanan kita akan ada pilihan waktu editan
dokumen dan coba klik salah satu waktu mundur.
4. Sharing and Privacy
Kita dapat mengelola aksesibilitas dokumen kita dengan menggunakan sharing and privacy,
umumya ketika kita membuat dokumen baru dokumen akan terbatas hanya untuk kita saja
Nah, kalau kita ingin mendistribusikan file kita ke orang teman atau rekan kerja kita, kita
dapat menambahkan alamat email teman kita agar mereka dapat mengakses dokumen ini
dengan cara mengklik tulisanPrivate to only me disebelah gambar gembok.
32
Masukan nama akun google, alamat email atau groups yang kita inginkan untuk
menggunakan dokumen kita, pada bagian kanan kita dapat memilih apakah mereka dapat
mengrubah dokumen (can edit) atau hanya dapat membaca (can read). Pada saat mengundang
teman, kita juga dapat memasukan pesan khusus saat mengundang teman kita.
5. Mencetak(printing)
Dengan Google Docs kita bisa langsung mencetak dokumen dan mengatur halaman seperti
layaknya “page setup” di aplikasi office lainnya.
6. Translate document
Yang menarik dibandingkan dengan aplikasi Office lainnya, Google Docs memiliki
kemampuan untuk menerjemahkan dokumen karena sudah built in dengan layanan Google
Translate. Walaupun hasilnya tidak mungkin 100% benar karena menggunakan algoritma
komputer seperti layaknya Google Translate. Namun layanan ini hasilnya lumayan juga
(ketahuan deh suka pake Google Translate :p)
Caranya mudah, pilih tools > translate document, lalu ketik nama file baru dengan hasil
terjemahan dan pilih bahasanya. Nantinya dokumen terjemahan akan menjadi dokumen baru
yang terpisah dari dokumen awal dengan bahasa aslinya.
7. Bisa diakses dimana saja!
Nggak perlu lagi bawa flashdisk dan semacamnya, dengan Google Docs ini kamu bisa
mengakses dokumen yang kamu buat dimana saja asalkan ada koneksi internet. selain itu
Google dengan Google Docs kita nggak perlu repot-repot mengirim dokumen lewat email
agar teman kita dapat membaca dokumen yang kita buat, cukup berikan akses kepada mereka
lewat sharing settings, lalu mereka dapat membaca dan mendownload dokumen kita tanpa
harus membuka email.
33
BAB III
KESIMPULAN
Cloud Computing dapat dikatakan suatu paradigma di mana informasi secara
permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer
pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook,
komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain. Cloud computing sudah
hadir saat ini, termasuk di Indonesia. Jadi, cloud computing bukanlah sebuah hype, melainkan
sudah menjadi kenyataan dalam dunia TI.
34
Bukan berarti kita semua langsung harus berpindah saat ini juga: pada kenyataannya
cloud computing bukanlah untuk semua orang. Masih tetap terdapat jenis-jenis layanan yang
memang harus dilakukan secara on-premise, walaupun terdapat juga layanan yang menjadi
sangat efisien bila dilakukan dengan cloud computing. Beberapa jenis layanan bahkan dapat
dilakukan secara bersamaan (hybrid) dengan menggabungkan kedua jenis implementasi
tersebut.
Oleh karena itu, carilah penyedia layanan yang dapat memberikan saran yang tepat
dan terbaik bagi kebutuhan anda. Kesuksesan penggunaan cloud computing akan sangat
ditentukan oleh kemampuan penyedia layanan dalam memberikan layanan yang tepat dan
terbaik bagi pelanggan.
Cloud computing tidak lama lagi akan menjadi realita, dan ini akan memaksa para IT
professional untuk cepat mengadaptasi yang dimaksud dengan teknologi ini. Akibat dari
keadaan sosial ekonomi yang terus mengalami revolusi yang sangat cepat sehingga
melahirkan cloud computing, dimana teknologi ini dibutuhkan untuk kecepatan dan
realibilitas yang lebih dari teknology yang sebelumnya sehingga teknologi ini nantinya akan
mencapai pada tingkat investasi dalam term cloud service yang cepat dan mudah.
35
DAFTAR PUSTAKA
http://teknoinfo.web.id/teknologi-cloud-computing/
http://www.infokomputer.com/fitur/39-umum/3826-memahami-cloud-computing-bagian-1?
showall=1
http://www.slideshare.net/jhotank62/cloud-computing-fundamental
http://bayoekmex.blogspot.com/2013/06/implementasi-cloud-computing.html
http://terra.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=381&Itemid=2
http://itinkz.wordpress.com/2010/04/10/symantec-perkenalkan-layanan-cloud-computing-via-
goeverywhere/
http://basingna.wordpress.com/2013/04/05/jenis-layanan-cloud-computing/
http://ku2harlis.wordpress.com/cloud-computing-dan-aplikasi-cloud-computing/
36