sis 31 -...

81

Upload: others

Post on 06-Sep-2019

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat
Page 2: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

NV1V13S V~3J.VINnS IC vrH3>tVeVN3J.NVdVH3AN3d

IHnHV9N3dW31N eNVA HOl>tV:l-HO.L>tV:f

SIS 31

e.<•~!Mf'S s~!SJ•Atun euefJese~sed w~lo"d 1wouOlfi nwtt !PftlS WeJ60Jd

•P•d (1s·w> •u1•s Jet•!&•w

Jefa!) qa,oJadw•w >1niun 1e.11r.<s nies q11es 1e6eqes

tZ01'00Z900.l. ·w1N IOHVd NVHens

: 4a10

LOOl srusnov VAVrtMl~S SV11S~3/\INO

VNVrYVSY~SVd WVH~OHd

Page 3: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

NVHVS3~N3d N\fW\fl\fH

ueie1as eJalewns !P efJa)i e6eua .1 uedeJaAUad !LlnJeBuadwaL"J BueA JOl)IBJ-Jop1e:1

IOH\td NVH8ns

BMS!SBLjBL"J )jnpu1 JOWON vZOv00G900L

!WOU0)13 nu:11

ewem ue1f B)i Buep!s B!SnUBl/IJ eAeo raqumg ueeueouaJad

·v·w's 'Aqwaa 6ueqwea·sJa £6v090G£~ .dlN G9£~680£ ~ .dlN

: UB)ILjBSaBual(IJ

!WOU0)13 nw11 !Pnls weJBOJd enla)i

8£0vv~H£~ ·d1N

Page 4: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

(3). Ors. Fachrizal Bachri,M.Sc NIP. 131411409

Dr. Azwardi,M .Si NIP. 1325044P4

Dr. Siti Zainab Bakir

Drs.Bambang Bemby, S,M.A. NIP. 130891352

( ) Dr.Taufig Marwa,M.Si NIP. 132050493

TIM PENGUJI TESIS

(2).

(1 ).

Anggota

Sekretaris

Ketua

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PROGRAM PASCASARJANA JI. Padang Selasa No. 524, Bukit Besar Palembang 30139 Tel :(0711)354222,352132 Fax:(0711)317202,320310

Email: [email protected] Homepage: www.pps.unsri.ac.id

Page 5: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

Dr. Bernadette Robiani, M.Sc NIP 131 844 038

Ketua Program Studi llmu Eko omi

Palembang, Agustus 2007

Telah memperbaiki tesis hasil ujian.

: Subhan Pardi

: 70062004024

: llmu Ekonomi

: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA SELATAN

NIM

Program Studi

Judul Tesis

Nam a

Menerangkan bahwa

Anggota Ors. Fachrizal Bachri,M.Sc. 5.

Anggota Dr. Azwardi,M.Si.

Dr. Siti Zainab Bakir 3. Anggota

2. Ors. Bambang Bemby S,M.A.

Ketua

Jabatan Pen uii

No. Nama Tanggal

Sekretaris

1. Or. Taufiq Marwa, M.Si.

4.

Yan bertanda tan an di bawah ini:

BUKTI TELAH MEMPERBAIKI TESIS HASIL UJIAN MAHASISWA PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Page 6: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

IV

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benamya dan apab~a di kemudian hari ditemukan adanya bukti kelidakbenaran dalam pernyataan tersebut di alas, maka saya bersedia menerima sanksi akademis berupa pembatalan gelar yang saya peroleh melalui pengajuan karya ilmiah ini.

2. Karya llmiah yang saya tutis ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapat gelar akademik, baik di Universitas Sriwijaya maupun di perguruan linggi lainnya.

1. Seluruh dale, informasi, interpretasi serta pernyalaan dalam pembahasan dan kesimpulan yang disa1ikan dalarn karya ilrruah ini, kecuali yang disebu\l<.an sumbernya. adatah merupakan has~ pengamatan, penelitian, pengolahan serta pemil<.iran saya dengan pengarahan dari para pembimbing

Menyalakan dengan ini sesun99uhnya bahwa

sucnan Pardi 70062004024 llmu Ekonomi Perencanaan Sumber Daya Manusia

Nama Nomor lnduk Mahasiswa Program Studi Bidang Kajian Utama

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

PERNYATAAN

;

Page 7: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

v

Key words : Labor force, educational attainment. wage, Regional Gross Domestic Products. labor absorption, path analysis

This study was aimed at analyzing the influences of labor force. educational attaintment, wage, and regional gross domestic products on the labor absorption in South Sumatera. Data used m this study were the secondary data obtained from Bureau of Statistics o" South Sumatera. The data were time series data in a period of ten years (1996-2005). The data were analyzed using path analysis.

ihe result of this study indicated that the variable of labor force indirectly Influenced as much as 0.176 and the variable of educational attainment indirectly influenced as much as -0,354 on the labor abeorptron. The variables of wage and Regional Gross Domestic Products of South sumstera did not sigmficantty influence on the labor absorption in South Sumatera.

ABSTRACT

Page 8: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

vi

Kata kunci : angkatan kerja, tingkat pendidikan, uosn. PDRB. penyerapan tenaga l(erja, analil>is jalur

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh angkatan kerJa lingkat pendidikan. upah dan PDRB terhadap penyerapan tenaga kerja di Sumatera Selatan. Data yang digunakan adalah data sekunder bersumber dari data pubhkasi Badan Pusat Statistik (BPS). Data dalam bentuk runtut waktu selama 10 tahun antara tanu-i 1996-2005. Alat anahsis yang digunakan adalah ana~sis jalur (path analysis)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel angkatan kerja berpengaruh tidak langsung sebesar 0, 176 dan tingkat peodidikan berpengaruh tidak langsung sebesar -0,354 terhadap penyerapan tenaga kerja. Variabel Upah dan PORO tidak signifikan rnernpenqaruhi penyerapan tenaga kerja di Sumatera Selatan.

ABSTRAKSI

Page 9: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

VII

Tesis iru menganahsis penyerapan tenaga keria di Sumatera Selalan

dari sisi pengaruh langsung dan bdak langsung faktor-faktor angkatan kerja,

tingkat pendidikan. upah, dan PDRB. Penutisan tesis ini merupakan syarat

untuk memperoleh gelar Magister Silins (M.S1 ) pada program studi llmu

El<onom1 Program Pasca Sarjana Universitss Snw1Jaya Palembang

Penelitian ini dilakukan dengan harapan hasilnya bermanfaat bag1

pengembangan keilmuan khususnya perencanaan sumber daya manusia

dan dapat menjadi rnasukan bagi Pemenntah uatam mengambil kebijakan

tentang ketenagakerjaan.

KATA PENGANTAR

Page 10: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

viii

5. Pihak Pusbindikla!ren Bappenas RI yang telah rnemberikan beasiswa kepada penulis untuk meraih gelar Magister Sains

Dengan menyadari kei<urangan dan keterbatasan diri pribadi, penuhs

banyak memmta dan mendapall<an banluan dalam penulisan tesis ini, baik

bantuan moral. material maupun spiritual. sehingga penulisan tests mi dapat diselesaikan.

Atas semua bentuk bantuan yang telah diberikan kepada penulis,

semoga mendapat ganjaran dan imbalan dari Yang Maha Kuasa, dan

penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tufusnya terutama kepada :

1. Bapak Dr.Tautiq Marwa.M.Si dan Bapak Drs.Bambang Bemby, S.M.A.

setaku dosen pembimbing, serta lbu Dr Hj. Siti Zainab Bakir, M Sc,

Bapak Dr.Azwardi,M.Si, can Bapak Ors. Faohrizal Bachri, M.Sc. setaku

dosen penguji yang telah banyak membantu, membimbing, memberi

saran, kritik dan motivasi serta meluangkan waktu kepeda penulls.

2. Bapak Ir. H. Eddy Santana Putra. MT. selak:u Walikota Palembang yang

teleh memberikan tugas belajar kepada penuhs untuk menempuh

pend1dikan di Program Studi llmu Ekcnomi Program Pascasaqana

Universitas Sriwijaya.

3. lbu Dr. Bernadette Robiani, M.Si. setaku Ketua Program Stud1 llmu

Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Snwijaya yang telah

memberikan kepercayaan dan motivasi kepada penulis.

4. Bapak dan lbu para dosen pengaiar pada Program Studi llmu Ekonomi

Program Pascasarjana Universitas Snwijaya yang talah mengajarkan

ihnu-ilrnu ekonomi sehingga penulis memperoleh tambahan ilmu dan wawasan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Page 11: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

IX

Subhan Pardi

Juli 2007 Palembang,

6. Orang-orang tercinta yang senantiasa mendoakan penulis, terutama istri

dan anak-anakku yang reta "kehilangan waktu" serta selalu menberikan

dukungan agar tesis ini d3P<1t diselesaikan tcpat waktu.

7. Rel<an-rekan mahasiswa kelas PSIE Bappenas angkatan pertama, Abu,

Adi, Alex, Brigmand, Dian, Endang, Hendry, Refli, Rosa, Syafarul, dan

Triyono serta berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu

yang berperan serta dalam penulisan tesis ini maupun proses

perkuliahan keseluruhan.

Page 12: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

x

24 ................ 25

2.1.2. Teori Perturtlbuhan Ekonorr 1 dan Kesempatan Kerja . 13

2.1.3. Elastisitas Penyerapan Tenaqa Kerja 16 2.1.4. TeoriUpah 18

2.2. Penelitian Sebelumnya .. .. 22 2 3 Kerangka Pikir . .. .. .. . . .. . .. . . . . . . . . .. .. 2.4 Hipotesa . .. .. . . .. . . . ..

21.1. Teon Permintaan Tenaga Kerja

9 9 9

.. . . .. . . . . BAB II TINJAUAN PUST AKA ...

2.1. Landasan Teori ..... ..

1.4. Manfaat Penefitian .

1.2. Rumusan Masalah .. 1.3. Tujuan Penelitian

1

1 8 8

8

1.1. latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN .

HAL.AMAN JUOUL . HALAMAN PENGESAHAN . .. . . . . .. .. . . .. ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ui PERNYATAAN . . . . . . .. . . . . . IV

ABSTRACT v ABSTRAK . . . vi KATA PENGANTAR . . .. vii UCAPAN TERIMA KASIH . . . . . . . . vm DAFTAR ISi . . . x DAFTAR TABEL _. .. .. xii DAFT AR GAMBAR . . .. .. .. .. .. . .. . .. - . . . . .. xiii DAFTAR GRAFlK . . . . .. xiv

Ha la man

DAFTAR ISi

Page 13: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

XI

3.4. Uefinisi Operasional Vanabel . .. . . . . . . . .. . .. . . . . .. . 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 31

4.1 Garnbaran umum variabel penelitian .. .. .. .. . . . . 31

4.1.1. Penyerapan Tenaga Kerja di Sumatera Selatan 32

4.1.2. Produk Domestik Bruto (PDRB) .. 33

4.1.3. Rata-rata Upah menurut Tingkat Pendidikan .. . .. .. . 34

4.1.4. Angkatan Kerja . . . . . . . . . . . . . . .. .. . 35

4.2. HasR Pengujian Model 36

4.2 .1. Uji Kasualitas : Regres1on Weight . .. .• . . 39

4.2 2. Evaluasi atas Multlcollinerity dan Singularity ... . . .. . . 41

4.2.3. AGFl-Adjusted Goodness-of-Fit Index . .... . . ... . . 42

4.3 Analisa Atas Pengaruh Lanqsunq, Pengaruh Tak Langsung,

dan Pengaruh Total . . . 43

4 3.1. Angkatan Kerja dan Tingkat Per.dldlkan terhadap

Upah .. 43

4 3.2. Angkatan Kerja, Tingkat Pendidikan, Upah, dan PDRB

terhadap Penyerapan Tenaga Kerja .. . . . . .. . .. .. .. .. 44

4.4. lmplikasi Kebijakan 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. . . . . .. . . . . . 48

5.1. Kesimpulan .. . .. .. . . . .. .. 48

5.2. Saran .. .. .. . . . .. . . .. .. 48 DAFT AR PUSTAKA . .. .. . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . 50

LAMPI RAN

'

26 27

3.3. Metode Analisis . . . . . . . . . . ....

3.3.1. Analisa Jalur (Path Analysis)

... . 26 . .. . . .. 26

... . .. 26 BAB Ill METOL>OLOGI PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

3.2. Sumber Data .

Page 14: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

Tabel 12 Hasil Perhitungan Pengaruh Angkatan Kerja, Tingkat Pendidikan, Upah, dan PDRB terhadap Penyerapan Tenaga Kerja . . . . . . . . . . . . . .. . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . 44

Tabet 11 Hasil Perhi1ungan Pengaruh Angkatan Kerja dan Tingkat Pendidikan terhadap Upah ... .. .. . . .. .. . . ... .. .. .. .. ... .. ... 43

. 40 Tabel 10 Estimasi Parame1er .. .... . . . . . .....

38 Perhitungan Uji Kesesuaian Model ... Tabel9

Tabet 8 Rata-rata pertumbuhan Angkatan Kena dan Bekerja di Sumatera Selatan tahun 1996-2005 . .. .. . .. . 36

Tabel 7 Rata rata upah yang dilerima oleh pekerja di Sumatera Se Iatan Berdasarkan lama pendidikan tahun 1996-2005 . .. 35

34 PDRB Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2002-2005 (iuta Rp) .

Tabel6

Tabel 5 Penduduk dan Tenaga Keqa di Suma!era Se!atan Tahun 2001-2005 . . 31

Tabel 4 Upah Minimum Sektoral Provmsi Sumatera Selatan Tahun 2003-2005 (Rp.JBulan) . .. . 7

Tabel 3 Jumlah P-ngkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terouka di Provinsi Sumatcra Selatan Tahun 2003-2005 5

Tabel 2 Penyerapan Tenaga Kerja per sektor d1 Provinsi Sumatera Se Iatan Tahun 2003-2005 .. .. .. . . . .. 4

Tabel 1 Distritxrsi psrsentase PDRB Provmsi Sumatera Selatan atas dasar harga konstan 2000 rnenurut lapangan usaha Tahun 2003-2005 . .. .. . . . .. . . 3

Halaman

DAFTAR TABEL

Page 15: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

12

19

21

25

28 28

29 37

Halaman

Xll)

Gambar 7. Analisa Struktur Lengkap .

Gambar 8. Hasil Perhitungan dengan Pr~gram AMOS .

Gambar 5. Analisa Sub Struk.tur I .

Gambar 6. Analisa Sub Struktur II . . . . . . . .

Gambar 1. Upah dan Pengaruhnya pada Tenaga Kerja .

Gambar 2. Perbedaan Elastisitas Sepanjang Kurva Permintaan .

Gambar 3. Upah Riil dan Permintaan Tenaga Kerja .

Gambar 4. Kerangka Pikir . . .

OAFTAR GAMBAR

Page 16: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

XIV

Penyerapan Tenaga Kerja berclasarkan tingkat pendidikan d1 Sumatera Selatan . .. . . .. . . . .. .. 33

Halaman

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1

Page 17: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat
Page 18: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

Data Sakernas Sumatera Selatan 2005 menunjukkan bahwa

mayoritas lapangan kerja d1 Sumatera Selatan masih berorientasi pada

pekerja-pekerj~ bsrpendidlkan relatif rendah Propers! penduduk usia 15

tahon ke atas yang berpendidikan SD ke bawah sebesar 58,65 persen

Pendidikan meruoakan faklor penentu kualitas tenaga kerja. hal ini

terjadi karena tingkat pendidikan tenaga kP.rja bisa digunakan sebagai salah

satu pengukur kemampuan dan keahlian mereka dalam meningkatkan

kualitas dan kuantitas produksi.

1.1 . Latar Belakang

Menurul Todaro (2000;116), secsra tradisional pertumbuhan

penduduk den pertumbuhan angkatan kerja d1anggap sebagai salah satu

faktor positif yang rnemacu pertumbuhan ekonomt Jumlah tenaga k.erja yang

lebih besar akan menambah tenaga kerja produktif, sedangkan pertumbuhan

yang leb1h besar akan memperbesar ukuran pasar domestiKnya Jika

pembangunan berorientasi pada pertumbuhan el<onomi yang cepat dan

menggunakan modalfinvestasi dan teknologi yang tinggi maka penggunaan

tenaga kerja akan relatif berKurang dan d1gantikan oleh mesin, sehingga

tenaga ke~a dengan kemampuan dan kualitas tertentu dituntut dapat

memenuhi kebutuhan dalam proses prOduksi.

BABI

PENDAHULUAN

Page 19: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

{1.781.887 jiwa } penduduk usia kerja, Sebaliknya porsi penduduk bekerja

yang yang memiliki kuallf1kasi pendidikan minir.ial 01, hanya sebesar 4,46

persen dari seluruh angkatan kerja yang bernasf diserap oleh lapanqan kerja

di Sumatera Selatan.

Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa

dapat terjadi melalui pertumbuhan ekonomi Boediono (t999:1i

mcngemukakan, pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per

kapita secara konstan dalam jangka panjang. Peningkalan output merupakan

akibat dari peningkatan akliv11as produksi secara keseluruhan, Peningkatan

aklivitas produl<si rnerupakan bagian dan sisi penawaran. Per1uasan

kesempatan kerja akan terjadi bila sisi permintaan JUga mengalami

peningkatan. Dengan kata lain, kesempatan kerja akan tarclpta bila terjadi

peningkatan pada sisi permintaan dan penawaran agregat.

Untuk memperluas kapasitas produksi, salah satu input yang

dibutuhkan adalah tenaga kerja. Peningkatan kapasitas produksi akan

mendorong peningkatan penggunaan tenaga kerja dan peningkatan

penggunaan tenaga kerja secara konstan inilah yang menimbulkan perluasan

kesempatan kerja bagi masyarakat .

2

Page 20: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

2 d1bawah mi.

menyerap tenaga kerja yang ada di daerah ini, hal 01i dapat dillhat pada tabel

ada di Sumalera Selatan, maka sektor pertanlan tetap menjadi andalan untuk

daerah agraris dengan keanel<aragaman lahan don komod1ti pertanian yang

lebih dari total angkatan kerja di Indonesia (Manning 1995; 59). Sebaga1

Sektor pertanian masih memperkerjakan sekitar setengah atau bahkan

can sektor industri pengol;ihan pada urulan ket19a.

Sumatera Selatan. sementara sextor pertarnan berada pada urutan kedua

peng~alian mempunyai konstribusi tertlesar dalam strulctur perekonomian

Tabel 1 di atas dapat kita lihat bahwa sektor pertambangan dan

:..a an an Usaha 20of· 1 20U4 2005 01. Pertaruan 19,28 1·9;.sif" 19.76 02. Pertamba19an dal°l Penggahan 29,22 28,04 26,86 03. lndustri Pengolahan 17,55 17,76 17,74 04. LJstrik, Gas cia11 Air BerSJh 0,45 0,46 0.47 05 Bangvnan 6,78 7,04 7,22 06 Pe<dagangan, Hoteldar RestOf"sn 1 12,42 12,61 t2.95 07 Pengangkutan can Korrornkltl>i 3,56 3,80 4,04 08 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 3,57 ~.66 2, 75 L0~9:....:::Ja~sa:=...;;k~e~m~as==a~ra~k~a~=:..:."~~~~~~~~~_,_--'-7~,1~5__,'--7'-=08;........_~7~~~ Sumber : BPS Sumsel (Sumsel Dalam Angka 2005/2006)

Tabel 1. Oistribusi persentase PDRB Provmsi Sumatera Selatan atas dasar harga konstan 2000 menurut lapangan usaha (dengan migas) tahun 2003-2005

Page 21: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

pengangguran ternuka dan tingkat pengangguran yang cukup tingg1.

Provinsi Sumatera Setalan men pal<.ari satan satu daer ah dengan jumlah

diikuti dengan penurunan jumlah pengganggur dan tingkat pengangguran.

Peningkatan laju per tumbuhan ekonomi di Sumatera Setatan tidak

kerja baru.

akan berkembang. Pertumbuhan dunia usaha akan menciptakan lapangan

permintaan barang dan jasa, menyebabkan secara makro usaha ekonomi

daya beli masyarakat Adanyo peningkatan pendapatan akan meningkatan

pembangunan, karena perbaikan upah berarti perunqkatan pendapatan dan

tingkat upah Perbaikan tingkat upah sangat penting untuk mendorong

pertambangan dan penggalian masih sangat kecil {kurang dari 1 %).

Permintaan tenaga kerja selain dipengaruh1 jumlah produksi juga oleh

60 %) me.skipun cenderung semekm menurun, sedangkan sektor

pada sektor pertanian masih sangat domlnan d1 Sumatera Selatan (lebih dari

Data pada Tabel 2 rnemperhhalkan uahwa penyerapan tenaga kerja

2003 2004 W05 ·--·· 63,91 66,02 65,83 0,71 0,84 0.73 4,60 3,70 3.0'1

! 0,09 I 0, 18 0.53 4,07 ( 3,31 2.98

: 12,60 . 14, 18 15.38

Lapangan Usaha 01. Pertaniari'' 02. Pertamt>ar1gan dan Penggalian 03. ln:lusln Pengolahan 04. Listnk, Gas nan A:r Bers1h 05 BangunAA 00. Perdagangan, Hotel dan Restoran 07 Penga1l9klJlan nan Komunil<.asi 4,06 4, 72 . 3,85 08. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusc;haan 0.43 0.54 0,54 09. Jasa kemas arakatan 7 ,29 6, 70 8 14

Sumber : BPS Sumsel (Sumsel Dalam Angka 2003, 2004 dan 200512006)

Tabel 2. Penyerapan tenaga kerja per sektor di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2003 - 2005

4

Page 22: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

berkembang. Sebaglan kelompok ekonomi melihat upah minimum akan

bagi para ekonom baik dalam aphkasinya d1 negara maju maupun

Masalah kebijakan upan minimum sering mengundang perdebatan

(Elfindri, 2004;107).

mengurangi ksbutuhen tem1ga kerja untuk menghasilkan barang dan jasa

ditcrapkannya upah minimum oleh pemerintah. Kedua, ditemukannya

teknologi yang dapat menghemat pemakaian tenaga keija sehingga dapat

pertama semakin besamya pengeluaran untuk tenaga kerja sebagai aktbal

Ada dua faktor yang memicu perubahan permintaan tenaga kerja,

kemudian berpendidikan SD 122.822 orang (30.10 %) dan berpendidikan

SMTP sebanyak 77.467 orang (18,99 %) Untuk angkatan kerja yang

berpendidilran tlnggi sebanyak 21. 713 orang (19,81 %).

menamatkan pendidikan mgkat SMTA adalah 154.991 orang (37.99 %),

bi/a dilihat dari tingkat pendidikan sebagian besar adalah rnereka yang telah

Dengan jumlah penganggur pada tahun 2006 sebanyak 408.010 orang,

Sumber : - BPS Sumsel, 2006 (Sumsel Oatam Angka 200512006)

-····· ·-· Tahun

·Penduduk Penganggur Jumtah Tingkat Yana Bekeria Angkatan Keria Penganaauran

2003 2.842.963 303.549 3.146 512 9,65 2004 --3.091.740 282.255 ~.373.995 8,37 2005 3.021.021 297.847 3 318.868 8,97 2006 2.964: 160 . 408.010 3 372.170 I 12,10

Tabel 3. Jumlah Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka di Provmsi Sumatera Selatan Tahur. 2003 - 2006

5

Page 23: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

menghambat penciptaan lapangan kP.rja dan menambah persoa an

pemulihan ekonomi. Sementara kelompok lain dengan bukti empiris

menunjukkan penerapan upah minirr.um t1dak selalu identik dengan

pengurangan kesempatan kerja bahkan akan mampu mendorong proses

pemulihan ekonomi (Sumarsono, 2003; 132)

Laporan penelitian SMERU (2001), dengan menggunakan data

Sakemas, menyimpulkan bahwa kenaikan upan rnlnrnum berclampak negatif

terhadap penyerapan tenaga kerja d1 sextor formal perkotaan, dengan

perkecualian bagi pekerja keran putlh. Secara total. elastisitas penyerapan

tenaga kerja terhadap upah minimum adalah -0.112 dan nyata secara

statistik. Angka 1ni menunjukkan bahwa untuk setiap sepuluh persen

kenaikan tingkat upah minimum rhl terdapat lebih dari satu persen

pengurangan penyerapan tenaga kerja total. Im dengan asumsi bahwa faktor­

faktor lain yang mempengaruhi pcnyerapan tenaga kerja, misalnya

pertumbuhan ekonomi dan jumlah angkatan kerja, tidak berubah.

Dampak negatif dari upah minimum sangcit d1rasakan oleh kelompok

yang mempunyai kerentanan tinggi terhadap perubahan dalam Kondisi pasar

tenaga kerja, seperti pekerja perempuan. pekeqa muda usia, dan pekerja

berpendidi~n rendah. Perlu diingat bahwa mereka im merupakan mayoritas

dari pekerja di Indonesia. ball< di sektor formal maupun sektor informal. Bagi

pekerja perempuan dan muda usia. elastisitas penyerapan tenaga kerfa

terhadap upah minimum lebih besar dari --0,3. lmplikasinya adalah bahwa

6

Page 24: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

upah minimum sektor pertanian pada tahun 2003 dan 2004 rnaelh berada

Data dalam Tabel 4 di alas menunjukkan bahwa pada tahun 2003

Sumber : BPS Sumsel (Sumsel Dalam Angka 2003, 2004 dan 2005/2006)

01 Pertanian 02 Pert.ambangan dan Pengga:1an 03. tnousm Pengolahan 04. L1strik, Gas dan Air Bers1h 05. Bangunan 06. Perdagangan, Hotel dan Restoran 07. Pengangkutan can Krnrunika;i OS. Keuangan, Pcrsewaan dan Jasa Perusahaan 09. Jasa keina arakatan

2003 ... .. 200>1 2005 508 500 5J8 500 545 000 577.250 577 250 617.700 505 000 535 CiOO 5&4 00:) 520.000 520000 560.300 570 500 570500 613.300 565 SJO 520.000 600 000 520 OJO i 52C.OOO ; 550.000 572 OJO 572.000 1622.LOO 500.00C 000.000 559.950

Selctor

Rp.580.295 lebih tinggi dari upah minimum regional.

Tabel 4. Upah Minimum Sektoral Provinsi Sumatera selatan Tahun 2003 - 2005 (Rp.JBulan)

Rp.460.000 perbulan. Upah minimum sektoral rata-rata tahun 2005

melindungl hak-hak pekerja. Pada tahun 2005. upah minimum di Sumatera

Selatan Rp.503.700 per bulan, sementara pade tahun 2004 hanya mencapai

Sumatera Selatan terus mengalam1 peningkatan, hal ini dilakukan untuk

Upah minimum yang ditetapkan Departemen Tenaga Kerja di

persen.

oan tiga persen, Sementara itu, etastrsitas penyerapan tenaga kerja bagi

mereka yang berpendidikan rendah juga relatif cukup besar dengan angka -

0,2. Artinya, untuk setiap sepuluh persen pen1ngkatan upah minimum maka

penyerapan tenaga kerja berpendidikan rendah akan turun sekitar dua

penurunan penyerapan tenaga kerja perernpuan dan muda usia dengan lebih

setiap sepuluh persen kenalkan upah minimum riil akan mengakibatkan

7

Page 25: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

diatas upah minimum seklor industn pengolahan dan sektor jasa

kernasyarakatan, sosial dan perorangan. Sedangkan pada tahun 2005

menjadi paling rendah diantara sernbrlan sektor perekonomian. Upah

minimum seklor pertambangan dan penggallan d1 Sumatera Selatan tanun

2003 - 2005 seJalu paling tinggi dioanding sektor-sektor lainnya.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rraka masalah utama dalam

penelitian ini adalah bagaimana pengaruh angkatan kerja, tingkat pend1dikan,

upah dan PDRB lerhadap terhadap penyerapan tenaga kerja di Sumatera

Selatan.

1.3. Tujuan Penelitian

Menganalisis peogaruh angkatan kerja, tingkat pendidikan, upah

dan PDRS terhadap penyerapan tenaga kerja d1 Sumatera Seiatan

1.4. Manfaat fl'enellti:m

1 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

kepada pemerintah propinsr Sumatera Selatan mengenai

keadaan angkatan kerja dan kesempatan kerja sehingga dapat

dijadikan sebagai bahan pengamtJilan keputusan untuk

menyusun kebijakan dib1dang kelenagakerjaan.

2. Sebagai bahan inforrnasi dan perbandlngan untuk penelit1an

yang akan datang.

8

Page 26: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat
Page 27: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

dirnana q didefinisikan seb39ai output perusahaan. Fungsi produksl ini

menggambarkan berapa banyak produksi yang dihasilkan denqan komblnesi

tenaga kerja dan modal.

q = f(L,K)

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Teori Permin1aan tenaga kerja

Permintaan akan tenaga kerja merupakan turunan (derived demand)

yang mengikuti gerok dari pada permintaan konsumen akan 1ingkat produksi

dimana tenaga kerja terlibat dalam proses produksmya (Ehrenberg,

2000;62). Berkaitan dengan hal tersebut, Mc Connell (1999 ; 151)

mengatakan pennintaan terhadap tenaga keqa dipengaruhi antara lain oien

besarnya 1enaga ke~a. produktivltas jumlah tenaga kerja dan harga input lain.

Menurut Borjas (2000 ; 104) !eon permintaan tenaga kerja dapat

dipelajari melalui fungsi produl<si dari suatu perusahaan, Fungsi produksr

menggambarkan jumlah teknologi yang drgunakan oleh perusahaan untuk

menjalankan produks1nya Misakan , perusahaan mempergunakan dua input

untuk proses produksinya yaitu. banyaknya lenaga kerja (Li dan modal (K).

K didefmrsikan sebagai 1umlah tanah, mesio-mesin dan input fisik lamnya.

Dapa1 dituliskan sebagai berikut :

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Page 28: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

positif. Jadi penambahan input akan meningkatJ<an output.

Diasumsikan bahwa marginal product dari tenaga kerja dan modal adalah

MPL" ..9!1._ l!i.K

dari tambahan 1 unit modal,dimana input tciin dianggap konstan maka

Marginal product dari kapital dapat didefinisif<an sebagai perubanan output

MPL = !!.q Al

kerja dimana input lain konstan Atau dapat diluliskan sebaqai berikut

didefinisikan sebagai perubahan output sebaga1 hasil dari tambahan tenaga

produksi perusallaan adalah marg;nal product of labor (MPL) yang

Selanjutnya hal yang terpenting yang berhubungan dengan fungs1

demand ( Simanjunlak ; 2001,89).

diproduksinya. Permintaan akan tenaga kerja yang seperti itu disebut derived

tergantung dari pertambahan permir.taan rnasyarakat terhadap barang yang

kata lain, pertambahan perrmotaan pengu!l;ah;i terhadap tenaga kerja

memproduksikan barang dan jasa untuk dijuat kepada konsumen Oengan

pengusaha mempekerjakan scseoranq karena seseorang itu membantu

karena barang itu memberikan utility l<epada pembcli Akan tetapi

pennintaan konsumen ternadao /:Jarang dan jasa. Orang membeli barang

Permintaan pengusalla atas tenaga kef)a berlainan dengan

10

Page 29: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

Besarnya permimaan tenaga kerJa dapat ditun1ukl<an olli!h jumlah

orang yang bekerja pada suatu saat Dengan demikian, jumlah orang yang

bekerja merupakan kesempatan kena Kesempatan kerja berubah dari waktu

ke waktu, namun sesungguhnya penyebab perubahannya bukan karena

waktu saja. Perubahan yang nampak pada situasi ekonomi membawa

dampak pada kesempatan kerja. Hal ini 1uga merupakan konsekuensr logis

dari konsep permintaan sebagai permintaan turunan, permintaan tidak asli

atau permmtaan tidak lang$Un9. Dengan kata lain kesempatan kerja peka

terhadap perubahan ekonomi.

Adanya tambahan permintaan tenaga kerja berarti adanya perfuasan

dalam proses produksi barang dan jasa (oU1put). Tujuan utama dari teon

permintaan tenaga kerja pada intmva adalah untuk menentukan seberapa

banyak tenaga kerja yang akan dipekerjakan dalam suatu kegiatan produksi.

Besamya persediaan !enaga keJja dalam suatu pasar kerja adalah

jumlah individu yang menawarkan jasa untuk proses produks]. Sebagian dan

tenaga kerjii tersebut telah aktif dalam kegiatan yang menghasilkan barang

dan jasa (employed persons), sebagian lagi termasuk dalam golongan

bekerja sambil mencari kerja (unemployment job serach). Proses terjadinya

hubungan kerja melalul penawaran dan permintaan tenaqa keria ini

dinamakan pasar keria. Besarnya jumlah mdlvrdu yang bekerja (employment)

dipengaruhi oleh faktor kekuatan penawaran dan permintaan. Selanjutnya

II

Page 30: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

terjadi pada bngkat upah Wo dan jumlah tenaga ker1a Oa Kelika upah naik

Titik l(eseimbangan antara permmtaan dan penawaran tenaga kerj<:1

Gambar 1. uoan dan Pengaruhnya Pada Tenaga Kerja Sumber: McConncl, et at. 1999

Jumlah Tenaga keria Oo 0: 0

L------'-----

Do

I

r ' ---·-- --- ,----·-:---·- -, ,c : ~ •

So

w,

Tingkat Upah

cenderung akan sama dengan permlntaan.

!engkap mengenai pasar kerja seh1ngga penawaran atau penyediaan

juga mengasumsikan bahwa semua pihak mempunyai informasi yang

penawaran tenaga kerja akan bekurang dan permintaan meningkat. Teori ini

tingkat upah naik maka penawaran tenaga kerja akan meningkat den

permintaan berkurang; sebaliknya, apabna tingkat upah hmm maka

tenaga kerja akan berubah apabila terjadi perubahan tingkat upah. Apabila

Ekonomi neoklasik berasumsi bahwa penawaran dan permrntaan

15-16).

employment rate dipengaruhi oleh tingkat upah yang oertaku (Agus!1an. 2005:

!2

Page 31: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

2.1.2. Pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja

Pengertian pernmbuhan ekooomi sebaga1 suatu proses merupakan

gambaran tentang bagaimana suatu perekonomian berkembang atau

berubah darl waktu ke waldu, tekanannya adalah pada perubahan atau

perkembangan, sedangkan pengertian pertumbuhan ekcnorru pada sisi

output harus dilihat dari dua sisl yaitu output total (PDRB} dan jumlah

penduduk, karena output per kapita adaiah output total dibagi dengan jumlah

penduduk. Oengan demikian, pengertian pertumbuhan ekonorm pada aspek

output per kapita adalah melihat apa yang terjadi dengan output total di satu

p1hak dan jurnlah penduduk di lain pihak. Perturnbuhan ekonomi rnerupakan

salah satu indikator yang penting untuk menqanatisis pembangunan ekonomi

suatu negara atau daerah. Datam jangka panianq, pertumbuhan ekonomi

pada titik WA, maka penawaran tenaga kerja rnerunqkat dan bergeser ke titik

02. Pada saat ini akan terjadi excess supply atau kelebihan penawaran

tenaga kerja (b-a) dan akan menyebabkan pengangguran. Apabila 1ingkat

uoan turun pada titik W.,.. maka akan meningkatkan pennintaan tenaga kerja,

namun apabila tenaga kerja tidak mau dibayar dcngan upah yang rend ah dan

mereka memilih lebih baik kaluar dari pasar kerja sehingga penawaran

tenaga ke~a turun ke titik Q1, pada kondisi im terjadi kelebihan permintaan

(e-c) atau excess demand (McConnel, et a/. 1999: 171).

Page 32: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

d1 mana:

Cj = output atau keluaran

K = stok kapitar

L = tenaga kerja

Persamaan diatas menunjukkan bahwa stok kapital dan tenaga kerja

Clapat meningkatkan output Apabila ou\pu\ meningkat pada periode itu, rnaka

sebagian kenaikan output akan dimvestasikan sehngga stok kapital akan

bertambah besar sebesar output yang diinvestas1kan Proses pertumbuhan

daoat dliihat bercasarkan kurun waktu tertentu, misalnya selama lima tahun

atau periode tertentu, tetapi dapat pula secara tahunan

Model pertumbuhan ekonom1 klasik juga didasari pada dua faktor

utama, yaitu pertumbuhan output total dan psrtumbuhan penduduk. Kedua

faktor ini yang menjadi kekuatan dalam menrngkatkan pertumbuhan.

Boediono (1992:81), menyatakan bahwa meningkatkan output sebagai

konsexuensl pertumbuhan ekonorni dapat dilakukan dengan meningkatkan

keterampilan pekerja, penerapan sistem pembangian kerja yang tepat

berdasarkan keterampilan pekerja dan penggunaan rnesin-rnesin yang dapat

memudahkan den mempercepat serta menmgkatkan produktifitas tenaga

kerja. Lebih lanjut Boediono (1992: 81) menggambarkan bahwa bentuk

umum fungsi produksi yang bisa menampung berbagal kemungkinan

subtitusi antara kapital (K) dan tenaqa kerja (L) adalah sebagai berikut

Q "' f ( K,L)

Page 33: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

output ini akan terus berulang pada periode ber.kutnya, sampai pada batas

pengguna::in surnber daya atarn dan surnber daya lenaga ker1a mencapai

tingkat yang opnrnal.

Peningkatan da/am penggunaan tenaga kcrja menandakan adanya

kesempatan kcrja sebagai akibat dari pen1ngkatan output tersebut.

Kesempatan kerja dapat diartikan sebagai partrsipasi datarn pembangunan,

baik dalam arti memikul beban pembangun<m maupun dalam tanggung

jawab atas pelaksanaan pembangunan ataupun d1 datam menerima kembah

hasil pembangunan terseout. Kesempatan lcerja menggambarkan besarnya

kesediaan usaha produksi dalam rnernpekerjakan tenaga kerja yang

dibutuhkan dalam proses produksi. Besarnya kesediaan ini dapat diukur dari

[umtah tenaga kerja yang digunakan.

Besamya kesempatan kerja lergantung pada beberapa faktor, d1

antaranya, pertumbuhan output, tingkal upah dan harga-harga dari faktor

produksi lainnya. Lebih lanjut dlkatakan bahwa nuounoan antara

pertumbuhan output dengan penin9katan jumlah kesempatan kerja dapal

digambarllan lewat hubungan amara pasar barang dengan pasar tenaga

kerja, dr mana melalui mekanisme pasar terjadr pertemuan antara permintaan

can penawaran. Di pasar tenaga kerja, rumah tangga menawarkan jasanya

dan mendapatkan harga (gaji). Apabila permintaan konsumsi rumah tangga

di pasar harang meningkat, maka produksi clari sisi pcnawaran pasar barang

meningkat dan terjadilah pertumbuhan output. Apabila di semua pasar terjadi

l5

Page 34: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

2.1.3. Elastisitas penyerapan tenaga kerja

Oalam kajian ini etasnsitas penyerapan tenaga kerja adalah angka

yang menun1ukkan persentase peruoahan 1umlah tenaga kerja yang terserap

jika terjad1 perubanan sebesar 1 % output yang niformulas1kan sebagai

berikut:

peningkatan output, maka secara agrP.gAt terjadi pertumbuhan akonorru

Pertumbuhan ekonomi akan mendorong acanya pertumbuhan kesempatan

kerja. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, maka akan semakin tinggi pula

pertumbuhan kesempatan kerja.

Asumsi yang djgunakan bahwa perm1ntaan terhadap tenaga kerja

merupakan turunan dari perm;nlaan lerhadap output yang dihasilkan

sehingga pertumbuhan kesempatan kerja rnempunyai hubungan secara

proporsional dengan pertumbuhan ekonomi. Atau dengan kata lain

pertumbuhan ekonomi akan diikuti dengan pertambahan kesempatan kerja.

Kesempatan keija sektoral (sectoral employment) menunjukkan

jumlah tenaga keija yang terserap oleh masing-masing sektor ekonomi.

Distribusi penduduk yang bekerja menurut IDpangan peker)aan biasanya

dipakai sebagai salah satu ukuran perekonorman dalam menyerap tenaga

l<e~a. Selain ilu indil<ator tersebut juga bisa digunakan sebagai ukuran untuk

menunjukkan struktur perekonomian (Kunco·o, 1999, 11 ).

l (i

Page 35: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

mempunyai hubungan secara proporsional dengan pertumbuhan ekonomi.

terhadap output yang dihasilkan sehingga pertumbuhan kcscmpatan kerja

permintaan lerhadap tenaga kerja merupakan turunan darr permintaan

tenaga kerja juga akan bertambah. Asumsi yang digunakan bahwa

posilif, yang berarti hahwa bila ekonomi berkembang maka penyerapan

belum tentu d1kehendaki. Elastisitas kesampatan kerja biasanya bertar.da

Dlllhat dari perspektif jangka paniang, etasusitas yang terlalu tinggi

En = 1 menunjukkan tingkat produktivitas tenag3 kerja konstan.

dari produktivitas tenaga kerja

E.,.,, c 1 menunjukkan laju pertumbuhan penyerapan tenaga kerja lebrh kecll

dari laju produklivitas tenaga kerja

J::~. > 1 rnenunjukkan laju perturnbuhan penyerapan tenaga kerja lebih besar

Apabila nilai elastisitas penyerapan tenaga kerja ( E, .. ) :

E,. adalah elastisitas penyerapan tenaga kerja,

g adalah laju pertumbuhan output,

n adalah Jaju pertumbuhan penyerapan !enaga kerja,

di mana

11 £,. =­

g

!7

Page 36: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

pengetahuan yang berkaitan dengan elastisitas pecmintaan upah (Own

Elasticity Of Demand) sangat penting untuk membuat kebijakan. Faktor-faktor

yang rnempengaruhi elastisltas kesempatan kerja temadap upah dapat

disJmpull<an oleh hukum Hick-Marshall "Derived Demand" dalam empat

kondisi. Hukum dari i<.edua ahli tersebul sejalan dengan elastisitas

permintaan upah pada kategori tenaga kerla yaltu pertama, ketika elastrsrtas

permintaan harga untuk produk saat output tinggi. Kedua, ketika f<1klor-faktor

produksi lain dapat dengan mudah drsubtitusl untuk Kategon tenaga kerja.

Ketiga, ketika penawaran faktor-faktor produks: pada posis! elastisitas tinggi.

Keempat, ketika braya tersedianya kesempatan kerja pada poslsi kontribus4

tinggi temadap alokasi biay-d produkSl.

Keempat hokum tersebut sejalan dengan kondisi elastisrtas

kesempatan kerja, bahWa peningkatan upah akar> berpengaruh terhadap

kesempatan kerja dan elastisitas kesernpatan keqa Pertama, jika upah

ditingkatkan maka secara relatif biaya untuk tenaqa kerja akan meningkat

dan penggunaan tenaga kerja akan menurun. ini akan memunculkan efek

subtitust (substitution effect) atas input yang digunakan Kedua, katika upah

101-105). Menurut Hick-Marshall dalam Ehrenberg (2000

Atau dengan kata lain pertcrnbuhan ekonornt akan djikuli dengan

pertambahan kesempatan kerja.

2.1A. Teori Upah

18

Page 37: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

beberapa kasus menunjukkan bahwa permintaan terhadap tenaga kerja di

persen ini disebut elastis. Berdasarkan pada perminlaan produk akhir pada

bergerak bertawanan arah), maka E~w negatif. Contoh ketika upah berada

pada poslsi $12 perminlaan tenaga kerja sebanyak 10 pekerja, den ketika

upah turun 17 persen tingkat upah permintaan tcnaga kerja bertambah 100

upah. Oieh karena aUew biasanya negatif (upah dan permintaan tenaga kerja

permintaan tenaga kerja berubah sebaqai akibat perubahan persentase

Elastisltas perrnintaan uoan menunjukkan bahwa persentase

Gamber 2 Perbedaan Elastisitas Sepanj3ng Kurva Permintaan Sumber . Ehrenberg, 2000

Kesemp:.tan kerja

0 10 20 JO 40 M 60

ln.,.asl1s

Upah

pada gambar berikut :

permlntaan tenaga keria akan menurun. Kasus tesebut dapat dulustrasikan

meningkat serta rnendorong pemnqkatan harga produksi, akibatnya

menmgkat maka biaya bahan-bahan la1nnya pada kegiatan produksi akan

19

Page 38: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

sektor pertanian cenderung in elastis karena berapapun persentase

peningkatan upah di sektor ini meningkat namun dari sisi permintaan tenaga

kerja tidak banyak berubah. Sebagai ukurannya Marginal Demand Of Labour

di sektor ini makln menurun. Sebaliknya d1 sektor industri apabila terjadi

perubahan upah maka akan diikuti perubahan permintaan tenaga kerja yang

besar (Ehrenberg et.al. 2000: 101-105).

Menurut Sukirno (2000;259) permintaan tenaga kerja tergantung

kepada upah ri1l,yaitu ; semakin rendah upah nil, semakin banyak permintaan

tenaga kerja dalarn perekonomlan. Seterusnya pcrubahan dalam permintaan

tenaga kerja akan menimbulkan perubahan terhadap pendapatan nasional riil

yaitu produksi nasional yang akan diciptakan tenaga kerjct. Jadi penawaran

agregat atau keinginan pengusaha memproduksikan barang dan jasa

ditentukan oleh perubahan- perubahan dalam tingkat upah nominal dan

tingkat harga baranq yang diproduksinya.

Berdasarkan uraian diatas lebih lanjut Sukirno (2000;261)

menggambarkan kurva upah riil dan permintaan tenaga kerja seperti pada

gambar 3, sumbu iegak menggambarkan upah riil dan sumbu mendatar

menggambarkan jumlah tenaga kerja. Titik keseimbangan berada pada titik E

dimana pada saal upah rm sebesar WR maka jumlah tenaga kerja yang

digunakan untuk mernprodukst barang{Jasa pada perusahaan trersebut

adalah N~. dan apabila tenaga kerja ditambah menjadi N1, maka upah riil

20

Page 39: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

efek output dari perubahan t1ngkat upah. Kondis1 ini umumnya terjadi dalarn

guna memaksimalkan kauntunqan. Gejala seperti demikian disebut sebaqai

produksi ini akan berpengaruh pula terhadap tingkat output atau produksi

upah, yaltu Perteme. perubahan tingkal upah akan mempP.n9aruhi biaya

produksi, denga:n asumsi apabila harga produk tetap rrrska perubahan tnaya

Dua hal yang rnempenqaruhl produsen apabua terjadi perubahan tingkat

tingkat upah atau harga tenaga Kerja.

pengaruh pendapatan disebut income effect. Akumulasi dan kedua pengaruh

lersebut dlsebut pengaruh total yang rnerupakan akibat can perubahan

produks, menyatakan bahwa pengaruh subtitusi disebut submuuon effect dan

N2 No N1 Jumlah tenaga kerja Gambar.3 Upah Riil dan Permintaan Tenaga Kerja Sumber Sukimo (2000)

Seluruh faktor produksi dapat berubah da:am jangka panjang, teo1i

WR

Upah Rm

Wz/P2, yaitu pada titik c.

apabila jumlan tenaga kerja dikurangi maka upah ml akan menfngkat menjadi

akan turun menjadi W1/P1 yaitu berada pada totlK A, begitu 1uga sebaliknya

21

Page 40: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

2.2. Penalitian Sebelumnya

Islam dan Nazara (2000) menganalisa tentang Estimating Employment

Elasticity for the Indonesian Economy, dengan periode tahun 1978 - 1096

dan daerah pengarnatan di pulau Jawa dan diluar pulau Jawa, dengan

menggunakan model analisis komb1nas1 pada analisis elaslisitas konstan dan

analisa regresi. Hasil analisanya mer:unjukkan bahwa secara deskriptif,

seklor pertanian mempunyai elastisitas kesempatan kerja yang paling tinggi,

kemudian diikuti oleh sektor perdagangan,sektcr lasa dan sektor moustrl.

Markoni (2002) mengana'.isa pengaruh pertumbuhan ekonorru

lerhadap kcsempatan kerja di propinsi Bengkulu tahun 1985 - 1999 dengan

menggunakan model :

KK = f (PDRB)

Kl< = a + b (PDRB)

jangk.a pendek dlmana produsen mslakukan penyesuaian jumiah

penggunaan input teoaga kerja at.as tingklll produksi yang ditetapkan untuk

mencapai keuntungan maksimal. Kedue, dengan berubahnya tingkat upah

berarti harga relatif tenaga kerja akan berubah pula. Akibatnya setiap

kemungkinan tingkat output yang dihasukan dengan suatu kombinasi input

yang meminimumkan biayanya dengan mensubtitus1kan input yang mahal

dengan input yang febih murah. Gejala seperti ini disebut sebagar efek

subtitusi dari perubahan tingkal upah

22

Page 41: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

Elastisitas kesempatan kerja dih1tung dengan menggunakan model log

dengan bifangan pokok sebagai berikut :

In KK = In a + b In PDRB, + U,

KK .. Jumlah Kesempatan Ker1a

PDRB .. Produk Oomestik Regional Bruto

a = Konstanta

b = Koeffisien Elastlsitas Kesempatan Keria

U = Kesalahan baku

= Sektor

hasH analisanya menunjukkan bahwa Elastisitas kesempatan kerja sektor

perdagangan,hotel dan restoran memberikan surnbangan bssar terhadap

PDRB dan penyerapan tenaga kerja.

Febrianty (2004) dalam perelitiannya yang berjudul "Analisis

Permintaan Tenaga Kerja Perkebunan Karel rakyat dengan Pendekatan

Maksimatisasi Laba dan Minimalisasi Oiaya" menyatakan bahwa elastisitas

upah adalah negatif terhadap permintaan tenaga kerja. Hal ini menunjukkan

bahwa sifat perkebunan karet rakyat rela1if cukup sensitif terhadap adanya

perubahan tingkat upah nalarn struktur biaya produkslnya, sedangkan

elastisitas perrnmtaan tenaga kerja adalah positif yang artinya bahwa

peningkatan output akan menyebabkan pemngkatan jumlah permintaan

tenaga kaqa.

23

Page 42: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

2.3. Kerangka Pikir

Berdasa11<.an model umum dari penye·apan teoaga keqa yang tstah di

kemukakan sebelumnya, maka kerangka model penyerapan tenaga kerja di

Sumatera Selatan dapat dlllhat pada gambar benkut ini :

Hasil penelitian ini menunjul<kan barwa penyerapan tenaga kerja

dipengaruhi oleh jumlah penduduk produktif, tingkat investasi dan

pendapatan daerah. Seda'.lgkan tingkat upah yang tingg1 akan menyebabkan

turunnya permintaan tenaga kerja.

= Tingkat investasi tarvm ke-t

= PDRB pada t<ihun ke-1

= Tingkat upah rii\ pada lahun ke-t

= Tingkat penyerapan tenaga keria pada periode yang lalu

= Konstanta

It

PDRBt

Upt

PTt-1

eO

Pada tahun 2002, Wulandari rnenelin peranan tenaga kerja sektor

tersier datam perekonomian Jawa Barat, dengan menggunakan model;

PTt = eo + e1 lt + e2 PDRBt + e3 UPI + e4 l-'T1.1 + U

Keterangan :

PTt = Tingkat penyerapan tenaga kerja pada tahun ke-t

24

Page 43: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

dan PDRB berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja.

3. Hlpotesjs struklur lengkap : angkatan kerja, t1ngkat pendidikan, upah

penyerapan tenaga kerja

2. Hipotesis sub struktur ll . upah dan PDRB berpengaruh terhadap

berpengaruh terhadap upah

1. Hipotesis sub struktur I : angkatan kerja dan 1ingkat pendidikan

kerangka teoritis yang telah dikem1.1kakan terdahulu moka h1potesis yang

dlajukan dalam penehtian lnl dibagl rneruadi tiga yaitu:

Berdasarkan latar belakang permasalahan dan 1ujuan penelitian serta

2.4. Hlpotesa

Gambar. 4 Kemngka Pikir

Tingkat Pendidikan

Penyerapan Tenaga Kerja Upah

~1 · __ P_D_RB-~~ Angkatan Kerja

25

Page 44: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat
Page 45: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

3.3. Metode Analisis

Berdasarkan teori yang telah disarnpa11<an sebelumnya bahwa PDRB

mempengaruhi [urntah tenaga kerja yang dapat diserap oleh perekonomian.

Kemudlan tingKat pendidikan. angkatan kerja dan upah secara bersama­

sama me~ngaruhi penyerapan tenaga kerja. T emya1a masing-rnasing

3.2. Sumber Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yang

diperoleh dari Biro Pusat Statistik (BPS) yaitu hasi/ Sutvet Angkatan Ker/a

Nasional (SAKERNAS) dan Sumatera Selatan dalam anqka.

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup pe'.'lelitian ini meliputi penyerapan tenaga keria di

Svmatera Selatan dan yang menjadi objek penatinan adalah orang yang

sudah beke~a (pekerja). Penyerapan tenaga ".<erja inl dibatasi pada variabel

PORB. upan, tingkat pendkJikan dan angkatan kerja. Penelitian ini memirih

Sumatera Selatan sebagai daerah yang diteliti karena j1ka dilihat dan data­

data pubtikasi yang berasal dari BPS bahwa terjadi perbedaan penyerapan

tenag<1 kerja di masing-masing sektor perekonomian.

BAB Ill

METODOLOGI PENELITlAN

Page 46: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

3.3.1 Analisis Jalur ~Path Analysis)

Path Ana!ysisis adalah analisis yang ~lgunakan untuk menjelaskan

hubungan kausalitas antara safu atau beberapa variabef Sedangkan path

model adalah model dasar yang digunakan dalam mcnganalis1s path analysis

untuk mengestimasi kekuatan dari hubungan-hubungan kausal yang

d1gambarkan datarn path model. Path Analysis d1dasarkan pada perhitungan

kuatnya hubungan kausal antara korelasi atsu kovarians dari beberapa

konstruk (Ferdinand, 2002:135).

Setelah kerangka teoritis dikembangkar dan digambarkan dalam

sebuah diagram jalur scperti yang ditampilkan dalam gambar 4, disusunlah

persamaan strukturnya. Hipotesis penelllian akan diuii secara bertanap

melalui sub struktur yang dibentuk oerdasarkan paradigma. Secara rinci

persamaan yang dirnaksud adalah sebagai berikut :

variabel independen rnempengaruhi variabel dependen secara ber1en1ang

dan bertingkat. Oleh sebab itu agar diperoleh hasil yang optimal dalam

analisis data maka alat analisis yang memungkinkan untuk menganalisa

model secara menyeluruh adalah anahsrs jalur (path analysis)

27

Page 47: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

Gambar 8

Upah

Penyerapan Tenaga Kerja

PDRB ·-1 '."-... µ,

[

Up= J3~K+ (?>4TP + J3ee2

2. Analisa Sub Struktur II

dalam persamaan struktural berikut :

terhadap variabel Upah difentukan melalur nilai j33dan ~4 seperti tertulis

Pengaruh variabel angkatan kerja dan tingkat pendidikan

Gambar. 5

Tingkat Pendidikan

l\3 °".i-------, , Upah

Angkatan Kerja

1. Analisa Sub Struktur I

28

Page 48: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

PDRB :PDRB Up : uoah

PTK : Penyeraµan tenaga kerja

Dimana:

tertulis dalam persamaan struktural berikut ·

penyerapan tenaga kerja ditentukan melalui ni[ai P1 dan ~2 seperti

terhadap vanabel Pengaruh vanabeJ PDRB dan upah

Gambar.7

Tingkat I/. P• Pendidikan

Penyerapan Tenaga Kerja Upah

Angkatan l t__ __ K_e~~-a-~ .

PDRB

PTK = 13,PORB+ 13zUp + 13,e,

3. Analisa Struktur Lengkap

tertulis dalam persamaan struktural berikut

Penyerapan Tenaga Kerja ditentukan melalui nilai !11 dan p2 seperti

Pengaruh variabel PDRB dan Upah terhadap variabel

29

Page 49: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

3.4. Oefinisi Operasional Vanabel

c Penyerapan tenaga kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun ke

atas) yang bekeria dan berparttsipasi datam kegiatan ekonomi di

Sumatera Selatan.

o Produk Domestik Regional Bruto (PORB) yang dalam penelitian 1ni

digunakan PDRB dengan harga konstan 2000 dengan migas tahun

1996. 2005.

o Upah adalah balas lasa yang diterima pekerja yang oatarn

penelitian ini menggunakan Upah Rata-rata pekerja yang

dmyatakan dalam Rupiah.

o Angkatan kerja dalam penel'Jtian ini adalah penduduk dalam usia

kerja (15 tahun ke atas) ba1k yang bekerja maupun yang mencari

pekerjaan(pengangguran)

o Tingkat pendidikan dalam penehtian ini diproksi dengan rata-rata

lama pendidikan yang ditamatkan oleh Angkatan Kerja, dinyatal(an

dalam tahun.

AK : Angkatan kerja

TP : TmgKat Pendidikan

30

Page 50: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat
Page 51: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

Sumber : BPS Sumsel {Sumsel Dalam Angka 2005/2006)

Tahun Jumlah Penduduk I Jumlah Tenaga Keria I 2001 6.343 104 I 4.175.960 I 2002 6.430.188 i 4 338.488 2003 6.518.791 I 4.416 091 2004 6 628.416 4 672.014

I

I 2005 6755.900 ' 4.632.500 I --

Tabel5 Pendudus dan Tenaga Kerja di Sumatera Selatan Tahun 2001 -2005

memiliki kualitas sepern yang dmarapkan.

meskipun juga dapa1 berubah men1ad1 beban oagi pembanqcnan jika tidak

memiliki kualitas yang dapat menun1ang kegiatan pembangunan itu sendiri,

bagi penduduk sehingga dapat mengurangi tingkat pengsngguran.

Jumlah penduduk dapat dijadikan modal bagi pembangunan jika

yang yang ingin dicapal. Pembangunan dilakukan guna meningkatkan

pertumbuhan ekonomi dan menciptalcan tapangan kerja yang seluas-luasnya

menerus. yang merupakan kemajuan dan perbakan menuju :<e arah tujuan

f>embangunan pada hakekatnya adalah proses perubahan yang terus

4.1 Gambaran umum variabel penelitian

4.1.1 Penyerapan Tenaga Kerja di Sumatera Se1atan

BABIV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 52: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

Dari label di alas dapat dilihat bahwa [urnlah penduduk di Sumatera

Selatan terus mengalami peningkatan dan hal ini juga ter1acl1 pada jumlah

tenaga kerja (penduduk usia kerja). Jika tambahan lenaga keria tersebut

tidak dapat terserap olch sektor-scktor perekonomian yang tersedia maka hat

ini akan mengakibatkan terjadi kelebihan tenaga kerja yang dapat

rnengakloatkan meningketnya angka pengangguran.

Banyaknya tenaga kerja yang terserap olert suatu sektor

perekonomlan, dapat digunakan untuk menggambarkan daya serap

perekonomian tersebut ternadap angkatan kerja. Dengan demikian proporsi

pekerja menurut lapangan pekeljaan merupakan salah satu ukuran untuk

melihat potensi masing-masing sektor perekonomian dalam penyerapan

tenaga kerja.

Semak1n ruas dan banyak jenis lapangan ke~·a yang mampu

disediakan oleh seklor perekonomian yang ada berarf semakin besar pula

peluang yang tercipta oag1 para ter.aga kerja untuk oaoat masuk dan

berparlisipasi aktif dalam pasar keqa, seh1ngga dspat mempengaruhi jumlah

tenaga keqa yang bekerja dan terserap di se'<tor perekonomian tersebut.

)2

Page 53: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

harga berlaku maupun harga konstan.

wilayah Sumotera Selatan setalu menuojukkan peningkatan baik secara

empal tahun terakhlr nilai barang-barang dan [asa-jasa yang dioroduks!

konstan tahun 2000. Dari data pada tabel tersebut lerlihat bahwa sepanjang

Selatan sepanjang periode 2002-2005, berdasarkan harga beTlaku dan harga

Tabel 6. menggambarkan perkembangan nominal PDRB Sumatera

4.1.2 Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB )

sangat kecil.

persentase pekerja yang berpendidikan tinggi meningkal namun masih

tetap didominasi oleh peke~a dengan tingkat pend1dlkan dasar, walaupun

Grafik di alas menunjukkan walaupun penyerapan tenaga kerja masih

- ,,_ -··-- - .... _ Menengah li nggi lingkat Pend1dik1m

Dasar

/

60,00 t' ; 50,00 /

I / I.. 40,00 t ,..,,

31.l,OO -: 1 ,.. 20,00 t/~:

/: 10,00 '

'

70,00 '

Grafik 1. Penyerapan tsnaga kerja bcrdasarllan tingkat pendldil(an di Sumarera Selatan

,- 1

33

Page 54: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

sekolan dibandingkan dengan kelompok lama sekclah lainnya.

angka pos1tif dari persentase perbedaan upah dari setiap kelompak lama

pendidikan akan meningkatkan upah pakeqa. Hal ini drtunjukkan oleh angka·

menunjukkan bahwa semakin tarna waktu yang diqunakan untuk melanjutkan

Jika dirinc1 berdasarxan waktu yang d1gunakan untuk bersekolah

4.1.3 Rata-rata upah menurut Tingkat Pendidikan

sebesar 6,92 persen.

aktlvitas-aktivitas ekonomi non migas yang pada periode yang sarna, tumbuh

tumbuh 4,84 persen. Motor penggerak utama pertumbuhan mi adalah

Pada tahun 2005, perekonomian Sumatera Selatan dengan migas

Sumber : BPS Sumsel (Sumsel Dalam Angka 2005/2006)

518

656

287 451

5 ' ... J I

···- PDRB 2002 2003 2004 200

Harga Serlaku I '

Dengan Migas 49.500.159 55 938 675 : 64 319.375 81.532. Tanpa Migas 35 773.989 40 113615 45.470 766 5?.i27

Harga Ko'lstan 2000 i 47 344.395 Dengan Migas 43 643 276 45.247.401 4G.634. '

TanpaMigas 30083324 31.810.275 33.969.083 36.318 !

.. I -·- ..

Tabel 6

PDRB Propinsi Sumatera Selatan ( JU!a Rp )

34

Page 55: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

masih banyak lenaga keqa yang tidak terserap. Kondisi ini 11ka tidak di atasi

dengan pertumbuhan rata-rata te:iaga kerja yang oekeria. mengindikasikan

Pertumbuhan rata-rata angl<atan kerja yang lebih tinggi dibanding

4.1.4 Angkatan Kerja

upah yang lebih ting91

produktivitas. produktivitas yang linggi memungkinkan pekerja mendapat

ketrampilan dan keahlian yang mengakibatkan adanya peningkatan

Peningkatan pendidikan diasumsikan juga dikuti dengan peningkatan

kemudian akan semakin menurun pada klas rama sekolah berikutnya.

pekerja menghablskan waktu antara 12 - 14 tahun untul< bersekotan,

Pertambahan rata-rata upah perbulan mencapai puncaknya pada saat

Sumber: Susenas 1996-2005 (diolah)

er asar n rama pen I t i:l,!1 . .-a un . . Lama sekoiah {tahun) Rata-rata upah/tulan Perbedaan (%) (Rp)

<6 401.980 . ·- .

6-8 485.080 ~ 20,67 . -· 9. 11 614.516 26,68 .•

12-14 826 479 34,49 ·-

> 15 920.904 I 19,79 ··-- ..... -.

Tabel 7. Rata-rata upah yang diterima oleh pekerja di Sumatera Selatan

b d ka I d'dk 'h )996 2005

35

Page 56: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

maupun sebagai variabel dependen. Pengujian rupotesis ini duakukan

mencakup beberapa variabel sekallpus, baik sebagai variabel independen

dilallukan dengan menyusun sebuah model menggunakan alat analisis yang

PenguJ1an hipotesis pengaruh variabel angkatan keria, tingkat

pendidil<an, upah dan PDRB berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja

4.2 Hasi/ Pengujian Mod&I

-· ---- I tahun Anakatan Keria Bekerj,c;i ___ Jumlah Pertumbuhan Jumlah Perturnbuhan i -· .. -·-· ..

1996 3029281 2868594 i

I 1997 3146233 3,86 2987::!39 4,14 1998 3322723 5,61 3110101 4, 11 1999 3422960 3,02 3234"/60 4,01 ' 2000 3410682 -0.36 3226724 -0,25

2001 2799730 -17,91 2698211 -16,38 2002 3077244 9,91 i 2761197 2,33 2003 3146512 2,25 2842963 2,!:16 2004 3373995 7.23 3091740 8,75

' 3318868 -1,63 2005 3021021 2,29 Pertumbuhan Rata-rata 1,33 0,82

Tabe/8 Rata-rata pertumbuhan Angkatan KerJa dan Bekerja di Sumatera Selatan

tahun 1996 - 2005

akan menaikkan jumlah penganggur. Tingginya jumlah penganggur dan

tingkat pengangguran ini akan menladl beban yang berat bagi pemerintah

daerah untuk meningkalkan kesejahteraan masyarakat.

36

Page 57: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

panah dua arah menunjukkan l<orelasi antara dua variabel yang bersama-

variabel yang lain ditunjukkan oleh tanda ponah satu arah, sedangkan tanda

program AMOS 4.01. Pengaruh dari maslng-masing variabel terhadap

Gambar 8 menunjukkan hasil perh~ungan yang diperoleh dari print out

gambar 8.

Gambar B: Hasil Perhitungan LJengan Program AMOS 4.01 FAK.TOR-FAKTOR YANG MEM.PcNGARl.il-11 PENYERAPAN TENAGA

KERJA Df SU\llA TERA SELATA.."\f (APLIKASI PATii ANAL YS!S)

oleh DR J.l Arbuckle. HasiJ estimasi yang dilakukan daoat d1lihat pada

dengan bantuan komputer program AMOS 4,01 yang tetan dikembangl<an

dengan menggunakan analis1s jalur (path ci11alys1s). Pengujian d1lakukan

37

Page 58: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

Sumber: Hasll Perh1tungan AMOS 4,01

··---· -·-- Cut-off Hasil Goodnes of fit inde)( Value esnmasi Keterangan

Y2-Chi-Square -- 4,401 Keci1 Degrees of freedom -·· 3 ·- Significance Probability ~ 0,05 I 0,221 Baik ·-

- s 2,~i_,467 CMINIOF Baik RMS EA s 0,08 0,076 Baik CFI ~0.95 0,966 Baik I TLI 2! 0,95 0,954 Baik I ·-

Tabel9 Perhitungan Uii Kesesuaiar: Model

pengujian dapat dllihat pada tabei berikut ·

Hasil pengujian kesesuaian model dibandingkan den9an keriteria

rnenguji korelasi antara keduanya.

digunakan untuk menghubungkan k.edua variabel independen itu untuk

datam analisis regresQ, uni~ itu sebuah anak panah dua ujung (~) harus

korelasi yang sempurna antar variabel indepcnden {sebagaimana syarat

peneiitian ini regresi yang dilakukan mensyaratkan tidak adanya saling

korejasl aotara dua buah variabel yang nilainya tidak dianalisis. Dalam

(Structural Equation Model) digunakan untuk menggambarkan kovsrtans atau

bawah dari diagram. Anak panan dua arah dalam pemodelan SEM

HasiJ pengujian kesesuaian model tersenut ditampilkan pada bagian kanan

angka yang menyatakan besarnya pengaruh daii masing-masing variabel.

sarna mempengaruhi variabel dependen. Setiap tanda panah dilekati angka-

38

Page 59: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

Dari ujl kesesuaian model seperti yang ditampilkan pada label 9

dJdapat nilai Chl-SQuare yang kecil yaitu sebesar 4.401 dengan degrees of

freedom 3, semakin kecil nilai Chi-Square semakin baik model tersebut. Hasil

u]i significance probability dldapat mlai 0,?.21 iebih besar dari 0,05 (cut-off

value-nya). Nilai CMIN/DF 1,467 iebih kec~ dari cut-off va/ue-nya sscesar

2,00. Hasil uji CFI didapat 0.966 lebih besar dari cut-off va/ue-nya sebesar

0,95.Hasil uji TLI didapat nilal 0,954 Jebih besar dari cut-off value-nya

sebesar 0,95 Berdasarkan nasil pcngujian tersebut menunjukkan bsbwa

model tni menghasilkan tingk.at penerimaan yang balk, oleh karena itu

disirnpulkan bahwa hipotese yang diajukan cla/am peoelitian ini dapat

diterima.

4.2.1 Uji KaUsdlitas: Regression Weight

Untuk. menguji hipotesa rnengenai kausahtas dan masing-mastng

lndtkatot yang d1kembangka11 dalam model Int, penu diuj1 hipotesa nol yang

menyatakan bahwa nilai koefis1en regresl sama dengan nol melalui uji-t yang

lazirn dalam model-model regreSI. Tabet benkut menyajikan nilai-nilal

koefisien regresl dan t·hitungnya.

)9

Page 60: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

pada tingkat signlfikansi 95% (o, = 5%) serta derajat kebebasan (di) = 3 yaitu

tenaga kerja nilai t-hitungnya sebesar 0.509 ternyata lebih kec1I dari t-tabel

Koelisien regresi variabel Upah terhadap variabel penyerapan

2,353. Hat ini menunjukkan bahwa variabel angkafan kerja berpengaruh

secara signif1kan terhadap upan.

signifikansi 95% (a. = 5%) serta derajat kebebasan (df) = 3 yaitu sebesar

nllai t-hitungnya sebesar 2,891 temyat.a lebih besar dari t-tabel pada t1ngkat

Koeflsien regresi variabel angkatan kerja tcrhadap variabel upah

variabelupah

bahwa variabel tingkat pendidikan berpengaruh secara sigmfikan terhadap

5,880 ternyata lebih besar dari t-tabel pada tingkat signilikansi 95% (a = 5%)

serta derajat kebebasan (di) = 3 ya1tu sebesar 2.353. Hal ini menunjukkan

variabel tingkal pcndidikan terhadap variabel upah nilai t-hitungnya seoesar

idenlik dengan nilai t-hitung dalam regresi terlihal bahwa koelisien regres1

Pada label di alas, metalu1 penqamatan terhadap nilai C.R yang

Sumber: Has1I Perh1tungan AMOS 4,01

Estimate SE C.R. - Upah ~ TP 8,235 1,401 5,880

Upah ~AK -4. '00 1,418 -2,891 -~ -· - ·- ...

PTK~Upah -0.0431 0,084 -0,509

I ... PTK ~ PDRB ~~13 .. 0,508 / 0,419

-r-r-

Tabel 10 Estimasi Parameter

40

Page 61: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

4.2.2 Evaluasi atas Multicollinearity dan Singularity

Evaluasi terhadap QElJala multicollinearity atau singularity dalam

sebuah kombinasi variabel dilakukan dengan mengarnati determinan matriks

kovarians. Deterrmnan yang benar-benar kecil mengfndikasikan adanya

multikolinieritas atau singularttas (Tabachnick & Fidell, 1998. p.716 dalam

Ferdinand, 2002: 109) sehingga data tidak dapat digunakan untuk analisis

sebesar 2,353 Hal ini menunjukkan bohwa vanabel upah tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. lni berarti upall tidal<

rnemainkan peranan yang penting dalam menentukan penyerapan tenaga

kcrja. Hal ini disebabkan adanya tekanan ekororni keluarga yang

mengakibatkan pekerja masih telap bekerja walaupun denqan upah yang

relatif keen.

Koefisien regresi variabel PDRB terhadap varlabel penyerapan

tenaga k'er)a nilai t-hilungnya sebesar 0,419 ternyata lebih kecif dari Habel

pada tingkAt signi1ikansi 95% (<X ::: 5%) serta derajat kebebasan (df)"' 3 yaitu

sebesar 2,353. Hal ini menunjukkan bahwa variabel PDRB tidak berpengaruh

secara siqruflkan terhadep penyerapan tenaga kena. Tidak s1gni1ikannya

variabel PDRB terhadap penyerapan tenaga kerja ini dikarenakan

pertumbuhan ekonomi yang terjadi tidak diikuti ofeh perluasan penyerapan

tenaga kerja.

41

Page 62: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

Berdasarkan hasil uji kesesuaian model menggunakan Program

AMOS 4,01 diperoleh nilai AGFI sebesar 0,647 atau R2 = 0.647. Nilat ini

menunjukkan bahwa 64,7% variasi vananel bebas secara bersama-sama

dapat menjelaskan variabet tenkatnya, sedangkan sisanya sebesar 35,3%

dije!askan oleh variabe! lain di luar model. Dalam penelitian ini dapat diartikan

bahwa variabel angkatan kerja, tingkat pendid1kan, upah dan PDRB secara

4.2.3 AGFI - Adjusted Goodness-of-Fit Index

Tanaka & Huba (dalam Ferdinand, 2002·57) menyatakan bahwa AGFI

adalah analog dengan R2 dalam regresl berganda. Fit index ini dapat diadjust

terhadap degrees of freedom yang tersedia untuk mengu1i diterima 1idaknya

model.

yang sedang dilakukan. Oengan menggunakan program AMOS 4,01, ge)ala

multikolinientas dan singularilas pada progra:n SEM ini segera d1deteksl

langsung oleh komputer bersamaan dengan perhitungan kcefisten-kcetlslen

estimasl. Apab1la terjadi gejala multikolinieritas dan singularitas maka

komputer akan memberikan waming bahwa data tidak dapat dianalisis lebih

lanjut. Gejala multikolinieritas dapat pula dideteksi dari hasil printout program

AMOS 4,01 yaitu dengan rnengamati nila1 Determinant of sample covariance

matrix yang dafam pene!itian ini dlperoleh angka sebesar 9.000?e-1-014 yang

sangat jauh dari nol (sangat besar) dan karena 1tu dapat disimpu\kan bahwa

tidak ada multikolinieritas atau singularitas dalam data.

42

Page 63: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

meninqkatkan upah sebesar 82,35 % jika variabel lain tetap.

terjadi peningkatan tmgkat pendidikan sebesar 10 o/o maka akan

pendidikan sebesar 134=8,235. Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa jika

ditawarkan kepada pekerja menjadi turun.Pengaruh langsung tingkat

penawaran tenaga kerja semakin besar, ini mendorong upah yang

hat ini daoat dijelaskan bahwa kenalkan angkatan kerja akan menyebabkan

akan menurunKan upah sebesar 41 % j1ka variabel lain tetao. Secara teoritis

diinterpretasikan bahwa setiap kenaikan anqkatan kerja sebesar 10 % maka

variabel angkatan kerja terhadap upah sebesar lh = -4, 100 Nilal tni dapat

label di alas menunjukkan bahwa tcrdapat pengaruh langsung dari

Sumber: Hasd Perh1tunganAMOS 4,01

- Diroct Indirect ! Total I Critical I Vanabel Effect Effect Effect Rasio Upah ~AK -4.100 0,000 -4,100 I -2,891 '. . Upah ~ TP 8,235 0,000 8,235 I 5,860 I -

4.3.1 Angkatan Kerja dan Tingkat Pendidikan terhadap Upah

label 11 Hasil Perhilungan Pengaruh Angkatan Kerja dan Tingkat Pendidikan

terhadap llpah

4.3 Analisis Atas Pengaruh Langsung, Pengaruh Tak langsung, dan

Pengaruh Total

Selatan.

bersama-sarna dapat menietaskan penyerapan tenaga keria dr Sumatera

43

Page 64: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

kerja sebesar Jh=-0,043. Nilai 1ni dapat d1interpretasikan bahwa j11<;a terjadJ

Upah mempunyai pengaruh langsung terhadap penyerapan tenaga

35,4 %.

pendidikan 10 % akan menyebabkan penyerapan tenaga kerja turun sebesar

-0.354. Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa jika terjad1 peningkatan tingkat

sebesar 17,6 % Tingkal pendidikan mempengaruhi lidak langsung sebesar

angkatan kerja sebesar 10 % akan rnanmqkatkan penyerapan tenaga kerja

0, 176. Nilai irn caoat diinterpretas1Kan banwa jika lel'}ad1 peningkatan

dan variabel angkatan kena 1erhadap oenverapan tenaga kerja sebesar

Tabel di alas menuruukxan bahwa terdapat pengaruh tJdak langsung

Sumber: Has1I Perhitungan AMOS 4,01

variabel Direct J Indirect Total CriticaJ Effect Effect Effect Rasio ·- ..

PTK <i· AK 0,000 0, 176 0,176 , --

PTK E-TP 0,000 -0,354 -0,354 ·---.

PTK f- Upah -0.043 0,000 I --0.043 -0,509

I ·- PTK ~ PDRB 0,213 0,000 0,213 I 0,419

' .. -

4.3.2 Angkatan Kerja, Tingkat Pendidikan, Upah d.an PDRB terhadap

Penyorapan TEmaga Korja

Tab¬ 112 Hasil Perhitungan Pengaruh Angkatan Ke~a. Tingkat Pendid1kan, Upah

dan PDRB t~madap Penyerapan Tenaga Kerja

pekerja akan lebih linggi dari pekena yang tidak rnelan1ut1<an pendid1k.annya.

Pendidikan yang lebih tinggi akan menyebabkan upan yang ditenrna

44

Page 65: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

4.4 lmplikasi Kebljakan

Perturrrbuhan penduduk merupakan sa/ah sate hal yang harus selalu

dicermati da!am suatu proses perencanaan dan pembangunan Pertumbuhan

penduduk akan dengan sendirinya menclptakan pertambahan angkatan kerja

yang harus segera drserap dalarn lapangan kerja. Permasalahan akon timbul

ketika pertumbuhan pen<luduk tidak sebandrng dengan ketersechaan

lapangan kerja yang ada, sehingga akan menciptakan sejumlsh

pengangguran baru. Tentu saia hat rru akan semakm menarnbah beban dan

mereduksi l<esejahteraan masyarakat. Pada tahun 2006, jumlah penduduk

Sumatera Selatan adalah 6,9 juta jiwa yang tersebar di 10 kabupaten dan 4

kota. Dari jumlah tersebut, 3, 1 juta penduduk tetah terserap dalam lapangan

peningkatan upah sebesar 10 % akan menyebabkan penyerapan tenaga

kerja turun sebesar 4,3 %. PDRB memp,.mya1 pengaruh langsung terhadap

penyerapan tenaga kerja sebesar ~-=0,213. Nilai ini dapat dimterpretasikan

bahwa jika terjad1 peningkatan PORB sebesar 10 % akan menyebabkan

penyerapan tenaga l<erja nark sebesar 21,3 %. Dalam konchsi normal. setiap

pertambahan nilai PDRB akan meningkalkan ketersediaan Japangan kerja.

Pertambahan lapangan kerja diband1ngkan dengan pertambahan PDRB

biasa disebut /nc~menial Labour Outpur Ratio (!LOR) Serna kin linggi !LOR,

menunjukkan tingkat signifikansi pengaruh peningkatan PDRB ternadap

penyerapan tenaga kerja.

45

Page 66: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

kena di berbagai sektor, Sektor pertanian adalah sektor yano paling dominan

dalam penyerapan tenaga kerja. yaitu sek1tar 2,01 juta jiwa. Berdasarkan

data kependudukan yang ada, laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2000-

2005 berada pada kisaran 1,70 persen. Sedangkan berdasarkan proyeksi.

diperkirakan laju pertumbuhan penduduk tahun 2005-2010 akart menurun

menjadi 1,58 persen dan tahun 2010 -2015 akan kembali menurun menjadl

1,42 persen.

Penurunan laju pertumbul1an pencuduk memang menimbulkan

optimisme tersendiri, oahwa tidak akan terjadi lonjallan angkatan kerja akan

sangat mempengaruh1 stabnitas perekonorman dan dimensi sosial lainnya.

Namun demikian. berdasarkan data proyeksi diperkirakan bahwa

penarnoanan anqkatan kerja jauh melebihi pertambahan penduduk dalarn

jangka wakfu 5 tahun. Pertambahan angkatan kerja di perkotaan sebesar 7 ,3

persen per tahun sementara di perdesaan 0,9 persen per tanun, Sementara,

pertumbuhan lapangan kerJa hanya berkisar 1 persen per tahun. Tentu saja

hel ini sudah mengindikasikan adanva permasalanan yang akan muncul di

kemudian hart. Selain masalah pertumbuhan penduduk yang tidak berimbang

dengan penambahan jumlah lapangan ke[]a. lingkat pendidikan angkatan

kerja juga menimbulkan masalah tersendiri terutama terkait dengan

procluktivitas. Lebih dari 35 persen pekerja hanya memiliki pendidikan SD

atau tidak tamat SD. Sementara yang memperoleh pendidikan hingga

sanana hanya sebesar 5,96 persen. Dengan komposisi ketenagakerjaan

46

Page 67: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

yang aemikian. maka pertu langkah stra:egis jangka pendek can jangka

panjang yang mampu memberikan ketrarnpilan tambahan,kompetens1 serta

kewirausahaan bagi para pencari kerja Rev1talisasi fungsi dan peran balai

latihan kerja dan institusl pendidikan lainnya perlu terus dikembangkan.

Selain itu, dalam tataran yang leb1h luas, harus d:dorong upaya peningkatan

investasi sekaligus pembukaan lapangan kerja. lnvestasl yang masuk,

diharapkan tidak hanya membawa modal namun juga memberikan nilat

tambah dalam hal daya serap tenaga kerja.

47

Page 68: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat
Page 69: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

5.2 Saran

1. Angkatan kerja yang berpengaruh negatif dan Ttngkat pendidikan yang

berpengaruh positif terhadep upah yang ditemukan dalam penelilian ini

hendaknya mendorong pemerintah untuk !ebih memperhatikan lembaga

pendidikan yang dapat menyiapkan tenaga kena dengan pendidikan dan

keahlian yang diperlukan pasar tenaga kerja.

5.1 Kesimpulan

1. Vanabel angkatan kerja secara signifikan berpsnqaruh negatif terhadap

upah. koefisien pengaruhnya sebesar -4, 100. Variabel angkatan kerja

mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap penyerapan lenaga kerja

koefisien pengaruhnya sebesar 0, 176

2. Variabel tingkat pendidikan secara signifikan berpengaruh positif terhadap

upah koefisien pengaruhnya seoesar 8,235. Variabe! tingkat pend1dik.an

ini mernpunyai pengaruh tidak langsung terhadap penyerapan tenaga

kerja kcerisien pengaruhnya sebesar -0,354.

3. Variabel upah dan PDRB tldak signifikan mempengaruhi penyerapan

tenaga kerja.

BABV

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 70: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

2. Variabel upah yang berpengaruh negatif temadap penve-apan tenaga

kerja, hendaknya dapat diatasi oleh pemerintan dengan suatu keb1jakan

makro yang dapat mendorong ikhrn usaha yang kondusif sehingga terjad1

peningkatan output.

3. DSri hasil analisis diskriptif dan regresi pengaruh PORB terhadap

penyerapan tenaga kerja, dlharapkan dapct dijadikan sebagei acuan

pemenntah dalam membuat asumsi pertumbuhan ekonorm yang

diperlukan untuk rncninqka'kan penciptaan kesempatan kerja, sekahgus

mengurang1 pengangguran sampai pada lingkat yang dilnginkan

49

Page 71: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

Kuncoro Mudrajad, 1999, Ekonomi Pembangunan, Penerbit Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

Islam dan Nazara (2000) , Estimating Employment Basticity for the Indonesian Economy, Copyright a International Labour Organiz.ation 2000

Soediono, 1999, Toori Pertumbuhan Ekonom1, Sinopsis Pengantar llmu Ekonomi, Balai Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Borjas, George J. 2000, Labor Economics, Boston.Irwin McGraw-Hiii

Ehrenberg, Ronald and Smith, Robert, 2000, Modem Labor Economic Theory and Public Policy, Addison Wesley Longman, Inc.

Etfindri,Nasri Bachtiar, 2004, Ekonomi Ketenagakerjaan, Andalas University Press.

Febrianty, 2004. Analisis Permintaan Tenaga Kerja Perkebunan Karel rakyat dengan Pendekata11 Maksimalisasi Laba :Jan Minimalisasi B1aya. Tesis, Unsri (tidak dipublikasikan)

Ferdinand, Augusty, 2002. Structural Equation Modeling Dafem Pene/itian Manjemen, BP Undip

Sadan Pusat Stalistik (BPS) Sumatera Selatan. 2005. Sumsel Dalam Angka 2004. Palembang

Sadan Pusat Statistik (BPS} Sumatera seiatan. 2006. Sumsel Dalam Angka 200512006. Palembang

Agustian, W. 2005. Analisis Tingkat Pengangguran Antar Kabupalen di Provinsi Sumatera Selatan. Tesie. Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya. (Tidak dipubfikastkan).

Sadan Pusa1 Statistik (BPS) Sumatera Selatan 2004 Samsel Da/am Angka 2003. Palembang

DAFTAR PUST AKA

50

Page 72: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

Wulandari, Octavia. 2002 Pereneo Tenaga Kerja Sektor Tersier Dalam Perekonothian Jawa Barat. Tesis Program Pascasarjana lnstitut Pertanian l:logor (Tldak dipublikasiKan)

Todaro. P Michael. 1999. Pembangunan Ekonoml Dun/a Ketiga . S ( Alih bahasa Burhanudin Abdullah dan Hams Munandar ). Edisi 6. jilid 1. Penerbit Erlangsia. Jakarta

SMERU, laporan Penelitian. 2001, Wage and Employment Effects of minimum Wage Policy in the Indonesian Urban Labor Market, web: www.smeru.co.1d

Surnarsono, Sonny. 2003 Ekonomi !v'lana1emen Sumberdaya Manusia dan Ketenagak&rfaan. Graha llmu Yogyakarta.

Sukimo Sadono, Teori Ekonomt Mikro, Edisi 2 , PT.Grafindo Persa<:Ja, 2000

Simanjuntak, Paya man, 2.001, Pengantar Ekonomi Sumber Daya M1;1nusia, Penerbit FakuJtas Ekonomi Universitas Indonesia.

Mcconnel, Campbell R, 1999, Contemporary Labor Economics. fifth edition, McGraw-Hill lnterna1ional Editions, Singapore

Manning, Chris. Approaching The Turning Point ? Labor Market Change Under lndonesian's New Order. The Journal of Institute of Developing Economic's. Vo/.XXXlll No.1 March 1995. Tokyo

SL

Page 73: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

unobserved exogenous unobserved exogenous

e2 e1

observed exogenous observed exogenous

obsl!l'Ved exosences

AK TP

POAB

observed endogenous observed endogenous

Upah PTK

Your model contains tile lofowill!I vanables

Subhan· lllonda~. Jutf 23, 20:>7 05.26 PM

Title

•••.•.••••••"•"'-~•••• .. ·•••·-~•• ~•-"J>-U•••·.,••·•-·•

Copl(right 1994-1QOO SmaUWotcim Corporation 1507 E. S3nl Street- #452

Chicago, IL 60615 USA 773-667-8535

Fax:773-95~6252 http:llwww.smalwaters com

V~iori4.01

byJameo; l Atbuckle

Su Ohan Monoay, July 23, 20(rt 05.26:11

Page 74: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

PTK Upah

0 713 0.812 0 660 0 497 0 264 0.261 0.2!l7 0203 o. t01 0.070

AK TP PDRB

Sample size: 10

Sample Covariances

0.117 0.277 0.3· 6 0.354 0.357 0.450

0 564 0 621 0 664 0.768

8.796 6.312 5.898 5 536 5.508 4.729 3.899 3516 3236 2.570

6 9 1 4 7 10 3 5 8 2

Ot:servatioo Mahalar:Obts numter d-squared p 1 p2

Observations farthest from the centroid (Mahalanob1s distance}

PDR::I 17457 17.7:'0 0.392 0.506 -0 592 -0.382 TP 1.951 2.149 -0.680 -0.888 -0.810 -0.523 AK 14.845 15.046 ·0.783 -1.010 -0 264 -0.171 Upah 12.155 13.548 ·0.530 -0.684 -0 8fi9 ·0.561 PTK 1~.808 14989 -0.168 -0217 1.218 ·0.786 Mullivanal" -0 638 -0:121

min max sl<.ew c.r ku11us1s c.r.

·----··-· ........ 0 0 2

0 0 0 0 0 12

----·-·· 0 0 14

Assessment of normality

NOtE· The model rs recursive,

·-·-·· ·-··-·-- ............ --- Fixe<I 2 0 0 I :>l'>elecl: 0 0 0 unlsbeteo: 4 3 5 -·-·-·- ·----- .. ··--- Total. 6 3 5

Weights Covoliancos Variances Means Intercepts Total

Summary of Pera meters

Number ot va 1 j;dJl;Js in your model 7 Number of observed variables 5

Number of unobseNP.d variables 2 NumbC!r of exogenous veriables 5 Number of enoogenoos vaoables· 2

Page 75: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

Minimum was achi1>v"'1

Oe 3 0 Oe+000-5.2815e·001 1.00e+-004 5.71706192697e+001 0 1.00e+004 1e 2 0 Oe+000-1.3845e•O-OO 5 9~1 4.53149373429e•001 17 1 07e•OOO 2e· 1 O.Oe+OOO -2.0664e-001 2.31e-001 4.07051087413e+001 5 8, l le-001 3e•o 3 3e+002 OOOOOe+OOO 9.32e-001 3.17504510241e+oo1 s 9.12e·001 4e 0 2.8&-002 O.OOOOe+OOO 5 07~001 2 996393341640•001 1 9.S6e-001 5e 0 2.79'-002 O.OOOOe+ODO 1.45e-{J01 2.96049331316e+OOJ I '..12e+OOO 6e 02.7e+002 O.OOOOe+OOO 3.11e-002 2.97980545407e+001 11 04e+OOO 7e 0 2.7e•002 0 OOOOe+OOO 1.22e-003 2 97S80316010e+001 11.00e+OOO Se 0 2. 7e•002 0 OOOOe+OOO 2 41e-006 2.97S80316006e+OOI 1 1 OOe•OOO

D"ll'"'es of freedom. 3

Number of distinct sample moments; t 5 Number of distinct r•rametets to be estimated: 12

Computation of degre&s of freedom

Modal· Default model

Determinant of sample covariance matnx = 9.0067e+014

Condition nurrber of Sample Correlations= 1 741204e+002

1.676e-002 1.003e-001 1.sose-0-01 1 784e<-OOO 2 918e ... ooo

Eigenval\Jes or Sampl9 Cerrelauons

PORB 1.000 TP 0 745 1.000 AK 0.248 0.627 1 000 Upah 0.8~!'.i 0 752 0.153 1 000 PTK -0.010 0.355 0.926 -U.095 1.000

PDRB TP AK llr>ah PTK

Sample Correlations

CondlUon number ot Sample Covariances : 3.254355e• 003

6.406e-005 5.907e-004 1 427e-003 8.001e..003 2.0BSe-001

Eog&nvatues cf Sample Covariaoces

PDRB 0.00558 TP 0 00343 0.00380 AK 0 00113 0.00236 o OC371 Upah 0.02871 0 02156 0 OM2C> 0.20188 PTK -0.00005 0 00131 0.00337 ·O 00256 0.00358

Page 76: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

Upah 0.798 PTK 0 053

Estimate Squared Multiple Correlauons:

AK 0.004 O 002 2 121 par-8 TP 0.004 0.002 2 121 par-s PDRB 0.006 0 003 2121 oer-to e2 0.041 0.019 2121 par-11 e1 0.003 0 002 2.121 p•r-12

Estimate S.E C R Label variances

AK <---'> TP 0 627 TP <--> PDRB 0.745 AK <··-"" PDRB 0 248

Estimate Correlations:

AK <--> TP 0 002 0. 001 1.595 par-t TP <---.> PDRB 0.003 0 002 1. 793 i;>ar-2 AK<--> PORB 0.001 0 002 •J 723 par-3

Estimate S.E. C R Label Covariances:

1.1.:JO -0.556

-0319 0 262

Upah <···- TP Uoall <--AK PTK<-Upah PTK <--- PDRB

Eslimate Standardized Regression Weights:

8.235 1.401 5.880 par-4 -4 100 1 418 ·2 891 par-5

-0.043 0 084 -0 509 par-6 0.213 0.508 0.419 par-7

Upah <···· TP Upah <····AK PTK <--- Upah PTK <--··· PDRB

Esumate S E. C R Label Regression Weights:

Maximum likelihood Estimates

Chi-square = 4,401 Degrees of freedom • 3 ProbabllltPTK ieve. = 0,22·1

Page 77: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

PORB TP AK Upah PTK

Slandardized Residua! C<no:iriances

PDRB 0.000000 TP O.COOOOCI 0 000000 AK 0.000000 0 000000 0 :lOOOOO Upati 0.005062 0.000000 0 000000 o 000000 PTK -0 003217 0 001508 0 003315 0.001078 ·O 000093

----· ------ -- -- PTK AK TP PORB

Residual Covanances

PDRB 1 000 TP 0.745 1.000 AK 0 .248 0. 627 1 000 Upah 0.705 O 782 0.153 1 000 PTK 0.038 --0.053 0 ()1 G -0 '34 I 000

PDRB TP AK Upah p-K

Implied CorrelatJors

PORB 000558 TP 0 00343 0 00380 AK 0.00113 0.00236 0 00371 Upah 0.02365 0 02166 0 00420 0.20188 PlK 0.00017 -0.00020 0 00006 -0 00354 0.00367

PDH8 TP AK Upah PTK

Implied Covariances

PORS 1.000 TP 0.745 1.000 AK 0.248 0.627 i.eoo Upah 0. 705 0.782 o I S3 1.000 PTK C.038 -0 OS3 0.016 •J.1:!4 1.000

PDRB TP AK Upah PTK

Implied (for alt variables} Correlatrons

PDRB 0.00558 TP C.00343 0.00380 AK 0.00113 0.00236 0.00371 llpah 0.02365 0.02166 0 00420 0.201 &8 PTK 0.00017 -0.00020 0 00000 --0.00364 0.1}0367

PDRB TP AK Upah I' 11(

Implied (for all variables} Covanances

Page 78: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

M.I ?ar Change Covarlances

Modif1callon lnt11r.P.S

Upah O 000 0.000 o 000 o ooo PTK 0.000 ·O 360 0.177 0 000

PORB TP AK Upah

Stall<lardized Indirect Effects

U~ah 0.000 0.000 0.000 0.:>00 PTK 0.000 -0 354 0. 176 0 000

PDRS TP AK Upah

lm11rect Effects

Upalr 0 000 1.130 ·O 556 0 000 PTK 0 262 0.000 0.000 ·O 319

PORR TP AK Upah

St.anda11.ltzed Oirecr Effecls

Upah 0.000 8.235 -4.100 o ())0 PTK 0.213 0.000 0 (100 -0 043

PORB TP AK Upah

Direct Elfe<:ts

UJ>t!h 0.000 1.130 -0.556 0.000 PTK 0.262 -0360 0.17'/ -031~

fJOl-<6 TP AK Upah

Standardized Total Effects

Upah 0.000 8 235 -4.100 0.000 PTK 0.213 -0.354 0.176 ·0.043

PORB 1 I' Al< Upah

lotal Effects

PJRB 0 OO·) T'P O.llOO 0 000 AK 0.000 0 000 0.000 Ui>ah 0 370 0.000 0.000 0.000 PTK ·0.144 1.209 2694 O 116 -C.054

Page 79: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

par-8 1.000 par-s 0.394 1.000

.. ·--- --····- ----- ------- par-8 par-9 par-to par-t t par-12

par-1 1 000 par-2 0486 1.000 par-3 0.741 0 632 1 0<.10 par-4 0.000 0.000 -0.000 1 000 par-5 0.000 0000 0.000 -0 627 1.000 pa1·6 -0.000 --0.000 --0.000 ~) 000 0.000 1.000 par-7 -0.000 -0.000 -0 000 0000 -0.000 -0855 1 000 par-8 0752 o.1n 0341 o.coo 0 000 -0.000 0 000 per-9 0.752 0.845 0.642 0.000 -0.000 -0.000 -0.000 par-10 0.222 0.845 0 341 -0.(100 0 000 ·0.000 0.000 par-1 l 0.000 0.000 0.000 0.000 -0:~00 0.000 -0.000 par-12 0 000 0.000 O.OOD -J 000 0.000 0 000 ·0.000

-·--- ----- ----- _ ------ ------ par-j par-Z par-3 p<;11·4 µ1:1r-5 par-s par-7

Correlatio11s of Eslimates

0.000 0 000 0.000 0.000 0.000 0 000 0.000 0.000 0 000 o.ooo 0.000 0.000 -0.000 0 000 0.000

par-8 per-s par-10 pllr-t 1 par-12

par-8 par-9 par-10 par-11 oar- 12

par-t 0.000 ;w-2 0.000 0.000 par-a 0 000 0 000 0.000 par-4 0.000 0 000 -0.000 1 961 par-S O.JOO 0.000 0000 _, 246 2011 par-6 -0 000 .Q ooo -0.000 -0 000 0 000 0.007 par-7 -0.000 ·0.000 ·0.0)0 0.000 -0 000 -0.037 0.258 par-8 0 000 0.000 0000 0.000 0 000 -0.000 0 000 par-9 o 000 0000 0000 0 000 -0.000 ·C.000 -0.000 par-10 0.000 0.000 0.000 -0 000 0.000 -0.000 0.000 par-t t 0.000 0 ooo 0000 0 000 -0 000 0.000 ..0.000 par-1?. 0.000 0.000 0.000 -C.000 0000 0.000 -0.000

csr-t par-2 par-3 per-4 par-5 par-6 par-7

Variance-covariance Matrix ol Es~mates

7 661 0.393 PTK <----AK

M I. Par (;lla11ge

M l Par Change Variances

4.702 3.002 el<--> AK

Page 80: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

DELTA\ RHOl OELTA2 RH02 Model NFI RFI IFI I LI CFI -----··-- .. _ ..... __ ... -- ---- ----· -----~ Oefaull model 0.<!87 ·0.711 0 513 0,954 0,966 Saturated model 1 000 1 000 1.000

ln<t.,pendenc" mo<lel 0.000 0000 0000 ocoo 0.000

Default m()(lel 0.002 O 958 0 64 i 0. 1 ~ Saturated model 0 000 1.000 Independence model 0.039 0.426 0 139 0 2S4

PGFI GFI AGFI RMR Model

Derault model 12 29.798 3 0.000 1.~67 Saturated model 15 0.000 o l:ldependence model S 58 037 10 O 030 5.804

P CMIN/OF CMIN OF Model NPAR

Summary of moceis

0 000 0.048 0 000 0.609 0.802 0 000 1.920 1.915 , 814 0.000

·0.098 ·O. 135 -c 678 • 1 933 0,000

par-l! par-9 par-10 par-t t p&r-12

par-8 par-9 par-10 par-11 p;;r-12

par-t par-2 ~[·3 pA(-4 pi>r-S par-S par-? ------ ------ ------- ----- --- -···-···· ------· par-t 0.000 par-2 0.611 0.000 par..J ·1.118 -l.511 0.000 par-4 5.878 s 877 5 8i9 0000 par-s -2.893 -2 894 -2.892 -4 851 0.000 par-6 ·O 536 -0.549 -0522 ·5.900 2 856 0.000 par-7 0 414 0.412 0.417 5 384 2 863 0440 0.000 par-s 1 161 o 118 1 353 ·5877 2.894 0 552 ·O 412 par-9 1.216 0.356 1 863 -5877 2.894 0.553 -0.412 par-10 1.1116 1 491 1737 -5.876 2.895 0 574 ~408 par-11 1 993 1.933 2.056 ·5850 2 920 0 &6G -0.339 par-12 0 507 0017 1.036 ·5877 2 894 0.550 -0.412

Cnt1cal Ratios for Differences be1Wee11 Parameters

0.062 0.556 1.000 0.000 0.000 0.000 1 000 0.000 0 OOC -0.000 C OOD ; 000

par-1 O par-t t par-12

Page 81: SIS 31 - hub.satudata.bappenas.go.idhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/460ff07d-0715-4e8f-9107-54c91aed... · Dciri sudut pandang ekonomi makro, perluasan kesempatan kerJa dapat

Minimllation: 0.000 Miscellaneous: O 375 Bootstrap: 0.000 Total: 0.375

EKecullon time summary

4 4

3 Default model 3 Independence l'.lodel

HOELTER HOELTER Model .05 .01

Default model 5.978 4 430 8 353 11 311 Saturated model 3.333 3 333 3 333 10.000 Independence model 7.560 5.303 10 G~1 9.782

Default model 53.708 101 798 76 742 69.429 Saturated model JO ooo 90 000 53 680 49.539 Independence model 68 037 88 037 77.597 74 550

Model ECVJ LO 90 HI !lO MECVI

CAIG fl IC BCC AIC Model

Default model o 996 0.690 1.336 o.ooc Independence model 0 731 O 555 0.918 O 000

Model RMSFA l 0 90 HI 90 PClOSF.

Default model 3.311 2 978 1 430 5.35~ !;aturaled model 0.000 0.000 0.000 0.000 Independence model 6 449 5.337 '.l 081 &.428

FO LO 90 1->I sn FMIN Model

Uefaullmoclel 26.798 12.873 48.H4 Satur::ited model 0.000 0.000 0.000 Independence model 4s.o:n 27 725 75 8S6

Default model 0.300 0 146 0. 13~ Satur!lted model 0.000 0.000 0.00~ Independence model 1 000 O 000 O.oJOO

Model NCP LO 90 HI 90

PCFI PNFI Moael PRATIO