sirosis hati-2
TRANSCRIPT
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 1/30
1
BAB I
PENDAHULUAN
Di Negara maju, sirosis hati merupakan penyebab kematian terbesar ketiga
pada pasien yang berusia 45-46 tahun (setelah penyakit kardiovaskuler dan kanker).
Diseluruh dunia sirosis menempati urutan ke tujuh penyebab kematian. irosis hati
merupakan penyakit hati yang paling sering ditemukan dalam ruang pera!atan
bagian penyakit dalam.
irosis merupakan akhir dari perubahan patologis dari berbagai ma"am
penyakit hati. #stilah sirosis pertama kali dikemukakan oleh $aenne" pada tahun
%&'6. erasal dari istilah yunani s"irrhus* dan digunakan untuk menjelaskan tekstur
hati yang seperti jeruk yang terlihat pada saat autopsi. anyak bentuk "edera hati
yang ditandai dengan +ibrosis. ibrosis dide+inisikan sebagai penumpukan komponen
matriks ekstraselular (e, kolagen, glikoprotein, proteoglikan) yang berlebihan pada
hati. espons terhadap "edera hati yang seperti ini berpotensi untuk reversibel.
Namun, pada kebanyakan pasien, sirosis merupakan proses yang bersi+at irreversibel.
/rogresi "edera hati menjadi sirosis dapat berlangsung dalam minggu sampai
tahun. eringkali terjadi, antara temuan histologis dan gambaran klinis tidak sesuai.
eberapa pasien sirosis asimtomatis dengan tingkat harapan hidup yang tinggi,
sementara pasien lain mengalami berbagai ma"am gejala yang berat dari penyakit
hati tahap akhir dan memiliki tingkat survival yang terbatas. 0anda dan gejala yang
didapatkan dapat berasal dari penurunan +ungsi sintetis hepar (e, koagulopati),
penurunan kemampuan detoksi+ikasi hati (e, hepati" en"ephalopathy), atau
hipertensi portal (e, perdarahan vari"es).
1ejala klinis dari sirosis hati sangat bervariasi, mulai dari tanpa gejala sampai
dengan gejala yang sangat jelas. 2pabila diperhatikan, laporan di Negara maju, maka
kasus sirosis hati yang datang berobat ke dokter hanya kira-kira 3 dari seluruh
populasi penyakit ini, dan lebih kurang 3 lainnya ditemukan se"ara kebetulan
ketika berobat untuk penyakit lain, sisanya ditemukan saat autopsi.
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 2/30
2
BAB II
ISI
DEFINISI
irosis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir +ibrosis
hepatik yang berlangsung progresi+ yang ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepar
dan pembentukan nodulus regenerati+. 1ambaran ini terjadi akibat nekrosis
hepatoselular. aringan penunjang retikulin kolaps disertai deposit jaringan ikat,
distorsi jaringan vaskular, dan regenerasi nodularis parenkim hati.
irosis hati se"ara klinis dibagi menjadi sirosis hati kompensata yang berarti belum
adanya gejala klinis yang nyata dan sirosis hati dekompensata yang ditandai gejala-
gejala dan tanda klinis yang jelas. irosis hati kompensata merupakan kelanjutan dari
proses hepatitis kronik dan pada satu tingkat tidak terlihat perbedaannya se"ara klinis.
7al ini hanya dapat dibedakan melalui pemeriksaan biopsi hati.
EPIDEMIOLOGI
$ebih dari 4 pasien sirosis asimtomatis. /ada keadaan ini sirosis ditemukan
!aktu pemeriksaan rutin kesehatan atau pada !aktu autopsi. 8eseluruhan insidensi
sirosis di 2merika diperkirakan 36 per %. penduduk. /enyebabnya sebagian
besar akibat penyakit hati alkoholik maupun in+eksi virus kronik. 7asil penelitian lain
menyebutkan perlemakan hati akan mengakibatkan steatohepatitis nonalkoholik
(N27, prevalensi 4) dan berakhir dengan sirosis hati dengan prevalensi .3 .
/revalensi sirosis hati akibat steatohepatitis alkoholik dilaporkan .3 juga. Di
#ndonesia data prevalensi sirosis hati belum ada, hanya laporan-laporan dari beberapa
pusat pendidikan saja. Di Dr. ardjito 9ogyakarta jumlah pasien sirosis hati
berkisar 4.% dari pasien yang dira!at di agian /enyakit Dalam dalam kurun !aktu
% tahun ('4) (tidak dipublikasi). Di :edan dalam kurun !aktu 4 tahun dijumpai
pasien sirosis hati sebanyak &%; (4) pasien dari seluruh pasien di agian /enyakit
Dalam.
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 3/30
3
ETIOLOGI
a. Alkohol
irosis ini paling sering disebabkan oleh alkoholisme kronis dan merupakan tipe
sirosis yang paling sering ditemukan di negara arat. irosis yang disebabkan oleh
alkohol juga disebut sirosis portal $aenne" (alkoholik, nutrisional), dimana jaringan
parut se"ara khas mengelilingi daerah portal. #ngesti alkohol yang kronik dapat
menyebabkan terjadinya sirosis hati. 2lkohol menyebabkan suatu jajaran dari
penyakit-penyakit hati< dari hati berlemak yang sederhana dan tidak rumit (steatosis),
ke hati berlemak yang lebih serius dengan peradangan ( steatohepatitis atau al"oholi"
hepatitis), ke sirosis. /erkembangan sirosis tergantung pada jumlah dan keteraturan
dari konsumsi alkohol. 8onsumi alkohol pada tingkat-tingkat yang tinggi dan kronis
melukai sel-sel hati. 3 dari individu yang meminum setiap harinya paling sedikit &
-%6 oun"es minuman keras (hard li=uor) atau yang sama dengannya untuk %5 tahun
atau lebih akan mengembangkan sirosis.
b. Post Hepatitis dan kipto!enik
/enyebab sirosis yang dikelompokkan termasuk penderita post hepatitis (terutama
hepatitis dan > ) dan yang penyebab terjadinya sirosis yang tidak teridenti+ikasi,
misalnya untuk pen"angkokan hati). :ayoritas dari pasien-pasien yang terin+eksi
dengan hepatitis 2 sembuh se"ara penuh dalam !aktu berminggu-minggu, tanpa
mengembangkan in+eksi yang kronis. erla!anan dengannya, beberapa pasien-pasien
yang terin+eksi dengan virus hepatitis dan kebanyakan pasien-pasien terin+eksi
dengan virus hepatitis > mengembangkan hepatitis yang kronis, yang pada gilirannya
menyebabkan kerusakan hati yang progresi+ dan menjurus pada sirosis, dan
adakalanya kanker-kanker hati. 1ambaran patologi biasanya mengkerut, berbentuk
tidak teratur, dan terdiri dari nodulus sel hati yang dipisahkan oleh pita +ibrosis yang
padat dan lebar. ?kuran nodulus sangat bervariasi , dengan sejumlah besar jaringan
ikat memisahkan pulau parenkim regenerasi yang susunannya tidak teratur.
". Biliais
>edera atau adanya obstruksi berpanjangan sistim bilier intra atau ekstrahepatik dapat
menyebabkan terjadinya sirosis.8erusakan sel hati yang dimulai di sekitar duktus
biliaris akan menimbulkan pola sirosis yang dikenal sebagai sirosis biliaris. /enyebab
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 4/30
4
tersering adalah obstruksi biliaris pas"a hepatik. irosis biliaris di bagi menjadi dua
yaitu
• Pi#a$ Bilia$ %ihosis &PB%'
8elainan imunitas pada /> menyebabkan peradangan dan kerusakan yang kronis
dari pembuluh-pembuluh ke"il empedu dalam hati, bersi+at intrahepatik. /embuluh-
pembuluh empedu adalah jalan-jalan dalam hati yang dilalui empedu menuju ke usus.
• Se"onda$ Bilia$ %ihosis &SB%'
/ada (>) , terdapatnya obstruksi total atau parsial yang berkepanjangan pada
duktus ekstrahepatik yaitu >@::@N #$A D?>0 atau "abangnya.Dapat
disebabkan oleh adanya batu empedu ataupun pada pas"a operasi striktura kandung
empedu.
d. (adiak
irosis dapat terjadi akibat daripada gagal jantung kongesti+ kanan yang
berpanjangan, #ni terjadi disebabkan adanya perubahan +ibrotik dalam hati yang
terjadi sekunder terhadap anoksi dan nekrosis sentrilibuler.
e. Metabolik) ket**nan dan tekait obat
/enyakit metabolik dan keturunan B
• indrom an"oni
• De+isiensi %-antitripsin
• 1alaktosemia
• /enyakit 1au"her
• /enyakit simpanan 1likogen
• 7emokromatosis
• #ntoleransi +ruktosa herediter
• 0irosinemia 7erediter
• /enyakit Cilson
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 5/30
5
Pato+isiolo!i
ibrosis merupakan enkapsulasi atau penggantian jaringan yang rusak oleh
jaringan kolagen. ibrosis hati merupakan hasil perpanjangan respon penyembuhan
luka normal yang mengakibatkan abnormalitas proses +ibrogenesis (produksi dan
deposisi jaringan ikat). ibrosis berlangsung dalam berbagai tahap, tergantung pada
penyebab kerusakan, lingkungan, dan +aktor host. irosis hati merupakan tahapan
lanjut dari +ibrosis hati, yang juga disertai dengan kerusakan pembuluh darah. irosis
hati menyebabkan suplai darah dari arteri yang menuju hati, berbalik ke pembuluh
vena, merusak pertukaran antara hepatik sinusoid dan jaringan parenkim yang
berdekatan, "ontohnya hepatosit. 7epatik sinusoid dilapisi oleh endotel ber+enestrasi
yang berada pada lapisan jaringan ikat permeabel (ruang Disse) yang mengandung sel
stelat hepatik (7>) dan beberapa sel mononuklear. agian lain dari ruang Disse
dilapisi oleh hepatosit yang menjalankan sebagian besar +ungsi hati. /ada kondisi
sirosis, ruang Disse terisi oleh jaringan parut dan +enestrasi endotel menghilang,
proses ini disebut kapilarisasi sinusoidal. e"ara histologis, sirosis di"irikan oleh septa
+ibrotik tervaskularisasi yang menghubungkan portal tract satu dengan yang lainnya
dan dengan vena sentral, membentuk pulau hepatosit yang dikelilingi oleh septa
+ibrotik yang tidak memiliki vena sentral. 2kibat klinis yang utama dari sirosis adalah
terganggunya +ungsi hati, meningkatnya resistensi intrahepatik (portal hipertensi) dan
perkembangan yang mengarah pada hepatoselular karsinoma (7>>). 2bnormalitas
sirkulasi general yang terjadi pada sirosis ( splachnic vasodilatation, vasokonstriksi
dan hiper+usi ginjal, retensi air dan garam, meningkatnya output kardiak) sangar erat
kaitannya dengan perubahan vaskularisasi hati dan portal hipertensi. irosis dan
gangguan vaskular yang diakibatkannya bersi+at irreversibel, namun penyembuhan
sirosis masih mungkin terjadi
0iga mekanisme patologik utama yang berkombinasi untuk menjadi sirosis
adalah kematian sel hati, regenerasi, dan +ibrosis progresi+. egenerasi adalah respon
normal pejamu. Dalam kaitannya dengan +ibrosis, hati normal mengandung kolagen
intersitium (tipe #, ###, dan #) di saluran porta dan sekitar vena sentralis, dan kadang
E kadang di parenkim. Di ruang antara sel endotel sinusoid dan hepatosit ( ruang
Disse ) terdapat rangka retikulin halus kolagen tipe #. /ada sirosis, kolagen tipe # dan
### serta komponen lain matriks ekstrasel mengendap di semua bagian lobules dan sel
sel endotel sinusoid kehilangan +enestrasinya. uga terjadi pirau vena porta ke vena
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 6/30
6
hepati"a dan arteri hepati"a ke vena porta. /roses ini pada dasarnya mengubah
sinusoid dari saluran endotel yang berlubang lubang dengan pertukaran bebas antara
plasma dan hepatosit, menjadi saluran vas"ular tekanan tinggi beraliran "epat tanpa
pertukaran Fat terlarut. e"ara khusus perpindahan protein (missal albumin, +a"tor
pembekuan , lipoprotein) antara hepatosit dan plasma sangat terganggu.
umber utama kelebihan kolagen pada sirosis tampaknya adalah sel stelata
perisinusoid penyimpan lemak, yang terletak di ruang disse. Calaupun se"ara normal
ber+ungsi sebagai penyimpanan vitamin 2 dan lemak, sel ini mengalami pengakti+an
selama terjadinya sirosism kehilangan simpanan retinl ester, dan berubah menjadi sel
mirip mio+ibroblas. angsangan untuk sintetis dan pengendapan kolagen dapat
berasal dari beberapa sumber B
%. /eradangan kronis, disertai produksi sitokin, peradangan seperti +a"tor
nekrosis tumor (0N), lim+otoksin, dan interleukin %
'. /embentukan sitokin oleh sel endogen yang "edera (sel kup++er, sel
endotel, hepatosit, dan sel saluran empedu)
3. 1angguan matriks ektrasel
4. timulasi langsung sel stelata oleh toksin
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 7/30
7
Komplikasi.
1. Hypertensi Porta
Sirosis memperlambat aliran darah normal yang melewati hati yangkem!dian meningkatkan tekanan pada "ena yang membawa darah
dari !s!s dan gin#al ke hati
'. @edem G as"ites
8etika sirosis hati menjadi parah, tanda-tanda dikirim ke ginjal-ginjal untuk menahan
garam dan air didalam tubuh. 8elebihan garam dan air pertama-tama berakumulasi
dalam jaringan diba!ah kulit pergelangan-pergelangan kaki dan kaki-kaki karena e+ek
gaya berat ketika berdiri atau duduk. 2kumulasi "airan ini disebut edema atau pitting
edema. (/itting edema merujuk pada +akta bah!a menekan sebuah ujung jari dengan
kuat pada suatu pergelangan atau kaki dengan edema menyebabkan suatu lekukan
pada kulit yang berlangsung untuk beberapa !aktu setelah pelepasan dari tekanan.
8etika sirosis memburuk dan lebih banyak garam dan air yang tertahan, "airan juga
mungkin berakumulasi dalam rongga perut antara dinding perut dan organ-organ
perut. 2kumulasi "airan ini (disebut as"ites) menyebabkan pembengkakkan perut,
ketidaknyamanan perut, dan berat badan yang meningkat.
3. pontaneous a"terial /eritonitis (/)
>airan dalam rongga perut (as"ites) adalah tempat yang sempurna untuk bakteri-
bakteri berkembang. e"ara normal, rongga perut mengandung suatu jumlah yang
sangat ke"il "airan yang mampu mela!an in+eksi dengan baik, dan bakteri-bakteri
yang masuk ke perut (biasanya dari usus) dibunuh atau menemukan jalan mereka
kedalam vena portal dan ke hati dimana mereka dibunuh. /ada sirosis, "airan yang
mengumpul didalam perut tidak mampu untuk mela!an in+eksi se"ara normal.
ebagai tambahan, lebih banyak bakteri-bakteri menemukan jalan mereka dari usus
kedalam as"ites. @leh karenanya, in+eksi didalam perut dan as"ites, dirujuk sebagai
spontaneous ba"terial peritonitis atau /, kemungkinan terjadi. / adalah suatu
komplikasi yang mengan"am nya!a. eberapa pasien-pasien dengan / tdak
mempunyai gejala-gejala, dimana yang lainnya mempunyai demam, kedinginan, sakit
perut dan kelembutan perut, diare, dan memburuknya as"ites.
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 8/30
$
4. @esophageal ari"es
/ada sirosis hati, jaringan parut menghalangi aliran darah yang kembali ke jantung
dari usus-usus dan meningkatkan tekanan dalam vena portal (hipertensi portal).
8etika tekanan dalam vena portal menjadi "ukup tinggi, ia menyebabkan darah
mengalir di sekitar hati melalui vena-vena dengan tekanan yang lebih rendah untuk
men"apai jantung. ena-vena yang paling umum yang dilalui darah untuk membypass
hati adalah vena-vena yang melapisi bagian ba!ah dari kerongkongan (esophagus)
dan bagian atas dari lambung.
ebagai suatu akibat dari aliran darah yang meningkat dan peningkatan
tekanan yang diakibatkannya, vena-vena pada kerongkongan yang lebih ba!ah dan
lambung bagian atas mengembang dan mereka dirujuk sebagai esophageal dan gastri"
vari"es< lebih tinggi tekanan portal, lebih besar vari"es-vari"es dan lebih mungkin
seorang pasien mendapat perdarahan dari vari"es-vari"es kedalam kerongkongan
(esophagus) atau lambung.
/erdarahan juga mungkin terjadi dari vari"es-vari"es yang terbentuk dimana
saja didalam usus-usus, "ontohnya, usus besar (kolon), namun ini adalah jarang.
?ntuk sebab-sebab yang belum diketahui, pasien-pasien yang diopname karena
perdarahan yang se"ara akti+ dari vari"es-vari"es kerongkongan mempunyai suatu
risiko yang tinggi mengembangkan spontaneous ba"terial peritonitis.
5. 7epati" en"ephalopathy
eberapa protein-protein dalam makanan yang terlepas dari pen"ernaan dan
penyerapan digunakan oleh bakteri-bakteri yang se"ara normal hadir dalam usus.
8etika menggunakan protein untuk tujuan-tujuan mereka sendiri, bakteri-bakteri
membuat unsur-unsur yang mereka lepaskan kedalam usus. ?nsur-unsur ini kemudian
dapat diserap kedalam tubuh. eberapa dari unsur-unsur ini, "ontohnya, ammonia,
dapat mempunyai e+ek-e+ek bera"un pada otak. iasanya, unsur-unsur bera"un ini
diangkut dari usus didalam vena portal ke hati dimana mereka dikeluarkan dari darah
dan di-detoksi+ikasi (dihilangkan ra"unnya).
8etika unsur-unsur bera"un berakumulasi se"ara "ukup dalam darah, +ungsi dari otak
terganggu, suatu kondisi yang disebut hepati" en"ephalopathy. 0idur !aktu siang hari
daripada pada malam hari (kebalikkan dari pola tidur yang normal) adalah diantara
gejala-gejala paling dini dari hepati" en"ephalopathy. 1ejala-gejala lain termasuk si+at
lekas marah, ketidakmampuan untuk konsentrasi atau melakukan perhitungan-
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 9/30
%
perhitungan, kehilangan memori, kebingungan, atau tingkat-tingkat kesadaran yang
tertekan. 2khirnya, hepati" en"ephalopathy yang parahHberat menyebabkan koma dan
kematian.
6. 7epatorenal syndrome
/asien-pasien dengan sirosis yang memburuk dapat mengembangkan hepatorenal
syndrome. indrom ini adalah suatu komplikasi yang serius dimana +ungsi dari ginjal-
ginjal berkurang. #tu adalah suatu persoalan +ungsi dalam ginjal-ginjal, yaitu, tidak
ada kerusakn +isik pada ginjal-ginjal. ebagai gantinya, +ungsi yang berkurang
disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam "ara darah mengalir melalui ginjal-
ginjalnya. 7epatorenal syndrome dide+inisikan sebagai kegagalan yang progresi+ dari
ginjal-ginjal untuk membersihkan unsur-unsur dari darah dan menghasilkan jumlah-
jumlah urin yang memadai !alaupun beberapa +ungsi-+ungsi penting lain dari ginjal-
ginjal, seperti penahanan garam, dipeliharaHdipertahankan.
I. 7epatopulmonary syndrome
arang, beberapa pasien-pasien dengan sirosis yang berlanjut dapat mengembangkan
hepatopulmonary syndrome. /asien-pasien ini dapat mengalami kesulitan bernapas
karena hormon-hormon tertentu yang dilepas pada sirosis yang telah berlanjut
menyebabkan paru-paru ber+ungsi se"ara abnormal. /ersoalan dasar dalam paru
adalah bah!a tidak "ukup darah mengalir melalui pembuluh-pembuluh darah ke"il
dalam paru-paru yang berhubungan dengan alveoli (kantung-kantung udara) dari
paru-paru. Darah yang mengalir melalui paru-paru dilangsir sekitar alveoli dan tidak
dapat mengambil "ukup oksigen dari udara didalam alveoli. ebagai akibatnya pasien
mengalami sesak napas, terutama dengan pengerahan tenaga.
&. 7yperspleenism
$impa (spleen) se"ara normal bertindak sebagai suatu saringan (+ilter) untuk
mengeluarkanHmenghilangkan sel-sel darah merah, sel-sel darah putih, dan platelet-
platelet (partikel-partikel ke"il yang penting uktuk pembekuan darah) yang lebih tua.
Darah yang mengalir dari limpa bergabung dengan darah dalam vena portal dari usus-
usus. 8etika tekanan dalam vena portal naik pada sirosis, ia bertambah menghalangi
aliran darah dari limpa. Darah tersendat dan berakumulasi dalam limpa, dan limpa
membengkak dalam ukurannya, suatu kondisi yang dirujuk sebagai splenomegaly.
2dakalanya, limpa begitu bengkaknya sehingga ia menyebabkan sakit perut.
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 10/30
1&
8etika limpa membesar, ia menyaring keluar lebih banyak dan lebih banyak sel-sel
darah dan platelet-platelet hingga jumlah-jumlah mereka dalam darah berkurang.
7ypersplenism adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ini, dan
itu behubungan dengan suatu jumlah sel darah merah yang rendah (anemia), jumlah
sel darah putih yang rendah (leu"openia), danHatau suatu jumlah platelet yang rendah
(thrombo"ytopenia). 2nemia dapat menyebabkan kelemahan, leu"openia dapat
menjurus pada in+eksi-in+eksi, dan thrombo"ytopenia dapat mengganggu pembekuan
darah dan berakibat pada perdarahan yang diperpanjang (lama).
;. 8anker 7ati (hepato"ellular "ar"inoma)
irosis yang disebabkan oleh penyebab apa saja meningkatkan risiko kanker hati
utamaHprimer (hepato"ellular "ar"inoma). ?tama (primer) merujuk pada +akta bah!a
tumor berasal dari hati. uatu kanker hati sekunder adalah satu yang berasal dari mana
saja didalam tubuh dan menyebar (metastasiFes) ke hati.
TANDA dan GE,ALA
1ejala a!al sirosis (kompensata) B
• $emas
• elera makan berkurang
• /erut kembung
• :ual, menurun
• /ada laki-laki dapat timbul impotensi, testis menge"il, buah dada membesar,
hilangnya dorongan seksualitas
ila sudah lanjut (dekompensata) gejala lebih menonjol terutama bila timbul
komplikasi kegagalan hati, dan hipertensi porta yaitu B
• 7ilangnya rambut badan
• 1angguan tidur
• Demam tak begitu tinggi
• 1angguan pembekuan darah
• /endarahan gusi
• Apistaksis
• 1angguan siklus hiad
• #terus dengan air kemih ber!arna seperti the pekat
• :untah darah atau melena
• /erubahan mental (mudah lupa, sukar konsentrasi, bingung, agitasi, koma)
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 11/30
11
/emeriksaan klinis
Pe#eiksaan klinis (elainan laboatoi*#
pider angioma 7iperbilirubin
Aritema palmaris 2spartat aminotrans+erase
8ontraktur Dupuytren 1@0 1/08uku mu"hr"he dan jari gada 7ipoalbumin
8ontraktur dupuytren /ro+il kelainan koagulasi
1inekomastia 0rombositopenia
7ilangnya rambut aksila dan kubis 7iponatremi
:enstrulasi "epat berhenti 7iperglobulinemia
2tro+i testiskular
2sites
plenomegalis
7epatomegaly
8aput medusa
etor hepatikum
#kterus pada kulit
2steriis bilateral
DIAGNOSIS
%. /emeriksaan +ungsi hati
• 0es +ungsi hati meliputi pemeriksaan aminotrans+erase, alkali
+os+atase, gama glutamil, transpetidase, bilirubin, albumin, dan !aktu
protombin.
• 2s+artat aminotrans+erase (20) atau serum glutamil oksalo asetat
(1@0) dan alanine aminotrans+erase (2$0) atau serum glutamil
piruvat transaminase (1/0) meningkat tidak terlalu tinggi. 20 lebih
meningkat dari pada 2$0
• 2$0 meningkat kurang dari '-3 kali batas normal atas, kadar yang
tinggi bisa ditemukan pada pasien kolangitis, s"lerosis primer dan
sirosis bilier primer • 1ama glutamil transpeptidase (110) kadarnya seperti halnya alkali
+os+atase pada penyakit hati. 8adarnya tinggi pada penyakit hati
alkoholik kronik karena alkohol selain menginduksi 110 juga bisa
menyebabkan bo"ornya 110 dari hepatosit
• ilirubin kadarnya bisa normal pada sirosis hati kompensata tapi bisa
meningkat pada sirosis yang lanjut.
• 2lbumin, sintesisnya terjadi di jaringan hati kadarnya menurun sesuai
dengan perburukan sirosis.
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 12/30
12
• 1lobulin kadarnya meningkat pada sirosis akibat sekunder dari
pintasan anti gen bakteri dari system porta kejaringan lim+oid,
selanjutnya menginduksi produksi imuno globulin
• Caktu protombin men"erminkan derajat atau tingkatan dis+ungsi
sintesis hati sehingga pada sirosis memanjang
• Natrium serum menurun terutama pada sirosis dengan asites dikaitkan
dengan ketidak mampuan ekresi air bebas.
• 8elainan hematologi, anemia penyebabnya bisa berma"am-ma"am
anemia normokrom normositer, hipokrom mikrositer atau hipokrom
makrisiter. 2nemia dengan trombositopenia, leukopenia dan
neutropenia akibat splenomegali kongestis yang berkaitran dengan
hipertensi porta sehingga terjadi hipersplenisme
'. /emeriksaan radiologis
• pemeriksaan radiologis barium meal dapat melihat varises untuk
kon+irmasi adanya hipertensi porta
• ?1 se"ara rutin digunakan karena non invasi+ dan mudah digunakan
namun sensiti+itasnya kurang. Dapat dinilai dengan B sudut hati,
permukaan, ukuran, homogenitas, dan adanya massa. /ada sirosis
lanjut hati menge"il dan nodular, permukaan ireguler dan peningkatan
ekogenitas parenkim hati. ?1 bisa untuk melihat asites,
splenomegaly, thrombosis vena porta dan pelebaran vena porta, serta
skrining adanya karsinoma hati pada pasien sirosis.
• >0-s"an, in+ormasinya sama dengan ?1 tidak rutin digunakan karena
biayanya relati+ mahal
• :# peranannya kurang bermakna dalam diagnosis sirosis
MENEGA(AN DIAGNOSIS
/ada stadium kompensasi sempurna kadang sangat sulit menegakkan
diagnosis sirosis hati. /ada proses lanjutan dari kompensasi sempurna mungkin bisa
ditegakkan diagnosis dengan bantuan pemeriksaan klinis yang "ermat, laboratorium
biokimia H serologi dan pemeriksaan penunjang lainnya.
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 13/30
13
aat ini penegakan diagnose sirosis hati terdiri dari pemeriksaan +isik,
laboratorium, ?1. /ada kasus tertentu diperlukan pemeriksaan biopsy hati karena
sulit membedakan hepatitis kronik akti+ yang berat dengan sirosis hati dini.
/ada stadium dekompensata, diagnosis kadangkala tidak sulit karena gejala
dan tanda klinis sudah tampak dengan adanya komplikasi
(OMPLI(ASI
:orbiditas dan motalitas sirosis tinggi akibat komplikasinya. 8ualitas hidup pasien
sirosis dapat diperbaiki dengan pen"egahan dan penanganan komplikasinya.
8omplikasi yang sering dijumpai antara lain
• /eritonitis ba"terial spontan
#n+eksi "airan asites oleh satu jenis bakteri tanpa ada bukti in+eksi sekunder
intraabdominal. iasanya pasien ini tanpa gejala namun dapat timbul demam
dan nyeri abdomen.
• indrom hepatorenal
/ada gangguan ginjal akut berupa oliguria, peningkatan ureum, kreatinin tanpa
adanya kelainan organi" ginjal. 8erusakan hati lanjut menyebabkan penurunan
pe+usi ginjal yang berakibat pada penurunan +iltrasi glomerulus.
• arises esophagus
8arena hipertensi porta, '-4 pasien dengan sirosis hepar menimbulkan
pendarahan.
• Anse+alopati kronik
:erupakan kelainan neuropsikiatrik akibat dis+ungsi hati. :ula-mula ada
gangguan tidur (insomnia dan hipersomnia), selanjutnya dapat timbul
gangguan kesadaran yang berlanjut sampai koma.
• indrom hepatopulmonal
0erdapat hidrotoraks dan hipertensi pulmonal
Penatalaksanaan Gi-i *nt*k Siosis Hepatis dan (o#plikasin$a
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 14/30
14
irosis hepatis memiliki banyak mani+estasi klinis. eberapa komplikasi
mayor dari sirosis dan penyakit hati tahap akhir, termasuk malnutrisi, as"ites,
hiponatremia, hepati"-en"ephalopathy, malabsorbsi lemak, hepatorenal syndrome,
perubahan struktur glukosa, dan osteopenia memiliki dampak nutrisi masing-masing.
8etika terapi nutrisi yang baik diterapkan, malnutrisi dapat ditanggulangi dan hasil
klinik dapat memiliki kemajuan dari
status nutrisi dan perbaikan dari
komplikasi seperti as"ites,
en"ephalopathy dan in+eksi.
Penilaian Stat*s Gi-i
ebelum terapi nutrisi yang
baik diterapkan, penilaian status giFi
perlu dilakukan untuk menilai penyebab malnutrisi pada pasien. /enilaian status giFi
biasanya sulit dilakukan karena dipengaruhi penyakit hati dan berbagai
komplikasinya. 0abel '&-3 merangkum +aktor yang memengaruhi penilaian status
giFi.
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 15/30
15
/arameter objekti+ sangat berguna jika di monitor se"ara serial yaitu
pengukuran antropometrik dan evaluasi asupan nutrisi. (7asse,'%< :">ullough,
')
>ara terbaik untuk melakukan penilaian status giFi adalah menggabungkan
parameter ini dengan ubje"tive 1lobal 2ssessmen (t12). 12 digunakan untuk
mengevaluasi pasien dengan penyakit hati dan "angkok hati (Detsky et al.,%;&I 7asse
et a#., %;;3< tephensonet al., '%).
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 16/30
16
Maln*tisi
:alnutrisi sedang dan berat sering ditemukan pada pasien dengan penyakit
hati berat. :alnutrisi pada kasus ini tergantung dari parameter yang digunakan jenis
penyakit hati, derajat penyakit, dan status sosioEekonomi (2lberino et al., '%<
Nvares-da-ilvaand everbelda ilveira0, '5 >ampillo et al., '3< igueiredo et
al., '5< Jaina et al.,'4).
2supan oral yang inadekuat, merupakan kontribusi besar yang disebabkan
anoreksia, dysgeusia, "epat kenyang, mual dan muntah yang diasosiasikan dengan
penyakit hati dan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit hati.
:aldigesti dan malabsorpsi sangat memiliki peranan pada malnutrisi penyakit
hati teatorea (+eses yang berlemak) sangat sering dijumpai pada sirosis hepatis,
terutama jika penyakit ini melibatkan perlukaan dan obstruksi pada du"tus biliaris.
/engobatan yang sudah dijalani juga memengaruhi malabsorbsi. $ebih dari
itu, metabolisme yang tidak baik karena dis+ungsi liver terjadi pada beberapa "ara.
ungsi mikronutrien dipengaruhi oleh dis+ungsi penyimpanan pada hati, penurunantransport oleh protein yang disintesis hepar dan hilangnya +ungsi adrenal karena
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 17/30
17
penyakit hati alkoholik.
:etabolisme makronutrien abnormal dan peningkatan pengeluaran energi
menyebabkan kontribusi malnutrisi. 2khirnya, hilangnya protein dapat terjadi dari
parasentesis "airan as"ites dalam jumlah yang besar melalui jarum suntik.
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 18/30
1$
Teapi N*tisi Siosis
Masalah Dala# Pe#beian Makanan
/ada pasien dengan gangguan hati, sering terjadi gejala anoreia, mual,
perubahan rasa ke"ap dan gejala gastrointestinal lainnya yang mengakibatkan sulit
untuk mendapat asupan yang "ukup. /asien yang mengalami asites lebih "epat merasa
kenyang (begah). /orsi ke"il dan sering dapat lebih ditoleransi daripada 3 makan,
juga disertai bukti bah!a porsi ke"il dan sering meningkatkan balans nitrogen dan
men"egah hipoglikemi. /ada pasien dengan gangguan hati, suplemen oral "air
dianjurkan, jika diperlukan penggunaan enteral tube.
0ambahan nutrisi harus diberikan pada pasien gangguan hati disertai kurang
giFi jika asupan kurang dari kebutuhan (,& g protein dan 3kaloriHkgbb) dan jika
beresiko terjadi komplikasi +atal. arises esophagus biasanya bukan kontraindikasi
pemberian makan le!at selang ("rippin, '6).
(eb*t*han N*tisi
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 19/30
1%
Ene!i
8ebutuhan energi bervariasi antara pasien, beberapa studi yang mengukur
AA pasien menemukan bah!a pasien dengan stadium akhir penyakit hati memiliki
metabolisme normal, sedangkan gangguan hati lainnya mengalami
hipoHhipermetabolisme. Calaupun beberapa studi menyimpulkan pasien sirosis tidak
membutuhkan kalori lebih, dolF dkk. (%;;%) memutuskan bah!a asites meningkatkan
energy expenditure sedikit. Di sisi lain, dua penelitian menemukan peningkatan AA
pada 6 bulan dan %' bulan paska pemasangan shunt . (allard et al., '%< plauth et al.,
'4).
agaimanapun peningkatan ini mungkin sebagai hasil bah!a berat tubuh
kering meningkat setelah pemasangan shunt. /ada umumnya kebutuhan energi untuk
pasien gangguan hati stadium akhir dan tanpa asites sekitar %' hinggal %4 AA.
Dapat ditingkatkan hingga %5-%I5 AA jika terjadi asites, in+eksi atau
malabsorbsi, atau jika dibutuhkan pengembalian nutrisi.
#ni setara dengan '5-35 kaloriHkgbb, dan diperlukan perkiraan berat badan
kering dalam perhitungan untuk men"egah overfeeding . uplemen oral atau tube
dapat digunakan untuk mengoptimalkan asupan pada pasien kurang giFi dan
mengurangi komplikasi serta memperpanjang survival (plauth et a%.,'6).
(abohidat
:enentukan kebutuhan karbohidrat sangat menantang dalam penyakit gagal
hati karena +ungsi hati dalam memetabolisme karbohidrat. 1agal hati mengurangi
produksi glukosa dan penggunaan glukosa peri+er. asio terjadinya glu"oneogenesis
menurun, dengan peningkatan lipid dan asam amino untuk energi. /erubahan dalam
hormon insulin, glu"agon, kortisol dan epine+rin bertanggung ja!ab untuk
pengubahan sumber energi.
Le#ak
/ada sirosis, asam lemak bebas plasma, gliserol dan badan meningkat pada
saat puasa. 0ubuh mengutamakan lemak sebagai substrat energi, dan lipolisis
meningkat dengan mobilisasi akti+ deposit lemak, tetapi total net kapasitas
penyimpanan lemak eksogen tidak rusak. Direkomendasikan asupan lemak sebanyak
'5-4 dari kalori.
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 20/30
2&
Potein
/rotein sejauh ini menjadi nutrient kontroversial dalam gagal hati, dan
membutuhkan penanganan yang rumit. irosis sejauh ini diperkirakan sebagai
penyakit kataboli" dengan peningkatan peme"ahan protein dan ketidakmampuan
sintesis ulang yang mengakibatkan pengurangan simpanan protein vis"eral dan
pengurangan otot. tudi tentang kinesis protein men"ontohkan peningkatan buangan
nitrogen hanya pada gagal hepar +ulminan atau dekompensasi, tetapi tidak dengan
pasien sirosis stabil (m""ullough and thvill, %;;%).
/asien dengan sirosis meningkatkan penggunaan protein, setidaknya dalam
satu studi (nielsen et al., %;;5) menganjurkan .& gHkgbb sebagai kebutuhan untuk
men"apai balans nitrogen pada pasien sirosis stabil.
/ada pasien dengan hepatitis tanpa komplikasi atau sirosis tanpa enselopati,
kebutuhan protein berkisar ,&-%gHkgbb dari berat badan kering per hari untuk
men"apai balans nitrogen.
?ntuk meningkatkan akumulasi nitrogenHbalans positi+, setidaknya %,'-%,3
gHkgbb diperlukan (nielsen et al., %;;5). /ada keadaan stress (hepatitis al"ohol,
dekompensasi seperti sepsis, in+eksi, perdarahan gastrointestinal, asites parah)
minimal %,5gHkgbb diperlukan.
ita#in / #ineal
uplemen vitamin dan mineral dibutuhkan oleh semua pasien gagal hati
stadium akhir karena penurunan +ungsi liver dalam transport, metabolisme dan
penyimpanan nutrisi. De+isiensi dari vitamin dapat mengakibatkan komplikasi, seperti
de+isiensi +olat G b%' mengakibatkan anemia makrositik, de+isiensi b6, b%, b%'
mengakibatkan neuropati, de+isiensi b% mengakibatkan kon+usi, ataia, gangguan
mata, rabun senja sebagai akibat de+isiensi vitamin a, dan osteodistro+i hepati" atau
osteopenia dapat terjadi karena de+isiensi vitamin d (sti"kel et al., '3).
De+isiensi vitamin larut lemak terjadi pada semua gagal hati, khususnya
penyakit kolestatik dimana terjadi malabsorbsi dan steatore. :aka dari itu diperlukan
suplementasi menggunakan bentuk larut air vitamin k se"ara ivHim 3 hari untuk
me"egah de+isiensi vitamin k sebagai penyebab pemanjangan !aktu protrombin.
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 21/30
21
8urang vitamin larut air dikaitkan dengan penyakit hati al"ohol termasuk
tiamin (dapat mengakibatkan ense+alopati !erni"ke), piridoin, sianokobalamin, +olat
dan niasin. Dosis besar tiamin (%mg) diberikan jika di"urigai de+isiensi.
/erubahan mineral terjadi juga pada penyakit hati. >adangan besi mungkin
berkurang terutama pada pasien perdarahan saluran "erna< akan tetapi, suplemen besi
harus dihindari oleh pasien hemokromatosisHhemosiderosis. /eningkatan tembaga
serum terutama pada penyakit hati kolestasis, karena tembaga dan mangan diekskresi
terutama le!at empedu, harus memilih suplemen yang tidak mengandung mineral ini.
/enyakit !ilson adalah gangguan metabolism tembaga dimana ekskresi pada
urin tinggi, pada serum rendah dan tembaga berlebih pada organ mengakibatkan
kerusakan. @bat kelasi seperti asetat Fink atau penisilamin adalah pengobatan utama.
Diet vegetarian mungkin berguna karena kurang tembaga (bre!er et al., %;;3).
/embatasan asupan tembaga tidak rutin dianjurkan ke"uali terapi lain gagal.
Jin" dan magnesium rendah pada penyakit hati berhubungan al"ohol,
berkaitan dengan terapi diuretik. ika terjadi steatore, mungkin bisa terjadi
malabsorbsi kalsium, magnesium dan Fin". :aka dari itu pasien harus mengkonsumsi
suplemen mineral untuk memenuhi kebutuhan harian.
S*ple#en Hebal
0erdapat beberapa laporan mengenai suplemen herbal yang menyebabkan
gagal hati. uplemen diet yang mengandung 0erpenoid telah diteliti dapat
menyebabkan hepatotoksisitas, termasuk teu"rium polium (germander), ho-saiko-to,
centella asiatica, dan "ohosh hitam (>hitturi dan arrell, '&). 8elainan hepar juga
disebabkan karena N-nitroso+en+luramine, ephreda alkaloids, oh-1ol-Jhee, 8ava,
dan alkaloid pyrroliFidine (>hitturi dan arrell, '&).
Dua suplemen herbal telah menjadi popular dalam penatalaksanaan penyakit
hati. Milk thistle menjadi popular pada penderita hepatitis viral atau penyakit hati
alkoholik. 8omponen akti+ dari milk thistle ini ialah silymarin yang dapat
menurunkan produksi radikal bebas dan peroksidasi lipid dalam hubungannya dengan
hepatotoksisitas. -adenosil-$-metionin (2:e) merupakan obat komplementari
lainnya yang popular yang ber+ungsi sebagai donor methyl untuk reaksi methylation
dan berpartisipasi pada sintesis gluthatione (antioksidan). >o"hrane membahas bah!a
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 22/30
22
tidak ada bukti untuk mendukung atau menyangkal e+ek menguntungkan dari milk
thistle atau 2:e pada pasien dengan penyakit hati alkoholik (ambaldi et al.,
'6,'I).
Hipetensi Potal
7ipertensi portal meningkatkan aliran darah kolateral dan menyebabkan
pembengkakan vena (varises) pada traktus gastrointestinal. arises ini sering berdarah
dan menyebabkan emergensi. 0atalaksana termasuk administrasi al+a adrenergi"
bloker untuk menurunkan denyut nadi, endoskopik banding atau ligasi vari"eal, dan
radiologik atau operati+ shunts. /ada episode perdarahan akut, somatostatin analog
dapat digunakan untuk menurunkan perdarahan, atau selang nasogastrik dengan balon
dapat ditempatkan untuk men-tamponade perdarahan.
/ada episode akut perdarahan, nutrisi tidak dapat diberikan se"ara enteral.
/arenteral nutrisi diindikasikan apabila pasien tidak akan mendapat makanan se"ara
oral selama 5 hari. 0erapi endoskopik yang berulang dapat menyebabkan striktur
esophagus atau menyebabkan pasien sulit menelan.
Asites
etensi "airan merupakan hal yang sering terjadi, dan asites (akumulasi "airan
pada rongga abdomen) merupakan konsekuensi serius pada penyakit hati, 7ipertensi
portal, hipoalbuminemia, obstruksi lim+atik, dan retensi sodium dan "airan renal
berkontribusi pada retensi "airan. /eningkatan pelepasan katekolamin, renin,
angiotensin, aldosteron, dan hormone antidiuretik karena vasodilatasi arteri peri+er
menyebabkan retensi renal terhadap sodium dan air.
/arasentesis dapat digunakan untuk menatalaksana asites. 0erapi diureti"
sering dipakai dan digunakan spironolakton dan +urosemid. A+ek samping dari loop
diureti" termasuk hiponatremia, hipokalemia, hipomagnesia, hipokalsemia, dan
asidosis hipokloremik. pironolakton merupakan hemat kalium. @leh karenanya,
kadar potassium plasma harus di monitor. erat badan, konsentrasi sodium urin, kadar
urea nitrogen plasma, kreatinin, albumin, asam urat, dan elektrolit harus dimonitor
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 23/30
23
saat penggunaan terapi diureti".
0atalaksana diet untuk asites termasuk restriksi sodium sebagai tambahan
terhadap terapi diureti". odium dibatasi hingga ' gH hari. #ntake protein yang adekuat
juga penting apabila pasien menjalani parasentesis yang rutin.
Hiponate#ia
7iponatremia sering terjadi karena penurunan kemampuan untuk mengekskresi
air karena penggunaan hormone antidiuretik, kehilangan sodium melalui parasentesis,
penggunaan diureti" yang berlebihan, dan restriksi sodium yang berlebihan.
/emasukan "airan harus dibatasi % hingga %.5 liter per hari, tergantung padatingkat keparahan dari edema dan asites. #ntake sodium yang moderat harus
diteruskan karena intake sodium yang berlebihan akan memperburuk retensi "airan
dan dilusi dari kadar sodium plasma.
Ense+alopati Hepatis
Anse+alopati hepatis adalah suatu sindroma dengan karakteristik gangguan pola
pikir, kelainan neuromuskular dan gangguan kesadaran. /endarahan saluran "erna,
gangguan dan kelainan elektrolit dan "airan, uremia, in+eksi, penggunaan obat-obatan
sedative, keadaan hipoglikemi dan hiperglikemi, ketergantungan al"ohol, konstipasi,
anemia, dehdrasi, portosystemi" shunt, dan asidosis merupakan +a"tor presipitasi yng
dapat menyebabkan terjadinya keadaan ense+alopati hepatis.
Ampat derajat pada ense+alopati hepatis.
Derajat 1ejala
# 8eka"auanH kebingungn ringan, agitasi, irritable, gangguan tidur, penurunan konsentrasiH perhatian
## $etargi, disorientasi, perilaku yang tidak pantas, mengantuk
### omnolen namun tetap sadar, mera"au, kebingungan, perilaku
agresi+ jika sadar
# 8oma
Anse+alopati hepatis dapat terjadi akibat mekanisme dari akumulasi ammonia
yang merupakan +a"tor penyebab yang sangat penting dalam hubungannya dengan
kejadian ense+alopati. aat terjadi kegagalan pada hepar, maka akan terjadi
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 24/30
24
ketidakmampuan untuk mendetoksi+ikasi ammonia yang merupakan hasil dari
peme"ahan urea, dan ammonia merupakan suatu toksin yang langsung dapat masuk
ke pembuluh darah dan menyerang otak. 2monia kadarnya dapat meningkat dalam
pembuluh darah dan otak dan menyebabkan gangguan dan +ungsi dari persara+an
melalui sitotoksin, edema sel dan deplesi glutamate. (itF, '6)
umber utama dari ammonia adalah poduksi endogen saluran "erna yang
dihasilkan le!at metabolism protein dan peme"ahan yang dibantu oleh bakteri dalam
usus. ebrapa klinisi mengatakan bah!a menngkonsumsi protein dapat meningkatkan
kadar ammonia dan kejadian ense+alopati hepatis, namun hal ini ternyata belum
terbukti dalam penelitian yang ada.
@bat-obatan seperti laktulosa dan ri+aimin dikatakan dapat menanggulangi hal-
hal tersebut diatas. $aktulosa merupakan suatu disakarida non-absorbable dan bersi+at
asam dikolon sehingga mempertahankan ammonia sebagai ion ammonium. $aktulosa
juga merupakan suatu laksati+ osmotik yang ber+ungsi sebagai pensekresi ammonia.
edangkan ri+aimin merupakan antibioti" non-absorbable yang dapat menurunkan
produksi ammonia dikolon.
:ekanisme lain yang berhubungan dengan ense+alopati hepatis adalah dengan
melibatkan reseptor K-2minobutyrid 2"id (122) yang dapat menghambat kerja
persara+an (neural) pada ense+alopati hepatis. lumaFenil atau reseptor anatagonis
benFodiaFepine juga dapat menurunkan angka kejadian ense+alopati hepatis.
7ipotesis terakhir adalah gangguan pada neurotransmitter, dimana gangguan
asam amino plasma pada A$D yang merupakan rantai per"abangan asam amino
(ran"ed->hain 2mino 2"ids (>22s)) valine, leu"ine dan isoleu"ine yang
menurun. >22s menyediakan sebanyak 3 energy yang dibutuhkan oleh otot
rangka, jantung dan otak ketika proses glukoneogenensis dan ketogenesis menurun,
sehingga menyebabkan >22s serum juga ikut turun.
2romati" 2mino 2"ids (222s) seperti trypto+an, phenylalanine, dan tyrosin,
serta methionine, glutamine, aspargine, dan histidine meningkat dan kemudian 222s
pada plasma dan methionine akan keluar kedalam sirkulasi melalui suatu proses
proteolisis di otot, namun sintesis didalam protein dan bersihan pada hati menurun.
7al ini menyebabkan terjadinya perubahan rasio molar pada >22 plasma ke
222s, dan jal sepertio ini dapat menyebabkan terjadinya kejadian ense+alopati
hepatis akibat peningkatan dari 222s yang dapat menyebabkan keterbatasan otak
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 25/30
25
dalam hal pengambilan >22s akibat dari adanya kompetisi pada transport "arrier
dengan 222s di blood brain barrier.
Teapi N*tisi Medis
estriksi protein pada pasien dengan derajat penyakit ense+alopati hepatis yang
ringan didasarkan pada adanya kejadian intoleransi protein yang dapat menyebabkan
kejadian ense+alopati hepatis, namun hal ini belum dapat dibuktikan dan belum
diterima dalam hal medis.
#ntoleransi protein pada diet biasanya jarang terjadi, ke"uali pada kasus
kegaglan hepar +ulminan atau pada pasien ense+alopati hepatis endogen yang kronik.
/embatasan asupan protein yang tidak perlu, justru dapat memperburuk dan memberi
kerugian pada tubuh dan harus dihindari.
/asien dengan ense+alopati sering kali tidak "ukup mendapat asupan protein
yang adekuat . lebih dari ;5 pasien dengan sirosis hepatis dapat mentoleransi
pemberian protein sampai %5 grHkg.
0eori lain mengatakan bah!a protein nabati dan kasein dapat meningkatkan
keasaan status mental jika dibandingkan dengan protein he!ani. /ada dasarnya,
kasein memiliki kandungan 222s yang lebih rendah dan memiliki kadar >22s
yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan makanan yang berasal dari daging.
/rotein nabati memiliki kandungan serat yang tinggi, dan hal ini juga memiliki
peranan terhadap +ungsinya sebagai pengekskresi dari komponen nitrogen.
7al ini merupakan sebuah alasan mengapa pada penderita ense+alopati hepatis
diberikan probiotik dan sinobiotik yang bersumber dari +lora normal usus dan serat
yang ter+ermentasi yang dapat digunakan sebagai terapi ense+alopati hepatis.
/robiotik dapat meningkatkan pembuangan ammonia dari pembuluh darah pada
kasus ense+alopati hepatis, atau dengan "ara men"egah produksi atau pengambilan
lipopolisakarida pada usus. /robiotik dan sinobiotik juga dapat menurunkan proses
in+lamasi dan stress oksidati+ yang terjadi dalam hepatosit dengan "ara meningkatkan
bersihan hepar terhadap toksin yang dihasilkan oleh ammonia dan meminimalisasi
adanya toksin-toksin lain.
Pe*bahan Gl*kosa
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 26/30
26
/ato+isiologi
#ntoleransi glukosa terjadi pada hamper dua pertiga pasien dengan sirosis, dan
% - 3I pasien berkembang menjadi diabetes. #ntoleransi glukosa pada pasien
dengan penyakit hepar terjadi karena resistensi insulin di jaringan peri+er.
7iperinsulinemia juga terjadi pada pasien dengan sirosis, kemungkinan karena
produksi insulin yang meningkat, pengeluaran dari hepar menurun.
7ipoglikemia puasa, atau gula darah yang rendah dapat terjadi karena
penurunan avabilitas glukosa dari glikogen dalam kegagalan glukonegenesis di hepar
ketika pasien dalam tahap A$D (And tage $iver Disease). 7ipoglikemia sering
terjadi pada gagal hati +ulminant akut daripada penyakit kronis hati. 7ipoglikemia
dapat juga terjadi setelah mengkonsumsi alkohol pada pasien yang "adangan
glikogennya sudah habis karena kelaparan akibat etanol menghambat glu"oneogenesis
hepati".
Hipo!like#ia P*asa
Dua pertiga dari kebutuhan glukosa pada de!asa digunakan oleh sistem sara+
pusat. elama puasa, konsentrasi glukosa puasa di pertahankan untuk digunakan oleh
sistem sara+ pusat dan otak karena glikogen hati tidak ber+ungsi atau glukosa yang
baru dibuat dar pre"ursor nonglukosa seperti alanine. 7ipoglikemia puasa terjadi
ketika terdapat penurunan sintesis dari glukosa yang baru atau rusaknya glikogen hati.
/enyebab dari hipoglikemia puasa adalah sirosis, konsumsi alkohol, kanker
intrahepati" ekstensi+, de+isiensi hormone kortisol dan gro!th hormon atau 0umor
non beta sel pan"reas. :etode untuk pendeteksian ini adalah mengukur insulin plasma
ketika glukosa plasma rendah. 0anda diagnosa sebuah insulinoma adalah dirubahnya
sekresi insulin ketika terjadi hipoglikemia. 7ipoglikemia puasa bisa juga disebabkan
oleh produksi antibodi yang tiba-tiba. emua pasien dengan penyakit liver atau
pankreatik harus dimonitor hipoglikemia puasanya.
0erapi nutrisi dilakukan dengan "ara makanan dengan porsi ke"il dan bertahap
untuk menghindari periode puasa. :onitor gula darah dan kadar insulin sangat
dibutuhkan.
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 27/30
27
Teapi N*tisi Medis
/asien dengan diabetes seharusnya mendapatkan pengobatan dan terapi nutrisi
untuk men"apai gula darah normal.
/asien dengan hipoglikemia seharusnya makan bertahap untuk men"egah kondisi ini.
Malabsobsi Le#ak
/ato+isiologi
2bsorbsi lemak mungkin terganggu penyakit hati. 8emungkinan penyebabnya
adalah menurunnya sekresi garam empedu (seperti pada />, "lerosing "holangitis,
dan biliary stri"tures). eses berminyak, mengambang, dapat dideteksi dalam I' jam
pemeriksaan lemak +eses.
Teapi N*tisi Medis
Dalam steatorrhea terdapat pergantian dari beberapa rantai panjang trigliserid
($>0s) atau makan berlemak dengan rantai sedang trigliserid (:>0s) dapat berguna.
8arena :>0s tidak membutuhkan garam empedu dan pembentukan misel untuk
absorbs, 7al ini telah diambil melalui rute porta. eberapa suplemen nutrisi
mengandug :>0s, dimana dapat digunakan sebagai men"airkan minyak :>0s.
8ehilangan lemak +eses yang signi+ikan menyebabkan terjadinya penurunan
lemak (4 gHhari). ika diare tidak berhenti, restriksi lemak harus dihentikan karena
dapat mengakibatkan penurunan palatibilitas dari diet dan menghambat kalori adekuat
yang masuk.
Ins*+isiensi 0enal Dan Hepatoenal Sindo#
7epatorenal syndrome adalah gagal ginjal yang berhubungan dengan penyakit
hati yang parah tanpa adanya kelainan pada ginjal sendiri. 7epatorenal syndrome
didiagnosis ketika urine tingkat sodium kurang dari % mA= H $ dan terdapat oliguria
dimana tidak ada penurunan volume intravas"ular (riedman dan "hiano, ' L).
ika terapi konservati+, termasuk penghentian obat ne+rotoksik, optimalisasi status
volume intravas"ular, pengobatan yang mendasari in+eksi, dan pemantauan asupan
"airan dan output gagal, dialysis mungkin diperlukan. Dalam kasus apapun,
insu+isiensi ginjal dan kegagalan ginjal mungkin diperlukan pembatasan dalam "airan,
natrium, potasium dan asupan +os+or
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 28/30
2$
Osteopenia
@steopenia sering ada pada pasien dengan />, s"lerosing "holangitis, dan
penyakit hati alkoholik. /enekanan +ungsi osteoblastik dan osteoporosis juga dapat
terjadi pada pasien dengan hemo"hromatosis, dan osteoporosis laFim pada pasien
yang memiliki pengobatan jangka panjang dengan kortkosteroid. 8ortikosteroid
meningkatkan resorbsi tulang < menekan +ungsi osteoblastik dan mempengaruhi
sekresi homon se, absorbsi intestinal dari kalsium, ekskresi "al"ium dan phosphorus
dari ginjal dan sistem vitamin D
Teapi N*tisi Medis
/ilihan pen"egahan atau pengobatan untuk osteopenia adalah menjaga berat
badan, diet seimbang, protein adekuat untuk mempertahankan masa otot, kalsium
%5 mgHhari, vitamin D yang "ukup dari makanan atau suplemen (4-& unit atau
lebih per hari), menghindari alkohol, dan memonitor steatorrhea, dengan pengaturan
makanan yang yang dibutuhkan untuk meminimalisir kekurangan nutrisi.
BAB III
(ESIMPULAN
irosis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir +ibrosis
hepatik yang berlangsung progresi+ yang ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepar
dan pembentukan nodulus regenerati+.
irosis hati se"ara klinis dibagi menjadi sirosis hati kompensata yang berarti
belum adanya gejala klinis yang nyata dan sirosis hati dekompensata yang ditandai
gejala-gejala dan tanda klinis yang jelas. irosis hati kompensata merupakan
kelanjutan dari proses hepatitis kronik dan pada satu tingkat tidak terlihat
perbedaannya se"ara klinis. 7al ini hanya dapat dibedakan melalui pemeriksaan
biopsi hati.
$ebih dari 4 pasien sirosis asimtomatis. /ada keadaan ini sirosis ditemukan
!aktu pemeriksaan rutin kesehatan atau pada !aktu autopsi. 8eseluruhan insidensi
sirosis di 2merika diperkirakan 36 per %. penduduk.
irosis disebabkan oleh alkohol, post hepatitis, penyakit bilier, jantung, dan
metabolik. 1ejala a!al sirosis (kompensata) adalah lemas, selera makan berkurang,
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 29/30
2%
perut kembung, mual, menurun, pada laki-laki dapat timbul impotensi, testis
menge"il, buah dada membesar, hilangnya dorongan seksualitas. ila sudah lanjut
(dekompensata) gejala lebih menonjol terutama bila timbul komplikasi kegagalan
hati, dan hipertensi porta yaitu hilangnya rambut badan, gangguan tidur, demam tak
begitu tinggi, gangguan pembekuan darah, pendarahan gusi, epistaksis, gangguan
siklus hiad, #terus dengan air kemih ber!arna seperti the pekat. muntah darah atau
melena, perubahan mental (mudah lupa, sukar konsentrasi, bingung, agitasi, koma).
/ada stadium kompensasi sempurna kadang sangat sulit menegakkan
diagnosis sirosis hati. /ada proses lanjutan dari kompensasi sempurna mungkin bisa
ditegakkan diagnosis dengan bantuan pemeriksaan klinis yang "ermat, laboratorium
biokimia H serologi dan pemeriksaan penunjang lainnya. aat ini penegakan diagnose
sirosis hati terdiri dari pemeriksaan +isik, laboratorium, ?1. /ada kasus tertentu
diperlukan pemeriksaan biopsy hati karena sulit membedakan hepatitis kronik akti+
yang berat dengan sirosis hati dini. /ada stadium dekompensata, diagnosis kadangkala
tidak sulit karena gejala dan tanda klinis sudah tampak dengan adanya komplikasi
/ada umumnya kebutuhan energi untuk pasien gangguan hati stadium akhir
dan tanpa asites sekitar %' hinggal %4 AA. Dapat ditingkatkan hingga %5-
%I5 AA jika terjadi asites, in+eksi atau malabsorbsi, atau jika dibutuhkan
pengembalian nutrisi.
#ni setara dengan '5-35 kaloriHkgbb, dan diperlukan perkiraan berat badan
kering dalam perhitungan untuk men"egah overfeeding . uplemen oral atau tube
dapat digunakan untuk mengoptimalkan asupan pada pasien kurang giFi dan
mengurangi komplikasi serta memperpanjang survival. :enentukan kebutuhan
karbohidrat sangat menantang dalam penyakit gagal hati karena +ungsi hati dalam
memetabolisme karbohidrat. 1agal hati mengurangi produksi glukosa dan
penggunaan glukosa peri+er. asio terjadinya glu"oneogenesis menurun, dengan
peningkatan lipid dan asam amino untuk energi.
/ada sirosis, asam lemak bebas plasma, gliserol dan badan meningkat pada
saat puasa. 0ubuh mengutamakan lemak sebagai substrat energi, dan lipolisis
meningkat dengan mobilisasi akti+ deposit lemak, tetapi total net kapasitas
penyimpanan lemak eksogen tidak rusak. Direkomendasikan asupan lemak sebanyak
'5-4 dari kalori.
/asien dengan sirosis meningkatkan penggunaan protein, setidaknya dalam
satu studi (nielsen et al., %;;5) menganjurkan .& gHkgbb sebagai kebutuhan untuk
7/23/2019 Sirosis Hati-2
http://slidepdf.com/reader/full/sirosis-hati-2 30/30
men"apai balans nitrogen pada pasien sirosis stabil. /ada pasien dengan hepatitis
tanpa komplikasi atau sirosis tanpa enselopati, kebutuhan protein berkisar ,&-
%gHkgbb dari berat badan kering per hari untuk men"apai balans nitrogen. ?ntuk
meningkatkan akumulasi nitrogenHbalans positi+, setidaknya %,'-%,3 gHkgbb
diperlukan (nielsen et al., %;;5). /ada keadaan stress (hepatitis al"ohol, dekompensasi
seperti sepsis, in+eksi, perdarahan gastrointestinal, asites parah) minimal %,5gHkgbb
diperlukan.
uplemen vitamin dan mineral dibutuhkan oleh semua pasien gagal hati
stadium akhir karena penurunan +ungsi liver dalam transport, metabolisme dan
penyimpanan nutrisi. De+isiensi dari vitamin dapat mengakibatkan komplikasi, seperti
de+isiensi +olat G b%' mengakibatkan anemia makrositik, de+isiensi b6, b%, b%'
mengakibatkan neuropati, de+isiensi b% mengakibatkan kon+usi, ataia, gangguan
mata, rabun senja sebagai akibat de+isiensi vitamin a, dan osteodistro+i hepati" atau
osteopenia dapat terjadi karena de+isiensi vitamin d (sti"kel et al., '3).
DAFTA0 PUSTA(A
%. 1ee :., :ahan $8 and As"ott-tump ., '&. 8rause ood 2nd Nutrition
>are /ro"ess, %'th Adition, >72/0A ', page B I%& E I'6.
'. 1ines, /ere, et al.:anagement o+ >irrhosis and as"ites. 0he Ne! Angland
ournal o+ :edi"ine,'4<%64I-%65'.
3. Nurdjanah siti. irosis hati. DalamB uku ajar #lmu /enyakit Dalam jilid %
edisi #. akarta pusat penerbitan departemen #lmu /enyakit Dalam 8?#,
'6.
4. httpBHH!!!.mayo"lini".orgHdiseases
"onditionsH"irrhosisHbasi"sH"ompli"ationsH"on-'3%6%I
5. httpBHH!!!.mer"kmanuals."omHpro+essionalHhepati"MandMbiliaryMdisordersH+ib
rosisMandM"irrhosisH"irrhosis.html