sirkulasi sistemik & sistem limfatik.ppt

96
A.BERNY YULIANTO, DRH. M.VET. FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

Upload: sitinurmayunita

Post on 19-Dec-2015

83 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

A.BERNY YULIANTO, DRH. M.VET.FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

Sirkulasi sistemik

Sirkulasi sistemik adalah gerakan darah dengan O2 ke ke seluruh bagian tubuh dan kembalinya darah ber CO2 ke jantung

Uraian berikut tentang pembuluh darah adalah terutamaberdasarkan pada kuda

Hewan yang mempunyai sistem pencernaan berbeda seperti ruminansia, atau yang mempunyai jumlah jari lebih dari satu (per kaki) mempunyai sedikit perbedaan susunan arteri dan vena

Aorta ARKUS AORTA (busur aorta) Ventrikel kiri jantung menerima darah dengan O2

dari atrium kiri dan memompanya ke seluruh sirkulasi sistemik memlaui arteri terbesar : aorta

Katup aorta pada pertemuan ventrikel kiri dengan aorta mencegah aliran balik darah dari aorta ke ventrikel kiri pada saat ventrikel relaksasi

Dua pembuluh besar muncul dari aorta segera di distal katup aorta : arteri koronaria kiri dan kanan pasokan darah arterial untuk myokardium (otot jantung)

Sebagian besar darah vena dari miokardium kembali ke atrium kanan melalui vena koronaria mengalirkan darah langsung ke atrium kanan melalui sinus koronaria (berdekatan dengan ujung vena cava caudalis)

Setelah muncul dari basis jantung, arkus aorta mengarah ke dorsal lalu ke caudal ( tidak jauh dari ventral corpus vertebrae thoracis)

Aorta berlanjut sebagai aorta thoracica sampai melalui hiatus aorta di diafragma lalu disebut sebagai aorta abdominalis

Trunkus brachiocephalicus : arteri yang mengalirkan darah ke kepala, leher dan kaki depan adalah cabang dari arkus aorta pada kuda dan ruminasia merupakan cabang tunggal besar

Secara umum dari aliran darah ke bagian cranial tubuh (trunkus brachiocephalicus) [pola yang lebih tepat tergantung spesies):1. Aliran darah utama ke kaki depan muncul

sebagai arteri subclavia kiri dan kanan2. Trunkus costoventralis kiri dan kanan

mengalirkan darah ke daerah leher dan dinding thorax cranial

3. Arteri carotis comunis kiri dan kanan adalah aliran darah utama untuk kepala dan otak (keduanya muncul dari trunkus bicarotis tunggal)

Aorta Thoracica Aorta thoracica mengarah ke caudal langsung

di ventral vertebrae. Pasangan-pasangan arteri segmental

muncul dari sisi dorsal untuk memasok darah ke dinding thorax dan otot-otot epaxial : arteri-arteri intercostal memasuki ruang intercostal yang berhubungan

memunculkan ramus spinalis yang memasuki canalis vertebralis untuk memasok darah ke medula spinalis dan akar syaraf spinalis

Lanjutan dari arteri intercostal dorsal mengikuti tepi caudal setiap costae dan mengarah ke ventral

Cabang lain dari aorta thoracica memasok darah ke esofagus, paru-paru dan diafragma

Aorta abdominalis di ventral beberapa vertebrae lumbalis

berakhir dengan bercabang menjadi : Dua arteri iliaca external memasok kaki

belakang Dua arteri iliaca internal memasok daerah

gluteal dan perineal Pada beberapa spesies memiliki arteri

median sacral lanjutan garis tengah kecil dari aorta yang melanjutkan ke ventral ke caudal sebagai arteri median caudal (vena median caudal biasanya jadi tempat pengambilan darah pada sapi dewasa)

Dari aorta abdominalis muncul pasangan-pasangan arteri lumbalis memasok

dinding abominal dan otot-otot epaxial dan memberi ranting (ramus) spinalis untuk memasok medula spinalis dan akar syaraf spinalis di daerah lumbosacral

Pasangan cabang-cabang visceral (untuk organ dalam) : Arteri renalis untuk ginjal Arteri testicular atau ovarium gonad

Tiga cabang yang tidak berpasangan yang memasok hampir semua organ dalam di abdomen: Arteri celiaca bercabang:

Arteri gastrica sinistra lambung Arteri splenica limpa Arteri hepatica hepar

Arteri mesenterica cranialis usus halus dan sebagian besar usus besar

Arteri mesenterica caudalis bagian caudal usus besar dan rektum

Vena Cava Cranialis Vena cava cranialis mengalirkan darah dari

kepala, leher, kaki depan dan sebagian dari toraks.

Percabangan dari vena cava cranialis meliputi vena jugularis (interna dan eksterna), vena subclavia dan vena vertebralis.

Vena jugularis externa mengalirkan darah dari wajah dan sebagian besar kepala, sedangkan vena jugularis interna; apabila ada; bersama dengan vena vertebralis mengalirkan darah dari sebagian besar otak.

Setiap vena subclavia menerima darah dari area yang sama dengan yang dipasok arteri subclavia dan cabang-cabangnya (di bahu, leher dan kaki depan)

Vena azygos (yunani;=tidak berpasangan) letaknya bersebelahan dengan columna vertebralis, menerima vena intercostal yang tersusun segmental.

Pada kuda vena azygos kanan mengalirkan darah pada pertemuan antara vena cava cranialis dan atrium kanan.

Ruminansia terkadang memiliki vena azygos kanan dan kiri, tapi lebih sering memiliki vena azygos kiri yang tunggal, yang mengalirkan darah langsung ke atrium kanan dengan sinus koroner.

Babi memiliki vena azygos kiri, yang mengalirkan darah ke sinus koroner.

Vena Cava Caudalis Vena cava caudalis terbentuk dalam

abdomen dari pertemuan pasangan vena iliaca interna dan eksterna.

Vena cava caudalis mengalirkan darah dari regio gluteal dan perineal dan juga kaki belakang.

Vena cava caudalis juga mendapatkan aliran darah dari vena lumbar, vena testicular/ovari, vena renalis, dan berbagai macam lainnya dari struktur yang berkenaan dengan dinding tubuh.

Tidak jauh dari caudal suatu titik di mana vena cava caudal melintas melalui foramen caval di diafragma, menerima vena hepatica yang pendek langsung dari hepar.

Sistem Portal Sistem portal adalah di mana suatu

pembuluh darah bercabang menjadi kapiler-kapiler, bergabung lagi menjadi satu pembuluh darah lain dan kemudian bercabang lagi menjadi lapisan kapiler kedua (capillary bed).

Pada sistem portal hepatika, darah yang telah mengalir ke lapisan-lapisan kapiler viseral dibawa ke liver melalui vena portal kemudian di distribusikan lagi dalam cabang-cabang berupa lapisan kapiler kedua dalam liver.

Cabang-cabang yang menuju ke vena portal meliputi vena gastrica dari lambung, vena splenica dari limpa (lien), vena-vena mesentrica dari usus, dan vena-vena pancreatica dari pankreas.

Vena portal memasuki liver dan segera terpecah menjadi cabang-cabang yang semakin kecil dan semakin kecil, yang akhirnya berujung di dalam sinusoid liver.

Dalam sinusoid-sinusoid darah mengalami kontak langsung dengan sel-sel liver

Setelah mendapat perlakuan oleh sel-sel liver darah mengalir dari sinusoid-sinusoid liver ke dalam sistem vena liver dan akhirnya menuju ke vena cava caudalis

Sistem limfatik

Sistem limfatik meliputi jaringan-jaringan limfoid (mis. nodus limfe, nodulus limfe dan limpa) dan pembuluh-pembuluh limfe yang tersebar di seluruh tubuh.

Sistem ini menyalurkan cairan jaringan (disebut cairan limfe [getah bening] jika berada dalam sistem limfatik)

Merupakan jejaring bagi sirkulasi, produksi dan pendewasaan sel-sel imun.

Fungsi penyaluran cairan jaringan oleh sistem limfatik ini meningkatkan sirkulasi vena oleh karena itu membantu pengendalian tekanan cairan interstisial.

Sistem limfatik juga merupakan komponen penting dalam pertahanan imunologis Pergerakan cairan limfe membawa

mikroorganisma dan benda-benda asing lainnya untuk bertemu dengan sel-sel imun.

Jaringan limfoid tersusun dari akumulasi limfosit yang terperangkap dalam ruangan-ruangan di antara serat-serat jaringan ikat retikuler.

Jaringan limfoid bisa tersebar membaur dalam berbagai

area (biasanya di membrana-membrana mukosa),

bisa berupa nodulus (seperti pada submukos intestinal),

atau bisa juga terbungkus membentuk suatu oragan-organ spesifik antara lain nodus-nodus limfa, lien (limpa), thymus dan tonsil.

Pembuluh-pembuluh dan jaringan limfa tertata dalam suatu susunan dalam mana cairan jaringan akan terpapar ke kumpulan sel-sel imun yang akan mengamati dengan cermat cairan itu. Pengamatan sel-sel imun trhadap cairan jaringan ini akan mendeteksi keberadaan sel-sel dan substansi asing, oleh karena itu membantu mengendalikan infeksi.

Pembuluh limfe

Pembuluh-pembuluh limfe merupakan suatu jalan satu arah yang paparel dengan sistem vena dan pada akhirnya bermuara ke vena cava cranial atau beberapa cabangnya

Pembuluh limfatik terkecil mulai dalam bentuk ujung buntu di antara sel-sel jaringan sebagai kapiler-kapiler limfatik, yang mengumpulkan cairan jaringan yang tidak terserap oleh sistem vena.

Ketika cairan jaringan memasuki pembuluh-pembuluh limfe, akan disebut sebagai limfe (cairan limfe), yang terdiri dari cairan yang asalnya dari darah, beberapa macam sel darah, dan terkadang mikroba.

Pembuluh limfe membawa cairan limfe kembali ke vena-vena besar ke jantung.

Nodus-nodus limfe adalah simpul-simpul jaringan limfoid yang tersebar di sepanjang pembuluh-pembuluh limfe.

Nodus-nodus limfe menyaring cairan limfe dan berlaku sebagai satu dari pertahanan pertama melawan infeksi dengan adanya limfosit, sel-sel plasma dan makrofag yang berkumpul di situ.

Setiap nodus limfe dikelilingi oleh bungkus jaringan ikat yang mempunyai banyak juluran jaringan ikat trabekula.

Nodus secara kasar dibagi menjadi korteks, parakorteks dan medula, dengan sejumlah besar limfosit dan makrofag di dalam ketiga bagian tersebut.

Limfosit dalam korteks tertata dalam nodulus-nodulus.

Kelompok-kelompok yang terwarnai gelap adalah nodulus-nodulus primer, sedangkan kelompok-kelompok yang terwarnai terang adalah nodulus-nodulus sekunder.

Nodulus-nodulus sekunder adalah area di mana terjadi proliferasi cepat sel-sel limfosit B, oleh karena itu pusatnya disebut pusat germinal (germinal centre).

Parakorteks yang terletak di bagian korteks dalam, dihuni terutama oleh sel-sel limfosit T dan sel-sel dendritik.

Limfosit dalam bagian medula nodus limfe cenderung tertata dalam bentuk medullary cords daripada nodulus. Merupakan akumulasi utama dari sel-sel plasma.

Langsung di bawah kapsul (pembungkus) nodus limfe terdapat ruangan disebut sinus subkapsuler, yang berhubungan dengan sinus-sinus lain di korteks dan medula.

Cairan limfe yang dibawa oleh pembuluh-pembuluh limfe afferent memasuki sinus subkapsuler dan perlahan disaring melalui korteks dan medula, akhirnya muncul di hillus dari nodus, di mana pembuluh-pembuluh darah dan syaraf masuk dan pembuluh-pembuluh limfe efferent muncul, membawa cairan limfe yang telah disaring melalui nodus.

Susunan ini sesuai dengan penyajian antigen yng terkumpul dalam cairan jaringan kepada sel-sel imun

Susunan histologis nodus limfe pada babi tertata berlawanan arah, dengan nodulus terdapat pada area tengah dan medulary cord di tepi nodus.

Aliran cairan limfe juga berarah berlawanan, dengan pembuluh limfe afferent memasuki hilus dan penyaringan terjadi dalam jaringan dan akhirnya cairan limfe muncul di kapsul nodus.

Nodus-nodus limfe tersebar di seluruh tubuh, pada umumnya jumlah dan lokasinya cukup konsisten pada setiap spesies.

Untuk mudahnya, kelompok-kelompok nodus-nodus yan berhubungan sering disebut sebagai lymphocentre.

Kondisi dari nodus limfe sering menunjukkan kesehatan dari area dari mana nodus-nodus ini menerima cairan limfe.

Apabila suatu area tertentu terkena infeksi, nodus-nodus limfe di area tersebut cenderung untuk membesar pada saat pusat-pusat germinal mulai menghasilkan limfosit-limfosit tambahan untuk menanggapi antigen yang dibawa ke nodus.

Lien (limpa)

Limpa adalah organ limfoid yang terkait dengan sistem sirkulasi.

Limpa melekat pada lambung, langsung dengan jaringan ikat seperti pada ruminansia, atau dengan ligamen gastrosplenik.

Kapsul (pembungkus) limpa tebal dan kaya akan serat-serat elastik dan sel-sel otot polos.

Juluran kapsul; yaitu trabekula; masuk ke dalam organ limpa, membentuk jejaring jaringan ikat

Bentuk limpa bervariasi di antara spesies, panjang dan tipis pada babi, persegi panjang pada sapi, berbentuk sabit pada kuda.

Parenkim limpa terdiri dari pulpa merah dan pulpa putih.

Pulpa merah berwarna merah gelap karena berisi darah merah.

Pulpa putih berwarna lebih muda, terutama terdiri dari nodul-nodul limfatika, yang susunannya mirip folikel-folikel pada nodus limfe.

Limfosit B dan T banyak didapati di pulpa putih.

Terkaitnya kapiler-kapiler darah dengan pulpa putih memastikan bahwa darah akan terpaparkan kepada sel-sel imun yang bergerombol di situ.

Fungsi-fungsi yang berkaitan dengan darah merah berhubungan dengan pulpa merah.

Selain fungsi imunologis, limpa juga mempunyai fungsi sebagai penyimpanan sel-sel darah merah, sehingga ukuran limpa bervariasi dari waktu ke waktu bahkan dalam spesies tertentu, tergantung jumlah sel darah merah dalam limpa.

Limpa juga merupakan tempat penting di mana sel-sel darah merah yang sudah tua dan rusak dibuang dari sirkulasi, dihancurkan, dan disimpan kandungan besinya.

Meskipun limpa merupakan organ yang sangat berguna, tidak esensial pada hewan dewasa, begitu semua fungsinya digantikan oleh organ-organ lain.

Limpa dapat dihilangkan (splenektomi) tanpa kecacatan signifikan pada hewan dewasa.

Timus Timus adalah suatu organ pada hewan

muda, mengecil pada masa pubertas, meskipun tidak pernah benar-benar hilang.

Terletak di cranial jantung, dengan bagian-bagian yang meluas sepanjang trakhea ke arah cranial ke dalam leher ventral.

Komponen-kompnen jaringan ikat dari timus membentuk jejaring areolar yang memisahkan organ dalam lobula-lobula yang dapat dilihat mata.

Histologi mengungkapkan adanya korteks dan medula, yang keduanya tersusun dari akumulasi limfosit ( di sini disebut thymocytes ); limfosit embrional berdeferensiasi di timus dan pergi untuk menghuni berbagai jaringan limfatik lain di tubuh.

Tonsil Dalam pemahaman tradisional, tonsil

adalah penggerombolan tanpa kapsul dari nodulus-nodulus limfatik yang dikaitkan dengan mukosa faringeal.

Penggerombolan ini tidak mendapat pembuluh-pembuluh limfatik afferent, akan tetapi lebih menggantungkan pada kedekatannya dengan permukaan epitelial untuk bertemu dengan antigen.

Banyak tonsil bercirikan invaginasi yang dalam pada permukaan epitelial yang disebut kripta, yang diperkirakan meningkatkan area permukaan untuk bersentuhan dengan jaringan limfatik.

Meskipun kata tonsil biasanya merujuk pada organ-organ limfatik yang berkaitan dengan farinks, elemen-elemen histologis yang identik ditemukan juga pada membrana-membrana mukosa di preputium da vagina, juga pada submukosa saluran intestinal.