sintesis hidroksiapatit berpori dari cangkang … · diperlukan agar jaringan tulang dapat...

44
SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG TELUR AYAM DENGAN MATRIKS SELULOSA NATA DE COCO DAN NATRIUM ALGINAT SUGANDI DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Upload: duongque

Post on 15-Mar-2019

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG TELUR

AYAM DENGAN MATRIKS SELULOSA NATA DE COCO DAN

NATRIUM ALGINAT

SUGANDI

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis
Page 3: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Sintesis Hidroksiapatit

Berpori dari Cangkang Telur Ayam dengan Matriks Selulosa Nata De Coco dan

Natrium Alginat adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.

Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun

tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan

dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2014

Sugandi

NIM G74100044

Page 4: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

ABSTRAK

SUGANDI. Sintesis Hidroksiapatit Berpori dari Cangkang Telur Ayam dengan

Matriks Selulosa Nata De Coco dan Natrium Alginat. Dibimbing oleh KIAGUS

DAHLAN dan SETIA UTAMI DEWI.

Pada penelitian ini telah dilakukan sintesis hidroksiapatit berpori dari cangkang

telur ayam dengan matriks selulosa nata de coco dan Na-alginat. Metode yang

digunakan untuk sintesis serbuk HAp adalah presipitasi wise drop, sedangkan untuk

sintesis komposit HAp/selulosa dan HAp/alginat digunakan metode cellulose

immersion dan phase separation. Produk yang dihasilkan adalah serbuk HAp,

komposit HAp/alginat berbentuk scaffold, dan HAp/selulosa berbentuk lembaran.

Pencirian menggunakan XRD menghasilkan pola difraksi yang mengindikasikan fasa

HAp dengan derajat kristalinitas di atas 80% untuk serbuk HAp dan di atas 50%

untuk komposit HAp/selulosa. Pencirian menggunakan FTIR menghasilkan spektra

serapan gugus-gugus penyusun senyawa HAp dan senyawa komposit HAp/alginat.

Hasil pemindaian menggunakan SEM menunjukkan bahwa komposit HAp/alginat

memiliki struktur porositas yang cukup teratur dengan ukuran yang bervariasi mulai

dari 93 μm hingga 182 μm. Analisis EDX menghasilkan spektrum kandungan unsur

yang terdapat di dalam komposit. Rasio Ca/P berdasarkan persentase massa pada

hasil analisis EDX untuk komposit HAp/alginat diperoleh sebesar 1.84 dan 1.86,

sedangkan untuk HAp/selulosa diperoleh sebesar 1.43 dan 1.45. Komposit

HAp/alginat memiliki rasio Ca/P lebih besar disebabkan karena pengaruh CaCl2 yang

digunakan sebagai crosslink agent.

Kata kunci: hidroksiapatit bepori, komposit, Na-alginat, selulosa nata de coco.

ABSTRACT

SUGANDI. Synthesis of Porous Hydroxyapatite From Hen Eggshell with Nata De

Coco Cellulose and Sodium Alginate Matrix. Supervised by KIAGUS DAHLAN dan

SETIA UTAMI DEWI.

This research has been done on the synthesis of porous hydroxyapatite from hen

eggshells with nata de coco cellulose and Na-alginate matrix. The method used for

synthesis of HAp powder is wise drop precipitation, whereas for synthesis of

HAp/cellulose and HAp/alginate composites, cellulose immersion and phase

separation method were used. The products are HAp powder, scaffold shaped

HAp/alginate, and sheet shaped HAp/cellulose composites. XRD characterization

results have shown a diffarction pattern that indicated HAp phase with degree of

crystallinity more than 80% for HAp powder and more than 50% for composite of

HAp/cellulose. FTIR characterization results have shown an absorption spectral

clusters of constituent HAp compound and composite of HAp/algiate compound.

Scan results using SEM showed that composite of HAp/alginate has porosity

structure with enough regularity and size variation start from 93 μm until 182 μm.

EDX analysis produced a spectrum of element which present in the composites. The

Ca/P ratios based on mass percentage from EDX analysis of HAp/alginate composite

are 1.84 and 1.86, while for HAp/cellulose composite are 1.43 and 1.45. The used of

CaCl2 as corsslink agent were thought to be the factor that increase the Ca/P ratio in

HAp/alginate composite.

Keywords: porous hydroxyapatite, composite, Na-alginate, nata de coco cellulose.

Page 5: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains

pada

Departemen Fisika

SUGANDI

SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG TELUR

AYAM DENGAN MATRIKS SELULOSA NATA DE COCO DAN

NATRIUM ALGINAT

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 6: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis
Page 7: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

Judul Skripsi : Sintesis Hidroksiapatit Berpori dari Cangkang Telur Ayam dengan

Matriks Selulosa Nata De Coco dan Natrium Alginat

Nama : Sugandi

NIM : G74100044

Disetujui oleh

Dr. Kiagus Dahlan

Pembimbing I

Setia Utami Dewi, S.Si., M.Si.

Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Akhiruddin Maddu, M.Si.

Ketua Departemen Fisika

Tanggal Lulus:

Page 8: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis
Page 9: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

PRAKATA

اهللالرحمنالرحيمسمب Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan ke Hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian dengan judul “Sintesis Hidroksiapatit Berpori dari Cangkang Telur

Ayam dengan Matriks Selulosa Nata De Coco dan Natrium Alginat”. Penelitian

ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan program sarjana di Departemen

Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian

Bogor.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak akan berjalan lancar, sekiranya

tidak ada dorongan motivasi pihak lain. Sehingga dalam kesempatan ini, penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ayahanda (alm.) dan Ibunda, adik-adik dan kakak-kakak yang selalu

menjadi pengingat dan mengingatkan penulis untuk tetap bersemangat.

2. Bapak Kiagus Dahlan dan Ibu Setia Utami Dewi selaku pembimbing yang

selalu memberikan bimbingan, masukan, dan saran-saran pada penulis

selama penenelitian.

3. Bapak Sidikrubadi Pramudito selaku penguji yang telah memberikan

motivasi, saran, dan kritiknya.

4. Bapak Tony Sumaryada selaku editor yang telah memberikan koreksi dan

masukan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

5. Seluruh dosen pengajar dan staff di Departemen Fisika FMIPA IPB atas

pelayanannya selama studi.

6. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia atas dukungannya pada penulis melalui

program beasiswa Bidikmisi.

7. Helda Astika Siregar selaku rekan penelitian atas kebersamaannya dalam

melangsungkan kegiatan penelitian hingga selesai.

8. Rekan-rekan penelitian biomaterial khususnya dan umumnya seluruh

mahasiswa Fisika 46, 47, dan 48 atas kebersamaannya selama studi.

9. Pengurus DKM Nurul Falah atas kesediaannya memberikan tempat

tinggal pada penulis.

10. Semua pihak yang belum disebutkan atas dukungannya pada penulis baik

moril maupun materil.

Akhir kata, penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan

kontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya bidang biomaterial.

Namun penulis juga menyadari bahwa hasil yang didapatkan masih perlu untuk

disempurnakan.

Bogor, Juli 2014

Sugandi

Page 10: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR LAMPIRAN vii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 2

Ruang Lingkup Penelitian 2

METODE PENELITIAN 3

Bahan 3

Alat 3

Prosedur Penelitian 3

HASIL DAN PEMBAHASAN 5

Hasil 5

Kalsinasi Cangkang Telur 5

Sintesis Serbuk Hidroksiapatit 6

Sintesis Hidroksiapatit Berpori dengan Matriks Na-alginat 6

Sintesis Hidroksiapatit Berpori dengan Matriks Selulosa 7

Pembahasan 8

Serbuk Hidroksiapatit 8

Komposit HAp/alginat 12

Komposit HAp/Selulosa 16

SIMPULAN DAN SARAN 19

Simpulan 19

Saran 20

DAFTAR PUSTAKA 20

LAMPIRAN 22

RIWAYAT HIDUP 32

Page 11: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

DAFTAR TABEL

1 Data hasil sintesis serbuk HAp 6

2 Parameter kisi HAp dan persentase ketepatannya 9

3 Ukuran kristalin dan derajat kristalinitas sampel HAp 10

4 Puncak serapan dan persentase transmisi spektra FTIR sampel HAp 11

5 Puncak serapan dan persentase transmisi spektrum FTIR Na-alginat 12

6 Puncak serapan dan persentase transmisi spektra FTIR HAp/alginat 14

7 Persentase massa unsur yang terkandung dalam komposit HAp/alginat 16

8 Persentase massa unsur yang terkandung dalam komposit HAp/selulosa 19

DAFTAR GAMBAR

1 Scaffold komposit HAp/alginat 7

2 Lembaran pelikel selulosa nata de coco dan komposit HAp/selulosa 7

3 Pola difraksi XRD sampel HAp 8

4 Spektra FTIR sampel HAp 11

5 Spektrum FTIR Na-alginat 12

6 Spektra FTIR komposit HAp/alginat 13

7 Hasil SEM komposit HAp/alginat 15

8 Pola difraksi XRD pelikel selulosa dan komposit HAp/selulosa 17

9 Hasil SEM komposit HAp/selulosa 18

DAFTAR LAMPIRAN

1 Diagram alir pelaksanaan penelitian 22

2 Bahan dan alat 23

3 Data joint commite on powder diffraction standards (JCPDS) 24

4 Menghitung parameter kisi dengan metode Cohen 25

5 Menentukan luas fasa total dan luas fasa kistalin 27

6 Gambar hasil scaning electron microscope (SEM) 29

7 Spektrum analisis energy disversive x-ray (EDX) 31

Page 12: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis
Page 13: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan bidang biomaterial tulang menunjukkan

kemajuan yang sangat pesat dalam 30 tahun terakhir seiring dengan kemajuan di

bidang teknologi. Pemicu utama perkembangan ini adalah jumlah kecelakaan

yang menimbulkan kerusakan tulang setiap tahunnya masih cukup tinggi. Tulang

merupakan bagian penopang tubuh yang tersusun atas sel, mineral, dan matriks.1

Secara alami, tulang memiliki kemampuan untuk mengalami proses remodeling,

akan tetapi proses yang berlangsung cukup lama, sehingga pada berbagai kasus

klinis sangat diperlukan transplantasi untuk merangsang proses remodeling yang

lebih cepat.2 Rekontruksi jaringan tulang melalui transplantasi dapat ditempuh

dengan menggunakan graft tulang yang berasal dari tulang manusia

(allograft/autograft) atau tulang hewan (xenograft) dan bahan sintetik lainnya

seperti polimer, material logam, komposit, dan biokeramik dengan struktur yang

menyerupai jaringan tulang.3

Material untuk merangsang proses remodeling tulang yang paling populer

adalah senyawa kalsium fosfat yang merupakan basis dari hidroksiapatit (HAp;

Ca10(PO4)6(OH)2) dan tricalcium phosphate (TCP; Ca3(PO4)2). Komposisi kimia

senyawa HAp memiliki kaitan yang erat dengan mineral tulang (calcium-deficient

carbonated hydroxyapatite) yaitu memiliki rasio Ca/P sebesar 1.67.3 Selain itu,

HAp merupakan material yang memiliki sifat bioaktif, biokompatibel, dan

osteokonduktif, serta mampu berikatan langsung dengan jaringan tulang.1 Perbedaan

utama antara HAp sintetik dengan mineral tulang terdapat pada derajat

kristalinitas dan ukuran pori (kekosongan) yang menjadi pengaruh terhadap laju

degradasi yang lebih rendah dibandingkan dengan mineral tulang.4 Ukuran pori

makro yang berada dalam rentang 150 μm hingga 300 μm diperlukan untuk

merangsang pertumbuhan sel tulang (sel osteoblas), sedangkan ukuran pori mikro

diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5

Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis dapat berbentuk

serbuk dan dapat pula berbentuk foam (matriks berpori). Saat ditransplantasi, HAp

berpori memiliki ikatan yang kuat dengan jaringan tulang sehingga dapat

mencegah pergeseran dan kehilangan implan yang sudah ditransplantasikan.6

Selain itu, pori HAp yang dibentuk dapat berfungsi sebagai media pertumbuhan

sel osteoblas sehingga dapat mempercepat proses remodeling tulang.7 Pori-pori

dalam HAp dapat dibentuk melalui berbagai metode dan bahan yang digunakan

sebagai matriksnya. Metode yang pernah dilakukan diantaranya adalah metode

replikasi polimer, gel casting (pembentukan gel), gas scaffolding (pembuatan

scaffold dengan menggunakan gas), slip casting, fiber compacting (pemadatan

serat), solid free form fabrication (pembentukan padatan bebas), dan freeze

casting (pembekuan), sedangkan bahan matriks yang pernah digunakan

diantaranya adalah polimer, keramik, logam, dan komposit-komposit lainnya.6

Pada penelitian ini telah dilakukan sintesis HAp berpori dari cangkang telur

ayam dengan matriks selulosa nata de coco dan natrium alginat. Pemanfaatan

cangkang telur ayam pada penelitian ini disebabkan karena cangkang telur ayam

mengandung 94% senyawa kalsium karbonat (CaCO3), 1% magnesium karbonat

(MgCO3), 1% kalsium fosfat (CaPO4), dan 4% bahan organik.8 Selain itu, data

Page 14: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

2

Badan Pusat Statistik (2013) menyebutkan bahwa produksi telur ayam ras di

Indonesia pada tahun 2012 adalah sebesar 1,139,946 ton, sehingga potensi limbah

berupa cangkangnya diperkirakan adalah sebesar 113,994.6 ton.9 Oleh karena itu

proses pengolahan limbah cangkang telur harus terus dikembangkan agar

memberikan manfaat yang lebih berarti dalam kehidupan. Penggunaan selulosa

nata de coco dan Na-alginat sebagai matriks pada sintesis HAp berpori pada

penelitian ini karena keduanya adalah polimer alam. selulosa nata de coco

merupakan polimer alam yang memiliki struktur dan sifat fisik yang unik serta

kemurnian yang lebih tinggi dibandingkan dengan selulosa tanaman lain,10

sedangkan alginat merupakan salah satu senyawa yang banyak terkandung dalam

jenis alga coklat (Phaeophyta) dan memiliki kemampuan untuk membentuk gel

dan memiliki gugus karboksilat yang dapat terionisasi menjadi ion negatif dan

bereaksi dengan ion-ion kalsium.11

Metode yang digunakan dalam sintesis komposit HAp/selulosa dan

komposit HAp/alginat pada penelitian ini adalah metode cellulose immersion dan

metode phase separation.12

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dapat dirumuskan beberapa permasalahan

sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh matriks selulosa nata de coco dan Na-alginat terhadap

pembentukan struktur porositas dan ukuran pori HAp?

2. Bagaimana pengaruh inkubasi dan pembekuan kering terhadap matriks

selulosa nata de coco dan Na-alginat pada pembentukan HAp berpori?

Tujuan Penelitian

1. Menyintesis HAp berpori dengan prekursor kalsium yang bersumber dari

cangkang telur ayam dan prekursor fosfat dari diamonium hidrogen fosfat

serta Na-alginat dan selulosa nata de coco sebagai matriksnya.

2. Mengidentifikasi karakter HAp berpori yang disebabkan oleh penggunaan

selulosa nata de coco dan Na-alginat sebagai matriks.

3. Menghasilkan biokomposit HAp/alginat dan HAp/selulosa dengan struktur

porositas dan ukuran pori yang sesuai dengan keperluan dalam merangsang

remodeling tulang.

Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh pada penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

bidang medis sebagai material penunjang dalam aplikasi rekayasa jaringan serta

bermanfaat bagi bidang-bidang pengembangan material yang berbasis selulosa

nata de coco dan Na-alginat.

Ruang Lingkup Penelitian

Proses sintesis hidroksiapatit berpori dengan matriks selulosa nata de coco

dan Na-alginat pada penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu kalsinasi

Page 15: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

3

cangakang telur ayam, pemurnian pelikel selulosa nata de coco, pembuatan

serbuk HAp dengan metode presipitasi wise drop, sintesis komposit HAp/alginat

dan HAp/selulosa, Pencirian karakter sampel yang dihasilkan menggunakan XRD,

FTIR dan SEM-EDX.

METODE PENELITIAN

Bahan

Bahan-bahan yang digunakan antara lain cangkang telur ayam, diamonium

hydrogen phosphate (NH4)2HPO4, natrium alginat (C6H7O6Na), pelikel selulosa

nata de coco, aquades, kalsium klorida (CaCl2), natrium hidroksida (NaOH), dan

asam asetat (CH3COOH).

Alat

Alat-alat yang digunakan adalah neraca analitik, furnace, crussible, tabung

Erlenmeyer, labu takar, selang suntik, corong, kertas saring, magnetic stirrer,

multiwell plate 48-well, spatula, Freeze Dryer, X-ray diffractometer (XRD),

fourier transform infrared spectrophotometrer (FTIR), dan scanning electron

microscope – energy disversive x-ray (SEM-EDX).

Prosedur Penelitian

Kalsinasi Cangkang Telur

Preparasi cangkang telur meliputi proses pengumpulan, pembersihan,

pengeringan, dan kalsinasi. Proses pembersihan cangkang telur merupakan upaya

menghilangkan kotoran-kotoran makro yang menempel pada cangkang dan

melepaskan membran bagian dalamnya. Proses kalsianasi dilakukan pada suhu

1000 ºC selama 5 jam dengan laju kenaikan suhu 5 oC/menit.

Sintesis Serbuk Hidroksiapatit

Serbuk HAp disintesis dengan metode presipitasi wise drop yaitu proses

pencampuran larutan prekursor fosfat ke dalam suspensi kalsium hidroksida

(Ca(OH)2) secara perlahan.13

Kalsium oksida yang dihasilkan melalui proses

kalsinasi cangkang telur ayam dibuat suspensi Ca(OH)2 dan (NH4)2HPO4

dilarutkan dengan aquades. Perbandingan molaritas antara Ca dan P dibuat

sebesar 1,67. Larutan (NH4)2HPO4 diteteskan ke dalam suspensi Ca(OH)2 dengan

laju 1 ml/menit sambil dilakukan stirring (pengadukan) menggunakan pemutar

magnet dengan kecepatan 300 rpm hingga larutan (NH4)2HPO4 habis. Setelah

larutan (NH4)2HPO4 tercampur seluruhnya, campuran tetap diaduk dengan

kecepatan yang sama selama 60 menit kemudian campuran di-aging selama

semalam. Endapan yang dihasilkan kemudian disaring menggunakan alat vakum,

kemudian dikeringkan dengan suhu 110 oC selama 3 jam. Proses sintering

dilakukan pada suhu 900 oC selama 5 jam dengan laju kenaikan suhu sebesar 5

oC/menit. Proses sintesis serbuk HAp pada penelitian ini dilakukan sebanyak tiga

Page 16: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

4

kali pengulangan untuk melihat konsistensi hasil yang didapatkan. Serbuk HAp

yang dihasilkan kemudian dilakukan pencirian menggunakan XRD dan FTIR.

Sintesis Hidroksiapatit Berpori dengan Matriks Na-Alginat

Sintesis HAp berpori dengan matriks Na-alginat (HAp/alginat) dilakukan

dengan metode phase separation.4, 12

Tahap awal adalah membuat suspensi 1.40

gram serbuk HAp (70% dari komposit HAp/alginat) dalam 13 ml aquades dan

diaduk menggunakan pemutar magnet dengan kecepatan 300 rpm selama 30

menit. Serbuk HAp yang digunakan merupakan hasil sintesis pada tahap

sebelumnya. Serbuk Na-alginat sebanyak 0.60 gram (30% dari komposit

HAp/alginat) dimasukan ke dalam suspensi HAp. Campuran antara suspensi HAp

dan Na-alginat diaduk menggunakan pemutar magnet dengan kecepatan putar 300

rpm hingga tercampur sempurna. Larutan CaCl2 0,03 M sebanyak 2 ml

ditambahkan ke dalam campuran HAp/alginat sebagai crosslink agent dan

dilakukan pengadukan kembali hingga terbentuk gel. Gel HAp/alginat yang

terbentuk kemudian dimasukan ke dalam multiwell plate 48-well dan didiamkan

selama satu jam agar terjadi reaksi yang optimal. Proses quenching (Pembekuan)

gel HAp/alginat dilakukan di dalam lemari pendingin selama 18 jam, kemudian

dilanjutkan dengan proses pengeringan beku menggunakan freeze dryer.

Komposit HAp/alginat yang dihasilkan kemudian dilakukan pencirian karakter

menggunakan FTIR dan SEM.

Sintesis Hidroksiapatit Berpori dengan Matriks Selulosa

Sintesis HAp berpori dengan matriks selulosa nata de coco (HAp/selulosa)

dilakukan dengan metode cellulose immersion, dimana pelikel selulosa nata de

coco direndam dalam suspensi HAp. Tahapan yang dilakukan yaitu memurnikan

pelikel selulosa nata de coco dan membuat suspensi HAp dalam aquades. Pelikel

selulosa nata de coco yang diperoleh dari produk kemasan dimurnikan dengan

cara direndam dalam aquades selama 2 hari dengan penggantian aquades setiap 5

jam. Perendaman selanjutnya dilakukan dalam larutan NaOH 1M selama 120

menit, kemudian dinetralkan dengan asam asetat 1M selama 120 menit. Pada

tahap perendaman ini menghasilkan produk berupa garam yang terdeposit di

dalam pelikel, sehingga untuk menghilangkan garam tersebut pelikel selulosa nata

de coco direndam kembali dalam aquades hingga pH netral dan tidak berbau.14

Serbuk HAp yang dibuat suspensi merupakan hasil sintesis HAp dengan

metode wise drop pada tahap sebelumnya. Serbuk HAp sebanyak 1 gram dibuat

suspensi dalam aquades sebanyak 30 ml. Suspensi yang telah dibuat kemudian

disonikasi sambil diaduk menggunakan pemutar magnet dengan kecepatan 150

rpm selama 30 menit. Pelikel selulosa nata de coco yang telah dimurnikan

direndam dalam suspensi sambil dilakukan pengadukan menggunakan pemutar

magnet dengan kecepatan 200 rpm selama 20 jam. Setelah mencapai 20 jam

perendaman, pelikel diangkat dan diinkubasi untuk menghilangkan kadar airnya

dengan suhu inkubator sebesar 50 oC. Komposit HAp/selulosa yang dihasilkan

kemudian dilakukan pencirian menggunakan XRD dan SEM.

Page 17: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

5

Pencirian Sampel

Analisis Fasa (Pencirian Menggunakan XRD)

Serbuk HAp dan komposit HAp/selulosa yang dihasilkan pada penelitian ini

ditempatkan pada holder logam dan dicirikan pola difraksi sinar-x nya pada

rentang 2θ 10 hingga 80 derajat. Pencirian ini dilakukan untuk mengidentifikasi

fasa kristal yang terbentuk, menentukan parameter kisi dan ukuran kristal, serta

menentukan derajat kristalinitas sampel. Hasil pencirian dicocokkan dengan data

yang terdapat pada joint commite on powder diffraction standards (JCPDS).

Spesifikasi alat XRD yang digunakan yaitu GBC EMMA N814.

Analisis Gugus Fungsi (Pencirian Menggunakan FTIR)

Serbuk HAp dan komposit HAp/alginat dicampur dengan KBr kemudian

dibuat pellet. Selanjutnya pellet dimasukan ke dalam holder dan dilakukan

pencirian menggunakan spektrometer FTIR untuk mengidentifikasi kandungan

gugus fungsinya pada rentang bilangan gelombang 450 cm-1

hingga 4000 cm-1

.

Pencirian ini dilakukan untuk mengidentifikasi gugus fungsi senyawa yang

terkandung di dalam sampel. Puncak serapan gugus fungsi yang teridentifikasi

dibandingkan dengan puncak serapan tiap gugus fungsi senyawa pada literatur.

Spesifikasi alat FTIR yang digunakan yaitu ABB MB3000.

Analisis Morfologi (Pencirian Menggunakan SEM-EDX)

Analisis morfologi sampel komposit HAp/alginat dan HAp/selulosa yang

dihasilkan pada penelitian ini dilakukan dengan meggunakan scaning electron

microscope - energy disversive x-ray (SEM-EDX). Pemindaian dilakukan dengan

perbesaran 30x, 50x, 100x, 200x, 500x, 1000x, dan 2000x. Analisis ini dilakukan

untuk mengetahui struktur porositas dan ukuran pori yang terbentuk serta

persentase unsur yang terkandung di dalam sampel baik dalam komposit

HAp/selulosa maupun HAp/alginat. Spesifikasi alat SEM-EDX yang digunakan

yaitu JEOL JED-2300.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Kalsinasi Cangkang Telur

Proses kalsinasi cangkang telur ayam merupakan tahap awal yang dilakukan

pada penelitian ini. Hasil yang diperoleh pada tahap ini berupa serbuk putih

dengan kandungan senyawa kalsium oksida (CaO). CaO yang dihasilkan adalah

produk dari peluruhan CaCO3 yang merupakan senyawa yang terkandung paling

besar di dalam cangkang telur ayam. Peluruhan tersebut terjadi karena proses

pembakaran dengan suhu tinggi yang menyebabkan terlepasnya senyawa karbon.

Reaksi peluruhan CaCO3 menjadi CaO karena pembakaran dapat diilustrasikan

dalam bentuk persamaan reaksi berikut.13

CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) (1)

Page 18: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

6

Efisiensi massa terbentuknya serbuk CaO pada proses ini adalah sebesar 53.55%

dari jumlah massa cangkang telur ayam yang dikalsinasi. Efisiensi ini dihasilkan

karena terurainya senyawa CaCO3 seperti ditunjukkan pada persamaan reaksi (1).

Selain itu, senyawa MgCO3 dan CaPO4 serta bahan-bahan organik lainnya yang

terkandung di dalam cangkang telur dalam jumlah kecil juga mengalami

penguapan karena proses kalsinasi dengan suhu tinggi. Oleh karena itu, jumlah

total pengurangan massa cangkang telur yang dikalsinasi mencapai 46.55 persen.

Pemanfaatan cangkang telur ayam sebagai sumber kalsium dalam sintesis

HAp berpori dengan matriks selulosa nata de coco dan Na-alginat pada penelitian

ini, selain karena kandungan terbesarnya adalah CaCO3 juga karena hasil

penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yang menyatakan bahwa cangkang

telur ayam merupakan sumber kalsium paling baik dalam sintesis HAp dibanding

dengan sumber kalsium dari cangkang telur itik dan puyuh.13

Sintesis Serbuk Hidroksiapatit

Hasil yang diperoleh pada penelitian ini berupa serbuk HAp yang disintesis

dengan metode presipitasi wise drop. Pada penelitian ini telah dilakukan

presipitasi sebanyak tiga pengulangan. Data yang diperoleh untuk masing-masing

pengulangan dapat dilihat dalam Tabel 1. Berdasarkan persamaan reaksi yang

terjadi antara suspensi Ca(OH)2 dan larutan (NH4)2HPO4 menghasilkan produk

berupa senyawa Ca10(PO4)6(OH)2 dalam fasa padatan dan NH4OH serta H2O

dalam fasa cairan. Oleh sebab itu, efisiensi massa rata-rata senyawa HAp yang

dihasilkan dari ketiga sampel yang disintesis adalah sebesar 67.95%. Persamaan

reaksi pembentukan senyawa HAp, secara kimia diilustrasikan pada persamaan

reaksi berikut:2

10Ca(OH)2 + 6(NH4)2HPO4(s) + 2H2O(aq)

Ca10(PO4)6(OH)2(s) + 12 NH4OH(aq) + 6H2O(aq) (2)

Tabel 1 Data hasil sintesis serbuk HAp (a) sintesis ke-1, (b) sintesis ke-2,

dan (c) sintesis ke-3

Sampel Massa (gram) Massa HAp

(gram)

Efisiensi massa

(%) CaO (NH4)2HPO4

(a) 2.83 3.97 4.70 69.12

(b) 2.83 3.97 4.61 67.81

(c) 2.83 3.97 4.55 66.92

Rata-rata 2.83 3.97 4.62 67.95

Sintesis Hidroksiapatit Berpori dengan Matriks Na-Alginat

Sintesis komposit HAp/Alginat dilakukan dengan metode phase separation

yaitu memanfaatkan perubahan fase sampel untuk membentuk struktur porositas

yang diinginkan. Komposit HAp/alginat dibuat dengan perbandingan 70/30 (b/b)

sebagaimana zat penyusun tulang manusia yang terdiri atas 65% mineral apatit

dan 33% matriksnya (komponen organik) serta 2% unsur pendukung lainnya.15

Page 19: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

7

Pada penelitian ini diperoleh komposit HAp/alginat dengan bentuk scaffold sesuai

cetakan (multiwell plate) yang digunakan. Serbuk HAp yang digunakan berperan

sebagai filler dengan fungsi memperkuat komposit. Scaffold sampel komposit

HAp/alginat yang diperoleh pada penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1 Scaffold komposit HAp/alginat

Berdasarkan Gambar 1, bentuk cetakan yang digunakan sangat berpengaruh

terhadap bentuk komposit yang dihasilkan, sehingga pemanfaatannya dapat

dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan. Pori yang didapatkan merupakan

akibat dari proses yang terjadi pada saat pengeringan beku. Gel HAp/alginat yang

telah dibekukan kemudian dipertahankan temperaturnya di bawah titik beku dan

tekanan dibuat vakum sehingga menyebabkan terjadinya proses sublimasi. Proses

sublimasi inilah yang kemudian menyebabkan butiran es di dalam sampel

menguap dan meninggalkan bekas berupa pori. Komposit HAp/alginat yang

dihasilkan kemudian dilakukan pencirian karakter menggunakan spektrometer

FTIR dan SEM-EDX. Pencirian karakter menggunakan FTIR dilakukan untuk

mengidentifikasi perubahan gugus fungsi HAp dan Na-alginat, sedangkan

pencirian menggunakan SEM-EDX dilakukan untuk melihat ukuran pori dan

struktur porositas yang terbentuk serta persentase massa kandungan unsurnya.

Sintesis Hidroksiapatit Berpori dengan Matriks Selulosa

Proses sintesis HAp berpori dengan matriks selulosa nata de coco pada

penelitian ini dilakukan dengan metode cellulose immersion yaitu perendaman

pelikel selulosa nata de coco dalam suspensi HAp sambil dilakukan stirring.

Tahap awal yang telah dilakukan menghasilkan pelikel selulosa nata de coco

dengan pH netral dan tidak berbau. Hasil yang diperoleh pada tahap ini adalah

komposit HAp/selulosa yang berbentuk lembaran tipis sebagaimana Gambar 2.

Lembaran tipis yang dihasilkan merupakan pelikel selulosa nata de coco yang

kadar airnya telah berkurang setelah proses inkubasi. Berdasarkan hasil penelitian

sebelumnya dinyatakan bahwa kadar air rata-rata yang terkandung di dalam

pelikel selulosa nata de coco adalah sebesar 98.52 + 0.04 persen.16

(a) (b)

Gambar 2 Lembaran sampel yang dihasilkan: (a) pelikel selulosa

nata de coco, (b) komposit HAp/selulosa

Page 20: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

8

Pembahasan

Serbuk Hidroksiapatit

Serbuk HAp hasil presipitasi wise drop pada penelitian ini dilakukan

Pencirian karakter menggunakan XRD untuk mengidentifikasi fasa yang

terbentuk, menentukan parameter kisi dan ukuran kristalin serta menentukan

derajat kristalinitas sampel. Identifikasi fasa sampel dilakukan dengan

membandingkan pola difraksinya dengan database JCPDS nomor 09-0432

tentang calcium phosphate hydroxide. Pola difraksi sinar-x yang mengindikasikan

fasa HAp pada database JCPDS ditunjukkan oleh adanya puncak-puncak yang

tinggi pada sudut 2θ 25.88o, 31.77

o, 32.20

o, 32.90

o, dan 49.47

o dengan struktur

kristal berbentuk heksagonal yang memiliki ukuran parameter kisi a = b = 9.418

Å dan c = 6.884 Å. Hasil pencirian terhadap sampel yang diperoleh pada

penelitian ini menunjukkan bahwa pola difraksi sinar-x yang terbentuk hampir

sama dengan pola difraksi sinar-x untuk fasa HAp pada database JCPDS

(Lampiran 3). Gambar 3 menunjukkan pola difraksi sinar-x untuk sampel HAp

hasil sintesis.

Gambar 3 Pola XRD pada HAp yang dihasilkan pada: (a) sintesis

ke-1, (b) sintesis ke-2, dan (c) sintesis ke-3

2θ (derajat)

Inte

nsi

tas

(cac

ahan

)

0

150

300

450

0

80

160

240

0

100

200

300

400

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85

(214)

(502)

(304)

(322)

(313)

(420)

(511)

(512)

(520)

(432)

(513)

(522)

(321)

(112)

(300)

(002)

(202)

(301)

(211)

(111)

(200)

(210)

(102)

(222)

(410)

(212) (3

10)

(400)

(203)

(10

0)

(10

1)

(311)

(312)

(402)

(004) (2

13)

(214)

(502)

(304)

(322)

(313)

(420)

(511)

(512)

(520)

(432)

(513)

(522) (3

21)

(112) (3

00)

(002)

(202)

(301)

(211)

(111)

(200)

(210)

(102)

(222)

(410)

(212)

(310)

(400)

(203)

(10

0)

(311)

(312)

(402)

(004)

(213)

(214)

(502)

(304)

(322)

(313

)

(420

)

(511)

(512

)

(520

)

(432)

(513)

(522

) (321)

(112) (3

00)

(002)

(202)

(301)

(211)

(111)

(200)

(210)

(102)

(222)

(410)

(212)

(310)

(400)

(203)

(10

0)

(311)

(312)

(402)

(004)

(213)

(10

1)

(a)

(b)

(c)

Page 21: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

9

Berdasarkan pola difraksi XRD pada Gambar 3, puncak intensitas difraksi

sampel (a), (b), maupun (c) secara keseluruhan merupakan puncak intensitas fasa

HAp. Pola difraksi sinar-x pada sampel (b) memiliki intensitas lebih rendah

dibanding dengan intensitas Pola difraksi sinar-x pada dua sampel lainnya.

Parameter kisi sampel HAp (a), (b), maupun (c) ditentukan berdasarkan metode

Cohen untuk struktur kristal heksagonal (Lampiran 3). Hasil perhitungan

parameter kisi sampel HAp pada penelitian ini disajikan dalam Tabel 2. Ukuran

kristalin HAp ditentukan berdasarkan persamaan Scherrer yang diilustrasikan

pada Persamaan (3) dan dihitung hanya pada bidang (300) yang merupakan salah

satu bidang fasa kristal HAp dengan puncak intensitas yang cukup tinggi.4 Derajat

kristalinitas (DK) HAp dihitung dengan membandingkan luas fasa kristalin (AFK)

dengan luas fasa total (AFT) sebagaimana Persamaan (4).17

Luas fasa kristalin dan

fasa total merupakan perkalian nilai full width half maximum (FWHM) dengan

tinggi puncak fasa (height) yang diperoleh dari software powder-x. Luas fasa

kristalin diperoleh dengan menghilangkan background pola XRD dan dikurangi

background amorf sebagaimana ditunjukkan pada Lampiran 5. Ukuran kristalin

dan derajat kristalinitas HAp yang dihasilkan ditunjukkan pada Tabel 3.

Persamaan scherrer untuk menentukan ukuran kristalin :4

(3)

Keterangan : D = ukuran kristalin (nm)

λ = panjang gelombang sinar x (0.154 nm)

β = FWHM (rad)

θ = sudut difraksi (rad)

Persamaan menentukan derajat kristalinitas :17

(4)

Keterangan : DK = derajat kristalinitas

AFK = luas fasa kristalin (FWHM x Height)

AFT = luas fasa total (FWHM x Height)

Tabel 2 Parameter kisi HAp dan ketepatan (a) sintesis ke-1, (b) sintesis ke-2,

dan (c) sintesis ke-3

Sampel Parameter kisi Ketepatan

a = b (Å) c (Å) a = b (%) c (%)

(a) 9.44 6.93 99.82 99.37

(b) 9.37 6.85 99.54 99.53

(c) 9.43 6.88 99.89 99.97

Page 22: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

10

Tabel 3 Ukuran kristalin dan derajat kristalinitas HAp (a) sintesis ke-1,

(b) sintesis ke-2, dan (c) sintesis ke-3

Sampel Ukuran Kristalin (nm)

Derajat Kristalinitas

(%) Bidang 300

(a) 38.86 92.57

(b) 23.46 84.81

(c) 34.77 90.41

Berdasarkan pola XRD pada Gambar 3 dan hasil perhitungan ukuran

kristalin dan derajat kristalinitas pada Tabel 3, maka terdapat korelasi antara

intensitas pola difraksi sinar-x dengan ukuran kristalin, yaitu semakin tinggi

puncak intensitas pola difraksinya, maka ukuran kristalin pada bidang yang sama

juga semakin besar. Begitu pula dengan derajat kristalinitas, semakin tinggi

intensitas pola difraksi, maka derajat kristalinitasnya semakin tinggi. Hal ini

membuktikan bahwa derajat kristalinitas berbanding lurus dengan puncak

intensitas pola difraksi dan ukuran kristalinnya. Sebagaimana dijelaskan pada

hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa semakin besar ukuran

kristalin, maka semakin tinggi derajat kristalinitas yang dihasilkan.4

Selain pencirian menggunakan XRD, serbuk HAp juga dilakukan pencirian

menggunakan spektrometer FTIR untuk mengidentifikasi gugus fungsinya dengan

meninjau serapan radiasi inframerah yang dilewatkan pada sampel. Penyerapan

radiasi inframerah oleh sampel menyebabkan perubahan energi pada tingkat-

tangkat vibrasi molekulnya. Dalam senyawa diatomik hanya terjadi satu jenis

vibrasi yaitu vibrasi regangan (streching vibration), sedangkan dalam senyawa

poliatomik memungkinkan terjadinya vibrasi regangan maupun vibrasi tekuk

(bending vibration). Frekuensi radiasi inframerah yang diserap oleh gugus fungsi

suatu senyawa dan dikonversi ke dalam energi vibrasinya yaitu berada dalam

kisaran 10000 cm-1

hingga 100 cm-1

.18

Spektra FTIR yang dihasilkan

menunjukkan bahwa gugus fungsi senyawa sampel HAp T1, HAp T2, dan HAp

T3 hanya tersusun atas gugus fosfat (-PO43-

) dan gugus hidroksil (-OH-) yang

merupakan gugus-gugus senyawa HAp. Gambar 4 menunjukkan spektra FTIR

masing-masing sampel. Puncak serapan gugus PO43-

dan OH- masing-masing

sampel terdeteksi pada bilangan gelombang yang sama dengan tingkat penyerapan

yang berbeda. Puncak serapan gugus PO43-

terdeteksi pada bilangan gelombang

570.89 cm-1

dan 601.75 cm-1

untuk gugus vibrasi P-O, sedangkan vibrasi P=O

terdeteksi pada bilangan gelombang 1041.48 cm-1

. puncak serapan gugus OH-

terdeteksi pada bilangan gelombang 632.61 cm-1

dan 3571.90 cm-1

. Hasil

identifikasi gugus-gugus fungsi pada sampel ini menandakan kesesuaian dengan

daerah serapan masing-masing gugus fungsi. Puncak serapan dan persentase

transmisi masing-masing gugus fungsi yang teridentifikasi pada sampel HAp

ditunjukkan pada Tabel 4.

Page 23: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

11

Gambar 4 Spektra FTIR sampel HAp yang dihasilkan pada: (a) sintesis

ke-1, (b) sintesis ke-2, dan (c) sintesis ke-3

Tabel 4 Puncak serapan dan persentase transmisi spektra FTIR HAp

yang dihasilkan (a) sintesis ke-1, (b) sintesis ke-2, dan (c)

sintesis ke-3

Sampel Gugus Fosfat Gugus Hidroksil

Puncak (cm-1

) % T Puncak (cm-1

) % T

(a) 570.89; 601.75;

1041.48; 601.75

46.50; 52.01;

22.76 ; 52.01 632.61; 3571.90 56.72; 79.91

(b) 570.89; 601.75;

1041.48; 601.75

37.67; 44.25;

19.66 ; 44.25 632.61; 3571.90 48.06; 70.15

(c) 570.89; 601.75;

1041.48; 601.75

58.53; 62.19;

44.03 ; 62.19 632.61; 3571.90 65.20; 72.67

0

20

40

60

80

100

0

20

40

60

80

100

0

20

40

60

80

100

460 960 1460 1960 2460 2960 3460 3960 4460Bilangan Gelombang (cm

-1)

Tra

nsm

ita

nsi

(%

)

(a)

(b)

(c)

hidroksil

Fosfat

Page 24: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

12

Komposit HAp/alginat

Komposit HAp/alginat yang dihasilkan pada penelitian ini diidentifikasi

gugus fungsi senyawanya menggunakan spektrometer FTIR. Proses identifikasi

ini dilakukan untuk melihat perubahan serapan gugus fungsi senyawa HAp dan

senyawa Na-alginat. Berdasarkan struktur kimianya, senyawa Na-alginat

merupakan salah satu polimer alam dengan gugus R-O-R yang mengandung

gugus karboksil (C-O), alkana (C-H), karbonil (C=O), isomer natrium (O-Na),

dan gugus hidroksil.19

Spektra FTIR hasil identifikasi gugus fungsi senyawa Na-

alginat ditunjukkan pada Gambar 5. Puncak serapan gugus C-O terdeteksi pada

bilangan gelombang 1110.92 cm-1

, gugus C-H stretching teridentifikasi pada

bilangan gelombang 2931.59 cm-1

dan bending teridentifikasi pada bilangan

gelombang 817.76 cm-1

, gugus C=O pada bilangan gelombang 1612.37 cm-1

,

gugus O-Na pada bilangan gelombang 1419.50 cm-1

, dan gugus O-H pada

bilangan gelombang 617.18 cm-1

dan 3502.47 cm-1

. Puncak serapan dan

persentase transmisi masing-masing gugus fungsi yang teridentifikasi pada sampel

Na-alginat ditunjukkan pada Tabel 5.

Gambar 5 Spektrum FTIR Na-alginat

Tabel 5 Puncak serapan dan persentase transmisi spektrum FTIR Na-alginat

Gugus Puncak (cm-1

) % T

C–O . 1110.92 63.67

C=O . 1612.37 71.74

O–Na 1419.50 72.82

O–H . 3502.47 dan 617.18 68.84 dan 67.80

C–H . 2931.59 dan 817.76 78.82 dan 89.39

Spektra FTIR hasil pencirian terhadap komposit HAp/alginat menunjukkan

bahwa gugus fungsi senyawa yang teridentifikasi bertambah banyak jumlahnya.

Hal ini disebabkan karena terjadinya penggabungan antara gugus fungsi yang

terkandung dalam senyawa HAp dengan gugus fungsi yang terkandung di dalam

40

60

80

100

460 960 1460 1960 2460 2960 3460 3960 4460

Tra

nsm

itan

si (

%)

Bilangan gelombang (cm-1)

C-O

O-Na

C=O

O-H

C-H

Page 25: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

13

senyawa Na-alginat, sehingga gugus molekul semakin kompleks. Gugus yang

teridentifikasi oleh spektrometer FTIR ini meliputi gugus C-O, C-H, C=O, O-Na,

O-H, P=O dan P-O. Spektra FTIR komposit HAp/alginat ditunjukkan pada

Gambar 6, sedangkan puncak serapan dan persentase transmisi masing-masing

gugus fungsi yang teridentifikasi ditunjukkan pada Tabel 6.

Gambar 6 Spektra FTIR komposit HAp/alginat yang dihasilkan pada: (a) sintesis

ke-1, (b) sintesis ke-2, dan (c) sintesis ke-3

40

60

80

100

40

60

80

100

40

60

80

100

460 960 1460 1960 2460 2960 3460 3960

Bilangan gelombang (cm-1

)

Tra

nsm

itan

si (

%)

C-O

O-Na

C=O

O-H

C-H

P=O

P-O

(c)

(b)

(a)

Page 26: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

14

Tabel 6 Puncak serapan dan persentase transmisi spektra FTIR HAp/alginat yang

dihasilkan pada: (a) sintesis ke-1, (b) sintesis ke-2, dan (c) sintesis ke-3

(a)

Gugus Puncak (cm-1

) % T

P=O . 1041.48 72.26

C–O . 1103.20 71.05

C–H . 2931.59 83.57

C=O . 1643.23 74.39

O–Na 1419.50 85.60

O–H . 632.61 dan 3448.47 75.19 dan 49.21

P–O . 570.89 dan 0601.75 73.72 dan 74.00

(b) dan (c)

Gugus Puncak (cm-1

) % T ( (b) ;(c) )

P=O . 1033.77 71.33 ; 69.87

C–O . 1103.20 70.97 ; 69.75

C–H . 2931.59 83.09 ; 83.88

C=O . 1643.23 73.68 ; 75.69

O–Na 1419.50 83.57 ; 82.73

O–H . 632.61 dan 3448.47 72.20 ; 73.69 dan 49.61 ; 56.96

P–O . 563.17 dan 0601.75 69.88 ; 70.55 dan 70.96 ; 72.03

Berdasarkan Tabel 6 di atas, Jika ditinjau kembali spektrum FTIR serbuk

Na-alginat, maka pada serapan gugus fungsi senyawa komposit HAp/alginat

terdapat satu gugus fungsi yang tidak teridentifikasi yaitu gugus vibrasi C-H. Pada

sepektra FTIR Na-alginat gugus C-H teridentifikasi pada bilangan gelombang

2931.59 cm-1

dan 817.76 cm-1

. Namun

pada Gambar 6 serapan gugus C-H pada

bilangan gelombang 817.76 cm-1

tidak teridentifikasi. Hal ini terjadi karena gugus

O-H yang teridentifikasi pada bilangan gelombang 632.61 cm-1

menyebabkan

pelebaran transmisi.19

Puncak persentase transmisi terletak pada bilangan

gelombang 848.62 cm-1

hingga mencapai lebih dari 90%.

Analisis morfologi komposit HAp/alginat dilakukan dengan menggunakan

SEM-EDX. Pada penelitian ini, analisis morfologi difokuskan pada identifikasi

ukuran pori dan struktur porositas serta persentase massa unsur yang terkandung

di dalam komposit. Hasil pemindaian menunjukkan bahwa struktur porositas yang

terlihat cukup teratur dengan ukuran pori yang hampir seragam, sebagaimana

ditunjukkan pada Gambar 7. Berdasarkan Gambar 7 pada perbesaran 100x

dimunculkan beberapa skala ukuran diameter pori yang terbentuk, rentang ukuran

diameter pori yang terbentuk adalah antara 93 μm hingga 182 μm. Variasi ukuran

diameter pori yang didapatkan tersebut sudah cukup memberikan ruang dan

Page 27: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

15

menjadi media pertumbuhan sel osteoblas untuk mempercepat proses remodeling

tulang. Namun ukuran pori yang terdapat pada komposit ini lebih kecil jika

dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumya. Hal ini disebabkan karena rasio

massa HAp dan Na-alginat yang digunakan adalah sebesar 70% dan 30%,

sedangkan pada penelitian sebelumya adalah 50% dan 50%. Sebagaimana

dinyatakan dalam hasil penelitian sebelumnya bahwa semakin banyak jumlah

HAp yang digunakan, maka ukuran pori yang dihasilkan semakin kecil.4

Gambar 7 Hasil SEM komposit HAp/alginat pada: (a) Perbesaran 50x, (b)

Perbesaran 100x, (c) Perbesaran 500x, dan (d) Perbesaran 1000x

Hasil Analisis EDX menunjukkan bahwa komposit HAp/alginat

mengandung beberapa unsur dengan persentase massa yang berbeda. Unsur-unsur

yang terkandung di dalam komposit HAp/alginat terdiri atas karbon, oksigen,

natrium, fosfor, belerang, klorin, dan kalsium. Sebaran unsur yang terkandung di

dalam komposit hampir merata di seluruh bagian komposit, sebagaimana hasil

analisis di dua daerah menunjukkan bahwa selisih persentase massa yang sangat

kecil. Persentase massa unsur didominasi oleh unsur oksigen dengan kadar lebih

dari 47 persen. Secara terperinci persentase massa unsur yang terkandung dalam

komposit HAp/alginat ditunjukkan pada Tabel 7. Unsur belerang yang terkandung

dalam komposit dengan kadar sebesar 3.18% merupakan unsur yang terkandung

dalam senyawa Na-alginat.

(a) (b)

(c) (d)

Page 28: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

16

Tabel 7 Persentase massa unsur yang terkandung dalam komposit HAp/alginat

Unsur HAp/alginat

Daerah 1 Daerah 2

C 011.21 011.89

O 047.87 047.59

Na 008.51 008.10

P 008.33 008.33

S 003.18 002.89

Cl 001.07 001.13

Ca 019.84 020.06

Total 100.00 100.00

Berdasarkan persetase massa unsur yang terkandung dalam komposit pada

Tabel 7, maka rasio molaritas Ca/P komposit dapat ditentukan berdasarkan

perbandingan massa dengan massa relatif unsur, sebagaimana Persamaan (5)

berikut :

(5)

Keterangan : = persentase massa unsur Ca berdasarkan analisis EDX

= persentase massa unsur P berdasarkan analisis EDX

= massa atom relatif unsur Ca (40.08 gram/mol)

= massa atom relatif unsur P (30.97 gram/mol)

Berdasarkan Persamaan (5) di atas, rasio molaritas Ca/P komposit dihasilkan

sebesar 1.84 dan 1.86. Hal ini menunjukkan bahwa rasio molaritas Ca/P komposit

lebih besar dibandingkan dengan rasio molaritas Ca/P HAp pada tulang yang

hanya sebesar 1.67. Peningkatan rasio molaritas Ca/P pada komposit yang

dihasilkan merupakan akibat penggunaan CaCl2 sebagai crosslink agent, sehingga

jumlah Ca yang terkandung dalam komposit bertambah banyak.

Komposit HAp/selulosa

Seperti halnya serbuk HAp, komposit HAp/selulosa yang dihasilkan pada

penelitian ini dilakukan pencirian karakter menggunakan XRD bersamaan dengan

pelikel selulosa nata de coco yang telah dimurnikan. Pola difraksi yang terbentuk

mencirikan dua karakter material yang berbeda yaitu selulosa dan HAp,

sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 8. Pola difraksi sinar-x yang menunjukkan

karakter selulosa nata de coco ditunjukkan oleh adanya puncak pada 2θ di sekitar

14 derajat dan 22 derajat, sedangkan karakter HAp ditunjukkan oleh adanya

puncak yang tinggi pada rentang 2θ 31 derajat hingga 34 derajat. Berdasarkan

hasil pencirian, pelikel selulosa nata de coco memiliki luas fasa kristalin sebesar

1.57 satuan luas dan luas fasa amorfnya sebesar 0.27 satuan luas, sehingga derajat

kristalinitasnya diperoleh sebesar 85.49 persen. Hal ini menunjukkan bahwa

derajat kristalinitas pelikel selulosa nata de coco cukup tinggi, sebagaimana

dinyatakan oleh Farah Nurlidar (2012) dalam karyanya bahwa selulosa mikrobial

(selulosa nata de coco) memiliki derajat polimerisasi, derajat kristalinitas dan

kekuatan mekanik yang tinggi.16

Derajat kristalinitas komposit HAp/selulosa

Page 29: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

17

berdasarkan pencirian menggunakan XRD dari dua sampel yang dihasilkan pada

penelitian ini diperoleh masing-masing sebesar 64.19% dan 54.63% dengan luas

fasa kristal masing-masing sebesar 0.77 dan 0.35 satuan luas, sedangkan luas fasa

amorfnya masing-masing sebesar 0.43 dan 0.29 satuan luas. Pendepositan HAp ke

dalam pelikel selulosa nata de coco pada penelitian ini telah menghasilkan

material komposit yang memiliki derajat kristalinitas yang lebih rendah. Hal Ini

mengindikasikan bahwa material yang dihasilkan memiliki keunggulan yaitu

tingkat degradasinya lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena material yang

memiliki derajat kristalinitas yang tinggi mengakibatkan tingkat degradasinya

menjadi rendah, sehingga komposit HAp/selulosa yang dihasilkan pada penelitian

ini lebih cepat terserap oleh tubuh ketika diimplankan.

Gambar 8 Pola difraksi XRD Pelikel selulosa nata de coco dan komposit

HAp/selulosa: (a) Pelikel selulosa nata de coco, (b) komposit

HAp/selulosa ke-1, dan (c) komposit HAp selulosa ke-2

Analisis morfologi juga dilakukan pada komposit HAp/selulosa

sebagaimana dilakukan pada komposit HAp/alginat. Analisis ini juga dilakukan

untuk mengetahui ukuran pori dan struktur porositasnya serta mengetahui unsur-

unsur yang terkandung di dalamnya. Berdasarkan pemindaian SEM, Struktur

porositas komposit HAp/selulosa yang terbentuk tidak begitu jelas. Hal ini

disebabkan karena bentuk komposit yang dihasilkan adalah lembaran, berbeda

dengan bentuk komposit HAp/alginat yang berbentuk scaffold. Hasil pemindaian

SEM pada HAp/selulosa ditunjukkan pada Gambar 9. Beberapa hasil pemindaian

0

30

60

90

0

30

60

90

120

0

100

200

300

400

5 15 25 35 45 55 65 75 85

2θ (derajat)

Inte

nsi

tas

(cac

ahan

)

(a)

(b)

(c)

Selulosa

HAp

Page 30: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

18

yang ada, tidak satupun yang diberikan skala ukuran porinya. Hal ini disebabkan

karena sulitnya menentukan parameter batas pori-pori yang terbentuk dalam

sampel dengan bentuk lembaran. Pada hasil pemindaian dengan perbesaran 500x

terlihat bahwa pada sampel terdapat pori dengan ukuran diperkirakan lebih kecil

dari 10 μm. Posisi pori yang terlihat dari hasil pemindaian ditunjukkan oleh garis

yang melingkar berwarna merah.

Gambar 9 Hasil SEM komposit HAp/selulosa pada: (a) Perbesaran 200x, (b)

Perbesaran 500x, (c) Perbesaran 1000x, dan (d) Perbesaran 2000x

Berdasarkan hasil Analisis EDX menunjukkan bahwa komposit

HAp/selulosa tersusun atas unsur karbon, oksigen, fosfor, dan kalsium dengan

sebaran yang cukup merata di seluruh bagiannya, sebagaimana hasil analisis di

dua daerah menunjukkan bahwa selisih persentase massa yang sangat kecil.

Seperti halnya komposit HAp/alginat, komposit ini juga didominasi kandungan

unsurnya oleh oksigen dengan kadar massanya lebih dari 45%. Secara terperinci

persentase massa unsur yang terkandung di dalam komposit HAp/selulosa

ditunjukkan pada Tabel 8.

(d) (c)

(b) (a)

Page 31: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

19

Tabel 8 Persentase massa unsur yang terkandung dalam komposit HAp/selulosa

Unsur HAp/selulosa

00Daerah 1 00Daerah 2

C 007.06 007.66

O 045.50 045.27

P 016.67 016.39

Ca 030.77 030.67

Total 100.00 100.00

Berdasarkan persetase massa unsur yang terkandung dalam komposit pada

Tabel 8, maka rasio molaritas Ca/P komposit berdasarkan Persamaan (5)

dihasilkan sebesar 1.43 dan 1.45. Hal ini menunjukkan bahwa rasio molaritas

Ca/P komposit lebih kecil dibandingkan dengan rasio molaritas Ca/P HAp pada

tulang yang besaranya adalah 1.67.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian ini, dapat disimpulkan

bahwa proses sintesis HAp berpori dari cangkang telur ayam dengan matriks

selulosa nata de coco dan Na-alginat telah berhasil. Pencirian menggunakan XRD

pada serbuk HAp yang dihasilkan menunjukkan bahwa derajat kristalinitasnya

cukup tinggi untuk setiap sampel serbuk HAp yaitu di atas 80%. Gugus fungsi

senyawa yang teridentifikasi oleh spektrometer FTIR pada serbuk HAp terdiri atas

gugus fosfat dan gugus hidroksil yang keduanya merupakan gugus fungsi

senyawa HAp. Proses inkubasi pada pengeringan komposit HAp/selulosa

menyebabkan komposit yang dihasilkan berbentuk lembaran, sedangkan proses

pengeringan beku pada pengeringan komposit HAp/alginat menyebabkan

komposit yang dihasilkan sesuai dengan bentuk cetakan yang digunakan.

Pencirian menggunakan XRD pada komposit HAp/selulosa menunjukkan

bahwa pendepositan HAp ke dalam pelikel selulosa nata de coco menyebabkan

derajat kristalinitas komposit lebih rendah yaitu 64.19% dan 54.63%. Hal ini

menunjukkan bahwa komposit HAp/selulosa memiliki tingkat degradasi yang

lebih tinggi dibandingkan dengan pelikel selulosa nata de coco dan serbuk HAp-

nya saja yang masing-masing memiliki derajat kristalinitas di atas 80%. Hasil

identifikasi gugus fungsi pada komposit HAp/alginat menunjukkan hampir

seluruh gugus fungsi senyawa HAp dan senyawa Na-alginat teridentifikasi.

Namun serapan gugus C-H pada bilangan gelombang 817.76 cm-1

tidak

teridentifikasi.

Berdasarkan hasil pemindaian menggunakan SEM, komposit HAp/alginat

memiliki struktur porositas yang cukup teratur karena memiliki bentuk scaffold

dengan ukuran pori yang berada pada rentang 93 μm hingga 182 μm, sedangkan

ukuran pori yang terbentuk pada komposit HAp/selulosa diperkirakan lebih kecil

Page 32: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

20

dari 10 μm dengan struktur porositas yang tidak begitu jelas. Hal ini disebabkan

karena bentuk komposit HAp/selulosa yang dihasilkan adalah lembaran.

Berdasarkan analisis EDX, rasio Ca/P komposit HAp/alginat diperoleh sebesar

1.84 dan 1.86, sedangkan rasio Ca/P komposit HAp/selulosa diperoleh sebesar

1.43 dan 1.45.

Saran

Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk dilakukan uji degradasi agar

diketahui tingkat peyerapan tubuh terhadap sampel komposit HAp/alginat dan

HAp/selulosa yang diimplankan. Untuk memperoleh ukuran pori yang lebih besar

dapat dilakukan penurunan nilai rasio HAp/alginat. Sedangkan untuk

menghasilkan bentuk komposit HAp/selulosa dalam tiga dimensi (scaffold) dapat

digunakan metode pengeringan beku, dimana pelikel selulosa nata de coco yang

telah direndam dikeringkan melalui proses freeze drying.

DAFTAR PUSTAKA

1. Kehoe S. 2008. Optimisation of Hydroxyapatite (HAp) for Orthopaedic

Application via the Chemical Precipitation Technique [thesis]. School of

Mechanical and Manufacturing Engineering Dublin City University.

2. Muntamah. 2011. Sintesis dan Karakterisasi Hidroksiapatit dari Limbah

Cangkang Kerang Darah (Anadara Granosa,Sp) [tesis]. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor.

3. Arifianto. 2006. Pengaruh Atmosfer dan Suhu Sintering Terhadap Komposisi

Pelet Hidroksiapatit yang Dibuat dari Sintesa Kimia dengan Media Air dan

SBF [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

4. Indrani DJ. 2012. Komposit Hidroksiapatit Kalsinasi Suhu Rendah dengan

Alginat Sargassum Duplicatum atau Sargassum Crassifolium sebagai

Material Scaffold untuk Pertumbuhan Sel Punca Mesenkimal [disertasi].

Jakarta (ID): Universitas Indonesia.

5. Palmero P, Lombardi M, Montanaro L, Tirillo J, Bartuli C, Valente T,

Marcassoli P, Cabrini M. 2010. Development and Mechanical

Characterization of Hydroxyapatite Micro/Macro-Porous Scaffolds by an

Innovative Gel-Casting Process. J Ceramic Materials 62(3): 355-362.

6. Pratiwi N. 2011. Sintesis dan Karakterisasi Hidroksiapatit Scaffold [skripsi].

Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

7. Trianita VN. 2012. Sintesis Hidroksiapatit Berpori dengan Porogen Polivinil

Alkohol dan Pati [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

8. Wulandari EC, Murningsih W, Wahyuni HI. 2012. Deposisi Kalsium dan

Phosphor pada Cangkang Telur Ayam Arab dengan Pemberian Berbagai

Level Azolla Microphylla. Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012,

hal. 507 – 520.

Page 33: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

21

9. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Produksi Telur Ayam Ras Petelur

Menurut Provinsi. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik.

10. Lindu M, Puspitasari T, Ismi E. 2010. Sintesis dan Karakterisasi Selulosa

Asetat dari Nata De Coco sebagai Bahan Baku Membran Ultrafiltrasi. J Sains

Material Indonesia. 12(1):17-23.

11. Kosman R. 2011. Pemurnian Natrium Alginat dari Sargassum duplicatum j.g.

Agardh, Turbinaria decurrens (bory) dan Turbinaria ornata (turner) j. Argardh

Asal Perairan Ternate, Maluku Utara. Majalah Farmasi dan

Farmakologi.15:30-34.

12. Lin HR, Yeh YJ (2004). Porous Alginate/ Hydroxyapatite Composite

Scaffolds for Bone Tissue Engineering : Preparation, Characterization, and In

Vitro Studies. J Biomed Mater Res Part B:nnApplBiomater 71B : 52-65

13. Anggraeni A. 2012. Metode Singgle Drop pada Pembuatan Hidroksiapatit

Berbasis Cangkang Telur [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

14. Windarti T, Astuti Y. 2006. Pengaruh Konsentrasi Ca2+

dan (PO4)3-

pada

Pembentukan Hidroksiapatit di dalam Matriks Selulosa Bakterial. JSKA. Vol.

IX. No. 3-2006.

15. Hernawati. Mineral dan Homeostasis (Keseimbangan Ionik dan

Tekanan Osmosis)[makalah]. Bandung (ID): Universitas Pendidikan

Indonesia

16. Nurlidar F. 2012. Sintesis Komposit Selulosa Bakteri-Sitrat-Kitosan

sebagai Matriks Pembentukan Hidroksiapatit [tesis]. Depok (ID):

Universitas Indonesia.

17. Purnama EF, Nikmatin S, Langenati R. 2006. Pengaruh Suhu Reaksi terhadap

Derajat Kristalinitas dan Komposisi Hidroksiapatit Dibuat dengan Media Air

dan Cairan Tubuh Buatan (Synthetic Body Fluid). J Sains Material Indonesia,

edisi khusus Oktober 2006, hal. 154-162.

18. Mudzakir A. Metode Spektoskopi Inframerah untuk Analisis Material

[diktat]._http://file.upi.edu/Agus_Setiabudi/Bahan_Kuliah_Karakterisasi_Mat

erial/Bab_5_Infrared_Spektroscopy_untuk_padatan.pdf. [diunduh pada 13

April 2014].

19. Bintarti TW, Izak DR, Adi J. 2013. Sintesis dan Karakterisasi Bone Graft

Berbasis Hidroksiapatit dan Alginat. Jurnal Fisika dan Terapannya Vol. 1,

No. 2, April 2013.

Page 34: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

22

LAMPIRAN

Lampiran 1

Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian

Persiapan alat dan bahan

Mulai

Serbuk HAp

Kalsinasi cangkang telur ayam

Sintesis serbuk HAp

(wise drop)

Analisis data

Menyusun laporan

Analisis morfologi (SEM-EDX)

Pencirian FTIR Pencirian XRD

HAp berpori matriks

selulosa

HAp berpori matriks

alginat

Sintesis HAp/Alginat

(phase separation)

Sintesis HAp/selulosa

(cellulose immersion)

Pencirian XRD, FTIR

Selesai

Page 35: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

23

Lampiran 2

Bahan dan Alat

Keterangan :

(1) Cangkang telur

(2) Kalsinasi dan sintering

(3) Presipitasi wise drop

(4) Proses penyaringan

(5) Hasil sintering

(6) Serbuk Na-alginat

(7) Gel HAp/alginat

(8) Pencetakan gel HAp/alginat

(9) Scaffold HAp/alginat

(10) Pemurnian pelikel selulosa nata de coco

(11) Sonikasi dan stirring suspensi HAp

(12) Perendaman pelikel selulosa nata de coco

(13) Lembaran pelikel selulosa nata de coco

dan komposit HAp/selulosa

(1) (5) (2) (3) (4)

(6) (7) (8) (9)

(10) (11) (12) (13)

Page 36: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

24

Lampiran 3

Data Joint Commite on Powder Diffraction Standards (JCPDS)

Hidroksiapatit (Ca5(PO4)3(OH))

Page 37: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

25

Lampiran 4

Menghitungan Parameter Kisi dengan Metode Cohen

Menentukan parameter kisi heksagonal untuk puncak banyak

Jarak antar bidang, d :

(

)

(A1)

Menurut Bragg :

atau

(A2)

Penggabungan persamaan (1) dan (2) menghasilkan :

(

)

, atau

(A3)

Untuk memperoleh parameter kisi menggunakan hubungan,

(

)

(A4)

Akan diperoleh bentuk :

(A5)

Keterangan :

;

;

Nilai C, B, dan A dapat diperoleh dari 3 persamaan berikut :

Σ α sin2θ = C Σ α

2 + B Σ αγ + A Σ αδ

Σ γ sin2θ = C Σ αγ + B Σ γ

2 + A Σ γδ

Σ δ sin2θ = C Σ αδ + B Σ γδ + A Σ δ

2

Maka nilai parameter kisi a dan c diperoleh:

√ √

√ (A6)

Perhitungan parameter kisi sampel HAp hasil sintesis ke-1

153.47 = 14,214.00 C + 2,144.00 B + 4,326.82 A

045.36 = 02,144.00 C + 2,096.00 B + 1,297.79 A

054.81 = 04,326.82 C + 1,297.79 B + 1,574.26 A

Dalam bentuk matriks Ax = B dituliskan sebagai berikut:

(

)( ) (

)

Page 38: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

26

Menghitung determinan A, A1 dan A2 :

|A| = (

)

|A1| = (

)

|A2| = (

)

Nilai C dan B diperoleh :

Nilai parameter kisi a dan c diperoleh :

√ √

√ √ ;

√ √

Perhitungan parameter kisi sampel HAp hasil sintesis ke-2

116.99 = 10,512.00 C + 1,876.00 B + 3,315.92 A

042.25 = 01,876.00 C + 2,046.00 B + 1,208.51 A

044.60 = 03,315.92 C + 1,208.51 B + 1,287.63 A

Determinan A, A1, dan A2 :

Nilai C dan B diperoleh :

Nilai parameter kisi a dan c diperoleh :

√ √

√ √ ;

√ √

Perhitungan parameter kisi sampel HAp hasil sintesis ke-3

170.16 = 15,481.00 C + 2,569.00 B + 4,731.16 A

052.58 = 02,569.00 C + 2,367.00 B + 1,477.56 A

060.69 = 04,731.16 C + 1,477.56 B + 1,718.77 A

Determinan A, A1, dan A2 :

Nilai C dan B diperoleh :

Nilai parameter kisi a dan c diperoleh :

√ √

√ √ ;

√ √

Page 39: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

27

Lampiran 5

Menentukan Luas Fasa Total dan Luas Fasa Kistalin

Contoh pada sampel HAp T1

1. Menentukan puncak fasa total (kristalin dan amorf) dengan menghilangkan

Background

2. Fitting puncak fasa total

Page 40: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

28

3. Menentukan puncak fasa kristalin dengan menghilangkan Background amorf

(kurva warna biru)

4. Fitting puncak fasa kristalin

Page 41: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

29

Lampiran 6

Gambar Hasil Pemindaian Scaning Electron Microscope

1. morfologi komposit HAp/alginat

Perbesaran 30x Perbesaran 50x

Perbesaran 100x Perbesaran 200x

Perbesaran 1000x Perbesaran 500x

Page 42: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

30

2. Morfologi komposit HAp/selulosa

Perbesaran 50x Perbesaran 100x

Perbesaran 200x Perbesaran 500x

Perbesaran 2000x Perbesaran 1000x

Page 43: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

31

Lampiran 7

Spektrum Analisis Enegy Disversive X-ray(EDX)

1. Spektrum EDX komposit HAp/alginat

2. Spektrum EDX komposit HAp/selulosa

Page 44: SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI CANGKANG … · diperlukan agar jaringan tulang dapat berinteraksi dengan protein.5 Hidroksiapatit yang dihasilkan dari suatu proses sintesis

32

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Sugandi yang lahir di Pandeglang

pada tanggal 02 April 1992 dari pasangan Saria (alm.) dan

Rukmah. Penulis merupakan anak ketiga dari lima bersaudara.

Pada tahun 2004, penulis telah menyelesaikan sekolah dasar di

SDN Cening 1 dan melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah

Negeri (MTsN) Cening kemudian lulus pada tahun 2007. Pada

tahun 2010 penulis telah menyelesaikan sekolah menengah atas

di Madrasah Aliyah Mathla’ul Anwar Pusat (Almapus) Menes

dan pada tahun yang sama penulis berhasil masuk ke Institut

Pertanian Bogor pada Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan program beasiswa

Bidikmisi angkatan pertama.

Selama studi, penulis pernah mengikuti beberapa organisasi kemahasiswaan seperti

Badan Kerohanian Islam Mahasiswa (BKIM) IPB sebagai anggota Departemen Syiar

dan Opini pada tahun 2010-2011, pengurus Badan Pekerja Hubungan Kelembagaan

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (MPM-KM) IPB dan

bendahara Komisi III Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FMIPA IPB pada tahun

2011-2012. Pada tahun 2012-2013 penulis diamanatkan sebagai ketua Komisi V

DPM FMIPA IPB. Selain itu, selama studi penulis juga aktif sebagai pengurus Dewan

Kesejahteraan Mesjid (DKM) Nurul Falah. Pada tahun 2011 dan 2013, penulis

berhasil memperoleh dana hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang

gagasan tertulis dan bidang penelitian.