sintesis asam oksalat dari sekam padi
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM ORGANIK II PERCOBAAN 2
SINTESIS ASAM OKSALAT DARI SEKAM PADI
SENIN, 17 MARET 2014
OLEH
IRHAM MALADI
1112096000001
KELOMPOK 1
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
JURUSAN KIMIA
I. TUJUAN
Ø Mensintesis Asam oksalat dengan sekam padi II. DASAR TEORI
Selulosa adalah polisakarida rantai panjang yang tersusun oleh 150 sampai 1250 unit selulosa per molekul dengan berat molekul 50.000 sampai 400.000 sehingga membentuk serat – serat dalam tanaman . glukosa dengan rantai sakarida lurus , tidak bercabang terdapat terutama dalam tumbuhan pada dinding sel. Senyawa ini tidak larut dalam air, eter dan alcohol tetapi akan terhidrolisis dengan basa kuat(NaOH)
Pembuatan asam oksalat dengan limbah pertanian telah banyak di lakukan dengan cara pemecahan memakai larutan alkali dan oksidasi dengan menggunakan larutan nitrat pekat . peleburan zat – zat buangan yang berasal darihasil pertanian seperti sekam padi memakai larutan Natrium Hidroksida menghasilkan asam oksalat , asam asetat dan asam forminat
Sekam adalah bagian dari bulir padi-‐padian (serealia) berupa lembaran yang kering, bersisik, dan tidak dapat dimakan, yang melindungi bagian dalam (endospermium dan embrio). Sekam dapat dijumpai pada hampir semua anggota rumput-‐rumputan (Poaceae), meskipun pada beberapa jenis budidaya ditemukan pula variasi bulir tanpa sekam (misalnya jagung dan gandum). .
Dalam pertanian, sekam dapat dipakai sebagai campuran pakan, alas kandang, dicampur di tanah sebagai pupuk, dibakar, atau arangnya dijadikan media tanam.
Penelitian ini akan mempelajari pengaruh waktu dan konsentrasi larutan NaOH pada reaksi pembuatan asam oksalat dari sekam padi.
sekam padi mempunyai kandungan karbohidrat yang cukup tinggi dengan selulose sebagai penyusun utamanya. Selulosa adalah penyusun utama kayu yang berwarna putih dan tidak larut dalam air maupun dalam pelarut organik. Selulosa merupakan polisakarida yang tersusun dari molekul -‐ molekul anhidroglukosa. Molekul-‐molekul tersebut saling berkaitan dan membentuk rantai panjang, sehingga berat molekul selulosa sangat besar. Untuk itu, rumus molekul dapat ditulis dengan (C6H10O5)n. Selulosa dapat mengadakan reaksi kimia karena mengandung gugus reaktif, yaitu :
1. Gugus hidroksil, setiap molekul monosakarida mengandung 3 gugus
hidroksil 2. Gugus pereduksi, gugus ini dapat mengadakan reaksi dengan alkali kuat.
Selulosa bila direaksikan dengan alkali kuat akan menghasilkan asam oksalat, asam esetat dan asam formiat Reaksi dengan alkali kuat tersebut juga sering disebut hidrolisis atau peleburan. Asam oksalat merupakan senyawa dikarboksilat yang atom-‐atom C nya mampu mengikat lebih dari satu gugus hidroksil. Asam ini mempunyai bentuk kristal rombis pyramid, tidak berwarna dan transparan, tidak berbau dan higroskopis. Asam oksalat mudah teroksidasi total dan oleh pengaruh panas yang tinggi akan terurai menjadi CO2 dan asam formiat. Secara alami asam oksalat bisa terjadi dalam tumbuh-‐tumbuhan dan dapat dibuat dengan ekstraksi alkali dari limbah penggergajian.
Berdasarkan zat penghidrolisis yang digunakan, reaksi hidrolisis dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Hidrolisis murni, hanya digunakan air. 2. Hidrolisis dengan larutan asam, encer atau pekat. 3. Hidrolisis dengan larutan alkali, encer atau pekat. 4. Alkali fusion, dengan sedikit atau tanpa air pada temperature tinggi.
III. ALAT DAN BAHAN ALAT :
1) Gelas beaker 2) Erlenmeyer 3) Batang pengaduk 4) Penangas air 5) Cawan 6) Corong 7) Sertas saring
BAHAN :
1) Sekam padi 2) Natrium hidroksida 3) CaCl2 jenuh 4) KMnO4 0,1 N 5) H2SO4 4N 6) Aquades
IV. CARA KERJA
v PEMBUATAN ASAM OKSALAT
• Halus kan sekam dengan menggunakan mortal lalu timbang sebanyak 7,5 gram.
• Dimasukkan sekam tersebut kedalam Erlenmeyer kemudian ditambahkan larutan NaOH 40% sebanyak 100 mL. setelah itu , Erlenmeyer yang telah dilengkapi pengaduk dipanaskan selama 70 menit dengan kecepatan pengadukan yang spontan
• Setelah pemanasan selesai didinginkan dan disaring larutan , kemudian dicuci endapan dengan aquades panas
v PENGKRISTALAN ASAM OKSALAT
• Diambil 12,5 ml sampel larutan induk kemudian ditambahkan CaCl2 jenuh
sehingga akan terjadi endapan putih kalsium oksalat. • Disaring endapan kemudian ditambahkan H2SO4 4N sebanyak 50 mL
sehingga endapan terurai menjadi asam oksalat dan kalium sulfat.
• Disaring hasil uraian dan diambil filtrat 12,5 ml kemudian dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 50 mL dan dipanaskan 70 C
• Kemudian didinginkan dalam air es 24 jam sehingga terbentuk Kristal asam oksalat yang berupa Kristal jarum berwarna putih
• disaring endapan lalu di keringkan di dalam oven , dan catat hasilnya V. HASIL PERCOBAAN
o Data percobaan
Massa sekam = 7,5 gram Massa kertas saring = 1,634 gram Massa kertas saring + Massa asam oksalat = 2,8443 gram Massa oksalat = 2,8443 – 1,634 gram
= 1,2103 gram
o Perhitungan Rendemen = berat asam oksalat X 100% Berat sampel Rendemen = 1,2103 g X 100% = 16,1373 % 7,5 g VI. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN PEMBAHASAN
Percabaan yang bertujuan mensintesis asam oksalat dari sekam padi ini diharapkan praktikan dapat berhasil mensintesis senyawa tersebut setelah percobaan sebelumnya dari gula pasir berhasil. Mencoba alternative lain dengan menggunakan sekam padi akan sangat bermanfaaat dalam memanfaatkan bahan bekas yang tidak terpakai lagi.
Proses pemanasan yang dilakukan setelah penambahan NaOH 40% sebanyak 100 mL harus berhati – hati karena NaoH dalam Erlenmeyer dapat menguap dan tidak akan didapat kan asam oksalat dalam sekam tersebut maka dari itu suhu dalam percobaan harus tetap kostan dan di perhatikan hasil percobaannya. Warna yang terbentuk ketika sekam padi di campur dengan NaOH berubah menjadi coklat (gambar 1) perubahan warna tersebut dikarenakan adanya pemutusan ikatan-‐ikatan antaratom reaktan dan permbentukan ikatan-‐ikatan membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan di perlukan energi. Untuk membentuk ikatan yang baru, dilepaskan oleh sejumlah energy, pada hal ini NaOH memutuskan ikatan yang terdapat pada sekam untuk mengikatnya. Dan ditambahkan CaCl2 Setelah itu ditambahkan dengan H2SO4 bertujuan untuk mengurai endapan tersebut menjadi asam oksalat dan kalium sulfat. Disaring kembali adar dapat memisahkan kalium sulfat yang berbentuk endapat dari hasil reaksi tersebut dan diambil filtratnya yaitu asam oksalat tersebut . kalium sulfat
tersebut berwarna putih yang biasanya digunakan dalam pertanian. Filtrate yang telah disaring dipanaskan dan didinginkan didinginkan agar ikatan asam oksalat terikat dalam bentuk endapan (gambar 2). Lalu setelah itu endapan di keringkan untuk memurnikan asam oksalat yang dihasilkan , Asam oksalat yang didapatkan berwarna putih kekuningan (gambar 4)
Berdasar kan hasil percobaan pengaruh waktu hidrolisis NaOH 4N , suhu didih larutan ( 98 C ) berat sekam padi dengan pengadukkan yang tidak tetap dihasilkan asam oksalat sebesar 1,2103 gram dengan waktu 70 menit dengan rendemen sebesar 16,1373 %. KESIMPULAN
ü Asam oksalat yang didapatkan sebesar 1,2103 gram dengan rendemen 16,1373 %
VII. DAFTAR PUSTAKA
Fessenden. 1982. Kimia Organik Jilid 2 Edisi ketiga. Jakarta : Erlangga
Mastuti, E., (2005), Pembuatan Asam Oksalat dari Sekam Padi.pdf (diunduh pada Sabtu, 15 MARET 2014)
Narimo, (2009), Pembuatan Asam Oksalat dari peleburan kertas koran bekas dengan
larutan NaOH, Jurnal Kimia dan Teknologi,pdf. (diunduh pada Sabtu, 15 MARET 2014)
Poedjiati, Anna. 1994. Dasar-‐Dasar Biokimia. Jakarta : Universitas Indonesia. Syukri,S.. 1999. Kimia Dasar Jilid 1. Bandung : ITB.
VIII. LAMPIRAN
gambar 1 .pemanasan sekam padi gambar 2. Pendinginan + NaOH 40% 4N as . oksalat
gambar 3. Penyaringan gambar 4. Asam oksalat as. oksalat