simulation fiber optic networks edfa
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
karena atas rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.
Penyusunan Kerja Praktek II ini, dimaksudkan untuk memenuhi salah satu
syarat dalam menempuh studi perkuliahan program Strata Satu (S1) pada jurusan
Teknik Elektro Konsentrasi Telekomunikasi Fakultas Teknologi Industri Institut
Teknologi Nasional Bandung, dengan judul : OPTICAL AMPLIFIER
SIMULATION WITH MATLAB 2007. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
dalam penyusunan laporan kerja praktek II ini banyak kekurangan baik dalam
pengumpulan data, tata cara penyusunan, pembahasan masalah serta
penyajiannya. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis menerima
segala kritik dan saran yang membangun untuk dijadikan masukan.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Lita Lidyawati, M.T selaku pembimbing Kerja Praktek II di Itenas.
Terima kasih atas segala bimbingan, bantuan dan kemudahannya bu.
2. Kedua orangtua tercinta atas doa dan dukungannya kepada penulis baik
secara moril maupun materil.
3. Bapak Dwi Aryanta, M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Institut
Teknologi nasional.
4. Ibu Lita Lidyawati, M.T, selaku Sekretaris Jurusan Teknik Elektro Institut
Teknologi nasional.
5. Bapak jack selaku kepala Tata Usaha Jurusan elektro.
6. Arsyad Ramadhan Darlis, yang telah membantu dengan kesabarannya dan
memberikan spirit ... satu kata buat arsyad ( ROMANTIS ) terima kasih
kang.
7. Dea Devina A ” Adikku ” . ayo yang pinter sekolahnya, semoga ade sukses
selalu... .
8. Teman-teman asisten praktikum Dasar Telekomunikasi, terima kasih atas
supportnya.... hatur nuhun ka sadayana.
9. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Elektro, yang udah memberikan
masukan, saran dan supportnya .. hatur nuhun ka sadayana.
10. Teman-teman KMI terimakasih atas supportnya ....
Penulis berharap laporan kerja praktek II ini dapat bermanfaat bagi pihak
yang membutuhkan terutama. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan
rahmat, serta hidayah-Nya dan semoga memberikan pahala yang berlipat ganda
kepada semua pihak yang talah memberikan dorongan moril dan materil dalam
penyusunan laporan kerja praktek II ini.
Amin ya robbal’ alamin.
Wassalammualaikum Wr. Wb
Bandung, April 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………i-ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………...iii-iv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………v
DAFTAR TABEL………………………………………………………………vi
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………1-5
1.1 Latar Belakang Penelitian………………………………….…......….1-2
1.2 Rumusan Penelitian………………………………………….…...……2
1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian…………………….….........2-3
1.4 Tujuan Penelitian……………….………………………………......…3
1.5 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian...........................................3
1.6 Metodologi Penelitian………………..…………………………….…3
1.7 Sistematika Penulisan…………………………………………………4
1.8 Time Line Pengerjaan…………………………………………....……5
BAB II TEORI DASAR..………………………………………………......6-16
2.1 Pengertian EDFA dan OSNR …………………………...….…...…6-9
2.2 Optical Link Calculation………………………………………….9-11
2.3 Raman Amplifier …….…………………………………...…….…..11
2.4 Dasar Infrastruktur dan Jaringan Optik ( OSNR )……….……....12-16
BAB III. DESAIN DAN ANALISIS PROGRAM…………………….....17-39
3.1 Printscreen dan Analisis…………………………………………17-22
3.1.1 Menu Utama………………………………………………………..17
3.1.2 Single EDFA Link………………………………………………17-18
3.1.3 Two EDFA Links……………………………………………….18-19
3.1.4 Three EDFA Link………………………………………………19-20
3.1.5 N-EDFA Link…………………………………………………..20.-21
3.1.6 Raman dan N-EDFA Link……………………………………...21-22
3.2 Flowchart Sistem…………………………………………………...23
3.3 Penjelasan Sourcecode………………………………………….24-39
3.3.1 Single EDFA link………………………………………………24-26
3.3.2 Two EDFA link……………………………………………...…26-29
3.3.3 Three EDFA link……………………………………………….30-33
3.3.4 N-EDFA link…………………………………………………...34-36
3.3.5 Raman + N EDFA link……………………………………...…36-39
BAB IV PENUTUP……………………………………………………..40-41
4.1 Kesimpulan…………………………………………………….40-41
4.2 Saran……………………………………………………………....41
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Diagram Proses Penguatan Cahaya………………………………7
Gambar 2. 2 Modul mengandung EDFA………………………………………8
Gambar 2. 3 OSNR dan Diagram Daya………………………………………..9
Gambar 3. 1 Tampilan Menu Utama……………………………….................17
Gambar 3. 2 Tampilan saat Memilih Mode Single EDFA Link……………...17
Gambar 3. 3 Output dari Proses Perhitungan Single EDFA Link……………18
Gambar 3. 4 Tampilan pada Menu Utama saat Memilih Mode Two EDFA
Link…………………………………………………………………………...18
Gambar 3. 5 Output dari Proses Perhitungan Two EDFA Link……………...19
Gambar 3. 6 Tampilan pada Menu Utama saat Memilih Mode Three EDFA
Link…………………………………………………………………..………19
Gambar 3. 7 Output dari Proses Perhitungan Three EDFA Link……...……..20
Gambar 3. 8 Tampilan pada Menu Utama saat Memilih Mode N- EDFA
Link…………………………………………………………………………..20
Gambar 3. 9 Output dari Proses Perhitungan N-EDFA Link..………………21
Gambar 3. 10 Tampilan pada Menu Utama saat Memilih Mode Raman dan N-
EDFA Link…………………………………………………………………..21
Gambar 3. 11 Output dari Proses Perhitungan Raman dan N-EDFA Link…22
Gambar 3. 2 Flowchart Sistem…………...….…………...…………….……23
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Contoh Single EDFA link………………………
Tabel 2. 2 Contoh Two EDFA link………………………
Tabel 2. 3 Contoh Three EDFA link………………………
Tabel 3. 1 Penjelasan Sourcecode Input Single EDFA Link……………25-26
Tabel 3. 2 Penjelasan Sourcecode Output Single EDFA Link………..…26-27
Tabel 3. 3 Penjelasan Sourcecode Input Two EDFA Link……………...27-28
Tabel 3. 4 Penjelasan Sourcecode Output Two EDFA Link……………28-29
Tabel 3. 5 Penjelasan Sourcecode Output Two EDFA Link……………29-30
Tabel 3. 6 Penjelasan Sourcecode Input Three EDFA Link…………….31-32
Tabel 3. 7 Penjelasan Sourcecode Perhitungan Three EDFA Link………...32
Tabel 3. 8 Penjelasan Sourcecode Perhitungan Three EDFA Link…….32-33
Tabel 3. 9 Penjelasan Sourcecode Output Three EDFA Link………….33-34
Tabel 3. 10 Penjelasan Sourcecode Input N-EDFA Link…………...…35-36
Tabel 3. 11 Penjelasan Sourcecode Output N-EDFA Link……………36-37
Tabel 3. 12 Penjelasan Sourcecode Penghitungan Raman dan N-EDFA
Link…………………………….………………………………………37-40
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Media komunikasi secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu yang
memerlukan penghantar (guided) dan tidak memerlukan penghantar (unguided)
seperti teknologi wireless. Kebutuhan akan layanan telekomunikasi yang
bertambah telah mendorong lahirnya teknologi-teknologi baru yang dapat
memenuhi kebutuhan tersebut baik dari sisi besarnya bandwidth maupun
mobilitas. Jenis penghantar/kabel yang digunakan untuk media komunikasi saat
ini adalah kabel tembaga, kabel koaksial, dan kabel serat optik. Masing-masing
jenis kabel tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.Kelebihan kabel tembaga
adalah harganya yang murah, instalasinya mudah, fleksibel dan mudah didapat
serta menggunakan satu medium untuk semua, sedangkan kelemahannya adalah
rentan terhadap gangguan frekuensi listrik dan radio, tidak dapat mentransmisikan
cahaya, dan kapasitas bandwidthnya yang kecil. Kelebihan kabel koaksial adalah
kapasitas bandwidth dan jangkauan transmisi yang lebih besar dan pengiriman
informasi yang lebih cepat tapi kelemahannya adalah kesulitan proses instalasi,
sering bermasalah jika kedua ujungnya tidak diground dengan baik, serta lebih
mahal dibanding kabel tembaga. Sedangkan kabel serat optik memiliki kapasitas
bandwidth dan kecepatan transmisi yang sangat besar (mencapai terabyte), mudah
dibawa, serta tidak rentan terhadap gangguan frekuensi listrik walaupun harganya
mahal dan proses instalasi yang sangat sulit dan memerlukan lapisan penguat
untuk proteksi.
Dilihat dari kualitasnya, media yang terbaik dari ketiga jenis kabel tersebut
adalah kabel serat optik. Cara kerja serat optik adalah dengan memanfaatkan
cahaya sebagai gelombang pembawa informasi yang akan dikirimkan. Pada
pengirim, Sinyal informasi berupa besaran elektrik diubah ke sinyal optik lalu
diteruskan ke media yang berupa serat optik untuk kemudian ditangkap oleh
detektor cahaya yang mengubah besaran optik menjadi besaran elektrik. Pada
proses perambatan, cahaya akan mengalami pelemahan dan pelebaran sinyal
karena bahan serat tidak murni. Hal ini menyebabkan daya sinyal berkurang.
Untuk menguatkan kembali daya sinyal , dibutuhkan penguat yang ditempatkan
pada jarak tertentu. Penguat ini akan mengubah cahaya ke dalam bentuk elektrik
untuk diperkuat dayanya lalu diubah kembali menjadi serat optik untuk
ditransmisikan kembali.
1.2 Rumusan Penelitian
Untuk dapat mengetahui suatu link apakah link tersebut bekerja secara
maksimal atau tidak, diperlukan suatu parameter tertentu agar dapat menilai link
tersebut bekerja dengan maksimal. Parameter yang sering dipakai adalah OSNR
(Optical Signal to Noise Ratio). Dengan adanya simulasi maka akan dapat
mempermudah dalam penghitungan OSNR tersebut. Simulasi yang akan penulis
rancang adalah simulasi dengan menggunakan amplifier EDFA ( Erbium Doped
Fiber Amplifier ). Untuk mempermudah dalam pembuatan simulasi ini digunakan
suatu software tertentu yaitu MATLAB .
1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian
1. Pembuatan algoritma pengukuran OSNR dilakukan dengan software
MATLAB
2. Rumus yang digunakan untuk melakukan pengukuran OSNR berdasarkan
teori yang ada.
3. Besaran dan satuan beberapa konstanta yang dipakai pada rumus
pengukuran OSNR berdasarkan sistem Standar Internasional
4. Simulasi yang dibuat hanya 5 jenis simulasi yaitu single EDFA, two
EDFA, three EDFA, N EDFA, N EDFA dengan Raman
5. Pada simulasi N EDFA, jumlah N yang diinputkan tak terbatas EDFA.
6. Pada simulasi N EDFA dengan Raman, jumlah N yang diinputkan tak
terbatas EDFA.
1.4 Tujuan Penelitian
Melihat batasan yang telah dibuat di atas, tujuan utama dari pembuatan
laporan kerja praktek 2 ini adalah untuk mengetahui bagaimana simulasi yang
digunakan untuk pengukuran OSNR (Optical Signal to Noise Ratio) dengan
menggunakan software MATLAB. Namun apabila dilihat dari berbagai sudut
pandang, laporan kerja praktek 2 ini dibuat dengan tujuan :
1. Mengaplikasikan ilmu yang didapatkan pada saat kuliah dengan
langsung mengaplikasikannya dalam suatu simulasi
2. Dapat menggunakan salah satu software yang biasa digunakan untuk
melakukan simulasi yaitu MATLAB
3. Membuat program untuk menghitung OSNR pada link yang terdapat
EDFA dan atau Raman amplifier
1.5 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian
Kerja Praktek II ini dilaksanakan di Laboratorium Telekomunikasi
Institut Teknologi Nasional ( ITENAS ) dan waktu pelaksanaannya dimulai
dari tanggal 28 Februari 2011 sampai dengan 30 Maret 2011.
1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi yang kami gunakan dalam pembuatan program dan
penyusunan laporan kerja praktek 2 ini adalah dengan :
Studi literatur, dengan mempelajari bahan-bahan yang berhubungan
dengan power budget, EDFA, RAMAN, dan Software MATLAB
berupa ebook referensi dan web browsing.
Pembuatan program dengan menggunakan Software MATLAB.
1.7 Sistematika Penulisan Laporan
Untuk memberikan gambaran umum mengenai isi laporan ini,
secara umum dapat diuraikan dalam sistematika sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Bab ini memberikan penjelasan umum mengenai pembuatan
program yang mencakup latar belakang penelitian, rumusan
penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian, tujuan penelitian,
tempat dan waktu pelaksanaan penelitian, metodologi penelitian,
sistematika penulisan laporan, timeline pengerjaan.
BAB II Teori Dasar
Bab ini membahas mengenai teori dasar serta cara perhitungan
yang tercantum pada ebook dan berbagi referensi yang didapatkan
penulis.
BAB III Desain dan Analisis Program
Bab ini membahas dan menganalisis program yang telah dibuat.
Hal yang dicakup antara lain penjelasan flowchart, penjelasan
screenshoot serta penjelasan dari source code atau syntax yang
digunakan.
BAB IV Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dan saran
1.8 Timeline Pengerjaan
Kegiatan Minggu ke-1
( 24 Februari
2011 – 03
Maret 2011)
Minggu ke-2
(04 Maret
2011 – 11
Maret 2011)
Minggu ke-3
(12 Maret
2011 – 19
Maret 2011)
Minggu ke-4
(20 Maret
2010 – 27
Maret 2011)
Perancangan
dan desain
program
Pembuatan
program
Penyusunan
laporan
Pembuatan
Slide Presentasi
Tabel 1.1 Timeline pengerjaan
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Pengertian EDFA dan OSNR
EDFA merupakan suatu serat optik yang intinya (core) dikotori oleh atom
erbium sehingga dapat memberikan penguatan terhadap sinyal yang melewatinya.
Erbium itu sendiri merupakan elemen dari golongan lantanida (lanthanides group)
yang mana elemen-elemennya cocok sebagai bahan aktif dalam laser solid-state
dikarenakan struktur elektronnya.Ion-ion dari elemen-elemen ini memiliki
kemampuan menyerap foton dengan panjang gelombang yang tinggi. Keberadaan
foton di dalam daerah panjang gelombang emisi mengawali proses terjadinya
emisi yang distimulasi (stimulated emission) yang menyebabkan terjadinya
penguatan sinyal. Erbium dipergunakan sebagai dopant untuk penguatan sinyal
pada panjang gelombang di sekitar 1,55 µm sedangkan neodymium dan
praseodymium memungkinkan penguatan sinyal pada panjang gelombang di
sekitar 1,3 µm. Panjang gelombang yang dapat diserap maupun dipancarkan oleh
suatu ion bergantung pada besarnya perbedaan energi (energy gap) antara tingkat
dasar dan tingkat yang lebih tinggi darinya.
Penguatan sinyal itu sendiri terdiri dari 3 proses sebagaimana ditunjukkan
Gambar 1. Proses pertama merupakan pumping, yaitu proses menaikkan elektron
dari tingkat energi dasar ke tingkat energi yang lebih tinggi dengan cara elektron
tersebut menyerap foton dengan panjang gelombang tertentu yang masih
memungkinkan elektron tersebut memperoleh energi yang besarnya sama atau
lebih besar dari perbedaan energi antara dua tingkat tersebut/Ep (a). Setelah
elektron berada di atas tingkat kestabilannya untuk beberapa saat/delay time (b),
maka elektron tersebut akan kembali ke tingkat dasarnya baik oleh proses emisi
spontan (spontaneous emission) atau emisi yang distimulasi (stimulated emission).
Spontaneous emission yang merupakan suatu proses dimana elektron acak
(random electron) kembali ke tingkat asalnya tanpa ‘diminta’ dianggap sebagai
derau optik yang juga diperkuat dalam medium penguatan dan mengganggu
pendeteksian sinyal utama di penerima/receiver (c). Sebaliknya, stimulated
emission memancarkan cahaya pada panjang gelombang, fasa, dan arah yang
sama dengan sinyal (d), dengan demikian proses ini akan memperkuat sinyal yang
melewati EDFA.
Gambar 2.1 Diagram Proses Penguatan Cahaya
Pada prakteknya, EDFA ditempatkan dalam suatu modul yang terdiri dari
komponen-komponen pendukung (Gambar 2) untuk memberikan kinerja terbaik
kepada sistem secara keseluruhan.
Gambar 2.2 Modul mengandung EDFA
Dioda laser dengan daya besar lebih diutamakan sebagai sumber pompa
dikarenakan ia memungkinkan pemompaan (pumping) atom-atom erbium untuk
medium penguatan yang berjarak panjang (sampai ratusan meter). Keluaran dari
sumber pompa ini kemudian digandengkan dengan sinyal.Penggunaan isolator
pada konfigurasi di atas adalah untuk menekan osilasi laser dan juga untuk
mencegah feedback dari Emisi spontan yang diperkuat ( Amplifier Spontaneouss
Emission atau ASE ). Sedangkan filter optik jenis pita sempit (narrowband),
biasanya beberapa nanometer, digunakan untuk mengeliminasi ASE sehingga
memberikan kinerja sistem yang baik
OSNR, Optical Signal to Noise Ratio, didefiniskan sebagai perbandingan
logaritma daya sinyal optik rata-rata terhadap daya derau optik rata-rata pada
spectrum bandwidth tertentu yang diukur di input dari optical receiver.
Hal tersebut bisa dirumuskan sebagai berikut:
Gambar 2.3 OSNR dan Diagram Daya
2.2 Optical Link Calculation
Ketika optical amplifier ditambahkan ke saluran serat optik, terjadi
penambahan ASE noise dalam jumlah kecil ke dalam sistem. Meskipun begitu,
noise tersebut akan diamplifikasi oleh amplifier. Hal ini bisa mengakibatkan
OSNR dari saluran optik kurang dari batas minimal yang diharapkan penerima.
ASE noise merupakan noise utama pada optical amplifier, sedangkan
double rayleigh scattering (DRS) merupakan noise utama pada Raman Amplifier.
Untuk saluran optik dengan ASE noise sebagai noise utama dalam sistem,
OSNR dihitung sebagai berikut:
Dimana OSNR : Optical Signal to noise ratio dari optical amplifier
Pout : Daya sinyal output rata-rata, W
Pin : Daya sinyal input rata-rata, W
PASE : Daya rata-rata ASE noise dari amplifier, W
F : amplifier noise factor
h : Konstanta Planck 6.626029 x 10-34 ,Js
f : Frekuensi tengah sinyal optik, asumsi: 193.400 THz (1550.12
nm)
B0 :optical channel bandwidth, Hz
g : gain amplifier
nsp : faktor emisi spontan
NF :noise figure dari amplifier, dB
Jika panjang gelombang sinyal diasumsikan 1550.12 nm, maka persamaan
tersebut bisa dihitung sebagai
OSNRdB = 158.0 + Pin.dBm – NF – 10log(B0)
Pada setiap sistem transmisi optik, noise dari source spontaneous emission
(SSE) yang dihasilkan dari laser harus dihitung kedalam perhitungan total OSNR
dari saluran.
Untuk saluran optik dengan sumber sinyal berupa laser dan jumlah
amplifier sebanyak N buah, total OSNR dari saluran dapat dihitung dengan rumus
berikut:
OSNRF : OSNR yang terlihat pada penerima
OSNRsource : OSNR dari sumber laser
OSNRN : OSNR dari amplifer ke N
Melalui perhitungan yang lebih jauh lagi dengan asumsi-asumsi sebagai
berikut:
Setiap EDFA mempunya gain serta Noise Figure yang sama
Span loss setiap EDFA sama
Gain dari EDFA menutupi span loss nya
Hanya in-line dan pre-amplifer yang ada pada saluran
Frekuensi laser berpusat pada 1550.12 nm
Daya sinyal laser cukup tinggi dan tidak diikutsertakan dalam perhitungan
Maka, persamaan sebelumnya bisa dihitung sebagai berikut
Dimana, OSNRF.dB :OSNR yang terlihat pada penerima, dB
Psource.dBm : daya rata-rata sinyal input, dBm
NF : Noise Figure amplifier, dB
Br : Bandwidth, Hz
N : Jumlah amplifier
Г : span loss, dB
2.3 Raman Amplifier
Distributed Raman Amplifier (DRA) menghasilkan noise figure yang rendah
dan mempunya sinyal gain yang baik, akan tetapi amplifier ini jauh lebih mahal
daripada EDFA. Penambahan Raman amplifier meningkatkan gain sinyal tetapi
juga meningkatkan spontaneous emission (ASE) noise.
Berikut merupakan parameter-parameter yang terkait dengan Raman amplifier
Dimana, Feq :equivalent noise factor
FR : distributed Raman amplifier noise factor
NFeq : equivalent noise figure, dB
NFR : distributed Raman amplifier noise figure, dB
αdB : attenuasi, dB/km
L : panjang saluran transmisi, Km
Geq : gain ekuivalen, dB
GR : distributed Raman amplifier gain, dB
Gnet : Raman net gain pada ujung serat optik, dB
2.4 Infrastruktur Berbasis IP dan Jaringan Optik
2.4.1 Single EDFA Link
Tabel 2.1
2.4.2 Two EDFA Link
Estimasi OSNR penerima untuk 10 Gbps Two EDFA link. Tx DFB daya
keluaran sinar = -1.0 dBm, Tx panjang gelombang sinar = 1550,12 nm, Rx
sensitifitas penerima = -21.0 dBm@BER 10-12, Rx Minimum OSNR = 23.0
dB RBW 0.5 nm ( 6,239 x 1010 Hz ), Gain EDFA = G1 = 20.0 dB, G2 = 20.0
dB, G3 = 5.0 dB, fiber span loss (┌ ) : span loss 1 = 20.0 dB, span loss 2 =
20.0 dB, span loss 3 = 15.0 dB
Tabel 2.2
2.4.3 Three EDFA Link
Untuk satu panjang gelombang 2,5 Gbps fiber link yang memuat 3 buah
EDFA ( Three EDFA ) , menghitung OSNR akhir oleh penerima. Tx DFB daya
keluaran sinar = 0.0 dBm, Tx panjang gelombang sinar = 1550,12 nm, Rx
sensitifitas penerima = -24.0 dBm@BER 10-12, Rx Minimum OSNR = 18.0
dB RBW 0.1 nm ( 1,25 x 1010 Hz ), Gain EDFA = G1 = 20.0 dB, G2 = 25.0
dB, G3 = 20.0 dB.
Tabel 2.3
2.4.4 Raman + EDFA Link
Estimasi OSNR untuk hybrid counter pump Raman/EDFA link.
Transceiver = 1550 nm, 10 Gbps non DWDM, Psource = -3 dBm, minimum
OSNR = 20 dB @0,1 RBW untuk BER 10-10. Fiber span = 180 km, total span
loss = 45 dB( ┌ )
EDFA booster : NF1 = 5.0 dB , G1 = 10 dB
EDFA pre-amp : NF3 = 5.0 dB, G3 = 10.0 dB, minimum Pin = -30 dBm
Raman : Ekivalen NF2 = -2.0 dB, G2 = 10.0 dB
Output OSNR dari EDFA booster 1 adalah 49,2 dB
Output OSNR dari Raman amplifier adalah 21,9 dB
Output OSNR dari EDFA pre-amp dan OSNR penerima adalah 20,2 dB
BAB III
DESAIN DAN ANALISIS PROGRAM
3.1 Printscreen dan Analisis
3.1.1 Menu Utama
Gambar 3.1Tampilan Menu Utama
3.1.2 Single EDFA Link
Gambar 3.2 Tampilan saat Memilih Mode Single EDFA Link
Gambar 3.3 Output dari Proses Perhitungan Single EDFA Link
3.1.3 Two EDFA Links
Gambar 3.4 Tampilan pada Menu Utama saat Memilih Mode Two EDFA
Link
Gambar 3.5 Output dari Proses Perhitungan Two EDFA Link
3.1.4 Three EDFA Link
Gambar 3.6 Tampilan pada Menu Utama saat Memilih Mode Three EDFA
Link
Gambar 3.7 Output dari Proses Perhitungan Three EDFA Link
3.1.5 N-EDFA Link
Gambar 3.8 Tampilan pada Menu Utama saat Memilih Mode N- EDFA Link
Gambar 3.9 Output dari Proses Perhitungan N-EDFA Link
3.1.6 Raman dan N-EDFA Link
Gambar 3.10 Tampilan pada Menu Utama saat Memilih Mode Raman dan
N- EDFA Link
Gambar 3.11 Output dari Proses Perhitungan Raman dan N-EDFA Link
3.2 Flowchart Sistem
Gambar 3.2 Flowchart Sistem
3.3 Penjelasan Sourcecode
3.3.1 Single EDFA link
Tabel 3.1 Penjelasan Sourcecode Input Single EDFA Link
Code Penjelasan
Psource=str2num(get(Single.edit1
4,'String'))
Mendapatkan input dari user berupa
daya sumber bertipe string dari kotak
edit14 pada file Simulasi Single
EDFA kemudian mengkonversinya
ke number
Loss=str2num(get(Single.edit15,'S
tring'))
Mendapatkan input dari user berupa
loss bertipe string dari kotak edit15
pada file Simulasi Single EDFA
kemudian mengkonversinya ke
number
OSNRdB=str2num(get(Single.edit
1,'String'))
Mendapatkan input dari user berupa
OSNR sumber bertipe string dari
kotak edit1 pada file Simulasi Single
EDFA kemudian mengkonversinya
ke number
PindB=Psource-Loss Mendapatkan nilai Daya masukan
dalam Db
set(Single.edit7,'String',
num2str(PindB))
Menampilkan hasil daya masukan
dalam dB bertipe number ke kotak
edit7 pada file Simulasi Single EDFA
kemudian mengkonversinya ke string
NF=str2num(get(Single.edit2,'Stri
ng'))
Mendapatkan input dari user berupa
NF bertipe string dari kotak edit2
pada file Simulasi Single EDFA
kemudian mengkonversinya ke
number
Br=str2num(get(Single.edit3,'Strin
g'))
Mendapatkan input dari user berupa
Br bertipe string dari kotak edit3 pada
file Simulasi Single EDFA kemudian
mengkonversinya ke number
f=1.934e+14 frekuensi cahaya
h = 6.62607e-34 tetapan plank
Tabel 3.2 Penjelasan Sourcecode Output Single EDFA Link
Code Penjelasan
OSNRin=10^(OSNRdB/10) Mengubah OSNR dari bentuk
dB
set(Single.edit6,'String',
num2str(OSNRin))
Menampilkan hasil OSNR
bertipe number ke kotak edit6
pada file Simulasi Single
EDFA kemudian
mengkonversinya ke string
F=10^(NF/10) Mengubah NF dari bentuk dB
set(Single.edit8,'String', num2str(F)) Menampilkan hasil F bertipe
number ke kotak edit8 pada
file Simulasi Single EDFA
kemudian mengkonversinya
ke string
G=F*h*f*Br Melakukan Perhitungan untuk
mendapatkan Gain
set(Single.edit9,'String', num2str(G)) Menampilkan hasil G bertipe
number ke kotak edit9 pada
file Simulasi Single EDFA
kemudian mengkonversinya
ke string
Pin=(10^(PindB/10))/1000 Mengubah Daya dari bentuk
dBm ke bentuk Watt
OSNROut=1/((1/OSNRin)+(G/Pin)) Melakukan Perhitungan untuk
mendapatkan OSNR
set(Single.edit10,'String',
num2str(OSNROut))
Menampilkan hasil OSNR
bertipe number ke kotak
edit10 pada file Simulasi
Single EDFA kemudian
mengkonversinya ke string
OSNROutdB=10*log10(OSNROut) Mengubah OSNR ke bentuk
dB
set(Single.edit11,'String',
num2str(OSNROutdB))
Menampilkan hasil OSNR
bertipe number ke kotak
edit11 pada file Simulasi
Single EDFA kemudian
mengkonversinya ke string
3.3.2 Two EDFA link
Tabel 3.3 Penjelasan Sourcecode Input Two EDFA Link
Code Penjelasan
Psource=str2num(get(Two.edit12,'
String'))
Mendapatkan input dari user berupa
daya sumber bertipe string dari kotak
edit12 pada file Simulasi Single
EDFA kemudian mengkonversinya
ke number
Loss1=str2num(get(Two.edit13,'St
ring'))
Mendapatkan input dari user berupa
loss bertipe string dari kotak edit13
pada file Simulasi Single EDFA
kemudian mengkonversinya ke
number
OSNRdB1=str2num(get(Two.edit
1,'String'))
Mendapatkan input dari user berupa
OSNR sumber bertipe string dari
kotak edit1 pada file Simulasi Single
EDFA kemudian mengkonversinya
ke number
PindB1=Psource-Loss1 Mendapatkan nilai Daya masukan
dalam dB
NF1=str2num(get(Two.edit2,'Strin
g'))
Mendapatkan input dari user berupa
NF bertipe string dari kotak edit2
pada file Simulasi Single EDFA
kemudian mengkonversinya ke
number
Br1=str2num(get(Two.edit3,'Strin
g'))
Mendapatkan input dari user berupa
NF bertipe string dari kotak edit3
pada file Simulasi Single EDFA
kemudian mengkonversinya ke
number
f=1.934e+14 frekuensi cahaya
h = 6.62607e-34 tetapan plank
Tabel 3.4 Penjelasan Sourcecode Output Two EDFA Link
Code Penjelasan
OSNRin1=10^(OSNRdB1/10) Mengubah OSNR dari bentuk
dB
F1=10^(NF1/10) Mengubah NF dari bentuk dB
G1=F1*h*f*Br1 Melakukan Perhitungan
untuk mendapatkan Gain
set(Two.edit9,'String', num2str(G)) Menampilkan hasil G bertipe
number ke kotak edit9 pada
file Simulasi Single EDFA
kemudian mengkonversinya
ke string
Pin1=(10^(PindB1/10))/1000 Mengubah Daya dari bentuk
dBm ke bentuk Watt
OSNROut1=1/((1/OSNRin1)+(G1/Pin1)) Melakukan Perhitungan
untuk mendapatkan OSNR
OSNROutdB1=10*log10(OSNROut1) Mengubah OSNR ke bentuk
dB
Tabel 3.5 Penjelasan Sourcecode Output Two EDFA Link
Code Penjelasan
OSNRin2=OSNROut1
set(Two.edit6,'String',
num2str(OSNRin2))
Menampilkan hasil OSNR bertipe number
ke kotak edit6 pada file Simulasi Single
EDFA kemudian mengkonversinya ke
string
Gain1=str2num
(get(Two.edit14,'String'))
Mendapatkan input dari user berupa gain
bertipe string dari kotak edit14 pada file
Simulasi Single EDFA kemudian
mengkonversinya ke number
Loss2=str2num(get(Two.edit1
5,'String'))
Mendapatkan input dari user berupa loss
bertipe string dari kotak edit15 pada file
Simulasi Single EDFA kemudian
mengkonversinya ke number
PindB2=PindB1+Gain1-
Loss2
Pin2=(10^(PindB2/10))/1000 Mengubah Daya dari bentuk dBm ke
bentuk Watt
set(Two.edit7,'String', Menampilkan hasil daya masukan dalam
num2str(PindB2)) dB bertipe number ke kotak edit7 pada
file Simulasi Single EDFA kemudian
mengkonversinya ke string
F2=10^(NF1/10) Mengubah NF dari bentuk dB
set(Two.edit8,'String',
num2str(F2))
Menampilkan hasil F2 bertipe number ke
kotak edit8 pada file Simulasi Single
EDFA kemudian mengkonversinya ke
string
G2=F2*h*f*Br1 Melakukan Perhitungan untuk
mendapatkan Gain
set(Two.edit9,'String',
num2str(G2))
Menampilkan hasil G2 bertipe number ke
kotak edit9 pada file Simulasi Single
EDFA kemudian mengkonversinya ke
string
OSNROut2=1/((1/
OSNRin2)+(G2/Pin2))
Melakukan Perhitungan untuk
mendapatkan OSNR
set(Two.edit10,'String',
num2str(OSNROut2))
Menampilkan hasil OSNR bertipe number
ke kotak edit10 pada file Simulasi Single
EDFA kemudianmengkonversinya ke
string
OSNROutdB2=10*log10(OS
NROut2)
Mengubah OSNR ke bentuk dB
set(Two.edit11,'String',
num2str(OSNROutdB2))
Menampilkan hasil OSNR bertipe number
ke kotak edit11 pada file Simulasi Single
EDFA kemudian mengkonversinya ke
string
3.3.3 Three EDFA link
Tabel 3.6 Penjelasan Sourcecode Input Three EDFA Link
Code Penjelasan
Psource=str2num(get(three.ed
it12,'String'))
Mendapatkan input dari user berupa daya
sumber bertipe string dari kotak edit12
pada file Simulasi Single EDFA kemudian
mengkonversinya ke number
Loss1=str2num(get(three.edit
13,'String'))
Mendapatkan input dari user berupa loss
bertipe string dari kotak edit13 pada file
Simulasi Single EDFA kemudian
mengkonversinya ke number
Gain1=str2num(get(three.edit
14,'String'))
Mendapatkan input dari user berupa gain
bertipe string dari kotak edit14 pada file
Simulasi Single EDFA kemudian
mengkonversinya ke number
Loss2=str2num(get(three.edit
15,'String'))
Mendapatkan input dari user berupa loss
bertipe string dari kotak edit15 pada file
Simulasi Single EDFA kemudian
mengkonversinya ke number
OSNRdB1=str2num(get(three
.edit1,'String'))
Mendapatkan input dari user berupa
OSNR sumber bertipe string dari kotak
edit1 pada file Simulasi Single EDFA
kemudian mengkonversinya ke number
PindB1=Psource-Loss1 Mendapatkan nilai Daya masukan dalam
dB
NF1=str2num(get(three.edit2,'
String'))
Mendapatkan input dari user berupa NF
bertipe string dari kotak edit2 pada file
Simulasi Single EDFA kemudian
mengkonversinya ke number
Br1=str2num(get(three.edit3,'
String'))
Mendapatkan input dari user berupa NF
bertipe string dari kotak edit3 pada file
Simulasi Single EDFA kemudian
mengkonversinya ke number
f=1.934e+14 frekuensi cahaya
h = 6.62607e-34 tetapan plank
Tabel 3.6 Penjelasan Sourcecode Perhitungan Three EDFA Link
Code Penjelasan
OSNRin1=10^(OSNRdB1/10) Mengubah OSNR dari
bentuk dB
F1=10^(NF1/10) Mengubah NF dari
bentuk dB
G1=F1*h*f*Br1 Melakukan Perhitungan
untuk mendapatkan Gain
Pin1=(10^(PindB1/10))/1000 Mengubah Daya dari
bentuk dBm ke bentuk
Watt
OSNROut1=1/((1/OSNRin1)+(G1/Pin1)) Melakukan Perhitungan
untuk mendapatkan
OSNR
OSNROutdB1=10*log10(OSNROut1) Mengubah OSNR ke
bentuk dB
Tabel 3.7 Penjelasan Sourcecode Perhitungan Three EDFA Link
Code Penjelasan
OSNRin2=OSNROut1 Mengubah OSNR dari
bentuk dB
PindB2=PindB1+Gain1-Loss2
Pin2=(10^(PindB2/10))/1000 Mengubah Daya dari
bentuk dBm ke bentuk
Watt
F2=10^(NF1/10) Mengubah NF dari
bentuk dB
G2=F2*h*f*Br1 Melakukan Perhitungan
untuk mendapatkan Gain
OSNROut2=1/((1/OSNRin2)+(G2/Pin2)) Melakukan Perhitungan
untuk mendapatkan
OSNR
OSNROutdB2=10*log10(OSNROut2) Mengubah OSNR ke
bentuk dB
Tabel 3.8 Penjelasan Sourcecode Output Three EDFA Link
Code Penjelasan
OSNRin3=OSNROut2
set(three.edit6,'String',
num2str(OSNRin3))
Menampilkan hasil OSNR bertipe number
ke kotak edit6 pada file Simulasi Single
EDFA kemudian mengkonversinya ke
string
Gain2=str2num(get(three.edit
19,'String'))
Mendapatkan input dari user berupa gain
bertipe string dari kotak edit19 pada file
Simulasi Single EDFA kemudian
mengkonversinya ke number
Loss3=str2num(get(Simulasi_
3.edit20,'String'))
Mendapatkan input dari user berupa loss
bertipe string dari kotak edit20 pada file
Simulasi Single EDFA kemudian
mengkonversinya ke number
PindB3=PindB2+Gain2-
Loss3
Pin3=(10^(PindB3/10))/1000 Mengubah Daya dari bentuk dBm ke
bentuk Watt
set(three.edit7,'String',
num2str(PindB3))
Menampilkan hasil daya masukan dalam
dB bertipe number ke kotak edit7 pada
file Simulasi Single EDFA kemudian
mengkonversinya ke string
F3=10^(NF1/10) Mengubah NF dari bentuk dB
set(three.edit8,'String',
num2str(F3))
Menampilkan hasil F3 bertipe number ke
kotak edit8 pada file Simulasi Single
EDFA kemudian mengkonversinya ke
string
G3=F3*h*f*Br1 Melakukan Perhitungan untuk
mendapatkan Gain
set(three.edit16,'String',
num2str(G3))
Menampilkan hasil G3 bertipe number ke
kotak edit16 pada file Simulasi Single
EDFA kemudian mengkonversinya ke
string
OSNROut3=1/((1/
OSNRin3)+(G3/Pin3))
Melakukan Perhitungan untuk
mendapatkan OSNR
set(three.edit10,'String',
num2str(OSNROut3))
Menampilkan hasil OSNR bertipe number
ke kotak edit10 pada file Simulasi Single
EDFA kemudianmengkonversinya ke
string
OSNROutdB3=10*log10(OS
NROut3)
Mengubah OSNR ke bentuk dB
set(three.edit11,'String',
num2str(OSNROutdB3))
Menampilkan hasil OSNR bertipe number
ke kotak edit11 pada file Simulasi Single
EDFA kemudian mengkonversinya ke
string
3.3.4 N-EDFA link
Tabel 3.9 Penjelasan Sourcecode Input N-EDFA Link
Code Penjelasan
Psource=str2num(get(n_edfa. Mendapatkan input dari user berupa daya
edit14,'String')) sumber bertipe string dari kotak edit14
pada file Simulasi Single EDFA kemudian
mengkonversinya ke number
Loss=str2num(get(n_edfa.edit
15,'String'))
Mendapatkan input dari user berupa loss
bertipe string dari kotak edit15 pada file
Simulasi Single EDFA kemudian
mengkonversinya ke number
OSNRdB=str2num(get(n_edf
a.edit1,'String'))
Mendapatkan input dari user berupa
OSNR input bertipe string dari kotak edit1
pada file n_edfa kemudian
mengkonversinya ke number
n=str2num(get(Simulasi_N.ed
it36,'String'))
mendapatkan input dari user berupa
jumlah edfa bertipe string dari kotak
edit36 pada file Simulasi_N kemudian
mengkonversinya ke number
PindB=Psource-Loss rumus daya input edfa yang 1
set(n_edfa.edit7,'String',
num2str(PindB))
menampilkan hasil PindB bertipe number
ke kotak edit7 pada file n_edfa kemudian
mengkonversinya ke string
NF=str2num(get(n_edfa.edit2
,'String'))
mendapatkan input dari user berupa Noise
Figure bertipe string dari kotak edit2 pada
file n_edfa kemudian mengkonversinya ke
number
Br=str2num(get(n_edfa.edit3,'
String'))
mendapatkan input dari user berupa
Bandwith kanal bertipe string dari kotak
edit3 pada file n_edfa kemudian
mengkonversinya ke number
f=1.934e+14 frekuensi cahaya
h = 6.62607e-34 tetapan plank
Gain=str2num(get(n_edfa.edit
16,'String'))
mendapatkan input dari user berupa Gain
bertipe string dari kotak edit16 pada file
Simulasi_N kemudian mengkonversinya
ke number
Tabel 3.10 Penjelasan Sourcecode Output N-EDFA Link
Code Penjelasan
OSNR1=10^(OSNRdB/10) mengkonversi OSNR yang awalnya dB ke
bilangan numerik
set(n_edfa.edit6,'String',
num2str(OSNR1))
menampilkan hasil OSNR1 bertipe
number ke kotak edit6 pada file
Simulasi_N kemudian mengkonversinya
ke string
F=10^(NF/10) mengkonversi Noise Figere ke noise
factor
set(n_edfa.edit8,'String',
num2str(F))
menampilkan hasil Noise factor bertipe
number ke kotak edit8 pada file n_edfa
kemudian mengkonversinya ke string
G=F*h*f*Br rumus phasa
set(n_edfa.edit9,'String',
num2str(G))
menampilkan hasil phasa bertipe number
ke kotak edit9 pada file n_edfa kemudian
mengkonversinya ke string
OSNR2=158.921+PindB-NF-
10*log10(Br)
rumus 1 buah edfa dalam dB
OSNR22=10^(OSNR2/10) mengkonversi OSNR 1 edfa yang awalnya
dB ke bilangan numerik
OSNRF=(OSNR1*(OSNR22)
^n)/(OSNR1+n*OSNR22)
rumus n buah edfa yang diterima di
receiver,OSNRF.note:OSNR
input/sumber dianggap tidak 0
OSNRFdB=10*log10(OSNR
F)
mengkonversi OSNRRF awalnya dB ke
bilangan numerik
set(n_edfa.edit11,'String', menampilkan hasil OSNRF bertipe
num2str(OSNRF)) number ke kotak edit11 pada file n_edfa
kemudian mengkonversinya ke string
set(n_edfa.edit11,'String',
num2str(OSNRFdB))
menampilkan hasil OSNRFdB bertipe
number ke kotak edit11 pada file n_edfa
kemudian mengkonversinya ke string
3.3.5 Raman + N EDFA link
Tabel 3.11 Penjelasan Sourcecode Penghitungan Raman dan N-EDFA Link
Code Penjelasan
Psource=str2num(get(n_edfa_
raman.edit10,'String'))
mendapatkan input dari user berupa daya
sumber bertipe string dari kotak edit10
pada file n_edfa_raman kemudian
mengkonversinya ke number
Loss=str2num(get(n_edfa_ra
man.edit11,'String'))
mendapatkan input dari user berupa Loss
bertipe string dari kotak edit11 pada file
n_edfa_raman kemudian
mengkonversinya ke number
OSNRdB=str2num(get(n_edf
a_raman.edit7,'String'))
mendapatkan input dari user berupa
OSNR input bertipe string dari kotak edit7
pada file n_edfa_raman kemudian
mengkonversinya ke number
n=str2num(get(n_edfa_raman.
edit31,'String'))
mendapatkan input dari user berupa
jumlah edfa bertipe string dari kotak
edit31 pada file n_edfa_raman kemudian
mengkonversinya ke number
PindB=Psource-Loss rumus daya input edfa yang 1
set(n_edfa_raman.edit2,'Strin
g', num2str(PindB))
menampilkan hasil PindB bertipe number
ke kotak edit2 pada file n_edfa_raman
kemudian mengkonversinya ke string
NF=str2num(get(n_edfa_ram mendapatkan input dari user berupa Noise
an.edit9,'String')) Figure bertipe string dari kotak edit9 pada
file n_edfa_raman kemudian
mengkonversinya ke number
Br=str2num(get(n_edfa_rama
n.edit8,'String'))
mendapatkan input dari user berupa
Bandwith kanal bertipe string dari kotak
edit8 pada file n_edfa_raman kemudian
mengkonversinya ke number
f=1.934e+14 frekuensi cahaya
h = 6.62607e-34 tetapan plank
NFr=str2num(get(n_edfa_ram
an.edit29,'String'))
Noise figur raman
L=str2num(get(n_edfa_raman
.edit28,'String'))
panjang lintasan raman
a=str2num(get(n_edfa_raman.
edit13,'String'))
loss raman per Km
Gain=str2num(get(n_edfa_ra
man.edit12,'String'))
mendapatkan input dari user berupa Gain
bertipe string dari kotak edit12 pada file
n_edfa_raman kemudian
mengkonversinya ke number
NFramaneq=NFr-(a*L) rumus NF raman ekuivalen,Note harus
bernilai minus,menurut buku yang diberi
pak eueung
set(n_edfa_raman.edit30,'Stri
ng', num2str(NFramaneq))
menampilkan hasil NF raman ekuivalen
bertipe number ke kotak edit30 pada file
n_edfa_raman kemudian
mengkonversinya ke string
OSNRin=10^(OSNRdB/10) mengkonversi OSNR yang awalnya dB ke
bilangan numerik
set(n_edfa_raman.edit1,'Strin
g', num2str(OSNRin))
menampilkan hasil OSNRin bertipe
number ke kotak edit1 pada file
n_edfa_raman kemudian
mengkonversinya ke string
F=10^(NF/10) mengkonversi Noise Figere ke noise
factor
set(n_edfa_raman.edit3,'Strin
g', num2str(F))
menampilkan hasil Noise factor bertipe
number ke kotak edit3 pada file
n_edfa_raman kemudian
mengkonversinya ke string
G=F*h*f*Br rumus phasa
set(n_edfa_raman.edit4,'Strin
g', num2str(G))
menampilkan hasil phasa bertipe number
ke kotak edit4 pada file n_edfa_raman
kemudian mengkonversinya ke string
OSNR1=10^(OSNRdB/10) mengkonversi OSNR1/OSNRdB/OSNR
sumber yang awalnya dB ke bilangan
numerik
OSNRdB2=158.921+PindB-
NF-10*log10(Br)
rumus 1 buah edfa dalam dB
OSNR2=10^(OSNRdB2/10) mengkonversi OSNR 2 edfa yang awalnya
dB ke bilangan numerik
OSNRramandB=158.9+PindB
-NFramaneq-10*log10(Br)
rumus 1 buah OSNRraman dalam dB
OSNRraman22=10^(OSNRra
mandB/10)
mengkonversi OSNR raman ke numerik
OSNRF=(OSNR1*
OSNRraman22
*(OSNR2)^n)/(OSNR1+OSN
Rraman22+n*OSNR2)
rumus n buah edfa & 1 buah raman yang
diterima di receiver,OSNRF.note:OSNR
input/sumber dianggap tidak
OSNRFdB=10*log10(OSNR
F)
mengkonversi OSNRRF awalnya dB ke
bilangan numerik
set(n_edfa_raman.edit5,'Strin
g', num2str(OSNRF))
menampilkan hasil OSNRF bertipe
number ke kotak edit5 pada file
n_edfa_raman kemudian
mengkonversinya ke string
set(n_edfa_raman.edit6,'Strin
g', num2str(OSNRFdB))
menampilkan hasil OSNRFdB bertipe
number ke kotak edit6 pada file
n_edfa_raman kemudian
mengkonversinya ke string
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari proses perancangan simulasi amplifier optik ini ada beberapa hal
yang dapat saya simpulkan :
1. Bahasa pemrograman MATLAB dapat digunakan untuk merancang
simulasi perhitungan optical amplifier menggunakan GUI dan syntax
program.
2. Untuk memperoleh hasil perhitungan optical amplifier, maka dibutuhkan
input dari parameter yang berpengaruh terhadap link. Nilai input
tergantung kepada standar yang kita masukan nilainya.
3. Penambahan EDFA pada optical amplifier ke saluran serat optik, terjadi
penambahan ASE noise dalam jumlah kecil ke dalam sistem. Meskipun
begitu, noise tersebut akan diamplifikasi oleh amplifier. Hal ini bisa
mengakibatkan OSNR dari saluran optik kurang dari batas minimal yang
diharapkan penerima sehingga nilai OSNRnya berkurang.
4. Penambahan Raman amplifier menghasilkan noise figure yang rendah dan
meningkatkan gain sinyal yang baik dan tetapi juga meningkatkan
spontaneous emission (ASE) noise.
5. Simulasi perhitungan N-EDFA, N-EDFA dan Raman tidak memiliki
keterbatasan dalam penghitungan sehingga tidak terdapat batasan jumlah
dalam penggunaan EDFA di suatu link.
6. Simulasi perhitungan yang telah dirancang, dapat bekerja dengan baik
setelah dilakukan pengujian dan lebih efisien dibandingkan kalkulasi
perhitungan secara manual.
7. Simulasi perhitungan yang telah dirancang, dapat diimplementasikan
untuk menghitung parameter pada optical amplifier.
8. Parameter-parameter link yakni OSNRout, noise factor dapat diperoleh
nilainya dengan cepat menggunakan simulasi perhitungan optical
amplifier yang telah dirancang.
9. Simulasi perhitungan ini dapat digunakan untuk penghitungan OSNR pada
link yang terdapat 1 buah EDFA, 2 buah EDFA, 3 buah EDFA, N-EDFA,
Raman dan N-EDFA dimana program ini tersiri dari menu utama dan sub
menu yang dapat dipilih oleh user.
4.2 Saran
Ada beberapa saran dari penulis, yakni :
1. Simulasi perhitungan ini hanya dapat digunakan untuk parameter optical
amplifier. Untuk lebih lengkap dapat dirancang simulasi perhitungan
optical link budget yang lebih banyak parameter-parameternya.
2. Simulasi perhitungan ini dapat juga dirancang dengan software Visual
Basic dan Java.
3. Simulasi perhitungan ini dapat dibuat dalam bentuk hardware, tetapi
membutuhkan ilmu dan biaya yang lebih mengenai perancangan hardware
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Bob Chomycz, ” Planning Fiber Optic Networks “ Enginnering,Inc. 2008
Mc Graw Hill, “Fiber Optics installer’s field manual” Companies,Inc. 2009
Dr. Ing, Eueung Mulyana, “ IP-Based Infrastructure and Optical Network”,
ITB. 2010/2011.
www.google.com
www.wikipedia.com