sim pt. askes

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuransi kesehatan merupakan jenis usaha jasa keuangan yang sangat kompleks yang melibatkan tiga unsur yang tidak dapat dipisahkan yaitu peserta (enrollee/insured), pemberi pelayanan (provider) dan badan asuransi (insurer). Tuntutan utama kepada asuransi kesehatan sebagai suatu perusahaan jasa keuangan adalah efisiensi dan profit. Di sisi lain, sebagai suatu usaha dalam bidang jasa pelayanan kesehatan, menuntut “art” tersendiri, untuk dapat memberi kepuasan terhadap setiap individu terkait, baik peserta maupun pemberi pelayanan kesehatan. Asuransi dalam Undang-Undang No.2 Th 1992 tentang usaha perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Upload: nurul-husna-ciipirillie

Post on 23-Jul-2015

360 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sim Pt. Askes

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asuransi kesehatan merupakan jenis usaha jasa keuangan yang sangat kompleks yang

melibatkan tiga unsur yang tidak dapat dipisahkan yaitu peserta (enrollee/insured), pemberi

pelayanan (provider) dan badan asuransi (insurer). Tuntutan utama kepada asuransi kesehatan

sebagai suatu perusahaan jasa keuangan adalah efisiensi dan profit. Di sisi lain, sebagai suatu

usaha dalam bidang jasa pelayanan kesehatan, menuntut “art” tersendiri, untuk dapat

memberi kepuasan terhadap setiap individu terkait, baik peserta maupun pemberi pelayanan

kesehatan.

Asuransi dalam Undang-Undang No.2 Th 1992 tentang usaha perasuransian adalah perjanjian

antara dua pihak atau lebih, dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung,

dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena

kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab

hukum pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa

yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau

hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

PT. Asuransi Kesehatan Indonesia atau yang dikenal dengan nama PT. Askes Indonesia

(Persero) adalah merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh

pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri

Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta

keluarganya dan Badan Usaha lainnya. PT Askes (Persero) yang mengusung visi“spesialis dan

pusat unggulan asuransi kesehatan di Indonesia” telah melayani sebagian besar rakyat

Indonesia selama kurun waktu hampir 41 tahun dan akan terus berusaha memenuhi ekspektasi

dari peserta dan mitra perusahaan, yang tentunya semakin hari semakin memberikan

tantangan tersendiri.

Baik disadari atau tidak, kita telah memasuki era globalisasi dengan segala sisi positif dan

negatifnya. Aspek nyata yang ditimbulkan oleh era globalisasi ini salah satunya adalah

Page 2: Sim Pt. Askes

“kompetisi” yang semakin tajam dan semakin berat antar pelaku bisnis dalam rangka merebut

pasar atau pelanggan. Mengingat jumlah dan heterogenitas peserta Askes yang tersebar

diseluruh wilayah Indonesia, maka PT. Askes juga berusaha menjadi pusat unggulan dalam

Sistem Informasi Manajemen (SIM) di bidang asuransi kesehatan, sehingga informasi dapat

tersebar dengan baik dan setiap transaksi yang terjadi dapat dikomunikasikan secara serentak

keseluruh kantor PT Askes (Persero). Oleh sebab itu, dalam usahanya memberikan pelayanan

yang lebih baik kepada seluruh pelanggan, PT. Askes (Persero) mengembangkan bridging

system antara PT. Askes dan rumah sakit-rumah sakit mitranya. Untuk menunjang SIM yang

berbasis teknologi, PT Askes (Persero) memperkenalkan suatu platform bernama ASTERIX

atau Askes Integrated and Responsive Information Exchange, yang bertujuan untuk

memperlancar pertukaran informasi baik antara PT Askes (Persero) dengan peserta, PPK

dengan peserta ataupun PPK dengan PT Askes (Persero) sebagai mitra kerja. ASTERIX

diharapkan dapat mewujudkan cita-cita perusahaan yaitu memberikan pelayanan prima

(service excellence) bagi peserta maupun mitra perusahaan.

Dalam Surat Keputusan Direksi nomor 340/Kep/0808 disebutkan bahwa bridging sistem

merupakan suatu kerjasama antara PT Askes (Persero) dengan provider (pemberi pelayanan

kesehatan, instansi terkait dan perusahaan lain) yang ada didalam jaringan bisnis PT Askes

(Persero). Bridging system ini mengintegrasikan antara SIM PT Askes (Persero) dengan SIM

provider ,yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja, mempercepat proses klaim,

mengendalikan pelayanan serta menyediakan informasi administrasi yang dibutuhkan untuk

menunjang pelayanan. Dengan diterapkannya bridging system ini diharapkan kecepatan dan

ketepatan pelayanan dalam antrean dan penagihan klaim bagi peserta program Askes dapat

terwujud

1.2 Tujuan dan Manfaat

1.2.1 Tujuan Umum

a. Menyampaikan informasi bagi PT. Askes dengan Rumah sakit mitranya.

b. Mengetahui berbagai aplikasi/ sistem komputerisasi berbasis internet yang dipakai

oleh PT askes dengan RS mitranya untuk memberikan pelayanan yang lebih maju

sesuai kemajuan globalisasi.

Page 3: Sim Pt. Askes

c. Mengetahui manfaat sistem aplikasi bridging, Teknologi Java, dan koneksi Virtual

Private Network (VPN) dalam memberikan pelayanan yang lebih baik.

d. Mengetahui konsep/ manfaat ASTERIX

e. Memeberi penjelasan mengenai Implementasi teknologi berbasis Web Services.

f. Menjelaskan cara kerja sistem yang digunakan.

1.3 Ruang Lingkup Masalah

a. Apa manfaat sistem Informasi Manajemen bagi PT. ASKES dengan RS mitranya.

b. Bagaimana cara kerja sistem dari setiap aplikasi berbasis internet yang digunakan

c. Bagaimana manfaat dari setiap sistem yang digunakan

d. Bagaimana cara kerja sistem Bridging dalam pelayanan PT askes dengan Mitra

dan Masyarakat.

Page 4: Sim Pt. Askes

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi Manajemen

Sistem adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan - kegiatan yang saling

berkaitan dan susunan prosedur - prosedur yang saling berhubungan yang melaksanakan dan

mempermudah kegiatan – kegiatan utama dalam organisasi atau institusi.

Informasi adalah data yang telah diproses atau diolah sehingga memiliki arti atau

manfaat yang berguna. Data adalah fakta – fakta, angka-angka, atau statistik-statistik yang

dari padanya dapat menghasilkan kesimpulan.

Manajemen sebagai proses adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan

suatu pekerjaan secara bersama-sama atau melibatkan orang lain demi mencapai tujuan yang

sama. Sebagai subyek adalah orang (atau orang-orang) yang melaksanakan kegiatan tersebut.

Jadi Sistem Informasi Manajemen adalah prosedur pengolahan data yang

dikembangkan dalam suatu system (terintegrasi) dengan maksud memberikan informasi

( yang bersifat intern dan ekstern ) kepada manajemen, sebagai dasar pengambilan keputusan.

Bila digambarkan :

TEKNOLOGI

DATA MASUKAN PROSES KELUARAN TUJUAN PEMAKAI

MODEL PENGENDALIAN

Gambar : Komponen yang terlibat dalam sistem.

Page 5: Sim Pt. Askes

2.2 Bridging Sistem.

Menurut eBook dari wndw.net (2006) Bridge merupakan alat jaringan yang

menyambungkan dua jaringan pada lapisan sambungan data (data link layer). Sedangkan

Menurut Riyadi & Chris (2010),bridge adalah metode koneksi yang menggabungkan 2 atau

lebih interface yang bertipe ethernet atau sejenisnya, seolah-olah berada dalam segmen

network yang sama, dimana proses bridging pada layer data link. Menurut ebopedia.com

(2010), bridge adalah: "A device that connects two local-area networks (LANs), or two

segments of the same LAN that use the same protocol, such as Ethernet or Token-Ring."

Bridge adalah perangkat yang dirancang untuk menghubungkan dua LAN yang memiliki

protokol identik pada lapisan fisik dan data-link. Karena protokol sama maka Bridge tidak

memerlukan pengelolaan sinyal yang kompleks (Akib, 2010).

2.3 Teknologi Java

Sebagai sebuah bahasa pemrograman, Java dapat membuat seluruh bentuk aplikasi,

desktop, web dan lainnya, sebagaimana dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman

konvensional yang lain. Java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek (OOP) dan

dapat dijalankan pada berbagai platform sistem operasi. Perkembangan Java tidak hanya

terfokus oada satu sistem operasi, tetapi dikembangkan untuk berbagai sistem operasi dan

bersifat open source (Http://poss.ipb.ac.id).

2.4 Virtual Private Network (VPN)

Virtual Private Netmork (VPN) merupakan sebuah koneksi virtual yang bersifat

private dimana tidak semua orang bisa mengaksesnya. Jaringan ini tidak ada secara fisik

melainkan berupa jaringan virtual. VPN Menghubungkan PC dengan jaringan public atau

internet namun sifatnya private, karena bersifat private maka tidak semua orang bisa

terkoneksi ke jaringan ini dan mengaksesnya, oleh karena itu diperlukan keamanan data

(http://id.wikipedia.org/wiki/VPN).

Pada dasarnya Konsep kerja membutuhkan sebuah server yang berfungsing sebagai

penghubung antar PC. Jika digambarkan kira-kira seperti ini:

internet VPN Server VPN Client Client

Page 6: Sim Pt. Askes

Bila digunakan untuk menghubungkan 2 komputer secara private dengan jaringan internet

maka seperti ini:

Komputer A VPN Clinet Internet VPN Server VPN Client

Komputer B

2.5 Gambaran SIRS (Sistem Informasi RS)

Sistem Informasi Rumah Sakit (RS) adalah suatu tatanan yang berurusan dengan

pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisa dan penyimpulan informasi

serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan Rumah Sakit.

Unsur Sistem Informasi rumah sakit.

Tugas : Menyiapakan Informasi untuk kepentingan pelayanan rumah sakit.

Tujuan : Sistem Informasi itu sendiri, dan subsistemnya antara lain:

Subsistem pengembangan dan operasional subsistem.

Struktur Hirarki : Sistem RS sebagai sistem Supra Sistemnya.

Komponen : ada Input, proses, Output dan balikan Kontrol

RS (Rumah Sakit) Kontrol

Proses SIRS

Data RS INFORMASI

balikan

Gambar : Sutruktur Hirarki RS

Page 7: Sim Pt. Askes

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Aplikasi Sistem Bridging PT ASKES

Bridging system merupakan system yang mengintegrasikan antara Sistem Informasi

Manajemen (SIM) PT Askes (Persero) dengan SIM pemberi pelayanan (provider), yang

bertujuan untuk meningkatkan kinerja, mempercepat proses klaim, mengendalikan pelayanan

serta menyediakan informasi administrasi yang dibutuhkan untuk menunjang pelayanan

Anggota Asuransi Kesehatan PT. Askes (Persero). Dalam penerapan bridging sistem ini, PT

askes memilih menggunakan tekonologi java dan pemasangan jaringan virtual private

network (VPN), dengan memperkenalkan platform bernama ASTERIX atau Askes Integrated

and Responsive Information Exchange.

3.2 ASTERIX atau Askes Integrated and Responsive Information Exchange.

Di dalam platform ini terdapat kumpulan kompilasi yang terbagi menjadi 4 bagian yaitu:

a. CORE atau Customer Oriented Retail Environment. PT Askes (Persero),

merupakan perusahaan jasa yang harus selalu mengutamakan kepuasan pesertanya,

dengan begitu prinsip berorientasi pada pelanggan harus menjadi bagian terpenting

dalam perjalanan bisnisnya.

b. ENERCOM atau Enterprise Resource Communication yang merupakan kumpulan

perangkat keras, kabel, jaringan komunikasi data dan suara yang tujuannya untuk

mengalirkan suatu informasi dari titik pusat ke titik lainnya. Perangkat-perangkat ini

harus bisa memastikan pertukaran informasi (data) tersebar dengan baik.

c. IRFAN atau Integrated Risk Management and Financial Analysis yang

menyajikan kumpulan data analisis yang dapat dimanfaatkan oleh manajemen PT

Askes (Persero) untuk mengambil suatu kebijakan finansial maupun pengelolaan

resiko.

d. INTEGRA atau Integrated Global Responsive Accessibility, yang bertujuan

mengintegrasi dengan baik sistem informasi yang ada di rumah sakit dan provider

Page 8: Sim Pt. Askes

lainnya dengan SIM PT Askes (Persero). Dengan demikian dapat dilakukan

penyederhanaan prosedur serta menghilangkan resiko double entry data, peningkatan

jaminan ketepatan serta kecepatan pembayaran klaim, terdapat pemetaan (mapping)

antara rumah sakit dengan data PT Askes (Persero) yang dapat menjamin kepastian

nilai ganti klaim, serta transparansi pembayaran klaim (http://www.ptaskes.com).

PT. ASKES Pusat

ASTERIK

ENERCOM INFORMASI CORE

IRFAN

INTEGRA

Gambar : Peran Informasi dalam Pengambilan keputusan PT. ASKES

Menurut Santoso dalam Mohammad (2010) dengan pemanfaatan aplikasi Web-based yaitu

program komputer yang berbasis internet diatas platform Java, maka PT. Askes

mengembangkan aplikasi system bridging ini. Teknologi Java dipilih karena kemampuannya

berinteraksi dengan platform lain atau bersifat multi-platform. Teknologi Java ini mampu

mendukung pengembangan sistem secara lebih terstruktur dengan biaya pengembangan jauh

lebih murah, karena tidak terikat dengan lisensi produk software. Perlengkapan sarana dan

prasarana, antara lain; komputer, printer, TV LCD, pemasangan jaringan virtual private

network (VPN), pemasangan infrastruktur pendukung jaringan komunikasi data, server dan

bimbingan teknis.

Page 9: Sim Pt. Askes

Ada dua bagian utama yang terdapat pada aplikasi bridging system yamg dilakukan oleh PT

Askes yaitu :

a) Sistem Antrean Terpadu

Merupakan sistem informasi terintegrasi yang diarahkan untuk meningkatkan kinerja

pengelolaan sistem antrean bagi peserta Askes. Caranya dengan otomasi alur proses dan

penyajian informasi strategis yang dibutuhkan peserta pada saat berobat. Dengan begitu,

kenyamanan peserta dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dapat meningkat

secara signifikan

b) Sistem Penagihan Klaim Terpadu

Merupakan sistem informasi yang terintegrasi dengan konsep end-to-end dalam proses

adminitrasi pelayanan kesehatan bagi peserta Askes. Ini mencakup mulai dari proses

pendaftaran, pencatatan transaksi pelayanan kesehatan, sampai dengan pembayaran klaim

pelayanan kesehatan bagi peserta Askes.

Dalam aplikasi bridging system ini terdapat beberapa modul antara lain :

a. Modul pendaftaran peserta atau pasien, yang berfungsi memasilitasi validasi data

peserta Askes secara online ke database terpusat (selanjutnya, identitas peserta dikirim

ke SIM RS dengan teknologi Web services untuk dipergunakan dalam proses

pencatatan pelayanan kesehatan dan klaim secara individual).

b. Modul administrasi pelayanan kesehatan di poliklinik dan fasilitas penunjang medis

(laboratorium, radiologi, tindakan medis, dan sebagainya) pada SIM RS, buat

mengirimkan data individual secara online ke SIM Askes untuk setiap detail data

pelayanan yang dicatat.

c. Modul verifikasi klaim, yang menyediakan fasilitas verifikasi secara online

berdasarkan data yang dikirim dari SIM RS.

d. Modul penagihan klaim, dengan cara pengiriman data tagihan secara batch dari RS ke

pusat data PT Askes berdasarkan data hasil verifikasi yang telah disetujui RS dan PT

Askes.

e. Modul Decision Support System dan sistem antrean, yang berfungsi memfasilitasi

proses monitoring pelayanan kesehatan di RS secara online yang mampu menyediakan

informasi terkait dinamika kunjungan dan traffic tujuan perawatan. Dan, keenam,

Page 10: Sim Pt. Askes

modul administrasi pembayaran klaim di kantor cabang PT Askes, untuk memfasilitasi

administrasi pencatatan keuangan dan pembayaran klaim ke rekening RS.

3.3 Implementasi Teknologi berbasis Web Services (Sistem Informasi Manajemen PT.

Askes)

Implementasi teknologi berbasis Web Services ini dilakukan pada pertengahan 2008.

Pengembangannya dilaksanakan dengan pola atau konsep Joint Application Development

antara PT Askes dan Unit Teknologi Informasi tiap rumah sakit mitra. Stakeholders

pengembangan sistem yang terlibat meliputi manajemen PT Askes kantor pusat, kantor

regional, kantor cabang, serta manajemen rumah sakit mitra PT Askes.

Tahapan implementasi dimulai dengan integrasi data Surat Jaminan Pelayanan (melalui

kesepakatan parameter Web services, pengembangan aplikasi Web services, desain integrasi,

coding dan uji coba), integrasi pelayanan kesehatan (melalui mapping jenis

pelayanan/tindakan hingga uji coba aplikasi Web services terhadap hasil mapping jenis

pelayanan/tindakan) serta implementasi. Monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan

pekerjaan dilaksanakan secara bersama-sama antara seluruh stakeholder yang terlibat dan

dilaksanakan secara periodic.

Cara kerja system ini dimulai ketika peserta Askes datang ke rumah sakit, kartu Askesnya

akan diidentifikasi (dientri) secara online, sehingga datanya akan keluar. Proses itu terjadi

dalam satu interface yang dipakai bersama. Sebelum penerapan system ini, peserta Askes

harus mendatangi tiga loket: loket rumah sakit, loket PT Askes dan loket Rekam Medis

(Medical Record). Sekarang cukup datang ke satu loket. Data yang dientri tadi langsung

dikirim ke SIM rumah sakit untuk keperluan rumah sakit. Lalu, rumah sakit akan

mengirimkan rekam medis peserta tersebut ke PT Askes. Jadi Web service-nya berjalan dalam

pola request-response, tanpa saling mengganggu. Pihak PT Askes memberikan nomor kartu

ke rumah sakit, lalu sistem Web services rumah sakit memberikan informasi rekam medis,

sehingga database pasien ter-update.

Setelah itu, peserta akan masuk ke poliklinik yang merupakan bagian dari SIM rumah sakit.

Ketika peserta datang ke poliklinik, datanya sudah bisa langsung diakses di poliklinik

Page 11: Sim Pt. Askes

tersebut, karena data itu sudah masuk ke database rumah sakit . Ketika peserta di poliklinik

mendapat pelayanan dari dokter, rumah sakit kemudian mengirimkan kembali data itu

melalui sistem Web services ke SIM PT Askes. Ketika dientri, data di poliklinik akan

langsung dikirim ke PT Askes dan disimpan di sistem database-nya. Dengan begitu, ketika

terjadi pelayanan di poliklinik, Askes bisa langsung melakukan proses verifikasi klaim.

Sebelumnya proses verifikasi klaim ini dilakukan sebulan sekali yaitu ketika peserta Askes

datang ke poliklinik, lalu kemudian berkasnya dikumpulkan dari semua poliklinik, dan pada

akhir bulan dikirim ke Pusat Pelayanan Administrasi Terpadu Rumah Sakit. Sekarang

verifikasi klaim bisa dilakukan di rumah sakit yang bersangkutan.. hal ini dapat mendongkrak

nilai tambah dari mutu layanan PT Askes di rumah sakit. Dari sisi antrean bisa lebih cepat,

dan dari sisi klaim juga bisa lebih akurat.

Pemanfaatan aplikasi Web Service ini telah berdampak positif terhadap kinerja bisnis

perusahaan. Terutama, dalam hal peningkatan produktivitas dan perbaikan efisiensi, dimana

diharapkan rumah sakit yang lain yang lain bisa mengimplementasikan layanan ini. Sebanyak

425 rumah sakit dari total 600 rumah sakit kini sudah terkoneksi secara real-time dengan

teknologi VPN-IP MPLS. Rumah sakit yang ingin menerapkan layanan Web services dari PT

Askes ini hanya perlu memiliki database dengan format WXDL (bukan SQL). Sehingga

tidak harus memiliki platform Java. Teknologi Web services ini mampu memfasilitasi

pertukaran data antara dua mesin yang berbeda secara online, sehingga mampu mendukung

monitoring pelayanan kesehatan secara rinci per individu, jenis pelayanan medis, lokasi

pelayanan dan tindakan medis.

RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung merupakan salah satu rumah sakit yang telah menerapkan

layanan Web services PT Askes sejak tahun 2009. Untuk mengembangkan layanan ini, bagian

teknologi informasi mempersiapkan fikasi aplikasi berbasis Web, infrastruktur jaringan dan

hardware LAN yang mendukung aplikasi Web, kesepakatan dan kesetaraan coding, (dengan

unit TI PT Askes) dan pelatihan penggunaan aplikasi baru. Sistem dibuat berdasarkan

teknologi Web services dan infrastruktur VPN disediakan Askes, sedangkan internal untuk

akses ke Web service tersendiri oleh pihak RSHS.

Keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan sistem tersebut antara lain; kecepatan proses

entri, kecepatan proses klaim, dan efisiensi dalam proses (waktu, tenaga, sumber daya lain).

Page 12: Sim Pt. Askes

Selain itu adanya kepastian kesamaan data transaksi, transparansi dan akuntabilitas.

Keuntungan lainnya adalah tidak adanya kegiatan saling intervensi, serta terjaganya keamanan

transaksi dan data dalam server masing-masing,akan tetapi kedua pihak memang mesti

berkomitmen terhadap pemeliharaan hasil system bridging agar diperoleh manfaat optimal.

3.4 Konsep Joint Aplication Devolopment

SIM PT ASKES Unit Teknologi SIRS MITRA

Peserta ASKES

Datang Ke loket (RS Mitra)

Entri Data (Online disediakan RS)

SIRS (Process)

Pemberian Obat Perawatan Pelayanan

Pemeriksaan Dokter

Rekam Medis

PROSES KLAIM

SIM PT ASKES

PT ASKES PUSAT

Gambar Konsep Joint Aplication Development (SIRS – SIM PT. ASKES)

Page 13: Sim Pt. Askes

Tabel 1

Perbedaan Proses Pelayanan Kesehatan Sebelum dan Sesudah Implementasi Aplikasi Bridging System yang Berbasis Web Services

Proses Sebelum Sesudah Benefit

Pendaftaran Peserta dan Validasinya

Pemeriksaan dokumen secara manual meliputi kartu Askes, fotokopi kartu Askes, surat rujukan, fotokopi surat rujukan.

Pemeriksaan keabsahan peserta secara online dan real-time berdasarkan nomor kartu Askes/NIP, dan tidak diperlukan lagi fotokopi dokumen kartu Askes dan surat rujukan.

Peningkatan kecepatan dan akurasi pelayanan administrasi penerbitan surat jaminan pelayanan kesehatan dari 10 menit menjadi 2 menit.

Penerbitan Surat Jaminan Pelayanan Kesehatan (SJP) dan Administrasi Pendaftaran RS

Penerbitan SJP secara manual terpisah dari administrasi pendaftaran di loket rumah sakit. Pasien mengunjungi dua loket pendaftaran.

Penerbitan SJP secara elektronik dan terintegrasi dengan pencatatan rekam medis pasien, dan pasien cukup mengunjungi satu loket pendaftaran

Penyederhanaan prosedur administrasi pelayanan.

Penagihan Klaim Entri data transaksional dilakukan dua kali: untuk kepentinganrumah sakit dan keperluan penagihan klaim pelayanan kepada PT Askes.

Pengumpulan bukti tagihan klaim dilaksanakan setiap bulan.

Dokumen penagihan klaim manual,

Pencatatan data transaksi secara online dari unit pemberi pelayanan (poliklinik, lab radiologi, dll.)

Pengumpulan dokumen bukti pelayanan dilaksanakan dalam waktu seminggu.

Dokumen penagihan ecara elektronik dilengkapi dengan formulir pengajuan

Proses penagihan klaim lebih cepat, tepat dan akurat.

Biaya operasional administrasi klaim berkurang karena tidak diperlukan pencatatan data klaim dua kali (SIM Askes dan SIM RS)

Page 14: Sim Pt. Askes

dokumen tagihan terdiri dari surat rujukan, fotokopi surat rujukan, fotokopi kartu Askes, SJP, bukti pelayanan dan tindakan medis, formulir pengajuan klaim, rekapitulasi klaim dan kuitansi.

klaim dan rekapitulasi pelayanan.

Verifikasi Klaim Secara manual terhadap berkas dokumen penagihan klaim, dilaksanakan di Kantor Cabang PT Askes (Persero)

Secara elektronik, dilaksanakan di RS (Pusat Pelayanan Administrasi Terpadu RS)

Proses lebih cepat dan akurat.

Pembayaran Klaim Pembayaran klaim dilaksanakan di kancab setelah seluruh proses diselesaikan.

Standar pelayanan nonmedis untuk RS Tipe A (35 hari).

Proses pembayaran klaim secara elektronik, data terintegrasi end-to- end.

Standar pelayanan nonmedis untuk RS Tipe A (14 hari).

Proses pembayaran klaim lebih sederhana.

Data rekam individual tersedia untuk audit trail.

Tingkat kerincian data yang terintegrasi dapat digunakan untuk Decision Support System dan penyajian Executive Information System.

Legalisasi Pelayanan Suplemen dan Khusus

Secara manual mengacu kepada kartu kendali/buku register pelayanan suplemen (kacamata, prothese, dll.)

Dilaksanakan secara elektronik berdasarkan data transaksi individual.

Proses pelayanan administrasi lebih cepat, tepat dan akurat.

Pengendalian biaya pelayanan kesehatan melalui pencegahan fraud and abuse.

Penyedehanaan prosedur administrasi pelayanan

Page 15: Sim Pt. Askes

kesehatan di RS.

Customer Service Keterbatasan data/informasi yang diberikan kepada peserta.

Data terintegrasi, informasi dapat diakses secara fleksibel mendukung penyampaian informasi kepada peserta secara lebih cepat, tepat dan akurat.

Peningkatan mutu pelayanan kepada peserta Askes di RS.

Page 16: Sim Pt. Askes

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Sistem bridging merupakan system yang mengintegrasikan antara Sistem Informasi

Manajemen (SIM) PT. Askes (Persero) dengan SIM pemberi pelayanan (provideri).

Keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan sistem ini yaitu kecepatan pada proses entri,

proses klaim dan efisiensi pemanfaatan waktu, tenaga dan sumber daya lain. Selain itu adanya

kepastian kesamaan data transaksi, transparansi dan akuntabilitas. Keuntungan lainnya adalah

tidak adanya kegiatan saling intervensi, serta terjaganya keamanan transaksi dan data dalam

server masing-masing. Pemanfaatan aplikasi Web Service ini telah berdampak positif terhadap

kinerja bisnis perusahaan. Terutama, dalam hal peningkatan produktivitas dan perbaikan

efisiensi, dimana diharapkan rumah sakit yang lain yang lain bisa mengimplementasikan

layanan ini.

4.2 Saran

Page 17: Sim Pt. Askes

DAFTAR PUSTAKA

Akib, F. Perangkat Interkoneksi. http://teknik-informatika.com/images/pti/gateway-menggabungkan-dua-jaringan-tidak-sama.jpg. diakses tanggal 4 April 2012

Anonym . (2010). Wadirut PT Askes Raih "Best CIO". http://bataviase.co.id/detailberita-10561484.html. Diakses tanggal 4 April 2012

Anonym. (2010). Presentasi Pemanfaatan Sistem Bridging PT. Askes pada Konferensi FIKI 2010. http://simkes.fk.ugm.ac.id/2010/09/presentasi-pemanfaatan-sistem-bridging-pt-askes-pada-konferensi-fiki-2010. Diakses tanggal 6 April 2012

Anonim, 2009, Info Askes, Buletin Bulanan PT ASKES (Persero), Edisi Juni 2009. http://www.ptaskes.com/detail/2/158/uploads/bulletin/06_Juni%202009.pdf. Diakses tgl 10 April 2012

Anonim. Sejarah singkat PT Askes. http://www.ptaskes.com/http://www.ptaskes.com/. Diakses tanggal 10 April 2012

Cahyadi, D. (2010). Pemanfaatan Fitur Tunneling Menggunakan Virtual Interface EoIP di MikrotikRouterOS Untuk Koneksi Bridging Antar Kantor Melalui Jaringan ADSL Telkom Speedy. http://informatikamulawarman.files.wordpress.com/2010/07/06-jurnal-informatika-mulawarman-juni2010-v-1-1.pdf

Davis, Gordon B. (1999). Kerangka Dasar Sistem Informasi manajemen, bagian 1. Jakarta: PT Ikrar Mandiri abadi

Mohammad, A. (2010). Antrean dan klaim Lancar, pasienpun pulang. http://swa.co.id/2010/02/antrean-dan-klaim-lancar-pasien-pun-senang. Diakses tanggal 10 April 2012

Purnomo, Ari Joko. (2008). Pengaruh Implementasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) PT Askes online G1 Terhadap Kecepatan Pemrosesan Klaim Asuransi Kesehatan Di PT Askes Cabang Boyolali. http://etd.eprints.ums.ac.id/4007/1/J410060049.pdf. diakses tanggal 10 April 2012

www. cert.or.id /~budi/courses/ec5010/projects/rusdy-report.doc . diakses tanggal 7 April 2012

Virtual Private Network. http://id.wikipedia.org/wiki/VPN. diakses tanggal 7 April 2012