silabus smk listrik

41
SILABUS KOMPETENSI KEJURUAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK Nama Sekolaqh : SMK Negeri 1 Sipispis Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Kelas / Semester : XI/2 Standar Kompetensi : Memasang Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Sederhana Alokasi Waktu : 20 Jam X @ 45 Menit KOMPETENS I DASAR THP INDIKATOR THP NILAI KARAKTE R BANGSA MATERI PELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJAR TM PS PI 6.1 Memahami pemasang an instalasi tenaga listrik 1 fase 6.2 Menggamb ar rencana instalasi tenaga C2 C1 P2 Panel daya 1 fase dijelaskan dengan rinci Cara membagi daya terpasang 1 fase dijelaskan dengan rinci dan jelas Gambar rencana instalasi tenaga dijelaskan dengan benar. Gambar rencana instalasi tenaga sesuai dengan aturan C1 C1 C1 P2 Religius Jujur Disiplin Kerja keras Kreatifitas Mandiri Rasa ingin tahu Ketelitian Tanggung jawab Religius Jujur Disiplin Kerja keras Kreatifitas Mandiri Rasa ingin tahu Ketelitian Tanggung jawab Instalasi tenaga listrik 1 fase Tata letak komponen pada panel Pengaman panel daya listrik Gambar rencana instalasi tenaga Aturan-aturan gambar Mencari informasi tentang instalasi tenaga listrik 1 fase Mencari informasi tentang tata letak komponen dalam panel daya listrik Mendiskusikan cara pemasangan komponen pada panel daya listrik Menggali informasi tentang peraturan gambar instalsi tenaga Mendiskusikan aturan-aturan gambar instalasi tenaga Menggambar instalsi tenaga sesuai dengan aturan Tes tertulis Tes lisan 4 4(8) Arus Kuat Jilid 1 dan 2, Ir. Setiawan Arus Kuat Jilid 1 dan 2, Ir. Setiawan

Upload: binnaro-hutahaean

Post on 09-Aug-2015

282 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Silabus smk listrik

SILABUS KOMPETENSI KEJURUAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

Nama Sekolaqh : SMK Negeri 1 SipispisMata Pelajaran : Kompetensi KejuruanKelas / Semester : XI / 2Standar Kompetensi : Memasang Instalasi Tenaga Listrik Bangunan SederhanaAlokasi Waktu : 20 Jam X @ 45 Menit

KOMPETENSI DASAR

THP INDIKATOR THPNILAI

KARAKTER BANGSA

MATERI PELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIANALOKASI WAKTU

SUMBER BELAJARTM PS PI

6.1 Memahamipemasangan instalasitenagalistrik 1fase

6.2 Menggambar rencanainstalasitenaga

C2

C1

P2

Panel daya 1 fasedijelaskan denganrinci

Cara membagi dayaterpasang 1 fasedijelaskan denganrinci dan jelas

Gambar rencanainstalasi tenagadijelaskan denganbenar.

Gambar rencanainstalasi tenagasesuai denganaturan

C1

C1

C1

P2

Religius Jujur Disiplin Kerja keras Kreatifitas Mandiri Rasa ingin

tahu Ketelitian Tanggung

jawab

Religius Jujur Disiplin Kerja keras Kreatifitas Mandiri Rasa ingin

tahu Ketelitian Tanggung

jawab

Instalasi tenagalistrik 1 fase

Tata letak komponenpada panel

Pengaman paneldaya listrik

Gambar rencanainstalasi tenaga

Aturan-aturangambar

Mencari informasi tentang instalasitenaga listrik 1 fase

Mencari informasi tentang tata letakkomponen dalam panel daya listrik

Mendiskusikan cara pemasangankomponen pada panel daya listrik

Menggali informasi tentangperaturan gambar instalsi tenaga

Mendiskusikan aturan-aturangambar instalasi tenaga

Menggambar instalsi tenaga sesuaidengan aturan

Tes tertulis

Tes lisan

4

4(8)

Arus Kuat Jilid 1dan 2, Ir.Setiawan

Arus Kuat Jilid 1dan 2, Ir.Setiawan

Page 2: Silabus smk listrik

KOMPETENSI DASAR

THP INDIKATOR THPNILAI

KARAKTER BANGSA

MATERI PELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER BELAJARTM PS PI

6.3 Memasanginstalasitenaga diluarpermukaan

6.4 Memasanginstalasitenaga didalampermukaan

C1

P2

C1

P2

Prosedurpemasanganinstalasi tenaga diluar permukaandijelaskan denganbenar.

Pemasanganinstalasi tenaga diluar permukaandilakukan sesuaiprosedur.

Prosedurpemasanganinstalasi tenaga didalam permukaandijelaskan denganbenar.

Pemasanganinstalasi tenaga didalam permukaandilakukan sesuaiprosedur.

C1

P2

C1

P2

Religius Jujur Disiplin Kerja keras Kreatifitas Mandiri Rasa ingin

tahu Ketelitian Tanggung

jawab

Religius Jujur Disiplin Kerja keras Kreatifitas Mandiri Rasa ingin

tahu Ketelitian Tanggung

Jawab

ProsedurPemasangan instalasitenaga di luarpermukaan

Pemasangan instalasitenaga di luarpermukaan

Pemasangan instalasitenaga di dalampermukaan

Mencari informasi tentang prosedurpemasangan instalasi tenaga di luarpermukaan.

Mendiskusikan prosedur pemasanganinstalasi tenaga di luar permukaan

Melaksanakan pemasangan instalasitenaga di luar permukaan

Mencari informasi tentang prosedurpemasangan instalasi tenaga di dalampermukaan.

Mendiskusikan prosedurpemasangan instalasi tenaga didalam permukaan

Melaksanakan pemasangan instalasitenaga di dalam permukaan

Unjuk kerja

Unjuk kerja

4(8)

4(8)

Arus Kuat Jilid 1dan 2, Ir.Setiawan

Arus Kuat Jilid 1dan 2, Ir.Setiawan

Page 3: Silabus smk listrik

KOMPETENSI DASAR

THP INDIKATOR THPNILAI

KARAKTER BANGSA

MATERI PELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER BELAJARTM PS PI

6.5 Memasangkotak-kontak 1fase

C1

P2 Prosedur

pemasangan kotakkontak 1 fasedijelaskan denganbenar.

Arde dipasangsesuai denganprosedur yang telahditetapkan

Pemasangan kotakkontak 1 fasedilakukan denganbenar

C1

P2

P2

Religius Jujur Disiplin Kerja keras Kreatifitas Mandiri Rasa ingin

tahu Ketelitian Tanggung

jawab

Pemasangan kotakkontak 1 fase

Pemasangan arde

Menggali informasi tentang prosedurmemasang kotak kontak 1 fase

Mendiskusikan tata carapemasangan arde pada kotak kontak1 fase

Memasang kotak kontak 1 fasesesuai prosedur yang ditetapkan

Unjuk kerja 4(8) Arus Kuat Jilid 1 dan2, Ir. Setiawan

Page 4: Silabus smk listrik
Page 5: Silabus smk listrik

LAMPIRAN 2

RANCANGAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

(Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Sipispis

Mata Pelajaran : Memasang Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana

Program Keahlian : Teknik Audio Video

Kelas/Semester : XI/4

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

Standar Kompetensi : Memasang Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Sederhana

Kompetensi Dasar : Memahami Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik 1 Fase

Indikator : a. Panel daya 1 fase dijelaskan dengan rinci

b. Cara membagi daya terpasang 1 fase dijelaskan dengan rinci dan

jelas

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran ini, diharapkan siswa mampu :

1. Mendeskripsikan perbedaan antara tegangan, arus dan resistansi.

2. Menjelaskan panel daya 1 fase.

3. Menjelaskan cara membagi daya terpasang 1 fase.

Page 6: Silabus smk listrik

II. Materi Pembelajaran

a. Arus, Tegangan dan Resistansi

b. Komponen Pasif

III. Model Pembelajaran

Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD

IV. Skenario Pembelajaran

Pert KeteranganKegiatan Pembelajaran Waktu

(Menit)Guru Siswa

I Kegiatanawal

- Memberikan salam sambilmemeriksa kesediaan siswauntuk menerima pelajaran

- Menyampaikan tujuanpembelajaran

- Memotivasi siswa

- Membalas salam guru

- Memeperhatikan guru

5

10

5

Kegiatan Inti - Menyajikan garis-garis besarmateri pelajaran yaitu arus,tegangan, tahanan dankomponen pasif.

- Mengelompokkan siswadalam kelompok kecil yangberanggotakan 4-6 orangsecara heterogen

- Membimbing kelompok-kelompok belajar siswa.

- Meminta masing-masingkelompok untukmempresentasikan hasildiskusinya didepan kelas dankelompok siswa lainnyamemberi tanggapan.

- Memberikan kuis sebagaievaluasi.

- Memberikan Penghargaankepada kelompok terbaik

- Memperhatikan,menyimak danmendengarkan penjelasanguru

- Membentuk kelompokdan duduk berdasarkankelompok masing-masing

- Bekerja menyelesaikanmateri pelajaran dalamkelompok.

- Kelompok penyajimemaparkan hasildiskusinya didepan kelasdan kelompok siswalainnya memberitanggapan.

- Mengerjakan soal.

- Mendengar danmendapatkanpenghargaan

10

20

30

30

10

Page 7: Silabus smk listrik

Kegiatanakhir

- Membuat kesimpulan darimateri pelajaran.

- Menginstruksi siswa untukmempelajari pelajaranberikutnya dirumah.

- Menyimak guru.

- Mendengarkan guru

10

5

V. Alat dan Sumber

Alat : Kapur, papan tulis.

Sumber : Penerapan konsep dasar listrik dan elektronika, Rusdianto,

Kanisius, Jakarta.

Arus Kuat Jilid 1 dan 2, Ir. Setiawan.

VI. Evaluasi

1. Syarat-syarat instalasi listrik adalah .....

a. Ekonomis – keamanan - keandalan

b. Ekonomis – kenyamanan – ketahanan

c. Keamanan – kenyamanan – keandalan d. Efektif –aman – handal

2. Diketahui diagram garis tunggal berikut ini :

Jumlah penghantar yang digunakan pada titik B adalah

a. 2 penghantar d. 5 penghantar

b. 3 penghantar e. 6 penghantar

c. 4 penghantar

3. Dalam menentukan PHB (Perangkat HubungBagi) pada tiap grup/kelompoksebaiknya “seimbang/sama”, yang dimaksud “seimbang/sama” disini adalah…

Page 8: Silabus smk listrik

a. Daya

b.Titik Beban

c.Tegangan

d.Pemasangan Lampu

4. ELCB merupakan singkatan dari…………. a. EarthLeakage Circuit Breaker

b. Emmergency Leakage Circuit Breaker

c. Emmergrncy Load Circuit Breaker

d. Earth Landing Circuit Breaker

e. Earth Load Common Breaker

5. Yang dimaksud alat pengukur dan pembatas adalah

a. Amper meter dan MCB

b. Volt meter dan sekring c. Kwhmeter dan MCB

d. Kwh meter dan sekering

6. MCB merupakan singkatan dari……..

a. Miniature Circuit Breaker

b. Motor C ircuit Breakerc. Member Circuit Breakerd. Miniature Common Breaker

7. Kepanjangan PUIL yaitu ....

a. Persyaratan Umum Instalasi Listrik

b. Peraturan Untuk Instalasi Listrik

c. Persyaratan Untuk Instalasi Lsitrik

d. Peraturan Umum Instalasi Lsitrik

8. Batas kemampuan minimum saklar masuk PHB tegangan rendah adalah.......

a. 6 A

b. 10 A

c. 16 A

d. 25 A

Page 9: Silabus smk listrik

9. Tinggi pemasangan PHB instalasi rumah tinggal, maksimal adalah....

a. 1,5 m

b. 150 cm

c. 170 cm

d. 2 m

10. Alat pembatas arus pada instalasi tegangan rendah dengan arus beban sampai dengan100 A yaitu ...

a. MCB

b. MCCB

c. NH Fuse

d. Sekring

Page 10: Silabus smk listrik

LAMPIRAN 3

RANCANGAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

(Model Pembelajaran Ekspositori)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Sipispis

Mata Pelajaran : Memasang Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana

Program Keahlian : Teknik Audio Video

Kelas/Semester : XI/4

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

Standar Kompetensi : Memasang Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Sederhana

Kompetensi Dasar : Memahami Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik 1 Fase

Indikator : a. Panel daya 1 fase dijelaskan dengan rinci

b. Cara membagi daya terpasang 1 fase dijelaskan dengan rinci dan jelas

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran ini, diharapkan peserta didik mampu :

1. Mendeskripsikan tentang instalasi tenaga listrik 1 fase.

2. Menjelaskan tentang tata letak komponen dalam panel daya listrik.

3. Menjelaskan cara pemasangan komponen pada panel daya listrik .

II. Materi Pembelajaran

a. Arus, Tegangan dan Resistansi

b. Komponen Pasif

III. Metode Pembelajaran

a. Ceramah

b. Tanya Jawab

Page 11: Silabus smk listrik

IV. Skenario Pembelajaran

Pert KeteranganKegiatan Pembelajaran Waktu

(Menit)Guru Siswa

I Kegiatanawal

- Memberikan salam sambilmemeriksa kesediaan siswauntuk menerima pelajaran

- Menyampaikan kompetensidasar dan indikator Pelajaran

- Memotivasi siswa

- Membalas salam guru

- Mendengarkan danmenyimak guru

5

10

Kegiatan Inti - Menyajikan materi pelajaranyaitu tentang instalasi tenagalistrik 1 fase.

- Memberikan kesempatankepada siswa untukmenanyakan hal yang kurangdipahami.

- Menugaskan siswa untukmencatat kembali Materipembelajaran

- Memberikan contoh soal- Memberikan soal atau latihan

- Memperhatikan,menyimak danmendengarkan penjelasanguru

- Mengajukan pertanyaan- Menyimak dan membaca

soal

- Mencatat ke dalam bukucatatan

- Memperhatikan guru- Mengerjakan soal-soal

45

15

35

15

30

Page 12: Silabus smk listrik

Kegiatanakhir

- Membimbing siswa untukmembuat kesimpulan darimateri pelajaran.

- Menginstruksi siswa untukmempelajari pelajaranberikutnya dirumah.

- Membuat kesimpulandengan mengikutipenjelasan guru.

- Mendengarkan guru

15

10

V. Alat dan Sumber

Alat : Kapur, papan tulis.

Sumber : Penerapan konsep dasar listrik dan elektronika, Rusdianto,

Kanisius, Jakarta.

Arus Kuat Jilid 1 dan 2, Ir. Setiawan

VI. Evaluasi

1. Syarat-syarat instalasi listrik adalah .....

a. Ekonomis – keamanan - keandalan

b. Ekonomis – kenyamanan – ketahanan

c. Keamanan – kenyamanan – keandalan d. Efektif –aman – handal

2. Diketahui diagram garis tunggal berikut ini :

Jumlah penghantar yang digunakan pada titik B adalah

a. 2 penghantar d. 5 penghantar

b. 3 penghantar e. 6 penghantar

c. 4 penghantar

3. Dalam menentukan PHB (Perangkat HubungBagi) pada tiap grup/kelompoksebaiknya “seimbang/sama”, yang dimaksud “seimbang/sama” disini adalah…

Page 13: Silabus smk listrik

a. Daya

b.Titik Beban

c.Tegangan

d.Pemasangan Lampu

4. ELCB merupakan singkatan dari…………. a. EarthLeakage Circuit Breaker

b. Emmergency Leakage Circuit Breaker

c. Emmergrncy Load Circuit Breaker

d. Earth Landing Circuit Breaker

e. Earth Load Common Breaker

5. Yang dimaksud alat pengukur dan pembatas adalah

a. Amper meter dan MCB

b. Volt meter dan sekring c. Kwhmeter dan MCB

d. Kwh meter dan sekering

6. MCB merupakan singkatan dari……..

a. Miniature Circuit Breaker

b. Motor C ircuit Breakerc. Member Circuit Breakerd. Miniature Common Breaker

7. Kepanjangan PUIL yaitu ....

a. Persyaratan Umum Instalasi Listrik

b. Peraturan Untuk Instalasi Listrik

c. Persyaratan Untuk Instalasi Lsitrik

d. Peraturan Umum Instalasi Lsitrik

8. Batas kemampuan minimum saklar masuk PHB tegangan rendah adalah.......

a. 6 A

b. 10 A

c. 16 A

Page 14: Silabus smk listrik

d. 25 A

9. Tinggi pemasangan PHB instalasi rumah tinggal, maksimal adalah....

a. 1,5 m

b. 150 cm

c. 170 cm

d. 2 m

10. Alat pembatas arus pada instalasi tegangan rendah dengan arus beban sampai dengan100 A yaitu ...

a. MCB

b. MCCB

c. NH Fuse

d. Sekring

Page 15: Silabus smk listrik

LAMPIRAN 4

SOAL DAN PEMBAHASAN

SEKOLAH : SMK Negeri 1 SipispisMAPEL : MIPLBSKELAS / SEMESTER : XI /3KOMP. KEAHLIAN : Teknik Instalasi Tenaga ListrikOleh : H M Fernando Simanjuntak

1. Syarat-syarat instalasi listrik adalah ..... a.Ekonomis – keamanan - keandalan

b. Ekonomis – kenyamanan – ketahananc. Keamanan – kenyamanan – keandalan d.

Efektif – aman - handal

2. Diketahui diagram garis tunggal berikut ini :

Jumlah penghantar yang digunakan pada titik B adalah a. 2

penghantar d. 5 penghantar

b. 3 penghantar e. 6 penghantar c.

4 penghantar

3. Dalam menentukan PHB (Perangkat Hubung Bagi) pada tiap grup/kelompoksebaiknya “seimbang/sama”, yang dimaksud “seimbang/sama” disini adalah…a. Dayab. Titik Bebanc. Tegangand. Pemasangan Lampu

4. ELCB merupakan singkatan dari…………. a.Earth Leakage Circuit Breaker

b. Emmergency Leakage Circuit Breakerc. Emmergrncy Load Circuit Breakerd. Earth Landing Circuit Breakere. Earth Load Common Breake

Page 16: Silabus smk listrik

5. Yang dimaksud alat pengukur dan pembatas adalah a.Amper meter dan MCB

b. Volt meter dan sekring c.Kwh meter dan MCB

d. Kwh meter dan sekering

6. MCB merupakan singkatan dari……..a. Miniature Circuit Breakerb. Motor C ircuit Breakerc. Member Circuit Breakerd. Miniature Common Breakere. Miniature Common Black

7. Jenis sambungan dalam kotak sambung adalah sambungan …a. simpulb. ekor babic. cabang datard. turn backe. western union

8. Kepanjangan PUIL yaitu ....a. Persyaratan Umum Instalasi Listrik b.

Peraturan Untuk Instalasi Listrikc. Persyaratan Untuk Instalasi Lsitrik d.

Peraturan Umum Instalasi Lsitrik

9. Batas kemampuan minimum saklar masuk PHB tegangan rendah adalah....... a. 6Ab. 10Ac. 16Ad. 25A

10. Tinggi pemasangan PHB instalasi rumah tinggal, maksimal adalah.... a. 1,5mb. 150 cmc. 170 cmd. 2 m.

11. Alat pembatas arus pada instalasi tegangan rendah dengan arus beban sampaidengan 100 A yaitu ...a. MCBb. MCCBc. NH Fused. Sekring

12. Di bawah ini yang termasuk dalam instalasi pemanfaatan / pelanggan tenaga listrik yaitu ...a. SMP, SLP, APP, PHBb. SLP, APPc. APP, PHBd. PHB

Page 17: Silabus smk listrik

Jawaban : dPerhatikan gambar di bawah ini, yang dibatasi oleh tanda panah.

13. Urutan pemasangan instalasi listrik adalah.........a. KWHmeter - MCB- Box sekring - peralatan listrik b.

MCB - KWHmeter - Box sekring - peralatan listrik c.Box sekring – MCB – KWHmeter - peralatan listrik d.MCB - peralatan listrik –KWHmeter - Box sekring e.Box sekring – MCB - peralatan listrik - KWHmeter

14. Pelanggan listrik PLN dengan kapasitas daya 900 VA, besar pembatas arusnyayaitu...a. 2 Ab. 4 Ac. 6 Ad. 10 A

15. Gambar yang digunakan dalan rancangan instalasi listrik meliputi antara lain... a.Gambar situasi – gambar instalasi – gambar diagram garis tunggalb. Gambar situasi – gambar tata letak – gambar diagram garis tunggal c.Gambar situasi – gambar instalasi – gambar rekapitulasi dayad. Gambar situasi – gambar tata letak – gambar rekapitulasi daya

16. Dalam diagaram garis tunggal berisi antara lain ...a. Diagram PHB lengkap, ukuran fisik PHB , cara pemasangan kabel , jenis

pembumianb. Diagram PHB lengkap , jenis dan besar beban, sistem pembumian, ukuran dan

jenis penghantar.c. Ukuran fisik PHB , jenis dan besar beban, sistem pembumian, ukuran dan jenis

penghantar.d. Cara pemasangan kabel , jenis dan besar beban, sistem pembumian, ukuran

dan jenis penghantar.

17. Dalam gambar instalasi hubungan terang gelap di bawah ini, jumlah penghantar pada titik Aadalah....

Page 18: Silabus smk listrik

a. 2b. 3c. 4d. 5

18. Alat yang digunakan untuk mengukur tahanan isolasi adalah ..... a. Earthtesterb. Multimeter c.Ohm meterd. Insulation Tester

19. Alat yang digunakan untuk mengukur tahanan pentanahan yaitu.... a. Earthtesterb. Multimeter c.Ohm meterd. Insulation Tester

20. Kabel listrik yang biasa digunakan pada pemasangan instalasi rumah berjenis . . . a. NYAFb. NYFGbY c. NYY d. NYA

Diketahui,Dosen Pembimbing Skripsi

Dr. Sukarman Purba ST, M.Pd

Page 19: Silabus smk listrik

Lampiran 6

Perhitungan Uji Validitas Uji Coba Tes MIPBLS

Perhitungan uji validitas tes MIPBLS digunakan rumus korelasi point biserial (rpbis) sebagai berikut :

qp

StMtMprpbis

Sebagai contoh perhitungan digunakan item soal nomor 3 dengan data sebagai berikut :

Mp = 17,524 Mt = 15,267 St = 6,643 p = 0,700 q = 0,300

rpbis = ( , , ), ,,= ,, ,= 0,519

Dengan membandingkan rhitung = 0,519 dengan rtabel = 0,361 pada taraf signifikan 0,05 ternyata rhitung >

rtabel yang berarti soal nomor 3 Valid. Dengan cara yang sama secara lengkap berikut disajikan hasil

perhitungan validitas tiap butir soal.

Tabel validitas tiap butir soal

No.rhitung rtabel Keterangan

1 0.610 0.361 VALID

2 0.614 0.361 VALID

3 0.519 0.361 VALID

4 0.519 0.361 VALID

5 0.803 0.361 VALID

6 0.572 0.361 VALID

7 0.627 0.361 VALID

8 0.322 0.361 TIDAK VALID

Page 20: Silabus smk listrik

9 0.558 0.361 VALID

10 0.772 0.361 VALID

11 0.449 0.361 VALID

12 0.292 0.361 TIDAK VALID

13 0.610 0.361 VALID

14 0.668 0.361 VALID

15 0.593 0.361 VALID

16 0.282 0.361 TIDAK VALID

17 0.699 0.361 VALID

18 0.587 0.361 VALID

19 0.772 0.361 VALID

20 0.322 0.361 TIDAK VALID

21 0.496 0.361 VALID

22 0.668 0.361 VALID

23 0.803 0.361 VALID

24 0.699 0.361 VALID

25 0.361 0.361 TIDAK VALID

Dengan membandingkan rhitung dengan rtabel pada taraf signifikan 0,05 dan N = 25, didapat jumlah soal

yang valid sebanyak 20 soal dan yang tidak valid sebanyak 5 soal sehingga jumlah soal yang digunakan untuk

mendapatkan data penelitian adalah 20 soal.

Page 21: Silabus smk listrik

Lampiran 7

Perhitungan Reliabilitas Tes MILPBS

Untuk menghitung reliabilitas test dipakai rumus KR-20 dengan catatan soal yang tidak valid sudah

dibuang yaitu :

2

2

11 1 t

t

SpqS

nnr

Dari data uji coba instrument diperoleh:

∑y = 458 ∑y2 = 8316 n = 20 ∑pq = 5,411

Dengan memasukkan harga-harga di atas ke dalam rumus:

St =

NN

ΣYΣY2

2

=

30304588316

2

= 6,643

Sehingga reliabilitas tes MIPBLS dapat dicari dengan :

r11 =

2

2

(6,643)411,5)643,6(

12020

= 0,923

Page 22: Silabus smk listrik

Berdasarkan perhitungan di atas, didapat harga indeks reliabilitas tes MIPBLS sebesar 0.877.

Kemudian dibandingkan dengan indeks korelasi, tes termasuk dalam kategori Sangat Tinggi.

Lampiran 8

Perhitungan Daya Beda Soal

Daya beda (D) untuk soal No.2, diperoleh harga sebagai berikut:

BA = 8 JA = 8 BB = 3 JB = 8

Dengan menggunakan rumus daya beda soal, maka diperoleh:

D =JBBB

JABA

D =85

88

D = 0.72

Maka daya beda untuk soal No.3 adalah Baik Sekali.

Dengan cara yang sama diperoleh harga daya beda untuk tiap-tiap soal seperti pada tabel berikut:

NoItem BA BB D KATEGORI No

Item BA BB D KATEGORI

1 8 3 0,63 BAIK 21 6 1 0.63 BAIK

2 8 4 0.50 BAIK 22 8 2 0.75 BAIK SEKALI

3 8 5 0.72 BAIK SEKALI 23 8 0 1,00 BAIK SEKALI

4 8 5 0.72 BAIK SEKALI 24 8 2 0.75 BAIK SEKALI

5 8 0 1.00 BAIK SEKALI 25 4 2 0.25 CUKUP

6 6 2 0.50 BAIK

7 8 2 0.75 BAIK SEKALI

8 8 4 0.50 BAIK

Page 23: Silabus smk listrik

9 7 2 0.63 BAIK

10 8 1 0.88 BAIK SEKALI

11 8 5 0.38 CUKUP

12 8 7 0.13 BURUK

13 8 3 0.63 BAIK

14 8 2 0.75 BAIK SEKALI

15 8 2 0.75 BAIK SEKALI

16 4 2 0.25 CUKUP

17 8 2 0.75 BAIK SEKALI

18 6 1 0,63 BAIK

19 8 1 0.88 BAIK SEKALI

20 7 3 0.50 BAIK

Jumlah Soal Kategori Buruk = 1

Jumlah Soal Kategori Cukup = 3

Jumlah Soal Kategori Baik = 9

Jumlah Soal Kategori Baik Sekali = 7

Page 24: Silabus smk listrik

Lampiran 9

Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal Tes MIPBLS.

Untuk menghitung indeks kesukaran butir tes dipakai yaitu :

JBp

Dengan Menggunakan soal no 3 didapat data:

B = 21 J = 25

Dengan memasukkan harga-harga di atas ke dalam rumus:

P =

= 0,84

Berdasarkan perhitungan di atas, didapat harga indeks kesukaran tes MIPBLS sebesar 0,733. Kemudian

dibandingkan dengan kategori indeks kesukaran butir soal, soal no. 3 termasuk dalam kategori Mudah. Untuk

perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel Indeks Kesukaran Butir Soal

No item B J P KATEGORI

1 24 30 0,80 MUDAH

2 22 30 0,73 MUDAH

3 21 30 0,70 SEDANG

4 16 30 0,53 SEDANG

5 15 30 0,50 SEDANG

Page 25: Silabus smk listrik

6 17 30 0,57 SEDANG

7 18 30 0,60 SEDANG

8 19 30 0,63 SEDANG

9 22 30 0,73 MUDAH

10 16 30 0,53 SEDANG

11 25 30 0,83 MUDAH

12 28 30 0,93 MUDAH

13 24 30 0,80 MUDAH

14 18 30 0,60 SEDANG

15 19 30 0,63 SEDANG

16 11 30 0,37 SEDANG

17 20 30 0,67 SEDANG

18 10 30 0,33 SEDANG

19 16 30 0,53 SEDANG

20 19 30 0,63 SEDANG

21 14 30 0,47 SEDANG

22 18 30 0,60 SEDANG

23 15 30 0,50 SEDANG

24 20 30 0,67 SEDANG

25 11 30 0,37 SEDANG

Jumlah Soal Kategori Mudah = 6

Jumlah Soal Kategori Sedang = 19

Lampiran 10

Data Hasil Belajar MIPLBS

Nama

Model Pembelajaran KooperatifTipe STAD

Model Pembelajaran Ekspositori

Posttest Posttest

1 12 15

2 10 13

3 14 12

Page 26: Silabus smk listrik

4 16 14

5 17 9

6 17 11

7 14 15

8 16 13

9 15 17

10 10 17

11 10 8

12 14 12

13 14 11

14 12 13

15 19 12

16 19 12

17 13 11

18 15 7

19 15 7

20 15 13

21 18 13

22 17 12

23 17 12

24 15 8

25 13 8

26 20 9

27 20 9

28 13 12

29 16 11

30 18 11

N 20 20

Max 20 17

Min 10 7

Mean 14,60 11,57

ΣX 438 347

ΣX2 6648 4215

Sd 2,80 2,63

Page 27: Silabus smk listrik

St 8,73 6,94

Lampiran 11

Perhitungan Harga Rata – Rata, Distribusi Frekuensi dan Standar Deviasi data Posttest dari Masing –Masing Kelompok Penelitian

a. Perhitungan Harga Rata – Rata Hitung (M)

1. Rata – Rata Hitung dari Kelompok Eksperimen (Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD)

X1 = 454 ; n = 20

M =nX 1

=30454

= 14,60

2. Rata – Rata Hitung dari Kelompok Kontrol (Model Pembelajaran Ekspositori)

X2 = 387 ; n = 20

M =nX 2

=30

387

= 11,57

b. Perhitungan Distribusi Frekuensi Hasil Data Post Test Variabel Penelitian

1. Perhitungan Distribusi Frekuensi Hasil Data Post Test Kelas yang Diajar dengan Model PembelajaranKooperatif Tipe STAD (Kelas Eksperimen)

Data yang diperoleh, dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi dengan ketentuan sebagai berikut :

Page 28: Silabus smk listrik

a. Menentukan rentang

Rentang = data terbesar – data terkecil

= 20 – 10

= 10

b. Menentukan banyak kelas interval

Banyak kelas = 1 + (3,3) Log n

= 1 + (3,3) Log 30

= 5,87 ≈ 6 (banyak kelas yang diambil adalah 6)

c. Menentukan panjang kelas interval p

P =

= = , maka dibulatkan menjadi 2

Setelah panjang kelas dihitung yaitu 2 maka tabel distribusi frekuensi untuk hasil belajar kelompok eksperimen

sebagai berikut

No Interval fo Fr

1 9-10 3 10,00%

2 11-12 6 20,00%

3 13-14 5 16,66%

4 15-16 8 26,66%

5 17-18 5 16,66%

6 19-20 3 10,00%

Jumlah 30 100%

2. Perhitungan Distribusi Frekuensi Hasil Data Post Test Kelas yang Diajar dengan Pembelajaran Ekspositori(Kelas Kontrol)

Data yang diperoleh dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Menentukan rentang

Rentang = data terbesar – data terkecil

= 17 – 7

= 10

b. Menentukan banyak kelas interval

Page 29: Silabus smk listrik

Banyak kelas = 1 + (3,3) Log n

= 1 + (3,3) Log 30

= 5,87 ≈ 6 (banyak kelas yang diambil adalah 6)

c. Menentukan panjang kelas interval p

P =

= = , (maka diambil 2)

Setelah panjang kelas dihitung yaitu 2 maka tabel distribusi frekuensi untuk hasil belajar kelompok kontrol

sebagai berikut :

Kelas Interval fo Fr

1 7-8 5 16.65%

2 9-10 3 10.00 %

3 11-12 12 39,96 %

4 13-14 6 20.00 %

5 15-16 2 6.67 %

6 17-18 2 6.67 %

Jumlah 30 100%

c. Perhitungan Standar Deviasi dari Variabel Penelitian

Standard Deviasi dari Varibel Penelitian dihitung dengan rumus:

(Sd) =

)1N(NXXN 22

Dimana:

X2 = jumlah aljabar kuadrat X

X = jumlah aljabar dari data X

N = jumlah sampel

Page 30: Silabus smk listrik

1. Standar Deviasi dari Kelompok Eksperimen (XA)

(Sd) =

)1N(NXXN 22

A

(Sd) =)130(30

206116-30.7098

(Sd) =8706824

(Sd) = 2,80

2. Standar Deviasi dari Kelompok Kontrol (XB)

(Sd) =

)1N(NXXN 22

B

(Sd) =)130(30

120409-30.4215

(Sd) =8706041

(Sd) = 2,63

Page 31: Silabus smk listrik

Lampiran 12

Perhitungan Tingkat Kecenderungan Masing – Masing Variabel Penelitian

Untuk menghitung harga rata – rata ideal (Mi) dan standar deviasi ideal (Sdi) digunakan rumus :

1. =2. =Kemudian dalam mengidentifikasi tingkat kecenderungan skor masing – masing variabel digunakan rata – rata ideal (Mi)

dan standar deviasi ideal (Sdi) yang dikategorikan menjadi empat kelompok yaitu :

Kelompok F.Absolut F.Relatif KategoriMi + 1,5 SDi – Keatas N1 n1/n x 100% TinggiMi - Mi + 1,5 SDi N2 n2/n x 100% CukupMi – 1,5 SDi – Mi N3 n3/n x 100% KurangMi – 1,5 SDi – Kebawah N4 n4/n x 100% Rendah

1. Identifikasi Kecenderungan Hasil Belajar Kelas Eksperimen

Dengan menggunakan data penelitian hasil belajar siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD diperoleh :

Mo = = = ,

Page 32: Silabus smk listrik

Mi = ( . ) ( . ) =SDi = ( . ) ( . ) = ,Sehingga diketahui Mo > Mi yaitu 14,60 > 10, berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat

disimpulkan bahwa siswa yang diberi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD memiliki tingkat

kecenderungan Tinggi. Berikut tabel kecenderungan hasil belajar yang diajar dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD:

Tabel Tingkat Kecenderngan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran KooperatifTipe STAD

Kelompok Fo Fr Kategori

18,7 – ke atas 3 13,33 % Tinggi

12,5 – 18,7 18 70,00 % Cukup

6,3 – 12,5 9 16,67 % Kurang

6,3 – kebawah 0 0, 00 % Rendah

Jumlah 30

2. Identifikasi Kecenderungan Hasil Belajar Kelas Kontrol

Dengan menggunakan data penelitian hasil belajar siswa yang diajar dengan Pembelajaran Ekspositori diperoleh :

Mo = = = ,Mi = ( . ) ( . ) =SDi = ( . ) ( . ) = ,Sehingga diketahui Mo > Mi yaitu 11,57 > 10, berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat

disimpulkan bahwa siswa yang diberi Pembelajaran ekspositori memiliki tingkat kecenderungan Cukup.

Berikut tabel kecenderungan hasil belajar yang diajar dengan Pembelajaran ekspositori :

Tabel Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Pembelajaran Ekspositori.

Kelompok Fo Fr Kategori

18,7 – ke atas 0 0% Tinggi

12,5 – 18,7 10 33,37% Cukup

Page 33: Silabus smk listrik

6,3 – 12,5 20 66,63% Kurang

6,3 – kebawah 0 0, 00% Rendah

Jumlah 30

Lampiran 13

Uji Normalitas Data Masing – Masing Kelas Penelitian

Uji yang digunakan untuk menghitung normalitas data adalah dengan menggunakan Uji Liliefors.

1. Uji Normalitas Kelas yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Kelas Eksperimen)

Untuk menghitung normalitas data dari kelas eksperimen misalnya diambil contoh skor terendah = 12, dilakukan

dengan menggunakan uji Liliefors, dengan langkah – langkah sebagai berikut :

a. Mencari luas Zhitung dengan menggunakan rumus := ̅dengan xi = 10, ̅ = 14,60 dan SD = 2,80

Z i =,, = - 1,64

Page 34: Silabus smk listrik

b. Untuk bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku untuk mendapatkan nilai Ztabel, maka untuk

skor = 10, nilai Ztabel adalah -0,4441.

c. Kemudian menghitung f(Zi) yaitu untuk nilai Zi negatif = 0,5 + Ztabel. Maka untuk X1, f(Z1) = 0,5 – 0,4441 =

0,0559.

d. Menghitung proporsi Zi yang dinyatakan dengan S(Zi), dengan rumus

∑ = = 0,1000e. Menghitung selisih |f(Zi) − S(Zi)| yaitu |0,0559 − 0,1000| = 0,0441. Berikut seterusnya hingga X30.

Kemudian mengambil nilai terbesar dari |f(Zi) − S(Zi)| sebagai nilai Lo.

f. Jika harga Lo ≤ Ltabel berarti data distribusi normal. Untuk harga Ltabel dari jumlah subjek sebanyak 30 siswa

setelah dikonsultasikan pada tabel kurva normal sebesar 0,1610. Berdasarkan uraian di atas maka dapat

disimpulkan Lo ≤ Ltabel dengan nilai 0,1078 ≤ 0,1610 maka data berdistribusi Normal. Selengkapnya uji

normalitas dari kelas eksperimen dapat dilihat dari tabel ringkasan dibawah ini :

No Xi Zscore ztabel F Fk F(Zi) S(Zi) [F(Zi)-S(Zi)]

1 20 -1,99 -0,4767 2 2 0,0233 0,0667 0,0434

2 21 -1,60 -0,4452 1 3 0,0548 0,1000 0,0452

3 22 -1,22 -0,3888 2 5 0,1112 0,1667 0,0555

4 23 -0,83 -0,2967 3 8 0,2033 0,2667 0,0634

5 24 -0,45 -0,1736 5 13 0,3264 0,4333 0,1069

6 25 -0,07 -0,0279 2 15 0,4721 0,5000 0,0279

7 26 0,32 0,1255 7 22 0,6255 0,7333 0,1078

8 27 0,70 0,2580 3 25 0,7580 0,8333 0,0753

9 28 1,09 0,3621 2 27 0,8621 0,9000 0,0379

10 29 1,47 0,4292 2 29 0,9292 0,9667 0,0375

11 30 1,86 0,4686 1 30 0,9686 1,0000 0,0314

SD=2,6 X = 25,17 Lhitung = 0,1078

N =30Kesimpulan : Lhit< Ltabel (Berdistribusi Normal) Lt = 0,1610

2. Uji Normalitas Kelas yang Diajar dengan Pembelajaran Ekspositori (Kelas Kontrol)

Untuk menghitung normalitas data dari kelas kontrol misalnya diambil contoh skor terendah = 17, dilakukan

dengan menggunakan uji Liliefors, dengan langkah – langkah sebagai berikut :

a. Mencari luas Zhitung dengan menggunakan rumus := ̅dengan xi = 17, ̅ = 23,30, dan SD = 2,9

Page 35: Silabus smk listrik

Z i =,, = - 2,17

b. Untuk bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku untuk mendapatkan nilai Ztabel, maka untuk

skor = 17, nilai Ztabel adalah -0,4850.

c. Kemudian menghitung f(Zi) yaitu untuk nilai Zi negatif = 0,5 + Ztabel. Maka untuk X1, f(Z1) = 0,5 – 0,4850 =

0,0150.

d. Menghitung proporsi Zi yang dinyatakan dengan S(Zi), dengan rumus

∑ = = 0,0667e. Menghitung selisih |f(Zi) − S(Zi)| yaitu |0,0150 − 0,0667| = 0,0517. Berikut seterusnya hingga X30.

Kemudian mengambil nilai terbesar dari |f(Zi) − S(Zi)| sebagai nilai Lo.

f. Jika harga Lo ≤ Ltabel berarti data distribusi normal. Untuk harga Ltabel dari jumlah subjek sebanyak 30 siswa

setelah dikonsultasikan pada tabel kurva normal sebesar 0,161. Berdasarkan uraian di atas maka dapat

disimpulkan Lo ≤ Ltabel dengan nilai 0,1065 ≤ 0,1610 maka data berdistribusi Normal. Selengkapnya uji

normalitas dari kelas eksperimen dapat dilihat dari tabel ringkasan dibawah ini :

No Xi Zscore ztabel F Fk F(Zi) S(Zi) [F(Zi)-S(Zi)]

1 17 -2,17 -0,4850 2 2 0,0150 0,0667 0,0517

2 19 -1,48 -0,4306 3 5 0,0694 0,1667 0,0973

3 21 -0,79 -0,2852 2 7 0,2148 0,2333 0,0185

4 22 -0,45 -0,1736 3 10 0,3264 0,3333 0,0069

5 23 -0,10 -0,0398 7 17 0,4602 0,5667 0,1065

6 24 0,24 0,0948 2 19 0,5948 0,6333 0,0385

7 25 0,59 0,2224 2 21 0,7224 0,7000 0,0224

8 26 0,93 0,3238 6 27 0,8238 0,9000 0,0762

9 27 1,28 0,3997 3 30 0,8997 1,0000 0,1003

Sd=2,9 X = 23,3 Lhitung = 0,1065

N =30 Kesimpulan : Lhit< Ltabel (Berdistribusi Normal) Lt = 0,1610

Page 36: Silabus smk listrik

Lampiran 14

Uji Homogenitas Data Penelitian

Dari perhitungan statistic untuk varians dari kedua sampel diperoleh dengan mengkuadratkan kedua

standar deviasi dari hasil belajar kedua kelas penelitian.

Perhitungan uji homogenitas dilakukan dengan kesamaan dua varians, yaitu :

Fh =

Untuk varians terbesar dimiliki oleh kelas kontrol yaitu 8.73. Sedangkan untuk varians terkecil dimiliki oleh

kelas eksperimen yaitu 6,94 . Maka dapat ditentukan nilai Fhitung yaitu :

Page 37: Silabus smk listrik

Fh =,,

= 1,25

Kemudian dibandingkan dengan harga Ftabel dengan :

dk pembilang = n (varians terbesar) – 1 = 30 – 1 = 29

dk penyebut = n (varians terkecil) – 1 = 30 – 1 = 29

Ftabel(29,29) tidak tertera pada tabel distribusi F, sehingga dicari dengan cara interpolasi linier. Berdasarkan

tabel distribusi F didapat nilai – nilai sebagai berikut :

F0,05(24,29) = 1,90

F0,05(30,29) = 1,85

1. Dengan menginterpolasi F0,05(24,29) = 1,90 dan F0,05(30,29) = 1,85

F0,05(29,29) = 1,85 + (1,90 − 1,85) = 1,86Untuk Fhitung < Ftabel yaitu 1,25 < 1,86 berarti Homogen.

Tabel Perhitungan Uji Homogenitas

Statistik Pembelajaran

STAD Ekspositori

Varians 8,73 6,94

Fhitung 1,25

1,86

Homogen

Ftabel

Status

Page 38: Silabus smk listrik

Lampiran 15

Uji Hipotesis Menggunakan Uji-t satu pihak

Untuk melakukan pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan Uji-t satu pihak (pihak kanan)

dengan taraf signifikan 5 %. Sesuai dengan desain penelitian maka data hasil penelitian disajikan dalam tabel

berikut :

Tabel Data Penelitian

Statistik Pembelajaran

Page 39: Silabus smk listrik

STAD Ekspositori

N 30 30

Max 20 17

Min 10 7

Mean 14,60 11,57

ΣX 438 347

ΣX2 6648 4215

SD 2,95 2,64

S2 8,73 6,94

Dengan pernyataan hipotesis sebagai berikut :

Ho : µ 1 ≤ µ 2

Ha : µ 1 > µ 2

Pernyatan hipotesis tersebut adalah :

Ho = Hasil belajar MIPBLS dari siswa yang diajar dengan Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

lebih rendah atau sama dengan hasil belajar MIPBLS dari siswa yang diajar dengan pembelajaran

Ekspositori.

Ha = Hasil belajar MIPBLS dari siswa yang diajar dengan Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

lebih tinggi dari hasil belajar MIPBLS dari siswa yang diajar dengan model pembelajaran

Ekspositori.

Dari lampiran telah diperoleh :

X 1 = 14,60 21S = 7,84 n1 = 30

X 2 = 11,57 22S = 6,94 n2 = 30

Maka :

2n

S1n1ns

21

222

2112

total

n

S

(Sudjana, 2005 : 239)

Page 40: Silabus smk listrik

=

2303094,613084,7130

=58

62.428

stotal = 2,71

Maka stotal = 2,71

Karena data dari kelompok sampel adalah homogen, maka untuk menguji hipotesis digunakan rumus :

t =

21

21

n1

n1s

xx

t =

301

30171,2

57,1160,14

t =69,035,5

= 4.52

Kriteria pengujian untuk menerima Ho adalah thitung < ttabel. Thitung diperoleh 4.52 maka nilai tesrsebut adalah

pada taraf signifikansi 5 %. Dengan mengkonsultasikan nilai thitung pada taraf signifikan 5% dengan dk = 58,

nilai t(0,95,58) tidak ada dalam tabel distribusi t, maka untuk mencari harga t dilakukan interpolasi.

t untuk n = 40 dengan α = 0,05 adalah 2,68

t untuk n = 60 dengan α = 0,05 adalah 1,67

Maka t tabel = t(0,95)(58) = 2,68 + 68,267,140604058

= 1,674

Setelah dilakukan perhitungan, ternyata thitung lebih besar dari ttabel yaitu 7.75 > 1,674. Sehingga Ho ditolak dan

sekaligus menerima Ha yaitu hasil belajar siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran Ekspositori.

Page 41: Silabus smk listrik