sila 4_kls a

32
MAKALAH PANCASILA “SILA KEEMPAT Disusun Oleh : Kelompok 2 Kelas A 2014 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2014

Upload: rifatul-jannah

Post on 18-Dec-2015

79 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

-

TRANSCRIPT

kasar.docx

MAKALAH PANCASILASILA KEEMPAT

Disusun Oleh :Kelompok 2 Kelas A 2014FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS AIRLANGGA2014Nama Anggota :021411131031Raissa Tryantakarina Neysa 021411131056 Eriana Novia Rachmawati

021411131032M. Yudhistira R . K. W 021411131057 Alocitta Anindyanari

021411131033Zhafira Nur Shabrina 021411131058 Qonita Azahrah Darudi

021411131034Dea Syarafina Putri Wiyono 021411131059 Luqmanul Hakim

021411131035Lisa Rosullia 021411131060 Fridianty Anggraeni

021411131036Afrizal Erviyansyah

021411131037Anita Fidausi

021411131038Mochamad Egiarta B.

021411131039Sugandi Mastia Anugrah

021411131040Nafilah Karimah

021411131041Bilqis Inas Nur Hanifah

021411131042Santri Khumairo' Jelita

021411131043Bhetari Dwitya Dhinugrahini

021411131044Ni Putu Clara Pita Loka

021411131045Shalisyah Ahnor

021411131046Priska Rimangabing Sinaga

021411131047Lara Ajeng Lazuardi

021411131048Larasati Kianti Putri

021411131049Firza Basalamah

021411131050Lucindari Gea Permata

021411131051Mochamad Khairullah Fakhri S.

021411131052Muhammad Fayi' Arieffudin

021411131053Viola Arinda Laras

021411131054Tiara Pravita Febrianti

021411131055Windymartha Sari

KATA PENGANTAR Puji syukur kelompok kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kelompok kami berhasil menyelesaikan sebuah makalah pancasila ini. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini dimaksudkan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Pancasila semester ganjil angkatan 2014/2015. Kelompok kami menyadari bahwa keberhasilan dalam penyusunan makalah ini adalah karena bimbingan, pengarahan dan saran dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :1. Dr. Theresia Indah Budhy S.,drg, M Kes selaku dosen pembimbing yang telah memberikan petunjuk dan pengarahan sehingga terselesaikannya makalah ini dengan baik.2. Tim dosen mata kuliah Pancasila FKG 2014/2015 .3. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan makalah ini. Penulis mengaharapkan saran dan kritik yang membangun demi tercapainya kesempurnaan dalam penulisan makalah ini.Surabaya, 24 November 2014Penulis,Kelompok 2Daftar Isi

Kata Pengantar3Daftar Isi4BAB I5

BAB II6

BAB III12

BAB IV20Daftar Pustaka21BAB I PENDAHULUANI.1 Latar belakangPancasila merupakan dasar Negara Indonesia, dan juga merupakan ideologi bagi bangsa Indonesia. Dikatakan sebagai dasar Negara karena sila-sila pada pancasila merupakan pedoman hidup bangsa dan juga pola pikir bangsa Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber norma di Indonesia, baik norma hukum ataupun norma etika.Norma etika merupakan suatu norma yang melekat pada seseorang yang bertujuan untuk menunjukkan suatu kebaikan atau keburukan, dan tidak dibatasi oleh Undang-Undang dan melekat pada diri. Sedangkan norma hukum merupakan suatu norma yang berlaku bagi suatu masyarakat atau Negara tertentu dan bergantung pada Undang-Undang yang ada.Maka tiap sila dalam pancasila mengandung norma etika dan norma hukum pada segala bidang, salah satunya pada bidang kedokteran gigi. Adanya musyawarah dengan sesama dokter gigi dalam mengambil tindakan perawatan juga merupakan implementasi dari salah satu sila pancasila, yaitu sila keempat yang berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.I.2 Tujuan Dapat membedakan norma etika dan norma hukum dalam sila keempat. Dapat mengerti norma etika dan norma hukum yang terkandung dalam sila ke- 4. Dapat mengimplementasikan sila keempat dalam bidang kedokteran gigi.I.3 Manfaat Mengerti perbedaan dari norma etika dan norma hukum dalam Pancasila sila keempat.

Mengerti apa saja norma etika & hukum yang terkandung dalam Pancasila sila keempat.

Menerapkan norma etika dan norma hukum yang terkandung dalam Pancasila sila keempat dalam bidang kedokteran gigiBAB IIDASAR TEORI2.1 DefinisiKerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilanLafal dari sila ke-4 terdiri dari beberapa kata bermakna yang telah dipilih oleh para leluhur yang merumuskan pancasila. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kerakyatan berarti segala sesuatu mengenai rakyat atau bisa diartikan sebagai demokrasi. Hikmat yang berarti kebijakan. Lalu kebijaksanaan yang berarti kepandaian menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya). Setelah itu ada kata permusyawaratan yang berarti pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan atas penyelesaian masalah. Yang terakhir adalah kata perwakilan yang berarti seseorang atau kelompok yg bertindak atas nama kelompok yg lebih besar.Dari definisi tersebut, dapat tergambar bahwa di dalam sila ke-4 terkandung makna bahwa NKRI menerapkan asas kerakyatan yang merupakan landasan penerapan kedaulatan rakyat dan sebagai basis demokrasi yang dipimpin oleh pemimpin yang bijaksana dengan tatanan dan tuntutan musyawarah. Sehingga bila dimaknai dengan kalimat yang lebih singkat, sila keempat ini menunjuk pada NKRI sebagai negara demokrasi yang dipimpin oleh perwakilan yang bijaksana dan professional melalui sistem musyawarah.2.2. Makna Sila ke-4 Pancasila 2.2.1. Makna dari Sila ke-4 PancasilaPancasila sebagai dasar Negara Indonesia sudah mulai tergeser fungsi dan kedudukannya pada zaman modern ini. Sebuah sila dari Pancasila yang hampir tidak diterapkan lagi dalam demokratisasi di Indonesia yaitu Sila ke-4 Pancasila berbunyi kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksnaan dalam perwusyawaratan perawkilan. Sila ke-empat merupakan penjelmaan dalam dasar politik Negara, ialah Negara berkedaulatan rakyat menjadi landasan mutlak daripada sifat demokrasi Negara Indonesia. Disebabkan mempunyai dua dasar mutlak, maka sifat demokrasi Negara Indonesia adalah mutlak pula, yaitu tidak dapat dirubah atau ditiadakan. Berkat sifat persatuan dan kesatuan dari Pancasila, sila ke-empat mengandung pula sila-sila lainnya, sehingga kerakyatan dan sebagainya adalah kerakyatan yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa, Yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Sila ke-empat pancasila yang berbunyi Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan memiliki makna : Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Mengutamakan budaya bermusyawarah dalam mengambil keputusan bersama. Bermusyawarah sampai mencapai consensus atau kata mufakat diliputi dengan semangat kekeluargaan. Sila ke-empat yang mana berbunyi kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan merupakan sebuah kalimat yang secara bahasa membahasakan bahwa Pancasila pada sila ke 4 adalah penjelasan Negara demokrasi. Dengan analisis ini diharapkan akan diperoleh makna yang akurat dan mempunyai nilai filosofis yang diimplementasikan secara langsung dalam kehidupan bermasyarakat. Tidak hanya itu, secara lahiriyah sila ini menjadi banyak acuan dari setiap langkah pemerintah dalam menjalankan setiap tindakan pemerintah.Kaitannya dengan arti dan makna sila ke 4 adalah sistem demokrasi itu sendiri. Maksudnya adalah bagaimana konsep demokrasi yang bercerita bahwasannya, setiap apapun langkah yang diambil pemerintah harus ada kaitannya atau unsur dari, oleh dan untuk rakyat. Disini, rakyat menjadi unsur utama dalam demokrasi. Itulah yang seharusnya terangkat ke permukaan sehingga menjadi realita yang membangun bangsa.Dibawah ini adalah arti dari Sila ke 4 yang dibahas sebagai berikut :1. Hakikat sila ini adalah demokrasi. Demokrasi dalam arti umum yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Secara sederhana, demokrasi yang dimaksud adalah melibatkan segenap bangsa dalam pemerintahan baik yang tergabung dalam pemerintahan dan kemudian adalah peran rakyat yang diutamakan.2. Pemusyawaratan. Artinya mengusahakan putusan secara bulat, dan sesudah itu diadakan tindakan bersama. Disini terjadi simpul yang penting yaitu mengusahakan keputusan secara bulat. Bulat yang dimaksud adalah hasil yang mufakat, artinya keputusan itu diambil dengan kesepakatan bersama. Dengan demikian berarti bahwa penentu demokrasi yang berdasarkan pancasila adalah kebulatan mufakat sebagai hasil kebikjasanaan. Oleh karena itu, kita ingin memperoleh hasil yang sebaik-baiknya di dalam kehidupan bermasyarakat, maka hasil kebikjasanaan itu harus merupakan suatu nilai yang ditempatkan lebih dahulu.3. Dalam melaksanakan keputusan diperlukan kejujuran bersama. Dalam hal ini perlu diingat bahwa keputusan bersama dilakukan secara bulat sehingga membawa konsekuensi adanya kejujuran bersama. Perbedaan secara umum demokrasi di barat dan di Indonesia yaitu terletak pada permusyawaratan. Permusyawaratan diusahakan agar dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang diambil secara bulat.Bagi kita, masyarakat Indonesia, apabila pengambilan keputusan secara bulat itu tidak bisa tercapai dengan mudah, baru diadakan pemungutan suara. Kebijaksanaan ini merupakan suatu prinsip bahwa yang diputuskan itu memang bermanfaat bagi kepentingan rakyat banyak. Jika demokrasi diartikan sebagai kekuatan, maka dari pengamatan sejarah bahwa kekuatan itu memang di Indonesia berada pada tangan rakyat atau masyarakat. 2.2.Nilai-nilai dan butir-butir yang terkandung dalam sila ke-4 dari PancasilaPada hakekatnya sila ke 4 ini didasari oleh sila Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab serta Persatuan Indonesia, dan mendasari serta menjiwai sila Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Demokrasi pancasila menyerukan pembuatan keputusan melalui musyawarah mencapai mufakat. Ini adalah demokrasi yang menghidupkan prinsip-prinsip Pancasila. Hal ini mengimplikasikan bahwa hak demokrasi harus selalu diiringi dengan sebuah kesadaran bertanggung jawab terhadap Tuhan Yang Maha Besar menurut keyakinan beragama masing-masing, menghormati nilai-nilai kemanusiaan. harkat dan martabat manusia, serta memperhatikan penguatan dan pelestarian kesatuan nasional menuju keadilan sosial.Nilai filosofis yang terkandung di dalamnya adalah bahwa hakikat negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Hakikat rakyat adalah merupakan sekelompok manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa yang bersatu yang bertujuan mewujudkan harkat dan martabat manusia dalam suatu wilayah negara. Rakyat merupakan subjek pendukung pokok negara. Negara adalah dari, oleh dan untuk rakyat, oleh karena itu rakyat adalah asal mula kekuasaan negara.Sehingga dalam sila kerakyatan terkandung nilai demokrasi yang secara mutlak harus dilaksanakan dalam hidup negara. Maka nilai-nilai demokrasi yang terkandung dalam sila keempat adalah :1. Kerakyatan berarti kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat, berarti Indonesia menganut demokrasi.2. Hikmat kebijaksanaan berarti penggunaan pikiran yang sehat dengan selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa, kepentingan rakyat dan dilaksanakan dengan sadar, jujur, dan bertanggung jawab, serta didorong oleh itikad baik sesuai dengan hati nurani.3. Permusyawaratan berarti bahwa dalam merumuskan atau memutuskan suatu hal, berdasarkan kehendak rakyat, dan melalui musyawarah untuk mufakat.4. Perwakilan berarti suatu tata cara mengusahakan turut sertanya rakyat mengambil bagian dalam kehidupan bernegara, antara lain dilakukan melalui badan perwakilan rakyat. Contoh: memilih wakil rakyat untuk melaksanakan kehendak rakyat melalui pemilu5. Adanya kebebasan yang harus disertai dengan tanggung jawab baik terhadap masyarakat bangsa maupun secara moral terhadap Tuhan yang Maha Esa.6. Menjujung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan.7. Menjamin dan memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam hidup bersama.8. Mengakui atas perbedaan individu, kelompok, ras, suku, agama, karena perbedaan adalah merupakan suatu bawaan kodrat manusia.9. Mengakui adanya persamaan hak yang melekat pada setiap individu, kelompok, ras, suku maupun agama.10. Mengarahkan perbedaan dalam suatu kerja sama kemanusiaan yang beradab.11. Menjunjung tinggi asas musyawarah sebagai moral kemanusiaan yang adil dan beradab.12. Mewujudkan dan mendasarkan suatu keadilan dalam kehidupan social agar tercapainya tujuan bersama.Butir-butir sila ke-4 dalam Pancasila:1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.6. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.BAB IIIPEMBAHASAN3.1 Implementasi dari sila ke-4 dalam PancasilaPelaksanaan sila ke-4 dalam masyarakat pada dasarnya didasari oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, serta Persatuan Indonesia, dan mendasari serta menjiwai sila Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Hak demokrasi harus selalu diiringi dengan sebuah kesadaran bertanggung jawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa menurut keyakinan beragama masing-masing, dan menghormati nilai-nilai kemanusiaan, serta menjunjung tinggi persatuan. Adapun pelaksanaan /implementasi dari penerapan sila ke-4 dari pancasila adalah;1. Sebagai warga Negara dan masyarakat, setiap manusia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.Contohnya semua orang memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan serta pekerjaan.

2. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan. Baru-baru ini sering dilakukan Studi Banding oleh anggota DPR/MPR ke luar negri yang menghabiskan dana milyaran, semestinya kegiatan tersebut dipertimbangkan kelangsungannya sebab demi kepentingan bersama dana ini dapat dimanfaatkan untuk bidang pendidikan atau kesehatan yang manfaatnya akan dirasakan langsung oleh rakyat dibanding dengan studi banding ke luar negri yang tidak jelas.3. Dengan itikad baik dan rasa tanggungjawab menerima dan melaksanakn hasil keputusan musyawarah.Setelah keputusan dari musyawarah diambil maka dengan ikhlas hati kita harus menjalakan hasil keputusan tersebut.4. Tidak boleh memaksakan kehendak orang lain.Hal ini bisa dilakukan dengan tidak melakukan suap untuk terpenuhinya kehendak diri sendiri.5. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.Musyawarah untuk mencapai mufakat sering dilakukan dalam tiap rapat di DPR/MPR namun sering terjadinya cekcok atau perang kata kata dalam rapat ini adalah satu bentuk tidak adanya semangat kekeluargaan dalam musyawarah, seharusnya dalam musyawarah harus lebih bisa menghargai pendapat pendapat yang ada.6. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai dalam musyawarah.Menerima keputusan atau hasil akhir yang diambil dari musyawarah walaupun mungkin berbeda dengan pendapat kita.7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, dan keadilan, serta mengutamakan persatuan dan kesatuan bersama.8. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan permusyawaratan. Mempercayakan permusyawaratan untuk kepentingan bersama pada para wakil rakyat atau anggota dewan.3.2 Penyimpangan yang terjadi pada sila ke-4Pada saat ini, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia sudah semakin tergeser dari fungsi dan kedudukannya dalam era demokrasi ini. Paham ini sebelumnya sudah dianut oleh Amerika yang notabene adalah sebuah negara adidaya dan bukan lagi termasuk negara berkembang, pun di Amerika sendiri yang sudah berabad- abad menganut demokrasi masih dalam proses demokratisasi. Artinya sistem demokrasi Amerika serikat sedang dalam proses dan masih memakan waktu yang cukup lama untuk menjadi Negara yang benar-benar demokratis. Namun, jika dibandingkan Indonesia, demokratisasi di Amerika sudah lebih menghasilkan banyak kemajuan bagi negaranya. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran dari bangsa Indonesia terhadap landasan/dasar Negara dan hukum yang ada di Indonesia ini. Seharusnya bangsa Indonesia mampu melaksanakan apa yang telah diwariskan para pahlawan kita terdahulu.Adapun penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan terhadap sila ke-4 adalah:1.Banyak warga Negara/masyarakat belum terpenuhi hak dan kewajibannya didalam hukum.2.Ketidak transparannya lembaga-lembaga yang ada didalam Negara Indonesia dalam sistem kelembagaannya yang menyebabkan masyarakat enggan lagi percaya kepada pemerintah.3.Banyak para wakil rakyat yang merugikan Negara dan rakyat, yang seharusnya mereka adalah penyalur aspirasi demi kemajuan dan kesejahteraan Negara Indonesia.4.Banyak keputusan-keputusan lembaga hukum yang tidak sesuai dengan azas untuk mencapai mufakat,sehingga banyak masyarakat yang merasa dirugikan.5.Banyak masyarakat yang kurang bisa menghormati adanya peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah.6.Demonstrasi yang dilakukan tanpa melapor kepada pihak yang berwajib.7.Kasus kecurangan terhadap pemilu, yang melihat bukan dari sisi kualitas, tetapi dari kuantitas.8.Lebih mementingkan kepentingan pribadi atau golongan daripada kepentingan bersama atau masyarakat.9.Menciptakan perilaku KKN.10.Pejabat pejabat Negara yang diangkat cenderung dimanfaat untuk loyal dan mendukung kelangsungan kekuasaan presiden.Sila Ke-4 Pancasila dilihat dari aspek Etika :Sebagai dasar nilai dan pandangan hidup bangsa Indonesia Pancasila sebagai tata panduan dalam berkehidupan dan berkebangsaan. Dalam hal ini sila ke-4 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan , memegang pernanan yang penting dalam menyusun pola etika pada bangsa Indonesia, terkhusus masyarakat. Keberadaan etika sebagai alur pengatur kehidupan masyarakat. Sila ke-4 selalu dikaitkan dengan demokrasi bangsa.Dalam kaidahnya Sila ke-4 dalam pancasila ini juga mengatur tentang etika yang berlaku dalam kehidupan keseharian , yang tidak diatur secara legal oleh hukum di Indonesia , sekaligus sila ke-4 mengatur tentang tindakan hukum yang diatur secara langsung oleh Undang Undang , dan jika dilanggar akan mendapatkan sanksi dan ganjaran sesuai Undang Undang yang berlaku. Seperti yang di ikrarkan oleh pancasila sila ke-4 yang berbunyi Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dalam bermusyawarah, hendaknya untuk dipimpin oleh orang yang mempunyai kredibilitas yang kuat serta bijak dalam mengambil keputusan-keputusan yang tidak sewenang-wenangnya supaya musyawarah berlangsung tertib dan menghasilkan suatu hal yang berguna, setiap musyawarah harus dilaksanakan dengan tertib dan sopan santun. Musyawarah sering juga kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh kecil disaat kita ingin makan bersama teman-teman. Kita pasti bermusyawarah untuk menentukan makanan apa dan dimana akan makan. Sering juga kita melakukan voting untuk memilih yang paling banyak dipilih untuk menentukan tempat dan makanan apa yang akan dimakan bersama-sama. Hal-hal kecil seperti ini secara tidak sadar kita lakukan dan sering kita jumpai dalam setiap sisi kehidupan kita.(Fahmi 2012 )Pancasila mengajarkan kepada kita agar kita memiliki etika dimanapun kita berada, mampu menempatkan diri sesuai situasi yang ada. Di Indonesia menganut sistem demokrasi pancasila yaitu siapapun yang menjadi presiden, dia haruslah adil kepada rakyat karena rakyatlah pemegang kekuasaan tertinggi. Itu adalah ciri demokrasi pancasila, ciri yang lainnya adalah selalu berdasarkan kekeluargaan, kebersamaan dan mengambil suatu keputusan dengan cara musyawarah, kepentingan rakyat selalu menjadi lebih penting. ( Tahajudin 2011 )Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, dan nilai serta cita-cita kebangsaan itu dalam aktualisasinya harus menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam semangat permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan. Dalam prinsip musyawarah-mufakat, keputusan tidak didikte oleh golongan mayoritas (diktator mayoritas), melainkan dipimpin oleh hikmat/kebijaksanaan yang memuliakan daya-daya rasionalitas deliberatif dan kearifan setiap warga tanpa pandang bulu.Sila Ke-4 Pancasila dilihat dari aspek Hukum :Sila keempat Pancasila mengajarkan bahwa kita harus mengutamakan keputusan bersama, mengutamakan kepentingan rakyat, bukan golongan atau pihak tertentu. Namun tak dapat dipungkiri bahwa banyak cara-cara lama penyusunan konstitusi yang kerap ditengarai hanya untuk mencari celah pembenaran atas kehendak kelompok, golongan, atau pribadi tertentu. Tak sedikit perundang-undangan dibuat dengan mencederai prinsip sila keempat Pancasila, yang lebih mengedepankan musyawarah-mufakat. Fakta bahwa banyak di antara elite politik dan pejabat negeri ini ramai-ramai korupsi, tidak sesuai acuan nilai-nilai luhur universal Pancasila. Perilaku demikian jelas merupakan pelanggaran terhadap Pancasila.Implementasi nilai sila ke-4 Pancasila dalam bidang kedokteran gigi :Wujud dari pengamalan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan adalah seorang dokter tidak boleh memaksakan kehendak kepada pasiennya, dan menghargai serta menjunjung tinggi setiap hasil keputusan dan kesepakatan.

a. Pasien memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama

Hak pasien yang lainnya sebagai konsumen adalah hak untuk didengar dan mendapatkan ganti rugi apabila pelayanan yang didapatkan tidak sebagaimana mestinya. masyarakat sebagai konsumen dapat menyampaikan keluhannya kepada pihak rumah sakit sebagai upaya perbaikan rumah sakit dalam pelayanannya. Selain itu konsumen berhak untuk memilih dokter yang diinginkan dan berhak untuk mendapatkan opini kedua second opinion, juga berhak untuk mendapatkan rekam medik medical record yang berisikan riwayat penyakit pasien.

Hak menentukan nasibnya sendiri berarti hak memilih dokter, perawat dan sarana kesehatannya dan hak untuk menerima, menolak atau menghentikan pengobatan atau perawatan atas dirinya, tentu saja setelah menerima informasi yang lengkap mengenai keadaan kesehatan atau penyakitnya.

Sementara itu, pasien juga memiliki kewajiban, yaitu memberikan informasi yang benar kepada dokter dengan itikad baik, mematuhi anjuran dokter atau perawat -baik dalam rangka diagnosis, pengobatan maupun perawatannya, dan kewajiban memberi imbalan jasa yang layak. Pasien juga mempunyai kewajiban untuk tidak memaksakan keinginannya agar dilaksanakan oleh dokter apabila ternyata berlawanan dengan kebebasan dan keluhuran profesi dokter.

b.Tidak boleh memaksakan kehendak pada pasien

Dengan adanya sejumlah informasi yang lengkap dari dokter kepada pasien atau keluarganya, maka pasien akan menggunakan hak nya untuk menentukan diri sendiri (the right of self determination) dan mengambil keputusan (informed decision).Pasien dalam hal ini akan menyetujui (consent) atau sebaliknya justru menolak (refused) atas usulan dokter mengenai tindakan kedokteran yang akan di lakukan terhadap dirinya.

Pasien yang telah menyetujui tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadap dirinya, maka pasien akan menandatangani formulir pernyataan persetujuan atas tindakan kedokteran (informed consent) yang telah disediakan oleh rumah sakit. Sebaliknya apabila pasien menolak tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadap dirinya maka pasien akan menandatangani formulir pernyataan penolakan atas tindakan kedokteran yang telah disediakan oleh rumah sakit. Surat persetujuan ataupun penolakan tindakan kedokteran tersebut dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk komunikasi antara dokter dan pasien ataupun keluarga pasien.

Penolakan tindakan kedokteran pada dasarnya adalah hak asasi dari seseorang untuk menentukan apa yang hendak dilakukan terhadap dirinya sendiri. Masih banyaknya berbagai pihak baik masyarakat umum terutama pasien dan keluarga pasien dan bahkan dokter ataupun institusi kesehatan yang kurang memahami arti dari penolakan tindakan kedokteran, sehingga seringkali menjadi suatu hal yang tidak diinginkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Dokter maupun pasien hendaknya memahami akan hak dan kewajiban masing-masing serta mengetahui implikasi hukum yang timbul akibat persetujuan ataupun penolakan tindakan kedokteran terutama terhadap hukum yang berlaku di Indonesia.

Penolakan tindakan kedokteran dapat terjadi karena faktor psikologis, faktor agama,sosial dan yang paling banyak terjadi adalah faktor ekonomi. Apabila pasien menolak terhadap tindakan kedokteran yang akan dilakukan, maka dokter berkewajiban mencatat pernyataan lisan pasien dalam berkas rekam medik disertai catatan mengenai hari, waktu, tanggal juga saksi-saksi yang turut mendengarkan pada saat itu yaitu dari pihak dokter dan perawat.

c.Menggunakan perjanjian untuk mencapai keputusan.

Bagi dokter, informed consent dapat membuat rasa aman dalam menjalankan tindakan medis pada pasien, sekaligus dapat digunakan sebagai pembelaan diri terhadap kemungkinan adanya tuntutan atau gugatan dari pasien atau keluarganya apabila timbul akibat yang tidak dikehendaki. Bagi pasien, informed consent merupakan penghargaan terhadap hak haknya oleh doktrer dan dapat digunakan sebagai alasan gugatan terhadap dokter apabila terjadi penyimpangan praktik dokter dari maksud diberikannya persetujuan pelayanan kesehatan (informed consent).

Misalnya dengan pemilihan warna untuk protesa gigi tiruan dengan menggunakan shade guide.

d.Menghargai dan menjunjung tinggi setiap hasil keputusan dan kesepakatan.

Dalam melakukan suatu perawatan dokter harus menghargai dan menjunjung tinggi setiap hasil kesepakatan dan keputusan yang telah ditetapkan bersama secara musyawarah mufakat. Jika salah satu pihak menyalahi keputusan tersebut maka ia telah melanggar nilai etika dari sila ke-4 ini, dan pelanggaran tersebut dapat menjadi pelanggaran nilai hukum, sebab seperti pada poin penjabaran implementasi nilai pancasila di bidang kedokteran gigi lainnya, sebelum seorang dokter melakukan perawatan, terdapat informed consent yang harus dibuat dan disepakati.Contoh dari perawatan yang memerlukan suatu musyawarah adalah penentuan warna untuk protesa gigi tiruan. Pasien dan dokter harus mufakat dalam mengambil suatu keputusan agar tidak terjadi kesalahan perawatan yang dapat merugikan kedua belah pihak.BAB 4PENUTUP 4.1 KesimpulanDari keseluruhan penjelasan mengenai sila ke-4 tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dalam sila ke-4 yang berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan memiliki arti masyarakat Indonesia sebagai warga negara mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Dalam menggunakan hak-haknya ia menyadari perlunya memperhatikan dan mengutamakan kepentingan negara dan kepentingan masyarakat. Karena mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama, maka pada dasarnya tidak boleh ada suatu kehendak yang dipaksakan kepada pihak lain.Terdapat nilai-nilai sila keempat antara lain menjunjung tinggi asas musyawarah sebagai moral kemanusiaan yang adil dan beradab dan mewujudkan dan mendasarkan suatu keadilan dalam kehidupan sosial agar tercapainya tujuan bersama.Implementasi sila keempat adalah menerapkan nilai-nilai yang terdapat pada sila keempat antara lain menghargai persamaan derajat yaitu setiap manusia memiliki persamaan hak dan kewajiban, mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat, serta dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.4.2 SaranSila keempat telah diterapkan di Indonesia, namun masih ada pelanggaran antara lain demonstrasi yang dilakukan tanpa melapor kepada pihak yang berwajib, tidak menerima hasil musyawarah dan kasus kecurangan terhadap pemilu dan masih banyak pelanggaran yang dilakukan oleh warga negara dan juga pemerintah yang tidak sesuai dengan Pancasila sila ke-empat dikarenakan masih ada masyarakat yang lebih mementingkan kepentingan kelompoknya daripada kepentingan Negara. Alangkah baiknya apabila semua masyarakat Indonesia dapat menghayati dan mengamalkan sila-sila Pancasila agar tercipta Negara Indonesia yang aman, tentram, adil dan dapat mencapai tujuan bersama Negara Indonesia.DAFTAR PUSTAKADwi Budi Tjahyanto.Hak Asasi Manusia Dalam Pelaksanaan & Pelanggaran Terhadap Pancasila Sila ke-4 .2011.YogyakartaFahmi Sugandi. Hak Asasi Manusia Dalam Pelaksanaan & Pelanggaran Terhadap Pancasila Sila ke-4. 2011.YogyakartaSuwarno P.J.1993.Pancasila Budaya Bangsa Indonesia.Yogyakarta:Penerbit KanisiusPratika H,Arum.2012.Makalah Pendidikan Pancasila Sila 4. http://bakhrul-25-rizky.blogspot.com/2012/03/analisis-pancasila-sila-keempat.htmlKamus Besar Bahasa IndonesiaDarmodiharjo, 1996. Penjabaran Nilai-Nilai Pancasia dalam Sistem Hukum Indonesia. Jakarta: Rajawali.Kaelan, 1995. Hakikat Sila-Sila Pancasila, Dalam Ensiklopedi Pancasila Pariata Westra (ed). Yogyakarta: BPA.Kode Etik Kedoktern Gigi Indonesia Tahun 2008-2011Penutup Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia Tahun 2008-2011Buku Pedoman Penegakan Disiplin KedokteranGuwandi J. 2003. Dokter, Pasien, dan Hukum. Jakarta : FK UIStandart Kompetensi Dokter GigiHR, Sugeng. 1999. RPUL: Indonesia Dunia. Semarang: CV Aneka Ilmu.Kaelan. 2003. Pendidikan Pancasila. Paradigma: YogyakartaPAGE PAGE 19