siksa kamera #1

74
VOLUME 01 | DESEMBER 2012

Upload: siksa-kamera

Post on 11-Mar-2016

268 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

Siksa Kamera e-magazine is a new e-magazine which bring you all the best long exposure photographers, their work, their passion. It's a free e-magazine, publihes bi-monthly. Published digitally in Indonesia and distributed worldwide via the internet.

TRANSCRIPT

Page 1: Siksa Kamera #1

VOLUME 01 | DESEMBER 2012

Page 2: Siksa Kamera #1

2 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

VOLUME 01 | DESEMBER 2012

CONTENTS

Dilarang menggunakan isi majalah ini dalam bentuk dan keperluan apapun tanpa izin redaksi. Hak cipta tulisan ada pada penulis dan hak cipta foto ada pada fotografer, dan dilindungi undang undang.

HAK CIPTA

Interview: Firman Hananda Boedihardjo

Interview: Haryanto R. Devcom

Project: The Ghost Town

Viewfinder: Long Exposure Fotografi Bagian 1

Geleri

Community: Fobia - Fotografer Balikpapan

Event: Klayar - The Journey Continues

Event: Once Upon A Time In Lombok

Last Frame

4

12

18

30

34

58

68

70

74

Page 3: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 3

Cover Photo : Firman Hananda Boedihardjo

This page : Erick Moreno

Editor in chief : Haswa Wedhaswara

Editorial assistants : Chaerul Umam, Muhammad Salman,

Didik Hariadi Mahsyar, Imam Taufik Suryanegara,

Asep Yusuf Tazul Arifin

Design & production : HWStudio

Email : [email protected]

Siksa Kamera e-magazine is a free e-magazine. Publihes bi-monthly.

Published digitally in Indonesia and distributed worldwide via the internet.

Copyright © 2012 Siksa Kamera. All right reserved

Siksa Kamera, terdengar sangat Indonesia, mendengarnya orang

pasti tergelitik. Kata “siksa” disini bukanlah pada arti siksa yang sebenarnya.

Kamera adalah sebuah alat dan bisa dibilang senjata para fotografer, oleh

sebab itu sudah selayaknya kamera digunakan semaksimal mungkin

dan menjadi pemuas nafsu para pemiliknya. Pada tahap ini fotograferlah

yang menjadi tuan, bukan sebaliknya. Siksa Kamera adalah sebuah grup

fotografi yang berbasis di Indonesia. Berawal dari kegemaran yang sama

terhadap fotografi long-exposure yang keanggotaannya bersifat terbuka

baik penggiat fotografi di tanah air maupun manca negara.

Puji syukur akhirnya Siksa Kamera e-magazine edisi perdana ini

dapat hadir ditengah kita. Terima kasih sebesar-besarnya kami ucapkan

pada semua pihak yang turut membantu. Siksa Kamera e-agazine hadir

sebagai wujud apresiasi kami kepada anggota grup Siksa Kamera yang

telah berperan aktif dan terus menjaga grup pada standar fotografi yang

tinggi. Kami menyadari ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami juga

mengharapkan saran, kritik, dan masukan untuk membuatnya lebih baik.

Dalam edisi perdana ini kami menampilkan Interview Firman

Hananda Boedihardjo dan interview Haryanto R. Decvom, project “The

Ghost Town” yang beberapa waktu lalu menjadi tantangan mingguan di

grup Siksa Kamera, Liputan event Klayar - The Journey Continues dan

event Once Upon A Time In Lombok, dan Galeri foto-foto terbaik yang

pernah di upload di grup Siksa Kamera. Adapula rubrik khusus yang kami

sediakan bagi komunitas fotografer di berbagai daerah, di edisi ini ada klub

foto Fobia (Fotografer Balikpapan). Kedepannya kami mengajak pembaca

untuk dapat turut berpartisipasi dalam majalah ini. Tak perlu segan untuk

mengirimkan karya foto maupun tulisan kepada kami.

Kami berharap Siksa Kamera e-magazine dapat memberikan

warna baru dalam dunia fotografi dan dapat memberikan inspirasi segar

bagi penggiat fotografi khususnya pecinta long-exposure fotografi.

Here we come.. fasten your seatbelt and enjoy the ride!

Salam Siksa,

Haswa Wedhaswara

EDITORIAL

Page 4: Siksa Kamera #1

4 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

FIRMAN HANANDA BOEDIHARDJOINTERVIEW

4 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

Page 5: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 5DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 5

INTERVIEW | FIRMAN HANANDA BOEDIHARDJO

Page 6: Siksa Kamera #1

6 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

Apa yang membuat anda tertarik pada fotografi?

Pada dasarnya saya suka sekali dengan namanya “menangkap moment” , yang kemudian saya abadikan kedalam photo. Hal ini bertujuan hanya sebagai kenang-kenangan saja dan hanya ingin menunjukkan bahwa saya pernah berada di tempat tersebut.

Siapakah artis/fotografer yang mengispirasi karya Anda?

Alper Cukur dan Xavier Rey, mood dan impact dari karya-karyanya luar biasa.

Hi Firman, ceritakan sedikit tentang Anda dan bagaimana Anda mengenal fotografi?

Saya lahir pada tahun 1971, saya adalah seorang hobiis fotografi. Profesi saya adalah arsitek dan saat ini bekerja di salah satu perusahaan konstruksi bangunan di Jakarta. Mulai mengenal fotografi sejak duduk dibangku SMU namun baru intens menekuninnya secara khusus pada tahun 2008 ketika saya berada di Kalimantan.

INTERVIEW | FIRMAN HANANDA BOEDIHARDJO

Page 7: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 7

Apa yang Anda lakukan diluar fotografi? Apakah itu turut berpengaruh pada karya-karya Anda?

Saya seorang Architect, mungkin saja “mata” , “sudut” dan “taste”pengambilan dari bidang saya tekunin ini sedikit banyak berpengaruh pada karya saya, hopefully..

Anda tidak mempunyai background fotografi, bagaimana Anda mempelajarinya?

Saya sama sekali tidak ada background fotografi, saya mempelajarinya dengan otodidak dan sharing bersama teman. Saya menyukai hunting bersama, selain mempererat pertemanan disitu kita bisa saling bertukar cerita, ilmu, dan pengalaman.

Bisa ceritakan kepada pembaca bagaimana teknik atau peralatan yang Anda gunakan?

Saya menggunakan DSLR, Lensa Tamron 11-16mm, filter after ND 32 dan tripod Fotopro c14.Lensa Tamron 11-16mm saya gunakan agar dapat menangkap ruang landscape yang lebih luas, saya menyukali hasil distorsinya. Filter After ND 32 bisa mencapai 13 stop, untuk pemotretan di siang hari bia mendapatkan shutter speed selama 1 - 2 menit. Filter ini juga memiliki kekurangan, selain tone yang dihasilkan kurang natural, filter ini juga menimbulkan efek vignete. Dalam fotografi long-exposure tripod adalah yang utama. Saya menggunakan Fotopro c14, selain harga terjangkau tripod ini cukup berat dan tahan goncangan.

INTERVIEW | FIRMAN HANANDA BOEDIHARDJO

Page 8: Siksa Kamera #1

8 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

INTERVIEW | FIRMAN HANANDA BOEDIHARDJO

Page 9: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 9

Sebagian besar karya Anda dalam balutan hitam-putih, adakah alasan untuk itu?

I love black & white so much, saya termasuk orang yang tidak suka ribet, saya tidak terlalu suka dengan banyak warna. Dengan hitam putih saya dapat mengekspresikan mood dan karakter dalam foto-foto saya.

Bagaimana Anda mendeskripsikan karya-karya Anda dalam tiga kata?

Moody, Surial, Zen

Bagaimana menurut Anda sebuah foto layak dikatakan foto yang luar biasa?

Bagi saya pribadi, suatu foto dapat dikatakan luar biasa tergantung oleh impact. Artinya daya tarik yang sangat kuat sekali dan dapat mempengaruhi atau memikat si pemerhati foto bisa dari segi moment , tone, teknis atau story dari foto tersebut

INTERVIEW | FIRMAN HANANDA BOEDIHARDJO

Page 10: Siksa Kamera #1

10 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

Menurut Anda, apa yang dibutuhkan seorang fotografer untuk membuat karya yang baik?

Selalu mencoba berkesperimen dengan hal yang baru, jangan terpaku terhadap satu “skill” saja. Perbanyak referensi dari fotografer manca negara. Jangan cepat puas terhadap hasil yang didapat. Jangan terpaku pada tools (dslr) tertentu, cobalah dengan tools yang ringan, seperti kamera ponsel atau kamera saku. Hal ini bertujuan untuk melatih kepekaan akan komposisi dan moment. Just be your self, jangan menjadi “shadow” dari photographer lain, karena fotografi adalah dari “mata” diri anda sendiri.

INTERVIEW | FIRMAN HANANDA BOEDIHARDJO

Page 11: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 11

Firman Hananda Boedihardjohttp://www.facebook.com/efhabe

INTERVIEW | FIRMAN HANANDA BOEDIHARDJO

Page 12: Siksa Kamera #1

12 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 201212 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

Page 13: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 13

HARYANTO R. DEVCOMINTERVIEW

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 13

INTERVIEW | HARYANTO R. DEVCOM

Page 14: Siksa Kamera #1

14 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

aryanto R. Devcom seorang aerial photographer yang merupakan penggemar berat fotografi hitam putih yang selain menggunakan kamera digital, juga pecandu berat fotografi analog (film). Dikenal sebagai pemotret landscape handal yang selalu mempresentasikan karyanya dalam hitam putih. Mulai mengenal camera pada waktu kuliah, kemudian vakum lama dan kembali di era digital pada

tahun 2004. Pengenalan dengan kamera digital ini , hanyalah membangkitkan kembali “cinta lamanya ” pada fotografi hitam putih. Dengan melakukan sendiri pemotretan, prosesing film dan pencetakan kamar gelap, Haryanto mendapatkan kenikmatan luar biasa atas hasil karyanya.

Sebagai “pemain lama”, Haryanto paham benar, foto-foto mana yang akan tampil jauh lebih kuat bila di presentasikan dalam bentuk hitam putih. Ditanyakan mengenai kecintaannya mengenai “fotografi hitamputih”, Haryanto mengatakan, bahwa “kalau setahun ada 365 hari mungkin saya berkutat di film dan darkroom 500 hari dalam setahun” . Berarti benar-benar jiwa-raga, pikiran , bahkan mimpi beliau adalah demi fotografi hitam putih yang dicintai dengan sepenuh hati.

Bagaimana Anda mengenal fotografi dan apa yang membuat anda tertarik?

Waktu kuliah ada teman di pecinta alam yg serius di fotografi, beliaulah yg menginspirasi dan “meracuni” saya tentang fotografi. Kemudian dalam perjalanannya saya bertemu dengan beberapa orang yang berperan memperdalam pengetahuan dan ketertarikan saya pada foto.

Bagaimana Anda mempelajari fotografi?

Saya mengikuti kursus dasar fotografi di Canon

School. Selanjutnya saya belajar secara autodidak melalui buku-buku dan bahan-bahan yang tersebar di majalah maupun internet. Selain itu yang juga sangat membantu adalah bahan-bahan workshop John Sexton (former Asisten Ansel Adam), dan diskusi dengan teman-teman. Hal-hal yang dapat dipelajari di dunia fotografi menurut saya sangatlah luas, baik tentang teknis maupun tentang seni. Materi yang tersedia juga sangat beragam. Salah satu kesenangan yang saya dapatkan dari fotografi adalah kesempatan untuk belajar dan terus men-challenge diri sendiri.

H

INTERVIEW | HARYANTO R. DEVCOM

Page 15: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 15

Apa yang Anda lakukan diluar fotografi? Apakah itu turut berpengaruh pada karya-karya Anda?

Tidak ada, saat ini konsentrasi saya hanya untuk fotografi saja. Pada akhirnya ini juga sedikit banyak turut berpengaruh pada karya saya karena saya jadi punya lebih banyak waktu untuk belajar dan menghasilkan karya foto.

Siapakah artis/fotografer yang mengispirasi karya Anda?

Banyak sekali, terutama, Ansel Adams, John Sexton, Brett Weston, Andre Kertez, Howard Bond, Fan Ho, Van Gogh dll. Ansel Adams dan John Sexton adalah fotografer utama untuk aliran American West Coast yang mengedepankan penggunaan teknik akurat untuk menghasilkan fine print. Dari aliran west coast ini saya mempelajari bahwa untuk menghasilkan sebuah karya foto yang tercetak dengan baik maka diperlukan pemahaman tentang pengenalan alat, bahan dan teknis yang tepat. Karya-karya Brett Weston juga sangat mengagumkan yang didapatnya dari kerja keras yang luar biasa. Ungkapan Weston bahwa “Photography is 90% sheer, brutal drudgery! The other 10% is inspiration!!” sangat tepat untuk mengungkapkan bahwa sebagian besar dari proses berkarya di fotografi mungkin bukanlah hal yang selalu menyenangkan karena menuntut kerja keras. Hal-hal inilah yang coba saya terapkan dalam cara kerja saya.

Bisa ceritakan sedikit kepada pembaca bagaimana teknik atau peralatan yang Anda gunakan?

Untuk karya “Assignment from within” saya memakai Kamera large format, Linhof MasterTechnika 2000, dan Ebony. Keduanya adalah kamera dengan format 4x5 inch atau large format camera, dengan berbagai lensa antara lain Schneider, Rodenstock dan Nikor. Saya juga menggunakan kamera medium format Hasselblad 501c. Dengan kamera-kamera ini saya masih menggunakan film dan kertas silver black and white, dengan tehnik Zone System untuk mengendalikan seluruh proses sehingga bisa menghasilkan cetak foto yg sama dengan visualisasi awal sebelum jepret. Dan untuk pekerjaan fotografi komersial saya mengunakan berbagai macam kamera digital sesuai keperluan klien.

Kenapa saat ini masih menggunakan kamera film?

Seperti yg saya sudah sebutkan diatas bahwa BW film, kalau dianalogikan di lukisan, merupakan canvas dan cat minyak saya, saya merasa nyaman bekerja dengan BW film, kertas dan darkroom untuk mendapatkan hasil yang saya inginkan

INTERVIEW | HARYANTO R. DEVCOM

Page 16: Siksa Kamera #1

16 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

INTERVIEW | HARYANTO R. DEVCOM

Page 17: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 17

Sebagian besar karya Anda dalam balutan hitam-putih, adakah alasan untuk itu?

Tidak ada alasan spesifik karena bagi saya dengan BW saya lebih gampang untuk menyajikan foto saya dalam kontras terang dan gelap tanpa terdistract oleh warna yang tiap hari selalu kita lihat.

Hal apa yang ada dalam benak Anda sebelum menekan shutter?

Saya membayangkan bentuk akhir / cetakan foto saya nanti.

Bagaimana Anda mendeskripsikan karya-karya Anda dalam tiga kata?

Life in BW

Bagaimana menurut Anda sebuah foto layak dikatakan foto yang luar biasa?

Foto yg bila dilihat orang maka org tersebut akan melupakan segala teknis, tempat, dll. Foto yg bisa menggerakkan emosi pemirsanya.

Menurut Anda, apa yang dibutuhkan seorang fotografer untuk membuat karya yang baik?

Passion , passion , passion, serta penguasaan alat dan pengetahuan seni. Tanpa passion maka keinginan untuk berkarya dan meningkatkan diri tidak akan maksimal. Sedangkan penguasaan alat dan pengetahuan seni keduanya harus berjalan beriringan dan perlu terus menerus diperdalam.

Haryanto R. Devcomhttp://www.facebook.com/haryanto

INTERVIEW | HARYANTO R. DEVCOM

Page 18: Siksa Kamera #1

18 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

THE GHOST TOWN

Sungguh asik memang mengabadikan keindahan, keramaian, ataupun hiruk

pikuk aktifitas masyarakat kota. Apalagi disajikan dengan balutan Slow-shutter dan Long-exposure

Photography. Orang-orang yang berlalu lalang atau kendaraan yang melintas

akan terlihat menarik dan tidak biasa.

PROJECT | THE GHOST TOWN

Page 19: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 19

by Ivan Nurdhiyansahhttp://www.facebook.com/ivan.nurdhiyansah

PROJECT | THE GHOST TOWN

Page 20: Siksa Kamera #1

20 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

by Z

ulki

fli S

ukar

taht

tp:/

/ww

w.fa

cebo

ok.c

om/s

ouls

ickb

asta

rd

PROJECT | THE GHOST TOWN

Page 21: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 21

PROJECT | THE GHOST TOWN

Page 22: Siksa Kamera #1

22 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

by Rivanda Septian Widyatmikohttp://www.facebook.com/rivanda.dblankstrike

PROJECT | THE GHOST TOWN

Page 23: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 23

by Herry Soebagiohttp://www.facebook.com/herry.soebagio

PROJECT | THE GHOST TOWN

Page 24: Siksa Kamera #1

24 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

by Morow Blind http://www.facebook.com/morow.blind

PROJECT | THE GHOST TOWN

Page 25: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 25

PROJECT | THE GHOST TOWN

Page 26: Siksa Kamera #1

26 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

by N

asru

l Effe

ndy

http

://w

ww

.face

book

.com

/nas

rule

ffend

y

PROJECT | THE GHOST TOWN

Page 27: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 27

PROJECT | THE GHOST TOWN

Page 28: Siksa Kamera #1

28 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

PROJECT | THE GHOST TOWNby

Mic

hael

Ale

ng

http

://w

ww

.flic

kr.c

om/p

hoto

s/m

icha

el_a

leng

Page 29: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 29

PROJECT | THE GHOST TOWN

Page 30: Siksa Kamera #1

30 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

VIEWFINDER | LONG EXPOSURE FOTOGRAFI

LONGEXPOSURE

PHOTOGRAPHYBAGIAN 1

ntuk memahami long exposure photography akan ada 4 tahap dari pembahasan yang akan dibagi dalam 2 edisi yang meiputi: definisi, jenis-jenis filter, pemilihan filter pada

bermacam kondisi, dan proses pembuatan foto. Pada artikel pertama kita hanya akan membahas pada tahapan definisi dan jenis-jenis filter, untuk pemilihan filter dan proses pembuatan foto long exposure akan kita bahas pada edisi berikutnya.

Oleh: Chaerul Umamhttp://www.mrizalcs.deviantart.com

DefinisiLong exposure adalah suatu tehnik dalam fotografi yang

membuka rana lebih dari atau minimum 30 detik dengan tujuan untuk memblurkan objek bergerak seperti air laut yang menjadi halus (soft and milky water), awan yang bergerak membentuk garis, star trail (pergerakan bintang), light painting, milkyway. Sedangkan slow-shutter speed merupakan tehnik fotografi dimana kecepatan rana hanya sedikit lebih rendah dari pergerakan objek, sehingga kita hanya merekam efek pergerakan (motion effect) dari objek yang kita inginkan. Pada slow-shutter speed tidak harus lebih dari 30 detik, kita cukup memahami kecepatan dari suatu objek, sehingga kecepatan rana yang lebih rendah akan cukup membuat Untuk membuat visual pergerakan air laut maka dengan kecepatan rana 2 detik pun,

motion effect ini dapat terekam seperti pada foto ini.

I so : 50Speed : 2 de t i kD ia f r agma: f /11

U

Page 31: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 31

VIEWFINDER | LONG EXPOSURE FOTOGRAFI

Metode PemakaianMetode sederhana pemahaman pemakaian filter ND adalah

sebagai berikut:Semisal saya memiliki ND filter yang menurunkan intesitas sebanyak 3 stop (ND 8 atau B+W 103) sebelum filter saya pasang pada kamera, exposure terbaik yang saya dapatkan pada ISO 100, dan difragma f/8 adalah 1/125s. Maka dengan memasangkan filter ND yang menurunkan exposure sebanyak 3 stop akan didapatkan nilai exposure 1/15s pada ISO yang sama (ISO 100), dan difragma yang sama (f/8).

Non filter: speed 1/125sTurun 1 stop: 1/60 sTurun 2 stop: 1/30 sTurun 3 stop: 1/15 s

FilterDalam membuat fotografi long exposure hal penting yang

diperhatikan adalah membuat exposure foto dapat mencapai kecepatan minimal 30 detik atau lebih lambat dari 30 detik (60 detik, 120 detik, 240 detik, 1 jam, 1 hari, dst). Pada keadaan cahaya yang tidak terlau terang, semisal malam hari, fotografi long exposure dapat dilakukan tanpa tambahan filter peredam cahaya. Namun pada pemotretan malam hari seluruh permukaan benda (objek) menjadi gelap dikarenakan sedikitnya intensitas cahaya yang dapat dipantulkan dari benda tersebut ke kamera. Sehingga hasil foto akan tampak gelap pada benda-benda tersebut dan akan tampak sangat terang benderang pada sumber cahaya yang hanya sedikit. Untuk membuat fotografi long exposure pada siang hari yang dibutuhkan adalah filter peredam (pengurang) intensitas cahaya. Filter ini biasa disebut sebagai ND filter.

Neutral Density FilterND filter, kependekan dari Neutral Density Filter (filter

pekat netral) filter yang memiliki tingkat kepekatan tertentu untuk mengurangi intensitas cahaya dengan tetap mempertahankan warna (netral). Filter ND yang baik seharusnya memang hanya mengurangi intensitas cahaya, dengan tidak memberikan perubahan warna pada hasil foto sama halnya dengan tidak memakai filter. Namun dalam kenyataanya filter-filter yang ada tidak seuruhnya memberikan warna netral pada hasil foto, bahkan untuk filter yang mahal sekalipun perubahan warna tersebut masih terasa walaupun sangat kecil.

tehnik dalam fotografi yang membuka rana lebih dari atau

minimum 30 detik

pada POI yang sama, kecepatan rana diturunkan 2 stop maka akan didapat permukaan air laut semakin rata hampir menyerupai permukaan kaca.

I so : 50Speed : 120 de t i kD ia f r agma: f /16

Dengan long exposure maka pergerakan air laut ini akan lebih halus dan lebih lembut.

I so : 50Speed : 30 de t i kD ia f r agma: f /16

Page 32: Siksa Kamera #1

32 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

Untuk mendapatkan nilai exposure yang lebih rendah atau minimal sama dengan 30 detik (long exposure photograhy) maka dibutuhkan fiter ND dengan kepekatan yang lebih pekat semisal ND 400 (9 stop) atau B+W 110 (10 stop).

Turun 4 stop: 1/8 sTurun 5 stop: 1/4 sTurun 6 stop: 1/2 sTurun 7 stop: 1 sTurun 8 stop: 2 sTurun 9 stop: 4 sTurun 10 stop: 8 s

tampaknya masih belum mencapai kecepatan exposure yang diinginkan, namun hal ini berlaku pada difragma f/8, bagaimana bila diafragma kita turunkan maksimalkan pada f/22 (3 stop turun)atau lebih. Maka penurunan exposure pun akan ikut turun lagi sebanyak 3 stop berikutnya: 15 s, 30 s, 60 s. Cara paling sederhana dalam menghitung penurunan Exposure adalah dengan perhitungan penurunan 10 stop exposure pada: f/22, ISO:100 bila didapat Speed 1/30s (siang hari) maka dengan filter yng menurunkan 10 stop exposure akan didapat speed 30s. pada f yang sama dan ISO yang sama

Istilah Dalam ND FilterAda bermacam-macam penyebutan untuk ND filter

berdasarkan penurunan exposure yang tidak seragam, namun memliki jenis intensitas penurunan yang sama.

Semisal perusahaan A menjual 0.3, 0.6, dan 0.9 ND filters dalam labelnya, sedangkan perusahaan B menjual dengan istilah ND2, ND 4 dan ND 8 filters dan adapula perusahaan C yang menjual ND filters dengan penyebutan 2,4,8 dan 10 stop ND Filters.

Untuk memudahkan pemahaman akan istilah ND fiters berikut adalah tabel sederhana akan penurunan stop filters dan kepekatannya berikut filter factor nya:

Bagian pertama yang harus dipahami adalah F-stop (penurunan stop Filter). Bila saya berkata bahwa saya memiliki filter ND 10 stop maka itu berarti saya memiliki fiter yang menurunkan intensitas cahaya sebanyak 10 stop dari nilai exposure normal. Dari tabel diatas 10 stop sama dengan 3.0 optical density (kepekatan optik). Pabrikan B+W menjual fiter berdasarkan pada F-stop semisal B+W103 (3 stop), B+W110 (10 stop).

Bagian ke dua yang harus dipahami adalah optical density (kepekatan optik), kepekatan optik adalah hasil perhitungan standar internasional yang dibuat berdasarkan nilai penyerapan cahaya oleh lapisan kaca (optik). Namun hal ini sulit dipahami bila kita tidak meihat tabel di atas. Sebagai contoh bila perusahaan menjual fiter 0.9 ND. Apakah kita langsung memahami berapa nilai penurunan exposure dari kepekatan optik sebanyak 0.9, namun dengan melihat tabel kita dapat menyamakan bahwa 0.9 sama dengan 3 stop penurunan filter atau filter factor 8. Pabikan LEE Filter menjual filter dengan label berdasarkan optical density ini, semisal LEE 0.9 ND (3 stop).

Bagian ke tiga adalah filter factor, HOYA adalah satu-satunya pabrikan yang menjual filter dengan label yang berdasarkan pada filter factor. Semisal HOYA ND4, HOYA ND8, dst. Angka “4” dan “8” menunjukan jenis filter factor yang setara dengan penurunan 2 stop dan 3 stop.

GND (Gradient Neutral Density)GND bukan lah jenis filter untuk fotografi long exposure,

namun cukup membantu dalam improvisasi foto. Masalah yang sering muncul dalam fotografi landscape adalah menyelamatkan bagian langit yang over ataupun bagian daratan yang under, ketika kita mendapatkan beda exposure yang tinggi antara daratan dan langit (seringnya di siang hari) maka pilihan sulit untuk memiih bagian mana yang diutamakan, tatkala langit yang dramatis dan daratan yang cantik harus dipilih keduanya maka filter GND adalah solusi terbaik. Filter GND adalah jenis filter yang sebagian gelap dan sebagian lagi bening (Netral), di saat kita ingin mendapatkan detail di langit dengan mendapatkan metering yang baik pada daratan, akan tetapi beda kontras cukup tinggi hingga 2 stop atau lebih maka GND membantu mengurangi beda kontras tersebut, dengan tetap mempertahankan metering pada daratan dan menurunkan metering pada langit.

(Bersambung)

Optical Density f-stop Reduction Filter Factor

0.3 1 2

0.6 2 4

0.9 3 8

1.2 4 12

1.5 5 32

1.8 6 64

2.1 7 128

2.4 8 256

2.7 9 512

3.0 10 1024

3.3 11 2048

3.6 12 4096

3.9 13 8192

Speed 1/30s (siang hari) maka dengan filter yang menurunkan 10 stop

exposure akan didapat speed 30s pada f yang sama dan ISO yang sama

VIEWFINDER | LONG EXPOSURE FOTOGRAFI

Page 33: Siksa Kamera #1

Best of July

Best of October Best of November

Our jury make a selection for the best by the month Join to our community and show to the world your amazing photos

Best of December

Best of August

THE BEST OFXavi MoyaBobby Bong

Arya Teja Perbawa Morow Blind

Didik Hariyadi MahsyarBest of September

?

Page 34: Siksa Kamera #1

34 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

GALERI

Morow Blindhttp://www.facebook.com/morow.blind

Page 35: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 35

GALERI

Niky Tanjung Orihttp://www.flickr.com/photos/nikytanjung/

Page 36: Siksa Kamera #1

36 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

GALERI

Imam Taufik Suryanegarahttp://www.facebook.com/suryanegara.its

Page 37: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 37

GALERI

Xavi Moyahttp://www.xavimoya.com/

Page 38: Siksa Kamera #1

38 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

GALERI

Didik Hariadi Mahsyarhttp://www.facebook.com/Didikhariadimahsyar

Page 39: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 39

GALERI

Muhammad Salmanhttp://salman2021.deviantart.com/

Page 40: Siksa Kamera #1

40 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

GALERI

Bobby Bonghttp://www.500px.com/alwaysbj182

Page 41: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 41

GALERI

Miftachus Sa’idinhttp://500px.com/tacuz

Page 42: Siksa Kamera #1

42 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

GALERI

Allan Papendanghttp://www.facebook.com/allan.papendang

Page 43: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 43

GALERI

Rhizky Pratamahttp://www.facebook.com/rhizky.pratama.1

Page 44: Siksa Kamera #1

44 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

GALERI

Edy Santosahttp://www.facebook.com/edy.santosa

Page 45: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 45

GALERI

Rivanda Septian Widyatmikohttp://www.facebook.com/rivanda.dblankstrike

Page 46: Siksa Kamera #1

46 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

GALERI

Bobby Sulistyo R.http://www.facebook.com/reborn.ofme.9

Page 47: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 47

GALERI

Dian Rositahttp://www.facebook.com/dian.rosita

Page 48: Siksa Kamera #1

48 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

GALERI

Chaerul Umamhttp://www.mrizalcs.deviantart.com

Page 49: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 49

GALERI

Dadan Ramdanihttp://www.facebook.com/dadan.motret

Page 50: Siksa Kamera #1

50 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

GALERI

Dodot Sumiargohttp://www.facebook.com/dodot.sum

Page 51: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 51

GALERI

Abdul Azishttp://www.facebook.com/abdul.azis.5891

Page 52: Siksa Kamera #1

52 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

GALERI

Dedy Harifiantohttp://www.facebook.com/kundendienst

Page 53: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 53

GALERI

Herry Soebagiohttp://www.facebook.com/herry.soebagio

Page 54: Siksa Kamera #1

54 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

GALERI

Daniel Panjaitanhttp://www.facebook.com/dpanjait

Page 55: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 55

GALERI

Morow Blindhttp://www.facebook.com/morow.blind

Page 56: Siksa Kamera #1

56 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

GALERI

Dimas Yulianto Zhttp://www.facebook.com/dimas.y.z

Page 57: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 57

GALERI

Arya Teja Perbawahttp://www.facebook.com/Qoepiet

Page 58: Siksa Kamera #1

58 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

COMMUNITY | FOBIA: FOTOGRAFER BALIKPAPAN

by Riza Purnawarman

Page 59: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 59

FOTOGRAFER BALIKPAPANFOBIA

Tidak seperti sekarang, awal tahun 2006 kegiatan fotografi di kota Balikpapan boleh dibilang masih jarang terlihat. Hunting foto-pun masih dilakukan dalam kelompok kecil ataupun perorangan. Saat itu baru ada dua klub fotografi di Balikpapan, yang masing-masing dibentuk oleh dua perusahaan migas ternama di Balikpapan. Karena berada di bawah naungan perusahaan maka sudah barang tentu keanggotaannya hanya diperuntukkan bagi karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut.

Naskah: Khotib Fitrian

COMMUNITY | FOBIA: FOTOGRAFER BALIKPAPAN

Page 60: Siksa Kamera #1

60 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

COMMUNITY | FOBIA: FOTOGRAFER BALIKPAPAN

by Freyke Kosakoy

by Manto Zaidaan

Berlatarbelakang situasi tersebut, sejumlah penghobi fotografi yang kerap kali melakukan hunting bareng setiap akhir pekan atau sering disebut fersami (fotografer sabtu minggu), berinisiatif membentuk suatu wadah sebagai tempat berbagi pengetahuan dan pengalaman di bidang fotografi. Lewat obrolan dan diskusi panjang melalui email akhirnya diputuskan untuk memberi nama klub baru tersebut dengan nama FOBIA singkatan dari Fotografer Balikpapan. Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional FOBIA pun akhirnya diresmikan pada tanggal 20 Mei 2006 dengan harapan bisa menjadi awal kebangkitan dunia fotografi di Balikpapan.

Dengan semangat kebersamaan, hunting bareng pun semakin intensif dilakukan, sehingga anggotapun semakin bertambah. Latar belakang anggota pun beraneka ragam, mulai dari pelajar, mahasiswa, pegawai negeri, pegawai swasta, pengusaha, fotografer profesional hingga direktur sebuah perusahaan. Hingga saat ini anggota FOBIA telah tersebar ke berbagai tempat, karena tuntutan pekerjaan dari tempat mereka bekerja sebagian ada yang sudah pindah ke luar pulau atau bahkan ada yang sampai ke luar negeri. Namun demikian komunikasi masih tetap terjalin, baik melalui situs jejaring sosial ataupun melalui group Blackberry Messenger.

FOBIA bisa dibilang aktif dalam menggelar berbagai kegiatan. Bukan hanya aktivitas hunting bersama saja, pameran dan lomba foto pun pernah diadakan beberapa kali. Selain itu workshop dan seminar dengan mengundang beberapa pembicara terkenal pernah juga diadakan oleh FOBIA. Salah satunya adalah seminar Landscape dan Human Interest yang dimentori oleh Yadi Yasin dan Gathot Subroto tahun 2009 silam.

Page 61: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 61

COMMUNITY | FOBIA: FOTOGRAFER BALIKPAPAN

by Mario Daryandi

by Khotib Fitrian

Page 62: Siksa Kamera #1

62 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

COMMUNITY | FOBIA: FOTOGRAFER BALIKPAPAN

by Hilman Fajar

Page 63: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 63

by Anol Ed

by Dody Zakaria

by Ucok Namorambai

COMMUNITY | FOBIA: FOTOGRAFER BALIKPAPAN

Page 64: Siksa Kamera #1

64 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

COMMUNITY | FOBIA: FOTOGRAFER BALIKPAPAN

Letak geografis kota Balikpapan yang berada di sepanjang pesisir pantai Kalimantan Timur menjadikan landscape fotografi sebagai salah satu cabang fotografi yang paling diminati di klub ini. Setiap akhir pekan atau bahkan di hari biasa pun apabila cuaca atau kondisi langit sedang bagus, menjelang matahari tenggelam biasannya para pemburu sunset ini telah bersiap

di spot nya masing-masing. Moment ini biasanya dijadikan sebagai ajang berbagi teknik dan pengalaman antar anggota.

Satu lagi cabang fotografi yang mulai diminati sebagian anggota satu tahun kebelakang ini adalah astrofotografi, tak jarang mereka yang ingin mendapatkan foto startrail atau milkyway

by Gazali Rahman

by Deddy Doloksaribu

by Doddy Amrullah

Page 65: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 65

COMMUNITY | FOBIA: FOTOGRAFER BALIKPAPAN

harus berada di lokasi foto sepanjang malam dan biasanya lanjut sampai pagi sekalian dilanjutkan dengan foto sunrise.

Dalam kurun waktu 2006 -2012 tercatat telah dilakukan trip hunting ke luar pulau sebanyak enam kali yaitu:1. Bali (2006).2. Papuma, Ijen dan Bromo (2009).3. Semporna–Sabah, Malaysia (2010).4. Derawan, Maratua, Kakaban dan Sangalaki

(2010).5. Merapi, Klayar dan Bromo (2012).6. Papuma, Alas Purwo, Plengkung dan Bali

(2012).

Berbagai pengalaman menarik saat melakukan trip ke luar pulau kerap di temukan di sepanjang perjalanan, salah satunya saat melakukan perjalanan dari Jogja menuju Pantai Klayar di wilayah Kabupaten Pacitan. Dengan mengandalkan panduan GPS di gadget yang dimiliki, malam itu team sempat tersesat di tengah hutan dan terus mengitari tempat yang sama sebanyak tiga kali. Salah satu anggota sempat shock karena melihat penampakan. Beruntung ditengah kegalauan tersebut mereka bertemu dengan pejalan kaki yang memberikan petunjuk arah ke jalan yang benar. Kejadian yang tak kalah menariknya adalah saat mengunjungi Taman Nasional Alas Purwo. Team baru sampai di lokasi yang terkenal dengan sebutan hutan paling angker di pulau Jawa ini sekitar pukul 18:30 waktu setempat, baru mengetahui kalau di lokasi tersebut tidak ada penginapan. Akhirnya mereka pun harus menginap di satu-satunya warung yang ada di lokasi tersebut dan rela tidur diatas bangku yang sempit ditemani oleh nyamuk dan suara binatang malam.

Banyak lagi tempat menarik yang ingin dikunjungi oleh FOBIA ke depan, salah satunya adalah Danau Segara Anak yang terletak di kaldera Gunung Rinjani. Karena untuk mencapai lokasi tersebut diperlukan persiapan fisik yang lebih baik, mudah-mudahan tahun depan keinginan tersebut bisa diwujudkan.

Target utama yang ingin dicapai oleh klub ini ke depannya adalah dapat meningkatkan kemampuan fotografi seluruh anggota dan ikut berperan serta dalam upaya memanjukan fotografi di Kota Balikpapan.

Page 66: Siksa Kamera #1

66 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

COMMUNITY | FOBIA: FOTOGRAFER BALIKPAPAN

by Riza Purnawarman

by Andy Ramadhian

by Bambang Dwi Wijayanto

Page 67: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 67

COMMUNITY | FOBIA: FOTOGRAFER BALIKPAPAN

Foto -foto dok. Fobia

Contact person:Nama: Gazali RahmanTelp: +6281347892626 Email: [email protected]

Twitter:https://twitter.com/fobia2006

Page 68: Siksa Kamera #1

68 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

GALERI

68 | SIKSA KAMERA | NOVEMBER 2012

The Journey ContinuesKLAYAR:Naskah: Imam Taufik S.

EVENT | KLAYAR: THE JOURNEY CONTINUES

iksa Kamera chapter Surabaya mengadakan hunting bareng tanggal 14-15 September 2012. Deburan ombak yang keras menerjang karang dan struktur batu yang khas

menjadikan Klayar, Pacitan, Jawa Timur sebagai tujuan. Hunting ini diikuti 13 peserta yang berasal dari Surabaya dan sekitarnya, dan satu orang peserta yang berasal dari Sampit.

Perjalanan dimulai dari Surabaya menuju Klayar membutuhkan waktu kurang lebih 7 jam perjalanan. Setiba di lokasi, peserta langsung disambut terbitnya matahari. Moment indah ini tak disia-siakan dan untuk langsung diabadikan dari atas bukit Klayar.

S Hunting berlanjut menyusuri pantai dan menuju puncak bukit Klayar untuk mengambil gambar dari sudut lain. Ombak yang menghantam karang menjadikannya laksana air terjun mini juga tak luput dari bidikan para penyiksa kamera ini. Setelah puas di session pagi, peserta beristirahat dan melanjutkan session sunset dari pantai Karang Bolong yang berlokasi disebelah timur pantai Klayar.

Pemandangan alam yang indah didukung oleh cuaca yang bersahabat, tukar pengalaman, keakraban dan keceriaan peserta membuat acara ini penuh kesan.

Page 69: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 69

GALERI

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 69

EVENT | KLAYAR: THE JOURNEY CONTINUES

Page 70: Siksa Kamera #1

70 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

anggal 27 Oktober lalu Siksa Kamera bekerja sama dengan Lombok Landscaper mengadakan Hunting dan Sharing Knowledge yang di beri tajuk Once Upon a Time in Lombok.

Diikuti lebih dari 50 peserta yang kebanyakan anggota dari Lombok Landscaper, sebuah komunitas fotografi di Pulau Lombok yang memfokuskan diri mengabadikan keindahan alam ciptaan Tuhan. Event ini juga sekaligus dalam rangka memperingati setahun usia Lombok Landscaper.

Di awali dengan sharing session Creative Landscape Photography dan tips long-exposure photography oleh Imam Taufik Suryanegara bertempat di sekretariat Lombok Landscaper Jl. Puring no.1 Mataram sebagai bekal sebelum hunting yang di berlokasi di Pantai Buaq Desa gerupuk Kecamatan Sengkol, Lombok tengah. Perjalanan ditempuh kurang lebih 1 jam dari sekretariat Lombok Landscaper ke lokasi hunting dengan bus.

T

Once Upon A Time In Lombok Bertepatan dengan hari raya Idul Adha, team hunting melakukan bakti sosial dengan menyumbangkan 1 ekor kambing di desa Grupuk untuk dikorbankan. Setelah istirahat siang untuk melakukan ibadah sholat zuhur dan makan siang peserta berangkat menggunakan perahu menuju pantai Buaq. Lelah dan penat karena teriknya cuaca seakan hilang berganti semangat ketika tiba di pantai Buaq yang elok.

Ketua panitia Didik H. Mahsyar mengatakan “Event ini menjadi moment berharga, saling berbagi dan kolaborasi antara Lombok Landscaper dan Siksa Kamera dalam membuat acara bersama seperti ini sekaligus menjadi batu loncatan untuk kerjasama yang lebih baik kedepannya.”

EVENT | ONCE UPON A TIME IN LOMBOK

Naskah: Imam Taufik S.

Page 71: Siksa Kamera #1

DESEMBER 2012 | SIKSA KAMERA | 71

EVENT | ONCE UPON A TIME IN LOMBOK

Page 72: Siksa Kamera #1

72 | SIKSA KAMERA | DESEMBER 2012

SHOP

KODE: SKLEUkuran tersedia: S,M,L,XL,XXLHarga: Rp 100.000Cotton 100% 30s

NEWDESIGN

CARA PEMBELIAN:1. SMS ke 087774061110

format: (kode)_(ukuran)_(warna)_(jumlah)_(Nama)_(Alamat)

Contoh:SKT02_hitam_2_Andi_Jl.Jogja no 2;

2. Anda akan menerima SMS balasan berisi informasi ketersediaan stok, jumlah yang harus dibayar dan nomor rekening untuk transfer pembayaran;

3. Lakukan pembayaran (dapat melalui rek BCA dan BRI);

4. Setelah transfer diakukan kaos dikirim melalui ekspedisi TIKI/JNE beserta nomor resi dikirim melalui sms.

KODE: SKT01Ukuran tersedia: S,M,L,XL,XXLHarga: Rp 100.000Black Cotton 100% 30sPlastisol High Density + glitter

KODE: SKT03Ukuran tersedia: XL,XXLHarga: Rp 100.000Cotton 100% 30s, Plastisol High DensityTersedia juga dalam pilhan warna hitam

KODE: Hoodie01Ukuran tersedia: S,M,L,XXLHarga: Rp 180.000Terry Cotton 100%, Bordir

Belakang

Page 73: Siksa Kamera #1

COMING SOONSIKSA KAMERA

E-MAGAZINE VOLUME 2

FEBRUARY 2013

Page 74: Siksa Kamera #1

Asep Yusuf Tazul Arifinhttp://www.facebook.com/a.j.tadjoel.arifin

LAST FRAME