siklus hidup sistem

20
Makalah Siklus Hidup Sistem DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI SUSUN OLEH : APRIAN PERMANA 31111010 2DB12

Upload: permanaaprian

Post on 30-Oct-2014

178 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

hasil pengamatan Hidup sistem

TRANSCRIPT

Page 1: Siklus Hidup Sistem

Makalah Siklus Hidup Sistem

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DI SUSUN

OLEH :

APRIAN PERMANA

31111010

2DB12

Page 2: Siklus Hidup Sistem

SIKLUS HIDUP SISTEM

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem Informasi adalah suatu sinergi antara data, mesin pengolah data (yang biasanya

meliputi komputer, program aplikasi dan jaringan) dan manusia untuk menghasilkan informasi.

Jadi sistem informasi bukan hanya aplikasi perangkat lunak. Sistem Informasi ada pada hampir

setiap perusahaan atau instansi untuk mendukung kegiatan bisnis mereka sehari-hari. Biasanya

porsi pengerjaan pengembangan sistem informasi diserahkan kepada orang-orang yang bekerja

di bidang Teknologi Informasi.

Dalam membangun suatu sistem informasi (dalam hal ini lebih mengacu kepada

pengertian aplikasi perangkat lunak) digunakan metode Siklus Hidup dan Pengembangan Sistem

(System Development Life Cycle atau SDLC). SDLC terdiri dari sejumlah tahapan yang

dilaksanakan secara berurutan. Secara umum tahapan dari SDLC adalah Perencanaan, analisis,

rancangan, penerapan dan penggunaan. Namun pada prakteknya hal ini tidaklah selalu mulus

untuk dilaksanakan. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengembangan sistem

informasi. Terutama adalah pada faktor manusia yang terlibat. Dari pihak pengembang,

kurangnya keahlian dan pengalaman bisa menyebabkan kesalahan dalam satu tahapan sehingga

menyebabkan siklus ini harus diulangi dari tahapan yang salah. Bisa terjadi bahwa siklus ini

dilakukan sampai berulang-ulang. Dari pihak pengguna, idealnya perlu bersama-sama dengan

pihak pengembang untuk memahami sistem informasi mulai dari awal siklus hidup

pengembangan sistem. Apabila perlu dilakukan revisi dan pengulangan tahapan siklus hidup

pengembangan sistem.

B. Rumusan Masalah

         Bagaimana definisi dari siklus hidup system

         Tahap-tahap apa saja yang dilalui oleh suatu system dalam aplikasinya pada suatu perusahaan

Page 3: Siklus Hidup Sistem

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian siklus hidup sistem

Menurut Kenneth C. Laudon siklus hidup adalah metode/cara (method) paling lama untuk

membangun sistem informasi dan masih digunakan sampai sekarang untuk proyek sistem

menengah atau besar yang kompleks/rumit. metode siklus hidup sistem adalah tahap pendekatan

dalam membangun suatu sistem yang membagi pengembangan sistem kedalam taraf/tingkat

yang ada. Metode ini mempertahankan bagian (devision) yang snagat resmi(formal) antara

pemakai akhir dan ahli sistem informasi. Ahli sistem informasi,seperti analisis dan

pemograman,akan bertanggung jawab terhadap banyaknya analisis sistem,dan rancangan.

Menurut Raymond Mc Leod Jr (1995:214) silkus hidup adalah proses perubahan yang diikuti

dengan penerapan sistem atau sub-sistem informasi berbasis komputer. Siklus ini terdiri dari

serangkaian tugas-tugas yang mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem. Siklus ini sering

disebut sebagai pendekatan air terjun untuk pengembangan dan penggunaan sistem.

Menurut Gerald V.Post mengatakan siklus hidup adalah pengembangan sistem (SDLC)

dirancang untuk menanggulangi masalah yang timbul pada proyek berskala besar yang

melibatkan banyak pemakai dan memerlukan banyak waktu dalam pengembangan analisis dan

pemogram.

Siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti

dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut

dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem.

dilakukan dengan strategi Top-Down Design.

B.     Tahap-tahap siklus hidup

Tahapan dari siklus hidup sistem yaitu :

1.      Tahap Perencanaan

2.      Tahap Analisis

3.      Tahap Rancangan

4.      Tahap Penerapan

5.      Tahap Penggunaan

Page 4: Siklus Hidup Sistem

Empat tahap pertama dinamakan dengan siklus hidup pengembangan sistem (system

development life cycle – SDLC).

1.      TAHAP PERENCANAAN

Keuntungan dari merencanakan proyek CBIS, yaitu :

         Menentukan lingkup dari proyek.

         Mengenali berbagai area permasalahan potensial.

         Mengatur urutan tugas.

         Memberikan dasar untuk pengendalian.

Langkah-langkahnya :

1. Menyadari masalah

Kebutuhan akan proyek CBIS biasanya dirasakan oleh manajer perusahaan, non manajer, dan

elemen-elemen dalam lingkungan perusahaan. 

2. Mendefinisikan masalah

Setelah manajer menyadari adanya masalah, ia harus memahaminya dengan baik agar dapat

mengatasi permasalah tersebut. 

3. Menentukan tujuan sistem

Manajer dan analis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi oleh

sistem untuk memuaskan pemakai. 

4. Mengidentifikasi kendala sistem

Kendala-kendala tersebut penting untuk diidentifikasi sebelum sistem benar-benar mulai

dikerjakan. 

5. Membuat studi kelayakan

Studi kelayakan adalah suatu tinjauan seklias pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi

kemampuan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Studi kelayakan adalah suatu

tinjauan seklias pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk

mencapai tujuan yang diinginkan. Sebuah studi kelayakan adalah suatu analisis rinci dari sebuah

perusahaan dan kegiatan operasional yang dilakukan untuk memprediksi hasil dari program masa

depan aksi tertentu.  pemilik bisnis kecil mungkin akan terbantu pada studi kelayakan untuk

mengantisipasi setiap kali mereka membuat keputusan strategis penting. Sebagai contoh, sebuah

perusahaan dapat melakukan studi kelayakan untuk mengevaluasi perubahan yang diusulkan

dalam lokasi, akuisisi perusahaan lain, pembelian peralatan utama atau sistem komputer baru,

Page 5: Siklus Hidup Sistem

pengenalan produk baru atau jasa, atau mempekerjakan karyawan tambahan .  Dalam situasi

seperti itu, sebuah studi kelayakan dapat membantu manajer usaha kecil yang memahami

dampak dari setiap perubahan besar yang mungkin mereka pikirkan.

2.      TAHAP ANALISIS

Ketika perencanaan selesai dan mekanisme pengendalian telah berjalan, tim proyek beralih pada

analisis sistem yang telah ada. Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan

tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui.

Adapun tahapannya yaitu :

1. Mengumumkan Penelitian Sistem

Manajer khawatir terhadap penerapan aplikasi komputer baru yang mempengaruhi kerja para

pegawainya. Sehingga perlu dikomunikasikan kepada para pegawai tentang :

a. alasan perusahaan melaksanakan proyek

b. bagaimana sistem baru akan menguntungkan perusahaan dan pegawai.

2. Mengorganisasikan Tim Proyek

Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Agar proyek berhasil, pemakai

sangat perlu berperan aktif daripada berperan pasif. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan

menjadikan pemakai sebagai pemimpin proyek dan bukannya spesialis informasi.

3. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi

Analis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan

pengumpulan informasi (wawancara, pemgamatan, pencarian catatan, dan survei). Dari semua metode

tersebut, wawancara perorangan lebih disukai, dengan alasan :

Menyediakan komunikasi dua arah dan pengamatan terhadap bahasa tubuh.

Dapat meningkatkan antusiasme pada proyek baik dari pihak spesialis maupun pihak pemakai.

Dapat menjalin kepercayaan antara pemakai dan spesialis informasi.

Memberi kesempatan bagi peserta proyek untuk mengungkapan pandangan yang berbeda bahkan

bertentangan.

Dokumentasi dapat berupa flowchart, diagram aliran data (data flow diagram), dan grafik serta

penjelasan naratif dari proses dan data. Istilah kamus proyek sering digunakan untuk menggambarkan

semua dokumentasi yang menjelaskan suatu sistem.

Page 6: Siklus Hidup Sistem

4. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem

Langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem,

yaitu kriteria kinerja sistem. Misalkan,

Laporan harus disiapkan dalam bentuk salinan kertas dan tampilan komputer;

Laporan harus tersedia tidak lebih dari 3 hari setelah akhir bulan;

Laporan harus membandingkan pendapatan dan biaya actual dengan anggarannya baik untuk bulan lalu

maupun sepanjang tahun hingga sekarang (year to date).

5. Menyiapkan Usulan Rancangan

Analis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan teruskan atau

hentikan untuk kedua kalinya. Dalam hal ini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan kungan

bagi keputusan tersebut termasuk di dalam usulan rancangan.

6. Menerima atau Menolak Proyek Rancangan

Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan

memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis

lain dan menyerahkannya kembali atau mungkin proyek ditinggalkan. Jika disetujui, proyek maju ke

tahap rancangan.

3. TAHAP PERANCANGAN

Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem

itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatann yang akan digunakan.

Langkah-langkah tahapan rancangan yaitu :

1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci

Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-

alat yang dijelaskan dalam modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan

dokumentasi secara top-down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih

rinci. Pendekatan top-down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu

rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu

diagram arus data (data flow diagram), diagram hubungan entitas (entity relationship duagram), kamus

data (data dictionary), flowchart, model hubungan objek, dan spesifikasi kelas.

Page 7: Siklus Hidup Sistem

2. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem

Analis mengidentifikasi konfigurasi – bukan merek atau model – peralatan komputer yang akan

memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan. Identifikasi merupakan

suatu proses berurutan, dimulai dengan berbagai kombinasi yang dapat menyelesaikan setiap tugas.

3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem

Analis bekerja sama dengan manajer mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah

yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

4. Mimilih konfigurasi terbaik

Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga

semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analis membuat rekomendasi

kepada manajer untuk disetujui. Bila manajer menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya

dilakukan oleh SC MIS.

5. Menyiapkan usulan penerapan

Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas

penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem

Keputusan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat

meningkatkan jumlah orang yang telibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi

biayanya, maka penerapan akan disetujui.

Page 8: Siklus Hidup Sistem

4. TAHAP PENERAPAN

Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan

konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Adapun tahapannya yaitu :

1. Merencanakan penerapan;

Manajer dan spesialis informasi harus memahami dengan baik pekerjaan yang diperlukan untuk

menerapkan rancangan sistem dan untuk mengembangkan rencana penerapan yang sangat rinci.

2. Mengumumkan penerapan;

Proyek penerapan diumumkan kepada para pegawai dengan cara yang sama pada penelitian sistem.

Tujuannya adalah untuk menginformasikan kepada para pegawai mengenai keputusan untuk

menerapkan sistem baru dan meminta kerjasama mereka.

3. Mendapatkan sumber daya perangkat keras;

Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis perangkat keras yang terdapat pada

konfigurasi sistem yang disetujui. Setiap pemasok diberikan request for proposal (RFP), yang berisi

antara lain :

a. Surat yang ditransmisikan

b. Tujuan dan kendala sistem

c. Rancangan sistem : deskripsi ringkasan, kriteria kerja, konfigurasi peralatan, dokumentasi sistem

ringkasan, perkiraan volume transaksi, perkiraan ukuran file.

d. Jadwal pemasangan

Selanjutnya mereka membuat usulan tertulis, bagaimana peralatan yang diusulkan akan membuat

sistem mencapai kriteria kinerjanya. Ketika semua usulan telah diterima dan dianalisis, SC MIS memilih

satu pemasok atau lebih. Spesialis informasi memberi dukungan bagi keputusn tersebut dengan

mempelajari usulan dan membuat rekomendasi. Setelah disetujui, perusahaan melakukan pemesanan.

4. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak;

Ketika perusahaan memutuskan untuk menciptakan sendiri perangkat lunak aplikasinya,

programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem sebagai titik awal.

Programmer dapat menyiapkan dokumentasi yang lebih rinci seperti flowchart atau bahasa semu

Page 9: Siklus Hidup Sistem

(psedudo code) yang terstruktur, dilakukan pengkodean, dan pengujian program. Hasil akhirnya adalah

software library dari program aplikasi. Jika peangkat lunak aplikasi jadi (prewritten application software)

dibeli, pemilihan pemasok perangkat lunak dapat mengikuti prosedur yang sama seperti yang digunakan

untuk memilih pemasok perangkat keras, yaitu RFP dan Usulan.

5. Menyiapkan database;

Pengelola database (database administrator – DBA) bertanggung jawab untuks emua kegiatan ynag

berhubungan dengan data, dan mencakup persiapan database. Hal tersebut memerlukan pengumpulan

data baru atau data yang telah ada perlu dibentuk kembali sehingga sesuai dengan rancangan sistem

baru dan menggunakan sistem manajemen basis data (database management sistem – DBMS).

6. Menyiapkan fasilitas fisik;

Jika perangkat keras dan sistem baru tidak sesuai dengan fasilitas yang ada, perlu dilakukan

konstruksi baru atau perombakan. Sehingga pembangunan fasilitas tersebut merupakan tugas berat dan

harus dijadualkan sehingga sesuai dengan keseluruhan rencana proyek.

7. Mendidik peserta dan pemakai;

Sistem baru kemungkinan besar akan mempengaruhi banyak orang. Beberapa orang akan membuat

sistem bekerja. Mereka disebut dengan peserta, yang meliputi operator entry data, pegawai coding, dan

pegawai administrasi lainnya. Semuanya harus dididik tentang peran mereka dalam sistem. Pendidikan

harus dijadualkan jauh setelah siklus hidup dimulai, tepat sebelum bahan-bahan yang dipelajari mulai

diterapkan.

8. Menyiapkan usulan cutover;

Proses menghentikan penggunaan sistem lama dan memulai menggunakan sistem baru disebut

cutover. Ketika seluruh pekerjaan pengembangan hampir selesai , tim proyek merekomendasikan

kepada manajer agar dilaksanakan cutover (dalam memo atau laporan lisan)

9. Menyetujui atau menolak masuk ke sistem baru;

Manajer dan SC MIS menelaah status proyek dan menyetujui atau menolak rekomendasi tersebut.

Bila manajemen menyetujui maka manajemen menentukan tanggal cutover. Namun, bila manajemen

menolak maka manajemen menentukan tindakan yang harus diambil dan tugas yang harus diselesaikan

sebelum cutover akan dipertimbangkan kembali, kemudian manajemen menjadualkan tanggal baru.

Page 10: Siklus Hidup Sistem

10. Masuk ke sistem baru.

Ada 4 pendekatan dasar (cutover), yaitu :

a. Percontohan (pilot) yaitu suatu sistem percobaan yang diterapkan dalam satu subset dari keseluruhan

operasi.

b. Serentak (immediate) merupakan pendekatan yang paling sederhana yakni beralih dari sistem lama ke

sistem baru pada saat yang ditentukan.

c. Bertahap (phased), sistem baru digunakan berdasarkan bagian per bagian pada suatu waktu.

d. Paralel (parallel), mengharuskan sistem lama dipertahankan sampai sistem baru telah diperiksa secara

menyeluruh. Akan memberikan pengamanan yang paling baik terhadap kegagalan tetapi yang paling

mahal, karena kedua sumber daya harus dipertahankan.

Cutover menandakan berakhirnya bagian pengembangan dari siklus hidup sistem. Penggunaan

sistem dapat dimulai sekarang.

5.      TAHAP PENGGUNAAN

Tahap penggunaan terdiri dari 5 langkah, yaitu :

1) Menggunakan sistem

Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.

2) Audit sistem

Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik sistem baru

itu memenuhi kriteria kinerja. Studi tersebut dikenal dengan istilah penelaahan setelah penerapan (post

implementation review). Hasil audit dilaporkan kepada CIO, SC MIS dan pemakai. Proses tersebut

diulangi, mungkin setahun sekali, selama penggunaan sistem berlanjut.

3) Memelihara sistem

Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus memberikan

dukungan yang diperlukan. Modifikasinya disebut pemeliharaan sistem (sistem maintenance).

Pemeliharaan sistem dilaksakan untuk 3 alasan, yakni :

a. Memperbaiki kesalahan

b. Menjaga kemutakhiran sistem

c. Meningkatkan system

Page 11: Siklus Hidup Sistem

4) Menyiapkan usulan rekayasa ulang

Ketika sudah jelas bagi para pemakai dan spesialis informasi bahwa sistem tersebut tidak dapat lagi

digunakan, diusulkan kepada SC MIS bahwa sistem itu perlu direkayasa ulang (reengineered). Usulan itu

dapat berbentuk memo atau laporan yang mencakup dukungan untuk beralih pada suatu siklus hidup

sistem baru. Dukungan tersebut mencakup penjelasan tentang kelemahan inheren sistem, statistik

mengenai biaya perawatan, dan lain-lain.

5) Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem

Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rekayasa ulang sistem dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.

Menurut James A. O’Brien (rapid application development) RAD kadang-kadang disebut

pengerjaan bentuk dasar (Prototyping).

C. Prototipe (Prototyping).

Prototype memberikan ide bagi pembuat dan pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam

bentuk lengkapnya. Proses akan menghasilkan prototype (prototyping).

Jenis – jenis Prototype :

1. Jenis I , akan menjadi sistem opersional.

Langkah – langkahnya :

Mengidentifikasi kebutuhan user.

Mengembangkan prototype.

Menentukan apakah prototype dapat diterima.

Menggunakan prototype.

Page 12: Siklus Hidup Sistem

2. Jenis II , langkah – langkahnya :

Mengadakan sistem operasional.

Menguji sistem operasional.

Menentukan jika sistem operasional dapat diterima.

Menggunakan sistem operasional.

Daya Tarik Prototype :

1. Komunikasi antar analis sistem dan user membaik.

2. Analis sistem dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan user.

3. User berperan lebih aktif dalam pengembangan sistem.

4. Spesialis informasi dan user dapat menghemat waktu dan usaha dalam mengembangkan sistem.

5. Penerapan menjadi lebih mudah karna user mengetahui apa yang diharapkan.

Kelemahan Prototype :

1. Ketergesaan untuk menghasilakan prototype mungkin menghasilkan jalan pintas dalam mendefinisikan

masalah, evaluasi alternatif dan dokumentasi.

2. User begitu tertarik dengan prototype sehingga mereka mengharapkan sesuatu yang tidak realistis.

3. Prototype jenis I mungkin tidak se-efisien sistem yang dikodekan dalam bahasa pemrograman.

4. Hubungan komputer dengan manusia yang disediakan oleh peralatan prototype tertentu mungkin tidak

mencerminkan teknik perancangan sistem yang baik.

D. Pengembangan Aplikasi Cepat (rapid application development – RAD)

RAD merupakan seperangkat strategi, metodologi dan peralatan yang terintegrasi dalam satu kerangka

kerja menyeluruh (information engineering – IE).

Page 13: Siklus Hidup Sistem

Metodologi RAD akan memberi respon yang cepat terhadap kebutuhan pemakai, tetapi dengan lingkup

yang lebih luas.

Unsur-unsur penting RAD, yaitu :

a. Manajemen, harus mendukung RAD sepenuhnya dan menyediakan lingkungan kerja yang membuat

kegiatan tersebut sangat menyenangkan.

b. Manusia, dibentuk beberapa Tim yang terspesialisasi yang dikenal dengan istilah SWAT (Skilled with

advanced tools).

c. Metodologi, yaitu siklus hidup RAD yang terdiri dari perencanaan kebutuhan, rancangan pemakai,

konstruksi, dan cutover.

d. Peralatan, terdiri dari bahasa pemrograman generasi ke-4 dan peralatan CASE (computer aided software

engineering)

RAD (Rapid Application Development) adalah sistem pemrograman yang memungkinkan

programmer membuat program dengan cepat. Secara umum, Sistem RAD menyediakan sejumlah alat-

bantu untuk membuat antarmuka pengguna grafis (graphical user interfaces) yang biasanya

membutuhkan usaha dan waktu yang lama untuk membuatnya. Dua sistem RAD yang paling populer

untuk Windows adalah Visual Basic dan Delphi.

Page 14: Siklus Hidup Sistem

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Siklus Hidup Sistem dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses

pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk

mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau

informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang

terdiri dari tahap-tahap: rencana (planning), analisa (analysis), desain (design), implementasi

(implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).

Page 15: Siklus Hidup Sistem

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

George M. Scott, 1994; prinsip-prinsip sistem informasi manajemen ; penerbit Raja Grafindo Persada, jakarta

Davis. B. Gorgon; 1995; Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen; Penerbit PT Gramedia, Jakarta

Sutabri Tata; 2005; Sistem Informasi manajemen ed 1; Penerbit ANDI, Jokyakarta,

Sumber internet:

http://yustus09.blogspot.com/2011/06/siklus-hidup-system.html

http://ra-7.blogspot.com/2011/12/siklus-hidup-sistem.html

http://www.rioronaldo.com/2010/05/siklus-hidup-sistem.html

http://anitawulan.wordpress.com/2010/11/21/siklus-hidup-sistem/