sikap siswa terhadap matematika
DESCRIPTION
artikel sikap terhadap matematikaTRANSCRIPT
Metodologi Pendidikan Matematika 2015
SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA
Oleh : Mikhael Sihombing
Abstrak
Sikap siswa terhadap matematika merupakan salah satu bagian dalam karakteristik siswa yang tida dapat diabaikan dalam pembelajaran matematika. Sikap terhadap matematika merupakan kecenderungan seseorang untuk menerima atau menolak matematika. Sikap terhadap matematika dapat dilihat saat siswa mengikuti pembelajaran matematika, mengerjakan pekerjaan rumah, atau mengikuti kursus matematika. Sikap terhadap matematika ini akan mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa.
Kata Kunci : Sikap Siswa, Pembelajaran Matematika.
BAB I
PENDAHULUAN
Keberhasilan pembelajaran matemtika tidak dapat dipisahkan dari berbagai faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut meliputi faktor yang berasal dari diri siswa, faktor lingkungan, faktor materi, dan faktor guru. Salah satu faktor yang memegang peranan penting adalah faktor yang berasal dari diri siswa yang biasa disebut karakteristik siswa. Karakteristik siswa dalam pembelajaran meliputi: motivasi, sikap, minat, bakat, tingkat kecerdasan, dan lain-lain. Setiap faktor karakteristik siswa mempunyai peranan masing-masing dan saling berhubungan yang kemudian menjadi salah satu penentu prestasi belajar siswa.
Keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar tidaklah selalu dapat diukur dengan alat tes, sebab masih banyak aspek – aspek kemampuan siswa yang sukar diukur secara kuantitatf dan obyektif misalnya aspek afektif dan psikomotor yang mencakup sifat, sikap, kebiasaan bekerja dengan baik, kerajinan, kejujuran, tanggung jawab, tenggang rasa, solidaritas, nasionalisme, pengabdian, keyakinan/optimisme dan lain – lain. Untuk mengukur aspek-aspek itu perlulah alat penilaian yangs sesuai dan memenuhi syarat, salah satu instrument yang dapat digunakan untuk mengukur aspek afektif dan psikomotor siswa pada pembelajaran matematika adalah non tes yang berupa angket.
Metodologi Pendidikan Matematika 2015
BAB II
KAJIAN TEORI
Sikap siswa terhadap matematika merupakan salah satu bagian dalam karakteristik siswa yang tidak dapat diabaikan dalam pembelajran matematika. Secara teoritis sikap siswa terhadap matematika dapat mempengaruhi prestasi belajar matematika. Hal ini sejalan dengan pendapat Borasi dan Shoenfeld dalam Ponte (http://www.educ.fc.ul.pt/docentes/ipon te/docs-uk/92%20Ponte%20etc%20(PME).doc.) yang menyatakan bahwa konsepsi, sikap, dan harapan siswa tentang matematika dan mengajar matematika dianggap sebagai faktor yang mendasari pengalaman sekolah dan prestasi. Selain itu, menurut Durgn dan Thurlow dalam Relich (1994) menyatakan bahwa sikap dapat meningkatkan prestasi matematika baik di tingkat dasar, menengah, maupun tingkat tinggi. Beberapa pendapat di atas menunjukkan bahwa sikap siswa terhadap matematika mempengaruhi pembelajaran dan ketekunan siswa (Leder dalam Relich, 1994).
Alat ukur yang dapat digunakan sebagai instrument evaluasi pendidikan adalah kuesioner (angket). Menurut Muri Yusuf (2005 :133) kuisioner adalah suatu rangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan objek yang dinilai dengan maksud untuk mendapatkan data atau informasi. Sedangkan menurut Slameto (1988 : 128) kuesioner atau angket adalah merupakan suatu daftar pertanyaan – pertanyaan tertulis yang harus dijawab oleh siswa yang menjadi sasaran dari kuisioner tesebut ataupun orang lain. Pertanyaan dalam kuisioner atau angket tergantung maksud serta tujuan evaluasi yang ingin dicapai. Hal ini akan mempunyai pengaruh terhadap bentuk pertanyaan yang ada dalam angket itu.
Menurut Krech, Allport dan campbell dalam Mar’at (1982 : 9) mendefenisikan sikap sebagai berikut :
1. Sikap adalah sistim yang abadi terhadap penilaian yang positif atau negatif, perasaan emosional dan tendensi untuk memberikan respek terhadap suatu objek.
2. Sikap adalah kesiapan mental terorganisasi melalui pengalaman, digunakan untuk mengetahui respon seseorang terhadap semua objek dan situasi.
3. Sikap seseorang individu adalah kemantapan bertindak atau memberikan respon terhadap suatu objek
Hal senada juga dikemukakan oleh Rachman Natawijaya (1986 : 40) mengenai sikap :Sikap adalah kesediaan mental individu yang mempengaruhi,mewarnai bahkan menentukan kegiatan individu yang bersangkutan dalam memberikan respon terhadap objek atau situasi yang memberikan arti baginya. Kesediaan ini mungkin dinyatakan dalam kegiatan (perbuatan atau perkataan) atau merupakan kekuatan laten yang kadang-kadang tersalurkan.
Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan sikap adalah pola, tingkah laku dan kesiapan mental seseorang yang mempengaruhi kegiatan dan perbuatan seseorang dalam bertindak. Salah satu faktor penting dalam kegiatan belajar adalah kondisi si pelajar sendiri. Hal ini mencakup banyak hal antara lain intelegensi, minat, bakat, motivasi, kondisi kesehatan dan sebagainya. Salah satu diantaranya yang tidak kalah penting ialah sikap pelajar itu sendiri.
Metodologi Pendidikan Matematika 2015
Berdasarkan pendapat Setiawan, dkk (2008:36) sikap siswa terdiri atas beberapa
sikap siswa yaitu : keterbukaan, ketekunan belajar, kerajinan, tenggang rasa, kedisiplinan, kerja sama, ramah dengan teman, hormat pada guru, kepedulian, dan tanggung jawab.
Indikator sikap yang akan diteliti pada makalah ini berdasarkan pada pendapat Setiawan, dkk yaitu :1. Ketekunan belajar 6. Hormat pada guru2. Kerajinan 7. Kejujuran3. Kepedulian 8. Menepati Janji4. Kedisiplinan 9. Tanggung jawab5. Kerja sama
BAB III
PENUTUP
Keberhasilan pembelajaran matematika tidak dapat dipisahkan dari berbagai faktor yang mempengaruhinya, salah satunya adalah faktor yang berasal dari siswa yang biasa disebut karakteristik siswa. Sikap siswa terhadap matematika merupakan salah satu bagian dalam karakteristik siswa yang tidak dapat diabaikan dalam pembelajaran matematika. Walaupun hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada korelasi yang tinggi antara sikap terhadap matematika dan prestasi belajar matematika, akan tetapi meningkatkan sikap positif siswa terhadap matematika masih menjadi salah satu perhatian dalam pembelajaran matematika.
Metodologi Pendidikan Matematika 2015
Kisi-kisi Indikator Angket Sikap
No Sub Indikator-indikator No Butir Angket
Variabel positif negatif
1 Sikap terhadap tujuan dan isi mata pelajaran matematika
Paham dan yakin akan pentingnya tujuan dan isi matematika
Kemauan untuk mempelajari dan menerapkan materi matemtika
2, , 6, 16, 27, 31, 32, 36,
44.
19, 22, 33.
3, 4, 5, 40, 42.
17, 20, 29.
2 Sikap terhadap cara mempelajari mata pelajaran matematika
Keseriusan dalam mempelajari matematika.
Senang membaca atau mempelajari buku matematika.
1, 21, 23, 37, 38, 39, 41.
34.
24, 25, 30, 35.
43
26
3 Sikap terhadap guru yang mengajar matematika
Cara mengajar guru matematika.
Interaksi guru dengan siswa
7, 8, 13, 14, 15.
10, 11, 12.
9, 18
4 Sikap terhadap upaya memperdalam mata pelajaran matematika
Upaya memperdalam mata pelajaran matematika
45 28
Metodologi Pendidikan Matematika 2015
ANGKET SIKAP SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA
A. Pendahuluan
Tujuan penyampaian angket ini adalah untuk mendapatkan gambaran data atau informasi tentang pelajaran matematika di sekolah anda. Informasi yang diberikan sangat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya untiuk meningkatkan proses pembelajaran matematika. Jadi angket ini bukanlah ujian atau tes. Anda diminta mengemukakan pendapat anda dengan jujur mengenai situasi pembelajaran matematika di sekolah anda.
B. Petunjuk Mengerjakan Angket
Pernyatan di bawah ini menggambarkan keadaan sekolah anda terutama selama proses pembelajaran matematika. Dalam menjawab setiap butir pernyataan berilah anda (V) seperti contoh di bawah ini.
Pilihlah :
SS : Berarti anda sangat setuju dengan pernyataan angket tersebut.
S : Berarti anda setuju dengan pernyataan angket tersebut.
TS : Berarti anda tidak setuju dengan pernyataan angket tersebut.
STS : Berarti anda sangat tidak setuju dengan pernyataan angket tersebut.
Contoh :
Berilah tanda V pada salah satu skala penilaian yang sesuai dengan pendapat anda.
No PernyataanSkala Penilaian
SS S TS STS
1 Saya lebih menyukai pelajaran matematika daripada pelajaran lainnya
V
No Pernyataan Skala Penilaian
SS S TS STS
Metodologi Pendidikan Matematika 2015
1 2 3 4 5 6
1 Saya merasa rugi bila bolos atau tidak memeperhatikan ketika guru menerangkan karena saya tidak bisa memahami meteri pelajaran berikutnya
2 Saya senang belajar matematika karena saya mengetahui kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari
3 Materi pelajaran matematika terasa sangat sulit bagi saya
4 Saya tidak melihat kegunaan pelajaran matematika kecuali hanya untuk sekedar menghitung
5 Jika saya tidak mengerti pelajaran matematika, saya tidak berusaha untuk mempelajarinya karena saya tidak mengetahui tujuan mempelajari matematika
6 Saya mengetahui dengan jelas tujuan belajar matematika dan kegunaannya
7 Saya merasa lebih giat mengikuti pelajaran matematika, karena guru saya menyampaikan tujuan belajar matematika kepada siswa sebelum belajar
8 Guru matematika saya sering menggunakan chart, skema, grafik ketika menerangkan pelajaran matematika
9 Guru matematika saya lebih sering menggunakan metode ceramah dalam menerangkan pelajaran matematika sehingga membosankan saya menerima pelajaran
10 Guru matematika melibatkan semua siswa dalam kegiatan belajar matematika sehingga semua siswa memperhatikan penjelasan guru
11 Guru matematika bersedia menerangkan kembali pelajaran matematika kepada saya, jika saya bingung mempelajari pelajaran matematika.
12 Guru matematika saya memberikan kesempatan kepada siswanya untuk bertanya
Metodologi Pendidikan Matematika 2015
13 Guru matematika saya memberikan jawaban yang jelas mengenai materi matematika yang ditanyakan oleh siswa.
14 Guru matematika saya sering memberikan tes kecil sebelum pelajaran matematika dimulai
15 Setiap tugas yang dikerjakan siswa selalu diperiksa dan dinilai oleh guru matematika
16 Saya merasa tugas-tugas yang diberikan guru matematika dapat diselesaikan dengan mudah
17 Saya tidak menyukai pelajaran matematika karena banyak menggunakan rumus
18 Dalam menjelaskan materi matematika, contoh yang diberikan guru membuat saya paham tentang materi matematika
19 Saya senang menerangkan kembali pelajaran matematika yang telah diterangkan guru kepada teman saya.
20 Saya tidak peduli jika teman saya mendapat nilai matematika lebih tinggi dari saya.
21 Bagaimana sukarnnya ulangan matematika yang saya hadapi saya dapat mengerjakannya dengan tenang
22 Bagaimanpun nilai matematika yang saya peroleh, saya berharap dapat bekerja lebih baik pada ulangan matematika yang akan datang
23 Saya khawatir tentang hasil belajar matematika yang akan saya peroleh
24 Saya merasa tegang bila sedang belajar matematika
25 Saya merasa gugup dan tidak senang dalam menghadapi pelajaran matematika
26 Tak ada sesuatu yang kreatif dalam matematika, karena hanya bersifat mengingat rumus
27 Jika menguasai matematika maka dapat dengan mudah menguasai bidang studi lain
28 Saya merasa tak punya seorangpun tempat mengungkapkan keluhan saya terhadap pelajaran matematika
Metodologi Pendidikan Matematika 2015
29 Saya merasa kurang mampu mengikuti pelajaran matematika
30 Perasaan takut salah membuat saya kurang berani memecahkan soal didepan kelas
31 Tanpa matematika ilmu lain tidak akan berkembang
32 Belajar matematika dapat menimbulkan sikap hemat
33 Saya selalu mengerjakan tugas-tugas PR yang diberikan
34 Saya senang membaca dan mempelajari hal – hal yang berhubungan dngan matematika.
35 Saya akan mencari alasan untuk tidak menyelesaikan tugas-tugas matematika yang diberikan guru
36 Belajar matematika dapat menimbulkan sikap disiplin
37 Saya merasa cemas menghadapi ujian matematika dari pada menghadapi ujian pelajaran lain
38 Saya merasa khawatir apakah saya mampu belajar matematika dengan baik
39 Saya berusaha mengerjakan tugas matematika sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan saja
40 Saya merasa pasrah terhadap ketidakbisaan saya dalam matematika
41 Jika saya merasa kesulitan dalam belajar matematika, saya tidak segan-segan untuk menanyakan kepada orang lebih mampu dari pada saya
42 Dalam belajar matematika dan mengerjakan latihan, saya mudah bingung
43 Saya selalu merasa tidak konsentrasi dalam belajar matematika
44 Belajar matematika dapat menimbulkan sikap rajin
45 Dalam mengerjakan soal-soal kimia atau fisika akan terasa lebih mudah karena ditunjang
Metodologi Pendidikan Matematika 2015
dengan kemampuan matematika