sifat_koligatif_larutan
TRANSCRIPT
-
8/21/2019 Sifat_Koligatif_Larutan
1/13
Laporan Praktikum KI 2241
ENERGETIKA KIMIA
PERCOBAAN D-1, D-2 : SIFAT
SIFAT KOLIGATIF
Nama : ENDANG ASIH SAFITRI
NIM : 10512030
Kelompok : 03
Tanggal Percobaan : 05 Februari 2014
Tanggal Pengumpulan : 12 Maret 2014
Asisten : ANTON P (30511011)
MEGA RINDU A (10510008)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2014
-
8/21/2019 Sifat_Koligatif_Larutan
2/13
SIFAT SIFAT KOLIGATIF
I. TUJUAN1. Menentukan keaktifan pelarut dan zat terlarut dengan menggunakan data penurunan
titik beku
2. Menentukan berat molekul zat terlarut dengan menggunakan data kenaikan titik didih
II. TEORI DASARSecara termodinamika, pembekuan dan penguapan merupakan kesetimbangan antara
dua buah fasa seperti padat dengan cair dan cair dengan uap (gas). Bila terjadi
kesetimbangan fasa, syarat yang harus dipenuhi ialah kesamaan potensial dikedua fasa
tersebut.
Gambar 1. Perubahan potensial kimia pelarut dengan adanya kehadiran zat terlarut
Kehadiran zat terlarut dalam pelarut dapat menurunkan potensial kimia larutan,
potensial kimia larutan lebih rendah daripada potensial kimia pelarut murni, akibatnya
dapat dilihat digambar bahwa titik beku menurun sedangkan titik didih mengalami
kenaikan.
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat
terlarut tetapi bergantung pada jumlah atau kelompok partikel zat terlarut (konsentrasi zat
-
8/21/2019 Sifat_Koligatif_Larutan
3/13
terlarut) di dalam larutan. Sifat koligatif meliputi: penurunan tekanan uap jenuh (P),
Kenaikan titik didih (Tb), Penurunan titik beku (Tf), dan tekanan osmotik ()
Sifat koligatif larutan ditentukan oleh banyaknya partikel zat terlarut. Molalitas yaitu
jumlah partikel zat terlarut (mol) setiap 1 kg zat pelarut (bukan larutan). Sehingga dapat
didefinisikan dengan persamaan berikut:
Atau m =
Molalitas dapat diukur pada saat pelarut dalam wujud padatan dan hanya dapat diukur
massanya, bukan volumenya sehingga tidak mungkin dinyatakan dalam bentuk molaritas.
Penurunan Titik Beku Larutan. Proses pembekuan suatu zat cair terjadi bila suhu
diturunkan, sehingga jarak antarpartikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya
bekerja gaya tarik menarik antarmolekul yang sangat kuat. Adanya partikel-partikel dari
zat terlarut akan mengakibatkan proses pergerakan molekul-molekul pelarut terhalang,
akibatnya untuk dapat lebih mendekatkan jarak antarmolekul diperlukan suhu yang lebih
rendah. Jadi titik beku larutan akan lebih rendah daripada titik beku pelarut murninya.
Perbedaan titik beku akibat adanya partikel-partikel zat terlarut disebut penurunan titik
beku (Tf).
Kenaikan Titik Didih Larutan. Adanya partikel zat terlarut yang tidak mudah
menguap dalam larutan dapat mengurangi kemampuan zat pelarut untuk menguap,
Cairan akan mendidih ketika tekanan uapnya menjadi sama dengan tekanan udara luar.
Titik didih cairan pada tekanan udara 760 mmHg disebut titik didih standar atau titik didih
normal. Jadi yang dimaksud dengan titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh
cairan itu sama dengan tekanan udara luar (tekanan pada permukaan cairan).Tekanan uap
larutan lebih rendah dari tekanan uap pelarutnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu
mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut sehingga kecepatan penguapan berkurang.
-
8/21/2019 Sifat_Koligatif_Larutan
4/13
III.DATA PENGAMATANA. Penurunan Titik Beku
Pelarut :
Volume Benzena = 39 ml
Benzena = 0.8787 gr/ cm3
Massa pelarut (Benzena) = 34.2 gr
Titik didih Benzena = 80.1 0C
Zat terlarut
Naftalen (I) = 0.5 gram
Naftalen (II) = 0.5 gram
a. Pelarut (Benzena)t (sekon) 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 390
T (0C) 0.30 0.56 0.82 1.04 1.25 1.43 1.5 1.53 1.57 1.61 1.65 1.67 1.71
t (sekon) 420 450 480
T (0C) 1.73 1.73 1.73
b. Pelarut (Benzena) + 0.5 gram Naftalent (sekon) 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 390
T (0C) 0.35 0.60 0.81 1.00 1.17 1.32 1.46 1.58 1.68 1.77 1.86 1.95 2.02
t (sekon) 420 450 480 510 540 570 600 630 660 690 720 750 780
T (0C) 2.09 2.14 2.2 2.26 2.31 2.36 2.4 2.43 2.46 2.49 2.51 2.53 2.54
-
8/21/2019 Sifat_Koligatif_Larutan
5/13
t (sekon) 810 840 870 900 930 960 990 1020 1050 1080 1110 1140 1170
T (0C) 2.56 2.59 2.6 2.62 2.63 2.65 2.65 2.66 2.67 2.68 2.7 2.7 2.71
t (sekon) 1200 1230 1260 1290 1320 1350 1380 1410 1440 1470 1500 1530
T (0C) 2.72 2.73 2.74 2.74 2.75 2.76 2.76 2.77 2.77 2.78 2.78 2.78
c. Pelarut (Benzena) + 1 gram Naftalent (sekon) 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 390
T (
0
C) 0.6 0.89 1.13 1.33 1.57 1.77 1.92 2.1 2.25 2.39 2.56 2.72 2.85
t (sekon) 420 450 480 510 540 570 600 630 660 690 720 750 780
T (0C) 2.95 3.09 3.17 2.92 2.52 2.63 2.68 2.73 2.78 2.82 2.86 2.91 2.95
t (sekon) 810 840 870 900 930 960 990 1020 1050 1080
T (
0
C) 2.98 3.01 3.04 3.07 3.11 3.13 3.14 3.15 3.15 3.15
B. Kenaikan Titik DidihPelarut : sikloheksana = 0.7781 gr/ cm3
Volume Sikloheksana = 35 ml
Massa sikloheksana = 27.2385 gram
Zat terlarut :
Naftalen (I) = 0.5 gram
Naftalen (II) = 0.5 gram
-
8/21/2019 Sifat_Koligatif_Larutan
6/13
a. Pelarut (sikloheksana )t (sekon) 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 390
T (
0
C) 0.3 0.5 0.69 0.75 0.92 1.02 1.02 1.2 1.37 1.6 1.59 1.64 1.69
t (sekon) 420 450 480 510 540 570
T (0C) 1.8 1.93 1.95 2.05 2.05 2.05
b. Pelarut (Sikloheksana) + 0.5 gram Naftalent (sekon) 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 390
T (0C) 1.2 2.02 0.97 0.92 1.7 1.45 1.22 1.54 1.04 0.9 0.75 0.58 0.55
t (sekon) 420 450 480 510 540 570
T (0C) 0.41 0.35 0.31 0.3 0.3 0.3
c. Pelarut (Sikloheksana) + 1 gram Naftalent (sekon) 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 390
T (0C) 3.15 3.72 3.7 3.86 3.9 3.92 3.95 3.72 3.8 3.8 3.72 3.50 3.35
t (sekon) 420 450 480 510 540 570 600 630
T (0C) 3.24 3.25 3.24 3.19 3.14 3.13 3.13 3.13
IV.PENGOLAHAN DATAA. Penurunan Titik Beku
1. Nilai TfT1 1.73
T2 2.78
T2
3.15
-
8/21/2019 Sifat_Koligatif_Larutan
7/13
Tf 1 = T2T1 = 2.781.73 = 1.05
Tf 2 = T2T1 = 3.151.73 = 1.42
2. Keaktifan zat pelarut (ap)Untuk pelarut benzene ln ap = - 6.68 10
-3Tf - 2.6 10-5(Tf)
2
Substitusi Tf 1dan Tf 2ke persamaan diatas didapatkan ap1dan ap2
- ln ap1 = - 6.68 10-3Tf1 - 2.6 10-5(Tf1)2= - 6.68 10-3(1.05) - 2.6 10-5(1.05)
2
= -7.04266 x 10-3
- ln ap2 = - 6.68 10-3Tf2 - 2.6 10-5(Tf2)2= - 6.68 10-3(1.42) - 2.6 10-5(1.42)
2
= - 9.53803 x 10-3
- Sehingga ap =
=
= 0.99174
3. Molal naftalenVolume Benzena = 39 ml
Benzena = 0.8765 gr/ cm3
Massa pelarut (Benzena) = 34.2693 gram
Naftalen (I) = 0.5 gram
-
8/21/2019 Sifat_Koligatif_Larutan
8/13
Naftalen (II) = 0.5 gram
Mr Naftalen = 128.17 gram/mol
- m1 = =
= 0.11384 molal
- m2 = =
= 0.22767 molal
- =
=
= 0.17076 molal
4. Koefisien OsmosisMr Benzene = 78.11 gram/ mol
Dari perhitungan diketahui :
ln ap1 = -7.04266 x 10-3
ln ap2 = - 9.53803 x 10
-3
m1 = 0.11384 molal
m2 = 0.22767 molal
- g1 = =
= 0.79202
-
8/21/2019 Sifat_Koligatif_Larutan
9/13
- g2 = =
= 0.53635
- =
=
= 0.66418
5.
Koefisien kereaktifan ()
ln = (1 - ) +
ln = (1 0.66418 +
)
= 0.33582 + Luas trapesium
m 0.11384 0.22767
(1 - )/m 2.9499 1.47503
Plot
terhadap m1 dan m2
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25
-
8/21/2019 Sifat_Koligatif_Larutan
10/13
Luas trapesium =
=
(0.22767 - 0.11384)
= 0.25184
Jadi ln = 0.33582 + 0.25184 = 0.58766
= 1.79977
6. Keaktifan zat terlarut (at)a
t= .
= 1.79977 (0.17076)
= 0.30733
B. Kenaikan titik didih1. Nilai TbT1 2.05
T2 0.3
T2
3.13
Tb1 = T2T1 = 0.302.05 = -1.75
Tb2 = T2T1 = 3.132.05 = 1.08
2. Menentukan Mr NaftalenaMr Naftalena berdasarkan literatur = 128.17 gram/mol
Mr Sikloheksana = 84.16 gram/mol
Titik didih sikloheksana = 80.740C
Massa sikloheksana = 27.2385 gram
Hv(entalpi penguapan zat terlarut) = 29.97 kJ/ mol
-
8/21/2019 Sifat_Koligatif_Larutan
11/13
Tb1 =
Mr t1 =
=
= 30.6440 gram/mol
Mr t2 =
=
=
= 99.3094 gram/mol
Mr =
= 64.9767 gram/mol
V. PEMBAHASAN(dilampirkan)
VI.KESIMPULANDari hasil perhitungan menggunakan data penurunan titik beku hasil percobaan
diperoleh keaktifan zat terlarut naftalena dalam pelarut benzene () = 0.30733, dan dari
hasil perhitungan menggunakan data kenaikan titik didih hasil percobaan, diperoleh berat
molekul zat terlarut naftalena adalah 64.9767 gram/mol, menurut literatur berat molekul
naftalena adalah 128.17 gram/mol. Perbedaan hasil antara percobaan dengan literatur
dikarenakan kesalahan yang dilakukan praktikan saat pengambilan data, yaitu berupa
pemasangan alat titik didih yang tidak benar, masih ada udara yang masuk ke alat karena
kurang kencangnya memasang kondensor, berubahnya tekanan udara dalam alat karena
ada udara yang masuk dapat mempengaruhi titik didih larutan.
-
8/21/2019 Sifat_Koligatif_Larutan
12/13
VII.PUSTAKAP. Atkins, J de Paula, Physical Chemistry, 8thedition ed.W.H. Freeman and Company,
New York, 2006. halaman 173
http://en.wikipedia.org/wiki/Beckmann_thermometer
VIII. LAMPIRANJawaban pertanyaan
1. Larutan ideal terjadi apabila interaksi antarmolekul komponen-komponen larutansama besar dengan interaksi antarmolekul komponen-komponen tersebut pada
keadaan murni, Larutan ideal mematuhihukum Raoult, yaitu bahwatekanan
uappelarut (cair) berbanding tepat lurus denganfraksi molpelarut dalam larutan. Jika
tekanan uap hasil pengamatan tidak sama dengan tekanan uap berdasarkan
perhitungan hukum Raoult, maka larutan tersebut tak-ideal.
Persyaratan larutan ideal :
a.
molekul zat terlarut dan molekul pelarut tersusun sembarangb. pada pencampuran tidak terjadi efek kalor
Besaranbesaran yang digunakan utnuk menggambarkan penyimpangan dari
keadaan ideal tersebut adalah tekanan uap.
2. Pengaruh ketidak idealan larutan terhadap sifat koligatif berupa kenaikan titik didihlarutan dan penurunan tekanan uap larutan. Jika tekanan uap hasil pengamatan tidak
sama dengan tekanan uap berdasarkan perhitungan hukum Raoult, maka larutan
tersebut tak-ideal, interaksi antara molekul dalam larutan dapat menurunkan tekanan
uap larutan, karena fraksi mol pelarut berkurang. Ketidak idelan larutan yang
disebabkan oleh interaksi molekul ini juga dapat menyebabkan terjadi penyimpangan
titik didih, seperti misalnya campuran etanol- air dapat membentuk azeotrop dimana
titik didihnya akan mendekati titik didih air.
http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Raoulthttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_uaphttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_uaphttp://id.wikipedia.org/wiki/Fraksi_molhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fraksi_molhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_uaphttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_uaphttp://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Raoult -
8/21/2019 Sifat_Koligatif_Larutan
13/13
3. Kurva yang didapat saat melewati keadaan lewat beku / supercooled
4. Tekanan udara akan mempengaruhi titik didih larutan, sebagai contoh pada tekananudara 1 atm air akan mendidih pada suhu 1000C, pada tekanan udara kurang dari 1 atm
air akan mendidih pada saat suhu