sifat unsur transisi periode ke empat

63
SIFAT UNSUR TRANSISI PERIODE KE EMPAT

Upload: wina-fajriatin

Post on 13-Jan-2017

978 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sifat unsur transisi periode ke empat

SIFAT UNSUR TRANSISI

PERIODE KE EMPAT

Page 2: Sifat unsur transisi periode ke empat

Kelompok 61. Adiguna Ciptawan2. Annida Al Islami M.

3. Ken Nilla trah Qirana4. Jody Furqon S.

5. Syifa Tsalitsu M.6. Wina Fajriatin

Page 3: Sifat unsur transisi periode ke empat

Pengertian Unsur Transisi

Ada dua pengertian unsur transisi :a. Unsur transisi adalah unsur yang terdapat pada blok-d dalam

sistem periodik.b. Unsur transisi adalah unsur yang sekurang-kurangnya salah satu

ionnya mempunyai orbital d yang belum penuh.

Page 4: Sifat unsur transisi periode ke empat

Sifat-sifat Fisik dan Kimia Unsur Transisi

Sifat Fisik• Mempunyai kerapatan

besar• Titik leburnya sama• Ukuran atomnya sama• Penghantar listrik yang

baik• Struktur kristalnya terjejal

Sifat Kimia• Bersifat logam• Umumnya membentuk senyawa

bernyawa• Sebagian besar ion-ionnya mempunyai

lebih dari satu tingkat oksidasi• Bersifat katalis• Membentuk senyawa-senyawa

paramagnetik

Page 5: Sifat unsur transisi periode ke empat

Sifat Unsur Transisi Periode Keempat

Page 6: Sifat unsur transisi periode ke empat
Page 7: Sifat unsur transisi periode ke empat

1. Sifat Logam

Semua unsur transisi periode keempat bersifat logam, baik dalam sifat kimia maupun dalam sifat fisis. Harga energi ionisasi yang relative rendah (kecuali seng yang agak tinggi), sehingga, mudah membentuk ion positif. Demikian pula, harga titik didih dan titik lelehnya relative tinggi (kecuali Zn yang membentuk TD dan TL relative rendah). Hal ini disebabkan orbital subkulit d pada unsure transisi banyak orbital yang kosong atau tersisi tidak penuh. Adanya orbital yang kosong memungkinkan atom-atom membentuk ikatan kovalen (tidak permanen) disamping ikatan logam. Orbital subkulit 3d pada seng terisi penuh sehingga titik lelehnya rendah.

Page 8: Sifat unsur transisi periode ke empat

• 2. Sifat MagnetAdanya elektron-elektron yang tidak berpasangan pada sub kulit d menyebabkan unsur-unsur transisi bersifat paramagnetic (dapat ditarik oleh medan magnet) seperti : Sc, Ti, V, Cr dan Mn. Makin banyak electron yang tidak berpasangan, maka makin kuat pula sifat paramagnetknya. Unsur yang memiliki elektron berpasangan (Zn dan Cu) bersifat diamagnetic (tidak tertarik oleh medan magnet. Unsur Fe, Co, Ni bersifat Feromagnetic meski logam ini dijauhi medan magnet, tetapi induksi magnet logam ini tidak hilang.

Page 9: Sifat unsur transisi periode ke empat

3. Titik Didih dan Titik Leleh

Titik didih dan titik leleh unsur transisi meningkat dari 1.541°C (Skandium) sampai 1.890°C (Vanadium), kemudian turun sampai 1.083 °C (Tembaga) dan 420 °C (Seng).

4. Konfigurasi ElektronJari-Jari Atom

Jari-jari atom berkurang dari Sc ke Zn, hal ini berkaitan dengan semakin bertambahnya elektron pada kulit 3d,

maka semakin besar pula gaya tarik intinya, Sehingga jarak elektron pada kulit terluar ke inti semakin kecil.

Energi IonisasiPerubahan senergi ionisasi dari Sc sampai ke Zn tidak terlalu besar seperti halnya pada

unsur-unsur golongan utama. Kecilnya perubahan tersebut juga disebabkan oleh konfigurasi elektronnya, yaitu bahwa penambahan electron dari Sc sampai ke Zn masuk pada kulit ketiga.

Page 10: Sifat unsur transisi periode ke empat

5. Membentuk Senyawa-Senyawa Berwarna

Senyawa unsur transisi (kecuali scandium dan seng), memberikan bermacam warna baik padatan maupun larutannya.

Warna senyawa dari unsur transisi juga berkaitan dengan adanya orbital sub kulit d yang terisi tidak penuh.

Peralihan electron yang terjadi pada pengisian subkulit d (sehingga terjadi perubahan bilangan oksidasi) menyebabkan terjadinya warna pada senyawa logam transisi.

Senyawa dari Sc3+  dan 4+  tidak berwarna karena subkulit 3d-nya kosong.

Page 11: Sifat unsur transisi periode ke empat

• 6. Mempunyai Beberapa Tingkat OksidasiKecuali Sc dan Zn, unsur-unsur transisi periode keempat mempunyai beberapa tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi yang mungkin bergantung pada bilangan oksidasi yang dapat dicapai kestabilannya.

• 7. Banyak Di Antaranya Dapat Membentuk Ion KompleksIon kompleks adalah ion yang terdiri atas atom pusat dan ligan. Biasanya atom pusat merupakan logam transisi yang bersifat elektropositif dan dapat menyediakan orbital kosong sebagai tempat masuknya ligan. Contohnya ion besi (III) membentuk ion kompleks [Fe(CN)6].

Page 12: Sifat unsur transisi periode ke empat

• 8. Beberapa Diantaranya Dapat Digunakan Sebagai KatalisatorSalah satu sifat penting unsur transisi dan senyawanya, yaitu kemampuannya untuk menjadi katalis-katalis reaksi-reaksi dalam tubuh. Di dalam tubuh, terdapat enzim sitokrom oksidase yang berperan dalam mengoksidasi makanan. Enzim ini dapat bekerja bila terdapat ion Cu2

Page 13: Sifat unsur transisi periode ke empat
Page 14: Sifat unsur transisi periode ke empat

Unsur-unsur Transisi Periode KeempatUnsur-unsur transisi periode keempat meliputi :• Skandium (Sc)• Titanium (Ti)• Vanadium (V)• Cromium (Cr)• Mangan (Mg)• Besi (Fe)• Kobalt (Co)• Nikel (Ni)• Tembaga (Cu)• Seng (Zn)

Page 15: Sifat unsur transisi periode ke empat

SKANDIUM

A. •PENGERTIAN

B. •FUNGSI

C.•KEBERADAAN DI ALAM

D.•SIFAT FISIK DAN KIMIA

Page 17: Sifat unsur transisi periode ke empat

B. Fungsi Skandium adalah salah satu bahan kimia langka, yang digunakan pada berbagai perkakas seperti televisi warna, lampu neon, lampu hemat energi, dan kacamata.Penggunaan skandium masih terus berkembang mengingat unsur ini cocok untuk memproduksi catalyser serta untuk memoles kaca.

Page 18: Sifat unsur transisi periode ke empat

C. Keberadaan Aplikasi utama skandium adalah untuk membuat paduan aluminium-skandium yang digunakan oleh industri kedirgantaraan dan peralatan olahraga (sepeda, tongkat bisbol, dll) yang membutuhkan material kinerja tinggi.

Page 19: Sifat unsur transisi periode ke empat

D. Sifat fisik dan Kimia• Skandium (scandium) adalah unsur transisi lunak dan berwarna

keperakan yang pertama ditemukan pada mineral langka dari Skandinavia.

• Permukaan unsur ini akan berubah kekuningan atau merah muda bila terkena udara.

• Skandium mudah teroksidasi oleh udara dan mudah terbakar. Unsur ini bereaksi dengan air untuk membentuk gas hidrogen dan akan larut dalam banyak asam.

• Skandium murni diproduksi dengan cara memanaskan skandium fluoride (ScF3) dengan logam kalsium.

• Skandium jarang ditemukan di alam karena hanya terdapat dalam jumlah yang sangat kecil.

• Skandium biasanya hanya ditemukan pada dua macam bijih. Thortveitite adalah sumber utama unsur ini.

• Produksi skandium dunia diperkirakan hanya 50 kg per tahun dengan jumlah cadangan yang tidak diketahui pasti.

• Skandium merupakan unsur ke-50 paling melimpah di bumi dan terdistribusi secara luas di lebih dari 800 mineral.

• Hanya sekitar 3% tanaman yang dianalisis memiliki kandungan skandium, itupun dengan jumlah yang amat kecil.

Page 20: Sifat unsur transisi periode ke empat

Titanium

A. •PENGERTIAN

B. •FUNGSI

C.•KEBERADAAN DI ALAM

D.•SIFAT FISIK DAN KIMIA

Page 22: Sifat unsur transisi periode ke empat

B. Fungsi Di bidang militer, unsur ini digunakan untuk membuat peralatan perang (tank) dan untuk membuat pesawat ruang angkasa karena kekuatannya. Di bidang industri, beberapa mesin pemindah panas (heat exchanger) dan bejana bertekanan tinggi serta pipa-pipa tahan korosi memakai bahan titanium. Untuk bidang kedokteran, titanium digunakan untuk bahan implan gigi, penyambung tulang, pengganti tulang tengkorak, struktur penahan katup jantung. Titanium juga digunakan sebagai material pengganti untuk batang piston.

Page 23: Sifat unsur transisi periode ke empat

C. Keberadaan   Titanium dapat ditemukan di meteor dan di dalam

matahari. Bebatuan yang diambil oleh misi Apollo 17 menunjukkan keberadaan TiO2 sebesar 12,1%. Unsur ini merupakan unsur kesembilan terbanyak pada kerak bumi. Titanium selalu ada dalam igneous rocks (bebatuan) dan dalam sedimen yang diambil dari bebatuan tersebut. TiO2 juga terdapat dalam bijih besi, debu batubara, dalam tetumbuhan dan dalam tubuh manusia.

Page 24: Sifat unsur transisi periode ke empat

D. Sifat Fisik dan Kimia Titanium merupakan logam transisi yang bewarna putih keperakan. Titanium bersifat ringan dan kuat. Selain itu, titanium memiliki massa jenis yang rendah, keras, tahan karat, dan mudah diproduksi. Titanium juga tidak larut dalam larutan asam kuat dan tidak reaktif di udara karena memilki lapisan oksida dan nitrida sebagai pelindung. Logam ini tahan pengikisan 20 kali lebih besar daripada logam campuran tembaga nikel. Batu permata titania lebih tampak cemerlang dari intan apabila dipotong dan dipoles dengan baik. 

Page 25: Sifat unsur transisi periode ke empat

Vanadium

A. •PENGERTIAN

B. •FUNGSI

C.•KEBERADAAN DI ALAM

D.•SIFAT FISIK DAN KIMIA

Page 26: Sifat unsur transisi periode ke empat

Vanadium (V) A. Pengertian• Vanadium merupakan logam transisi yang langka dengan nomor atom

23. Secara fisik, Vanadium berwarna abu-abu cerah, agak ringan, dan dalam keadaan murni dapat renggang. Selain itu Vanadium enggan larut dalam H2SO4 dan HCl, tetapi larut dalam HF dan HNO3.

• Vanadium ditemukan pertama kali oleh del Rio pada tahun 1801. Sayangnya, seorang ahli kimia Perancis dengan salah menyatakan bahwa unsur baru del Rio hanyalah krom yang tidak murni. Del Rio pun menyangka dirinya salah dan menerima pernyataan ahli kimia Perancis itu.

Page 27: Sifat unsur transisi periode ke empat

B. Fungsi • Vanadium digunakan dalam memproduksi logam tahan karat

dan peralatan yang digunakan dalam kecepatan tinggi. Vanadium karbida sangat penting  dalam pembuatan baja.

• Sekitar 80% Vanadium yang sekarang dihasilkan, digunakan sebagai ferro vanadium atau sebagai  bahan tambahan baja. Foil vanadium digunakan sebagai zat pengikat dalam melapisi titanium pada baja. Vanadium petoksida digunakan dalam pembuatan keramik dan sebagai katalis.

Page 28: Sifat unsur transisi periode ke empat

C. Keberadaan Vanadium ditemukan dalam 65 mineral yang berbeda, di antaranya karnotit, roskolit, vanadinit, dan patronit, yang merupakan sumber logam yang sangat penting. Vanadium juga ditemukan dalam batuan fosfat dan beberapa bijih besi, juga terdapat dalam minyak mentah sebagai senayawa kompleks organik. Vanadium juga ditemukan dalam sedikit dalam batu meteor. Produksi komersial berasal dari abu minyak bumi dan merupakan sumber Vanadium yang sangat penting. Kemurnian yang sangat tinggi diperoleh dengan mereduksi vanadium triklorida dengan magnesium atau dengan campuran magnesium-natrium. Sekarang, kebanyakan logam vanadium dihasilkan dengan mereduksi V2O5 dengan kalsium dalam sebuah tabung bertekanan, proses yang dikembangkan oleh mckenie dan Seybair.

Page 29: Sifat unsur transisi periode ke empat

D. Sifat fisik dan kimia Vanadium adalah logam berwarna putih kelabu yang lembut dan mulur. vanadium mempunyai kekuatan struktur yang baik dan keratin rentas belahan neutron yang rendah, menyebabkannya berguna dalam aplikasi nuclear. Walupun ia sejenis logam, vanadium bersama dengan kromium dan mangan mempunyai ciri-ciri oksida valensi yang bersifat asid.

Page 30: Sifat unsur transisi periode ke empat

Krom A. •PENGERTIAN

B. •FUNGSI

C. •KEBERADAAN DI ALAM

D. •SIFAT FISIK DAN KIMIA

Page 31: Sifat unsur transisi periode ke empat

Krom (Cr)

A. PengertianKromium adalah logam yang sangat mengkilap, keras dan tahan karat. Lebih dari separo produksi kromium digunakan dalam industri logam dan sekitar sepertiga lainnya dalam refraktori (pelapis tahan panas bagi tanur bersuhu tinggi). Dalam industri logam, kromium terutama digunakan untuk membuat paduan (aliase) dengan besi, nikel, dan kobalt.

Page 32: Sifat unsur transisi periode ke empat

B. Fungsi Khrom digunakan untuk mengeraskan baja, pembuatan baja tahan karat dan membentuk banyak alloy (logam campuran) yang berguna. Kebanyakan digunakan dalam proses pelapisan logam untuk menghasilkan permukaan logam yang keras dan indah dan juga dapat mencegah korosi. Khrom memberikan warna hijau emerald pada kaca. Industri refraktori menggunakan khromit untuk membentuk batu bata, karena khromit memiliki titik cair yang tinggi, pemuaian yang relatif rendah dan kestabilan struktur kristal.

Page 33: Sifat unsur transisi periode ke empat

C. Keberadaan • Senyawa komponen khrom berwarna. Kebanyakan senyawa khromat

yang penting adalah natrium dan kalium, dikromat, dan garam dan ammonium dari campuran aluminum dengan khrom . Dikhromat bersifat sebagai zat oksidator dalam analisis kuantitatif, seperti dalam penguatan warna cat mobil juga dalam proses pemucatan kulit.Senyawa lainnya banyak digunakan di industri; timbal khromat berwarna kuning khrom, merupakan pigmen yang sangat berharga. Senyawa khrom digunakan dalam industri tekstil sebagai mordan atau penguat warna. Dalam industri penerbangan dan lainnya,senyawa khrom berguna untuk melapisi aluminum.

Page 34: Sifat unsur transisi periode ke empat

D. Sifat fisik dan kimia Kromium merupakan unsur yang berwarna perak atau abu-abu baja, berkilau dan kerassehingga memerlukan proses pemolesan yang cukup tinggi. Kromium tidak ditemukan sebagailogam bebas di alam. Kromium ditemukan dalam bentuk bijih kromium, khususnya dalamsenyawa PbCrO4 yang berwarna merah. PbCrO4

dapat digunakan sebagai pigmen merah untuk cat minyak. Kromium merupakan logam masif, berwarna putih perak dan lunak jika dalamkeadaan murni dengan titik leleh kira-kira 19000

C dan titik didih kira-kira 2690 0C

Page 35: Sifat unsur transisi periode ke empat

Mangan

A. •PENGERTIAN

B. •FUNGSI

C.•KEBERADAAN DI ALAM

D.•SIFAT FISIK DAN KIMIA

Page 36: Sifat unsur transisi periode ke empat

Mangan (Mn)• A. Pengertian

Mangan adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Mn dan nomor atom 25. Mangan merupakan salah satu produk pertambangan dengan kegunaan luar biasa. Komoditi yang termasuk dalam kelompok dua belas mineral di kulit bumi menjadi bahan baku yang tidak tergantikan di industri baja dunia. Ferro Mangan dan Silico Mangan merupakan dua bentuk mangan yang banyak digunakan industri baja. 

Page 37: Sifat unsur transisi periode ke empat

B. FungsiSembilan puluh persen dari seluruh Mn di dunia digunakan dalam industri baja sebagai reagen untuk mereduksi oksigen dan sulfur. Mn juga digunakan pada produksi baterai sel kering dan produksi kalium permanganat serta senyawa-senyawa lainnya, sebagai pelapis elektroda batang-bantang las, senyawa-senyawa Mn ttt digunakan sebagai pengering unutk minyak rami, pengelantang kaca dan tekstil, pewarna, penyamak kulit dan pembuatan pupuk. Senyawa-senyawa karbonil organik Mn digunakan sebagai bahan aditif minyak, bahan bakar, inhibitor asap, dan aditif antiknock dalam bahan bakar.

Page 38: Sifat unsur transisi periode ke empat

C. Keberadaan di alamMangan terdapat dalam tanah berbentuk senyawa oksida, karbonat dan silikat dengan nama pyrolusit (MnO2), manganit (MnO(OH)), rhodochrosit (MnCO3) dan rhodoinit (MnSiO3). Mn umumnya terdapat dalam batuan primer, terutama dalam bahan ferro magnesium. Mn dilepaskan dari batuan karena proses pelapukan batuan. Hasil pelapukan batuan adalah mineral sekunder terutama pyrolusit (MnO2) dan manganit (MnO(OH)). Kadar Mn dalam tanah berkisar antara 20 sampai 3000 ppm. Bentuk Mn dapat berupa kation Mn++ atau mangan oksida, baik bervalensi dua maupun valensi empat. Penggenangan dan pengeringan yang berarti reduksi dan oksidasi pada tanah berpengaruh terhadap valensi Mn.

Page 39: Sifat unsur transisi periode ke empat

D.Sifat fisik dan kimia

Mangan berwarna putih keabu-abuan, dengan sifat yang keras tapi rapuh. Mangan sangat reaktif secara kimiawi, dan terurai dengan air dingin perlahan-lahan. Mangan digunakan untuk membentuk banyak alloy yang penting. Dalam baja, mangan meningkatkan kualitas tempaan baik dari segi kekuatan, kekerasan,dan  kemampuan pengerasan.Dengan aluminum dan bismut, khususnya dengan sejumlah kecil tembaga, membentuk alloy yang bersifat ferromagnetik.Logam mangan bersifat ferromagnetik setelah diberi perlakuan. Logam murninya terdapat sebagai bentuk allotropik dengan empat jenis. Salah satunya,  jenis alfa, stabil pada suhu luar biasa tinggi; sedangkan mangan jenis  gamma, yang berubah menjadi alfa pada suhu tinggi, dikatakan fleksibel, mudah dipotong dan ditempa.

Page 40: Sifat unsur transisi periode ke empat

Besi

A. •PENGERTIAN

B. •FUNGSI

C.•KEBERADAAN DI ALAM

D.•SIFAT FISIK DAN KIMIA

Page 41: Sifat unsur transisi periode ke empat

Besi (Fe)• A. Pengertian

Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal itu karena beberapa hal, diantaranya:a. Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar,b. Pengolahannya relatif mudah dan murahc. Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi

Page 42: Sifat unsur transisi periode ke empat

B. Fungsia. Peralatan rumah tangga, barang kerajinanb. Lapisan pembungkus, aluminium foil, kaleng aluminium.c. Sebagai paduan logam, digunakan untuk membuat badan pesawat, contoh magnalium (campuran Al dan

Mg)d. Dalam persenyawaannya : tawas / K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O untuk penjernihan air; Alumina (Al2O3) untuk

industri keramik, gelas, ampelas; Al(OH)3dalam antasid digunakan utk menetralkan asam klorida dalam lambung ; termit (campuran serbuk aluminium dengan serbuk besi (III) oksida ) digunakan untuk mengelas baja di tempat, misalnya untuk menyambung rel kereta api. Reaksinya sangat eksoterm sehingga panas yang dihasilkan dapat melelehkan baja dan besi yang terbentuk akan menyambung baja yang dilas.

• Reaksinya :    2Al + Fe2O3          Al2O3 + 2Fe

Page 43: Sifat unsur transisi periode ke empat

C. Keberadaan di alamBesi terdapat di alam dalam bentuk senyawa, misalnya pada mineral hematite (Fe2O3), magnetit (Fe2O4), pirit (FeS2), siderite (FeCO3), dan limonit (2Fe2O3.3H2O).

Page 44: Sifat unsur transisi periode ke empat

D. Sifat fisik dan kimia • Logam berwarna putih perak dan ringan (massa jenisnya 2,7 gr/cm-3)• Aluminium murni relatif lunak dan tidak kuat. Akan tetapi, logam ini

dapat dibuat paduan (aliase) dengan logam lain sehingga menjadi kuat serta meningkatkan sifat menguntungkan yang diinginkan

• Memiliki sifat umum logam• Mudah bereaksi dengan O2, lapisan oksidanya dpt melindungi logam

dari perkaratan• Bersifat amfoter, dapat bereaksi dengan asam maupun basa

Page 45: Sifat unsur transisi periode ke empat

Kobalt

A. •PENGERTIAN

B. •FUNGSI

C.•KEBERADAAN DI ALAM

D.•SIFAT FISIK DAN KIMIA

Page 46: Sifat unsur transisi periode ke empat

Kobalt (Co)

• A. PengertianKobalt adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Co dan nomor atom 27.Elemen ini biasanya hanya ditemukan dalam bentuk campuran di alam. Elemen bebasnya, diproduksi dari peleburan reduktif, adalah logam berwarna abu-abu perak yang keras dan berkilauan

Page 47: Sifat unsur transisi periode ke empat

B. FungsiKobal dicampur dengan besi, nikel, dan logam lainnya untuk membuat Alnico, alloy dengan kekuatan magnet luar biasa untuk berbagai keperluan. Alloy stellit, mengandung kobal, khrom, dan wolfram, yang bermanfaat untuk peralatan berat, peralatan yang digunakan pada suhu tinggi, maupun peralatan yang digunakan dengan kecepatan tinggi.Kobal juga digunakan untuk baja magnet dan tahan karat lainnya. Sebagai alloy, digunakan dalam turbin jet, dan generator turbin gas. Logam digunakan dalam elektroplating karena sifat penampakannya, kekerasannya, dan sifat tahan oksidasinya.Garam kobal telah digunakan selama berabad-abad untuk menghasilkan warna biru brilian yang permanen pada porselen, kaca, pot, keramik dan lapis e-mail gigi. Garam kobal adalah komponen utama dalam membuat biru Sevre dan biru Thenard. Larutan kobal klorida digunakan sebagai pelembut warna tinta. Kobal digunakan secara hati-hati dalam bentuk klorida, sulfat, asetat, nitrat karena telah ditemukan efektif dalam memperbaiki penyakit kekurangan mineral tertentu pada binatang.Tanah yang layak mengandung hanya 0.13 – 0.30 ppm kobal untuk makanan binatang.

Page 48: Sifat unsur transisi periode ke empat

C. Keberadaan di alam & Sifat fisik dan kimia Di alam, kobalt terdapat dalam bentuk senyawa, seperti mineral kobalt glans (CoAsS), linalit (Co3S4), dan smaltit (CoAs2) dan eritrit. Sering terdapat bersamaan dengan nikel, perak, timbal, tembaga dan bijih besi, yang mana umum didapatkan sebagai hasil samping produksi. Kobal juga terdapat dalam meteorit.Bijih mineral kobal yang penting ditemukan di Zaire, Moroko, dan Kanada. Survei badan geologis Amerika Serikat telah mengumumkan bahwa di dasar bagian tengah ke utara Lautan Pasifik kemungkinan kaya kobal dengan kedalaman yang relatif dangkal, lebih dekat ke arah Kepulauan Hawai dan perbatasan Amerika Serikat lainnya.

Page 49: Sifat unsur transisi periode ke empat

Nikel

A. •PENGERTIAN

B. •FUNGSI

C.•KEBERADAAN DI ALAM

D.•SIFAT FISIK DAN KIMIA

Page 50: Sifat unsur transisi periode ke empat

Nikel (Ni)• A. Pengertian

Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni dan nomor atom 28.Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya, dapat membentuk baja tahan karat yang keras.Perpaduan nikel, krom dan besi menghasilkan baja tahan karat (stainless steel) yang banyak diaplikasikan pada peralatan dapur (sendok, dan peralatan memasak), ornamen-ornamen rumah dan gedung, serta komponen industri.

Page 51: Sifat unsur transisi periode ke empat

B. FungsiNikel digunakan secara besar-besaran untuk pembuatan baja tahan karat dan alloy lain yang bersifat tahan korosi, seperti Invar®, Monel ®, Inconel ®, dan Hastelloys ®. Alloy tembaga-nikel berbentuk tabung banyak digunakan untuk pembuatan instalasi proses penghilangan garam untuk mengubah air laut menjadi air segar.Nikel, digunakan untuk membuat uang koin,dan baja nikel untuk melapisi senjata dan ruangan besi (deposit di bank), dan nikel yang sangat halus, digunakan sebagai katalis untuk menghidrogenasi minyak sayur (menjadikannya padat). Nikel juga digunakan dalam keramik, pembuatan magnet Alnico dan baterai penyimpanan Edison ®.

Page 52: Sifat unsur transisi periode ke empat

C. Keberadaan dialamNikel adalah komponen yang ditemukan banyak dalam meteorit dan menjadi ciri komponen yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi atau siderit, dapat mengandung alloy besi dan nikel berkadar 5-25%. Nikel diperoleh secara komersial dari pentlandit dan pirotit di kawasan Sudbury Ontario, sebuah daerah yang menghasilkan 30% kebutuhan dunia akan nikel.Deposit nikel lainnya ditemukan di Kaledonia Baru, Australia, Cuba, Indonesia.

Page 53: Sifat unsur transisi periode ke empat

D. Sifat fisik dan kimiaNikel berwarna putih keperak-perakan dengan pemolesan tingkat tinggi. Bersifat keras, mudah ditempa, sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor yang agak baik terhadap panas dan listrik. Nikel tergolong dalam grup logam besi-kobal,  yang dapat menghasilkan alloy yang sangat berharga.

Page 54: Sifat unsur transisi periode ke empat

TembagaA. •PENGERTIAN

B. •FUNGSI

C. •KEBERADAAN DI ALAM

D. •SIFAT FISIK DAN KIMIA

Page 55: Sifat unsur transisi periode ke empat

A. Pengertian

Tembaga adalah unsur kimia dengan nomor atom 29 dan nomor massa 63,54, merupakan unsur logam, dengan warna kemerahan. Unsur ini mempunyai titik lebur 1.803° Celcius dan titik didih 2.595° C. dikenal sejak zaman prasejarah. Tembaga sangat langka dan jarang sekali diperoleh dalam bentuk murni. Mudah didapat dari berbagai senyawa dan mineral

Page 56: Sifat unsur transisi periode ke empat

B. FungsiPenggunaan tembaga yaitu dalam bentuk logam merupakan paduan penting dalam bentuk kuningan, perunggu serta campuran emas dan perak. Banyak digunakan dalam pembuatan pelat, alat-alat listrik, pipa, kawat, pematrian, uang logam, alat-alat dapur, dan industry. Senyawa tembaga juga digunakan dalam kimia analitik dan penjernihan air, sebagai unsur dalam insektida, cat, obat-obatan dan pigmen. Kegunaan biologis untuk runutan dalam organism hidup dan merupakan unsur penting dalam darah binatang berkulit keras. 

Page 57: Sifat unsur transisi periode ke empat

C. Keberadaan di alam Dalam jumlah kecil tembaga ditemukan pada beberapa jenis tanaman, bulu-bulu burung terutama yang berbulu terang dan dalam darah binatang-binatang laut seperti udang dan kerang. Tembaga dapat ditemukan baik sebagai tembaga asli atau sebagai bagian dari mineral. Tetapi, mudah didapat dari mineral. Tembaga sangat langka dan jarang sekali diperoleh dalam bentuk murni. Tembaga asli disebut polikristal. Penggunaan tembaga yaitu dalam bentuk logam merupakan paduan penting dalam bentuk kuningan, perunggu serta campuran emas dan perak. Ada banyak contoh tembaga yang mengandung mineral, misalnya kalkopirit dan kalkosit, tembaga sulfida, azurite dan perunggu, karbonat tembaga dan cuprite.

Page 58: Sifat unsur transisi periode ke empat

D. Sifat fisik dan kimiaTembaga merupakan logam yang berwarna kuning dan keras bila tidak murni. Tembaga mudah ditempa dan bersifat elastis sehingga mudah dibentuk menjadi pipa, lembaran tipis dan kawat. Tembaga juga merupakan onduktor panas dan listrik yang baik, kedua setelah perak.     Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap korosi. Pada udara yang lembab permukaan tembaga ditutupi oleh suatu lapisan yang berwarna hijau. Pada kondisi yang istimewa yakni pada suhu sekitar 300°C tembaga dapat bereaksi dengan oksigen membentuk CuO yang berwarna hitam. Sedangkan pada suhu yang lebih tinggi, sekitar 1000 ºC, akan terbentuk tembaga (I) oksida (Cu2O) yang berwarna merah.

Page 59: Sifat unsur transisi periode ke empat

SengA. •PENGERTIAN

B. •FUNGSI

C. •KEBERADAAN DI ALAM

D. •SIFAT FISIK DAN KIMIA

Page 60: Sifat unsur transisi periode ke empat

A. Pengertian

Seng (bahasa Belanda: zink), zink, atau timah sari adalah unsur kimia dengan lambang kimia Zn, bernomor atom 30, dan massa atom relatif 65,39. Ia merupakan unsur pertama golongan 12 pada tabel periodik. Beberapa aspek kimiawi seng mirip dengan magnesium. Hal ini dikarenakan ion kedua unsur ini berukuran hampir sama. Selain itu, keduanya juga memiliki keadaan oksidasi +2. Seng merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak bumi dan memiliki lima isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah sfalerit (seng sulfida).

Page 61: Sifat unsur transisi periode ke empat

B. Fungsi

Logam ini digunakan untuk membentuk berbagai campuran logam dengan metal lain. Kuningan, perak nikel, perunggu, perak Jerman, solder lunak dan solder aluminium adalah beberapa contoh campuran logam tersebut. Seng dalam jumlah besar digunakan untuk membuat cetakan dalam industri otomotif, listrik, dan peralatan lain semacamnya. 

Page 62: Sifat unsur transisi periode ke empat

C. Keberadaan di alamUnsur ini biasanya ditemukan bersama dengan logam-logam lain seperti tembaga dan timbal dalam bijih logam. Seng diklasifikasikan sebagai kalkofil, yang berarti bahwa unsur ini memiliki afinitas yang rendah terhadap oksigen dan lebih suka berikatan dengan belerang. Kalkofil terbentuk ketika kerak bumi memadat di bawah kondisi atmosfer bumi awal yang mendukung reaksi reduksi.[7] Sfalerit, yang merupakan salah satu bentuk kristal seng sulfida, merupakan bijih logam yang paling banyak ditambang untuk mendapatkan seng karena ia mengandung sekitar 60-62% seng.

Page 63: Sifat unsur transisi periode ke empat

D. Sifat fisik dan kimiaSeng merupakan logam yang berwarna putih kebiruan, berkilau, dan bersifat diamagnetik. Walau demikian, kebanyakan seng mutu komersial tidak berkilau. Seng sedikit kurang padat daripada besi dan berstruktur kristal Logam ini keras dan rapuh pada kebanyakan suhu, namun menjadi dapat ditempa antara 100 sampai dengan 150 °C. Di atas 210 °C, logam ini kembali menjadi rapuh dan dapat dihancurkan menjadi bubuk dengan memukul-mukulnya. Seng juga mampu menghantarkan listrik. Dibandingkan dengan logam-logam lainnya, seng memiliki titik lebur (420 °C) dan tidik didih (900 °C) yang relatif rendah.[4] Dan sebenarnya pun, titik lebur seng merupakan yang terendah di antara semua logam-logam transisi selain raksa dan kadmium