sifat-sifat magnet bahan komposit karetalam...

5
Prosiding SeminarNasional Bahan Magnet I Serpong, 11 Oktober 2000 ISSN 1411 -7630 SIFAT-SIFAT MAGNET BAHAN KOMPOSIT KARETALAM DENGAN BaO.6Fe2O3 DAN SrO.6Fe2O3 S3h Ridwaw, Sudirmaw, Mujamilah1, Waluyo r ABSTRAK SIFAT-SIFAT MEGNET BAHAN KOMPOSIT KARET ALAM DENGAN BaO.6Fe203 daD SrO.6Fe203' Bahan komposit magnet wet alarn dengan bahan magnet BaO.6Fe20) (BaM) clan SrO.6Fe20) (SrM) dengan fraksi volume masing- masing 30%, 40%, 50% BaM clan 30%, 40%, 50%, 60% Berta 70% SrM telah berhasil dibuat. Hasil analisis data pengukuran dengan vibrating sample magnetometer (VSM) pactakurva demagnetisasi menunjukkan bahwa baik remanence B, maupun koersivitas H, komposit bergantung pacta tingkat muat serbuk magnetnya. Perhitungan terhadap B, clan H, dari bahan komposit sesuaikandungan serbuk magnetnya Bertadengan menganggap bahan bersifat isotrop, menunjukkan hasil yang sedikit berbeda dengan hasil pengarnatan. Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh tingkat kompaksi maupun mutu bahan magnet yang masih relatif rendah. Narnun secara umum bahan komposit hasil sintesis telah menunjukkan sifat-sifat magnet sepertiyang diharapkan, walaupun demikian perbaikan mutu bahan masih harus dilakukan. Kata Kunci : Komposit magnet, fraksi volume, kurva demagnetisasi,remanence,koersivitas, tingkat muat ABSTRACT MAGNETIC PROPERTIES OF COMPOSITE MATERIALS NATURAL RUBBER WITH BaO.6Fe 0 and SrO.6Fe203 .Materials composite of natural rubber and BaO.6Fe203 (BaM) as well as SrO.6Fe203(SrM) with volume2 fr~ction of 30%, 40%, 50% BaM and 30%,40%, 50%, 60% and 70% SrM have successfully beenmade. Analysis of magnetization data shows that both remanence B, and coercivty Hc of composite materials depend on the fraction of magnetic element in the composite. The calculation of B, and Hc versus fraction of magnetic element in the sample done by assuming composites were isotropic shows slight difference with the observation results. The differences might be caused by the degree of compaction as well as the quality of the magnet elements itself. In general the properties of the synthesizedcomposite materials are as expected, however enhancement of the quality of the composite is still needed. Key Word: Materials composite, volume fraction, magnetization, remanence, coercivity PENDAHULUAN pencampuran antara bahan pengikat (binder) dengan serbuk magnet dengan komposisi tertentu. Binder dapat berupa metal maupunpolimer. Padapenelitian ini bahan pengikat yang digunakan adalah karet alam (KA). Bila dilihat daTi komponen-komponen utama daTi bahan bonded magnet ill karet alam misalnya, ketersediaan bahan ini diperkirakan masih cukup melimpah di Indonesia. Sedangkan unsur dasar paduan BaM maupun SrM yakni oksidabesi (F e2 0 J juga tersediadalam jumIah yang besar. Oleh sebab itu pengembangan bahan BM hexaferrite dengan bahan pengikat KA dan BaM maupun SrM akan sangat potensial di Indonesia. Beberapa data tentang pangsa pasar global bahan magnet juga menunjukkan adanya peningkatan akan kebutuhan bahan-bahan BM llexaferrite pada tahun- tahunmendatang [1]. Penelitian tahapawal mengenai komposit bonded magnet hasil pencampuran karet alam (sebagai binder) dan serbuk magnetBaM maupun ~SrM telah dilakukan di Laboratorium Bidang Zat Mampat, PusatPenelitian dan Bahan paduan dengan komposisi kimia BaO.6Fe2°:- daD SrO.6Fe2°:- yang sering disingkat dengan BaM daD SrM atau yang dikenal juga dengan 'hexaferrite' sesuai dengan sistem kristalnya yang hexagonal, dapat digolongkan pada bahan yang bersifat magnet keras (hard magnet). Bahan yang digolongkan sebagai magnet 'keras' ditandai dengan koersivitas magnet, Hc di atas 200 Oe. Hc menyatakan besar medan magnet batik yang dibutuhkan guna menghilangkan kemagnetan suatu bahan. Sedangkan untuk kekuatan magnet (magneticfield ditentukan oleh besarnya Br daTi bahan,yakni nilai remanensimagnet yang tersisa di dalam bahan setelah pengaruh medan magnet ditiadakan. Keduabesaran ini secara langsung dapatdilihat dari kurva hysterisis bahan basil pengukuran misalnya menggunakan vibrating sample magnetometer (VSM), yakni pada daerah kuadran kedua daTi kurva histerisis (daerah demagnetisasi). Bahan komposit bonded magnet atau disebut dengan bonded magnet (BM) dapat disintesis melalui 72 Ip3IB -Batan, Kawasan PUSPIPTEK Serpong 2Jurusan Metalurgi, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok

Upload: tranque

Post on 19-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Prosiding Seminar Nasional Bahan Magnet ISerpong, 11 Oktober 2000 ISSN 1411 -7630

SIFAT-SIFAT MAGNET BAHAN KOMPOSIT KARETALAMDENGAN BaO.6Fe2O3 DAN SrO.6Fe2O3

S3hRidwaw, Sudirmaw, Mujamilah1, Waluyo r

ABSTRAK

SIFAT-SIFAT MEGNET BAHAN KOMPOSIT KARET ALAM DENGAN BaO.6Fe203 daD SrO.6Fe203' Bahankomposit magnet wet alarn dengan bahan magnet BaO.6Fe20) (BaM) clan SrO.6Fe20) (SrM) dengan fraksi volume masing-masing 30%, 40%, 50% BaM clan 30%, 40%, 50%, 60% Berta 70% SrM telah berhasil dibuat. Hasil analisis data pengukurandengan vibrating sample magnetometer (VSM) pacta kurva demagnetisasi menunjukkan bahwa baik remanence B, maupunkoersivitas H, komposit bergantung pacta tingkat muat serbuk magnetnya. Perhitungan terhadap B, clan H, dari bahan kompositsesuai kandungan serbuk magnetnya Berta dengan menganggap bahan bersifat isotrop, menunjukkan hasil yang sedikit berbedadengan hasil pengarnatan. Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh tingkat kompaksi maupun mutu bahan magnet yang masihrelatif rendah. Narnun secara umum bahan komposit hasil sintesis telah menunjukkan sifat-sifat magnet sepertiyang diharapkan,walaupun demikian perbaikan mutu bahan masih harus dilakukan.

Kata Kunci : Komposit magnet, fraksi volume, kurva demagnetisasi, remanence, koersivitas, tingkat muat

ABSTRACTMAGNETIC PROPERTIES OF COMPOSITE MATERIALS NATURAL RUBBER WITH BaO.6Fe 0 and

SrO.6Fe203 .Materials composite of natural rubber and BaO.6Fe203 (BaM) as well as SrO.6Fe203 (SrM) with volume2 fr~ctionof 30%, 40%, 50% BaM and 30%,40%, 50%, 60% and 70% SrM have successfully been made. Analysis of magnetization datashows that both remanence B, and coercivty Hc of composite materials depend on the fraction of magnetic element in thecomposite. The calculation of B, and Hc versus fraction of magnetic element in the sample done by assuming composites wereisotropic shows slight difference with the observation results. The differences might be caused by the degree of compaction aswell as the quality of the magnet elements itself. In general the properties of the synthesized composite materials are as expected,however enhancement of the quality of the composite is still needed.

Key Word: Materials composite, volume fraction, magnetization, remanence, coercivity

PENDAHULUAN

pencampuran antara bahan pengikat (binder) denganserbuk magnet dengan komposisi tertentu. Binder dapatberupa metal maupun polimer. Pada penelitian ini bahanpengikat yang digunakan adalah karet alam (KA). Biladilihat daTi komponen-komponen utama daTi bahanbonded magnet ill karet alam misalnya, ketersediaanbahan ini diperkirakan masih cukup melimpah diIndonesia. Sedangkan unsur dasar paduan BaM maupunSrM yakni oksida besi (F e2 0 J juga tersedia dalam jumIahyang besar. Oleh sebab itu pengembangan bahan BMhexaferrite dengan bahan pengikat KA dan BaMmaupun SrM akan sangat potensial di Indonesia.Beberapa data tentang pangsa pasar global bahanmagnet juga menunjukkan adanya peningkatan akankebutuhan bahan-bahan BM llexaferrite pada tahun-

tahunmendatang [1].Penelitian tahap awal mengenai komposit bonded

magnet hasil pencampuran karet alam (sebagai binder)dan serbuk magnet BaM maupun ~SrM telah dilakukan diLaboratorium Bidang Zat Mampat, Pusat Penelitian dan

Bahan paduan dengan komposisi kimia

BaO.6Fe2°:- daD SrO.6Fe2°:- yang sering disingkatdengan BaM daD SrM atau yang dikenal juga dengan'hexaferrite' sesuai dengan sistem kristalnya yanghexagonal, dapat digolongkan pada bahan yang bersifatmagnet keras (hard magnet). Bahan yang digolongkansebagai magnet 'keras' ditandai dengan koersivitasmagnet, Hc di atas 200 Oe. Hc menyatakan besar medanmagnet batik yang dibutuhkan guna menghilangkankemagnetan suatu bahan. Sedangkan untuk kekuatanmagnet (magnetic field ditentukan oleh besarnya Br daTibahan, yakni nilai remanensi magnet yang tersisa di dalambahan setelah pengaruh medan magnet ditiadakan.Kedua besaran ini secara langsung dapat dilihat dari kurva

hysterisis bahan basil pengukuran misalnyamenggunakan vibrating sample magnetometer (VSM),yakni pada daerah kuadran kedua daTi kurva histerisis

(daerah demagnetisasi).Bahan komposit bonded magnet atau disebut

dengan bonded magnet (BM) dapat disintesis melalui

72

Ip3IB -Batan, Kawasan PUSPIPTEK Serpong2Jurusan Metalurgi, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok

8ifat-Sifat Magnet Bahan Komposit Karet A/am dengan BaO.6FezO 3 dan 8rO. 6FezO 3 (Ridwan)

Pengembangan IImu Pengetahuan dan Teknologi Bahan(p31B) -Batan. Bahan seIbuk magnet BaM dan SrM yangdigunakan diperoleh daTi PT. Sumimagne Utama.Pengaruh ukuran butiran, kandungan fraksi volumebahan magnet dan distribusi seIbuk magnet dalamkompositnya terhadap sifat magnet bahan menjadi titikberat bahasan dalam makalah ini.

lihat Gambar I.Berdasarkan foto basil pengarnatan SEM, sebaran

ukuran partikel untuk masing-masing serbuk BaM dan

SrM dapat dilihat pada Gambar 2a, b dan Gambar 3a, b.Dari sini tampak bahwa sebaran ukuran butiran

yang digunakan untuk serbuk SrM ternyata lebih kecil

Gambar 2a, b. Foto distribusi butiran bahan SrO.6 FeZO) dan

BaO.6FeZO) dengan SEM

TATA KERJA

Pada tahap awal identifikasi rasa bahap serbukmagnet yang diperoleh dari PT. Sumimagne Utama telahditentukan dengan menggunakan teknik difraksisinar-X. Ukuran butiran serbuk magnet ditentukanberdasarkan toto basil pengamatan denganmenggunakan SEM. Mengingat skala pembesaran dalampengambilan toto SEM tersebut diketahui, denganmenggunakan prinsip geometri sederhana makadistribusi ukuran butiran dari serbuk pada pendekatantmgkat pei1an1a dapat ditentukan.

Komposisi komposit yang akan dismtesis terlebihdahulu ditentukan berdasarkan fraksi volume masing-masing elemen komposit. Dengan menentukan volumeakhir dari bahan komposit yang akan disintesis, makamassa masing-masmg elemen komposit dapat ditentukansebelum pencampuran dilakukan, sesuai persamaan (1)di bawah ini :

Me= Pe ve VI"""""""""""""""""""""""""" (1)Disini Me' Pe' ve' menyatakan massa (gr), rapat

jenis (gr/cm3) dan fraksi volume (%) dari masing-masingelemen komposit, clan V t (cm3) menyatakan volume totalkomposit. Berdasarkan persamaan di atas telah disintesiskomposit dengan kandungan bahan magnet 30 , 40, 50 %untuk BaM dan 30,40,50,60,70 % untuk SrM.

Pencampuran dilakukan dalam Labo Plastomil diP3TIR- Batan, pada suhu 100°C dengan waktupenggilingan untuk memperoleh campuran yanghomogen dipilih selama 7 menit. Bahan campuran basilpenggilingan ini kemudian dicetak menggunakan ' dies'

yang telah dipersiapkan sebelumnya dengan tekanan150 kgicm2 pada suhu 100°C. Proses pencetakandilakukan tanpa pengaruh medan magnet luar ataudengan kata lain bahan komposit magnet yang dibuatlebih bersifat isotrop.

Peralatan karakterisasi yang digunakan dalampenelitian ini seperti, difraktometer sinar-X, peralatanSEM, maupun VSM semuanya tersedia di PuslitbangIptek Bahan-Batan.

HASn., DAN PEMBAHASAN

Basil analisa data difraksi sinar -X menggunakanprogram komputer RlETAN'97 [2] untuk seIbuk magnetBaM maupun SrM menunjukkan bahwa bahan berfasatunggal dengan sistemkristal hexagonal, a= 5,89369 A;c= 23,10112 AsertagrupruangP63/mmc(vol. A, 194).Disini ditampilkan pola difrnksi sinar -X untuk bahan BaM,

(halus) dibandingkan dengan ukuran butiran BaM.Perbedaan dalam ukuran butiran ini ternyata sangatmempengaruhi mekanisme kompaksi selama prosespelindihan. Terbukti untuk serbuk BaM pencampurandalam fraksi volume yang lebih besar dari 50 % tidakdimungkinkan, hat ini terlihat bahwa pada fraksi yanglebih tinggi sebagian serbuk BaM tidak dapat diikat olehkaret alam dengan baik dan tertinggal di dalam wadahlabo plastomil.

Karakterisasi sifat magnet bahan dengan beIbagaikomposisi telah dilakukan menggunakan fasilitas vibrat-

73

Beraa~~ besar remanensi-aan-koer"SlVlta

Prosiding Seminar Nasional Bahan Magnet ISerpong, 11 Oktober 2000 ISSN 1411- 7630

~~~ "'1£

.'" ~'~Oo)

Oc,s 1;0 1.5 2;0 2;5UI.'JEu\ b1#]t' (110)

3P 3.;5 4,0

Gambar 4a, b , c. Kurva B dan Bi vs H basil pengukurandengan VSM pada kuadran kedua dari kurva histeresis untukbahan komposit BaM

Gambar 3a, 3b Distribusi ukuran butiran serbuk BaO.6FezO,dan SrO.6FezO,

8t

ing sample magnetometer (VSM). Hubungan antarainduksi magnet B, intensitas magnetisasi I, magnetisasiintrinsik Bi dan medan magnet Iuar H (disini medandemagnetisasi diabaikan) dalam sistem cas dinyatakan

dengan:

'"

,0¥-

!i¥::

~Q,4

~2

¥

Gambar 5a, b, c, d. Kurva B daD Bi vs H basil pengukurandengan VSM pada kuadran kedua daTi kurva histeris untukbahan komposit karet alam -SrM

B=4nI:tHatau B=Bj:tH (2)

Dengan kata lain, B = B -H untuk kuadran kedua

dari kurva BH. Hasil pen~ran dengan VSM masihmerupakan data Bi vs. H, sehingga apabila Bj = 0 makaH = Hci dimana Hci menyatakan medan magnet koersifintrinsik. Namun untuk H = 0, B = B = B dimana B

'1 ,menyatakan remanence magnet bahan. Dernikian pulahalnya untuk B = 0 maka akan dapat diperoleh H= H

yang tidak lain menyatakan medan koersifbahan~Sehingga dari sini dapat dibuktikan bahwa H tidakmungkin lebih besar dari B. Nilai maksimu~ basilperkalian an tara H daD B yang'digambarkan sebagai luasarea persegi panjang maksimum yang dapat dibuat dibawah kurva BH, ini tidak lain menyatakan energyproduct maksimum suatu bahan magnet, ( BH )mab' Untuktujuan pemakaian statis, ukuran volume magnet yangdigunakan akan berbanding terbalik dengan besarenergy product dari bahan. Kurvakuadran kedua hasilpengukuran sifat magnetik yang telah dilakukan terhadapbahan komposit yang dibuat, secara lengkap dapat dilihatpada Gambar 4a, b, c untuk BaM, dan Gambar 5a, b, c,d, e untuk SrM.

Dari basil yang diperoleh terlihat bahwaremanance dari bahan komposit yang telah disintesis

74

Sifat-Sifat Magnet Bahan Komposit Karet Alam dengan BaO.6FeZOj dan SrO.6FeZOj (Ridwan)

meningkat dengan bertambahnya kandungan serbukmagnet di dalam komposit baik untukBaM maupun SrM,lihat Gambar 6.

Hal ini dapatdimengerti, karena tinggi rendahnyaremanance sangat bergantung pacta kontribusi magnetik

peng~tan seperti terlihat pada Gambar 7. Hal ini sangatmungkin disebabkan oleh ketidaksempurnaan orientasikristal-kristal magnet di dalam kompositnya, selainitujuga sangat bergantung pada kualitas magnet yangdigunakan.

Berdasarkan besar remanensi dan koersivitas(B"H) basil pengamatan terhadap bahan komposit yang..-

..'-B8M

...SrM c,-+- a..-290..' mT /~~..~

e~ ~~ :~.

;;:':'4 ?-

30 40 50 60

Fr'k..1 vol""" mogn.t ( K )70

Gambar 6. Harga remanensi Br fungsi fraksi volume magnetkomposit BaM (5), SrM (n) dan Hasil perhitungan (") ;

garis berfungsi hanya sebagai penghubung Gambar 7. Harga koersivitas magnet Hc fungsi fraksi vol-ume magnet komposit BaM (5), SrM (n) dan Hasil

perhitungan (") ; garis berfungsi hanya sebagai pengbubungdari setiap elemen-elemen magnet yang dikandung dida1am bahan kompositnya.

Besjasikowa dkk. di dalam pus taka [3],mendapatkan hubungan antara sifat komposit. magnetdengan fraksi kandungan elemen magnet Ve' dalam bahanelastic bonded magnet bersifat isotropik sebagaiberikut :

B = 290v 1,4(mT) ' H = I 7v (kOe),r .' c '. '

(BH)tnab= 1,3v. 2,4 (MGOe) ..., ,,(3)

Pada Gambar 6, terlihatbahwa data-data B (BaM,rSrM) pada komposisi di bawah 40 % basil perhitunganrelatif sarna dengan Br basil pengukuran. Hal ini sangatmungkin berkaitan dengan PTt (kerapatan komposit)teoTitis yang hanya sedikit berbeda dari PTo basil sintesis.Namun untuk fraksi magnet yang lebih tinggi terlihat P1\lebihtinggi daTi PTo basil sintesis dan terlihat bahwa Brbasil perhitungan cenderung lebih tinggi daTi basilsintesis, lihat Tabell.

Berbedadengan Br besar medan koersifHc untukbahan bonded ferrite tidak bergantung pada kerapatan

dilakukan, mala besar energy product (BH)mab sesuaidengan {raksi volume magnet di dalam komposit dapatdihitung. Hasil selengkapnya daTi perhitungan (BH)makJdapat dilihat pada Gambar 8. Sesuai basil pengiIkuranterhadap B, clan Hc di atas, jelas harga (BH)mab basilperhitungan alan lebih besar hila dibandingkan denganbasil pengamatan.

Secara lengkap maka basil penelitian awal sifatmagnet komposit BaM clan SrM dengan bahan pengikat

Gambar 8. Harga energy product maximum (BH)- fungsifraksi volume magnet komposit BaM (5), SrM (n) dan Hasilperhitungan ("); garis berfungsi hanya sebagai penghubung.

Tabel 1. Rapat Jenis baban komposit BaM dan SrM

El Frabi Kerapatanemen I J . b .M t vo wne ems servasl

I agIle J(%) pT. (g/cm)

berupa karet alam dapat disarikan dalam Tabel 2.

KESIMPULAN

Tabel 2 Hasil lengkap bahan komposit magnet HaM dan SrMbasil peneJitian

BaMBaMBaMSrMSrMSrMSrMSrM

3040503040506070

I

(BH) CMGOe)

0,100,100,170,100,070,210,250,29

(gr/cm)v.(%) Dr (kG) H.(kOe)Magnet

BaMBaMBaMSrMSrMSrMSrMSrM

3040SO3040SO6070

2,012,412,792,122,442,843,223,44

0,710,740,770,680,591,101,201,30

0,570,570,700,570,480,750,810,83

total dari bahan komposit, H. Stablein [3]. Harga H.teoritis yang diperoleh dari perhitungan menggunakanpersamaan (3) di alas, cenderung lebih tinggi dari basil

75

Prosiding Seminar Nasional Bahan Magnet ISerpong, 11 Oktober 2000

ISSN 1411 -7630

Bahan komposit magnet basil pencampuran karetalam sebagai bahan pengikat dengan serbuk magnetBaO.6Fe2OJ ataupun SrO.Fe2Oy telah berhasil dibuat.Bahan komposit dengan serbuk magnet BaM maupunSrM dalam fraksi rendah mempunyai sifat magnet yanghampir sarna. Namun demikian karena ketetbatasan bahanmaka sifat komposit -komposit tersebut sulit dibandingkanuntuk fraksi yang lebih tinggi daTi 50%. Untuk ukuranbutiran yang relatif kecil dari BaM, tingkat muat setbukSrM ke dalam rnatrik karet alam relatif cukup tinggiyakni700/0. Sehingga dari penelitian awal ini terlihat bahwa suat-suat magnet bahan masih perlu ditingkatkan. Untuk itu,penambahan zat pelarut lain yang cocok untuk dapatmenurunkan viskositas bahan pengikat sehingga tingkatfraksi serbuk magnet di dalam kompositnya dapat lebihtinggi masih perlu diteliti lebih lanjut. Mengingat sernakintinggi tingkat muat setbuk magnet maka remanence daTikompositjuga semakin tinggi. Selain itu penyempuruaanproses pencetakan, sekaligus diikuti denganpenyearahan butiran serbuk magnet, masih perludilakukan. Sehingga selain kerapatan komposit menjadilebih tinggi juga sifat anisotropi bahan dapat terbentukyang pacta akhirnya akan diperoleh suatu magnetkomposit ferit yang berkualitas tinggi.

pengaruh suhu sangat bergantung pada sifatkarakteristik bahan. Namun pada prinsipnya sifatmagnet bahan hilang akibat keteraturan spinmomen magnet hilang akibat agitasi termal (vibrasiatom).

2. Bahan-bahan (unsur-unsur) kimia yang dapatdigunakan sebagai bahan magnet yakni apabila didalam sistem bahan tersebut memungkinkanterdapat elektron-elektron bebas dari atom, sifatmagnet muncul dari kontribusi spin momenelektron yang tidak berpasangan.

Penanya : MunawirPertanyaan1. Apakah pengaruh yang ditimbulkan dengan

penambahan Nd terhadap sifat magnet.2. Mengapa seminar ini bukan merupakan seminar

lanjutan daTi Seminar Iptek Bahan IV3. Apakah penelitian Saudara tidak menyimpang dari

Tupoksi Batan

DAFTAR PUSTAKA

[I]. Permanent Magnets~1995 Update, WheelerAssociate, Elizabethtown, KY 42701.

[2]. F. IZUMI, The Rietveld Method, ed. R.A. Young,Oxford University Press, Oxford, (1993) vol. C,p.391

[3]. H. ST ABLEIN, Hard Ferrites and Plastoferrites,Ferromagnetic Materials, Vol.3, ed. E.P.Whohlfarth, North-Holland Publishing Company,(1982)p.586

Jawaban1. Nd adalah unsur daTi tanah jarang yang tidak

bersifat magnet, oleh sebab itu penambahan Nddalam NdFeB akan menurunkan sifat amgnetbahan, lagi pula Nd sangat mudah teroksidasi makakelebihan Nd akan menyebabkan bahan rentanterhadap korosi yang pada akhirnya merusak sifat

magnetnya.2. Seminar Iptek Bahan tetap akan diadakan namun

pelaksanaannya direncanakan setiap 2-3 tahunsekali. Dalam selang waktu tersebut pertemuanilmiah akan mengambil topik-topik spesifik.

3. Bila dibicarakan soal Tupoksi Batan akan sangatmeluas. Namun untuk P3IB Tupoksinya berkaitdengan diversifikasi daTi teknik nuklir. Jadi secaraumum penelitian yang dilakukan tidakbertentangan dengan Tupoksi P3IB (Batan).TANYAJAWAB

Penanya : Setiadi (Fakultas Teknik 01)Pertanyaan :1. Sampai suhu berapa sifat magnetik akan hilang2 Bagaimana pemilihan bahan-bahan magnet

dilakukanJawaban :1. Hilangnya sifat magnet suatu bahan terhadap

76