sifat dan manfaat gas neon

29
SIFAT DAN MANFAAT GAS NEON Tugas Bahan Listrik OLEH : PUTU RUSDI ARIAWAN NIM: 0804405050 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA JIMBARAN-BALI 2010

Upload: rusdi-ariawan

Post on 20-Jun-2015

5.272 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sifat Dan Manfaat Gas Neon

TRANSCRIPT

Page 1: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

SIFAT DAN MANFAAT GAS NEON

Tugas Bahan Listrik

OLEH :

PUTU RUSDI ARIAWAN

NIM: 0804405050

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

JIMBARAN-BALI

2010

Page 2: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat rahmat dan petunjuk-Nyalah Paper Sifat Dan Manfaat Gas Neon ini dapat

diselesaikan. Dengan karunia kesehatan dan kesempatan dari-Nya pula, laporan

ini pun dapat rampung tepat pada waktunya.

Ucapan terima kasih kami berikan kepada semua pihak yang telah banyak

membantu kami dalam penyusunan laporan ini. Khususnya kepada Dosen mata

kuliah Bahan Listrik Jurusan Teknik Elektro dan juga berbagai pihak yang tidak

dapat kami sebutkan satu persatu.

Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahan Listrik.

Disamping itu juga untuk memberikan informasi kepada para pembaca mengenai

materi Sifat Dan Manfaat Gas Neon.

Kami menyadari sepenuhnya laporan ini masih jauh dari sempurna,

sehingga kami sebagai penyusun mengharapkan berbagai saran dan kritik yang

bersifat membangun, agar nantinya dapat dijadikan pedoman bagi kami dalam

penyusunan laporan berikutnya.

Denpasar, Mei 2010

Penyusun

Page 3: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN iii

ABSTRAK

Neon digunakan untuk membuat lampu-lampu reklame, yang emmberi cahaya merah. Neon juga digunakan untuk pembuatan lampu penerangan sebagi pengganti lampu pijar. Neon cair dapat digunakan sebagai pendingin untuk menciptakan suhu rendah, selain itu neon juga digunakan untuk membuat indikator tegangan tinggi, penangkal petir dan tabung-tabung televisi.

PLN memastikan bahwa pemakaian lampu hemat energi (LHE) atau compact fluorescent lamp(lamp) yang lebih dikenal sebagai lampu neon oleh masyarakat ini akan dapat menghemat pasokan energi listrik yang harus dikeluarkan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) hingga 80 % atau seperlima dari biaya listrik lampu pijar. Permasalahan yang muncul adalah masyarakat cenderung memilih lampu pijar ketimbang lampu hemat energi (berlogo energi saving) karena harga dari lampu pijar lebih terjangkau selain itu sebagian besar konsumen PLN belum mengetahui kalau sebenarnya lampu hemat lebih ekonomis dari pada lampu pijar.

Dari penelitian yang telah dilakukan PT. PLN terlihat bahwa lampu neon lebih tahan lama dibandingkan dengan lampu pijar dan cahaya lampu yang dihasilkan juga lebih terang dengan daya yang sama. Perbandingan antara lampu neon dengan lampu pijar adalah: lampu neon 9 Watt mampu tahan sampai 6000 jam ini memberikan daya yang sama dengan lampu pijar 40 watt. Keunggulan lain adalah lampu neon (LHE) dapat beroperasi pada tegangan 160-250 volt. Pada lampu pijar sebagian besar energi listrik (± 80 %) diubah menjadi energi kalor untuk memijarkan filamen lampu sehingga dihasilkan cahaya yang disertai panas. Jadi pada lampu pijar energi yang diubah menjadi cahaya ± 20 %.

Kata Kunci: Lampu pijar, Neon.

Page 4: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN iv

DAFTAR ISI

JUDUL .............................................................................................................i

KATA PENGANTAR................................................................................. ii

ABSTRAK .................................................................................................. iii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ...................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................. 2

1.4 Manfaat Penulisan ........................................................................... 3

1.5 Batasan Masalah ............................................................................. 3

1.6 Sistematika Pembahasan .................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 5

2.1 Unsur-Unsur Gas Mulia................................................................... .5

2.2 Sifat-Sifat Fisis Gas Mulia............................................................... 6

2.3 Kegunaan Gas Mulia ....................................................................... 7

2.3.1 Kegunaan Helium...................................................................... 7

2.3.2 Kegunaan Neon..........................................................................7

2.3.3 Kegunaan Argon........................................................................7

2.3.4 Kegunaan Kripton......................................................................7

2.3.5 Kegunaan Xenon........................................................................8

2.4 Perkembangan Tabung Hampa ........................................................ 8

2.4.1 Lucutan Listrik Dalam Gas....................................................... 8

BAB III METODELOGI PENELITIAN................................................... 12

3.1 Tempat dan Waktu Pencarian Data ................................................ 12

3.2 Data ............................................................................................... 12

3.2.1 Jenis data ............................................................................ 12

3.2.2 Sumber data........................................................................ 12

Page 5: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN v

3.2.3 Metode pengumpulan data ................................................. 12

3.3 Tahap-tahap Pengolahan Data ....................................................... 13

3.4 Teknik mengambil kesimpulan ...................................................... 13

BAB IV PEMBAHASAN............................................................................ 14

4.1 Gas- Gas Pengisi Tabung Lampu dan Fungsi Gas Pengisi Tabung

Lampu............................................................................................ 14

4.2 Prinsip Kerja dan Perkembangan Lampu Neon .............................. 14

4.3 Prinsip Kerja dan Perkembangan Lampu Pijar ................................ 17

4.4 Efisiensi Lampu Neon dibandingkan dengan Lampu Pijar .............. 19

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan........................................................................................... 20

5.2 Saran-saran ....................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 21

Page 6: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tabung Bertekanan ±20 mmHg ................................................ 9

Gambar 2.2 Tabung Bertekanan ±5 mmHg .................................................. 9

Gambar 2.3 Tabung Gas Pada Tekanan ± 0.05 mmHg ................................. 10

Gambar 2.4 Tabung Gas Pada Tekanan ±0.01 mmHg .................................. 10

Page 7: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kelimpahan Gas Mulia di Udara.................................................. 4

Tabel 2.2 Data Fisis Unsur Gas Mulia......................................................... 5

Page 8: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah kelistrikan di Bali makin hari makin mengkhawatirkan, hal ini

disebabkan keterbatasan daya untuk distribusi di daerah Bali sendiri. Keterbatasan

ini dengan jelas dapat dilihat dari pemadaman listrik yang dilakukan secara bergiliran

di setiap daerah oleh PLN, selain itu seringnya terjadi fluktuasi listrik (lonjakan

tegangan secara tiba-tiba) yang bisa langsung dirasakan dengan ditandai perubahan

lampu listrik yang tiba-tiba meredup ataupun terlihat melaui stavolt, fluktuasi

tegangan dapat menimbulkan kerusakan pada peralatan listrik, seperti rusaknya

hardisk komputer,rusaknya sinyal televisi dan alat elektronik lainnya. Fluktuasi ini

disebabkan karena ketidakstabilan tegangan listrik (tegangan yang naik-turun) yang

biasanya terjadi pada “jam-jam sibuk” yaitu pada jam 6 malam sampai jam 10 malam

yang menyebabkan terjadinya “peak load” (peak load adalah saat dimana besarnya

tegangan beban yang dipakai konsumen mencapai titik tertinggi yaitu tegangan

maksimum.

Dari keterbatasan suplai atau persediaan listrik yang ada di Bali dan untuk

kepentingan dimasa yang akan datang PLN sebagai satu-satunya perusahaan

bertanggung jawab terhadap listrik di Indonesia dan Bali khususnya telah

merencanakan pembangunan pembangkti di Bali dari pada menambah kabel transmisi

Jawa-Bali karena dianggap lebih ekonomis, selain itu juga diperlukan kesadaran dari

masyarakat untuk melakukan penghematan pemakaian listrik adapun yang dapat

dilakukan oleh masyarakat untuk menghemat pemakaian listrik adalah dengan

meminimalkan pemakaian listrik yang tidak perlu, meminimalkan penggunaan listrik

pada jam sibuk atau tegangan puncak yaitu pada jam 6 malam sampai jam 10 malam,

sedangkan pihak PLN sendiri telah bekerja sama dengan Philip berupaya untuk

Page 9: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN

2

memasyarakatkan penggunaan lampu hemat energi (lampu neon), dengan lampu

hemat ini beban konsumsi daya menurun sementara ruangan tetap terang.

PLN memastikan bahwa pemakaian lampu hemat energi (LHE) atau compact

fluorescent lamp(lamp) yang lebih dikenal sebagai lampu neon oleh masyarakat ini

akan dapat menghemat pasokan energi listrik yang harus dikeluarkan PT. Perusahaan

Listrik Negara (PLN) hingga 80 % atau seperlima dari biaya listrik lampu pijar.

Permasalahan yang muncul adalah masyarakat cenderung memilih lampu pijar

ketimbang lampu hemat energi (berlogo energi saving) karena harga dari lampu pijar

lebih terjangkau selain itu sebagian besar konsumen PLN belum mengetahui kalau

sebenarnya lampu hemat lebih ekonomis dari pada lampu pijar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah tersebut di atas, maka dapat dirumuskan beberapa hal

sebagai berikut:

1. Jenis gas apa saja yang bisa digunakan pengisian tabung lampu, dan apa fungsi

gas tersebut?

2. Bagaimana perkembangan lampu neon serta prinsip kerja lampu neon tersebut

hingga dapat menghasilkan sinar?

3. Bagaimana perkembangan lampu pijar serta prinsip kerja lampu pijar tersebut

hingga dapat menghasilkan sinar?

4. Jenis logam apa saja yang digunakan sebagai filamen pada lampu pijar?

5. Mengapa lampu neon lebih terang dari pada lampu pijar pada tegangan atau daya

yang sama?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembahasan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui gas apa saja yang bisa digunakan sebagai pengisi tabung lampu.

2. Mengetahui sifat-sifat gas-gas pengisi tabung lampu.

3. Mengetahui fungsi-fungsi dari gas pengisi tabung lampu.

Page 10: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN

3

4. Mengetahui penyebab lampu neon lebih terang daripada lampu pijar untuk

tegangan atau daya yang sama.

5. Mengetahui cara kerja dari masing jenis lampu (lampu pijar dan lampu neon)

sehingga dapat menghasilkan cahaya.

6. Mengetahui keunggulan-keunggulan lampu neon dibandingkan dengan lampu

pijar.

1.4 Manfaat

Manfaat dari pembahasan diharapkan didapatkan data sebagai acuan di dalam

mengetahui sifat-sifat dan fungsi gas-gas neon dan mendapatkan penyebab lampu

neon lebih terang daripada lampu pijar untuk tegangan atau daya yang sama dan

keunggulan-keunggulan lampu neon dibandingkan dengan lampu pijar, sehingga

pemanfaatan gas neon lebih dimaksimalkan lagi.

1.5 Ruang lingkup dan Batasan Masalah

Melihat luasnya permasalahan dalam penyusunan karya ilmiah ini, maka perlu

dibatasi permasalahannya pada masalah materi pada pemanfaatan gas neon sebagai

pengisi gas lampu dan gas lainnya yang disinggung seperlunya untuk menunjang

pengetahuan dalam membaca makalah ini. Selain itu akan dijelaskan pula tentang

lampu pijar yang digunakan hanya sebagai pembanding tingkat keefisienannya

terhadap penggunaan daya.

1.6 Sistematika Pembahasan

Adapun sistematika pembahasan yang digunakan dalam penulisan laporan ini

adalah :

BAB I : PENDAHULUAN

Page 11: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN

4

Berisikan secara lengkap gambaran umum isi tulisan, mulai latar

belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah yang akan

dibahas dan sistematika penulisan mengenai sifat dan manfaat gas neon.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini memaparkan kepustakaan yang berisikan tentang konsep

dan penggunaan secara umum dan unsur-unsur gas muliah beserta sifat

dan manfaatnya.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan tempat dan waktu penelitian, sumber data dan

jenis data.

BAB IV : PEMBAHASAN

Dalam bab ini membahas hasil penelitian yang telah dilakukan guna

mengetahui sifat dan manfat gas neon.

BAB V : PENUTUP

Merupakan bab yang berisikan kesimpulan dari uraian pembahasan dan

saran-saran yang menghubungkan dengan pembahasan sebelumnya.

Page 12: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Unsur-Unsur Gas Mulia

Dalam sistem periodik unsur-unsur gas neon menempati golongan VIII A

yang secara umum dikenal sebagai golongan gas mulia. Disebut gas mulia karena gas

ini merupakan gas yang stabil karena mempunyai elektron valensi 0 (elktron valensi

merupakan elektron terluar dari suatu atom yang menentukan sifat-sifat suatu unsur)

dan tidak mudah bereaksi dengan gas lain. Selain neon gas mulia yang lain adalah

Helium, Argon, Kripton, Xenon dan Radon. Semua unsur gas mulia (kecuali radon)

terdapat diudara. Kelimpahan gas mulia di udara ditunjukkan oleh tabel 2.1.

Tabel 2.1 Kelimpahan Gas Mulia di Udara

Gas Mulia Simbol Kelimpahan (ppm-volum)

Helium He 5.24

Neon Ne 18.2

Argon Ar 9340

Kripton Kr 1.14

Xenon Xe 0.087

Radon Rn -

Page 13: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN

6

Gas-gas mulia selain radon, diperoleh dari destilasi bertingkat udara cair.

Komponen-komponen gas mulia yang terdapat dialam yang paling banyak adalah

helium, hal ini disebabkan karena helium merupakan komponen penting dari matahari

dan dan bintang-bintang lainnya.

2.2 Sifat-Sifat Fisis Gas Mulia

Semua unsur gas mulia berwujud gas pada suhu kamar dan mendidih hanya

beberapa derajat diatas titik cairnya. (mempunyai titik didih rendah). Gas-gas mulia

dialam terdapat sebagai molekul monoatomik (atomnya berdiri sendiri) yang

disebabkan oleh sifatnya yang sangat stabil dan sangat sukar bereaksi dengan unsur

lain. Beberapa sifat fisis yanbg penting dari gas mulia diperlihatkan oleh tabel 2.2.

Tabel 2.2 Data Fisis Unsur Gas Mulia

Sifat He Ne Ar Kr Xe Rn

Nomor atom 2 10 18 36 54 86

Elektron Valensi 2 8 8 8 8 8

Jari-jari Atom (A) 0.50 0.65 0.95 1.10 1.30 1.45

Titik Leleh (oC) -272.2 -248.6 -189.4 -157.2 -111.8 -71

Titik Didih (oC) -268. -246.0 -185.9 -153.4 -108.1 -62

Energi pengionan (kj/mol) 2640 2080 1520 1350 1170 1040

Afinitas elektron (kj.mol) 21 29 35 39 41 41

Rapatan (g/L) 0.178 0.900 1.78 3.73 5.89 9.73

Page 14: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN

7

2.3 Kegunaan Gas Mulia

Kegunaan dari gas mulia kebanyakan karena sifatnya yang sukar bereaksi,

sehingga sebagaian besar dari gas ini mempunyai kegunaan yang hampir sama.

2.3.1 Kegunaan Helium

Sifat utama gas ini adalah tidak terbakar dan mempunyai rapatan yang paling

rendah setelah hidrogen, oleh karena sifatnya inilah helium banyak digunakan sebagai

pengisi balon meteorologi maupun kapal balon. Helium digunakan secara luas dalam

riset yang menghendaki suhu sangat rendah. Dengan menguapkan helium cair dapat

dicapai suhu yang rendah sekali mendekati nol absolut.

2.3.2 Kegunaan Neon

Neon digunakan untuk membuat lampu-lampu reklame, yang emmberi cahaya

merah. Neon juga digunakan untuk pembuatan lampu penerangan sebagi pengganti

lampu pijar.Neon cair dapat digunakan sebagaipendingin untuk menciptakan suhu

rendah, selain itu neon juga digunakan untuk membuat indikator tegangan tinggi,

penangkal petir dan tabung-tabung televisi.

2.3.3 Kegunaan Argon

Argon dapat digunakan sebagai pengganti heliumuntuk menciptakan atmosfer

inert. Penggunaan argon akan semakin banyak karena jumlahnya yang berlimpah

diudara sedangkan helium lebih terbatas. Kegunaan argon yang penting adalah untuk

pengisi lampu pijar karena tidak bereaksi dengan kawat wolfram yang panas sampai

putih (tidak seperti nitrogen dan oksigen).

2.3.4 Kegunaan Kripton

Kripton digunakan bersama-sama untuk pengisi lampu fluoresensi (lampu

tabung). Juga digunakan untuk lampu kilat fotografi berkecepatan tinggi. Bahkan

Page 15: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN

8

salah satu garis spektrum dari kripton digunakan sebagai standar panjang untuk

meter.

2.3.5 Kegunaan Xenon

Xenon banyak digunakan untuk pembuatan lampu tabung elektron, selain itu

juga digunakan dalam bidang energi atom dalam ruang gelembung.

2.4 Perkembangan Tabung Hampa

Titik tolak lain dari perkembangan lampu tabung yang paling penting adalah

pembuatan tabung hampa udara. Setelah Otto Van Gueriche di tahun 1650 mampu

membuat ruang hanpa udara , di tahun 1855 Heinrich Geissler, ilmuwan Jerman,

yang menemukan cara untuk memompa udara dalam ruangan hingga 99.9% dari

udara normal, akibatnya udara dalam ruangan akan bertekanan 0.01% dari tekanan

udara normal. Penemuan tabung hampa itu dapat diciptakan berbagai alat , termasuk

tabung sinar katode yang menghasilkan sinar katode sebagai yang nantinya menjadi

prinsip dasar dari pembuatan berbagai jenis lampu listrik.

2.4.1 Lucutan Listrik Dalam Gas

Tabung lucutan adalah tabung kaca yang memiliki elktrodedi kedua ujungnya

yaitu Anode disalah satu ujung tabung kaca dan Katode diujung yang lain. Anode dan

Katode terpisah pada jarak tertentu dengan udara sebagai bahan isolasinya dan

dihubungkan dengan tegangan tinggi yaitu ± 30.000 V sampai dengan tegangan

50.000 V. Tekanan gas dalam tabung lucutan tersebut dapat diukur dengan pompa

vakum, ternyata setelah diuji dan dilakukan berbagai percobaan terjadi berbagai

fenomena-fenomena yang menarik perhatian, yaitu antara lain:

a Pada tekanan gas ± 20 mmhg, pada tabung tampak jalur berwarna ungu

bergelombang, hal ini menunjukkan bahwa udara pada tekanan rendah bersifat

sebagai konduktor. Hal ini menunjukkan tegangan tembus udara pada tekanan

rendah (bisa dibilang vakum) adalah sangat kecil sehingga sifat udara sebagai

Page 16: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN

9

isolasi berubah menjadi konduktor. Selebihnya dapat dilihat pada gambar 2.1

berikut:

Gambar 2.1 Tabung Bertekanan ±20 mmHg

b Pada tekanan gas ± 5 mmHg akan timbul pijar negatif yang berwarna kebiru-

biruan didekat katode, sedangkan didalam tabung timbul pijar merah muda yang

disebut dengan kolom positif. Diantara pijar negatif dan kolom positif terdapat

ruang gelap yang disebut Ruang Gelap Paraday (RGF) seperti yang ditunjukkan

pada gambar 2.2 berikut.

Gambar 2.2 Tabung Bertekanan ±5 mmHg

c Pada tekanan gas ± 0.05 mmHg, pijar negatif bergeser ketengah dan pada katode

timbul lagi pijar katode dan pada anode timbul pijar anode. Kolom-kolompositi

berubah menjadi strip-strip. Antara pijar negatif dengan pijar katode terdapat

Page 17: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN

10

ruang gelap yang disebut dengan Tuang Gelap Crookes (RGC) sedangkan Ruang

Gelap Paraday bertambah lebar. Ditunjukkan oleh gambar 2.3.

Gambar 2.3 Tabung Gas Pada Tekanan ± 0.05 mmHg

d Pada tekanan gas ± 0.01 mmHg, kolom positif dan kolom pijar negatif hilang

sedangkan Ruang Gelap Crookes (RGC) bertamabah dan mengisi seluruh tabung.

Seperti terlihat pada gambar 2.4. pada saat ini dinding tabung berfluoresensi

hijau. Warna tersebut bergantung pada gas yang diisikan pada tabung dan warna

dari gelas tabung. Mislnya warna jingga terjadi jika kaca tabung berwarna

berwarna merah dan diisikan gas neon. Selain itu akan terjadi warna kuning jika

pada tabung tersebut diisi gas natrium, misalnya pada lampu yang dipasang

dipinggir jalan.

Gambar 2.4 Tabung Gas Pada Tekanan ±0.01 mmHg

Page 18: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN

11

Berdasarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tabung lucutan tersebut,

tabung lucutan kemudian dikembangkan beranekaragam janis lampu dan lapu yang

dikembangkan ini dikenal dengan lampu fluorescent karena menghasilkan cahaya

dengan cara mem-fluoresensikan gas yang terdapat pada tabungnya (gas pengisi

tabung).

Page 19: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN 12

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Pencarian Data

Dalam penyusunan karya ilmiah ini dilakukan di Kampus Bukit Jimbaran,

yang dilaksanakan pada bulan Maret 2008.

3.2 Data

3.2.1 Sumber data

Data yang digunakan pada proses penyusunan karya ilmiah ini diperoleh dari

literatur-literatur yang berupa konsep dan aplikasi dari gas neon serta sumber online

(internet).

3.2.2 Jenis data

Data yang digunakan dalam menganalisis adalah data sekunder yang berasal

dari kajian pustaka dengan data-data sebagai berikut :

1. Bahan-bahan listrik untuk Politeknik

Oleh : Drs.Muhaimin

2. Media internet

- www.elektroindonesia.com

- Http://www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=120

- Http;//www. wikipedia.org/wiki.com

3.2.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan makalah ini, terdapat beberapa metode yang digunakan

untuk mencari materi pembahasan, yaitu:

Page 20: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN

13

1. Metode pengamatan langsung, pada tahap ini penulis mengamati langsung dan

cara kerja lampu pijar dengan lampu neon dan membandingkan tingkat

keefisienannya dalam penggunaan daya listrik

2. Metode Kepustakaan, pada tahap ini penulis mencari sumber-sumber yang dapat

digunakan sebagai acuan dalam pembahasan materi lebih lanjut. Adapun sumber-

sumber yang digunakan penulis dalam melakukan pembahasan antara lain melalui

buku-buku yang berkaitan dengan materi yang dibahas, serta mencari informasi

lebih lanjut melalui internet.

Kedua metode diatas digunakan untuk memperoleh hasil pembahasan yang

berdasarkan fakta / kenyataan yang terjadi.

3.3 Tahap-Tahap Pengolahan Data

Adapun tahap-tahap pengolahan data adalah sebagai berikut:

1 Mencari hal-hal penting yang berhubungan dengan penulisan dari buku-buku atau

literatur lainnya.

2 Menentukan rumusan masalah yang akan dibahas.

3 Menyusun data yang diperoleh menurut sistematika laporan.

4 Menarik kesimpulan yang bisa menjawab rumusan masalah.

3.4 Teknik Mengambil Kesimpulan

Berbagai pertimbangan penulis dalam menarik kesimpulan adalah sebagai

berikut.

1. Kesimpulan langsung berhubungan dengan rumusan masalah yang dibuat.

2. Kesimpulan diperoleh dari hasil pertimbangan yang tidak sepihak, tetapi

berdasarkan berbagai referensi.

3. Kesimpulan merupakan jawaban dari masalah dan tujuan penulisan

Page 21: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN 14

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Gas- Gas Pengisi Tabung Lampu dan Fungsi Gas Pengisi Tabung Lampu

Gas-gas yang bisa dijadikan sebagai pengisi tabung lampu banyak macamnya

misalnya gas oksigen dapat digunakan sebagai pengisi pada tabung lampu pijar tetapi

karena sifatnya yang membuat filamen tungsten tidak tahan terhadap panas membuat

gas ini tidak digunakan. Sebagai pengganti biasanya dipakai gas argon. Seperti telah

dijelaskan diatas gas-gas pengisi lampu tabung adalah kebanyakan dari golongan VIII

A yaitu gas mulia, hal ini dikarenakan sifatnya yang tidak mudah bereaksi dan

merupakan gas inert sehingga aman bagi filamen lampu yang sedang beroperasi pada

suhu yang tinggi.

Gas mulia yang antara lain helium, neon, argon, kripton, xenon dan radon ,

gas yang digunakan sebagai pengisi pada lampu tabung pada umumnya adalah gas

neon sehingga lampu fluoresen lebih dikenal sebagai lampu neon. Namun demikian

gas mulia yang lain juga dapat digunakan sebagai pengisi lampu misalnya gas argon

sebagai pengisi pada lampu pijar selain itu belakangan ini juga dikembangkan lampu

xenon, yaitu lampu yang menggunakan gas xenon sebagai gas pengisi pada tabung

lampu. Sifat dari gas ini adalah mudah memendar (berfluresensi) jika suhu dinaikkan

yang mengakibatkan timbulnya cahaya. Sehingga gas pengisi ini dapat dikatakan

mempunyai fungsi sebagai penghasil cahaya dan juga berfungsi menambah

kecenerlangan pada lampu. Oleh karena itulah gas neon banyak digunakan sebagai

gas pengisi tabung lampu.

4.2 Prinsip Kerja dan Perkembangan Lampu Neon

Lampu neon yang bertipe TL telah digunakan secara luas oleh masyarakat.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 32 watt lampu TL akan menghasilkan cahaya

sebesar1700 lumens pada jarak 1 metersedangkan 75 watt balon biasa (bolam dengan

Page 22: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN

15

filamen tungsten) menghasilkan 1200 lumen (lumen adalah satuan yang menyatakan

kekuatan/intensitas cahaya yang dihasilkan oleh lampu). Atau dengan kata lain

perbandingan efisiensi lampu neon dan lampu pijar adalah 53:16. efisiensi disini

diartikan sebagai intensitas cahaya yang dihasilkan dibagi dengan daya listrik yang

digunakan. Walaupun lampu TL (neon) mempunyai keuntungan yang besar yaitu

pada penghematan daya yang digunakan, lampu jenis ini juga mempunyai kelemahan,

yaitu:

1. Harga lampu yang mahal.

2. Tempat yang digunakanoleh satu set lampu besar.

Oleh karena lampu TL standar masih mempunyai kelemahan seperti yang

disebutkan diatas maka timbul pemikiran dari para ilmuwan untuk mengembangkan

lampu ini agar menjadi lebih sederhana dalam ukurannya, maka dari itu dibuatlah

ballas elektronik (yaitu rangkaian elektronik sebagai pengganti rangkaian lampu neon

yang standar) yaitu ballas yang bekerjanya tidak menggunakan gulungan kawat pada

inti besi, tetapi telah diganti dengan sistem rangkaian elektronik sehingga besarnya

rugi-rugi pada inti besi, menjadi tidak ada lagi dan hanya sedikit rugi karena adanya

rangkaian / sirkuit. Inilah yang menguntungkan dalam penghematan energi listrik

yang diserapnya, keuntungan lain yang didapat dari adanya ballas elektronik ini

adalah dapat diatur konsumsi arus listriknya dengan tetap mempertahankan besar

tegangan yang diinginkan, sehingga ballas elektronik dapat digunakan untuk sistem

pengaturan energi listrik sesuai dengan yang dibutuhkan pada sudut ruangan, selain

itu ballas juga menjadi lebih ringan. Dengan adanya ballas elektronik ini maka tempat

lampu neon ini dapat diperkecil seperti tempat lampu yang dimiliki oleh lampu

bolam.

Operasi lampu neon satandar hanya memerlukan komponen yang sedikit

yaitu: Ballas (berupa induktor), starter, dan sebuah kapasitor (pada umumnya tidak

digunakan) dan sebuah tabung lampu TL yang diisi dengan gas neon yang pada saat

elektrodenya mendapoat tegangan tinggi gas ini akan terionisasi sehingga

menyebabkan elektron-elektron pada gas itu bergerak dan memendarkan lapisan

Page 23: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN

16

fluorescent pada lapisan tabung lampu. Fungsi starter adalah menghasilkan suatu

pulsa triger agar ballas dapat menghasilkan lonjakan tegangan tinggi, starter

merupakan komponen bimetal yang dibangun dalam sebuah tabung vacum yang diisi

gas neon.

Ketika tegangan AC 220 volt dihubungkan ke satu set lampu neon, maka

tegangan diujung-ujung starter sudah mampu membuat gas neon pada starter panas

sehingga gas ini akan terionisasi , yang menyebabkan starter yang dalam kondisi

normalnya terbuka (open) akan menjadi tertutup (closed), oleh karenanya gas neon

menjadi dingin (deionisasi) dan dalam kondisi starter ‘closed’ ini terdapat aliran arus

yang memanaskan filamen tabung lampu TL sehingga gasneon yang berada di bagian

tabung yang akan terionisasi. Pada saat gas neon didalam tabung starter sudah cukup

dingin maka bimetal didalam tabung starter tersbut akan open kembali sehingga

ballas akan menghasilkan spike tegangan tinggi yang mengakibatkan lompatan

elektron dari kedua elektroda dan memendarkan lapisan fluorescent pada tabung

lampu tersebut. Peristiwa ini akan berulang ketika gas pada tabung lampu TL tidak

terionisasi penuh sehingga tidak cukup arus yang melewati filamen neon tersebutm,

sebagai akibatnya lampu neon akan kelihatan berkedip. Selain itu jika tegangan

induksi di dari ballas tidak cukup besar maka walaupun tabung neon TL tersebut

sudah terionisasi penuh tetap tidak akan menyebabkan lomapatan elektron dari salah

satu elektroda tersebut.

Jika proses ‘starting up’ pertama tidak berhasil maka tegangan diujung-ujung

starter cukup untuk memuat gas neon didalmnya terionisasi (panas) sehingga starter

‘closed’. Dan seterusnya sampai lampu TL masuk kondisi steady state yaitu saat

impedansinya turun menjadi ratusan ohm. Maka impedansi dari tabung akan turun

dari ratusan megaohm menjadi menjadi ratusan ohm saja pada saat kondisi ‘steady

state’. Arus yang ditarik oleh lampu TL tergantung oleh impedansi dari trafo ballas

seri dengan impedansi tabung lampu TL.

Fungsi balast ada 2 yaitu sebagai berikut:

Page 24: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN

17

1. Pembangkit tegangan induksi yang tinggi agar terjadi pelepasan elektron didalam

tabung.

2. Membatasi arus yang melalui tabung setelah lampu bekerja normal.

Selain lampu neon standar yang mempunyai bentuk memanjang (TL)

sekarang ini yang sedang giat-giatnya dikembangkan dan dipublikasikan oleh para

produsen perlampuan adalah ;lampu fluorescent jenis SL dan PL. pada prinsipnya

lampu jenis ini sama seprti lampu fluorescent biasa, hanya saja bentuknya yang lebih

ringkas yaitu menyerupai lampu bolam. Bentuk kaki lampu dibuat sama dengan

lampu bolam, hal ini dimaksudkan agar memudahkan penggantian lampu pijar

dengan lampu fluorescent sehingga lebih praktis dalam penggunaannya. Berdasarkan

penelitian umur lampu fluorescent adalah 8000 jam, lebih lama dibandingkan dengan

lampu pijar yang hanya 1000 jam.

4.3 Prinsip Kerja dan Perkembangan Lampu Pijar

Lampu pijar tergolong lampu listrik generasi awal yang masih digunakan

hingga saat ini, lampu ini ditemukan oleh Thomas Alva Edison pada tahun 1879.

filamen lampu pijar terbuat dari tungsten (wolfram yang dilitkan). Pada lampu pijar

(bolam) juga digunakan gas pengisi tabung, gas yang umum digunakan adalah gas

argon hal ini disebabkan karena gas argon adalah gas stabil yang sukar bereaksi

dengan bahan lain, sehingga tidak memberi dampak negatif sewaktu filamen lampu

beroperasi.

Prinsip kerja dari lampu ini adalah Lampu pijar ketika ada arus listrik

mengalir melalui filamen yang mempunyai resistivitas yang tinggi sehingga

menyebabkan kerugian tegangan yang selanjutnya menyebabkan kerugian daya yang

menyebabkan pana pada filamen yang menyebabkan filamen berpijar, karena pijar

inilah dihasilkan cahaya dan kalor. Lampu pijar terbagi atas 3 macam, yaitu:

1. Lampu pijar dengan filamen karbon.

2. Lampu pijar dengan filamen wolfram.

3. Lampu pijar dengan filamen halogen.

Page 25: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN

18

Lampu pijar dengan filamen karbon hanya dapat menghasilkan cahaya 3

lumen /W. Lampu pijar dengan filamen tungsten / wolfram yang dibuat membentuk

lilitan kumparan sehingga dpat meningkatkan eficacy lampu menjadi ±20 Lumen

/W. sistem pembangkitan dengan sistem cahaya buatan ini disebut dengan sistem

pemijaran, karena cahaya yang dihasilkan merupakan hasil dari akibat pembakaran

kawat pada suhu tinggi yang ditibulkan oleh arus llistrik. Akibatnya 80% energi

listrik diubah menjadi kalor sedangkan hanya 20 % yang berubah menjadi cahaya.

Karena sebab inilah lampu pijar merupakan lampu yang boros terhadap day enrgi

listrik. Pada era yang terakhir telah dikembangkan lampu pijar dengan induksi

magnet yang mempunyaiumur paling lama dari lampu-lampu jenis lain ± 60.000 jam.

Namun hal ini masih merupakan dalam tahap penelitian.

Lampu tungsten halogen biasa dipakai sebagai sumber cahaya tampak. Lampu

ini menghasilkan cahaya tampak dalam daerah panjang gelombang 350 - 2500 nm.

Untuk keperluan spektroskopi cahaya tampak, hanya daerah 350 - 800 nm saja yang

dimanfaatkan. Lampu tungsten halogen terbuat dari tabung kuarsa yang berisi filamen

tungsten dan sejumlah kecil iodine. Filamen tungsten itu tidak lain adalah sebuah

resistor (serupa dengan bola lampu untuk pemakaian rumah/kantor). Ketika filamen

dialiri arus maka energi listrik tersebut diubah menjadi energi panas. Suhu dari

filamen bisa mencapai lebih dari 2000 °C. Pada suhu yang sedemikian tinggi tersebut,

energi panas (radiasi) dan cahaya terpancar dari filamen tadi. Karena energi cahaya

yang dihasilkan sebanding dengan pangkat empat dari tegangan yang diberikan,

stabilitas sumber tegangan sangatlah penting untuk mendapatkan energi cahaya yang

konstan.

Pada suhu yang sangat tinggi itu, molekul tungsten dapat terlepas permukaan

filamen. Filamen mengalami evaporasi secara perlahan-lahan. Dengan adanya iodine

di dalam tabung lampu, molekul tungsten yang terevaporasi tadi akan bereaksi

dengan molekul iodine menghasilkan molekul WI2. Ketika molekul WI2 menumbuk

filamen, molekul WI2 ini mengalami dekomposisi dan molekul tungsten kembali ter-

redeposisi. Proses ini meningkatkan waktu hidup dan efisiensi.

Page 26: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN

19

4.4 Efisiensi Lampu Neon dibandingkan dengan Lampu Pijar

Dari penelitian yang telah dilakukan PT. PLN terlihat bahwa lampu neon

lebih tahan lama dibandingkan dengan lampu pijar dan cahaya lampu yang dihasilkan

juga lebih terang dengan daya yang sama. Perbandingan antara lampu neon dengan

lampu pijar adalah: lampu neon 9 Watt mampu tahan sampai 6000 jam ini

memberikan daya yang sama dengan lampu pijar 40 watt. Keunggulan lain adalah

lampu neon (LHE) dapat beroperasi pada tegangan 160-250 volt. Pada lampu pijar

sebagian besar energi listrik (± 80 %) diubah menjadi energi kalor untuk memijarkan

filamen lampu sehingga dihasilkan cahaya yang disertai panas. Jadi pada lampu pijar

energi yang diubah menjadi cahaya ± 20 %.

Sedangkan pada lampu neon cahaya dihasilkan dari proses fuoresensi gas-gas

(gas-gas yang memendar) hal ini disebabkan karena perubahan suhu yang terjadi pada

tabung lampu mengakibatkan gas-gas neon yang terdapat pada tabung lampu

mengalami ionisasi akibatnya partikel-partikel gas neon tersebut aling bergesekan

satu sama lainnya akibat gesekan inilah ditimbulkan cahaya. Pada lampu neon cahaya

yang dihasilkan murni dari fluoresensi gas sehingga energi yang diubah menjadi

kalor sangatlah kecil. Oleh karena energi yang diubah menjadi cahaya hanyalah ± 20

% maka tidaklah mengherankan kalau cahaya yang dihasilkan oleh neon jauh lebih

terang daripada cahaya yang dihasilkan oleh lampu pijar. Dari sana dapat dikatakan

bahwa berdasarkan daya listrik yang diperlukan tingkat efisiensi lampu neon lebih

tinggi dibandingkan dengan lampu pijar, tetapi dari segi harga lampu pijar

mempunyai harga yang lebih terjangkau.

Page 27: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN 20

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan beberapa hal

sebagai berikut ini:

1. Lampu neon jauh lebih efisien dibandingkan dengan lampu pijar, dimana

perbandingan efisiensi lampu neon dan lampu pijar adalah 53:16.

2. Keberadaan gas-gas pengisi tabung mempunyai peranan penting bagi

kecemerlangan cahaya lampu yang dihasilkan.

3. Jumlah energi yang digunakan oleh lampu neon jauh lebih kecil dibandingkan

dengan lampu pijar.

4. Dengan menggunakan gas noen sebagai pengisi tabung lampu dapat menghemat

pasokan energi listrik yang harus dikeluarkan PT. Perusahaan Listrik Negara

(PLN) hingga 80 % atau seperlima dari biaya listrik lampu pijar.

5.2 Saran

Berdasarkan dari hasil pembahasan dapat disarankan beberapa hal sebagai

berikut ini:

1. Dengan melihat perbandingan efisiensi lampu neon dan lampu pijar adalah 53:16,

sebaiknya pemanfaatan gas neon lebih di optimalkan lagi.

2. PLN dapat mensosialisasikan manfaat dari lampu neon sehingga konsumen dapat

beralih dari lampu pijar ke lampu neon yang menyerap lebih sedikit energi

dibandingkan dengan lampu pijar.

Page 28: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN

DAFTAR PUSTAKA

Indulkar, Dr. 1976. Electric Energy System Engineering. Delhi : Khana Publisher

Muhaimin. 1993. Bahan-Bahan Listrik Untuk Politeknik. Jakarta : PT Pradnya

Paramita.

_ _ _ . 2003 Http;//www. wikipedia.org/wiki.com

_ _ _ . 23 Januari 2003. Media Indonesia.

_ _ _ . 4 Juli 2003. Sinar Harapan

Page 29: Sifat Dan Manfaat Gas Neon

PUTU RUSDI ARIAWAN

BIODATA PENULIS

Nama : Putu Rusdi Ariawan

TTL : Denpasar. 19 April 1990

Agama : Hindu

Mahasiswa Teknik Elektro Unv. Udayana

Email : [email protected]

www.facebook.com/turusdi