siapakah orang farisi dan saduki

28
Nama kelompok Erick Evendy Wahyu 121156 Martin Randa Hendra Bandaso 121202

Upload: erick-evendy-wahyu

Post on 03-Jan-2016

387 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Siapakah Orang Farisi Dan Saduki

Nama kelompok

Erick Evendy Wahyu121156

Martin Randa Hendra Bandaso121202

Page 2: Siapakah Orang Farisi Dan Saduki

Siapakah orang Farisi dan saduki

Page 3: Siapakah Orang Farisi Dan Saduki

Siapakah orang Farisi? Hal pertama yang perlu diingat adalah mereka merupakan kelompok orang-orang yang taat kepada Firman Allah. Mereka bertekad menghafal seluruh Perjanjian Lama yang berjumlah 39 kitab, termasuk kitab Yesaya, Yeremia, Yehezkiel dan Ulangan.

Sekalipun pengetahuan mereka sangat hebat, ternyata mereka kehilangan Yesus. Mereka menjalankan kebenaran Allah, tetapi mereka kehilangan Kristus yang hidup yang sedang berjalan di sisi mereka di jalan-jalan kota Yerusalem. Mereka kehilangan Yesus karena sikap mereka dalam memegang kebenaran. Efesus 4:15 berkata tentang "berpegang teguh pada kebenaran dalam kasih". Meskipun mereka menjunjung tinggi "kebenaran", namun amat menyedihkan ternyata mereka gagal ketika mereka harus mengasihi.

Page 4: Siapakah Orang Farisi Dan Saduki

Orang Farisi juga keras. Mereka terus-menerus gagal menggambarkan sifat Allah yang ilahi. Merekalah yang Yesus sebut sebagai orang yang menaruh keberatan atas hal-hal kecil, namun kemudian membuang hal-hal besar. Dengan perkataan lain, mereka jagoan dalam hal-hal sepele. Mereka membesar-besarkan hal-hal yang sebenarnya tidak usah dipersoalkan. Mereka menjalankan kebenaran berapapun harga yang harus dibayar, dan tidak peduli akan akibatnya atas orang-orang yang mereka hancurkan demi membela kebenaran tersebut.

Bahkan murid-murid Yesus harus bergumul melawan sikap seperti ini. Ketika orang-orang Samaria di suatu kota itu menolak kunjungan Yesus, maka dua orang dari murid-murid-Nya berkata, "Tuhan, apakah Engkau mau supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?" (Lukas 9:54). Padahal dengan tegas Ia berkata bahwa "Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang" (Lukas 19:10).

Page 5: Siapakah Orang Farisi Dan Saduki

Namun dari kehidupan orang-orang Farisi kita dapat menarik pelajaran yang berharga, bahwa bisa saja kita mengabdikan diri menjalankan firman Allah, dan pada saat yang sama kita tidak berjalan dalam perintah teragung di atara seluruh perintah-Nya: kasih.

Sebaliknya Saduki adalah kelompok orang kaya yang duduk dan berdialog tentang gagasan-gagasan filosofis. Jadi mereka sejenis klub orang-orang yang makmur dan berkuasa. Mereka mempunyai mental "menghindari bentrokan" sehingga akibatnya mereka hidup dalam kompromi.

Page 6: Siapakah Orang Farisi Dan Saduki

Mereka hampir semuanya memegang kekuasaan dan uang. Mereka memperhatikan penampilan jasmani lebih daripada nilai-nilai kekekalan. Bagi orang Saduki, reputasi dalam masyarakat lebih penting daripada hubungan pribadi dengan Allah.

Bila anda mengamati Tubuh Kristus di zaman ini, maka anda akan menemukan banyak sekali berkeliaran Saduki maupun Farisi. Ada banyak orang-orang yang bersedia "membunuh" anda demi sesuatu hal yang menurut mereka "doktrin sesat". Dan di pihak lain juga ada orang-orang yang berkata, "Mari merangkul semua pihak dan usahakanlah mencapai sesedikit mungkin perbedaan. Jika kita berbuat dosa kecil, apa pengaruhnya? Lagipula kita ini manusia yang lemah, bukan?"

Ya, 2000 tahun yang lalu, Kristus berada dalam situasi keagamaan seperti itu. Ia adalah Allah yang menjelma sebagai manusia dan hidup dalam kurun sejarah manusia. Dan bagaimanakah Ia menjalani hidup-Nya?

Ia bukan Farisi dan bukan Saduki!!

Page 7: Siapakah Orang Farisi Dan Saduki

Orang-orang Farisi adalah, sebuah kelompok religius di dalam Yudaisme. Mereka perjuangkan pengetahuan yang mendasar tentang Taurat dan tradisi para nenek-moyang (Misna; Talmud). Mereka menuntut penafsiran yang paling keras, terutama tentang soal-soal yang berhubungan dengan Sabat, kebersihan rituil (tahir) dan yang berkaitan dengan soal persepuluhan

Mereka disebut sebagai "orang yang terpisah" di kalangan para penentangnya. Mereka namakan diri mereka "para teman". Nama ejekan mereka "orang Persia" secara etimologis tidaklah jelas. Pada umumnya orang-orang Kasidi (Kitab-kitab Makabe) dipandang sebagai pendahulu mereka.

Page 8: Siapakah Orang Farisi Dan Saduki

Nama orang-orang Farisi pada kelompok itu baru disebut untuk yang pertama kalinya pada waktu kekuasaan Yonatan (160-143). Barangkali untuk pertama kalinya mereka tampil ke depan melawan politik duniawi para Hasmonit. Lambat-laun mereka kuasai pimpinan rokhani bangsa Yahudi, yang dapat mereka pertahankan sampai saat hancurnya Yerusalem. -- Masalah yang dikejar orang-orang Farisi berpusat pada soal agama

Di dalam bidang politis (berbeda dengan para Zelot) mereka memegang sebuah pendapat yang lunak. Meskipun mereka itu awam, namun mereka menjadi pimpinan religius bangsa Yahudi yang sebenarnya. Dalam soal-soal ibadat, religius dan hukum mereka itu berlawanan dengan inspirasi imam-imam yang aristokrat dari para Saduki. Oleh karena kebanyakan Ahli Kitab termasuk ke dalam kelompok orang-orang Farisi (bdk.: Matius 5:20; 12:38; Markus 2:16; Kisah 23:9 dbtl), maka mereka dapat tetap memaksakan pandangan dasar pada orang Saduki. Kecuali itu bahwa adat-istiadat nenek-moyang bukan hanya berdiri di samping Taurat, melainkan di atasnya.

Page 9: Siapakah Orang Farisi Dan Saduki

Walaupun mereka begitu serius di dalam bidang agama, sebenarnya pelaksanaan pandangan dasar mereka yang berat-sebelah, kerajinan mereka terhadap hukum yang keterlaluan, maupun ketahiran rituil orang-orang Farisi itu membuat mereka memisahkan diri secara sombong dengan memandang rendah rakyat sambil mempertahankan sifat kelompok mereka pribadi. Sikap mereka terhadap hukum jatuh pada formalisme kosong (pemenuhan hukum secara harafiah), sehingga orang-orang Farisi bukan lagi pembawa iman yang hidup. -- Putusan yang keras dari pihak Yesus terhadap orang-orang Farisi kurang menyangkut ajarannya, melainkan terutama menyangkut mentalitas mereka (sikap angkuh dan sikap berpura-pura) dan tingkah-laku mereka (Matius 23:13-36). Perlawanan mereka yang tidak dapat didamaikan akhirnya membuat Yesus dihukum mati (bdk.: Markus 3:6 dbtl).

"Farisi" dari kata Ibrani, פרושים - PERUSYIM, "yang terasing". Orang-orang ini penganut murni Agama Yahudi – golongan atau partai yang berkembang dari 'Hasidim' atau 'Khasidim' (umat Allah yang setia) sejak abad ke 2 sM. Kelompok Ini dikenal sejak pemerintahan Yohanes Hyrkanus, di Negara merdeka Yehuda. Ketaatan orang-orang Khasidim, sudah dikenal Pada masa Yohanes Hyrkanus terjadi perpecahan antara mayoritas golongan Khasidim dan keluarga Hasmonean. Yohanes Hyrkanus tersinggung karena keberatan-keberatan Kashidim atas jabatannya sebagai imam besar, dan terjadilah perpecahan diantara mereka.

Page 10: Siapakah Orang Farisi Dan Saduki

Mulai dari saat itu dan seterusnya kelompok Khasidim muncul sebagai Golongan Farisi, walaupun belum pasti apakah mereka menerima nama itu (Ibrani, PERUSYIM, yang terasing) sebab mereka menarik diri dari perserikatan mereka dulu dengan golongan Hasmonean seperti sering dianggap orang demikian, kelompok Khasidim terus bertahan sebagai pihak oposisi terhadap rezim pemerintah selama 50tahun. Para memimpin agama yang mendukung pemerintahan dan duduk dalam dewan nasional muncul pada waktu yang bersamaan, dan kelompok ini dikenal sebagai Saduki.

Golongan Farisi memusatkan perhatian pada pengendalian masalah agama, bukan politik. Perhatian dan kegemaran mereka yang terutama adalah menjalankan Hukum Taurat (tentu saja termasuk sebagai tradisi) secara rinci dan cermat.

Dililai dari standard tersebut, Golongan Farisi adalah gambaran yang khas dari orang-orang Yahudi (baca, Filipi 3 :5-6). Untuk itu mereka menjaga jarak sejauh

mungkin dengan orang-orang lain; mereka tidak boleh makan bersama

orang yang bukan Farisi, salah satunya khawatir kalau-kalau sepersepuluh

dari makanan itu belum dipersembahkan kepada Tuhan.

Page 11: Siapakah Orang Farisi Dan Saduki

Dengan demikian, mungkin sikap 'memisahkan diri' ini pada akhirnya membuat mereka cenderung memandang rendah orang-orang yang bukan Farisi. Sikap menganggap diri 'lebih suci daripada orang lain' itu telah menyebabkan nama mereka sekarang ini menjadi bahan cemoohan. Keangkuhan ini, ditambah lagi dengan legalisme yang kaku dan lebih mengutamakan ketaatan kepada upacara keagamaan daripada kasih dan belas-kasihan, menyebabkan mereka terlibat dalam konflik dengan Tuhan Yesus Kristus, bukanlah karena sikap mereka yang ortodoks, melainkan akibat sikap angkuh dan tidak menunjukkan kasih.

Biasanya jumlah orang Farisi tidak banyak, tetapi pengaruh mereka besar sekali. Orang Farisilah yang menentukan batasan-batasan bagi perkembangan Yudaisme setelah kehancuran Yerusalem tahun 70 M. Mereka terus-menerus memecahkan kesalehan pribadi dan standard etika yang ketat, juga legalisme yang kaku. Mereka dihormati, walaupun mungkin tidak disukai oleh orang-orang Yahudi lainnya.

Paulus, adalah seorang Rasul yang mempunyai latar belakan Farisi

(Kisah Para Rasul 22:3; Galatia 1:14, Filipi 3 :5-6).

Page 12: Siapakah Orang Farisi Dan Saduki

Sejarah Orang Farisi Pekerjaan Ezra dilanjutkan oleh orang-orang yg berusaha mendalami naskah dan ajaran hukum Taurat sampai kepada hal-hal yg sekecil-kecilnya -- ahli-ahli Taurat PB adalah penerus rohani mereka -- dan oleh kalangan yg lebih luas dari orang-orang yg berusaha melaksanakan ajaran mereka sampai ke tetek bengeknya. Pada awal abad 2 sM mereka disebut khasidim, yaitu orang-orang yg dikasihi Allah.

Nama Farisi pertama-tama nampak dalam naskah para raja imam orang Hasmon yg mula-mula. Golongan Hasidim agaknya sudah pecah. Golongan minoritas, berpendirian bahwa keimambesaran tidak sah dan sudah membuang tradisi tertentu. Golongan minoritas ini menjauhkan diri dari kehidupan umum, sambil menantikan suatu tindakan eskatologi dari pihak Allah. Golongan mayoritas bertujuan menguasai agama Negara.

Page 13: Siapakah Orang Farisi Dan Saduki

Selama kekuasaan Yohanes Hirkanus (134-104 sM) Farisi mempunyai pengaruh besar dan dukungan dari rakyat (Jos., Ant. 13.288-300). Tapi sesudah rakyat memutuskan hubungan dengan Hirkanus, dia mendekati golongan Saduki. Perlawanan golongan Farisi terhadap Aleksander Yanneus (103-76 sM) begitu hebat, sampai-sampai mereka mohon bantuan dari raja orang Seleukus, yaitu Demetrius III. Yanneus menang dan menyalibkan lawannya kr 800 orang, termasuk golongan pemimpin (Jos., Ant. 13.380). Tapi menjelang kematiannya ia menasihati istrinya, Aleksandra Salome, yg menggantikannya (76-67 sM), supaya menyerahkan pemerintahan kepada golongan Farisi saja, yg sejak saat itu mempunyai kedudukan dominan dalam Mahkamah Agama.

Tafsiran lama dari istilah Farisi sebagai 'yg memisahkan diri', jauh lebih mungkin dari saran T. W Manson tentang nama ejekan 'orang-orang Persia'. Pandangan mereka tentang persepuluhan (lih di bawah) menjadikan pemisahan diri dari orang banyak tak dapat dielakkan.

Page 14: Siapakah Orang Farisi Dan Saduki

Mereka sangat menderita waktu kekuasaan Antipater dan Herodes (Jos., BJ 1.647-655), dan mereka mendapat tahu jelas bahwa tujuan-tujuan rohani tak bisa didapati melalui saluran-saluran politik. Justru sesudah Herodes mati, beberapa dari mereka memohon dengan sangat supaya mereka langsung diperintah oleh Roma. Dengan alasan itulah golongan mayoritas menentang pemberontakan melawan Roma (66-70 M). Dan karena itu pula Vespasianus menyukai Yohanan bin Zakai, salah seorang pemimpin mereka, dan mengizinkannya mendirikan sekolah kerabian di Yamnia. Pada saat inilah berakhir pertentangan antara golongan Syamai, yg keras ketat itu, dengan golongan Hillel, yg lebih liberal, yg dituangkan dalam suatu persepakatan; golongan Saduki menghilang dan golongan Zelot tidak dipercayai lagi, dan sesudah kekalahan Bar-Kokhba pada thn 135 M mereka menghilang juga -- dengan demikian kelompok Farisi menjadi pemimpin bangsa Yahudi tanpa saingan. Maka menjelang thn 200 M Yudaisme dan ajaran Farisi menjadi sinonim

Page 15: Siapakah Orang Farisi Dan Saduki

Hubungan dengan partai-partai lain

Golongan Farisi selalu merupakan minoritas. Pada pemerintahan Herodes jumlahnya hanya sedikit lebih 6.000 orang (Jos., Ant. 17.42). Hubungan mereka dengan rakyat negeri ('am ha'arets) yg demikian pahitnya, nampak dalam banyak tulisan Talmud, menunjukkan bahwa kekakuan dan kekerasan tafsiran mereka tentang hukum Taurat tidak mempunyai daya tarik yg mendasar. Pengaruh para apokaliptis, yaitu orang-orang yg menerima wahyu-wahyu tentang akhir zaman, sedikit sekali itu pun hanya melalui golongan Zelot. Pengaruh mereka berperan hanya pada rakyat miskin yg sudah putus asa.

• Golongan Saduki terdiri terutama dari tuan-tuan tanah yg kaya. Tradisi Talmud jelas membedakan Saduki dari sekutu-sekutu mereka, yaitu bani Boetos, kelompok imam besar. Dalam tata cara, mereka sama kerasnya dengan Farisi, bahkan mereka menerapkan Taurat dengan syariatnya tanpa peduli, sebab mereka cukup kaya untuk memikul akibat-akibatnya.

Page 16: Siapakah Orang Farisi Dan Saduki

Farisi selalu mengindahkan kepentingan umum. Bukanlah kebetulan bahwa Syamai, orang Farisi yg keras itu, berasal dari keluarga kaya dan bangsawan, sedang Hillel dari masyarakat biasa. Daya tarik utama Farisi terhadap rakyat biasa ialah, bahwa kebanyakan mereka berasal dari lapisan menengah bagian bawah dan pengrajin yg lebih makmur dan, oleh karena mereka mengerti keadaan rakyat umum, mereka sungguh-sungguh berusaha membuat hukum Taurat terpikul oleh rakyat.

Perbedaan-perbedaan yg ditekankan oleh Yosefus (BJ 2.162-166) ialah, Farisi mempercayai immoralitas jiwa manusia (tidak dapat mati), yg akan dijelmakan kembali (artinya, menjiwai tubuh yg akan bangkit kembali); dan kuasa dari takdir (artinya, Allah). Sedangkan Saduki tidak mempercayai kedua hal itu (bnd Matius 22:23; Kisah 23:8) -- jelas kurang penting. Pada dasarnya Saduki menganggap bahwa ibadah di Bait Suci adalah pusat dan tujuan utama dari hukum Taurat. Farisi menekankan keharusan seseorang menggenapi setiap segi hukum Taurat, dalam hal mana ibadah Bait Suci barulah suatu bagian saja. Perbedaan-perbedaan lahiriah mengungkapkan sikap-sikap batiniah mereka.

Page 17: Siapakah Orang Farisi Dan Saduki

AjaranSalah satu tugas utama ahli Taurat ialah menetapkan isi Taurat tertulis (toga sye-bikhtav). Mereka menetapkan bahwa isinya adalah 613 perintah, 248 positif, dan 365 negatif. Tugas berikutnya, 'memasang pagar' sekelilingnya, artinya, menafsirkan dan melengkapinya sedemikian rupa, sehingga tak mungkin orang melanggarnya secara kebetulan atau karena ketidaktahuan. Contoh paling terkenal ialah 39 bentuk larangan pada hari Sabat, yg berulang-ulang dikutip. Tidak satu pun yg tidak masuk akal atau tidak logis mengenai semuanya itu, jika kita sekali menyetujui larangan harfiah melakukan pekerjaan pada hari Sabat. Selanjutnya perintah-perintah itu diterapkan kepada keadaan-keadaan yg tidak nyata disebut dalam Taurat. Semua perkembangan ini bersama ke-31 kebiasaan 'yg sudah lama dipakai' merupakan 'hukum lisan' (tora sye-be-`al peh), dan perkembangannya yg selengkapnya terjadi setelah PB. Meyakini bahwa tafsiran yg benar tentang Taurat adalah tafsiran mereka, maka mereka menuntut bahwa 'adat istiadat nenek moyang mereka' (Markus 7:3) berasal dari Musa yg diberikan di Sinai.

Konsep dasar agama bagi Farisi ialah kepercayaan, bahwa Pembuangan ke Babel adalah akibat dari kegagalan Israel melakukan Taurat (hukum yg melalui Musa), dan bahwa pelaksanaan Taurat termasuk tugas perseorangan maupun tugas nasional. Namun Taurat tidak hanya berupa 'hukum', melainkan juga 'petunjuk' (Ulangan 17:11) dan 'ajaran' (Yesaya 2:3; Mikha 4:2). Artinya tidak melulu perintah-perintah mutlak dan kaku, tapi 'pada' dan tetap kepada suasana yg berubah, dan dari situlah dapat disimpulkan apa kehendak Allah untuk keadaan-keadaan yg tidak khas disebut. Upaya pencarian ketepatan makna atau penyimpulan ini adalah tugas dari orang-orang yg khusus mempelajari Taurat, dan keputusan golongan mayoritas mengikat semua orang.

Page 18: Siapakah Orang Farisi Dan Saduki

Kecuali ajaran yg mempertahankan kemutlakan keesaan dan kekudusan Allah, dan pemilihan umat Israel serta kemutlakan kuasa Taurat atas orang Israel, maka yg ditekankan lagi dalam agama golongan Farisi adalah etika, bukan teologia. Kutukan Tuhan Yesus atas mereka harus ditafsirkan dalam terang fakta yg tak dapat disangsikan, bahwa secara etis kedudukan mereka lebih tinggi dari kebanyakan sebaya mereka. Penekanan khusus pada persepuluhan oleh Farisi dan menolak membeli makanan dari atau makan di rumah non-Farisi, adalah karena takut bahwa atas makanan itu tidak lebih dahulu diberlakukan persepuluhan, sebab persepuluhan merupakan beban yg amat berat di atas pajak pungutan orang Hasmon, Herodian atau Roma. Bagi Farisi membayar persepuluhan yg lengkap adalah bukti ketaatan kepada Allah

Page 19: Siapakah Orang Farisi Dan Saduki

Orang Saduki Orang Saduki merupakan golongan atau partai utama lainnya pada zaman Tuhan Yesus, meskipun waktu itu pengaruh mereka sudah mulai berkurang. Umumnya mereka terdiri dari pemilik tanah yang kaya-raya, yang pada mulanya berhasil mendapatkan kedudukan yang mnonjol karena melakukan manipulasi secara licik dengan memanfaatkan keadaan politik.

Dalam Sanhedrin (dewan tertinggi orang Yahudi/ Mahkamah Agama) mereka masih menduduki tempat yang kira-kira setara dengan orang Farisi (Kisah 23:6-10). Banyak diantara imam-imam kepala adalah orang-orang Saduki, atau orang-orang yang erat bekerja sama dengan mereka. Dalam soal agama, sikap mereka konservatif, sehingga tidak mau menerima wahyu lain, hanya 5 Kitab Musa saja (Pentateukh). Dengan demikian mereka menolak gagasan-gagasan agama yang lebih baru, seperti keyakinan tentang hidup kekal, kebangkitan, malaikat, setan/ roh jahat, yang diakui oleh orang Farisi :

Page 20: Siapakah Orang Farisi Dan Saduki

Nama dan asal usul golongan Saduki juga diperdebatkan. Nama itu pernah dikatakan berasal dari Zadok, atau yg sezaman dengan Salomo yg keturunannya dipandang sebagai garis keimaman murni (bnd Yeh 44:15 dab; 48:11) atau seorang yg diduga pendiri atau pemimpin mula-mula golongan itu (pernyataan dlm Aboth of Rabbi Nathan 5 bahwa Antigonos dari Soko mempunyai dua murid, Zadok dan Boethus, yg terjerumus ke dlm penyesatan, mungkin sekali tidak mempunyai dasar historis). Tapi keluarga imam besar Hasmonean yg sedang memerintah bukanlah kaum Zadok (1 Makabe 2:1; 14:29), dan 'd' ganda baik dalam bentuk Ibrani maupun Yunani pada nama itu sulit diberi keterangan jika nama itu dijabarkan dari Zadok. T. W Manson menyarankan suatu jabaran dari Yunani syndikoi, 'pengawas fiskal' ('d' ganda itu dijelaskan sebagai akibat dari asimilasi 'n'). Hubungannya dengan kata tsaddiq, 'benar', mungkin merupakan persamaan huruf hidup berdasarkan bunyi.

Empat macam teori mengenai asal usul golongan Saduki dengan ringkas digambarkan sebagai berikut. M. H Segal, mengikuti Wellhausen, berpikir bahwa mereka terutama suatu partai politik, berasal dari kaum Helenis Yahudi. G. H Box, mengikuti Geiger, berpendapat bahwa mereka adalah partai agama, dan bahwa beberapa dari ahli Taurat di dalam Kitab-kitab Injil adalah ahli kitab Saduki. L Finkelstein berpendapat, bahwa mereka dulunya adalah suatu badan ningrat pedesaan, sebagai lawan bagi Farisi yg urban. T. W Manson beranggapan, bahwa mereka pada mulanya pejabat-pejabat'negara (lih di atas).

Page 21: Siapakah Orang Farisi Dan Saduki

Dalam ihwal tingkah laku kaum Saduki agak tidak berbudi. Kasar terhadap bangsawan seperti terhadap orang asing. Dan mereka menganggap kebajikan bila berdebat dengan guru-guru mereka. Mereka tidak mempunyai pengikut di kalangan rakyat, melainkan terbatas pada kaum kaya. Mereka lebih keras dalam penghakiman ketimbang Yahudi lainnya. Banyak, tapi tidak semua, dari para imam berasal Saduki; namun hampir semua orang Saduki ternyata menjadi imam, terutama keluarga-keluarga imam yg amat berkuasa. Di kalangan kaum Hasmonean yg mula-mula, beberapa orang Saduki memegang jabatan di gerousia ('senat' atau Sanhedrin).

Yohanes Hirkanus, yg merasa dihina oleh desakan Eliazar, anggota perutusan Farisi, supaya mengundurkan diri dari jabatan imam agung yg dipegangnya, beralih pihak dari Farisi kepada Saduki. Kaum Saduki menikmati dukungan para penguasa Hasmonean sampai masa pemerintahan Salome Aleksandra (76-67 sM), yg lebih menyukai kaum Farisi. Di bawah Herodes dan orang Romawi kaum Saduki menguasai Sanhedrin. Partai itu surut bersamaan dengan penghancuran Bait Allah pada thn 70. Bahkan Yosefus mengatakan, bahwa ketika masih berkuasa, kaum Saduki karena takut terhadap rakyat, terpaksa bekerja sama dengan kaum Farisi.

Page 22: Siapakah Orang Farisi Dan Saduki

Dalam agama kaum Saduki ditandai oleh konservatisme mereka. Mereka menyangkal keberlakuan yg mantap dari apa pun kecuali hukum-hukum tertulis dari Pentateukh. Mereka menolak ajaran-ajaran yg kemudian tentang jiwa dan kehidupan sesudah kematian, kebangkitan, pahala dan imbalan, malaikat dan setan-setan. Mereka percaya bahwa nasib tidak ada, karena manusia memiliki pilihan bebas tentang baik dan jahat; kemakmuran dan nasib malang merupakan hasil dari perbuatan sendiri.

Page 23: Siapakah Orang Farisi Dan Saduki

Asal mula partai mereka itu terselubung dalam kegelapan, namun sudah sejak perlawanan kelompok mereka terhadap Yonatan, yang memusatkan kekuasaan politik dan religius pada Imam Agung (153 sebelum Mas.), kelompok mereka itu sudah memperoleh bentuk tertentu. Di dalam mahkamah agama orang-orang Saduki selalu bisa mempertahankan pengaruhnya, tetapi selalu menjadi musuh orang-orang Farisi. Orang-orang Saduki itu di dalam Injil memang jarang disebut (Misalnya: Matius 3:7; 16:1; Markus 12:18; Lukas 20:27). Meskipun demikian kekuasannya sangat mantap, sebab Imam Agung selalu diambil dari golongan mereka dan mereka lebih mudah menyesuaikan diri mereka pada bangsa Roma. Pada permulaannya mereka hampir tidak pernah mengadakan pertikaian dengan Yesus, namun demikian mereka di kemudian harinya bergabung dengan orang-orang Farisi di dalam rasa kebenciannya terhadap Yesus (Mark 12:18-27 dsj.). Orang-orang Saduki yang bernama Kayafas akhirnya memutuskan hukuman mati. Setelah tahun 70 sesudah Mas. sumber-sumber tentang Orang-orang Saduki sudah tidak terdengar lagi.

Di samping para orang Esseni dan Farisi, mereka adalah sebuah partai (sebagian besar berhaluan politik) di dalam Yudaisme. Para pengikutnya ditemukan terutama dikalangan aristokrasi para imam dari ibu-kota (rupanya mereka dipanggil menurut Zadok). Mereka utamakan sebuah sikap hidup yang bebas dan berbau duniawi. Lain dari pada orang-orang Farisi. Mereka akui taurat, tetapi di dalam sikapnya yang konservatif itu, mereka buang "tradisi para nenek-moyang", mereka buang pula penjelasan tradisionil dan perkembangan hukum. Mereka tidak mengakui kebangkitan dan kematian (Markus 12:18 dsj.) dan berbeda pendapat dalam banyak persoalan rituil maupun yuridis dengan para Farisi.

Page 24: Siapakah Orang Farisi Dan Saduki

Suatu kelompok minoritas dalam Yudaisme abad pertama Masehi. Dalam kepercayaan dan perbuatan, mereka adalah tradisionalis. Di mata mereka penting untuk setia pada ketentuan keanggotaan kebangsaan Yahudi melalui keteguhan memelihara Taurat tertulis dan setia mengambil bagian dalam peribadahan di Bait Allah, tetapi mereka beranggapan bahwa hal itu tidak bertentangan dengan ketundukannya kepada kekuasaan penjajah Romawi. Mereka menentang pemberontakan bersenjata dan segala persiapan untuk itu. Orang Saduki menolak pengertian Farisi tentang hukum lisan yang sama-sama berlaku dengan hukum tertulis

. Oleh sebab itu, mereka adalah penganut setia dari apa yang telah ditetapkan Ezra di zaman bangsa Israel kembali dari pembuangan Babel (abad ke-5 sM). Kompromi dengan pemerintah Roma berarti bahwa Imam Besar ditetapkan oleh pemerintah dan Bait Suci diawasi oleh militer Roma. Maka, kalaupun harus membayar harganya, Israel dimungkinkan memelihara hubungan dengan Allahnya dan menebus dosanya dengan membawa korban.

Kepercayaan baru bahwa jiwa manusia itu kekal atau kebangkitan tubuh ditolak oleh kaum Saduki. Setelah pemusnahan Bait Suci tahun 70 M, kaum Saduki tidak ada lagi. Menurut satu teori, mereka adalah penganut Zadok, yang menguasai Bait Suci berabad-abad.

Page 25: Siapakah Orang Farisi Dan Saduki

Orang Farisi • suatu golongan orang

Yahudi. Kis 15:5• . Mazhab yang paling

keras dalam agama Yahudi. Kis 26:5

• Keturunan - sangat dihormati. Kis 23:6

• Sifat – Taat kepada Taurat. Kis 15:5; Fili 3:5– Rajin memelihara adat istiadat. Mr

7:3,5-8; Gal 1:14– Bersikap baik di luar. Luk 18:11; Fili

3:5,6– Kuat berpuasa. Luk 5:33; 18:12– Rajin menarik orang masuk

agamanya. Mat 23:15– Membenarkan diri sendiri. Luk

16:15; 18:9– Tamak. Luk 16:14– Ingin tempat-tempat yang

terpandang. Mat 23:6– Suka dihormatiMat 23:7– Sangat memperhatikan dalam

membayar segala cukai. Mat 23:23– Menindas orang lain. Mat 23:4– Bengis apabila menganiaya. Kis

9:1,2

·

Page 26: Siapakah Orang Farisi Dan Saduki

• Mengakui kebangkitan orang mati. Kis 23:8

• ·Memakai tali sembahyang yang lebar. Mat 23:5

• ·Pendapat - menjadi ukuran bagi orang lain. Yoh 7:48

• ·Banyak imam dan orang-orang Lewi adalah - . Yoh 1:19,24

• ·Banyak pemimpin, pembela dan ahli Taurat adalah - . Yoh 3:1; Kis 5:34; 23:9

• ·Mempunyai murid-murid. Luk 5:33; Kis 22:3

• ·Beberapa - datang kepada Yohanes minta dibaptiskan. Mat 3:7

• Sebagai satu badan, - menolak baptisan Yohanes. Luk 7:30

Kristus: – Sering kali diundang oleh - . Luk 7:36; 11:37– Disalahkan oleh - sebab bergaul dengan orang-

orang berdosa. Mat 9:11; Luk 7:39; 15:1,2– Diminta melakukan tanda ajaib oleh - .

Mat 12:38; 16:1– Dicobai oleh - dengan pertanyaan tentang Taurat.

Mat 19:3; 22:15,16,35– Diintai oleh - untuk menemukan kesalahan-Nya.

Luk 6:7– Menyakitkan hati - sebab pengajaran-Nya.Mat

15:12; 21:45; Luk 16:14– Menyatakan bahwa kebenaran - tidak dapat

menyelamatkan– orang berdosa. Mat 5:20– Menyebut ajaran - munafik. Mat 16:6,11,12; Luk

12:1– Mengatakan perkataan celaka kepada - .

Mat 23:13– Menamakan - satu bangsa yang jahat dan tidak

setia. Mat 12:39– Menamakan - ular-ular dan keturunan ular

beludak. Mat 23:33– Menamakan - bodoh dan pemimpin yang buta.

Mat 23:17,24– Membandingkan - dengan kubur yang dilabur

putih. Mat 23:27– Membandingkan - dengan kubur yang tidak

memakai tanda. Luk 11:44– 13.15 Meninggalkan tanah Yudea sebab - . Yoh

4:1-3

Page 28: Siapakah Orang Farisi Dan Saduki

Terimah kasih