siap di print laporan korosi1

10
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Korosi Pada Besi Laporan Praktikum Oleh Ria Evita Galuh

Upload: riaevita

Post on 05-Dec-2015

232 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

HHHGGG

TRANSCRIPT

Page 1: Siap Di Print Laporan Korosi1

Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Korosi Pada

Besi

Laporan Praktikum

Oleh

Ria Evita Galuh

XII IPA 4

Page 2: Siap Di Print Laporan Korosi1

I. Judul

Percobaan Korosi Pada Logam ( Paku )

II. Tujuan

Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya korosi dan faktor-faktor apa saja

yang dapat mempercepat korosi

III. Landasan Teori

Menurut Roberge, Korosi adalah peristiwa rusaknya logam karena reaksi dengan

lingkungannya, sedangkan menurut Gunaltun, korosi adalah fenomena elektrokimia dan

hanya menyerang logam, Korosi adalah teroksidasinya suatu logam. Korosi adalah

kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi dengan lingkungan yang korosif. Korosi

dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara

kimia atau elektrokimia dengan lingkungan.

Dalam kehidupan sehari - hari, besi yang teroksidasi disebut dengan karat dengan

rumus Fe2O3·xH2O. Proses perkaratan termasuk proses elektrokimia, di mana logam Fe

yang teroksidasi bertindak sebagai anode dan oksigen yang terlarut dalam air yang ada

pada permukaan besi bertindak sebagai katode.

Reaksi perkaratan:

Anode : Fe → Fe2+ + 2 e–

Katode : O2 + 2H2O → 4e–  + 4 OH–

Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu

berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.

Fe(s) ↔ Fe2+(aq) + 2e Eº = +0.44 V

Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain besi itu yang bertindak

sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.

O2(g) + 2H2O(l) + 4e ↔ 4OH-(aq) Eº = +0.40 V

Atau

O2(g) + 4H+(aq) + 4e ↔ 2H2O(l) Eº = +1.23 V

Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion

besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai

bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak

Page 3: Siap Di Print Laporan Korosi1

sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan

rapatan logam itu. Korosi Besi memerlukan oksigen dan air. 

Reaksi perkaratan besi

a. Anoda: Fe(s) → Fe2+ + 2e

Katoda: 2 H+ + 2 e- → H2

2 H2O + O2 + 4e- → 4OH-

b

.

2H+ + 2H2O + O2 + 3Fe → 3Fe2+ + 4OH- + H2 

Fe(OH)2 oleh O2 di udara dioksidasi menjadi Fe2O3 . nH2O

Korosi pada permukaan suatu logam dapat dipercepat oleh beberapa faktor, antara lain:

1.     Oksigen terlarut ( DO = Dissolved oxygen ) → DO berperan dalam sebagian proses

korosi, bila konsentrasi DO naik, maka kecepatan korosi akan naik.

2.     Zat padat terlarut jumlah ( TDS = total dissolved solid ) → konsentrasi TDS

sangatlah penting, karena air yang mengandung TDS merupakan penghantar arus listrik

yang baik dibandingkan dengan air tanpa TDS. Aliran listrik diperlukan untuk terjadinya

korosi pada pipa logam, oleh karena itu jika TDS naik, maka kecepatan korosi akan naik.

3.     pH dan Alkalinitas → mempengaruhi kecepatan reaksi, pada umumnya pH dan

alkalinitas naik, kecepatan korosi akan naik. Peristiwa korosi pada kondisi asam, yakni

pada kondisi pH < 7 semakin besar, karena adanya reaksi reduksi tambahan yang

berlangsung pada katode yaitu:           2H+(aq) + 2e- → H2

4.     Temperatur → makin tinggi temperatur, reaksi kimia lebih cepat terjadi dan naiknya

temperatur air pada umumnya menambah kecepatan korosi.

5.     Tipe logam yang digunakan untuk pipa dan perlengkapan pipa → logam yang

mudah memberikan elektron atau yang mudah teroksidasi, akan mudah terkorosi.

6.     Aliran listrik → Aliran listrik yang diakibatkan oleh korosi sangat lemah dan isolasi

dapat menghalangi aliran listrik antara logam-logam yang berbeda, sehingga korosi

Page 4: Siap Di Print Laporan Korosi1

galvanis dapat dihindari. Bilamana aliran listrik yang kuat melewati logam yang mudah

terkorosi, maka akan menimbulkan aliran nyasar dari sistem pemasangan listrik di

pelanggan yang tidak menggunakan aarde, hal ini menyebabkan korosi cepat terjadi.

7.     B a k t e r i → tipe bakteri tertentu dapat mempercepat korosi, karena mereka akan

menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S), selama masa putaran

hidupnya. CO2 akan menurunkan pH secara berarti sehingga menaikkan kecepatan korosi.

H2S dan besi sulfida, Fe2S2, hasil reduksi sulfat (SO42–) oleh bakteri pereduksi sulfat pada

kondisi anaerob, dapat mempercepat korosi bila sulfat ada di dalam air. Zat-zat ini dapat

menaikkan kecepatan korosi. Jika terjadi korosi logam besi maka hal ini dapat

mendorong bakteri besi (iron bacteria) untuk berkembang, karena mereka senang dengan

air yang mengandung besi

III. Alat dan Bahan

a. Alat

1. 7 Tabung reaksi

3. Rak tabung reaksi

2. Paku ukuran besar yang masih mengkilap.

3. Kapas

4. Amplas

b. Bahan

1. Air suling

2. Larutan NaCl

3. Minyak Goreng

4. Air panas

5. Aquades

6. CaO

IV. Cara Kerja

Page 5: Siap Di Print Laporan Korosi1

1. Menyiapkan 7 buah tabung reaksi dan 7 buah paku yang sudah diamplashinga hilang

pelapisnya.

a. Tabung reaksi 1 : memasukkan sebatang paku.

b. Tabung reaksi 2 : memasukkan sebaang paku dan larutan NaCl, lalu memasang

sumbatan pada mulut tabung.

c. Tabung reaksi 3 : memasukkan sebatang paku lalu memberi kapas bagian atas paku

lalu menaburkan serbuk CaO diatas permukaan kapas.

d. Tabung reaksi 4 : memasukkan sebatang paku dan aquades hingga paku terendam.

e. Tabung reaksi 5 : memasukkan sebatang paku dan air keran hingga paku terendam.

f. Tabung reaksi 6 : memasukkan 4 ml aquades, memanaskan di atas api sampai

mendidih kemudian memasukkan paku dan memasang sumbatanpaa mulut tabung

(menambahkan beberapa tetes minyak kelapa agar udara tidak dapat masuk kembali

ke dalam air.

g. Tabung reaksi 7 : memasukkan sebatang paku dan 2 ml H2SO4.

V. Hasil Pengamatan

Tabung Reaksi Pengamatan

1 Tidak ada karat.

2 Paku berkarat dan ada serbuk kuning yang melekat di paku.

Air tidak berubah warna tetapi menjadi agak keruh kekuning kuningan.

3 Paku berkarat.

4 Paku berkarat sedikit dan warna menjadi agak keruh.

5 Paku berkarat sedikit dan warna menjadi agak keruh.

6 Paku berkarat, warna menjadi menguning dan di atas minyak terdapat

kotoran karat.

7 Paku berwarna hitam, dan terus bereaksi dengan H2SO4

VI. Pembahasan

1. Paku yang paling mudah mengalami korosi terdapat pada tabung 7 yang berisi H2SO4

dan wadah yang terbuka.

Page 6: Siap Di Print Laporan Korosi1

2. Selanjutnya paku yang mengalami korosi terdapat pada tabung 2 yang berisi NaCl dan

wadah yang tertutup tetapi korosi pada tabung 7 lebih banyak.

3. Selanjutnya paku yang mengalami korosi terdapat pada tabung 3 yang berisi CaO dan

tetapi korosi pada tabung 7 lebih banyak.

4. paku yang mengalami korosi terdapat pada tabung 4 yang berisi aquades. tetapi korosi

pada tabung 7 lebih banyak.

5. paku yang mengalami korosi terdapat pada tabung 5 yang berisi air keran tetapi korosi

pada tabung 7 lebih banyak.

6. paku yang mengalami korosi terdapat pada tabung 6 yang berisi aquades mendidih dan

minyak goreng, tetapi korosi pada tabung 7 lebih banyak.

7. Paku yang mengalami sedikit korosi terdapat pada tabung 1yaitu wadah kosong karena

hanya dipengaruhi suhu.

VII. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilaksanakan, dapat ditarik suatu kesimpulan jika KOROSI

terjadi karena adanya satu pengaruh lingkungan terhadap suatu benda, dan adanya beberapa

factor yang menyebabkan korosi terjadi , adapun factor itu adalah air, ph dan suhu (oksigen).

berkarat adalah O2, H2O, dan pH. Bila konsentrasi O2, H2O, dan pH naik, maka kecepatan korosi

akan naik. Ciri-ciri terjadinya korosi yaitu warnanya berubah dan mudah patah.

Page 7: Siap Di Print Laporan Korosi1

Daftar Pustaka

http://awalia-ramadhani.blogspot.com/2011/12/laporan-percobaan-korosi.html

http://mindberryel.blogspot.com/2012/04/laporan-praktikum-korosi.html

[email protected]

[email protected]