sholat jum'at

29
MAKALAH SHALAT JUM’ATNama : Siti Asiyah Nim : 11322018 Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Akuntansi Universitas Muhammadiyah Gresik

Upload: aisyah-tralala

Post on 31-Jul-2015

301 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: sholat jum'at

MAKALAH

“SHALAT JUM’AT”

Nama : Siti Asiyah

Nim : 11322018

Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Gresik

2010 - 2011

Page 2: sholat jum'at

DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………………....................................

Daftar Isi……………………………………………………………………………………………..................

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah……………………………………………………………….…………..

2. Rumusan Masalah……………………………………………………………………..…………….

3. Tujuan………………………………………………………………………………………...............

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………..……………………….

BAB III KESIMPULAN………………………………………………………….…………………….........

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….…………………

Page 3: sholat jum'at

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Shalat ialah berhadap hati kepada Allah sebagai ibadah, yang diwajibkan atas tiap-tiap

orang Islam, baik laki-laki maupun perempuan. Berupa perbuatan, perkatan dan berdasarkan

atas syarat-syarat dan rukun tertentu yang dimulai dengan “takbir”, dan diakhiri dengan

“salam”.

Sabda Nabi Muhammad saw “Sholat itu adalah sendi agama, barang siapa mengerjakannya

berarti ia telah menegakkan tiang agama. Dan barabg siapa yang meninggalkan berarti ia telah

merobohkan agama”.

Shalat jum’at hukumnya fardhu ‘ain bagi tiap-tiap orang muslim mukalaf, laki-laki dan sehat.

Allah mensyari'atkan bagi umat islam beberapa perkumpulan untuk menguatkan hubungan dan

menjalin keakraban di atara mereka, ada pertemuan desa, yaitu shalat lima waktu, ada

pertemuan kota, yaitu shalat jum'at dan dua hari raya, dan ada pertemuan internasional, di

waktu haji di mekah, inilah pertemuan umat islam, pertemuan kecil, sedang, dan besar.

Page 4: sholat jum'at

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa Landasan dan disyariatkannya ?

2. Siapa sajakah yang Diwajibkan shalat jum’at ?

3. Perbuatan apa sajakah yang Dianjurkan Dalam Shalat Jum’at ?

4. Bagaimanakah Tata Cara Shalat Jum’at ?

3. Tujuan Penulisan

a. Untuk Mengetahui Landasan dan disyariatkannya Shalat Jum’at.

b. Untuk Mengetahui orang-orang yang diwajibkan Sholat Jum’at.

c. Untuk Mengetahui hal-hal yang dianjurkan dalam Shalat Jum’at.

d. Untuk Mengetahui Cara Shalat Jum’at.

Page 5: sholat jum'at

BAB II

PEMBAHASAN

A. LANDASAN DISYARIATKANNYA

Allah mensyari'atkan bagi umat islam beberapa perkumpulan untuk menguatkan hubungan

dan menjalin keakraban di atara mereka, ada pertemuan desa, yaitu shalat lima waktu, ada

pertemuan kota, yaitu shalat jum'at dan dua hari raya, dan ada pertemuan internasional, di waktu

haji di mekah, inilah pertemuan umat islam, pertemuan kecil, sedang, dan besar.

Dalil kewajiban shalat Jum’at adalah firman Allah swt :

�ِر� ِذ�ْك �َل�ى ِإ َع�ْو�ا َف�اْس� �ُج�ُم�َع�ِة� اَل � �ْو�ِم َي ِم�ْن� �ِة� �لَّص�َال َل �ْوِد�َي� ُن �ِذ�ا ِإ �ْوا �ِم�ُن َآ �ِذ�َيْن� اَل $َه�ا َي� َأ �ا َي

: اَلُجُمَعِة ) �ُم�ْوَن� �َع�ل َت �ْم� �ُت �ُن ْك �َن� ِإ �ْم� �ُك َل �ِر+ ْي َخ� �ْم� �ُك ِذ�َل �َع� �ْي �َب اَل وا و�ِذ�ُر� (9اَللِه�

“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah

kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika

kamu mengetahui.” )QS. Al Jum’at: 9(

Sholat Jum'at adalah ibadah salat yang dikerjakan di hari jum'at dua rakaat secara berjamaah dan

dilaksanakan setelah khutbah.

Shalat Jum’at berhukum fardlu a’in bagi setiap muslim laki-laki yang mukallaf, sehat, serta menetap

atau bertempat tinggal di suatu daerah.

B. YANG DIWAJIBKAN SHALAT JUM’AT

Yang diwajibkan mengerjakan shalat jum’at adalah semua orang islam ) muslim (,kecuali empat

golongan,yaitu hamba sahaya, wanita, anak kecil, dan orang sakit.

Page 6: sholat jum'at

"Salat Jum’at itu wajib bagi tiap-tiap muslim, dilaksanakan secara berjama’ah terkecuali empat

golongan, yaitu hamba sahaya, perempuan, anak kecil dan orang yang sakit." (HR. Abu Daud dan

Al-Hakim, hadits shahih)

Hadits tersebut dinilai lemah oleh sebagian Ulama’ karena diriwayatkan oleh Thariq bin

Syihab yang tidak pernah mendengar langsung dari Nabi. Namun, meski ia tidak pernah mendengar

langsung dari Nabi, ia pernah melihat Nabi )sebagaimana dinyatakan Abu Dawud(, sehingga

termasuk kategori Sahabat )sebagaimana pendapat Ibnu Mandah dan Abu Nu’aim(. Kalaupun

hadits tersebut terhitung mursal, namun merupakan mursal shohaby yang bukan merupakan sisi

kelemahan dalam hadits sebagaimana dijelaskan oleh Imam anNawawy. Beberapa Ulama’ yang

menshahihkan hadits tersebut di antaranya adalah al-Hakim, adz-Dzahaby, al-Baihaqy, Ibnu Rojab

)dalam Fathul Baari(, Ibnu Katsir )dalam Irsyadul Faqiih( dan Syaikh Muhammad Nashiruddin al-

Albaany. Bahkan al-Baihaqy menyatakan bahwa hadits ini memiliki jalur-jalur periwayatan lain yang

menguatkannya, di antaranya hadits Jabir dan Tamim adDaari.

Selain 4 golongan tersebut, yang termasuk tidak wajib melakukan sholat Jumat adalah

musafir. Sebagaimana Nabi ketika melakukan haji wada’ pada saat wukuf di Arafah bertepatan

dengan hari Jumat beliau tidak sholat Jumat, namun sholat dzhuhur )hadits Jabir riwayat Muslim(.

Demikian juga tidak pernah ternukil dalam sebuah hadits bahwa Nabi pada saat safar melakukan

sholat Jumat. Beliau juga tidak pernah memerintahkan para Sahabat yang safar untuk melakukan

sholat Jumat.

Bisa disimpulkan bahwa golongan yang wajib melakukan sholat Jumat adalah:

a) Mukallaf dan berakal sehat.

Page 7: sholat jum'at

Sholat Jumat tidak wajib bagi anak kecil yang belum baligh, ataupun orang gila, dan orang

yang hilang kesadaran. Non muslim juga tidak diwajibkan melakukan sholat Jumat, dalam

arti tidak akan ternilai sebagai ibadah. Namun, sikap mereka tidak sholat Jumat tersebut

adalah bentuk dosa yang akan dibalas dengan adzab di akhirat.

b) Laki-laki.

Wanita tidak wajib shalat jum’at.

c( Sehat

Orang yang sakit tidak wajib shalat jum’at.

d( Muqim

Musafir tidak wajib melakukan sholat Jumat. Namun, jika ia singgah di suatu tempat

)perkampungan/kota( dan sholat Jumat bersama orang-orang mukim tersebut, ia akan

mendapatkan keutamaan sholat Jumat yang besar, dan ia tidak terbebani untuk sholat

Dzhuhur lagi )Fatwa Syaikh bin Baz(.

e( Merdeka

Hamba sahaya )budak( tidak wajib melakukan sholat Jumat.

Namun dalam hal ini terdapat perbedaan pandangan mengenai siapa yang wajib jum’at . Berikut ini

beberapa pendapat mengenai orang yang wajib jum’at :

1. Setiap muslim / muslima wajib jum’at tanpa kecuali, dengan alasan :

a. Hadist tersebut tidak dapat mentakhsis ayat al- Qur’an.

b. Hadist tersebut dha’if dari segi matan,karena menyebutkan “anak kecil” sebagai

salah satu dari golongan yang dibebaskan dari kewajiban.Padahal dalam hadist lain

yang shahih diseutkan anak kecil adalah salah satu dari tiga golongan yang

dibebaskan dari hukum.

Page 8: sholat jum'at

2. Setiap Muslim / Muslimah wajib jum’at, tetapi ada empat golongan yang tidak wajib jamaah

jum’at,dengan alasan :

a. Tidak Zhuhur pada hari jum’at

b. Menerima Hadits tersebut, dengan pentakhsisan bukan pada kewajiban jum’at,

tetapi pada kewajiban jamaah jum’at. Sehingga bagi yang berhalangan atau

termasuk empat golongan sebagaimana disebutkan diatas tetap menjalankan shalat

jum’at di rumah sendiri.

3. Ada empat golongan yang tidak wajib jum’at dan kembali shalat Zhuhur.dengan alasan :

a. Menerima hadits tersebut dengan pentakhsisan pada kewajiban shalat jum’at dan

kembali kepada wajib shalat Zhuhur.

b. Shalat jum’at disyariatkan sesudah kewajiban shalat fardhu lima waktu. Maka ketika

shalat jum’at gugur )berhalangan(, kembali pada asal. Sehingga wajib shalat Zhuhur.

Dari ketiga pandangan tersebut kami tidak memihak kepada pendapat manapun, sehingga

kepada pembaca dipersilahkan mengambil ketetapan sendiri sesuai dengan yang diyakini setelah

mempelajari alasan masing-masing lebih lanjut.

HUKUM SHALAT JUM'AT BAGI WANITA

Seperti disinggung di atas, wanita tidak wajib shalat Jum'at tapi boleh mengikuti shalat Jum'at

tanpa perlu mengulangi shalat dhuhur. Bahkan, sebaiknya ikut menghadiri shalat Jum'at )Lihat

kitab Bughiyatul Mustarsyidin bab Shalat Jum'at, dan kitab al-Majmuk Syarhul Muhadzdzab(. Teks

aslinya demikian:

Artinya: “Bagi yang tidak wajib shalat Jum'at seperti musafir dan wanita boleh melaksanakan

shalat Jum'at sebagai ganti dari shalat dzuhur. Itu sah bahkan lebih utama. Karena hal itu

keutamaan bagi yang memenuhi syarat. Dan tidak boleh mengulangi shalat zhuhur”.

HUKUM MAKMUM YANG KETINGGALAN RAKAAT SHALAT JUM'AT

Page 9: sholat jum'at

a. Bagi makmum yang ketinggalan satu rakaat shalat Jum'at )makmum masbuq(, maka dia cukup

menambah satu rak'at yang ketinggalan setelah imam mengucapkan salam.

b. Bagi yang ketinggalan dua raka'at dan cuma kebagian sujud atau duduk tahiyat bersama imam,

maka harus menyempurnakan empat raka'at seperti layaknya shalat dhuhur.

c. Bagi yang ketinggalan shalat Jum'at sama sekali, maka harus mengganti dengan shalat dhuhur

)Al Mughni wasy Syarhul Kabir 2/158(.

Dasar hukum, hadits riwayat Imam Zuhri dari Abu Hurairah:

Ancaman bagi orang yang tidak melakukan sholat Jumat tanpa udzur

“Barangsiapa yang meninggalkan sholat Jumat 3 kali karena malas, maka Allah akan menutup

hatinya” )H.R atTirmidzi(.

Kita berlindung kepada Allah dari tertutupnya hati kita. Jika seseorang telah tertutp hatinya, maka

nasehat-nasehat dan pelajaran dari alQuran dan hadits Nabi tidak akan berpengaruh padanya.

Jadilah ia sebagai seorang munafiq. Wal-iyaadzu billaah!

“Dari Abu Hurairah beliau berkata Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: Bisa jadi ada

seseorang yang membawa sekumpulan kambing sejauh jarak 1 atau 2 mil tidak mendapatkan

padang gembalaan sehingga naik ke atas lagi kemudian datang waktu sholat Jumat dia tidak

Page 10: sholat jum'at

mendatanginya, datang Jumat berikutnya ia tidak mendatanginya, datang Jumat berikutnya ia

tidak mendatanginya, sampai hatinya menjadi tertutup”)H.R Ibnu Majah dan al-Hakim(

“Dan Ibnu Abbas ditanya tentang seseorang yang (sering) berpuasa siang hari dan qiyamullail pada

malam hari namun tidak menghadiri sholat Jumat dan sholat berjamaah (di masjid) 5 waktu, beliau

menjawab: dia di anNaar (neraka)” )riwayat atTirmidzi dan Ibnu Abi Syaibah(.

Yang Membolehkan Seseorang Laki-laki Meninggalkan Sholat Jamaah 5 Waktu dan Shalat Jumat

Para Ulama menjelaskan udzur-udzur syar’i yang membolehkan seseorang laki-laki meninggalkan

sholat Jumat dan sholat berjamaah 5 waktu di masjid. Udzur-udzur tersebut di antaranya:

a. Sakit.

“Sebagaimana Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam ketika sakit, beliau tidak sholat di masjid

padahal rumah beliau berdampingan dengan masjid. Justru beliau memerintahkan agar

Abu Bakar yang menjadi Imam sholat menggantikan beliau” )sebagaimana riwayat

alBukhari dan Muslim dari ‘Aisyah(.

Namun, sangat perlu ditekankan di sini bahwa kadar sakitnya adalah sakit yang benar-benar

menyusahkan seseorang untuk bisa mendatangi sholat berjamaah di masjid.

Dalam menentukan takaran apakah seseorang sakitnya sudah masuk kategori udzur atau

belum, diperlukan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah dari orang yang bersangkutan

agar ia tidak bermudah-mudahan. Demikianlah diterapkan pada poin-poin udzur yang lain,

hendaknya kadarnya ditentukan secara adil )tidak terlalu ringan dan meremehkan, tidak

pula sangat ketat dan berlebih-lebihan(.

b. Menahan keluarnya sesuatu dari 2 jalan )qubul dan dubur(

Seperti seseorang yang menahan kencing, buang air besar, atau buang angin. Jika waktu

sholat Jumat tiba dan dia sedang sangat berkebutuhan untuk keperluan tersebut sehingga

Page 11: sholat jum'at

harus antri di toilet atau semisalnya, jika terluput dari sholat Jumat, maka yang demikian

termasuk udzur baginya. Karena Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Tidak ada sholat pada saat makanan dihidangkan dan ketika menahan keluarnya (sesuatu) dari 2

jalan (qubul dan dubur)” )H.R Muslim(

c. Sudah terhidang makanan di hadapannya dan ia sangat lapar.

Dalilnya adalah hadits riwayat muslim yang disebutkan pada poin 2.

Jika memungkinkan baginya untuk mendahulukan makan kemudian mendatangi masjid,

itulah yang diharapkan, namun jika tidak memungkinkan karena sempitnya waktu, maka hal

itu termasuk udzur. Misal: Seseorang yang baru pulang dari safar dalam kondisi sangat lapar

dan terasa pada dirinya tanda-tanda lapar yang sangat seperti keringat dingin, dada

berdegub kencang, dan semisalnya. Sedangkan waktu pelaksanaan sholat Jumat sudah

hampir berakhir. Maka, ia hendaknya mendahulukan makan. Jika memang ia terlewatkan

dari sholat Jumat karena sebab itu, maka hal itu termasuk udzur. Dalam hadits juga

dinyatakan:

“Jika telah dihidangkan hidangan makan malam, mulailah dengan makan hidangan tersebut

sebelum sholat maghrib dan janganlah tergesa-gesa dari makan malam kalian” )H.R alBukhari(

d. Hujan lebat

Sebagian Ulama’ menyatakan bahwa hujan rintik-rintik sudah merupakan udzur

)keringanan( untuk tidak mendatangi sholat berjamaah, sebagaimana hadits :

Dari Abul Malih beliau berkata: “ Aku pernah keluar (menuju masjid) pada malam yang hujan.

Ketika aku kembali ke rumah, aku meminta dibukakan pintu. Kemudian ayahku bertanya (dari balik

pintu): Siapa? Aku menjawab: ‘Abul Malih’. Kemudian ayahku berkata: Sungguh aku pernah

Page 12: sholat jum'at

bersama Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam pada hari Hudaibiyah kemudian kami ditimpa

hujan yang tidak sampai membasahi bagian bawah sandal-sandal kami, kemudian berserulah

muadzin Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam: ‘Sholatlah di tempat tinggal kalian’ )H.R Ibnu

Majah, Ahmad(

Namun, jika seseorang tetap berusaha mendatangi masjid untuk mendapatkan keutamaan

sholat Jumat, maka yang demikian lebih utama.

e. Angin kencang dan dingin sehingga menghalangi dari keluar rumah.

f. Mengkhawatirkan keselamatan dirinya )ketakutan yang mencekam(

Misal: berlindung dari kejaran penguasa yang dholim yang akan membunuhnya bukan

secara haq, atau panik menyelamatkan diri karena adanya bencana alam.

“Dan janganlah kalian menjatuhkan diri kalian sendiri pada kebinasaan” )Q.S alBaqoroh:195(.

g. Mengkhawatirkan hartanya yang berharga hilang atau rusak jika ditinggal pergi mendatangi sholat

berjamaah.

h. Sedang dalam proses pencarian suatu kendaraan/ barang berharga )bernilai tinggi( yang sebelumnya

hilang, dan teridentifikasi barang tersebut sedang berada di suatu tempat. Hal itu membutuhkan

tindakan cepat untuk segera mendatangi tempat tersebut agar barangnya bisa ditemukan. Jika ia

harus mendatangi masjid untuk sholat terlebih dahulu, maka peluang barang berharganya

ditemukan sangat kecil.

i. Ia ditugasi bekerja untuk menjaga pengoperasian alat-alat berharga milik perusahaan yang jika

ditinggal untuk mendatangi masjid pada saat itu bisa menyebabkan hilang atau rusaknya barang

yang diamanahkan padanya.

Termasuk kategori ini adalah seseorang yang jam kerjanya bertepatan dengan sholat Jumat,

sedangkan pekerjaan tersebut adalah pekerjaan penting yang memberikan maslahat bagi kaum

muslimin, atau suatu pekerjaan tak tergantikan yang jika ditinggal saat itu bisa menimbulkan

kerugian besar hilang/rusaknya barang berharga milik perusahaan yang mempekerjakannya.

Namun, semestinya hal tersebut tidak berlangsung terus menerus sehingga menyebabkan ia

selalu meninggalkan sholat Jumat.Jika pekerjaan tersebut sebenarnya bisa ditinggal tanpa

Page 13: sholat jum'at

dikhawatirkan ada mudharat, maka hak Allah adalah yang harus didahulukan, tetap wajib

mendatangi sholat Jumat.

j. Menjaga dan merawat seorang yang sakit parah dan dikhawatirkan bisa meninggal atau semakin

parah sakitnya jika ditinggal.

k. Kecapekan dan mengantuk yang amat sangat, jika ia sudah tidak bisa lagi mengerti bacaan apa yang

sedang dibaca dalam sholat.

Dari Anas dari Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Jika salah seorang dari kalian

ngantuk dalam sholat, hendaknya ia tidur (terlebih dahulu) sampai ia bisa mengerti apa yang

dibacanya”)H.R alBukhari(

Dari Aisyah bahwasanya Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika salah seorang dari

kalian mengantuk dalam keadaan ia sholat, hendaknya tidur sampai hilang perasaan kantuknya.

Karena seorang jika sholat dalam keadaan mengantuk ia tidak mengetahui, pada saat bermaksud

mohon ampun namun justru mencela dirinya sendiri “ )muttafaqun ‘alaih(.

Syaikh Muhammad bin Sholih alUtsaimin menjelaskan bahwa seseorang yang sangat

mengantuk dalam sholat bisa jadi ia berdoa meminta surga namun keliru berucap meminta

neraka, bermaksud meminta hidayah, justru keliru berucap meminta kesesatan, dan

semisalnya )Syarh Riyadis Sholihin juz 1 halaman 166(.

l. Bersembunyi karena ditagih hutang pada saat ia benar-benar tidak memiliki sesuatu untuk

dibayarkan, sedangkan penagihnya adalah orang yang akan menganiaya ataupun mencaci

maki dan umpatan berlebihan yang menyebabkan ia tidak sanggup menahannya.

Page 14: sholat jum'at

m. Imam membaca bacaan dalam sholat yang sangat panjang, sedangkan tidak ditemukan

pengganti atau masjid lain untuk berpindah melakukan sholat.

Sebagaimana Nabi memberikan udzur kepada seorang Arab Badui yang bermakmum di

belakang Muadz bin Jabal yang membaca surat alBaqoroh, kemudian orang tersebut

memisahkan diri dari jamaah dan sholat sendirian )riwayat alBukhari dan Muslim(.

n. Imam cepat sekali dalam sholatnya )tidak thuma’ninah(, dan tidak ditemukan pengganti lain

ataupun masjid yang lainnya.

Kadar minimum thuma’ninah adalah bisa membaca bacaan wajib dalam setiap gerakan

minimal 1 kali. Seperti bacaan subhaana robbiyal adzhim 1 kali pada saat ruku’ dengan

catatan, bacaan 1 kali tersebut dibaca pada saat posisi benar-benar sempurna telah ruku’,

bukan pada saat gerakan perpindahan.

Poin-poin tentang udzur tersebut kami sarikan dari penjelasan Ibnu Muflih dalam al-Furu’

dan Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin dalam asy-Syarhul Mumti’. Udzur yang

disebutkan tersebut ada yang memiliki dalil yang shohih dan shorih, ada pula yang

merupakan istinbath )penggalian hukum( dari keumuman dalil yang ada serta kaidah bahwa

syariat-syariat yang ada adalah penjagaan terhadap 5 hal utama )ad-Dharuriyaatul Khoms(

dalam diri manusia yaitu: Dien, akal, jiwa, harta, dan kehormatan. Semua aturan-aturan

syar’i yang ada adalah untuk menjaga lima hal utama tersebut. Demikian juga dalil-dalil

umum tentang kemudahan yang diberikan Allah dan bahwa agama ini adalah mudah, serta

perintah untuk bertaqwa kepada Allah semaksimal mungkin sesuai kemampuan.

“Maka bertakwalah kalian kepada Allah semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan kalian”

)Q.S atTaghobun:16(.

Page 15: sholat jum'at

“Allah menghendaki kemudahan bagi kalian dan tidak menghendaki kesulitan bagi kalian” )Q.S

alBaqoroh:185(.

Dari Abu Hurairah dari Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Sesungguhnya agama

ini mudah, dan tidaklah seseorang memberat-beratkan dalam beragama kecuali akan terkalahkan”

)H.R alBukhari(.

“Sesungguhnya darah, harta, dan kehormatan kalian adalah haram atas kalian seperti keharaman

hari ini di negeri ini pada bulan ini )H.R alBukhari dan Muslim(.

C. PERBUATAN-PERBUATAN YANG DIANJURKAN DALAM SHALAT JUM’AT

1. Memperbanyak Sholawat Nabi

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Sesungguhnya hari yang paling

utama bagi kalian adalah hari Jumat, maka perbanyaklah sholawat kepadaku di dalamnya, karena

sholawat kalian akan ditunjukkan kepadaku, para sahabat berkata: ‘Bagaimana ditunjukkan

kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah?’ Nabi bersabda: ‘Sesungguhnya Allah

mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi.” )Shohih. HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An-

Nasa’i(

2. Mandi Jumat

Page 16: sholat jum'at

“Apabila seseorang mandi pada hari Jum’at, dan bersuci semampunya, lalu memakai minyak dan

harum-haruman dari rumahnya kemudian ia keluar rumah, lantas ia tidak memisahkan di antara

dua orang, kemudian ia mengerjakan shalat yang diwajibkan, dan ketika imam berkhutbah, ia pun

diam, maka ia akan mendapatkan ampunan antara Jum’at yang satu dan Jum’at lainnya.” )HR.

Bukhari no. 883(

Mandi pada hari Jumat wajib hukumnya bagi setiap muslim yang balig berdasarkan hadits Abu Sa’id

Al Khudri, di mana Rasulullah bersabda yang artinya, “Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi

setiap orang yang baligh.” )HR. Bukhori dan Muslim(. Mandi Jumat ini diwajibkan bagi setiap

muslim pria yang telah baligh, tetapi tidak wajib bagi anak-anak, wanita, orang sakit dan musafir.

Sedangkan waktunya adalah sebelum berangkat sholat Jumat. Adapun tata cara mandi Jumat ini

seperti halnya mandi janabah biasa. Rasulullah bersabda yang artinya, “Barang siapa mandi Jumat

seperti mandi janabah.” )HR. Bukhari dan Muslim(

3. Menggunakan Minyak Wangi

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Barang siapa mandi pada hari Jumat dan

bersuci semampunya, lalu memakai minyak rambut atau minyak wangi kemudian berangkat ke

masjid dan tidak memisahkan antara dua orang, lalu sholat sesuai yang ditentukan baginya dan

ketika imam memulai khotbah, ia diam dan mendengarkannya maka akan diampuni dosanya mulai

Jumat ini sampai Jumat berikutnya.” )HR. Bukhari dan Muslim(

4. Bersegera Untuk Berangkat ke Masjid

Anas bin Malik berkata, “Kami berpagi-pagi menuju sholat Jumat dan tidur siang setelah sholat

Jumat.” )HR. Bukhari(. Al Hafidz Ibnu Hajar berkata, “Makna hadits ini yaitu para sahabat memulai

sholat Jumat pada awal waktu sebelum mereka tidur siang, berbeda dengan kebiasaan mereka

pada sholat zuhur ketika panas, sesungguhnya para sahabat tidur terlebih dahulu, kemudian sholat

ketika matahari telah rendah panasnya.” )Lihat Fathul Bari II/388(

5. Sholat Sunnah Ketika Menunggu Imam atau Khatib

Page 17: sholat jum'at

Abu Huroiroh radhiallahu ‘anhu menuturkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam

bersabda, “Barang siapa mandi kemudian datang untuk sholat Jumat, lalu ia sholat semampunya

dan dia diam mendengarkan khotbah hingga selesai, kemudian sholat bersama imam maka akan

diampuni dosanya mulai jum’at ini sampai jum’at berikutnya ditambah tiga hari.” )HR. Muslim(

6. Tidak Duduk dengan Memeluk Lutut Ketika Khatib Berkhotbah

“Sahl bin Mu’ad bin Anas mengatakan bahwa Rasulullah melarang Al Habwah (duduk sambil

memegang lutut) pada saat sholat Jumat ketika imam sedang berkhotbah.” )Hasan. HR. Abu

Dawud, Tirmidzi(

7. Sholat Sunnah Setelah Sholat Jumat

Rasulullah bersabda yang artinya, “Apabila kalian telah selesai mengerjakan sholat Jumat, maka

sholatlah empat rakaat.” Amr menambahkan dalam riwayatnya dari jalan Ibnu Idris, bahwa Suhail

berkata, “Apabila engkau tergesa-gesa karena sesuatu, maka sholatlah dua rakaat di masjid dan

dua rakaat apabila engkau pulang.” )HR. Muslim, Tirmidzi(

8. Membaca Surat Al Kahfi

Nabi bersabda yang artinya, “Barang siapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat maka

Allah akan meneranginya di antara dua Jumat.” )HR. Imam Hakim dalam Mustadrok, dan beliau

menshahihkannya(

Isi Surat Al-Kahfi

Surah Al-Kahf )bahasa Arab:الكهف, al-Kahf, "Gua"( disebut juga Ashabul Kahf adalah surah ke-18

dalam Al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 110 ayat, termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Dinamai

Al-Kahf dan Ashabul Kahf yang artinya Penghuni-Penghuni Gua. Kedua nama ini diambil dari cerita

yang terdapat dalam surah ini pada ayat 9 sampai dengan 26, tentang beberapa orang pemuda

yang tidur dalam gua bertahun-tahun lamanya. Selain cerita tersebut, terdapat pula beberapa buah

cerita dalam surat ini, yang kesemuanya mengandung pelajaran-pelajaran yang amat berguna bagi

Page 18: sholat jum'at

kehidupan manusia. Terdapat beberapa hadits Rasulullah SAW yang menyatakan keutamaan

membaca surah ini

D. CARA SHALAT JUM’AT

1. Azan Jum’at adalah sebagaiman azan shalat wajib lima waktu dikumandangkan pada waktu

Zhuhur. Azan yang dilaksanakan pada masa rassullah SWA, satu kali ketika imam sudah naik di

atas mimbar khutbah, yaitu ketika imam )khotib( sudah menyampaikan salam kepada jama’ah

kemudian duduk diatas mimbar. Namun ketika usman bin afan menjadi kholifah, ditambahkan

aZan pada waktu sebelum masuk Zhuhur. Azan dikumandangkan di tempat-tempat keramaian

untuk mengingatkan orang-orang akan kewajiban shalat jum’at. ) Lihat hadist Bukhari, Nasai

dan Abu dawud dari saib ibnu yazid(.

Dari Sa'ib ia berkata, "Saya mendengar dari Sa'ib bin Yazid, beliau berkata, “Sesungguhnya adzan di

hari jumat pada asalnya ketika masa Rasulullah SAW, Abu Bakar RA dan Umar RA dilakukan ketika

imam duduk di atas mimbar. Namun ketika masa Khalifah Utsman RA dan kaum muslimin sudah

banyak, maka beliau memerintahkan agar diadakan adzan yang ketiga. Adzan tersebut

dikumandangkan di atas Zaura' (nama pasar). Maka tetaplah hal tersebut (sampai sekarang)".

) Shahih al-Bukhari: 865(

Azan yang dikumandangkan pada massa utsman dengan 2kali azan memiliki beberapa alasan

sosiologis. Yaitu ketika umat islam semakin banyak jumlahnya,dan tempatnya berjauhan dengan

masjid tempat dilaksanakannya shalat jum’at. Sehingga dilakukanlah Azan pertama jauh sebelum

masuk waktu Shalat dan dikumandangkan di tempat-tempat keramaian , seperti pasar, sawah, dan

sebagainya, untuk maksud sebagaimana diterangkan dalam hadist diatas. Mengingat saat ini telah

cukup maju system penanggalan, dan peralatan lain untuk mengumandangkan Azan jum’at maka

Page 19: sholat jum'at

‘ilah )alasan( yang bersifat sosiologis diatas dapat dikatakan gugur. Disamping itu, dalam urusan

ibadah Mahdhahlebih utama mengikuti ketetapan musyari’ )pembuat syariat(, yaitu allah dan rasul-

Nya, maka azan jum’at yang masyru’ hanya satu kali saja pasa saat imam telah duduk diatas

mimbar.

2. Khutbah Jum’at yaitu pidato atau ceramah yang disampaikan sebagai rangkaian dari

pelaksanaan shalat jum’at. Untuk itu, dalam khutbah ini kita mengikuti cara rasullulah

berkhutbah. Berikut ini uraikan cara-cara khtbah jum’at berdasarka hadist-hadist nabi.

I. Khutbah dilaksanakan dua kali sebelum shalat

“Dari Jabir bin Samurah bahwasanya Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam berkhutbah dalam

keadaan berdiri kemudian beliau duduk kemudian berdiri berkhutbah. Barangsiapa yang

memberitahukan kepadamu bahwa beliau duduk ketika berkhutbah, sungguh ia telah berdusta.

Demi Allah aku telah sholat bersama beliau lebih dari 2000 sholat” )H.R Muslim(

II. Membaca hamdalah di awal khutbah I dan II

Dari Jbir, berkata: “ Adalah khutah Nabi Saw. Pada hari Jum’at dimulai dengan bacan hamdalah

dan bentuk pujian lainnya kepada Allah….dst (HR. Muslim)

III. Mengucapkan syahadat dan shalawat Nabi

Dari Abu hurairah, ia berkata: “Khutbah yang tidak disertai syahadat itu laksana tangan yang

terpotong (cacat)” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Titmizi)

Page 20: sholat jum'at

Sedangkan untuk shalawat Nabi didasarkan pada ittifaq al-salaf wa al-khalaf (Kesepakatan

Ulama salaf dan Khalaf)

IV. Wasiat “taqwa kepada allah”

Dari jabir,katanya: “Bahwa Rasulullah Saw. Selalu mewasiatkan taqwa kepada allah dalam

khutbahnya” (HR. Muslim)

V. Membaca beberapa Ayat al-qur’an dan memberi peringatan kepada jamaah berdasarkan hadits

jabin bin samurah riwayat al Jamaah di atas.

VI. Duduk diantara dua khutbah

Dari ibn umar,Katanya: “Adalah Nabi Saw. Senantiasa berkhutbah pada hari jum’at dengan

berdiri,kemudian duduk, dan berdiri lagi sebagaimana dikerjakan pada khatib saat ini” (HR. al-

Jamaah)

VII. Berdoa diakhir khutbah dengan mengangkat Telunjuk tangan kanan.Berdasarkan hadits Husain

bin Abdurrahman ditakhrijkan oleh ahmad dan Tirmizi.

Dari Umaroh bin Ruaybah bahwasanya ia melihat Bisyr bin Marwan mengangkat tangannya

ketika berada di atas mimbar )dalam lafadz Abu Dawud: ‘pada saat berdoa hari Jumat(, maka

beliau berkata: “Semoga Allah menjelekkan kedua tangan tersebut, sungguh aku telah melihat

Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam tidaklah menambah kecuali hanya begini (beliau

mengisyaratkan dengan jari telunjuk” )H.R Muslim dan Abu Dawud(.

VIII. Sifat khutbah Nabi

Page 21: sholat jum'at

1( Khutbah Sesingkat Mungkin

2( Khutbah dengan suara lantang dan tegas

3. Shalat Jum’at

Shalat Jum’at dilaksanakan dengan berjamaah sebanyak dua rakaat dengan bacaan jahr

)keras(,Seperti shalat shubuh.

Disunnahkan pada Shalat Jum’at Membaca al-A’la )sabbihisma Rabbikal A’la( dan al-Ghasyiyah )Hal

ataka Haditsul Ghasyiyah(. Berdasarkan hadits:

Dari Nu’man ibn Basyir,berkata :” Adalah Nabi Saw. Didalam shalat Id dan Jum’at selalu

membaca sabbihismaRabbikal A’la dan Hal Ataka Hadisul Ghasyiyah. Dan kalau bertepatan Id dan

Jum’at pada suatu hari, maka Rasulullahpun membaca surat tersebut dalam kedua shalat itu”

)HR.Jamaah,Kecuali Bukhari dan Ibn.Majah(

BAB III

Page 22: sholat jum'at

KESIMPULAN

1( Landasan dyariatkannya shalat jum’at adalah QS. Al-Jum’at )62(: 9,dan beberapa hadist yang

ada.

2( Yang diwajibkan shalat Jum’at:

Mukallaf dan berakal sehat.

Laki-laki.

Sehat

Muqim

Merdeka

3( Perbuatan-perbuatan yang dianjurkan dalam shalat jum’at adalah :

Memperbanyak Sholawat Nabi

Mandi Jumat

Menggunakan Minyak Wangi

Bersegera Untuk Berangkat ke Masjid

Sholat Sunnah Sebelum Shalat Jum’at

Tidak Duduk dengan Memeluk Lutut Ketika Khatib Berkhotbah

Sholat Sunnah ba’dal

Membaca Surat Al Kahfi

4( Tata cara shalat Jum’at adalah:

Page 23: sholat jum'at

Adzan jum’at

Khutbah Jum’at

Shalat Jum’at

DAFTAR PUSTAKA

………..,IBADAH DAN MUAMALAH )AIK 1(

WWW.GOOGLE.COM