shinta rosalia dewi · pembekuan larut dalam ... stabil pada ph 3 -11 jika dipanaskan larutan...
TRANSCRIPT
Agar hidrokoloid gelling yg kuat, terbuat dariganggang laut
Struktur : polimer D-galaktosa dan 3–6,anhydro-L-galaktosa dengan sedikit ester sulfat
Merupakan polisakarida yang terakumulasi di dindingsel alga, tertanam dalam struktur serat kristalinselulosa
Choji Araki (1937) agar terbentuk dari campuran 2 polisakarida : agarosa dan agaropektin
Gelasi agar agarosa yang membentuk ikatanhidrogen (physical gels reversible) atau kovalen(chemical gels irreversible)
Aplikasi : bahan pangan (es krim, milk shake, candy, pie filling, jelly, selai) , bioteknologi, kultur jaringan didasarkan pd sifat gelling yg kuat danreversibilitas
Merupakan polisakarida (polimer) dari galaktosadan 3,6-anhidrogalaktosa dengan ikatan glikosidik α-1,3 dan β-1,4, dengan ester sulfat dan non sulfat
Larut dalam air panas didinginkan pd 40oC dan60oC membentuk tekstur gel
Aplikasi : pengental, gelling agent, penstabil emulsi salad dressing, gel, puding, cream, whipped topping
karagenan hanya digunakan dalam industri pangan karena fungsi karakteristiknya yang dapat digunakan untuk mengendalikan kandungan air dalam bahan pangan utamanya, mengendalikan tekstur, dan menstabilkan makanan.
Di alam ini, terdapat tiga jenis karagenan yang dapat ditemukan secara luas di berbagai perairan di dunia.
Ketiganya dibedakan berdasarkan struktur molekul yang mengakibatkan perbedaan sifat fisik dan karakteristik penggunaannya dalam industri pangan.
Ketiga jenis karagenan ini adalah kappa, iota dan lambda.
Perbedaan ketiganya terletak pada perbedaan posisi gugus ester-sulphate dan jumlah residu 3,6 anhydro-D-galaktose.
karagenan kappa memiliki struktur D-galaktose dan beberapa gugus 2-sulfate ester pada 3,6 anhydro-D-galaktose
karagenan tipe iota mengandung gugus 4-sulfate ester dalam semua gugus D-galaktose dan gugus 2-sulfate ester dalam 3,6 anhydro-D-galaktose.
karagenan tipe lambda mengandung residu disulfated-D-galaktose yang tidak mengandung gugus ester 4-sulfate namun sejumlah gugus ester 2-sulfate
Adapun sifat fisik yang dimiliki karagenan tipe kappa ini adalah:
larut dalam air panas
penambahan ion Kalium menyebabkan pembentukan gel yang tahan lama, namun rapuh, serta manambah temperatur pembnetukan gel dan pelelehan.
Kuat, gel padat, beberapa ikatan dengan ion K+ dan Ca++
menyebabkan bentuk helik terkumpul, dan gel menjadi rapuh
Gel berwarna transparan
Diperkirakan terdapat 25% ester sulfat dan 34% 3,6-AG
Sesuai dengan pelarut yang dapat bercampur dengan air
Tidak dapat larut dalam sebagian besar pelarut organic
Penggunaan konsentrasi 0.02-2.0%
Adapun sifat fisik yang dimiliki karagenan tipe iota ini adalah:
larutan memperlihatkan karakteristik thiksotropik
larut dalam air panas, Natrium karagenan iota larut dalam air dingin dan air panas.
Penambahan ion kalsium akan menyebabkan pembentukan gel tahan lama, elastic, dan meningkatkan temperatur pembentukan gel dan pelelehan.
Gel bersifat elastic, membentuk heliks dengan ion Kalsium.
Gel bening
Stabil dalam keadaan dingin
Tidak dapat larut dalam sebagian besar pelarut organic
Diperkirakan mengandung 32% ester sulfat dan 30% 3,6-AG
Penggunaan konsentrasi 0.02-2.0%
Adapun sifat fisik yang dimiliki karagenan tipe lambda ini adalah:
aliran bebas, larutan pseudo-plastik non-gel dalam air
larut sebagian dalam air dingin, dan larut dengan baik dalam air panas.
Tidak terbentuk gel, rantai polimer terdistribusi acak
Kekentalan bervariasi dari kekenatalan rendah hingga tinggi
Penambahan kation memberikan efek yang kecil terhadap viskositas.
Sesuai untuk pelarut yang dapat bercampur dengan air
Tidak dapat larut dalam sebagian besar pelarut organic
Stabil dalam berbagai variasi temperatur, termasuk temperatur pembekuan
Larut dalam larutan garam 5%, baik dingin maupun panas
Diperkirakan mengandung 35% ester sulfat dan sedikit atau bahkan tidak mengandung 30% 3,6-AG sama sekali
Penggunaan konsentrasi 0.1-1.0%
Komponen utama serat:
Cell Wall Polysaccharides: selulosa, hemiselulosa, pektin
Non Cell Wall Polysaccharides: merupakanhidrokoloid yang terdiri dari gum, dan polisakaridadari alga
Lignin: merupakan non karbohidrat tdk dapatdimakan
Serat Kasar : bagian tanaman yang tidak dapatdicerna oleh sistem pencernaaan tubuh, karenabanyak mengandung molekul selulosa.
Kecuali binatang spt sapi dll, yg punya enzimselulase.
Sampel dihidrolisis dengan menggunakan enzim-enzim pencernaaan
Residu yang tidak terhidrolisis dinyatakan sebagai serat makanan
Sampel dihidrolisis dengan enzim amilase, protease, dan amiloglukosidase
Dilakukan penyaringan, residu kemudian dicuci dengan aseton untuk menghilangkan lemak dan etanol untuk menghilangkan gula
Kemudian dilakukan pengeringan sampai berat konstan. Residu merupakan serat makanan
Selulosa merupakan serat-serat panjang yang bersama-sama hemiselulosa, pektin, dan protein membentuk struktur jaringan yang memperkuatdinding sel tanaman.
Modifikasi selulosa : methyl cellulose E461, hydroxypropyl cellulose E463, hydroxypropyl methyl cellulose E464, methyl ethyl cellulose E465, sodium carboxymethyl cellulose E466 ataucarboxymethyl cellulose (CMC) atau cellulose gum
Keduanya larut dalam air dingin
Stabil pada pH 3 -11
Jika dipanaskan larutan berubah menjadi gel diatas temperatur incipient gel temperature (IGT).
IGT untuk MC 52ºC dan untuk HPMC 63–80ºC substitusi hidroksipropil meningkatkan IGT
Jel yg terbentuk reversibel
Keduanya baik sebagai pembentuk film
Larut dalam air dingin
Tidak larut pada suhu di atas 45ºC
Tidak membentuk gel dan Larut dalam etanoljarang digunakan sebagai hidrokoloid pd pangan
Sebagai pembentuk film yg baik
Larut dalam air dingin
Membentuk gel dengan pemanasan, tp lemah
Jarang digunakan sebagai food additive
Larut dalam air panas dan air dingin
Membentuk larutan tidak berwarna dan tidak berasa
Secara komersial, dibedakan berdasarkanviskositas, dan ukuran
CMC polimer ionik yg dapat membentukkompleks dengan protein terlarut (seperti kaseindan protein kedelai) di daerah sekitar titik isoelektrikprotein
Pada pH < 3 dan pH > 6 membentuk kompleksdengan protein susudipisahkan dg pengendapan
Pada pH 3-5,5 kompleks stabil
Kompleks yg terbentuk stabil terhadap panaskasein lebih mudah terdenaturasi tanpa adanya CMC
MC dan HPMC sifat termogelasi berfungsimengikat dan membentuk produk untuk produk ygtidak mempunyai bentuk yg kokoh
Ex : kroket kentang, wafel, onion ring,
Sifat termoreversibel tidak ada perubahan tekstur
Sifat termogelasimencegah boil-out padapembuatan roti, saos,
Sebagai pembentuk dan penstabil busamenghasilkan busa halus seperti putih telur
Untuk topping, adonan, dan sejenisnya
Pembentuk viskositas dg lebih cepat
Produk instan : minuman cepat saji (bubuk) CMC ditambahkan ke minuman untuk membentukviscosity dg cepat
Produk beku : CMC yg ditambahkan berkontribusipada produk beku (es krim) menjada tekstur, mencegah pembentukan kristal es, memperlambatpelelehan
Saus/kecap meja & dressing : CMC sebagai pengentaldan mudah larut dalam air panas dan air dingin
Soft drink : viscosifyingmenangguhkan rasa buahmencegah “neck ringing”
Produksi rotimeningkatkan volume adonan, meningkatkan suspensi (penambahanbahan lain), CMC mengikat air dg baik sehinggamencegah penyerapan lemak (mis pd penggorengandonat)
..\video\starch as a thickening agent in iron tailings thickening - YouTube_2.FLV