setan

3
SETAN Setan (syaythân) adalah musuh ba gi manusia. Syaythân- lah salah sat u ya ng me nye babkan manusi a tergelinc ir dari jalan yang lurus. Kata syaythân (ja makn ya syayâthîn) me rup akan isi m mus ytaq (ka ta jad ian ) dari ka ta syathana dengan wazan fay’âl. Disebut syaythân jika jauh. i  Kata syathana berarti menentang, menyalahi, jauh. ii  Syathana  juga bisa be rarti tali yan g panjang. iii  Syaythân sudah diketahui sebagai semua yang sombong, durhaka, bertindak sewenang-wenang, baik dari kalangan jin, manusia maupun makhluk melata lainnya. i  !l-"uran banyak menyebutkan kata syaythân. Di antaranya, kata syaythân disebut empat kali# kata asy-syaythân disebut $% kali# kata syayâthîn disebut satu kali# dan kata asy-syayâthîn  disebut sebanyak &% kali. !ya t-ayat tersebut menjelaskan kepada kita mengen ai karakter dan perilaku syaythân.  !llah Swt. ber'i rman ] * +   /  0 1 2 34 5 6 3 7 5   8 3 9   : ; < 3= 5  >6 5 ? 1  @ 3 A  B  < 3 = 5  C 1 2E    F G H 1 6 3  5  I 1 J 3 1 3  F 5 LM 1 NL  5 O 5   P Q  R 5  C  T 1 J 5 U G V  6 1 NW 5 X 3 < 5 Y 5  Z 5 6 1[ 5 \ 5  5 Demikianlah Kami menjadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan dari jenis manusia dan dari  jenis jin, sebagian merek a membisikkan kepada sebag ian yang lain perkataan-perk ataan yang indah-ind ah untuk menipu (manusia. (QS al-An‘am [6]: 112). Ketika men je laskan ay at ini, ]mam ]bn Katsir men je laskan, bah wa par a nabi, termasuk ^asulullah _uhammad saw .`juga para pen gikutnya`a kan berhadapan den gan musuh-musuh me reka, yaitu setan- setan dari golongan manusia dan jin. Syaythân adalah siapapun yang menyimpang dari peringatan akan keburukan# tidak ada yang memusuhi para rasul kecuali mereka adalah syaythân dari jenis manusia dan jin. _ereka dicela dan dilaknat oleh !llah Swt.  !llah menjelask an karakter setan dalam ayat di atas, yaitu membisikkan kata-kata indah untuk menipu dari  jalan !llah . Disebut !ukhruf"an#  karena pemolesan mereka terhadap kata-k ata yang mere ka bisik kan sehingga tampak indah. Dalam ayat ini jelas bahwa manusia bisa menjadi setan ( syaythân), yaitu jika ia memiliki karakter seperti setan. !r tinya, tak pelak lagi ia adalah setan yang berujud manusia. ^asululla h saw. pernah bertany a kepada  !bu Dzar, !bu Dzar, apakah engkau memohon perlindun gan kepada !llah dari keburukan setan dari golongan manusia dan jin  !bu Dzar menj awab, ahai ^asul ullah, apakah d ari manusia ada setan ^asulullah menjawab, a, dan mereka lebih jahatfburuk daripada setan dari golongan jin. _alik bin Dinar berkata, Sesungguhnya setan dari jenis manusia lebih berbahaya bagiku daripada setan dari jeni s jin. a ng demikia n itu karena jika aku berlind ung kepada ! llah, seta n jin akan perg i dariku, sedangkan setan manusia justru mendatangiku dan mendorongku ke arah maksiat. i Di antara karakter setan adalah banyak membantah al-"uran. !llah Swt. ber'irman ] Q;E  1  5   ; N 5 L 3 O 5  U  \     T 1   E 5  5  @ ; X 3 R 1  1 L 3  5 = 1   1 C 1 0   1NH  5 E  F 3  5  q 1 NW 6 F 5 1  5 Di antara manusia ada $rang yang membantah tentang %llah tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti setiap setan yang sangat jahat. (QS al-Hajj [22]: 3).  !yat ini turun b erkaitan deng an adhar bin al -arits. ]a menguca pkan banyak ban tahan terhada p al-"uran. _isal. ia berkata bahwa malaikat itu anak perempuan !llah, al-"uran adalah syair-syair terdahulu# ia juga meng ingk ari ari Kebangk itan, dsb. Dalam perdeba tanny a terha dap al-"uran tanpa ilmu tersebut, ia mengikuti setiap setan yang durhaka dan kontinu dalam keburukan atau kejahatan. ii  Kita juga mendapa ti oran g-ora ng yan g menuduh bahwa al-"uran tida k lebih seba gai ajar an-a jara n terdahulu yang ditambah dan diperluas. !da juga orang-orang yang meragukan al-"uran. Sikap mereka itu tidak ubahnya dengan adhar bin al-arits yang menjadi sebab turunnya ayat di atas. Si'at kikir lantaran takut kemiskinan adalah bisikan setan ("S $). Sebaliknya, orang-orang yang boros, yaitu mereka yang membelanjakan harta untuk keharaman adalah teman setan  ("S &v v). Sedangkan orang yang memakan riba digambarkan al-"uran seperti orang yang gila lantaran kemasukan setan ("S v). Di antara perbuatan setan yang lain adalah meminum khamr (minuman keras), berjudi, mengundi nasib, berkurban untuk berhala`termasuk memberi sesaji. ("S x). Setan pula yang mengajarkan sihir ("S &)# membangkitkan angan-angan kosong ("S &)# memperindah keburukan ("S $ %)# serta menyeru atau mengajak pada perbuatan keji dan munkar ("S &). Dengan demikian, setan itu pada hakikatnya siapa saja yang mengajak makhluk !llah untuk menjadi penghuni neraka ("S % $). {ropagandis setan ini bisa indiidu dan bisa juga kelompok (partai). _ereka menjadi |setan} karena setan atau karakter-karakter setan telah menguasai dan mendominasi diri mereka, baik indiidu maupun kelompok.  !llah Sw t. ber'irman

Upload: muhammad-arif-effendi

Post on 07-Jan-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Setan

TRANSCRIPT

Page 1: SETAN

7/17/2019 SETAN

http://slidepdf.com/reader/full/setan-568d6e41923b5 1/3

SETANSetan (syaythân) adalah musuh bagi manusia. Syaythân-lah salah satu yang menyebabkan manusiatergelincir dari jalan yang lurus.

Kata syaythân  (jamaknya syayâthîn) merupakan isim musytaq (kata jadian) dari kata syathana  denganwazan fay’âl. Disebut syaythân jika jauh.i  Kata syathana berarti menentang, menyalahi, jauh. ii  Syathana juga bisa berarti tali yang panjang.iii 

Syaythân sudah diketahui sebagai semua yang sombong, durhaka, bertindak sewenang-wenang, baik darikalangan jin, manusia maupun makhluk melata lainnya. i !l-"uran banyak menyebutkan kata syaythân. Diantaranya, kata syaythân disebut empat kali# kata asy-syaythân disebut $% kali# kata syayâthîn disebut satukali# dan kata asy-syayâthîn disebut sebanyak &% kali. !yat-ayat tersebut menjelaskan kepada kita mengenaikarakter dan perilaku syaythân.

 !llah Swt. ber'irman

]* +  /  0 12 3 4 56 3 7 5  8 3 9   : ; < 3 = 5 >6 5?1 @ 3A B  < 3 = 5 C1 2E  F G H 1 6 3 5 I 1 J 31 3 F 5 LM1 NL 5O 5   PQ R5  C  T 1J 5 U G V  6 1 NW 5X 3< 5Y 5  Z 5 6 1[ 5\ 5 5

Demikianlah Kami menjadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan dari jenis manusia dan dari  jenis jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indahuntuk menipu (manusia. (QS al-An‘am [6]: 112).

Ketika menjelaskan ayat ini, ]mam ]bn Katsir menjelaskan, bahwa para nabi, termasuk ^asulullah_uhammad saw.`juga para pengikutnya`akan berhadapan dengan musuh-musuh mereka, yaitu setan-

setan dari golongan manusia dan jin. Syaythân  adalah siapapun yang menyimpang dari peringatan akankeburukan# tidak ada yang memusuhi para rasul kecuali mereka adalah syaythân dari jenis manusia dan jin._ereka dicela dan dilaknat oleh !llah Swt.

 !llah menjelaskan karakter setan dalam ayat di atas, yaitu membisikkan kata-kata indah untuk menipu dari jalan !llah. Disebut !ukhruf"an#   karena pemolesan mereka terhadap kata-kata yang mereka bisikkansehingga tampak indah.

Dalam ayat ini jelas bahwa manusia bisa menjadi setan (syaythân), yaitu jika ia memiliki karakter sepertisetan. !rtinya, tak pelak lagi ia adalah setan yang berujud manusia. ^asulullah saw. pernah bertanya kepada !bu Dzar, !bu Dzar, apakah engkau memohon perlindungan kepada !llah dari keburukan setan darigolongan manusia dan jin

 !bu Dzar menjawab, ahai ^asulullah, apakah dari manusia ada setan^asulullah menjawab, a, dan mereka lebih jahatfburuk daripada setan dari golongan jin.

_alik bin Dinar berkata, Sesungguhnya setan dari jenis manusia lebih berbahaya bagiku daripada setandari jenis jin. ang demikian itu karena jika aku berlindung kepada !llah, setan jin akan pergi dariku,sedangkan setan manusia justru mendatangiku dan mendorongku ke arah maksiat. i

Di antara karakter setan adalah banyak membantah al-"uran. !llah Swt. ber'irman]Q;E 1  5   ; N 5 L 3O 5  U  \     T 1 E 5 5 @ ;X 3R1  1 L 3 5 = 1 1 C1 0  1NH 5 E  F 3  5  q 1 NW 6 F 5 1 5

Di antara manusia ada $rang yang membantah tentang %llah tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti setiapsetan yang sangat jahat. (QS al-Hajj [22]: 3).

 !yat ini turun berkaitan dengan adhar bin al-arits. ]a mengucapkan banyak bantahan terhadap al-"uran._isal. ia berkata bahwa malaikat itu anak perempuan !llah, al-"uran adalah syair-syair terdahulu# ia jugamengingkari ari Kebangkitan, dsb. Dalam perdebatannya terhadap al-"uran tanpa ilmu tersebut, ia

mengikuti setiap setan yang durhaka dan kontinu dalam keburukan atau kejahatan.

ii

 Kita juga mendapati orang-orang yang menuduh bahwa al-"uran tidak lebih sebagai ajaran-ajaranterdahulu yang ditambah dan diperluas. !da juga orang-orang yang meragukan al-"uran. Sikap mereka itutidak ubahnya dengan adhar bin al-arits yang menjadi sebab turunnya ayat di atas.

Si'at kikir lantaran takut kemiskinan adalah bisikan setan ("S $). Sebaliknya, orang-orang yang boros,yaitu mereka yang membelanjakan harta untuk keharaman adalah teman setan  ("S &v v). Sedangkanorang yang memakan riba digambarkan al-"uran seperti orang yang gila lantaran kemasukan setan ("S v).

Di antara perbuatan setan yang lain adalah meminum khamr (minuman keras), berjudi, mengundi nasib,berkurban untuk berhala`termasuk memberi sesaji. ("S x). Setan pula yang mengajarkan sihir ("S &)# membangkitkan angan-angan kosong ("S &)# memperindah keburukan ("S $ %)# serta menyeruatau mengajak pada perbuatan keji dan munkar ("S &).

Dengan demikian, setan itu pada hakikatnya siapa saja yang mengajak makhluk !llah untuk menjadipenghuni neraka ("S % $).{ropagandis setan ini bisa indiidu dan bisa juga kelompok (partai). _ereka menjadi |setan} karena setan

atau karakter-karakter setan telah menguasai dan mendominasi diri mereka, baik indiidu maupun kelompok. !llah Swt. ber'irman

Page 2: SETAN

7/17/2019 SETAN

http://slidepdf.com/reader/full/setan-568d6e41923b5 2/3

] 5  ~1 N• 5 6 3 @ €  1 N 5 L 3  6 ‚ 5 ƒ 3 1   ?1 „5 …5  1 N 5 L 3  6 ‚  ƒ 3 1 Z 5 †16 5… 1  5\ 3 ‡1 @ 3€ N  ̂5 J 3‰ 5 5   N 5 L 3  6 @ A 1 L 3X 5R5  ‡ 52 5Š 3  5~ 3

Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat %llah. &ereka itulah g$l$ngan(partai setan. Ketahuilah, bah'a sesungguhnya g$l$ngan (partai setan itulah g$l$ngan yang merugi . (QSal-Mujadilah [5]: 1!).

‹adi, pengertian setan secara syarî  tidak berbeda dengan pengertiannya secara bahasa, yaitu siapapunyang durhaka, membangkang dan menyalahi kebaikan, kebenaran, dan tuntunan yang berasal dari !llah# baikdari golongan jin maupun manusia. Setan juga adalah siapa saja yang mengajak pada kemaksiatan danmenyeru jin dan manusia berpaling dari jalan !llah.

Dengan demikian, seruan, ajakan, dan bisikan setan tersebut bukanlah sesuatu yang tidak kasat mata.Semua seruan, ajakan, dan bisikan setan merupakan sesuatu yang kelihatan, dapat dirasakan dan dikenali,termasuk para penyerunya. Demikianlah, !llah telah menjelaskan kepada kita, bahwa setan adalah musuhyang nyata bagi manusia, sebagaimana 'irman-ya

]NW +LT 1    PQ R5   1 Nˆ 5 J 3Œ 1 6 1  5 N\ 5   5 N 5 L 3  6   ?1

Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia. (QS al-"#$a% [1&]: 53). 

M'm'n'n*i +i$i da$i ,ujuan S'anSecara indiidual, mewujudkan ketakwaan indiidu akan dapat membentengi diri dari bujukan setan. !llah

Swt. ber'irman

] 5  1 T 3   @ 3€ ‡ 5Ž 1 5   \ 

[ 5 5  1 N 

5L 3 6 F 5 1  

‘’1NM 

5 @ 3A ˆ   5  ‡ 

5?1 2 3 4 5 

F 5 E[16 

  ?1

Sesungguhnya $rang-$rang yang bertak'a itu, bila ditimpa 'as-'as dari setan, mereka ingat kepada %llahsehingga seketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya. (QS al-A‘$a [&]: 2/1).

_ewujudkan diri sebagai orang yang ikhlas menjadi benteng yang kokoh dari bujukan setan, bahkan ]blis.Demikianlah sesuai dengan pengakuan ]blis yang dinyatakan dalam al-"uran berikut

]F 5 L<1“ 5Y 3 …5 @ 3A  W E 52 1/3 ”5  5   1 * 3 ”5 3 C1 @ 3A  6 5 F  W 5E G9 5”5  CW1 5E 32 5/3 …5 N“ 5 = 1 ‚ G * 5  0 5 N– 5        FL1 X 5• 3 “  6 3 @ A  W 31 — 5  5NT 5R1 „ ?1 5

)blis berkata, *+uhanku, karena ngkau telah memutuskan bah'a aku sesat, pasti aku akan menjadikanmereka memandang baik (perbuatan maksiat di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan merekasemuanya, keuali hamba-hamba ngkau yang ikhlas di antara mereka.  (QS al-Hij$ [15]: 3!-0/).

^asulullah meninggalkan dua pusaka agar kita tidak pernah tersesat. ^asulullah saw. bersabda˜@ 5X 5~ 5  5  ™1L 3X 5R5   > 5 Xš 5   ™1L 1T 1J 5 › 5W 5~   5  1 ‚ 5 N 5\1 Q += 5…5 2 3 X B1  5 F 3 X 5 5 ™1= 1 @ 3 “ 3 5  5R3 1  3 ?1 N 5  @ 3V  L 31 œ  \ 3  5  5 Q 3– 5 CJ G?1 q  NW 6 NA 5 E …5 NE 5ž

/ahai sekalian manusia, sesungguhnya aku telah meninggalkan untuk kalian sesuatu, yang jika kalianberpegang teguh dengannya, kalian tidak akan pernah tersesat selamanya0 Kitabullah (al-1uran danSunah 2abi-2ya. (adis Sahih berdasarkan syarat al-Ÿukhari dan _uslim).iii

Secara komunal, harus ada upaya amar makru' nahi mungkar sehingga masyarakat senantiasa diingatkandan dicegah dari kemungkaran yang notabene adalah bentuk bujuk-rayu setan.

amun, semua itu belum bisa sempurna kecuali terdapat institusi Daulah Khila'ah ]slamiyah, yangmenerapkan seluruh hukum-hukum ]slam dan menindak para penyeru seruan setan. Dengan begitu,masyarakat secara keseluruhan akan terjaga dari bujuk-rayu setan. Dengan institusi inilah kita bisa berharap,masyarakat dapat diselamatkan dari keburukan.

2a’3d!u bi %llâhi as-Samî’ al-%lîm min asy-Syaythân ar-4ajîm. /a %llâh alam bi ash-sha'âb. [A]

Page 3: SETAN

7/17/2019 SETAN

http://slidepdf.com/reader/full/setan-568d6e41923b5 3/3

i   Abu al-Qasim ‘Ali bin al-Hasan bin Habatullah Ibn ‘Asâkir,al-Arba‘îna Buldâniyyah (Mu’jâm al-Buldân), juz V hal344, Dar al-Fikr, Beirut.

ii  Ahma !ars"n #una$$ir, al-Munawwir Kamus Arab Indonesia, %ustaka %r"&resi'.

iii   #uhamma ibn Abi Bakar ibn Ab al-Qair ar-(azi, t.t., Mukhtâr ash-hahâh! I hal )3*, Beirut, #aktabah+eban"n.

iv   #uhamma ibn #ukrin ibn #anzhur al-A'rii al-#ishri, "isân al-‘Arab, juz III hal *3, Beirut, Dar ash-/hair0v   Abu al-Fia1 Isma1il ibn ‘2mar ibn atsir a-Dimasi, )4)5 H,#a$sîr al-%ur’ân al-‘A&hîm. Dar al-Fikr Beirut.vi   #uhamma Ibn Ahma Ibn Abu Bakar Ibn Farh al-Qurthubi, Abu ‘Abillah,al-'âmi’ li Ahkâm al-%ur’ân, juz VII

hal 6, Dar /a1bi, aer".vii   Al-Ba&ha$i, #a$sîr al-Bahawi, juz III hal *74.viii   #uhamma bin ‘Abullah Abu ‘Abullah al-Hakim an-8asaburi, al-Mustadrak ‘alay hahihayn, juz I hal )7)

Haits 8". 3), Dar al-utub al-‘Ilmiah, Beirut, 9et. I th. )::5.